Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore NAZILATUL IKRIMAH_2101420051_UAS PUISI pdf

NAZILATUL IKRIMAH_2101420051_UAS PUISI pdf

Published by Nazilatul Ikrimah, 2022-06-16 03:56:03

Description: NAZILATUL IKRIMAH_2101420051_UAS PUISI pdf

Search

Read the Text Version

TEMA: ENDEMI 1 Kata siapa mereka sudah pergi? Masker? Jaga jarak? Cuci tangan? Lalu, kemana mereka pergi? Melihat dan meratapi hari kemarin, Rasanya tak pantas untuk melupa

2 Aku membuka jendela Menghirup udara pagi nan sejuk tanpa ketakutan Rasanya, sudah lama Semenjak mimpi buruk menyerang dan merenggut segalanya

3 Jika memang sudah seperti semula Maka biarkan aku kembali mengunjungi sanak saudara yang tlah dilupa Mengukir kembali sambung darah dan rasa Bolehkah kita bergembira? Namun rasa takut masih saja ada Terbayang kejamnya virus corona

4 Jangan! Jangan sampai lalai Tidak! Virus itu belum pergi Mari! Mari kita tetap berjaga

5 Setelah perjuangan dua tahun kita Memerangi, menjaga, dan berlindung Atas jahat dan kejamnya corona Patutkah kita berbahagia? Mungkinkah jika dia kembali?

TEMA: CERITA RAKYAT 1 Kokoh teguh niatku Menjadikanmu duniaku Biarpun dunia itu menentang Biar perahu terbalik itu jadi saksi

2 Satu hal yang jadi tujuan Menimang seorang putri nan jelita Biar cobaan sebesar raksasapun kuterima Inilah aku, ibu timun mas

3 “kau bukan ibuku” Petir bergemuruh mewakili hatiku Yang tersayat dan tercabik oleh tajamnya ucapan putraku Tuhan, aku tak terima Biar dia membatu seperti pikirannya

4 Sama tapi tak serupa Si merah yang tabiatnya marah Dan adiknya Si putih yang penuh kasih Biar alam yang tau siapa mereka Jadikan lagenda dari masa ke masa

5 Lautan itu milikku Sang ratu dari selatan Namun, kuasa hakikatnya bukan di tanganku Tapi sang Raja alam semesta

TEMA: PEREMPUAN 1 Biar Langkah seokku mendampingi Aku ingin sendiri Berdiri dengan dua kaki Karena aku wanita mandiri

2 Perempuan adalah untaian benang Jika ada sebuah ketelatenan, kamu akan mencapai ujungnya Jika hanya amarah, kamu tak akan paham makna ujungnya

3 Aku berdiri di depan kotak besar Pantulan cahayanya membentuk diri mirip denganku Sejenak kupandang, Cantik Tapi, Tapi? Tidak ada tapi

4 Rindu yang kian membunuh Menghujani setiap derap Langkah yang kian menjauh Aku Dengan segala kurangku Dengan jalan yang berlalu Mampukah aku?

5 Aku tlah menggali perdaban Melahirkan jiwa-jiwa emas Namun, semakin surya mengudara Aku semakin punah dalam zaman

TEMA: LEBARAN 1 Malam bercerita padanya tentang hilal baru Dan lantunan gema takbir yang menderu Tubuh rengkuh yang merebah tertahan Oleh dinginnya lantai putih Mata sembab merah mewakili rasa yang berkecamuk Dan suara dari sebrang yang menyabarkan Raya terus saja merayu Tentang rumah dan segala rindu Namun jarak jadi symbol tak berdayanya jemari menari di atas layar kotak licin Sebab tangis lirih “ibu, barangkali raga hanya bisa tinggal, tapi percayalah jiwa tetap berjalan menuju arah pulang” Sesak menyekat dan hampir memotong urat nadi Bintang raya semoga saja paham Ruh jadi abdi sang murobbi Dengan angan barokah yang abadi

2 Pada keluasan langit dan bumi Angin menebarkan aroma surga Membelah angkasa Menyatu dalam lantunan senandung cinta “Allahu akbar” Dihamparan hati yang lapang Jiwa-jiwa menghadirkan tuhan Dalam kenduri kemenangan

3 Bu, Adakah ketupat untuk makan besok pagi? Apakah kita harus berpuasa juga dilebaran ini?

4 Setelah obor takbir keliling meramaikan malam Esok akan menjadi suci bak lahir kembali Semoga saja keitiqomahan Ramadhan menyertai saat meninggalkan pergi

5 Kala lembayung senja Ramadhan telah tenggelam Semoga rahmatNya membuka lembaran baru yang suci Meleburkan dosa lama yang tak kita sadari Memadukan Langkah pasti di hari yang fitri


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook