DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIRestorasi amalgatn Enamelum Dentinum Cavitas pulparis Spatium periodotium Gambar 7-76. Radiograf gigi geligi ra- Lamina dura tiang bawah Carwilis radicis dentis Processus alveolaris kortikal Apex dentis Mi. . 3. Facies mesialis adalah permukaan lateral yang molares primus dan secundus disuplai oleh ramus al-piling dekat ke garis tengah arcus dentalis. veolaris superior medius. 4. F a c i e s d i s t a l i s a d a l a h s i s i t e r j a u h d a r i g a r i s t e - Gig'-g'gl bawahngah arcus dentalis. Semua gigi-gigi bawah pada sisi kanan disuplai oleh n . alveolaris inferior dextra; sedang pada sisi Facies mesialis dan distalis saling berkontak pada kiri disuplai oleh n. alveolaris inferior sinistra.semua gigi, kecuali kontak mesial-mesial dari incisivi Semua gigi susu disuplai oleh n .alveolaris infe-primus dan fiacies distalis yang berdiri sendiri dari gigi rior.terakhir dalam lengkung rahang. Suplai darahSuplai saraf gigl Tiap gigi harus memiliki suplai pembuluh darah. Pada umunmya, semua rangsang ke gigi (tempera- Arteri kecil masuk k eforamen apicis dentis melewatitur, perabaan, tekanan) diterima sebagai rasa tidak canalis radicis dentis ke cavitas pulparis. D i sini, arterienak. Rangsang ekstrem diterjemahkan sebagai sakit melewati daerah kapiler unmk mensuplai jaringan pul-yang hebat d a nsingkat. Pemotongan dentinum pada pa. Vena dan lympha mengumpulkan cairan jaringanpreparasi kavitas menimbulkan rasa sakit d a n u n m k dari daerah kapiler dan berjalan keluar dari foramensebagian besar pasien, sam-samnya cara u n m k m e m - apicis dentis.preparasi kavitas adalah dengan memblokir arah ner-vus sensorius dan menghalangi diteruskannya rang- Suplai arteri. K e d u a a r c u s d e n t a l i s d i s u p l a i o l e hsang sakit. cabang-cabang a. maxillaris. Gigi-gigi atas disuplai oleh bagian ke-3 a. maxillaris, yang sejajar terhadap Sensasi dibawa dari gigi-gigi atas oleh n . m a x i - n n . alveolares superiores, sebagai aa. a l v e o l a r e s s u -llaris ( V - 2 ) dan dari gigi-gigi bawah oleh n . man- periores anteriores. Gigi-gigi bawah disuplai olehdibularis (V-3). N . yang benar- benar mensuplai gigi R a m i dentales inferiores dari bagian pertama a. max-geligi atas dan bawah adalah: illaris. Arteri ini berjalan sejajar terhadap arah dan dis- tribusi n. alveolaris inferior. Gigi-gigi atas 1. Incisivi primus, incisivi secundus dan canini dis- Vena. Vena l>erjalan dari kedua arcus dentalis k euplai oleh cabang terminal r a m i alveolares superior- plexus venosus pterygoideus. Plexus meluas k e pos-es anteriores. terior, vv. maxillares, yang akan bergabung dengan 2. Premolares primus dansecundus bersama de- vv. temporales superfidales unmk membenmk v.ngan radix mesiobuccal molares primus disuplai oleh retromandibularis.cabang terminal ramus alveolaris superior medius. 3. Molares primus (kecuali akar mesiobukal), mo- Abses derUoalveolar. S a l a h s a m m a s a l a h p a d a b i -lares secundus dan tertius disuplai oleh cabang ter- dang kedokteran gigi adalah perawatan gigi nonvital,minal rami alveolares superiores posteriores yaim gigi yang sudah kehilangan suplai darah. D i sini, Incisivi primus, secundus dan canini decidui di- jaringan pulpa sudah mati dan kotoran nekrotik yangsuplai oleh r a m i alveolares superiores anteriores; tersisa akan terinfeksi.
KEPALA, PER REGIO 301 Gigi dapat kehilangan suplai darahnya setelah ter- Gingiva (gusi)kena trauma, d i mana benmran pada gigi akan meng- (Gbr. 7-62, 7-75)ganggu pembuluh darah pada apex radicis dentis. Se-lain i m hilangnya suplai darah juga dapat disebabkan Mucosa alveolaris (unattached gingiva). P a d aoleh serangan lesi karies yang dalam ke cavitas pul- rahang bawah, mucosa mulut meluas ke atas dari plicaparis. Karies akan menginfeksi danmengiritasi jaring- vestibularis dandasar mulut pada sisi lingual. Mucosaan pulpa serta menimbulkan proses peradangan (pul- i n i m e n g k i l a t , m e r a h , d a n tidak b e r k e r a t i n i s a s i . T i d a kpitis). D idaerah mbuh manapun, peradangan lokal melekat erat terhadap mlang d i bawahnya.tidak menimbulkan kesulitan danumunmya mudahdirawat. Tetapi, cavitas pulparis merupakan kavitas Pada rahang atas mucosa vestibulum meluas dariridak t e r m m p y a n g k a k u , d a n p e m b e n g k a k a n j a r i n g a n plica vestibularis kebawah, kedasar alveolar sebagaipulpa akan menimbulkan rasa sakit yang cukup hebat. mucosa alveolaris yang longgar. Mucosa lingual atauPembuluh darah k e d l pada canalis radicis dentis yang palatal melekat erat pada mlang palamm durum dansempit akan terpotong karena tekanan jaringan pera- meluas ke bawah ke processus alveolaris. Berbeda de-dangan yang membengkak. Jaringan akan menjadi ngan mucosa alveolaris vestibulum, mucosa ini mele-nonvital dan membenmk tekanan jaringan infeksi kat erat pada processus alveolaris dan berkeratinisasi.yang nonvital, yang mendorong jaringan keluar dariforamen apicis dentis sehingga timbul infeksi sekun- Gingiva proprium (attached gingiva). K e t i k ader pada processus alveolaris d a nmenyebabkan abses mucosa alveolar mendekati cervix dentis, mucosa se-dentoalveolar. gera berubah baik w a m a maupun coraknya. Mucosa menjadi pink, berstippling dankeratinisasi. Juga ipele- Struktur pendukung gigi kat erat terhadap processus alveolaris d i bawahnya dan cervix dentis sebagai tonjolan (cuff) yang tinggi.Ligamentum periodontium Gingivitis. K e b e r s i h a n m u l u t y a n g b u r u k d a n t e r - Daerah pertemuan radix dentis dan processus al- abaikan meninggalkan sisa makanan pada gigi d a nv e o l a r i s s u d a h d i b i c a r a k a n p a d a b a b 1 s e b a g a i tipe cervix gingiva. Sehingga menimbulkan peradanganpertemuan gomphosis di mana banyak serabut-serabut dan iritasi gingiva. Gingiva kehilangan wama pinkkolagen pendek yang mendukung radix dentis di sock- dan stiplingnya. Gingiva akan meradang, berwamaet alveolus. Serabut-serabut i t u tertanam dalam ce- merah dan membenmk pocket, sulkus d isekitar gigim e n m m tipis y a n g m e n u m p i r a d i x d e n t i s d a n m e l u a s yang membuat sisa makanan mudah terjebak.melewati periodontium yang pendek (0,2 m m ) unmktertanam dalam processus alveolaris. Periodontitis. K e b e r s i h a n m u l u t y a n g s u d a h l a m a terabaikan menyebabkan rusaknya gingival cuff di Ligamenmm periodontium mengandung banyak sekitar cervix dentis danmenambah kedalaman pock-reseptor tekanan sensoris, y a n g d a p a t m e m o n i t o r t e - et. Kerusakan l i g a m e n m m periodontium dan proces-kanan gigitan oklusal. Informasi i n idihantarkan ke sus alveolaris akan meluas k e apikal dan bila dibiar-otak untuk membanm merubah pergerakan mandibula kan akan menyebabkan gigi goyang.selama mastikasi. Suplai arteri d a n saraf pada gingiva Serabut-serabut kolagen tersusun dalam kelompok: (Mucosa alveolar dan gingiva proprium)(I) serabut oblik menghalangi agar tekanan mastikasitidak menggeser gigi k esocket. (2)kelompok hori- Gingiva vestibulum atas (labial dan buccal)zontal membanm mempertahankan gigi dalam posisi 1. Gingiva d i atas incisivi primus, incisivi secun-tegak dan mencegah miringnya gigi. (3)serabut sir- dus dancanini disuplai oleh rami gingivales aa. alveo-kular mengelilingi cervix dentis sebagai cuff dalam lares superiores anteriores. R a m i labiales n. dan a. in-g i n g i v a . (4) s e r a b u t g i n g i v a k e l u a r d a r i c e m e n t u m d i fraorbitalis membanm mensuplai daerah ini.cervix dentis dancrista processus alveolaris, melewati 2. Gingiva d i atas premolares disuplai oleh ramigingiva, melekatkan gingiva k egigi dan processus al- gingivales aa. alveolares superiores medius.veolaris. 3. Gingiva d i atas molares primus, secundus d a n tertius disuplai oleh rami gingivales a.alveolaris supe- Suplai arteri dan saraf. N . d a n a . a l v e o l a r i s m e n - rior p o s t e r i o r .suplai ligamenmm periodontium. Gingiva lingual atas (palatal) 1. Gingiva lingual incisivi dan canini superius di- suplai oleh rami gingivales n .d a na. nasopalatina.
302 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI GINGIVA GIGIG a m b a r 7 - 7 7 . Suplai saraf ke arcus dentalis superior dan inferior NP, n. nasopalatinus; GP, n. palatinus major; L, n. lingualis 2. G i n g i v a l i n g u a l p r e m o l a r e s d a n m o l a r e s s u p e r - ANATOIUII A N A S T E S I GIGIius disuplai oleh R a m i gingivales n . d a na. palatinamajor. Kontrol sakit berperan sangat penting pada kedok- teran gigi. Prosedur operasi yang membumhkan pe- G i n g i v a vestibulum bawah ( l a b i a l dan buccal) motongan ke strukmr gigi yang sensitif biasanya me- 1. Gingiva vestibulum incisivi primus, secundus, nimbulkan rasa tidak enak dan sakit yang hebat. Pro-canini dan premolares disuplai oleh rami gingivales n . sedur operasi seperti pencabutan gigi, operasi perio-alveolaris inferior (cabang incisivus). R a m i labiales dontal, biopsi dst juga membumhkan benmk peng-dan gingivales n . d a n a. mentalis membanm men- kontrolan rasa sakit.suplai daerah ini. Anastesi u m u m mempengamhi sistem saraf pusat, 2. Gingiva vestibulum molares inferius disuplaioleh rami gingivales n. buccalis (cabang V-3). menambah ketidaksadaian, keridakmampuan unmk G i n g i v a l i n g u a l bawah merasa sakit. Tetapi, anastesi u m u m cukup l>erbahaya Gingiva lingual semua gigi-gigi bawah disuplaioleh rami gingivales n. dan a. lingualis. bagi pasien, biasanya dilakukan di lumah sakit. Anastesi lokal adalah disuntikaimya cairan anas- tesi ke saraf sensoris tepi. Cairan larut melalui bundel saraf untuk mencapai serabut saraf individual d a nRingkasan suplai saraf ke ratiang, gigi, memblokir perpindahan rangsang sakit keotak. Jadi,dan Jaringan lunak gigi mengurangi daerah sensasi yang disuplai saraf terse- but atau ' m e n i m b u l k a n rasa kebas'. Prosedur i n i dila-G b r . 7 - 7 7 m e n u n j u k k a n ringkasan p e r s a r a f a n j a - kukan secara teramr dan rutin pada praktek gigi d a nringan l u n a k d a n k e r a s a r c u s d e n t a l i s s u p e r i o r d a n i n - cukup aman u n m k pasien karena pasien tetap dalamferior. ' keadaan sadar. -
KEPALA, PER REGIO 303 Ada dua tipe anastesi dasar. Daerah jaringan lunak res), (2) rami alveolares superiores anteroposteriores,atau tulang yang kecil dapat dianastesi dengan m e - dan (3) ramus alveolaris superior medius (biasanya).nyuntikan sejumlah kecil cairan anastesi ke daerah ter-sebut. Cairan menyebar melalui daerah kecil yang ter- Daerah suntikan. Daerah penyuntikan adalah ori-lokalisir, dan menyumbat serabut n.trigeminus di dae- f i s u m canalis i n f r a o r b i t a l i s . P a d a d a e r a h i n i , r a m u s a l -rah tersebut. Beberapa gigi dapat dianastesi dengan veolaris superior medius dan anteroposterior keluarcara i n i (Gbr. 7-78). Cairan anastesi disuntikan dalam dari n. infraorbitalis dan berjalan ke daerah mjuaimya.plica vestibularis dan terdeposit pada periosteum pro- Pada orifisum canalis, cabang terminal berjalan kecessus alveolaris di atas apex dentis. Cairan menyebar wajah.melalui mlang u n m k mencapai dan memblokir serabutn. trigeminus pada foramen apicis dentis. Pada u m u m - Foramen infraorbitale terletak pada facies facialisnya, blok gigi lokal dapat dilakukan u n m k setiap gigi maxillae, 0,5-1,0 c m di bawah titik tengah tepi inferioryang memiliki vestibulum alveolaris yang cukup tipis orbita. Pada kepala, foramen supraorbitale, infraorbi-agar laruUn dapat mengalir ke n .apicalis. Gigi geligi tale dan mentale terletak sepanjang garis vertikal yangyang dapat dianastesi dengan cara i n i adalah (1) i n - lums. Pada manusia hidup, garis kayal yang dibuatcisivi superius, canini, dan premolares (setiap kasus), melalui foramen supraorbitale yang dapat diraba ke(2) molares primus (biasanya), (3) incisivi inferius pupil mata dan corona dentis premolares secundus su-(kadang-kadang), (4) semua dentes decidui. perius akan melintasi foramen infraorbiule. Tepat d i superior foramen, terdapat m . levator labii superioris Daerah yang besar dan beberapa gigi serentak dan di bawah foramen terdapat m .levator anguli oris.dapat dianastesi dengan memblokir saraf utama, yaimlamtan anastesi didepositkan d i dekat saraf perifer RislKO. Keluar dari foramen sebagai pembuluhutama. Sehingga menimbulkan efek yang lebih besar tambahan, adalah cabang terminal a. dan v . infraorbi-karena makin ke proksimal saraf yang terblokir, ma- talis. Aspirasi yang hati-hati dari syringe selama pe-kin besar daerah yang teranastesi. Pada cavum oris nyuntikan dapat menghalangi pendepositan cairanada beberapa daerah d i mana saraf perifer yang besar anastesi yang terlalu cepat k epembuluh darah. Tepatdapat diblokir(Gbr. 7-79). di atas foramen infraorbitale terletak orbita dan isinya. Penyuntikan cairan anastesi yang terlalu cepat ke or- Blok saraf yang berhubungan bita dapat menimbulkan komplikasi yang tidak dii- dengan n. maxillaris (V-2) nginkan walaupun bersifat sementara. Suplai motoris ke m .bulbi akan tertump danmenimbulkan pengli-Blok rami alveolares superiores hatan ganda atau n . opticus akan ikut terblokirdananteriores d a n medius (blok Infraorbitalis) menimbulkan kebutaan sementara.(Gbr. 7-80) G i g i - g i g i yang dianastesi. C a v i t a s p u l p a r i s d a n Blok saraf. S a r a f y a n g d a p a t d i b l o k i r d e n g a n s a m ligamentum periodontium dari incisivi primus, secun-suntikan: (1) cabang terminal n. infraorbitalis (rami dus, canini, premolares primus dan secundus dapatlabiales superiores, nasales dan palpebrales inferio- dianastesi dengan cara ini. J a r i n g a n l a i n yang teranastesi. ( 1 ) F a c i e s l a b i a l i s processus alveolaris yang terletak di dekatnya, (2) gin-Fossa canina Fossa incisivaCrista caninaGambar 7-78. Anastesi lolcal dari setiap gigi. Jarum diinsersil<an melalui plica vertibularis dan cairan anastesi dideposHI<an di atasapex dentis. Cairan menyebar melalui processus alveolaris yang tipis untuk memblokir serabut sensoris terminal pada apex dentis.
3 0 4 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI N. ophthalmicus N. maxillaris Ganglion pterygopalatina ^ N . Infraorbitalis \— Ramus alveolaris i superior medius - Rami alveolares superiores anterioresN. lingualisN. alveolarisInteriorRami alveolares • - - N. mentallssuperiores posteriores Plexus dentalis inferior /Gambar 7-79. Daerah suntikan untuk anastesi gigi geligi. (dari Longman J. dan Woerdeman, M.W. .Mas of Medical AnatomPhiladelphia, W.B. Saunders Company, 1978). Foramen InfraorbitaleG a m b a r 7-80. Blok rami alveolares superiores anteriores dan medius (infraorbitsdis)
KEPALA, PER REGIO 305 Processus G a m b a r 7 - 8 1 . 8 / o l f rami alveola- zygomaticus maxillae superiores anteriores. Facies Infratemporalis maxillaegiva vestibulum dan mucosa alveolar di dekatnya, (3) darah akan menyebabkan daerah ini penuh dengankulit dan tunica mucosa labium oris superior, (4) per- darah dan menimbulkan bengkak kemerahan pada sisimukaan lateral bagian luar hidung, (5) cutis dan con- wajah. Hal ini pada umumnya disebabkan oleh m a -junctiva palpebrarum inferior, dan (6) permukaan suknya jarum ke plexus venosus pterygoideus, tetapianterior sinus maxillaris. bila dilihat dari kecepatan pembentukan pembeng- kakan, lebih cenderung disebabkan oleh tusukan padaBlok alveolares superiores posteriores arteri. Hematoma juga akan mengalami tahap peru-(Gbr. 7-81) bahan w a m a yang sama seperti proses pcnyembuhan mata memar dan hilang setelah beberapa minggu. Rami alveolares superiores posteriores keluar darin. maxillaris tepat sebelum saraf masuk ke canalis in- G i g i - g i g i yang dianastesi. C a v i t a s p u l p a r i s d a nfraorbitalis. Saraf berjalan ke bawah bersama dengan ligamentum periodontium molares primus, secunduscabang-cabang a. maxillaris, kedinding posterior atau dan tertius (catatan: permukaan mesiobukal molaresinfratemporalis maxillae. p r i m u s d i p e r s a r a f i o l e h ramus a l v e o l a r i s m e d i u s d a n biasanya dilakukan penyuntikan khusus yang terpisah Daerah suntikan. Daerah penyuntikan adalah titik di atas apex premolares secundus u n m k mendapatdi mana rami alveolares superiores posteriores masuk anastesi molares primus superius).k e f o r a m i n a a l v e o l a r i a superior posterior p a d a f a c i e sinfratemporalis maxillae.Pada kepala, foramen ini ter- G a m b a r 7 - 8 2 . Blol< n. nasopalatinus. Jarum terletak padalihat berupa satu atau beberapa foramen pada per- orifisum foramen incisivum.mukaan posterior yang bulat, cembung dari mandibu-la. Pada mahluk hidup, daerah ini diteiimkan letaknyadengan meraba processus zygomaticus maxillae yangmenonjol pada plica vestibularis. D i posterior daerahini terletak permukaan posterior maxilla. Bila mulutdibuka terlalu lebar, jari akan tergeser ke processuscoronoideus mandibulae dan tendon temporalis. R I S I K O . Jarum dapat masuk kea. atau rami alveo-lares superiores posteriores. Selain i m , plexus ptery-goideus yang banyak memiliki anyaman anastomosisterletak disekitar m. pterygoideus lateralis, sedikit keposterior terhadap daerah penyuntikan dan mudah tertcmbus jarum. Selain penyuntikan cairan anastesiyang terlalu cepat ke aliran darah, sifat daerah penyuntikan ini juga memungkinkan terjadinya perdarahan antar jaringan yang luas, atau hematoma.Daerah di lateral daerah suntikan terisi dengan jaringan a r e o l a r j a r a n g , d a n t u s u k a n p a d a p e m b u l u h
306 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI J a r i n g a n - j a r i n g a n l a i n yang dianastesi. J a r i n g a nlain yang dipengaruhi oleh blok ini adalah: (1) gingivabuccal d i atas molares superius. ( 2 )facies buccalisdari processus alveolaris yang menumpi molares su-perius, dan (3) mlang dan mucosa bagian posteriorsinus maxillaris.Blolt nasopalatinus G a m b a r 7 - 8 3 . Blok n. palatinus major Jarum berada dalam(Qbr. 7-82) orifisum foramen palatinum majus. S a r a f yang diblokir. C a b a n g n . n a s o p a l a t i n u s d a r i gingiva palamm. Dari sini, saraf berjalan ke anteriorganglion pterygopalatina n . maxillaris. Berjalan ke dalam sulcus u n m k mensuplai strukmr palamm. Sul-medial melalui foramen sphenopalatinum unmk ma- cus dan foramen dapat diraba d i bawah mucosasuk kecavum nasi, membelok kebawah dan ke ante- palatum.rior s e p a n j a n g s e p m m n a s i d a n p a d a p e r m u k a a nanterior dasar hidung, kemudian melewati canalis i n - RISIKO. Cabang arteri dan vena yang menemani n .cisivus u n m k keluar pada permukaan orifisum pala- palatinus major hams dihindari.D i sini, suntikan pala-tum durum. tal hams dilakukan perlahan u n m k mencegah terlepas- nya mucosa dari mlang di bawahnya. D a e r a h s u n t i k a n . D a e r a h p e n y u n t i k a n a d a l a h ori-fisum canalis incisivus t e p a t d i p o s t e r i o r i n c i s i v i p r i - J a r i n g a n yang teranastesi. S e m u a m u c o s a p a l a -mus. Dari daerah ini cabang n. nasopalatinus berjalan m m dangingiva lingual di posterior canini superiuske lateral dan posterior. Canalis incisivus kanan dan d a n OS. p a l a t i n u m d i b a w a h n y a .kiri bergabung pada palamm sebagai satu foramen in-c i s i v u m . O r i f i s u m d i tengkorak k e r i n g terletak 1,5 c m Blok maxilladi posterior crista alveolaris antara dentes incisiviprimus. Dari daerah ini orifisum meluas keanterior di Blok selumh n.maxillaris jarang diperlukan. Upa-balik incisivi sedangkan di dalam mulut, terletak di ya ini dapat menganastesi setengah arcus dentalis su-garis tengah tepat di posterior papilla incisiva. perior dan stmkmr pendukung, sebagian besar cavum nasi, setengah bagian palamm dansinus maxillaris. RisiKO. Cabang-cabang arteri dan vena yang me-nemani n . nasopalatinus dan harus dihindari. Setiap Daerah suntikan. Sam-samnya daerah yang dapatsuntikan pada palatum d u r u m akan m e n i m b u l k a n rasa dicapai sepanjang arah perjalanan n. maxillaris adalahsakit. Mucosa melekat erat terhadap os. palatinum d i daerah di mana saraf melewati atap fossa pterygo-bawahnya dan karena itu,suntikan kedaerah ini harus palatina. Lokasi i n i dapat dicapai dengan l)erbagaidilakukan perlahan. cara: (1) blok alveolares superiores posteriores yang tinggi. Teknik di atas juga dapat digunakan u n m k blok J a r i n g a n yang teranastesi. K a r e n a s a r a f k i r i d a n ini, kecuali bahwa j a m m dibawa lebih superior kekanan bergabung melalui orifisum garis tengah, kedua fossa pterygopalatina. (2) Cara blok palatinus major.saraf dapat dianastesi dengan sam suntikan. Jaringan J a m m diinsersikan pada foramen palatinum majus danyang dianastesi adalah mucosa palamm dan gingiva digeser kesuperior ke daerah di mana canalis masuklingual keenam gigi anterior atas dan facies lingualis ke fossa pterygopalatina. ( 3 ) Cara ekstraoral. J a m mprocessus alveolaris serta palamm durum yang ber- dilewatkan melalui kulit wajah, melewati incisurahubungan dengan keenam gigi anterior atas. mandibulae ke fossa pterygopalatina.Blok palatinus major ^; RisIKO. Mempakan prosedur yang jarang dilaku-(Gbr. 7-83) kan, karena selain dapat mengenai cabang-cabang pembuluh maxillaris juga dapat mengenai pembuluh Blok saraf. N . p a l a t i n u s m a j o r k e l u a r d a r i g a n g - darah utama.lion pterygopalatina n.maxillaris.Keluar melaluica-nalis palatinus major danmenurun u n m k bergabungpada permukaan posterior palatum durum. Daerah suntikan. Daerah penyuntikan adalahorifisum canalis palatina major. P a d a d a e r a h i n i , n .palatinus major bergabung pada palatum durum antaramolares secundus danteriius, 1 c m d i superior tepi
KEPALA, PER REGIOBlok saraf yang berhubungan dengan veolaris inferior mengeluarkan n. mentalis, yang ber- c a b a n g n. m a n d i b u l a r i s (V- 3) jalan melalui foramen mentale unmk masuk ke wajah.Blok alveolaris Inferior ,» Daerah suntikan. Orifisum canalis mandibulae(Gbr. 7-84, 7-85) adalah daerah yang dapat digunakan u n m k penyun- tikan. Daerah ini terletak di permukaan medial ramus Blok saraf. N . a l v e o l a r i s i n f e r i o r k e l u a r d a r i c a - mandibulae. Pada tengkorak kering, bila kita menga-bang posterior n . mandibularis serta t)erjalan k e i n - baikan processus coronoideus dan condylaris, danferior, lateral serta sedikit k eanterior, k earah titik te- ditarik dua garis kayal, garis akan bertemu pada fora-ngah pada permukaan dalam ramus mandibulae. D i men mandibulae. Orifisum inicukup besar dan meluassini saraf masuk k e canalis alveolaris inferior, atau ke bawah kecanalis dalam mlang. Tepi anterior fora-canalis mandibulae dan berjalan k e anterior serta me- men dijaga oleh berbagai ukuran tonjolan mlang ber-dial pada rahang, d i bawah radix dentes inferius. b e n t u k l i d a h , y a n g d i s e b u t lingula.Berakhir di garis tengah seperti juga saraf sempa padasisi berlawanan. Pada premolares secundus, n . a l - Garis kayal yang ditarik k e posterior dari facies occlusalis molares akan terletak 0,5 c m d i atas fora- men.G a m b a r 7 - 8 4 . A . Blok n. alveolaris inferiorJarum diinsersikan pada orifisum foramenmentale. B. Gambar close up dari posisi jarumuntuk blok n. alveolaris inferior ; tH.:.i Lingula Linea obliqua Interna (crista temporalis) Fossa retromolaris
308 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Glandula parotideaG a m b a r 7 - 8 5 . Penampang horizontal dari reglo parotidea dan infratemporalis yang menunjuld<an hutntngan strulrtumya Dalam mulut lokasi ini sulit dilihat. Dari semua ini ketika j a m m masuk ke foramen. M . pterygoideussuntikan mtin di praktek gigi, blok alveolaris inferior medialis tems berjalan ke bawah kepermukaan dalammungkin yang paling sulit keijanya. D i sini derajat ke- angulus. Ligamenmm sphenomandibulare meluas darigagalan cukup besar dan biasanya disebabkan karena spina sphenoidalis k e lateral daninferior unmk me-teknik ini tidak dilakukan dengan tepat. N a m u n tenm lekat ke lingula. U j u n g j a m m hams terletak tepat d isaja ada beberapa variasi individual dari letak foramen atas perlekatan ini.mandibulae dan isinya. Metode yang pemah populerunmk menentukan letak daerah ini adalah dengan 3 . Di anterior: n . l i n g u a l i s s e t i n g g i d a e r a h p e n y u n -meraba sejumlah strukmr intraoral. Linea obliqua ex- tikan terietak 1 c m di anterior dan 0,5 c m lebih dalamtema dapat diraba pada vestibulum buccal dan dapat daripada n .alveolaris inferior. Hubungan ini diguna-diikuti ke posterior sampai ke tepi anterior ramus yang kan unmk suntikan blok alveolaris inferior dan lin-tajam. Cekungan ini disebut 'incisura mandibulae'. gualis secara bergantian.Jari kemudian dapat digeser k e medial untuk merabacrista temporalis (linea obliqua intema) dan tetap pada 4 . Di posterior, g l a n d u l a p a r o t i d e a y a n g b e r k a p s u lposisi itu. Jari sekarang terletak pada fossa retromo- terletak di bagian posterior. Capsula fibrosa dari ba-laris dengan kuku yang mengarah keposterior. Garis gian dalam glandula melekat ke processus styloideusditarik dari antara dua facies occlusalis premolares di medial dan tepi posterior ramus mandibulae didari sisi berlawanan ke titik tengah kuku jari. Garis lateral. Capsula dan glandula membulat ke anterior keakan tems k e posterior berakhir tepat di atas foramen regio infratemporalis.mandibulae pada titik d i mana n . alveolaris inferiormasuk ke canalis. RISIKO. Saraf, arteri dan vena alveolaris inferior berjalan bersama-sama dan harus dihindari.H u b u n g a n pada daerah penyuntikan Bila j a m m diarahkan terialu k e posterior, dapat1 . Lateral: u j u n g j a m m h a m s b e r s a n d a r p a d a menembus capsula glandula parotidea. Cairan anastesi yang didepositkan dalam capsula akan segera menye-tulang ramus mandibulae pada orifisum foramen man- bar melalui jaringan glandula dan menganastesi keli- ma cabang utama n. facialis yang terietak dalam glan-dibulae yang berbentuk terowongan, tepat di atas bun- dula, hingga menimbulkan paralisa wajah dari sisi ter- sebut tapi unmngnya, keadaan ini bersifat sementara.del neurovaskular. G i g i - g i g i yang teranastesi. S e m u a g i g i - g i g i b a w a h2 . Inferior dan medial: a d a s e j u m l a h s t m k m r y a n g teranastesi sampai ke garis tengah (cavitas pulparis dan ligamentum periodontium).berjalan ke lateral dan inferior dari dasar cranium ke J a r i n g a n yang teranastesi. P i p i d a n g i n g i v a b u c -ramus mandibulae. N .alveolaris inferior dan pem- cal tidak memiliki persarafan ini, dan karena i m , ja- ringan i n i t i d a k t e r p e n g a m h o l e h b l o k n . a l v e o l a r i sbuluh darah berjalan antara m .pterygoideus lateralis inferior. Juga, gingiva lingual tidak terpengamh.dan medialis, k e bawah dan ke lateral, sepanjang m .pterygoideus medialis keforamen mandibulae. Ujungj a m m diletakkan tepat di atas dan lateral dari s t m k m r
KEPALA, PER REGIO 309 G a m b a r 7 - 8 6 . Blok n. mentalls dan incisivus Rami mentales nervi alveolares inferiores mensu- veolaris inferior hanyalah perpanjai\gan saraf di ante-plai jaringan lunak; cutis d a nmembrana mucosa la- rior f o r a m e n m e n t a l e y a n g b e r j a l a n k e g a r i s t e n g a h .bium oris inferior (dari foramen mentalis di anteriorsampai k e garis tengah), mucosa alveolaris labial dan D a e r a h s u n t i k a n . F o r a m e n mentale a d a l a h o r i -gingiva serta kulit dagu. fisum canalis pendek yang terpisah d i lateral dari ca- nalis mandibulae. Foramen terletak pada facies fa-Blok IncIsM dan mentalls cialis coipus mandibulae dan menutupi atau sedikit d i(Gbr. 7-86) anterior apex radicis dentis premolares secundus. F o - ramen membuka k e atas dan sedikit k e posterior se- Prosedur i n i hanya kadang-kadang saja dilakukan hingga agak mempersulit usaha mencari jalan masukbila tidak seluruh n . alveolaris inferior ingin dianas- ke foramen. Foramen terletak di titik tengah garis ver-tesi. tikal antara crista gingiva premolares secundus d a n margo inferior mandibulae. S a r a f yang teranastesi. N . m e n t a l i s d i b l o k k a r e n akeluar dari foramen mentale. Ramus incisivus n . al- R I S I K O . A . dan v. mentalis harus dihindari. G i g i - g i g i yang teranastesi. C a n i n i i n f e r i u s , i n c i s i v i secundus danprimus inferius (cavitas pulparis, liga- m e n m m periodontium dan mlang). J a r i n g a n yang teranastesi. G i n g i v a l a b i a l d a n mucosa alveolaris, processus alveolaris labial, cutis dan membrana mucosa labium oris, kulit dagu.G a m b a r 7 - 8 7 . Bk>k n. lingualis dapat dilakukan setelah blok Blok lingualisn. alveolaris inferior dengan memutar jarum ke sisi yang sama (Gbr. 7-87)dan mendepositkan cairan ketika jarum ditarik perlahan (lihatgambar 7-84). Anastesi saraf. N . l i n g u a l i s a d a l a h c a b a n g b a g i a n posterior n . mandibularis. Saraf berjalan ke inferior bersama dengan n. alveolaris inferior, tetapi memiliki arah lebih berbelok-belok, lebih k e anterior serta da- lam. Saraf terlihat d i antara m .pterygoideus lateralis dan medialis serta terus berjalan k e anterior k e dasar mulut di dalam radix dentes molares tertius inferius. Daerah suntikan. 1 . Bersama dengan n . alveolaris inferior. S e p e r t i suntikan u n m k n . alveolaris inferior, n . lingualis ter- letak sedikit lebih dalam danke anterior dari ujung jarum. Syringe digeser dari sisi mulut yang berlawan- an ke sisi yang sama. Upaya ini menyebabkan ujung jarum berputar ke tengah atau k e dalam. Kemudian, jarum perlahan-lahan ditarik dan cairan didepositkan
310 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI tepat d ibawah mucosa lingual yang menumpi radix dentes molares tertius inferius. Jaringan yang teranastesi. M u c o s a d u a - p e r t i g a anterior lingua, mucosa dasar mulut, dan mucosa al- veolaris lingual serta gingiva semua gigi-gigi bawah sampai ke garis tengah.Gambar 7-88. Blok n. buccalis (buccalis longus). Jamm di- Blok buccalis (buccalis longi)tempatkan di bawah mucosa fossa retromolaris. (Gbr. 7-88)ketika jarum melewati n. lingualis. Saraf yang teranastesi. N . b u c c a l i s k e l u a r d a r i 2 . Sebagai suntikan terpisah. N . l i n g u a l i s t e r a b a bagian anterior n. mandibularis dan l>erjalan ke bawah serta k e lateral anUra kedua caput m . pterygoideus lateralis. Saraf tems berjalan k e bawah dan anterior, menembus tendon m. temporalis, kemudian keluar ke pipi dari bawah ramus mandibulae. Pada daerah ini n . buccalis berjalan melewati fossa retromolaris terlebih dahulu, sebelum mengeluarkan cabang ke pipi. Daerah suntikan. F o s s a r e t r o m o l a r i s t e r l e t a k t e p a t di balik molares inferius, tepat di bawah mucosa. Jaringan yang teranastesi. K u l i t d a n m e m b r a n a mucosa pipi, mucosa alveolaris bukal d a n gingiva daerah molares inferius. •A'9. PHARYNX RANGKA 1 . Lapisan areolar y a n g m e n u m p i b a g i a n l u a r p h a - rynx. Berhubungan dengan fascia oesophagus yang Ciri-ciri dasar cranium, os. hyoideum dan larynx m e n u t u p i m . b u c c i n a t o r , s e h i n g g a d i s e b u t / a s c i a buc-perlu ditinjau ulang. copharyngeus. S e p e r t i s e m u a l a p i s a n f a s c i a , l a p i s a n ini bekerja sebagai media perpindahan neurovaskular. PENDAHULUAN Berjalan melewati fascia adalah plexus venosus pha- (lihat Gbr. 7-91 A) ryngeus. Setelah makanan ditelan, makanan berjalan dari 2 . Tunica muscularis pfiaryngis y a n g t e r d i r i d a r ic a v u m o r i s k e p o s t e r i o r , k e p h a r y n x , y a i t u t a b u n g fi- lima pasang otot yang membenmk lapisan luar semi-bromuskular berbentuk terowongan yang mempakan circular, dan dua otot longimdinalbagian dalam.daerah tempat lewat udara dan makanan. Baik cavumnasi maupun cavum oris d i bagian posterior berhu- 3. Tela submucosa a t a u fascia pharyngobasilaris,bungan dengan pharynx. D iinferior udara berjalan s u a m l a p i s a n fibrosa y a n g k e r a s . M e l e k a t p a d a p h a -melalui larynx yang terletak lebih k e anterior pada rynx k e dasar cranium dengan perlekatan berbenmksaat menuju k e trachea dan tracms bronchialis. M a - ' U ' . Daerah perlekatan ke dasar cranium adalah; ikutikanan berjalan di posterior larynx ke oesophagus. garis ke posterior dari lamina medialis processus pterygoidei k etepi anterior canalis caroticus. Tandai DINDING PHARYNX batas lateralnya. Suam garis yang berhubungan de- ngan permukaan anterior canalis caroticus sinistra dan Walaupun udara berjalan melalui pharynx, daerah dextra menandai tepi posterior. Garis ini beijalanini secara stmkmral mempakan bagian sistem gastro- melewati mberculum pharyngeum. Pharynx membukaintestinal. Dinding pharynx mengandung empat lapis- ke anterior, ke cavum nasi di atas dan ke cavum oris,an dasar seperti daeiah saluran pencemaan yang lain. di bawah. 4. M u c o s a y a n g m e n u m p i p e r m u k a a n d a l a m p h a - rynx, dan ciri-ciri bagian dalam akan dibicarakan se- cara singkat.
XEPAU, PER REGIO 311M. CONSTRICTOR PHARYNGIS SUPERIOR M. buccinator Processus styloideus Raphe pterygomandibularis M. S T Y L O P H A R Y N G E U S Ligamentum stylohyoideum CN IX CNXII N. laryngeus internusM. CONSTRICTOR PHARYNGIS Os. hyoideum MEDIUS N. laryngeus externus Cartilago thyroidea CN X N. laryngeus superiorM. CONSTRICTOR PHARYNGIS INFERIOR M. cricopharyngeus M. cricothyroideusN. laryngeus recurrensG a m b a r 7-88. Otot-otot pharynx (gambaran lateral)M. C O N S T R I C T O R P H A R Y N G I S S U P E R I O R M. levator veli palatini M. C O N S T R I C T O R P H A R Y N G I S M E D I U S Processus styloideus M. C O N S T R I C T O R P H A R Y N G I S I N F E R I O R Raphe pharyngis M. stylopharyngeus OesophagusG a m b a r 7 - 9 0 . Otot-otot pharynx (gambar posterior)
312 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Otot pharynx Otot longltudlnalls (Gbr. 7-89, 7-90) 1. M . palatopharyngeus. O t o t i n i m e r u p a k a n o t o tM. constrictor semicircularis palamm molle. Berasal dari aponeurosis palatina; be- berapa serabut keluar dari orifisum tuba auditiva seba- 1. M . constrictor pharyngis superior. O t o t i n i k e - gai m . salpingopharyngeus. Serabut berjalan ke infe-luar dari raphe pterygomandibularis, suam ligamen- rior, m a s u k k e p e r m u k a a n p o s t e r o l a t e r a l p h a r y n x d a nm m yang berjalan dari hamulus k e atas, k e trigonum permukaan posterior os. hyoideum serta cartilago thy-retromolare mandibulae di bagian bawah. Memiliki roidea.daerah origo yang sama dengan m .buccinator, yangl^erjalan ke anterior dari raphe. Beberapa serabut juga 2 . M . stylopharyngeus. B e r a s a l d a r i p e r m u k a a nberorigo pada lingua. medial processus styloideus serta beijalan k e medial dan inferior, melalui celah antara constrictor phary- Serabut constrictor pharyngis superior membentuk ngis superior dan inferior, masuk kepharynx. D i sini,kipas d i posterior dan bergerak ke medial u n m k ber- serabut bergabung dengan serabut m . palatoglossusgabung dengan otot berlawanan di garis tengah poste- dan masuk k e dinding posterolateral pharynx sertarior, a t a u r a p h e p h a r y n g i s . D i s u p e r i o r , raphe p h a r y n - permukaan posterior os. hyoideum serta cartilago thy-gis melekat k e tuberculum pharyngeum pada dasar roidea.cranium. Fungsi. D u a otot longimdinalis bekerja u n m k 2 . M . constrictor pharyngis medius. K e l u a r d a r i mengangkat pharynx dan larynxselama penelanan.interval mlang antara c o m u major d a n minor ossissphenoidalis dan bagian inferior ligamentum styloi- Suplai saraf. M . p a l a t o p h a r y n g e u s d i s u p l a i o l e hdeum yang kecil. C N X I yang beijalan melalui C N X. Serabut berjalan keposterior dan kemedial unmk M . stylopharyngeus disuplai oleh cabang motoriusb e r g a b u n g d e n g a n s e r a b u t o t o t s e m p a d i raphe p h a - n. glossopharyngeus ( C N I X ) .ryngis garis tengah. Serabut-serabut constrictor phary-ngis medius sebagian bermmpuk dengan m . constric- Celah pharyngealtor pharyngis superior. Tepi superior serta inferior m . constrictor pharyn- 3 . M . constrictor pharyngis inferior. M . c o n s t r i c t o r gis membentuk empat celah, tempat berjalannya bebe-pharyngis inferior keluar dari permukaan lateral car- rapa s t r u k t u r k u n c i .tilago cricoidea dan thyroidea. Celah 1 terletak antara dasar cranium dan tepi su- Serabut otot membenmk kipas di posterior dan perior m . constrictor pharyngis superior. Tuba auditi-medial u n m k bergabung dengan serabut otot berla- va, m .levator palati dan cabang palatina a. facialis,w a n a n d i raphe p h a r y n g i s g a r i s t e n g a h . beijalan melewati daerah ini. Catatan: Bagian bawah m . constrictor pharyngis Celah 2 terletak antara constrictor pharyngis me-inferior biasanya disebut m . cricopharyngeus. dius dansuperior; dilewati oleh m . stylopharyngeus dan m . glossopharyngeus ( C N IX). Fungsi. Selama gerak menelan, m . constrictorpharyngis berkontraksi seperti gelombang peristaltik. Celah 3 terietak antara m . constrictor pharyngisDari superior ke inferior, tiap pasang otot berkontraksi m e d i u s d a n i n f e r i o r , s e r t a m e m i n d a h k a n rami l a r y n -0 , 3 3 d e t i k . T e p a t k e t i k a o t o t s e c a r a fisik s a l i n g m e - geus intemus n . laryngeus dan a. laryngea inferiornumpuk, kontraksi juga saling menumpuk dari supe- cabang a.thyroidea inferior.rior k e i n f e r i o r . Celah 4 terietak antara m . coristrictor pharyngis M . cricopharyngeus (serabut inferior m . constric- inferior dan oesophagus; dilewatioleh n. laryngeus re-tor pharyngis inferior) selalu berada dalam keadaan currens d a na. laryngea inferior cabang a. thyroideakontraksi dan menghalangi lewatnya udara ke oeso- inferior.phagus, d i bawahnya. Selama gerak menelan, crico-pharyngeus relaks, agar bolus dapat masuk. BAGIAN DALAM PHARYNX (Gbr. 7-91) Suplai saraf. M . c o n s t r i c t o r p h a r y n g i s d i s u p l a io l e h rami p h a r y n g e i n . v a g u s ( C N X). T e t a p i , s e r a b u t Bagian dalam pharynx dikelilingi oleh mucosa danm o t o r i u s t e t a p b e r a s a l d a r i radices craniales n . acces- terbagi atas tiga daerah fungsional: (1) nasopharynx,sorius ( C N X I ) , y a n g b e r j a l a n m e l a l u i C N X. (2) oropharynx, dan (3) laryngea pharyngis.
KEPALA, PER REGIO mTonsilla pharyngealls NASOPHARYNX CAVUM NASI Salpinx Vestibulum nasiOrifisum tuba auditiva Palatum durumRecessus pharyngeus CAVUM ORIS Vestibulum orisPlica salplngopharyngea OROPHARYNX Vallecula Palatum molle Epiglottis; Aditus laryngis Arcus anterior (palatoglossus) LARYNX Tonsilla palatina Arcus posterior (palatopharyngea)PARS LARYNGEA Plica ventricularis PHARYNGIS Ventriculus Plica vocalis MembrEUia cricothyroldea '< , Eosophagus NASOPHARYNX- Choanae posterior OROPHARYNX -LARYNGEA PHARYNGIS Palatum molle Uvula Sepertiga posterior lingua Epiglottis Aditus laryngis OesophagusG a m b a r 7 - 8 1 . A . Penampang sagital melalui kepala yang menunjukkan hubungan cavum nasi, cavum oris dan ketiga bagianpharynx. B. Bagian-bagian pharynx dilihat dari belakang. Dinding posterior pharynx dipotong untuk menunjukkan tunica mucosainferior
314 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Nasopharynx anterior adalah arcus palatoglossus yang berjalan ke bawah kepennukaan lateral lidah. D i bawah lipatan Nasopharynx adalah bagian superior pharynx, ini, terletak m . palatoglossus.yang terletak d iatas palatum molle. Berhubungan de-ngan cavum nasi di bagian anterior, melalui choanae. Lipatan posterior berjalan dari palamm molle keDinding nasopharynx dikelilingi oleh epithelium pseu- dinding lateral pharynx, arcus palatopharyngeus. D idostratifikasi kolunmar bercilia. bawah tunica mucosa arcus terletak m . palatopharyn- geus.Clrl-cM 2. Tonsilla palatina adalah l>enjolan bulat dari 1. O r i H s u m tuba auditiva menonjol k e dinding jaringan limfoid yang termmp mnica mucosa. Terletaklateral nasopharynx, 1,25c m d iposterior chonca in- pada trigonum antara pillar anterior d a n posterior.ferior. Orifisum yang menonjol adalah cartilago yang Ukurannya bervariasi, tetapi umumnya cukup besart e r t u m p m n i c a m u c o s a s e r t a d i s e b u t salpinx ( t e r o m - pada masa kanak-kanak d a n mulai atroO setelahpet), danbagian tengah salpinx memiliki celah verti- pubertas. Infeksi menyebabkan jaringan tonsilla hiper-k a l , y a n g d i s e b u t orifisum tuba auditiva. tropi dan fossulae tonsilares terisi cairan kckuningan. 2. P l i c a s a l p i n g o p h a r y g e a t e r d i r i d a r i o t o t k e c i l Daerah tonsilla antara kedua arcus terdiri dari be-yang tertump mnica mucosa. Plica berjalan tems ke berapa stmktur penting. Tepat d idalam tonsilla pala-inferior dari pennukaan posterior salpinx dan berga- tina terietak fascia pharyngobasilaris. Fascia ini jugabung dengan dinding lateral nasopharynx. M . salpi- terdapat pada m .constrictor pharyngis superior, pala-ngopharyngeus adalah sebagian kecil dari m . palato- topharyngeus dan styloglossus serta n . glossopharyn-pharyngeus. geus. 3. Recessus pharyngeus adalah celah vertikal an- Suplai arteri ketonsilla palatina adalah dari ramustara plica salplngopharyngea d a n dinding posterior tonsillaris a. palatina ascendens dan a. facialis. Ramuspharynx. tonsillaris lain keluar dari rami doisales linguae, a. pharyngea ascendens dan aa. palatinae minores. 4. Tonsilla pharyngealls atau adenoidea, adalahkumpulan jaringan limfoid nodular pada dinding su- Dengan banyaknya suplai darah ini, perdarahanperolateral nasopharynx. Juga meluas ke lateral ke a r t e r i a l s e t e l a h t o n s i l e k t o m i , m e m p a k a n risiko y a n grecessus pharyngeus. sering terjadi. Karena suplai darah yang besar dari berbagai cabang a. carotis extema, daerah asal a. caro- Catatan: Infeksi dapat menimbulkan hipertropi tis extema periu diikat untuk mengkontrol perdarahan.palatum dan tonsilla pharyngealls. Bila tonsilla phary-n g e a l l s m e n u t u p o r i f i s u m m b a a u d i t i v a , a k a n rimbul Pars laryngea pharyngisrasa sakit d a n tuli sementara. Infeksi kronis tonsillapalatina dan pharyngealls seringkali hams dirawat Larynx meluas k e atas, k e pharynx d a n daerahsecara operasi. pharynx yang berdekatan dengan larynx, disebut pars laryngea pharyngis. Pars laryngea pharyngis berakhir Oropharynx di inferior setinggi tulang posterior C6, dengan mem- bentuk saluran ke bawah, dari oesophagus. Oropharynx terletak di bawah palatum molledanberhubungan di anterior dengan cavum oris. Bila pala- CM-cMm m molle berada dalam keadaan istirahat, nasopha-rynx berhubungan dengan oropharynx. Bila palatum 1. Epiglottis adalah stmkmr cartilago elastik yangmolle terangkat, oropharynx miring keatas untuk me- seperti daun, yang melindungi orifisum oval k e l a -misahkan daerah ini dengan dinding posterior pha- r y n x . E p i g l o t t i s d i b i c a r a k a n s e c a r a rinci l > e r s a m a c i r i -rynx. Hal ini terjadi selama menelan. ciri larynx. Oropharynx dapat dipisahkan dari cavum oris den- 2. Plica glossoepiglottica adalah tiga lipatan tuni-gan mendekatkan palatum molle dan dorsum linguae. ca mucosa y a n g berjalan k e anterior dari epiglottis k eHal ini terjadi selama gerak mengisap. dasar sepertiga posterior lingua. Terdiri dari sebuah plica mediana dan dua plica lateralis.Clrl-cM. 3. Vallecula epiglottica adalah dua cekungan ke- 1. Pillar anterior d a n posterior adalah dua cil yang dibentuk oleh tiga buah plica. Terletak padalipatan tunica mucosa yang meluas kelateral dan in- kedua sisi plica glossoepiglottica mediana.ferior dari palatum molle. Lipatan yang lebih ke 4. Recessus piriformis adalah saluran vertikal pada dinding lateral pars laryngea pharyngis. Terletak
KEPAIA, PER REGIO 315antaia plica glossoepiglottica lateralis dan dinding s a n g a t b a n y a k d a r i b e r b a g a i s u m b e n ( 1 ) a. pharyngeapharynx, serta meluas ke bawah pada kedua sisi la- ascendens c a b a n g a . c a r o t i s e x t e m a , ( 2 ) a. thyroidearynx, seperti dua saluran k eoesophagus d ibagian ba- superior c a b a n g a . c a r o t i s e x t e m a , ( 3 ) a. thyroideawah. inferior d a r i t r u n c u s t h y r o c e r v i c a l i s . S e l a i n i m , p a l a - m m m o l l e d a n d a e r a h t o n s i l l a d i s u p l a i o l e h a. facialis SUPLAI SARAF DAN DARAH ARTERI ( r a m u s t o n s i l l a r i s d a n a . p a l a t i n a ascendens) dan a. maxillaris ( a a . p a l a t i n i m i n o r e s ) . Nervus VenaNervus motorius Vena menuju ke dinding pharynx dan palamm m o l l e , m e m b e n m k plexus d a l a m f a s c i a b u c c o p h a r y n - Semua otot pharynx (kecuali m. stylopharyngeus) gea. Plexus akan saling bergabung, m e m b e n m k w .d i s u p l a i o l e h r a m i p h a r y n g e i n e r v i v a g u s (serabut pharyngeals yang bergabung dengan v . jugularis in-C N X I yang b e r j a l a n bersama C N X ) . M . s t y l o p h a r y n - tema jauh di dalam angulus mandibulae.geus disuplai oleh rami musculares nervi glossopha-ryngeus ( C NDC). Plexus pharyngeus juga berhubungan di bagian antenor dengan plexus venosus pterygoideus.Nervus setisorlus SPATIUM RETROPHARYNGEUM 1. N .glossopharyngeus ( C N I X ) adalah suplaisensorius utama dari pharynx. Pharynx tidak dapat melekat erat dengan fascia praveitebralis dibawahnya; pharynx harus bebas agar 2. N . m a x i l l a r i s CV-2) m e n s u p l a i p a l a m m m o l l e dapat bergerak k e atas dan k e bawah selama gerakdan atap pharyngeal melalui nn. palatini minores dan menelan. U n m k melakukan pergerakan ini,ada ruangramus pharyngeus. areolar antara dinding posterior pharynx dan unit ver- tebrae d i posteriomya. Ruang areolar ini meluas dari 3. N . vagus ( C N X ) adalah sensorius dari daerah dasar cranium ke atas sampai k emediastinum superiorsekitar larynx. d i b a w a h . S p a t i u m a k a n d i b i c a r a k a n l e b i h rinci p a d a bab tentang penyebaran infeksi pada kepala dan leher. Pembuluh darahArteri Pharynx memiliki anastomosis suplai darah yang10. LARYNX Udara pemapasan berjalan ke posterior melewati RANGKAcavum nasi atau oris kepharynx di posteriomya, yang (Gbr. 7-92)mempakan tempat udaia serta makanan. L a r y n x me-nonjol k e atas k e pharynx d a nmeluas dari dasar lin- Rangka larynx terdiri dari tiga cartilago besar yanggua (vertebrae C3) ke bawah, ke trachea (vertebrae tidak berpasangan (thyroidea, epiglottis dan cartilagoC6). Orifisum larynx terietak tepat d i posterior trigo- cricoidea) dantiga cartilago kecil yang berpasangannum posterior lingua dan dikelilingi oleh epiglottis (cartilago aiytenoidea, cuneiformis, dan comiculata).yang seperti flap. Jadi, udara pemapasan berjalan me- Selain i m , ada os. hyoideum yang berhubungan eratlewati orifisum larynx dan ke bawah melaluilarynxke secara fungsional terhadap rangka larynx.trachea. Makanan dan minuman tems berjalan k e i n -ferior di posterior larynx, ke oesophagus. Cartilago thyroidea Fungsi larynx adalah (1) tempat lewat udara M e m p a k a n cartilagines laryngis terbesar d a n ter-yang menghubungkan pharynx d iatas dengan trachea diri dari 2 bidang empat muka, atau lamina yang ber-di bawah, (2) spincter unmk menghalangi masuknya hubungan di anterior pada garis tengah. Cartilagomakanan dalam pharynx k etempat udara ini,dan (3) membuka ke posterior, danbila dilihat dari anterior.organ bicara.
3 1 6 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIcartilago thyroidea terlihat tierbentuk ' V , puncaknya bawah lamina terletak tegak dan horizontal; tepi atasm e n g h a d a p ke a n t e r i o r . miring ke bawah dan lateral dari garis tengah.CIri-cIri 1 s 2. A r c u s c a r t i l a g i n i s c r i c o i d e a e y a i m t ) a g i a n c i n - d n anterior yang sempit. Dapat teral}a d ibawah pro- 1. Prominentia laryngea a d a l a h b a g i a n a t a s p e n g - minentia laryngea.gabungan lamina angularis yang menonjol. Teraba did a e r a h s u b c u t a n e u s s e b a g a i Adam's apple d a n s a n g a t 3. L u m e n c r i c o i d e a b e r b e n m k b u l a t d a n c u k u pmenonjol pada pria dewasa. besar u n m k tempat jari. 2. Incisura thyroidea t e r l e t a k d i g a r i s t e n g a h , t e - Epiglottispat di atas prominentia. Epiglottis adalah cartilago Obroelastik berbenmk 3. Comu superius atau coraua, b e r j a l a n k e a t a s daun. Batang atau dahannya melekat pada permukaandan posterior, sebagai processus ramping dari tepi dalam sudut lamina thyroidea. Bagian daun yang be-bebas posterior lamina. sar bersudut k e atas dan posterior seita berakhir seba- gai tepi arcus d iatas tinggi os. hyoideum, tepat di ba- 4. Comu atau coraua inferius, m e n o n j o l k e lik sepertiga posterior lingua.bawah d a nanterior dari tepi bebas posterior sebagaidua processus kedl. Epiglottis memiliki permukaan anterior dan poste- rior, k e d u a n y a t e r m m p d e n g a n m n i c a m u c o s a . P l i c a 5 . Linea obliqua m e r u p a k a n c r i s t a y a n g m i r i n g k e glossoepiglottica mediana d a n d u a plica ^ o s -inferior dananterior pada permukaan lateral tiap la- soepiglottlca lateralis meluas dari permukaan ante-mina. Berjalan dari dasar comu superius ketepi infe- rior k e s e p e r t i g a p o s t e r i o r l i n g u a . D i b a w a h m n i c arior l a m i n a . mucosa permukaan anterior, ligamentum hyoepiglot- ticum meluas dari epiglottis ke corpus os. hyoideum. , Cartilago cricoidea Permukaan posterior di bawah mnica mucosa ber- Cartilago cricoidea terletak tepat di bawah car- tanda u n m k tempat glandula mucosa yang t)esar.t i l a g o t h y r o i d e a setinggi C6. B e n m k d a n u k u r a i m y aseperti cincin stempel, dengan bagian cincin meng- Cartilago arytenoidea (berpasangan)hadap ke posterior. Ada duacartilago arytenoidea yang berbentuk pi-CM'CM ramid d a n t e r b e l a h s e p e r t i s e l u b u n g p a d a p e r m u k a a n lateral tepi superior lamina. Tiap cartilago memiliki ti- L a m i n a cartilaginis cricoideae adalah bagian ga facies, basis dan tiga processus angularis:cincin stempel yang menghadap ke posterior. Tepi Epiglottis Os. - hyoideum Membrana thyrohyoidea Cartilago thyroidea Cartilago cricoidea Trachea ABC Gambar 7-92. Rangka larynx. A. Gambaran frontal; B. Gambaran lateral; C. Gambaran posterior
- KEPALA, :R REGIO 3i7 Fades posterior halus dan cekung; facies medialis Ligamentum cricothyroideum medianum. M e m -datar; fades anterolateralis cembung dan kasar; basiscariilaginis arytenoideae halus dan cekung u n m k ber- pakan ligamenmm segitiga medial yang meluas dariartikulasi dengan lamina cartilago cricoidea. facies anterosuperior cartilaginis cricoideae ke tepi A p e x cartilaginis arytenoideae adalah processussuperior yang ramping serta melengkung k e posterior anteroinferior cartilago thyroidea.dan kemedial; processus vocalis yang memncing keanterior dan mempakan tempat perlekatan plica v o - Ligamentum internacalis; processus muscularis yang meluas k e lateral (Gbr. 7-93 A).dan m e m p a k a n daerah insersi u n m k l>erbagai m . l a -ryngeus intrinsic. Tepat di bawah batas mnica mucosa dari larynx, terletak beberapa ligamenmm elastik dan fibroelastik. J- Ligamentum vocale. A d a l a h k e l o m p o k s e r a b u t - serabut elastik yang tebal, berjalan dari processus Cartilago cornlculata (berpasangan) vocalis cartilaginis arytenoideae, menuju sudut lamina Cartilago elastik yang kecil ini terietak di atas apex profunda cartilaginis thyroideae dan beibenmk ' V .cartilaginis arytenoideae. Fungsinya adalah unmkmemperpanjang processus apicalis agar dapat berga- Ligamentum ini tertump mnica mucosa unmk mem-bung dengan processus ini. bentuk plica vocalis. Ligamentum vestibulare. A d a l a h d u a k e l o m p o k serabut yang l)erjalan dari tepi lateral cartilago aryte- noidea ke sudut intemal lamina thyroidea. Ligamen- Cartilago cuneiformis (berpasangan) tum ini berjalan di atas plica vocalis dan tertump mni- Adalah pulau-pulau k e d l fibrocartilago elastik ca mucosa u n t u k m e m b e n m k plica ventricularis, atauyang bulat serta terjebak pada plica aryepiglottica. plica vestibularis. Ligamentum aryepiglottica. Berjalan k e atas dari apex cartilaginis arytenoideae ke tepi lateral superior Articulatio laryngis epiglottis. M e m b r a n a quadrangularis. Daerah antara liga-Ada dua pasang juncmra synovialis pada larynx. m e n m m aryepiglottica d i bagian atas dan ligamentumA r t i c u l a t i o cricothyroidea. C o m u inferius car- vestibulare di bagian bawah terisi lembaran fibroelas-tilaginis thyroideae berartikulasi dengan dua fovea di tik tipis, yang disebut ligamentum quadrangularis (di-permukaan lateral cartilago cricoidea. Sendi dikelilin- sebut demikian karena bentuknya). Ligamentum i n igi oleh ligamenmm capsular. Articulatio bilateral me- mempakan stmkmr bilateral.mungkinkan cartilago thyroidea bergerak ke anterior M e m b r a n a thyrohyoidea. Daerah segitiga antaradan posterior pada cartilago cricoidea yang statis. plica vocalis di bagian atas dan tepi superior cartilagoA r t i c u l a t i o cricoarytenoidea. Basis cartilaginis c r i c o i d e a d i b a g i a n b a w a h , t e r i s i l e m b a r a n fibroelas-arytenoideae berartikulasi dengan tepi superior lami- tik. M e m p a k a n stmktur tunggal yang berjalan ber-na cricoidea. Junctura synovialis ini memungkinkan bentuk ' U ' dari processus vocalis salah satu cartilagoterjadinya dua tipe pergerakan dasar: (1) rotasi sekitar arytenoidea disekitar cartilago arytenoidea yang lain.sumbu vertikal; (2) pergeseran ke medial dan lateral Di inferior, melekat berbenmk setengah-lingkaran kesepanjang lereng tepi lamina superior dari cartilago tepi superior lamina cartilaginis cricoideae. D i ante-cricoidea. rior, b e r g a b u n g d e n g a n l i g a m e n m m c r i c o t h y r o i d e u m medianum yang lebih ke luar. Juga disebut sebagai UGAMENTUM LARYNX conus elasticus. Ligamentum externa BAG IAN DALAM LARYNX (Gbr. 7-93B).M e m b r a n a thyrohyoidea. Adalah lembaran fibro- Bagian dalam larynx dikelilingi mucosa pemapas-elastik yang menghubungkan permukaan inferior os. an.hyoideum dengan permukaan superior cartilago thy- O r i f i s u m atau aditus laryngis. A u d i t u s l a r y n g i s memungkinkan udara masuk dari pharynx di bagianroidea. Tepi posterior ligamenmm bebas dan tebal atas, ke lumen larynx d i bagian bawah. Bagian anteriomya dibentuk oleh tepi superior epiglottis yangs e r t a d i s e b u t ligamentum thyrohyoideum laterale. K a -dang-kadang, terl>enmk cartilago triticea pada liga-mentum thyrohyoideum laterale.
318 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI . Ml , i . f Ligamentum Os. hyoideum aryepiglottica EPIGLOTTIS Cartilago Membrana cuneiformis quadraangularls Ligamentum Apex ventriculare Cartilaginis CARTILAGO arytenoideae THYROIDEA Processus vocalis Ligamentum vocale Ligamentum CARTILAGO cricothyoldeum CRICOIDEA TracheaGambar 7-93. A. Ligamentum dan membrana Aditus laryngis Os. hyoideumlarynx. Larynx dipotong pada bidang midsagi- Vestibulum laryngis Cartilago thyroideatal. B. Penampang coronal dari larynx yangmenunjuMcan struktur-struktur lumen larynx. Plica vestibularis Plica vocalis Ventriculus laryngis Cartilago cricoidea B Cavitas Infraglotticamelengkung, d ilateral oleh aryepiglottica, dan di pos- atas plica vestibularis. L u m e n ini lebar di bagian atasterior oleh plica interarytenoidea dari tunica mucosa. dan menyempit di bagian bawah.Bidang bukalnya berbentuk oblik, tepi anteriomyalebih tinggi daripada tepi posterior. 2. Ventriculus laryngis adalah Ixagian medial yang kecil antara plica vestibularis dan plica vocalis. Lumen larynx. L u m e n meluas dari adims laryngis Ventriculus laryngis meluas ke lateral. Darike lumen trachea di bawahnya. Dua pasang plica yang ventriculus laryngis keluarlah kantung larynx k e atastermmp mnica mucosa menonjol dari dinding lateral sekitar 1 cm, sebagai sacculus laryngis.ke lumen; plica vestibularis adalah pasangan supe-rior; p l i c a v o c a l i s a d a l a h p a s a n g a n i n f e r i o r . K e d u a - 3. Cavitas infraglottica adalah bagian lumen dinya meluas lebih jauh ke lumen daripada plica ventri- inferior plica vocalis.cularis sehingga plica vocalis dapat teriihat dari ataspada gambaran superior lumen larynx. Istilah Kedua pasang plica tersebut memisahkan lumen Glottis adalah nama untuk kedua plica vocalis.menjadi tiga daerah: R i m a glottidis adalah orifisum antara plica v o - calis. Orifisum dapat tertutup atau terbuka. 1. Vestibulum laryngis adalah bagian lumen di
KEPALA, PER REGIO 319 EpiglottisOs. hyoideum M. a r y e p i g l o t t i c u s Cartilago thyroidea M. a r y t e n o i d e u sCartilago arytenoidea transversusProcessus muscularis M. c r i c o a r y t e n o i d e u s Cartilago cricoidea posterior Trachea M. a r y e p i g l o t t i c u s Os. hyoideum EpiglotUsM. t h y r o a r y t e n o i d e u s Cartilago thyroidea M. c r i c o a r y t e n o i d e u s lateralis Cartilago cricoidea TracheaG a m b a r 7 - 9 4 . Larynx. A Gambaran posterior yang menunjukkan otot-otot intrinsik iarynx. B. Gambaran lateral, lamina thyroideadextra dipotong untuk menunjukkan otot-otot intrinsik OTOT-OTOT LARYNX pat berpijaknya yang tidak tetap, otot ekstrinsik dapat menggerakkan larynx k e atas dan ke bawah. Otot ini Otot ekstrinsik terdiri dari (1) m m . suprahyoidei dan m . pharyngeus Otot ini memiliki origo yang tidak tetap, tetapi longimdinal yang mendorong os. hyoideum danberinsersio ke larynx atau os. hyoideum. Karena tem- larynx keatas; dan m m . infrahyoidei yang mendorong OS. h y o i d e u m dan l a i y n x ke b a w a h .
320 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Otot intrinsik t - s . M . cricoarytenoideus lateralis. Otot keluar dari (Gbr. 7-94) permukaan lateral cartilago cricoidea danberjalan ke Otot intrinsik keluar dari larynx dan berinsersio di atas serta medial, berinsersio pada processus mus-larynx. Oleh karena itu, otot ini dapat menggerakkansalah sam cartilagines laryngis dalam hubungannya cularis cartilaginis arytenoideae. Otot berkontraksi bi-sam sama lain. Terdapat 8 pasang otot intrinsik larynx. lateral unmk memutar arytenoidea sekitar sumbu ver- rikal p a d a a r t i c u l a t i o c r i c o a r y t e n o i d e a . H a l i n i m e n y e -M . cricothyroideus. Otot i n i keluar dari per- babkan processus vocalis dan plica vocalis konvergen ( a d u c t i o ) u n m k m e n u m p rima g l o t t i d i s .mukaan anterior cartilago cricoidea tepat di garis te- M . aryepiglotticus. S e r a b u t - s e r a b u t o t o t k e l u a r d a -ngah. Serabut otot membenmk kipas ke atas u n m k ri p r o s e s u s m u s c u l a r i s c a r t i l a g i n i s a r y t e n o i d e a e d a nberinsersi pada tepi posteroinferior cartilago thyroi- meluas ke atas serta medial, melewari garis tengah.dea. Otot bekerja menggerakkan cartilago thyroidea Beberapa serabut berinseisio pada apex cartilaginiske anterior di aUs cartilago cricoidea pada articulatio arytenoideae yang berlawanan; sisanya tetap berjalan ke atas u n m k berinsersio pada permukaan lateralcricothyroidea. Pada saat melakukan hal i m , otot juga epiglottis. Serabut-serabut m . aryepiglotticus dextra dan sinistra bergabung pada garis tengah. Otot i n imeregangkan plica vocalis. membantu menump vestibulum dengan cara men-Otot intrinsik yang lain keluar atau berinseisiopada cartilago arytenoidea.A f . arytenoideus transversus. K e l u a r d a r i p r o c e s - dekatkan epiglottis terhadap arytenoidea.sus muscularis dan permukaan lateral cartilago aryte- M . thyroarytenoideus Terletak tepat di atas m . cri-noidea serta berjalan melewati garis tengah u n m k coarytenoideus lateralis. Keluar dari permukaan dalamberinsersio pada daerah cartilago arytenoidea di sisi lamina thyroidea dan berinsersio pada seluruh tepi la-yang berlawanan. Serabut berkontraksi untuk men- teral cartilago arytenoidea. Otot bekerja u n m k menu- tup vestibulum.dekatkan cartilago arytenoidea kiri dan kanan.M . cricoarytenoideus posterior. K e l u a r d a r i p e r - M . thyroepiglotticus. M e r u p a k a n s e r a b u t ringanmukaan posterior lamina cartilaginis cricoideae. Sera- yang terietak di atas membrana quadrangularis. Ber-but berjalan ke atas dan lateral, berinsersio pada jalan dari cartilago thyroidea ke epiglottis dan mem-processus muscularis cartilaginis arytenoideae. M . cri- bantu menump vestibulum.coarytenoideus dextra dan sinistra berkontraksi untuk M . vocalis. S e r a b u t m e d i a l i n f e r i o r d a r i m . t h y -memutar cartilago arytenoidea di sekitar sumbu ver- roarytenoideus berjalan sebagai kelompok serabut otottikal articulatio cricothyroidea. Hal ini menyebabkan untuk berinsersio pada processus vocalis cartilaginisprocessus vocalis dan plica vocalis divergen (abduc- arytenoideae. Serabut otot berjalan ke bawah dan lateral ke ligamentum vocale. Serabut berkontraksit i o ) , s e h i n g g a m e m b u k a rima g l o t t i d i s . Plica vocali Cartilago thyroidea Cartilago arytenoidea Rima glottidis Plica vocalis Cartilago ttiyroidea -Iv. .f- , ... -Cartilago arytenoidea Cartilago cricoidea Cartilago cricoidea ABG a m b a r 7 - 9 5 . Gerak otot intrinsik larynx. A. Gambaran superior dari plica vocalis. B. Gambaran lateral dari larynx. Otot ditandaijengan nomor. 1. m. cricoarytenoideus posterior; 2. m. cricoarytenoideus lateralis; 3, m. arytenoideus transversus; 4. m. vocalis;i'. -II. cricothyroideus. .... ...»
KEPAIA, PER REGIO 321untuk mendekatkan cartilago thyroidea dan cartilago SUPLAI SARAF DAN ARTERIarytenoidea sehingga memperpendek ligamenmmv o - SARAFcale. Otot i n i merupakan antagonis m . cricothy-roideus. Nervus motorius Aksl Otot Intrinsik S e m u a o t o t i n t r i n s i k l a r y n x d i s u p l a i o l e h n. l a r y n - larynx—tinjauan ulang g e u s c a b a n g n . v a g u s (serabut C N X I yang b e r j a l a n bersama CN X ) . M . c r i c o t h y r o i d e u s d i s u p l a i o l e h ( G b r . 7-95) ramus extemus nervi laryngeus sedang sisanya oleh n. laryngeus recurrens. Otot intrinsik melakukan ketiga fungsi yang ter-pisah ini: (1) membuka rima glottidis unmk memung- Nervus sensoriuskinkan lewatnya udara ke luar dan ke dalam. (2)M e n u m p rima glottidis dan vestibulum laryngis sela- N . vagus adalah nervus sensorius larynx, melaluima menelan unmk mencegah terhirupnya makanan, dua cabang laryngeusnya. R a m u s internus nervi l a -(3) mengkontrol rima glottidis dan tegangan plica ryngeus adalah suplai sensorius dari mnica mucosa divocalis selama bicara. atas plica vocalis. N . laryngeus recurrens adalah sen- sorius dari tunica mucosa dibawah plica vocalis.Otot yang mengkontrolpembukaan vestibulum laryngis Selama menelan vestibulum laryngis termmp kare- Pembuluh darahna aksi sphincter dari (1) m .aryepiglotticus, (2) m .thyroepiglotticus, dan(3) m . thyroarytenoideus. ArteriOtot yang membuka (abductio) Larynx menerima suplai darah dari dua arteri:(1)plica vocalis a. thyroidea superior dari a. carotis extema dan m e - lingkar kebawah untuk mensuplai glandula thyroidea. M . cricoarytenoideus dextra dan sinistra merupa- Arteri inijuga mengeluarkan a. laryngea intema, yangkan abductor satu-satunya dari plica vocalis. menemani n . laryngeus intema melalui membrana thyrohyoideum. (2)a. thyroidea inferior keluar dariOtot yang menutup (aductio) «• tmncus thyrocervicalis. Mengeluarkan a. laryngea i n -pllcavocalls ferior, yang menemani n. laryngeus recurrens berjalan ke larynx. (1) Cricoarytenoideus lateralis dibanm oleh thyro-arytenoideus, mendekatkan plica vocalis, (2) aryte- Venanoideus transversus mendekatkan plica vocalis bagianposterior dengan cara menggerakkan cartilago aryte- V. laryngea berhubungan dengan v. thyroidea su-noidea beisama-sama. perior, sedangkan vena i n i berhubungan dengan v . jugularis intema. Bagian inferior glandula berhubung-Otot yang mengkontrol an dengan v.laryngea inferior, yang terdrainasi ke v .pegangan plica vocalis thyroidea inferior. Vena i n i terdrainasi ke w . bra- chiocephalicae sinistra. 1. M . cricothyroideus mendorong cartilago thyroi-dea k e bawah d a n anterior pada articulatio cricothy- PENYUMBATAN LARYNXroidea. Otot i n i meregangkan plica vocalis (makinkuat regangan, makin tinggi nada suara). M . crico- Sebagian besar d i antara kita pemah mengalamiarytenoideus posterior berkontraksi sebagai fiksator imaji seakan-akan makanan atau minuman 'berjalanunmk menghalangi pergerakan cartilago arytenoidea ke arah yang salah'. H a lini berarti bahwa makananke anterior. atau minuman masuk ke larynx bukan berjalan ke posterior dan inferior ke oesophagus. Keadaan i n i 2. M . vocalis bekerja u n m k memendekkan plica biasanya terjadi tidak sengaja pada saat menelan yangvocalis d a n gerak penyesuaian kecil terhadap derajat dibarengi dengan bicara atau tertawa. Untungnya,tegangan plica.
322 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGImakanan tersebut dapat dikeluarkan dengan cara ba- bila saluran pemapasan hanya sebagian tetsumbat. Te-tuk-batuk, dan hanya mengakibatkan iritasi tenggo- tapi bila penderita tidak dapat bemapas, bamk ataurokan. bicara, cara berikut ini dianjurkan oleh Peisaman A h l i Janmng Kanada: Penyebab sumbatan larynx 1. Berikan empat pukulan d ibagian posterior an-'Cafe coronary' atau 'sindrom steak house'. tara scapula. Kadang-kadang keadaan d i atas tidak membaik 2. Diikuti dengan empat penekanan manual padaseluruhnya. Massa makanan yang besar serta tersum- perut atau dada. Operator sebaiknya berdiri d i bela-p a l d a l a m v e s t i b u l u m l a r y n g i s a t a u rima g l o t t i d i s s e c a - kang penderita dan meletakan lengan mengelilinginya.ra mekanis akan menyumbat jalan pemapasan d a n Tangan diletakkan di atas daerah epigastrik atau tepatmenimbulkan sesak napas. Bahkan sejumlah kecil ma- di sekitar dada. Berikan pukulan yang keras, singkatkanan sekalipun, dapat mengiritasi mucosa larynx dan sebanyak empat kali. Upaya i n i akan dengan cepatmemperhebat reflek kejang dari plica vocalis, yang mengurangi volume dada, mengeluarkan sejumlah be-menyebabkan jalan pemapasan tertump. Hasil-hasil sar udara melalui glottis dandiharapkan, benda ter-penelitian terhadap keadaan ini menunjukkan bahwa sebut keluar bersamanya.kebanyakan penderita adalah individu lanjut usia yangtidak bergigi sebagian dan tidak dapat mengunyah 3. Ulangi pukulan ke punggung, pukulan manualmakanan (terutama daging) ke benmk bolus. Pengu- ke dada atau perut sampai penderita dapat bemapasnyahan yang tidak sempuma, alkohol dan tertawa, atau sadar kembali.dapat meiumbulkan sumbatan. Penderita tidak sadarKecelakaan pada perawatan gigl Segera baringkan penderita telentang dengan wa- Benda-benda kecil, seperti mahkota, potongan jah menghadap ke atas. Buka jalan pemapasan denganamalgam, gigi dan alat-alat kecil kadang-kadang ter- memiringkan kepala ke belakang dengan sam tanganjamh ke bawah, k e tenggorokan pasien. Unmngnya, lainnya menahan leher pasien. Upaya ini dapat me-pasien biasanya bamk dan mengeluarkan benda ter- manjangkan leher dan menarik sepertiga posterior lin-s e b u t . K a d a n g - k a d a n g heada t e r t e l a n d a n b e r j a l a n k e gua menjauhi dinding posterior pharynx. Dengan ta-usus. Tetapi, kesulitan muncul bila benda terhirup ser- ngan yang lain, lut)ang hidung penderita dijepit danta terjamh k e larynx. Benda dapat menyumbat larynx dimmp. Tempatkan mulut operator di atas mulut pen-atau menimbulkan kejang larynx. Bila benda berjalan derita danhembuskan udara k e dalam mulut sampaimelalui plica vocalis ketrachea dan kebawah, pasien dada penderita menggembung. Lepaskan mulut Andatidak segera dalam keadaan bahaya, namun benda ha- dan perharikan mrunnya dada penderita. Prosedur inirus segera ditenmkan letaknya dan dikeluarkan. hams diulangi setiap S detik.Reaksl alergi Bila upaya pertama unmk membuka jalan pema- pasan gagal, baringkan penderita pada posisi miring, Salah s a m cara d i mana reaksi alergi terhadap buka mulut penderita d a n usahakan u n m k menge-obat, makanan, gigitan serangga dll dapat termanifes- luarkan benda dengan cara memasukkan jari Andatasi adalah dengan pembengkakan yang besar, atau jauh ke daerah glottis.edema jaringan subcutaneus d a n mnica mucosa(angioedema). Edema vestibulum laryngis juga dapat Membuka jalan pernapasan buatanmenyumbat jalan pemapasan. (laryngotomy Inferior) Merawat penyumbatan pernapasan Bila semua upaya yang dilakukan gagal u n m k membebaskan pemapasan, plica vocalis yang teisum-Pasien dalam keadaan sadar bat d a p a t d i l e w a t i s e c a r a o p e r a s i u n m k m e m b u k a j a l a n pemapasan. L u m s k a n kepala penderita d a n raba d i Jangan berusaha u n m k mengungkit benda asing bawah dagu letak os. hyoideum, prominentia laryngeadari tenggorokan pasien yang sedang terbatuk-bamk dan cartilago cricoidea serta l i g a m e n m m cricothyroi- deum di bawah cutis. Buatlah insisi melalui kulit dan ligamenmm crico- thyroideum pada garis tengah, dan temskan ke dalam unmk menembus saluran pemapasan. Upaya ini dapat dilakukan dengan alat yang tajam. Insisi dibiarkan ter-
KEPAIA, PER REGIO 323buka dengan memasang pipa (pipa ball-point yang trachea. Prosedur iiu umumnya dilakukan untuk me-kosong, dapat digunakan). Lubang ini meluas mele- masukkan agen anastesi u m u m dan oksigen melaluiwati plica vocalis danmemungkinkan penderita ber- pipa langsung ke trachea dan paru-pam. Upaya i n inapas langsung dari lubang tersebut. Mayat dalam la- menghasilkan, bila perlu, saluran pemapasan langsungboratorium dapat digunakan u n m k mencoba pelak- pada penderita sumbatan larynx akut.sanaan prosedur kedamratan ini. Laryngoscope adalah alat penekan lidah dari l o - Perhatian: Dalam lingkungan m m a h sakit dan pada gam dengan lampu dan digunakan unmk melihat epi-keadaan yang terkontrol,lubang biasanya dibuat di in- glottis dan glottis di balik sepertiga posterior lingua.ferior trachea (trakeotomi). Upaya ini hams dilakukan Pipa pelumas kemudian dipasang melalui cavum orisdengan hati-hati untuk menghindari stmkmr yang me- ke bawah, ke oropharynx dan melalui glottis antaianumpi bagian anterior trachea, seperti isthmus glan- plica vocalis dan dibiarkan dalam trachea.dula thyroidea dan v. thyroidea inferior. Pada perawatan gigi, pipa dipasang melalui cavum Tetapi pada keadaan damrat cricothyroitomy yang oris seperti diatas. D i sini pipa dipasang melalui nareslebih aman, tetapi lebih menimbulkan cacat dapat di- extema sepanjang dasar hidung dan kembali kegunakan, karena tidak ada stmkmr penting d i antara nasopharynx. Pipa kemudian dibelokkan ke inferior,membrana cricothyroidea dan cutis. sepanjang dinding posterior phar\'itx dan kebawah, ke palatum molle dan oropharviix. D i sini pipa dapat dili- INTUBASI ENDOTRACHEA hat dan digerakkan melalui plica vocalis ke trachea. (Gbr. 7-96) Upaya ini hams dilakukan dengan hati-hati agar Inmbasi endotrachea adalah memasang pipa lenmr pipa melewati glottis bukan melewati oesophagus dimelalui mulut atau hidung melewati plica vocalis ke bagian posterior.G a m b a r 7 - 9 6 . Intubasi endotrachea. Dengan laryngoscope sebagai acuan, tabung Uei<sibel dipasang melalui larynx di bawah plicavocalis lie trachea di bawahnya
324 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI 11. TELINGA RANGKA Meams acusticus extemus, atau canalis memiliki panjang 2,5 c m dan berfungsi sebagai saluran yang Lihat kembali ciri-ciri os. temporale. membawa getaran udara dari concha auris extema ke membrana tympani yang membatasi ujung medial BAGIAN-BAGIAN meams. Telinga secara fungsional dan lokal dibagi menjadi Cartilago auriculare berhubungan sebagai suam sa-S bagian: luran k e meams mlang, sepertiga panjang keselumh- annya. Sepertiga lateral meatus dikelilingi cutis yang (1) auris extema yang terdiri dari auricula dan memiliki folikel rambut, glandula sebacea, dan kelen-meams acusticus extemus, atau canalis. Saluran getar- jar keringat. Menghasilkan cairan yang keras sepertian udara meluas ke dalam, kemembrana tympani atau malam, disebut cemmen (malam telinga), yang bilagendang telinga. (2) M e m b r a n a tympani yang mere- sudah terkumpul dapat menimbulkan sakit dan m l igang melewati ujung medial meatus acusticus exter- sebagian. Dua-pertiga medial meams terdiri dari m -nus, serta bergetar bersama masuknya gelombang lang yang dikelilingi selapis tipis epithelium squamo-suara. (3) A u r i s media yaim kavitas dalam os. tem- sa stratifikasi yang berhubungan dengan kulit.porale yang mengandung udara dan ossicula. Cavitasini menghantar getaran dari membrana tympani ke Arteri dan sarafa u r i s i n t e m a . ( 4 ) A u r i s i n t e m a t e r d i r i d a r i cochlea,y a n g m e n g a n d u n g r e s e p t o r b u n y i , d a n canalis semi- Arieri. S u p l a i a r t e r i d a r i k e t i g a c a b a n g a . c a r o t i scircularis y a n g m e n g a n d u n g r e s e p t o r k e s e i m b a n g a n . externa. (1) Cabang a. auricularis keluar dari a. tem-(5) T u b a auditiva yang menggabungkan auris media poralis superficialis, (2) cabang a. auricularis profun-dengan nasopharynx. Berfungsi sebagai mekanisme da keluar dari bagian pertama a. maxillaris, ( 3 ) a.kompensasi tekanan udara. auricularis posterior. Auris externa — auricula Saraf. S u p l a i s a r a f s e n s o r i s b e r a s a l d a r i k e d u a n n . dan meatus acusticus externus craniales: ( 1 )n. auricularis cabang dari n. auriculo- temporalis—yang mempakan cabang V - 3 , dan (2) Ciri-ciri auricula dapat dilihat d iatas, bersama de- ramus auricularis nervi vagi ( C N X).ngan stmktur luar wajah (bab 7, bagian 1).Auricula Ossicula auris mediaMeatus Auris mediaacusticus C N VIIIexternus ^_,CNVIIMembrana ' S ^ , _ M e a t u s acusticus internustympani \\^ M. tensor tympani a. carotis interna Tuba auditiva C N VII M. levator veli palatini V. jugularis interna M . tensor veli palatiniG a m b a r 7 - 9 7 . Penampang koronal melalui cranium untuk menunjukkan bagian-bagian telinga
KEPALA, PER REGIO 325- P a r s flaccida G a m b a r 7-98. Membrana tympani l<anan dilihat dari meatus-Mallearis acusticus extemus-Conus cahaya Membrana tympani (gendang teiinga) Cavitas auris media (cavum tympani) (Gbr. 7-98) Jauh di dalam membrana tympani terletak cavitas Meatus acusticus extemus berakhir di medial pada auris media. Kavitas ini merupakan kamar kecil dalammembrana bulat (bergaris medial 8-9 m m ) . Membrana pars petrosa ossis temporalis. Memiliki tinggi 15 m mterletak oblik pada ujung canalis, menghadap k e late- dan lebar 4-6 m m , dengan dinding lateral yang terte-ral tetapi miring kebawah dan sedikit keanterior bila kan kedalam. Kavitas dikelilingi mnica mucosa, me-dilihat melalui canalis. Permukaannya menghadap ke ngandung tiga ossicula, saraf, sinus dan dua otot kecil.dalam. Kavitas ini memiliki enam permukaan atau din- Membrana ini terdiri dari serabut sirkular dan ra- ding: (1) dinding lateral, (2) atap, (3) dasar, (4) din-dial. Permukaan lateral atau superficial dilapisi oleh ding posterior, (5) dinding anterior, d a n(6) dindingepithelium squamosa stratifikasi dan berhubungan de- medial.ngan batas cutis meams acusticus extemus. Permu-kaan dalam atau medial termtup membrana mucosa Dinding lateralyang berhubungan dengan batas cavitas auris media. (Gbr. 7-99)Malleus, salah sam ossicula auditus melekat pada per-mukaan medial membrana dan serabut radial tampak Dinding ini penuh terisi membrana tympani sepertimemancar keluar dari daerah ini.D i superior, serabut sudah disebut diatas. Sebagian kecil auris media me-tidak memancar dan bagian ini berikatan longgar serta luas keatas, d ibawah membrana tympani sebagai re-disebut pai^ flaccida. Bagian malleus terrendah mem- cessus epitympanicus. C h o r d a t y m p a n i , cabang ke-bawa membrana k e dalam, sebagai u m b o m e m b r a - cil n .facialis ( C N V I I ) keluar dari canalis kecil padanae tympani. Bila membrana dilihat dari meatus dinding posterior dan melewati permukaan medialacusticus extemus dengan spekulum telinga, terlihat membrana tympani.'cahaya' yang memancar ke bawah danke anteriordari umbo. Atap Nervus chorda tympani berjalan melewati pennu- Atap adalah sebidang tipis tulang yang disebutkaan medial bagian atas membrana. Serta melekat pa- tegmen tympani. Memisahkan auris media di bagianda membrana mucosa dengan sepasang plica m a l - bawah dari fossa cranii media di bagian atas.Icaris. DasarSuplai saraf dan pembuluh darah Dasar juga merupakan sebidang tipis tulang yang Membrana tympani memiliki dua permukaan, per- memisahkan auris media di bagian alas, dari bulbousmukaan luar yang dikelilingi epidennis dan permu- jugularis di bagian bawah.kaan dalam yang dikelilingi tunica mucosa. Tiap per-mukaan memiliki suplai saraf dan pembuluh yang ter- Dinding posteriorpisah. Dinding posterior memiliki orifisum pada permu- Permukaan luar (lateral). P e r m u k a a n i n i m e m i - kaan atas yang disebut aditus. Aditus adalah saluranliki suplai saraf dan pembuluh darah yang sama seper- kecil yang meluas ke posterior, ke antrum mastoi-ti meatus acusticus extemus. deum. Antrum mastoideum berhubungan dengan sinus yang terletak di dalam processus mastoideus. Permukaan dalam (medial). P e r m u k a a n i n i m e m i -liki suplai yang sama seperti batas mucosa aurismedia.
I G a m b a r 7 - 1 0 0 . Dinding mediai auris media
KEPALA, PER REGIO 527 D i bawah pada dinding posterior terietak tonjolan 2. Incus (anvil). Incus pada dasamya berbenmkconus yang pendek, disebut eminentia pyramidalis. seperti molares decidui dengan corona dentis atau cor-Eminentia pyramidalis mengandung venter minor m . pus incudis dan dua radix divergen ateu processus,stapedius dan tendon yang berjalan melewati apex sam panjang dan lainnya pendek. Caput mallei ber-eminentia pyramidalis, masuk ke cavitas auris media arikulasi dengan corpus incudis melalui juncmra syno-dan stapes. vialis. Cms longum akan meluas ke medial. Di lateral eminentia pyramidalis terietak orifisum 3. Stapes (stirup). Stapes terdiri dari caput stape-kecil untuk nervus chorda tympani. Canalis meluas ke dis kecil yang berartikulasi dengan incus, collum pen-posterior ke canalis facialis yang mengandung n.fa- dek yang berjalan k e arcus dan basis stapedis ovalcialis. serta datar yang m e m b e n m k dasar arcus, yang menu- mpi fenestra vestibuli. Tendon m . stapedius melekatDinding anterior pada collum stapedis. Binding inisempit dan terdiri dari dua orifisum P e r g e r a k a n ossicula. B u n y i d a l a m b e n m k g e l o m -yang dipisahkan oleh tulang tipis. Orifisum bawah bang dihantarkan oleh auricula dan meams acusticusyang lebih besar adalah orifisum medial, tuba audi- extemus ke membrana tympani. Pergerakan membra-tiva. Orifisum meluas ke anterior dan medial, ke na ke dalam akan menggerakkan processus malleusnasopharynx dan akan dibicarakan secara singkat dan rantai ossicula auditoria. Atau, basis stapedis akanberikut ini. Orifisum di atas yang lebih kecil men- terdorong ke fenestra vestibuli dan cairan auris mediageluarkan tendon m . tensor tympani dan akan bereaksi dengan membulatkan membrana fenestradibicarakan secara singkat berikut ini. cochleae di bagian bawah. Berikutnya yang berlawan- an terjadi bila membrana tympani digerakkan ke luar.Dinding medial(Gbr. 7-100) Otot cavum tympani Dinding medial memisahkan cavitas auris media Pergerakan ossicula dapat dimbah atau dipenga-dari auris intema. D u a bagian auris interna melekat mhi aksi pelindung dua otot kecil, m . tensor tympanisebagai tonjolan mlang pada dinding medial. P r o - dan stapedius.m o n t o r i u m adalah tonjolan bulat yang dibentuk olehcochlea. D i superior, terletak tonjolan lain yang diben- 1. M . tensor t y m p a n i . Otot i n ikeluar dari car-tuk oleh canalis semicircularis lateralis. D iantara ke- tilago dan atap tuba auditiva. Otot berjalan ke poste-duanya terletak tonjolan ketiga yang dibenmk oleh rior d a n l a t e r a l d a l a m c a n a l i s m l a n g y a n g k e c i l , y a n gtonjolan canalis facialis kedinding medial. akhimya membuka ke dinding anterior cavum tym- pani. Tendon otot berjalan keluar canalis, melewati Fenestra vestibuli adalah orifisum oval yang ber- corpus tulang dan melekat ke processus malleus. D e -hubungan dengan auris intema. Bidang dasar stapes ngan mendorong processus malleus, membrana tym-menumpi orifisum ini.Fenestra cochleae adalah jen- pani akan menegang serta menarik membrana ke da-dela bulat yang lebih kecil di inferior, dimmpi oleh lam. Otot disuplai oleh cabang n.mandibularis (V-3).membrana tipis. Orifisum ini juga berhubungan de-ngan auris intema. 2. M . s t a p e d i u s . K e l u a r d a r i o r i f i s u m , e m i n e n t i a pyramidalis pada dinding posterior cavitas auris m e -Ossicula auris media dia. Mempakan tendon kecil yang berjalan melewati apex eminentia pyramidalis dan melekat pada collum Tiga artikulasi tulang kecil membenmk rantai dari stapedis. Pada saat berkontraksi m . stapedius men-membrana tympani pada dinding lateral, melewati fe- dorong permukaan anterior basis, ke lateral, sehingganestra vestibuli didinding medial. mempengamhi aksinya. 1. Malleus (pukul besi). Tulang i n i terdiri dari M . stapedius disuplai oleh cabang n. facialis ( C Ncaput mallei bulat yang menonjol ke atas, k e recessus VII).epitympanicus, dua processus pendek dansam proces-sus panjang atau tangan yang meluas ke inferior, ke Suplai saraf danpermukaan medial membrana tympani. Processus ter- pembuluh darah ke auris mediapasang cekat pada mnica mucosa membrana tympani.Tendon m . tensor tympani melekat pada processus Suplai nervus sensorius ke mucosa cavum tympanimalleus. (termasuk permukaan medial membrana tympani) berasal dari n. tympanicus cabang n. glossopharyn- geus ( C N IX).
328 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Suplai arteri adalah dari a. tympanica cabang a. membrana. Basis cochleae mempakan akhir meamsauricularis posterior dan maxillaris, ditambah suplai acusticus intemus, yang mengeluarkan n . vestibulo-kecil-kecil dari a. meningea media, a. pharyngea as- cochlearis.cendens dan a.canalis pterygoidei. 3. Canalis semicircularis. M e m p a k a n organ re- Auris interna septor keseimbangan. Ada tiga canalis, yang terietak pada tiga bidang d i m a n g tersebut. Y a i m , canalis su- Auris intema berhubungan dengan penerimaan bu- perior, lateralis dan posterior; tiap canalis berhubung-nyi dan keseimbangan. Terletak di medial dari cavitas an dengan vestibulum.auris media dalam pars petrosa ossis temporalis. Aurisintema terdiri dari dua bagian: (1) Labyrinthus os- Labyrinthus membranaceusseus yang merupakan sistem canalis pilin yang salingberhubungan dan terisi cairan seperii plasma yang dis- Merupakan sistem membranosus termmp dari sa-ebut perilympha. ( 2 ) labyrinthus membranaceus luran yang terpendam dalam labyrinthus osseus. Laby-yang terletak pada perilympha labyrinthus osseus dan rinthus m e m b r a n a c e u s t e r l e t a k p a d a c a n a l i s m l a n gterisi cairan yang disebut endolympha. sebagai ductus membranosus, yaim ductus cochlearis dan ductus semicirculares. Ada dua perluasan m e m -Labyrinthus osseus branosus dalam vestibulum — utriculus dan sacculus.(Gbr. 7-101) N . v e s t i b u l o c o c h l e a r i s ( C N VIII) Labyrinthus osseus sendiri terbagi atas tiga bagian: 1. Vestibulum. Mempakan daerah dimedial yang N. vestibulocochlearis keluar dari batang otak danberhubungaji dengan kedua cavitas auris intema yang berjalan ke lateral ke meatus acusticus intemus, ma-lain. Juga berhubungan dengan auris intema melalui suk ke pars petrosa ossis temporalis. Pada batas la-fenestra vestibuli dan fenestra cochleae. teral meatus, saraf terbagi menjadi n. cochlearis, yang 2. Cochlea. Cochlea adalah organ pendengaran. berjalan ke anterior ke cochlea dan n . vestibularisBerhubungan dengan permukaan anterior vestibulum. yang berjalan ke posterior ke vestibulum dan canalisCochlea berbenmk seperti m m a h siput dan terdiri dari semicircularis.cupula mlang atau modiolus yang membungkus ca-nalis spiralis cochleae (dua dan tiga perempat putar- N. cochlearis (pendengaran). N . c o c h l e a r i s m a s u kan). Lapisan tulang atau lamina modioli meluas seper- ke basis modiolus melalui canalis spiralis cochleaeti sekemp dari cupula central, meluas tems keluar be- dan dalam canalis, saraf membesar sebagai ganglionmpa membrana basilaris. Membrana i n i membagi spirale cochleae. Ganglion mengandung benda-bendacanalis spiralis cochleae menjadi dua belahan atau sel saraf yang mengeluarkan serabut tepi yang pendekscalae, yang bertemu pada apex cochleae. Bagian atas dan berakhir pada organ reseptor dalam ductus(scala vestibuli) berhubungan dengan vestibulum. cochlearis (organ spiralis Corti). Saraf pusat berjalanBagian bawah (scala tympani) berhubungan dengan ke posterior melewati meams acusticus intemus seba-auris media melalui fenestra cochleae yang termmp gai n. cochlearis C N V I I I ke batang otak. Saraf ber- jalan dalam batang otak menghantar rangsang ke cor- tex auditiva lobus temporalis, u n m k menerima suara.Canalis semicircularis 1•
KEPALA, PER REGIO 329N . vestibularis (keseimbangan). Tubuh sel dari n . Suplai arteri adalah dari a. pharyngea ascendens dan meningea media serta arteria canalis pterygoidei.vestibularis terletak dalam ganglion vestibulare pada N. facialis (CN Vil)meatus acusticus intemus. Serabut tepi beijalan ke ' (Gbr. 7-99, 7-100)sacculus, utriculus d a n canalis semicircularis, serta N . facialis wajah dibicarakan di sini karena berhu- bungan erat dengan stmkmr auris media dan intema.berakhir pada sel reseptor. Pergerakan caput mengha- N . facialis keluar dari batang otak sebagai radixsilkan gerak endolympha yang merangsang sel resep- motoris yang besar dan gabungan indra sensoris pera- sa khusus serta n . parasympathicus secretorius y a n gtor. Rangsang ini akan mengenai ujung saraf tepi dari disebut n . intermedins. D u aradix masuk k e meams acusticus intemus sebagai n . facialis. Pada batas late-ganglion vestibulare. Processus saraf pusat dari gang- ral meams, n . facialis masuk k e canalis facialis yang membawa saraf k e lateral, d i atas vestibulum k e din-lion menemskan rangsang ke batang otak dan ke atas. ding medial auris media. D i sini, canalis dan saraf membelok mendadak dan tajam (genu) dan berjalanJalan saraf dalam sistem saraf pusat cukup mmit dan ke bawah, jauh k e dalam dinding medial. Pada saat mencapai dinding posterior auris media, canalis ter-serabut saraf berhubungan dengan cerebellum serta belah di inferior dan keluar dari cranium melalui foramen stylomastoideum. Pada daerah ini n . facialisnucleus motoris yang mengaktifkan otot tubuh sebagai mulai keluar dari cranium, masuk k e glandula paro- tidea d a nterpisah menjadi lima pasang saraf yangrespons terhadap rangsang vestibularis. mensuplai otot ekspresi wajah. Tuba auditiva G a n g l i o n geniculatum. T u b u h s e l d a r i b a g i a n p e - (Lihat Gbr. 7-67; Gbr. 7-97, 7-99, 7-100) rasa khusus terletak dalam ganglion geniculamm d i genu (belokan) n. facialis pada canalis facialis. Tuba auditiva meluas dari permukaan lateral naso-pharynx ke dinding anterior cavum tympani. Tuba Cabang-cabang n. facialismeluas ke posterior, lateral dan sedikit k e atas. 1. N .petrosus major. Adalah cabang rampingBagian-bagian dari genu n . facialis. Saraf berjalan ke medial d a n anterior melewati canalis kecil pada pars petrosa ossis Bagian lateral, 1,2 c mmembentuk canalis mlang temporalis. Saraf keluar dari hiatus di lereng anterioryang dikelilingi mukosa. D imedial, 2,5 cm, terdapat petrosa dalam fossa cranii media cranium. D i sinipars cartilaginea mbae auditivae dan tunica mucosa saraf berjalan ke foramen lacemm, menumn, dan ke-yang menumpi orifisum tulang dibasis cranium. P o - mudian berjalan keanterior melalui canalis pterygoi-tongan melintang pars cartilaginea tubae auditivae deus, untuk bergabung dan bersinapsis dalam ganglionberbentuk ' J 'd a n m e m b e n m k atap tuba serta dinding pterygopalatina.medialnya. Dasar dandinding lateral tuba dibenmkoleh membrana. N . petrosus major membawa (a) serabut motoris parasimpatik kcglandula lacrimalis danglandula mi-Fungsi nor dari cavum nasi dan oris, dan (b) serabut sensoris pera.sa khusus dari palatum. Tuba auditiva berfungsi untuk menyeimbangkantekanan udara pada kedua sisi membrana tympani. 2. N .stapedius. Keluar dari bagian descendensNormalnya, dinding membrana tuba jatuh ke dinding canalis facialis dan berjalan ke anterior kc m . stape-cartilago yang kaku, menump orifisum tuba. M . tensor dius dalam eminentia pyramidalis.tympani keluar dari membrana tuba. Bila tuba menge-mt, seperti pada gerak menelan dan menguap, m e m - 3. .Saraf chorda tympani. Juga keluar dari bagianbrana tertarik menjauhi cartilago dan orifisum tuba descendens n. facialis danberjalan kcanterior masukakan membuka. kc auris media. D i sini saraf terns berjalan ke anterior, melewati permukaan medial membrana tympani dan Pembahan tekanan atmospcr yang tiba-tiba (pada melalui permukaan medial processus malleus. Kemu-escalator atau pcsawat udara), akan menimbulkan rasa dian saraf keluar dari auris media melalui fissurasakit pada membrana tympani. Menelan, mengemtkan petrotympanica, masuk ke regio infratemporalis dini. tensor veli palatini akan dapat m e m b u k a o r i l i s u mtuba auditiva dan menyeimbangkan tekanan.Suplai saraf dan pembuluh darah Muco.sa tuba auditiva disuplai oleh cabang-cabangnervus sensorius tympanicus dan rami pharyngei nerviglossopharyngeus ( C N IX).
330 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIbawah cranium serta bergabung dengan ramus lin- 4. Cabang motoris. N .facialis terus mensuplaigualis. otot ekspresi wajah termasuk m . platysma, m . stylohyoideus dan venter posterior musculi digastrici. Bagian serabut chorda tympani adalah (a)sekre-tons parasimpatetik keglandula submandibularis dansublingualis serta k eglandula minor dasar mulut, dan(b) serabut sensoris khusus dari dua-pertiga anteriorlingua. if. •- • - • • I t V- UL..J- '•• V . /
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131