Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 07. Kepala, Per Regio

Bab 07. Kepala, Per Regio

Published by haryahutamas, 2016-08-03 03:59:25

Description: Bab 07. Kepala, Per Regio

Search

Read the Text Version

250 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIkedua permukaan sendi akan dibicarakan lebih ter- dalam fossa mandibularis tetapi hanya sedikit atauperinci pada bab tentang fungsi sendi. tidak menghasilkan tekanan k e atas. Posisi iiu bukan posisi istirahat (gigi-gigi berkontak), karena diper- Membrana synovialis lukan kerja otot u n m k mempertahankan oklusi sentrik. Lapisan synovium mengelilingi permukaan dalam Tipe-tipe gerak mandibulacapsula sendi. Normalnya, synovium tidak mengeli-lingi facies articularis karena juncmra synovialis pada P E R A N A N D I S C U S . Adanya discus antara faciesumumnya mempakan sendi yang menanggung beban articularis membagi cavitas sendi menjadi dua dantubuh. Beberapa ahli melaporkan adanya batas syno- memungkinkan dilakukan pergerakan lebih dari satu.v i u m pada fossa mandibularis dan hal i n i menunjuk-kan bahwa sekurang-kurangnya bagian sendi ini tidak Rotasi tipe hinge terjadi pada kompartemen infe-mendukung beban. Tekanan ditemskan d a n ditang- rior antara permukaan dalam discus stasioner dan pro-gung oleh gigi geligi atas dan bawah yang saling ber- cessus condylaris yang bergerak. S u m b u rotasi adalahoklusi. sumbu horizontal melalui processus condylaris. Synovium mengeluarkan synovia untuk melumasi Tipe pergerakan meluncur terjadi pada kompar-permukaan antagonis. temen superior antara permukaan superior discus yang bergerak dengan processus condylaris, dan fossa serta Suplai saraf eminentia mandibularis yang tidak bergerak. N . auriculotemporalis, c a b a n g V - 3 m e n g e l u a r k a n Processus condylaris dan discus bergerak bodilybeberapa nervus sensorius k e permukaan posterior ke anterior.s e n d i . C a b a n g s e n s o r i u s k e l u a r d a r i saraf kc masseter,juga cabang V-3, mensuplai bagian anterior sendi. Deskripsi tentang kedua pergerakan dasar ini lebih sederhana dari keadaan sebenarnya, gerakan man- Fungsi sendi dibula yang sebenamya meliputi kombinasi gerak me- luncur dan hinge. Dalam mempertimbangkan pergerakan mandibula,perlu u n m k diingat beberapa hal; (1) otot meregang- Mandibula dapat melakukan enam pergerakan da-kan sendi untuk menggerakkan mandibula. (2) Otot sar di sekitar articulatio temporomandibularis: (1) pro-berfungsi unmk mempertahankan dan menstabilkan tmsi atau protraksi, (2) retrasi atau retraksi, (3) meng-posisi mandibula. (3) Otot menentukan arah perge- angkat atau menump, (4) Menekan aUu membuka, (5)rakan mandibula. (4) Ligamenmm juga merengangkan gerak lateral kanan, dan (6) gerak lateral kiri.tulang- mlang sendi yang tersusun sedemikian mpau n m k membatasi gerak yang berasal dari otot. Proses mengunyah pada dasamya mempakan kombinasi keenam gerakan dasar tersebut. U n m kPoslsl mandibula m e n g i d e n t i f i k a s i g e r a k a n , raba p r o c e s s u s c o n d y l a r i s tepat di anterior tragus telinga. Posisi istirahat. M a n d i b u l a t e r l e t a k p a d a p o s i s i i s -tirahat habimal bila tidak ikut dalam beberapa tipe (1) Protrusi. D e n g a n g i g i - g i g i d a l a m o k l u s i s e n -pergerakan. Ada jarak beberapa milimeter dari per- trik, mandibula diluncurkan ke anterior, dengan mem-m u k a a n o k l u s a l g i g i g e l i g i (freeway space) d a n p r o - periahankan kontak dentes incisivi edge toedge. Pro-cessus condylaris bersandar pada lereng posterior emi- tmsi maksimal menyebabkan dentes incisivi inferiusnentia articularis. terletak beberapa milimeter di anterior dentes incisivi superius. Otot kunyah bekerja secara harmonis untuk m e m -pertahankan posisi istirahat habitual terhadap gaya Processus condylaris bergerak k eanterior dan in-gravitasi. ferior sepanjang lereng posterior eminentia articularis. Gerakan ini terjadi pada kompartemen superior, yaim Oklusi sentrik. P a d a s a a t m e n u m p m u l u t , f r e e w a y discus dan processus condylaris bersama-sama melun-space dan gigi geligi berkontak maksimal d igaris te- cur kebawah dan ke anterior sepanjang lereng emi-ngah sehingga diperoleh oklusi sentrik. Gigi geligi nentia.yang malposisi dapat menghalangi diperolehnya relasis e n t r i k s e h i n g g a t e r b e n t u k oklusi habitual. (2) Retrusi. D a r i p o s i s i p r o t m s i , m a n d i b u l a b e r - gerak periahan-lahan k eposterior dengan tetap m e m - Processus condylaris ketika oklusi sentrik terletak pertahankan kontak gigi sampai gigi-gigi kembali pa- da oklusi sentrik. Processus condylaris dan discus ber- gerak keatas dan k eposterior pada eminentia articu- • laris dan terletak dalam fossa mandibularis. (3) Depresi ( G b r . 7 - 3 4 ) . D a r i p o s i s i o k l u s i n o r m a l , mandibula perlahan-lahan terdepresi. Permukaan ok-

KEPALA, P E R R E G I O 251 Cavitas sendi Fossa mandibularisProcessus condylaris Eminentia articularis Meatus acusticus externusCollum mandibulae Sinus mastoideusG a m b a r 7 - 3 4 . Radiograi dari articulatio temporomandibularis. Mandibula dalam keadaan istirahat (atas ijin Dr S. Fireman)lusal gigi-gigi divergen dan dagu berputar ke bawah. putar (hinge) k e atas d isekitar sumbu processus con-Mula-mula processus condylaris sedikit terotasi pada dylaris sampai mencapai oklusi sentrik.kompartemen inferior. Kemudian processus condyla-ris mulai bergerak ke bawah dan ke anterior sepanjang (5) dan (6) G e r a k l a t e r a l . D a r i p o s i s i o k l u s ieminentia. Bila gerak membuka maksimal sudah dipe- sentrik, gigi-gigi diluncurkan k e kanan dengan tetaproleh, processus condylaris berhenti d i atas eminentia mempertahankan kontak oklusal. Kemudian digerak-articularis. Sumbu rotasi adalah melalui foramen man- kan kembali k e oklusi sentrik dan k ekiri. Gerak inidibulae. merupakan pergerakan kiri-kanan dasar yang dilaku- kan selama pengunyahan makanan. Mudah dilihat bahwa rotasi hinge yang terus me-nerus melalui sumbu processus condylaris, akan Pada saat bergeser k e kanan, processus condylarismenggerakan mandibula berkontak dengan pharynx di kanan akan bergeser sedikit ketengah dan kemudianposteriomya. berotasi melalui sumbu vertikal. Processus condylaris kiri bergerak k e bawah d a n k e anterior sepanjang (4) Mengangkat ( G b r . 7 - 3 5 ) . T a h a p b e r i k u t n y a eminentia articularismulai terjadi. Ketika dagu berputar k e atas d a n k eanterior, processus condylaris bergerak ke posterior Pergerakan lateral yang ekstrem sama sekali tidakdan k e atas sepanjang eminentia articularis. Ketika mungkin karena gerak tersebut dihalangi ramus sisipermukaan oklusal saling mendekati, mandibula ber- kontralateral, yang berkontak dengan segmen bukal kontralateral atas. Fossa mandibularis Eminentia articularis ^•pi'Meatus acusticus Processus condylaris externus Collum mandibulae Sinus mastoideusG a m b a r 7 - 3 5 . Radiograf dari articulatio temporomandibularis. Mandibula dalam posisi terbuka lebar (atas ijin Dr. S. Fireman).

252 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGICatatan klinIs daging dari tepi inferior dua pertiga depan arcus zygomaticus. Artritis. A r t i c u l a t i o t e m p o r o m a n d i b u l a r i s , s e p e r t isemua junctura synovialis lainnya, mudah terserang Profunda keluar dari permukaan dalam arcusartritis (peradangan sendi). Penyebabnya bervariasi, zygomaticus dan tepi inferior sepertiga belakang arcusdari usia lanjut (artritis degeneratif) sampai fungsi zygomaticus.tidak normal. Fungsi tidak normal, mungkin disebab-kan karena gangguan struktur seperti maloklusi gigi Insersioatau gangguan fungsi seperti bruxism (clenching dangrinding). Manifestasi kelainan articulatio temporo- Serabut-serabut superficial berjalan ke inferior danmandibularis adalah sakit yang menyebar seperti sakit posterior, masuk ke angulus mandibulae dan bagianwajah ke otot kunyah; pergerakan sendi terbatas; dan bawah permukaan lateral ramus. M e n u m p i bagian da-clicking sendi (krepitus). lam ramus tersebut. Clicking sendi sangat sering terjadi, dapat ringan Serabut bagian dalam berjalan vertikal ke bawahatau hebat. Dianggap disebabkan oleh termndanya u n m k masuk k ebagian atas permukaan lateral ramus.gerakan discus anterior selama depresi dan pengang- Tidak berinsersio pada processus condylaris man-katan mandibula. Selama depresi, processus condyla- dibulae, collum mandibulae maupun bagian atas pro-ris d a n discus biasanya bergerak k e anterior secara cessus coronoideus.bergantian. Pada clicking, discus tertinggal d i poste-rior processus condylaris dan 'bergeser' k e anterior Akslantara eminentia articularis dan processus condylaris. 1 . M e n g a n g k a t (bilateral). M . m a s s e t e r m e r u p a - Dislokasi. P e r g e r a k a n s e k i t a r j u n c t u r a s y n o v i a l i s kan pengangkat yang kuat dari mandibula dan sangatbiasanya dibatasi oleh ligamentum sendi. Ligamentum aktif selama oklusi sentrik yang kuat (clenching).yang longgar atau lelah dapat menimbulkan dislokasisendi yang sakit atau pemisahan. Dislokasi terjadi pa- 2 . P e r g e r a k a n l a t e r a l (unilateral). M . m a s s e t e rda orang yang sensitif setelah pengunyahan yang kuat, keluar sedikit ke lateral dan daerah insersio dan olehmenguap yang terialu lebar atau perawatan gigi yang karena itu, m .masseter tunggal dapat menggerakkanterlalu lama. Processus condylaris yang terdislokasi mandibula ke sisi yang sama.bergerak keanterior di bawah eminentia articulariskefossa infratemporalis. Keadaan ini disertai dengan ke- 3 . R e t r u s i (bilateral). B i l a m a n d i b u l a b e r a d a d a -jang m . pterygoideus lateralis dan rasa sakit. lam posisi protmsi, serabut bagian dalam terletak pada posisi untuk membanm retmsi mandibula. Reduksi dilakukan dengan tekanan ke bawah danke posterior pada permukaan oklusal dentes molares • M. temporalisinferius. (Gbr. 7-37) OTOT PENGUNYAHAN U n m k melihat selumh panjang m . temporalis, ar- cus zygomaticus hams disibakkan. M. masseter (Gbr. 7-36) M . temporalis mempakan otot beibenmk kipas de- ngan tepi kipas melekat pada sisi kepala dan tangan M . masseter adalah otot quadrilateral yang kipas melekat pada processus coronoideus mandibu-menumpi sebagian besar permukaan lateral ramus lae. Otot dimtupi lapisan membrana fascia yang kuat,mandibulae. Sebagian glandula parotidea (processus yang melekat di superior linea temporalis superior. D ifacialis), ductus parotideus, a. transversa facialis dan bawah, fascia membelah u n m k melekat pada per-berbagai cabang n. facialis (lihat Gbr. 7-28) terietak di mukaan medial dan lateral arcus zygomaticus. Terle-permukaan otot. tak dalam bagian terpisah d i atas arcus adalah ber- bagai lapisan lemak, beberapa pembuluh darah kecil Otot terbagi menjadi bagian superficialis dan dan saraf.profunda, yang bergabung menjadi sam tepi depan. OrigoOrigo M . temporalis keluar sebagai serabut dari (1) linea Superficialis keluar sebagai tendon yang tebal dari temporalis inferior yang melengkung, (2) fossa tempo-processus zygomaticus maxillae dan sebagai serat ralis d i bawah linea temporalis, (3) fascia temporalis di atasnya. Serabut tersusun berbenmk kipas, dapat

KEPALA, PER REGIO 253M. t e m p o r a l i s Caput superficialis m. masseter Gambar 7-36. M. masseterdibagi menumt fungsinya menjadi serabut vertikal 2. E l e v a s i (bilateral). S e r a b u t - s e r a b u t t e m p o r a l i santerior d a n medial serta serabut horizontal pos- aktif selama posisi gigitan end-to-end dan oklusi sen-terior. trik. Otot sangat aktif pada posisi oklusi sentrik.Insersio 3 . R e t r u s i (Bilateral). S e r a b u t t e m p o r a l i s p o s t e r i o r Serabut anterior, medial dan posterior berjalan terietak hampir horizontal dan oleh karena i m , berada pada posisi yang baik untuk menarik mandibula k e m -konvergen dan kebawah kedalam arcus zygomaticus bali ke posisi sentrik.sebagai tendon yang tebal, berinsersio pada per-mukaan medial processus coronoideus dantepi ante- 4 . G e r a k i p s i l a t e r a l (Unilateral). I n s e r s i o t e m -ro-medial ramus mandibulae. poralis terletak di medial origo dan karena itu,m . tem- poralis bekerja unmk mendorong mandibula ke sisi yang sama atau ipsilateral.Aksl M. pterygoideus medialis (Gbr. 7-38) 1 . T o n u s i s t i r a h a t (bilateral). M . t e m p o r a l i smempertahankan posisi istirahat mandibula normal M . pterygoideus medialis dan lateralis terletak da-bila berada pada posisi tegak lums. lam fossa infratemporalis. U n m k melihat otot ini se- bagian ramus mandibulae hams disibakkan. M . pterygoideus medialis hampir mempakan cer- minan dari m . masseter. Otot itu juga berbenmk rom- boid dan berjalan hampir pada arah yang sama dengan permukaan dalam ramus mandibulae.Gambar 7-37. M. temporalis Origo Origonya adalah pada permukaan medial lamina lateralis processus pterygoidei. Beberapa serabut ke- luar dari mber maxillae. Insersio Serabut berjalan ke bawah, keposterior, dan sedi- kit ke medial u n m k berinsersio pada permukaan me- dial ramus mandibulae. Insersio meluas tepat d i ba-

254 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIwah sulcus mylohyoideus k e tepi inferior dan angu- Orlgolus mandibulae. Caput superior keluar sebagai serabut dari selu- Insersio tendonnya berhubungan dengan m . mas- m h atap fossa infratemporalis.seter pada angulus mandibulae u n m k membenmksling biasa. S l i n g m e m u n g k i n k a n m a s s e t e r p a d a p e r - Caput inferior keluar bempa serabut dari per-mukaan lateral ramus mandibulae dan pterygoideus mukaan lateral lamina lateralis processus pterygoidei.medialis di permukaan medial unmk bekerja sebagaipengangkat rahang yang kuat. InsersioAksl Caput superior berjalan ke posterior danke la- teral, unmk berinsersio pada capsula articularis dan 1. Elevasi (bilateral). M .pterygoideus medialis discus articularis.berkerja bersama dengan masseter sebagai pengangkatmandibula, yang kuat. Caput inferior berjalan k e posterior, k e atas d a n sedikit ke lateral u n m k berinsersi pada fovea ptery- 2. Protrusi (bilateral). Otot berinsersio d i bela- goidea di permukaan anterior collum mandibulae.kang origonya dan karena im, otot kiri dan kanandapat membantu protrusi mandibula. Aksl 3. G e r a k kontralateral (unilateral). Insersio m . 1. Protrusi (bilateral). M . pterygoideus lateralispterygoideus medialis adalah di lateral daerah origo- bekerja bersama sebagai protraktor mandibula. Sera-nya, memungkinkan serabut otot menggerakkan man- but terietak dalam posisi sempuma untuk bergerak kedibula ke sisi berlawanan pada gerak lateral. depan pada processus condylaris dan discus articularis unmk menggerakkan mandibula ke posisi protmsi. M. p t e r y g o i d e u s l a t e r a l i s (Gbr. 7-38) 2. Depresi (bilateral). U n t u k mengenai aksi ini, kita hams mengingat bahwa sumbu rotasi utama sela- M . pterygoideus lateralis berbentuk segitiga dan ma depresi mandibula terletak pada foramen mandi-mempunyai dua caput yang terpisah. Mempakan sam- bulare. Jadi, kontraksi kedua caput m . pterygoideussamnya otot dari keempat otot yang terietak temtama lateralis tidak hanya mendorong processus condylarispada posisi horizontal. ke anterior, tetapi bersama dengan nun. suprahyoidei dan infrahyoidei, membanm menekan mandibula ke dalam. 3. Gerak kontralateral (unilateral). Insersi m . pterygoideus lateralis adalah di lateral daerah ori- Caput superior m. pterygoideus lateralisCaput Inferiorm. pterygoideus lateralis G a m b a r 7 - 3 8 . M. pterygoideus medialis dan lateralis.

KEPALA, PER REGIO 255gonya, sehingga m .pterygoideus lateralis bekerja te- Suplai arterirutama untuk menggerakkan mandibula ke sisi ber-lawanan. Keempat otot mastikasi tersebut mendapat suplai dari cabang divisi kedua a. maxillaris. Ringkasan gerak mandibula N. IMANDIBUl-ARIS (V-3) (Gbr. 7-40)Elevasi (menutup mulut)(Gbr. 7-39 A). N . mandibularis adalah saraf dari mandibula atau arcus mandibularis yang mensuplai semua strukmr (1) M . temporalis sinistra dandextra, (2) m . mas- yang keluar dari arcus mandibularis tersebut.seter dextra dan sinistra, (3) m . pterygoideus medialisdextra dan sinistra. OrigoDepresi (membuka mulut) N . mandibularis berasal dari fossa craiui media da-(Gbr. 7-39 B) ri ganglion trigeminale. Terdiri dari komponen senso- rius yang besar d a nkomponen motorius yang kecil, (1) M . pterygoideus lateralis dextra dan sinistra, yang bergabung sebagai satu batang saraf setelah ke-(2) m m . suprahyoidei dextra dansinistra, (3) m m . in- luar dari ganglion. Komponen sensorius keluar lang-frahyoidei dextra dan sinistra. sung dari ganglion trigeminale. Komponen motorius keluar dari pons, berjalan k e dalam ganglion dan ber-Protrusi gabung dengan komponen sensorius, membentuk trac-(Gbr. 7-39 C) tus atau corpus tunggal. Saraf keluar melalui foramen ovale, masuk ke regio infratemporalis. D isini saraf (1) M . pterygoideus lateralis dextra dan sinistra, berjalan ke dalam ke m . pterygoideus lateralis dan(2) m, pterygoideus medialis dextra dan sinistra. segera terbelah menjadi cabang anterior dan posterior.Retrusi Cabang-cabang keluar dari corpus nervus, cabang(Gbr. 7-39 D). anterior dan posterior. (1) M . temporalis dextra dan sinistra, (2) m . mas- Cabang-cabang sarafseter dextra dan sinistra (caput profundus). Corpus nervus terletak jauh didalam m. pterygoi-Lateral kanan deus lateralis. Corpus mengeluarkan tiga cabang(Gbr. 7-39 E) motorius dan satu cabang sensorius. Melekat pada p e r m u k a a n m e d i a l , a d a l a h ganglion oticum y a n g s u - (1) M . masseter dextra, (2)m .temporalis dextra, dah pernah dibicarakan di atas.(3) m . pterygoideus medialis, (4) m . pterygoideuslateralis sinistra. 1. N . pterygoideus medialis (motorius). Saraf ini keluar dari corpus mandibulae dan berjalan ke inferiorLateral kirl unmk mensuplai m . pterygoideus medialis.(Gbr. 7-39 F) 2. Nervus musculi tensoris tympani (motorius). (1) M . masseter sinistra, (2) m. temporalis sinistra, Keluar dari corpus melalui ganglion oticum dan ber-(3) m . pterygoideus medialis dextra, (4)m . ptery- jalan ke posterior untuk masuk ke daerah m . tensorgoideus lateralis dextra. tympani dari bagian cartilago meatus acusticus. M . tensor tympani sudah dibicarakan bersama dengan ba- Suplai saraf gian tengah telinga. Keempat otot tersebut disuplai oleh cabang m o - 3. N e r v u s m u s c u l i t e n s o r i s v e l i p a l a t i n i ( m o -t o r i s n . m a n d i b u l a r i s (V-3). torius). Keluar dari corpus dan berjalan kc medial unmk masuk dan mensuplai m . tensor veli palatinida- ri palatum molle. 4. N . s p i n o s u s ( s e n s o r i u s ) . N . s p i n o s u s k e l u a r d a r i corpus dan berjalan kesuperior, masuk ke kepala me- lalui foramen spinosum. Mensuplai dura fossa cranii media.



KEPALA, PER REGIO 257 Cabang-cabang saraf anterior ticulatio temporomandibularis dan keluar di permuka- an antara sendi rahang dan meatus acusticus extemus. Ketiga cabang motorius dan sam cabang sensorius Saraf berjalan k e atas d iatas atap zygoma dan menu-keluai dari bagian anterior n. mandibularis. m n ke sisi kepala. Selama itu, saraf mengeluarkan beberapa cabang. 1. N . m a s s e t e r i c u s (motorius). S a r a f i n i u m u m n y amerupakan saraf pertama yang keluar dari bagian N n . auriculares mempakan nervus sensorius padaanterior, dan berjalan antara atap d a ncaput superior meatus acusticus extemus d a n permukaan lateralm. pterygoideus lateralis. Kemudian l)erjalan melalui membrana tympani.incisura mandibulae, masuk ke caput profundus m .masseter. Cabang articularis mensuplai bagian belakang articulatio temporomandibularis. 2. N n . t e m p o r a l e s (motorius). D u a a t a u t i g a c a -bang — anterior, medial dan posterior — berjalan an- Serabut secretorius dari ganglion oticum berjalantara caput superior m . pterygoideus lateralis dan atap ke n . facialis yang menyebarkan serabut sensorius k efossa infratemporalis. Cabang berjalan k e atas d i glandula parotidea.bawah m .temporalis, memasukinya, dan mensuplai-nya. R a m i temporales terus t)erjalan k e superior dahi unmk mensuplai kulit dan permukaan lateral kulit ke- 3. N . p t e r y g o i d e u s l a t e r a l i s (motorius). J a u h d i pala.dalam m . pterygoideus lateralis dikeluarkan dua ca-bang saraf. Sam berjalan k e caput superior; laiimya Ganglion oticum ( G b r . 7 - 4 0 B : l i h a t j u g a G b r . 7 -berjalan ke caput inferior. 25). Ganglion oticum adalah daerah tonjolan kecil berdiameter 3 m m . Melekat pada permukaan medial 4. N . b u c c a l i s (saraf bukal yang panjang) (sen- corpus n . mandibularis ketika berjalan melalui fora-sorius). N . b u c c a l i s V - 3 b e r j a l a n k e a n t e r i o r d a n l a t e - men ovale. Ganglion oticum, seperti ganglia cranialisral, keluar antara kedua caput m . pterygoideus late- lainnya, mendapat suplai saraf dari tiga sumber.ralis. Saraf terus berjalan k e inferior d a n anterior,memasuki tendon m . temporalis, t>erjalan melewati la- SERABUT MASUKpisan lemak bukal, dan keluar ke m. buccinator pipidari bawah ramus mandibulae. 1. Serabut sensorius keluar dari corpus n . man- dibularis. Berjalan melewati ganglion tanpa bersinap- N . buccalis adalah nervus sensorius dari mucosa sis.dan cutis pipi dan nervus sensorius dari gingiva bukaldentes molares inferius. 2. Serabut simpatetik keluar dari plexus perivas- cularis a. meningea media. Serabut juga berjalan me- Cabang-cabang bagian posterior lewati ganglion tanpa bersinapsis. Dua sensorius dansam gabungan (sensorius-mo- 3. Serabut parasimpatetis keluar dalam arahtorius) keluar dari l)agian posterior n. mandibularis. yang melingkar, acak dan berasal dari n . glossopha- r y n g e u s ( C N iX). K a r e n a C N X I k e l u a r d a r i k e p a l a1. N . a u r i c u l o t e m p o r a l i s ( s e n s o r i u s ) m e l a l u i f o r a m e n j u g u l a r e , s e r a b u t m e n g e l u a r k a n rami membranae tympani, y a n g m a s u k k e m b a l i k e d a s a r Saraf ini hanya mempakan sensorius tetapi mem- k e p a l a m e l a l u i canalis tympanicus. C a n a l i s b e r j a l a nbawa postsinapsis parasimpatetik dan simpatetik dari ke rongga auris media dand i sini rami membranaeganglion oticum. N .auriculotemporalis berjalan ke tympani membenmk plexus, yang mensuplai mnicaposterior dan membelah, m e l e w a t i sekitar a. meningea m u c o s a a u r i s m e d i a . N. petrosus yang lebih rendahmedia. Saraf berjalan k e ala lateralis ossis sphenoida- keluar dari plexus tympanicus, berjalan melewati ca-lis dan k e medial processus condylaris mandibulae. nalis dipars petrosa ossis temporalis, dan keluar padaKemudian berjalan k e lateral, d ibelakang capsula ar- fossa cranii media melalui hiatus k en. petrosus major. Saraf kemudian berjalan ke arah foramen ovale dan melewati ganglion oticum pada permukaan medial corpus nervus. Serabut parasimpatetis ini bersinapsis pada ganglion oticum.Gambar 7 - 3 9 . A Elevasi. T , m. temporalis; M, m. masseter; liAPt, m. pterygoideus medialis. B. Depresi. LF% m. pterygoideuslateralis; IH. mm. infrahyoidei; SH, mm. suprahyoidei. C. Protrusi. M (sup), m. masseter, serabut superficialis; LPt, m.pterygoideus lateralis; . Retrusi. T (horiz), serabut horizontal, m. temporalis; M (profundus), caput profundus m. masseter E.Geral( lateral l<anan dari mandibula. Rt T, m. temporalis dextra; Rt M, m. masseter dextra; Lt MPt, m. pterygoideus medialissinistra; Lt LPt, m. pterygoideus lateralis sinistra. F. Gerak iateral kiri dari mandibula. Rt LPt, m. pterygoideus lateralis dextra; RtMPt, m. pterygoideus medialis dextra; LI T, m. temporalis sinistra; Lt M, m. masseter sinistra.



KEPALA, PER REGIO 259 SERABUT KELUAR veolaris inferior tems beijalan ke bawah dan sedikit ke lateral, ketika saraf menuju k e foramen mandi- Postsinapsis simpatetis dan serabut parasimpatetis bulare. Pada daerah ini, saraf terletak antara m . ptery-dilewati oleh n. auriculotemporalis yang terus berjalan goideus medialis d ibagian medial danramus man-ke glandula parotis. dibulae dibagian samping.2. N . l i n g u a l i s ( S e n s o r i u s ) . Foramen mandibulare terletak pada titik tengah permukaan dalam ramus, 1,5-2 c m d ibawah incisura N . lingualis adalah cal)ang besar yang berjalan k e mandibulae. Hampir setinggi perluasan k e belakanganterior, l>awah, dansedikit k esamping. Terlihat dari dari bidang oklusal mandibula. N .alveolaris inferiorbalik tepi inferior m .pterygoideus lateralis dan hei- l)erkontak dengan ramus tepat d i bagian atas foramenjalan k e bawah serta k e depan d i atas permukaan mandibulare dan pada daerah ini, mengeluarkan ca-lateral m . pterygoideus medialis. Dari sini, berjalan ke bang kem. mylohyoideus.permukaan lingual daerah alveolar molar ketiga danmemasuki daerah dasar mulut. Nervus k e mylohyoideus. Mempakan cabang motorius yang ramping serta berjalan k e bawah pada N . tympanicus (sensorius parasimpatetis dan sen- sulcus dangkal tepat d ibawah foramen mandibulare.sorius khusus— r a s a ) . N . t y m p a n i c u s m e m b a w a s e n - Saraf melewati regio submandibularis unmk men-sori rasa teitenm sedangkan serabut secretorius para- suplai m .mylohyoideus dan venter anterior musculisimpatetis berjalan meiunggalkan C N V I I dalam cana- digastrici.lis fascialis pars petrosa ossis temporalis. Saraf masukke telinga tengah, berjalan ke depan melewati permu- Bagian inframandibularis. N .alveolaris inferiorkaan tengah membrana tympatu dan keluar dari kepala berjalan k ebawah d a ndepan, melewati canalis man-m e l a l u i fissura tympanica. C h o r d a t y m p a n i t ) e r j a l a n dibulae. Pada saat berjalan di bawah apex radix denteske depan dan inferior, d imedial alaossis sphenoidalis molares, premolares dan gigi-gigi depan, saraf menge-dan bergabung dengan permukaan belakang n. lingua- luarkan cabang-cabang kecil u n m k mensuplai pulpaelis, jauh d idalam tepi inferior m . pterygoideus late- dentis. Inervasi adalah sam sisi dan umumnya berhentiralis. Chorda tympani tems l)erjalan sebagai bagian n . pada garis tengah tanpa penggabungan silang dari se-lingualis menuju kedasar mulut. rabut-serabut saraf. Bila ada penggabungan silang, biasanya hanya kecil dantidak melewati dentes i n - DISTRIBUSI N . LINGUALIS. cisivi di sebelahnya. Arah perjalanan n .lingualis dibicarakan sebagian N . mentalis. N . mentalis mempakan cabang n. al-pada bab tentang dasar mulut. Penyebarannya adalah veolaris inferior danberjalan melewati wajah melaluisebagai berikut: foramen mentale. F o r a m e n m e n t a l e u m u m n y a b e r a d a pada regio premolares kedua, pada titik tengah antara A F F E R E N S E N S O R I U S U M U M : (1) Dari mucosa crista alveolaris dantepi inferior mandibula. N . men- talis bercabang-cabang u n m k mensuplai (1) cutis dandua pertiga lidah, (2) mucosa dasar mulut, dan (3) gin- membrana mucosa bibir bawah, (2) cutis dagu, (3)giva lingual rahang bawah. gingiva vestibulum dentes incisivi bawah.E F F E R E N P A R A S I M P A T E T I S : Serabut parasim- Perhatian: B e b e r a p a p e n u l i s m e n g a t a k a n n . a l v e o - l a r i s i n f e r i o r m e m i l i k i d u a c a b a n g t e r m i n a l ; n. men-patetis terletak dalam chorda tympani dan dibawa ber- talis, s e p e r t i d i s e b u t d i a t a s d a n n. incisivus, y a n g t e m s berjalan dalam canalis mandibulae u n m k mensuplaisama n .lingualis k e dasar mulut, bersinapsis dalam gigi-gigi depan bawah.ganglion submandibulare. Dari ganglion, serabut Anastesi lokal dari n .alveolaris inferior. Bagian terakhir bab ini akan membicarakan anatomi anastesipostsinapsis berjalan k e (1) glandula submandibularis, lokal. D i sini, jelas bahwa cairan anastesi terdeposit pada orifisum foramen mandibulae, serta menimbul-dan (2) glandula sublingualis. kan kebas (mati rasa) pada daerah yang disuplai oleh n. alveolaris inferior. Daerah yang terpengamh adalah I N D R A P E R A S A S E N S O R I U S K H U S U S . Serabut (1) semua gigi-gigi bawah sisi ita, (2) gingiva vestibu- lum didepan foramen mentale, dan (3) labium oris in-sensorius khusus dalam chorda tympani didistribusi- ferior serta (4) dagu.kan bersama n .lingualis k e mucosa duapertiga depanlidah. Perhatian: G i n g i v a v e s t i b u l u m d a r i r e g i o m o l a r e s inferius disuplai oleh saraf terpisah-n. buccalis V - 3 .3. N.alveolaris Inferior \": ,^(sensorius dan motorius) N . alveolaris inferior l}erjalan kebawah di balik m .pterygoideus lateralis bersama dengan n . lingualis.Karena keduanya tampak dari bawah tepi inferior m .pterygoideus lateralis, n . lingualis berjalan makindalam d a n makin k e depan k e dasar mulut. N . a l -

260 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI A. maxillaris — bagian 1,2, dan 3 A. auricularis profunda. Cabang ini berjalan ke i (Gbr. 7-41) atas d a n belakang bersama ramus auricularis nervi auriculotemporalis. Mensuplai cutis meams acusticus A . carotis externa sudah dibicaralcan pada trigo- extemus dan permukaan lateral membrana tympaiu.n u m coli anterior dan regio parotidea. Pada collummandibulae, a. carotis extema membelah menjadi dua A. tympanica anterior. M e r u p a k a n a r t e r i d a r icabang terminal. A .temporalis superOcialis berjalan chorda tympani. Menurun d i balik articulatio tem-ke sisi kepala dan cabang-cabangnya sudah dibicara- p o r o m a n d i b u l a r i s d a n b e r j a l a n m e l e w a t i fissura p e t r o -kan pada bagian tentang regio parotidea. tympanica untuk masuk ke auris media dan mensuplai batasannya. A. maxillaris berjalan ke depan, jauh di dalam col-l u m mandibulae d a nmelewati fossa infratemporalis. A . meningea media. Merupakan arteri dari n .Berjalan d iatas m . pterygoideus lateralis d a n meng- spinosus dan berjalan m m n melewati foramen spino-hilang pada fossa pterygopalatina. (Pada beberapa i n - sum u n m k masuk ke fossa cranii media. Arteri i i u ber-dividu, a. maxillaris berjalan ke dalam kecaput infe- jalan m m n pada permukaan dalam dinding lateralrior m . p t e r y g o i d e u s l a t e r a l i s ) . k e p a l a d a n m e m b e l a h m e n j a d i cabang anterior (ra- mus frontalis) d a n cabang posterior (ramus parieta- M . pterygoideus lateralis dapat digunakan sebagai lis). C a b a n g - c a b a n g i n i b e r a n a s t o m o s i s d e n g a n a . m e -landmark u n m k membagi a. maxillaris menjadi tiga ningea anterior danposterior. A . meningea mediabagian: bagian 1adalah bagian sebelum otot; bagian 2 mensuplai dura mater, bagian dalam mlang dan diploeadalah t)agian yang melewati otot, dan bagian 3 adalah calvarium. Juga mensuplai cabang-cabang kecil daribagian yang sudah melewati otot. radix dan ganglion n. trigeminus. Bagian 1 dan 2 mengeluarkan cabang arteri seba- Perhatian: Ostium fossa temporalis yang tipis sa-gai kawan dari tiap cabang n. mandibularis (V-3). Ba- ngat mudah patah, dan dapat timbul luka pada a. me-gian 3 menghasilkan kawan untuk cabang n . maxi- ningea media. Perdarahan ekstradural akan menekanllaris V - 2 ) danakan dibicarakan bersama dengan n . cortex motorius otak danmenimbulkan paralisa sisimaxillaris. t)erlawanan. Cabang bagian 1 A . meningea accessoria. Cat)ang ini bila ada, me- mpakan tambahan suplai a. meningea media. Berjalan Ada empat cabang bagian 1; yang berjalan melalui ke atas melalui foramen ovale k e cavitas cranialisempat orifisum pada kepala. A. nasopalatina A. infraorbitalis Aa. palpebrales Ramus muscularis (dalam canalis) A. meningea media Aa. nasalesA. tympanica anterior Aa. alveolares superiores anterioresA. temporalis superficialis A. auricularis profunda Aa. labiales A. MAXILLARIS A. alveolaris superior posterior A. buccalisA. carotis externa A. alveolaris Inferior Ramus mentalls (dalam canalis mandibulae) Gambar 7-41. Cabang-cabang a. maxillaris

KEPALA, PER REGIO 261untuk membantu mensuplai ganglion trigeminale,m - PLEXUS VENOSUS PTERYGOIDEUSlang dan dura. DAN W . MAXILLARES (lihat Gbr. 7-13, hi 258) A . a l v e o l a r i s i n f e r i o r . Cabang i n i m e n u r u n k earah foramen mandibulare, sejajar terhadap n. alveo- Plexus pterygoideus memiliki ukuran cukup besarlaris inferior. Mengeluarkan arteri ke m . mylohyoi- dan terietak pada spatium areolar antara m . pterygoi-deus dan kemudian masuk ke foramen mandibulare deus lateralis dan temporalis dan antara m . ptery-serta canalis mandibulae. Kerika arteri melewati ba- goideus lateralis dan medialis. Mengelilingia. maxi-gian bawah radix gigi-gigi bawah, arteri akan menge- llaris.luarkan cabang-cabang kecil ke apeks akar. Pada den-tes premolares secundus, arteri mengeluarkan ramus CMmentalis yang keluar melalui foramen mentale ber-sama dengan n.mentalis. Mensuplai bibir bawah, gin- Plexus pterygoideus menerima vena yang l)erhu-giva vestibulumdari dentes incisivi inferius dan dagu. bungan dengan l)erl)agai cabang a. maxillaris. Cabang bagian ke-2 Drainasi Semua cabang l)agian 2 juga mensuplai empat otot Plexus berdrainasi ke posterior melalui w . maxi-kunyah dan m. buccinator llares yang kecil, yang sejajar dengan arah jalan ba- gian 1 a. maxillaris.V v . maxillares berjalan ke bela- A . temporalis p r o f u n d a . A . t e m p o r a l i s p r o f u n d a kang jauh didalam collum mandibulae, masuk ke sub-anterior dan posterior keluar dari a. maxillaris dan t)er- stansi glandula parotidea dan bergabung dengan w .jalan kedalam, kem. temporalis. temporales superficialis u n m k m e m b e n t u k v . r e t r o - mandibularis. A . pterygoidea. C a b a n g p t e r y g o i d e a k e l u a r u n m kmensuplai m . pterygoideus medialis danlateralis. Hubungan A . masseterica. A . m a s s e t e r i c a m i n o r b e r j a l a n k c Plexus pterygoideus berhubungan dengan:lateral melalui incisura mandibulae unmk masuk ke 1. S i n u s c a v e m o s u s m e l a l u i v e n a - v e n a k e c i l y a n gpermukaan dalam m . maseter. berjalan melewati foramen ovale. 2. V . ophthalmica inferior melalui vena yang A . buccalis. A . b u c c a l i s m i n o r y a n g b e r j a l a n k e melewati fissura orbitalis inferior.bawah danke depan bersama dengan cabang buccalis 3. Plexus pharyngeus dari vena melalui vena-V-3. Menembus tendon m . temporalis dan berjalan vena yang saling berhubungan.melewati lapisan lemak bukal u n m k berakhir padapermukaan lateral m . buccinatoc Cabang bagian ke-3 Cabang-cabang bagian ketiga a. maxillaris berja-lan bersama berbagai cabang n . maxillaris (V-2).Cabang-cabang bagian ke-3 d i anggap mengikuti des-kripsi n. maxillaris.6. FOSSA PTERYGOPALATINA TINJAUAN SKELETAL LOKASI DAN ISTILAH (Gbr. 7-42) Ciri-ciri skeletal dari fossa cranii media dan cani-n a , OS. s p h e n o i d a l e d a n p a l a t i n u m , h a n i s d i t i n j a u Fossa pterygopalatina terletak pada permukaanulang (bab 6). lateral kepala dandapat dilihat dengan baik bila arcus zygomaticus disibakkan. Fossa teriihat melalui spa-

262 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Fossa mandibularis Os. temporale Potongan arcus Meatus zygomaticus acusticus externus Ala major Crista Infratemporalis ossis sphenoidalis Foramen spinosum Orbita Foramen ovale Rssura orbitalis inferior Sulcus infraorbitalis Foramen • sphenopalatina Rssura pterygomaxillaris Dinding posterior maxilla Foramina alveolares Superiones posteriones Lamina lateralis processus pterygoidei pyramidalis ossis palatini maxillae G a m b a r 7 - 4 2 . Regio infratemporalist i u m s e m p i t a t a u fissura p t e r y g o m a x i l l a r i s , a n t a i a lubang masuk dan keluarprocessus pterygoideus ossis sphenoidalis dan dinding (Gbr. 7-43)belalcang maxilla. Ada 7 lubang masuk dankeluar dari fossa ptery- Dinding tengah fossa merupakan lamina verticalis gopalatina; yang berhubungan dengan regio-regio ke-processus palatini. pala lainnya.FOSSA CRANII MEDIA Rssura orbitalis inferior-•Orbita Foramen rotundum Sulcus, camalls dan foramen infraorbitalis ^ WajahCanalis pterygoideus.Foramen lacerum Foramen sphenopalatina Cavum nasi MAXILLA Foramina alveolares „. superiones posteriones\"^ Foramina palatini Palatum minores dan majorG a m b a r 7 - 4 3 . Skema lateral dari fossa pterygopalatina yang menunjukkan orifisum

KEPALA. PER REGIO 263 1. F o r a m e n r o t u n d u m , karena cukup panjang 7. F o r a m i n a a l v e o l a r i a s u p e r i o r p o s t e r i o r t e r -maka merupakan canalis yang sebenamya. Berjalan letak pada facies infratemporalis maxillae. Tampakmeninggalkan fossa cranii media pada daerah per- berupa lubang kecil pada pennukaan belakang maxillatemuan ala major dan corpus os.sphenoidale serta m a - yang cembung dan berjalan ke bagian dalam sinussuk ke permukaan supero-posterior fossa pterygo- maxillaris.palatina. VISCERA 2. Canalis pterygoideus ditenmkan letaknya de-ngan cara mencari letak foramen lacerum pada per- D a l a m fossa pterygopalatina terdapat setengahmukaan luar kepala. Keluar dari lubang kecil di tepi panjang perjalanan n . maxillaris ( V - 2 ) d a n a. m a x i -depan foramen lacerum adalah canalis pterygoideus, llaris (bagian ke-3).berjalan melewati dasar lamina medialis processuspterygoidei u n m k masuk ke fossa pterygopalatina in- N. maxiiiaris (V-2)ferior dan medial terhadap foramen romndum. (Gbr. 7-44) 3. F o r a m e n sphenopalatina terletak pada per- N . maxillaris adalah suplai sensorius terhadap se-mukaan superior dinding tengah fossa. Disebut demi- mua derivat processus maxillaris. Mempakan cabangkian karena terbenmk dari incisura sphenopalatina kedua dari ketiga cabang besar yang keluar dari gang-ossis palatini dan corpus os. sphenoidale d i atasnya. lion trigeminale dalam fossa cranii media. N . maxilla-Foramen membuka ke medial, ke dinding lateral ca- ris berjalan sedikit m m i t melewati empat regio kepalav u m nasi. dan mengeluarkan cabang-cabang sensorius ketika saraf melewati tiap regio. 4. Fissura orbitalis inferior merupakan celah an-tara ala minor ossis sphenoidalis dan maxilla. Fissura Intracranialberhubungan dengan os. orbitale. D a l a m fossa cranii media, n.maxillaris berjalan ke 5. Sulcus, canalis d a n f o r a m e n infraorbitalis. depan pada dinding lateral sinus cavemosus danke-Pada pemmkaan inferior fissura orbitalis inferior ter- mudian berjalan meninggalkan sinus dan fossa craniiletak cekungan kecil ke sulcus infraorbitalis yang ter- media, dengan cara keluar, m m n melalui foramen r o -buka. Sulcus terus berjalan ke depan dan lateral m e - tundum.lewati setengah panjang dasar orbiu, membenmk ataptulang yang tipis dan menjadi canalis infraorbitalis. R a m u s meningeus keluar u n m k mensuplai duraCanalis ini keluar ke wajah, tepat d ibawah tepi orbita. mater fossa cranii media. 6. Canalis palatina m a j o r d a n canales palatinim i n o r e s meninggalkan fossa pterygopalatina pada da-sar yang berbenmk V dan tampak sebagai foramenpalatina major dan foramina palatina minora pada per-mukaan belakang palatum durum.

264 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIFossa pterygopalatina Cabang sinus maxillaris mensuplai batas mucosa sinus. Setelah keluar melalui foramen romndum, n. maxi-llaris masuk k e fossa pterygopalatina. Saraf berjalan R a m i gingivales yang tidak masuk ke foramen al-melewati bagian atas fossa, k elateral, dan menuju k e veolaris superior posterior tetapi terus berjalan k e ba-sulcus infraorbitalis pada permukaan belakang maxi- wah dan depan, d iluar maxilla, untuk mensuplai gin-llaris. Ketiga cabang yang dikeluarkan dalam fossa giva vestibulum (bukal) dari molares superius dan ba-pterygopalatina adalah: gian superior pipi yang kecil. 1. R a m i g a n g l i o r e s . D u a c a b a n g y a n g b e r h u b u n g - Bagian Infraorbitalisa n m a s u k k e ganglion pterygopalatina d a r i n . m a x i l l a -ris. Cabang-cabang ini mensuplai serabut sensorius k e Ketika i tmaxillarismasuk ke sulcus infraorbitalis,ganglion dan membanm n .sensorius campuran, sera- namanya berubah secara mendadak dan menjadi n . i n -but parasimpatetis dan simpatetis, kembali k en. maxi- fraorbitalis. Dua cabang sensorius keluar dari n . in-llaris. fraorbitalis: 2. S e r a b u t z y g o m a t i c u s . N . z y g o m a t i c u s b e r j a l a n 1. R a m u s a l v e o l a r i s s u p e r i o r m e d i u s . S a r a f i n imeninggalkan fossa melalui fissura orbitalis inferior, meninggalkan n. in&aorbitalis dan berjalan ke infenormasuk keorbita. Berjalan kedepan sepanjang dinding melewati dasar orbita u n m k masuk k e sinus maxi-lateral orbita danberhubungan dengan cabang lacri- llaris. Saraf berjalan k e bawah dalam sulcus mlangmalis V - 1 . Serabut postganglionik dari ganglion ptery- yang kecil pada dinding lateral sinus maxillaris, jauhgopalatina berjalan bersama dengan n. lacrimalis un- d i d a l a m hatas m u c o s a d a n m e m b e n t u k b a g i a n i n t e r -m k mensuplai glandula lacrimalis dengan serabut se- mediat dari plexus alveolaris superior. Ramus alveo-cretorius parasimpatetis. laris superior medius mensuplai cabang-cabang seba- gai berikut: N . zygomaticus meninggalkan orbita melaluica-nalis zygomaticus yang kecil pada dinding lateral. R a m i dentales keluar dari plexus unmk mensuplaiCanalis berbenmk ' Y ' dan melebar dalam mlang. N . pulpa dentes premolares dan radix mesiobuccal mola-zygomaticus terbagi menjadi dua cabang terminalda- res primus.lam canalis: Perhatian: ramus alveolaris superior medius tidak Ramus zygomaticofacialis nervi zygomatici selalu ada d a npada keadaan ini, dentes premolaresyang berjalan sepanjang salah s a m sisi canalis d a n disuplai oleh rami alveolares superiores anteriores dankeluar k e wajah pada tonjolan pipi untuk mensuplai rami alveolares superiores posteriores.kulit di atasnya. Cabang sinus maxillaris mensuplai batas mucosa Ramus zygomaticotemporalis nervi zygomatici sinus maxillaris.berjalan sepanjang sisi ' Y ' yang lain dan keluar dariOS..zygomaticum k efossa temporalis. Saraf akan ber- R a m i gingivales mensuplai gingiva vestibulumjalan kedalam, ke m . temporalis, menembus otot ini dari premolares superius.di atas arcus zygomaticus d a n d ipermukaan sebagaicabang cutaneus ke kulit dahi. 2. R a m i a l v e o l a r e s s u p e r i o r e s a n t e r i o r e s . Sebelum n. infraorbitalis masuk kewajah, saraf men- 3. R a m i a l v e o l a r e s s u p e r i o r e s p o s t e r i o r e s . geluarkan rami alveolares superiores anteriores. SarafCabang terakhir yang keluar dari n .maxillaris dalam i n i m a s u k k e canalis sinus p a d a d i n d i n g d e p a n s i n u sfossa pterygopalatina. Saraf berjalan sepanjang facies maxillaris, berjalan ke tengah, dankemudian menu-infratemporalis maxillae d a n masuk k e daerah per- run, membenmk bagian depan plexus alveolaris supe-forasi facies infratemporalis sebagai beberapa buah rior d i a t a s a k a r g i g i - g i g i d e p a n a t a s . C a b a n g - c a b a n gcabang. Saraf berjalan melewati foramen alveolaris rami alveolares superiores anteriores meliputi:superior posterior dan masuk k e sinus maxillaris.D isini, saraf berjalan k earah radix dentes molares su- R a m i dentales keluar dari plexus unmk mensuplaiperius dalam sulcus kecil d i dalam batas mucosa pulpa dentes incisivi primus dan secundus serta dentessinus. Ketika saraf mendekati dentes molares, saraf canini.akan berbentuk anyaman dan membenmk bagianbelakang dari plexus alveolaris superior. Cabang- Cabang sinus maxillaris mensuplai batas mucosacabang yang terbenmk adalah: sinus maxillaris. R a m i dentales yang keluar dari plexus unmk R a m i gingivales mensuplai gingiva vestibulummensuplai pulpa dentes molares superius. (labial) dentes incisivi dan caiuni. R a m i nasales berjalan ketengah u n m k mensuplai sebagian kecil sepmm nasi, dinding lateral dan dasar cavum nasi.

KEPMA, PER REGIO 265Bagian wajah b a g a i n. petrosus p r o f u n d u s . Serabut-serabut ini sudah b e r s i n a p s i s pada ganglion cervicale superius N. infraoibitalis keluar ke wajah melalui foramen simpatetis.infraorbitale dan segera terpecah menjadi tiga kelom-pok cabang terminal, d idalam m . levator labii supe- 3. Serabut preganglionik parasimpatetis m e -rioris. ninggalkan genu n. facialis ( C N V U ) dalam canalis fa- d a l i s p a r s p e t r o s a o s s i s t e m p o r a l i s s e b a g a i n. petro- 1. Rami palpebrales inferiores. B e r j a l a n k e o r - sus major. S a r a f i n i k e l u a r d a r i p a r s p e t r o s a m e l a l u ibita jauh d i dalam m . orbicularis oculi, menembus hiams superior u n m k masuk k e fossa cranii media.otot dan mensuplai cutis serta mnica conjungtiva pal- Kemudian berjalan menuju kelacemm, menumn se-pcbramm inferior. bagian melalui daerah tersebut danmasuk k e mulut c a n a l i s p t e r y g o i d e u s , b e r s a m a d e n g a n n. p e t r o s u s 2. Rami nasales laterales. C a b a n g i n i b e r j a l a n k e profundus simpatetis. Kedua saraf ini l)ergabung se-arah permukaan lateral bagian luar hidung unmk b a g a i s a m n . canalis p t e r y g o i d e i d a n b e r j a l a n m e l e -mensuplai cutis pennukaan lateral hidung dan mem- wati canalis k e fossa pterygopalatina, u n m k masuk k ebrana mucosa pars mobilis septi nasi (cartilago). ganglion pteiygopaladna. Hanya seiabut parasimpa- tetis yang beisinapsis pada ganglion ini. 3 . Rami labiales superiores. R a m i l a b i a l e s s u p e -riores b e r j a l a n k e d a l a m , k e l e v a t o r l a b i i s u p e r i o r i s Serabut k e l u a r ( G b r . 7 - 4 5 , 7 - 4 6 ) .dan mensuplai cutis dan tunica mucosa labium oris su- Serabut sensorius gabungan, simpatetis dan para-perior. simpatetis keluar dari ganglion pterygopalatina terma- s u k rami o i b i t a l e s g a n g l i i p t e r y g o p a l a t i n i , r a m i n a s a -Ganglion pterygopalatina l e s g a n g l i i p t e r y g o p a l a t i n i , rami p h a r y n g e u s g a n g l i i(lihat Gbr. 7-25) pterygopalatini dan palatinus. 1 . N . p a l a t i n u s major. B e r j a l a n k e i n f e r i o r p a d a Ganglion pterygopalatina adalah daerah tonjolan f o s s a p t e r y g o p a l a t i n a d a n k e l u a r m e l a l u i canalis pala-kecil yang berganmng pada n .maxillaris ketika ber- tina major k e p a l a m m d u m m . S a r a f b e r j a l a n s e p a n -jalan melewati fossa pterygopalatina. Ganglion i n i jang palamm d u m m unmk mensuplai mnica mucosamenerima tiga tipe serabut saraf di mana hanya ada palatum dumm, termasuk glandula palatina dan lin-sinapsis parasimpatetis pada ganglion ini. gualis atau gingiva palatal. Serabut ke dalam N . palatinus major mensuplai palamm d u m m ke 1 . C a b a n g sensorius y a n g k e l u a r l a n g s u n g d a r i n. depan sejauh dentes canini superius.maxillaris. 2 . Cabang simpatetis y a n g k e l u a r d a r i p l e x u s 2. N n . palatini minores. Berjalan kebelakang, kepostganglionik yang mengelilingi a.carotis intema se- n . p a l a t i n u s m a j o r , m e n u m n m e l a l u i canales palatini N. canalis pterygopalatini N. maxillaris N. petrosus major N. nasopalatinus N. petrosus profundus Rami nasales posterosuperior Rami pharyngeusganglii pterygopalatini ganglii pterygopalatini Nn. palatini minores N. palatinus majorG a m b a r 7 - 4 5 . Gambaran lateral dari ganglion pterygopalatina dan cal)ang-cabangnya

266 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIpalatum durum Dinding posterior pharynxG a m b a r 7 - 4 6 . Gambaran medial dari ganglion pterygopalatinum dan cabang-cabangnyaminores d a n k e l u a r m e l a l u i o r i f i s u m p a l a m m . S a r a f fungsinya tidak diketahui) dan (c) serabut parasim-berjalan ke belakang, unmk mensuplai mnica mucosa patetis ke glandula lacrimalis.dan glandula palamm molle. A. MAXILLARIS (bagian 3) 3 . N . nasopalatinus ( n . s p h e n o p a l a t i n u s l o n g u s ) . (lihat Gbr. 7-41)K e l u a r d i b a g i a n t e n g a h m e l a l u i foramen splteno-palatinum, m a s u k k e c a v u m n a s i . S a r a f b e r j a l a n k e A. Maxillaris bagian 1 dan 2 dibicarakan bersamamedial, melewati atap cavum nasi d a n membelok ke dengan n. mandibularis pada regio infratemporalis.bawah dan ke depan sepanjang septum nasi. Saraf ber- Bagian 3 meninggalkan regio infratemporalis melaluij a l a n k e canalis incisivus, m e l e w a U d a n k e l u a r k e fissura p t e r y g o m a x i l l a r i s u n m k m a s u k k e f o s s a p t e r y -palamm durum. Cabang-cabangnya adalah (a) rami gopalatina. D i sini arteri berjalan sejajar terhadap n .nasales ganglii sphenopalatini keseptum nasi, dan (b) maxillaris, melewati fossa d a n meninggalkan fossapalatinus ke mucosa palamm d i depan dentes canini bersama saraf melalui sulcus infraorbitalis. Pada dae-superius. rah i n i , a . m a x i l l a r i s a k a n m e n j a d i a. i n f r a o r b i t a l i s . 4 . Rami nasales posteriores laterales ganglii Pada umumnya, cabang-cabang a. maxillaris ba-sphenopalatini ( n . s p h e n o p a l a t i n u s b r e v i s ) . K e l u a r gian 3 berjalan mengikuti berbagai cabang n . maxi-m e l a l u i foramen splienopalatinum m a s u k k e c a v u m llaris dan ganglion pterygopalatinum.nasi. Mensuplai mnica mucosa dinding lateral cavumnasi. Cabang-cabang 5 . Rami pharyngei. K e l u a r d a r i g a n g l i o n , m e l a l u i 1. A . alveolaris superior posterior. Mening-foramen spltenopalatinum d a n b e r j a l a n k e b e l a k a n g , galkan a. maxillaris dan berjalan ke arah dinding bela-u n m k m a s u k k e canalis palatinovaginalis (pfiaryn- kang maxilla. D i sini, arteri membelah menjadi bebe-geus) a n t a r a p r o c e s s u s v a g i n a l i s o s s i s s p h e n o i d a l i s rapa cabang yang berjalan melewati foramina alveo-dari OS. palatinum d a n coipus os. sphenoidale. Saraf laria superior posterior u n m k masuk k e sinus maxi-mensuplai tunica mucosa sinus sphenoidalis dan atap llaris. Arteri ini mensuplai (a)pulpa dentes molarespharynx. dan premolares, (b) batas mucosa sinus maxillaris, (c) gingiva vestibulum dari regio molares dan premolares. 6 . Rami orbltales ganglii sphenopalatini. D u aatau beberapa cabang kecil yang melewati ganglion 2. A . palatina descendens. Cabang ini menumn did a n m e l i n t a s i fissura orbitalis inferior untvk m a s u k k e inferior dan terbelah menjadi dua cabang lagi. A .orbita. Mensuplai (a) serabut sensorius ke periosteum palatina major berjalan melewati palamm melaluiorbita, (b) serabut simpatetis ke m . orbitalis (otot po-los yang menjembatani fissura orbitalis inferior, yang

KEPALA. PER REGIO 267canalis palatina major dankemudian berjalan kede- sama n .nasopalatina. Arteri berjalan melalui foramenpan, u n m k mensuplai mucosa palamm d u m m di bela- incisivus dan berakhir pada permukaan mulut seper-kang dentes caniiu superius. A a . palatinae minores tiga depan palamm d u m m . Arteri ini mengeluarkanberjalan ke palatum melalui canales palatini minores cabang-cabang ke mucosa sepmm nasi dan mucosadan berjalan ke belakang, untuk mensuplai palamm cavum oris dari bagian depan palamm d u m m ke den-molle. D i sini mungkin terdapat lebih dari sam cabang tes canini superius.dan canalis. 5. A .infraorbitalis. A . infraorbitalis berjalan ke 3. A r t e r i canalis pterygoidei. Cabang kecil yang depan pada sulcus d a n canalis infraorbitalis. Dalamberjalan k e belakang melalui canalis pterygoideus canalis, mengeluarkan rami alveolares superiores an-unmk mensuplai sebagian pharynx superior, tuba au- teriores.ditiva, dan auris media. R a m i alveolares superiores anteriores meitsuplai 4. A . sphenopalatina. Arteri ini berjalan kete- pulpa dentes incisivi superius dan canini serta mucosangah, melalui foramen sphenopalatinum dan terpisah dinding depan maxilla.menjadi tiga cabang. Cabang posterolateral mensu-plai dinding lateral cavum nasi dan sebagian maxilla, A. infraorbitalis keluar ke wajah melalui foramene t h m o i d a l e , d a n s i n u s s p h e n o i d a l i s . A., n a s o p a l a t i n a infraorbitale dan mengeluarkan cabang ke palpebra in-keluar dari sepmm nasi danbergerak ke depan ber- ferior, pemmkaan lateral bagian luar hidung, dan labium oris superior.7. CAVUM NASI DAN SINUS PARANASALSKELETAL HUBUNGAN C i r i - c i r i OS. n a s a l e , f r o n t a l e , e t h m o i d a l e , s p h e n o i - Gambar 7-21 (hi 232) mencerminkan potongandale, palatinum dan vomer, hams dilihat ulaitg. koronal melalui kepala, untuk menunjukkan berbagai hubungan penting dari cavum nasi. Gbr. 7-24 mempa-PENDAHULUAN kan potongan sagital melalui kepala untuk menunjuk- kan hubungan cavum nasi dengan nasopharynx, di H i d u n g adalah bagian atas saluran pemapasan. Ba- posterior.gian luar hidung disebut sebagai salah satu tanda wa-jah pada bagian 1 babini. Lubang hidung, atau nares, Superiorpada pemmkaan dalam bagian luar hidung berhubung- C a v u m nasi dipisahkan dari bagian depan fossaan dengan cavum nasi, di dalamnya. cranii melalui fascia cribrosa yang bcrlubang-lubang. Bulbous olfactorius terietak di atas lamina cribrosa Cavum nasi adalah kavitas yang terdiri dari din- yang akan menerima filamen N . olfactorii ( C N 1) dariding mlang yang dimtupi epitelium pseudostratifikasi mucosa atap cavum nasi.kolumnar bcrsilia. Rongga memiliki dasar, lantai, duadinding lateral dan pemisah garis tengah atau sepmm, Lateraldari tulang dancartilago yang membagi cavum nasi Di lateral setengah bagian atas dinding lateralmenjadi bagian kiri dan kanan. D ibelakang, cavum cavum nasi, terietak sinus ethmoidalis dan di lateralnasi berhubungan dengan nasopharynx melalui orifi- sinus ethmoidalis, terletak dinding medial orbita. D isum nasalis posterior atau conchae. lateral setengah bagian bawah dinding nasalis lateralis terietak sinus maxillaris. Cavum nasi memiliki panjang 6-7 c m (anteropos- 'terior) danlebar 2 c m di inferior, memncing sampai Inferior.memiliki lebar 0,5 c m di superior. Di bawah dasar cavum nasi terietak cavum oris. Palamm d u m m membentuk pemisah normal antara Fungsi hidung dan cavum nasi adalah (1) per- cavum oris di bawah dari cavum nasi di atas.n a p a s a n , ( 2 ) o l f a k t o r i s , ( 3 ) filtrasi b e n d a - b e n d a t e r t e n - Posteriortu, (4) Mengukur kelembaban udara yang tersedot, (5) D i balik cavum nasi dan di bawah conchae terletakmenerima sekresi dari sinus paranasal dan ductus nasopharynx.nasolacrimalis orbiU. Anterior Nares meluas ke dalam, ke daerah yang sedikit melebar yang disebut vestibulum. Daerah ini dikeli- lingi oleh cutis dan mengandung rambut-rambut kasar

2 6 8 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIyang kadang-kadang terserang infeksi atau furuncula. talis, lamina cribrosa ossis ethmoidalis dan permukaanVestibulum menyempit di bagian belakang pada dae- anterior serta inferior dari coipus os. sphenoidale.rah perluasan ke bagian cavum nasi. Penyempitan inimenandai perubahan dari cutis vestibulum ke mucosa Dinding lateralrespirasi dari cavum nasi. (Gbr. 7-48)r KELILING Komposisi mlang dari dinding lateral sangat m m i t dengan ikut berperannya banyak sekali mlang. Ter-Dasar m a s u k OS. n a s a l e , m a x i l l a , o s . e t h m o i d a l e , o s . p a l a t i - n u m , OS. s p h e n o i d a l e d a n c o n c h a i n f e r i o r . Dasar cavum nasi berupa palamm d u m m . Proces-sus palatinus maxillae ikut berperan dalam memben- Conchae. T i g a d a e r a h t o n j o l a n y a n g k e l u a r d a r ituk dua pertiga depan sedang processus palatinus os. dinding lateral sebagai tonjolan mlang lemah yangpalatinum, ikut berperan membentuk sepertiga bagian termtup mnica mucosa. Conchae superior dan medialbelakangnya. Dasar cavum nasi berbentuk cembung adalah perluasan ke medial dari os. ethmoidale. Con-pada arah mediolateral. cha inferior yang besar adalah mlang pemisah yang melekat pada dinding lateral. Tepi superior concha in-Atap ferior berartikulasi dengan os. lacrimale, maxilla, eth- m o i d a l e d a n OS. p a l a t i n u m . S u d u t i n f e r i o r c o n c h a Dari depan kc belakang, atap terbenmk dari car- inferior bcbas dari perlekatan.tilago nasi lateralis, os. nasale, spina nasalis ossis fron- Meatus. K a v i t a s d i b a w a h t i a p c o n c h a d i s e b u t m e a t u s . D i b a w a h c o n c h a i n f e r i o r d i s e b u t meatus in- Tonsllla nasopharyngea CAVUM NASI NASOPHARYNX Vestibulum nasi Salpinx Palatum durum Mulut tuba auditiva CAVUM ORIS Recessus pharyngeus Vestibulum oris Plica salplngopharyngea Palatum molle OROPHARYNX Vallecula Arcus anterior (palatoglossus) Epiglottis Tonsilla palatina Aditus laryngis Arcus posterior (palatopharyngeus) LARYNX Plica ventricularis VentriculusLARYNGEAL PHARYNX Plica vocalis Con us elastica laryngis Esophagus TracheaG a m b a r 7 - 4 7 . Penampang sagital dari kepala yang menunjukkan hubungan cavum nasi, cavum oris dan ketiga bagian pharynx

KEPALA, PER REGIO 269 Recessus sphenoethmoidalis Ostium sinus maxillaris Concha inferior Meatus inferiorForamen Lamina perpendicularis Palatum durumsphenopalatinum Lamina medialis ossis palatini processus pterygoideiG a m b a r 7 - 4 8 , Penampang sagital dari cranium, menunjukl<an dinding lateral cavum nasiferior, d i b a w a h c o n c h a m e d i a l d i s e b u t meatus medius Septum nasid a n d i b a w a h c o n c h a s u p e r i o r d i s e b u t meatus supe- (Gbr. 7-49, 7-50)rior. K a v i t a s d i a t a s d a n b a l i k c o n c h a s u p e r i o r , d i s e b u trecessus splienoetlimoidalis. Septum nasi membagi cavum nasi menjadi bagian kiri dan kanan. Bagian-bagian ini umumnya memiliki Spina nasalis ossis frontalis Os. nasaleLamina perpendicularis ossis ethmoidalis Vomer Crista naisalis maxillae Crista nasalis ossis palatini G a m b a r 7 - 4 9 . Penampang sagital dari cranium yang menunjukkan tulang-tulang pemt>entuk septum nasi

270 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIbesar tidak sama, karena septum sering menyimpang dan crista nasalis maxillae serta crista nasalis ossisdari sam sisi atau sisi lainnya. Septum terbenmk oleh palatini di bagian bawah.elemen-elemen berikut ini,yang ditutupi mucosa na-s a l i s : ( 1 ) Cartilago septi nasi y a n g m e n c e r m i n k a n b a - SUPLAI ARTERI DAN S A R A Fgian sepmm bergerak dantidak teriihat pada tengko-r a k k e r i n g . ( 2 ) lamina perpendicularis ossis ethmoi- Sarafdalis y a n g m e m b e n t u k b a g i a n a n t e r o s u p e r i o r s e p t u m (Gbr. 7-51)n a s i o s s e u m , ( 3 ) vomer y a n g m e m b e n m k b a g i a n p o s -teroinferior sepmm nasi osseum. Sensasi umum Nervus sensorius u m u m adalah cabang n. ophthal- Selain i m , ada berbagai tulang yang sedikit ber-peran dalam membentuk sepmm dengan proyeksi atau micus ( V - 1 ) atau n. maxillaris (V-2).crista garis tengah. Termasuk crista nasalis ossis fron-talis, OS. nasale, d a n os. sphenoidale, d i bagian atas; N. ethmoidalis ant. Bulbous olfactorius Tractus olfactorius N. maxillaris Serabut nn. olfactorii Fossa pterygopalatina Rami nasales , ' \ N. pterygopalatinus jft'-^ Ganglion pterygopalatinum interni '•?Bv* K- ^' can^'is pterygoideiRami nasales - . _ N. pharyngeus externi Rami nasales laterales post, supdan inf Canalis palatina major dan n. palatinus N. palatinus major Nn. palatini minoresG a m b a r 7 - 5 1 . Saraf dinding lateral cavum nasi (dari Langman, J. dan Woerdeman, M.W.: Atlas of Medical Anatomy. Philadelphia,W.B. Saunders Company, 1978)

KEPALA, PER REGIO 271 N . ethmoidalis anterior (V-1). N . ethmoidalis sa olfactorius mengandung sel-sel olfactorii bipolar.anterior Iceluar dari n. nasociliaris cabang n. ophthal- Processus peripheral melewati permukaan mucosa se-micus dalam orbita. N . ethmoidalis anterior berjalan bagai reseptor seperti rambut, yang menerima bau.k c m e d i a l m e l a l u i foramen ethmoidale anterius d a r i Processus centralis beijalan ke atas 20 bundel filamendinding orbita unmk mensuplai sinus ethmoidalis an- (n. olfactorii proprii). Saraf berjalan melalui laminaterior. Saraf tems berjalan ke medial, masuk ke fossa cribrosa dan berakhir dengan bersinapsis pada bulbousc r a n i i a n t e r i o r d a n k e m u d i a n k e l u a r m e l a l u i foramen olfactorius dengan sel ganglionik. Processus centralisethmoidale d i d e p a n l a m i n a c r i b r o s a . F o r a m e n m e l u a s sel ganglionik berjalan k e belakang k e encephalon,menuju atap cavum nasi dan d i sini, n . ethmoidalis melalui tracms olfactorius.anterior membelah. Rami nasales intemi berjalan kedinding cavum nasi lateral dan septum nasi. Ramus Supial saraf otonom .inasalis extemus terus berjalan k e bawah pada per-mukaan dalam os. nasale, keluar ke bagian luar teli- N . parasympathicus dan sympathicus pada glan-n g a , s e b a g a i ramus nasalis externus nervi etiunoidalis. dula mucosa nasalis berasal dari serabut postgang- lionik ganglion ciliaris, yang berjalan bersama n . et- R a m i nasales nervi infraorbitalis (V-2). Rami moidalis anterior dan dari serabut postganglionik darinasales nervi infraorbitalis mensuplai cutis ala nasi. ganglion pterygopalatinum, bersama dengan n. nasalisRami nasales intemi nervi infraorbitalis menembus posterolateral dan nasopalatinus.vestibulum untuk mensuplai cutis vestibulum dan ba-gian pars mobilis septi nasi. Arteri R a m i nasales nervi alveolares superiores Mucosa cavum nasi menerima banyak suplai darahanteriores (V-2). Bila nn. alveolares superiores ante-riores berjalan dalam canalis d i dinding depan sinus dari beberapa sumber yang beranastomosis bebas.maxillaris, saraf akan mengeluarkan rami nasales in-terni, yang berjalan ke cavum nasi tepat di bawah con- Arteri terpenting dan terbesar adalah a. ethmoidalischa inferior. Mensuplai mucosa bagian depan meatusinferior. a n t e r i o r c a b a n g d a r i a. ophtlialmica d a n a . s p h e n o - R a m i nasales laterales posteriores superiores p a l a t i n a c a b a n g d a r i a. maxillaris.(n. sphenopalatinus breves) (V-2). Keluar dari gang-lion pterygopalatinum dan berjalan ke medial melalui S e l a i n i t u , a . n a s a l i s p a r v a t i m b u l d a r i a. facialisforamen sphenopalatinum untuk mensuplai dua per-tiga belakang dinding lateral cavum nasi. Rami nasa- dan infraorbitalis. ,les laterales posteriores inferiores keluar dari n. pala-tiims major dari ganglion pterygopalatinum, ketika Venasaraf berjalan dalam canalis. Cabang-cabang tersebutmeninggalkan canalis untuk mensuplai permukaan la- Gerak perjalanan vena akan membenmk plexus diteral dinding inferoposterior cavum nasi. mana vena berdrainasi kev. ophthalmica, plexus pte- N. nasopalatinus (n. sphenopalatinus longus)CV-2). Saraf ini keluar dari ganglion pterygopalatinum rygoideus, V. facialis dan v. infraorbitalis. f,dan berjalan ke medial melalui foramen sphenopala-tinum k e cavum nasi. Saraf terus berjalan ke medial PERNAPASAN MELALUI CAVUiVI NASIdan kembali ke bawah dan depan sepanjang septum DAN PENCIUMANnasi, mensuplai septum tersebut. Saraf berhenti de-ngan melewati canalis incisivus kecavum oris d i ba- Fungsi normalwahnya, d i mana terdapat nervus sensorius terhadapmucosa mulut pcmiukaan anterior palatum durum Sebagian besar individu dapat bemapas melalui(Gbr. 7-46). cavum nasi, yaitu menghirup dan mengeluarkan udara dari cavum nasi dengan bibir tertump. Udara yang di-Sensasi Idiusus - penciuman hirup melalui hidung, hangat dan lembab karena m u - cosa cavum nasi basah danhangat. Sebagian besar Mucosa concha superior dan sepertiga atas septum udara yang dihirup dialirkan kembali melalui meatusnasi adalah regio olfactoria. Bcrwarna kckuningan dan inferior, sedang sebagian besar udara yang dikeluar-berada dalam keadaan segar, berbeda dengan mucosa kan, keluar sepanjang meatus medius. Cilia mucosapernapasan di bawahnya yang bcrwarna pink. Muco- berfungsi sebagai filter bahan tertenm dari udara per- napasan d a nkemudian dialirkan kembali k e naso- pharynx. Pola gctar cilia dapat menghilangkan partikel ke luar.

2 7 2 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Arus udara pemapasan yang kecil akan berjalan ke berhubungan dengan batas mucosa tiap sinus. Sekresiatap hidung, sehingga dikeluarkan b a u yang kuat dari mucosa sinus akan terdrainasi kecavum nasi me-selama pemapasan hidung yang tenang. Bau samar, lalui orifisum atau ostia.makin disamarkan oleh udara pemapasan, yang cen-derung mengerakkan lebih banyak udara k e atas Pada saat lahir, sinus kecil d a n rudimenter tetapimucosa olfactorius. nantinya akan bermmbuh k e ukuran maksimal pada orang dewasa. Sinus bermmbuh mengikuti pola per- Penyumbatan cavum nasi mmbuhan u m u m , yaim permmbuhan terus menerus yang lambat selama masa anak-anak dan permmbuhan Penyumbatan aliran udara pemapasan terjadi ka- yang cepat selama masa remaja.rena berbagai alasan. Drainasi 1. Penyumbatan kronis dapat disebabkan oleh (Gbr. 7-52)sepmm nasi yang menyimpang. Biasanya concha sisiberlawanan cenderung bertumbuh k e garis tengah, Semua sinus paranasal memiliki drainasi k e cavummenimbulkan penyumbatan sebagian dari sisi yang nasi melalui orifisum atau ostia pada dinding nasalis'sehat'. lateralis. Orifisum ini termmp oleh conchae nasalis dan hanya terlihat pada mayat bila concha disibak dari Infeksi tonsil nasopharyngea kronis dapat m e m - dinding lateral.perbesar dan menyumbat jalan belakang atau choanae.Tonsil iiu umumnya disebut adenoid danbila m e m - Hiatus semilunaris adalah lekukan melengkungbesar menimbulkan bunyi pemapasan pada saat ber- pada bagian tengah meatus. Permukaan superior danbicara melalui daerah sumbatan tersebut. inferioraya terbuka dan mengarah ke sinus paranasal. Orifisum superior menuju kesaluran yang berhubung- Penyumbatan kronis memaksa pasien bemapas an dengan sinus frontalis; orifisum inferior menujumelalui mulut, dan menyebabkan gingiva labialba- langsung ke sinus maxillaris.gian depan sangat kering dan meradang. Selain itu,menyebabkan mandibula berada pada posisi terbuka Bulla ethmoidalis adalah daerah pembengkakkanyang tidak alami; menyebabkan pipi menekan segmen pada tepi superior hiams semilunaris karena membe-bukal gigi-gigi dan mendorong segmen tersebut k e samya sinus ethmoidalis anterior di bawahnya. Adalingual. Miringnya lengkung gigi yang sempit harus beberapa lubang pada bulla dan permukaan lateraldirawat secara ortodonti bila penyebab utama malok- meatus medius yang menuju kesinus ethmoidalis an-lusi sudah dihilangkan (penyumbatan nasal). terior serta cavum nasi. 2. Penyumbatan yang j a r a n g terjadi disebabkan Sinus ethmoidalis posterior mengeluarkan isinyaoleh pembengkakan sementara dari mucosa cavum melalui beberapa lubang kecil pada dinding lateralnasi, baik karena (a) virus (demam biasa), (b) bakteri meatus superior. Sinus sphenoidalis mengeluarkan isi-(infeksi bakteri sekunder), dan (c) alergen (alergi). nya pada recessus sphenoethmoidalis melalui kedua ostianya. Sekresi dari mucosa yang membengkak mengalirke depan, dari hidung atau mengalir k ebelakang, k e Jenis sekresi lain juga dikeluarkan k ecavum nasi.pharynx, d i mana sekresi ini akan tertelan atau dike- Air mata yang dibuat glandula lacrimalis dikeluarkanluarkan sebagai dahak (cairan postnasal). dari saccus conjunctivae melalui apparams nasolacri- malis. Ductus nasolacrimalis berdrainasi kemeams in- SiNUS PARANASAL ferior hidung melaluiorifisum oblik. Perkembangan Lokasi Selama periode fetus, mucosa cavum nasi meluas Sinus maxillaris (antrum)ke berbagai tulang d i sekitamya, mengerosi mlang (Gbr. 7-53, 7-54, 7-55)yang padat d a n menimbulkan rongga dangkal terisiudara yang dikelilingi mucosa. Jadi, tulang berlubang Pasangan sinus maxillaris merupakan sinus para-(tulang-tulang pneumatik) a d a l a h ( 1 ) o s . f r o n t a l e , ( 2 ) nasal terbesar d a nmungkin tersulit. Sinus terietakOS. ethmoidale, (3) os. sphenoidale, ( 4 ) maxilla kiri dalam corpus maxilla kiri dankanan dengan ukurandan kanan. Rute perluasan mucosa yang sebenamya bervariasi (sesuai usia danindividu). Tiap sinus ber-ke tulang di sekitamya tetap terlihat pada orang dewa- bentuk piramid, dasamya adalah dinding lateral hi-sa berupa lubang terbuka. Jadi, mucosa c a v u m nasi dung dan puncaknya meluas k e processus zygo-

KEPALA, PER REGIO 273 Orifisum sinus sphenoidalis ke recessus sphenoethmoidalis Orifisum sinus ethmoidalis Os. nasaleposternr ke meatus superior Os. ethmoidale Os. lacrimale Orifisum sinus ethmoidalis Orifisum sinus frontalis anterior ke meatus medius Orifisum sinus maxillaris Lamina medialis ke hiatus semilunaris processus pterygoidei Orifisum ductus nasolacrimalis Os. palatinum ke meatus inferior Chonca Inferior MaxillaGambar 7-52. Dinding lateral cavum nasi bila chonca dihilangkan. Tulang-tulang yang membentuk dinding lateral dapat dilihat disinimaticus maxillae. Diitding maxilla tipis dan translusen cabang rami alveolares superiores posteriores dan pembuluh darah dari dan ke molares superius.di daerah ini. 2. Radix sinus maxillaris adalah dinding orbitaDinding '\" maxillae yang tipis. Bidang tulang ini mcmi.sahkan sinus di bawah dari orbita danisinya, di atas. N . in-1 . Dinding posterior s i n u s m a x i l l a r i s a d a l a h f a c i e s fraorbitalis dalam crista mlang berjalan sepanjang atap orbita dan mengeluarkan isinya ke dinding depan.infratemporalis maxillae yang tipis. Pada potongan tu- Canalis membawa n .dan a. infraorbitalis dari fissura orbitalis irtferior k e foramen infraorbitale pada wajah.lang, foramen alveolaris superior posterior yang kecil Pada potongan tulang canalis kecil tampak keluar daritampak meluas kc dinding belakang maxilla. Salurankecil pada tulang berjalan dari foramen ke bawah, kearah dasar sinus yang terletak d i atas apeks akar m o -larcs superius. Saluran-saluran ini membawa cabang-Septum (terdeviasi; Sinus frontalis Sinus maxillaris Cavum nasiGambar 7-53. Gambaran frontal dari sinus maxillaris dan frontalis. Perhatikan keasimetrisan sinus frontalis yang ekstrem

274 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Lamina perpendicularis ossis palatini Processus maxillaris dari concha Inferior Dasar sinusG a m b a r 7 - 5 4 . Sinus maxillaris kanan di mana aspek lateralnya dihilangkan. Perhatikan hubungan sinus terhadap orbita danhubungan sinus terhadap gigi-gigi rahang atas N. infraorbitalis dalam canalis yang terbuka Akar gigi-gigi atasG a m b a r 7 - 5 5 . Sinus maxillaris kanan dilihat dari aspek nasalis. Dinding medial dipotong. Perhatikan akar gigi 5 dan 6 atas yangmenonjol ke sinus maxillaris

KEPALA, PER REGIO 275canalis infraorbitalis,menuju k e dasar sinus yang ter- Hubunganletak d iatas apeks akar premolares. Canalis ini m e m - Gbr. 7-21 menunjukkan hubungan sinus maxi-bawa cabang-cabang nn. dan aa. alveolares superiores llaris.posteriores ke gigi-gigi premolares. 5Mperior t e r d a p a t o r b i t a d a n i s i n y a . Medial terdapat cavum nasi yang biasanya ber- 3. D i n d i n g anterior terbentuk dari facies facialis drainasi melalui ostium ke meams medius.maxillae. Canalis infraorbitalis keluar dari atap sinus Inferior terletak processus alveolaris, akar gigike dinding anterior, berjalan sedikit m m n dan kemu- atas dan cavum oris.dian keluar ke wajah bersama isinya. Tepat sebelum Suplai saraf dan arterikeluar, canalis sinus meninggalkan canalis infraorbita- N . alveolares superiores (anteriores, mediales, pos-lis, membawa nn. alveolares superiores anteriores dan teriores), cabang-cabang n. maxillarismensuplai sinuspembuluh darah. Saraf dan pembuluh melewati daerah maxillaris.apikal incisivi dan canini superius. Suplai arteri berasal dari a. alveolaris superior ca- bang dari a. maxillaris (bagian 3). Selain i m , cabang- 4. Dinding medial atau nasalis, adalah pemisah cabang a.palatina major ikut mensuplai dasar sinus.u m u m antara cavum nasi dansinus maxillaris. Din- Drainasi sinus adalah melalui plexus venosus pte-ding terbenmk temtama dari maxilla yang memiliki rygoideus.daerah cekungan besar yang disebut hiatus maxillaris.Menutupi bagian hiatus maxillaris adalah sebagian Drainasi sekresidari lamina perpendicularis ossis palatini,sepotong os. Sinus maxillaris mengeluarkan sekresi kc meatuslacrimale, dan sebagian concha inferior. Jadi, sisa ori- medius hidung melalui ostium yang meluas kcmedial,fisum ke cavum nasi adalah kecil dan akan menjadi ke permukaan inferior hiatus semilunaris. Orifisumlebih kecil karena tertutup mucosa nasalis. Oleh kare- dapat kecil atau besar dan kadang- kadang mengalamina itu,ostium adalah relatif kecil, yang menuju ke hia- penyumbatan kronis. Kadang-kadang, ada orifisumtus semilunaris dari meatus medius hidung. tambahan di inferior dan posterior orifisum utama. Jumlah sekresi normal dipindahkan dari sinus olch 5. D i n d i n g lateral pada dasarnya adalah bagian pola spiral khusus dari cilia respiratorius yang terietakapcks piramid yang tumpul, yang meluas ke processus di tengah ostium. Jumlah sckrcsi tidak nomial mengisizygomaticus maxillae. orifisum sinus, menimbulkan rasa tidak enak, dan te- rns m e n g i s i s a m p a i s e t i n g g i o s t i u m s a m p a i d i l a k u k a n 6. Dasar sinus maxillaristerletak lebih bawah dari drainasi mekanis.tinggi cavum nasi kcprocessus alveolaris. Radix m o - Penyumbatan orifisum dapat menimbulkan infeksilarcs primus dan secundus mungkin terletak dekat de-ngan dasar sinus seperti juga radix molarcs tertius,premolares maupun canini. Kadang-kadang radix den-tes molarcs superius menonjol ke sinus dan dipisahkandengan sinus hanya olch mucosa antmm yang tipis.G a m b a r 7 - 5 6 . Sinus maxillaris kiri yang kecil dilihat dari aspekiateral. Akar gigi-gigi molar dipotong dari dasar sinus

276 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI

KEPALA. PER REGIO 277sekunder dan sinusitis yang sakit, yang dapat dire- karena itu,pada perkusi (mengemk dengan alat), gigi-dakan dengan membuat drainasi buatan melalui din- gigi belakang lebih sensitif; gigi-gigi depan kurangding lateral meams inferior. sensitif. Pertimbangan Minis Variasi bentulc dan ulcuran Sinus maxillaris pada orang dewasa memiliki Letak gigi-gigi molares superius yang dekat de- ukuran bermacam-niacam. Gbr. 7-56 menggambarkanngan dasar sinus menimbulkan berbagai kesulitan un- sinus maxillaris kecil di mana radix molares terletakm k dokter gigi. jauh dari dasar sinus. Gbr.7-57 menunjukkan sinus maxillaris dengan dinding depan dan lateral yang ter- 1. Pencabutan operasi gigi-gigi molares superius tekan. Gbr. 7-58 menunjukkan maxilla tidak bergigi dikadang-kadang menyebabkan patahnya salah sam dari mana sinus besar, meluas k e bawah ke crista alveo-ketiga akar yang divergen, biasanya yang paling di- laris.vergcn-akar palatal. Arah pencabutan yang tidak tepatdapat menggeser frakmen akar yang runcing, berben- Sinus etfimoidalistuk p e l u m k e atas, ke sinus maxillaris.Sehingga m e - (Gbr. 7-59, 7-60)nimbulkan dua keadaan: (a)terbentuknya hubunganantara cavum oris dan sinus maxillaris, sehingga Sinus ethmoidalis terletak dalam labyrinthus eth-menghalangi usaha mendapat seal cavum nasioris moidalis. Septum nasi osseum yang sangat tipis tertu-yang normal selama fungsi bersin dan mengisap, dan tup mucosa, membentuk berbagai bagian tidak sem-(b) masuknya bakteri mulut ke sinus maxillaris, m e - purna yang saling berhubungan dan berdrainasi kcnimbulkan infeksi sinus (sinusitis). medial ke dinding lateral hidung. Jumlah bagian ber- variasi dari 18bagian kecil sampai 3 atau lebih bagian Frakmen akar dapat dicabut dengan membuat jcn- besar.dcla pada dasar sinus, tetapi daerah kosong yang ter-bentuk hams ditutup dengan baik dan dibiarkan scm- Sinus ethmoidalis menempel pada sinus frontalisbuh. Antibiotik biasanya diberikan untuk mencegah di bagian depan dan sinus spcnoidalis dibagian bela-infeksi dan pasien diminta untuk tidak bersin atau kang. D isamping, hanya sepotong lipis tulang yangmengisap melalui pipct selama prosedur tersebut, memisahkan sinus ethmoidalis dengan orbita.sampai terjadi pcnyembuhan. Suplai arieri dan saraf. n. e t h m o i d a l i s a n t e r i o r d a n 2. Sakit gigi pada arcus dentalis superior kadang- posterior cabang dari n. nasociliaris mensuplai sinuskadang disebabkan olch penyebaran rasa sakit dari si- ethmoidalis. N . na.sociliaris sendiri mempakan n. oph-nus yang infeksi. Karena akar gigi-gigi atas terletak thalmicus (V-1).berdekatan dengan da.sar sinus, d a n karena gigi-gigidan sinus maxillaris memiliki suplai saraf yang sama, A. ethmoidalis anterior dan posterior cabang darisinusitis dapat tampak bempa .sakit m e n y e l u m h yang a. ophthalmica m e m b e r i suplai arteri pada sinus eth-timbul dari gigi geligi. Sensilivitas gigi berhubungan moidalis.langsung dengan jarak akar dari dasar sinus. Oleh Sinus frontalis Sinus ethmoidalisSinus sphenoidalisG a m b a r 7 - 5 9 . Per\ampang sagital dari cranium, menunjukkan sinus frontalis, ethmoidalis dan sphenoidalis

278 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI d ii Sinus frontalis Sinus ethmoidalis auiterior Sinus ethmoidalis posterior Sinus sphenoidalis li.-y.;.G a m b a r 7 - 6 0 . Fossa cranii anterior dan media dipotong untul< menunjui<l<an gambaran superior dari sinus frontalis, ethmoidalis,dan sphenoidalis Drainasi. S i n u s e t h m o i d a l i s a n t e r i o r m e m b u k a Drainasi. T i a p s i n u s f r o n t a l i s m e m i l i k i d r a i n a s i k elangsung kcmeatus medius atau tidak langsung mela- bawah melalui infundibulum berbenmk terowonganlui infundibulum frontale. Sinus ethmoidalis posterior yang membuka k etepi atas hiatus semilunaris meamsmembuka langsung ke meatus superior. medius hidung. Pertimbangan klinis. B i l a d r a i n a s i n a s a l i s t e r s u m - Sinus sphenoidalisbat, infeksi sinus ethmoidalis pecah melalui dinding (Gbr. 7-59, 7-60)medial orbita yang lemah ke cavitas orbitalis, menim-bulkan sclulitis. Jenis infeksi i n iyang parah dapat Sinus sphenoidalis terletak dalam corpus os.menimbulkan kebutaan. Beberapa sinus posterior ter- sphenoidale. Sinus memiliki ukuran bervariasi, nieluasletak berdekatan terhadap canalis nervus opticus dan dari sinus ethmoidalis kcdepan sampai k eos. occipi-penyebaran infeksi dapat mengenai n. opticus. tale d i bagian belakang. Corpus os. sphenoidale pada dasarnya merupakan bagian yang lemah d a n ber-Sinus frontalis s lubang. Hanya selapis tipis tulang yang memisahkan(Gbr. 7-53, 7-59, 7-60) sinus dari stmktur vital: (1)didepan terletak chiasma opticum, (2) D i superior terletak fossa hypophysialis Sinus frontalis terletak di balik arcus superciliaris yang mengandung hypophysis cerebri, (3) D i lateral,OS. frontale membentuk kipas kesquama dan kc bela- terletak a. carotis interna dalam sinus cavcrnosus.kang, kepars orbitalis ossis frontalis. Sinus cukup be- (lihat Gbr. 7-20B).sar pada pria, lebih kecil pada wanita dan rudimenterpada anak-anak. Septum yang membagi sinus menjadi Suplai saraf dan arteri. N . d a n a . e t h m o i d a l i skiri dankanan biasanya berbentuk asimetris. Septum posterior serta n . dan a. pharyngea superior mensuplaiyang kecil, tidak sempurna, dapat membagi tiap bilik sinus sphenoidalis.menjadi bagian-bagian kecil yang tidak saling ber-hubungan. Drainasi. S i n u s s p h e n o i d a l i s b e r d r a i n a s i m e l a l u i ostium pada dinding depan coipus os. sphenoidale k c Suplai saraf dan arteri. S u p l a i s a r a f a d a l a h d a r i n . recessus sphenoetmoidalis dari cavum nasi.supraorbitalis yang merupakan cabang n. ophthal-micus (V-1). 8. CAVUM ORISSKELETAL PENDAHULUAN Tinjauan ulang ciri-ciri maxilla, os. palatinum, Mulut, atau cavum oris mempunyai hubungan de-mand ibula danos. hyoideum. ngan berbagai fungsi yang mcnycnangkan, tetapi

KEPALA, PER REGIO 279fungsi paling dasar danmenyenangkan adalah makan givitis a t a u p e r a d a n g a n g u s i . B i l a d i b i a r k a n , p e n y a k i tdan m i n u m . M u l u t merupakan gerbang masuk ke sis-tem gastrointestinal, dan dalam mulutlah makaitan dan meluas kestrukmr pendukung lainnya dan processusminuman diketahui rasanya dan dinikmati. Makanandicampur ludah, dikunyah dan bila terasa enak, dite- a l v e o l a r i s , m e n i m b u l k a n periodontitis (peradanganlan. Proses dan pergerakan makanan selanjutnya mela-lui usus adalah proses otomatis. dan kerusakan ligamenmm periodonrium dan proces- sus alveolaris). Kebersihan mulut yang benar-benar buruk danberlangsung lama, menyebabkan goyang dan tanggalnya gigi-gigi. Sayangnya, jaringan cavum oris sering terserang Perawatan meliputi skaling dan 4)emolesan gigi-berbagai penyakit dan penyakit mudah menyebar gigi, operasi danpemotongan j a r i n g ^ yang sakit dansehingga dibumbkan tenaga kesebatan khusus, dokter instruksi perawatan kebersihan mulu^. \gigi, yang hanya menangani perawatan danpemeli-haraan jaringan mulut. Penyakit-penyakit cavum oris Restorasi gigi tanggal ( p r o s t o d o n t i V G i g i t a n g g a ldan berbagai bidang ilmu yang ikut menanganinya dapat diganti deitgan geligi tiruan'0[ep)|s atau cekat.adalah: Tanggalnya seluruh gigi geligi diraw^aengan mem- buat geligi tiruan penuh. I n f e k s i dan Icanker m u l u t ( P e n y a k i t m u l u t d a npatologi). Berbagai penyakit sistemis dapat tercermin Maloklusi ( o r t o d o n t i ) . M a k o k l u s \ a t a i i ^ ^ g i g i t a nsebagai lesi cavum oiis. Pemeriksaan fisik oleh dok- yang salah, tercermin pada anak sedang\bermmbuhter selalu meliputipemeriksaan cavum oris, untuk me- d e n g a n b e i b a g a i a l a s a n : (1) g i g i b e s a r ( k e m n i n a n ) d a r inemukan tanda-tanda penyakit sistemis. Selain itu, s a l a h s a m o r a n g m a d a n rahang k e c i l d i i r i \ o r a n g t u adokter gigi juga melakukan pemeriksaan visualdan l a i n n y a , (2) k e b i a s a n b a y i y a n g m a s i h adk s e p e r t iradiograO i n t r a o r a l s e d a n g k a n p a s i e n d e n g a n k e l a i n a n mengisap i b ujari dan menjulurkan lingur selamasistemis biasanya dirujuk ke dokter u m u m . Nyeri dan penelanan, (3) kebiasaan bemapas melalui mulut yanginfeksi lokal dirawat oleh dokter gigi itu sendiri. k r o n i s k a r e n a p e n y u m b a t a n h i d u n g , (4) t a n g g a l n y a molares decidui yang terlalu dini sehingga sulit m e m - Kanker mulut umumnya terdeteksi selama peme- pertahankan ruang unmk premolares penggantinya.riksaan g i g i r u t i n . K e a d a a n k a n k e r d a n p r a k a n k e rdicurigai bila lesi tidak sembuh dalam w a k m 2 ming- Gigi-gigi malposisi dapat dirawat dengan memberigu, dandiagnosa lanjut ditenmkan berdasar pemerik- tekanan ortodonti unmk menggerakan gigi-gigi mela-saan hapusan jaringan atau biopsi. lui processus alveolaris keposisi yang baru. Karies gigi ( k e d o k t e r a n r e s t o r a s i ) . K a r i e s j a r i n g a n H u b u n g a n r a h a n g tidak tepat ( o r t o d o n t i / b e d a hkeras gigi hampir selalu dijumpai. Perawatan terdiri m u l u t ) . B e b e r a p a m a l o k l u s i k a r e n a h u b u n g a n rahangdari menghilangkan karies, diikuti dengan restorasi y a n g t i d a k t e p a t , m i s a l n y a , rahang a t a s t e r i a l u b e s a ranatomi gigi dengan bahan yang sesuai. dalam hubungannya dengan rahang bawah (dagu le- m a h ) , a t a u rahang b a w a h b e s a r d a l a m h u b u n g a n n y a Pulpitis dan abses gigi ( e n d o d o n t i ) . K a r i e s y a n g terhadap rahang atas (dagu menonjol). Kasus yangdibiarkan selama beberapa waktu, dapat menyerang ringan d i r a w a t s e c a r a o r t o d o n d . K a s u s b e r a t p a d adan menyebabkan peradangan pulpa dentis. Proses in- orang dewasa dirawat dengan kombinasi operasi mak-f e k s i m e n y e b a r m e l a l u i c a n a l i s radicis d e n t i s k e p r o - s i l o f a s i a l u n t u k m e m p e r b a i k i h u b u n g a n rahang d a ncessus alveolaris, menimbulkan abses. Keadaan i n i perawatan ortodonti pasca-operasi u n m k menambahdapat dirawat dengan membuat jalan masuk ke cavitas efek perbaikan susunan gigi geligi.d e n t i s d a n c a n a l i s radicis d e n t i s , m e m b e r s i h k a n d a nmemperlebamya, kemudian mengisinya untuk menu- BATAS KELILINGtup foramen apicis dentis agar tidak terjadi infeksi (lihat Gbr. 7-21 dan 7-47)lebih lanjut. Cavum oris terdiri dari dua daerah. Vestibulum Pencabutan gigi ( b e d a h m u l u t ) . K a d a n g - k a d a n g adalah ruang antara gigi geligi dan batas mucosa ba-endodonti tidak dapat dilakukan karena keadaan eko- gian dalam dari pipi danlabium oris. C a v u m orisnomi atau kerusakan gigi yang besar. Satu-satunya p r o p r i u m adalah kavitas dalam arcus dentalis supe-cara lain adalah mencabut gigi infeksi. rior d a n i n f e r i o r . Molares tertius yang tidak tumbuh juga menim- A n t e r i o r dan l a t e r a l .bulkan kesulitan. Gigi ini merupakan gigi yang paling Batas anterior dan lateral dari vestibulum adalahakhir tumbuh sehingga kurang tersedia ruang u n m k permukaan intraoral bibir dan pipi. Apermra cavumpermmbuhannya. Gigi terpendam (impaksi) di bawah oris dikontrol oleh otot wajah sirkumoral.permukaan distal molares secundus dan harus dicabut. Batas anterior dan lateral cavum oris proprium adalah permukaan lingual gigi geligi dan processus al-Penyakit periodontal (periodontik). Kebersihanmulut yang buruk dan terabaikan menimbulkan gin-

2 8 0 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIveolaris. Apertura cavum oris dilindungi oleh gigi ge- PEMERIKSAAN VISUALligi dan dikontrol oleh otot mastikasi. (Gbr. 7-61) Dengan gigi geligi saling berkontak, satu-satnnya Topografi cavum oris perlu diketahui oleh maha-hubungan antara vestibulum dan cavum oris proprium siswa kedokteran gigi. Karena cavum oris sangat mu-adalah melalui daerah terbuka di bagian posterior an- dah terjangkau pada tahap ini, dianjurkan u n m k m e -tara molares terakhir dan tepi depan ramus man- meriksanya pada manusia hidup terlebih dahulu sebe-dibulae. l u m melihat anatomi standar. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa mulut sendiri menggunakan kaca Posterior atau mulut teman anda. Klinik adalah tempat pemerik- Di posterior, cavum oris berhubungan dengan pha- saan ideal; lampu sorot dan penekan lingua di labo-rynx melalui isthmus oropharyngeus. Isthmus dapat ratorium dapat digunakan u n m k pemeriksaan intra-terbuka atau termmp oleh aksi otot lingua dan palamm oral.molle. BaUs posterior cavum oris adalah arcus pala-toglossus. Labium oris dan pipl Superior Atap cavum oris terbentuk dari palatum durum, Pemeriksaan labium oris dan pipi serta strukmr-yang memisahkan cavum oris dan cavum nasi, d i atas- stmkmmya sudah dibicarakan pada bagian 1 babini.nya. Perhatikan kulit permukaan luar labium oris dan tepi Inferior vermilion yang menandai dimulainya daerah peralih- Di inferior, m . mylohyoideus membentuk dia- an. D i sini, kulit sangat tipis sehingga wama p e m -phragma muscularis yang menopang lingua dan struk-m r dasar mulut.Palatum durum —Vestibulum — CAVUM ORIS Palatum molle — LinguaeDasar mulut Vestibulum G a m b a r 7 - 6 1 . Cavum oris

KEPALA, PER REGIO 281buluh darah berbayang. Daerah peralihan meluas in- Gingiva (attached gingiva)traoral ke tunica mucosa. Glandulae labiales dan mo-lares yang terletak d ibalik mucosa yang tipis terlihat Ketika mucosa alveolaris mendekati cervix dentis,dan teraba. Pegang labium oris superior dan inferior wama dan coraknya berubah menjadi attached gin-antara ibu jari dan telunjuk untuk merasakan denyut a. giva, atau gusi. Pada orang sehat, gingiva berwamalabialis cabang a. facialis. pink dan memiliki stippling, berbeda dengan mucosa alveolaris yang merah dan mengkilat. Gingiva juga Vestibulum dan gingiva melekat erat terhadap cervix dentis dan crista alveo- (Gbr. 7-62) laris. D i interdental, gingiva terlihat sebagai tonjolan runcing yang keras.Plica vestibularis Frenulum labll Tunica mucosa labium oris meluas kembali keprocessus alveolaris, menjadi mucosa alveolaris. Dae- Perhatikan frenulum labii superioris dan inferioris.rah perluasan ini disebut plica vestibularis. D i anterior Frenulum ini adalah lipatan mnica mucosa berujungbiasanya disebut plica mucolabialis dan d i belakang, bebas, yang meluas pada bidang medial dari permu-disebut plica mucobuccalis. kaan intemal labium oris ke gingiva vestibularis an- tara dentes incisivi primus. Frenulum yang terialu le-Mucosa alveolaris (gingiva tanpa perlekatan) bar dapat menimbulkan celah antara dentes incisivi primus. Frenulum yang besar dapat melekat pada gin- Perhatikan wama dan corak mucosa alveolaris. giva labial dan menimbulkan resesi gingiva.Mucosa ini tipis, merah dan melekat longgar terhadapprocessus alveolaris di bawahnya. Kadang-kadang, frenulum yang kecil terlihat di daerah vestibulum premolares. — Mucosa labialPlica vestibularis 1 Frenulum labii(mucolabialis) Mucosa alveolaris I (gingiva perlekatan longgar) Attached gingivaPlica vestibularis Attached gingiva(mucobuccalis) Mucosa alveolaris Mucosa labialis (gingiva perlekatan longgar)•v-i . G a m b a r 7 - 6 2 . A Vestibulum dan gingiva rahang atas. B. Vestibulum dan gingiva rahang bawah.

282 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Corona dent's ^ - ^ ^ ^^P'\"^ \"\"\"^\"^ parotideus dan molares secundus oriHsiumnya. Papilla dan orlfisium ductus parotideus Mucosa buccalTanda-tanda vestibulum lainnya Gigi-gigi dalam tiap kuadran diberi nomor dari 1 - 8: 1, incisivi primus; 2 , incisivi secundus; 3,canini; 4 Pada vestibulum inferior, crista obliqua externa premolares primus; 5, premolares secundus; 6, mola-mandibulae teraba jauh di dalam mucosa vestibulum. rcs primus; 7, molares secundus; 8 molares tertius. Ja-Bila Anda mengikuti crista k e belakang dan ke atas, di, simbol untuk molares primus inferius dextra adalahAnda akan dapat meraba tepi depan ramus. Jari Anda 4.6 (4untuk kuadran kanan bawah, 6 untuk molaressekarang terletak di incisura coronoidalis, geser sedi- primus).kit ke tengah, ke crista obliqua interna atau cristatemporalis. Jari anda sekarang terletak pada fossa Pada gigi geligi susu, kuadran diberi nomor dari 5-retromolaris, yang merupakan daerah suntikan untuk 8 : 5,kuadran kanan atas; 6,kuadran kiri atas; 7, kua-anastesi lokal dari n . alveolaris inferior. Jaringan l u - dran kiri bawah dan 8 kuadran kanan bawah. Gigi ge-nak di atas fossa iiu disebut t r i g o n u m retromolare. ligi susu diberi nomor dari 1-5: 1 ,incisivi primus; 2 , incisivi secundus, 3,canini; 4, molares primus; dan5, Pada vestibulum rahang atas, rabalah tepi inferior molares secundus. Simbol untuk molares primus i n -arcus zygomaticus. Dengan mengoklusikan dan mem- ferius dextra decidui adalah 8.4 (8 untuk kuadranbuka oklusi gigi geligi secara bergantian, tepi depan kanan bawah, 4 untuk molares primus decidui).m. masseter dapat dilihat. Dengan mulut setengah ter-buka, rabalah processus zygomaticus maxillae. Jari Hitunglah jumlah gigi geligi yang ada d a n per-Anda sekarang terletak pada daerah suntikan u n m k hatikan gigi yang tidak ada. Gigi geligi dapat tanggalanastesi n .alveolares superiores posteriores. Perhati- k a r e n a b e r b a g a i a l a s a n : ( 1 ) Kegagalan bertumbuli.kan bahwa bila subjek diminta membuka mulut lebar- Umumnya, molares tertius superius atau inferius ataulebar, jari akan tergeser oleh processus coronoideus keduanya gagal bermmbuh; incisivi secundus, caiunimandibulae dan perlekatan tendon temporalis. a t a u p r e m o l a r e s k a d a n g - k a d a n g j u g a ridak m m b u h . Retensi gigi geligi susu pada orang dewasa umumnya Pada mucosa bukal pipi, cari papila yang berla- s u l i t d i p e r k i r a k a n . ( 2 ) Impaksi. G i g i b e r m m b u h t e t a p iwanan dengan corona dentis molares secundus super- gagal bcrerupsi karena kurangnya ruangan. Terjadiius. Orifisum dari papilla kevestibulum adalah orifi- terutama pada molares tertius dan jarang terjadi padasum ductus parotideus (Gbr. 7-36). p r e m o l a r e s d a n c a n i n i . ( 3 ) Pencabutan terlalu dini.Cavum oris proprium dan gigi geligi Palatum durum dan molle (Gbr. 7-65)Gigi geligi ^' Perhatikan mucosa palamm durum. Mucosa mele- Periksa gigi geligi atas dan bawah. Gigi geligi m a - kat erat terhadap tulang d i bawahnya dan karena i t u ,n u s i a d e w a s a b e r j u m l a h 32: g i g i g e l i g i a n a k , t e r d i r i suntikan submucosa kedaerah palatum umumnya te-d a r i 20 gigi susu. G i g i g e l i g i d i b a g i m e n j a d i 4 k u a - rasa sangat sakit. Gingiva lingual rahang atas berhu-dran, dan tiap kuadran diberi nomor (Gbr. 7-64): 1, bungan dengan mucosa palamm.kuadran kanan atas; 2, kuadran kiri atas, 3 kuadrankiri bawah dan;4 kuadran kanan bawah. Di balik incisivi primus superius, carilah papilla incisiva, suatu daerah tonjolan tepat di depan foramen

KEPALA, PER REGIO 283 Mx128 7 6 5 4 3 21 1 234 5678Kanan Kiri 8 7 6 5 4 3 21 1 2 34 5 6 7843 Md Mx G a m b a r 7 - 6 4 . Simbol numeril< untuk gigi geligi. A. Dewasa. B. Anak-anak (lihat teks)565 4 3 21 1 2345Kanan- Kiri 5 4 3 21 1 234587 Mdincisivum. Daerah i n imerupakan tempat suntikan bulnya masa pubertas. Peradangan tonsilla (tonsilitis)anastesi n .nasopalatinus. Dari lateral papilla incisiva menimbulkan hipertropi, dan tonsilla yang sangat be-terdapat 6 atau lebih crista transversalis yang sejajar, sar dapat bertaut di garis tengah. Peradangan kronisatau rugae. Rugae membantu dalam mengunyah ma- biasanya menyebabkan tonsilla hams dibuang (ton-kanan. Berjalan k e belakang dari papilla incisiva ter- silektomi).letak raphe palati. Beberapa orifisum glandula minormembuka ke arah mucosa palamm, berupa fossulae Rabalah tuber maxillae dibalik molares tertiusdankecil. kemudian gcscr jari anda ketengah, kepalamm, m e - nyentuh hamulus lamina medialis processus ptery- Palamm molle adalah daerah seperiiga belakang goidei. Tepat di depan bagian anterior rahang, akanpalatum yang bergerak. Tidak memiliki rangka tulang teraba tepi depan m . pterygoideus medialis.dan terganmng seperti pintu jebakan ke pharynx yangterietak di belakangnya. Berakhir di posterior sebagai Linguatepi bebas dengan proyeksi tonjolan yang disebut, (Gbr. 7-66)uvula. Periksa pemmkaan atas lingua yang berwama pink Palamm molle ditopang di bagian posterior oleh (dorsum), dan perhatikan bahwa pemmkaan ini ditu-dua arcus (fauses). A r c u s anterior meluas dari pala- tupi papila kecil dengan berbagai bentuk dan wama.tum molle ke bawah ke permukaan lateral lingua, D u a pertiga depan lingua terletak dalam cavum oris;s e b a g a i arcus palatoglossus. A r c u s p o s t e r i o r a d a l a h sepertiga belakang terietak vertikal danmeluas ketepi belakang palatum molle yang berjalan ke lateral p h a r y n x . P e r h a t i k a n sulcus medianus linguae y a n guntuk bergabung dengan dinding lateral pharynx seba- berjalan kebelakang dari ujung lingua.g a i arcus palatopharyngeus. Mintalah pasien mengangkat lingua ketika anda Tonsilla palatina adalah massa bulat jaringan lim- memeriksa permukaan infcriornya (sublingual). M u -foid yang terletak d i daerah trigonum antara dinding cosa di daerah ini,tipis, halus, mengkilap, dan trans-anterior danposterior. Permukaan orifisum tonsilla paran, mencemiinkan beribu-ribu pembuluh darah ke-m e m i l i k i f o s s u l a e t o n s i l l a r e s d e n g a n cryptae tonsi- cil. F r e n u l u m linguae adalah lipatan membrana m u -lares b e r u j u n g b u t a . T o n s i l l a p a l a t i n a b e s a r s e l a m a cosa di garis tengah yang berjalan dari gingiva lingualmasa anak-anak dan mulai atropi bersama dengan tim- di balik incisivi primus inferius, ke belakang ke per-

2 8 4 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGImukaan bawah lingua. Frenulum linguae yang besar STRUKTUR DAN DAERAH CAVUM ORISakan mengganggu pergerakan lingua dan bicara. Pe-motongan frenulum (frenektomi) kadang-kadang dila- Palatumkukan u n m k membebaskan lingua pada keadaan iiu. Palamm atau 'atap mulut', memisahkan cavum na- Carilah dua papilla kecil pada kedua sisi frenulum si d i bagian atas d a nc a v u m oris d i bagian bawah.linguae, tepat d i balik incisivi primus. OriOsum pada Oleh karena i m , permukaan superior (nasalis) termmppapilla yang mengarah ke mulut adalah orifisum duc- o l e h mucosa respiratorius d a n p e r m u k a a n i n f e r i o rt u s s u b m a n d i b u l a r i s . D u a plica frimbriata k e c i l , r u - ( m u l u t ) t e r m m p mucosa cavum oris. C i r i - c i r i p e r m u -dimenter, terletak sejajar frenulum linguae garis te- kaan palamm akan dibicarakan di sini.ngah pada kedua sisi. Palatum durum Sekarang periksalah mucosa tipis d i atas dasarmulut di bawah lingua. F r e n u l u m linguae berjalan ke Dua pertiga depan palamm memiliki rangka mlangposterior dan lateral, berbenmk tapal kuda dari papilla dan disebut palamm d u m m . Processus palatinus max-submandibularis, yang terbenmk dari glandula sublin- illae kiri dan kanan membenmk dua-pertiga depangualis. rangka palatum d u m m ; processus palatinus ossis pala- tini kanan d a n kiri membenmk sepertiga belakang A k h i m y a , rabalah mucosa d i atas radix molares rangka palatum dumm.tertius inferius dancobalah untuk mengikuti alur n .lingualis di bawah mucosa.Gingiva lingual Papilla incisiva (palatal) Rugae Raphe palati Glandulae palatinaeTonsilla palatina PALATUM MOLLE Lingua Arcus anterior (palatoglossus) Arcus posterior (palatopharyngeus) Uvula Dinding posterior pharynxGambar 7-65. A Gigi geligi rahang atas dan palatum durum. B. Palatum molle

KEPMA, PER REGIO 285Papillae funglformesSulcus sublingualis Gingiva lingual B CG a m b a r 7 - 6 6 . A Dorsum linguae. B. Struktur dasar mulut. Perhiatikan mucosa yang tipis dan kaya dengan suplai darah. C. Aspeksublingual lingua

296 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Orifisum tuba auditiva Choanae posterior M. levator veli palatini Aponeurosis palatina Isthmus faudumG a m b a r 7 - 6 7 . Aspek posterior palatum molle dan cavum nasi, yang menunjukkan otot-otot palatum. M. levator veli palatinidipotong untuk menunjukkan m. tensor veli palatini Ada tiga foramen yang membuka k e permukaan 2 . M . palatoglossus k e l u a r d a r i a p o n e u r o s i s p a -orifisum palamm durum: (1) Foramen incisivum larina dan berjalan k e lateral d a nke bawah, melekatyang membuka k e distal incisivi primus superius di p a d a s i s i l i n g u a . J u g a dimmpi d e n g a n m n i c a m u c o s agaris tengah dan mengeluarkan a. dan n . nasopala- linguae dan k e luar membenmk pillar anterior atautinus; (2) foramen palatinum majus yang membuka arcus palatoglossus. Otot bekerja bersama dengan m .ke medial, keradix molares tertius dan mengeluarkan palatopharyngeus untuk menutup isthmus faucium de-n. dan a. palatinus major; (3) foramina palatina m i - ngan mendekatkan lingua terhadap palamm molle.nora yang membuka k e posterior, ke foramen pala-tinum majus d a nk e medial, k e mber maxillae serta 3 . M . levator veli palatini k e l u a r d a r i p e r m u k a a nmengeluarkan aa. dan IUL palatini minores. medial dan dasar mba auditiva pada dasar kepala. Berjalan k ebawah, k eanterior dan k emedial sebagai Palamm d u m m berbenmk cekung atau memiliki lapisan serabut yang tebal, u n m k langsung melekatatap dan kavitas ini biasanya terisi dengan dorsum li- pada aponeurosis palatina. Bekerja u n m k mengangkatnguae pada keadaan istirahat. palatum molle unmk memisahkan nasopharynx dari oropharynx.Palatum molle 4 . M . tensor veli palatini k e l u a r d a r i p e r m u k a a n Palamm molle tidak memiliki rangka mlang tetapi lateral mba auditiva (dari mlang saluran pencemaanmemiliki aponeurosis membranosis. Pada keadaan is- dan membrana saluran) dan fossa schapoidea. Serabuttirahat, palamm terganmng dari permukaan belakang membentuk kipas danberjalan k e bawah sepanjangpalatum d u m m ke pharynx. Memisahkan nasopharynx permukaan medial lamina medialis processus ptery-di bagian atas dari oropharyitx d i bagian bawah dan goidei. Serabut berjalan melebar seperti tendon ketikamempakan bagian dari pharynx. mendekati hamulus. Tendon meluas ke luar ke apo- neurosis membranosus yang lebar, bergabung dengan Stmktur palamm molle meliputi (1) batas mucosa aponeurosis otot dari sisi yang berlawanan.(mucosa cavum nasi di superior, mucosa cavum orisdi inferior), (2) Glandulae palatinae di bawah mucosa, Dengan menggunakan hamulus sebagai tonggak,(3) aponeurosis palatina membranosus, (4) lima pa- serabut otot berkontraksi u n m k menegangkan palammsang otot skeletal yang melekat ke aponeurosis. molle. Pada saat bersamaan, otot mendorong bagian membranosis tuba auditiva agar terbuka (biasanya ter- Otot palatum molle (Gbr. 7-67, tabel 7-3) tutup) pada daerah keluamya otot. 1. M . palatopharyngeus yang keluar dari aponeu-rosis palatina dan berjalan kebelakang dan ke bawah 5. M . uvulae. Mempakan pasangan otot yangu n m k melekat pada dinding lateral pharynx. Tertump keluar dari spina nasalis posterior d a n l)erjalan ketunica mucosa dan m e m b e n m k pillar posterior atau ar- posterior pada kedua sisi garis tengah, untuk masuk kecus palatopharyngeus. submucosa uvula. Serabut otot berkontraksi unmk membanm men-dekatkan lingua dengan palamm molle, unmk menu- Kontraksi serabut otot akan memendekkan uvulatup isthmus faucium. dan mendorongnya k eatas, untuk membantu menump nasopharynx.

Tabel 7-3. OTOT-OTOT PALATUM MOLLE Origo Insersio Aksl Nervus Arteri Aponeurosis palatinaM . palatopharyngeus Dinding lateral pha- Mengangkat pharynx C N XI melaluiX Semua otot rynx d a n tepi pos- dan larynx; menutup Aa. palatinae minores terior cartilago thy- isthmus faucium roidea (maxillaris)M . palatoglossus Aponeurosis palatina Menutup isthmus fau- C N X I melaluiX Dorsum dan aspek la- cium C N X I melaluiX A. pharyngea ascendensM . levator veli palatini Aspek medial tuba a u - teral linguaM . tensor veli palatini ditiva dan aspek medial Mengangkat palatum se- 5-5 cekungan tulang pada Langsung ke aponeu- lama menelan, dan aspek inferior pars rosis palatina menguap petrosa ossis temporalis Tendon terletak di Menegangkan palatum CNV-3 Aspek lateral tuba audi- bawah hamulus dan membuka orifi- C N XI melaluiX tiva, bagian membrano- dan berinsersio pa- sum tuba auditiva sus; fossa schapoidea da aponeurosis pa- selama menelan dan ossis sphenoidalis latina menguapM. Uvulae Spina nasalis posterior Uvula Mengangkat uvula un- tuk membantu memi- sahkan cavum oris terhadap pharynx-ca-

288 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGISuplai s a r a f d a r i otot palatum palatina major ke permukaan pada pennukaan orifi- sum palatum k emedial molares secundus. Saraf ber-Semua otot palatum kecuali m . tensor veli palatini jalan ke depan melalui submucosa unmk mensuplai gingiva lingual dan mucosa palamm dari canini super-menerima suplai motorius dari n. glossopharyngeus ius, di bagian belakang.( C N I X ) yang berjalan melalui n. vagus ( C N X). 3. Nervi palatini minores keluar dari ganglion pterygopalatinum dan berjalan ke inferior melalui ca-M . tensor veli palatini disuplai oleh cabang-cabang nales palarini minores, keluar pada permukaan palatal di belakang foramen palatinum majus. Saraf membe-motorius n . mandibularis (V-3). lok kebelakang melalui submucosa unmk mensuplai mucosa palamm molle.F u n g s i palatum molle ArteriPalamm molle melakukan dua fungsi: Suplai arteri hampir sejajar terhadap suplai saraf.1. M e n u t u p isthmus faucium. Arteri keluar dari a.maxillaris bagian ke-3 sebagai (1) a. nasopalatina, (2) a. palatina m a j o r dan (3)aa. pa-M . palatoglossus dan palatopharyngeus akan men- latinae minores. Palatum molle juga menerima suplai d a r i a. palatina ascendens cabang dari a. facialis.dekatkan dorsum linguae dan palamm molle unmk Linguamemisahkan cavum oris dari oropharynx yang terletak (Gbr. 7-66)di baliknya. H a l ini terjadi secara otomatis selama ge- Lingua adalah kanmng mucosa yang berisi otot. Memiliki dasar atau radix yang cekat dan corpus yangrak mengisap. Penumpan isthmus faucium tetap me- bergerak serta ujung yang dapat memiliki benmk dan posisi bermacam-macam. Pada keadaan istirahat, me-mungkinkan bayi bemapas melalui hidung ketika se- nempati sebagian besar cavum oris.dang mengisap. Tes hal ini dengan meletakan jari da- Lingua adalah organ penting dan mempunyai ber- bagai fungsi: (1) bicara, (2) manipulasi d a n posisilam mulut, mengisap jari, dan bemapas melalui makanan (antagonis dari m. orbicularis oris dan buc- cinator), (3) rasa, (4) menelan, (5) membersihkan ca-hidung. v u m oris (setelah makan, lingua bergerak dari cervix ke cervix, mencari dan membersihkan sisa-sisa ma-2. M e n u t u p oropharynx dan nasopharynx. M . kanan dalam cavum oris).levator veli palatini, tensor veli palatini dan uvulae Bagian dan permukaan lingua (Gbr. 7-69)berkontraksi untuk menaikkan palamm molle dan me- 1. Corpus linguae yaim dua-peitiga depan linguanumpnya seperti pinm jebakan terhadap dinding pha- yang terletak dalam cavum oris.rynx posterior. Hal ini terjadi selama gerak menelan. 2. Radix linguae yaim sepertiga belakang lingua yang berjalan vertikal ke pharynx.Jadi, menghalangi terdorongnya makanan ke nasopha- 3. Sulcus terminalis yaim sulcus berbenmk V de-rynx dan cavum nasi. Tertawa selama menelan cairan ngan puncak ke posterior pada garis tengah. Membagi lingua menjadi dua-pertiga depan dan sepertiga bela-akan membuat palamm molle menjadi relaks d i saat kang.tak tepat, memungkinkan cairan terdorong k e atas 4. F o r a m e n caecum linguae yaim pit kecil pada puncak sulcus terminalis. Foramen adalah puncakmelalui cavum nasi dan ke luar ke bagian luar nares. u j u n g p r o k s i m a l ductus thyroglossus ( l i h a t g l a n d u l a thyroidea). Suplai arteri dan saraf pada seluruh palatum 5. D o r s u m linguae adalah permukaan superior dan (Gbr. 7-68) posterior lingua yang kasar.Nervus motorius Suplai nervus motorius kelima pasang otot pala-t u m molle sudah dibicaiakan di atas.Nervus sensorius Suplai saraf pada dasamya berasal dari ganglionpterygopalatinum yang berhubungan dengan n. maxi-llaris (V-2)dan strukmr ini perlu ditinjau ulang. 1. N . nasopalatinus keluar dari ganglion pterygo-palatinum d a n berjalan melewati cavum nasi sertamembantu mensuplainya. Berjalan k ebawah dan de-pan sepanjang vomer d a n keluar dari cavum nasimelalui foramen incisivum. Terlihat pada permukaancavum oris danberjalan melalui submucosa unmkmensuplai gingiva lingual danmucosa palatum didepan canini superius. 2. N . palatinus m a j o r keluar dari ganglion ptery-gopalatinum dan berjalan k e inferior melalui canalis

KEPALA, PER REGIO 289 6 . Pennukaan sublingual l i n g u a y a n g t e r t u t u p Sepertiga belakang. T u n i c a m u c o s a s e p e r t i g a b e -mucosa tipis seita transparan, mencerminkan banyak lakang lingua tidak memiliki papilla yang kecil. Per-pembuluh darah di bawahnya. mukaannya terdiri dari benjolan-benjolan besar serta bulat, atau nodula, yang terdiri dari jaringan limfoid diMucosa dorsum linguae balik lapisan epithelium yang tipis. Secara tiersamaan, nodula limfoid disebut tonsillalingualis. D u a - p e r t i g a depan. D u a - p e r t i g a d e p a n l i n g u a t e r -m m p di superior oleh papilla halus, yang terdiri dari 4 I n d r a perasa. I n d r a p e r a s a a d a l a h o r g a n r e s e p t o rjenis: u n m k sensasi khusus dari rasa. B e r w a m a pucat, oval dengan panjang 7 0 u m . Sebagian besar d i antaranya 1 . Papillae filiformes y a n g p a l i n g b a n y a k . B e r - terletak dalam saluran yang mengelilingi papillae val-w a m a abu-abu k e merah mudaan danmenonjol ber- latae; beberapa d i antaranya terdapat pada papillaebentuk mncing seperti benang. Papilla tersusun dalam funglformes dan foliatae. Selain i m , beberapa indrabarisan beibenmk 'V yang sejajar terhadap sulcus ter- perasa juga terletak menyebar sepanjang epitheliumminalis. Papillae filiformes membentuk corak kasar permukaan palamm molle, dinding belakang pharynxdari dorsum linguae, yang membanm dalam menahan dan epiglottis.makanan. Selain itu, juga mengandung ujung-ujungnervus sensorius — corpuscle perabaan yang sangat Otot linguasensitif. Karena derajat pergerakan dan sensitivitasnya (Gbr. 7-70)yang tinggi, lingua sangat efisien dalam mencari par-tikel asing dalam mulut. Ketebalan lingua (yang mengisi kantung membra- na mucosa) terdiri dari otot-otot skeletal berstriae. 2. Papillae funglformes yang tersebar di antara Septum fibrosa medial yang tipis memisahkan linguapapillae filiformes seperti pcrmata dalam pasir. Papilla menjadi dua bagian kiri dankanan yang sama besar,ini berbentuk globular dan berwama merah terang. sehingga otot lingua terdapat berpasangan.TerleUk temtama pada ujung dan tepi lateral lingua. Dua tipe otot yang terletak pada lingua: (1) Otot 3. Papillae vallatae berbentuk bundar dan besar ekstrinsik keluar dari stmktur bergerak dan berinser-(diameter 2 m m ) . Dua belas papilla d i antaranya ter- sio pada lingua. Berfungsi untuk menggerakkan linguasusun dalam barisan berbenmk ' Vd ibagian anterior bodily. (2) O t o t intrinsik keluar dari lingua dan ber-dan sejajar terhadap sulcus terminalis. Tiap barisan insersio pada lingua. Bekerja untuk membah bentukdikelilingi oleh lapisan bundar. lingua. Ada tiga pasang otot ekstrinsik dan tiga pasang otot intrinsik. 4. P a p i l l a e f o l i a t a e t e r l e t a k p a d a t e p i l a t e r a l l i n -gua, bempa tiga atau empat lipatan vertikal pendek. Juga terdapat otot t a m b a h a n yang secara tidakTerdapat mdimenter pada manusia. l a n g s u n g b e q ) c n g a m h p a d a l i n g u a . Y a i t u m m . in- ARTERI SARAFA. nasopalatina N. nasopalatinus A. palatina major N. palatinus majorAa. palatinae minores Nn. palatini minoresGambar 7 - 6 8 . Suplai serabut saraf dan arteri pada palatum durum dan molle

290 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI G a m b a r 7 - 6 9 . A . Tanda-tanda permukaan lingua. B. Suplai nervus sensorius umum dan khusus pada lingua

.•./_','2,V;i-KEPALA, PER REGIO 291frahyoidei dan suprahyoidei y a n g b e r h u b u n g a n d e - Otot i n t r i n s i kngan leher. Otot bekerja untuk menggerakkan os. Disebut menumt ketiga bidang spatium yang dile-hyoideum k e atas d a n k e bawah terhadap dasar lin- watinya. Serabut intrinsik bercampur dengan serabutgua. ekstrinsik. 1. Serabut longitudinal berjalan ke arah antero- M . ekstrinsik ( t a b e l 7-4) posterior dan disebar sebagai bundel superior dan in- 1. M . genioglossus keluar dari spina mentalis su- ferior. Bundel superior berjalan tepat di bawah mucperior (mberculum mentale mandibulae) sebagai ten- sa d o r s u m linguae; bundel inferior l>erjalan antardon sempit. Otot membenmk kipas kelingua di bagian genioglossus dan hyoglossus pada dasar lingua.belakang dan serabut-serabutnya berinsersio ke selu-ruh dorsum linguae. Serabut terbawah berinsersio Serabut berkontraksi unmk memendekkan;langsung ke os. hyoideum. lingua dan mengemtkan ujung lingua ke ; lakang. Serabut inferior dan medial bekerja unmk men-dorong dorsum linguae ke anterior, yaitu untuk mema- 2. Serabut transversal berjalan horizontal t^gakjukan lingua. Serabut superior bekerja u n m k memun- lums tepat d i bawah bundel longimdii|al superior.durkan ujung lingua dan mendorongnya ke inferior. Serabut transversal bekerja menyempitkan\lingua\dan membentuk saluran longimdinalpada dorsum linguke. 2. M . hyoglossus keluar dari permukaan aUs cor-nu majus dancomu minus ossis hyoideum os. hyoi- 3. Serabut vertikal berjalan dari dorsutn linguaedeum. M e m p a k a n lembaran otot datar, berbenmk pa- ke bawah kepermukaan inferior. Bekerja untuk men-ralelogram, yang bersudut k e atas d a n depan serta datarkan dan memperlebar lingua.berinsersio ke permukaan lateral lingua. A lesi lingua—ringkasan Serabut-serabutnya bekerja mendorong sisi lingua Protrusi—m. genioglossus, serabut inferior danke bawah dan menekan bagian dorsum linguae. Otot medialjuga membanm memundurkan lingua. R e t r u s i — m . genioglossus, styloglossus, serabut superior m . genioglossus. 3. M . styloglossus keluar dari pemmkaan depan Depresi—m. genioglossus dan hyoglossusprocessus styloideus, berjalan ke bawah dan depan Mengangkat~m. styloglossus dengan bantuan m .serta berinsersio pada pemmkaan lateral lingua. Otot palatoglossus.bekerja u n m k menggerakkan sisi lingua unmk menr- Memendekan—serabut longitudinal intrinsikbcntuk saluran penelanan. Juga membanm memun- Mempersempit—serabut transversal intrinsikdurkan lingua.G a m b a r 7 - 7 0 . Aspek lateral dari lingua untuk menunjukkan otot ekstrinsik dan struktur yang berhubungan dengannya

Tabel 7-4. OTOT EKSTRINSIK LINGUA Orlgo Insersio Aksl Nervus Arteri CNXII A. lingualisM . genioglossus Spina mentalis superior Serabut superior - ujung lingua Serabut superior: retraksi ujung linguaM. hyoglossus Serabut medial - dorsum linguae Serabut medial: depresi dorsum linguae CNXU A. lingualisM . styloglossus Permukaan atas c o m u Serabut inferior - ke corpus os. Serabut inferior: memajukan os. majus dan comu minus CNxn A. lingualis ossis hyoideum dari os. hyoideum hyoideum hyoideum Aspek lateral lingua Membantu retraksi lingua, menarik sisi Aspek anterior processus lingua ke bawah styloideus Aspek lateral lingua Meml>antu retmsi lingua, menarik sisi lingua ke atas

KEPMA, PER REGIO 293 Mendatarkan—serabut v e r t i k a l intrinsik N. glossopharyngeus (CN IX) m e m b a w a s e n s a s i Selain itu, lingua dapat memiliki l)enmk dan posisi rasa dari sepertiga belakang lingua.y a n g b e r m a c a m - m a c a m m e l a l u i a k s i k o m b i n a s i hei-bagai otot. N. vagus (CN X) m e m b a w a sensasi r a s a d a r i Suplai nervus motorius daerah sekitar epiglottis. Tiga pasang otot esktrinsik danintrinsik disuplaio l e h n. hypoglossus (CN XII) Dasarmulut Catatan klinis: trauma s e p e r t i f r a k m r r a h a n g (Gbr. 7-70, 7-71)dapat menyebabkan paralisa n . hypoglossus, meng-akibatkan otot lingua menjadi pasif unmk mendorong Dasar mulut adalah kavitas antara permukaan me-l i n g u a k e s i s i y a n g s a m a . Anastesi umum m e n y e b a b - dial corpus mandibulae d i atas linea mylohyoidea dankan kelemahan otot. Otot yang lemah atau paralisa dasar lingua. D i inferior, m . mylohyoideus membatasicenderung jamh kembali k e saluran pemapasan m e - dasar mulut dan berfiingsi sebagai diaphragma mus-nimbulkan sesak napas, kecuali bila saluran pema- cularis. D isuperior, kandungan dasar mulut termmppasan pasien dapat tetap terbuka (Gbr. 7-96) mnica mucosa yang tipis.Suplai nervus sensorius Tunica mucosa linguae berhubungan dengan mni-(Gbr. 7-69B) ca mucosa dasar mulut. Selain i m , mucosa dasar mulut meluas k e atas pada permukaan dalam mandibula, Tunica mucosa linguae disuplai oleh saraf sensasi unmk berakhir di superior sebagai gingiva lingual.u m u m dan sensasi khusus (sensorius) D i dasar mulut terdapat banyak stmkmr penting: 1 . Sensasi umum. N. lingualis (cabang V - 3 ) (1) tiga saraf dan ganglion, (2) dua glandulae saliva-membawa sensasi u m u m dari dua pertiga depan lin- riae m a j o r e s d a n d u c t u s n y a , d a n ( 3 ) a r t e r i .gua. N. l i n g u a l i s N. glossopharyngeus (CN IX) m e m b a w a s e n s a s i (Gbr. 7-40, 7-70)u m u m dari sepertiga belakang lingua N . lingualis sudah pemah dibicarakan bersama N. vagus (CN X) m e m b a w a s e n s a s i u m u m d a r i kandungan regio infratemporalis.daerah sekitar epiglottis. Arah. N . l i n g u a l i s k e l u a r s e b a g a i c a b a n g p o s t e r i o r 2 . Rasa. N. facialis (CN \U) ( m e l a l u i c h o r d a n. mandibularis ( V - 3 ) dalam fossa infratemporalis.tympani) membawa sensasi dari dua pertiga depan lin- Berjalan ke bawah, sedikit lateral dan ke anterior un-gua. tuk bergabung antara m .pterygoideus lateralis d a n Cavum nasi Cavum oris Sinus maxillaris A. lingualis M. buccinator N. lingualis VestibulumDuctus submandibularis M. genioglossus A. sublingualis Glandula sublingualis CNXII M. geniohyoideus N. mylohyoideus Venter anterior musculi digastrici M. m y l o h y o i d e u sG a m b a r 7 - 7 1 . Penampang koronal dari cavum oris dan dasar mulut

2 9 4 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGImedialis. Pada daeiah ini, saraf berhubungan dengan N . g l o s s o p h a r y n g e u s ( C N IX)chorda tympani yang ramping dari C NVII. N . lin-gualis tems berjalan k edepan dan bawah, masuk ke Arah. N . g l o s s o p h a r y n g e u s k e l u a r d a r i m e d u l l adasar mulut tepat d itengah radix molares tertius in- dan melewati foramen jugulare, k edasar luar kepala.ferius. D i sini, berjalan k epharynx antara tepi superior dan medial m . constrictor dan tems k e depan, jauh ke da- Pada dasar mulut, n .lingualis berjalan k e bawah lam tonsilla. Berakhir dengan masuk k e sepertiga be-dan naik k eatas pada permukaan lateral m . hyoglos- lakang lingua.sus. Saraf berakhir d i superior dengan mensuplai ca-bang-cabangnya ke dua-pertiga dorsum linguae. Cabang-cabang 1. R a m i pharyngei adalah sensorius u m u m bagi Cabang-cabang. D u a a t a u l e b i h c a b a n g g a n g l i o - mucosa batas pharynx.nik menekan ganglion submandibulare dari n. lingua- 2.Ramus musculi stylopharyngei adalah cabanglis, pada saat saraf mengelilingi permukaan m . hyo- motorius mnggal yang mensuplai otot longimdinalglossus. Cabang ini membawa serabut sensorius dan pharynx.parasympathicus ke ganglion. 3. R a m i linguales meluas ke mnica mucosa seper- tiga belakang lingua. Mensuplai sensasi u m u m d a n Cabang sensorius u m u m melewati mnica mucosa khusus dari rasa.dua-pertiga depan lingua. N. hypoglossus (CNXII) Serabut rasa sensorius khusus dari serabut- (Gbr. 5 - 1 6 , 7 - 7 0 )serabut chorda tympani, melewati mnica mucosa dua-pertiga depan lingua, bersama cabang sensorius Arah. N . h y p o g l o s s u s s u d a h p e m a h d i b i c a r a k a numum. bersama kandungan trigonum submandibulare. Saraf keluar dari medulla, melalui canalis hypoglossi danGanglion submandibulare kemudian menumn pada permukaan leher ke lapisan( l i h a t Gbr. 7 - 2 5 d a n Gbr. 7 - 7 0 ) . carotis dan kandungannya. Membawa nn. spinales da- ri A P R C l . P a d a u j u n g c o m u m a j u s o s s i s h y o i d e i , Ganglion submandibulare adalah tonjolan kecil saraf melingkar ke depan danmenghilang dalam m .serta datar yang terganmng dengan banman serabut mylohyoideus unmk masuk ke dasar mulut. Kemudianganglionik dari n .lingualis. Seperti semua ganglion mengeluarkan cabang untuk mensuplai otot lingua.cranialis parasympathici, ganglion ini menerima su-plai sensorius danserabut simpatetik selain serabut Cabang-cabangparasympathicus. 1. N . hypoglossus descendens mengandung sebagian besar nn. spinales C l . Keluar dari n . hypo- Serabut-serabut masuk glossus sebagai saraf yang melingkar k e depan. N . 1. Serabut sensorius melewati ganglion dari ca- hypoglossus descendens tems berjalan kebawah padabang lingualis V - 3 . Serabut tentu saja, tidak bersinap- l e h e r u n t u k m e m b a n m m e m b e n t u k ansa hypoglossi,sis pada ganglion. yang mensuplai m. infrahyoideus coli. 2. Serabut simpatetik keluar dari plexus saraf 2. Nervus k em . thyrohyoideus dan genioglossuspcrivaskular postsinapsis yang mengelilingi cabang a. dikeluarkan d a n mencerminkan sisa serabut nn. spi-carotis externa. Arteri yang menemani serabut inik e nales C l .ganglion submandibulare adalah a. lingualis dan 3. R a m i motorius linguales berjalan k etiap ototmungkin juga a. facialis. Serabut-serabut tidak ber- ekstrinsik dan intrinsik lingua.sinapsis pada ganglion; tetapi hanya mclewatinya (su-dah beisinapsis pada ganglion cervicale superius dari A. lingualistmncus sympathicus). (Gbr. 7 - 7 0 ) 3. Serabut parasimpatetik dari C N V I I berjalan Asal dan arah. A . lingualis keluar sebagai cabangke ganglion submandibulare melalui chorda tympani kolateral a. carotis extema tepat d i atas ujung comubersama dengan n . lingualis. Serabut parasimpatetik majus ossis hyoidei. Berjalan melewati trigonum sub-melewati ganglion submandibulare melalui cabang mandibulare danberjalan ke anterior antara m . ge-ganglionik n. lingualis dan bersinapsis dalam ganglion nioglossus yang lebih dalam danhyoglossus yangdengan neuron sekunder. lebih superficial. Arteri berjalan berliku-liku dan ter- bagi atas 3 cabang. Serabut-serabut keluar Serabut postganglionik berjalan keluar unmk men-suplai (1) glandula submandibularis; (2) glandula sub-lingualis, dan(3) glandula mucosa minor dari dasarmulut.

KEPALA, PER REGIO 295 Cabang-cabang D i superior, hanya selapis tipis mucosa yang m e m i - 1 . Rami dorsales linguae I c e l u a r u n t u k m e n s u p l a i sahkan glandula dari cavum oris di atasnya. Plica sub-sepertiga belakang lingua. lingualis dalam cavum oris menumpi letak glandula 2 . A . sublingualis b e r j a l a n k e d a l a m u n m k m e n - ini. . \"suplai glandula sublingualis dan dasarmulut. 3 . Bagian terminal d a r i a . l i n g u a l i s y a n g m e - Ductus sublingualis. K i r a - k i r a 1 2 d u c m s k e c i l s a -lingkar ke atas u n m k mensuplai dua-pertiga depan lin- ling berhubungan melalui plica sublingualis ke cavumgua. oris. Beberapa ducms yang letaknya lebih k e anterior mungkin memiliki drainasi k e bagian medial ducmsGlandula submandibularis submandibularis yang terletak d i dekatnya, unmk mencampur sekresinya dengan sekresi glandula sub- Glandula submandibularis adalah salah sam dari mandibularis.ketiga glandulae salivariae majores. Mempakan glan-d u l a serosa d a n mucosa, s e r t a t e r l e t a k s e b a g i a n d i t r i - Suplai arteri dan saraf. G l a n d u l a s u b l i n g u a l i sgonum submandibulare dan sebagian di dasar mulut. seperti juga glandula submandibularis, menerima sera- but otonom postganglionik dari ganglion submandi- Letak ( l i h a t G b r . 5 - 1 9 d a n G b r . 7 - 4 0 B ) . B a g i a n s u - bulare.perficial glandula dianggap sebagai bagian trigonumcoli submandibulare. Glandula i msendiri mengeli- Suplai darah berasal dari rami glandulares a. sub-lingi tepi belakang m . mylohyoideus dan menjadi lingualis.glandula profunda di dasar mulut. Bagian dalam glan-dula meluas k einferior antara corpus mandibulae dan Glandulae salivariaedasar lingua sejauh molares secundus. Pada daerah ini,glandula tems meluas ke depan sebagai ductus sub- Ringkasan dari keriga glandulae salivariae dapatmandibularis. dilihat pada tabel 7-5. Detail glandula parotidea di- bicarakan pada bab tentang regio parotidea. Ductus submandibularis ( l i h a t G b r . 7 - 4 0 B , G b r .7-70, 7-71). Ducms submandibularis meluas ke ante- Glandulae salivariae tems membenmk saliva yangrior a n t a r a g l a n d u l a s u b l i n g u a l i s d i l a t e r a l d a n c o r p u s mengalir melalui ducms ke cavum oris. Rangsanglinguae d imedial. Ducms berakhir keanterior, mem- penglihatan atau bau makanan, menimbulkan pemben-buka ke cavum oris melalui papillae sublinguales tepat tukan saliva yang cepat (membasahi mulut), melaluidi samping frenulum linguae garis tengah. kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi ducms acini dan ducms lain. Catatan klinis: Kadang-kadang, deposit kal-sifikasi (sialolit) menyumbat ducms dan menimbulkan Kadang-kadang, kontraksi yang kuat sehinggapembengkakan glandula submandibularis. Telah se- agak terasa sakit dari m . mylohyoideus akan memerasring d i u s a h a k a n u n m k m e m e r a s ' s u s u ' s i a l o l i t k e a r a h bagian dalam glandula submandibularis, menghasil-anterior melalui ductus dan keluar k e orifisum, atau kan saliva melalui orifisum submandibularis.mengangkatnya secara operasi. Glandulae salivariae accessoriae. G l a n d u l a - g l a n - Suplai arteri dan saraf. G l a n d u l a s u b m a n d i b u l a r i s dula mucosa kecil d i icpanjang mucosa mulut, me-disuplai oleh serabut otonom postganglionik dari ngeluarkan sekresinya langsung ke cavum oris melaluiganglion submandibulare ( C N VII). ductus kecil yang terpisah. Rami glandulares dari a. facialis mensuplai glan- Suplai saraf glandula. W a l a u p u n c a b a n g p a r a s i m -dula submandibularis. patetik sistem sarafotonom umumnya dianggap dapat mengkontrol pengeluaran saliva, tetapi makin jelasGlandula sublingualis teriihat bahwa cabang simpatetik juga ikut berperan disini. Sifat permanen ganda ini,belum diketahui de- Glandula sublingualis pada dasamya adalah glan- ngan jelas.d u l a e s a l i v a r i a e d e n g a n sekresi mucosa. Sialografi ( G b r . 7 - 7 2 , 7 - 7 3 ) . A r a b d a n b e s a r d u c - Letak. G l a n d u l a s u b l i n g u a l i s t e r i e t a k t e m t a m a p a - tus submandibularis d a nparotideus dapat diperiksada dasar mulut. D i samping, terletak bersandar pada secara radiografi. Kanula kecil dimasukan ke orifisumfovea sublingualis mandibulae dan di medial, terletak ducms dan substansi radiopak disunrikan. Prosedur inisepanjang dasar lingua. Glandula memanjang dan diikuti dengan pembuatan radiograf, sehingga setiapsumbu panjangnya mengarah k e anteroposterior. penyumbatan ductus dapat dilihat.Glandula kiri dan kanan bertemu di anterior, memben-mk massa tapal kuda yang mengelilingi dasar lingua.

Tabel 7-5. GLANDULAE SALIVARIAE MAJORES Lokasi Sekresi Ductus Suplai nervus Suplai arteri Ranu glandulares dari a.Glandula parotidea Regio parotidea: interval Serosa Ductus parotideus berjalan ke Preganglionik: n. petrosus minor, antara tepi posterior anterior sepanjang tepi late- cabang C N I X temporalis superficialis ramus d a ntepi anterior Serosa ral m . masseter, bergulung dan transversa facialis atas m . stemomas- dan ke atas tepi anterior m . Sinapsis: ganglion oticum toideus mukosa masseter untuk menembus Serabut postganglionik: serabut R a m i glandulares a. pipi, dan berdrainasi ke ca- facialis dan a. lingualisGlandula subman- Bagian superficial: regio v u m oris pada facies oc- keluar dari ganglion oticum dan dibularis submandibularis antara clusalis molares secundus t)erjalan bersama n. auriculotem- aspek lateral m . mylo- superius. poralis cabang V-3 ke regioGland ula sublingualis hyoideus dan fovea parotidea submandibularis man- Ductus submandibularis ber- dibulae. jalan ke depan dari bagian Preganglionik: n. chorda tympaiu dalam glandula d a n ber- cabang C N V I I Bagian profunda: pada drainasi ke cavum oris di dasar mulut antara belakang incisivi primus in- Sinapsis: ganglion submandibulare basis lingua d a n glan- ferius Postganglionik: serabut keluar dari dula sublingualis ganglion dan berjalan ke glandula Dasar mulut, di medial fovea sublingualis man- Mucosa Ductus sublingualis mem- Preganglionik: n. chorda tympani, R a m i glandulares a. lin- dibulae; d i atas m . buka langsung ke cavum cabang C N V I I gualis mylohyoideus. oris melalui oriOsum pada plica sublingualis; ductus Sinapsis: ganglion submandibulare anterior membuka ke Postganglionik: serabut keluar dari medial ke ductus subman- dibularis ganglion dan menuju ke glandula

KEPALA, PER REGIO 297 Ductules glandula Kanula parotidea Kateter Corpus mandibulae Ductus parotideusRamus mandibulaeG a m b a r 7 - 7 2 . Sialograf dari ductus parotideus (atas ijin Dr N. Marcus). 56. Ductus submandibularis Corpus mandibulaeRamus mandibulae Ductules bagian dalam glandula Ductules bagiansuperficial glandulaG a m b a r 7 - 7 3 . Sialograf dari ductus submandibularis (atas ijin Dr. N. Marcus)



liEPAIA, PER REGIO 299 Gigi geligi sempit pada gigi berakar tunggal atau ke sam canalis per akar pada gigi berakar jamak. Canalis membuka Tampaknya aneh bahwa buku-buku wajib yang pada apex radicis dentis sebagai foramen apicis dentisditulis untuk mahasiswa kedokteran gigi hanya sedikit yang kecil. D i sini dianggap bahwa arteri dan sarafmembicarakan tentang gigi, bila dibanding dengan masuk atau keluar dari foramen ini.buku-buku anatomi medis. Anatomigigi umunmya di-ajarkan secara tradisional sebagai suatu pelajaran ter- 2. D e n t i n u m membenmk dinding cavitas pulparispisah dantersedia beberapa buku tertentu yang hanya dan canalis radicis dentis. Juga membenmk ketebalanberbicara tentang anatomi gigi. struktur corona dentis danradix dentis. Tubula den- tinum tetap berhubungan dengan odontoblast cavitas Dalam usaha kami u n m k memperkenalkan anato- pulparis. Dengan mekanisme yang belum diketahui,mi umum, kami juga mengikutsertakan anatomi gigi rangsang dentinum yang terpotong pada gigi vitalgeligi serta strukmr pendukung secara sederhana se- diteruskan melalui mbula kesaraf pulpa. Rangsang inibagai pengenalan terhadap suplai saraf ke gigi-gigi, diteruskan oleh sistem saraf tepi ke otak, yang dite-diikuti dengan bab tentang anatomi teknik anastesi rima sebagai rasa sakit.lokal. 3. C e m e n t u m adalah lapisan tipis bahan yang se-Bagian-bagian luar gigl perti mlang, yang dibagian luar menumpi pemmkaan(Gbr. 7-74 A,B). radix dentis. M e m p a k a n bahan yang menopang sera- but-serabut kolagen ligamentum periodontium. Tiap gigi mempunyai s a m atau beberapa radixdentis yang terletak dalam socket mlang atau alveolus 4. E n a m e l u m adalah bahan yang sangat keraspada maxilla atau mandibula. Radix dentis menopang tetapi rapuh (bila tidak tertopang) yang membungkuscervix dentis yang pendek, yang dikelilingi oleh j a - dan menutupi dentinum corona dentis. Terdiri dariringan gingiva. D iatas cervix dentis terletak corona prisma atau rod kalsifikasi yang sangat padat.dentis yang tampak d icavum oris. Permukaan gigl dan Istilah yang digunakanJaringan gigi(Gbr. 7-75,7-76) Corona dentis seperti teriihat pada cavum oris, me- miliki lima nama permukaan: 1. Cavitas pulparis adalah kavitas berlubang da-lam corona dentis dan cervix dentis. Mengandung 1. Facies occlusalis adalah permukaan kunyahjaringan lunak pulpa yaitu odontoblast pada bagian atau gigitan.tepi yang membentuk dentinum, seljaringan ikat bia-sa, pembuluh darah dan saraf. Cavitas pulparis m e m - 2. Facies vestibularis menghadap ke vestibulum.bentuk saluran kebawah kecanalis radicis dentis yang Pada terminologi kuno didefinisikan sebagai facies buccalis gigi-gigi posterior (menghadap ke pipi)dan facies labialis gigi-gigi anterior (menghadap kc labi- u m oris). Enamelum iingiva Dentinum Cavitas pulparis Ligamentum G a m b a r 7 - 7 5 . Bagian-bagian gigi Cementum periodontium fibrosaCanalis radicis dentis Alveolus


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook