Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore TUGAS RUANG KOLABORASI 1_KELAS G KELOMPOK 2

TUGAS RUANG KOLABORASI 1_KELAS G KELOMPOK 2

Published by Syanendra Asywal, 2022-06-04 07:08:44

Description: TUGAS RUANG KOLABORASI 1_KELAS G KELOMPOK 2

Search

Read the Text Version

Alfi Hidayat Herlambang Agung S Nasekha SD N 01 Surobayan SMP N 1 Sragi TK Muslimat NU Sipur Muarif Sijambe SD N 01 Blacanan Devi Susanti Turinah SD N 01 Mejasem SMP 2 Wonokerto



1 Menuntun segala Dalam menuntun ini, 3 Pendidik yang kekuatan kodrat yang 2 pendidik diibaratkan Menghamba pada ada pada anak-anak agar mereka sebagai petani yang menanam anak, yaitu Pendidikan manusia dan anggota padi. Pendidik harus masyarakat dapatlah memiliki banyak cara harus berorientsi pada mencapai keselamatan ,bersabar dan ikhlas dan kebahagiaan yang untuk dapat kebutuhan anak setinggi-tingginya. menghasilkan generasi atau anak yang baik sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. 4 Pendidikan bisa 5 Bermain merupakan memanusikan manusia kodrat anak menuju perbuatan yang baik / Budi Pekerti

TRADISI Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh NYADRAN masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah. Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur. Nyadran merupakan salah satu tradisi dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan yang biasa dilakukan saat Nyadran atau Ruwahan adalah: 1. Menyelenggarakan kenduri, dengan pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, dan doa, kemudian ditutup dengan makan bersama. 2. Melakukan besik, yaitu pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan. 3. Melakukan upacara ziarah kubur, dengan berdoa kepada keluarga yang telah meninggal di area makam.

Apa kekuatan konteks sosio – kultural pada tradisi NYADRAN yang sejalan dengan pemikiran KHD yang dapat di terapkan disekolah NO KEKUATAN YANG SEJALAN DENGAN KEGIATAN PEMIKIRAN KHD 1 Religius Pembacaan ayat Al Quran, dzikir, tahlil dan doa 2 Nasionalisme 3 Gotong Royong Memupuk persatuan dan kerukunan lewat kegiatan Nyadran 4 Kebersamaan Kerja bakti membersihkan area makam 5 Tanggung Jawab Bersih makam dan menikmati hidangan setelah bersih - bersih 6 Budi Pekerti Bertanggung jawab akan suksesnya acara Bertanggung jawab membersihkan makam keluarga Membersihkan makam keluarga sebagai wujud bakti dan hormat kepada keluarga yang sudah meninggal.

Bagaimana Pemikiran KHD dapat dikonstektualkan sesuaikan dengan nilai – nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguat karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah NO KEKUATAN YANG SEJALAN DENGAN KEGIATAN PEMIKIRAN KHD 1 Religius Doa pagi, tadarus pagi, sholat dhuha, sholat dhuhur berjamaah 2 Nasionalisme 3 Gotong Royong Pembiasaan ziarah ke makam pahlawan setiap hari pahlawan 4 Kebersamaan Kerja bakti, menjenguk teman yang sakit, jumat bersih 5 Tanggung Jawab Menghias kelas, membersikan kelas, membersihkan halaman 6 Budi Pekerti Menjaga kebersihan kelas, menjaga ketertiban kelas, menjaga keamanan sekolah Menghormati orang tua, mengucapkan salam ketika bertemu guru , pembiasaan bahasa jawa kromo di sekolah

SATU KEKUATAN YANG DISEPAKATI UNTUK DITERAPKAN DI SEKOLAH

TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN SOLUSI NO TANTANGAN SOLUSI 1 Kurangnya minat siswa terhadap kegiatan Melakukan sosialisasi tentang kegiatan yang akan 2 Anggaran diadakan 3 Sarana dan prasarana yang kurang Iuran Siswa Mencari donatur Memanfaatkan segala potensi yang ada



Notulen ruang kolaborasi refleksi Filosofi pendidikan nasional TANGGAPAN 1 Bapak Ardian • Nyadran tidak hanya di daerah Pekalongan. Namun banyak dilakukan di daerah yang lain juga. • banyak hal positif yang diambil dari tradisi nyadran yaitu Gotong Royong. biasa ke sebelum bulan Ramadhan. Nyadran merupakan tradisi yang baik. kita bisa memberikan atau mengenalkan kepada siswa tentang tradisi nyadran. 2 Ibu Nilawati • Apapun tradisinya Baik nyadran atau syawalan atau tradisi yang lain tergantung dari pemikiran kita. Sebagai guru kita sebaiknya memberikan pemahaman positif kepada siswa, jangan sampai menebalkan nilai-nilai negatif. 3 Bapak Husni • Untuk menilai suatu tradisi dari pandangan negatif atau Positif itu harus mengetahui bagaimana tradisi itu dilakukan tradisi itu bukan sembarangan

TANGGAPAN 4 Ibu Yomi • Tradisi di Pekalongan bisa dikorelasikan atau diimplementasikan pada pendidikan atau pembelajaran di sekolah kekuatan yang paling menonjol di Kabupaten Pekalongan tidak hanya sawalan ataupun nyadran Namun ada banyak tradisi keagamaan yang lain.

Q&A Pertanyaan dari Bapak M. Husni • Kegiatan Real nyadran yang bisa di kontekstual kan kepada sosial kultural di sekolah itu apa saja? Jawaban dari Bapak Sipur Muarif • contohnya pahlawan untuk Menumbuhkan jiwa religius Pertanyaan dari Ibu Yomi • Kenapa cenderung memilih nyadran padahal banyak tradisi keagamaan yang lain! Jawaban Bapak Sipur Muarif • Ada banyak tradisi yang tidak bisa dijabarkan satu persatu. Dalam tradisi nyadran siswa bisa mengikuti dengan mengambil keterkaitannya dengan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Tambahan dari Ibu Nasekha • Setuju dengan pendapat Pak Sipur, praktek di sekolah dengan berziarah ke makam pahlawan atau makam Desa setempat karena bisa diikuti oleh semua orang.

Q&A Tambahan dari Ibu Turinah • Inpres implementasi-implementasi yang saya yang sudah berjalan yaitu • Doa bersama sebelum ujian sekolah diikuti seluruh siswa yang akan ujian dan guru serta staf. • Nyadran bukan kekuatan religius di Pekalongan namun sifat religius yang menjadi kekuatan Pertanyaan dari Ibu Fidya • Nyadran di daerah Pekalongan diperingati Tiap rumah dengan waktu yang berbeda-beda. • Apa sikap atau tindakan lanjut kita pada saat nyadran agar anak tidak meninggalkan pelajaran? Jawaban dari Ibu Turinah • Nyadran tidak harus dilakukan pada Pagi hari Namun bisa dilakukan pada sore hari sehingga tidak mengganggu pelajaran. • Guru harus mensosialisasikan jauh-jauh hari agar siswa tidak membolos sehingga rasa ingin tahunya bisa terbayarkan dengan cara memberikan video nyadran atau tradisi yang lain.

Sanggahan dari Ibu Fidia Menyanggah • Sangat sulit disosialisasikan karena sudah merupakan tradisi yang umum atau menjadi fenomena tiap tahun. Sanggahan dari Ibu Turinah • Sebagai guru Jangan kekurangan lakon. Tambahan dari Bapak Herlambang • Peran guru harus maksimal namun jika sudah mendarah daging maka itu tugas kita sebagai CGP untuk merubah kebiasaan tersebut dengan cara yang kreatif. Tambahan dari Bapak Alfi Hidayat • Pengalaman di daerah saya: kerjasama dengan pihak desa atau Warga setempat, sebagian ambeng atau berkat Dibawa ke sekolah. memberikan memberikan pengertian kepada siswa bahwa nyadran tidak harus dilakukan di makam. alhamdu Alhamdulillah dengan bisa berubah dan berjalan dengan baik. Tambahan dari Sipur Muarif • Pendidikan dan Kebudayaan tidak bisa di mata uang kan. tradisi tersebut bisa dimasukkan dalam aktivitas pendidikan sekolah karena tidak setiap hari dilakukan


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook