Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 01. Kapan Menggunakan Analisis Survival

Bab 01. Kapan Menggunakan Analisis Survival

Published by haryahutamas, 2016-07-22 18:42:17

Description: Bab 01. Kapan Menggunakan Analisis Survival

Search

Read the Text Version

::.:.: : *-,.,aB?$,s;;

embahasan buku ini akan dimulai dengan suatu Pertanyaan yang sangat penting. Pertanyaan tersebut adalah \"Kapankah kita menggunakan analisis survival?\" Lebih tepatnya lagi,\"Kapankah kita horus menggunakan analisis survival?\" Untukmenjawab pertanyaan tersebut, penulis mengajak pembaca untukmemperhatikan beberapa ilustrasi berikut. €obal*.kita.b-adingkail dua buah situasi.:Situasi'pertama- adaffi,'5ill;p5i.ketika.Anda mengendarai kendafaan\"saat lifuran.,,Situisi :.kedua'adalah,saat,:Anda .mengendarai kendaraan- m, enui u{<anto r. Pada situasi pertama, mungkin Anda akan mengendaraikendaraan dengan santai.Anda ingin menikmati Perialanan dan tidakmempedulikan kapan Anda sampai di tujuan. Jarang sekali Andamelihat jam tangan karena waktu bagiAnda sudah tidak berarti.Anda tidak dikejar target harus sampai di tempat tujuan pada iamtertentu.Yang penting bagiAnda adalah sampai di tujuan denganselamat. Kapan Anda sampai tempat tujuan tidaklah Penting bagiAnda. Pada situasi kedua, mungkin yang terjadi adalah kebalikannya.Waktu tempuh sangat berarti bagiAnda.Anda bukan hanya inginsampai di kantor tetapi Anda ingin sampai di kantor tepat padawaktunya bahkan kalau bisa lebih cepat tiba di kantor. Terdapat kesamaan dan perbedaan antara dua situasi diatas. Persamaannya adalah, Anda sama-sama menuju suatutempat. Perbedaannya adalah, pada situasi pertama, Anda tidakmempedulikan waktu. Anda tidak peduli kapan Anda sampai ditujuan.Waktu seohh-olah diabaikan. Pada situasi kedua,Anda sangatmempedulikan waktu.Waktu adalah penting. Dalam hal ini, waktutidak bisa diabaikan begitu saja. Faktor kecepatan menjadi hal yangsangat penting bagi Anda. :: . :: : :::'! !'.1': : !: :\": :: :' ::.^:':y :' : : :':: ::'

l.lGombor llustrosi duo pengendoro. Pengendoro pertomo (kiri) songot \"peduli\" dengon wqktu semenioro pengendoro ke duo \"mengoboikqn\" woktu Te,rdapat tiga' orang Felariya4g mengikuti lor,nba lari' 1 6S .' meter.l*ampir daFat dipastikar+,.sernitapelaq. akan sam?ai. : garisi:fi nisfi .,setelah nrenempuh iarak, l0$.m. Akan,:tetapi;',: esen i:lgrnba'tari b-ukanlah para,gelari,itu' sarnpai.fi niSh.,. atau tidak atraa.tetapi' es€nsinya:x6;6n kecepatan para,. pelari,rnenlcnp*i,finirsh lJra.tan.peringkat Fara pelati akan : ditentukan, cleh unrtan kecepatati- para pela,ri, terseh*t . rnsncspai garis. fi nish-,Gombor .l.2. llustrosi tigo pelori. Urulon iuoro ditenlukon oleh seberopo cepot pelori mencopoi finis. Kapan Menggunakan Analis is Survival?

Seorang peneliti rnengamati l<eberhasilan terapi dari dua macam sbat aatikankef; lqitu,,obratA efan obat B. Banyaknya pasien yang diar*ati'adalah liryaorang untuk masing-masing kelonrpok <rba,t'Kelu4r'an 1'ang.ditelti adalah kematian dalam wa*tu tS tahun,sejak mendapat'pengobatan. Hasil yang dipqroleh disajikan pada gambir 1.3. pasien 1 pasien 2 pasien 3 pasien 4 pasien 5 pasien 1 pasien 2 pasien 3 pasien 4 pasien 5 o 2 3oo16 B '1Gombor ,l.3. Perbondingon keiodion kemolion podo obol A don obqt B. ITondo menuniukon bohwo posien meninggol. Marilah kita perhatikan gambar 1.3. Pada kelompokA terdapatempat pasien yang meninggal. Pada kelompok B juga terdapat emPatpasien yang meninggal.Apabila dilihat dari segi insiden kematian,baik obatA maupun obat B mempunyai insiden kematian yang samayaitu sebesar 8O%.Akan tetapi, apabila kita lebih ieli melihat gambarikita melihat bahwa obatA tidak sama dengan obat B.Walaupuninsiden kematian yang terjadi pada kedua kelompok adalah sama,kecepoton kejadian kematian pada kelompok B lebih cepat daripadakecepoton kejadian kematian pada kelompokA. Dari contoh ini, kitamenyadari bahwa pemakain insidens untuk membandingkan obat ANALISIS SURWVAL: Dasar-Dasar Teori dan Aplikasi Program Stata

A dengan obat B tidaklah tepat. Lalu parameter apakah yang lebihtepat untuk digunakan? Parameter yang kita perlukan adalah suatu parameter yang tidakhanya menunjukkan sesuatu telah terjadi atau tidak (insiden), akantetapi juga menunjukkan kapan terjadinya kejadian tersebut. Parametertersebut adalah parameter kecepotan yang seringkali disebut sebagaiinsrUens rote. Bagaimana caranya menghitung insidens rotel Tabel berikut menyajikan bagaimana cara kita menghitunginsidens rote berdasarkan kasus di atas. Tabel l. l. Perbandingan antara insiden dengan insidens rate itatus:Obat I l\"leningga 5 415:$Oo/c 5+5+5+5+ l0:30 4/30: 0, I 3 A 2' l',4eni4e$q ll.'.:.ii. 3 Yeningga 5 s.]:l:l..r 5 !q:Es .'5,:l'Q&qi. ii:l:: -lidup t0:::l:rtll;:l 2 Yl€'.ingc? 2, 4ls SAaA 2+2+2+4+!0420 r.a/;€]*,,9!Q]1 leningga : ' 'l'l'i:r\"iir' 2 ti:i:i a.i ? 44]]:i::i::t.r:.].,il leninggalnsidens = jumlah pasien meninggal/jumlah pasientimePerson = jumlah waktu pengamatan untuk tiap pasienlnsidens rote = jumlah pasien meninggal/total person time Pasien pertama pada obat A meninggal dalam waktu limatahun, begitu juga dengan pasien kedua, ketiga, dan keempat. Pasienkelima masih tetap hidup sampai pengamatan tahun ke- 10. Pasienpertama mempunyai person time sebesar 5 tahun, begitu puladengan pasien kedua sampai keempat. Pasien ke lima mempunyaiperson time sebesar l0 tahun. Pada kelompokA, kejadian meninggaladalah sebanyak 4 dengan total person timenya adalah 30. Denganmengetahui jumlah kematian dan total person time, kita bisa ::--''Y :'. Y.\":.' :\".o :.:' :':':

menghitung kecepatan meninggal pada kelompokA yaitu denganmembagijumlah l<ematian dengan total person timenya. Diperolehkecepatan meninggal pada kelompokA adalah sebesar 0,1 3. Dengancara yang sama, kita bisa menghitung kecepatan meninggal padakelompok B yaitu sebesar 0,20. Perbedaan obatA dengan obat B tidak dapat dideteksi bila kitamenggunakan parameter insiden, karena insiden kedua kelompokadalah sama yaitu 80%. Perbedaan obat A dengan obat B baru bisadideteksi bila kita menggunakan parameter insidens rote.lnsidens rotepada kelompokA adalah 0, I 3 sementara pada kelompok B adalah 0,20.lnsidens rote kelompok B lebih besar daripada kelompok A, artinyakematian lebih cepat pada kelompok B dibandingkan kelompokA. Setelah membaca tiga ilustrasi di atas, marilah kita kembali pada pertanyaan di awal bab ini. Kapankah kita harus menggunakan analisis survival? Kita menggunakan analisis survival pada keadaan di mana faktor \"kapan terjadinya suatu kejadian\" lebih penting daripada \"apakah suatu kejadian terjadi atau tidak\". Dengan kata lain, kita harus menggunakan analisis survival bila kita peduli dengan \"waktu terjadinya suatu kejadian\".A-*lfuW .'. 1,i','.Kaparikah.lq4 rnel*ku:kan.'analis' survival? : l '.,. ,:.',:Jelatkan.b*ber.apa istitah'berikut i*i;' ' ': r.' : ' i.b. lnsiden : . ..,.\" ':. ,.' ', Insi-denstrat€,:.::r:. .: e.,,, F€r$OR time' i :. ' . .:' .' ::, r:' ,, 3.. . ., Sesrang pgfrelki mqlakukan' uii.,klinis untuk rnernbandingkan ,'. .,effckthitas, obat' antimalar:ia antara obat standar:,densa* obat baru. Parameter effektivitas yang diteliti adalah kesembuhan,... . .1.',.peda har!,ke-J dan:parceffe-clecrence tirne,'Fsrccite,cledienr€\"..'-.' ',',grx.l..a*.a!alil'w**tu'.ketifta.,pada.tubuh pasien iidak d:dapatkan,,-:..,'tggil'f?iaq,it,tttlaf.ia,,i Fafi dua.parameter ter.sehUt,,rnamkah,.,..r.=:: .r* d.iqnalisis deng4n -*.n*lisii sury! q.E.:, -e+e.+::t+1tg..haqur : :y::: ::':'I'.'.'::-3.\":': :::',:'; :::':: ::':


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook