BAB 2llmu Bedah 255
256 Ask The Master UKDI PEMERIKSAAN RADIOLOGI YANG WAJIB DIKETAHUI PADA BAGIAN BEDAH1. - Rontgen Toraks: Melihat kelainan dan gangguan pada organ a) lnfeksi saluran napas dalam dinding toraks (jantung dan paru) b) Obstruksi saluran napas c) Trauma toraks - Rontgen Abdomen: d) Kelainan kongenital organ saluran pernapasan, dan jantung Melihat kelainan dan gangguan pada organ e) Perubahan posisi dan bentuk paru dan jantung (kardiomegali) dalam dinding abdomen. a) lnfeksi GIT - Rontgen Tulang: b) Obstruksi GIT Melihat kelainan dan gangguan pada tulang c) Trauma Abdomen d) Kelainan kongenital organ GIT e) Perubahan posisi dan bentuk organ GIT (Hepar, gaster, intestinal, dan kolon) f) Massa pada GIT a) Trauma skeletal (retak, dislokasi, fraktur) b) Fraktur patologik c) Perubahan posisi dan bentuk tulang1 s. 162. Pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti - Renal calculi ( CT scan helical non-contrast)c. >rY' u+,m <' sususan saraf pusat, otot dan tulang, - Kepala , leher, tulang belakangT0rr oq ir tenggorokan, rongga perut, dan menentukan (Trauma, infeksi, tumor, kelainan pembuluh darah)'>c n derajat (staging) tumor - Telinga, hidung, tenggorokan (sinusitis, karsinoma nasofaring, laring) - Rongga dada (toraks) (tumor paru, infeksi, keganasan paru-paru) - Kardiovaskular (jantung koroner serta plak, gangguan pembuluh darah otak) - Rongga perut (abdomen) (hati, ginjal, limpa, pankreas, traktus biliaris, keganasan pada saluran pencernaan) - Organ kebidanan dan kandungan - Otot dan tulang (muskuloskeletal) - Neoplasma traktur urinarius14. 1s. 16
llmu Bedah 2573 . MRI Memvisualisasikan celah dan bagian-bagian - Massa pada renal, dan adrenal pada organ, pembuluh-pembuluh darah, serta - Penya kit / kelainan katup jantung (va lve) (MJ~net1c. bentuk organ-organ tubuh - Metastasis / invasi pada dinding toraks - Neoplasma pada toraks Resop1·1ce Memeriksa kelainan organ-organ dalam tubuh - Metastasis tumor pada tulang, osteomielitis i'ncqiri91 (traktus digestivus, traktus urinarius, dan - Tumor primer tulang, artropati, osteoporosis (fraktur patologis)4 . Jasko pi struktur jantung dan pembuluh darah) secara - Back pain (peru bahan degeneratif spinal non-trauma) visual, dapat juga digunakan untuk mengambil - Kelainan sendi (bahu, lutut, pelvis, pinggul) 14· 1s, 165. I on In LOOI) sampel jaringan - Hemoragik GIT akut Mendeteksi kelainan dan gangguan yang - Hematemesis terdapat pada kolon (usus besar) de~gan teknis - Hiatus hernia /reflu ks fluoroskopi-radiografi - Dispepsia anak dan dewasa - Ulkus - Post-operatif GIT upper dan lower - Divertikulum esofageal - Kelainan toraks dan aortik, seperti pembedahan dan aneurisma - Kondisi -kondisi yang mempengaruhi katup jantung, khususnya pada katup mitral dan pada penderita organ-organ prostetik - Endokarditis - Penya kit jantung bawaan - Penggumpalan intrakardial - Tumor jantung - Kerusakan katup - Kelainan traktus urinarius bagian bawah 14 - Kolitis - Divertikulum - Neoplasma - Polip, volvulus - lnvaginasi - Atresia, stenosis - Obstruksi kolon - Melena
258 Ask The Master UKDI - Dugaan invaginasi (usus besar menumpuk) - Megakolon - Nyeri abdomen dengan sebab yang tidak jelas1 4. 15 - Hiatus hernia /refluks - Perforasi esofageal6. Barium Diagnostik tes untuk melihat struktur, kelainan - Dispepsia (dewasa dan anak-anak) Enema/ dan gangguan kolon dengan zat kontras - Follow-up ulkus Barium Meal - Obstruksi usus kecil dan usus besar - Crohn diseases7 . Intra Vena - Malabsorpsi Pyelograph - Tumor dan inflamasi usus besar (!VP) - Intestinal blood loss - Ulkeratif kolitis - Apendisitis 14· 15 Menunjukkan adanya kelainan anatomi dan - Hematuria kelainan fungsi ginjal - Suspected ureteric colic - BPH (Benign Prostate Hyperplasia) - Renal kalkuli - Trauma traktus urinarius12
llmu Bedah 259 GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN, MULUT DAN KELENJAR LUDAHPenyakit Etiologi . · Manifestasi Klinis Penegakan Dia~~~~is - -- - -- - -Terapi .I MULUT DAN KELENJAR LUDAH1. Karsinoma Rongga - ldiopatik - Lesi di mukosa - Pemeriksaan fisik: - Operasi (Eksisi luas}, Mulut - Faktor predisposisinya - Leu koplakia, - Nyeri, - Radioterapi (dosis - Foetor ex ore, adalah - Ankiloglosia , - Hipersalivasi, 5000-6000 rad) (a) . Faktor ekstrinsik: - Disfonia, - Disfagia, Kemoterapi (kisplastinum, - Suara serak6· 9· 10 - Benjolan di mukosa'\"' ,;, ' bleomisin, onkovin)G. 9, 10 - Merokok - Alkohol - Tidak menjaga kebersihan mulut (b) . Faktor intrinsik: - Genetik - lmunosupresi - Kekurangan gizi6· 9· 102. Labioskisis - Genetik - Tidak adanya penyatuan - Pemeriksaan Fisik: - Ortodonsi - Penggunaan fenobarbital antara tonjolan maksila - Tidak adanya - Operasi koreksi1 0 penyatuan tonjolan - Difenilhidantoin (digunakan - Tonjolan medial hidung medial hidung'0 pada saat hamil muda) 10 - Suara sengau - lnfeksi rekuren - Susah mendengar - Regu rgitasi 10
260 Ask The Master UKDI3. P;ilatoskis•s - Genetik10 - Minum sering tersedak - Pemeriksaan Fisik: - Operasi Rekonstruksi - Suara sengau - Celah pada tekak (Palatoplasia) 10 - Disfagia - Palato lunak - Distorsi nasal - Terbukanya palatum - Deformitas bibir - Tonjolan hidung medialis - Regurgitasi nasal 10 yang membentuk dua segmen antara maksila - Gagal menyatu - Adanya celah antara maksila10Adenoma - ldiopatik6. 9 - Bengkak - Pemeriksaa n Fisik: - Parotidektomi9 - Tumor berkapsul berwarna - Tumor konsistensi padatPleomorfik (Parofo) - Batas tegas putih dan padat - Telinga tera ngkat bila - Benjolan di tel inga tanpa dibandingkan dengan daun telinga normal di nyeri6, 9 kontralateral - Rontgent: - Kalsifikasi limfe91 Atresia Ernf\"lgu!> - ldio patik - Napas mengorok - Foto polos : - Pembedahan dengan - Genetik - Gelembung udara - Lambung terisi udara bertahap (gastrostomi)10 - Faktor risiko da n kateter melengkung bercampur lendir putih ke atas (Syndrom e down)' o pada lubang hidung - Mulut (regurgitasi) - USG : - Mulut berbuih, kianosis, - Esofagus buntu10 - Batuk, dispnea, oliguria, pembengkakan abdomen10
llmu Bedah 2612 t: cil-is;: ldiopatik Disfagia Esofagografi : Laparoskopi miotomi Kegagalan koordinasi - Regurgitasi - \"Bird's beak appearance\" - Esofagomiotomi 10 relaksa si esofagus bagian - Nyeri rekuren di posterior distal (+) Foto toraks: Peristaltik esofagus tidak st~rnum - Gamba ran \"air fluid berd ilatasi 10 - Batuk level\", - Berat badan menurun 10 - \"Rat tail sign\"10• Esofag1t1~ Koros1f - Zat kimia asam atau alkali - Nyeri ringan di bibir, mulut, - Pemeriksaan Fisik: Operasi reseksi fistel tenggorokan, leher dan - Kerusakan mukosa stenosis totaJis10 kuat dada mulut - Natrium hidroksida - Bercak keputihan - Natrium karbonati 0 - Mual, muntah - Edema - Disfagia - Demam - Esofagogastroduodenoskopi: - Sesak napas - Perlukaan karena - Peradangan glotis adanya perforasi10 - Perdarahan masif - Penurunan napsu makan10• Esofagitis Refluks - lnfeksi Candida 10 - Mual, muntah - X-ray: - Pembedahan antirefluks10 - Mulut terasa asam - Refluks dan hernia - Nyeri pada daerah hiatus retrosterhal - Endoskopi : - Disfagia - Tingkat esofagitis - Adanya anemia - Biopsi: (perdarahan) - Metastase karena - Aspirasi paru 10 ka rsi noma 10
262 Ask The Master UKDI, • - • .. ti' ' : ., ... ' ~ ' - •· - :. . ' ( ,. •' ·. . . . DINDING PERUT DAN HERNIA ·. _,.. :, ·. . . ' , ,. \"•--------------· ---------------~-~---------~-~· ---· ---~~ N :....-~ ------ - .... ~ -1 Hernia lnguinalis - Anomali kongenital atau - Mual, muntah - Pemeriksaan Fisik : - Herniotomi didapat (mengangkat - Benjolan inguinal terlihat - Benjolan regio inguinalis - Herniorafi beban berat) . saat mengedan jika batuk, mengedan, - Hernioplasti 10 - Terjadi pada bayi dan - Batuk membungkuk dan neonatus, angka insiden - Distensi abdomen, mengang kat beban pria = wanita 10) konstipasi - X-ray: Obstruksi Usus. - Menghilang saat istrahat I - Pemeriksaan Laboratorium : berbaring 10 - Leukositosis - t Hematokrit102 Hernia Femorali - Primer: - Benjolan pada inguinal: - Pemeriksaan Fisik: - Herniotomi . Hernia Umbi!ikal Sempitnya perlekatan mengangkat beban berat - Benjolan lunak di bagian - Herniorafi dinding posterior inguinal atau batuk bawah lig . lnguinalis di - Hernioplasti 10 pada ligamentum medial V. femuralis dan iliopektineale. - Limfadenitis lateral t uberkulum - Herniotomi 10 - Tanda radang lokal pada pubikum 10 - Herniorafi - Sekunder: - Hernioplasti perineum, anus, atau kulit - Pem eriksaan Fi si k: t tekanan intraabdomen tubuh kaudal dari tingkat - Penonjolan di cincin umbilikus umbilikus10 - Wanita usia tua 50- 60 - Nyeri 10 tahun (4 kali dari pria) 10 - Penonjolan pada cincin - Kongenital, umbilikalis terjadi ketika - Pencetusnya (obesitas, bayi menangis, batuk atau bersin mengangkat beban berat) - 20% terjadi pad a bayi 10 - Nyeri 10Hernia E~igastrib - ldiopatik - Perut kurang enak - Penegakan diagnosis agak - Pembedahan: mereposisi isi - Mual - Banyak terjadi pada usia - Tukak peptik1 0 sulit hernia dan penutupan produktif10 defek pada linea alba 10 - Pemeriksaan Fisik: - Tonjolan lunak di linea alba 10
llmu Bedah 2631 Tukak Pept k - lnfeksi H. pylori - Nyeri rekuren, - Pemeriksaan Fisik: - Vagotomi trunkus Gaster dan - Hipersekresi asam lambung - Mual dan - Tenderness pada - Vagotomi selektif, atau Duodenum - Muntah 10 - Gastrektomi parsial 10 dan epigastrium.... . . . ' '\"\" ••, l • ~ - Ketidak-efektivan - Terdapat perdarahan ringan . - Pemeriksaan Laboratorium :~-- pertahanan mukosa 10 - BAO dan MAO t102. Karsinoma gaste1 - ldiopatik4· 10 - Tanpa gejala - Pemeriksaan Fisik : - Gastrektomi4· 103. Hipertrofi Pilorus - Herediter9· 10 - Gangguan pasase - Benjolan Epigastrium. - Nyeri perut - Anoreksia - Foto kontras barium: - Cepat kenyang - Gambaran lesi dan - Nausea, hematemesis ulserasi - Penurunan berat badan - Disfagia dan anemia4. 10 - USG dan CT: - Ulserasi4· 10 - Muntah dengan frekuensi - Pemeriksaan Fisik : - Pilorotomi yang sering Berbatas tegas, konsistensi (Fredet-Ramstedt) kenyal padat - Perdarahan - Piloromiotomi9, 10 - Penurunan berat badan - Dehidrasi - Gelisah - Foto Barium Meal : - Hipokalemia dan - Konstipasi 9· 10 - \"String sign\" - USG : - \"Target bull eye sign\" dan - \"Doughnat sign\"9· 10
264 Ask The Master UKDI,_, Atresrs - ldiopatik9 - Polihidroamnion - X-Ray : - Anastomosis DuodE'num - Muntah hijau - Gambaran \" Double Duodeno-duodenostomi - Obstruksi usus Bubble\", \"End to end\" - Dehidrasi - Gelembung udara pada - Hipokalemia d u o d enum9 - Ana stomosis - Distensi abdomen duodeno-jejunostomi9 - Perut kembung9<;tE'OO!>I'> - ldiopatik9 - Muntah - Pemeriksaan Fisik: - DuodenoduodenostomiDuodenum - Timbul refluks - (lnspeksi) kontou r atau - Duodenojejunost omi9 peristaltik lambung gastroesofageal - (Palpasi) dist ensi - Gangguan makan atau ep ig astrium minum - Foto polos abdomen: - Ulserasi peptik - Gelembung udara - Obstruksi duodenum di bagian distal9 - lnfeksi napas berulang9I. Dive t kulum - Herediter - Muntah - Scan Tomog rafi: - Divertikulektomi 10 ME'ckE'I (Ket idaksempurnaan - Nyeri perut - Jaringan pankreas ob iiterasi) 10 - Perdarahan aberans atau mu kosa - Anemia lambung di dalam - Tinja berwarna merah bata divertikulu m 10 atau hitam 10
llmu Bedah 2652 Omphalocoele - Omfa lokel (kegagalan - lnfeksi (pada omfalokel), - USG: - Pembedahan9 Ga<troschisis intestine kembali ke - Gastroskisis (dehidrasi - Defek di daerah umbilikus - Omfalokel keci/: rongga abdomen) dengan bagian yang3. Mdfrotasi da n hipotermia)9 tertutup selaput tipis Dinding kantong dibuang, isi4. Atresia Je1unun - Gastroskisis (kegagalan transparan (omfalokel) kantong dimasukkan ke dalam fusi somit)9 - Gangguan pasase - Gastroskisis (defek pada rongga perut, kemudian - Muntah hijau dinding abdomen) lubang ditutup dengan - Rotas i sekum 10 - Obstruksi saluran cerna peritoneum, fasia dan kulit - Penurunan na psu makan - Pemeriksaan MSAFP: - Omfa/okel besar: - Kongenital 9· 10 - Konstipasi kronis10 - Peningkatan MSAFP Melindungi kantong omfalokel (maternal serum alfa dengan cairan antiseptik dan - Muntah hijau fetoprotein) menutupnya dengan kain dakron - Distensi abdomen - Gastroskisis: - Kegagalan pengeluaran Operasi koreksi untuk menem- patkan usus ke dalam rongga mekonium9· 10 perut dan menutup lubang harus secepat mungkin10 - Pemeri ksaan Fisik: - Duodenotektomi dan - (Palpasi) : massa, obstruksi - Apendektomi: Ladd Procedure10 partial setinggi duodenum - X-ray: - Gambaran \"double buble\" - Pemeriksaan Ba rium Enema: - Sekum d i kuadran kanan bawah 10 - Foto Polos abdomen: - Anastomosis \"end to end \" 9· 10 - Gambaran \"air fluid level\" - Kontras Enema: - Gambaran \"mikrokolon\" 9· 10
266 Ask The Master UKDIAtres < - Kongenital9· 10 - Obstruksi - Foto polos abdomen: - Anastomosis Bayi muntah hijau, \"End to end\"9· 10 - G,m1bar n q lt>mb ng - Kembung abdomen, dan - Kegagalan pengeluaran udd mekonium9· 101 Volvulu<i 'ickuM - Kongenital 9· 10 - Nyeri perut kolik - Foto polos abdomen: Reseksi ileosekal dengan~ Volvulus Sigrnci :l - ldiopatik9· 10 - Muntah - Gambaran segmen ileokolostomi - Mual terminolateral 9. 10 - Gambaran hiperperistaltik sekum bentuk ovoid - Terdengar borborigmi 9. 10 - Dilatasi usus halus - Gambaran kolon (- )9· 10 Nyeri rekuren intermiten Pemeriksaan Fisik: - Sigmoidektomi (anastomosis usus distensi perut yang termino-terminal) - Kejang perut mencolok \"Hartmann Procedure\" - Perut gembung (Perkusi) : timpani. yang terdiri atas reseksi - Distensi abdomen - Foto polos abdomen: sigmoid - Mual distensi usus besar. - Muntah9· 10 - Foto barium : - Kulokutaneostomi9. 10 obstruksi dengan gambaran paruh burung, yaitu konfigurasi obstruksi akibat tarsi - X-ray: Gambaran mirip ban mobil9· 1°
llmu Bedah · 267Kursi nomd Kolon - ldiopatik4· 6. 10 - Perubahan kebiasaan - Pemeriksaan Fisik: - Kolostomi defekasi - (Palpasi) terdapat massa - lnfeksi dan erosi mukosa - Laparoskopi apendiks karena - Pasase darah, anoreksia - Kolonoskopi : Terdapat lesi - Radioterapi 4· 10 parasit4· 9· 10 - Dispepsia - Pemeriksaan Antigen CEA : - Penurunan berat badan - Anemia, nyeri, konstipasi - Peningkatan CEA - Distensi, feses hitam seperti (Antigen karsinoembrio- genik}4· 10 ter•· 6. 10Hirschsprung - Kelainan genetik9· 10 - Radang mendadak - Pemeriksaan Fisik: - Apendektomi 9· 10Disease - Nyeri samar - Rovsing sign dan - Vomitus Mc Burney. - Kolostomi, reseksi kolon - Obstipasi - (Palpasi) Psoas sign, aganglionik. (prosedur - Anoreksia, napsu makan Swenson, prosedur Obturator sign (+). Duhamel)9· 10 berkurang - Nyeri titik McBurney•· 9, 10 - Alvarado Score (Uhat label 1. 1) - Gangguan pasase usus - Tidak dapat mengeluarkan - Foto Polos Abdomen: - Fluid level sign. mekonium - Muntah hijau - USG : Radang apendiks . - Distensi abdomen - Pemeriksaan Laboratorium: - Konstipasi - Diare berulang Leukositosis9· 10- 24 - Perut membuncit9. 10 - Foto Polos Abdomen: - Dilatasi kolon yang terisi udara atau tinja Biopsi Rektum: - Aganglioner neuron9· 10
268 Ask The Master UKDI6 F1sur c1 lU - lritasi, trauma - Feses keras - Pemeriksaan Fisik: - Sfingterotomi - Cedera partus, iatrogenik - Nyeri defekasi - Umbai kulit yang dapat - Rektoskopi - Ulserasi tunika mukosa yang - Melena dilihat - Fistulografi9· 10 - Spasme sfingter menutupi hemoroid - Konstipasi9· 10 - Protoskopi: trombosis9· 10 - Spasme sfingter - Anoskopi9· 10 - lnfeksi Entero kok us10 - Nyeri - Pemeriksaan Fisik: - Fistulotomi - Nanah - Benjolan di anus - Fistulektomi 10 - Pruritus - Demam .10 - Pemeriksaan Laboratorium : - Leukositosis10 - lnfeks i - Nyeri kolik akut di perut - Pemeriksaan Fisik: - Kolesistektomi 6· 10· 33 - Sumbatan duktus sistiku s kuadran kanan atas, yang - Murphy's Sign(+) kadang menjalar ke - USG : (batu )6. 10. 33 belakang di skapula - Kandung empedu - lkterus membesar - Mual - Muntah - Penebalan dinding - Demam6, io. 33 empedu - Adanya batu - Pemeriksaan Laboratorium: - Leukositosis - SGPT, SGOT6· 10· 33
llmu Bedah 2692. Kolelitiasis - Obstruksi batu duktus - Dispepsia - Pemeriksaan Fisik: - Kolesistektomi - Nyeri hipokondrium dekster - Nyeri saat napas panjang koledokus - Mual - Tanda Murphy (+) - Koledokoduodenostomi - lnflamasi6· 10. 17 - Muntah 6,10,17,34 - Demam - Foto Polos Abdomen: - Pruritus - Batu radio opak - lkterus obstruktif yang - Kolesistografi:Batu radio opak berkepanjangan. - 4F (Fertile, Female, Fat, - Pemeriksaan Laboratorium: Leukositosis Fourty)6. 10. n. 34 - SGPT dan SGOT naik, - Alkali fosfatase naik6· 10. 17. 34Adenokarsinorn - ldiopatik4· 10-13 - Berat badan turun - USG: - Pankreatiko-duodenektomipankreas - Nyeri perut - Besarnya tumor - lkterus obstruktif 4, 10, 13 - Hepatomegali4· 10· 13 - Kolangiopankreatografi: - Bendungan dan bayangan iregular saluran pankreas4· 10· 13,.. Adenokarsinoma- - ldiopatik 4. 6, 10 - lkterus obstruktif progresif - USG: - Pankreat iko-duodenektomi - Pruritus, anoreksia 4, 6, 10 s. luran Emp<!du - Perdarahan esofagus - Lokasi tumor - Asites, distensi kandung - Pemeriksaan Fisik : empedu - Tenderness epigastrium - Penurunan berat badan4·6. 10 4, 6. 10
270 Ask The Master UKDIs K..irsinoma - Infeksi virus hepatitis - Nyeri hebat tanpa - Pemeriksaan Fisik: - Segmentektomi B da n C hepatomegali - Benjolan, keras, - Lobektomi4· 6· 10 Hepatoselular Tenderness (Primer) - Sirosis Hepatis - Benjolan di perut bagian - (Palpasi) gesekan - Aflatoksin4· 6· 10 atas permukaan peritoneum viserale yang kasar - Distensi perut - (Auskultasi benjolan): - Anoreksia hipervaskularisasi - Penurunan berat badan tumor - lkterus4· 6. 10. 13 - Pemeriksaan Laboratorium : - a-fetoprotein naik•· 6, 10. 20 TRAUMATOLOGI1. - Drowning I lngat !GOLD PERIODE hanya 4 MENIT. Tenggelam, d mip ru Cek kesadaran korban dengan ditepuk dan dipanggil - Near-drowning I SI - Segera panggil petugas medis (untuk minta bantuan) Nyaris tenggelam - Periksa ABCDE, apabila masuk air segera miringkan korban !l - Segera beri kan 2 kali bantuan napas apabila tidak ada napa s - Jika nadi tidak ada, beri RJP/CPR - Segera selimuti korban untuk mencegah hipoterm ia
llmu Bedah 2712. •c;,n n IT a) C.botulinum a) Botulisme:rasa lelah dan lemas, a) Botulisme:Usahakan muntah . Jika perlu, lakukan bilas (botulisme) serta gangguan penglihatan, lambung . Beri infus glukosa 5%, dan lakukan napas pneumonia aspirasi, dan daya rasa buatan (jika syok) . Jika perlu rujuk b) Bacillus cocovenevan s (sensoris) tetap baik, dan suhu (keracunan tempe normal b) Keracunan bongkrek: Usahakan muntah. Jika perlu , bongkrek) lakukan bilas lambung. Beri infus glukosa 5%, dan b) Keracunan bongkrek: mual, muntah, lakukan napas buatan Gika syok) . Beri norit 20 tablet c) Asam jengkolat sakit perut, sakit kepala, melihat (digerus dan diaduk dalam gelas), ulangi 1 jam (keracunan jengkol) ganda (diplopia), lemah, gelisah, kemudian. Jika perlu rujuk berkeringat dingin kadang syok d) Sianida/HCN lkterik dan hepatomegali (hari ke-3) c) Keracunan jengkol:Minum banyak dan pemberian Na (Keracunan singkong) bikarbonat 2 g 4 x sehari peroral sampai gejala hilang, c) Keracunan jengkol:Bau jengkol bila perlu rujuk pada mulut dan urine korban, hematuria, nyeri berkemih dan d) Keracunan singkong: Beri larutan Na-tiosulfat 25% i.v. nyeri kolik sebanyak 20 ml, ulangi setiap 7-10 menit sampai gejala teratasi, beri napas buatan jika derpresi napas, d) Keracunan singkong:pusing, dan bila perlu rujuk muntah, sesak napas, pingsan dan sianosis
272 Ask The Master UKDI b) Keracunan organoklorin: b) Keracunan organoklorin : • Turunan hafobenzen dan 1. Usahakan untuk muntah analog --+ muntah, tremor dan 2. Pantau tanda-tanda vital konvulsi 3 . Beri karbon aktif, diikuti bilas lambung dengan air • Lemah, mati rasa, cemas, 2 - 4 liter. Atau beri obat pencuci perut. Pembersihan tegang dan diare (setelah usus, dapat dilakukan dengan 200 ml larutan manitol 0,5-1 jam) 20 % melalui pipa 4. Jika kulit terkena, bersihkan dengan air dan sabun3. d) Syok Hipovoler1 - Perdarahan massif - ..J, status mental (ansietas, takut, - Mengatur posisi pasien (kaki lebih tinggi) l Syok Neurogern - Dehidrasi apatis, bahkan koma), - Menjaga jalur napas - Output air dan - Diberikan resusitasi cairan IV Line dengan cepat - ..J, tekanan darah, takikardia elektrolit berlebih. postural, (2- 4 Liter dalam 20- 30 menit untuk hemodinamik) - Bila masih buruk, lakukan transfusi - Takipnea, dan alkalosis - Pada keadaan yang berat, dibantu dengan pemberian respiratorik, inotropik dan dopamin, vasopressin , dobutamin - Kulit pucat, dingin, dan berbintik, - Pemberian nalokson bolus 30 mcg/kg dalam - Mual, lemah, haus. 3- 5 menit, dilanjutkan 60 mcg/kg dalam 1 jam dalam dekstrosa 5% (membantu meningkatkan MAP) - Tonus simpatis (-) - Hipotensi a. Prioritas: karena cedera - Bradikardia 1. Resusitasi cairan intravena dipasang. Gunakan sumsum tulang - Kulit: hangat, kering kanula besar (14-16 G). Lakukan vena seksi belakang (spinal cord) - Status mental : cemas, letargi, Uika diperlukan) 2 . Hangatkan cai ran infus (NaCL 0,9%) hipotermia --+ - Ketidakseimbangan koma gangguan pembekuan darah stimulasi saraf - Oliguri - anuri 3. Hindari cairan mengandung glukosa simpatis dan saraf - Temperatur ..J, 4. Kontrol perdarahan Uika ada) parasimpatis pada 5. Analgesia: diberi ketamin dosis berulang 0,2 mg/ kg otot pembuluh darah (inotropik positif) - Cedera kepala dan b. Survei sekunder: spinal 1. Periksa GCS dan neurologis 2. Kontrol urine - Reaksi insulin (hipoglikemia --+ penurunan glukosa
c) Syok Kard109enik -l, fungsi jantung akibat: - Kulit: llmu Bedah 2734 . ~ar,ut suksedaneum Dingin, lembab, keringat banyak - lnfark miokard - Resusitasi cairan fisiologis - Perikarditis - Takipnea, hipotensi - Transfusi darah (jika perlu) - Henti jantung takika rdia/brad ika rd ia. - Norepinefrin (levophed) 2 mg dalam glukosa 5% - Disritmia; fibrilasi/ - lsoproterenol (isuprel) diberikan jika frekuensi denyut - Gallop I bising jantung. takikardi ventrikel jantung 120/menit - Koreksi asidosis, diuretik, dan kortikosteroid - Jalan lahir sempit - Edema subkutis - Kepala benjol melewati batas - Akan menghilang sendiri dalam 2-5 hari sutura (tampak setelah lahir) TRAUMA ~·;· ' . ~ti~logi : · · ·· , .'· ·. Manifestasi..!<linis '· · Penegakan Diagnosis , .. . Terapi :1. lf'vh1..,1a-- - Tabrakan dari belakang, - Nyeri - X-ray--? - Kekakuan leher - Perubahan kecil pada - Obat analgetik2 - Pusing postur2 - Terjadi hiperekst ensi 2 - Depresi - Paraestesia lengan~~- - Pandangan kabur22. Fr· ~tL.r Sternum - Tumbukan, - Takipnea - Pemeriksaan fisik--? - Stabilisasi - Bentu ra n2· 8 - Nyeri dada - Gambaran flail chest, - Owl-clip traction - Sesak napas - lntubasi endotrakeal2· 8 - Hiperkapnea - Foto toraks --? - Anoksia 2· 8 - Adanya fraktur2• 8• 14· 15
274 Ask The Master UKDI3. Fraktur Kost<\" - Tabrakan - Nyeri tekan dada - Pemeriksaan fisik---+ - Prinsip ABC dan resusitasi - Benturan - Krepitus - Terdapat bunyi stridor cairan 2. 8. 114 . ak bat f ~kt - Trauma tembus (Iuka tusuk - Deformitas dinding dada K tl - Takipnea - X-ray---+ atau Iuka tembak) 2· 8 - Sesak napas dan - Terdapat fraktur5. Pnevnotor\" ks - Batuk2· 7· 8 kosta 2· 8 - Fraktur pada kosta - Nyeri - Pemeriksaan fisik ---+ - Prinsip ABC mencederai organ lain. - Deformitas dinding - Nyeri tekan - Resusitasi cairan Contoh ginjal atau - Tirah baring 2· 8· 11 jantung2· 8 dada2· 8 - X-ray---+ - (perdarahan organ dalam)l- 8· 15 - Cedera tumpul atau - Dispnea - Rontgen ---+ - Torakostomi pi pas. 1 trauma tajams - Nyeri dada pleuritik5 - Pemisahan pleura viseral dan parietal5'1 •eumotoraks - Paru kolaps - Dispnea Pemeriksaan fisik - Torakostomi pipa,1rnpel - Oksigenasi menu run s. 31 - Nyeri dada - Perkusi ---+ - Aspirasi jarum 5· 31 - Kelelahan30· 31 - Bunyi tympani - Auskultasi ---+ - Bunyi napas berkurang - Episema subkutan (+) - Foto polos dada ---+ - Gambaran kolaps parus. 11 . 14. 31
imot i s - Tekanan intrapleura - Nyeri dada - Pemeriksaan fisik---+ llmu Bedah 275 meningkat - Dispnea - Distensi vena leher - Kianosis - Deviasi trakea - Udara segera dikeluarkan - Hipoksia berat - Kelelahan - Syok Torakostomi pi pas. 1, 11 - Hipotensi arterial - Takikardia _ Syoks. 11 . 32 - Hipertensi - X-ray---+ - Takipnea 32 - Gambaran radiolusen5· 14• 15 - Defek dinding dada - Dispnea - Pemeriksaan fisik---+ - Drainase toraks - Menghalangi ventila si - Nyeri dada 30• 31 - Gelembung udara dapat - Torakostomi pipa s. 31 terlihat melalui darah paru 5 - Bunyi mendesis5· 156. - Cedera vaskular toraks - Syok - Pemeriksaan fisik ---+ - Torakostomi pipa - Bunyi napas berkurang - Drainase - Arteri besar atau organ - Hipoksia Perkusi ---+ redup - Restorasi volume darah Foto toraks ---+ intra toraks5 - Sinkop - Terdapat gambaran melalui IV cairan 5· 11 - Torakostomi 5• 11 - Dispnea 5· 227. - Trauma tumpul - Nyeri kuadran kanan - CT -+ - Drainase peritoneum - Trauma tajam - Syok - Adanya darah pada - Hepatotomi - Tabrakan3 - Sesak napas intraperitoneum3· 16 - Ligasi A. hepatik - Mual3 - Tampon abdomen - Lobektomi V. cava inferior - Transplantasi hepar3
276 Ask The Master UKDI8. Fraktur Tibia - Tabrakan - Lutut membengkak dan - X-ray anteroposterior ----? - Bidai9. ' 1ktur fibula - Benturan, banyak terjadi mengalami deformitas - Adanya fraktur - Reposisi - Gips penyangga pada usia 50 dan 60 tahun - Memar - Foto tekanan (dengan - Traksi dan mengalami - Perdarahan anestesi) ----? - Pembedahan reposisi osteoporosis 2· 8 - Nyeri - Ketidakstabilan medial - Osteotomi2· 8 - Kaki sulit digerakkan dan atau lateral2· 8· 15 - Krepitasi 2·8 - Benturan - Nyeri - X-ray----? - Stabil isasi - Tabrakan 2· 8 - Adanya fraktur (oblik atau - Reposisi - Bengkak - Deformitas2·8 transversal)2· 8· 15 - Pin - Ost eoto mi2·810. Ktur tum•t - Benturan - Nyeri - X-ray----? - lmobilisasi - Memar - Balut - Stres akibat gerakan - Bengkak - Deformitas pada - Reduksi olahraga 2· 8 - Deformitas - Fiksasi interna - Ketidakmampuan berjalan kalkaneus 1 7 • 14 15 - Perkutan sekrup fiksa si2.a · • (menumpu pada Os. kalkaneus) 2·8 - CT-? - Adanya fraktur2· 8· 15· 1611. r rdktur tendo dar - Jatuh - Bengkak pada pergelangan - X-ray----? - Reduksi pergelangan kak1 kaki - Terdapat cedara rotasi - Traksi - Terpelintir luar - Gips - Benturan2 - Deformitas - Cedera abduksi - Fiksasi internal - Nyeri tekan - Cedera adduksi - Pin 2 - Cedera pada tulang dan - Kompresi vertikal 2 ligamen2
'\"12. ' u - Trauma atau cedera akibat - Bengkak - Pemeriksaan fisik ~ llmu Bedah 277 - Nyeri benturan benda berat - Nyeri - Bengkak - Reposisi - Balut - Dapat juga oleh stres - Kaku - X-ray~ - Obat (analgetik) 28·29 atau gerakan olahraga 2s. 29 - Deformitas28·29 - Adanya fraktur28·29 TOKSIN DAN ANTIDOTUM1. - Organofosfat - 0,5 - 2 mg IV - Keracunan antikolinergik - Karbamat - Dosis tinggi dapat diperlukan untuk keracunan2. - Jamur muskarinik - Bradikardia karena calcium organofosfat dan karbamat3. channel blocker I beta bloker - 10 ml Caci 10% (1 g/ 10 ml atau 13,6 mEq/g) IV - Hiperkalsemia f ,1 - Asam hidroflu rik - 10 ml kalsium glukonat 10% IV (1 g/ 10 ml - Ekstravasasi garam klorida ~ - Calcium channel blocker atau4. atau 4,65 mEq/g) nekrosis jaringan5. k ''-' beta bloker - 20 mg - 1 g/ kg BB pada anak-anak (dapat - Semua bisa ular yang diulangi setiap 5 menit; infus 1- 2 g/jam) disebabkan oleh krotalin - 4-6 vial diberikan segera, lalu 2 vial setiap - Alergi (jarang) - Keracunan besi 6 jam selama 18 jam - Rekurensi efek bisa (jika dosis - Hipoglikemia karena follow-up tidak diberikan) hipoglikemik oral atau in sulin - 15 mg/ kg/jam, jangan lebih dari 6 g dalam - Hipotensi 24jam - Tidak nyaman diperut, nausea, vomitus, iritasi lokal - 0,5- 1 g/kg D50W pada dewasa , D25W pada - Sklerosis vena (jarang) anak, dan 01 OW pada neonatus
278 Ask The Master UKDI 6. •f)d d1goks n - Digoksin Dosis infus : - Jarang ditemui (DigiBind) - Digoxin-like cardiac glycoside - 10- 20 vial pada ingesti akut - 3- 6 vial (dewasa), dan 1-2 vial (anak) pada7. r'azE'nil (ex: Foxglove)8. Fomep1zol keracunan kronik - Benzodiazepin Catatan : dosis sesuai ingesti9. , 1Kagon - Glikol etilen - Metanol - 0,1 - 1 mg - Kejang10. thylen blue11. '.\rctylcyste1n - Hipoglikemi - 15mg/kg1.V. (maksimal 1g) - Tidak ada - Calcium channel blocker atau - 10 mg/kg l.V. setiap 12 jam selama 48 jam (NAC, Acetadote) - 15 mg/kg l.V. setiap 12 jam untuk sisa terapi beta bloker12. N 1lok~on - 0,5-1 mg l.V. untuk hipoglikemi - Nausea13. 0 treot1d - Methemoglobinemia - 50- 100 µg/kg bolus l.V. (maksimal 10 mg). dan - Emesis14. P1,ostigmin15. Pr Jl1d0ksim - Asetaminofen infus 2-5 mg/jam - (anak: 0,05-0, 1 mg/kg bolus, lalu - Opioid, klonidin - Hipoglikemi karena sulfonilurea 0,05- 0, 1 mg/kg/jam) untuk keracunan Calcium - Delirium antikolinergik channel blocker atau beta bloker - Organofosfat - 1-2 mg/kg l.V. - Hemolisis pada individu yang - Karbamat - Dosis maksimum 7 mg/kg kekurangan G6PD - Oral : 140 mg/ kg loading dose, lalu - Reaksi anafila ktoid 70 mg/ kg setiap 4 jam untuk 17 dosis - Nausea - Emesis - IV acetadote: 150 mg/ kg loading dose, lalu 50 mg/kg dalam 500 ml D5W selama 4 jam dan 100 mg/kg dalam 1 L D5W selama 16 jam - 0,4-2 mg l.V., l.M . - Opioid withdrawal - 50- 100 µg SQ setiap 6- 12 jam - Jarang - 1- 2 mg l.V. selama 5 menit Uangan gunakan - Kelebihan kolinergik jika ada pelebaran QRS) - 1 g 1.V. selama 15-30 menit - Hipertensi - Dapat diberikan infuse 500 mg/jam
llmu Bedah 279 KELAINAN UMUM DARI SISTEM MUSKULOSKELETAL Gangguan tu lang vitamin D - Rosary rachitis radiolusen pada lempeng epifisis - Pemasangan bindai - -!- penyerapan - melengkungnya - Osteotomi pada gangguan minerali- sasi tulang yang vitamin D tungkai deformitas menetap sempurna perkem- larut-lemak dalam bangannya s us us Osteomalasia: - Laboratorium: Osteomalasia: - Anoreksia dan -!- BB - Vitamin D dan - t penguraian - Kelemahan otot dan t kadar alkal i fosfatase darah kalsium dosis tinggi vitamin D dan nyeri tulang Osteomalasia: - Osteotomi bila 25-0H-D - Gangguan - Radiologik: - Gangguan sintesis terjadi deformitas 25-0H-D remodeling normal Deformitas (penekanan vertebra, yang menetaps - -!- sintesis - Lordosis lumbalis6· 8 distorsi pelvis, pembengkokan 1,25(0H)rD tulang panjang) dan penipisan - Resistensi organ seluruh tulang 8 sasaran terhadap 1,25(0H}i-D - Deplesi· fosfat8Osteoporosie Kelainan metabolik - Kadar estrogen - Nyeri tulang belakang - Analisis kalsium total dan massa - Kalsium dosis tinggi tulang dimana plasma yang kurang pada malam hari tulang terdapat -!- massa - Vitamin D dosis tu lang tanpa - Obat kortikosteroid intensitas t - Absorpsiometri, Computer tinggi disertai kelainan Defisiensi nutrisi : Tomografi (CT) pada matriks Kalsium Kifosis angular dapat - Penyangga tulang tulang8 menekan medula belakang (spinal - Penyakit tulang spinalis sehingga brace)8 erosif8 terjadi paraparesis
280 Ask The Master UKDI - Biopsi; pada, sternum, krista iliaka - Radiologi: Kifosis dapat disertai fraktur8Fibrous Lesi mirip tumor - Kelainan endokrin - Pigmentasi kulit Radiologik: - Rasa nyeri danDisplas1a yang jinak dan Jaringan fibrosa lebih translusen, adanya deformitas jarang pada tulang - Ekspresi berlebihan - Waddling gait jika korteks tulang menipis dan indikasi tindakan yang trabekula proto-onkogen FOS mengenaipadaanak eksentrik, erosi pada tulang bedah normalnya dan mutasi somatik digantikan oleh pada gen yang - Kerdil akibat osifikasi Patologi anatomi: - Kuretase dan jaringan fibrosa mengkode suatu dan fusi dari epifisis grafting proliferatif dan protein pengikat tu Jang pulau-pulau tulang nukleotida - Reseksi komplit yang cacat dan stimulatorik8 - Nyeri dengan - Manipulasi dan tersebar acaks berbagai derajat variasi 8 imobilisasis Displasia jaringan ikat fibrosa mengandung trabekula seperti pusaran dari sel spindel. Fokal kalsifikasi dari tulang Mowen Chinese Character6. a
llmu Bedah 281get's (\ rn Penya kit tulang Penyebab pasti tidak - Nyeri tumpul yang Radiologik: Medikamentosa: ditandai dengan diketahui tetapi konstan terutama - Flame shaped - Kalsitonin penebalan dan diduga oleh infeksi bila bangun tidur - Penebalan pada korteks tulang - Difosfonat pembesaran virus karena - Sklerosis tulang dengan tulang, kerapuhan ditemukan adanya - Ekstremitas bawah Operatif: tulang dan struktur badan inklu si pada bengkok trabekulasi yang kasar - Fiksasi interna dalam tulang yang osteoklas8 - Penggantian total tidak normals - Ku lit terasa hangat Laboratorium: - Kifosis sendi (total joint - Gangguan - t kadar alkali fosfatase darah replacement) - t hidroksiprolin pada urine - Dekompresi jika penglihatan dan terjadi penjempitan pendengaran - Hiperkalsemia6,s saraf dan stenosis - Paralisis fasialis B saraf spinals GANGGUAN LOKAL PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL sumsum t ulang akut - Stafilococus aureus gangguanfungsi pada Laboratorium : pemberian analgesik oleh bakteri ti ogen hemolitikus anggota gerak - Stabilisasi cairan berasal dari foku s di - Gangguan pergerakan - Leukosit t 30 .000 - Hemofilus infuluenza sen di - t laju endap darah tubuh beredar melalui - B. colli, B. aerogenes - Spasme lokal6 - Bidai atau traksi sirkulasi darah - Pemeriksaan feses, biopsi - Antibiotik capsulate, pneumo- - Drainase bedah cocus, Salmonella Radiologik: tifosa, pseudomonas dengan cairan aerogenus, proteus •' NaCl 0,9% dan mirabilis, brucella, antibiotik8 dan bakteroides - Dekstruksi berupa rarefaksi yang fragilis8 difus pada metafisis6 USG: efusi pada sendi
282 Ask The Master UKDIA trit1s (;,out Penyakit akibat - Penimbunan Kristal - Serangan akut sendi - Leukositosis - Aspirasi cairan tofus8 Ganglion gangguan urat monohidrat, metata rsofa langeal - Aspirasi cairan sendi terdapat Serangan akut metabo lisme purin monosodium ibu jari kaki kemudian - Kolkisin 0,6 mg/jam yang ditandai serangan disertai kristal urat - NSAID dengan hiperurikemi - Faktor herediter interval bersifat - Radiologik terlihat erosi - Kortikosteroid dan serangan dominan poliartikular Periode antara sinofitis yang autosomal8 (punch out)6 - Urikosurik (probenesid) berulang -ulang - Tofus pada jaringan - Inhibitor xantinoksidase lunak8 (alupurinol 1 x 300 mg) Degenerasi kistik Degenerasi kistik - Benjolan yang - Ganglion dapat ditemukan, - lnjeksi hidrokortison jaringan periarti- jaringan berangsur-angsur baik pada kaki maupun t angan, - Eksisi ganglion secara kular, kapsul sendi membesar pada bagian dorsum tangan atau pembungkus hati-hati agar tendo8 - Gangguan fungsi - Pada aspirasi cairan terlihat mencegah residif8 saraf jika benjolan cairan kental dan jernih6 menekan saraf yang bersangkutan6· aPrimary Bone Kelainan sistem Tidak diketahui secara a. Pertumbuhan Radiologis : a. Pengeluaran jaringan Tumors muskuloskeletal pasti, namun benjolan tanpa a. Destruksi tulang nodus dan eksisi yang bersifat dimungkinkan karena gejala-gejala yang b. CodmandanSunbu~t sebagian tulang neoplastik adanya faktor sindrom spesifik a. Tumor jinak genetik: mutasi appearance b. Amputasi tulang di kromosom, gen b. Nyeri konstan Patologi anatomi: atas tumor/ tulang : osteoma supresor tumor8 bertambah nyeri persendian b. Tum or ganas pada malam hari, a. t vaskularisasi, dari jaringan kemoterapi fraktur patologis, radioterapis tulang : anemia, dan -J.. BB selular, osteoid, pleomorf osteosarkoma jaringan, sel spindle6· s
llmu Bedah 283 Ach1l -; lnflamasi tendo - Sepatu terlampau - Nyeri disertai Radiologik: - Pergerakan kaki Tendinitis Achilles akibat ketat pembengkakan pada Terlihat penimbunan kalsifikasi dibatasi tekanan yang tendo Achilles di pada daerah insersi tendo6Quptur Tendc berulang-ulang pada - Bursitis sub-achilles dekat insersinya pada - Pemakaian sepatu daerah belakang kalkaneus tumit tinggi Ach11l~s tumit8 'AJi1·1.%~, - Ketegangan tendo ,, - Analgesik dan Achilles8 anti-inflamasi \"''' j - Fisioterapi ultrasound - lnjeksi local Terjadinya robekan - Berlari - Keluhan tiba-tiba sakit Thompson (tes Simmond); pada tendo - Melompat ada daerah tendo Pada otot yang normal terjadi hidrokortison8 kalkaneus - Olahraga seperti; Achilles fleksi plantar kaki dan bila ter- (tendo akhiles) jadi robekan maka tidak terjadi Konservatif; tenis, bola volley, - Terdengar sensasi fleksi plantar (tes positif) 6 pemasangan gips sirkular basket, dan bulu robekan pada saat selama 4-6 minggu tangkis8 berolahraga dalam posisi fleksi 30-60 derajat - Tidak dapat berjalan - Nyeri tekan dan Operatif; penjahitan tendo Achilles dan gips Pembengkakan pada serta fisiote rapi8 daerah Achilles81<1llux valgu Letak valgus ibu jari - Pes planus lengkung - Peradangan pada Radiologik: - Pemakaian alas kaki pada sendi transversal bursa lebar mengoreksi pes metakarpofalang, plan us biasanya ditemukan - Traksi tendo - Peradangan pada bilateral ekstensor dan sen di - Bedah osteotomi fleksor yang cukup subkapital eksentrik8 - Transposisi insersi tendo m.adduktor poliks8
284 Ask The Master UKDI KELAINAN TULANG DAN SENDI PADA PEDIATRIK I,.. \"' 151 Fase spectrum - Faktor genetik Asimetri pada - Uji Ortolani Pemasangan bidai dari ketidak- lipatan-lipatan Positif, bila terdengar dari cambridge untukPan ul Bawaa stabilan sendi - Faktor kulit paha mempertahankan (0119 n1td panggulpada hormonal bunyi klik\" ketika sendi panggul dalam bayi trokanter mayor posisinya 8 D1slocation of ditekan. th£> Hi1 (CDH) - Uji Barlow - Malposisi Positif, bila kaput intrauterin femoris dapat dikeluarkan - Faktor pasca dari asetabulum dan natal dapat dimasukkan kembali. - Faktor - Tanda Galeazzi lingkungan Bila terdap at dislokasi maka lutut akan terlihat tidak sama tinggi. ':lei( 01 >(, ldentifikasi tidak simetris- nya garis asetabuler, garis Hilgenreiner, garis vertical Perkin dan garis arkuata dari Shenton8
llmu Bedah 285t trrt1s Septil lnfeksi purulent Osteomielitis, Diawali dengan Aspirasi ruang sendi, USG, Sinar X, scan Antibiotik intravena, ruang sendi yang tulang 2· 5 bedah drainase (untuk Pnu Varum lebih lazim dari - infeksi lesi kulit, Demam, iritabilitas, infeksi berulang)2 (Bow Legs) pada osteomieli- Luka tusukan 2 tis dan dapat jumlah sel darah dan Pembedahan 2, enu Valgu1, menyebabkan Sembuh seiring(knock knee) kerusakan tulang LED t , pseudoparalisis, dengan pertumbuhan disabilitas2 anak4 nyeri tekan, bengkak2· s Pembedahan, Kombinasi dari Abnormalitas Busur panah menye- Weight bearing, CT Scan, MRl 6· 10 Sembuh seiring torsi interna dan metabolik, bar dari ekstermitas Bila lutut berjauhan, maka mata kaki akan dengan pertumbuhan varus tibia trauma, gangguan berdekatan anak2· 4 bersama dengan neuromuskular, bawah dengan t jarak torsi eksterna dari penyakit Blound, femur malformasi lutut yang ditonjolkan kongenital2· 6 saat berdiri, posisi varu s tum it dengan pronasi kaki, gaya berjalan lambat, menendang tumit saat lari untuk menghindari menabrak tungkai kontralateralG Kelainan Pemendekan/ Peningkatan jarak kaki CT Scan, MRI, weight bearing deformitas lutut kelebihan pertum- ketika aspek medial Bila lutut didekatkan, maka mata kaki akan yang secara buhan satu/lebih kaki bersentuhan satu berjauhan ' abnormal tulang kaki, dengan yang lain, lutut berdekatan dan trauma, gangguan yang satu diletakkan di jarak antara mata neuromuskular, belakang lutut lain6 kaki bertambah malformasi kongenita1 2
286 Ask The Master UKDIPes Planus Kondisi sangat Pemendekan/kele Kelemahan jaringan Weight-bearing radiographs6 Tidak diperlukan jika umum yang bihan pertum- lunak kaki, pronasi kondisi asimtomatik6 Skoliosis dimana terdapat buhan satu/lebih atau eversi kaki Pemeriksaan fisik, riwayat keluarga, predisposisi tulang kaki, depan dan valgus CT Scan , MRl2 Pemantauan klinis, Kifosis familial 10 trauma, gang- atau orientasi lateral radiologis dan kronologis:Adolesens guan neuromus- tumit6 a. Derajat Ringan: tidak kular, malformasi kongenita12 diobati b. Derajat Sedang : Kelainan akibat Abnormal verte- Anatomi: Deviasi deviasi lateral bral (misalnya: lateral yang dihu- Diberi penahan yang cukup besar hemivertebra, bungkan dengan tulang (23 jam sehari yang secara osteogenesis rotasi vertebral, sampai pertumbuhan normal tulang imperfekta), ketika deformitas berhenti) belakang berupa Neuromuskular ditemukan pada c. Derajat Parah : garis lurus vertikal (Misalnya: Polio, tulang dada, Operasi 2 serebral palsy), deformitas dinding (ldiopatiksindrom dada, atau rusuk - Fisioterapi dismorfik)2 punuk/bongkol6 - Pada fase nyeri hebat, Kelengkungan Belum diketahui - Posisi tulang Radiologik. dipertimbangkan torakal tulang secara pasti, belakang yang Osifikasi iregular pada bagian depan pemasangan plaster belakang yang kemungkinan melengkung ke vertebra , indentasi lempeng epifisis pada jaket berlebihan seperti akibat trauma depan daerah benjolan dari Schmorl pada diskus - Bila kerusakan >60%, yang terlihat dari yang berulang- intervertebralis yang menyempit6 dipertimbangkan samping 8 ulang, nekrosis - Tahap lanjut, tindakan operatif vaskular terutama nyeri tekan pada koreksi dan fusi bagian depan prosesus spinosus dengan teknik dan dari lempeng vertebra yang alat Harrington8 epifisis6 terkena 8
llmu Bedah 287Lordosis Kelainan akibat Tidak adanya - Posisi tulang Pemeriksaan fisik, riwayat keluarga, - Fisioterapi, berupa cekungan anterior keseimbangan/ belakang yang CT Scan, MRl 2 latihan otot tulangSlipped pada kurvatura imbalance, melengkung ke belakangEpiphysis lumbal dan dikenal sebagai belakang Radiografi anteroposterior, Lauenstein servikal tulang lower crossed (katak) lateral pelvis• - Pada fase nyeri hebat, vertebra bila syndrome (posisi - Nyeri jika terdapat dipertimbangkan pema- dilihat dari dari otot mene- kompresi vertebra sangan plaster jaket samping gang dan otot melemah yang Semua pasien dirujuk pada berseberangan)6 ortopedi untuk perawatan7 Perpindahan Kelainan hormon, Nyeri pinggul yang kepala femoral gangguan sering kronis dan relatif terhadap sistemik, faktor diperparah oleh leher femoralis di endokrin• aktivitas, nyeri paha 4 piringan epifisis7Osgood - Kelainan akibat Avulsi parsial dari - Nyeri pada daerah Radiologik: - Sembuh spontan dalamSchlatter terjadinya avulsi tuberkel tibia tuberkel tibia Tampak avulsi sebagian dari tuberkel 2 tahun I memasuki usiaDisease sebagian dari yang diikuti terutama bila tibia 6 remaja tuberkel tibia dengan nekrosis berlutut atau pada anak-anak avaskular berdiri (ekstensi) - Mengurangi iritasi - Pembatasan aktivitas - Penonjolan pada daerah tuberkel yang berisiko : berjong- tibia 8 kok, berlari
288 Ask The Master UKDIClub Foot Kelainan bawaan Kelainan akibat - Bersifat bilateral Rid10 oq1 Konservatif: yang paling perkembangan atau unilateral Anteroposterior dalam keadaan Pemasangan gips selama sering ditemukan defek fetal, normal proyeksi garis yang melalui 3- 4 bulan pada bayi baru ketidakseimbangan - lnversi pada kaki pertengahan talus akan melalui lahir dimana otot invertor dan de pan metatarsal I, sedangkan pada club Operatif: terjadi kelainan evertor6 foot akan bergeser ke lateral - Pemanjangan tendo pada kaki, plantar - Adduksi atau (metatarsal 111)6· 8 fleksi deviasi interna Achilles, tendo tibialis dari kaki depan posterior terhadap kaki - Pemasangan bidai Denis belakang Browne8 - Pengecilan dari oto-otot betis dan peroneal8r l rfan ' s Dise-:tse Sindrom Marfan Mutasi gen FBN 1 Perawakan panjang, Riwayat keluarga; pemeriksaan fisik Check up regular merupakan di kromosom pengurangan lemak secara umum termasuk evaluasi oleh kardiologi, kelainan pewarisan 1Sq21.1. Mutasi subkutan, hi po- rangka; EKG 15 Beta blocker, ACE inhibitor, jaringan ikat pada TGF ~ R1 tonia, Pada bayi: ARB, angiotensin II reseptor ditransmisikan atau gen TGF ~ R2 dislokasi sendi, aritagonis losartan, sebagai sifat pada kromosom 9 telinga terlihat Pengobatan pneumotoraks dominan dan kromosom besar, ridodonesis, spontan, acetazolamide, autosomal. 14 3p24.2-p25 11 megalokornea, prosedur Nuss, fisioterapi, dilatasi katup aorta, pembedahan. 12 prolaps katup mitral. Pada penderita lebih tua: wajah lonjong, tipis dengan, gigi berdesakan, miopia, sklera biru4
ll mu Bedah 289O.:;tcoqenes Suatu kelainan - Diturunkan - Fraktur multipel ••ho ~ ~ - Penggunaan bidai guna lmperfekta jaringan ikat dan secara resesif - Hipermobilitas Terlihat gangguan maturasi kolagen, mencegah komplikasi tu lang yang autosomal tampak penipisan koteks tulang, fraktur bersifat herediter sen di diafisis tulang mengecil tetapi dengan manifes- - Trauma pasca - Defisiensi dentin ujung-ujung epifisis melebar6 - Mobilisasi untuk tasi klinis berupa natal 6 - Hipotonus mencegah osteoporosis kerapuhan - Atropi otot tulang - Perdarahan - Osteotomi - Fiksasi interna8 subkutan - Sklera biru8Bone Cyst Rongga unilo- Etiologi belum - Asimtomatik Rad1ologik· - Kuretase dan eksisi Simple kular atau diketahui pasti, - Ditemukan Terdapat daerah penipisan, pseudolo- - Mencuci kista dengan multilokular yang namun dihubung- kulasi, dan yang khas adalah kista berisi cairan atau kan dengan biasanya jika mengisi dan menghilang setelah 2 jarum berkaliber besar darah yang hematoma didahului oleh maturasi skelet. a dengan anastesi biasanya traumatik8 adanya fraktur pengawasan rontgen, terdapat pada dimasukkan triamsinolon lempeng epifisis asetat
290 Ask The Master UKDI0 d pl Ganggu an Mutasi dominan - Anggota gerak Jika terjadi kelainan herediter ya ng autosomal yang lebih pendek dari persendian yang sifatnya ditandai dengan mengenai normal Memperlihatkan kegagalan osifikasi. 6 berat sehingga mempenga- gangguan fibroblast growth ruhi fungsinya, kadang pematanga n factor receptor 3. - Lordobtik6 dilakukan pembedahan tulang rawan FGFR3 . untuk menggantinya dengan pada lempeng sendi tiruan . pertumbuhan Kelainan pada tulang yang sedang belakang yang berat, harus berkembang a diperbaiki guna mencegah kerusakan pada korda spinalis8Penydkit Nekrosis Gangguan pasokan Gerakan sendi Radiografi anteroposterior, Lauenstein Sembuh sendiri, pencegahanLe9q-C.alve avaskular kepala darah EFB3 terbatas, nyeri (katak) lateral pelvis4 deformitas kaput femorisPerthes (PLCP) femora l, sering ringan paha dan osteoartritis sekunder, diikuti kolaps, anterior, pincang, penahan non-bedah, perubahan ben- gaya berjalan penahan bedah4 tuk dan ketidak- antalgik: spasme mampuan otot dengan pem- batasan gerakan ringan, atrofi paha proksimal, pemen- dekan perawakan ringan 4 ·5
llmu Bedah 291 KELAINAN DEGENERATIF DARI SENDIPenyakit mflamas1 Respons imunologik - Poliartritis seropositif - Pengobatan paripurnasendi yang berhng· - Penyakit still klasik dan multidisiplinersung sekurang- yang abnormal, - Sakroilitiskurangnya tiga bulan - Artritis disertai - Anti inflamasi nondan mengenai anak dengan predisposisi steroidusia di bawah 16 tahun genetik.6 psoriasis/penyakit Crohn8 - Alat penopang ortopedis8Penyak1t degeneratif Gangguan metabolik - Kondrokalsinosis Kondrokalsinosis dengansendi akibat gang- (hiperparatiroid dan yang asimptomatik kalsifikasi pada meniskus dan - lstirahatguan metabolisme hemokromatosis) kalsifikasi ligamen triangular - Pemberian obat antikalsium pirofosfat perubahan - Sinovitis akut pada karpal6 keseimbangan ion - Artropati pirofosfat inflamasi kalsium dan - Pada orang tua dapat pirofosfat dalam kronik8 tulang rawan6 diberikan injeksi kortikosteroid intra-artikularPenyakit inflamasi - lnfeksi - Nodul subkutan - t LED - Pengobatan paripurnanon -bakterial yang streptokokus - Poliartritis dan multidisiplinerbersifat sistemik, hemolitikus dan - Anemia normositik hipokromikprogresif, cenderung streptokokus bilateral/si metris - Anti inflamasi nonkronik, dan mengenai non-hemol itikum - lnflamasi; sendi, - FNA: warna keruh, leukosit t 6 steroidsendi serta Jannganikat send i secara - Endokrin bursa, sarung tendo Rarefaksi korteks difus, trabe- - Alat penopangsimetris - Autoimun (kolagen - Pembengkakan dan kulasi, perubahan densitas, ortopedis iregularitas, marginal spurring8 tipe II) kekakuan sendi - Dukungan psikologis - Metabolik - Tanda sistemik: - Latihan fisiologis - Faktor genetik demam, malaise, terbimbing8 ,),. BB8
292 Ask The Master UKDIBechterew Penyakit inflamasi - Reiter disease - Rasa nyeri tersamar lnspeksi - Pengobatan kausatif Disease kronik yang bersifat pada tulang bela- Gangguan ekspansi rongga nyeri umum, terutama - Kolitis ulseratif kang mulai dari leher dada ketika inspirasi dalam.(Ankylosing mengenai sendi-sendi dan daerah dada - Mencegah progresivitasspondylit1s) tulang belakang dan - Faktor pemicu ter- R1diologik . penyakit sendi sakroiliaka serta hadap HLA B-276 - Nyeri terutama pada Osifikasi diskus intervertebralis dapat disertai osifikasi pagi hari atau selesai membentuk sindesmofites dan - Fisioterapi untuk beraktivitas bamboo spine. Korpus vertebra mencegah deformitas sendi I tulang serta datar, seg i empat8 - Kaku tulang - Keadaan lanjut, ankilosis tulang belakang8 osteotomidan artroplasti dapat dipertimbangkan6 GANGGUAN TULANG BELAKANG (SPINE)Spma B1t1da Kelainan bawaan • Penyebab yang pasti - Gangguan - Rontgen tulang belakang Rehabilitasi bedah: berupa defek pada tidak diketahui, keseimbangan otot untuk menentukan luas dan - Koreksi kelainan arkus posterior tetapi diduga akibat: lokasi kelainan. - Pemasangan protesa tulang belakang - Genetik - Kehilangan sensoris - Transposisi insersi otot akibat kegagalan - Kekurangan asam - Paraplegia - USG penutupan elemen folat dalam masa - lnkontinensia urine - CT scan atau MR I~ dan tendo sa raf dari kanalis kehamilan - Stabilisasi persendian spinalis pada - lbu dengan dan tinja - Fisioterapi latihan otot8 perkembangan epilepsi dan awal dari embrio mengonsumsi obat asam valporik8
llmu Bedah 293<>pondilolistesis Pergerakan ke - Spondilolistesis dege- Nyeri pinggang yang Foto Rontgen posisi AP, lateral Tergantung dari berat depan satu vertebra neratif, biasanya semakin hebat bila dan oblik ~ gambaran ringannya Spondilolistesis Normal terhadap vertebra terjadi antara L4- L5 berdiri, jalan atau lari kelainan vertebra yang jelas6· 8 dan derajatnya lain di atasnya . dan berkurang bila Biasanya korpus - Spondilolistesis berbaring. Biasanya Spondilolistesis vertebra V dalam kongenital akibat otot biseps femur, ringan hubungannya defisiensi pada per- semitendinosus, dengan sakrum mukaan lumbosakral semimembranosis, -!. dan grasilis tegangSpondilolistesis - Spondilol istesis seh ingga ekstensi Konservatif spondilolitik akibat tungkai terbatas6 defek pada pars -!. inter-artikularis Kebanyakan penderita tidak menimbulkan Alat penguat - Spondilolistesis gejala, tetapi kadang lumbo sakral traumatik karena t imbul nyeri pinggang suatu trauma tunggal menjalar ke daerah t bokong8 - Spondilolistesis Spondilolistesis berat ~ patologis karena stabilisasi vertebra dengan kelainan patologis~ cara artrodesis vertebra::.pondiloli~'~ Defek pseudoartro- - Herediter Palpas i: - Nyeri ringan sis yang mengenai - Stres fraktur atau Spasme otot ringan, gangguan lamina atau arkus pergerakan tulang belaka ng t neura lis vertebra fraktur akibat trauma tunggal Foto Rontgen : lstirahat pars inter-artikularis arkusNormal neoralis vertebra meng- - Nyeri hebat alam i Spondilolisis6 -!. Pasang alat penguat atau cagak lumbo sacralSpondilol isis
294 Ask The Master UKDIpondilo.1• Kelainan degeneratif Terjadinya pemben- - Degeneratif pada Radiologik: - Mengatasi nyeri dan serv1kal pada diskus dan tukan osteofit dan diskus atau sendi Penyempitan diskus interver- mengistirahatkan leher persend ian vertebra kadang kala disertai tebralis disertai pembentukan dengan kolar servikal servika l oleh herniasi diskus - Kekakuan pada osteofit di pinggir vertebra intervertebralis6 leher dan menjalar terutama pada bagian depan6 - Fisioterapi (SWD) atau ke otot trapezius traksi - Kelemahan otot - Artrodesis vertebra deltoid 6 servikal - Laminektomi apabila ada herniasi diskus Spondilitis adalah Penyebab pasti tidak - Nyeri punggung - Pemeriksaan Laboratorium: - Nyeri punggung bisa bagian spongiosa/ diketahui tetapi pada bawah biasanya LED meningkat, hilang sendiri dengan inflamasi pada sebagian besar pasien anemia, HL-A-827+ , faktor relaksasi vertebrata yang dengan ini memiliki - Pemeriksaan fisik reumatik ditandai dengan antigen HLA-8-27 + s adanya kifosis - Fisioterapi: vertebrata yang serfikalis - Sinar-X vertebra: - Stimulasi saraf elektris kaku akibat osifikasi memperlihatkan adanya ligamen yang - Pengembangan fraktur. dislokasi, infeksi, transkutan (tens terutama dada terbatas osteoartritis, skoliosis. transcutanecuse menyerang sendi electrical nerve sakroiliaka dan - Demam dan anemia - Computed tomography (CT): stimulation) sendi pada tulang - Adanya uveitis dan berguna untuk mengetahui - Penyokong punggung belakang penyakit yang mendasari bawah Spondilitis adalah komplikasi CV seperti adanya lesi jaringan - Kortikosteroids radang ruas - Artritis perifer lunak tersembunyi di sekitar belakang - Nyeri tekan pada kolumna vertebralis8 sakroi/iaka6
llmu Bedah 295Mf't..ist .1s1s d.:ir Karsinoma maupun - Karsinoma mamae - Nyeri pada area Radiologik : - Kuretase dengan tempat.lain sarkoma yang Karsinoma prostat metastasis Ditemukan adanya osteolitik rekurensi cukup tinggi metastasi s ke t ulang atau peningkatan densitas - Karsinoma paru - Fraktur patologis tulang setempat akibat reaksi - Eksisi yang lebar pada sel kanker dan sel tulang lesi menggunakan setempat teknik mikrosurgeri untuk mengurangi rekurensi 8 Laboratorium : - t kalsium darah - t kalsium urine - t kadar fosfat darah8Fr.iktur dar Gangguan vertikal (sering karena hiper- - Kifosis Pemeriksaan rontgen posisi AP - Secara konservatif melalui axis fleksi dan jarang karena - Paraplegia dan lateral serta pemeriksaan dengan perawatan d,slokasi longitudinal dari hiperekstensi) tertimpa CT-Scan bila diperlukan pa raplegia vf'rtebra tulang belakang beban dari atas atau tor<:1kal jatuh dari ketinggian8 - Operatif dengan fiksasi tulang untuk stabil isasi - Dekompresi untuk melakukan tekanan8
296 Ask The Master UKDI KELAINAN PELVIS DAN EKSTREMITAS BAWAHek.~ ·~ < pu Nekrosis avaskular - Alkoholisme - Nyeri pada daerah Pada foto rontgen ditemukan - Pasien muda: idiopatik dari kaput - Pengguna panggul, terutama perubahan berupa sklerosis artrodesis ~cmur femur pada orang pada lipatan paha , kaput femur (weight-bearing), dewasa adrenokortiko- kolaps, dan ketidakserasian - Pasian usia lanjut: Clandler) steroid - Kaku sendi panggul 5 kaput femur dan asetabulum8 artroplasti - Riwayat Legg- Calve-PerthessFraktur Panqgul Gangguan (patah) - Trauma kecelakaan - Fraktur disertai Dapat ditegakkan oleh - Reposisi fraktur pada tulang lalu lintas perdarahan bantuan foto rontgen panggul - Fiksasi fraktur panggul _.:. Operasi - Trauma - Tidak jarang ditemu- - Multipel kan kerusakan pada organ pelvis lain s
llmu Bedah 297 Dis!okasi Gangguan letak - Trauma ringan - (I) Tungkai atas dalam Foto rontgen panggul dapat - Tipe I:dari Panggul tulang yang tidak pada panggul keadaan fleksi, rotasi menentukan tipe dislokasi Metode Bigelow, Metode pada perletakan interna, dan adduksi normalnya - Trauma hebat pada Stimsom, Metode Allis lutut dan anggota - (II) tungkai atas - Tipe II: I. Tipe posterior gerak dalam posisi dalam keadaan Fleksi duduk, abduksi II. Tipe anterior fleksi abduksi, rotasi Ill. Tipe sentral eksterna, dan sedikit penuh, metode Bigelow - Jatuh dari fleksi terbalik. Dianjurkan ketinggian dengan traksi kulit - (lll)Spasme otot8 menurut cara ekstensi Buck untuk beberapa ha ri, setela h itu di pa- sa ng spika panggul selama 4-6 minggu - Tipe Ill: Traksi tulang dengan K-wire8 Fraktur Kelainan yang I. Fraktur leher femur I. Nyeri panggul, Radiologik: I. Traksi kulit dan spikaPada Femur berkenaan dengan II . Fraktur diafisis rigiditas, gangguan Dapat membedakan jenis-jenis panggul femur pada pergerakan sendi frakturnya beberapa bagian femur II. Traksi kulit dan spika Ill. Fraktur epifisis II. Perdarahan, syok, panggul, dilakukan deformitas, krepitasi setelah reposisi dan distal6 imobilisasi dengn gips. Ill. Pembengkakan dan Terapi operatif dengan nyeri pada daerah K-nail atau plate lutut, nyeri pergerakan6· 8 Ill. Reduksi tertutup dan fiksasi dengan pin kecil 8
298 Ask The Master UKDI F-raktur, Patah yang terjadi Trauma /cedera - Pembengkakan Gambaran radiologi dapat - Aspirasi pada Kapsul,and pada lutut serta pada lutut serta - Nyeri dan hemartrosis mengidentifikasi jenis cedera hemartrosisTendon Lutut mengenai bagian trauma rotasi - Efus i pada sendi lutut yang terjadi pada lutut lutut yang lain, - Pasang gips silinder Cednci dc1ri seperti tendo dan - Tes Mc Murray - Fisioterapi Meniskt·-s ligamentumnyaa - Tes Grinding menu rut Apley - Operasi rekonstruksi - Tes distraksi Cedera pada area Trauma rotasi - Hemartrosis - Artrografi (tension band-wiring) tulang rawan dimana lutut - lnflamasi - Artroskopi - Rekonstruksi kembali semi lunar dalam posisi semi- - Pembengkakan pada fleksi atau fleksi. ligamentum (robekan pada lutut (setelah 24 jam) - Eksis i patela8 medialis lebih - Locking patela sering dari - Nyeri tekans - Penjahitan tanpa lateralis)s membuang meniskus - Partial menisektomi - FisioterapisOsteokondritis Merupakan Tidak diketahui - Pada tahap awal tidak Radiologik: Penyembuhan spontan nDi~~!<' kelainan pada pasti, trauma Iuka ditemukan gejala klinis segmen yang terisolasi dari antara 2-3 tahun permukaan diduga menjadi yang mencolok, tetapi tulang subkondrial dengan tidak ada bagian dari konveks pada penyebab kelainan pada saat revaskulari- radiolusen di antaranya yang tulang rawan yang terlepas epifisis tekanan sasi mungkin terdapat merupakan jaringan lunak• dari dasarnya: mencegah dari epifisis sangat 1ni nyeri lokal. Pada peme- tekanan sendi. rentan terhadap riksaan mungkin ditemu- Apabila segmen cukup nekrosis avaskular kan adanya efusi sendi luas: atrostomi dan bone terutama pada dengan atrofi otot seki- graft. Bila loose bodies sendi lutut tar sendi dan disertai yang terjadi besar maka gangguan pergerakan harus dikeluarkan8 sendi8
llmu Bedah 299 KELAINAN PADA SISTEM GENITALKELAINAN PADA PROSTAT \":~ ,~,., 7 • ._. ,: ?-~;: No.\"'~.~·' Na ma' Kelainan ,~.• ~ - ··.f'' Etiologi ~ '~\"'·-;_.5l' ,.,..,...~ ~ ~~~~·..,, •_; ..--,w~ r 'J'!.' t1'\"\";~\"t-i.•\"~e, • ~ _, ., . ~ ' ,' \\"' ,,.~ ._ '.,\"'~ -·~'. . . . . . . \ ' • ' \ ' ' ...~~·~ ~. · · ' · _...,, ~ ~.;}_ i' • 'r. · ,.~,. M a ri i f e s·t~a-\"'s i Klinik '. ., .. Diagnosis . ·' · Terapi • ' , •- •~ -L ::,~..~· ,.' .so1. - Bakteri dan non -bakteri. - Nyeri daerah perinea! - Uji 4 tabung (Lihat Tabel - Antibiotika parenteral : - Refluks urine - Febris 1.3) (Standar baku), florokuinolon, - Menggigil - DRE I Rectal tussae/ trimetoprim-sulfametoksazol - Disuri, urgensi, dan Pemeriksaan colok dan aminoglikosida frekuensi du bur: Prostat teraba - Untuk non-bakterial: - Kadang hematospermi bengkak, hangat dan eritromisin, doksisiklin, atau nyeri, kadang krepitasi minosiklin - Pemasangan kateter suprapubik122. i.len1gn P.ostak - Perubahan hormon - UUTS I bagian atas : - IPSS (ringan : skor 0-7, - Watchful! waiting H1perplas1a (BPH) testostero n (t kadar DHT) sedang: skor8-19, dan (skor IPSS < 7) 1. Nyeri pinggang, berat: skor 20-35) - Pria usia > 60 tahun 2. Benjolan di pinggang - Medika mentosa (Ageing) 3. Febris, urosepsis - DRE (prostat terasa (adrenergic a bloker, simetris, krepitasi, penghambat Sa-reduk- - Ketidakseimban gan - LUTS I bagian bawah : prostat kenyal, tidak tase, hormonal) esterogen-testoste ro n terasa ada nodul 1. Obstruktif (Hesitansi, - lnvasif minimal (TUMT, TUBD, - ..J, apoptosis dribbling, miksi tidak - Laboratorium (kultur TUNA, Stent uretra) puas, pancaran miksi urine, gula darah, PSA) lemah, intermiten) - Pembedahan: - Imaging (foto polos 1. Prostatektomi terbuka 2. lritatif (frekuensi, abdomen, IVP, USG) 2. Endourologi: urgensi, disuria, • TURP nokturia) - Uroflowmetri • TUIP • TULP - Gejala di luar saluran • Elektrovaporasi12 kemih : 1. Hernia ingui\"nalis, 2. Hemoroid.
300 Ask The Master UKDI3. - Predisposisi genetik - Asimtomatik (stadium - DRE (prostat terasa nodul - Observasi (untuk stadium T, Pengaruh hormonal dini) keras, dan lobus prostat tidak harapan hidup < 10 tahun) - Makanan - Kesulitan miksi simetris) - Prostatektomi radikal - Pengaruh lingkungan - Nyeri berkemih - Pemeriksaan PSA (Standar baku) - Radiasi , dan - lnfeksi - Hematuria - USG transrektal (TRUS): terlihat - Terapi hormona112 - Kadang disertai keluhan area hipoekoik buang air besar (jarang) - CT-Scan dan MRIKELAINAN PADA TESTIS ... ... .1. [ ~ ,- .11t· - lnfeksi Klamidia - Nyeri testis dan skrotum, - Palpasi: Pembengkakan pada .i· t,'l• ~i!~l.~.i...'.~~'<l!..J\"~?~.~\~-·-·\"~,'.·.-'~:.~:·.r.'.:teir-'a~~p· 1~~~Ji:\"4•t'<i;~it...i;:,~I,·.~'.i,,~.~~~·,.~,.. ~\";£~1 trakomatis, E. coli, epididimis bengkak hemiskrotum, ukuran testis dan Neiserria gonorhoika , epididimis hampir sama, elevasi - Medika mentosa: antibiotik dan Ureoplasma - Febris testis dapat mengurangi nyeri (amoksisilin dengan ureolitikum - Malaise - Nyeri hingga pinggang - Urinalisis dan darah lengkap: probenesid I ceftriakson IV, - Refluks urine, - Kadang hidrokel sekunder ada proses inflamasi Hematogen - Nyeri menjalar ke lanjutkan doksisiklin/ - USG Doppler dan Stetoskop eritromisin per-oral 10 hari) - Dewasa muda dan funikulus spermatikus Doppler: aliran darah - Terapi simtomatis: kurangi anak-anak epididimis aktivitas, kompres es i bengkak, anestesi lokal/topikal, paka i celana ketat (agar elevasi testis) 122. tis VI ild s ri Kelainan pada : - Testis tidak teraba di - lnspeksi: hipoplasia kulit - Pembedahan: Orkidopeksi T <t1s _kt JfJI' - Gubernakulum testis skrotum skrotum (pada usia 1 tahun, jika - lntrinsik t estis - Pada dewasa, mengalami - Palpasi: testis tidak teraba di dibiarkan > 1 tahun testis - Hormon gonado- infertilitas skrotum, tetapi pada inguinal rusak) tropin (pemacu - Terasa benjolan di perut atau tempat lain - Medika mentosa: hormon desensus testis) bawah - Pemeriksaan hormon testos- hCG intranasa11 2 - Anak-anak - Dapat terjadi trauma teron dan pemberian hCG testis, torsio testis, atau - Flebografi selektif (melihat tumor testis pleksus pampiniformis) - Laparoskopi - Eksploras i bedah terbuka
llmu Bedah 3013. r nptorkismus - Aktivitas fisik - Testis tidak teraba di - lnspeksi: hipoplasia kulit Tidak perlu diobati 12 ' F1s1olog1s I Testis - Reflek M. kremaster skrotum saat cuaca skrotum Retraktil dingin I setelah terlalu kuat saat olahraga berat - Palpasi: testis tidak teraba di4. ArorkistTus cuaca dingin skrotum Bilateral/ Tidak Ada Testis - Kongenital - Testis .tidak teraba di - lnspeksi : hipoplasia kulit - Orkidopeksi - Kelainan pada skrotum skro t u m - hormon hCG intranasal 125. 1ckd hormon gonadotro- - Pada dewasa, mengalami - Palpasi: testis tidak teraba di6. \finkokel pin dan testosteron infertilitas skrotum - Pemeriksaan hormon testos- teron dan pemberian hCG - Flebografi selektif (melihat pleksus pampiniformis) - Laparoskopi - Anak : prosesus - Benjolan di skrotum tidak - Pemfis: benjolan dengan - Pada bayi sembuh s.endiri saat vaginal is tidak nyeri konsistensi kistik, transluminasi usia 1 tahun tertutup , reabsorpsi saat diterawang cairan hidrokel - Testis sulit diraba - Koreksi (Bedah) - Besar hidrokel tetap - USG - Aspirasi 12 - Dewasa : primer (idiopatik). sekunder sepanjang hari (tumor, infeksi I trauma testis I epididimis) - ldiopatik - lnfertilitas - lnspeksi dan Palpasi : manuver - Bedah terbuka I bedah - Benjolan nyeri di testis valsava dan mengedan (teraba seperti kumpulan cacing dalam laparoskopi (ligasi kantung di kranial testis) v. spermatika interna secara Palomo) - Auskultasi (stetoskop Doppler) - Varikokelektomi cara - Orkidometer (bandingkan testis lvanisevich - lnsersi bahan sklerosing kanan-kiri) secara perkutan ke - Analisis semen (menilai v. spermatika interna 12 kerusakan tubuli seminiferi)
302 Ask The Master UKDI7. Tr, sio Testis - Kongenital - Nyeri mendadak di - Pemeriksaan fisik:testis - Detorsi manual - Pubertas skrotum, menjalar ke bengkak, letaknya lebih tinggi - Bedah: Reposisi, penilaian inguinal-perut bawah. dan lebih horizontal dari testis (12-20 tahun) kontralateral, penebalan viable (testis masih hidup), - Kelainan sistem - Bayi (gelisah dan rewel) funikulus spermatikus. lalu orkidopeksi (fiksasi testis) 12 penyangga testis - Pemeriksaan stetoskop Doppler, - Perubahan cuaca, USG , dan sintigrafi t~stis aktivita s fisi k berat, celana ketat, batuk, ketakutan , mengedan kuat, dan trauma8. TL11nor Testis - ldiopatik - Testis membesar tidak - Pemeriksaan fisik : benjolan - Adjuvan : radiasi eksterna - Berkaitan infeksi, nyeri, skrotum terasa testis padat, keras, tidak (seminoma) berat nyeri, dan tidak transluminasi, atrofi , t rauma testis, ginekomastia - Orkidektomi maldesensus (kriptor- - Terasa ada massa di perut - RPLND (retroperitoneal kismu s) testis, dan atas, benjolan pada leher, - Tumor marker: a FP (a-Feto kelainan hormon ginekomastia Protein) , dan ~ hCG lymphnode dissection) - Sitostatika (kombinasi PVB) 12. n - USG, MRI, dan CT-Scan
llmu Bedah 303 DAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGIK1. u p Trauma mekanik - Edema, - Sakit kepala, biasanya - Survey Primer: (Tr um (benturan) langsung - Kontusio serebri memburuk pada pagi hari ABCD.E (Lihat Tabel 1.2) dan tidak langsung: - Hematom epidural dan !I 1. Kepala diam dibentur - Muntah, khususnya pada kasus - Kritikal GCS 3-4: subdural akut, bersifat proyektil dan Perawatan di unit intensif oleh benda bergerak, - Hidrosepalus obstruktif umumnya tidak didahului neurologi (bila fasilitas (hanya terjadi Iuka - lnfark iskemik nausea tersedia) benturan) 2. Kepala bergerak Hasil CT Scan berdasarkan GCS : - Peningkatan tekanan sistolik, - Trauma Kapitis Sedang membentur benda - Minimal (Kesan normal) bradikardia, bradipneu, dan dan Berat GCS 5- 12: diam (terjadi : - Ringan (Kesan normal) edema otak lanjutkan ABC, pantau vital deformasi tengkorak, - Sedang (Abnormal) sign, pupil, gerakan pergeseran otak, dan - Berat (Abnormal) - Peningkatan tekanan ekstremitas, pantau setiap lesi kontra benturan) intrakranial 4 jam sampai mencapai 3. Kepala tergencet, GCS15. Cegah hipotensi - Berdasarkan derajat (terjad i reta kl kesadaran GCS: - Trauma kapitis ringan (komosio serebri): hancurnya 1. Minimal (GCS15) Dirawat 2 x 24 jam, os . Kranium , otak 2. Ringan (GCS 13- 15) Tidur dengan posisi dapat hancur) 3 . Sedang (GCS 9- 12) kepala 30° 4 . Berat (GCS 3-8) - Operasi2. 23 (Lihat Tabel 1.3)2.32. ! IT'0510 - Otak, pelipis mata - Pingsan - Baringkan pasien sere m - Nyeri kepala, mual, muntah - Berikan cairan fisiologis (saat sadar) (tidak lebih dari 2 L dalam - Amnesia retrograde 24jam) - Pengobatan simtomatik
304 Ask The Master UKDI Lesi diensefalon: - Jika tak sadar, segera 3. \"0ntus10 serebri - Otak - Pingsan lama, Pupil mengecil, pertahankan fungsi vital, beri 0 2, terapi cairan (tidak lebih refleks cahaya (+) dari 800 cc dalam 24 jam) - Kaku tungkai (ekstensi) dan - · Mencegah infeksi sekunder lengan (fleksi) dan dekubitus Lesi mesensefalon dan pons: - ..), kesadaran dan k.oma, pupil - Beri kortikosteroid (dexametason) dosis awal melebar, refleks cahaya (-) 10 mg IV, lalu 5 mg setiap - Pergerakan mata tidak teratur 6 jam, untu k..), edema ot'ak - Hiperventilasi, kaku tungkai dan - Pengobatan simtomatik lengan (ekstensi) - Beri obat penguat endotel Lesi medula oblongata: - Napas tersengal, lalu berhenti vasa darah (Adona AC 17®)4. Pe ·d Jrahan - Temporoparietal, - Hematoma di epidural - Confusion - Emergensi surgery ekstradural bersilangan di arteri temporal, dan - Dizziness (kebingungan) - Kraniotomi meningeal tengah - Mengantuk - Antikonvulsan (Phenytoin) atau cabang dural - Fraktur tengkorak20 - Sakit kepala - Agen Hiperosmotik ( (70-80%), -- Sinkop21 manitol, gliserol, - Epidural frontal dan Hipertonik saline) 21 oksipital (10%) 205. r>e ·darahan - Lapisan dalam - Hematoma pada subdural - Saki! kepala - Kraniotomi subdural - Crescent-shaped clot22 - Kebingungan - Diu retik duramater dan - Kejang - Kortikosteroid membran araknoid 22 - Gangguan visual - Antikonvulsan (Phenytoin) 2s - Ketidakseimbangan berjalan 2s
Search