Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 37. Kelainan Bedah Pada Kulit

Bab 37. Kelainan Bedah Pada Kulit

Published by haryahutamas, 2016-08-02 04:24:44

Description: Bab 37. Kelainan Bedah Pada Kulit

Search

Read the Text Version

KELAIATAA{ BEDAH PADA KULITP.MICHAEL OLMSTEAD,M.D.,WILLIAM P. GRAHAM III, M.D. 37 Integumen adalah salah salu susunan tcrpenting di gen yang tak berdiferensiasi. Setelah mencapai 4-6dalani tubuh, bagi ahli bedah dan pasien. Ahli bedah minggu, dua lapisan sel terlihat; pada 8 sampai LL minggu, lapisan tengah mulai ter.bentuk. Pada waktuharus menrpertimbangkan kulit atau mukosa dalaul ini kunrpulan scl mcscnkim printitif dapat diamatihanrpir setiap tindakan operasi dan parut hasilnya se-ring membukti ka n keberhasila n operasi. menrpunyai kunrpulan fokal dan kenrudian penonjolan cpidcrnris ke bawah, yang akan menjadi folikel ram-H I STOLOG I DAN U LTRA STRU KTU R NORMA L but.Tiga tunas bcrasal dari folikel rambut, yang meru- pakan glanduln dan duhus seboseo, glandula dan duk- Kulit dibagi nrcnjadi dua lapisan ulAnla, epidernris tus opokrin serta muskulus arehor pili . Glondula sudo-dan dennis. Dua lapisan ini bcrhubungan secara fung- rifero ekrin mulai bcrkcmbang sekitar 9 rninggu dansional dalarn benruk pcrkcnrbangan dan proses pcnya- bcrkenrbang penuh sctclah 14 saurpai 15 minggu. Glandula terscbut berkembang dari tunas epidernriskit. Walaupun dua lapisan ini bcrhubungan erat, na- primitif yang terpisa h.mun saling terqanrung selanra kchidupan sebe lunr dan Melanosit berasal dari krista saraf dan bbrmigrasisesudah lahir. Epidenais nrcngaudung populasi scl ke epidcrnris selanra kehidupan fetus. Melanosit diniyang heterogen dalam jenis, fungsi dan asal perkem- ini tidak menghasilkan pigmen sebeluur kebarnilan 4barrgan yang berbeda . Dennis sualu slrouta janrrgan sanrpai 6 bulan, tetapi nrclanosit positifdopa dapat ter-ikat fibroelastik padat yang ulcugatrdungjalinan saraf lihat lebih dini.dan vaskular yang luas maupuu kclcnjar khusus danalat tambahan yang bcrasal dari epidcnnis. Di bawah Dern.ris dibentuk olch sel mesenkinr yang benni-dermis ada lapisan subkutis dcnga n bcrbagai kelcbalan grasi dari dae rah mesodennis. Sel mcsenkim ini nreur-yang terutama terdiri dari sel lemak. bcrikan darah dan sel jaringan ikat, yang mencakup fibroblas dan scl mast dermis serta sel lemak jaringanErnbriologi subkutis. Perkernbangan kulit bcrsifat unik, karcna harus Epidennistumbuh drartratis dalam ukuran, untuk urcmpertahan- Epidermis terdiri dari beberapa lapisan keratinositkan penutupan seluruh tubuh. Kulit lerpapar terhadap dan sel penghuni lain, scperti melanosit dan sel La-banyak perubahan lingkungan dalam dau luar selanra ngerhans. Ada prosesus sarafyang meluas fokal ke da-setiap fase pertumbuhan. Walaupun semua pengaruh laur epidemris, tetapi tak ada darah atau saluran lirnfe.spesifik regional yang mempengaruhi kulit selama per- Pada hakekatnya ada empat lapisan keratinosit di da-kembaugan, ada kemiripan dalam pola ontogenctika lam epidennis. Kon'rbinasi stratuln granulosum, spino-dan dalam produk akhir diferensiasi pokok kulit dari sunr, basalis secara bersalna-sarna disebut lapisonbagian tubuh manapun. Malpighi. Stratum basalis keratinosit adalah lapisan di dckat dermis dan terdiri dari sel kuboid yang sangat Selama 3 minggu pertama kehidupan fetus, epider- basofilik sebagai hasil tingginya kandungan ribosommis hanya terdiri dari lapisan tunggal sel berisi gliko- dan organella lain. Sel basalis nreurpunyai jenis des-415

KEI-A]NAN BEDAH PADA KUUT 417nrosom yang bermodifikasi, disebut setengah desmo- hasilkan dan meurberikan melanin ke 10 sanrpai 30 ke -sorn atau hemidesmoson. Ini akan dibahas kemudian ratinosit. Hubungan nrelanosit dengan keratinosit di-bersa nra membr ana basalis. sebut sdrrrnn melanin epidermis. Melanosit nrengan- dung organela spesifik yang disebut melanosom, yang I-apisan berikutnya adalah stratum spinosum (la-pisan spinosum). Sel ini lebih banyak dan meurpunyai dapat terlihat dengan mikroskop elektron. Ini adalahsitoplasma lebih eosinofilik, karena kandungan kera- struktur elipsoidal yang dibungkus membran dcngantinnya lebih tinggi. Sel spinosum disebut demikian ka- lamella konsentrik interna dari periodisitas tetap. Dcn-rena hubungan intrasel yang disebutlembatan intersel.Jembatan ini tidak benar-benar njembatann, tetapi me- sitas melanosit bervariasi pada bagian tubuh yang ber-rupakan tempat kontak sel-ke-sel yang terlihat secara beda, dengan konsentrasi lebih tinggi dalam daerahultrastruktur seba ga i desmosom. Seca ra ultra-struktu r, kepala dan leher yang terpapar sinar matahari serlasel spinosum memperlihatkan banyak tono-filamen. daerah genita lia dan intertriginosa.Ada massa stellata keralohialin yang mulai terbentukdalam lapisan ini, tetapi jauh lebih rnenonjol di dalarn MembranaBasalislapisan berikutnya, stratum granulosum (lapisan gra-nular). Keratohialin tumbuh progresif di antara fila- Pada batas antara epidemris dan dennis yang uren-men untuk membentuk massa yang lebih bcsar dan dasari terdapat struktur penyokong yang disebut mem-lebih padat yang membungkus filamen ini. Dalam stra- brana basalis. Dengan mikroskop cahaya terlihat zonatum granulosum, terlihat perkembangan granula lame- membrana positif asam peryodat Schiff (PAS). Zonalar ultrastruktural bersama struktur berlapis internal.Struktur ini ada di dalam sitoplasma dan dalam ruang- ini menunjukkan tingginya konsentrasi mukopolisa-an ekstrasel. karida kaya karbohidrat di dalarn demris papilla dan Perubahan paling dramatis timbul pada lapisan pa- tidak berhubungan dengan membrana basalis yang ter-ling superfisialis, stratum korneum. Irpisan ini berhu- lihat dengan mikroskop elektron. Secara ultrastruktur,bungan dengan degradasi mitokondria dan ribosom,hilangnya selubung inti dan akhimya hilangnya inti. ada zona bening tepat di bawah membrana plasmaSel menjadi memipih dan terisi nrassa keralohialin danfilarnen. Pada stadium keralinisasi ini, nruncul pita ber- keratinosit basal yang disebut lamina lusida. Di bawahtepi padat dekat permukaan dalam menrbrarta plasma. lanrina lusida terdapat lapisan homogen padat, laminaIni menirnbulkan-penebalan selubung sel dari sel ber- densa alat lamina basalis. Yang menghubungkan ke-tanduk. Stratum corneun terdiri dari 15 sampai 20 la- ratinosit basal dengan demris adalah jenis desmosompisan sel pipih tanpa.inti, yang rnerupakan skuarna tipis khusus, Itemidesmosonr. Tonofilamen keratinosit ter-dari ketebalan sekitar 0,5 pm dan lebar 30 sampai 40pm. Satu skuama di dalamstratumkorneum menu-tupi bentang ke dalam leurpengan hernidesmosom. Di an- tara henridesmosom dan laurina basalis terletak fila-sekitar25 sel basal. men penglwbun g y ang kecil. Di bawah lamina basalis, terlihat struktur kecil, fibril penghuburtg. Struktur ini Sel-sel Langerhans dapat terlihat pada potonganrutin yang diwarnai dengan hematoksilin dan eosin bertindak sebagai lernpeng perlekatan ke derrnis.(H&E) sebagai sel bening dengan inti gelap kecil yangterletak di dalam tingkat epidermis yang lebih tinggi. DermisSel-sel I-angerhans merupakan sel dendritik yang di-wamai dengan emas klorida dan dengan rnikroskop Ada dua tingkat yang nrudab dikenali dalam dermiselektron tampak mempunyai organella. sitoplasma (Garnbar 1). Bagian tipis superfisial disebut dermisyang jelas berbentuk seperti raket teuis dan disebut papiloris dan daerah yang lebih profunda, yang terdirigranula Birbeck alalu Langerlrans. Sel-sel ini juga da-pat dikenal dengan metode histokimia dan imunologi dari berkas kolagen tebal, dermis retiailaris. Keduaspesifik. Sel-sel [:ngerhans memperlihatkan perwar- daerah demris ini mempunyai unsur sel, fibrosa dannaan positif dengan antibodi monoklonal bagi antigen substansi dasar. Unsur sel dennis meliputi fibroblas, histiosit, sel eudotel, perisit dan sel mast. Komponentimus primitif (OKT6), antigen leukosit manusia fibrosa terdiri dari kolagen, retikulin dan serabut elas-(HLA) dan antigen yang berhubungan gen respon tik. Kolagen menyediakan kekuatan tegangan dan.se- rabut elastik memberikan fleksibilitas ke kulit. Papillaimun (Ia). Sel-sel I:ngerhans berwarna positif unruk dermis terdiri dari kolagen, serabut elastin dan venulafosfatase alkali. kapilersuperfisialis. Melanosit terletak di dalam stratuln basalis. Mela-nosit rnernpunyaisitoplama jernih serta inti kecil gelap Suplaivaskular kulit sangat kaya. Ada pleksus pro-yang didorong ke satu sisi sel. Ada prosesus dendritik funda dan superfisialis dari arteri dan vena, serta plek-yang terbentang dari badan utarna melanosit di antarakeratinosit yang berdekatan. Tiap melanosit meng- sus superfisialis terletak di dalam derrnis reticularis tinggi dckat sanrbungan dermis reticularis dan papi- laris. Venula kapiler superfisialis rnuncul dari pleksus superfisialis. Pembuluh darah ini sangat labil dan membantu mengendalikan suhu. Pintas regulasi vas-

BUKUNAR BEDNISt. korneum Ujung saraf Glandulasebasea mem- tuektor pili Berkonlraksi bila dingin telanjang (otot polos) dan menegakkan rambutPleksus (nyeri) berikan komponen minyak Terlekan pada glandulavaskulatsubpapillare Batang \ / untuk flora bakteri- men- sebasea untuk melumasiPleksus rambut cegahkekeringanvaskulardermis Perlindungan: Sawar bagiSelubung invasi bakteri. Melindungi ja-akar inlerna tingan yang lebih dalam dariSelubung akarekslerna Epidermis Irauma Mengandung saraf untukFolikelrambul mencatal keadaan ling-Bulbus rambul Regulasi panas kunqan luardengan papila MembatasitenagaPembuluh darah ekskresi dan absorpsi Korium atau dermis Keleniar keringal Badan Papilla vaskular St. korneum Mcissner St. lusidum Su bkutis (raba ringan) Bantalan pelindung dan penyimpanan lemak St. granulosum Krause Sl. spinosum dan bulbus St. germinalivum (dingin) KULIT(BERAMBUT) Badan Muara keleniar keringat Vater- Pacini (tekanan) Sel permukaan dari epidermis menjadi sasaran aus dan cedera, terkelupas dan diganti oleh sel-sel migrasi yan g melalui stadium evo- lusi dari lapisan st. germinativu m. Ampula kelenjar keringat f:lltllHliAMBUr)- TELAPAKTANGANGamfutr 7. Kulit. (Dari Zuidema, G..D.: The Johrc Ilopkins Allas of llnmau Fnttctiotnl Attatomy, 3rd ed. Digambar oleh Leott Schlo.ssberg.B a ltimo re, T he J ohrc H opkins U tivers i ty P ress, 1986.)

KEI-AINAN BEDAH PADA KUUT 419kular khusus akan dikendalikan oleh sekelompok sel diri dari sel mioepitel. Sekresi ekrin adalah cairan en-otot polos yang disebut b adan glomus. Pembuluh limfe cer seperti air dan disekresi oleh prosesus meroktin.banyak di seluruh dermis dan dapat dibedakan dari ve- Sekresi dikendalikan oleh saraf otononl kolinergik;na karena tanpa perisit. mudah dihambat dan merupakan penyebab 'rash' pa- nas miliaria. Kadang-kadang pasien akan menderita Ada banyak serabut saraf (bebas dan berkapsul, hipera ktivitas pa rah, ya ng menyebabka n hiperhid rosis.bemrielin dan tak bermielin) di dalam kulit, terutanadalan daerah raba. Ada tiga jenis reseptor yang tegas: TUMORJINAKEPIDERMISbadan Pacini, badan Meissner dan sel Merkel. Serabut Keratosis Seboreikamotorik kulit bersifat otonom. Serabut adrenergik me-ngendalikan kontraksi otot polos arektor pili, otot po- [-esi keratosis seboreika sangat lazim ditemukan,los dinding arteri, badan glomus, sefia sel rnioepitel terutama pada individu yang lebih tua. Bisa tunggalglandula apokrin. Serabut kolinergik mensarafi glan- atau majemuk serta terutama tirnbul pada tubuh dan wajah. Menrpunyai batas tegas, tajam dan penampilandula ekrin. \"nre nernpel\". Warnanya coklat, berlemak dan bcrsifat Rarubut tnuncul dari folikel ranrbut, yang terdiri sepcrti kutil (Gambar 2). Sccara histologi, terdiri dari sel basaloid jinak yang berproliferasi dcngan cara ek-dari invaginasi epiderntis dikhususkan yang disertaidengan struktur dennis khusus,pop il la pili. Papilla pili sotitik. Lesi ini banrpir tak pernah mernperlihatkannrengenda I ika n pertulnbuha n da n penreli ha ra a n fol ikel pcrubahan ganas dan mudah dibuang dengan eksisi,rambut. Scbagai conloh mekanistne pelepasan rambut cukur alau kurctase. Diagnosis banding mencakup ke- ratosis aktinik, karsinonta sel skuamosa dan rnelanomapenlranen dengan ntengkauterisasi papilla pili, yang maligna.kenrudian tidak lagi dapat nrenghasilkan ranrbut. Ram- Leukoplakiabut ini juga discrtai dengan nrelanosil, serabut saraf, l-eukoplakia (Yunani, leukos, putih) adalah istilahmuskulus arcktor pili, glandula sebasca dan kadang- klinis yang bcrlaku bagi bcrcak putih yang berkettr-kadang glandula apokrin. Ada tiga fase pertumbuhan bang pada nrcnrbrana nrukosa nrulut, bibiratau vagina.rambut: fase anagen (pertuntbuhan), fase katagcn (in- ksi ini se ring disertai dengan iritasi ntenahun sepcnivolusi) dan lase telogcn (istirahat). N,,,.t t l''l$l Glandula scbasea berhubungan dengan hampir se-nrua folikel rambut kecuali pada bibir, prepusiulu, la- G a m ln r 2. Kero losis sebo rei ko.bia minora dan palpebra (glandula Mcibom), sertanrensekresi senyawa yang kaya trigliserida dan lipidnrelalui prosesus holokrin. Sekresi ini diperanlarai olchfaktor hornton dan penting dalanr patogencsis akne.Glandula opokrin bcrhubungan dcngan sejunllah fo-likcl rambut scrta tcrdapat di dalant dacrah aksila, ge-nilalia dan perianalis, areola, daerab pcriurlbilikus,nrcatus akustikus ekslcruus (glandula scrunrinosa) danpalpcbra (glandula Moll). Glandula apokrin tcrdiri darislruklur kclcnjar lubular nrelingkar scpcrli pcr yangtcrlctak pada deruris pro[unda atau subkutis. Duklusyang rclalil lurus langsung menuju ke folikel ranlbutalau langsung kc pe nttukaau kulit. Malcri apokrin di-sekrcsi olch yang discbut sekrcsi apokrin alau sitokrin.Sckresi glandula apokrin dircgulasi olch saraI adrcncrgik dan tcrdiri dari cairart scpcrti susu lanpa bau, yangbila dikontanrinasi baktcri ntenghasilkan bau kuat. Glondulo ckrin rncnycbar pada tclapak lallgan, le-lapak kaki clan aksila. Hanya bibirdan bagian gcnitaliayang bcbas glandula ekrin. Tiap kelcnjar terdiri darislruktur kclcnjar tubular nrclingkar yang lcrlctak padaatau dckat sanrbungatt dcrntis dan subkutis. Duktusyang rclatiflurus tcrbculang dari kelenjar yang nrclaluidcnnis kc dalaut cpiderntis. Bagian intracpidcrnrisduklus ini nreucntpuh jalur bcrbcntuk spiral nrclaluicpidcrnris. Kclcnjar ini dilapisi olch dua jcnis scl padapcrurukaau luntennya, yang nrcrupakan scl kuboid gc- lap vang kaya polisakarida netral dan scl dcngan sito-pl;rsnra icrnih kava glikogcn. [:pisan paling luar tcr-

420 BUKUNARBEDAHgigi palsu yang tak cocok, penyalahgunaan alkohol terlihat sebagai pembengkakan, biasanya pada wajah,dan tembakau. Jika lesi tidak beregresi jika agen pe- leher atau punggung. Kista ini dapattetap stabil selama beberapa tahun, tetapi kadang-kadang akan pecah kenyebab yang mungkin dihilangkan, maka biopsi harus dalam derrnis sekelilingnya dan menimbulkan reaksi radang yang jelas. Secan histologi, kista epidermisdilakukan untuk menyingkirkan proses keganasan. dilapisi epitel berlapis skuamosa dan terisi debris kera- tin be rlapis.Perkembangan keganasan dalam leukoplakia tak biasaterjadi, telapi keganasan dan leukoplakia disertai de- \"Kista sebasea\" merupakan nama yang salah, kare- na tak ada glandula sebasea atau sebum di dalan kistangan jenis fenomena iritatif yang sama. Secara his-tologi, leukoplakia disertai dengan hiperplasia epitcl epidermis. Kista ini dapat diterapi dengan eksisi se- derhana, tetapi perlu mengeksisi dinding kista keselu-dan perada ngan menabun. ruhan untuk mencegah kekambuhan atau peradanganTrikoepitelioma sekunder terhadap keratin yang tetap ada di dalam Biasanya trikoepitelioma timbul scbagai lesi maje-muk dan sering dirurunkan sebagai sifat dominan. dermis.Tampil sebagai nodulus bulat kenyal berwarna kulitdengan diameter sanrpai 1 cnt, terulanta pada wajah. TU M O R E P I D E RM I S P RA GANA S DAN 6ANA SSecara histologi, lesi ini berbatas tegas dcngan pusatkeratinisasi yang dikelilingi oleh lapisan sel basofilik K e rat osis S o laris (A kti ni 19 S e n i lis)skuaurosa (\"basalionra\"). Sifat lambahannya adalahpulau tunror dcngan pembcntukan pagar (palisnde) Keratosis aktinik adalah lesi praganas yang ber-peri[er, yang tak mungkin terlihat dalanr karsinonra sel kembang pada kulit wajah, leher dan tangan yang ter-basal. I-esi ini dapat sulit dibedakan secara histologidari karsinoma scl basal. Sehingga riwayat klinis sa- papar sinar nratahari. Irsi ini sangat lazirn ditemukanngat bermanfaat bagi ahli patologi. dan terlihat pada orang dengan kulil kuning langsat,Kutil serla yang dengan kerja yang nrernerlukan aktivitas di Kutil rnerupakan tumor epidcnnis jinak yang dise- luar rumah. Lesi ini sekarang juga terlihat meningkatbabkan oleh virus papilloma (papovavirus). Penam- frckuensinya pada orang yang sering mandi sinar ma-pilan klinis lesi ini tergantung pada subtipe virus dan tahari atau mengalanri pemaparan sinar n.ratahari yanglokasi. Veruka vulgaris menjadi jenis terlazim, yang besar dalam masa singkat. Secara histologi, keratosisruruncul dalan masa kanak-kanak dan adolesen serta aktinik meurperlihatkan displasia epitcl skuamosa. Le-melibatkan tangan dan jari-jari. Kutil bisa tinrbul ber- si ini tidak biasa berlanjut nrenjadi karsinoma sel skua-kelompok dan tunggal, sering disebabkan oleh attlo- mosa. Tetapi, jarang karsinoma sel skuamosa yang muncul di dalam kcratosis aktinik bcrnretastasis. Kcra-inokulasi. Jenis lain meliputi htil plantaris dan hrtil tosis aktinik diterapi dengan eksisi, dan diawasi sccara ketat bagi perkenrbangan kcratosis aktinik lain danplona (veruka plana). Observasi klinis yang bemran- karsi noura sel skua nrosa.faat adalah adanya bintik hitam hemoglobin berdege-nerasi dan ganrbarau sarang tawon di dalam daerah Ka rsi notna S e I S kuamosa (Karsi noma Epide nnoill)hiperkeratotik. Secara histologi, terlihat hiperplasiaepidernris dengan vakuolisasi perinuklear dan inklusi Kaninonra sel skuanrosa merupakan tumor ganasintranuklear. ksi ini bisa bcrcgresi dengan berlalunya kulit tcrlaziur yaug nrcmpunyai polcnsi unluk ber-waktu, tetapi terapi scring diperlukan karena ukurankutil atau karena alasan psikologi. Elektrodesikasi ataupembekuan dengan nitrogen cair sering bermanfaat.Kekarnbuhan sering terjadi dan lesi lokal yang baru,dapat berkeurbang setelah terapi, terutanra bila dila-kukan eksisi dan penjahitan.KistaEpidennis Ga m In r 3. Ka rs i tnma se I skua mosa. Kista epidermis (wcn, kista sebasea) Inerupakanbeberapa lesi terlazim yang dihadapi ahli bedah. Bcr-kembang bila ada obstruksi infundibulum folikuler da-ri folikel rambut oleh peradangan atau sebum dan kcra-tinosit berdeskuanrasi (tcrutama di dalanr akne). Kista

KEI-A,]NAN BEDAH PADA KUUT !$\\s,metastasis. Kebanyakan tumor ini timbul dalam pasien G a m ba r 1. Ke ra t oa ka nt oma.lua dengan riwayat pemaparan sinar matahari yang la-ma. Tetapi satu jenis karsinona sel skuamosa (penya- Karsinorna Sel Rasalkit Bowen) dapat muncul di dalam membrana mukosaatau pada kulit tidak terpapar sinar matahari. Faktor Karsinoma sel basal merupakan tumor kulit agresifpredisposisi lain mencakup penelanan arsen; ulkus me- lokal yang lazim ditemukan, dan jarang bermetastasis.nahun (mis. ulkus stasis); sinus menahun (osteomie- Biasanya terdapat pada wajah dan daerah yang me-litis); kontak lan.ra dengan hidrokarbon organik, tem- ngandung ranrbut sebagai papula semitembus pan-bakau dan sirih; radiasi atau trauma suhu; serta sero- dang, abu-abu sepeni mutiara dengan telangiektasiadenna pigmentosurn. Karsinoma di dalaur kulit yang (Ganrbar -<). Lesi ini dapat timbul sebagai plak, nodu-terpapar sinar matahari terdapat secara klinis sebagai lus hitam alau coklat atau daerah berindurasi denganplak berbatas tegas atau sebagai nodulus tunggal me-rah kenyal tak nyeri dengan skuarna keratotik (Gambar ,,i.{ i'dsi3) atau tanduk kutis. Bila tumor ini rnenjadi invasif, i.*..--,. NIrnaka ulkus dangkal dengan batas lebar nreninggi bia- '\:. .\ .\"$M* ssanya muncul. Karsinoma sel skuamosa yang berkenr- rNbang pada membrana mukosa sering ada sebagai *Wbercak putih (lihat diskusi sebelumnya dalam lcuko- $$\"plakia). **il Secara histologi, karsinoma sel skuanrosa in si/rrQtenyakit Bowen) terdiri dari sel skuamosa tak khas $ \"/.1yang menggantikan keseluruhan epidemris normal,tetapi tidak rnenginvasi dermis. Bila ada penerobosan t:ffimernbrana basalis, maka kaninonra menjadi invasif.Sel tumor rnemperlihatkan variasi dalam ukuran danbentuk, dalarn hiperkromatislne inti dan dalam rasiointi-terhadap-sitoplama yang tinggi. Kebanyakan kar-sinoma sel skuamosa yang berkembang pada kulityang terpapar sinar matahari berdiferensiasi baik danmenghasilkan keratin dengan pernbentukan mutiaratanduk (lapisan konsentris sel skuamosa dengan pe-ningkatan keratinisasi di sentral). Khas karsinoma selskuamosa adalah infiltrat parah limfosit dan sel plasmadi dalam demris di bawah tumor. Biopsi harus dilakukan untuk semua lesi yangmenggambarkan karsinorna. Biopsi eksisi lebih disu-kai pada lesi kecil.Keratoakantorna Keratoakantoma adalah lesi umunr yang terjadi pa-da orang tua, biasanya soliter dengan mula timbulcepat. Lesi terdiri dari nodulus kenyal berbentuk kubahdcngan dialneter sampii 2,5 crn, dengan kubah berisitauduk pada pusatnya (Garnbar 4). Kebanyakan kera-toakantoma limbul pada pennukaan tubuh yang ter-papar. Secara histologi keratoakantoma memperli-hatkan proliferasi epitel skuamosa berbentuk kawahyang mempunyai sitoplasma seperti kaca, diskeratosisdan berbagai jumlah atipia. Beberapa sulit dibedakandari karsinoma sel skuamosa. Keratoakantoma adalahlesi jinak dan akan beregresi jika tidak diterapi. Ke-banyakan lesi dieksisi karena secara klinis mirip de-ngan kaninorna sel skuamosa. Gambar 5, Karsinoma sel basal.

422 BUKU NAR BEDAHulserasi. Kaninoma sel basal tak lazim pada telapak Ganthar 6. Nevus berambut raksasa ('nevus badan mandi\" ko-tangan dan lengan bawah, yang merupakan daerah ngenital).yang terpapar matahari. Lesi ini lazim pada palpebndan kantus medialis, daerah yang lebih terlindung dari LESI RERPIGMENsinar matahari oleh folikel pilosebasea yang padat. N evus N evose lu lar (N ev us P igrne ntosus, Tahi LalaQS indrom newts s el basal yang jara ng ditemuka n meru-pakan kelainan diturunkan secara dominan yang diser- Nevi pigmentosi merupakan tumor jinak melanosit darVatau sel nevus. Tahi lalat terdapat pada semuatai dengan perkembangan (dalam kehidupan dini) individu dalam jumlah bervariasi. Bisa ada saat lahir (kongenital) (Gambar 6), tetapi biasanya muncul da-banyak kaninoma sel basal serta kelainan tulang, kulit, lam adolesensi dan meningkat jumlahnya selama usiasusunan saraf, mata dan susunan reproduksi. Pada pa- pertengahan (Garnbar 7). Mulai sebagai makula coklatsien serodenna pigmentosum, juga ada peningkatan kecil dan kemudian nmatang\", menjadi berbentuk ku-resiko berkembangnya kaninoma sel basal. bah dan kadang-kadang polipoid. Kebanyakan men- jadi kurang berpigmentasi.setelah usia 60 tahun. Ada beberapa jenis presentasi klinis, tetapi ada duayang menrpunyai kepentingan khusus. Karsinoma sel ': ''\"a'':basal superfisinlis terdiri dari sarang sel fumor yangbertunas dari epiderrnis bawah dan disertai dengan Gambar 7. News pigmettosrc didapat yang lazim ditemukan (tahi lalat).stroma fibrosa peradangan. TuInor ini tidak mengin-vasi di luar dermis papilaris. Karsinomn sel basal se-perti morfea terdiri dari sarang turnor yang disertai de-ngan strorna fibrosa yang padat dan sklerotik yangpadat. Sarang ini begitu kecil, sehingga dapat terle-watkan pada pemeriksaan superfisial is. Secara histologi, sel tumor ini membentuk sarang,tali danpulau di dalam dermis. Sel-sel ini kecil dan me-nyerupai sel basal normal dari epidennis. Pada tepi sa-rang, sel basaloid cenderung mernbenfuk pagar, suafugarnbaran khas dan diagnostik. Gambaran mitosis ja-rang ditemukan. Degenerasi musinosa dan diferensiasike arah struktur alat tanbahan dapat timbul. Hubungankarsinoma sel basal dengan strorna sekelilingnya tam-pak penting, karena ada jaringan musinosa fibrovas-kular khas yang mengelilingi sarang tumor. Di masa lampau, kars.inoma sel basal dianggap me-rupakan turnor yang turnbuh lambat dari keganasanyang diragukan. Tetapi setiap klinikus yang telah me-ngobati dan mengikuti pasien tersebut selama bebe-rapa tahun, dapat rnenyokong bahwa karsinoma sel ba-sal merupakan neoplasrna ganas. Terapi dini yang dia-rahkan ke arah pembasmian lesi merupakan terapi ter-baik. Bila karsinoma sel basal timbul beberapa kali,maka menjadi semakin sulit diobati. Biopsi eksisi de-ngan batas yang baik menjadi terapi terpilih. Karsino-ma sel basal yang muncul dalam sepertiga tengah segi-tiga tengah wajah (batas hidung sanrpai bibir atas) cen-derung kambuh, sering setelah eksisi. Bisa rnenjadi cu-kup virulen dan sangat invasif. Karsinorna sel basalyang kecil dapat dieksisi dan dikuretase pada basisnya.Sering lesi besar perlu dibuang di bawah tindakan yangdikendalikan secara mikroskop, dimana ahli patologimengarnbil beberapa potongan beku pada tepi yangtelah dipetakan oleh ahli bedah. Pasien dengan perubahan aktinik dalarn kulit dankarsinorna yang terbukti, sangat dinasehatkan nreng-gunakan tabir sinar matahari untuk perlindungan ter-hadap kerusa ka n oleh sina r mataba ri lebi h la njut.

KEI,AINAN BEDAH PADA KUUT 423 Secara histologi nevi pigmentosi memperlihatkantiga pola berbeda. Lesi dari pasien muda biasanyamemperlihatkan sarang sel nevus pada sambungandermis epidermis Qunctional nevus). Pada pasien tua,sarang akan muncul pada sambungan dermis epider-mis dan dalam dermis (compound neur). Nevi yangtelah rnenjadi kurang berpigmentasi, kehilangan se-mua aktivitas junctional dan mempunyai sarang selnevus selu ruhnya di da la m dermis (nevas in tr ade rmis).Kadang-kadang sulit membedakan ini dari neuro-fibroma (nev us neur a [).Lpsr Tax Lnzru G ambar 6. M elanoma ma li gna. Nevus biruadalah tumor berpigmen tak lazim yang S i ndrom N ev us D isplastikterdiri dari sel dendritik dan gelendong intraderrnis,yang terisi dengan pigmen melanin yang kasar. Seba- Jenis nevus lak biasa yang timbul pada pasien me-gai hasil efek Tyndall dari penyebaran cahaya, tnaka lanoma dan dalam banyak keluarganya disebut sin--warna merah diabsorpsi dan warna biru profunda di- drom talri latat B-K, atau sindrom'nei,us displastik.l Nevi displastik dapat juga muncul spontan dalam pa-pantulkan kembali melalui kulit. Akibatnya lesi ini sien lanpa sindrotn ini. Biasanya lebih besar daripadatarnpak biru-hitarn profunda, serupa dengan bercak nevi melanositik biasa, berukuran 5 sampai 15 mm.Mongol pada awal masa kanak-kanak. Jarang menjadi Mempunyai batas tak teratur dan memperlihatkanganas. canrpuran warna tan, coklat, hitarn dan merah muda. Nevus sel gelendong-sel epitelioid (tumor Spitz, Karena banyak pasien sindrom nev,ls displastik inimelanoma juvenilis jinak) merupakan lesi tak lazim dengan peningkatan risiko untuk timbul melanomapada anak dan kadang-kadang dewasa. Irsi ini muncul maligna, maka pasien harus diperiksa menyeluruh danmendadak dan fumbuh cepat dalam waktu beberapa diikuti cermat serta anggota keluarga harus diperiksabulan. Nevus ini biasanya merah dan diagnosis klinis- untuk nevi displastik dan melanoma maligna.nya granuloma piogenik atau hemangioma. Pola histo-logi kada ng-kadang dapat sulit diinterpretasi. Secara histologi, nevus displastik mempunyai pola khas. Sarang dan tali sel nevus pada ujung rete ridgePeMeunNceN Npvt dengan atipia inti yang ringan sampai parah, disertai dengan fibrosis lamelar dan infiltrat radang menahun Nevi dibuang, biasanya untuk alasan kosmetik atau yang bervariasi di dalam dermis papillaris.bila ada indikasi klinis melanoma maligna. Jika pasienkuatir bahwa suatu nevus telah berubah, maka biopsi MelanomaMalignaeksisi direkomendasikan. Untuk lesi besar seperti neviberambut nksasa, maka biopsi insisi dapat dilakukan, Melanoma maligna (Gambar 8) masih merupakanbila keganasan dicurigai. Nevi tidak boleh disingkir- neoplasma kulit yang tak lazim, ditnana diagnosis dinikan dengan diiris dari pertnukaan kulit; pembuang-an sangat penting. Insiden melanoma telah meningkatdemikian menbatasi kemampuan ahli patologi unruk dramatis dalam dua dasawarsa lampau, Alasan tepat bagi peningkatan ini tidak diketahui, tetapi spekulasimenentukan kedalaman invasi secara tepat, jika lesi mencakup perubahan cara berpakaian dan peningkatan pemaparan ke sinar matahari.terbukti merupaka n melanoma. Melanoma maligna dapat muncul asli atau dalamHusu|,lcA.N Almne Teru Lnr.nr onN Memruoua nevus pigmentosus sebelumnya. Entpat jenis histologi dasar melanoma, yaitu: (1) penyebaran superfisialis, Nevi pigmentosi lazim ditemukan, dan melanoma (2) lentigo maligna, (3) akra lentiginosa dan (4) nodu-maligna relatif jarang; sehingga transformasi ganas laris. Melanoma maligna yang menyebar superfisialistahi lalat dapat jarang ditemukan. Tetapi sekarang di- kenal bahwa antan 20 sampai 40 persen pasien mela-noma maligna mempunyai bukti histologi news jinaksebelumnya yang menyertai pada tenpat melanoma.Ada peningkatan insiden melanonta rnaligna yang pasti dalam nevi pigmentosi kongenital raksasa; dalartr 5 sampai 40 persen dari nevi ini, timbul melanorna.

424 BUKU NAR BEDA]IGambar9. Keloid. seperti steroid intralesi, krioterapi ian radiasi telahmenjadi jenis terlazim di Anrerika Serikat. Lentigo dicoba dengan hasil bervariasi yang dilaporkan. Bila keloid sangat besar, maka diperlukan eksisi dengannraligna nlelanonla biasanya timbul dari lesi praganas cangkokan (Gambar 10). Dalam keadaan demikian,lenti go rrra li gna (fr ec kl e ntela noti k Hutchi nso n). eksisi dilakukan intralesi, yang meninggalkan batas utuh. Ini lampaknya mengurangi kemungkinan untuk Lrsi berpigrnen apa pun yang lelah bcrubah dengan kambuh. Tekanan elastik luar dengan waktu yang lamavariasi warna dan dengan perkcnrbangan nodulus atau dapat digunakan untuk mengobati parut hipertrofi, danulserasi, harus dieksisi. Setelah diagnosis ntelanoura juga membantu mengurangi kekambuhan keloid.dikonfirmasi, maka eksisi yang lebih lebar biasanyadiperlukan. Pembuangan kelenjar limfe regional dila- Keloid, parut hipertrofi dan parut\"norrnal\" menun-kukan jika ada limfadenopati atau jika lcsi ini tcbalnya jukkanspektrurn penyembuhan luka. Semua luka men- jadi berindurasi dan kenyal selama proses penyem-lebih dari 0,85 mn. Pembedahan tetap satu-satunya buhan. Tetapi pembentukan parut hipertrofi dan keloid (terutama) merupakan bukti produksi kolagen yangterapi yang berhasil untuk melanonra. terlalu banyak. Dalam kasus parut hipertrofi, pembe- saran sentral parut ini tidak bcrtumpang tindih denganTUMOR JARINGAN LUNAK batas asli Iuka. Luka ini merah dan gatal. ReaktivirasKeloid dalam luka sembuh sendiri dan dengan berlalunya waktu timbul resolusi sponlan. Jika gejala menjeng- Keloid nrcrupakan nodulus nrerah kenyal mcninggi kelkan, nraka penrberian steroid intralesi (triamsino-dcngan pcrurukaan halus urengkilat (Gambar 9) yang lon) scring akan meurpertahaukan resolusi dan rneng-mcluas scpefii janrur, nrelebihi batas luka asli, sehing- hilangkan gatal. Untuk luka besar seperti luka bakar,ga berbeda dari parut ltipertofi. Parut hiperlrofi mem- ruraka pakaian elastik yang cocok memberikan tekananpunyai penanrpilan klinis serupa, tetapi tidak nreluas di luar yang pasti, yang meredakan kecenderungan pem-luar batas luka awal. Keloid biasanya menyertai trau- bentuka n parut hipertrofi.nra sebclunrnya dan lebih lazim dalam kulit hitam. Ka-dang-kadang ada predileksi keluarga untuk pcntben- Fibromatukan kcloid. Fibronra murni kulit jarang ditemukan (iika ada). Terapi keloid dapat sulit, karena kekambuhan sete- Fibronra lunak (akrokordon, papilonra fibroepitel, ton-lah cksisi sangat sering ditenrukan. Berbagai terapi jolan kulit) nrerupakan lesi yang lazim timbul dengan peningkatan usia pada lcher dan daerah aksila. Secara histologi, lesi ini mcnrperlihatkan langkai fibrovas- kular yang ditutupi dcngan epitel berlapis skuaurosa. Mudah diterapi dengan biopsi rata dengan kulit. Dermatofibronn (histiositoma fibrosa, hernangio- ma sklerotikan) timbul pada kulit sebagai nodulus ke- nyal, indolen, abu-abu--coklat (Gambar 11). Biasanya tinrbul pada ekstrcmitas dan bisa berhubungan atau tidak dengan riwayat trauma. Secara histologi lesi ini nrenrpcrlihatkan carnpuran bervariasi dari fibroblas, kolagen, histiosit dan penrbuluh darah. Terapinya ek- sisi sedcrhana. Lipoma Liponra adalab tunror kulit yang lazim ditemukan, yang tcrdiri dari sel lemak nratang. Tulnor ini merupa- kan massa lunak tak nyeri yang timbul tunggal dan ja- rang urajeuruk serta biasanya dieksisi untuk alasan kosnreti k. Kada ng-kada ng meni mbu I ka n gejala ketak- nyamanan lokal, mungkin karena tekanan pada saraf kulit. Hibcrnorns adalah jenis lipoma, dengan sel yang nrcnyerupai lemak coklat dari hewan hibcmasi. Sel

KEI^AINAN BEDNT PADA KUUT 425 Epidermis Gambar 10. Gambar Dermispapilatis Dermis relikularis yang menggambar- Lapisan subkutan kan potongan melin- tang kulit yang me- nunjukkan berbagai ketebalan cangkokan kulit. Perhatikan bah- wa cangkokan selu- ruh tebal kulit men- cakup semua alat tambahan epidermis. Regenerasi epitel per- mukaan setelah cang- kokan kulit seluruh ke- tebalan hanya mung- kin dari tepi luka. Tempat donor untuk cangkokan kulit selu- ruh ketebalan biasa- nya ditutup seara primer (Dari Serafin, D.: The skin: Func- tional, metabolic and surgical onsidera- ton. Dalam Sabiston, D. C., Jr. (Ed.): Text- book of Surgery, 1sth ed. Philadelphia, W. B. Saunders Com- pany, 1986, halaman 1576.)seperti mulberi multivakuola ini pada kenyataannya Neurofibrotnaadalah sel lernak tak matang yang mungkin berkern- Neurofibroma merupakan turnor jinak yang secarabang karena kegagalan susunan enzim yang lrtenye- histologi terdiri dari campuran jaringan fibrosa, saraf dan sel Schwann. Tumor ini bisa timbul tunggal ataubabkan pernatanga rulya. nrajemuk yang disertai dengan bercak cafd au lait, yang penting bagi neurofibrornatosis (penyakit vonrlli.r.ili : \' Recklinghausen). Secara klinis lesi ini mempunyai r\"nN ,\ konsistensi lunak dan berwarna kulit (Gambar 12).is::i)r . $ Dalarn beberapa kasus, neurofibroma timbul sebagai nodulus subkutis di dalam saraftepi. Jarang ada rnassa :.,\"\"\"' ]il$, besar lembek, dimana dapat dipalpasi sanf menebal. f. yang berkelok-kelok. Neurofibroma pleksiformis ini l ;ti,.,i.$r dianggap diagnostik neurofibromatosis. Pada neuro- fibronra kulit soliter, eksisi sederhana bersifat kuratif.$ Pada pasien neurofibromatosis, pengawasan ketat di- perlukan untuk rnengamati degenerasi ganas tumor ini. \ Rekonstruksi plastik kadang-kadang diperlukan kare- na secara kosmetis hasilnya buruk.*tt.I:1'\\"f, i Tumor G anas J aringan LunakGambar 1 7. D erma lofi broma. Dermatofibrosarkoma protuberan adalah tumor jaringan lunak yang muncul dalam dennis danjaringan subkutis. Merupakan keganasan tingkat rendah serta mengekspansi epidemris dan jaringan Iunak yang rnen- dasarinya. Secara histologi, ada kurnpulan padat ja-

426 BUKUNARBEDNIringan fibrosa dengan pola storiformis yang meng-ganggu epidermis di atasnya dan menginvasi subkutis.Gambaran mitosis bervariasi, tetapi tak ada anaplasiayang terlihat pada tumor yang lebih ganas. Harus dite-rapi dengan eksisi lokal yang lebar, karena cenderungkambuh lokal dan telah diketahui bermetastasis setelahbeberapa kekambuhan. Beberapa ahli patologi percayabahwa tumor ini histiositoma fibrosa kulit yang ganas. H is t io s ito m a fibr o s a y an g I a n a s menrpa ka n tu mo rganas terlazim jaringan lunak. Fakta ini diketahui 10tahun yang Iampau. Turnor pleomorfik ini sebelumnyadidia gnosis seba gai va ria n liposarkoma, fibrosa rkomaatau rabdomiosarkorna. Muncul dalam jaringan lunakprofunda, terlazim di paha serta membentuk massabesar yang kemudian bisa mengulserasi kulit di atas-nya. Terapi awal harus eksisi lokal yang lebar, karenalebih dari setengah lesi kambuh lokal dan kemudianbermetastasis.TUMORVASKUI-4,R \Hemangiotna G ambar I 2. Neurofi broma. Hemangioma me rupa ka n tuntor vasku la r j i na k ter- lampau untuk mengobati hernangiorna, pada saat ini ja ra ng diguna kan, ka rena komplikasi jangka larna tera-lazim pada bayi dan anak. Ada dua jenis utama.Hemangioma kapiler sangat lazim dalam masa bayi ii),lNi\,r.i,.,,dan kanak-kanak, biasanya tin'rbul saat lahir sebagaiplak afau nodulus berbatas tegas nteninggi berwarna G a mbar I J, 17 ema ngroma kap i lermerah terang (Gambar 13). Dapat tumbuh cepat sertadikuatirkan oleh orangtua dan dokter. Secara histologi,lesi ini terdiri clari banyak kapiler kecil. Lesi port wine adalah lesi hitam rata kongenitalyang ada saat lahir dan terdiri dari saluran kecil berla-pis endotelium. Penekanan pada lesi akan menyebab-kan pemucatan. Tumor ini cenderung rnuncul lebihmenonjol sesuai dengan bertambahnya usia, berbedadari hernangioma kapiler, yang biasanya beregresi pa-da usia usia 5 tahun. Hemangioma knvernosum merupakan nassa lunakbiru yang dapat ditekan (Gambar 14), terdiri dari sa-luran besar berlapis endotel dan berdinding tipis.Ukurannya meningkat serta bisa berulserasi da n berda-rah; jarang beregresi. Limfangioma merupakan tutuorserupa yang terdiri dari saluran berisi limfe sebagaipengganti darah. Terbpi hernangioma memerlukan kesabaran danindividualisasi dalam tiap kasus. Kebanyakan hema-ngioma kapiler (terutama yang lebih kecil) akan bere-gresi pada usia 5 tahun, sering dengan penyembuhansentral dan fibrosis. Irsi yang terletak pada wajah,leher, tangan atau wlva yang fumbuh cepat, mungkinmemerlukan eksisi lokal untuk mengendalikannya.Walaupun radiasi digunakan secara luas dalam masa

KEIA,INAN BEDNT PADA KUUT 427 Amerika Serikat, tetapi endemik dalam bagian tenentu Afrika tengah. Tumor ini menjadi lebih penting dalam dasawana yang lalu karena pengenalan sindroma defisiensi imun akuisita (/,/DS). Banyak pasien AIDS tampil dengan infeksi organisme oportunistik dan/atau sarkoma Kaposi. Sarkoma Kaposi biasanya dimulai pada ekstremitas bawah, tetapi dapat timbul di tempat nlana pun pada kulit. ksi ini membesar, bersatu dan menjadi nodular. Kernudian lesi ini menyebar melalui organ dalam dan kelenjar lirnfe. Terapi harus diarah- kan ke eksisi lokal dan penyakit apapun yang menda- sa ri. Jenis ketiga angiosarkoura berkernbang pada eks- trenritas dengan edema menahun. Limfangiosarkoma bisa berkembang beberapa tahun setelah nastektomi radikal dalarn jaringan edematosa lengan ipsilateral. Nodulus kulit berwarna kebiruan, ukurannya cepat meningkat dan bisa berulserasi. Kematian biasanya timbul dalam 1 sampai 2 tahun setelah gambaran angiosarkoma sebagai hasil metastasis, terutama ke paru.G a mbar 7 4. H ema ngio ma kaventos u m. LESI IA,IN.I-A,INpi radiasi, serta fakta bahwa kebanyakan hemangioma Xantomakapiler akan beregresi. Terapi dengan kortikosteroidsistemik dalam dosis besar kadang-kadang akan me- Xantoma nerupakan tullror yang secara histologinimbulkan regresi pada lesi yang tumbuh cepat. Te- ditandai oleh kumpulan histiosit seperti buih (mengan-kanan elastik luar dengan pakaian yang cocok dapat dung lipid). Trdapat di mana-mana, yang muncul da-membantu nengurangi hemangioma kapiler dan se- larn seurua ras dan dalam kedua jenis kelarnin. Xan-ring dapat mencegah pernbesaran jenis kavernosum. tonra kadang-kadang disertai dengan kelainan familial atau didapat yang menyebabkan hiperlipidemia, seper- Nevus port wine nrerupakan masalah kosrnetik ti sirosis bilier, pankreatitis dan diabetes melitus. Te- tapi dalam kebanyakan individu, xantoma munculyang sulit. Penggunaan laser telah rnenyokong terapi tanpa sebab yang mendasari. Xantorna diklasifikasi- kan nenurut gambaran klinis dan lokasinya. Limalesi ini dan diharapkan bahwa terapi tenebut akan jenisnya adalah eruptif, tuberosa, tendo, plana dan xan- telasma. Xantoma eruptif satu-satunya jenis de-nganmencegah kebutuban pembedahan yang luas dan pen- korelasi klinis yang mantap dengan kadar trigli-seridacangkokan. Kosmetik bermanfaat dalam kasus lesi dan lipid plasma. Xantelasma merupakan plak kuningkecil. lunak yang timbul pada palpebra; lesi ini dapat diterapi dengan eksisi lokal.TumorVaslailarGanas KistaPilonidal Tumorvaskular ganas sangat jarang ditemukan dansebelumnya telah disubklasifikasi, tetapi unluk tujuan Kista pilonidal dan sinus penyertanya bersifat ko-praktis hanya tiga jenis yang disebutkan. Angiosar- ngenital dan berasal dari ektodennis, walaupun etio-koma adalah tumor ganas sel endotel, dan paling lazim logi tepat tak diketahui. Beberapa teori menggambar-timbul pada kepala dan leher orang tua. Terapinya kan bahwa kista ini dihasilkan oleh invaginasi ekto-adalah eksisi lebar. dermis akibat traksi dengan ligamentum kaudal, yang melekat ke vertebra bawah; babwa kista ini merupakan Sarkoma Kaposi (subtipe klinikopatologi tumor hasil invaginasi ektodermis garis tengah pada awalvaskular ganas) merupakan lesi progresif lambat pada perkembangan; bahwa kista ini abnormal berdasarkantungkai pria berusia 40 sampai 70 tahun. Asalnyarnungkin dari sel mesenkim multipotensial yang dapatberdiferensiasi ke dalam komponen vaskular dan ge-lendong tumor ini. Sarkoma Kaposi tak lazim di

428 BUKUNARBEDAH sel dermoid yang diam (dormant); dan bahwa ia timbul dian dalam dermis dan jai'ingan subkutis sekeliling- karena menetapnya sisa saluran saraf kolsigeus. nya) juga terlihat. Kemudian lesi ini memperlihatkan pembentukan parut, radang menahun dan granuloma- Kista dan sinus pilonidal timbul dalam garis tengah tosa serta traktus sinus yang dilapisi epitel skuamosa. posterior dekat ujung koksigeus; bila terobstruksi, ma- ka bisa sangat membesar, yang menyebabkan abses Terapi dini sangat penting. Antibiotika sistemik besar. Kista pilonidal bisa sulit dihilangkan secara be- dan tindakan drainase lokal penting dalam penatalak-dah. Secara histologi, sinus ini dilapisi dengan epitel berlapis skuamosa disertai rambut, folikel rambut dan sanaan. Setelah pembentukan parut dan pernbentukan kelenjar keringat. Biasanya kista dilapisi epitel kuboid traktus sinus telah meluas, maka perlu mengeksisiditambah folikel mmbut yang jarang. Dengan kekam- daerah yang terlibat.buhan, mungkin ada banyak saluran di sekeliling bo- kong dan regio sakralis, yang menyulitkan terapi. KEPUSTAI(AAN TERPILIHHidrad e nitis S up urativa Fitzpatrick, T.B., Eisen, A.Z,., Wolf, K., Freedberg, I. W., and Austen, K.F.: Dermatology in General Medicine,2nd ed. Hidra denitis supurativa menrpa ka n kela i na n me na- NewYork, McGrawHill, 1979.hun supuratif dan pembentukan parut pada daerah Goldsmith, L.A.: Biochemistry and Physiology of the Skin.yang mengandung glandula apokrin. Etiologi penyakit New York. Oxford Press. 1983. ini belum dipahami benar, tetapi rnungkin karena kom-binasi faktor seperti obstruksi keratin pada folikel ram- frver, W., and Schaumberg-Lever, G.: Histopathology ofbut yang diikuti oleh infeksi bakteri sekunder. Pasien'tampil dengan nodulus merah kecil atau pustula yang the Skin. 6th ed. Philadelphia, J.B. Lippincott C,ompany,kemudian mengalir. Kernudian'terjadi pembentukan 1984.traktus sinus dan pernbentukan parut. Histopatologilesi yang dini (walaupun jarang diperiksa) memperli- KEPUSTAKAANhatkan oklusi keratinosa duktus apokrin dan folikelrambut. Infiltrasi neutrofil (intraglandula dan kemu- 1. Green, M.H., Clark, W.H., Tucker, M.A., et al.: Acquired precursors of cutaneous malignant melanoma. N. Engl. J. Med.,312:91, 1985.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook