Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kelas XII_smk_teknik-survei-dan-pemetaan_iskandar.pdf

Kelas XII_smk_teknik-survei-dan-pemetaan_iskandar.pdf

Published by haryahutamas, 2016-06-01 21:48:35

Description: Kelas XII_smk_teknik-survei-dan-pemetaan_iskandar.pdf

Search

Read the Text Version

16 Sistem Informasi Geografis 473data digital berkualitas lebih tinggi dari pada - Umur datadata konvensional atau data yang terdapat - Cakupan areadalam rekaman analog. Hal ini disebabkan. - Komponen pengamatan - Kerelevanan- Pemakai berpandangan bahwa jika - Format menggunakan teknologi yang sudah - Assesibilitas berkembang maka kualitas data juga - Pengambilan data berkembang; - Pra-pengolahan - Pengolahan spesifik- Data dijital mempunyai kisaran produk - Analisis data yang jauh lebih besar dibandingkan - Aplikasi/modeling data analog; - Penyajian - BiayaBila kita tidak terlalu peduli tentang - Pengambilan keputusan, dankeakuratan data spasial (biasanya pada - Pelaksanaan akhir dilapanganskala kecil), biasanya akan menyebabkan: Sumber-sumber kesalahan ini tidak- Pemilihan lokasi yang salah semuanya dapat dengan mudah diperbaiki,- Identifikasi pola yang salah kesalahan dalam SIG ini biasanya- Turunan data yang salah disebabkan; proses digitasi, proses- Kegagalan mendapatkan hubungan tumpang tindih, proses konversi vektor ke raster atau sebaliknya, derajat kedetilan yang sebenarnya pengukuran (mungkin tidak akurat) yang- Diperoleh keputusan yang tidak dilakukan pada kenampakan spasial sebenarnya, mengacu kepenyebaran memuaskan dan menghabiskan biaya (dispersi) kesalahan posisi dari unsur-unsur yang besar data posisi, diduga dari standar deviasi misalnya standar deviasi rendahKesalahan- kesalahan dalam SIG (Error menunjukan sempitnya penyebaranPropagation), sumber kesalahan dalam SIG kesalahan posisi (presisi tinggi).dijumpai pada setiap tahap (akumulasikesalahan) kesahan dapat dibagi dalam tiga Kesalahan dari variasi alami atauaspek diantaranya, kesalahan umum, pengukuran awal :kesalahan variasi alami atau pengukuran - Keakuratan posisiawal, kesalahan pengolahan. Ini - Keakuratan isimenyebabkan peluang total kesalahanakhirnya menjadi makin besar, sumberkesalahan umum diantaranya:

16 Sistem Informasi Geografis 474- Variasi sumber data Sistem komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat • Pemasukan data lunak (software) dan prosedur untuk • Pengamatan bias penyusunan pemasukkan data, pengolahan, • Variasi alami analisis, pemodelan (modelling), dan penayangan data geospatialKesalahan yang muncul karena pengolahan 1. Komponen perangkat keras- Kesalahan numerik ala komputer Komponen dasar perangkat keras SIG- Kesalahan karena analisis topologi dapat dikelompokan sesuai dengan- Persoalan klasifikasi dan generalisasi; fungsinya antara lain: metodologi, definisi kelas interval, a. Peralatan pemasukan data, misalnya interpolasi papan digitasi (digitizer), Penyiam 16.3 Komponen utama SIG (scanner), keyboard, disket dan lain-lain.Komponen utama SIG adalah sistemkomputer, data geospatial dan pengguna b. Peralatan penyimpanan dan pengolahan Harware dan Sofware data, yaitu komputer dan untuk pemasukan, penyimpanan, perlengkapannya seperti : monitor, pengolahan, analisa, tampilan data, dsb papan ketik (keyboard), unit pusat pengolahan (CPU / central processing unit), cakram keras (hard-disk), floppy disk,dan c. Peralatan untuk mencetak hasil seperti printer dan plotter Peta, foto udara, citra Desain standar, pemutahiransatelit, data statistik dll. updating analisis dan penerapanGambar 441. akomponen utama SIG Gambar 442. Perangkat keras

16 Sistem Informasi Geografis 475Gambar 443. Perangkat keras keyboard Gambar 446. Perangkat keras monitorGambar 444. Perangkat keras CPU Gambar 447. Perangkat keras mouseGambar 445. Perangkat keras Scanner 2. Komponen perangkat lunak Komponen perangkat lunak yang sudah tersedia di pasaran sangat bervariasi, oleh karena itu perangkat lunak yang tepat dari suatu SIG sukar ditentukan. Memilih suatu perangkat lunak akan sangat ditentukan oleh banyak faktor. Namun secara umum SIG mempunyai komponen fungsi seperti yang dijelaskan di atas, perlu dibedakan dari SIG, sistem informasi lain yang berorientasi grafis seperti CAD (Computer Aided Design) yang umumnya tidak mempunyai komponen analisis (terutama topologi), (Cowen, 1990;Newell dan Theriault, 1990), walaupun sistem seperti ini berangsur-angsur berubah dengan ditambahi perangkat analisis

16 Sistem Informasi Geografis 476tersebut sehingga mengarah kebentuk SIG. cukup besar dari pada pengadaanKomponen piranti lunak baik dari sisi macam perangkat keras dan lunak.dan kemampuannya sering berbeda satusama lain, tergantung selera masing-masing Untuk menyusun suatu basis data awalpembuatnya, yang terpenting bagi yang lengkap akan dibutuhkan waktupengguna harus dapat memilih sesuai yang lama, terutama didaerah yang luasdengan kebutuhan. Hal ini akan ditentukan dan masalahnya sangat kompleks akanoleh bentuk data dan sumbernya serta membutuhkan waktu beberapa bulankemampuan analisis yang diinginkan. hingga kemungkinan beberapa tahun.Bentuk dan sumber data perlu mendapat Tingkat kekomplekskan permasalahanperhatian yang serius, karena biaya dalam akan sangat mempengaruhi jumlahSIG sering didominasi oleh proses waktu yang diperlukan, oleh karena itupemasukan data. bila waktu yang tersedia relatif singkat maka tujuan SIG harus di buat a. Persiapan dan Pemasukan Data sederhana. Hal yang penting mendapat perhatian bahwa agar SIG dapat Bentuk kegiatan persiapan mencakup bermanfaat secara langsung, sesuai dua unsur utama (a). Konversi data produk yang di rancang maka suatu kedalam format yang diminta perangkat proyek SIG harus menyediakan biaya lunak, baik dari data analog maupun dari mulai dari persiapan awal untuk data digital lain, dan (b) Identifikasi dan pengumpulan data hingga proses akhir spesifikasi lokasi obyek dalam data untuk dapat menghasilkan produk sumber. Tahap ini bertujuan berbentuk tampilan informasi sesuai mengkonversi data dari bentuk yang ada yang di inginkan. menjadi bentuk yang dapat dipakai dalam SIG. Namun pemasukan data Dengan berbagai alasan yang di uraikan sering merupakan masalah yang khusus diatas, metode pemasukan data dan dan kadang-kadang merupakan kualitas data baku sebaiknya penghalang utama dalam penerapan dipertimbangkan secara hati-hati sejak suatu SIG. Dengan alasan-alasan seperti awal. Sebelum data dimasukan mahalnya pembelian perangkat keras sebaiknya dievaluasi beberapa hal yang dan lunak, tetapi dalam kenyataannya berkaitan dengan data tersebut, seperti sering terjadi bahwa pembentukan basis pengolahan yang akan dilakukan, tingkat data (database) memerlukan biaya yang keakuratan, dan bentuk keluaran data yang diinginkan. Hal diatas menunjukan

16 Sistem Informasi Geografis 477betapa pentingnya membangun dan buruk, susah penggunaannya,kepercayaan pemakai dan manfaat dari hingga dikatakan sebagai mudah rusak.upaya tambahan dalam meningkatkankualitas data. Manajemen data dapat dikaitkan dengan sistem keamanan data. Dalam hal inib. Manajemen, Penyimpanan dan prosedur penyelamatan data harus Pemanggilan Data dibuat spesifik sehingga untuk pemakai yang berbeda akan dibuat jalur yangKomponen manajemen data dalam SIG berbeda. Perlu dibedakan antara pemakai jangka pendek dan pemakaitermasuk fungsi untuk menyimpan data jangka panjang dan sebaiknya dilakukan identifikasi dan evaluasi prosedur setiapdan menggali data. Penyimpanan data ini sistem manajemen data.juga mencakup beberapa teknik c. Manipulasi dan Analisis Datamemperbaiki dan memperbaharui data Fungsi manipulasi dan analisis merupakan ciri utama sistem pemetaanspasial dan atribut. Fungsi-fungsi yang grafis yang menentukan informasi yang dapat dibangkitkan dari SIG. Hal yangumum terdapat disini adalah pemasukan, harus diantisipasi adalah bahwa SIG tidak hanya akan mengotomatiskanperbaikan, penghilangan dan aktivitas tertentu, tetapi juga akan merubah cara kerja organisasi.pemanggilan kembali data. Metode yang Metode pengambilan keputusandipakai untuk melaksanakan fungsi- kemudian dapat berubah dari pemilihan alternatif terbaik dengan mencari danfungsi ini mempengaruhi efisiensi sistem mengevaluasi perbaikan yang diusulkan. Untuk mengantisifasi cara-cara datapengoperasian semua fungsi. dalam SIG dapat di analisis, diperlukan pemahaman mengenai pemakai yangAda beberapa variasi metode yang terlibat, karena hal ini akan menentukandipakai untuk mengorganisasikan data fungsi-fungsi yang diperlukan, demikiankebentuk yang dapat dibaca komputer. juga tingkat penampilan produk yangCara data distrukturkan dan di-file-kan mereka kehendaki .berkaitan satu sama lain (organisasibank data), demikian juga kendalatempat dimana data digali, dengankecepatan operasi penarikan data,seperti bentuk dan mediapenyimpanannya. Jika pelaksanaanpenyimpanan dan pemanggilan berjalanbaik maka pemakai biasanya tidak akanmengalami kesulitan yang berarti.Namunsebaliknya bila pemakain mengalamikendala maka sistem dianggap lambat

16 Sistem Informasi Geografis 478d. Pembuatan Produk SIGBentuk produk suatu SIG dapat Gambar 448. Peta arahan pengembanganbervariasi baik dalam hal kualitas,keakuratan, dan kemudahan komoditas pertanian kabupatenpemakainya. Tetapi produk yangdihasilkan SIG sering dianggap kurang Ketapang, Kalimantan Baratmemenuhi syarat kualitas secarakartografi, hal ini disebabkan karenakemampuan SIG tidak diarahkan untukmenghasilkan kenampakan produk yangmenyamai hasil pekerjaan perangkatlunak khusus kartografi. Untukmeningkatkan kualitas produk secarakartografis, dapat dirancang agar hasilSIG dapat dikonsversi ke perangkatlunak kartografi, yang sudah mempunyaikemampuan tinggi untuk menghasilkanproduk yang lebih menitik bertakanpertimbangan kartografi.16.4.1 Sumber data dan Alat pemasukan DataSistem informasi geografi berkaitan erat Gambar 449. Peta citra radar Tanjung Perak,dengan data dan informasi yang bereferensi Surabayageografis. Data dan informasi tersebutumumnya diperoleh dari berbagai sumberantara lain : peta-peta yang telah ada, fotoudara, citra satelit, citra radar, atau mungkinhasil pengukuran lapang bahkan suatubank-data atau SIG yang telah ada.Beberapa peta yang sering digunakandalam pemasukan data SIG, misal:

16 Sistem Informasi Geografis 479 Gambar 452. NK10 Set holder dan prisma canisterGambar 450. Peta hasil foto udara daerah Nangroe Aceh Darussalam pasca Tsunami 16.4 Peralatan, bahan dan prosedur pembangunan SIGContoh alat-alat yang biasa digunakandalam SIG diantaranya: Gambar 453. NK12 Set holder dan prismaGambar 451. NPS360 for robotic total station Gambar 454. NK19 set

16 Sistem Informasi Geografis 480Alat-alat Global Prosescing System yangbiasa dipakai diantaranya : Gambar 458. GPS type NK 12 croth single prism holder offset : 0 mmGambar 455. GPS type NL 10 Gambar 459. GPS type CPH 1 A leica single prism holder offset : 0 mmGambar 456. GPS type NL 14 fixed adapter Struktur data yang telah ada dalam suatuGambar 457. GPS type NJ 10 with optical plummet SIG perlu mendapat perhatian, terutama pada saat akan menggabungkan data baru yang berasal dari sumber lain. Perbedaan format data antara yang sudah ada dalam komputer dengan yang akan dimasukan akan menjadi masalah. Untuk mempersamakan format data diperlukan kesepakatan, atau koordinasikan. Walaupun berbagai piranti lunak telah memberikan pilihan-pilihan format atau bentuk transformasinya yang cukup baik.

16 Sistem Informasi Geografis 481Produsen data yang bersifat umum Gambar 460. Peta digitasi kota Bandung tentangdiperlukan mempunyai format umum yang perkiraan daerah rawan banjirdapat diterima piranti lunak secara luas,karena jika tidak hal ini akan menjadimasalah yang cukup serius. Oleh karena itudiperlukan koordinasi yang baik secararegional, nasional maupun internasionaluntuk memungkinkan lalu-lintas informasidapat berjalan sangat cepat. Dalam hal inipersoalan tidak lagi ditekankan pada prosespenyediaan produksi daja tetapi sudah lebihmengarah ke pengelolaan informasi secaraefisien dan efektif.Alat pemasukan data tambahan yang sudah Gambar 461. Peta hasil analisa SPM (suspendedmerupakan bagian suatu SIG adalah papan particular matter)pendigitasi atau digitizer dan alat penyiamatau scanner. Pemasukan data dengandigitizer biasanya menghasilkan data yangberbentuk vektor (polygon). Peta garis padamedia kertas yang dikenal secarakonvensional biasanya dialihkan menjadidigital atau digitasi menggunakan alatsedangkan scanner menghasilkan datayang berbentuk raster.Berikut beberapa contoh hasil digitasi petayang terlebih dahulu discanner. Gambar 462. Peta prakiraan awal musim kemarau tahun 2007 di daerah Jawa

16 Sistem Informasi Geografis 48216.4.2 Pemasukan data spasial kelompok koordinat X dan Y (atau Z). pemasukan data dari foto udara dengan alatMetode untuk memasukan data dalam suatu seperti stereo plotter menjadi peta digital,SIG sangat beragam, hal ini tergantung dari pada dasarnya mirip dengan cara ini kecualibanyak faktor seperti sumber data, format perekaman unsur elevasi (dimensi ketiga)data yang akan dimasukan, ketersediaan dimana koordinat Z diperlukan.sarana keras pemasukan data, ragam caramemasukan data spasial : Ukuran digitizer yang tersedia dipasaran beragam, mulai dari meja yang berukuran1. Dengan digitasi manual atau semi- kecil (27x27 cm) hingga berukuran besar manual (1x1.5 m). beberapa model digitizer tersebut juga mendukung pendigitasian bahan film2. Dengan key-board (prosedur koordinat gambar atau material yang transparan. geometri) Resolusi atau keakuratan koordinat yang3. Dengan digitasi fotogrametrik akan terekam oleh digitizer beragam, dan4. Dengan scanner ditentukan oleh spesifikasi teknis5. Dengan digitasi melalui layar kemampuan alat masing-masing. Secara6. Dengan konversi data digital lain umum, meja yang ukuran besar akan7. Dengan pengetikan (key-entry) mempunyai resolusi yang tinggi sekitar8. Dengan bantuan satelit posisi global 0.025 mm, dan keakuratan absolutnya, secara umum 3 kali dari resolusi baku. (GPS-Global Positioning System) Kualitas meja digitizer ditentukan oleh stabilits, perulangan perekaman kelurusan-Untuk lebih memahami cara memasukan kelengkungan garis, resolusi dan akurasi.data spasial untuk lebih menguntungkan Pertimbangan lain adalah orientasi kursor,akan sedikit dijelaskan secara garis suhu, kelembaban, drift, dan kalibrsibesarnya: elektronik (Cameron, 1982 dalam Marble, et al, 1984),1. Dengan digitasi manual atau semi- manual atau semi otomatik Proses pendigitasian peta terdiri dari beberapa tahap yaitu:Metode yang paling umum dipakai untukmengkonversi peta cetak ke bentuk digital a. Penyiapan peta-peta yang akanadalah dengan menggunakan papan didigitasidigitasi. Dengan memakai papanpendigitasi, semua kenampakan obyek yangakan dimasukan harus direkam satu persatuatau bahkan titik pertitik sebagai suatu

16 Sistem Informasi Geografis 483b. Perekam koordinat-koordinat peta 3. Pemasukan Data dengan digitasi ( digitasi aktual) Fotogrametrikc. Pengeditan dan perbaikan data Teknik digitasi fotogrametrik dipakai untuk sebelum penyimpanan dalam bentuk mendelineasi peta baru dari foto udara. peta basis-data, dan Teknik ini membutuhkan tenaga kerja banyak, seperti halnya dijitsi manual. Padad. Pemasukan data atribut yang sesuai cara ini, meja pendigitasian digantilkan dengan data spasial. dengan instrument fotogrametri seperti stereoplotter analitik. Digitasi fotogrametrik2. Pemasukan data dengan prosedur kebanyakan dipakai untuk merekam secara Koordinat Gometri cepat, seperti kenampakan digital planimetrik dan data elevasi melaluiProsedur koordinat geometri relatif berbeda stereofoto-plotter. Data elevasi dapatdari prosedur lain. Disini kenampakan disimpan baik dalam bentuk garis kontinyugeometri dalam peta merupakan kunci dengan interval tertentu atau bentuk titik-pemasukan data kekomputer. Algoritma titik.matematik dipakai untuk menghitungkoordinat, yang selanjutnya disimpan dan 4. Pemasukan data dengan alat penyiamdipakai untuk menghasilkan kenampakan (scanner)citra dilayar. Piranti lunak yang umumdikenal untuk fungsi ini adalah COGO, suatu Pendigitasian secara manual yangistilah yang merupakan singkatan untuk memerlukan waktu dan dana yang sangatteknik koordinat geometri. Pendekatan ini banyak, mendorong berkembangnya digitasimemerlukan definisi titik asli melalui digitasi secara otomatis, yaitu dengan penyiamatau pemasukan nilai koordinat. (scanner). Cara ini menggunkan prinsip yang sama dengan teknik laser optikal atauArah dan jarak unsur geometri yang lain elektronik untuk “menyapu” citra atau petadipetakan dengan memasukan data survei yang ada dan mengkonversi gambarlapang, dan dapat menghasilkan data tersebut ke format digital, yang terdapatkartografi yang sangat akurat, lebih akurat dalam bentuk data raster.prosedurnyadari teknik-teknik digitasi konvensional / adalah sebagai berikut garis-garis dari petamanual. asli direkam sebagai suatu seri piksel-piksel kecil yang membentuk citra binary (ada, misalnya garis atau simbol; tidak ada,

16 Sistem Informasi Geografis 484misalnya tidak ada garis atau simbol ; gelap secara manual, misalnya untuk mencariatau putih). sungai yang tidak terlihat pada peta. Dengan menyiam peta dan selanjutnyaProses penyiaman walaupun cepat, juga ditumpang-tidihkan dengan inderaja makamempunyai kelemahan khususnya untuk kenampakan sungai pada peta dapatdata-data yang kompleks sehingga dilengkapi.membutuhkan persiapan yang menyeluruh,diantaranya peta harus bersih, tidak boleh 6. Pemasukan data dengan konversi dataada obyek yang meragukan . untuk digital lainkeperluan tersebut sering juga peta harusdigambar kembali. Data yang sudah terdapat dalam bentuk digital merupakan salah satu sumber utamaDikenal dua macam penyiam yaitu penyiam data digital di masa yang akan datangtype datar (flat-bed scanner) yang terdiri dari seperti data penginderaan jauh dan databebarapa model antara lain type datar hasil penyiaman. Umumnya setiap piranti(flatbed), dan type yang dapat dipegang lunak SIG dapat mengkonversi data tersebut(handheld scanner), dan penyiam type minimal kedalam bentuk data baku yangtabung (drum-scanner type) terdiri atas dikenali hampir semua piranti lunakmodel type sheetfed salah satunya. misalnya data dalam format BMP, TIFF.5. Pemasukan Data dengan digitasi layar 7. Pemasukan data melalui papan ketik Komputer (Screen-digitizing) Pemasukan data dengan caraPemasukan data melalui layar ini mirip menggunakan papan ketik (key-board)dengan pendekatan pemasukan koordinat relative mirip dengan prosedur koordinatgeometri karena konsepnya didasarkan geometri, hanya saja dalam prosedur iniperhitungan matematis. Beberapa SIG yang lebih ditekankan pada pemasukan dataada sekarang mempunyai kemampuan atribur (data non-garfik) dan anotasi peta.digitasi layar tersebut. Prosedur kerja ini Data ini langsung diterima komputermemberikan kemudahan yang sebagai bagian dari SIG. data ini juga dapatmenguntungkan bila digunakan pada data dimasukan belakangan ke dalam basis datapenginderaan jauh, karena dapat dilakukan SIG setelah di edit sesuai dengandelineasi di atas layar secara langsung. keperluan SIG. anotasi peta biasanya dimasukan dengan bentuk ketikan (keyPenerapan metoda digitasi layar ini dalam entry) dan diletakan pada citra (gambar) dipenginderaan jauh, dapat digunakan untukmendeteksi kenampakan obyek tertentu komputer melalui perintah-perintah yang bersifat interaktif. Perkembangan

16 Sistem Informasi Geografis 485pemasukan data melalui papan ketik ini - Ketelitian tidak bergantung pada skalapada periode pertengahan 1990-an sudah petamulai berkurang khususnya dengan - Kemampuan untuk mendigitasi objek-semakin berkembangnya penggunaan objek di lapangan yang berukuran kecilmouse. yang umumnya tidak nampak pada8. Pemasukan data dari GPS (Global peta, atau tidak dapat diidentifikasiPositioning System) pada foto udara atau citra satelitPemasukan data melalui system satelit Kelemahan yang ditemukan padaglobal (GPS) sangat berkembang akhir- pemasukan data pada prosedurakhir ini disebabkan makin murahnya GPS diantaranya:dalam bentuk portable. Pemasukan data iniumumnya lebih berorientasi lokasi secara - Sarananya (alat penerima)spesifik. Informasi yang terekam biasanyadisajikan dalam bentuk koordinat lokasi dan membutuhkan ruang terbuka dan tidakelevasi (ketinggian). Data GPS ini, yangberbentuk titik biasanya diolah dengan boleh ada penghalang untuk penerimamengkonversikan data tersebut menjadibentuk segmen seperti data kontur sinyal dari satelittopografi sebelum diproses lebih lanjutdalam SIG. fungsi data GPS yang sering - Data yang direkam pada daerahdipakai adalah untuk keperluan koreksigeometri data yang sudah ada dalam SIG tertutup seperti di bawah pohon (hutan)yang selanjutnya dimanfaatkan untukmelihat hubungan data secara lengkap, atau yang berbukit, akan menghasilkanmisalnya untuk korelasi data analisistumpang-tindih perhitungan volume. deviasi data yang besar.GPS sebagai sarana perekam data posisiatau lokasi atau pendigitasian titik,mempunyai beberapa keuntungan antaralain:- Ketidak bergantungannya pada ketersediaan peta

16 Sistem Informasi Geografis 486Tabel 47. Pendigitasian Konvensional dibanding Kendala utama pada GPS adalah ketidak pendigitasian GPS mudahan dalam pemrosesannya. Walaupun penangkapan dan pengumpulanKonvensinal GPS data relatif mudah tetapi jika hasil analisis- Ketelitian yang diinginkan berkualitas tinggi maka -Ketelitian tidak proses perhitungannya juga sulit, sehingga tergantung skala operator yang dibutuhkan harus bergantung skala mempunyai pengetahuan yang lebih dari pada sekedar operator biasa.- Cocok untuk - Cocok untuk Sebagai tambahan dalam SIG ini, makapengkoleksian pengkoleksian dat tidak ada salahnya penulis membandingkan Digitasi secara manualdata secara besar- secara selektif (semi-otomatis) dengan Penyiam.besaran Pendigitasian data melalui proses penyiaman telah banyak di lakukan oleh- Kecepatan - Kecepatan instansi di negara-negara maju, sedangkan di Indonesia masih lebih dominanpendigitasian pendigitasian penggunaan meja pendigitasian. Walaupun pemasukan dengan penyiam dapatdikontrol oleh dikontrol oleh mempercepat sampai 5-10 kali, tetapi bagi pengguna yang kebutuhan data maupunpengguna kecepatan dan kemampuannya kecil, maka alat ini belum tentu mempunyai nilai lebih secara kondisi lalu-lintas ekonomi.- Cocok untuk objek- -Dapat juga digunakan Dalam keadaan tertentu agar penyiaman objek yang dapat untuk objek-objek kecil berjalan dengan baik serta menampilkan terlihat pada peta semua objek, kadang-kadang peta tersebut maupun pada peta di gambar lagi (re-drafting). Kalau hal foto udara seperti ini terjadi, maka proses penggambaran kembali ini merupakan- Digitizer 2 dimensi -Digitizer 3 dimensi salah satu kelemahan utama dalam proses pendigitasian otomatis ini. Untuk instansi- Pendigitasian -Pendigitasian dengan yang bertujuan menghasilkan data spasial point- mode metode penentuan- Pendigitasian stream-mode static singkat, stop-and- go atau pseudo kinematik -Pendigitasian dengan metode penentuan kinematik GPS

16 Sistem Informasi Geografis 487(peta) dalam jumlah besar, maka biaya sederhana, dan tidak mempunyai informasitotal proses penggambaran kembali ini ekstra seperti: simbol-simbol grafik atautidak akan membebani biaya total digitasi, teks. Peta yang terdiri dari bermacam-dalam hal ini ada 3 alasan utama, yaitu: macam garis berwarna dan mempunyai jumlah garis yang banyak, selain1. Penggambaran kembali secara manual pengerjaannya rumit juga akan membutuhkan memori komputer yang lebihdi lakukan oleh juru gambar tingkat besar. Selain itu dalam pekerjaan ini akan diperlukan proses perbesaran kelompokbawah, sehingga pembiayaannya akan obyek tertentu (terutama jiak ditentukan resolusi yang diperlukan) sehingga volumerendah karena tidak membutuhkan produksi juga akan berpengaruh dalam proses ini. Umumnya jika terdapatkeahlian khusus. pekerjaan dalam jumlah besar maka biaya peralatan juga mudah diperhitungkan.2. Pelaksanaan digitasi akan dilakukan Sehingga pemanfaatan penyiam juga dapat efektif jika volume data yang dihasilkanlebih cepat jika peta telah bersih dan besar.konsisten. Berdasarkan pengalaman, Digitasi secara manual cenderung lebih mahal bila peta yang digunakan mempunyaidibutuhkan waktu yang banyak untuk jumlah unit (polygon) sedikit dan tidak dalam bentuk yang mudah di siam. Peta-melakukan pengeditan atau perbaikan peta yang mengandung banyak informasi tambahan, yang memerlukan interprestasidigitasi peta yang rumit. atau yang memerlukan penyesuaian saat pengkodean, atau mengandung sedikit3. Jika peta yang akan didigitasi lebih obyek, umumnya tidak terlalu penting untuk disiam, karena tidak efisien.sederhana dari informasi yang tersedia Dengan kenyataannya bahwa kedua pilihandalam bentuk peta maka pemasukan data yang masing-masing masih mengandung masalah, teknikpenggambaran objek diperlukan pemasukan data yang lain sebagai alternatif sangat diperlukan. Dari sisi teknik(dilakukan pemilihan data ), karena halini lebih efisien dibandingkanpengeditan dilakukan bersamaandengan proses digitasiKarena sistem penyiaman bersifat otomatis,maka akan dibutuhkan staf ahli yangkhusus. Hal ini disebabkan untuk perawatanalatnya yang relatif kompleks dan jugakarena piranti lunaknya lebih canggih, danlebih banyak tahapan yang perlu diketahui.Peralatan juga pada umumnya lebih mahaldi bandingkan meja digitizer biasa.Penyiaman dapat bekerja dengan baik jikapeta-peta yang dipakai sangat bersih,

16 Sistem Informasi Geografis 488pendigitasian dengan penyiam, diharapkan - Garis merupakan deretan titik yangdapat segera ditemukan peralatan yang sambung menyambung, berdimensi satusemakin mampu dan harganya semakin seperti jalan, sungai, akan tetapi sudahmurah, sehingga penyiaman dapat mempunyai sifat tambahan yaitumemberikan nilai tambah. Pada era 1990- mempunyai arah dan ukuran panjang,an kemunculan alat scanner yang makin akan tetapi tetap tidak mempunyaimurah dan baik, membuat teknologi luasan.pemasukan data ini semakin penting. - Area dinyatakan dalam bentuk poligon, 16.5 Jenis-jenis analisis spasial merupakan cara penyajian dasar yang dengan SIG dan aplikasinya berdimensi dua, sehingga dapat pada berbagai sektor menggambarkan luas area. pembangunan Kelebihan kemampuan penampilan denganWalaupun SIG dapat bekerja dengan SIG dari peta adalah dalam mendekatibermacam-macam-macam data, akan tetapi keadaan alam sebenarnya yang berdimensisesuai dengan tujuan spesifikasi dari tiga, karena SIG dapat menampilkanpenggunaan suatu SIG, maka macam data gabungan berbagai data sedemikian rupayang utama adalah data berbentuk sehingga mirip keadaan sebenarnya yangselebaran spasial obyek pada umumnya bersifat tiga dimensi.yaitu peta. Sebagai cara penyajian datasecara keruangan yang telah lama dikenal 16.5.1 Jenis manajemen penyusunandalam komunikasi grafis, peta harus dibuatdengan dasar cara penyajian kartografi, data spasial dalam suatuprosedur penyajian secara kartografisberdasarkan simbol . Ada tiga cara dasar pemodelan yang berdasar ataspenyajian data spasial , yaitu dalam bentuksebagai berikut: lapisan data vertikal dan lapisan- Titik merupakan cara penyajian yang data horizontal tidak berdimensi, dan hanya menyajikan lokasi dalam bentuk koordinat. - Lapisan data vertikal terdiri dari Penyajiannya menitik beratkan pada lokasi obyek, yang tidak berkait dengan seperangkat hubungan antara ukuran panjang maupun luas dari obyek kenampakan geografis dengan pemisahan berdasarkan atribut (tema)nya. Berbagai obyek dapat dikelompokan menjadi suatu lapisan tunggal sesuai dengan kebutuhan pemakai. Pada prinsipnya

16 Sistem Informasi Geografis 489 pengelompokkan disesuaikan dengan dan sekarang yang sangat penting. Karena kemiripan berbagai type obyek. Contoh data tematik ini spesifik, maka lapisan data pengelompokkan berdasarkan temanya ini juga merupakan lapisan yang terpisah adalah : x Jalan raya dan jalur kereta api Sistem pelapisan data dapat disusun secara vertikal, dimana data tersebut mempunyai dikombinassikan sebagai suatu tingkat kepentingan atau kedetailan yang lapisan transportasi berbeda, tetapi terdapat pada lokasi yang x Titik mata air, sungai, dan danau sama.pembagian yang demikian ini dikombinasikan sebagai suatu adakalanya mempermudah pengkajian yang lapisan hidrologi bertingkat x Lapisan pemilikan tanah dan penguasaaan tanah dapat si buat Pelapisan data berdasarkan waktu biasanya sebagai satu lapisan kadastral terdapat pada tema yang bersifat dinamik seperti penggunaan lahan, daya dukungAdakalanya data yang ada pada setiap wilayah, pencemaran lingkungan dan lainlapisan dipisahkan berdasarkan bentuknya sebagainya. Pelapisan berdasarkan temaseperti: titik, garis, dan area atau dengan juga dapat dilakukan berdasarkan tingkatmemberikan identitas yang berbeda pada prioritasnya. Pembuatan peta dengansatu lapisan yang sama. Pembagian tema klasifikasi tingkat prioritas ini diperlukandapat juga dilakukan berdasarkan waktu. khususnya untuk produk analisis sehinggaMisalnya untuk data penggunaan lahan memudahkan pengambilan keputusantahun 2000, tahun 2005 dan tahun 2007.Lapisan data bersifat temporal inidipergunakan untuk studi yang bersifatpemantauan. Untuk beberapa hal yangbersifat temporal ini relatif sulit diperoleh jikaorganisasi yang berwenang mempunyaiadministrasi penyimpanaan data yangkurang baik atau adanya pertimbangantertentu. Pada saat ini peranan foto udaramerupakan arsip permukaan bumi masa lalu

16 Sistem Informasi Geografis 490 BW BV KABUPATEN PURWAKARTA PETA CURAH HUJAN AZ BU KABUPATEN BANDUNG Cibinong BT PROPINSI JAWA BARAT BS BR U BQ AY BP BO BN WADUK CIRATA CIPENDEY CIKALONG WETAN BM BL REPEH RAPIH KERTA RAHARJA SKALA 1 : 100000 AX BK 5 3 1 0 1 3 5 Km BJ BI KABUPATEN SUBANG BH BG CISARUA AW BF BE Cimala PARONGPONG BD NGAMPRAH LEMBANG BC BB KABUPATEN CIANJUR PADALARANG AV BA CIMAHI UTARA AZ AY CIMENYAN CIMAHI TENGAH AX CILENGKRANG AW BATUJAJAR CIMAHI SELATAN AU AV KODYA BANDUNG KABUPATEN SUMEDANG AU AT AS WADUK SAGULING CILENYI AR AT AQ MARGAASIH AP AO CIPONGKOR CILILIN AN AM MARGAHAYU RANCAEKEK AS AL AK DAYEUH KOLOT AJ AI CICALENGKA AH AR AG SINDANGKERTA BOJONGSOANG Citarik AF Ciatrum SELAT SUNDA KATAPANG Ciinguk Ciwidey CIKANCUNG GUNUNG HALU PAMENGPEUK BALEENDAH SOREANG CIPARAY AE BANUARAN MAJALAYA PASEH AD ARUM SARI AC AQ AB AA Cikajung PASAR JAMBU Z CIWIDEY EBUN Y PACET X KABUPATEN CIANJUR KABUPATEN GARUT AP W V U T S SITU PATENGAN AO R PANGALENGAN Q KERTASARI KETERANGAN P O SITU CILENCA Waduk < 1500 mm/thn N (1500 - 2000) mm/thn AN M L A U T J A WA 1 (2000 - 2500) mm/thn L 2 Sungai (2000 - 2500) mm/thn K DKI (3000 - 3500) mm/thn J Batas a. Kabupaten (3500 - 4000) mm/thn I b. Kecamatan > 4000 mm/thn AM H G Ibu Kota a. Kabupaten SUMBER PETA RUPA BUMI BAKUSURTANAL TAHUN 2004 F b. Kecamatan E Jalan Tol Rencana Tol Jalan Negara Jalan Pronpinsi Jalan Kabupaten Jalan Desa Jalan Kereta Api D JAWA TENGAH AL C SA M U DRA H INDIA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah B Kabupaten Bandung Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Gambar 463. Peta kedalaman tanah efektif di daerah jawa barat Bandung BW BV KABUPATEN PURWAKARTA PETA CURAH HUJAN AZ BU KABUPATEN BANDUNG Cibinong BT PROPINSI JAWA BARAT BS BR U BQ AY BP BO BN WADUK CIRATA CIPENDEY CIKALONG WETAN BM REPEH RAPIH KERTA RAHARJA SKALA 1 : 100000 BL 5 3 1 0 1 3 5 Km AX BK BJ BI KABUPATEN SUBANG BH BG CISARUA AW BF BE Cimala PARON GPON G BD NGAMPRAH LEMBANG BC BB KABUPATEN CIANJUR PADALARANG AV BA CIMAHI UTARA AZ AY CIMENYAN CIMAHI TENGAH AX CILENGKRANG AW B A TUJ AJ AR CIMAHI SELATAN AU AV KODYA BANDUNG KABUPATEN SUMEDANG AU AT W AD UK SA GULING CILE NY I AS AR M ARGA ASIH AT AQ AP CIPONGKOR CILILIN AO AN MARGAHAYU RA NCA EKE K AM AS AL DAYEUH KOLOT AK AJ CICALENGKA AI AH S INDA NG KE RT A BOJONGSOANG Citarik AR AG SELAT SUNDA C iatrum AF Ciinguk KATAPANG Ciwidey CIKANCUNG GUNUNG HALU PAM EN GP EUK BAL EE ND AH SOREANG CIPARAY AE BANUARAN MAJALAYA PASEH AD ARUM SARI AC AQ AB AA Cikajung PASAR JAMBU Z CIW ID EY Y EB UN PA CET X KABUPATEN CIANJUR KABUPATEN GARUT AP W V U T S SITU PATEN GAN AO R PA NGA LE NG AN Q KER TAS ARI KETERANGAN P O SITU CILENCA Waduk < 1500 mm/thn (1500 - 2000) mm/thn-N - 1 (2000 - 2500) mm/thn AN M - 2 Sungai (2000 - 2500) mm/thn L (3000 - 3500) mm/thn Batas a. K abupaten (3500 - 4000) mm/thn K b. K ecamatan > 4000 mm/thn J L A U T J A WA Ibu K ota a. K abupaten SUMBER PETA RUPA BUMI BAKUSURTANAL TAHUN 2004 b. Kecamatan I- AM H Jalan Tol G DKI Rencana Tol Jalan Negara F Jalan Pronpinsi Jalan Kabupaten E Jalan Desa Jalan Kereta Api D JAWA TENGAH AL C- S A M U DRA H IN DIA - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah B K abupaten Bandung Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70-- Gambar 464. Peta curah hujan di daerah Jawa Barat-Bandung--

16 Sistem Informasi Geografis 491- Pemisahan data secara Horizontal perlu administrasi khususnya padadilakukan apabila suatu peta yang pembuatan peta pemerintahan ataupundibuat dianggap terlalu besar sehingga dapat jugaharus dipecah-pecah menjadi bebrapa pemetaan didasarkan atas pembagian manajemen disuatu perusahaaanbagian. Proses pemecahan tersebut perkebunan atau kehutanan. Pemisahan data berdasarkan tile dapatdilakukan berdasarkan ukuran area meningkatkan kinerja system karena membuat proses penarikan data yangatau disebut dengan istilah “TILE“. efisien :Ukuran dan bentuk pemecahan yangdianjurkan tergantung padaketerbatasan piranti lunak danpersyaratan dari pengguna.Gambar 465. Peta pemisahan data vertikal dipakai untuk penunjukan kawasan hutan dan perairan Indonesia- Secara umum batas tile ditentukan sudah ada, yang biasanya berukuran kertassehingga dapat menghasilakan system A1 (± 60 x 80 cm ), dapat dipakai sebagaibasis-data yang stabil dan patokanmeningkatkan penggunaan dan kinerja Dalam beberapa sistem, pemakai harus membuat dan mengatur tile-tile sebagaisystem. Pada umumnya batas-batas cakupan area yang terpisah, dan menggabungkan tile-tile tersebut untukgrid dipakai dalam pemecahan.Adakalanya pembagian secarahorizontal dibuat berdasarkan

16 Sistem Informasi Geografis 492biasanya pencarian data lebih cepat jikapenyusunan pemisahan sesuai dengan ciri-ciri umum data yang bersangkutan.Gambar 466. Peta vegetasi Indonesia (tahun 2004)Untuk kasus peta nasional, sepertiIndonesia, ukuran peta tofografi (petastandar) yang menghubungkan area jikadiperlukan. Pendekatan yang lebih canggihadalah menyediakan perangkat lunakkhusus yang membuat dan mengatur tilesecara otomatis sehingga dapat bergabungtanpa peranan operator.Manajemen otomatis ini adalah sutu operasi Gambar 467. Peta perubahan penutupan lahanbasis data yang menyediakan layanan dan pulau Kalimantananalog sebagai perpustakaan peta.Walaupun demikian pembuatan peta yang Pada beberapa hal ukuran tile untukbersifat perpustakaan otomatis ini penyimpanan dapat melewati batas systemmembutuhkan manajemen khusus baik dan dalam hal ini area harus dapat dibagipengelolaannya maupun perangkat sehingga dapat disimpan pada tile-tile kecil.produksinya.

16 Sistem Informasi Geografis 493Selain karena hambatan volume Kekuatan SIG terletak pada kemampuanpenyimpanan dalam praktek pendekatan ini analisis yang bersifat memadukan datasering dipakai khususnya jika alat spasial dan atribut sekaligus. Hal ini jugapemasukan data seperti digitizer berukuran yang membedakan dari sistem pemetaankecil (misalnya A3). Dengan dibaginya sejak otomatis dan penggambaran denganawal maka pada tahap akhir proses komputer piranti lunak AutoCAD. Berbagaipenggabungan perlu dilakukan kembali. orientasi pengolahan informasi pengolahan informasi spasial yang terdiri atas:16.5.2 Berbagai fungsi analisis dalam SIG - Pemetaan otomatisPerkembangan teknik SIG telah mampu - Pemetaan tematikmenghasilkan berbagai fungsi analisis yang - Pemodelan tumpang-tindihcanggih. Fungsi – fungsi analisis yang - Statistik spasialdimaksudkan disini adalah fungsi - Analisis spasialmemanfaatkan data yang telah dimasukan - Penambangan spasialke dalam SIG dan telah mendapatkan - Konversi data peta menjadi databerbagai manipulasi persiapan dan bukanfungsi untuk keperluan produk. Fungsi- tabulasifungsi tersebut antara lain: - Integrasi basis pengetahuan dalam pencarian- Fungsi pengolahan dan analisis data Tidak semua SIG mempunyai fungsi-fungsi atribut atau spasial di atas. Adakalanya suatu piranti lunak mengembangkan kekuatannya di bagian- Fungsi integrasi analisis data spasial tertentu saja misalnya dalam analisis atau atau atribut hanya pada disain produk, dan lain-lain.Cara suatu fungsi SIG diimplementasikan Untuk menyederhanakan berbagai kelompok analisis ini, Aranoff (1993)umumnya tergantung pada beberapa faktor mengelompokan menjadi 4 kelompokseperti model data (data raster dan data diantaranya:vektor), piranti keras, dan ketersediaankriteria. Kelengkapan faktor-faktor ini 1. fungsi pemanggilan / klasifikasi /penting dan memerlukan persyaratan pengukuran datakhusus yang perlu dievaluasi secaraseksama. 2. fungsi tumpang tindih 3. fungsi tetangga, dan 4. fungsi jaringan atau keterkaitan

16 Sistem Informasi Geografis 494untuk lebih jelasnya 4 kelompok di atas kawasan hutan ideal, yang diolah dandiuraikan supaya lebih jelas selanjutnya dibandingkan1. Fungsi pemanggilan, Klasifikasi dan Fungsi pemanggilan data untuk pembuatan Pengukuran Data peta tematik banyak dilakukan baik penyajian dengan simbol geometrik 2Dalam kelompok operasi ini pemakaian dimensi atau 3 dimensi. Pada SIGfungsi yang menggunakan data spasial dan sederhana bentuk operasi ini sering dipakaidata atribut di buat berbeda. Untuk sebagai salah satu kekuatan dan dipakaimenjalankan fungsinya data atribut khususnya untuk penyajian data dengan unitdiidentifikasi atau dibuat terlebih dahulu, ruang tetap atau batas spasial tetap, atausedangkan untuk data spasialnya tetap aplikasi untuk keperluan pemantauan temaberada pada posisi semula. Dengan kata tertentu.lain akibat penerapan fungsi-fungsitersebut ini tidak akan ada perubahanlokasi secara spasial dan tidak terbentukruang baru kecuali yang bersifatpenyederhanaan lokasi (tetapi lokasi aslimasih ada).Operasi disini memakai data atribut Gambar 468. Peta infrastruktur di daerah Nangreosebagai landasan analisis utama. Salah Aceh Darussalamsatu hasil yang jelas adalah untukpenyajian data tematik.2. Operasi Pemanggilan Data 3. Kasifikasi dan GeneralisasiOperasi ini termasuk memilih, mencari, Dalam suatu analisis peta kelas-kelas barumemanipulasi dan menghasilkan data tanpa dapat di buat dari kelas-kelas yang telahperlu memodifikasi lokasi geografik obyek ada sebelumnya dan dipakai untukatau membuat identitas spasial baru keperluan analisis lebih lanjut. ProsedurOperasi ini hanya bekerja dengan data yang untuk mengidentifikasi obyek menjaditelah dimasukan ke dalam bank data (basis- anggota kelompok obyek berdasarkandata). Pembuatan peta tertentu dengan kriteria tertentu atau sebagai klasifikasi.tema terbatas dari peta yang telah ada Beberapa bentuk fungsi klasifikasi didalam arsip sebelumnya, merupakan sediakan dalam setiap SIG. Dalam kasuscontoh operasi ini. Misalnya melihat peta lapisan data tunggal, klasifikasi termasuk

16 Sistem Informasi Geografis 495penetapan kelas dalam setiap poligon 4. Fungsi-fungsi Pengukuransebagai atribut. Misalnya klasifikasi Setiap SIG menyediakan beberapa fungsi- fungsi pengukuran, yang dapatditerapkan kepenutupan lahan, dan nama dikelompokan diantaranya:kelas dapat berupa lahan hutan, daerah - untuk menghitung titik - perhitungan jarak antar obyekperkotaan, daerah pertanian dan - panjang garis - penentuan keliling dan luas poligonseterusnya. - volume dan ruang - ukuran serta pola sekelompok selDalam fungsi ini, proses klasifikasi termasukmelihat atribut untuk lapisan data tunggal yang mempunyai identitas sama.dan memasukan atribut tambahan, sebagaikelas nama baru. Dalam SIG raster, nilai Fungsi-fungsi pengukuran juga seringnumerik (digital) biasanya dipakai untuk dikaitkan dengan data digital terain untukmenunjukan kelas-kelas. Suatu sel dapat keperluan rekayasa, misalnya penentuandihubungkan dengan nilai 1 yang berarti jumlah material yang digali dan dipakai (Cutlahan pertanian, nilai 2 untuk daerah and fill) untuk pembuatan jalan. Fungsi-kehutanan,dan seterusnya. Proses fungsi pengukuran untuk keperluanklasifikasi disini termasuk menentukan nilai- rekayasa seperti penentuan volume ruangnilai numerik ke sel-sel (recording) dan yang dapat di gali dan ditimbun, adakalanyamenulis nilai baru ini kedalam bank data tersedia secara spesifik pada perangkatbaru. Nilai-nilai ini selanjutnya dapat lunak SIG sehingga operator dapatditampilkan dalam bentuk tema baru. melakukan perhitungan yang sangat kompleks.Fungsi klasifikasi penting karena dapatmenentukan pola. Salah satu fungsi yang Jarak merupakan jarak terpendek antarapenting adalah untuk membantu mengenali dua obyek yang dibentuk oleh garis luruspola-pola baru. Poa-pola baru ini misalnya yang dapat dihitung dengan formuladapat berupa daerah perkotaan yang phytagoras. Perhitungan jarak ini dalammempunyai kejahatan tinggi, daerah hutan SIG dilakukan dengan menggunakan datayang siap tebang atau daerah pertanian sistem koordinat. Perhitungan luas olehyang paling siap dialihkan menjadi piranti lunak berbasis vektor jugapermukiman. Melalui perubahan kriteria menggunakan data sistem koordinat.adakalanya suatu pola dapat ditemukan. Asumsi yang dipakai adalah menempatkanFungsi kalsifikasi yang lain adalah untuk berbagai kombinasi titik sehingga terdiri darimempermudah proses seperti korelasiantara lapisan data yang berlainan.

16 Sistem Informasi Geografis 496beberapa trapesium. Trapesium adalah - Berbagai Operasi Tetanggabentuk kuadrilateral (abcd), dengan dua sisiyang pararel dikalikan dengan tinggi. Operasi-operasi tetangga mengevaluasiDengan cara ini maka sistem koordinat ciri-ciri lingkungan tetangga yangdapat mengenali sisi X dan Y. Dari operasi mengelilingi suatu lokasi yang spesifik.ini muncul beberapa metode salah satunya Contoh operasi tetangga yang khas adalah memperhitungkan jarak pemukiman yang - Operasi tumpang-tindih menyebar sejauh 5 Km dari stasiun pemadam kebakaran. Setiap fungsiOperasi tumpang-tindih dalam SIG tetangga memerlukan paling sedikit tigaumumnya dilakukan salah satu dari 5 cara parameter utama : satu target lokasi atauyang dikenal yaitu: lebih spesifikasi lingkungan sekeliling target, dan fungsi yang akan di terapkana. Pemanfaatan fungsi logika dan fungsi pada unsur-unsur dalam lingkungan Boolan, seperti gabungan (union), irisan tersebut (Intersection), pilihan (and dan or), perbedaan (difference) dan pernyataan x Fungsi penelusuran (Search) bersyarat (If, then, else) Fungsi penelusuran (pencarian) adalah fungsi yang paling banyak dioperasikanb. Pemanfaatan fungsi relasional, seperti pada operasi tetangga. Fungsi ini ukuran lebih besar, lebih kecil, sama menetapkan nilai tertentu untuk obyek besar, dan kombinasinya. tertentu dengan mengikuti ciri-ciri yang ditentukan lingkungannya. Ada 3c. Pemanfaatan fungsi aritmatika seperti parameter utama yang didefinisikan penambahan, pengurangan, pengkalian yaitu : dan pembagian. a.Target b.Tetangga, dand. Pemanfaatan data atribut atau tabel dua c.Fungsi yang menentukan nilai dimensi atau tiga dimensi, dan tetanggae. Menyilangkan dua peta langsung Unsur-unsur target dan unsur-unsur (variasi tabel 2-dimensi). tetangga umumnya disimpan dalam satu lapisan atau lebihOperasi-operasi ini umumnya merupakanbagian standar dari semua paket perangkatlunak SIG. Setiap tipe operasi mempunyaikelebihan dan kekurangan tertentu karenadalam pelaksanaannya operasi tersebutberkaitan dengan tipe variabel yang dipakai(nominal, ordinal, interval dan rasio)

16 Sistem Informasi Geografis 497Tabel 48. Beberapa fungsi tetangga sederhana Untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh, dapat dinyatakan bahwa setiapNo Fungsi Uraian Aplikasi bentuk data geografis harus mempunyai informasi yang terdiri dari 4 komponen yaitu:1 Rata-rata Nilai rata-rata Kerapatan - Posisi Geografisatau dari tetangga kejahata Suatu bentuk data keruangan atau lebih dikenal sebagai data spasial, posisi ini dapatkerapatan n,tingkat disajikan dalam berbagai bentuk antara lain: dalam koordinat kartesian atau azimuth,2 Diversitas Nilai standar pendapat dalam hubungan identifikasi ketetangga, dalam suatu hubungan lokasi linier, dalam deviasi an, suatu ruang tertentu, dalam kode nama tempat tertentu, atau bereferensi ke obyek3 Mayoritas/ Nilai yang paling kerapatan tertentu Suatu SIG memerlukan sistem koordinatminoritas sering muncul spesies yang berlaku bersama untuk suatu set data, terutama untuk data yang akan digunakan atau paling bersama. Untuk daerah studi yang sempit, sistem koordiant yang dipakai dapat bersifat jarang Dominasi lokal saja atau dalam hal ini koordinatnya bersifat relatif, tetapi untuk daerah yang4 Maksimum/ Nilai maksimum spesies luas, maka harus dipakai suatu sistem koordinat yang berlaku secara nasional atauMinimum atau minimum internasional. Untuk daerah yang luas ini dari lingkungan flora, dll posisi standar atau posisi absolut seperti sistem koordinat UTM (Universal Transverse5 Lebih Nilai Mercator) biasanya menggunakan skala 1: 50.000 atau lebih besar . Pada posisi inibesar/kecil perbandingan posisi geografis yang absolut sudah direkam dengan bantuan satelit yang mampu dengan merekam posisi secara global seperti GPS (Global Positioning System). Begitupun tetangga pada pemakaian peta dengan skala peta6 Total Hasil(penjumlah penjumlahanan) pada beberapa lokasi tetanggaData GeografisObyek geografis mempunyai jumlah dimensiberbeda-beda, tergantung dari obyek yangbersangkutan. Cara penyajian obyekgeografik dalam bentuk peta, penyajiannyaberdimensi dua dalam bentuk utama titik,garis, area yang diikatkan dengan koordinat.Geografis tertentu biasanya berupa petaditampilkan dalam media dua dimensi cetakseperti kertas atau transfaransi yangdilengkapi legenda

16 Sistem Informasi Geografis 498atau resolusi spasial dari peta. Secara menandai bahwa pada data terdapatumum dapat dikatakan bahwa dari segi harkat atau ranking seperti pertama,ketepatan lokasi maupun kedetailan, peta kedua yang bersifat berurutan.Danyang berskala lebih besar harus lebih teliti dalam pengoperasiannya dapatdari skala yang lebih kecil melakukan perhitungan median, persentil walaupun belum mampu- Atribut Geografis memungkinkan operasi matematis.Berfungsi menjelaskan keberadaan c. Data interval mengacu keobyek alamberbagai obyek sebagai data spasial, cirinya yang mempunyai selang (minimum danskala bersifat dimensi jamak, disebabkan maksimum) tertentu dan adanya intervalsuatu obyek memerlukan banyak identitas. baku tertentu, dimana interval tidakData ini sering dikategorikan sebagai data mempunyai makna yang mengikat.non spasial, karena peranannya tidak Contoh suhu 15ºC adalah lebih dinginmenunjukan posisinya akan tetapi lebih dibanding suhu 30ºC dan seterusnya.bersifat penjelasan mengenai obyek atau d. Data Ratio mempunyai ciri sama denganbersifat identitas, maka dari data ini sering interval tetapi mempunyai nilai awalmuncul ketidak tepatan yang tidak dapat mutlak (nilai nol). Semua operasidihindarkan. Data atribut dinyatakan menjadi matematik angka riil dapat dioperasikan4 bentuk yaitu: menggunakan data bentuk ini.a. Nominal karakter dari data ini hanya - Waktu bersifat membedakan antara satu dengan yang lainnya, tanpa adanya Pengetahuan mengenai keadaan urutan berdasarkan harkat, akan tetapi hanya bersifat membedakan atau sebenarnya pada waktu data diperoleh akan keterangan identitas dengan kata-kat seperti pinus, hutan, kebun dan memberikan peluang yang sangat besar lainnya.Operai yang dapat dilakukan dalam data ini hanya yang bersifat terhadap peningkatan kualitas pemanfaatan frekuensi, agregat namun tidak dapat megoperasikan matematik (menjumlah data secara benar. Hal ini berkaitan dengan atau mengalikan) adanya kecenderungan data berubahb. Bentuk data ordinal setingkat lebih spesifik dari yang pertama, karena dengan waktu yang disebut decay rate. selain bersifat membedakan biasanya Dalam hal ini penggunaan data berisiko bahwa data yang digunakan sebenarnya sudah berubah, hal ini penting karena waktu merupakan faktor penentu dinamika alam sendiri terutama bila faktor manusia sudah ikut terlibat. Oleh karena itu data yang

16 Sistem Informasi Geografis 499berkaitan dengan penggunaan lahan sangat Manajemen basis datapenting melibatkan faktor waktu tersebut.Data waktu dapat dideskripsikan dalam Suatu Basisdata terdiri dari satu file ataupengertian lebih yang distrukturkan sedemikian rupaa. Ukuran lama, yang mengacu ke selang dalam bentuk sistem pengelolaan basisdata (Database Management System/DBMS), waktu dari basis data yang ada dan diakses melalui jalur tersebut.b. Resolusi, selang waktu dikumpulkan atau Keuntungan basis data dan sistem agregasi waktu pengumpulan data, dan pengelolaan basisdata dibandingkanc. Frekuensi dan kecepatan waktu basisdata dengan perpustakaan data secara tradisional antara lain adalah: pengumpulan data . Dari pengertian yang berbeda ini maka fungsi waktu dalam - Data disimpan disuatu tempat SIG dapat juga dikaitkan dengan - Data dapat diverifikasi dan dimasuki pendataan, analisis, penyajian dan pembaharuan data, dan pengontrolan dengan cepat kualitas. - Data terstrukturkan, terstandarisasikanTabel 49. Perbandingan bentuk data raster dan dan memungkinkan penggabungan data dari sumber yang berbeda vektor - Data tersedia bagi banyak pengguna - Data dapat dipakai untuk berbagaiNo Analisis Raster Vektor aplikasi program berbeda, termasuk program dimana tujuannya berbeda1 Pengumpulan Cepat Lambat dibandingkan dengan tujuan data pertama kali digunakan.Data2 Volume Data Besar Kecil3 Penampilan Sedang BaikGrafik4 Struktur Data sederhana Kompleks5 Akurasi Rendah Tinggi Kerugian penyimpanan basisdataGeometri6 Analisis Buruk Baik dibandingkan dengan sistem penyimpananJaringan data dasar tradisional antara lain adalah:7 Analisis Baik Sedang - Pengguan basisdata memerlukan keahlianruangan - Produk yang diperlukan relatif mahal8 Generalisasi Sederhana Kompleks - Pengguna harus beradaptasi dengan9 Integrasi Mudah Sulit aliran data - Pengguna harus paham dengandengan organisasi data yang berbedaInderaja10 Tipe data Kontinyu Diskrit

16 Sistem Informasi Geografis 500- Data dapat mudah disalah gunakan Fungsi topografi dipakai untuk (asumsi mudah diakses) memperhitungkan nilai-nilai tertentu. Kebanyakan fungsi-fungsi topografi- Data dapat mudah hilang sehingga perlu menggunakan tetangga-tetangga untuk sistem pengamanan sendiri (dan relatif menandai terain lokal. Parameter terain canggih) yang paling sering dipakai adalah lereng dan aspek, yang di hitung denganFile (berkas) menggunakan elevasi data dari berbagaiFile ( berkas) terdiri dari berbagai catatan titik berdekatan.(record), dimana setiap record mempunyairuang (field). Setiap record mempunyai data 16.5.3 Screening Digitizingyang berisi topik tunggal atau lebih, masing-masing field terdiri atas satu kelompok data Screening Digitizing merupakan prosesyang disusun dari satu kata atau lebih, atau digitasi yang dilakukan di atas layar monitorterdiri dari kode yang diproses bersama. Key dengan bantuan mouse. Screen digitizing itu(kunci) yang digunakan untuk sering disebut digitasi on screen dapatmenerjemahkan inforamsi membantu digunakan alternatif input data digital tanpamemanggil record dari file, Kunci menggunakan alat digitizer. Tiga unsurberasosiasi dengan satu ruang record atau spasial (feature) yang dapat dibentuklebih. melalui digitasi on screen diantaranya point, line, dan poligonFungsi-fungsi TopografiTopografi merupakan gambaran variabilitas a. Digitasi Point (Titik)permukaan bumi, biasanya berasosiasidengan ciri-ciri bentuk permukaan seperti - Buka tampilan View 1 kemudian pilihvariasi relief suatu daerah. Untukmenggambarkan secara lebih sederhana menu pulldown View I New Themedapat digunkan pengertian-pengertian sehingga muncul /Option feature typebentang lahan, seperti perbukitan, lembah, pilih Point lalu klik ikon Okdan dataran. Topografi suatu wilayah dapat - Tentukan nama file dan lokasidigambarkan dalam SIG dengan data penyimpanan file tersebut padaelevasi digital. Data ini terdiri dari sejumlah dialog yang muncul kemudian klikbesar titik elevasi yang menyebar di seluruh Ok.daerah yang digambarkan. - Pilih ikon Draw Point pada Tool palette kemudian tentukan posisi kursor mouse untuk menentukan point yang akan ditempatkan. Klik

16 Sistem Informasi Geografis 501 button kiri mouse apabila posisinya konfirmasi untuk penyimpanan sudah pasti. Lakukan hal yang sama (Save). untuk membuat point-point yang lainnya. c. Digitasi Polygon (Area)- Setelah point selesai dibuat. Kemudian klik menu Theme I Stop - Pada tampilan View 1 menu pulldown Editing. Pilih yes pada option View I New Theme sehingga muncul konfirmasi untuk penyimpanan option feature type pilih Polygon lalu (save). klik Ok.b. Digitasi Line (garis) - Tentukan nama file dan lokasi- Pada tampilan View 1 menu pulldown penyimpanan file, lalu klik Ok. View I New Theme sehingga muncul - Pilih kursor Draw Line pada Tools option feature type pilih Line lalu klik Palette untuk memulai digitasi. Klil Ok. button kiri pada saat kursor mouse berada pada posisi dimana kita akan- Tentukan nama file dan lokasi memulai pembuatan Polygon, penyimpanan file, lalu klik Ok. kemudian klik juga button kiri setiap saat kursor mouse berada pada posisi- Pilih kursor Draw Line pada Tools dimana kita mengiginkan untuk Palette untuk memulai digitasi. Klik meletakan dan double klik untuk button kiri pada saat kursor mouse mengakhiri pembuatan garis di posisi berada pada posisi dimana kita akan verteks yang terakhir . lakukan hal memulai pembuatan line, kemudian yang sama untuk membuat Polygon klik juga button kiri setiap saat kursor yang lainnya. mouse berada pada posisi dimana kita mengiginkan untuk meletakan - Untuk membuat Polygon berikutnya dan double klik untuk mengakhiri yang berhimpitan atau berbatasan pembuatan garis di posisi verteks dengan Polygon-polygon yang sudah yang terakhir . Lakukan hal yang ada, gunakan ikon Draw line to sama untuk membuat line yang append polygon. Dengan ikon ini kita lainnya. dapat mengawali pembuatan Polygon dari sebuah titik (posisi kursor mouse)- Setelah line selesai dibuat, kemudian melalui segmen garis (boundary) klik menu pulldown Theme I Stop polygon yang sudah ad, kemudian Editing, Pilih yes pada option kita tinggal memindah-mindahkan kursor ini (disertai dengan mengklik

16 Sistem Informasi Geografis 502 button kiri mouse) untuk kemudian salah satu unsur yang menghasilkan verteks-verteks yang terpilih akan berubah menjadi warna diperlukan. Pada posisi verteks yang kuning. terakhir di segmen garis (boundary) - Isi record yang terpilih tersebut polygon yang sudah ada, klik dua menggunakan select sampai semua kali button kiri maouse untuk record terisi. mengakhiri verteks yang terakhir. - Setelah selesai dibuat, kemudian klik - Setelah poligon-poligon selesai menu pulldown Theme I Stop dibuat, kemudian klik menu pulldown Editing, Pilih yes pada option Theme I Stop Editing, Pilih yes pada konfirmasi untuk penyimpanan option konfirmasi untuk penyimpanan (Save). (Save). e. Menigisi Field Area dan Perimeterd. Menambah atribut pada unsur-unsur Spasial Terdapat dua atribut penting yang khas dan hampir selalu muncul di dalam - Klik ikon tabel pada button view, unsur-unsur spasial tipe poligon. Atribut kemudian tabel dari feature akan tersebut adalah area (luas) dan muncul perimeter (keliling), kedua atribut tersebut merupakan bagian yang sangat - Klik menu pulldown Tabel I Start penting untuk proses analisis spasial. Editing untuk memulai mengedit Nilai kedua atribut tersebut tidak di entry tabel tersebut. oleh pengguna, melainkan secara otomatis dihitung oleh komputer melalui - Untuk menambah Field (kolom) baru perangkat lunak SIG. Proses pemasukan klik menu pulldown Field I Add Field atau penambahan secara otomatis field “area” dan :”perimeter” kedalam tabel - Isi name untuk membuat judul Field, atribut unsur spasial poligon dilakukan kemudian tentukan field Type dengan langkah-langkah berikut: (number : angka, string : huruf/karakter), dan Field Width-nya - Buka tabel atribut dari unsur spasial (lebar kolom). poligon yang bersangkutan dengan menekan button Open Theme Tabel - Penulisan field di setiap record (baris) dapat mulai dilakukan. Untuk melihat - Klik menu pulldown Table I Start hubungan setiap record dengan Editing. unsur-unsur feature-nya dapat dilakukan dengan mengklik salah satu record menggunakan ikon select,

16 Sistem Informasi Geografis 503 - Tambah field baru melalui menu bahwa informasi terbaik untuk lokasi yang pulldown Edit I Add Field. Isi filed tanpa pengamatan adalah nilai dari lokasi name dengan nama area, terdekat dari titik tersebut. Poligon thiessen tipe”number”, width16, dan decimal umumnya dipakai untuk analisis data iklim, place-nya 3.Kemudian tekan button seperti data curah hujan. Jika data Ok pengamatan lokal tidak ada, maka data stasiun terdekat akan dipakai. - Klik menu pulldown Field I calculate Poligon Thiessen dibangun disekeliling sehingga muncul kotak dialog ‘Field sekelompok titik sehingga batas-batas calculator’. Pada item edit box [Area] poligon berjarak sama ke titik-titik tetangga. = ketikan [shape]. Return Area, Dengan kata lain, setiap lokasi dalam suatu kemudian tekan button Ok. Maka poligon adalah lebih dekat ke titik yang ada komputer akan menghitung sekaligus dalam poligon tersebut di banding ketitik lain mengisi nilai field Area. Poligon Thiessen, dapat digunakan dalam - Untuk membuat field Perimeter klik hubungan mendapat nilai-nilai sekeliling titik menu pulldown Edit I Add Field. Isi dengan pengamatan suatu individu titik, field nama dengan perimeter, tipe metode ini mempunyai beberapa ‘number’, width 16, dan decimal kelemahan, yang akan diuraikan place-nya 3. tekan button Ok. diantaranya: - Klik menu pulldown Field I calculate 1. Pembagian suatu wilayah menjadi sehingga muncul kotak dialog ‘Field wilayah yang lebih kecil berdasarkan Calculator’. Pada item edit box poligon thiessen sangat tergantung dari [perimeter] = ketikan [Shape]. Return lokasi pengamatan. Hal ini dapat length kemudian tekan button Ok. menghasilkan bentuk poligon yang Komputer akan menghitung sekaligus tidak mempunyai hubungan dengan mengisi nilai field perimeter kejadian yang sebenarnya. Suatu lokasi stasiun penangkar curah hujan16.5.4 Poligon Thiessen dapat memnghasilkan poligon sempit memanjang, suatu pola yang tidakPoligon Thiessen atau Voroni atau Dirichlet umum pada sebaran curah hujan,mendefinisikan daerah-daerah yang karena nilainya ditetapkan berdasarkanmempengaruhi sesamanya oleh sekelompok dugaan dari data pengamatan.titik-titik. Data dari stasiun penakar curah Akibatnya pendugaan kesalahan tidakhujan merupakan contoh khas keadaan ini.Hal ini merupakan pendekatanpengembangan data titik yang diasumsikan

16 Sistem Informasi Geografis 504dapat dilakukan karena Pendekatan regresi polinominal dapat dilakukan dengan cepat tetapi beberapapengamatannya hanya dari suatu titik detail akan hilang. Kriging merupakan metode yang fleksibel dan banyak dipakaitunggal. tetapi untuk data besar akan lambat (Keckler, 1994). Pendekatan interpolasi ini2. Poligon Thiessen tidak menerapkan untuk perangkat lunak pemetaan 3 dimensi seperti Surfer, sudah sangat maju danasumsi bahwa titik yang berdekatan mudah dilakukan Secara umum kualitas interpolasi sangatlebih mirip dari titik yang berjauhan, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:suatu asumsi yang biasa berlaku dalam x Keakuratan pengukurananalisis geografi. Misalnya poligon x Jumlah dan distribusi titik yangyang diperoleh cenderung membentuk diketahui yang diperhitungkan dalam fungsi matematiksuatu poligon yang membulat dan tidak Interpolasi model sederhana dengan mendeteksi nilai lokasi yang tidak diketahuiselaras dengan fenomena alam yang dari tetangga yang terdekatmelibatkan asumsi adanya hambatan Pembuatan Kontur Garis-garis kontur dipakai untukpunggung gunung dan lain-lain. menggambarkan relief permukaan sebagai suatu gabungan garis yang menghubungkanInterpolasi titik-titik yang bernilai sama.Interpolasi adalah prosedur untuk menduganilai-nilai yang tidak diketahui denganmenggunakan nilai-nilai yang diketahui padalokasi yang berdekatan. Titik-titik yangberdekatan (bertetangga) tersebut dapatberjarak teratur atau tidak, biasanya digambarkan dalam bentuk lapisan dataraster. Sel yang ditandai garis tebalmempunyai nilai tertentu. Suatu fungsi liniersederhana, yang diturunkan denganmenganalisis titik yang diketahui, digunakanuntuk mendapatkan nilai-nilai yang hilang.Program-program interpolasi untukmenduga nilai yang acak diketahui relatifbanyak antara lain regresi polinominal, serifourier, fungsi spline, pergerakan rata-rata,fungsi basis radial, dan kriging dan lain-lain.Semua program ini mempunyai kelebihandan kekurangan masing-masing.

16 Sistem Informasi Geografis 505Gambar 469. Garis interpolasi hasil program SurferGambar 470. Garis kontur hasil interpolasi

16 Sistem Informasi Geografis 506Dalam suatu peta topografi , contoh yang Penjelasan Arcviewaplikatif, garis-garis kontur berperanmenghubungkan titik-titik yang berelevasi Dasar-dasar penggunaan perangkat lunaksama. Garis kontur sering dipakai untukmenggambarkan berbagai data spasial yang dalam SIG, salah satunya ialah ArcViewdapat dibuat sebagai suatu bidangpermukaan seperti: tingkat kejahatan, nilai yang merupakan perangkat lunak desktopperumahan, sifat bahan kimia, populasibinatang liar, data iklim dan lain-lain. SIG dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI ( Enviromental System Research Institute, Inc). Dengan ArcView kita dapat memilki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore,Perangkat lunak yang sudah ada menjawab query (baik basis data spasialmempunyai kemampuan berbeda dalam maupun non spasial), menganalisis datamenangani data yang bersifat ganda ini. secara geogarafis, dan sebagainya.Sehingga sering hasil ini dievaluasi dengan Ha-hal umum dalam ArcViewmembandingkannya dengan cara - Project merupakan suatu unit organisasikartografer menggambarkan kontur (secara tertinggi dalam ArcView. Projec didalammanual), dimana hasil terbaik adalah produk ArcView ini merupakan file kerja yangyang paling dekat dengan hasil manual. dapat digunakan untuk menyimpan,Bagaimanapun juga untuk mengevalusi mengelompokan danperangkat lunak yang membuat kontur maka mengorganisasikan semua komponen-harus dibuat standar dengan hasil tersebut komponen program ; View, theme, Table, chart, layout dan script dalam satu kesatuan yang utuh - Theme merupakan bangunan dasar system ArcView , yang merupkan kumpulan dari bebrapa layer ArcView yang membentuk suatu “Tematik” tertentu. Sumber data yang dapat direpresentasikan sebagai theme adalah shapefile, coverage (ArcInfo), dan CitraGambar 471. Interpolasi kontur cara taksiran raster.Salah satu Contoh penggunaan perangkat - View mengorganisasikan theme.lunak dalam SIG : ArcView, MAPinfo,ArcInfo, dan lainnya Sebuah view merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat

16 Sistem Informasi Geografis 507menampung beberapa “layer” atau - Layout digunakan untuk“theme” informasi spasial (titik, garis, menggabungkan semua dokumenpoligon, dan citra raster) (View, table, dan chart) kedalam suatu- Table merupakan representasi data dokumen yang siap cetak (biasanyaArcView dalam bentuk sebuah table, dipersiapkan untuk pembuatansebuah table akan berisi informasi hardcopy)deskriptif mengenai layer tertentu. - Sript merupakan bahasa (semi)- Chart merupakan representasi grafis pemrograman sederhana (makro) yangdari suatu resume table bentuk chart digunakan untuk mengotomatisasi kerjayang didukung oleh ArcView adalah line, ArcView.bar, colum, xy scatter, area dan pie.Gambar 472. Mapinfo GIS

16 Sistem Informasi Geografis 508 Model DiagramMAolirdIelml uDUiakugrrTaamnahAPlierrtemuan ke-16 Sistem Informasi GeSoigsrtaefims (SInIGf)o/rGmeoagsriapGheicoalgIrnafofrimsation System (GIS) Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT Posisi X, Y ID (Identifier) di Informasi Centroid / di lain (z, ...) dalam poligonComputer Aided Design Data Base Digital (CAD) Sistem Informasi Geografis : Suatu sistem berbasis komputer yang mampu mengaitkan data base grafis (peta) dengan data base atributnya yang sesuai melalui ID (Identifier) yang unik Data Data Base Management System Data Grafik (DBMS) Atribut Struktur Struktur StrukturData Raster Data Vektor Data* Kompleksitas Data Network - Raster : Simpel - Vektor : Rumit Struktur Data Hirarki* Data Capture - Raster : Cepat Struktur Data - Vektor : Lambat Relasional (Modus)* Akurasi - Raster : Kurang Implementasi Sistem Umpan Balik Revisi - Vektor : Baik (7) (8) (9)* Resolusi Pemrograman Pembuatan Mode Fungsional - Raster : Terbatas (6) (5) - Vektor : Detail* Memori - Raster : Besar - Vektor : KecilKategorisasi Data: Pembuatan Model Konseptual - Jenis Data (4)- Tingkat Ketelitian (3)Pengumpulan Data Grafis & Atribut Identifikasi Kebutuhan Para Pengguna (2) (1)Gambar 473. Model diagram alir sistem informasi geografi

16 Sistem Informasi Geografis 509 Rangkuman Berdasarkan uraian materi bab 16 mengenai sistem informasi geografis, maka dapatdisimpulkan sebagai berikut:1. SIG atau GIS merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mampu mengaitkan data base grafis (dalam hal ini adalah peta) dengan data base atributnya yang sesuai. Sistem Informasi Geogafis merupakan suatu kemajuan baru dari kelanjutan pengguna Komputer grafik Auto CAD (Computer Aided Design). Sistem Informasi Geogafis merupakan kombinasi antara CAD dengan data base yang dikaitkan dengan suatu pengenal unik yang sering dinamakan identifier (ID) tertentu.2. Keuntungan menggunakan SIG a. Penanganan data geospatial menjadi lebih baik dalam format baku b. Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah c. Data geospatial dan informasi lebih mudah dicari, dianalisis dan direpresentasikan d. Menjadi produk bernilai tambah e. Data geospatial dapat dipertukarkan f. Produktivitas staf meningkat dan lebih efisien g. Penghematan waktu dan biaya h. Keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik3. Kelebihan dan kekurangan pekerjaan GIS dengan manual/pemetaan DigitalPeta GIS Pekerjaan ManualPenyimpanan Database Digital dan terpadu Skala dan standar berbedaPemanggilan Kembali Pencarian dengan Komputer Cek manualPemutahiran Sistematis Mahal dan memakan waktuAnalisa Overlay Sangat cepat Memakan waktu dan tenagaAnalisa Spasial Mudah RumitPenayangan Murah dan cepat mahal5. Sistem komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan prosedur untuk penyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan (modelling), dan penayangan data geospatial.

16 Sistem Informasi Geografis 510 Soal LatihanJawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan tepat!1. Apa yang di maksud dengan SIG?2. Coba jelaskan pengertian Geoprosessing?3. Sebutkan cara pemasukan data spasial?4. Ada beberapa tahapan dalam pendigitasian peta, coba sebutkan?5. Dalam SIG ada beberapa fungsi analisis, jelaskan?

Lampiran : ADAFTAR PUSTAKAAnonim. (1983). Ukur Tanah 2. Jurusan Hasanudin, M. dan kawan-kawan. 2004. Teknik Sipil PEDC. Bandung Survai dengan GPS. Pradnya Paramita. Jakarta.Barus, B dan U.S. Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi dan Geografis. Hendriatiningsih, S. 1990. Engineering Bogor. Survey. Teknik geodesi FPTS ITB. Bandung.Budiono, M. dan kawan-kawan. 1999. Ilmu Ukur Tanah. Angkasa. Bandung. Hayati, S. 2003. Aplikasi Geographical Information System untuk ZonasiDarmaji, A. 2006. Aplikasi Pemetaan Digital Kesesuaian Lahan Perumahan di dan Rekayasa Teknik Sipil dengan Kabupaten Bandung. Lembaga Autocad Development. ITB. Bandung. Penelitian UPI. Bandung.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan. 1999. Kurikulum Sekolah Menengah 2005. Struktur Kurikulum Program Studi Kejuruan. Depdikbud. Jakarta. Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Jurusan Diktekbang FPTK UPI.Departemen Pendidikan Nasional RI. 2003. Bandung. Standar Kompetensi Nasional Bidang SURVEYING. Bagian Proyek Sistem Kusminingrum, N. dan G. Gunawan. 2003. Pengembangan. Jakarta. Evaluasi dan Strategi Pengendalian Pencemaran Udara di Kota-Kota BesarGayo, Yusuf., dan kawan-kawan. 2005. di Indonesia. Jurnal Litbang Jalan Pengukuran Topografi dan Teknik Volume 20 No.1 Departemen Pekerjaan Pemetaan. PT. Pradjna Paramita. Umum. Bandung. Jakarta. Lanalyawati. 2004. Pengkajian PengelolaanGumilar, I. 2003. Penggunaan Computer Lingkungan Jalan di Kawasan Hutan Aided Design (CAD) pada Biro Arsitek. Lindung (Bedugul Bali). Jurnal Litbang Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Jalan Volume 21 No.2 Juli. Departemen FPTK UPI. Bandung. Pekerjaan Umum. Bandung.Gunarta, I.G.W.S. dan A.B. Sailendra. 2003. Marina, R. 2002. Aplikasi Geographical Penanganan Masalah Jalan Tembus Information System untuk Evaluasi Hutan secara Terintegrasi : Kajian Kemampuan Lahan di Kabupaten terhadap Kebutuhan Kelembagaan Sumedang. Stakeholders. Jurnal Litbang Jalan Volume 20 No.3 Oktober. Departemen Masri, RM. 2007. Kajian Perubahan Pekerjaan Umum. Bandung. Lingkungan Zona Buruk untuk Perumahan. SPS IPB. Bogor.Gunarso, P. dan kawan-kawan. 2004. Modul Pelatihan SIG. Pemkab Malinau Mira, S. 1988. Poligon. Teknik Geodesi FTSP ITB. Bandung. A-1

Lampiran : AMira, S. R.M. 1988. Ukuran Tinggi Teliti. Bandung Jawa Barat). Sekolah Teknik Geodesi FTSP ITB. Bandung. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Purworaharjo,U. 1986. Ilmu Ukur Tanah SeriMelani, D. 2004. Aplikasi Geographical A Pengukuran Tinggi. Teknik Geodesi Information System untuk Zonasi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Kesesuaian Lahan Perumahan di Institut Teknologi Bandung. Kabupaten Sumedang. Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK Purworaharjo,U. 1986. Ilmu Ukur Tanah Seri UPI. Bandung. B Pengukuran Horisontal. Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil danMulyani, S.Y.R dan Lanalyawati. 2004. Perencanaan Institut Teknologi Kajian Kebijakan dalam Pengelolaan Bandung. Lingkungan Jalan di Kawasan Sensitif. Jurnal Litbang Jalan Volume 21 No.1 Purworaharjo,U. 1986. Ilmu Ukur Tanah Seri Maret. Departemen Pekerjaan Umum. C Pemetaan Topografi. Teknik Geodesi Bandung. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung.Parhasta, E. 2002. Tutorial Arcview SIG Informatika. Bandung. Purworaharjo,U. 1982. Hitung proyeksi Geodesi (Proyeksi Peta). TeknikPurwaamijaya, I.M. 2006. Ilmu Ukur Tanah Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan untuk Teknik Sipil. FPTK UPI. Bandung. Perencanaan Institut Teknologi Bandung.Purwaamijaya, I.M. 2005a. Analisis Kemampuan Lahan di Kecamatan- Staf Ukur Tanah. 1982. Petunjuk Kecamatan yang Dilalui Jalan Penggunaan Planimeter. Pusat Soekarno-Hatta di Kota Bandung Jawa Pengembangan Penataran Guru Barat. Jurnal Permukiman ISSN : 0215- Teknologi. Bandung. 0778 Volume 21 No.3 Desember 2005. Departemen Pekerjaan Umum. Badan Supratman, A.. 2002. Geometrik Jalan Penelitian dan Pengembangan. Raya. FPTK IKIP. Bandung. Bandung. Supratman, A.,dan I.M Purwaamijaya. 1992.Purwaamijaya, I.M. 2005b. Analisis Pengukuran Horizontal. Bandung.: Kemampuan Lahan sebagai Acuan FPTK IKIP. Penyimpangan Gejala Konversi Lahan Sawah Beririgasi Menjadi Lahan Supratman, A.,dan I.M Purwaamijaya. Perumahan di Koridor Jalan Soekarno- (1992). Modul Ilmu Ukur Tanah. FPTK Hatta Kota Bandung. Jurnal Informasi IKIP. Bandung. Teknik ISSN : 0215-1928 No.28 – 2005. Departemen Pekerjaan Umum. Badan Susanto dan kawan-kawan. (1994). Modul : Penelitian dan Pengembangan. Pemindahan Tanah Mekanis. FPTK Penelitian dan Pengembangan IKIP. Bandung. Sumberdaya Air. Balai Irigasi. Bekasi. Wongsotjitro. 1980. Ilmu Ukur Tanah.Purwaamijaya, I.M. 2005c. Pola Perubahan Kanisius .Yogyakarta. Lingkungan yang Disebabkan oleh Prasarana dan Sarana Jalan (Studi Yulianto, W. 2004. Aplikasi AUTOCAD 2002 Kasus : Jalan Soekarno-Hatta di Kota untuk Pemetaan dan SIG. Gramedia. Jakarta. A-2

Lampiran : B GLOSARIUMAbsis : Posisi titik yang diproyeksikan terhadap sumbu X yang arahnya horizontal pada bidang datar.Analog : Sistem penyajian peta secara manual.Astronomis : Ilmu yang mempelajari posisi relatif benda-benda langit terhadap benda-benda langit lainnya.Automatic level : Sipat datar optis yang mirip dengan tipe kekar tetapi dilengkapi dengan alat kompensator untuk membuat garis bidik mendatar dengan sendirinya.Azimuth : Sudut yang dibentuk dari garis arah utara terhadap garis arah suatu titik yang besarnya diukur searah jarum jam.Barometri : Alat atau metode untuk mengukur tekanan udara yang diaplikasikan untuk menghitung beda tinggi antara beberapa titik di atas permukaan bumi yang berkategori gunung (slope > 40 %).Benchmark : Titik ikat di lapangan yang ditandai oleh patok yang dibuat dari beton dan besi dan telah diketahui koordinatnya hasil pengukuran sebelumnya.Bowditch : Metode koreksi absis dan ordinat pada pengukuran polygon yang bobotnya adalah perbandingan antara jarak resultante terhadap total jarak resultante.BPN : Badan Pertanahan Nasional (Kantor Agraria / Pertanahan).CAD : Computer Aided Design. Penyajian gambar secara digital menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.Cassini : Metode pengikatan ke belakang (alat berdiri di atas titik yang ingin diketahui koordinatnya) yang menggunakan bantuan 2 titik penolong dan dua buah lingkaran.Collins : Metode pengikatan ke belakang (alat berdiri di atas titik yang ingin diketahui koordinatnya) yang menggunakan bantuan 1 titik penolong dan satu buah lingkaran.Coordinate Set : Pengaturan koordinat peta analog agar sesuai dengan koordinat pada sistem koordinat peta digital yang titik-titik ikat acuannya adalah titik-titik di peta analog yang memiliki nilai-nilai koordinat.Cosinus : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sisi datar terhadap sisi miring.Cross hair : Benang silang diafragma yang tampak pada lensa objektif teropong sebagai acuan untuk membaca ketinggian garis bidik pada rambu ukur.Cross Section : Profil melintang. Penampang pada arah lebar yang menggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek.Datum : Titik perpotongan antara ellipsoid referensi dengan geoid (datum relatif). Pusat ellipsoid referensi berimpit dengan pusat bumi (datum absolut).Digital : Sistem penyajian informasi (grafis atau teks) secara biner elektronis. B-1

Lampiran : BDigitizer : Alat yang digunakan untuk mengubah peta-peta analog menjadi peta-peta digital dengan menelusuri detail-detail peta satuDistorsi persatu.DGN : Perubahan bentuk atau perubahan informasi geometrik yangDumpy level disajikan pada bidang lengkung (bola/ellipsoidal) terhadapEllipsoid bentuk atau informasi geometrik yang disajikan pada bidang datar.EquatorFlattening : Datum Geodesi Nasional, datum sistem koordinat nasional. : Sipat datar optis tipe kekar, sumbu tegak menjadi satu denganFokusFotogrametri teropong. : Bentuk 3 dimensi dari ellips yang diputar pada sumbu pendeknyaGeodesi dan merupakan bentuk matematis bumi. Spheroid persamaanGeodesic kata ellipsoid.Geoid : Garis khatulistiwa yaitu garis yang membagi bumi bagian utaraGeometri dan bumi bagian selatan sama besar.Gradien : Kegepengan. Nilai yang diperoleh dari pembagian selisih radiusGrafis terpendek dengan radius terpanjang ellipsoida terhadap radiusGreenwich terpendek.Grid : Ketajaman penampakan objek pada teropong dan dapat diatur dengan tombol fokus.Hexagesimal : Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari mengenaiHigragirum geometris foto-foto udara yang diperoleh dari pemotretanHorisontal menggunakan pesawat terbang.Indeks : Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari dan menyajikan informasi bentuk permukaan bumi dengan memperhatikan kelengkungan bumi. : Kurva terpendek yang menghubungkan dua titik pada permukaan ellipsoida. : Bentuk tidak beraturan yang mewakili permukaan air laut di bumi dan memiliki energi potensial yang sama. : Ilmu yang mempelajari bentuk matematis di atas permukaan bumi. : Besarnya nilai perbandingan sisi muka terhadap sisi samping yang membentuk sudut tegak lurus (90o) : Penyajian hasil pengukuran dengan gambar. : Kota di Inggris yang dilewati oleh garis meridian (longitude/bujur) 0o. : Bentuk empat persegi panjang yang merupakan referensi posisi absis dan ordinat yang diletakkan di muka peta yang panjang dan lebarnya bergantung pada unit posisi X dan Y yang ditetapkan oleh pembuat peta berdasarkan kaidah kartografi (pemetaan). : Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut dengan sebutan derajat, menit, second. Satu putaran = 360o. 1o=60’. 1’=60”. : Hg, air raksa yang dipakai sebagai cairan penunjuk nilai tekanan udara pada alat barometer. : Garis atau bidang yang tegak lurus terhadap garis atau bidang yang menjauhi pusat bumi. : Garis kontur yang penyajiannya lebih tebal atau lebih ditonjolkan dibandingkan garis-garis kontur lain setiap selang ketinggian tertentu. B-2

Lampiran : BInterpolasi : Metode perhitungan ketinggian suatu titik di antara dua titikIntersection yang dihubungkan oleh garis lurus.Galat : Nama lain dari pengikatan ke muka, yaitu pengukuran titikGIS tunggal dari dua buah titik yang telah diketahui koordinatnya dengan menempatkan alat theodolite di atas titik-titik yang telahGPS diketahui koordinatnya.GravitasiGRS-1980 : Selisih antara nilai pengamatan dengan nilai sesungguhnya. : Geographical Information System. Suatu sistem informasi yangHardcopyHardware mampu mengaitkan database grafis dengan data base tekstualnyaInformasi yang sesuai.Inklinasi : Global Positioning System. Sistem penentuan posisi globalInterpolasi menggunakan satelit buatan Angkatan Laut Amerika Serikat.Jalon : Gaya tarik bumi yang mengarah ke pusat bumi dengan nilai +Jurusan 9,8 m2/detik.Kalibrasi : GeodeticReference System tahun 1984, adalah ellipsoid terbaik yang memiliki penyimpangan terkecil terhadap geoid (lihatKartesian istilah geoid).Kompas : Dokumentasi peta-peta digital dalam bentuk lembaran-lembaranKontrol peta yang dicetak dengan printer atau plotter. : Perangkat keras computer yang terdiri CPU (Central ProcessingKontur Unit), keyboard (papan ketik), printer, mouse. : Sesuatu yang memiliki makna atau manfaat.Konvergensi : Sudut vertical yang dibentuk dari garis bidik (dinamakan jugaKonversi sudut miring).Koordinat : Suatu rumusan untuk mencari ketinggian suatu titik yang diapit oleh dua titik lain dengan konsep segitiga sebangun. : Batang besi seperti lembing berwarna merah dan putih dengan panjang + 1,5 meter sebagai target bidikan arah horizontal. : Sudut yang dihitung dari selisih absis dan ordinat dengan acuan sudut nolnya arah sumbu Y positif searah jarum jam. : Suatu prosedur untuk mengeliminasi kesalahan sistematis pada peralatan pengukuran dengan menyetel ulang komponen- komponen dalam peralatan. : Sistem koordinar siku-siku. : Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah suatu garis terhadap utara magnet yang dipengaruhi magnet bumi. : Upaya mengendalikan data hasil pengukuran di lapangan agar Memenuhi syarat geometrik tertentu sehingga kesalahan hasil pengukuran di lapangan dapat memenuhi syarat yang ditetapkan dan kesalahan-kesalahan acaknya telah dikoreksi. : Garis khayal di permukaan bumi yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama dari permukaan air laut rata-rata (MSL). Garis di atas peta yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama dari permukaan air laut rata-rata dan kerapatannya bergantung pada ukuran lembar penyajian (skala peta). : Serangkaian garis searah yang menuju suatu titik pertemuan. : Proses mengubah suatu besaran (sudut/jarak) dari suatu sistem menjadi sistem yang lain. : Posisi titik yang dihitung dari posisi nol sumbu X dan posisi nol sumbu Y. B-3

Lampiran : BKoreksi : Nilai yang dijumlahkan terhadap nilai pengamatan sehinggaKuadran diperoleh nilai yang dianggap benar. Nilai koreksi = - kesalahan.KuadrilateralLatitude : Ruang-ruang yang membagi sudut satu putaran menjadi 4 ruang yang pusat pembagiannya adalah titik 0.Leveling headLogaritma : Bentuk segiempat dan diagonalnya yang diukur sudut-sudut danLongitude jarak-jaraknya untuk menentukan koordinat titik di lapangan.Long Section : Nama lain garis parallel. Garis-garis khayal yang tegak lurusLoxodrome garis meridian dan melingkari bumi. Paralel nol berada diMapinfo equator atau garis khatulistiwa.MSL : Bagian yang terdiri dari tribach dan trivet, disebut juga kiap. : Nilai yang diperoleh dari kebalikan fungsi pangkat.Mistar : Nama lain garis meridian. Garis-garis khayal di permukaan bumiMeridian yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Meridian nol berada di Kota Greenwich, Inggris.Nivo : Profil memanjang. Penampang pada arah memanjang yang menggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek.Normal : Nama lain adalah Rhumbline. Garis (kurva) yangOblique menghubungkan titik-titik dengan azimuth yang tetap. : Desktop Mapping Software. Perangkat lunak yang digunakanOffset untuk pembuatan peta digital berinformasi yang dibuat denganOrdinat spesifikasi teknis perangkat keras untuk pemakai tunggal danOrientasi dibuat oleh perusahaan Mapinfo Corporation yang berdomisili diOrthodrome Kota New York Amerika Serikat.Overlay : Mean Sea Level (permukaan air laut rata-rata yang diamati selama periode tertentu di pinggir pantai). Sebagai acuan titik nol pengukuran tinggi di darat. : Papan penggaris berukuran 3 meter yang dapat dilipat dua sebagai target pembacaan diafragma teropong untuk mengukur tinggi garis bidik (benang atas, benang tengah, benang bawah). : Garis-garis khayal di permukaan bumi yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Meridian nol berada di Kota Greenwich, Inggris. : Gelembung udara dan cairan yang berada pada tempat berbentuk bola atau silinder sebagai penunjuk bahwa teropong sipat datar atau theodolite telah sejajar dengan bidang yang memiliki energi potensial yang sama. : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya berimpit dengan garis normal bidang perantara (datar, kerucut, silinder). : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya membentuk sudut tajam (< 90o) dengan garis normal bidang perantara (datar, kerucut, silinder). : Metode pengukuran menggunakan alat-alat sederhana (prisma, pita ukur, jalon). : Posisi titik yang diproyeksikan terhadap sumbu Y yang arahnya vertical pada bidang datar. : Pengukuran untuk mengetahui posisi absolute dan posisi relative Objek-objek di atas permukaan bumi. : Proyeksi garis geodesic pada bidang proyeksi. : Suatu fungsi pada analisis pemetaan digital dan GIS yang Menumpangtindihkan tema-tema dengan jenis pengelompokkan yang berbeda. B-4

Lampiran : BPantograph : Alat yang digunakan untuk memperbesar atau memperkecilParalel : objek gambar. Garis-garis khayal yang tegak lurus garis meridian danPegas : melingkari bumi. Paralel nol berada di equator atau garis khatulistiwa.Pesawat : Gulungan kawat berbentuk spiral yang dapat memanjang danPhytagoras : memendek karena gaya tekan atau tarik yang digunakan pada alat sipat datar.Planimeter : Istilah untuk alat ukur optis waterpass atau theodolite.Planimetris : Ilmuwan yang menemukan rumusan kuadrat garis terpanjang diPoint Set : suatu segitiga dengan salah satu sudutnya 90o adalah sama dengan perjumlahan kuadrat 2 sisi yang lain.Polar : Alat untuk menghitung koordinat secara konvensional.Polyeder : Bidang datar (2 dimensi) yang dinyatakan dalam sumbu X dan Y Pengaturan koordinat peta analog agar sesuai dengan koordinatPolygon : pada sistem koordinat peta digital yang titik-titik ikat acuannya adalah titik-titik di peta analog yang identik dengan titik-titik diProfil : peta digital yang telah ada.Proyeksi peta : Sistem koordinat kutub (sudut dan jarak). Sistem proyeksi dengan bidang perantara kerucut, sumbu putarRadian : bumi berimpit dengan garis normal kerucut, informasi geometricRAM : yang dipertahankan sama adalah sudut (conform) dan tangent. Serangkaian garis-garis yang membentuk kurva terbuka atauRaster : Tertutup untuk menentukan koordinat titik-titik di atas permukaan bumi.Remote Sensing : Potongan gambaran turun dan naiknya permukaan tanah baik memanjang atau melintang.Resiprocal : Proses memindahkan informasi geometrik dari bidang lengkung (bola/ellipsoidal) ke bidang datar melalui bidang perantaraReversible level : (bidang datar, kerucut, silinder). Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut satu putaran =Rotasi : 2 ʌ rҏ adian. ʌ = 22/7 = 3,14…… Random Acces Memory. Bagian dalam komputer yang digunakan sebagai tempat menyimpan dan memroses fungsi- fungsi matematis untuk sementara waktu. Penyajian peta atau gambar secara digital menggunakan unit-unit terkecil berbentuk bujur sangkar. Ketelitian unit-unit terkecil dinamakan dengan resolusi. Penginderaan jauh. Pemetaan bentuk permukaan bumi menggunakan satelit buatan dengan ketinggian tertentu yang direkam secara digital dengan ukuran-ukuran kotak tertentu yang dinamakan pixel. Salah satu metode pengukuran beda tinggi dengan menggunakan 2 alat sipat datar dan rambunya yang dipisahkan oleh halangan alam berupa sungai atau lembah dan dilakukan bolak-balik untuk meningkatkan ketelitian hasil pengukuran. Sipat datar optis tipe reversi yang teropongnya dapat diputar pada sumbu mekanis dan disangga oleh bagian tengah yang mempunyai sumbu tegak. Perubahan posisi suatu objek karena diputar pada suatu sumbu putar tertentu. B-5

Lampiran : BSarrus : Orang yang menemukan rumusan perhitungan luas dengan nilai-Scanner nilai koordinat batas kurva.Sentisimal : Alat yang mengubah gambar-gambar atau peta-peta analogSimetris Menjadi gambar-gambar/peta-peta digital dengan caraSinus mengkilas.SkalaSoftcopy : Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut dengan sebutan grid,Software centigrid, centicentigrid. Satu putaran = 400g, 1g=100c, 1c=100cc.StadiaStatif : Bagian yang dibagi sama besar oleh suatu garis diagonal.Tachymetri : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sisi muka terhadapTangen sisi miring.Tilting level : Nilai perbandingan besaran jarak atau luas di atas kertas terhadapTM-3Topografi jarak dan luas di lapangan. : Dokumentasi peta-peta digital dalam bentuk file-file digital.Total Station : Perangkat lunak computer untuk berbagai macam kepentingan. : Benang tipis berwarna hitam yang tampak di dalam teropongTraceTransit alat. : Kaki tiga untuk menyangga alat waterpass atau theodolite optis.Transversal : Metode pengukuran titik-titik detail menggunakan alat theodoliteTriangulasi yang diikatkan pada pengukuran kerangka dasar vertikal danTriangulaterasi horisontal.Tribach : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sisi muka terhadapTrigonometri sisi miring. : Sipat datar optis tipe jungkit yang sumbu tegak dan teropongTrilaterasi Dihubungkan dengan engsel dan sekrup pengungkit. : Sistem proyeksi Universal Transverse Mercator dengan faktor Skala di meridian sentral adalah 0,9999 dan lebar zone = 3o. : Peta yang menyajikan informasi di atas permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia dengan skala sedang dan kecil. : Alat ukur theodolite yang dilengkapi dengan perangkat elekronis untuk menentukan koordinat dan ketinggian titik detail secara otomatis digital menggunakan gelombang elektromagnetis. : Serangkaian garis yang merupakan garis tengah suatu bangunan (jalan, saluran, jalur lintasan). : Metode koreksi absis dan ordinat pada pengukuran polygon yang bobotnya adalah perbandingan antara jarak proyeksi pada sumbu X atau Y terhadap total jarak proyeksi pada sumbu X atau Y. : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya tegak lurus (membentuk sudut 90o) dengan garis normal bidang perantara (datar, kerucut, silinder). : Serangkaian segitiga yang diukur sudut-sudutnya untuk Menentukan koordinat titik-titik di lapangan. : Serangkaian segitiga yang diukur sudut-sudut dan jarak-jaraknya di lapangan untuk menentukan koordinat titik-titik di lapangan. : Penyangga sumbu kesatu dan teropong. : Bagian dari ilmu matematika yang diaplikasikan untuk Menghitung beda tinggi antara beberapa titik di atas permukaan bumi yang berkategori bermedan bukit (8%< slope < 40 %). : Serangkaian segitiga yang diukur jarak-jaraknya untuk Menentukan koordinat titik-titik di lapangan. B-6

Lampiran : BTrivet : Bagian terbawah dari alat sipat datar dan theodolite yang dapatUnting-unting dikuncikan padaUTM statif.Vektor : Bentuk silinder-kerucut terbuat dari kuningan yang digantung diVertikal bawah alat waterpass atau theodolite sebagai penunjuk arah titikVisual nadir atau pusat bumi yang mewakili titik patok.WaterpassWGS-84 : Universal Transverse Mercator. Sistem proyeksi peta global yangZenith memiliki lebar zona 6o sehingga jumlah zona UTM seluruh duniaZone adalah 60 zona. Bidang perantara yang digunakan adalah silinder dengan posisi transversal (sumbu putar bumi tegak lurus terhadap garis normal silinder), informasi geometrik yang dipertahankan sama adalah sudut (konform) dan secant. : Penyajian peta atau gambar secara digital menggunakan garis, titik dan kurva. Ketelitian unit-unit terkecil dinamakan dengan resolusi. : Garis atau bidang yang menjauhi pusat bumi. : Penglihatan kasat mata. : Alat atau metode yang digunakan untuk mengukur tinggi garis bidik di atas permukaan bumi yang berkategori bermedan datar (slope < 8 %). : World Geodetic System tahun 1984, adalah ellipsoid terbaik yang Memiliki penyimpangan terkecil terhadap geoid (lihat istilah geoid). : Titik atau garis yang menjauhi pusat bumi dari permukaan bumi. : Kurva yang dibatasi oleh batas-batas dengan kriteria tertentu. B-7

Lampiran : CDAFTAR TABELNo Teks Hal No Teks Hal 3661 Ketelitian posisi horizontal (x,y) 14 30 Formulir pengukuran titik detail 367 titik triangulasi 31 Formulir pengukuran titik detail 368 60 3692 Tingkat Ketelitian Pengukuran posisi 1 370 Sipat Datar 95 32 Formulir pengukuran titik detail 371 3723 Tingkat Ketelitian Pengukuran 107 posisi 2 373 Sipat Datar 33 Formulir pengukuran titik detail 374 114 3824 Ukuran kertas untuk posisi 3 422 penggambaran hasil 115 34 Formulir pengukuran titik detail pengukuran dan pemetaan 122 424 139 posisi 45 Formulir pengukuran sipat 35 Formulir pengukuran titik detail 425 datar 147 148 posisi 5 4356 Formulir pengukuran sipat 36 Formulir pengukuran titik detail 458 datar 149 458 150 posisi 67 Kelas proyeksi peta 37 Formulir pengukuran titik detail 4708 Aturan kuadran trigonometris 151 4869 Cara Sentisimal ke cara posisi 7 497 183 38 Formulir pengukuran titik detail 499 seksagesimal10 Cara Sentisimal ke cara radian 183 posisi 811 Cara seksagesimal ke cara 39 Bentuk muka tanah dan 184 radian 184 interval kontur.12 Cara radian ke cara sentisimal 200 40 Tabel perhitungan galian dan13 Cara seksagesimal ke cara 204 timbunan radian 225 41 Daftar load factor dan14 Buku lapangan untuk 276 280 procentage swell dan berat dari pengukuran sudut dengan 280 berbagai bahan repitisi. 296 42 Daftar load factor dan15 Metode perhitungan perbedaan 297 procentage swell dan berat dari sudut ganda dan perbedaan 298 berbagai bahan observasi 43 Keunggulan dan kekurangan16 Arti dari perbedaan sudut 312 pemetaan digital dengan ganda dan perbedaan 319 konvensional observasi. 319 44 Contoh keterangan warna17 Buku lapangan sudut vertikal. gambar18 Daftar Logaritma 45 Keterangan koordinat19 Hitungan dengan cara 46 Kelebihan dan kekurangan logaritma pekerjaan GIS dengan20 Hitungan cara logaritma manual/pemetaan Digital21 Ukuran Kertas Seri A 47 Pendigitasian Konvensional di22 Bacaan sudut banding pendigitasian GPS23 Jarak 48 Beberapa fungsi tetangga24 Formulir pengukuran poligon 1 sederhana25 Formulir pengukuran poligon 2 49 Perbandingan Bentuk Data26 Formulir pengukuran poligon 3 Raster dan Vektor27 Contoh perhitungan garis bujur ganda28 format daftar planimeter tipe 129 format daftar planimeter tipe 2 C-1

Lampiran : DDAFTAR GAMBAR No Teks Hal 37 Kesalahan Skala Nol Rambu 42No Teks Hal 38 Bukan rambu standar 431 Anggapan bumi 39 Sipat Datar di Suatu Slag 47 2 40 Rambu miring 542 Ellipsoidal bumi 3 41 Kelengkungan bumi 553 Aplikasi pekerjaan 42 Kelengkungan bumi 55pemetaan pada 43 Refraksi atmosfir 56bidang teknik sipil 6 44 Model diagram alir teori4 Staking out 6 kesalahan 575 Pengukuran sipat datar optis 7 45 Pengukuran sipat datar optis 616 Alat sipat datar 9 46 Keterangan pengukuran sipat7 Pita ukur 9 datar 638 Rambu ukur 9 47 Cara tinggi garis bidik 639 Statif 9 48 Cara kedua pesawat di tengah-10 Barometris 10 tengah 6511 Pengukuran Trigonometris 10 49 Keterangan cara ketiga 6512 Pengukuran poligon 12 50 Cotoh pengukuran resiprokal 6713 Jaring-jaring segitiga 15 51 Sipat datar tipe jungkit 6714 Pengukuran pengikatan ke 52 Contoh pengukuran resiprokal 68muka 16 53 Dumpy level 7215 Pengukuran collins 17 54 Tipe reversi 7316 Pengukuran cassini 18 55 Dua macam tilting level 7417 Macam – macam sextant 18 56 Bagian-bagian dari tilting level 7518 Alat pembuat sudut siku cermin 19 57 Instrumen sipat datar otomatis 7619 Prisma bauernfiend 19 58 Bagian-bagian dari sipat datar20 Jalon 19 otomatis 7621 Pita ukur 19 59 Rambu ukur 7822 Pengukuran titik detail 60 Contoh pengukurantachymetri 21 trigonometris 7923 Diagram alir pengantar survei 61 Gambar koreksi trigonometris 80dan pemetaan 22 62 Bagian-bagian barometer 8124 Kesalahan pembacaan rambu 26 63 Barometer 8225 Pengukuran sipat datar 27 64 Pengukuran tunggal 8426 Prosedur Pemindahan Rambu 27 65 Pengukuran simultan 8527 Kesalahan Kemiringan Rambu 28 66 Model diagram alir pengukuran28 Pengaruh kelengkungan bumi 29 kerangka dasar vertikal 8729 Kesalahan kasar sipat datar 30 67 Proses pengukuran 9130 Kesalahan Sumbu Vertikal 31 68 Arah pengukuran 9131 Pengaruh kesalahan kompas 69 Alat sipat datar 92theodolite 36 70 Rambu ukur 9232 Sket perjalanan 37 71 Cara menggunakan rambu33 Gambar Kesalahan Hasil ukur di lapangan 93Survei 37 72 Statif 9334 Kesalahan karena penurunan 73 Unting-unting 93alat 39 74 Patok kayu dan beton/ besi 9435 Pembacaan pada rambu I 40 75 Pita ukur 9436 Pembacaan pada rambu II 41 76 Payung 94 D-1

Lampiran : DNo Teks Hal No Teks Hal77 Cat dan kuas 95 104 Peta statistik 134 105 Peta sungai 13478 Pengukuran sipat datar 98 106 Peta jaringan 135 107 Peta dunia 13579 Pengukuran sipat datar rambu 108 Sistem koordinat geografis 138 109 Bumi sebagai spheroid. 138 ganda 99 110 Sudut jurusan 140 111 Aturan kuadran geometris 14080 Pengukuran sipat datar di luar 112 Aturan kuadran trigonometris 140 113 Model diagram alir sistem slag rambu 100 141 koordinat proyeksi peta dan 15581 Pengukuran sipat datar dua aturan kuadran 155 114 Pembacan derajat 155 rambu 101 115 Pembacaan grade 155 116 Pembacaan menit 15682 Pengukuran sipat datar 117 Pembacaan centigrade 156 118 Sudut jurusan menurun 101 119 Sudut miring 156 120 Cara pembacaan sudut83 Pengukuran sipat datar menaik 102 mendatar dan sudut miring 157 121 Arah sudut zenith (sudut 15884 Pengukuran sipat datar tinggi miring). 159 122 Theodolite T0 Wild bangunan 102 123 Theodolite 160 124 Metode untuk menentukan85 Pembagian kertas seri A 107 arah titik A. 160 125 Metode untuk menentukan 16286 Pengukuran kerangka dasar arah titik A dan titik B. 126 Theodolite (tipe sumbu ganda) 162 vertikal 116 127 Theodolite (tipe sumbu 162 tunggal) 16487 Diagram alir pengukuran sipat 128 Sistem lensa teleskop 164 129 Penyimpangan kromatik 164 datar kerangka dasar vertikal 117 130 Penyimpangan speris 164 131 Diafragma (benang silang) 16588 Jenis bidang proyeksi dan 132 Tipe benang silang 165 133 Pembidik Ramsden 166 kedudukannya terhadap 134 Teleskop pengfokus dalam 166 135 Niveau tabung batangan bidang datum 123 136 Niveau tabung bundar. 167 137 Hubungan antara gerakan89 Geometri elipsoid. 124 gelembung dan inklinasi. 168 138 Berbagai macam lingkaran 16890 Rhumbline atau loxodrome graduasi. 168 139 Vernir langsung. menghubungkan titik-titik 124 140 Pembacaan vernir langsung 168 141 Pembacaan vernir mundur91 Oorthodrome dan loxodrome 20,7. pada proyeksi gnomonis dan proyeksi mercator. 12492 Proyeksi kerucut: bidang datum dan bidang proyeksi. 12593 Proyeksi polyeder: bidang datum dan bidang proyeksi. 12594 Lembar proyeksi peta polyeder di bagian lintang utara dan lintang selatan 12695 Konvergensi meridian pada proyeksi polyeder. 12696 Kedudukan bidang proyeksi silinder terhadap bola bumi pada proyeksi UTM 12897 Proyeksi dari bidang datum ke bidang proyeksi. 12998 Pembagian zone global pada proyeksi UTM. 12999 Konvergensi meridian pada proyeksi UTM 130100 Sistem koordinat proyeksi peta UTM. 131101 Grafik faktor skala proyeksi peta UTM 131102 Peta kota Bandung 133103 Peta Geologi 133 D-2


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook