Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 03. Keluhan Penderita dengan Kelainan Mata

Bab 03. Keluhan Penderita dengan Kelainan Mata

Published by haryahutamas, 2016-08-22 09:55:48

Description: Bab 03. Keluhan Penderita dengan Kelainan Mata

Search

Read the Text Version

KELUHAN PENDERITA DENGAN KELAINAN MATADiagnosis Melalui Keluhan eluhan yang dikeluhkan penderita perlu digali lebih lanjut untuk mendapatkan keterangan lebih terarah pada penyakit sehingga lebihmudah menegakkan diagnosis serta memberikan keterangan pada pasienmengenai penyakitnya. Perlu pula dicatat hal yang terkait dengan keterangan yang didapatkandari kelengkapan status yang sering sudah menjadi baku, seperti: nama,usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan anamnesis mengenai perjalananpenyakitnya. Jenis kelamin perlu diperhatikan kerena ada penyakit yang seringterdapat pada jenis kelamin tertentu, seperti glaukoma kongestif akut, butawarna dan lainnya. Pekerjaan pasien juga dapat menyebabkan beberapa penyakit ter-tentu seperti trauma di dalam pabrik atau di dapur. Pada jenis pekerjaantertentu diperlukan syarat seperti tajam penglihatan untuk dapat melaku-kan pekerjaan. Pekerjaan tertentu lainnya memerlukan penglihatan stereo-skopis dan penglihatan warna yang baik. Keluhan dan akibat keluhan inidapat memberikan akibat pekerjaan pada pasien. Anamnesis yang baik dapat mengarah diagnosis. Anamnesis yangperlu ditanya seperti telah berapa lama penyakit diderita. Biasanya penyakitmata dianggap akut bila terjadi dalam satu minggu, dan kronis bila telah 2minggu diderita. Akut dan kronisnya suatu penyakit tentu akan mengakibat-kan prognosis tertentu. Uveitis akut bila diberi pengobatan adekuat tidakakan mengakibatkan cacat sisa yang banyak dibanding dengan uveitiskronis. Glaukoma akut akan memberikan prognosis lebih buruk dibandingglaukoma simpleks. Dengan anamnesis sesungguhnya sudah mulai dapat diperkirakankemungkinan patogenebis terjadinya keluhan yang dikemukakan pasien.Anamnesis dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga menjadi diagnosisberdasarkan patogenesis penyakit yang sesuai dengan keluhan. 55

Keluhan Penderita Dengan Kelainan MataKelopak mata berkedut (twitch) Kedutan pada kelopak mata dapat terjadi pada kelelahan yang berat,kurang tidur, iritasi kornea atau konjungtiva, spasme hemifasial, dan kadang-kadang akibat elektrolit serum yang abnormal atau anemia.Sakit kepala Sakit kepala merupakan keluhan penderita yang paling seringditemukan. Keluhan ini dapat disebabkan karena kelainan mata ataupunkeadaan lainnya. Menurut kedaruratan, maka penyebab kelainan mata yang dapatmemberikan keluhan sakit kepala ialah glaukoma akut, glaukoma simpleks,pasca herpes zoster, uveitis, selulitis orbita, endoftalmitis, neuritis, semuakelainan yang memberikan keluhan fotofobia, kelainan refraksi yang tidakdikoreksi, anisometropia, presbiopia dan juling. Pemakaian miotika dapatpula menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala dapat juga timbul akibat kelainan lain seperti padasinusitis, histeria, migren, neuralgi trigeminus, neuralgia hipertensif, sakitgigi, tekanan intrakranial meninggi, meningitis atau adanya proses intra-kranial lainnya. Hal yang perlu diperhatikan ialah apakah sakit kepala disertai dengandemam, edema papil, kaku tengkuk, tanda saraf lainnya, dan penurunantajam penglihatan, selain apakah disertai mual dan muntah.Bulu mata rontok atau madarosis Madarosis dapat terjadi akibat pengobatan epinefrin kronik, sindromVogt-Koyanagi-Harada, kelainan endokrin (hipertiroid), radang kelopak(blefaritis, herpes zoster, infeksi jamur), dan beberapa jenis penyakit kulit.Sakit mata pergerakan bola mata Sakit pada gerakan bola mata terdapat pada neuritis optik, influensa,selulitis orbita, fraktur orbita yang menjepit otot, pasca bedah huling selainhisteria dan malingering.56

Tabel 1. Diagnosis Banding Sakit Kepala dan Sakit yang berhubungan dengan Penyakit MataFaktor Glaukoma Uveitis Benda asing Ketegangan otot-diag- mata pada korneanostik Akut Sudut Rasa atau AbrasiSifat Benda asing Sakit dalam,Sakit Sempit Kontinu MataLokasi sakit Hebat Hebat Menyilang dahi dan/ Memburuk di dalamFakto12 Berdenyut dengan tegangyang mem- waktu Memburuk cahayapengaruhi konstan dipegang dengan pekerjaansakit dekat istimewa bila Di dalam & Di dalam Riwayat lelah; sembuh olehPemeriksa- termasuk aspirinan umum sekitar mata atau injeksi konjungtiva sekitar lakrimasi blefarospasme mata Tak ada Memburu k dengan cahaya Tekanan Lakrimasi, intrakranial blefaro meningkat; spasme, kornea pupil kon- suram dila- striksi tasi pupil, ringan bilik depan danokalCarl Kupfer, Muriel Kaiser-Kupfer : Differential Diagnosis. Disorders of the Eye andVisual System. New York. Arco Publ. Company, lnc, 1978, p. 101. Table 19.Differential Diagnosis of Headache and Pain Associated with Ocular Disease. 57

Tabel 2, Diagnosis Banding Sakit Kepala dan Sakit yang berhubungan dengan Penyakit lntrakranialFaktor Aneurisma Oftalmople Hiper- Migren Tekanandiag- karotis gia diabetik tensinostik intrakranialSifat tinggisakit Sedang, Kehebatan Meletup atau Hebat H'ebat konstan bervariasi dida- mengganggu hului oleh yang hebat visual aura pada sisiLokasi Area supra Dahi dan Dahi dan bHearnlaywaapnaanda Bervariasisakit orbita maia kepala satu sisi kepala satu saatFaktor Tak ada Tak ada Muncul Menjadi lebih Menjadi lebihyang waktu buruk karena buruk, waktu bangun, cahaya terang, rukuk, bersin, hilang dan sebaiknYa ngedan waktu oleh bila baring dalam defekasi aspirin kamar gelaPPemeriks Palsi saraf- Kelompok Tekanan Biasanya pada Adanya papilaan lll komplet usia tua, dia- darah wanita riwayat edemaumum dengan betes, palsi pitosis & saraf-lll de- gtinegjaglia'^ keluarga dilatasi y-ngan pupil penyakit pupilpada ang baik pa- pembuluh sisi yang da mata darah samaCarl Kupfer, Muriel Kaiser-Kupfer : Differential Diagnosis. Disorders of the Eye and VisualSysiem. New York, Arco Publ. Company, lnc, 1978, p. 103. Table 20. Differential Diagnosisof Headache and Pain Associated with lntracranial Disease.5B

Tabel 3. Diagnosis Banding Sakit Kepala dan Sakit yang berhubungan dengan perobahan lokal penyakit non-Okular.Faktor Arteritis Temporal Sinusitas Neuritis TensiDiag-nostik Mengganggu berat. Herpes ZosterSifat sakit Sisi kepala, ber- Sakit yang da- Hebat, tetap Tertekan atauLokasi hubungan dengan - lam lama kaku pada dahisakit pembesaran dan dan ubun-ubun pegal arteri temporal Alis, kepala de- Dahi dan sekitar Bilateral kepalaFakto12 pan, di bela- mata dan ke leheryang fak ada kang matapengaruhisakit Usia 58-80 tahun, Pegal waktu Tak ada Tensi atau ke- berhubungan dengan palpasi di atas Vesikel merah khawatiran me-Pemeriksa hilangnya visus me- sinus yang ningkat; sakitan umum ninqkat terlibat, kepala segera diringankan sembuh oleh oleh aspirin aspirin Radiologi Tak ada memperlihatkan penyakit sinusitas kronik organikCarl Kupfer, Muriel Kaiser-Kupfer : Differential Diagnosis. Disorders of the Eye and VisualSystem. NewYork, Arco Publ. Company, lnc, 1978, p. 105. Table.21. Differential Diagnosisof Headache and Pain Associated with Local Changes of Non-Ocular Disease.Mata gatal dan berair Mata gatal dan berair merupakan keluhan yang sering ditemukanpada kelainan mata. Keluhan ini didapatkan pada blefaritis, konjungtivitis,keratitis, skleritis, trauma mata, benda asing pada mata, mata kering,trikiasis, enteropion, lagoftalmos dan pada setiap keadaan kelainan konjung-tiva seperti radang, alergi, jaringan ikat, kalazion dan terkena benda asing.Mata berlendir atau kotor dan belekan Keluhan mata belekan atau kotor yang sering dinyatakan olehpenderita kadang-kadang mempunyai arti tertentu untuk menegakkandiagnosis konjungtivitis. Sekret hanya dapat dikeluarkan oleh epitel yang mempunyai sel lendiratau pada sel Goblet konjungtiva. Bila terdapat keluhan sekret yang berle-bihan oleh penderita hal ini menunjukkan terjadi kelainan pada konjungtiva. Biasanya kelainari ini berupa radang konjungtiva atau konjungtivitis. Jumlah sekret konjungtiva akan lebih banyak sewaktu bangun pagi.Penutupan kelopak yang lama akan membuat suhu sama dengan suhu 59

badan. Pada kelopak mata yang terbuka suhu mata biasanya lebih rendahdibanding suhu badan akibat penguapan air mata. Suhu mata yang sama dengan suhu badan akan mengakibatkanberkembang biaknya kuman dengan baik. Suhu badan merupakan inku-bator yang opiimal untuk kuman sehingga kuman akan memberikanperadangan yang lebih berat pada konjungtiva, sehingga sekret akan ber-tambah diwaktu bangun pagi. Bentuk sekret yang terlihat kadang-kadang sudah membantu untukmengarahkan kemungkinan penyebab radang konjungtiva.Fotofobia atau perasaan silau dan sakit lni merupakan keadaan tidak tahan atau terlalu sensitifnya mataterhadap cahaya, mudah silau disertai dengan rasa sakit. Keluhan ini terdapat pada radang mata luar (konjungtivitis dankeratitis) radang mata dalam atau uveitis, dan kelainan mata lainnya sepertirangsangan pada kornea, mtgren, rangsangan saraf trigeminus, edemakornea, katarak, psikogenik, neuritis retrobulbar, midriasis pupil, aniridia,miopia, albino, glaukoma kongenital, eksotropia, buta warna total dankekeruhan kornea. Sering ditemukan pada pasien campak dan meningitis.Melihat benda menjadi lebih kecil atau mikropsia Mikropsia akan ditemukan pada retinopati serosa sentral, pareseakomodasi, dan histeria atau malingering.Kelopak bengkak Kelopak mata akan bengkak oleh radang ataupun bukan radang. Peradangan seperti hordeolum, blefaritis, konjungtivitis, selulitis, dantrauma akan dapat mengakibatkan edema palpebra. Kalazion, blefarokalasis, penyakit ginjal, jantung, dan tiroid merupa-kan penyebab edema palpebra yang bukan merupakan radang kelopak.Gelap atau penglihatan turun mendadak pada satu mata Visus yang turun mendadak dapat terjadi pada oklusi ateri dan venasentral retina, glaukoma akut sudut sempit, ablasi retina, neuritis optik,edema kornea akut, trauma mata atau keracunan obat, hifema, perdarahanbadan kaca, ablasi serosa makula, iskemik optik neuropati, luksasi lensadan perdarahan retrobulbar selain oklusi oftalmika dan arteri karotid.60

Bila visus berkurang hanya sewaktu dan menjadi normal kembalisetelah 24 jam biasanya disebabkan papil edema, amaurosis fugaks (uni-lateral), i nsufisiensi arteri vertebrobasilar (binokular). Penglihatan turun perlahan tanpa sakit yang berlangsung lebih dariminggu hingga tahun terdapat pada katarak, glaukoma sudut terbuka, danretinopati menahun. Penglihatan yang turln dengan rasa sakit terdapat pada glaukomaakut, uveitis, dan neuritis optik.Gelap atau penglihatan turun mendadak pada kedua mata Visus turun mendadak pada kedua mata dapat ditemukan padacerebrovascular accidenf dengan perdarahan oksipital, migren, intoksikasi,hipertensi maligna, dan histeria.Halo sekitar sumber cahaya Halo atau terdapatnya pelangi sekitar sumber cahaya yang dilihatdapat diakibatkan glaukoma, katarak, edema kornea, pseudofakos, danobat seperti digitalis, dan klorokuin.Fotopsia Keluhan fotopsia atau melihat pijaran halilintar kecil pada lapangpandangan didapatkan pada traksi vitreoretinal, pembentukan ruptur padaretina, ablasi posterior badan kaca, koroiditis, trauma mata, hipotensi ataukolap pembuluh darah retina, sinkope, migren, dan penyakit serebrovaskular.Astenopia atau kelelahan waktu membaca Astenopia didapatkan pada kelainan refraksi yang tidak dikoreksidengan betul, presbiopia, anisometropia yang berat, insifisiensi konvergen,paresis otot penggerak mata, dan penerangan waktu baca yang tidak baik.Diplopia monokular Diplopia monokular merupakan keluhan yang dapat diberikan olehpenderita dan sebaiknya yang diperhatikan adalah adanya kelainan refrak-si. Bila terjadi gangguan pembiasan sinar pada mata, maka berkas sinartidak homogen sampai di makula yang akan menyebabkan keluhan diplopiamonokular ini. 61

Aberasi optik dapat terjadi pada kornea yang iregular akibat meng-kerutnya jaringan perut pada kornea atau permukaan kornea yang tidakteratur. Hal ini dapat juga terjadi pada pemakaian lensa kontak lama atautekanan kalazion. Diplopia fnonokular sering dikeluhkan oleh penderita katarak dini.Hal inijuga akibat berkas sinar tidak difokuskan dalam satu persatu. Kadang-kadang iridektomi sektoral juga memberikan keluhan diplopia. Diplopia monokular nonrefraktif ditemukan pada penderita kores-ponden retina abnormal disertai strabismus sesudah tindakan pembeda-han, pada orang dengan migren, tumor intrakranial dan histeria. Kelainan di luar bola mata yang dapat menyebabkan diplopia mono-kular ialah bila melihat melalui tepi kaca mata, koreksi astigmatisme tinggiyang tidak sempurna, sedang kelainan optik didalam mata yang rnemberikankeluhan diplopia monokular ialah miopia tinggi, astigmatiregular, dislokasilensa, udara atau benda transparan dalam mata, spasme iregular dari badansiliar dan megalokornea, makulopatia, ablasi retina, iridodialis, inegular tearfilm (film air mata) dan katarak. Untuk memastikan diplopia monokular penderita disuruh menutupmata yang sehat dan ditanyakan apakah melihat ganda dengan satu matayang dibuka.Diplopia binokular Pada esotropia atau satu mata bergulir ke dalam maka bayangan diretina terletak sebelah nasal makula dan benda seakan-akan terletaksebelah lateral mata tersebut sehingga pada esotropia atau strabismuskonvergen didapatkan diplopia tidak bersilang (uncrossed) atau homonimus. Sedang pada eksotropia atau strabismus divergen sebaliknya yaitudiplopia bersilang (crossed) atau heteronimos. Penyebab diplopia binokular dapat terjadi karena miastenia gravis,parese atau paralisis otot penggerak mata ekstraokular. Saraf ke lll yangmengenai satu otot kemungkinan adalah lesi nuklear (perdarahan, safilis,mutipel sklerosis) dan miastenia gravis. Foria atau tropia yang tidak dapat dikompensasi. Diplopia yang terjadiakan mempengaruhi pasca bedah pada korespondensi retina anomalidenganatau tanpa ambliopia. Gangguan konvergen dan divergen atau paralisis,miopia okular seperti yang terdapat pada distiroid, oftalmoplegia dan miositisokular dengan akan memberikan keluhan diplopia.62

Kelainan pertumbuhan dalam rongga orbita seperti selulitis, tumor,perdarahan, sindrom orbita dan perlengketan otot penggerak mata. Kelainan yang dapat memberikan keluhan diplopia binokular terdapatjuga pada aniseikonia dan psikogenik. Kadang-kadang secara fisiologik dalambentuk kelelahan, sesudah konstusi serebri dan histeri.Buta dengan sakit pada mata Buta dengan rasa sakit biasanya disebabkan kelainan edema kornea,uveitis, dan tekanan intraokular yang sangat tinggi.Buta senja atau malam Buta senja dapat disebabkan kelainan defisiensi vitamin A, miopiaprogresif, refraksi, glaukoma lanjut, atrofi papil berat, pupil kecil (akibatmiotika), retinitis pigmentosa, dan obat seperti klorokuin dan kinina. 63


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook