Malik bin Dinar Tak Pernah Mengunci Rumahnya
Malik bin Dinar sangat sederhana dalam makanan. Rumah Malik bin Dinar pun sangat sederhana. Di rumah Malik bin Dinar tak ada apa pun yang bisa dianggap barang berharga, kecuali Mushaf Al Qur’an dan pakaiannya. Malik bin Dinar berkata tentang rumahnya. “Siapa yang masuk ke rumahku lalu mengambil sesuatu, maka itu halal baginya. Aku tak butuh gembok atau kunci.” Malik bin Dinar lebih mencintai akhirat dibandingkan dunia. Suatu hari, Malik bin Dinar menghadiri sebuah pemakaman. Saking takutnya pada Allah Swt., badan Malik bin Dinar tiba-tiba menggigil dan gemetar. Malik bin Dinar berkata dalam hatinya, “Wahai, Malik bin Dinar. Beginilah keadaanmu. Tidak ada sesuatu pun yang bisa menolongmu di kuburan.” Terus menerus Malik bin Dinar berkata demikian. Tiba-tiba, Malik bin Dinar jatuh pingsan dan jatuh ke dalam liang kubur.
Begitu pula saat Malik bin Dinar ditawari untuk menikahi seorang wanita yang sangat cantik, putri seorang pedagang kaya di Bashrah. Dengan halus, Malik bin Dinar menolaknya. “Mohon maaf. Aku sudah lama menceraikan dunia.” “Aku sudah tak hirau lagi dengan apa yang tak kudapat darinya.” Kehidupan Malik bin Dinar pun sangat sederhana. Suatu malam, datang seorang pencuri ke rumah Malik bin Dinar. Pencuri itu bingung. Soalnya, di rumah Malik bin Dinar tidak ada satu pun benda yang bernilai. Pencuri itu hanya menemukan sehelai pakaian dan sebuah Al Qur’an. https://www.ebookanak.com/kisah/99-kisah-hebat-penuh-hikmah-dan-teladan/malik-bin-dinar-tak- pernah-mengunci-rumahnya/
Search
Read the Text Version
- 1 - 3
Pages: