BAB IllENTOMOLOGI
Bab Ill. Entomologi 245 PENDAHULUANEntomologi Kedokteran ialah ilmu Daur Hidup yang mempelajari tentang vektor,kelainan dan penyakit yang disebabkan Pertumbuhan artropoda dipengaruhioleh artropoda. Delapan puluh lima hormon juvenile yang dikeluarkan olehpersen atau kira-kira 600.000 spes1es kelenjar korpora alata. Kadar hormonhewan adalah artropoda. juvenile paling tinggi pada larva instar I, selanjutnya kadar hormon berkurang sesuaiMorfologi Umum dengan bertambahnya umur dan paling rendah pada larva instar IV. BerkurangnyaArtropoda mempunyai 4 tanda mor- hormon juvenile merupakan petanda bagifologi yang jelas, yaitu badan beruas-ruas, kelenjar protorak untuk mengeluarkanumbai-umbai yang juga beruas-ruas, ekso- · hormon ekdison yang berfungsi untuk me-skelet dan bentuk badan simetris bilateral rangsang pengelupasan kulit/eksoskelet. Sebelah luar badan serangga dilapisi Eksoskelet bersifat keras dan kaku se-oleh kitin yang pada bagian tertentu me- hingga pada saat pertumbuhan eksoskeletngeras dan membentuk eksoskelet. Ekso- hams dilepaskan (ekolisis = pergantianskelet tersebut berfungsi sebagai penguat kulit).tubuh, pelindung alat dalam, tempatmelekat otot, pengatur penguapan air dan Selama pertumbuhannya seranggapenerus rangsang yang berasal dari luar mengalami perubahan bentuk yang disebutbadan. metamorfosis. Metamorfosis sempumaUmbai-umbai tumbuh menurut fungsi- mempunyai stadium telur - larva - pupanya: pada kepala tumbuh menjadi antena - dewasa. Antara tingkat muda dan dewasadan mandibula, pada toraks menjadi kaki terdapat perbedaan morfologi yang jelas,dan sayap, dan pada abdomen menjadi kaki disertai perbedaan biologi (tempat hidup danpengayuh. Artropoda juga mempunyai makanan). Pada metamorfosis tidak sem-sistem pencernaan, pernapasan (dengan purna dijumpai telur-(larva)-nimfa-dewasa.trakea), saraf (otak dan ganglion), peredaran Morfologi serta biologi bentuk muda dandarah (terbuka) dan sistem reproduksi. dewasa hampir sama (Gambar 28).
Tuma (Lice, Anoplura) rv Metamorfosis ~tidak sempurna O'> (\"''\. t ~8?3 ;~:;. telur 0 larva nimfa 0- ~- ~ ~ :.;.. ~ ~ dewasa~ -~~---. ~ telur ..I • . ' , .. pupaNyamuk, Lalat dan Pinjal Gambar 28. Metamorfosis sempurna dan tidak sempurna Gambar ulang dari buku Medical Entomology, Oscar Taboada, Michigan State University East Lansing, Michigan, 1967
Bab Ill. Entomologi 247 Menurut besarnya peran dalam ilmu menularkan penyebab penyakit kepadakedokteran, artropoda dikelompokkan keturunannya. Selanjutnya larva infektifsebagai berikut: keturunannya itulah yang akan menular-1. artropoda yang menularkan penyakit kan penyakit kepada manusia, misalnya Rickettsia tsutsugamushi dalam larva (vektor dan hospes perantara) infektif (chigger) Leptotrombidium.2. artropoda yang menyebabkan penyakit Serangga dapat bertindak sebagai (parasit) parasit dan dapat dibagi berdasarkan3. artropoda yang menimbulkan kelainan habitatnya pada manusia. Endoparasit hidup atau mengembara di dalam jaringan tubuh, karena toksin yang dikeluarkan misalnya larva lalat penyebab miasis dan4. artropoda yang menyebabkan alergi pinjal (Tunga penetrans) penyebab tungia-5. artropoda yang menimbulkan entomo- sis. Ektoparasit hidup pada permukaan tubuh hospes, misalnya tungau, tuma, fobia. pinjal, nyamuk. Serangga dapat menularkan penyakit Berdasarkan lamanya hidup padamelalui beberapa cara. Penularan secara hospes, dibedakan parasit permanen yangmekanik berlangsung dari penderita ke seluruh atau sebagian besar hidupnyaorang lain dengan ,perantaraan bagian ada pada satu hospes, misalnya tungauluar tubuh serangga. Misalnya telur kudis dan tuma pada maµusia, pinjal dancacing, kista protozoa dan bakteri usus sengkenit keras pada binatang. Parasitdapat dipindahkan dari tinja ke makanan periodik berpindah-pindah dari satu hospesmelalui kaki atau badan lalat rumah. ke hospes lain dalam dam hidupnya,Penularan secara biologik dilakukan se- misalnya nyamuk, sengkenit lunak.telah parasit/agen yang diisap mengalamiproses biologik dalam tubuh vektor. Bila Beberapa serangga dapat memasuk-di dalam tubuh vektor, parasit (virus, kan toksinnya ke dalam badan manusiabakteri, spiroket) hanya membelah diri dengan cara kontak langsung (ulat), gigit-menjadi banyak, penularan disebut penu- an (kelabang, laba-laba), sengatan (kala-laran propagatif, misalnya Yersinia pestis jengking) atau tusukan (Triatoma). ToksindaJam pinjal tikus (Xenopsylla cheopis). serangga dapat menyebabkan gejala se-Bila di dalam tubuh vektor, parasit (Plas- tempat atau gejala umum, seperti gatal,modium, Leishmania, Trypanosoma) ber- urtikaria, lepuh (ulat, kutu busuk), hemo-ubah bentuk dan membelah diri menjadi lisis (kalajengking), perdarahan (lebah)banyak, disebut penularan sikliko-propa- dan gangguan saraf (kalajengking).gatif, misalnya Plasmodium falciparumdalam nyamuk Anopheles. Bila di dalam Serangga dapat menyebabkan alergitubuh vektor, parasit (Wuchereria, Brugia, pada orang yang rentan, misalnya tungauOnchocerca) hanya berubah bentuk men- debu (Dermatophagoides dan mayfly) dapatjadi bentuk infektif, disebut penularan menimbulkan asma dan tusukan nyamuksikliko-developmental, misalnya Wuchereria dapat menyebabkan gatal-gatal. Seranggabancrofti dalam badan nyamuk Culex. dapat pula menimbulkan rasa ngeri, rasa takut Penularan transovarian terjadi se-bagai berikut. Vektor yang terinfeksi akan karena bentuk serangga yang dilihatnya dan gangguan pikiran akibat mengkhayal-
248 Parasitologi Kedokterankan penyakit yang mungkin timbul. Bila ilmu kedokteran dan dibagi menjadi kelasgangguan itu berlangsung lama disebut insekta, arachnida, crustacea, chilopodaentomofobia. Gangguan akibat serangan dan kelas diplopoda.nyamuk dapat berpengaruh terhadapkebiasaan hidup sehari-hari. Kelas dibagi lagi dalam ordo, famili, genus dan spesies. Pada Tabel 5 tertera daftarTaksonomi dan Sistematika serangga yang termasuk parasit manusia, baik sebagai vektor, hospes perantara, Pembagian filum artropoda didasarkan penyebab kelainan atau yang hiduppada pentingnya peran artropoda dalam sebagai parasit. Tabel 5. Filum ArtropodaKelas Ordo Famili Genus Contoh spesieslnsekta D1ptera Anopheles An. aconitus Cuhc1dae: An. sundaicus Tribus Anophelini An. maculatus An. subpictus Tribus Culicini Cu/ex An. barbirostris Aedes An. vagus Mansonia Cx. quinquefasciatus Coquillettidia Cx. tritaeniorrhynchus Tribus Toxorhynchitini Toxorhynchites Cx. bitaeniorrhynchus Cx. anriulirostris Phlebotomidae Phlebotomus Ae. aegypti Simulidae Ae. albopictus Tabanidae Simulium Ae. togoi Muscidae Tabanus Ma. uniformis Calliphoridae Chrysops Ma. annulifera Sarcophagidae Musca Ma. indiana Glossina Ma. annulata Ma. dives Chrysomyia Ma. bonneae Wohlfahrtia Cq. crassipes Tx. amboinensis Tx. splendens Tx. inornatus P papatasii P longipalpis S. damnosum S. metallicum T. striatus C. dimidiata M domestica G. morsitans G. palpalis C. bezziana W magnifica
Bab Ill. Entomologi 249 Tabel 5. Filum ArtropodaKelas Ordo Famili Genus Contoh spesies S1phonaptera Xenopsylla X cheopisArachnida Neopsylla N. sondaicaCrustacea Anoplura Pediculidae StivaliusChilopoda Hemiptera Reduviidae Pu/ex S. cognatusDiplopoda Tunga P irritans Cimicidae Ctenocephalides T. penetrans Dyctioptera Pediculus C.felis C. canis Lepidoptera Staphylinidae Phthirus P humanus capitis Coleoptera Triatoma P humanus corporis Reduvius P pubis Hymenoptera Panstrongylus T. rubrofasciata Rhodnius R. cognatus Scorpionida Cimex Aranea P megistus Blatella Acari (ixodoidea) Ixodidae Blatta R. prolixus Periplaneta C. hemipterus Acari Argasidae C. lectularius (sarcoptoidea) Sarcoptidae Lagoa B. germanica Trombiculidae Megalopyge B. orientalis Copepoda Demodicidae Anaphe P americana Pyroglyphidae Parasa P australasiae Lytta L: crispata Decapoda Tenebrio M opercularis Paederus A. infracta Paraponera P hilarata Centruroides L. vesicatoria Latrodectus T. molitor Loxosceles P sabaeus Dermacentor Rhipicephalus P clavata Ornithodoros C. suffussus Sarcoptes L. mactans Leptotrombidium L. laeta Demodex Dermatophagoides D. andersoni Cyclops R. sanguineus 0. moubata Diaptomus Potamon S. scabiei Cambarus L. deliensis Scolopendra Fontaria D. folliculorum D. pteronyssinus S. strenuus D. gracilis P dehaani C. virilis s. subspinipes F virginiensis
250 Parasitologi KedokteranMORFOLOGI, DAUR HIDUP DAN PERILAKU NYAMUKNyamuk termasuk kelas insekta, ordo Morfologi diptera dan famili culicidae. Nyamukdapat mengganggu manusia dan binatang Nyamuk berukuran kecil (4-13 mm)melalui gigitannya serta berperan sebagai dan rapuh. Kepalanya mempunyai probosisvektor penyakit pada manusia dan bina- halus dan panjang yang melebihi panjangtang yang penyebabnya terdiri atas ber- kepala. Pada nyamuk betina probosis di-bagai macam parasit. Di dalam tubuh pakai sebagai alat untuk mengisap darah,nyamuk parasit penyebab filariasis ber- sedangkan pada nyamuk jantan untukubah bentuk tanpa berkembang biak, mengisap bahan-bahan cair seperti cairansedangkan Plasmodium berkembangbiak, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan jugaberubah bentuk dan tumbuh menjadi keringat. Di kiri kanan probosis terdapatbentuk infektif sebelum ditularkan dari palpus yang terdiri atas 5 ruas dan se-penderita kepada orang yang sehat. Virus pasang antena yang terdiri atas 15 ruas.dengue berkembang biak dalam tubuh Antena pada nyamuk jantan berambutnyamuk tanpa berubah bentuk sebelum lebat (plumose) dan pada nyamuk betinaditularkan ke manusia. jarang (pilose). Sebagian besar toraks yang tampak (mesonotum), diliputi bulu Famili culicidae dibagi menjadi 3 halus. Bulu tersebut berwarna putih/ kuningtribus, yaitu tribus anophelini (Anopheles), dan membentuk gambaran yang khas untuktribus culicini (Culex, Aedes, Mansonia) masing-masing spesies. Posterior daridan tribus toxorhynchitini (Toxorhynchites). mesonotum terdapat skutelum yang padaJumlah spesies yang telah diketahui ± anophelini bentuknya melengkung (rounded)2400. dan pada culicini membentuk tiga leng- kungan (trilobus) (Gambar 29). Sayap Nyamuk dapat hidup sampai ke- nyamuk panjang dan langsing, mempunyaitinggian 4200 meter di atas permukaan vena yang permukaannya ditumbuhi sisik-laut (seperti di Kashmir) dan sampai 115 sisik sayap (wing scales) yang letaknyameter di bawah permukaan laut (seperti mengikuti vena. Pada pinggir sayap ter-di tambang emas di India Selatan). Jumlah dapat sederetan rambut yang disebut umbaispesies di daerah tropik lebih banyak (fringe). Abdomen berbentuk silinderdibandingkan di daerah dingin seperti di dan terdiri atas 10 ruas. Dua ruas terakhirkutub selatan. berubah menjadi alat kelamin.
A= Larva B = Nyamuk dewasabulu lateral·-··· ...- kepala -- bulu lateral ----- abdomen ~·------ bulu palmaanal gill~ g:i Gambar 29. Larva dan Nyamuk dewasa 0- Gambar ulang dari buku Atlas of Medical Parasitology, Viqar Zaman, Faculty of Medicine, University of Singapore ::-:-:.:.:; gi 0 :3 0 0- C/:9' N C....J.l.
252 Parasitologi Kedokteran Nyamuk mempunyai 3 pasang kaki Mansonia pertumbuhan memerlukan(heksapoda) yang melekat pada toraks waktu kira-kira 3 minggu. Kemudian larvadan tiap kaki terdiri atas 1 ruas femur, 1 berubah menjadi pupa yang tidak makan,ruas tibia dan 5 ruas tarsus. tetapi masih memerlukan oksigen yang diambilnya melalui tabung pemapasanDaur Hidup (breathing trumpet). Untuk tumbuh men- jadi dewasa diperlukan waktu 1-3 hari Nyamuk mengalami metamorfosis sampai beberapa minggu. Pupa jantansempuma: telur - larva - pupa - dewasa. menetas lebih dahulu. Nyamuk jantanStadium telur, larva dan pupa hidup di biasanya tidak pergi jauh dari tempat per-dalam air sedangkan stadium dewasa hidup indukan, menunggu nyamuk betina untukdi darat/udara. Nyamuk dewasa betina berkopulasi. Nyamuk betina kemudianbiasanya mengisap darah manusia dan mengisap darah yang diperlukannya untukbinatang. Telur yang baru diletakkan ber- pembentukan telur, tetapi ada beberapawama putih, tetapi sesudah 1-2 jam ber- spesies yang tidak memerlukan darahubah menjadi hitam. Pada genus Anopheles untuk pembentukan telur (autogen) misal-telur diletakkan satu per satu terpisah nya Toxorhynchites amboinensis.di permukaan air. Pada Aedes telur jugadiletakkan satu per satu terpisah tetapi Perilaku Nyamuktelur diletakkan di dinding wadah air.Pada genus Culex dan Mansonia telur Umur nyamuk tidak sama. Padadiletakkan saling berlekatan sehingga umumnya nyamuk betina hidup lebihmembentuk rakit (raft). Telur Culex diletak- lama dari nyamuk jantan. Biasanya umurkan di atas permukaan air, sedangkan nyamuk kira-kira 2 minggu, tetapi adatelur Mansonia diletakkan di balik daun nyamuk yang dapat hidup sampai 2-3tumbuh-tumbuhan air. bulan, misalnya Anopheles punctipennis di Amerika. Hospes yang disukai nyamuk Setelah 2-4 hari telur menetas men- juga berbeda, ada yang hanya mengisapjadi larva yang selalu hidup di dalam darah manusia (antropofilik), ada pulaair. Tempat perindukan (breeding place) yang hanya mengisap darah binatanguntuk masing-masing spesies berlainan, (zoofilik) dan ada nyamuk yang lebihmisalnya rawa, kolam, sungai, sawah, suka mengisap darah binatang jika diban-comberan dan tempat-tempat yang dapat dingkan dengan darah manusia (antropo-digenangi air seperti got, saluran air, zoofilik). Setelah mengisap darah, nyamukbekas jejak kaki binatang, lubang-lubang tersebut mencari tempat untuk istirahat,di pohon dan kaleng-kaleng. Larva terdiri baik untuk menunggu proses perkem-atas 4 substadium (instar) dan mengambil bangan telur, maupun istirahat sementara,makanan dari tempat perindukannya. yaitu pada waktu nyamuk masih aktifPertumbuhan larva stadium I sampai mencari darah. Untuk tempat istirahat adadengan stadium IV berlangsung 6-8 hari nyamuk yang memilih di dalam rumahpada Culex dan Aedes, sedangkan pada
Bab Ill. Entomologi 253(endofilik) yaitu dinding rumah, ada pula (endofagik) dan ada juga yang menggigityang memilih di luar rumah (eksofilik) di luar rumah (eksofagik).yaitu tanaman, kandang binatang, tempat-tempat dekat tanah atau di tempat-tempat Nyamuk betina mempunyai jarakyang agak tinggi. terbang lebih jauh daripada nyamuk jantan. Daya terbang tersebut berbeda-beda me- Aktivitas menggigit nyamuk juga nurut spesies. Aedes aegypti jarak terbang-berlainan. Ada yang mengisap darah pada nya pendek, 50-100 m. Jarak terbangmalam hari (night-biters), ada pula yang Aedes vexans dapat mencapai 30 km.mengisap darah pada siang hari (day- Kebanyakan nyamuk Anopheles dapatbiters). Ada yang menggigit di dalam rumah terbang sampai 1,6 km,.
254 Parasitologi KedokteranVEKTOR PENYAKIT PROTOZOA Vektor Malaria Pada nyamuk dewasa palpus nyamuk jantan dan betina mempunyai panjangN yamuk anophelini yang berperan se- hampir sama dengan panjang probosis- bagai vektor malaria hanyalah genus nya. Perbedaannya .adalah pada nyamukAnopheles. Di seluruh dunia, genus Ano- jantan ruas palpus bagian apikal ber-pheles jurnlahnya ± 2000 spesies, 60 spesies bentuk gada (club form), sedangkan padadi antaranya sebagai vektor malaria. Jurnlah nyamuk betina ruas tersebut mengecil.nyamuk anophelini di Indonesia ± 80 Sayap pada bagian pinggir (kosta danspesies dan 16 spesies telah dibuktikan vena I) ditumbuhi sisik-sisik sayap yangberperan sebagai vektor malaria, yang berkelompok membentuk garnbaran belang-berbeda-beda dari satu daerah ke daerah belang hitam dan putih. Selain itu, bagianlain bergantung pada bermacam-macam ujung sisik sayap membentuk lengkungfaktor, seperti penyebaran geografik, iklirn (turnpul). Bagian posterior abdomen tidakdan tempat perindukan. seruncing nyamuk Aedes dan tidak se- tumpul nyamuk Mansonia, tetapi sedikit Morfologi nyarnuk anophelini berbeda melancip.jika dibandingkan dengan culicini. Teluranophelini yang diletakkan satu per satu DaurHidupdi atas permukaan air berbentuk sepertiperahu yang bagian bawahnya konveks, Nyarnuk anophelini mengalarni meta-bagian atasnya konkaf dan mempunyai morfosis sempuma. Telur menetas men-sepasang pelampung yang terletak pada jadi larva yang kemudian melakukansebelah lateral. Larva anophelini tampak pengelupasan kulit/eksoskelet sebanyakmengapung sejajar dengan permukaan 4 kali; lalu tumbuh menjadi pupa danair, mempunyai bagian-bagian badan akhimya menjadi nyamuk dewasa jantanyang bentuknya khas, yaitu spirakel pada atau betina. Waktu yang diperlukan untukbagian posterior abdomen, tergal plate pada pertumbuhan sejak telur diletakkan sampaibagian tengah sebelah dorsal abdomen dan menjadi dewasa bervariasi antara 2-5sepasang bulu palma pada bagian lateral minggu, tergantung pada spesies, makananabdomen. Pupa mempunyai tabung per- yang tersedia dan suhu udara. Tempatnapasan (respiratory trnmpet) yang bentuk- perindukan nyarnuk anophelini bermacam-nya lebar dan pendek; digunakan untuk macam tergantung kepada spesies danmengambil 0 2 dari udara.
Bab Ill. Entomologi 255dapat dibagi menurut 3 kawasan yaitu Epidemiologikawasan pantai, pedalaman, kaki gunungdan kawasan gunung. Penentuan vektor malaria didasarkan atas penemuan sporozoit malaria di kelenjar Di kawasan pantai dengan tanaman liur nyamuk anophelini yang hidup dibakau di danau pantai atau lagun (lagoon), alam bebas. Cara yang digunakan adalahrawa dan empang sepanjang pantai, di- pembedahan nyamuk betina. Berbagaitemukan Anopheles sundaicus. Selain faktor yang perlu diketahui untukAn.sundaicus, dapat juga ditemukan menentukan vektor di suatu daerah endemiAn.subpictus di tempat perindukan tersebut malaria adalah 1) pada pembedahan nyamukterutama danau di pantai dan empang. alam positif mengandung sporozoit 2)Di kawasan pedalaman yang ada sawah, kebiasaan nyamuk anophelini meng-rawa, empang, saluran irigasi dan sungai isap darah manusia (antropofilik); 3)ditemukan An. aconitus, An. barbirostris, umur nyamuk betina lebih dari 10 hari;Anfarauti, An.bancrofti, An.subpictus, 4) kepadatan yang tinggi dan mendo-An.nigerrimus dan An.sinensis. Di kawasan minasi spesies lain; 5) hasil infeksi per-kaki gunung dengan perkebunan atau cobaan di laboratorium yang menunjukkanhutan ditemukan An.balabacensis, sedang- kemampuan untuk mengembangkan Plas-kan di daerah gunung ditemukan An.macu- modium menjadi stadium.sporozoit.latus. Tempat perindukan secara terincidapat dilihat pada Tabel 6. Prevalensi kasus malaria di satu daerah endemi malaria dan di daerah endemiPerilaku Anophelini malaria lainnya tidak sama, tergantung pada perilaku spesies nyamuk yang men- Aktivitas nyamuk Anophelini sangat jadi vektor. Di daerah Cilacap misalnyadipengaruhi oleh kelembaban udara dan yang vektor malarianya An.sundaicus,suhu. Umumnya anophelini aktif mengisap kasus malaria ditemukan lebih banyakdarah hospes pada malam hari atau sejak pada musim kemarau, jika dibandingkansenja sampai dini hari. Jarak terbang musim hujan, karena pembentukan tempatanophelini biasanya 0,5-3 km, tetapi dapat perindukan di muara sungai untuk An.sun-mencapai puluhan km karena dipengaruhi daicus meningkat. Sebaliknya untuk daeraholeh transportasi (kendaraan, kereta api, Jawa Barat yang vektor malarianya An.aco-kapal laut dan kapal terbang) dan ken- nitus kasus malaria meningkat jumlahnyacangnya angin. Umur nyamuk dewasa pada musim hujan; karena di sawah ter-anophelini di alam bebas 1-2 minggu, bentuk tempat-tempat perindukan untuktetapi di laboratorium dapat mencapai 3-5 An.aconitus. Kedua kejadian di atas terjadiminggu. Perilaku nyamuk dewasa secara akibat kurangnya perhatian terhadap peng-terinci dapat dilihat pada Tabel 7. aturan air atau tidak teratumya saluran irigasi.
256 Parasitologi KedokteranTabel 6. Tempat Perindukan Larva, Tempat Istirahat dan Perilaku AnophelesVektor Tempat perindukan larva Perilaku nyamuk dewasa1. An. sundaicus Muara sunga1 yang mendangkal pada Aritropofilik > zoofihk; mengg1g1t sepanJang musim kemarau, tambak ikan yang kurang malam2. An. aconitus terpelihara, parit di sepanjang pantai Tit: di dalam dan di luar rumah3. An. subpictus bekas galian yang terisi air payau, tempat4. An. barbirostris penggaraman (Bali) di air tawar (Kai Tim Zoofilik > antropofilik dan Sum) Eksofagik menggigit di waktu senja sampai dini Persawahan dengan saluran irigasi, tepi hari sungai pada musirn kemarau, kolam ikan Tit: di luar rumah dengan tanaman rumput di tepinya Antropofilik > zoofilik menggigit di waktu malam Kumpulan air yang permanen/ sementara, Tit: di dalam dan di luar rumah (di kandang) celah tanah bekas kaki binatang, tambak ikan dan bekas galian di pantai (pantai utara pulau Antropofilik (Sul & NT) Jawa) Zoofilik (Jawa & Sum) Sawah dan saluran irigasi, kolam, rawa, mata Eksofagik > endofagik menggigit malam hari air, sumur dan lain-lain Tit: di luar rumah (pada tanaman) Antropofilik < zoofilik5. An.ba/abacensis Bekas roda yang tergenang air, bekas jejak Endofilik menggigit malam hari kaki binatang pada tanah berlumpur yang Tit: di luar rumah (di sekitar kandang)6 . An. /etifer berair, tepi sungai pada musirn kemarau, kolam7. An.farauti atau kali yang berbatu di hutan atau daerah Antropofilik > zoofilik pedalaman Tit: bagian bawah atap di luar rumah8. An. punctu/atus Air tergenang (tahan hidup di tempat asam) Antropofilik > zoofilik9. An. koliensis terutama dataran pinggir pantai) Eksofagik menggigit malam hari Tit: di dalam dan di luar rumah10. An. /ud/owi Kebun kangkung, kolam, genangan air dim Antropofilik > zoofilik menggigit malam hari11. An. nigerrimus perahu, genangan air hujan, rawa dan saluran Tit: di luar rumah12. An. sinensis air Antropofilik >> zoofilik menggigit malam hari13. An. fiavirostris Air di tempat terbuka dan terkena sinar Tit: di dalam rumah14. An. karwari matahari, pantai (musirn hujan), tepi sungai15. An. macu/atus Antropofilik >> zoofilik Bekas jejak roda kendaraan, lubang di Zoofilik > antropofilik menggigit senja-malam16. An. bancrofti tanah yang berisi air, saluran, kolam, kebun Tit: di luar rumah (kandang)17. An. barbumbrosus kangkung dan rawa Zoofilik > antropofilik menggigit senja-malam Tit: di luar rumah (kandang) Sungai di daerah pegunungan Zoofilik > antropofilik Sawah, kolam dan rawa yang ada tanaman Tit: belum ada laporan air Zoofilik > antropofilik Tit: di luar rumah Sawah, kolam dan rawa yang ada tanaman Zoofilik > antropofilik menggigit malam air Tit: di luar rumah (sek.itar kandang) Sungai dan mata air terutama yang bagian Zoofilik > antropofilik tepinya berumput Tit: belum jelas Bionomiknya belum banyak dipelajari Air tawar yang jemih dan kena sinar Antropofilik matahari, di daerah pegunungan Mata air dan sungai dengan air jemih yang mengalir lambat di daerah pegunungan, perkebunan teh (di Jawa) Danau dengan tumbuhan bakung, air tawar yang tergenang, rawa dengan tumbuhan pakis Di pinggir sungai yang terlindung dengan air yang mengalir lambat dekat hutan di dataran tinggiTit : tempat istirahat tetap Tis : tempat istirahat sementara
Bab Ill. Entomologi 257 Pemberantasan malaria dapat dilaku- mengadakan penyuluhan tentang sanitasikan melalui berbagai cara, di antaranya: lingkungan dan pendidikan kesehatan1) mengobati penderita malaria; 2) meng- kepada masyarakat yang berkaitan de-usahakan agar tidak terjadi kontak antara ngan upaya memusnahkan tempat-tempatnyamuk anophelini dan manusia, yaitu perindukan nyamuk dan penempatandengan memasang kawat kasa di bagian- kandang ternak di antara tempat perindu-bagian terbuka di rumah Gendela dan pintu) kan dan rumah penduduk.penggunaan kelambu dan repellent; 3)Tabel 7. Penyebaran Geografik Vektor Malaria di Indonesia Spesies Penyebaran1. An.sundaicus2. An.sinensis Sum Jawa Sul NT3. An.maculatus Sum Jawa Sul4. An.letifer5. An.nigerrimus Sum Jawa6. An.subpictus7. An. balabacensis Sum Kai8. An.aconitus Sum Sul9. An.barbirostris Jawa Sul NT10. An.flavirostris11. An. barbumbrosus Jawa Kai12. An.ludlowi13. An.farauti Jawa14. An.punctulatus15. An.koliensis Sul NT16. An.karwari Sul17. An.bancrofti Sul Sul MI MI MI MI MI(•J Sum = Sumatra; Sul = Sulawesi, Kai = Kalimantan, NT = Nusa Tenggara ; MI = Maluku dan lrian Jaya
258 Parasitologi KedokteranVektor Tripanosomiasis posterior kontaminatif (melalui feses yang Afrika terkontaminasi dengan bentuk infektif Tcruzi). Insekta ini mempunyai bentuk Vektor tripanosomiasis (penyakit badan pipih dorsoventral, mempunyaitidur Afrika = African sleeping sickness) sayap, probosis dilipat di bagian bawahadalah lalat Tse tse (Glossina) yang ter- kepala dan mengalami metamorfosis tidakmasuk ordo diptera dari kelas insekta. Lalat sempuma. Stadium telur, nimfa danini berukuran 6-13 mm, mengalami dewasa biasanya berada pada satu habitatmetamorfosis sempurna, bersifat vivipar, yaitu pada celah-celah dinding rumah yangmempunyai tipe mulut tusuk isap. Baik retak. Selain berperan sebagai vektorjantan maupun betina, keduanya meng- penyakit, tusukan Triatoma menimbulkanisap darah dengan aktivitas menggigit Iuka yang nyeri dan mengeluarkan darah,terutama pada pagi hari. Ada dua spesies pada tempat tusukan akan timbul benjolanyang berperan sebagai vektor biologik merah dan keras dengan diameter ± 2 cm,tripanosomiasis, antara lain Glossina mor- benjolan ini baru akan hilang sekitar 1sitans yang menularkan Trypanosoma minggu atau lebih.rhodesiense di Afrika bagian timur danGlossina palpalis sebagai vektor Trypano-soma gambiense di Afrika bagian barat Vektor Leismaniasis(Gambar 30). Habitat dari kedua spesies ini.juga berbeda, Glossina morsitans menyukai Phlebotomus longipalpis (lalat pasir =daerah yang terbuka dengan tanah yang sand fly) termasuk ordo diptera dari kelaskeras seperti padang rumput, sedangkan insekta. Lalat ini berukuran kecil ± 1,5-4 mm,Glossina palpalis lebih menyukai habitat berwarna kuninglkelabu dan seluruh badanberpasir atau tanah di sekitar sungai atau berbulu serta mengalami metamorfosisdanau yang banyak ditumbuhi pohon. sempuma dengan tipe mulut tusuk isap, baik lalat jantan maupun lalat betina ke-Vektor Tripanosomiasis Amerika duanya mengisap darah (Gambar 30). Habitat lalat ini terutama pada lubangTriatoma rubrofasciata dan Rhodnius yang terdapat dionggokan tanah. Perananprolixus merupakan vektor biologik Trypa- lalat ini adalah sebagai vektor biologiknosoma cruzi yang menyebabkan Tripano- Leishmania donovani, Leishmania tropicasomiasis Amerika (penyakit Chagas), dan Leishmania brasiliense. Selain me-termasuk dalam ordo hemiptera dari nularkan :flagelata darah lalat ini juga me-kelas insekta. Penularan penyakit dapat nularkan virus penyebab Phlebotomusterjadi secara anterior inokulatif atau fever dan bakteri penyebab bartonelosis.
Bab Ill. Entomologi 259 Genus Phlebotomus (Phlebotomus papatasii)Genus Culicoides Genus Simufium(Culicoides austem) (Simulium mexicanum)G/ossina pa/pa/is Glossina morsitans Musca domestica(Lalat Tse-tse -Afrika Tengah) (Lalat Tse-tse - Afrika Timur) (lalat rumah) Gambar 30. Jenis-jenis lalatGambar ulang dari Textbook of Clinical Parasitology, David L. Belding, Edisi kedua, tahun 1952
260 Parasitologi KedokteranVEKTOR PENYAKIT CACING (FILARIASIS) Vektor Filariasis Limfatik Uniforrnis dan beberapa spesies Mansonia (Nyamuk) lainnya, Coquilettidia crassipes (tipe zoofilik = subperiodik no~ma) dan An.barbiros-N yamuk anophelini dan non-anophe- tris, An.nigerrimus (tipe antropofilik = lini dapat berperan sebagai vektor periodik noktuma), sedangkan vektor utamafilariasis limfatik pada manusia dan filariasis filariasis timori ialah An. barbirostris.binatang. Di Indonesia ditemukan 3 Vektor filariasis dan daerah penyebaranjenis parasit nematoda penyebab filariasis di Indonesia dapat dilihat pada tabel 8.limfatik pada manusia, yaitu Wuchereriabancrofti, Brugia malayi dan Brugia Morfologi Non-Anophelini/ Culicinitimori. Parasit-parasit ini tersebar diseluruh kepulauan di Indonesia oleh Nyamuk non-anophelini dapat dikenalberbagai spesies nyamuk yang termasuk dari morfologinya dengan memperhatikandalam genus Aedes, Anopheles, Culex, bagian-bagian badannya. Stadium telur non-Mansonia, Coquilettidia dan Armigeres. anophelini yang diletakkan satu per satuBeberapa spesies Anopheles, Culex dan atau berkelompok membentuk rakit (raft),Aedes telah dilaporkan menjadi vektor mempunyai bermacam-macam bentuk. Adafilariasis bancrofti di perkotaan atau yang berbentuk lonjong dengan kedua ujungdi pedesaan. Vektor utama filariasis di sedikit lancip dan berdinding yang meng-daerah perkotaan adalah Culex quingue- gambarkan anyaman kain kasa (Aedes),fasciatus, sedangkan di pedesaan filariasis ada juga yang menyerupai peluru senapanbancrofti dapat ditularkan oleh berbagai (Culex) dan ada pula yang mirip duri atauspesies Anopheles seperti An.aconitus, sasaran untuk pelemparan bola bowlingAn. bancrofti, Anfarauti, An.punctulatus (Mansonia). Stadium larva non-anophe-dan An.subpictus, atau dapat pula ditular- lini yang tampak tergantung pada permu-kan oleh nyamuk Aedes kochi, Cx.bitae- kaan air mempunyai bagian-bagian badanniorrhynchus, Cx.annulirostris dan Arrni- yang morfologinya khas: sifon yanggeres obsturbans. Vektor utama Filariasis mengandung bulu-bulu sifon (siphonalmalayi ialah berbagai spesies Anopheles, tuft) dan pekten, sisir atau comb denganMansonia dan Coquilettidia, seperti Mansonia gigi-gigi sisir (comb teeth), segmen anal dengan pelana (saddle). Larva tiap spesies
Bab Ill. Entomologi 261Tabel 7. Penyebaran Geografik Vektor Filariasis di Indonesia Spesies Sum Daerah penyebaran MalBrugia malayi Sum Mal Sum Sulperiodik Sum Kal An.barbirostris Sum Sum Kal Sul An.nigerrimus KalBrugia malayi Jawa Kal Kalsubperiodik Kal Irja Ma.dives Kal Irja Ma. uniformis Kal lrja Ma .annulifera Irja Ma.indiana NT Ma. annulata lrja Ma.bonnae Kal Irja Cq.crassipes Irja NT lrjaBrugia timori NT NT An. barbirostrisWucheria bancrofti Cx. quinquefasciatus Cx.annulirostris Cx.bitaeniorrhynchus Ae.kochi An.subpictus An.koliensis An.aconitus An.bancrofti Anfarauti An.punctulatus Ar.abturbansCq = Coquillettidia, Ar = Armigeres, Ae = Aedes, Cx = Culex, An = Anopheles, Ma = MansomiaSum = Sumatra, Kai = Kalimantan, Sul = Sulawesi, Mal = Maluku, lrja = Irian Jaya,NT = Nusa Tenggara
262 Parasitologi Kedokterannyamuk mempunyai jumlah dan bentuk Perilaku Non-Anophelinibulu sifon, pekten dan gigi sisir yang tidaksama. Pelana dapat digunakan untuk me- Berbeda dari nyamuk anophelini,nentukan genus, rnisalnya Culex mem- nyamuk non-anophelini ada yang mem-punyai pelana tertutup, Aedes terbuka. punyai kebiasaan mengisap darah hospesStadium pupa culicini mempunyai tabung pada malam hari saja (Culex), ada yangpemapasan yang bentuknya sempit dan pengisapan darahnya dilakukan pada siangpanjang, digunakan untuk pengambilan dan malam hari (Mansonia) dan adajugaoksigen. Pada stadium dewasa nyamuk yang hanya pada siang hari (Aedes).culicini betina, palpinya lebih pendekdaripada probosisnya, sedangkan pada Jarak terbang culicini biasanya pendeknyamuk culicini jantan, palpinya me- mencapai jarak rata-rata beberapa puluhlebihi panjang probosisnya. Sisik sayapnya meter saja, walaupun ada yang jarak ter-ada yang lebar dan asimetris (Mansonia), bangnya jauh kira-kira 30 km (Aedesada pula yang sempit dan panjang (A edes, vexans) .Culex). Kadang-kadang sisik sayap ini mem-bentuk kelompok sisik yang sewama Umur nyamuk dewasa non-anophe-sehingga tampak sisik sayap membentuk lini baik di alam maupun di laboratoriumbercak-bercak pada sayap berwama putih sama seperti anophelini, biasanya kira-dan kuning atau putih dan coklat, juga kira 2 minggu. Perilaku nyamuk dewasaputih dan hitam (speckled) . Ujung abdomen secara rinci dapat dilihat pada tabel 9.Aedes lancip (pointed), sedangkan ujungabdomen Mansonia seperti tumpul dan Epidemiologi Filariasisterpancung (truncated) . Perilaku nyamuk sebagai vektorDaur Hidup filariasis turut rnenentukan penyebar- luasan penyakit filaria dan tirnbulnya Seperti juga pada nyamuk anophe- daerah-daerah endemi filariasis. Dilini, nyamuk non-anophelini mengalami antara perilaku vektor tersebut adalah: 1)metamorfosis sempuma, tetapi waktu yang derajat infeksi alami hasil pembedahandiperlukan untuk pertumbuhan dari telur nyamuk alam/liar yang tinggi; 2) sifatsampai menjadi dewasa lebih pendek (1- antropofilik dan zoofilik yang rneningkat-2 minggu). Tempat perindukan nyamuk kan jumlah sumber infeksi; 3) umurnon-anophelini berbeda dari tempat per- nyamuk yang panjang sehingga mampuindukan anophelini. non-anophelini dapat mengembangkan pertumbuhan larva men-bertelur di tempat-tempat perindukan ber- capai stadium infektif untuk disebarkan/air jemih, maupun berair keruh (polluted). ditularkan; 4) dominasi terhadap spesiesPermukaan air dapat ditumbuhi oleh ber- nyarnuk lainnya yang ditunjukkan denganbagai macam tanaman air (Graminea, kepadatan yang tinggi di suatu daerahlpomoea, Pistia, Salvinia dan Eichornia). enderni; 5) mudahnya menggunakan tempat-Tempat perindukan vektor filariasis secara tempat pengandung air sebagai tempatrinci terdapat pada tabel 8. perindukan yang sesuai untuk pertum- buhan dari telur sampai rnenjadi dewasa.
Bab Ill. Entomologi 263 Seperti juga pada upaya pemberan- perlindungan/pencegahan terhadap gigitantasan penyakit malaria, pemberantasan vektor; 4) meningkatkan pengetahuanpenyakit filariasis dapat dilakukan me- masyarakat mengenai penyakit filariasislalui berbagai cara: 1) pengobatan semua dan penularannya, sehingga masyarakatpenderita filariasis; 2) upaya pengen- dapat berpartisipasi dalam pemberantasandalian vektor dengan cara yang mudah penyakit ini.dan tidak memerlukan biaya mahal; 3)Tabel 8. Tempat Perindukan Larva, Tempat lstirahat dan Kebiasaan Nyamuk Dewasa Vektor Filariasis Vektor erindukan Perilaku n. ar irostrisAn.nigerrimus Pada akar tanaman air <\"> di rawa Antropofilik < zoofilik menggigitMa. uniformis atau empang malam > siang Tit: di luar rumah (kandang)Ma. annulifera s.d.aMa.indiaia s.d.a Antropofilik, zoofilik menggigitMa.annulata s.d.a malamMa.dives s.d.a Tit: di dalam rumah atau di luar rumahMa.bonnae s.d.a (pada benda yang tergantung danCq.crassipes s.d.a berwama gelap)Cx. quinquefasciatus Kecomberan dengan air keruh Menggigit malam hari dan kotor dekat rumah Tit: di dalam dan di luar rumahCx.annulirostris Antropofilik, zoofilik menggigit Sawah, daerah pantai dan rawa malam hari di dalam dan di luar rumahCx.bitaeniorrhynchus yang berair payau Tit: di luar rumah Tempat yang mengandung Menggigit siang hari kadang-kadangAe.kochi lumut dalam air tawar atau air masuk ke dalam rumah payau Tit: di luar rumahAn.bancrofti Kumpulan air hujan di sekitarAn.subpictus rumahAn.koliensisAnjarauti Lihat tabel 6 Lihat tabel 6 Lihat tabel 6 Lihat tabel 6An.punctulatus Lihat tabel 6An.aconitus Lihat tabel 6<\"l Salvinia natans, Eichornia crassipes, Jpomoea aquatica dan Pistia stratiotes
264 Parasitologi Kedokteran Vektor Filariasis Non Daftar Pustaka Limfatik (Lalat) 1. Despomminer DD, Gwadz RW, Hotez PJ, Vektor filariasis non-limfatik ialah lalat Knirsch CA. Parasitic Disease. 4'h ed. Newyang termasuk dalarn ordo diptera dari York: Apple Trees Productions LLC, 2000.kelas insekta. lalat yang berperan dalarnrnenularkan filariasis ialah: genus Simu- 2. Neva FA, Brown HW. Basic Clinical Para-lium dan Chrysops. Simulium (Black fly) sitology. 6'h ed. Prentice Hall Internationalrnernpunyai badan berukuran 2-3 mm. Editions; 1994.Lalat yang rnengisap darah biasanyahanyalalat betina yang aktif pada pagi hari dan 3. Smith KGV. Insects and Other Arthropodasore hari. Simulium damnosum berperan of Medical Importance. London: Britishsebagai vektor biologik onkosersiasis (river Museum (national history), 1973.blindness) yang disebabkan oleh nernatodaOnchocerca volvulus di Afrika. Parasit 4. Mattingly PF. The Science of Biology, Seriesini rnenyebabkan kebutaan dan rnenjadi 1. The Biology of Mosquitoe-Borne Disease.rnasalah kesehatan rnasyarakat di Afrika. London: George Allen & Unwin, 1969.Simulium metallicum, S.ochraceum danS.callidum berperan sebagai vektor Oncho- 5. Herms WB, James MT. Medical Entomology.cerca volvulus di Arnerika. Ed 5. New York: The MacMillan Company, 1960 Chrysops (horse fly= deer fly) badan- 6. Horsfall WR. Mosquitoes. Their Bionomicnya sebesar lalat rurnah, lalat jantan urnurn- and Relation to Disease. New York: Thenya rnengisap sari turnbuh-turnbuhan se- Ronald Press Company, 1955 .bagai makanan, sedangkan lalat betinarnernpunyai tipe rnulut piercing, sucking 7. O'Connor CT, Tine Sopa. (eds) . A Checklistdan rnengisap darah. Lalat ini aktif rne- of the Mosquitoes of Indonesia. A specialnyerang rnanusia pada pagi dan sore publication of the U.S. Naval Medicalhari. Loaiasis di Afrika ditularkan oleh Research Unit No.2 Jakarta, Indonesia, 1981.Chrysops silacea dan C.dimidiata. Selainkedua spesies tersebut juga dilaporkan 8. Ramalingam S. A Brief Mosquito Survey ofbahwa rnikrofilaria Loa loa dapat berkern- Java, 1973. WHO - WHONBC/74, 504.Raidbang normal dalarn Chrysops centurionis, JA. Anopheline Mosquitoes of Malaya andC.longicornis dan C.distinctipennis. Borneo. Government of Malaysia, 1968. 9. Ford J. The Role of the trypanosomiasis in African Ecololgy. The Study of Tsetse Fly problem. Oxford: Clarendon Press, 1971. 10. Lewis DJ. The Biology of Phlebotomidae in relation to leishmaniasis. Annu Rev Entomol. 1974; 19:363-84. 11. Dalmat HT. The blackflies (Diptera, Simuliidae) of Guatemala and their role as vectors of onchocerciasis. Washington DC: Smithsonian Institution, 1955. 12. Usinger RL. The triatominae of North and Central America and West Indies and their Public health significance. Public Health Bull. 1944; 288: 1-88. 13 . Buxton PA. Biology of blood sucking bug Rhodnius prolixus. Trans Entomol Soc Lond. 1930; 78: 227-76.
Bab Ill. Entomologi 265 VEKTOR PENYAKIT VIRUS,RIKETSIA, SPIROKETA DAN BAKTERIVektor Penyakit Virus Morfologi dan Daur Hidup Aedes aegypti dewasa berukuran lebihDemam Berdarah Dengue kecil jika dibandingkan dengan ukuran nyamuk rumah (Culex quinquefasciatus),Demam berdarah dengue atau Dengue mempunyai wama dasar hitam denganHemorrhagic Fever (DHF) adalah bintik-bintik putih terutama pada kakinya. Morfologinya khas yaitu mempunyaipenyakit virus yang berbahaya karena gambaran lira (lyre-form) yang putih padadapat menyebabkan penderita meninggal punggungnya (mesonotum). Telur Ae.aegyptidalam waktu yang sangat pendek mempunyai dinding yang bergaris-garis(beberapa hari). Penyakit ini masuk ke . dan menyerupai gambaran kain kasa.Indonesia tahun 1968 melalui pelabuhan Larva Ae.aegypti mempunyai pelana yangSurabaya dan pada tahun 1980 DHF telah terbuka dan gigi sisir yang berduri lateral.dilaporkan tersebar luas di seluruh propinsi Nyamuk betina meletakkan telumyadi Indonesia. Gejala klinis DHF berupa di dinding tempat perindukannya 1-2 cmdemam tinggi yang berlangsung terns di atas permukaan air. Seekor nyamukmenerus selama 2-7 hari dan manifestasi betina dapat meletakkan rata-rata 100perdarahan yang biasanya didahului dengan butir telur tiap kali bertelur. Setelah kira-terlihatnya tanda khas berupa bintik- kira 2 hari telur menetas menjadi larvabintik merah (petechia) pada badan pen- lalu mengadakan pengelupasan kulit se-derita. Penderita dapat mengalami syok banyak 4 kali, tumbuh menjadi pupa dandan meninggal. Sampai sekarang penyakit akhimya menjadi dewasa. Pertumbuhanini masih merupakan masalah kesehatan dari telur sampai menjadi dewasa me-masyarakat. Vektor utama DHF adalah merlukan waktu kira-kira 9 hari.nyamuk kebun yang disebut Aedes aegypti,sedangkan vektor potensialnya adalah Tempat perindukan utama Ae.aegyptiAedes albopictus. adalah tempat-tempat berisi air bersih yang berdekatan letaknya dengan rumah penduduk, biasanya tidak melebihi jarak
266 Parasitologi Kedokteran500 meter dari rumah. Tempat perindukan nya padat, nyamuk ini juga ditemukantersebut berupa tempat perindukan buatan di pedesaan. Penyebaran Ae.aegyptimanusia; seperti tempayan/ gentong tempat dari pelabuhan ke desa disebabkan larvapenyimpanan air minum, bak: mandi, pot Ae.aegypti terbawa melalui transportasi.bunga, kaleng, botol, drum, ban mobil yangterdapat di halaman rumah atau di kebun Walaupun umumya pendek yaituyang berisi air hujan, juga berupa tempat kira-kira sepuluh hari, Ae.aegypti dapat me-perindukan alamiah; seperti kelopak daun nularkan virus dengue yang masa inkubasi-tanaman (keladi, pisang), tempurung nya antara 3 - 10 hari.kelapa, tonggak bambu dan lubang pohonyang berisi air hujan. Di tempat perindukan Pemberantasan Ae.aegyptiAe.aegypti seringkali ditemukan larva Pada saat ini pemberantasan Ae.aegyptiAe.albopictus yang hidup bersama-sama. merupakan cara utama yang dilakukanPerilaku Nyamuk Betina untuk memberantas demam berdarah dengue, karena vaksin untuk mencegah Nyamuk betina mengisap darah dan obat untuk membasmi virusnya belummanusia pada siang hari yang dilakukan tersedia. Pemberantasan Ae. aegypti dapatbaik di dalam rumah ataupun di luar dilakukan terhadap nyamuk dewasa ataurumah. Pengisapan darah dilakukan jentiknya.dari pagi sampai petang dengan duapuncak waktu yaitu setelah matahari A. Pemberantasan Nyamuk Dewasaterbit (8.00-10.00) dan sebelum matahariterbenam (15 .00-17.00). Tempat istirahat Pemberantasannyamukdewasa, dilaku-Ae.aegypti berupa semak-semak atau kan dengan cara penyemprotan (pengasapantanaman rendah termasuk rerumputan =fogging) dengan insektisida yaitu:yang terdapat di halaman/kebun/ pekarangan - Organofosfat misalnya malation, feni-rumah. Juga berupa benda-benda yangtergantung di dalam rumah seperti pak:aian, trotionsarung, kopiah dan lain sebagainya. Umur - Piretroid sintetik, misalnya lamda siha-nyamuk dewasa betina di alam bebaskira-kira 10 hari, sedangkan di laboratorium lotrin, permetrin.mencapai dua bulan. Ae.aegypti mampu - Karbamatterbang sejauh 2 kilometer, walaupunumumnya jarak terbangnya adalah pendek B. Pemberantasan Jentikyaitu kurang lebih 40 meter. PemberantasanjentikAe.aegypti yangEpidemiologi dikenal dengan istilah pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dilakukan dengan Ae.aegypti tersebar luas di seluruh cara:Indonesia. Walaupun spesies ini ditemu-kandikota-kotapelabuhanyangpenduduk- 1. Kimia: pemberantasan larva dilakukan dengan larvasida yang dikenal dengan istilah abatisasi. Larvasida yang biasa digunak:an adalah temefos. Formulasi temefos yang digunakan ialah granules
Bab Ill. Entomologi 267 (sandgranules). Dosis yang digunakan 1 yang dapat menampung air hujan seperti ppm atau 10 gram (± 1 sendok makan kaleng, botol, ban mobil dan tempat-tempat rata) untuk tiap 100 liter air. Abatisasi lain yang menjadi tempat perindukan dengan temefos tersebut mempunyai Ae.aegypti (man made breeding places); efek residu 3 bulan. 3. mengganti air atau membersihkan tempat- tempat air secara teratur tiap minggu sekali,2. Biologi: misalnya memelihara ikan pot bunga, tempayan dan bak mandi; 4. pemakan jentik (ikan kepala timah, pemberian temefos ke dalam tempat penam- ikan guppy) pungan air/penyimpanan air bersih (abati- sasi); 5. melakukanfogging dengan mala-3. Fisik: cara ini dikenal dengan kegiatan tion setidak-tidaknya 2 kali dengan jarak 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) waktu 10 hari di daerah yang terkena wabah yaitu menguras bak mandi, bak WC, di daerah endemi DHF; 6. pendidikan ke- menutup tempat penampungan air sehatan masyarakat melalui ceramah agar rumah tangga (tempayan, drum dan masyarakat dapat memelihara kebersihan lain-lain), serta mengubur atau me- lingkungan dan turut secara perseorangan musnahkan barang bekas (seperti: memusnahkan tempat-tempat perindukkan kaleng, ban, dan lain-lain). Pengurasan Ae.aegypti di sekitar rumah. TPA perlu dilakukan secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali Pemantauan kepadatan populasi agar nyamuk tidak dapat berkembang Ae. aegypti merupakan hal yang penting biak ditempat itu. sekali untuk meningkatkan kewaspadaan wabah DHF. Apabila PSN dilaksanakan seluruhmasyarakat maka diharapkan nyamuk Pengukurankepadatanpopulasidilaku-Ae.aegypti dapat terbasrni. Untuk itu diperlu- kan dengan cara survei larva. Pada surveikan usaha penyuluhan dan motivasi larva semua tempat atau bejana yangkepada masyarakat secara terns menerus dapat menjadi tempat berkembangbiakdalam jangka waktu lama, karena keber- Ae.aegypti diperiksa untuk mengetahuiadaan jentik nyamuk tersebut berkaitan ada/tidaknya larva. Untuk memeriksaerat dengan perilaku masyarakat. tempat penampungan air (TPA) yang berukuran besar seperti bak mandi, Pengendalian Ae.aegypti dilakukan tempayan, drum dan bak penampungandengan berbagai cara: 1. perlindungan air lainnya, jika pada pandangan (peng-perseorangan untuk mencegah gigitan lihatan) pertama tidak ditemukan larva,Ae.aegypti yaitu dengan memasang tunggu kira-kira Yz - 1 menit untuk me-kawat kasa di lubang-lubang angin di atas mastikan bahwa larva benar tidak ada.jendela atau pintu, tidur dengan kelambu, Untuk memeriksa tempat berkembang-penyemprotan dinding rumah dengan insek- biak yang kecil seperti vas bunga dantisida dan penggunaan repellent pada saat botol maka air didalamnya perlu dipindah-berkebun; 2. pembuangan atau mengubur kan ke tempat lain, sedangkan untuk me-benda-benda di pekarangan atau di kebun meriksa larva di tempat yang agak gelap
268 Parasitologi Kedokteranatau airnya keruh digunakan lampu senter. Japanese B.encephalitisSurvei larva dapat dilakukan dengansingle larval method atau cara visual. Pada Penyakit ini ditemukan di Asiasingle larval method survei dilakukan Tenggara yaitu di Filipina, Kamboja,dengan mengambil satu larva di setiap Muangthai, Malaysia dan Singapura.TPA lalu diidentifikasi. Bila hasil identi- Di Indonesia Japanese B. encepha-fikasi menunjukkan Ae.aegypti maka litis belum banyak dipelajari, tetapi adaseluruh larva yang ada dinyatakan sebagai kemungkinan besar, bahwa penyakit inilarva Ae.aegypti. Pada cara visual, survei juga ada di Indonesia karena: 1) banyakcukup dilakukan dengan melihat ada kasus meninggal dengan gejala klinis yangatau tidaknya larva di setiap TPA tanpa sama dengan Jap. B.encephalitis, 2) ke-mengambil larvanya. Dalam program padatan nyartmk yang menjadi vektor,pemberantasan DBD survei larva yang tinggi dan telah dapat diisolasi virus Jap.biasa digunakan adalah cara visual. B.encephalitis dari nyamuk yang ditangkapUkuran yang dipakai untuk mengetahui di sekitar Jakarta.kepadatan larva Ae.aegypti ialah: Gejala klinis penyakit ini berupa Angka bebas jentik dan house index demam, sakit kepala, mual, muntah, lemas,lebih menggambarkan luasnya penyebaran malaise dan mental disorientation. Ke-nyamuk di suatu wilayah sedangkan matian terjadi 2-4 hari setelah terinfeksiBreteau Index menunjukkan kepadatan dan virus Jap. B.encephalitis.penyebaran larva Ae.aegypti. Containerindex menggambarkan kepadatan nyamuk. · Vektor penyakit ini adalah nyamuk Culex tritaeniorhynchus dan Culex gelidus. Vektor potensial DHF adalah Ae.albo- Tempat perindukan Cx. tritaeniorhynchuspictus. Spesies ini tersebar luas di seluruh adalah rawa dan sawah, sedangkan untukkepulauan di Indonesia. Spesies ini sepintas Cx.gelidus comberan atau empang dekattampak seperti nyamuk Ae.aegypti, sawah. Kedua spesies nyamuk di atasyaitu mempunyai wama dasar hitam tempat perindukannya dekat kandangdengan bintik-bintik putih, tetapi pada temak seperti kandang kerbau, sapi ataumesonotumnya terdapat garis tebal putih babi; kecuali mengisap darah manusia,vertikal. Walaupun kadang-kadang larva juga mengisap darah binatang (kerbau,Ae.albopictus ditemukan hidup bersama sapi, babi, burung, bebek) dan pengisapandalam satu tempat perindukan dengan larva darah dilakukan pada malam hari baik diAe.aegypti namun larva nyamuk ini lebih dalam atau di luar rumah.menyukai tempat-tempat perindukanalamiah (plant containers); seperti kelopakdaun, tonggak bambu dan tempurung Chikungunyakelapa yang mengandung air hujan.Perilaku nyamuk dewasa Ae.albopictus Virus Chikungunya telah dapat di-boleh dikatakan sama dengan perilaku isolasi dari nyamuk Ae.aegypti di Jakarta.Ae.aegypti meskipun nyamuk ini lebih Gejalaklinis penyakit ini mirip gejala klinissuka beristirahat di luar rumah. Jap. B. encephalitis yang ditandai dengan
Bab Ill. Entomologi 2691. Angka Bebas Jentik (ABJ):Jumlah rumah I bangunan yang tidak ditemukanjentik lOOo/c Jumlah rumah I bangunan yang diperiksa x02. House index (HI):Jumlah rumah I bangunan yang ditemukan jentik x 1OO% Jumlah rumah I yang diperiksa3. Container index (Cl): Jumlah container berisi jentik x 100% Jumlah container yang diperiksa4. Breteau index (Bl): Jumlah container berisi jentik dalam 100 rumah/ bangunandemam, sakit kepala seperti influensa dan Colorado Tick Feverpenderita mengalarni kelumpuhan motorikyang tidak permanen. Vektor penyakit Penyakit ini ditemukan di daerahChikungunya adalah Ae.aegypti. pegunungan di Amerika· Serikat dan di- sebabkan oleh virus. Vektornya adalah Demam Kuning Dermacentor andersoni. Di dalam seng- kenit virus berkembangbiak secara pro- Penyakit ini belum pemah dilaporkan pagatif. Infeksi terjadi karena gigitandi Indonesia, walaupun Ae.aegypti yang sengkenit.menjadi vektomya tersebar di seluruh Indo-nesia. Di Amerika Selatan dan di Afrika Far-Eastern Spring SummerSelatan penyakit ini telah berpuluh-puluh Encephalitistahun yang lalu dilaporkan, yaitu sejakWalterReedpadatahun 1900di Kubamem- Penyakit ini ditemukan di daerah hutanbuktikan Ae.aegypti sebagai vektor penyakit di Rusia, Siberia, Korea, Cina, Malaysiademam kuning. Gejala klinis penyakit ini dan India. Penyebabnya adalah virus.berupa pusing, nyeri punggung, demam Vektor yang diketahui adalah sengkenitdan muntah. Kematian terjadi 5-8 hari Dermacentor pictus, D.marginatus dansetelah terinfeksi oleh virus demam kuning. Ixodes persulcatus. Virus dalam sengkenitVektor utama demam kuning adalah berkembangbiak secara propagatif. CaraAe.aegypti. infeksi dengan gigitan sengkenit.
270 Parasitologi Kedokteran Phlebotomus Fever (predator) artropoda lain dan biasanya (Papatasi fever) pemakan tanaman (vegetable feeder). Hanya stadium larva yang mengisap darah Penyakit yang disebabkan oleh virus mamalia dan manusia. Telur tungau iniini ditemukan di daerah tropik dan sub- diletakkan di tanah atau di tangkai dauntropik dengan musim panas yang lama tanaman rendah seperti rerumputan dandan kering (daerah sekitar Laut Tengah, semak. Setelah telur menetas, keluarlahnegeri-negeri Arab sampai Birma, China larva Leptotrombidium yang berkaki 3danAsia Tengah). Vektor terpenting adalah pasang. Larva ini lalu mencari mangsanyaPhlebotomus papatasii dan Plongipalpis. untuk mengisap darah yaitu burung, tikus, mamalia dan manusia yang berada di Vektor Penyakit Riketsia dekatnya. Setelah kenyang makan, larva menjatuhkan diri ke tanah dan berubah Demam Semak menjadi stadium nimfa dan menjadi dewasa, kemudian kawin lalu yang betina Contoh penyakit riketsia yang vektor- bertelur. Sejak larva Leptotrombidiumnya artropoda dan terdapat di Indonesia mendapatkan infeksi Rickettsia sampaiadalah demam semak (scrnb typhus, tsutsu- menjadi larva generasi berikutnya masihgamushi disease, Deli koorts). Penyakit tetap infektif. Inilah pemilaran yang terj adiini ditemukan di daerah Sumatra, Jawa, secara transovarian. Pertumbuhan dariKalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya; penye- telur sampai menjadi dewasa memerlukanbabnya ialah Rickettsia tsutsugamushi. waktu 1 - 2 bulan. Gejala klinis penyakit ini berupa Epidemiologikepala pusing (post orbital), apati, malaise,limfadenitis dan escar. Penyakit ini dapat R.tsutsugamushi biasanya hidup se-menyebabkan kematian penderita dan bagai parasit tikus ladang, bukan tikusdilaporkan angka kematian berkisar 1- rumah; larva tungau mendapat infeksi60%. Vektor penyakit ini adalah tungau Rickettsia ketika mengisap darah selamaLeptotrombidium akamusi, L.deliensis dan 2-4 hari pada daun telinga, hidung atauL.fietscheri. pangkal ekor hospes. Pencegahan penularan dapat dilakukan dengan cara menjagaMorfologi dan Daur Hidup jangan sampai kontak dengan tungau jika sedang bekerja di ladang atau di hutan di Leptotrombidium dewasa berukuran daerah endemi scrnb typhus yaitu dengankira-kira 1 mm, berkaki 4 pasang, badan- menggunakan repelen. Pencegahannya berbulu, hidup sebagai pemangsa juga dapat dilakukan dengan minum klo- ramfenikol 500 mg sehari selama 10 hari selama bertugas di ladang atau di hutan.
Bab Ill. Entomologi 271 Rocky Mountain Spotted Fever daerah Siberia ini adalah genus Derma- centor. Rickettsia rickettsii masuk tubuhsengkenit ketika sengkenit mengisap darah, Q-Feverkemudian organisme ini menyebar ke seluruhjaringan sengkenit. Riketsia ditularkan Penyakit ini menyerupai pneumoniasecara transovarian ke sengkenit generasi atipik. Penyebabnya adalah Coxiella burnettj.berikutnya. Manusia, kelinci, tikus ladang Infeksi riketsia ditemukan pada hewandan anjing mendapat infeksi karena mengerat (bandicoot), temak, kambing,gigitan sengkenit yang infektif (anterior domba dan manusia. Cara infeksi terutamainoculative) atau karena kontaminasi kulit dengan inhalasi debu, juga dengan minumdengan jaringan sengkenit yang infektif susu yang mengandung bentuk infektif.(crushing). Infeksi oleh tinja sengkenit (pos- Selain itu organisme ini juga dapat ditular-terior contaminative) jarang sekali terjadi. kan dengan gigitan sengkenit A.ameri- canum, D.andersoni dan lain-lain. Riketsia Spesies sengkenit yang menjadi vektor berkembangbiak dalam saluran pencemaanialah Dermacentor andersoni, D. variabilis sengkenit. Penyebarannya kosmopolit, didan Amblyomma americanum di Amerika California ditemukan sec'ara endemiSerikat; A.cajennense di Amerika Selatandan Rhipicephalus sanguineus di Mexico. Boutonneuse Fever Epidemic Typhus Manusia dan anjing mendapat infeksi Penyebabnya adalah Rickettsia prowa-Rickettsia conorii karena gigitan sengkenit. zecki. Penyakit ini ditemukan di daerahVektor di sekitar Laut Tengah adalah Rhipi- pegunungan Mexico, Amerika Selatan,cephalus sanguineus, sedangkan vektor di negeri-negeri Balkan, Eropa Timur, AfrikaAmerika adalah spesies atau genus lain. dan beberapa negeri di Asia. Vektomya adalah Pediculus humanus corporis. Queensland Tick Typhus Trench Fever Penyakit ini ditemukan di Australia.Penyebabnya adalah Rickettsia australis. Penyakit ini ditemukan di Uk:raina danInfeksi terjadi karena gigitan Ixodes Jugoslavia. Penyebabnya adalah R.quin-holocyclus atau karena kontaminasi kulit tana. Vektomya adalah Phumanus corporis.dengan tinja sengkenit ini. Riketsia masuk ke dalam lambung tuma dengan darah yang diisapnya dan ber- Siberian Tick Typhus kembangbiak dalam sel epitel, yang Penyebab penyakit ini adalah R.sibe-ricus. Vektor penyakit yang ditemukan di
272 Parasitologi Kedokterankemudian pecah. Riketsia dapat ditemu- daerah terbatas di Eropa, Asia dan Amerikakan dalam tinja tuma pada hari ke dua Seiatan. Vektomya adaiah Pediculus humanusdan dalam kelenjar liur pada hari ke corporis. Spiroketa berkembangbiak dienam. Infeksi pada manusia terjadi me- daiam hemoseiom tuma dan sesudah 6lalui: 1. kontaminasi kulit dengan tinja hari ditemukan di seiuruh tuma. Infeksituma (posterior contaminative), 2. konta- terjadi dengan kontaminasi kuiit denganminasi kulit dengan badan tuma yang tubuh tuma yang hancur (crushing) .hancur (crushing); 3. inokuiasi dengan airIiur pada waktu tuma menggigit (anterior Vektor Penyakit Bakteriinoculative). Vektor Penyakit Spiroketa Vektor Penyakit Sampar Relapsing Fever Penyakit ini pemah ditemukan secara endemi di daerah Jawa Tengah Penyakit ini disebabkan Borrelia dan pada tahun 1968 diiaporkan epidemiduttoni, yang dituiarkan oieh vektor Orni- yang melanda Boyoia~i dengan banyakthodoros moubata di Afrika, 0. turiceta kematian.dan O.hermsi di Amerika Serikat, O.thola-zani di Asia. Kebiasaan vektor mengisap Pes disebabkan oleh bakteri yangdarah secara intermiten, memperbesar disebut Yersinia pestis. Vektor penyakitkemungkinan untuk menuiarkan penyakit pes adaiah Xenopsylla cheopis, Stivaliusini dari satu hospes ke hospes Iainnya. cognatus dan Neopsylla sondaica.Spiroketa terisap dengan darah dan masukke hemoseiom, kelenjar ovarium dan Gejala Klinistuba Maipighi. Sengkenit tetap infektifseiama hidupnya dan dapat menuiarkan PinjaI menginfeksi manusia meiaiuispiroketa kepada keturunannya secara gigitannya dan juga meiaiui tinja yangtransovarian. Infeksi pada manusia ter- mengandung Y.pestis yang masuk melaluijadi dengan cara: (1) gigitan sengkenit Iuka gigitannya (anterior inokuiatif danyang infektif, (2) kontaminasi kulit utuh posteriorkontaminatif). Bakteriyang masukatau Iuka dengan sekret keienjar sengkenit muia-muia menyebabkan peradangan(toxal fluid) karena sengkenit terbunuh di dan pembesaran keienjar Iimfe kemudiankuiit (crushing) . terbentuk benjoian atau bubo. Bubo dapat mencapai diameter 2-10 cm yang biasanya Louse Borne Relapsing Fever terdapat dekat gianduia femoraiis dan gianduia aksiiaris. Keiainan ini disebut Penyakit ini disebabkan oleh Borrelia pes bubo (bubonic plague). Jika Y.pestisrecurrentis dan ditemukan di beberapa yang teiah berkembangbiak masuk ke
Bab Ill. Entomologi 273dalam peredaran darah, baik berasal kehilangan hospesnya (tikus) dia akandari bubo atau gigitan pinjal, disebut pes berusaha mencari hospes barn, termasukseptikemia (septichemic plague). Jika manusia, sehingga pes akan menyebarYpestis masuk ke dalam paru, baik berasal di antara manusia. Untuk menjaga penye-dari bubo maupun dari peredaran darah baran pes ini pada manusia atau binatangatau karena gigitan pinjal, kelainan pada lain, tikus yang tertangkap setelah dibersih-paru disebut pes paru (pulmonic plague). kan pinjalnya, dilepaskan kembali kePenderita pes dapat meninggal dalam alam bebas dan ditangkap kembali padawaktu 2 - 3 hari setelah infeksi jika tidak penangkapan berikutnya. Untuk menjagacepat diobati. Cara penularan penyakit agar tikus tidak menjadi banyak dan dapatpes adalah propagatif. menyebarkan penyakit melalui pinjal yang terinfeksi, maka populasi tikus diMorfologi dan Daur Hidup daerah endemi dipertahankan pada jumlah minimal tertentu dan dipantau dengan Xcheopis, S.cognatus dan Nsondaica indeks pinjal.termasuk ordo Siphonaptera, berbadanpipih laterolateral dan berukuran kecil Tularemia1,5-4 mm. Pinjal ini hidup sebagai parasittikus ladang dan bersarang di antara bulu Penyakit ini ditemukan di Amerikatikus. Metamorfosis yang dialami ialah Utara, Eropa dan Asia. Penyebabnyametamorfosis sempuma. Telur yang di- adalah bakteri Pasteurella tularensis. Seng-letakkan di atas tanah, setelah 2-12 hari kenit yang menjadi vektomya adalahmenetas menjadi larva yang bentuknya D.andersoni, D. variabilis dan A.america-seperti ulat bulu; larva setelah 1-2 minggu num di Amerika Serikat dan D.silvarumtumbuh menjadi pupa dan akhimya di Rusia. Manusia mendapat infeksi denganmenjadi dewasa. Pertumbuhan dari telur gigitan sengkenit atau dengan gerusansampai menjadi dewasa memerlukan sengkenit di atas Iuka kulit. Bakteri di-waktu secepat-cepatnya 18 hari. temukan dalam lambung atau hemoselom sengkenit dan penularan dapat terjadiEpidemiologi secara transovarian. Penyakit pes sebenamya adalah Bartonelosis (Oroya fever,penyakit tikus (zoonosis), oleh karena itu Carrion's disease)dalam upaya pemberantasan pinjal yangmerupakan parasit tikus, dapat dilakukan Penyakit yang disebabkan oleh bakteripemberantasan sebagai berikut: (1) me- Bartone/la bacilliformis ini ditemukan dinangkap tikus dengan perangkap dan daerah pegunungan Andes (Peru, Equadormembunuhnya, (2) memberantas tikus dan Columbia). Vektor yang terpenting ialahdengan rodentisida. Usaha pemberantasan Phlebotomus verrucarum dan Plongipalpis.tikus ini ada bahayanya, yaitu bila pinjal
274 Para.sitologi KedokteranVEKTOR MEKANIKMusca neta americana (lipas Arnerika) yang banyak ditemukan di rumah-rumahMusca (lalat) termasuk dalam ordo dapat menjadi vektor mekanik amebiasis, diptera dari kelas insekta. Musca lambliasis, toksoplasmosis, askariasisdomestica (lalat rumah) dapat berperan dan isosporiasis.sebagai vektor mekanik amebiasis, disentri,toksoplasmosis dan penyakit cacing usus.Mdomestica mudah berkembangbiak, Daftar Pustakatempat perindukannya di timbunan sampah, 1. Faust ER, Beaver PC, Jung RC. Animal agentstinja manusia dan binatang. Setiap 3-4 · and vectors of human disease. Philadelphia.hari seekor lalat betina bertelur dalam Lea & Febriger. 1973.5-6 kelompok yang masing-masing berisi . 2. Despomminer DD, Gwadz RW, Hotez PJ,75-150 butir telur. Jarak terbangnya dapat Knirsch CA. Parasitic Disease. 4'h ed. Newsampai 10 km; umur lalat dewasa 2-4 York. Apple Trees Productions LLC, 2000.minggu. Karena mudah membiak ini, 3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.maka untuk mengurangi populasinya perlu Pemberantasan Sarang Nyamuk Demamdilakukan pemberantasan dengan cara Berdarah Dengue di perkotaan. Jakarta: Depmembersihkan rumah dan pekarangan Kes RI; 2004dari tumpukan sampah, memasang kawat 4. Parry J. Experts predict big rise in dengue fever in South East asia. BMJ 2003;327:kasa untuk mencegah lalat masuk rumah, 1368 .menutup makanan dengan tudung saji dan 5. Durman PJ. The Balikpapan denguemengadakan samijaga. control project. Journal of rural and remote environmental health 2002:1(2):35-9, Periplaneta 6. Winch PJ, Leontsini E, Rigau-Perez JG, Ruiz- Perez M, Clark GG, Gubler DJ. Community- Periplaneta (lipas) termasuk ordo based dengue prevention programs in Puertodyctioptera dari kelas insekta. Peripla- Rico: impact on knowledge, behaviour, and residential mosquito infestation. Am J Trop Med Hyg 2002;67:363-70.
Bab Ill. Entomologi 275PENGENDALIAN VEKTORPengendalia~ vektor bertujuan : 1~ b. lklim yang panas, udara kering ·mengurang1 atau menekan populas1 dan tanah tandus tidak memungkin- vektor serendah-rendahnya sehingga kan perkembangbiakan sebagiantidak berarti lagi sebagai penular penyakit, besar serangga. lklim yang panas2) menghindarkan kontak antara vektor atau yang dingin untuk beberapadan manusia. Pengendalian vektor dapat spesies tertentu tidak sesuai dengandigolongkan dalam pengendalian alami kelestarian hidupnya(natural control) dan pengendalianbuatan (artificial= applied control). Ter- c. Angin besar dan curah hujan yangmasuk pengendalian alami adalah faktor- tinggi dapat mengurangi jumlahfaktor ekologi yang bukan merupakan populasi serangga di suatu daerahtindakan manusia. Faktor-faktor tersebutdi antaranya adalah topografi, ketinggian 4. Adanya burung, katak, cicak, binatang(altitude), iklim dan musuh alami. lain yang merupakan pemangsa seranggaI. Pengendalian Secara Alami 5. Penyakit serangga Berbagai contoh yang berhubungan II. Pengendalian Secara Buatandengan faktor ekologi yang sangat pentingartinya bagi perkembangan serangga adalah: Pengendalian yang dilakukan atas usaha manusia dan dapat dibagi menjadi:1. Adanya gunung, lautan, danau dan sungai yang luas yang merupakan rintangan 1. Pengendalian Lingkungan (Environ- bagi penyebaran serangga mental Control)2. Ketidakrnampuan mempertahankan Pengendalian dilakukan dengan cara hidup beberapa spesies serangga di mengelola lingkungan (environmental daerah yang terletak di ketinggian management), yaitu memodifikasi tertentu dari permukaan laut atau memanipulasi lingkungan, sehingga terbentuk lingkungan yang tidak cocok3. a. Perubahan musim yang dapat me- (kurang baik) yang dapat mencegah nimbulkan gangguan pada beberapa atau membatasi perkembangan vektor. spes1es serangga Cara ini paling aman terhadap lingkung- an, karena tidak merusak keseimbangan alam dan tidak mencemari lingkungan
276 Para.sitologi Kedokterana. Modifikasi Lingkungan (Environ- tidak rnenjadi ternpat perindukan mental Modification) Culex. Cara ini berkaitan dengan rnengubah sarana fisik yang ada dan hasilnya 2. Pengendalian Kirniawi bersifat permanen. Sebagai contoh: 1) pengaturan sistern irigasi, 2) Untuk pengendalian ini digunakan penirnbunan ternpat-ternpat yang bahan kirnia yang berkhasiat rnern- dapat rnenarnpung air dan ternpat- bunuh serangga (insektisida) atau ternpat pernbuangan sarnpah, 3) hanya untuk rnenghalau serangga saja penirnbunan ternpat pengaliran air (repellent). Kebaikan cara pengendalian yang rnenggenang rnenjadi kering, ini ialah dapat dilakukan dengan segera, 4) pengubahan rawa rnenjadi sawah rneliputi daerah yang luas, sehingga dan 5) pengubahan hutan rnenjadi dapat rnenekan populasi serangga ternpat pernukirnan. dalarn waktu singkat. Keburukannya karena cara pengendalian ini hanyab. Manipulasi Lingkungan (Environ- bersifat sernentara, dapat rnenirnbulkan mental Manipulation) pencernaran lingkungan, kernungkinan Cara ini berkaitan dengan pern- tirnbulnya resistensi serangga terhadap bersihan atau perneliharaan sarana insektisida dan rnengakibatkan rnatinya fisik yang telah ada supaya tidak beberapa pernangsa . dan organisrne terbentuk ternpat-ternpat perindukan yang bukan termasuk target. Juga atau ternpat istirahat serangga, dan· banyak penduduk yang rnenolak rurnah hasilnya bersifat tidak permanen, rnereka disernprot, karena khawatir sehingga harus dilakukan secara terjadinya kernatian binatang yang di- terns rnenerus. Sebagai contoh rnisal- pelihara. Contoh cara ini ialah: 1) rne- nya: 1. rnernbersihkan tanarnan air nuangkan solar atau rninyak tanah di yang rnengapung di danau seperti permukaan ternpat perindukan sehingga ganggang dan lurnut yang dapat rne- larva serangga tidak dapat rnengarnbil nyulitkan perkernbangan An.sun- oksigen dari udara, 2) pernakaian paris- daicus, 2, rnengatur kadar gararn di green, temefos dan fention untuk rnern- lagoon yang dapat rnenekan popu- bunuh larva nyarnuk, 3) penggunaan lasi An.subpictus dan An.sundaicus, herbisida dan zat kirnia yang rnernati- 3. rnelestarikan kehidupan tanarnan kan turnbuhan air ternpat berlindung bakau yang rnernbatasi ternpat per- larva nyarnuk di ternpat perindukan indukan An.sundaicus, 4. rnernbuang dan 4) penggunaan insektisida berupa atau rnencabut turnbuh-turnbuhan residual spray untuk nyarnuk dewasa, air yang turnbuh di kolarn atau 5) penggunaan gel silika dan lesitin cair. rawa yang dapat rnenekan populasi Mansonia spp. dan 5. rnelancarkan 3. Pengendalian Mekanik air dalarn got yang tersurnbat agar Pengendalian ini dilakukan dengan rnenggunakan alat yang langsung dapat
Bab fl!. Entomologi 277 membunuh, menangkap atau meng- Contoh parasit dari golongan nematoda halau, menyisir, mengeluarkan serangga ialah: Romanomermis iyengari dan dari jaringan tubuh. Menggunakan baju Romanomermis culiciforax, merupa- pelindung, memasang kawat kasa di kan cacing yang dapat digunakan jendela merupakan cara untuk meng- untuk pengendalian biologik. Nema- hindarkan hubungan (kontak) antara toda ini dapat menembus badan larva manusia dan vektor. nyamuk, hidup sebagai parasit sampai larva mati, kemudian mencari hospes4. Pengendalian Fisik baru. Bakteri Bacillus thuringiensis (serotipe H-14) telah banyak dicoba Pada cara pengendalian ini digunakan untuk pengendalian larva Anopheles, alat fisika untuk pemanasan, pem- juga Bacillus sphaericus sangat baik bekuan dan penggunaan alat listrik untuk digunakan untuk pengendalian larva pengadaan angin, penyinaran yang Culex quinquefasciatus. Selain itu jenis dapat membunuh atau mengganggu bakteri lain yang diharapkan dapat pula kehidupan serangga. Suhu 60° C dan digunakan sebagai pengendali biologik suhu beku, akan membunuh serangga, larva nyamuk ialah: Bacillus pumilus sedangkan suhu dingin menyebabkan dan Clostridium bifermentans. Dua serangga tidak mungkin melakukan spesies protozoa yang · dapat menjadi aktivitasnya. Di Indonesia cara ini parasit larva nyamuk ialah: Pleisto- dapat dilihat di hotel, restoran dan pasar phora culicis dan Nosema algerae. swalayan yang memasang hembusan Dari hasil penelitian temyata jamur angin keras di pintu masuk. Memasang lampu kuning dapat menghalau Langenidium giganticum dan Coelo- nyamuk. myces stegomyiae baik untuk pengen-5. Pengendalian Biologik dalian larva nyamuk, sedangkan 2 jenis Dengan memperbanyak pemangsa dan parasit sebagai musuh alami bagi jamur lainnya yang juga potensial sebagai serangga, dapat dilakukan pengendalian serangga yang menjadi vektor atau pengendali larva ialah: Tolypocladium hospes perantara. Beberapa parasit dari cylindrosporum dan Culicinomyces golongan nematoda, bakteri, protozoa, clavisporus. Kedua jenis jamur ini jamur dan virus dapat dipakai sebagai termasuk kelas Deuteromycetes dan pengendali larva nyamuk. Artropoda efektif untuk pengendalian larva Ano- juga dapat dipakai sebagai pengendali pheles, Aedes, Culex, Simulium dan nyamuk dewasa. Predator atau pemangsa Culicoides. Virus Cytoplasmic poly- yang baik untuk pengendalian larva hydrosis digunakan untuk pengen- nyamuk terdiri atas beberapa jenis dalian larva kupu, sedangkan golongan ikan, larva nyamuk yang beruk:uran lebih artropoda yang bersifat parasit dan besar, larva capung dan Crustaceae. dapat membunuh nyamuk dewasa adalah Arrenurus madarazzi. Contoh beberapa jenis ikan sebagai pemangsa
278 Parasitologi Kedokteranyang cocok untuk pengendalian larva dapat rnengubah letak susunan dalarnialah: Panchax panchax (ikan kepala krornosorn disebut chromosome trans-tirnah), Lebistus reticularis (Guppy location. Mengawinkan antar strain= water ceto), Gambusia affinis nyarnuk dapat rnenyebabkan sitoplasrna(ikan gabus), Poecilia reticulata, telur tidak dapat diternbus oleh spermaTrichogaster trichopterus, Cyprinus sehingga tidak terjadi pernbuahan,carpio, Tilapia nilotica, Puntious disebut cytoplasmic incompatibility.binotatus dan Rasbora lateristriata. Mengawinkan serangga antar spesiesPernangsa lainnya adalah larva terdekat akan rnendapatkan keturunanToxorrhynchites amboinensis, larva jantan yang steril disebut hybrid sterility.Culex fuscanus, larva capung dan satu Adanya sifat rentan terhadap insekti-jenis dari golongan Crustaceae yaitu sida dapat dipakai pula untuk pengen-Mesocyclops. dalian cara genetik ini. Sernua cara6. Pengendalian Genetika pengendalian dengan genetika di atas Pengendalian bertujuan rnengganti baru dalarn taraf penyelidikan, belurn populasi serangga yang berbahaya pemah berhasil baik di lapangan.dengan populasi baru yang tidak rne- 7. Pengendalian Legislatifrugil\an. Beberapa cara berdasarkan Untuk rnencegah tersebamya seranggarnengubah kernarnpuan reproduksi berbahaya dari satu daerah kedengan jalan rnernandulkan serangga daerah lain atau dari luar negeri kejantan. Pernandulan ini dapat dilakukan Indonesia, diadakan peraturan dengandengan rnenggunakan bahan kirnia sanksi pelanggaran oleh pernerintah. 1seperti preparat TEPA atau dengan Karantina di pelabuhan laut danradiasi Cobalt 60, antirnitotik, anti- pelabuhan udara bermaksud rnencegahrnetabolit dan bazarone (ekstrak dari rnasuknya harna tanarnan dan vektortanarnan Aeorus calamus). Kernudian penyakit. Dernikian pula penyernprotanserangga yang telah rnandul diper- insektisida di kapal yang berlabuhbanyak lalu dilepaskan di alarn bebas, atau kapal terbang yang rnendarat diternpat populasi serangga berbahaya pelabuhan udara. Keteledoran olehtadi. Zat kirnia atau radiasi itu rnerusak karena tidak rnelaksanakan peraturanDNA di dalarn krornosorn sperma tanpa karantina yang rnenyebabkanrnengganggu proses pernatangan, ini perkernbangbiakan vektor nyarnuk dandisebut sterile male technic release. lalat, dapat dihukurn rnenurut undang-Ada lagi cara dengan radiasi yang undang.
Bab Ill. Entomologi 279Daftar Pustaka 4. Jonoski ST. Oomycete fungi for vector control:1. Brown MD, Kay BH, Greenwood JG. The current status and prospect. Abstr 5th ICIP and predation efficiency of North-Eastern Australian rnesocyclops (Copepoda & Cyclopoida) on MC, 1990:94-6. mosquito larvae. Bull Plankton Soc Japan Spec, 1991 :329-38. 5. Lee HL, Seleena P. Isolation and Evaluation of2. Chan YC, Chan KL, Ho BC. Vector control in Larvicidal Clostridium bifermentans againts Southeast Asia. Proceedings ofthe first SEAMEO Workshop, 1972. mosquitoes of public health importance. Trop Biomed, 1990; 7:103-6.3. Frances SP. Status of the Deuteromycetes fungi, 6. Wongsin S, Ande. Biological Control of Mosquitoes Tolypocladium and Culicinomyces as control agents in Thailand. J Sci Soc Thai 1984; 10(2):73-88. for medically important Diptera. Abstr 5th ICIP and 7. WHO report of the 7'h meeting of scientific MC, 1990; 102-5. working group on biological control of vectors (unpublished). Doc TDRJBCV/Sw 6-711984. 8. WHO, 1972. Vector Control in International Health. Genev
280 Parasito!ogi KedokteranINSEKTISIDA DAN RESISTENSII nsektisida adalah bahan yang me- adalah spesies serangga yang akan ngandung senyawa kimia yang di- diberantas, ukuran, susunan badan,gunakan untuk membunuh serangga. stadium, sistem pemapasan, dan bentukInsektisida yang baik (ideal) mempunyai mulut. Juga penting mengetahui habitatsifat sebagai berikut: 1) mempunyai dan perilaku serangga dewasa termasukdaya bunuh yang besar dan cepat serta kebiasaan makannya.tidak berbahaya bagi binatang vertebratatermasuk manusia dan temak; 2) murah Pembagian Insektisidaharganya dan mudah didapat dalam jumlahbesar; 3) mempunyai susunan kimia Menurut bentuknya, insektisida dapatyang stabil dan tidak mudah terbakar; 4) berupa bahan padat, lanitan dan gas.mudah digunakan dan dapat dicampur - Bahan padat: 1) serbuk (dust), ber-dengan berbagai macam bahan pelarufdan 5) tidak berwama dan tidak berbau ukuran 35-200 mikron dan tembusyang tidak menyenangkan. 20 mesh screen, 2) granula (granules), berukuran sebesar butir pasir dan tidak Beberapa istilah yang berhubungan tembus 20 mesh screen, 3) pellets,dengan insektisida adalah: 1) ovisida berukuran ± 1 cm3•= insektisida untuk membunuh stadium - Larutan: 1) aerosol dan/og, berukuran 0, 1-50 mikron; 2) kabut (mist), berukurantelur; 2) larvisida = insektisida untuk mem- 50-100 mikron; 3) semprotan (spray), berukuran 100 - 500 mikron.bunuh stadium larva/nimfa; 3) adultisida - Gas: 1) asap (fumes dan smokes), berukuran 0,001-0,1 mikron; 2) uap= insektisida untuk membunuh stadium (vapours), berukuran kurang daridewasa; 4) akarisida (mitisida) = insekti- 0,001 mikron.sida untuk membunuh tungau; 5) pedikuli- Menurut cara masuknya ke dalamsida (lousisida) = insektisida untuk mem- badan serangga, insektisida dibagi dalam:bunuh tuma. 1. Racun Kontak (Contact Poisons) Khasiat insektisida untuk membunuhserangga sangat bergantung pada bentuk, Insektisida masuk melalui eksoskeletcara masuk ke dalam badan serangga, ke dalam badan serangga melalui tarsusmacam bahan kimia, konsentrasi danjumlah (dosis) insektisida. Selain itufaktor-faktor yang harus diperhatikan
Bab Ill. Entomologi 281 pada waktu istirahat di permukaan Insektisida organik dari alam terdiri yang mengandung residu insektisida. atas golongan insektisida berasal dari Racun kontak pada umumnya dipakai tumbuh-tumbuhan (piretrum, rotenon, untuk memberantas serangga yang nikotin, sabadila) dan golongan insekti- mempunyai bentuk mulut tusuk isap. sida berasal dari bumi (minyak tanah, minyak solar, minyak pelumas).2. Racun Perut (Stomach Poisons) Insektisida organik sintetik terdiri Insektisida masuk ke dalam badan se- atas golongan organik klorin (klorden, rangga melalui mulut, jadi harus dimakan. BHC, lindane), golongan organik fosfor Biasanya serangga yang diberantas (malation, paration, diazinon, fenitrotion, dengan insektisida ini mempunyai temefos, DDVP, diptereks), golongan bentuk mulut untuk menggigit, lekat organik nitrogen (dinitrofenol), golongan isap, kerat isap dan bentuk mengisap. sulfur (karbamat) dan golongan tiosianat (letena, tanit).3. Racun Pemapasan (Fumigants) lnsektisida untuk Insektisida masuk melalui sistem per- Pengendalian Artropoda napasan (spirakel) dan melalui permukaan badan serangga. Insektisida ini dapat 1. Fenitrotion 40 WP digunakan untuk memberantas semua Insektisida ini termasuk golongan organo- jenis serangga tanpa harus memper- fosfat, disebut juga sumitron atau hatikan bentuk mulutnya. Penggunaan folition. Bersifat sedikit menguap, oleh insektisida ini harus hati-hati sekali karena itu penggunaannya dengan terutama bila digunakan untuk mem- menyemprotkan residu pada dinding berantas serangga di ruang tertutup. rumah. Mempunyai daya residu kurang lebih 2 bulan. Aplikasi di lapangan untuk Menurut macam bahan kimia, insek- penyemprotan residu pada dinding rumah. Di Indonesia insektisida initisida dibagi dalam: 1) insektisida an- digunakan untuk pengendalian vektor malaria (Anopheles sp. ), terutama diorganik (inorganic insecticides), 2) insek- Pulau Sumatra, Jawa dan Bali, kecuali sebagian kabupaten Purworejo (Jawatisida organik berasal dari alam (natural Tengah), Pangandaran (Jawa Barat) dan sebagian Pantai Selatan Malangorganic insecticides) dan 3) insektisida (Jawa Timur).organik sintetik (synthetic organic insec- 2. Temefos (Abate 1% SG)ticides). Pembagian insektisida ini dapat Insektisida ini tergolong organofosfat, terutama digunakan untuk pengendaliandilihat pada bagan pembagian insektisida. Insektisida anorganik terdiri atas go-longan sulfur dan merkuri (S0 , CuS0 , 24HgC12), golongan arsenikum (paris green =Cu (C H 0 2. 3-Cu(As 0 ) , lead arsenate 23 3 2= P b H As 0 , Ca arsenate = C a ( A s 0 4) 2 4 3dan golongan :fluor (Cryolite = N aA 1F 3, 3NaF).
282 Parasitologi Kedokteran larva Aedes aegypti di tempat penam- 5. Piretrum pungan air, dengan konsentrasi 1 ppm (1 Insektisida ini berasal dari kepala bunga g temefos 1% SG dalam 10 liter air). seruni (Chrysanthemum spp. ). Piretrum Larvisida ini tidak toksik terhadap mempunyai daya bunuh yang besar, mamalia termasuk manusia, tetapi mem- bersifat neurotoksik dan menyebabkan punyai toksisitas tinggi terhadap larva paralisis pada serangga. Larut dalam nyamuk. Temefos bentuk granula mem- minyak dan mudah dicampur dalam punyai daya residu lebih kurang 1 bentuk serbuk. Tidak toksik untuk bulan, bila digunakan dalam tempat mamalia tetapi dapat menyebabkan penampungan au. iritasi pada bronkus yang berakibat3. Malation 96% sesak napas. Dipakai dalam obat Malation termasuk golongan organo- nyamuk dengan konsentrasi rendah fosfat. Bentuknya berupa larutan ber- sehingga bekerja sebagai repellent. wama tengguli, baunya sangat tidak menyenangkan, lambat larut dalam air, 6. Klorpirifos mudah larut dalam pelarut lainnya. Me- Klorpirifos termasuk golongan organo- rupakan salah satu insektisida golongan fosfat. Mempunyai toksisitas rendah bagi organofosfat yang banyak digunakan mamalia dan serangga yang bukan untuk memberantas nyamuk dewasa. target, tetapi potensia,l bila digunakan Insektisida ini sangat toksik untuk untuk pengendalian beberapa serangga nyamuk, lalat, lipas, pinjal dan lain- lainnya terutama Aedes aegypti dan lain, tetapi tidak membahayakan manusia Aedes albopictus. Aplikasi di lapangan dan binatang. Malation biasanya digu- dilakukan dengan cara fogging dalam nakan untuk memberantas Ae.aegypti konsentrasi 1%. Juga digunakan untuk dewasa dengan cara pengasapan (fogging) memberantas larva nyamuk yang mem- punyai habitat di air yang sangat ter-4. Propoksur polusi. Selain itu dapat digunakan Propoksur termasuk golongan karbamat, untuk pengendalian lipas. bersifat sedikit berbau, sangat efektif sebagai insektisida yang digunakan 7. Bendiokarb untuk residual spray, karena mempunyai Bendiokarb termasuk insektisida golong- daya residu sampai 5 bulan. an karbamat. Mempunyai daya bunuh Dapat digunakan untuk ·memberantas yang cepat terhadap serangga, daya lipas, lalat, nyamuk, laba-laba dan sand residunya baik, digunakan terutama flies. Propoksur banyak dijual dalam untuk pengendalian nyamuk Anopheles. bentuk spray atau aerosol yang di- Aplikasinya dengan penyemprotan campur dengan diklorvos. Sebagai re- dinding rumah. Selain itu digunakan pellent 'sangat peka untuk pengendalian untuk pengendalian serangga lain seperti nyamuk rumah (Cx.quinquefasciatus). vektor penyakit chagas, lalat, pinjal, , sengkenit, lipas dan kutu busuk.
Bab Ill. Entomologi 283Racun kontak Racun pernapasan I I Racun perut Bahan padat Cairan & Gas - Pb arsenat - Paradiklorobenzen - Hidrogen sianidaAnorganik Organik - Paris Green - Naftalen - Karbon disulfidaSulfur - Na fluorida - Sulfur dioksidaMerkilri - Boraks Bahan buatan - Metil bromidaArsenikumFluorBahan alam IBahan mineral Bahan tumbuh-tumbuhan- minyak tanah - nikotin- minyak solar - rotenon - piretrum - sabadilaKlorin Fosfor Nitrogen Sulfur Tiosianat Lain-LainOrganik Organik Organik Organik OrganikMetoksiklor (Karbamat) FormaldehidaKlorden Malation Prolan Propoksur Letena Benzil benzoatHeptaklor Paration TanitToksafen Temefos Diazinon Dinitrofenol BendiokarbSeri BHC: DiptereksBHC DursbanLindane Fenitrotion Fention DDVP Klorpirifos Repellent Bahan Auxiliary - minyak sereh - inert carrier (talk) - dimetilftalat - wetting agent (alkil sulfat) - dietiltoluamida - solvent (kerosen) - Rutgers 612 - emulsifier (milk) - indalon - sinergis (piperonil butoksida) - benzil benzoat Bagan Pembagian Insektisida
284 Pa.rasitologi Kedoktera.n8. Permetrin pada permukaan kayu bertahan sampaiMerupakan insektisida golongan pire- 12 bulan, sedangkan pada permukaantroid sintetik. Bersifat fotostabil dan kaca dapat bertahan sampai 3 bulan.neuropoison terhadap serangga, tidak Lamda sihalotrin bentuk tepung efektiftoksik bagi organisme lain termasuk untuk pengendalian nyamuk Ano-mamalia tetapi dapat menyebabkan pheles yang digunakan sebagai pe-iritasi ringan pada kulit. Permetrin nyemprotan residu pada dinding rumah.larut dalam air dan bersifat sebagai Untuk pengendalian Ae.aegypti danracun perut atau racun kontak; daya Aedes albopictus digunakan lambdaresidu insektisida ± 6 bulan. Diguna- sihalotrin bentuk emulsi dengan carakan untuk pengendalian nyamuk jogging dengan konsentrasi 5%. Lamelaterutama Anopheles sebagai bahan sihalotrin juga dapat digunakan untukpencelup kelambu. Selain itu juga pengendalian lalat, lipas dan Triatoma.digunakan untuk memberantas Aedessp, Culex sp. lalat (Mdomestica) dan 10. Sipermetrin Insektisida ini tergolong piretroidlipas (Periplaneta americana dan sintetik, mempunyai sifat fisik berupaBlatta orientalis).9. Lamda Sihalotrin cairan berwama kuning pucat, di- Insektisida ini termasuk golongan gunakan untuk pengendalian Aedes piretroid sintetik, mempunyai sifat aegypti.hampir sama dengan permetrin yaitu· 11. Alfametrinfotostabil. Lamda sihalotrin mempe- Alfametrin termasuk golongan piretroidngaruhi sistim saraf pusat; efektivitas sintetik. Alfametrin dalam bentukterhadap serangga target (vektor) tepung berwama putih, disuspensikancukup tinggi yaitu 70 - 80 kali lebih dalam air. Insektisida ini mempunyaiaktif daripada malation, tetapi toksi- spektrum luas, toksisitas terhadapsitas terhadap manusia dan binatang mamalia rendah, tidak berbau ataupeliharaan sangat rendah. Insektisida meninggalkan bekas. Daya residuini cukup toksik terhadap ikan dan dapat mencapai 5 bulan, baik diguna-invertebrata tetapi di alam cepat di- kan di permukaan semen, kayu mau-absorbsi oleh bahan-bahan yang pun bambu. Bekerja sebagai racunterdapat pada bagian dasar habitat kontak dan racun perut. Digunakansehingga toksisitasnya terhadap untuk pengendalian nyamuk Ano-organisme yang tidak ditargetkan pheles baik untuk stadium telur, larvatersebut berkurang. Kelebihan lain maupun dewasa. Alfametrin sangatdari insektisida ini adalah tidak mem- efektif untuk pengendalian nyamukpunyai bau yang kurang menyenang- Aedes aegypti dengan cara fogging.kan dan pengaruh terhadap lingkungan Alfametrin berbentuk cairan berwamaminimal. Daya residu insektisida ini kuning pucat.
Bab Ill. Entomologi 28512. Bifentrin Cara kerjanya menghambat penge-Bifentrin termasuk golongan piretroid rasan kulit sesudah pengelupasansintetik generasi terakhir (non-cyano kulit larva dan menyebabkan larvagroup). Struktur molekul bahan aktif- menjadi mati. Hormon ini dapatnya lebih unggul dan tidak menyebab- digunakan untuk memberantas ber-kan iritasi pada kulit. Efek residu bagai stadium larva.mencapai 5-6 bulan. Bifentrin di- 13 . Diquat dan MCPAgunakan untuk pengendalian nyamuk Diquat merupakan herbisida yang di-Anopheles. Selain untuk Anopheles gunakan untuk membunuh tumbuh-juga dapat digunakan untuk pengen- tumbuhan air tempat berlindung nyamukdalian nyamuk Culex dan Aedes. Mansonia sp. seperti Eichornia sp.11. Metopren dan Pistia sp.. Herbisida ini bersifatMetopren merupakan hormon sebagai racun kontak.tiruan analog hormon juvenil yang 14. Fenoksilenberfungsi sebagai pengatur pertum- Fenoksilen adalah herbisida yang dapatbuhan dan pergantian kulit serangga digunakan untuk membunuh tumbuh-(insect growth hormone) pada larva tumbuhan air seperti Pistia sp. dannyamuk atau serangga lain. Larvisida Salvinia sp.ini bersifat kurang stabil, oleh karenaitu untuk penggunaan di lapangan Daftar Pustakadibuat suatu formula yang bersifat 1. Shepard HH. The chemistry and action of insec-slow release (terurai lambat). Meto- · ticides. Mc Graw-hill Book Company, Inc; 1951.pren menekan kerja hormon ekdison 2. Luo D, Lu D, Yao R, Li P. Alphamethrinyang penting untuk pergantian kulit impregnated bed nets for malaria andsehingga perkembangan dan pema- mosquito control in China. Tran R Soc Troptangan larva terhambat. Akibatnya Med Hyg 1994; 88(6):625-8.pembentukan pupa dan nyamuk 3. Helsen BY, Surgeoner GA. Efficacy of cyperme- thrin for the control ofmosquito larvae and pupaedewasa terhambat dan jika terbentuk and impact on non target organisms, includingnyamuk dewasa maka nyamuk dewasa fish. J Am Mosq Control Assoc 1986;2(3):269-71.itu cacat sehingga tidak dapat hidup 4. Batra CP, Raghavendra K, Adak T, Singh OP.lama. Metopren diproduksi dalam Evaluation of bifenthrin treated mosquito netsbentuk granula, pelet dan briket. against Anopheline and Culicine mosquitoes. Indian J Med Res 2005;121(1): 55-62.Metopren digunakan untuk pengen- 5. Campos J, Andrade CF. Larval susceptibilitydalian larva Anopheles, Culex dan to chemical insecticides of two Aedes ae'I)'ptiAedes. Keuntungan penggunaan meto- population. Rev Saude Publica 2001;35(3): 232-6.pren adalah tidak toksik terhadaporganisme bukan sasaran. 6. Dorta DM, Vasuki V, Rajavel A. Evaluation of organophosphorus and synthetic pyrethroid insecticides against six vector of mosquito12. Difl.ubenzuron species. Rev Saude Publica 1993;27(6):391-7. 7. Baruah I, Das SC.. Evaluation of methopreneAnalog dengan hormon ekdison, (altosid) and diflubenzuron (dimilin) for theyaitu suatu hormon tiruan yang ber- control ofmosquito breeding in Tezpur (Assam).fungsi dalam perkembangan larva. Indian J Malariol 1996; 33(2):61-6.
286 Parasitologi Kedokteran Resistensi Serangga insektisida oleh enzim sehingga serangga tidak mati. terhadap Insektisida Resistensi kelakukan bawaan dise-Resistensi serangga terhadap insek- babkan oleh: 1) perubahan habitat serangga, tisida diartikan sebagai kemampuan sehingga terhindar dari pengaruh insek-populasi serangga untuk bertahan ter- tisida. Keturunannya mempertahankanhadap pengaruh insektisida yang biasanya habitat baru; 2) avoidance, sifat meng-mematikan. Resistensi serangga dibagi hindarkan diri dari pengaruh insektisidadalam resistensi bawaan dan resistensi sehingga tidak terbunuh tanpa mengubahyang didapat. habitat. Resistensi yang DidapatResistensi Bawaan Dari populasi serangga, anggota yang Dari populasi serangga ada anggota rentan menyesuaikan diri terhadap pengaruhyang pada dasamya sudah resisten insektisida sehingga tidak mati dan mem-terhadap suatu insektisida. Sifat itu turun bentuk populasi barn yang resisten.temurun sehingga selanjutnya terjadipopulasi yang resisten seluruhnya. Resis- Resistensi fisiologik yang didapattensi bawaan juga terjadi karena perubahan terjadi karena toleransi terhadap insekti- sida, karena sebelurnnya telah mendapat dosis subletal. Resistensi kelakuan yanggen yang menyebabkan mutasi. Mutan . didapat terjadi karena serangga dapattersebut dan keturunannya resisten semua- menghindarkan diri sebagai akibat dosisnya. Menurut mekanismenya resistensi subletal insektisida. Resistensi silangbawaan dibagi dalam resistensi fisiologik (cross resistance) terjadi jika seranggabawaan dan resistensi kelakuan bawaan. resisten terhadap dua insektisida baikResistensi fisiologik bawaan disebab- kedua insektisida termasuk dalam satukan oleh: 1) daya absorbsi insektisida yang golongan (malation dan paration) ataupunsangat lambat, sehingga serangga tidak dalam satu seri (heptaklor dan klorden).mati; 2) daya penyimpanan insektisida Jika spesies serangga resisten terhadapdalam jaringan yang tidak vital, seperti dua insektisida (kedua insektisida tersebutjaringan lemak, sehingga organ vital ter- termasuk dalam dua golongan atauhindar dan serangga tidak mati; 3) daya dua seri), serangga tersebut dinyatakanekskresi insektisida yang cepat, sehingga mengalami resistensi ganda (doubletidak membunuh serangga; 4) detoksikasi resistance).
Bab Ill. Entomologi 287HOSPES PERANTARAJasad tempat hidup parasit disebut dapat menjadi hospes perantara cacing hospes. Hospes perantara adalah jasad Paragonimus westermani di Jepang.tempat parasit tumbuh menjadi bentuk 4. Ctenocephalidesinfektif yang dapat ditularkan kepadahospesnya (misalnya manusia). Ctenocephalides (pinjal) termasuk ordo siphonaptera dari kelas insekta. Cteno-1. Cyclops cephalides canis (pinjal artjing) dan Cteno- cephalides felis (pinjal kucing) dapat men- Cyclops termasuk ordo copepoda dari jadi hospes perantara cacing Dipylidiumkelas crustacea. Cyclops hidup di air tawar caninum di Filipina.dan di air asin. Cyclops strenuus yanghidup di air tawar dapat menjadi hospes 5. Tenebrioperantara cacing Diphyllobothrium latum . Tenebrio (kumbang) termasuk ordodi Eropa, sedangkan Cyclops spp. dapat coleoptera dari kelas insekta. Tenebriomenjadi hospes perantara Gnathostoma molitor (kumbang tepung) dapat menjadispinigerum di Indonesia dan Dracunculus hospes perantara cacing Hymenolepismedinensis di India. diminuta di Jepang.2. Diaptomus 6. Xenopsylla cheopis dan Neopsylla sondaica Diaptomus termasuk ordo copepodadari kelas crustacea. Habitat Diaptomus Merupakan hospes perantara Hyme-sama dengan habitat Cyclops. Diaptomus nolepis diminuta.gracilis dapat menjadi hospes perantaracacing Diphyllobothrium latum di Eropa. 7. Fontaria3. Potamon dan Cambarus Fontaria (lengkibang, luing) termasuk kelas diplopoda. Fontaria virginiensis yang Potamon (ketam) dan Cambarus ditemukan di kebun-kebun sebagai pe-(udang) termasuk ordo decapoda dari makan tumbuhan dapat menjadi hospeskelas crustacea. Potamon dehaani dan perantara cacing Hymenolepis diminutaCambarus virilis yang hidup di air tawar di India.
288 Parasitologi KedokteranARTROPODA PENYEBAB ALERGI DAN REAKSI TOKSIK1. Kontak dapat juga menyebabkan kelainan bila manusia kontak dengan bulu yang ter-a) Alergi yang Disebabkan Kupu-kupu dapat di bagian ventral abdomennya. Kelainan karena kupu-kupu dewasaV upu-kupu adalah serangga yang ter- disebut lepidopterisme. Gejala klinis lepi- dopterisme berupa urtikaria.~asuk ordo lepidoptera. Stadiumdewasa mempunyai 2 pasang sayap yang Beberapa spesies kupu-kupu yangbersisik tebal dan mempunyai bentuk larvanya mengandung bulu beracun adalahmulut untuk mengisap (siphoning), Megalopyge opercularis (di Amerika),sedangkan larva mempunyai bentuk mulut Anaphe infracta (di Eropa) dan Parasauntuk menggigit. Kupu-kupu mengalami hilarata (di Asia). Contoh kupu-kupu pe-metamorfosis lengkap dan dibagi dalam 2 nyebab lepidopterisme adalah Hylesia spp.golongan yaitu kupu-kupu siang (butterfly)dan kupu-kupu malam (moth). DiagnosisPatologi dan Gejala Klinis Diagnosis ditetapkan bila terdapat gejala klinis disertai riwayat kontak Larva kupu-kupu yang biasa disebut dengan ulat bulu atau kupu-kupu.ulat bulu mempunyai bulu yang mengan-dung toksin yang dapat menyebabkan Pengobatankelainan disebut erusisme. Gejala erusismeatau dermatitis ulat (caterpillar derma- Lesi yang timbul jangan digaruktitis) adalah urtikaria, nyeri, gatal dan rasa karena dapat mempercepat penyebaranpanas. Hal itu disebabkan oleh toksin yang toksin. Seluruh tubuh yang mengalamimerusak sel-sel tubuh sehingga tubuh reaksi segera direndam dalam air dinginmengeluarkan histamin, serotonin dan untuk melarutkan toksin dan bulu-heparin sebagai reaksi terhadap toksin bulu yang melekat pada kulit. Untuklarva kupu-kupu. Jika bulu ulat me- pengobatan lokal dapat diberikan larutanngenai mata dapat terjadi konjungtivitis yodium, kortikosteroid dan antihistamin.atau ulkus komea. Kupu-kupu dewasa Pada keadaan berat, obat tersebut dapat diberikan secara oral atau parenteral.
Bab Ill. Entomologi 289Epidemiologi penetrasi kulit, sedangkan yang berasal Terdapatnya kasus erusisrne dan lepi- dari feses masuk ke tubuh rnanusiadopterisrne di suatu daerah dipengaruhi melalui inhalasi.oleh spesies kupu-kupu, keadaan daerah Diagnosisdan kebiasaan rnasyarakat sebagai petaniatau pekerja kebun. Pencegahan erusisme Diagnosis asma yang disebabkan olehdan lepidopterisme dilakukan dengan D.pteronyssinus dapat ditegakkan denganmenghindari kontak dengan ulat bulu tes kulit yang menggunakan ekstrakatau kupu-kupu. Pernberantasan kupu-kupu tungau debu.dilakukan dengan rnenggunakan insektisida. Pengobatanb) Alergi yang Disebabkan Tungau Untuk mengatasi serangan asma dapat Dermatophagoides pteronyssinus diberikan bronkodilator dan kortikosteroid. D.pteronyssinus (tungau debu rumah/TDR) adalah tungau debu yang berukuran Epidemiologi0,2-1,2 mm, badannya berbulu dan ber- Populasi tungau debu di dalamkaki 4 pasang (dewasa). TDR termasuk rumah bergantung pada faktor-faktor: 1)ordo acari, mengalami metamorfosis tidak tinggi rendahnya rumah ·dari permukaansempuma dan diternukan pada debu laut; 2) daerah dengan musirn panas yangrumah terutama di tempat tidur (sprei, . lebih panjang dari rnusirn hujan, 3) adanyakasur, bantal), karpet, lantai dan juga berbagai macam binatang di dalam rurnah,diternukan di luar rumah, misalnya pada 4) rurnah yang kotor dan banyak debu 5)sarang burung, permukaan kulit mamalia suhu dan kelembaban optimum optimaldan binatang lainnya. Makanannya adalah bagi perkernbangan populasi TDR adalahserpihan kulit (skuama) manusia/ binatang. 25°-30°C dan kelembaban relatif 70-80%Patologi dan Gejala Klinis dengan kelembaban kritis 60-65%. Per- kembangbiakan TDR terganggu pada suhu Tungau debu merupakan alergen di atas 32°C dan jika tungau dipanaskanhirup sebagai faktor pencetus timbulnya selarna 6 jam pada suhu 51°C denganpenyakit alergi seperti dermatitis atopik, kelernbaban udara 60% maka tungauasma bronkial dan rinitis. Tungau rnerupa- akan rnati.kan komponen alergenik utama dari debu Pemberantasan TDRrumah. Bagian TDR yang mengandungalergen adalah kutikula, organ seks dan Untuk mencegah penyakit alergi camsaluran cema. Selain bagian badan, feses terbaik adalah rnenghindarkan alergenTDR juga mempunyai sifat antigenik. dengan mengurangi pajanan debu rurnah.Antigen yang berasal dari tubuh TDR Penghindaran TDR dapat rnengurangi gejalamasuk ke dalam tubuh manusia melalui asma dan obat yang dipakai penderita
290 Pa.rasitologi Kedokterandengan syarat penghindaran TDR dilaku- dan serangan asrna berkurang. Ter-kan secara agresif. Menghindari pajanan dapat hubungan antara ketinggiandan pernberantasan TDR dapat dilakukan suatu daerah dengan populasi TDR.dengan cara: Makin tinggi suatu daerah, jurnlah TDR rnakin sedikit.1. Menjaga Kebersihan Untuk rnenghindari TDR, rurnah di- 3. Mengatur Kelernbaban bersihkan dari debu dengan cara di- Untuk mengurangi kelembaban rumah, sapu dan dipel setiap hari dan perabot ventilasi harus diperbaiki. Upayakan rurnah dibersihkan dengan lap basah agar sinar matahari dapat masuk ke atau disedot dengan penyedot debu. dalarn rumah dengan membuka jendela, Jangan rnernbersihkan rumah dengan rnernasang genteng kaca atau fiber- kernoceng/dikebut karena debu tidak glass. Pengurangan populasi TDRjuga hilang tetapi justru beterbangan. Perabot dapat dilakukan dengan mengguna- karnar tidur harus sesederhana rnungkin. kan air conditioner untuk mengurangi Manusia rnenggunakan waktunya kelembaban udara. Mernpertahankan paling banyak di dalarn karnar tidur kelembaban di bawah 35% selarna (biasanya rnanusia tidur 6-8 jam sedikitnya 2 jam perhari sarnpai 8 jam sehari), sehingga kebersihan karnar dapat memperlambat pertumbuhan tidur harus diperhatikan.TDR rnudah populasi TDR. ' hidup dan berkernbang biak di dalarn kasur dan bantal yang berisi kapuk,' 4. Penggunaan Zat Kirnia oleh karena itu sebaiknya kasur dan Akarisida seperti benzil benzoat, piri- bantal diganti dengan yang terbuat rnifos rnetil, permetrin, fenil salisilat dari karet busa atau poliester. Jika hal adalah zat kimia yang dapat rnern- itu tidak dapat dilaksanakan, rnaka bunuh tungau. Benzil benzoat terdapat kasur dan bantal yang berisi kapuk dalam dua bentuk yaitu bentuk serbuk dibungkus dengan plastik atau karet dan bentuk busa. Benzil benzoat (5%) sebelurn dibungkus seprei dan sarung serbuk dengan ukuran 200 mikron di- bantal. Seprei dan sarung bantal diganti gunakan pada karpet dan bahan tekstil sekurang-kurangnya serninggu sekali yang dipakai sebagai alas lantai, sedangkan kasur, bantal, dan guling sedangkan bentuk busa (2.6%) diguna- dijernur serninggu sekali. kan untuk kasur, bahan tekstil yang halus, perabot rurnah tangga, dan2. Mernindahkan Penderita ke Daerah mainan anak. Mortalitas tungau setelah yang Lebih Tinggi. Upaya rnengurangi dua bulan penggunaan benzil benzoat pajanan alergen dengan rnernindahkan adalah 100% tetapi setelah tiga bulan penderita ke daerah yang lebih tinggi menurun menjadi 60%. Fenil salisilat dan kelernbaban rendah telah dilakukan yang struktumya sarna dengan benzil di Davos, Swiss. Dengan upaya tersebut benzoat temyata lebih efektif. Zat penderita asrna rnengalarni perbaikan kirnia lain adalah asarn tanat yang
Bab Ill. Entomologi 291dapat mengubah alergen dari feses enzim dan substansi serupa protein. Zat-tungau menjadi lebih hidrofobik dan zat itu bersifat anafilaktogenik, hemolitik,berkurang sifat alergeniknya. neurotoksik, antigenik dan sitolitik. Padac) Lytta dan Paederus kasus yang ringan sengatan lebah hanya menimbulkan rasa nyeri, gatal, kemerahan Lytta vesicatoria adalah kumbang dan edema pada tempat yang disengat,yang termasuk ordo coleoptera dari kelas sedangkan pada kasus yang berat misal-insekta. Kumbang tersebut mengandung nya pada multiple stinging dapat terjadikantaridin yang bersifat diuretik. Jika mual, muntah, demam, sesak napas, hipo-kontak dengan kulit manusia, kumbang tensi dan kolaps . Kematian biasanyamengeluarkan sekretnya yang dapat me- terjadi karena syok anafilaktik.nimbulkan lepuh (blister) sehingga disebutkumbang lepuh (blister beetle). Kumbanglepuh banyak ditemukan di Meksiko. PengobatanDi Indonesia ada kumbang lepuh yang Sengat lebah yang tertinggal harusdisebut Paederus sabaeus. segera dibuang. Daerah yang disengat dibersihkan tetapi tidak boleh ditekan2. Sengatan karena toksin akan menyebar lebih cepat. Kompres es, meninggikary. ekstremitas danLebah penggunaan antihistamin lokal mungkin Lebah termasuk ordo hymenoptera, . berguna. Analgesik dapat diberikanmempunyai 2 pasang sayap yang tipis secara oral dan anestetikum lokal dapat(membranosa) dan mempunyai pinggang diberikan secara infiltrasi di sekitaryang disebut pedisel sebagai penyam- lesi. Bila terjadi syok, dapat diberikanbung toraks dan abdomen. Mulut lebah obat untuk menanggulangi syok secaradigunakan untuk menggigit dan menjilat. umum, yaitu adrenalin, kortikosteroid danPada ujung abdomen lebah betina dan antihistamin.pekerja terdapat alat penyengat yangmengeluarkan toksin. PemberantasanPatologi dan Gejala Klinis Pemberantasan lebah dilakukan dengan insektisida.Pada umumnya gejala klinis yangberat disebabkan oleh sengatan lebah Kalajengkingyang termasuk famili apidae, vespidaedan bombidae. Gejala yang timbul akibat Kalajengking termasuk ordo scorpio-sengatan lebah adalah akibat toksin yang nida. Dua genus kalajengking yangdikeluarkan pada waktu menyengat. mempunyai peranan penting dalam ilmuToksin lebah mengandung apamin, melitin, kedokteran adalah Centruroides danhistamin, asetilkolin, 5-hidroksitriptamin, Buthus yang termasuk famili Buthidae.
292 Parasitologi KedokteranMorfologi dan Daur Hidup 3. Gigitan Kalajengking aktif pada malam hari, Kelabangberdiam di bawah batu, potongan kayuatau tempat persembunyian lain. Kala- Kelabang atau centipede termasukjengking vivipar dan anaknya dibawa kelas chilopoda. Tubuhnya memanjanguntuk beberapa saat di atas punggung dan pipih dorsoventral, terdiri atas kepalainduknya. Tubuh kalajengking terdiri atas dan badan yang beruas-ruas. Tiap ruassefalotoraks dan abdomen serta mem- badan mempunyai satu pasang kaki. Dipunyai 4 pasang kaki. Pada ruas terakhir kepala terdapat satu pasang antena. Padaabdomen terdapat alat penyengat yang di- ruas pertama badan terdapat sepasangsebut telson yang mengandung kelenjar kuku beracun (poison claw) yang berhu-racun. Pedipalpnya besar, ujungnya kuat bungan dengan kelenjar racun. Tempat hidup-dan merupakan sapit. nya di bawah batu dan kayu. Makanannya berupa insekta dan binatang kecil lainnya.Patologi dan Gejala Klinis Metamorfosisnya tidak sempurna.Sengatan kalajengking yang besar Patologi dan Gejala Klinissepertu Buthus dan Centruroides ber- Gigitan kelabang ~apat menimbul-bahaya. Racun kalajengking berupa toksal- kan nyeri dan eritema karena toksin yang keluar melalui kuku beracun. Toksinbumin yang mengandung neurotoksin danhemotoksin. Pada tempat sengatan terasa · kelabang mengandung antikoagulan dansangat nyeri dan pedih yang menjalar 5 hidroksi triptamin. Gigitan Scolopendrake sekitamya. Dapat timbul keracunan yang terdapat di daerah tropik dan subtropiksistemik yang berakhir dengan kematian dapat menyebabkan rasa nyeri, perdarahankarena syok dan paralisis pemapasan. dan nekrosis. Kematian akibat gigitanHemotoksin dapat menimbulkan per- kelabang belum pemah dilaporkan.darahan dan nekrosis. PengobatanPengobatan Sama seperti pengobatan terhadapDaerah yang disengat di kompres sengatan kalajengking.es. Dapat diberikan kortikosteroid danantihistamin. Pemberian anti-racun sangat Laba-lababermanfaat. Laba-laba termasuk ordo aranea.Pemberantasan Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks dan abdomen. Di sefalotoraks terdapat kelenjarDapat dipakai insektisida seperti toksin. Toksin dikeluarkan melalui mulut.karbamat, klorden, piretrum dan benzen Laba-laba bertelur dalam jumlah besarheksaklorida. yang dibungkus dalam kokon. Metamorfosis
Bab Ill. Entomologi 293tidak sempuma. Laba-laba jantan pada terjadi gangguan kejiwaan. L.mactansumumnya mati setelah kopulasi. Makan- menyebabkan araknidisme sistemik.annya insekta dan binatang kecil lainnyayang ditangkap dengan sarangnya dan Loxosceles laetadibunuh dengan toksinnya. Meskipunpada umumnya laba-laba mengandung L. laeta ditemukan di benua Amerika.racun untuk membunuh mangsanya, hanya Bentuknya kecil, berukuran 8-15 mm,beberapa spesies yang berbahaya untuk berwarna kuning sampai tengguli tua.manusia. Gigitan laba-laba menyebabkan Pada umumnya menyebabkan arak-kelainan yang disebut araknidisme (arach- nidisme nekrotik. Pada tempat gigitannidisme). Menurut sifat toksinnya dapat timbul edema dan rasa nyeri. Bila edematerjadi araknidisme nekrotik dan arak- menghilang, timbul nekrosis yang dimulainidisme sistemik. Di Indonesia arakni- dari bagian tengah. Kulit mengelupasdisme belum pemah dilaporkan. dan terjadi ulkus yang besar dan dalam. Pada keadaan berat mungkin timbul gejalaLatrodectus sistemik, terutama pada anak. Kematian terjadi karena gagal jantung. Beberapa spesies Latrodectus ditemu-kan di Eropa, Australia, Selandia Baru, TarantulaAfrika, Amerika Serikat, Timur Tengah,Filipina dan Vietnam. Nama Tarantula dipakai untuk me- nyebut setiap jenis laba-laba yang besar. Latrodectus mactans (laba-laba janda Salah satu spesies yang dikenal adalahhitam = black widow spider) yang betina Lycosa tarantula. meskipun mempunyaiberukuran 13 mm, berwarna hitam dan rupa yang menyeramkan, gigitannya hanyamempunyai gambaran hour glass merah menyebabkan rasa nyeri setempat danpada bagian ventral abdomen. Laba-laba tidak berbahaya.jantan berukuran 6 mm, mempunyaigaris median merah dan 3 garis trans- Pengobatanversal putih pada bagian dorsal abdomen.Biasanya laba-laba jantan dibunuh oleh Pengobatan gigitan laba-laba samalaba-laba betina setelah kopulasi. Racun seperti pengobatan sengatan kalajengking.L. mactans bersifat neurotoksik terhadapsaraf perifer. Pada tempat gigitan timbul Solenopsis geminata (Semut Api)benjolan merah biru, dikelilingi lingkaranputih. Gigitan laba-laba menimbulkan rasa Semut api termasuk ordo hymenop-nyeri yang hebat. Rasa nyeri menjalar ke tera dari kelas insekta. Semut tersebutdada dan perut dan timbul gejala seperti banyak ditemukan di Amerika Serikatakut abdomen. Dapat terjadi syok dan bagian selatan. Jika menyengat manusiaparalisis pernapasan yang menyebabkan dapat menimbulkan vesikel dan pustul dikematiandalamwaktu 18-36jam. Dapatjuga bagian badan yang disengat.
Search