Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 04. Lesi Pigmentasi Intraoral

Bab 04. Lesi Pigmentasi Intraoral

Published by haryahutamas, 2016-07-22 21:45:29

Description: Bab 04. Lesi Pigmentasi Intraoral

Search

Read the Text Version

4. Lesi Pigmentasi Intraoral (1) Etiologi Skleroderma InsidenTanda-tanda Tidak diketahui. Idinis Jarang; terutama pada wanita setengah baya.Pemeriksaan Mulut: gerak m e m b u k a mulut terbatas, disertai mik- Diagnosa rostomia dan fibrosis 'ayam' yang pucat di lidah, pelebaran ruang periodontal yang kadang-kadang Perawatan terlihat pada radiograf, tetapi gigi-gigi tidak goyang. Kadang-kadang disertai; telangiektasia (gb 8 0 ) , Etiologi yang merupakan akibat sekunder Sjogren sindrom. Insiden Atau disertai dengan; kulit-kencang dan mengkilat,Tanda-tanda sindrom Raynaud, dispagia. Jenis yang langka: sindrom C R S T (kalsinosis, sindrom Raynaud, skle- klinis rodaktili, telangiektasia).Pemeriksaan T a n d a klinis. Histopatologi. Autoantibodi ( A N F dan Diagnosa Scl 70). Perawatan Lesi mulut: dari O S M F (lihat hi 71), telangiektasia (misal, H H T , lihat di bawah) dan Sjogren sindrom sekunder (lihat hi 119,139). Penisilamin. Telangiketasia haemorrhagic herediter (sindrom Osler-Rendu-Weber) Keturunan, autosomal dominan, tetapi riwayat ketu- runan mungkin negatif. Jarang. Telangiektasia: oral dan perioral (gb 81), tetapi juga menyerang hidung dan saluran gastrointestinal; ka- dang-kadang juga pada telapak tangan. Telangiek- tasia dapat berdarah serta menimbulkan anemia kekurangan zat besi. T a n d a klinis. Pemeriksaan darah. Bedakan dengan penyebab lain dari telangiektasia: skleroderma, penyakit hati kronis, pasca-radiasi. Cryosurgery atau laser argon, bila perdarahan sa- ngat menganggu. Rawat anemia.73 P E N Y A K I T M U L U T

Gb 81. Telangiektasia haemorrhagic herediter. 74

4. Lesi Pigmentasi Intraoral (2) Etiologi Haemangioma InsidenTanda-tanda Hamartoma atau tumor jinak. klinis Paling sering pada lidah, tepi vermilion bibir, m u - kosa bukal.Pemeriksaan Diagnosa Lesi lunak, tidak sakit, benwarna merah atau biru, kadang-kadang menonjol, yang biasanya memucat Perawatan bila ditekan (gb 82, 8 3 , 1 2 2 ) . Sebagian besar di an- taranya timbul semasa bayi. Etiologi Insiden Aspirasi. Biopsi (eksisi bila mungkin) untuk m e m a s -Tanda-tanda tikan, klinis Bedakan dengan telangiektasia, purpura, KaposiPemeriksaan sarkoma. Kadang-kadang dengan: haemangioen- dotelioma, sindrom Maffucci (haemangioma d a n Diagnosa enkondroma jamak), penyakit Fabry (lipidosis). Perawatan Pengamatan (50% kasus, mereda dengan sendi- rinya) atau cryosurgery atau terapi laser argon, atau embolisasi arteri (jarang), bila perdarahan sa- ngat menganggu. Sindrom Sturger-Weber ( l i h a t h i 21) Kongenital. Jarang. Haemangioma: dalam daerah sensori trigeminal, meluas menjadi leptomeninges. Epilepsi. Kadang- kadang hemiplegia. Cacat mental; sering terjadi. Tanda klinis: radiograf tengkorak (kalsifikasi intra- serebral). Bedakan dengan haemangioma, atau sindrom langka lainnya. Antikonvulsan untuk epilepsi. Sering juga dilakukan perawatan dirumah sakit.75 P E N Y A K I T IVIULUT

Gb. 82. Hemangioma. Gb. 83. Hemangioma : Lesi putih tipilol akibat tekanan kaca slide. 76

4. Lesi Pigmentasi Intraorai (3) Etiologi/ Lesi l<arena radiasi InsidenTanda-tanda Tidak bervariasi, bila teleterapi (perawatan dengan pancaran sinar ekternal) mengenai mukosa mulut Idinis dan kelenjar ludah. Diagnosa Mukositis: eritema d a nulserasi yang luas (gb 84). Perawatan Xerostomia: menimbulkan dispagia, gangguan ra- sa, kandidosis, sialadenitis, karies radiasi. Mudah Etiologi. terkena osteoradionekrosis. Lainnya: hipoplasia d a n keterlambatan erupsi gigi Insiden sedang berkembang, trismus, telangiektasia (tahapTanda-tanda akhir). Idinis Diagnosa dapat ditentukan dengan jelas dari riwa- yat. l-iindari biopsi.Pemeriksaan Diagnosa Redakan gejala. Kontrol infeksi. Perawatan Stomatitis karena gigi tiruan77 B i a s a n y a k a r e n a C. albican. P e m a k a i a n g i g i t i r u a n yang terus menerus juga merupakan faktor predis- posisi, tetapi masih ada faktor lain; kebersihan gigi tiruan yang buruk, diet tinggi karbohidrat. Sering, terutama pada pasien lanjut usia. Eritema yang luas dari daerah pendukung gigi tiruan saja (gb85). Kadang-kadang a d a petechiae atau th\"^jsh. Hampir selalu tidak menimbulkan geja- la. Komplikasi satu-satunya adalah stomatitis a n - gularis (lihat hi 11) d a n m e m b u r u k n y a hiperplasia papila palatum. Diagnosa sangat jelas. Hapusan untuk hype. Bedakan dengan eritroplasia atau trauma. B u k a gigi tiruan pada m a l a m hari, serta rendam da- lam larutan antijamur (misal, hipokloride, klorhek- sidin). Antijamur. Perhatikan keadaan gigi tiruan. Kandidosis eritematosis Kandidosis dapat menimbulkan lecet merah di m u - lut, terutama pada pasien yang mendapat antimik- robial berspektrum luas. P E N Y A K I T IVIULUT

78

4. Lesi Pigmentasi intraorai (4) Etiologi Eritroplasia (eritroplakia) insiden Tidak diketahui.Tanda-tanda i<linis Jarang; terutama mengenai pria lanjut usia. Lebih jarang daripada leukoplakia, tetapi lebih cenderungPemerit<saan displastik atau ganas. Diagnosa Bercak merah mengkilat dengan berbagai macam Perawatan bentuk, terutama mengenai palatum lunak atau da- Etiologi sar mulut. Biasanya segaris atau melesak di b a w a h mukosa sekitarnya (gb 86). Insiden Biopsi untuk melihat displasia epitelial dan karsi-Tanda-tanda noma. l<linis Bedakan dengan lesi peradangan, dan lesi atropik,Pemeril<saan misal pada anemia kekurangan zat tertentu, geo- Diagnosa graphic tongue, lichen planus. Perawatan Eksisi, tetapi prognosa seringkali, buruk.79 Kaposi sarl<oma Tidak jelas. Neoplasma endotelial ganas sering berhubungan dengan AIDS dan mungkin juga de- ngan infeksi sitomegalovirus. Dahulu jarang, dewasa inimakin sering, sebagai tanda AIDS. S a m a sekali tidak ditemukan di mulut, kecuali pada A I D S d a nsindrom-sindrom serupa (umum) atau penerima tranplantasi organ, yang mengalami gangguan kekebalan (langka). Lesi tahap awal berupa makula yang merah, ke- unguan atau coklat. T a h a p lanjut, lesi berubah menjadi nodular, yang luas serta menyebar dan terulserasi. Kaposi sarkoma pada dasarnya menye- rang palatum, walaupun dapat juga mengenai dae- rah mulut lainnya (gb 87). Biopsi, untuk mempertegas diagnosa. Bedakan dengan lesi pigmentasi lain (lihat hi 81), terutama haemangioma dan purpura. Perawatan ditujukan untuk menghilangkan faktor predisposisi, bila mungkin. Radioterapi. P E N Y A K I T IVIULUT

Gb 86. Eritroplakia.Gb 87. Kaposi sarkoma (makula dan nodula). 80

4. Lesi Pigmentasi Intraorai (5) Etiologi Purpura Insiden Ke)<urangan platelet-idiopatil< (auto-immun), l^adang-ka-Tanda-tanda dang ditemukan pada AIDS. Cacat platelet. Cacat vasku- lar jarang ditemukan. Purpura lokal di mulut ('angina bulo- l<linis s a haemorrhagica, lihat hi 51). Petechiae palatum seba-Pemeriitsaan gai tanda dari mononukleosis infeksiosa. Diagnosa Kadang-kadang petechiae kecil traumatik pada garis ok- Perawatan lusi sering ditemukan pada pasien yang sehat. Selain itu, purpura sendiri, jarang ditemukan. Etiologi Insiden Lesi seujung kepala jarum pentui yang berwarna merahTanda-tanda atau coklat (petechiae) atau ecchymosis, terutama pada daerah trauma (gb 88). Lesi tidak memucat bila ditekan l<linis (cf haemangioma).Pemeriltsaan Pemeriksaan darah (termasuk jumlah sel darah) dan Diagnosa fungsi haemostatik. Perawatan Bedakan dengan haemangioma, telangiektasia, Kaposi81 sarkoma. Trombositopenia juga sering ditemukan pada AIDS. Rawat faktor penyebab. Pigmentasi rasial Pigmentasi rasial tidak hanya terlihat pada pasien kulit berwarna, tetapi juga pada beberapa orang kulit putih, terutama mereka yang hidup di daerah Mediterania. Sering-merupakan penyebab utama Pigmentasi kecoklatan (jarang hitam), terutama dari gingi- va (gb 89). Tidak satupun, kecuali untuk membedakannya dengan penyakit Addison (lihat hi 83). Bedakan dengan penyebab lain dari pigmentasi (teruta- ma penyakit Addison), Tgrlokalisir. Amalgam tattoo, epulis, naevus, sindrom Peutz-Jegher, melanoma, Kaposi sarkoma. Menyeluruh. Pigmentasi rasial, penyakit Addison, obat, penyebab lain yang langka. Tidak dilakukan perawatan, hanya bersifat menenangkan pasien saja. P E N Y A K I T IVIULUT

Gb 88. Purpura dari palatum, karena trombositopenia, yang diperparah olehtekanan dari gigi tiruan.Gb 89. Pigmentasi rasial.

4. Lesi Pigmentasi intraorai (6) Etiologi Sindrom Peutz-Jeglier Insiden Lihat g b90 dan hi 19.Tanda-tanda Penyal<it Addison l<linis (hipoadrenokortism)Pemeril<saan Kerusakan adrenokortikal. Penyebab meliputi, h i - Diagnosa poadrenalism autoimmun. Kadang-kadang berupa tuberkulosis, hitoplasmosis (kadang-kadang pada Perawatan AIDS), karsinomatosis. Sindrom Nelson, m i r i p d e n g a n p e n y a k i t A d d i s o n , tetapi merupakan keadaan iatrogenik yang berasal dari adrenalektomi pada perawatan cancer payu- dara. Jarang; terutama mengenai wanita muda atau se- tengah baya, kecuali pada AIDS. Hiperpigmentasi, terutama pada daerah yang bia- sanya memiliki pigmen atau terkena trauma. Mulut: pigmentasi kecoklatan dari gingiva, di garis oklusi dan di daerah m a n a p u n juga (gb 19). Kulit: hiper- pigmentasi areola dan genital, pada anggota gerak, dan daerah trauma. Kadang-kadang disertai:p e - nyakit kelenjar autoimmun lain, atau sindrom endo- krinopati kandidosis. Tekanan darah, elektrolit plasma dan kadar kortisol serta respon terhadap A C T H (tes sinakten). Bedakan dengan penyebab pigmentasi yang lain (lihat gb 81), terutama rasial dan obat. Penyakit Addison (autoimun) idiopati: terapi peng- gantian (fludrokortison dan kortikosteroid). Lainnya: rawat penyebab, beri terapi penggantian.83 P E N Y A K I T I V I U L U T

Gb 90. Sindrom Peutz-Jegher: mal<ula pigmentasi intra-oral.

4. Lesi Pigmentasi Intraorai (7) Etiologi Hiperpigmentasi l<arenaobat Insiden Berbagai macam obat kadang-kadang menimbul-Tanda-tanda kan pigmentasi, dan seringkali melalui mekanisme yang tidak diketahui. l<iinis Hormon adrenokortikotropik (ACTH) dapat menim-Pemeril<saan bulkan pigmentasi melalui aktivitas seperti M S H (Neoplasma pembentuk A C T H bekerja dengan ca- Diagnosa ra serupa). Pada masa lalu, berbagai logam berat Perawatan (misal, timah) dapat menimbulkan garis pigmentasi karena m e m b e n t u k deposit sulfide pada poket gi- Etiologi ngiva (gb 92). Obat-obat m a s a sekarang yang me- Insiden nimbulkan pigmentasi adalah anti-malaria, liusul-Tanda-tanda fan, fenotiasin, A C T H , dan kontrasepsi oral. l<linis JarangPemeril<saan Berbagai m a c a m warna, berupa bercak atau ter- Diagnosa lokalisir menurut penyebabnya. Perawatan Riwayat penggunaan obat.85 Bedakan dengan penyebab pigmentasi yang lain (lihat hi 81). Hentikan obat penyebab, bila mungkin. Amalgam tattoo Partikel amalgam atau debu yang terbenam dalam luka yang sudah sembuh, setelah pencabutan gigi atau apikoektomi, atau dibalik mukosa. Sering pada orang dewasa saja. Daerah pigmentasi kecil berwarna hitam atau hitam kebiruan, dibalik mukosa normal (gb 93). Biasanya terletak di ridge bawah atau vestibulum bukal. T i - dak menimbulkan gejala. Kadang terlihat radiopak. Sering dieksisi untuk membedakan dengan mela- noma secara mikroskopis. Bedakan dengan penyebab pigmentasi yang lain (lihat hi 81), terutama naevus dan m e l a n o m a . Biopsi eksisional, bila diperlukan untuk m e m b e d a - kannya dengan naevus atau melanoma. PENYAKIT MULUT

G b 92. Pigmentasi bismus dari tepi gingiva dan kelenjar labial.Gb 93. Amalgam tattoo. 86

Lesi Pigmentasi Intraorai (8) Etiologi Naevus pigmentasi (lihtat h i 1 9 ) InsidenTanda-tanda Kongenital. klinis Tidak diketahui.Pemeriksaan Makula berwarna kecoklatan atau kebiruan, biasa- Diagnosa nya sebesar 1 c m(gb 94). Tidak sakit. Perawatan Biopsi Etiologi Bedakan dengan penyebab pigmentasi yang lain Insiden (lihat hi 8 1 )terutama a m a l g a m tattoo dan mela- noma.Tanda-tanda klinis Biopsi eksisional untuk membuktikan sifat jinaknya.Pemeriksaan Melanoma ganas Diagnosa Tidak diketahui. Tumor ganas melanosit. Perawatan Tidak diketahui, tetapi jarang bila dibanding dengan di kulit. Pria lebih sering terserang, paling sering di antara 40-70 tahun. Makula pigmentasi yang besar (kadang-kadang ti- dak terpigmentasi) (gb 95) atau pada tahap berikut, nodula dan ulserasi. Menyebar sebesar beberapa cm. Paling sering mengenai palatum. Menyebar ju- ga k e limfe node regional dan kemudian k e aliran darah. Biopsi eksisional yang lebar, pemeriksaan keda- laman serangan. Bedakan dengan naevus dan lesi pigmentasi lain (lihat hi 81). Eksisi yang lebar tetapi prognosanya buruk, kecuali bila dirawat, cukup awal. Jadi, lesi pigmentasi yang kecil, perlu dibiopsi.87 P E N Y A K I T M U L U T

Gb 94. Naevus pigmentasi.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook