14 Perhitungan Galian dan Timbunan 424Tabel 41. Daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan MATERIAL Lb/BCY % Selt Lb/LCY Load factor (%)Bauksit 3200 33 2400Caliche 3800 82 2100 75Cinders 1450 52 950 55Karnotit, Bijih Uranium 3700 35 2750 66Lempung, Tanah Liat Asli 3400 22 2800 74Kering untuk digali 3100 11 2500 82 81 25Basah untuk digali 350 2800 80Lempung dan kerikil 41kering 2800 11 2000 74 3100 2800 74Lempung dan kerikil 35Basah 2700 35 2000 74Batu bara : antrasit muda 2500 35 1850 74Batu bara : Tercuci 2150 1600 74Batu bara : Bitumen 35muda 1900 1400 74Batu bara : Tercuci 43 4700 3300 70Batuan lapukan 33 3850 2900 7575% batu 25%tanah 25biasa 3300 2550 8050% batu 50% tanah 25biasa 3200 27 2550 8025% batu 75% tanah 3400 23 2700 79biasa 2600 64 2100 81Tanah-Kering Padat 4600 12 2800 61 3650 12 3250 89Tanah-Basah 2850 12 2550 89 3200 12 2850 89Tanah-Lanau (Loam) 3800 27 3400 89 3400 - 2700 79Batu granit-pecah 75 4050 -Kerikil, siap pakai - 3050 57 3550 75Kering 2700 57 4700Kering ¼”, 2” (6-51mm)Basah ¼”, 2” (6-51mm)Pasir dan tanah liat-lepasPasir dan tanah liat-pa datGips dengan pecahanbesarGips dengan pecahankecil
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 425Tabel 42. Daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahanMATERIAL Lb/BCY % Selt Lb/LCY Load factor (%)Hematit, bijih besi 4900 18 4150 85Batu kapur-pecah 4400 69 2600 59Magnetit, bijih besi 5500 18 4700 85Pyrit, bijih besi 5100 18 4350 85Pasir batu 4250 67 2550 60Pasir-Kering lepas 2700 12 2400 89Pasir-Sedikit basah 3200 12 2850 89Pasir-Basah 3500 12 2900 89Pasir & Kerikil-Kering 3250 12 2900 89Pasir & Kerikil-Basah 3750 10 3400 91Slag-Pecah 4950 67 2950 60Batu-Pecah 4950 67 2700 60Takonit 7100- 75 – 72 4100- 9450 5400 57 – 58Tanah permukaan 43(Top soil) 2300 1600 70Traprock - pecah 49 4400 2950 67Besarnya persentase shringkage adalah : Perhitungan Luas Penampang,Sh = ⎜⎛1 − B ⎟⎞ x100 % Pada cara sederhana penampang dibagi ⎝ C⎠ menjadi bentuk segitiga, persegi panjang atau trapesium.Dimana : Contoh : Sh = % Penyusutan (shringkage). Misal akan dihitung volume dari galian B = Berat jenis tanah keadaan asli sebagai berikut : (Lb/curf) C = Berat jenis tanah pada X1 X2 (lb/curf)c. Perhitungan Galian dan TimbunanUntuk menghitung volume galian atau h2 d h1timbunan dari suatu badan jalan atausaluran misalnya, maka harus diketahui dulu aluas penampangnya. Dalam menghitung bluas penampang dapat dilakukan beberapacara seperti: cara sederhana, cara Gambar 406. Penampang trapesiumkoordinat dan lain-lain.
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 426Luas galian : = ½ ( [y1 (x4 - x2) + y2 (x1 - x3) + y3 (x2L = ½ [d (X1 + X2) + aha1 + (b-a) h 2] + x4) + y4 (x3 + x1)] atau : ½ (yn (xn- 1 – xn+1))Kalau a = ½ b maka, cara lain untuk 2 kali luas adalah:L= ½ [d (X1 + X2) + ½ b (ha1+ h 2)] 2A = (x1y2 + x2y3 + x3y4 + x4y1) - (y1x2Untuk menghitung luas timbunan : + y2x3 + y3x4 + y4x1) B b 2A = xn Xn+1 – yn xn+1h2 A m1 C atau dapat juga dinyatakan sebagai berikut: b + 2mh2 y1 / y2 / y3 / y4 / y1 h1 x1 x2 x3 x4 x1 D Perbanyaklah menurut diagonal-diagonal yang ditandai dan jumlahkan semuaGambar 407. Penampang timbunan perbanyakan ini (semua positif). Kemudian perbanyak menurut diagonal-diagonal yangLuas = ½ h2 (2b + 2 mh2) + ½ (h1 – h2) x tidak ditandai dan jumlahkan perbanyakan (b + 2 mh2) ini (semua negatif). Selisih dari kedua hasil penjumlahan ini merupakan 2 kali luas = ½ bh2 + ½ hi (b+2mh2) bidang 12341.Hitungan luas dengan cara koordinat, Pada perhitungan penampang yang hanyaY 3 terdiri galian saja atau timbunan saja, 2 4 sebagai sumbu-sumbu diambil canter-line dan dasar jalan. 1 X Pada penampang di lereng yang terdiri dariGambar 408. Koordinat luas penampang galian dan timbunan, maka sumbu vertikal diambil pada perpotongan dasar jalan dan lereng. Jadi cut (galian) dan fill (timbunan) dihitung tersendiri.Luas 12341 adalah : Biasanya pada hitungan di dapat harga = ½ ( [(x1 + x2) (y2 + y1) + (x2 + x3) (y3 + positif untuk cut dan negatif untuk fill. y2) (x1 + x4) (y4 – y1) + (x2 + x4) (y3 +y4)
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 427d. Perhitungan Volume Kalau kita bandingkan antara VA dan VP pasti ada perbedaan yang disebut denganCara yang paling mudah untuk menghitung koreksi prismoida Kv. Jika Kv ditambahkanvolume adalah dengan mengambil luas rata- pada VA, maka hasilnya akan mendekati VP.rata bidang awal dan bidang akhir kemudian Jadi : Kv = VP - VAdikalikan dengan jarak L.Jadi volume adalah : Kv = L (D1 – D 2 ) (x1 – x2) m 3 12 VA = ½ (A1 + A2) L m3 Dimana besaran-besaran d, x dan L adalahDimana : A1 = luas bidang awal seperti gambar dibawah ini : A2 = luas bidang akhir L = jarak antara A1 dan A2 X2 LHasil ini cukup baik kalau daerahnya rata,jadi penampang-penampang antara A1 dan D2A2 tidak jauh beda. Karena cara ini D1sederhana sekali, maka sering dipakai dandianggap sebagai formula standar untukpemindahan tanah.Cara yang lebih teliti adalah dengan rumus X1prismoida :VP = L ( A1 + 4 Am + A1 ) Gambar 409. Volume trapesium B Contoh Soal:Dimana :VP = Volume dengan rumus prismoida. 1. Gambar berikut ini merupakan suatuL = Jarak antar bidang awal A1 dan penampang galian. Penampang dibagi dalam dua bidang A1 dan A2, masing- bidang akhir A2. masing mempunyai koordinat sepertiAm = Bidang tengah antara A1 dan A2 dan tergambar. Hitunglah seluruh luas penampang galian ! sejajar dengan kedua bidang ini.Cat : Am bukan rata-rata dari A1 dan A2 Am ≠ ½ (A1 + A2)
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 428 Y3/12 2,5/8 2/0 1,5/10 A1 A2 0/6 0/0 0/6 6 6Gambar 410. Penampang galian Penyelesaian : Untuk sebelah kiri, 0 0 3 2,5 2 0 // / // 0 6 12 8 0 0 Luas 2 A1 = 0 + 18 + 30+ 16+ 0 – (0 + 0 + 24 + 0 + 0) = 64 – 24 = 40 m2 Untuk sebelah kanan, 0 / 0 / 1,5 / 2 / 0 0 6 10 80 0 Luas 2 A2 = 0 + 9 + 20+ 0 – (0 + 0 + 0 + 0) = 29 – 0 = 29 m2 Luas seluruh penampang : A = 1 (40 + 29) = 34,50 m 2 2
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 4292. Gambar berikut ini merupakan suatu Untuk sebelah kanan, penampang timbunan. Penampang dibagi dalam dua bidang A1 dan A2, 0 / 2 / 2,5 / 1,5 / 0 / 0 masing-masing mempunyai koordinat 00 3 9 60 seperti tergambar. Hitunglah seluruh luas penampang timbunan ! 0/6 Y 0/6 0/0 12 1,5/92,5/11 A1 A2 2,5/3 2/2Gambar 411. Penampang timbunan Luas 2 A2 = 0 + 0 + 4,5+ 0 + 0 – (0 + 9 + 22,5 + 37,5) Penyelesaian :Untuk sebelah kiri, = 4,5 – 37,5 = 29 m2 0 / 2 / 2,5 / 0 / 0 0 0 11 6 0 Luas seluruh penampang : Luas 2 A1 = 0 + 0 + 0+ – (0 + 15 + 22 A = 1 (−37 − 33) = - 35 m 2 +0) 2 = 64 – 24 Berdasarkan gambar diatas, luas timbunan = - 37 m 2 sebesar 35 m2.
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 4303. Berdasarkan gambar berikut ini hitunglah luas galian dan timbunan C 3/4 2,5/9 6 cm 1,5/4 6 cm 0/7 0/0 0/5 2/63/13Gambar 412. Penampang galian dan timbunan Luas 2 A2 = 0 + 15 + 27,5 + 13,5 – (0 + 0 + 27 + 10 + 0) Penyelesaian : = 56 – 37 Untuk timbunan , 2 A2 = 19 m2 0/2/ 3 /0/0 A2 = 9,5 m 2 0 6 13 7 0 Sehingga diperoleh luas penampang Luas 2 A1 = 0 + 18 + 0+ 0 – (0 + 26 + galian (A2) = 9,5 m2 21 + 0) 14.6 Penggambaran Galian = 18 – 47 dan Timbunan 2 A1 = - 29 m 2 A1 = -14,5 m2 Penggambaran galian dan timbunan dilakukan pada setiap titik irisan penampang Sehingga diperoleh luas penampang melintang, sejumlah titik yang telah timbunan (A1) = -14,5 m2 ditentukan sebelumnya. Berikut beberapa contoh penggambaran galian dan timbunan. Untuk galian, 0 / 0 / 3 / 2,5 / 1,5 / 0 0 5 11 9 4 0
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 431Gambar 413. Penampang melintang galian dan timbunan
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 432 Model DiagramMAloirdIlemluDUiakugrraTmanaAhliPrertemuan ke-14Dosen PenanggPunegrPhJeairtwhuiantubgn:agDnarn.GIrG.aDalrliisaa.nHn.dIdsakanannTdiTmairbmuMbnuaudnnaaPnurwaamijaya, MT Peta Situasi Galian dan Timbunan Pengukurandengan Garis- Sipat Datar ProfilGaris Kontur Memanjang dan Melintang di LapanganGridding (Kotak-Kotak Bujur Luas Rata-Rata Galian dan Sangkar) Timbunan 2 Profil Melintang dikalikan dengan jarak mendatar antara 2 profil melintang meter kubikPerencanaan Kavling Perencanaan Jalan dan Perencanaan Bangunan Air Perumahan Jembatan Teknologi Pemetaan Canggih (Sophisticated Mapping) GPS Perangkat Lunak(Global Positioning System) CAD dan GIS Total StationGambar 414. Diagram alir perhitungan galian dan timbunan
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 433 Rangkuman Berdasarkan uraian materi bab 14 mengenai perhitungan galian dan timbunan,maka dapat disimpulkan sebagi berikut:1. Galian dan timbunan dapat diperoleh dari peta situasi yang dilengkapi dengan garis- garis kontur atau diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran sipat datar profi l melintang sepanjang koridor jalur proyek atau bangunan.2. Adapun Tujuan lain dari perhitungan galian dan timbunan sebagai berikut : a. Meminimalkan penggunaan volume galian dan timbunan pada tanah, sehingga pekerjaan pemindahan tanah dan pekerjaan stabilitas tanah dasar dapat dikurangi, waktu penyelesaian proyek dapat dipercepat, dan biaya pembangunan dapat se- efisien mungkin. b. Untuk menentukan peralatan (alat-alat berat) yang digunakan pada pekerjaan galian maupun timbunan, dengan mempertimbangkan kemampuan daya operasional alat tersebut.4. Sebelum memulai perhitungan galian dan timbunan, pekerjaan diawali dengan pematokan (stake out). Pematokan bertujuan untuk menandai wilayah mana saja yang akan terkena galian dan timbunan, atau bagian-bagian di lapangan yang menjadi bakal proyek. Setelah pekerjaan stake out selesai, pekerjaan galian dan timbunan dapat dimulai dengan mengolah data yang diperoleh dari lapangan untuk selanjutnya diolah. Ada tiga sistem utama yang dipakai: metode tampang melintang, metode luas satuan atau lubang galian sumbang dan metode luas garis tinggi.5. Beberapa kesalahan khas yang dibuat dalam hitungan pekerjaan tanah adalah: a. Mengacaukan tanda-tanda aljabar dalam hitungan luas ujung memakai metode koordinat. b. Memakai persamaan untuk hitungan volume stasiun angka bulat padahal yang ada adalah stasiun angka pecahan. c. Memakai volume luas ujung untuk bentuk pyramidal atau bentuk paju (wedgeshaped). Mencampur adukkan kuantitas galian dan timbunan.
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 434 Soal LatihanJawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini!1. Sebutkan beberapa kesalahan khas yang dibuat dalam hitungan pekerjaan tanah?2. Penggambaran galian dan timbunanan dilakukan pada setiap titik irisan penampang melintang. Berikan beberapa contoh penggambaran galian dan timbunan?3. Apa tujuan lain dari perhitungan galian dan timbunan?4. Sebelum memulai perhitungan galian dan timbunan, pekerjaan diawali dengan pematokan. Apa tujuan dari pematokan? Serta sebutkan cara dan prosedur-prosedur pematokan?5. Materi yang terdapat di alam berada dalam keadaan padat dan terkonsolidasi dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian -bagian yang kosong atau terisi udara di antara butir- butirnya. Apa yang terjadi jika material tersebut digali? Bagaimana cara menghitung vulume galian dan timbunan, serta berikan contoh dan gambarnya?
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 435 15. Pemetaan Digital (Digital Mapping) 15.1 Pengertian pemetaan digital 1. Raster Merupakan format data dengan satuan pixelPeta adalah sarana informasi (spasial) (resolusi/kerapatan) ditentukan dalammengenai lingkungan. Pekerjaan – satuan ppi (pixel per inch). Tipe format inipekerjaan teknik sipil dan perencanaan, tidak bagus digunakan untuk pembuatandasarnya membutuhkan peta-peta dengan peta digital, karena akan terjadi korupsi databerbagai macam jenis tema dan berbagai ketika dilakukan pembesaran ataumacam jenis skala pengecilan. Contoh format data raster : bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif,Pemetaan adalah suatu proses penyajian dan terbaru PNG.informasi muka bumi yang fakta (dunianyata), baik bentuk permukaan buminya 2. Vektormaupun sumbu alamnya, berdasarkan skala Merupakan format data yang dinyatakanpeta, system proyeksi peta, serta symbol- oleh satuan koordinat (titik dan garissymbol dari unsur muka bumi yang termasuk polygon) format ini yang dipakaidisajikan. Kemajuan di bidang teknologi untuk pembuatan peta digital atau sketsa.khususnya di bidang computer Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig),mengakibatkan suatu peta bukan hanya tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift).dalam bentuk nyata (pada selembar kertas,real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat 15.2 Keunggulan pemetaandisimpan dalam bentuk digital, sehinggadapat disajikan pada layar monitor yang digital dibanding pemetaandikenal dengan peta maya (Virtualmapsatau softcopy). konvensionalPemetaan digital adalah suatu proses Tabel 43. Keunggulan dan kekurangan pemetaanpekerjaan pembuatan peta dalam format digital dengan konvensionaldigital yang dapat disimpan dan dicetaksesuai keinginan pembuatnya baik dalam Pemetaan digital Pemetaan Konvensionaljumlah atau skala peta yang dihasilkan. Penyimpanan Skala dan standarFormat digital terdiri dari 2 macam berbeda Pemanggilan Kembali Cek manual Pemutahiran Mahal dan memakan waktu Analisa Overlay Memakan waktu dan tenaga Analisa Spasial Rumit Penayangan mahal
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 43615.3 Bagian - bagian pemetaan digitalPemetaan digital terdiri dari perangkatkeras, perangkat lunak, tenaga kerja, danperangkat intelegensia.15.3.1 Perangkat keras Gambar 416. Perangkat keras ScannerKomponen dasar perangkat keras - Sistem masukan terdiri dari :Pemetaan Digital dapat dikelompokan 1. Data tekstual (atribut), dapat ditinjau darisesuai dengan fungsinya antara lain data hidrologi, geologi teknik, tata gunaa. Peralatan pemasukan data, misalnya lahan, data geometris dan data-data lainnya.papan digitasi (digitizer), Penyiam 2. Data grafis atau peta terdiri dari peta- peta topografi dan peta-peta tematik.(scanner), keyboard, disket dan lain-lain. 3. Sistem pemrosesan dan penyimpanan terdiri dari :b. Peralatan penyimpanan dan pengolahan 1. Pemrosesan data tekstual yaitudata, yaitu komputer dan dapat berdiri sendiri tanpa dihubungkan dengan informasi grafisperlengkapannya seperti : monitor, tetapi dapat juga bergantung pada atau berkaitan dengan informasipapan ketik (keyboard), unit pusat grafis. 2. Pemrosesan data grafis meliputipengolahan (CPU- central processing manipulasi penyajian grafis, pembuatan peta-peta tematik,unit), cakram keras (hard-disk), floppy penggabungan informasi grafis, kodifikasi penyajian dengandisk,dan flashdisk atributnya, overlay atau penumpukan tema tertentu, pembuatan legenda,c. Peralatan untuk mencetak hasil seperti perhitungan luas suatu area atau kurva, perhitungan jarak, pembuatanprinter dan plotter garis kontur untuk tema tertentu,Gambar 415. Perangkat keras
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 437 perhitungan beda tinggi, orientasi - Survei digitasi langsung dari model relatife dan orientasi absolute posisi- posisi dan lain sebagainya. orientasi absolute karakteristik 3. Sistem keluaran - Survei lapangan, Keluaran akhir dari pemrosesan data - Laporan-laporan (atribut, dapat berupa suatu tabel-tabel, laporan-laporan, grafik atau peta. fungsional), Hasil ini dicetak sesuai format yang - Laporan topologi yang ada serta berlaku dan dicetak berdasarkan kepentingan dan keinginan berhubungan fungsional dan features pengguna. petanya,15.3.2 Perangkat lunak - Laporan serta kesatuan grafis yangPerangkat lunak yaitu alat atau media yang berhubungan dengan aplikasi kajian,digunakan untuk konversi, penggambaran, - Informasi kuantitatif hasil dari analisis datapenyimpanan, pemanggilan pemanipulasiandari analisis data untuk melengkapi serta spasial berikut keberadaannya.untuk penyajian informasi. Perangkat lunakyang digunakan biasanya mempunyai Informasi-informasi diatas dapat diperolehfasilitas database koordinat baik 2 dimensi langsung atau diperoleh setelah dilakukanmaupun 3 dimensi yang dilengkapi pula manipulasi dan analisis lebih lanjut.dengan hubungan antar muka sistemmasukan dan sistem keluaran. x Tenaga kerja15.3.2.1 Sistem Masukan dan Keluaran Tenaga kerja yang dilibatkan pada pemetaan digital biasanya relatif sedikit danBagian teratas dari diagram memperlihatkan dapat terdiri dari operator produksi data.sistem masukan yang menghasilkan Tenaga kerja termasuk kedalam penggunainformasi kepada basis data topografi digital. kelas pertama dan pengguna kelas kedua .Masukan ini dapat diperoleh dari suatusumber informasi atau dari sumber-sumber - Pengguna kelas pertama :yang berbeda-beda dan terdiri dari : pemrograman aplikasi tertentu yang bertanggung jawab dalam penulisan- Hasil digitasi peta-peta topografi yang telah program-program aplikasi untuk ada atau dari peta-peta ortofoto, eksplorasi basis data. - Pengguna kelas dua : Pengguna akhir yang dapat mengakses dan memanggil kandungan basis data dari suatu terminal komputer atau stasiun kerja (workstation) untuk komunitas penunjang tertentu.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 438- Perangkat Intelegensia - Sistem keluaran Perangkat intelegensia melibatkan pakar Sistem keluaran data dapat berupa komputer, pakar geodesi, dan pakar hardcopy, softcopy, atau elektronik pemrograman serta pembangunan keluaran hardcopy berupa suatu media sistem untuk menghasilkan otomatisasi penyajian permanen. Keluaran softcopy pembuatan peta. Perangkat intelegensia adalah keluaran dalam bentuk penyajian termasuk pengguna kelas ketiga. di layar komputer, keluaran softcopy digunakan sebagai pedoman interaksi- Pengguna kelas ketiga : bagi operator untuk mengevaluasi hasil Administrator batas basis data, yaitu di layar sebelum hasil akhir tersebut orang atau sekelompok orang yang dicetak. Pengajian dalam bentuk bertanggung jawab dalam pengawasan softcopy biasanya tidak digunakan sistem basis data secara keseluruhan. sebagai keluaran akhir karena ukurannya yang relatif kecil serta kekurangan dalam15.3.2.2 Sistem pengubah peta analog kualitas data jika disajikan dalam citra menjadi peta digital fotografi dan elektronis. Keluaran dalam bentuk elektronis terdiri dari file-file- Sistem masukan komputer. Keluaran dalam bentuk Data analog yang akan didigitalisasikan elektronik ini dimaksudkan untuk terdiri dari data grafis dan data atribut. pemindahan data ke system komputer Kedua jenis data ini berbeda prinsip lain untuk penambahan analisis atau pemasukan datanya kedalam lingkungan menghasilkan keluaran hardcopy komputer. Sistem masukan untuk ditempat lain. mengubah peta analog menjadi peta digital dapat dilakukan melalui papan - Sistem penyimpanan ketik (keyboard), alat digitasi peta Sistem penyimpanan data dapat (digitizer) dan alat pemindai (scanner). berbentuk kaset, hard disk, compact disk, Media pemasukan ini dipilih berdasarkan disket,atau flashdisk. jenis datanya dan ketelitian data yang diinginkan. Untuk data atribut biasanya - Sistem pengolahan dilakukan melalui papan ketik, untuk data Sistem pengolahan data peta digitall grafis biasanya dilakukan melalui digitasi dapat ditunjang oleh berbagai macam atau alat scan. Pemasukan data tersebut processor yang dilengkapi pemroses beracuan pada jenis datanya. numeris dan memori pengaksesan data acak (RAM)
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 439 - Sistem koordinat tema yang berhubungan untuk Sistem koordinat grafis pada CAD jaringan irigasi atau tema lain untuk aplikasi digital dapat dilakukan yang memberikan andil dalam secara absolute, relatife, atau polar. perencanaan irigasi. Fasilitas-fasilitas pemotongan garis, Tampilan untuk topografi kajian. penyambungan garis pembuatan Peta-peta topografi sebagai suatu sudut menyiku, pengulangan grafis, basis informasi untuk sistem penggabungan grafis, pemisahan perencanaan irigasi harus grafis, pembuatam kotak, pembuatan menyajikan tema-tema yang lingkaran, pembuatan ellips dan berhubungan dengan hidrologi, fasilitas-fasilitas lain untuk geologi, dan tata guna lahan. penggambaran dapat mudah dilakukan diperangkat lunak CAD. 2. Informasi sistem geologi terdiri dari batas batuan, nama batuan, sesar,Sejalan dengan kemajuan teknologii kekar, dan morfologi.komputer beserta perangkat lunaknya, makainformasi pada peta telah diubah menjadi Informasi penyajian sistemsuatu bentuk data digital yang siap dikelola.Oleh karena itu, pekerjaan pemetaan saat hidrologi terdiri dari jaringanini tidak hanya membuat peta saja, tetapimengelolanya menjadi informasi spasial sungai, nama sungai, batasmelalui pengembangan basis data. Basisdata tersebut dapat diolah lebih lanjut daerah aliran sungai utama atausehingga dapat menghasilkan berbagaiinformasi kebumian (geoinformasi) yang satuan wilayah sungai, posisi-dibutuhkan oleh para perencana ataupengambilan keputusan. posisi stasiun curah hujan, stasiuna. Tahap dalam pemetaan digital iklim, stasiun penduga air dan 1. Membangun basis geografi nama-nama stasiun tersebut. Resolusi peta dan akurasi yang tersaji pada basis lahan geografi Informasi penyajian sistem tata tidak seluruhnya memenuhi syarat untuk tema-tema lain, baik tema- guna lahan terdiri dari batas peruntukan lahan nama peruntukan lahan. 3. untuk pemetaan sistem irigasi ini, seluruh data yang dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital. Peta-peta berbagai jenis dalam bentuk lembaran diubah menjadi peta-peta digital dan diklasifikasikan penyajiannya kedalam penyajian garis, kurva atau titik. Informasi-
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 440informasi atribut dimasukkan kedalam tanah untuk menprediksi sifat dan ciri tanahkomputer dan dihubungkan terhadap keseluruhan area survai dalam Sistempenyajian-penyajian grafis yang bersesuaian Informasi Geografis. Dengan kata lain PTDdengan suatu penghubung yang unik baik adalah proses kartografi tanah secaraberupa koordinat atau identifier. Informasi digital.atribut dan informasi grafis yang telahdihubungkan tersebut melalui media Namun PTD bukan berartiperangkat lunak dan perangkat keras yangada diharapkan lebih dapat mengoptimalkan mentransformasikan peta-peta tanahperencanaan jaringan irigasi. konvensionil menjadi digital. Proses PTD 15.4 Peralatan, bahan dan prosedur pemetaan digital menggunakan informasi-informasi dari15.4.1 Pemetaan tanah digital (disingkat survei tanah lapangan digabungkan dengan PTD) atau digital soil mapping informasi tanah secara digital, seperti citraEra informasi ditandai dengan pemanfaatanteknologi komputer, teknologi komunikasi (image) remote sensing dan digital elevationdan teknologi proses secara terintegrasi,untuk mewujudkan masyarakat yang model. Dibandingkan dengan peta tanahsemakin nyaman dan sejahtera. PTD dapatdidefenisikan sebagai penciptaan dan konvensional, dimana batas-batas tanahpengisian sistem informasi tanah denganmenggunakan metode-metode observasi digambar secara manual berdasarkanlapangan dan laboratorium yangdigabungkan dengan pengolahan data pengalaman surveyor yang subyektif.secara spatial ataupun non-spatial. MetodePTD menggunakan variabel-variable Namun dalam PTD teknik-teknik automatispembentuk tanah yang dapat diperolehsecara digital (misalnya remote sensing, dalam Sistem Informasi Geografisdigital elevation model, peta-peta tanah)untuk mengoptimasi survai tanah di digunakan untuk menproses informasi-lapangan. Tujuan PTD adalahmenggunakan variabel-variabel pembentuk informasi tanah dengan lingkungannya. a. Data spasial Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference) di mana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah nasional, regional maupun lokal. Pemanfaatan data spasial semakin meningkat setelah adanya teknologii pemetaan digital dan pemanfaatannya pada
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 441Sistem Informasi Geografis (SIG). Informasi b. Spesifikasi peta digitalspasial adalah salah satu informasi yangharus ada dan menjadi tulang punggung Peta digital yang dapat diandalkan adalahkeberhasilan perencanaan pembangunan yang memiliki data terintegrasi secaramasyarakat di atas. nasional bahkan internasional, cepat proses produksinya, akurat datanya serta terjaminPenuangan informasi spasial dalam bentuk proses pemutakhirannya.peta digital sangat dihajatkan dikarenakanhal-hal berikut: 3. Antisipasi Pemetaan digital mencoba menerapkan tek-1. Fleksibilitas penggunaannya untuk nologi mutakhir di bidang pemetaan yang seoptimal mungkin memanfaatkan teknologiberbagai kepentingan sektoral digital. Dibandingkan dengan proses pe- metaan sebelumnya, pada pemetaan digitalpembangunan. terjadi reduksi tahapan proses produksi pemetaan dan reduksi waktu produksi yang2. Semakin meluasnya penggunaan berarti. Pemetaan digital menawarkan teknologi pemetaan yang menjaminkomputer personal dengan berbagai kecepatan dan ketepatan produksi peta.fasilitas untuk penampilan data grafis.3. Semakin meluasnya pemanfaatanSistem Informasi Geografis (SIG) yangberbasis peta digital. SIG semakindiharapkan kontribusinya dalammembantu pengambilan keputusan padakebijakan yang terkait dengan penataandan pemanfaatan ruang.Gambar 417. Peta lokasi
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 442Gambar 418. Beberapa hasil pemetaan digital, yang dilakukan oleh Bakosurtanalc. Yang unik pada pemetaan digitalPemotretan foto udara dikombinasikan grid beraturan ditambah pada unsur-unsurdengan teknologi penentuan posisi GPS penting, seperti jalan dan sungai.Kinematis. Ini mereduksi kebutuhan titik Penambahan data hasil proses cekkontrol lapangan yang memakan waktu lama lapangan, pemisahan warna cetak sampaidalam pengadaan dan sangat merepotkan pembuatan desain kartografis dilakukandalam pemeliharaannya. hampir seluruhnya secara digital.Kebutuhan titik kontrol lapangan dipenuhi d. Produkdengan pengukuran Differential GPS. Inimenjamin integrasi data dengan kerangka 1. Titik Kontrol GPS, sangat bermanfaatspasial nasional bahkan internasional. untuk pengikatan pemetaan sektoral kepada kerangka spasial nasional.Kompilasi data fotogrametris stereo plottingdilakukan dengan pengkodean unsur yangkonsisten. Artinya sejak proses ini basisdata inisial telah tersusun. Kontur dihitungdengan pengukuran data ketinggian pada
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 443 e. Daftar produk pemetaan digitalGamba 419. Salah satu alat yang dipakai dalam GPS 1. Foto Udara skala 1:50.000 dan type NJ 13 1:30.000 (untuk kota-kota: Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta,2. Cek plot geografis, pada prinsipnya Surabaya dan Kupang), berikut data sudah dapat dimanfaatkan untuk aplikasi GPS Kinematik. SIG sebagai masukan data dasar, atau dapat dimanfaatkan untuk pembuatan 2. Titik Kontrol GPS sebanyak kurang peta-peta khusus, misalnya peta jaringan lebih 170 titik yang tersebar di jalan. seluruh wilayah pemetaan.3. Peta digital, didistribusikan dalam media 3. 9.950 Model Foto Udara untuk CD-ROM sangat membantu dalam penghitungan triangulasi udara dan mempercepat pengadaan data spasial pemetaan. dasar, siap digunakan oleh berbagai kepentingan pemetaan sektoral, sebagai 4. 1.662 lembar peta skala 1:25.000 pondasi pembuatan peta-peta tematik. dalam bentuk cetakan dengan 5 Akan disediakan juga produk peta dalam warna. bentuk cetak. 5. Peta dalam format digital (pada media CD-ROM) yang antara lain memuat lapisan-lapisan (layer): jalan/komunikasi/transportasi, pemukiman, vegetasi, perairan dan kontur.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 444Gambar 420. Hasil Foto Udara yang dilakukan di daerah Nangroe Aceh Darussalam yang dilakukan pasca Tsunami, untuk keperluan Infrastruktur Rehabilitasi dan Konstruksi
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 445Gambar 421. Hasil foto udara yang dilakukan di daerah nangroe aceh darussalam yang dilakukan pasca tsunami, untuk keperluan infrastruktur rehabilitasi dan konstruksiDigital Elevation Model (DEM) dengan permudah dengan bantuan komputer mulaikerapatan informasi ketinggian pada 100 x dari pembacaan data di lapangan yang10 meter. dapat langsung di download ke komputer untuk pelaksanaan perhitungan poligon,I. Upaya pengamanan data pemetaan perataan penghitungan (koreksi) dan lain- digital lain, bahkan sampai pada proses pembuatan pemisahan warna secara digitalPerkembangan teknologi komputer yang sebagai bagian dari proses pencetakansemakin cepat, canggih dan berkemampuan peta.tinggi meliputi: kapasitas memori yangsemakin besar, proses data yang semakin Perkembangan lainnya adalah dapatnyacepat dan fungsi yang sangat majemuk(multi fungsi) serta semakin mudahnya peta-peta yang telah ada melalui proseskomputer dioperasikan melalui beberapapaket program, berdampak pula pada digitasi baik secara manual menggunakanproses pembuatan peta. Pembuatan petasecara konvensional secara teoritis dapat di digitizer/mouse maupun dengan menggunakan scanner menyebabkan data dalam peta dapat ditransfer dari peta analog
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 446ke peta digital dan data dapat di perbaharui mengamankan data pemetaan digital(ditambah maupun dikurangi dan lain-lain) khususnya yang menyangkut daerah rawan,sesuai kebutuhan pengguna. obyek vital di wilayah Republik Indonesia.Dengan berkembangnya teknologi satelit a. Pembuatan dan penggunaan petautamanya satelit navigasi yang dapat digital.dipadukan dengan teknologi komputer,dampaknya terhadap bidang pemetaan juga Dengan semakin mudahnya prosessemakin besar, yakni pembuatan peta pembuatan peta menyebabkan banyakmelalui pemanfaatan citra satelit yang pihak yang melibatkan diri dalam bidangdiedit/diolah dengan komputer. Mudahnya survei dan pemetaan, khususnya yangproses pembuatan peta tersebut juga bergerak dalam bidang penyediaan datadibarengi dengan kemudahan dalam hal spatial (muka ruang bumi) sesuai denganmemperbanyak, mentransfer, membuat keinginan pemesan/pengguna (user). Paraduplikat (copy) kedalam disket atau media produsenpenyimpan/perekam lainnya sehinggamempermudah untuk disebar luaskan Selalu akan berusaha untuk dapatataupun diperjual-belikan. memenuhi keinginan dan pesanan dari para pengguna dan cenderung mengikutiTidak menutup kemungkinan hal itu dapat permintaan pasar. Pada umumnya pihak-pula dilakukan terhadap peta-peta topografi pihak yang lapangan pekerjaannyabuatan Dittop TNI-AD, peta-peta buatan berkaitan dengan perencanaan danDishidros TNI-AL, peta-peta buat-an pemanfaatan ruang seperti halnya bidangDissurpotrud TNI-AU atau peta-peta lainnya transmigrasi, kehutanan, pertanian,yang berklasifikasi rahasia. Dipandang dari perumahan, pekerjaan umum, pengembangsegi pertahanan, keamanan dan perumahan dan lain-lain sangat membutuh-kepentingan militer, maka hal tersebut kan peta sebagai salah satu sarana pokokmerupakan kerawanan, dimana sampai saat dalam membuat perencanaannya.ini kita masih menekankan produk petatersebut di atas merupakan barang yang Sulitnya prosedur perolehan peta topografiberklasifikasi rahasia dan terbatas merupakan salah satu faktor penyebab(tergantung kadarnya), dimana untuk mereka mencari alternatif lain untukmemperolehnya harus melalui prosedur memperoleh peta lain yang dapatyang telah ditetapkan.Tantangan yang kita memberikan informasi tentang medanhadapi sekarang adalah bagaimana cara sebaik atau lebih baik dari peta topografi, dalam hal ini contohnya seperti peta rupa
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 447bumi produk Bakosurtanal. Dengan yang ditetapkan. Salah satu kesulitanperkembangan teknologi belakangan ini dalam proses pemetaan dengan citrabeberapa bagian wilayah Indonesia telah satelit adalah masih diperlukan prosesdiliput dengan citra satelit dan interpretasi data obyek yang ada padadirekam/disimpan dalam media compact citra satelit, sehingga diperlukandisk yang dapat dipesan oleh pihak pengecekan lapangan (field checking)pengguna sesuai kebutuhan dan daerah dan data/peta lain untuk ketepatanyang dibutuhkan. informasi tentang data yang dipetakan.b. Pembuatan peta digital. Namun kesulitan ini dapat diatasi sendiri oleh pihak pengguna dengan jalan1. Ditinjau dari segi efisiensi pembuatannya melaksanakan kegiatan pengecekan ada kecenderungan semakin banyak lapangan sendiri sesuai kebutuhan. pihak yang berkecimpung dalam pem 4. Sampai saat ini yang dapat buatan peta digital, karena prosesnya mengoptimalkan pemetaan secara digital akan lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan citra satelit dan pembuatan peta secara konvensional. pemanfaatannya adalah pihak/lembaga- lembaga di luar negeri. Di Indonesia2. Dengan memanfaatkan sistem digitasi sendiri baru akan dilaksanakan dan telah dengan digitizer (mouse) dan scanner dilaksanakan persiapan-persiapan ke dalam proses digitasi peta-peta yang arah pemetaan digital. Dengan telah ada, tidak menutup kemungkinan dikembangkannya pemetaan digital oleh peta-peta yang di klasifikasikan sebagai pihak-pihak asing, tidak menutup dokumen rahasia akan diubah pula kemungkinan data mengenai wilayah menjadi peta lain dalam bentuk data Indonesia justru lebih dikuasai oleh pihak digital. luar, sehingga pihak kita justru harus membeli untuk dapat memiliki dan3. Pembuatan peta yang kemungkinannya memanfaatkannya. lebih mudah dikembangkan adalah dengan pemanfaatan citra satelit. Hal ini Penggunaan peta digital. disebabkan karena dengan orbit satelit yang setiap saat mengitari bumi Penggunaan peta digital pada dasarnya termasuk wilayah Republik Indonesia, sama saja dengan peta biasa, hanya membuat cakupan rekaman data tentang wujudnya yang agak berbeda, dimana peta kenampakan permukaan bumi wilayah biasa hanya dapat digunakan dalam bentuk Indonesia dapat direkam semuanya dan lembaran atau helai sedangkan peta digital dapat dipetakan sesuai periode waktu
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 448selain ada peta seperti halnya peta biasa (menggunakan modem), sehingga untukdisertai data yang telah tersimpan dalam kepentingan taktis maupun strategismedia perekam seperti magnetik tape, pihak lawan/musuh dapat sewaktu-waktudisket, compact disc, flashdisk, hardisk, dan dimonitor di/dari tempat lain. Tentunyalain-lain sehingga sewaktu-waktu dapat hal ini akan sangat merugikan bagidiedit dan dicetak kembali sesuai bidang pertahanan keamanan/militerkebutuhan. Dengan kemudahan pengolahan negara kita.dan pemindahan dari media komputer kemedia penyimpan data seperti tersebut di c. Penggunaan peta digital yangatas membawa dampak negatif antara lain : diharapkan (memperoleh ijin) redaksional1. Dapat di salah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang dan dapat Masalah pembuatan peta digital diperbanyak, diberikan kepada pihak lain terutama melalui penggunaan citra serta dapat diperjual-belikan secara satelit sangat sulit untuk dicegah, bebas. Dengan kata lain jatuh ke tangan terutama dengan perkembangan pihak yang tidak seharusnya boleh teknologi satelit navigasi yang sangat memperoleh dan mempergunakannya cepat. Selain itu yang me-nguasai tanpa mendapatkan ijin dari pemerintah teknologi satelit justru negara lain seperti Republik Indonesia. Amerika (Lansat, Seasat dan Geosat), Perancis (SPOT), Kanada (Radarsat)2. Terjadinya pembocoran data kekayaan dan lain-lain, sehingga mereka dengan alam, dislokasi militer dan segala sendirinya dapat memanfaatkan data sesuatu yang seharusnya menjadi citra satelitnya baik untuk kepentingan rahasia negara. Hal ini disebabkan dalam negerinya sendiri maupun untuk dengan berbagai teknik interpretasi citra dapat mengetahui keadaan/kondisi yang ada, baik dengan cetode (band) negara-negara lain. Demikian pula dan lain-lain maka semua yang ada baik dalam penggunaannya semua pihak dipermukaan wilayah maupun dibawah pengguna dapat secara langsung permukaan tanah dapat diketahui. memesan / membeli kepada lembaga/perusahaan yang membuat3. Data tentang kondisi medan/alam peta tersebut. Sesuai dengan hal -hal wilayah Republik Indonesia dapat tersebut di atas, maka dalam pembuatan ditransfer secara langsung dan secara dan penggunaan peta-peta digital cepat dengan menggunakan jaringan komputer yang saling dihubungkan
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 449tersebut seharusnya melalui prosedur didapat/diperoleh kepastian tentangyang ditetapkan oleh pemerintah sampai sejauh mana pihak lain dapatRepublik Indonesia. menggunakan keunggulan wilayah suatu negara/negara lain.Walaupun dalam proses pembuatannya sulituntuk dipantau dan dimonitor, namun Semakin banyak faktor yang harussebaiknya pembuatan peta-peta digital dipertimbangkan dalam pembuatanmengindahkan ketentuan-ketentuan sebagai perencanaan pembangunan danberikut : pelaksanaan pembangunan terutama1. Dalam pembuatan peta baik dari proses yang berkait-an dengan penggunaandigitasi peta-peta yang diklasifikasikan tanah/lahan secara langsung, salahsebagai dokumen rahasia, harus satunya membutuhkan tuntutan datamemperoleh ijin dari pemerintah RI, yang akurat dan cepat tentangdalam hal ini diberlakukan seperti medan/permukaan bumi dalamporosedur untuk memperoleh peta skala/kadar tertentu sesuai denganTopografi TNI-AD. Tidak diijinkan adanya peta yang dapat diolah/dieditmelakukan proses digitasi terhadap peta dengan cepat melalui ketentuan-topografi atau peta lainnya tanpa seijin ketentuan sebagai berikut :pemerintah RI dalam hal ini instansi- 1. Data peta digital yang telah ada tidakinstansi terkait antara lain : Departemen boleh dengan mudah untuk diperjual-Dalam Negeri RI, Departemen belikan dengan bebas tanpa melaluiPertahanan RI, Mabes TNI, Bais TNI dan prosedur dan ketentuan yangAngkatan. diberlakukan oleh Pemerintah RI.2. Khusus tentang proses pembuatan peta Prosedur yang diberlakukan dapatdigital dari citra satelit yang dilakukan disamakan dengan prosedur permintaanbaik oleh pihak-pihak/lembaga dalam peta topografi produk Direktoratnegeri maupun luar negeri, perlu pula Topografi TNI-AD sesuai dengandiatur dalam bentuk perundang- kadarnya.undangan survei pemetaan tersendiri. 2. Dalam hal pemilikannya perlu pula diaturTerutama terhadap pembuat peta digital ketentuan/per-undangan yangdari pihak-pihak/lembaga di luar negeri menentukan lembaga atau instansi manaperlu diatur dalam bentuk yang berhak untuk memiliki sekaligusperjanjian/kesepakatan bersama di forum menggunakannya.internasional. Perlu untuk
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 4503. Penggunaan data peta digital tersebut permatra ataupun perbidang seperti matra telah mendapatkan ijin dari instansi yang darat (DittopTNI-AD),matra laut (Dishidros berwenang dan mengawasi TNI-AL),matra udara (Dissurpotrud TNI-AU), penggunaannya. Mabes TNI (PUSSURTA TNI), Dephan (Ditwilhan), Bakosurtanal dan instansi4. Penggunaan data peta digital haruslah pemerintah lainnya, sedikit banyak telah terkoordinir dengan baik, baik menetapkan lembaga/instansi yang dilingkungan instansi pemerintah sendiri berwenang dan berkompeten maupun pada lembaga-lembaga/perusa- mengatur/mengadakan pekerjaan survei haan swasta yang membutuhkannya. dan pemetaan. Ketentuan yang berlaku dalam perundangan yang ada dapat5. Penjualan data peta digital kepada diterapkan terhadap pembuatan dan pengguna swasta juga harus atas seijin prosedur untuk memperoleh, menyimpan lembaga atau instansi yang berwenang maupun menggunakan data peta digital. Bila dan mengawasi data tersebut. Dalam hal perundangan Surta secara nasional dapat ini termasuk diberlakukan ketentuan diberlakukan diharapkan akan berdampak seperti halnya larangan untuk melakukan positif terhadap kegiatan survei pemetaan duplikasi (copy) atau pembajakan data wilayah nasional RI termasuk terhadap peta digital dengan pengawasan yang pemetaan digital tersebut ketat disertai sanksi hukum yang berat. f. Sumber daya manusia.d. Faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pengamanan.Dalam rangka mewujudkan kondisi Tenaga ahli yang memahami dan me-pembuatan maupun penggunaan data nguasai tentang seluk beluk kegiatan surveipemetaan digital seperti yang diharapkan, dan pemetaan termasuk pemetaan digital ditidak terlepas dari kendala yang ada berupa Indonesia merupakan potensi yangadanya faktor-faktor baik yang mendukung mendukung pelaksanaan pembuatanmaupun yang menghambat. Faktor-faktor maupun penggunaan data pemetaan digitalyang mendukung antara lain terdiri atas : seperti yang diharapkan. Terhadap mereka perlu diberikan masukan tentang pentingnyae. Perundang-undangan survei dan langkah-langkah pengamanan terhadap pemetaan yang ada. data pemetaan digital, sebab orientasi mereka terutama terhadap aspekWalaupun perundangan Surta (Survei pemanfaatan data (terutama peta) secaraTanah) yang ada masih bersifat mengatur optimal, sehingga mereka mengabaikankegiatan dan wewenang serta tanggungjawab masing-masing lembaga/instansi,
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 451segi pengamanannya yang antara lain sebagai penghambat karena dengandisebabkan oleh : kemajuan teknologi yang ada1. Ketidak mengertian tentang perlunya tindakan pengamanan terhadap data memungkinkan peliputan seluruh tersebut. Hal ini terjadi karena menurut persepsi mereka yang terpenting adalah permukaan bumi dengan sensor/receiver bagaimana dapat tersedianya data guna dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang diletakkan pada wahana satelit perencanaan pembangunan. Keadaan demikian juga dilakukan oleh tenaga- semakin mudah, apa lagi saat ini tingkat tenaga ahli yang bergerak dan bekerja di sektor swasta. kemampuan resolusinya semakin tinggi.2. Belum jelasnya klasifikasi tentang data b. Pelaksanaan pemetaan secara parsial. peta bagaimana yang digolongkan rahasia. Oleh sementara orang, masih Pada kenyataannya pelaksanaan pemetaan rancu yang diselenggarakan di Indonesia dilakukan oleh beberapa instansi3. Pengertian tentang data peta yang pemerintah baik sipil maupun militer, dianggap rahasia Dengan pemberian maupun oleh lembaga swasta yang menjadi masukan dan informasi yang jelas kontraktor dalam pelaksanaan survei dan tentang kedua aspek tersebut di atas, pemetaan. Kondisi tersebut disebabkan de- maka sumber daya manusia yang ada ngan dasar operasi mereka adalah Undang- akan sangat membantu terhadap undang Surta yang dimilikinya. Hal ini kegiatan pengamanan yang akan menyebabkan kesulitan untuk memantau dijalankan. efisiensi pelaksanaan pemetaan wilayah nasional. Berkaitan dengan pengamanan15.4.2 Faktor-faktor yang menghambat penggunaan data peta digital dengan dalam Pemetaan digital dilaksanakannya kegiatan survei dan pemetaan secara parsial lebih menyulitkan lagi dan tingkat kebocoran dan penyalahgunaan data tersebut semakin besar, karena perputaran maupun jaringan.a. Perkembangan teknologi. 15.4.3 Klasifikasi tentang penggunaan peta.Dalam hal ini perkembangan teknologi dibidang satelit navigasi selain membawa Masih kurang jelasnya tentang klasifikasidampak positif juga membawa dampak mengapa peta topografi tergolong rahasianegatif khususnya dalam upaya membutuhkan suatu upaya untukpengamanan data peta digital dikatakan meluruskan/menyamakan persepsi kita
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 452tentang klasifikasi tersebut. Disamping itu 3. Terhadap peta-peta tematik digital yangperlu juga dipertimbangkan untukmengadakan pengkriteriaan tertentu tidak bertemakan data militer dapatterhadap peta-peta yang benar-benartergolong berklasifikasi rahasia. Selain itu dipergunakan langsung oleh pihakperlu juga dilakukan pengklasifikasianpenggunaan peta antara lain sebagai berikut umum. Pada umumnya banyak juga1. Penetapan bahwa peta digital yang peta tematik yang dibuat secara digitasi. diklasifikasikan rahasia berupa hasil modifikasi peta topografi atau hasil 4. Diadakan pembedaan yang jelas antara pemetaan dari citra satelit dengan penonjolan data militer misalnya untuk peta yang hanya digunakan oleh pihak kedar 1:25.000 sampai 1:100.000, penggunaannya terbatas untuk militer dan peta mana yang boleh lingkungan TNI dan Dephan. digunakan oleh pihak lain (sipil dan2. Peta-peta lain berbagai kadar tanpa penonjolan data militer dapat swasta). Hal ini agar tidak menimbulkan dipergunakan juga oleh instansi sipil dan swasta sesuai prosedur yang berlaku, kerancuan tentang peta mana yang dengan tingkat klasifikasi sesuai dengan kadarnya. tergolong rahasia dan mana yang bukan. 5. Dengan tersedianya tenaga/sumber daya manusia yang berkwalitas dalam penanganan pemetaan digital merupakan modal utama dalam proses pengamanannya.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 453BW BV KABUPATEN PURWAKARTA PETA DAERAH PENGAIRAN KABUPATEN BANDUNGAZ BU Cibinong PROPINSI JAWA BARAT BT U BS BR BQAY BP BO BN WADUK CIRATA CIPENDEY CIKALONG WETAN BM BL REPEH RAPIH KERTA RAHARJA SKALA 1 : 100000 5 3 1 0 1 3 5 KmAX BK BJ BI KABUPATEN SUBANG BH BG CISARUAAW BF Cimala PARONGPONG BE NGAMPRAH LEMBANG BDBC BB KABUPATEN CIANJUR PADALARANGAV BA CIMAHI UTARA AZAY CIMENYAN CIMAHI TENGAHAX CILENGKRANG AW BATUJAJAR CIMAHI SELATANAU AV KODYA BANDUNG KABUPATEN SUMEDANG AU WADUK SAGULING CILENYI AT AS MARGAASIH AR CIPONGKOR CILILINAT AQ MARGAHAYU RANCAEKEK AP AO DAYEUH KOLOT AN AM CICALENGKAAS AL SINDANGKERTA BOJONGSOANG Citarik Ciatrum AK SELAT SUNDA KATAPANG AJ Ciinguk AI Ciwidey CIKANCUNG AH GUNUNG HALUAR AG PAMENGPEUK BALEENDAH AF SOREANG CIPARAYAE BANUARAN MAJALAYA PASEHAD ARUM SARI ACAQ ABAA Cikajung PASAR JAMBUZ CIWIDEY EBUNY PACET X KABUPATEN CIANJUR KABUPATEN GARUTAP W VUT S SITU PATENGANAO R PANGALENGAN Q KERTASARI KETERANGAN P O SITU CILENCA Waduk Irigasi Teknis N Irigasi SemiteknisAN M L A U T J A WA 1 Irigasi Sederhana L 2 Sungai Tadah hujan K D KI J Batas a. Kabupaten SUMBER PETA RUPA BUMI BAKUSURTANAL TAHUN 2004 I b. KecamatanAM H G Ibu Kota a. Kabupaten F b. Kecamatan E Jalan Tol Rencana Tol Jalan Negara Jalan Pronpinsi Jalan Kabupaten Jalan Desa Jalan Kereta Api D JAWA TENGAHAL C SA M U DRA H INDIA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah B Kabupaten Bandung Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II BandungA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70Gambar 422. Contoh Hasil Pemetaan Digital Menggunakan AutoCADGambar 423. Contoh : Hasil pemetaan Digital Menggunakan AutoCAD
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 454BW BV KABUPATEN PURWAKARTA PETA TEKSTUR TANAHAZ BU KABUPATEN BANDUNG Cibinong BT PROPINSI JAWA BARAT BS U BR BQAY BP BO BN W AD U K C IR ATA CIPENDEY CIKALONG WETAN BM BL R EPEH RAPIH KERTA RA HARJA SKALA 1 : 100000AX BK 5 3 1 0 1 3 5 Km BJ BI KABUPATEN SUBANG BH BG CISARUAAW BF BE ala PARONGPONG BD Cim NGAMPRAH LEMBANGBC BB KABUPATEN CIANJUR PADALARANGAV BA CIMAHI UTARA AZAY C IM EN Y A NAX C IM A H I TEN G AH C ILEN G K RA NG AW BATUJAJAR C IM A H I SELA TA NAU AV KODYA BANDUNG KABUPATEN SUMEDANG AU AT W ADUK SAGULING C ILEN Y I AS AR M AR GA A SIHAT AQ AP CIPONGKOR C I L I L IN AO AN M ARGAHAYU RANCA EKEK AMAS AL DAYEUH KOLOT AK AJ C ICA LEN G K A AI AH SIN D A N GK ERTA BOJONGSOANG CitarikAR AG SELAT SUNDA C iatrum AF Ciinguk KATAPANG Ciwidey CIKANCUNG GUNUNG HALU P A M E N GP EU K BALEENDAH SOREANG CIPARAYAE BANUARAN M A JAL A Y A PASEHAD ARUM SARIACAQ ABAA C ik aju ng PASAR JAMBUZ C IW ID EY EBUNY PACET X KABUPATEN CIANJUR KABUPATEN GARUTAP W VUTSAO R PANGALENGAN Q KERTASARI KETERANGAN P O W aduk H alus N SedangAN M 1 K asa r L 2 Sungai K L A U T J A WA J Batas a. Kabupaten I D KI b. KecamatanAM H G Ibu K ota a. K abupaten F b. Kecamatan E Jalan Tol SUMBER PETA RUPA BUMI BAKOSURTANAL TAHUN 2004 Rencana Tol Jalan N egara Jalan Pronpinsi Jalan Kabupaten Jalan Desa Jalan Kereta Api D JAW A TENG AHAL C SA M U DRA H IND IA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah B K abupaten B andung Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II BandungA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70Gambar 424. Hasil pemetaan Digital Menggunakan AutoCAD Gambar 425. Hasil Pemetaan Digital Menggunakan AutoCAD
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 45515.4.4 Penggunaan perangkat lunak 15.4.4.2 Mengakses perintah dalam pemetaan digital untuk Perintah-perintah AutoCAD dapat diakses pemula melalui tiga cara, yakni: 1. Melalui baris menu utama (pull down15.4.4.1 Memulai program AutoCAD pada komputer menu) 2. Melaui ikon yang tersedia pada toolbarUntuk memulai program AutoCAD yang ada , atau(Computer Aided Design) 3. Secara konvensional yang dapat diketikkan langsung pada baris perintahGambar 426. Tampilan autoCADDibagian atas ada sederetan menu “pull 15.4.4.3 Menyiapkan digitizerdown”kemudian dibawahnya, disamping,dan atau di bagian bawah ada sekumpulan a) Instalasi Digitaizerikon dalam “toolbar”yang dapat diakses Jika kita baru pertama kali memasanglangsung . Formasi ini bisa jadi tidak digitizer, langkah awal yang harus kitanampak seperti pada gambar diatas kerjakan adalah memasangnya sesuai petunjuk alat. Pada AutoCAD 2005, instalasi digitizer ditangani oleh sistem operasi Windows.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 456Digitizer yang baru umumnya dilengkapi 3. Persis di bawahnya ada dua tombol opsidengan Wintab driver yang dapat dikenali yang akan aktif begitu kita memiliholeh Windows. Jika digitizer telah dapat Wintab Digitizer, yakni opsi \"Digitizerdigunakan pada sistem operasi Windows, only\" dan \"Digitizer and mouse\". PilihanAutoCAD otomatis dapat membaca peranti pertama akan menonaktifkan mouse dandigitizer tersebut. pointer yang berlaku hanya digitizer. Sementara pada pilihan kedua, baikDigitizer dalam hal ini dapat kita pasang mouse maupun digitizer akan sama-bersama-sama dengan mouse yang sudah sama dapat digunakan. Apa pun yangada. Jika mouse pada COMl, digitizer dapat kita pilih, tidak menjadi masalah. Namunkita pasang pada COM2. jika pada saat kalibrasi tablet kita mengalami kesulitan karena kendaliSetelah digitizer terbaca oleh sistem operasi kursor berpindah-pindah terlalu dinamisWindows, pada AutoCAD ikuti langkah antara mouse dan digitizer, pilihlahinstalasi berikut. terlebih dahulu \"Digitizer only\".Klik OK untuk mengakhiri sesi ini.1. Klik Tools > Option > System, akan muncul kotak dialog yang salah satu 4. Digitizer mestinya sudah dapat bagiannya adalah kotak \"Current difungsikan. Cobalah gerakan pointer Pointing Device\" pada digitizer. Pointer pada layar mestinya ikut bergerak. Kemudian jika2. Pada kotak tersebut, ada kotak pilihan mouse digerakkan, secara otomatis yang jika diklik berisi Current Pointing kursor pada layar mengikuti gerakan Device dan Wintab Compatible Digitizer, mouse, ini jika pilihan yang kita ambil pilihlah \"Wintab Compatible Digitizer.... \". adalah \"Digitizer and mouse \". 15.4.4 4 Menguji digitizerGambar 427. Current pointing device Pengujian yang perlu dikerjakan adalah menguji fungsinya dan menguji tingkat akurasinya. Untuk menguji digitizer, kita memerlukan sebuah grid plate, atau dapat pula menggunakan kertas yang di atasnya telah kita beri grid dengan jarak tertentu. Kertas grafik yang berkualitas baik dapat kita gunakan.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 457 5. Teruskan langkah tersebut dengan. mengarahkan pointer ke grid B, klik OK, kemudian masukkan angka 3000,0 lalu Enter. 6. Dengan cara yang sama, arahkan ke grid C dan D. Untuk grid C masukkan angka 3000,2000 sedangkan untuk grid D masukkan koordinat 0,2000.Gambar 428. Grid untuk pengujian digitizer Pada baris perintah akan ditampilkan statistik. Tingkat akurasi kalibrasiUntuk menguji digitizer, prinsipnya adalah ditunjukkan oleh nilai root mean square errormelakukan kalibrasi dengan grid yang kita (RMS). Jika proses kalibrasi menggunakananggap benar koordinatnya. Sebagai grid yang benar dan proses pointingcontoh, kita gunakan grid dari kertas graft, dilakukan dengan akurat dan sangat hati-lalu kita tentukan empat titik A, B, C, dan D, hati, nilai RMS tersebut akan berkorelasiseperti pada Gambar, dan masing-masing dengan tingkat akurasi digitizer.kita beri koordinat A(0,0), B(3000,0),C(3000,2000), dan D(0,2000). Oleh karena Cara tersebut bisa diulang beberapa kali.jarak AB pada kertas adalah 30 cm, gambar Jika perlu dengan operator yang berbeda,tersebut berskala 1:1000. sehingga kita dapat melakukan analisisTempatkan grid tersebut di atas meja statistik. Makin banyak data, alias makindigitizer, lalu ikuti langkah-langkah berikut. banyak sample, akan semakin memperkuat1. Letakkan kertas grid di atas meja validitas pengujian. digitizer. 15.4.4.5 Memulai digitasi2. Pilih menu Tools > Tablet > Cal.3. Pada perintah \"Digitize point #1:\", Sebelum memulai proses digitasi, siapkanlah terlebih dahulu tatanan layer arahkan pointer ke grid A, klik tombol sesuai dengan klasifikasi isi peta. Sebagai OK digitizer. contoh, kita definisikan tatanan layer seperti4. Pada baris perintah akan muncul \"Enter berikut ini. coordinates of point #1:\" Masukkanlah angka 0,0 lalu tekan Enter.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 458Tabel 44. Contoh keterangan warna gambar Langkah pertama, kita buat terlebih dahuluNo. Nama Warna Jenis bingkai luar petanya dengan langkah-Layer Garis langkah berikut.1. Bingkai Black Continuous 1. Aktifkan layer \"Bingkai\" (jadikan current2. Grid Black Continuous layer).3. Jalan_Arteri Red Continuous 2. Klik menu Draw > Line. Kita gunakan4. Jalan_Kolektor Magenta Continuous line agar tiap sisi peta menjadi satu5. Jalan_Lokal 12 Continuous entitas terpisah untuk memudahkan6. Jalan Setapak 12 Dashed proses pembuatan gratikul yang akan7. Sungai Blue Continuous dijelaskan setelah ini.8. Permukiman Yellow Continuous 3. Pada prompt \"Specify start point\",9.Kantor Black Continuous ketikkan koordinat kiri bawah peta10. Teks Black Continuous (293667,9046097) lalu Enter. 4. Selanjutnya akan muncul promp \"To15.4.4.6 Membuat bingkai dan grid point:\", secara berturut-turut ketikkanlahUntuk memulai digitasi sebuah peta, koordinat-koordinat kanan-bawah,letakkanlah peta yang akan didigitasi di atasdigitizer, rekatkanlah dengan cellotape kanan-atas, dan kiri-atas, dan akhirnyasecukupnya. Langkah pertama buatlahbingkai peta. Sebagai contoh, kita akan ketikkan C. Lihatlah gambaran prosedurmendigitasi sebuah peta rupa bumi skala1:25.000 dari Bakosurtanal, lembar 1707- tersebut seperti berikut ini.334, Tabanan (Bali). Koordinat pojok peta inisebagai berikut (UTM): Specify start point : 293667,9046097 To point : 307427,9046162 To point : 307364,9059988 To point : 293600,9059923 To point : C (ENTER) Tabel 45. Keterangan koordinat Bisa jadi di layar kita tidak akan melihat gambar apa pun. Jika hal ini terjadi,Kiri-bawah :293667,9046097 penyebabnya karena posisi layar pada kondisi standard dengan pojok layar sekitarKanan-bawah :307427,9046162 0,0. Sedangkan gambar yang kita buat jauh di sebelah atas. Untuk menampakkan apaKanan-atas :307364,9059988 yang telah kita gambar, lakukan Zoom > Extent.Kiri-atas :293600,9059923
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 459Dengan langkah 1 hingga 4 di atas, kita 2. Klik menu Draw > Polyline atau (Line).sudah membuat bingkai peta, yang dalam 3. Pada perintah \"Specify start point\":,hal ini kebetulan bukan berbentuk persegi.Pada peta rupa bumi Bakosurtanal, garis- dengan mouse (atau digitizer) klik digaris yang digambarkan secara penuh sembarang tempat pada layar.adalah garis gratikul, yakni garis lintang dan 4. Berikutnya, pada perintah \"To point:\"bujur (pada peta tergambar sebagai garis ketikkan @375<0 lalu Enter, dan sekalitipis warna biru), tergambar tiap jarak 1 lagi akhiri dengan Enter.menit. Jika kita menggunakan garis-garis ini 5. Lakukan hal yang sama sekali lagi.sebagai referensi kalibrasi digitizer, kita Namun pada langkah ketiga, ketikkanharus menghitung terlebih dahulu @375<90.koordinatnya dalam sistem UTM dengan 6. Geser (dengan perintah Move) salahhitungan transformasi koordinat. satu garis tersebut ke garis lainnya sedemikian hingga titik tengah keduaGrid dengan koordinat metrik (UTM) garis bertemu. Gunakan alat bantudiinformasikan hanya sebagai tik (sepotong osnap \"mid\".garis kecil) pada sisi-sisi peta, tiap jarak 7. Gunakan perintah Block, jadikan tanda1000 m. Pada peta tik ini digambar dengan silang tersebut sebagai block dengangaris hitam. Angka-angka absis ditampilkan nama GRID.pada sisi bawah, sedangkan angka-angkaordinat pada sisi kanan.Pada peta asli, kita dapat menghubungkan (a) (b) (c)tik-tik tersebut dengan pensil, sehinggadiperoleh grid dalam sistem koordinat UTM. Gambar 429. Grid untuk peta skala 1:25.000.Untuk lembar peta 1707: 334, Tabanan, gridpaling bawah kiri mempunyai koordinat Kita kini sudah mendefinisikan sebuah294000, 9047000. Grid lain berjarak linear simbol grid (tanda silang) dalam bentuk1000 m arah kanan dan 1000 m arah atas. blok. Untuk menyelesaikan pekerjaan membuat grid, kita akan menyisipkan blokPada gambar digital, kita akan tersebut. Ikuti langkah berikut.menggambarkan grid-grid ini tidak dalamgaris penuh, melainkan dalam bentuk cross 1. Gunakan perintah Insert > Block.grid (tanda plus). Caranya seperti langkah- 2. Pada kotak dialog pilihlah nama bloklangkah berikut.1. Aktiflkan layer GRID. GRID, dan pada kotak insertion point nonaktiflcan kotak specify on screen,
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 460 lalu isikan koordinat grid paling bawah 15.4.4.7 Kalibrasi digitizer kiri, yakni X=294000, Y=9047000, Z-nya biarkan = 0. Kotak lainnya boleh Kita sekarang akan melakukan kalibrasi, diabaikan. Akhiri dengan mengklik OK. yakni mengorientasikan digitizer sesuaiGrid kiri bawah akan tergambar seperti dengan koordinat peta. Digitizer yang kitaGambar 430 Grid lainnya berjarak sama dan gunakan adalah minimal ukuran Al,linear, yakni 1000 m arah X dan 1000 m sehingga seluruh muka peta dapat masukarah Y. Oleh karena itu, akan lebih cepat ke muka digitizer tersebut. Titik kontrol yangjika digandakan dengan perintah Array. akan kita gunakan adalah pojok-pojok peta1. Ketik perintah Array (tanda minus dan satu titik grid di tengah peta. Ikutilah menandakan kita menggunakan perintah langkah-langkah berikut. array melalui baris Command, tidak 1. Gunakan menu Tool > Tablet > melalui floating menu). Calibrate.Gambar 430. Bingkai peta dan grid UTM per 1000 m 2. Pada baris perintah akan muncul2. Pada perintah \"Select objects:\" pilihlah \"Digitize point #1:\". Posisikan pointer grid kiri bawah tersebut, kemudian jenis digitizer secara cermat persis di atas array-nya adalah rectangular (R). pojok kiri-bawah peta. Setelah benar- benar pas, tekan tombol OK pointer.3. Jumlah array yang akan kita buat adalah 3. Pada perintah \"Enter coordinates for point 14 kolom ke kanan dan 13 kolom ke #1:\", ketlkkan angka 293667,9046097 atas. Oleh karena itu, jumlah rows (ENTER). dengan 13 dan columns dengan 14. 4. Lanjutkan langkah tersebut untuk titik- titik pojok kanan-bawah, kanan-atas dan4. Jarak baris dan kolom, diisi dengan jarak kiri-atas, serta salah satu grid di sekitar antar grid di lapangan, yakni masing- tengah peta, lalu tekan Enter untuk masing 1000 m (ketikkan 1000). mengakhiri. 15.4.4.8 Digitasi garis Setelah proses kalibrasi, kini kita siap untuk \"menjiplak\" semua detail peta satu per satu ke layar monitor. Inilah proses digitasi.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 461Gambar 431. Digitasi jalan arteri dan jalan lokal, (a) peta asli, (b) hasil digitasi jalan, kotak kecil adalah vertex (tampil saat objek terpilih).Untuk detail garis, seperti sungai, jalan, 1. Klik menu Modify > Offset.batas vegetasi, batas perkampungan, garis 2. Pada pilihan \"Specify offset distance orpantai dan sebagainya, kita harusmelakukan tracing garis-garis tersebut. [Through]\" pilih Through denganMisal : mengetikkan T lalu Enter atau cukup1. Aktifkan layer \"Jalan_Arteri\". tekan Enter karena posisi standard2. Kita akan mendigitasi garis jalan dengan pilihannya adalah Through. 3. Pilih objek garis jalan pada saat muncul polyline 2D. Oleh karena itu, klik menu \"Select object to offset\". Draw > Polyline. 4. Pada prompt \"Specify through point\",3. Pada perintah \"Specify start point\", tempatkan pointer digitizer tepat pada tempatkan pointer pada titik awal salah sisi kid jalan, lalu klik OK. satu sisi jalan arteri, klik tombol OK 5. Tepat di posisi tersebut mestinya akan pointer. tergambar sisi kiri jalan yang paralel4. Selanjutnya pindahkan ke titik 2, 3, dan dengan sisi kanannya. Untuk mengakhiri seterusnya, klik OK pada setiap titik. perintah offset, tekanlah Enter.Setelah langkah-langkah di atas, di layarakan tergambar ruas jalan yang baru saja Dua sisi jalan telah tergambar. Sekarangdidigitasi (jalan arteri sisi kanan jalan). Oleh akan kita coba untuk menggambar ruaskarena kedua sisi jalan paralel, untuk sisi jalan lokal yang menyambung ke jalan arterilainnya dapat di-offset dari sisi yang baru tersebut. Caranya:digambar.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 4621. Aktifkan layer \"Jalan_Lokal\". file peta hasil scanner maka akan2. Klik menu Draw > Polyline. muncul di layar di CAD itu sendiri3. Pada prompt \"Specify start point\", untuk - Namun harus jadi catatan bahwa peta hasil scanner itu harus diskalakan menyambung tepat ke ruas jalan arteri, sesuai ukuran asli dipeta, dengan gunakan osnap \"nearest\". mengetik perintah dengan langkah-4. Teruskan digitasi jalan lokal tersebut langkah sebagai berikut: dengan menelusurinya. Sisi jalan sebelahnya boleh di-offset. 1. Command ; Sc 2. Select obyek : Peta hasil scanner15.4.4.9 Penjiplakan digitasi dengan 3. Select obyek ; spesify base point autocad 4. Spesify scale factor or (Reference) ; R 5. Spesify reference length (1)Untuk lebih memahami perangkat ini dari 6. Spesify new lengthdasar printah-perintah yang sering dipakaidalam digitasi peta diantaranya: Gambar Asli Diperbesar 1.5 X Diperkecil 0.5 XLine/Polyline, extension atau perpanjangangaris atau obyek, Hatch, layer, copy, Gambar 432. Perbesaran dan perkecilanmove,distant dan lainnya yang seringdipakai dalam digitasi peta. Namun tidak - Maka penjiplakan digitasi dapat dimulaisemua perintah yang ada dalam menu dengan perintah langkah-langkah:toolbar sering dipakai dalam digitasi ini.Memulai dengan AutoCAD 1. Command : Pl (polyline)- Untuk mengoperasikan perangkat lunak 2. Spesify start point : CAD untuk pertama kalinya buka file dan Current line – width is 0.000 pilihlah perintah New 3. Spesify next point or- Karena dalam digitasi peta merupakan kegiatan menjiplak peta atau (Arc/Halfwidth/length/ undo/Width): memperbarui peta yang ada dengan klik di obyek yang akan di digitasi penambahan-penambahan obyek yang 4. Spesify next point or ada. Dengan terlebih dahulu peta yang ada discanner maka peta dapat dibuka (Arc/Halfwidth/length/ undo/Width) : dalam aplikasi CAD dengan mengklik digitasi dapat dimulai perintah toolbar yang ada dibagian atas yaitu perintah Insert selanjutnya klik perintah Raster Image selanjut browser
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 463Contoh aplikasi dari perintah- perintah di harus menentukan Layer/tema tiap-tiapatas legenda dipeta itu, misal :Misalkan kita mempunyai peta yang akan Jalan Arteri : Reddidigitasi dengan ukuran kertas/gambar A4, Jalan kolektor : Magentamaka hal yang pertama kali kita harus Langkah-langkah perintah layer:mengetahui ukuran kertas A4 itu sendiri - Klik perintah “format” yang terdapat diyang tak lain 21x29.7 cm, setelah disannerpertama kali turuti contoh langkah-langkah toolbar bagian atas ; Klik perintah layeryang dijelaskan diatas maka akan muncul perintah-perintah warna apa yang akan kita pakai dalamUntuk selanjutnya langkah kedua digitasi tersebut1. Command ; Sc2. Select obyek : Peta hasil scanner Secara garis besar langkah-langkah diatas3. Select obyek ; spesify base point mewakili pelaksanaan pemetaan Digital4. Spesify scale factor or (Reference) ; R untuk sebagai pengetahuan, untuk lebih5. Spesify reference length (1) ; contoh mendalaminya kita dapat membaca referensi-referensi mengenai pemetaan 23546 digital.6. Spesify new length ; ukuran A4 yang 15.5 Pencetakan peta dengan diwakili cukup oleh salah satu panjang kaidah Kartografi kertas itu, misal 21Langkah selanjutnya langkah penggambaran 1. Command : Pl (polyline) 15.5.1 Sekilas kartografi 2. Spesify start point : Dalam pembuatan peta (Pemetaan Digital), Current line – width is 0.000 dikenal adanya ilmu dan seni yang 3. Spesify next point or “mengaturnya” yang disebut sebagai Kartogarfi. Selain unsur ilmu yang (Arc/Halfwidth/length/ undo/Width): menyangkut hal-hal yang matematis, unsur klik di obyek yang akan di digitasi seni juga ikut memegang peran, agar selain 4. Spesify next point or formatif, peta juga nampak Indah (Arc/Halfwidth/length/undo/Width) : digitasi dapat dimulai. Sebagai wawasan dasar, berikut bebarapa hal pokok tentang tata aturan kartografiMengorganisasi Layer serta beberapa istilah yang perluAgar dalam penjiplakan peta tidak diperhatikan.mengalami kesulitan untuk pertama kali kita
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 4641. Muka peta dan Informasi tepi menggunakan sistem koordinat tertentu. Satu lembar peta terdiri atas muka peta Di Indonesia, sistem proyeksi peta yang dan informasi tepi. Muka peta adalah pernah digunakan adalah LCO ( area, pada umumnya persegi, yang Lambert Connical Orthomorphic) memuat detail peta, sedangkan misalnya pada peta-peta zaman informasi tepi adalah segala bentuk penjajahan Belanda, UTM (Universal informasi yang ditampilkan di luar muka Transverse Mercator) misalnya peta peta Topografi/ Peta Dasar Nasional skala kecil dan Bakosurtanal (Badan Informasi tepi lazimnya terdiri atas judul Koordinasi Survei dan Pemetaan peta, lokasi daerah pemetaan, nomor Nasional), dan TM3 (Transverse lembar peta, skala peta, petunjuk arah Mercator 3º) yakni pada peta-peta skala utara peta, indeks lembar, legenda, besar dari BPN (Badan Pertahanan keterangan dan catatan, serta koordinat Nasional). peta. 4. Penyajian Detail2. Skala Peta Penyajian detail merupakan hal penting Informasi skala peta dapat ditampilkan yang menyangkut teknik dan seni secara numeris (angka perbandingan menyampaikan informasi, selain tentu jarak di peta dengan jarak dilapangan) saja harus memperhatikan akurasinya. dan atau dalam bentuk skala grafis, Sajian detail yang banyak tidak selalu yakni skala yang digambarkan dengan berkonotasi baik, karena peta akan penggalan garis dan nilai panjang nampak terlalu padat dan tidak sebenarnya di lapangan. Skala numeris informatif. Pada peta digital, lebih mudah dibaca (tanpa harus pengelolaan informasi ini dapat dikelola mengukur) namun jika peta diperkecil lebih baik, karena setiap kelompok atau diperbesar ( misalnya dengan informasi dapat disimpan pada layer fotocopy), informasi skalanya menjadi berbeda dan secara instan dapat di tidak benar. Hal tersebut berbeda atur informasi mana yang harus dengan skala grafis, yang informasinya ditampilkan dan mana yang harus tetap benar saat peta diperkecil maupun “disembunyikan”. Dalam teknik diperbesar. penyajian, ini dikenal beberapa kaidah berikut ini.3. Proyeksi Peta dan Sistem Koordinat Sistem koordinat yang digunakan dapat berupa koordinat lokal atau
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 465a. Generalisai b. Penonjolan Detail (Emphasizing) Detail tertentu seringkali perluGeneralisai adalah pemilihan dan ditonjolkan agar lebih informatif, misalnya pada peta parawisata, jalanpenyederhanaan bentuk detail sesuai cenderung ditampilkan lebih besar/lebar dari skala yang sebenarnya, demikiandengan skala peta. Detail yang terlalu pula bangunan-bangunan parawisata akan digambarkan lebih besar.kecil untuk ditampilkan dibuang dan c. Eksagerasibentuk yang terlalu rumit Eksagerasi adalah pergeseran posisi detail yang terjadi karena pengaruhdisederhanakan. Kelokan-kelokan generalisasi atau emphasizing.sungai atau jalan yang bisa ditampilkanpada peta skala 1: 5.000 misalnya, akanmenjadi terlalu rumit untuk ditampilkanpada peta skala 1:25.000, jika tidakdilakukan generalisasi.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 466 Model DiagraMm oAldir eIlml uDUikaugr Traanmah PAerltiermuan ke-15 PemePtaeanmDeigtitaala(DnigDitailgMiatpapling)Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MTPengukuran Terestris Foto Udara Penginderaan SatelitPeta Geologi, Peta Hidrologi, Peta Topografi, Peta Situasi, Peta Gempa, Peta Tata Guna Lahan, Peta Jaringan Prasarana dan SaranaPeta-Peta Pekerjaan Teknik Sipil Peta-Peta Tematik Berbagai Macam SkalaTingkat Akurasi dan Resolusi Perubahan di lapangan sangat cepat (terutama di perkotaan) Demand : Sistem Pemetaan yang cepat, tepat, murah dan mudah untuk revisiKemajuan Ilmu Pengetahuan dan Perkembangan Software CAD Teknologi berbasis komputer (Computer Aided Design) Pemetaan DigitalPeta Analog Proses Konversi Peta Digital (Digitalisasi)Hardware Software Brainware Manpower
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 467 Model Diagram AlirMIlmoudUekluDr TiaangarhaPmertAemliuran ke-15 (Lanjutan)Dosen PenanggungPJeamweatPbaae:nDmDr.ieIgr.tiDtaarals(.nDHi.DgIsiktiagalniMtdaaaprl pMinugd)a Purwaamijaya, MTKeyboard Input SystemDigitizer ScannerNumerical Processor Processing System Hardware Random Acces Storage System Memory Hard Disk Compact Disk Flash Disk Softcopy Output System Pemetaan Digital Hardcopy Otomatisasi Peta Screen Features Skala peta tidak berperanAbsolute Coordinate Input CAD Software SoftwareRelative Coordinate Input Polar Coordinate Input Computer Brainware Engineer Programmer System Analyst Geodetic Engineer Data Input Operator Manpower Data Output OperatorGambar 433. Model digram alir pemetaan digital
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 468 Rangkuman Berdasarkan uraian materi bab 15 mengenai pemetaan digital (digital mapping),maka dapat disimpulkan sebagi berikut:1. Peta adalah sarana informasi (spasial) mengenai lingkungan. Pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk permukaan buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta symbol-symbol dari unsur muka bumi yang disajikan.2. Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan. Format digital terdiri dari 2 macam, yaitu: a. Raster b. Vektor3. Di bawah ini terdapat beberapa keunggulan dan kekurangan pemetaan digital dengan konvensional, yaitu:Pemetaan digital Pemetaan KonvensionalPenyimpanan Skala dan standar berbedaPemanggilan Kembali Cek manualPemutahiran Mahal dan memakan waktuAnalisa Overlay Memakan waktu dan tenagaAnalisa Spasial RumitPenayangan mahal4. Pemetaan digital terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, tenaga kerja, dan perangkat intelegensia. Terdapat beberapa tahapan dalam pemetaan digital, yaitu: a. Membangun basis geografi, - Resolusi peta dan akurasi yang tersaji pada basis lahan geografi - Tampilan untuk topografi kajian. b. Informasi sistem geologi terdiri dari batas batuan, nama batuan, sesar, kekar, dan morfologi, c. seluruh data yang dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 469 Soal LatihanJawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!1. Apa yang dimaksud dengan pemetaan digital ?2. Metode PTD menggunakan variabel-variabel pembentuk tanah yang dapat diperoleh secara digital (misalnya remote sensing, digital elevation model, peta-peta tanah) untuk mengoptimasi survai tanah di lapangan. Tujuan PTD adalah :3. Jelaskan pengertian dari Pemetaan Digital ( Digital Mapping) !4. Sebutkan dan jelaskan peralatan-peralatan dan bahan serta prosedur yang harus dipenuhi dalam Pemetaan Digital !5. Jelaskan manfaat dan kerugian (dampak) yang dapat ditimbulkan dengan menggunakan sistem Pemetaan Digital (Digital Mapping) !6. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah penggunaan perangkat lunak pada Pemetaan Digital !7. Jelaskan apa hubungan antara Pemetaan Digital (Digital Mapping) dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) !
16 Sistem Informasi Geografis 469 16. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS) atau 16.1 Pengertian dasar sistem Sistem Informasi Geografis (SIG) diartikan informasi geografis sebagai sistem informasi yang digunakanGeografi berasal dari gabungan kata Geodan graphy. Geo berarti bumi, sedangkan untuk memasukkan, menyimpan,graphy berarti proses penulisan, sehinggageography berarti penulisan tentang bumi. memangggil kembali, mengolah,Sedang, sistem informasi adalah suatu menganalisis dan menghasilkan datajaringan perangkat keras dan lunak yangdapat menjalankan operasi-operasi dimulai bereferensi geografis atau data geospatial,dari perencanaan pengamatan danpengumpulan data, kemudian untuk untuk mendukung pengambilan keputusanmenyimpan dan analisis data, termasukpenggunaan informasi yang diturunkan ke dalam perencanaan dan pengelolaanbeberapa proses pengambilan keputusan.Fungsi sistem informasi adalah sebagai penggunaan lahan, sumber daya alam,sarana untuk meningkatkan kemampuanseseorang dalam mengambil keputusan. lingkungan transportasi, fasilitas kota, danJadi SIG atau GIS merupakan suatu sistem pelayanan umum lainnya. Denganberbasis komputer yang mampu mengaitkandata base grafis (dalam hal ini adalah peta) menggunakan CADdengan data base atributnya yang sesuai.Sistem Informasi Geogafis merupakan suatu Geographic Information System (GIS) ataukemajuan baru dari kelanjutan pengguna Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagaiKomputer grafik Auto CAD (Computer Aided suatu sistem yang berorientasi operasiDesign). Sistem Informasi Geogafis secara manual, yang berkaitan denganmerupakan kombinasi antara CAD dengan operasi pengumpulan, penyimpanan dandata base yang dikaitkan dengan suatu manipulasi data yang bereferensi geografipengenal unik yang sering dinamakan secara konvensionalidentifier (ID) tertentu. 16.2 Keuntungan sistem informasi geografis x Penanganan data geospatial menjadi lebih baik dalam format baku x Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah x Data geospatial dan informasi lebih mudah dicari, dianalisis dan direpresentasikan
16 Sistem Informasi Geografis 470x Menjadi produk bernilai tambah bidang komputer sehingga muncul CADDx Data geospatial dapat dipertukarkan (Computer Aided Design and Drafting) yangx Produktivitas staf meningkat dan sebagian besar ditujukan untuk pembuatan lebih efisien peta.x Penghematan waktu dan biayax Keputusan yang akan diambil menjadi lebih baikTabel 46. Kelebihan dan kekurangan pekerjaan GIS dengan manual/pemetaan DigitalPeta GIS Pekerjaan ManualPenyimpanan Database Skala dan Digital dan standar terpadu berbedaPemanggilan Pencarian Cek Gambar 434. Contoh: penggunaan komputer dalam pembuatan petaKembali dengan manual KomputerPemutahiran Sistematis Mahal dan memakan waktuAnalisa Sangat MemakanOverlay cepat waktu dan tenagaAnalisa Mudah RumitSpasialPenayangan Murah dan mahal cepatYang Melatar belakangi berkembangnya Gambar 435. Contoh: penggunaan komputer dalampenggunaan SIG, diawali oleh kelompok pembuatan petasurvei dan pemetaan, ilmu komputer dangeografi kuantitatif. Dan lebih berkembanglagi dengan didukungnya perkembangan di
16 Sistem Informasi Geografis 471Kemudian menyusul berkembang CAM/FAM Sumber-sumber data geospatial adalah peta(Computer Aided Mapping/Facilitate digital, foto udara, citra satelit, tabel statistikAutomatic Mapping) yang mulai dapat dan dokumen lain yang berhubungan.dimanfaatkan untuk keperluan manajemenutilitas selain pembuatan peta.Gambar 436. Komputer sebagai fasilitas pembuat peta- Alasan pengunaan SIG. Gambar 438. Contoh: Peta udara daerah propinsi- Penanganan data geospatial sangat buruk aceh- Peta dan statistik sangat cepatkadaluwarsa Data geospatial dibedakan menjadi data- Data dan informasi sering tidak akurat grafis (atau disebut juga data geometris)- Tidak ada pelayanan penyediaan data dan data atribut (data tematik), lihat Gambar- Tidak ada pertukaran data Data grafis mempunyai tiga elemen : Titik (node) bila padanya berawal atau berakhir suatu garis, atau padanya bertemu/ berpotongan beberapa garisGambar 437. Foto udara suatu kawasan
16 Sistem Informasi Geografis 472Garis (arc) bila dua titik saling dihubungkan (updating) yang efisien, menganalisis hasilmembentuk objek linear. Setiap garis yang dikeluarkan untuk kegunaan yangmempunyai awal node dan akhir node,dan diinginkan dan merencanakan aplikasi.luasan (poligon) bila suatu garis tertutupyang berawal dan berakhir pada node yang Beberapa contoh pembaruan peta di daerahsama, dalam bentuk vector ataupun raster Nangroe Aceh Darussalam sebelumyang mewakili geometri topologi, ukuran, bencana Tsunamibentuk, posisi dan arah.Gambar 439. Data grafis mempunyai tiga elemen: Gambar 440. Peta pemuktahiran pasca bencana titik (node), garis (arc) dan luasan tsunami (poligon) Disamping SIG mempunyai keunggulan diFungsi pengguna adalah untuk memilihinformasi yang diperlukan, membuat lain pihak SIG juga mempunyai kelemahanstandar, membuat jadwal pemutakhiran atau kesalahan-kesalahan (Akumulasi kesalahan dalam SIG/Error Propagation), ini disebabkan orang biasanya menganggap
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207