Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 5. Jaringan Ikat

Bab 5. Jaringan Ikat

Published by haryahutamas, 2016-04-02 00:44:04

Description: Bab 5. Jaringan Ikat

Search

Read the Text Version

Jaringan lkatSEL.SELJARINGAN IKAT SERAT Fibroblas Adiposit Kolagen Makrofag & Sistem Fagosit Mononuklear Serat Retikular SelMast Serat Elastin Sel Plasma SUBSTANSI DASAR JENIS JARINGAN IKAT Leukosit Jaringan lkat Umum Jaringan Retikular Jaringan MukosaBerbagai jenis iaringan ikat membentuk dan mempertahankan mengelilingi dan menyusup ke dalam organ-organ yangbentuk organ dalam tubuh. Fungsi mekanisnya adalah me- sedang berkembang. Selain menjadi asal dari semua jenis selnyediakan matriks yang menghubungkan dan mengikat jaringan ikat, mesenkim juga berkembang menjadi jenis seljaringan dan sel-sel lain pada organ dan memberikan pe- 1airy seperti sel darah, sel endotel, dan sel otot polos.nyangga metabolik bagi sel sebagai medium untuk difusi SEL-SFL JAR; NGAT{ ! KAT'nutrien dan produk limbah. Sejumlah sel dengan fungsi dan asal yang berbeda di jaringan Secara struktural, jaringan ikat dibentuk oleh tiga golongan ikat (Gambar 5-2 dan Tabel 5-1). Fibroblas berasal dari selkomponen: sel, serat, dan substansi dasar. Berbeda dari mesenkim yang tidak berdiferensiasi dan menghabiskanjaringan lain (epitel, oto! dan saraf ), yang terutama terdiri atassel, unsur pembentuk utama jaringan ikat adalah matriks hidupnya di jaringan ikat; sel-sel lain seperti sel mast,ekstrasel (ECM). Matriks ekstrasel terdiri atas kombinasi ber-bagai serat protein (kolagen, retikular, dan elastin) dan subs- makrofag, dan sel plasma berasal dari sei punca hematopoietiktansi dasar. Substansi dasar merupakan kompleks makro- pada sumsum tulang, beredar dalam darah dan bergerak kemolekul anionik (glikosaminoglikans dan proteoglikans), yang dalam jaringan ikat tempat sel-sel tersebut menetap dankental dan sangat hidrofilik, dan glikoprotein multiadhesif menjalankan fungsinya. Sel darah putih (leukosit) merupakan(laminin, fibronektin, dan lainJain), yang menstabilkan ECMdengan terikat pada protein resePtor (integrin) pada per- sel transien kebanyakan jaringan ikat; sel tersebut juga berasal,rrtlkuu. se1 dan komponen matriks lain. Selain peran struk- dari sumsum tulang dan bergerak ke iaringan ikat tempat sel-turalnya yang utama, molekul jaringan ikat mengemban fungsi sel menetap selama beberapa hari dan mati, biasanya melaluibiologis penting lain, misalnya sebagai reservoir faktor-faktor apoptosis.yang mengendalikan pertumbuhan dan diferensiasi sel. Sifat Fibroblas terhidrasi pada jaringan ikat berperan sebagai medium tempatberlangsungnya pertukaran nutrien dan limbah metabolisme Fibroblas menyintesis kolagery elastin, glikosaminoglikary proteoglikan dan glikoprotein multiadhesif. Fibroblas me- antara sel dan suplai darahnYa. rupakan sel yang paling banyak terdapat di jaringan ikat Berbagai macam dan jenis jaringan ikat di tubuh men- (Gambar 5-3) dan bertugas menyintesis komponen matriks cerminkan keragaman komposisi dan jumlah sel, serat, dan ekstrasel. Dalam sel-sel tersebut terdapat dua tahap aktivitas substansi dasar, yang bersama-sama menyebabkan adanya yang sering diamati-aktif dan tenang (Gambar 5-3b). Sel-sel perbedaan struktur, fungsi, dan patoiogi di jaringan ikat' dengan aktivitas sintesis yang tinggi secara morfologis berbeda dari fibroblas tenang, yang tersebar dalam matriks yang telah Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yaitu jaringan disintesis sel-sel tersebut. Beberapa ahli histologi memakai embrional yang dibentuk oleh sel-sel panjang terdiferensiasi, istilah fibroblas untuk menyebut sel yang aktif dan fibrosit yaitu sel mesenkim (Gambar 5-1). Sel-sel ini ditandai dengan untuk sel yang tenang. inti yang lonjong dengan anak inti (nukleolus) nyata dan Fibroblas aktif memiliki banyak percabangan sitoplasma yang iregular. Intinya lonjong, besar, terpulas-Pucat, dengan kromatin halus. Sel mesenkim memiliki banyak cabang sito- kromatin halus dan anak inti yang nyata. Sitopiasmanya plasma ramping dan terendam dalam sejumlah besar substansi ekstrasel yang kental dan mengandung sedikit serat' Mesenkim banyak mengandung RE kasar, dan apparatus Golgi yang berkembang baik. Fibroblas tenang, atau fibrosit lebih kecil terutama berkembang dari lapisan tengah embrio, yaitu mesoderm. Sel-sel mesodermal bermigrasi dari tempat asalnya, 84

JARINGAN IKAT / 85# ffi ,:t;,*lS d#::F' sel. Pada orang dewasa, fibroblas dalam jaringan ikat jarang membelah; mitosis akan berlanjut bila organisme tersebut .#, # ,#,@1 *%, { memerlukan tambahan fibroblas, seperti pada penyembuhanwffi' ffiH:r\": ,.+*f-,t de \"ffi 1uka. # Eiir Adiposit &45 Adiposit (L. adeps, lemak + Aun. kytos, sel) merupakan sel jaringan ikat yang dikhususkan untuk penyimpanan lemak w s netral atau untuk produksi panas. Selain sering disebut sel W' lemak, se1 tersebut memiliki kepentingan metabolik yang ber- E!... ffi ;:qi makna dan dibahas mendalam pada Bab 6. #'wq # sf Makrofag dan Sistem Fagosit Mononuklear Makrofag pertama kali ditemukan dan dikenali dari ke-e1I rqi+ \"+ mampuan fagositiknya. Makrofag memiliki cakupan ciri ic;. s morfologis yang sangat luas, yang sesuai dengan aktivitas fungsionalnya dan jaringan tempat sel tersebut berada. IGambar 5-7. Mesenkim embrionik. Mesenkim terdiri atas po- APLIKASIMEDISpulasi sel yang tidak berdiferensiasi, yang umumnya memanjang Bita cukup dirangsang. makrofag dapat bertambah besartetapi dengan banyak bentuk, memiliki inti eukromatik besar dan dan tersusun berkelompok membentuk sel epiteloid (disebut demikian karena agak mirip dengan sel-selnukleolus mencolok yang mengindikasikan tingginya tingkat epitel), atau beberapa makrofag menyatu membentuk selaktivitas sintesis. Sel-sel ini disebut sel mesenkimal. Sel mesen- raksasa multinuklear. Kedua jenis sel tersebut umumnyakimal dikelilingi oleh matriks ekstrasel yang dihasilkannya dan hanya ditemukan dalam keadaan patologis.yang mengandung banyak substansi dasar sederhana kaya Makrofag berfungsi sebagai unsur perlahanan- Se/hialuronan (asam hialuronat). Potongan ini dipulas dengan trikromMasson yang memulas serat kolagen menjadi biru dan sedikitnya tersebut memfagositosis debris sel, unsur matrikskolagen di mesenkim terlihat jelas. 200x. ekstrasel yang abnormal se/-se/ neoplastik, bakteri, dandari fibroblas aktif dan biasanya berbenLuk gelondong. unsur ineft yang memasuki organisme. Makrofag iuga merupakan sel penyaji-antigen, yang ikut-serta dalamProsessusnya lebih sedikit; inti lebih kecil, gelap dan panjang; proses pencernaan parsial dan presentasi antigen ke seldan sitoplasma lebih asidofilik dengan lebih sedikit RE kasar. lain (lihat Bab 14). Contoh khas sebuah sei pemroses- antigen adalah makrofag yang terdapat dalam epidermis Fibroblas menyintesis kebanyakan komponen iaringan ikatECM, termasuk protein, seperti kolagen dan elastiry yang kulit, yang disebut sel Langerhans (lihat Bab 1 8). Meskipun makrofag merupakan sel penyaji-antigen utama, banyakmembentuk serat kolagen, retikular, dan elastin, serta jenis sel lain sepefti fibroblas, sel endotel, asfrosfi dan sel epitel tiroid yang juga sanggup melakukan fungsi ini padaglikosaminoglikan, proteoglikan, dan glikoprotein substansi keadaan teftentu. Makrofag juga ikut sefta dalam per-dasar. Fibroblas merupakan target berbagai faktor per- tahanan yang diperantarai-sel terhadap infeksi oleh bakteri, virus, protozoa, jamur, dan metazoa (misalnyatumbuhan yang memengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi cacing parasit); dalam pertahanan yang diperantarai-sel APLIKASI MEDIS terhadaptumor; dan dalam produksi empedu ekstrahepatik, metabolisme besi dan lemak, dan destruksi eritrosit yang Kapasitas regeneratif iaringan ikat tampak ietas bita tua. jaringan dirusak oleh peradangan atau cedera traumatik. Bila dirangsang (karena penyuntikan zat asing atau Pada keadaan tersebut, ruang-ruang yang terbentuk infeksi), makrofag akan mengubah ciri morlologis dan akibat cedera di iaringan dengan sel-sel yang tidak metabolismenya. Makrofag kini disebut makrofag aktif membelah (misalnya ototiantung), akan diisi oleh iaringan dan memiliki ciri yang tidak ditemukan pada keadaan tidak ikat, yang membentuk suatu parut. Penyembuhan insisi aktif. Makrofag aktif tersebut, selain memperlihatkan pe' pada operasi bergantung pada kemampuan perbaikan jaringan ikat. Jenis sel utama yang terlibat dalam proses ningkatan kemampuan fagosrtosls dan pencernaan perbaikan adalah fibroblas. intrasel, juga menunjukkan peningkatan aktivitas enzim Bila rangsangannya memadai, seperti selama pe- /lsosom dan metabolisme. Makrofag iuga berperan nyembuhan luka, fibrosit kembali meniadi fibroblas, dan penting pada penghancuran debris dan komponen aktivitas stnfeslsnya pulih kembali' Dalam hal ini, bentuk ekstrasel yang rusak, yang terbentuk selama proses dan tampilan setnya kembali sepefti fibroblas. Mio- involusi flslo/ogls. Misalnya, selama kehamilan, uterus fibroblas, yaitu sel dengan ciri fibroblas dan otot polos, beftambah besar. Segera setelah partus, uterus meng- juga ditemukan pada penyembuhan luka. Sel ini memiliki alami involusi saat terjadinya penghancuran sebagian jaringan uterus oleh makrofag. Makrofag juga merupakan sebagian besar ciri morfologi fibroblas, tetapi mengandung mikrofilamen aktin dan miosin dan berlaku sebagai otot sel sekretoris yang membuat sejumlah zat, meliputi enzim potos. Aktivitas sel tersebut akan menutup luka setelah (misalnya kolagenase) dan sitokin yang ikut serta dalam terjadinya cedera iaringan, yakni suafu proses yang di- fungsi pertahanan dan perbaikan, dan makrofag tersebut sebut kontraksi Iuka. memperlihatkan peningkatan kemampuan membunuh sel tumor.

86 / BAB5 Basofil ffi ffi ffiserprasma \"f#fdi ffi, W #I Eosinofil ffi !Sel darah merah ffi- Megakariosit@Neutrofil Sel mast I Limfosit-B Limfosit-T Monosit + a\- \', I i ,.r 1 _,..f.., ..::. , -,_ '-. _:. - \t\"t*4/iI ''ir-\ .. \",.:\"'-'..,.1 \"::'\":' Sel Langerhans:*ffi Sel mesotel Qal endotel Sel otot polosWW Adiposit Osteoslt Osteoblas Kondrosit sel lemakl ) KondroblasGambar 5-2, Turunan sel jaringan ikat. Gambar yang disederhanakan dari turunan sel jaringan ikat, meliputi sel yang berasal dari selmesenkim embrionik multipoten dan sel punca hematopoietik sumsum tulang. Panah terputus-putus menandakan bahwa terdapatjenis sel intermedia di antara contoh-contoh yang tampak. Sel-sel tidak digambar sesuai proporsi sebenarnya, misalnya adiposit,megakariosit, dan osteoklas di gambar lebih besar daripada sel lain yang diperlihatkan.

IJARINGAN IKAT 87 Pada mikroskop elektrory makrofag ditandai dengan per- Sel Mastmukaan yang tidik teratur dengan lipatary tonjolan dan Sel mast merupakan sel jaringan ikat berbentuk bulat sampai lonjong, berdiameter 20-30 pm, yang sitoplasmanya dipenuhilekukan, yang menandakan aktivitas pinositosis dan fago- granufsekretori basofilik. lnti bulatnya yang agak kecil terletaksitosisnya berdasarkan morfologi. Makrofag umumnya me- di tengah dan dapat ditutupi granul sitoplasmanya (Gambarmiliki apparatus Golgi yang berkembang baik, banyak lisosom' 5-5).dan RE kasar (Gambar 5-4).Makrofag berasal dari sel-sel prekursor sumsum tulang Granul sekretori sel mast berdiameter 0,3-2,0 pm' Bagianyur,g ,o\"mbelah, dan menghasilkan monosit yang beredar di dalamnya tampak heterogery dan bersifat padat-elektron'iala*m darah. Sel-sel ini menembus dinding venula dan kapiler Fungsi utama sel mast adalah pelepasan setemPat banyak zat bioaktif dengan peran pada resPons inflamatorik, imunitaske dalam jaringan ika! tempat sel tersebut menjadi matangdan memiiiki ciri morfoiogis sebuah makrofag. Jadi, monosit bawaan, dan perbaikan iaringan. Granul sel mast bersifat metakromasia karena banyak me-dan makrofag adalah sel yang sama dengan tahap pematangan ngandung radikal asam dalam glikosamino glikan tersulf asinya,y' ang berbedi. Makrofag terkadang disebut sebagai'histiosit'' yang tersebar di seluruh tubuh, terdapat dalam yaitu granul ini dapat mengubah warna beberapa anilin basa i4akrofag, (misalnya biru toluidin) dari biru menjadi ungu atau merah' Granuli tersebut tidak dapat tertahan kuat dengan fiksatifsebagian beiar organ. Bersama dengan sel turunan-monosit umum sehingga sel mast sering sulit diidentifikasi. Granula sellainn\"ya, makrofag rnembentuk suatu famili sel yang disebut mast mengandung berbagai jenis senyawa yang memperkuatsistem fagosit mononuklear (Tabel 5-2)' Semua sel ini me- aspek lain respons peradangan setemPat. Sebagian daftarrupakan tul yuttg berumur-panjang dan dapat bertahan ber- molekul penting yang dilepaskan dari granula ini mencakup:bujan-bulan di jiringan. Dalam sebagian besar organ, sel-sel ' Heparin, suatu glikosaminoglikan tersulfasi yang bekerjaini sangat penting untuk proses ambilan, Pemrosesan, dan pe-nyaliarianiigen untuk aktivasi limfosit. Di berbagai organ, sel setempat sebagai antikoagulan.yang mirip-makrofag memiliki sebutan khusus, misalnya sel ' Histamin, yang meingkatkan permeabilitas vaskular dank rp-\"ff\"r ali nati, sef mikroglia di susunan saraf pusat, selLangerhans di kulit, dan osteoklas di jaringan tulang' Namun' kontraksi otot polos.se-iranyu berasal dari monosit. Transformasi monosit menjadi . Protease serin, yang mengaktifkan berbagai mediatormpraokterioryfa\"grrkdrriruja.tritn\"gi adnn ikat melibatkan peningkatan sintesis t peningkatan jumlah kompleks Golgi inflamasi.dan lisosom. Makrofag yang tipikal berdiameter antara 10 dan . Eosinofil dan faktor kemotaktik neutrofil yang menarik30 pm dan memiliki inti berbentuk lonjong atau bentuk-ginjal, leukosit tersebut.yang terletak eksentris.ili'ii,, o, ffi'm Wu #t dM{F*6il$ds-* \"*#tffitr :i. ,i.; *#' + .s*ne , *d$FM { i,,, ll',$ffi !@sW wii ,ifr i: i; i.f ffi l; i,'.}ii'i, tlil'il,i,{ rr ilidepanGkitostasiateoutamrbnakfugibtsbiatfearno,lyrbsadedi5tnane-ngtlr3uemkbsb.uiiehsFglsi.etiakbFledroriciobnbdirbldeaodldonbaeanlsanskg.siga't.oJanaaipnnkrpltiatniiainfsg(dtmpmiaaahnaeneprateouiekhotparo)saotnilkjnigedaroaoelnafnmnisligskayateteainyklrnlabigbhyneeaasgdrta,nikpmragtusedelatkenakusnyporegaHlimaanp&gngprEeoit\"inmsne(ideipbsaneas)lc:uaruaokmsFllreoioblskdmri.oytuoabaSatplniaeklagasl rsbbasamueehknsdatddaiafaimrndrsgdeaeyannpdanyanitebengsrenjuiatnasopntanpaugngliakg.sabtaem(ektarsrakbk)ia:saadbFssiaanoibnkstfiirgoo,loiklfsabilduigl(kaabae,sp)ntusaabet(dmidCadaasoi)lbanaryefhgnoadkylnaolaaegkgnuaimkmnfoyie,besamrninsto.gpegbiepKslabreielsiirahdmtisauianatapktannaraikyydkntaasaif400x. H&E.

88 / BAB5Tabel 5.1 . Fungsi sel jaringan ikat Produk serat dan substansi dasar StrukturalSel Plasma Produksi antibodi . I rylqL:.qi: (ry131?.t3tlLimfosii (beberapa jenis)Leukosit eosinofil Produksi sel imunokompeten I r\"yr i:g (q:f ?F.tl t) L-\"9.Leukosit neutrofil lkut serta dalam reaksi alergi dan vasoaktif, modulasiMakrofag aktivitas $el mast dan proses radang lmunologis (pertahanan)Sel mast dan leukosit l:-sg-lit*i: :_y_gstansi asing, bakteri Pertahananbasofil PertahananAdiposit Sekresi sitokin dan molekul lain, fagositosis substansi asing dan bakteri, memproses dan menyajikan antigen kepada sel lain Pembebasan molekul farmakologis aktif (mis., histamin) Pertahanan (partisipasi dalam reaksl alergi) Penimbunan lemak netral Cadangan energi, produksi panasTabel 5.2. Distribusi dan fungsi utama sel-sel sistem fagosit mononuklearMakrofag Jaringan ikat, organ limfoid, paru, sumsum Prekursor makrofag tulang Produksi sitokin, faktor kemotaktik, dan beberapaSel Kupffer molekul lain yang berpartisipasi dalam peradanganSel mikroglia Hati (pertahanan), pemrosesan dan penyajian antigenSel Langerhans Jaringan saraf susunan saraf pusatSel dendritik Kulit Seperti makrofagOsteoklas Kelenjar limfe Memroses dan menyajikan antigenSel datia multinuklear Memroses dan menyajikan antigen IyL:p (q gl y\"3_t_y qL _?99_\"_'_?pa m a krof a g ) Mencerna tulang Pemisahan dan pencernaan benda asing Jaringan ikat (penyatuan beberapa makrofag)' Leukotrien Cr, Do, dan Er (atau sknr, renctirtg sttltstance of kelas IgE (antibodi) oleh sel plasma. IgE terikat erat pada permukaan sel mast. Pemaparan kedua terhadap antigen annphylaxis, SRS-A) yang juga memicu kontraksi otot tersebut berakibat terikatnya antigen pada IgE di sel mast. Kejadian ini memicu pelepasan granul-granul sel mast, yang polos. akan membebaskan histamin, Ieukotrien, ECF-A, dan heparin (Gambar 5-6). Degranulasi se1 mast juga terjadi sebagai akibat Sel mast terdapat di banyak jaringan ikat, tetapi umumnya keria molekul komplemen yang ikut berparfisipasi dalam reaksi imunologis yang dibahas pada Bab 14. Histamin me-banyak berada dekat pembulr-rh darah kecil di kulit dan nyebabkan kontraksi otot polos (terutama bronkiolus) danmesenterium (sel mast perivaskular) dan di mukosa yang mendilatasi serta meningkatkan permeabilitas (terutama venula pascakapiler). Histamin yang dibebaskan segera di-melapisi saluran cerna dan saluran napas (sel mast mukosa). inaktilkan segera setelah dilepaskan. Leukotrien menimbul-Ukuran rerata dan kandungan granul kedua populasi sel ter-sebut ag;ak berbeda. kan kontraksi lambat di otot polos, dan ECF-A menarik Sel mast berasal dari sel progenitor sumsum tulang. Sel eosinofil darah. Heparin adalah antikoagulan darah, tetapiprogenitor ini beredar dalam dara[ menembus dinding venula pembekuan darah tetap berjalan normal pada manusia selamadan kapiler, dan masuk ke dalam jaringan ikat, tempat sel syok anafilaktik. Se1 mast tersebar luas di tubuh manusia tetapitersebut berproliferasi dan berdiferensiasi. Meskipun se1 pro- khususnya banyak terdapat di dermis dan saluran cerna sertagenitor memiliki banyak persamaan dengan leukosit basofil, saluran napas.kedua jenis sel tersebut berasal dari sel punca yang berbeda. Sel Plasma Pelepasan mediator kimia yang disimpan dalam kebanyakan SeI plasma adalah sel lonjong dan besar, dengan sitoplasmasel mast menimbulkan reaksi alergi yang dikenal sebagai basofilik karena banyaknya kandungan RE kasar. Apparatusreaksi hipersensitivitas cepat, karena reaksi ini timbul dalambeberapa menit setelah masuknya suatu antigen pada individu Golgi yang bersisian dengan inti dan sentriol menempatiyang tersensitisasi sebelumnya dengan antigen yang sama.Banyak contoh reaksi hipersensitivitas cepat demikian; contoh daerah yang tampak pucat pada sediaan histologi biasayang dramatis adalah syok anafilaktik, suatu kondisi yangberpotensi fatal. Proses anafilaksis terdiri atas urutan kejadian (Gambar 5-7).berikut: Pemaparan pertama terhadap antigen (alergen),seperti bisa lebah, berakibat pembentukan imunoglobulin

JARINGAN IKAT / 89 .;..3''$*:s',-' s,s*2,{ r;1&,1,.'i9,, #W^di)lf':f.if&'a\"_:*tafAfti%tF*'';dte,Gambar 5-4. Ultrastruktur makrofag. Gambaran khas makrofag yang terlihai dengan TEM sebuah sel tersebut adalah inti (N) dananak inti (Nu) yang mencolok dan sejumlah lisosom sekunder (L). Panah menunjukkan vakuol fagositik di dekat tonjolan dan indentasipermukaan sel. 1 0.000x.APulilsl MEDIS :: sangat meningkat selama peradangan, yang merupakan suatuSel plasma berasal dari limfosit B dan berfungsi me- reaksi pertahanan vaskular dan sel terhadap benda asing, yang kebanyakan berupa bakteri patogen atal7 zat kimia iritatif.nyintesis antibodi. Antibodi adalah imunoglobulin yang di-hasilkan sebagai respons atas masuknya antigen Setiap Tanda klasik peradangan pertama kaii dikemukakan olehantibodi bersifat spesifik untuk satu antigen, yang meniadi Celsus pada abad pertama berupa kemerahan dan pem-alasan bahwa antibodi dihasilkan dan bereaksi secaraspeslflk terhadap molekul dengan epitop yang serupa bengkakan dengan rasa Panas dan sakit (rubor et tumor cum(lihat Bab 14). Hasit reaksi antigen-antibodi bervariasi'Yang penting adalah kapasitas reaksl tersebut untuk me- calore et dolore).netralkan efek buruk antigen' Suatu antigen yang berupa Peradangan diawali dengan pelepasan setempat mediatortoksin (misatnya tetanus, difteri) dapat kehilangan kimia peradangan, berbagai macam zat (terutama dari sel kapasitasnya untuk merusak bila bergabung dengan setempat dan protein plasma darah) yang menginduksi be- berapa kejadian peradangan yang khas, misalnya peningkatanantibodi yang sesuai. aliran darah dan permeabilitas vaskular, kemotaksis, dan fagositosis. Inti sel plasma umumnya sferis dan terletak eksentris' '''i i,,!; ji*uu\"uiiiri'ffi ,riiBanyak inti tersebut mengandung regio heterokromatin perifer Peningkatan permeabilitas vaskular disebabkan olehpadat yang diselingi daerah eukromatin yang lebih terang' kerja zat vasoaktif, misalnya histamin, yang dilepaskankonfigurasi tersebut memberi tampilan inti sel plasma seperti dari sel mast dan leukosit basofil. Peningkatan aliranbagian muka jam. Terdapat beberapa sel plasma di kebanyakan darah dan permeabilitas vaskular menyebabkan pem-jaringan ikat. Jangka hidup reratanya berlangsung singkat, bengkakan setempat (edema), kemerahan, dan panas'yaitu 10-20 hari. Rasa saklf terutama dihasilkan dari keria mediator kimia pada ujung-ujung saraf. Kemotaksis (Yun. chemeia,Leukosit alchemy, + taxis, susunan yang teratur), fenomena yangJaringan ikat normalnya mengandung leukosit yang masuk menyebabkan ditariknya ienis se/ speslfrk oleh beberapadari pembuluh darah melalui diapedesis. Leukosit (Yun' lelkos, motekut, beftanggung iawab atas migrasi seiumlah besarptttii, + kytos), atau sel darah putih, merupakan sel pengembara y'enls se/ spesifik ke daerah-daerah peradangan' Akibatddiainu.ivnegni.u,laikapta. sSceal-skeal pinilei rb,erumnitguraksmi meemlaalsuui kdiinjadriinnggakanpiikleart kemotaksis, leukosit menembus dinding venula danmelalui suatrproses yang disebut diapedesis. Proses tersebut kapiter metatui diapedesis, dan menyusup ke daerah pe- radangan. i:riri Uiil

90 / BAB5sGamhar 5-5. Sel mast. Sel mast merupakan komponen jaringan ikat longgar, yang sering berada dekat pembuluh darah kecil (BV). (a):sel-sel ini biasanya berbentuk oval dengan sitoplasma yang terisi granul basofilik kuat. 400x. pT. (b): secara ultrastruktural, sel mastymaenmgpteerrliphualtaksantatmitipkakkechiledtei rsoegkeenlilindgenignatin(NT)EdMi sadmanpinbgergvraarniausl isditoi pslealsmmaas(tGd),arkiebceurabliagmaitio.klaornindgriaan;(Mp)ayOaangpetemrkbaedsaanrgundyiju\"nmgpalie. bGihraknuualat,sejumlah granul dapat memperlihatkan substruktur (sisipan) berbentuk gulungan yang khas dan mengandungdan proteoglikan. ECM di dekat sel mast ini mencakup serat elastin (E) dan berkas serat kolagen (C). mediator seperti histamin oAntioen ;e* lgE Reseptor lgE --------- Adenilat siklase - ATp '- + protein Pen;ratuan granul t terfosforitasi /\V. / \ \ protlin Mikrofiumenl r-| _\\\\H'/-eHpaisritnamin -/r\ \\\ - kinase aktif -) \ ,'+ <\ATP l/ '. + 71=;rProteosrikan Protein er<soJitosisr/o o {\ f @-^ =*\- / @- {^kinase inaktif p Fosfolipase membran a{\ :**. -- I t_f If Leukotrien Reseptor lsEGambar 5-6' Sekresi sel mast. Sekresi sel mast dipicu oleh paparan ulang terhadap antigen dan alergen tertentu. Molekul antibodi lgEdalam suatu respons inisial terhadap suatu alergen seperti serbuk sari atau bisa ular terikat pada reieptor permukaan untuk lgE (i),300.000 lgE di antaranya terdapat di setiap sel mast. Saat paparan kedua terhadap alergen terjadi, molekul lgE mengikat antigen ini jandnbaeyebneb(ra3ab)pkamaanrespsurekopndtyouarkslCgi Ead2ac'nedpapanet leebkepsraiokssaaittnaonsle-issuilkasonetgjruiem(n2la)(.h5H).garlKatoenmruspleo(b4nu)et.nSmeyelananginagkitdtuifil,keafponassfaokdlaiepnnaidslaeatrbsi igekrklaaesnrejua,l,ypsaaendrgatamfoleesnufoikmloipbtriuidelknma, nesmefogbsrefaornarilamsspeienpsjarifoidktei, iaynkastnipfgepsmaidfeika-lingkungan mikro setempat dan meningkatkan berbagai reaksi yang dikontrol setempat yang bersama-sama menjadi bagian responsinflamatorrk yang disebut reaksi hipersensitivitas cepat. ECF-A, eosinophil chemotactic factor of anaphylaxis.

JARINGAN IKAT I 91 Korncrn vnNc MrH/eeNruK FteRtL PntLnno Molekul kolagen pembentuk-fibril panjang mengelompok membentuk fibril yang jelas terlihat dengan mikroskop elektron atau mikroskop cahaya (Gambar 5-8). Kolagen tipe I paling sering dijumpai dan tersebar luas. Kolagen ini terdapat di jaringan sebagai struktur yang secara klasik disebut serat kolagen yang membentuk struktur seperti tendon, simpai organ dan dermis. KorncrN TeRrntr-FteRtL Kolagen terkait-fibril adalah struktur pendek yang mengikat permukaan serabut kolagen satu dengan yang lain dan dengan komponen lain dari matriks ekstrasel. Molekul dalam kategoriGambar 5-7. Sel plasma. Sel plasma banyak terdapat di bagian tuvilus usus yang meradang ini. Sel plasma ditandai dengan banyak- ,:ta;{a : i't-:'ithF:-Y,:.$t''di.i6.t'li't'w.i,;lia:.l,-S;i.,'..x*.0.:=,.ob:;'i.:'$,,1i'','.''1.:%*....,ri1i,',r,.1$'',:.\"'.:-,\"l.tr,'i,-,,,..,.,l;i,.;,.*.gi-1'-it,.,.,''{'t-l:1+*#rg;joli':nya sitoplasma basofilik yang terlibat dalam sintesis antibodi ffu ,,'Apparatus Golgi besar yang pucat (panah) di dekat setiap inti me-rupakan tempat glikosilasi terminal antibodi (glikoprotein). Selplasma dapat meninggalkan tempat asalnya di jaringan limfoid,bergerak ke jaringan ikat, dan memproduksi antibodi yang mem-perantarai imunitas. 400x. PT. Leukosit tidak kembali ke dalam darah setelah tiba dijaringan ikat, kecuali iimfosit. Sel-sel tersebut terus beredar diberbagai kompartemen tubuh: darah, limfe, organ fimfatik dancairan interstisial jaringan ikat. Limfosit terutama banyakberada di jaringan ikat saluran cerna. Analisis rinci daristruktur dan fungsi leukosit dan limfosit disajikan p adaBab 12dan Bab 14.SERATSerat jaringan ikat dibentuk dari protein yang berpolimerisasimenjadi struklur panjang. Ketiga jenis utama serat jaringanikat adalah kolagen, retikular, dan elastin. Serat kolagen danretikular terdiri atas protein kolagen, dan serat elast'in terutamaterdiri atas protein elastin. Serat-serat ini tersebar tidak meratadi berbagai tipe jaringan ikat dan jenis serat yang dominandijumpai biasanya menentukan sifat spesifik pada jaringan ter-sebut.Kolagen ir:i:;i.sljKolagen merupakan suatu famili Protein yang mengalami Gambar 5-8. Kolagen tipe l. Molekul kolagen tipe l, yaitu tipeseleksi selama evolusi untuk melaksanakan beberapa fungsi yang paling sering ditemukan, terakit mentbentuk struktur yang(khususnya fungsi struktural). Selama organisme multiselular lebih besar. (a): TEM memperlihatkan serabut yang dipotong se-berevolusi, suatu famili protein struktural, yang dimodifikasi cara longitudinal dan transversal. Pada potongan longitudinal, serabut memperlihatkan pita gelap dan terang yang berselingan,oleh pengaruh lingkungan dan kebutuhan fungsional yang dibagi lagi oleh guratan-guratan melintang dan potonganorganisme hewan dan berkembang untuk memperoleh melintang, ujung potongan setiap molekul kolagen dapat dilihat. Substansi dasar mengelilingi serabut sepenuhnya. 100.000x. (b):berbagai tingkat kekakuan, kelenturan dan kekuatan. Proteln Pada jaringan yang dipulas dengan H&E, serabut kolagen tipe Iini bersama-sama dikenal sebagai kolagen, dan contoh utama sering dapat dilihat beragregasi lebih lanjut menjadi berkas kolagenberbagai jenisnya dapat dijumpai pada kulit, tulang, tulang (C) besar pada serat yang sangat eosinofilik. Subunit untuk serat ini disekrbsi oleh fibroblas (panah) yang berhubungan dengannya.rawary otot polos, dan lamina basal. 400x. Kolagen merupakan protein yang terbanyak dalam tubuhmanusia, yaitu sebanyak 30%, yang berasal dari beratkeringnya. Kolagen diproduksi oleh beberapa jenis sel dandapal dikenali dari komposisi molekul, ciri morfologis, dis-tribusi, fungsi dan patologinya' Lebih dari 20 jenis kolagentelah diidentifikasi dan diberi nama dengan sistem penomoranRomawi; jenis-jenis yang terpenting disajikan pada Tabel 5-3'Kolagen tersebut diklasifikasikan menurut keempat kategoriberikut berdasarkan struktur dan fungsi umumnya.

92 / BAB5Tabel 5-3. Jenis kolagen.(l)1,[o2 (l)] Molekul 300 nm, fibril Serat nonargirofilik, Kulit, tendo tulang, Tahan terhadap bergurat 67 nm birefringen kuat dengan dentin regangan pikrosirius dan tebal[ct1 (ll!. Molekul 300 nm, fibril Gumpalan fibril longgar, Tulang rawan, korpus Tahan terhadap bergurat 67 nm birefringen vitreus reganganilt [tl1 (lll)]. Fibril bergurat 67 nm Fibril argirofilik, Kulit, otot, pembuluh Pemeliharaan struktural birefringen lemah, halus darah, sering bersama di organ yang dapat dengan tipe I melebar[cl (V)], Molekul 390-nm, Sering membentuk serat Jaringan fetal, kulit, Berperan dalam fungsi domain globular bersama dengan tipe I tulang, plasenta, kolagen tipe I Nterminal kebanyakan jaringan ikatXI ls1 (Xl)l lo2 (Xl)l Molekul300 nm Serat kecil Tulang rawan Berperan dalam fungsi kolagen tipe ll tcr3 (Xl)l[a1 (lX)] ta2 (lx)l Molekul200 nm Tak tampak, terdeteksi fulang rawan, korpus Glikosaminoglikan bulat, bersama kolagenla3 (lx)l dengan imunositokimia vitreus tipe llxil [cr1 (Xll[. Domain N-terminal Tak tampak, terdeteksi Tendo embrio dan kulit Berinteraksi dengan besar, berinteraksi dengan imunositokimia kolagen tipe I dengan kolagen tipe IXIV [o1(XlV)]u Domain N-terminal Tak tampak, terdeteksi Kulit janin dan tendo besar, molekui berbentuk palang dengan imunositokimia[o1 (Vll)]\" Domain globular 450 Tak tampak, terdeteksi Epitel Menambai lamina nm pada tiap ujungnya dengan imunositokimia basal epitel kulit pada[o1 (Vll)], stroma di bawahnya[o1(lv)] Jejaring ikatan-silang Tak tampak, terdeteksi Semua membran basal Penunjang struktur dua dimensi dengan imunositokimia halus, filtrasiini juga dikenal sebagai kolagen FACIT, suatu akronim untuk dikode oleh gen terkait dan memiliki variasi pada panjang dan'fibril-nssocinted collagens with interrupted triple helices'. sekuens asam aminonya.Komoen vANG MEN,,IBENTux FreRrr PeNnvenr Heliks tripel rantai a membentuk suatu molekul berbentukKolagen penambat merupakan kolagen tipe VII, yang terdapat batang; pada kolagen tipe I dan II, molekul prokolagen me- miliki panjang 300 nm dan lebar 1,5 nm. Molekul prokolagendi fibril penambat yang mengikat lamina basal pada serat dapat berupa homotrimerik, dengan ketiga rantai yang identik,retikular di jaringan ikat di bawahnya (Gambar 4-2). atau berupa heterotrimerik, dengan dua atau tiga rantai yang memiliki sekuens berbeda (Gambar 5-9). Berbagai kombinasiKornegn ynNc MeveeNtrux Jnrrnnn KrRnNcxn rantai prokolagen a di molekul prokolagen terutama berperanKolagen pembentuk-jalinan kerangka adalah kolagen tipe IV, pada berbagai tipe kolagen dengan sifat struktural dandengan molekul yang tersusun dalam jalinan yang membentukkomponen struktural utama lamina basal. fungsional yang berbeda. Pada kolagen tipe I II, dan IIf Sintesis kolagen, suatu aktivitas yang awalnya diduga molekul kolagen beragregasi dan terkemas membentuk fibrilhanya terjadi pada fibroblas, kondroblas, osteoblas, dan (serabut). Ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik pentingodontoblas, kini terbukti dijumpai dalam banyak sel. Poli- dalam agregasi dan pengepakan subunit tersebut. padapeptida yang awalnya dibentuk di ribosom RE kasar disebut langkah berikut, struktur ini diperkuat dengan pembentukanrantai prokolaBen a', yang saling terjalin di sisterna RE untukmembenfuk heliks tripel. Setiap asam amino ketiga di rantai a ikatan-silang kovalen, yakni suafu proses yang dikatalisis olehadalah glisin; dua asam amino lainnya yang banyak di kolagen lisil oksidase.mengalami hidroksilasi pascatranslasi menjadi hidroksiprolindan hidroksilisin. Berbagai rantai a telah diidentifikasi, yang Serabut kolagen adalah struktur tipis panjang dengan diameter yang berkisar dari 20 sampai 90 nm dan panjangnya dapat mencapai beberapa mikrometer; serabut itu bergurat melintang dengan periodisitas khas selebar 64-68 nm (Gambar

JARINGAN IKAT / 935-10). Guratan melintang dari serabut kolagen disebabkan oleh rantai polipeptida mencapai panjang mininum tertentu dan tetap terikat pada ribosom. Enzim yang terlibat adalahsusunan tumpang tindih dari subunit molekul kolagen prolil hidroksilase dan lisil hidroksilase dan reaksi ter-(Gambar 5-10). Pita gelap (padat-elektron) lebih banyak me-nahan pewarna berdasar-timah yang dipakai untuk studi sebut membutuhkan Or, Fe2*, dan asam askorbat (vitaminmikroskop elektron, karena lebihbanyak gugus kimiabebasnyayang bereaksi kuat dengan larutan timah ketimbang pada pita C) sebagai ko-faktor.terang. Pada beberapa tipe kolagery serabut-serabut ini ber-gabung dengan kolagen FACIT untuk membentuk serat. Pada -t. Glikosilasi sejumlah residu hidroksilisin berlangsung dengan berbagai tipe kolagen dengan sejumlah galaktosakolagen tipe I serat-seratnya bergabung membentuk berkas yang terikat pada hidroksilisin.besar (Gambar 5-10). Kolagen tipe II (dijumpai di tulang rawan) 4. Ujung terminal amino dan karboksil di setiap rantai o,terdapat berupa serabut tetapi tidak membentuk serat atau membentuk bagian non-heliks polipeptida, yang terkadangberkas. Kolagen tipe IV, yang terdapat di semua membran disebut propeptida ekstensi, yang dapat membantu me-basal, terakit dalam bentuk ieiaring yang menyerupai jala di mastikan bahwa rantai a yang cocok (cr1, o2) dirakit dalamlamina basal. posisi yang tepat sebagai heliks tripel. Selain itu, propeptida Karena kolagen tipe I sangat banyak, sintesisnya telah nonheliks membuat molekul prokolagen yang terbentuk,dipelajari secara mendalam. Sintesis protein penting tersebutberlangsung dalam beberapa tahap, yang diringkas dalam menjadi larut dan mencegah perakitan intrasel dan peng- endapan yang terlalu dini sebagai serabut kolagen. Pro-Gambar 5-11: kolagen ditranspor melalui jejaring Golgi dan mengalami1. Polipeptida yang disebut rantai o dirakit pada poliribosom eksositosis ke lingkungan ekstrasel. Di luar sel, protease spesifik yang disebut peptidase pro- yang terikat pada membran RE kasar dan ditranslokasikan kolagen membuang propeptida ekstensi, yang mengubah ke dalam sisterna dan peptida sinyal dipufuskan. molekul prokolagen menjadi molekul kolagen. Molekul2. Hidroksilasi prolin dan lisin mulai terjadi setelah asam tersebut kini mampu terakit sendiri menjadi serabut amino ini mencapai panjang rantai minimal tertenfu dan kolagen polimer, biasanya di tempat khusus dekat per- masih terikat pada ribosom. Hidroksilasi dimulai setelah mukaan sel.Gambar 5-9. Prokolagen. Pada bentuk kolagen yang paling banyak, tepi l, masing-masing molekul prokolagen terdiri atas dua rantaipeptida crl dan dan satu rantai peptida d2, masing-masing dengan massa molekul sekitar 100 kDa, yang terpilin sebagai heliks denganarah ke kanan dan disatukan oleh ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik. Setiap putaran lengkap heliks menempuh jarak 8,6 nm.Panjang setiap molekul tropokolagen adalah 300 nm dan lebarnya adalah 1,5 nm.Daerah lakunar-t1i ;- Daerah tumpang tindih ' .Kolagen+-+--_---_---^i--Fi +A- Berkasv- serat kolagen )E1_-.r-- i i*l- 300 nm +i-.1 ii i Serabutkolagen Daerah lakunat -tit- Daerah tumpang tindih if, (sekitar 10% panjang tropokolagen) 67 nmGambar 5-10. Perakitan molekul kolagen menjadi serat kolagen. Diagram ini memperlihatkan sekumpulan molekul kolagen,serabut, serat, dan berkas. Terdapat susunan tumpangtindih mirip tangga dari molekul kolagen mirip-batang, yang masing-masing ber-ukuran 300 nm (1). Susunan demikian berakibatterlihatnya ruang-ruang yang bergantian dan daerah tumpangtindih (2), yang menimbulkanguratan-guratan melintang yang khas untuk serabut kolagen dan memberinya periodisitas pita gelap dan terang selebar 67 nm, bilaserabut ini diamati dengan mikroskop elektron (3). Serabut bergabung dan berikatan-silang membentuk serat (4), yang pada kolagen tipel, bergabung membentuk berkas (5) yang umumnya disebut serat kolagen bila dilihat dengan mikroskop cahaya.

94 / BAB5 Pembentukan mRNA untuk setiap jenis rantai n *rl.*\ -^*-J Sintesis rantai o. prokolagen dengan propeptida di kedua ujungnya. Pemotongan peptida sinyal. \"\"-Y oh..9l* Hidroksilasi residu prolil dan lisil spesifik di retikulum endoplasma kasar. Bergantung pada vitamin C. Gal-Glu OH Perlekatan gula galaktosil dan glukosil yang dapat larut pada residu hidroksilisil spesifik oH Gat-cru tt Perakitan molekul prokolagen (triple helix). Propeptida nonheliks. Vesikel Transpor prokolagen terlarut ke kompleks Golgi. pengangkut Sentriol Pengepakan prokolagen terlarul di vesikel sekretori. Vesikel sekretori Vesikel sekretori yang dibantu oleh mikrotubulus dan mikrofilamen melakukan transfor molekul prokolagen terlarut ke permukaan sel. ir t Eksositosis molekul prokolagen ke ruang ekstrasel. Peptidase prokolagen memotong kebanyakan Peptidase I Peptidase peptida terminal nonheliks, yang mengubah prokolagen menjadi molekul kolagen yang tak larut, nrokolaoen prokolagen yang bergabung membentuk serabut kolagen. I ffi ffi9q!9qffi il Molekul kolagen Berkas mikrotubulus Struktur berserabut diperjelas dengan terbentuknya ikatan silang kovalen antarmolekul kolagen yang + dikatalisis oleh enzim oksidase lisil,Gambar 5-11' Sintesis kolagen. Hidroksilasi dan glikosilasi rantai o prokolagen dan perakitannya menjadi heliks tripel terjadi pada REkasar dan perakitannya lebih lanjut menjadi serabut terjadi di ECM setelah sekresi prokolagen. Karena terdapat banyak gen yang sedikitberbeda untuk rantai o prokolagen dan produksi kolagen berganiung pada sejumlah peristiwa pascatranslasi yang melibatkan sejumlahenzim lain, banyak penyakit dengan defek sintesis kolagen yang telah ditemukan.6. Padabeberapatipekolagen, serabutberagregasimembentuk 7. Struktur berserabut diperkuat dengan terbenfuknya ikatan- silang kovalen di antara molekul kolagen yang terakit, serat. Proteoglikan dan tipe kolagen tertentu (tipe V dan XI) berperan pada agregasi molekul kolagen untuk membentuk suatu proses yang dikatalisis oleh enzim ekstrasel oksidase lisil. serabut dan pada pembenfukan serat dari serabut. Kolagen FACIT membantu menstabilkanmolekul di serabut kolagen dan serat serta mengikat strukfur tersebut dengan komponen lain ECM.

JARINGAN IKAT / 95 Kolagen berserabut lainnya dibentuk pada proses yang cukup tipis untuk ditembus cahaya; sediaan ini dapat dipulasserupa dengan proses yang dijabarkan untuk kolagen tipe I' dan diperiksa secaralangsungdenganmikroskop. MesenteriumSebagai kesimpulan, sintesis kolagen melibatkan kaskade terdiri atas bagian sentral jaringan ikat yang dilapisi padamodifikasi polipeptida prokolagen yang unik pascatranslasi' kedua permukaan oleh epitel gepeng selapis, mesotel. Serat kolagen pada sediaan urai tampak berupa struktur silindrisSemua modifikasi ini penting untuk struktur dan fungsi berlekuk dan memanjang dengan panjang yang tidak tentu dan diameter yang bervariasi dari t hingga 20 pm.kolagen matur yang normal. Karena terdapat banyak langkahpadi biosintesis kolagery terdapat banyak titik kemungkinan Pembaruan dan pergantian kolagen pada jaringan ikatlerjadinya hambatan atau perubahan proses tersebut akibat normal umumnya merupakan Proses yang sangat lambat. Pada beberapa organ, seperti tendon dan ligamery kolagendefek enzim atau Proses PenYakit. bersifat sangat stabil, sedangkan di organ lairr, seperti ligamen Meskipun serat kolagen segar meruPakan untaian yang periodontal, laju pergantian kolagen sangat tinggi. Agar dapat diperbarui, kolagen harus didegradasi dulu' Degradasi diawalitidak berwarna, jika terdapat dalam jumlah besar (misalnya di oleh enzim spesifik yang disebut kolagenase/ yang merupakantendon), kolagen terlihat putih. Orientasi subunit di kolagen anggota gblongan enzim yang disebut metalloproteinaseyang sangat teratur tersebut membuat kolagen bersifat matriks atau MMP. Enzim ini memotong molekul kolagenbirefringen dengan mikroskop polarisasi (Gambar 1-7)' Dengan sedemikian rupa sehingga kolagen dapat didegradasi lebihmikroskop cahaya, serat kolagen betsifat asidofilik; serat ini lanjut oleh protease non spesifik.terpulas merah muda dengan eosin, biru dengan pulasantrikrom Mallory, hiiau dengan pulasan trikrom Masson, dan Serat Retikularmerah dengan merah Sirius. Karena berkas kolagen paniangdan berkelok, panjang dan diameter serat tersebut lebih baik Begitu dianggap berbeda dengan kolagen, serat retikular kinidipelajari dengan sediaan urai ketimbang irisan histologis diketahui terutama terdiri atas kolagen tipe III, yang mem-(Gambar 1-7). Mesenterium sering digunakan untuk tujuan bentuk jejaring yang sangat halus (berdiameter 0,5-2 pm) dantersebut; ketika diuraikan di atas kaca objek, struktur tersebut serat-serat yang terglikosilasi pada organ tertentu. Retikular tidak terlihat pada sediaan HE (hematoksilin-eosin), tetapi Srnfesls kolage n bergantung pada ekspresi beberapa gen mudah terpulas hitam oleh impregnasi dengan garam perak dan beberapa peristiwa pasca translasi' Oleh sebab itu, (Gambar 5-12). Karena afinitasnya terhadap garam perak, tak mengherankan bita seiumlah besar keadaan patologis serat-serat itu disebut argirofilik (\un. argyros, perak). Serat dapat menimbulkan slnfesis kolagen yang kurang atau retikular juga bersifat PAS (periodic acid-Schiff) positif, dan argirofilia dianggap terjadi karena kandungan yang tinggi dari abnormal. rantai gula yang terdapat pada serat-serat tersebut. Serat Mutasi tenentu di gen a1 (l) atau a2 (l) menyebabkan retikular mengandung 6-12% heksosa, yang berbeda dengan kandungan sebesar 1% pada serat kolagen. osteogenesis impertekta. Banyak kasus osfeogenesis imperlekta yang disebabkan delesi seluruh atau sebagian Serat retikular membentuk jejaring di sekitar sel parenkimal gen a1 (l). Namun, perubahan sebuah asam amino sudah berbagai organ (misalnya hati, kelenjar endokrin) dan terutama dapat menyebabkan bentuk teftentu penyakit ini ' terutama banyak pada kerangka organ hematopoietik (misalnya, limpa, mutasi yang mengenai glisin. Glisin harus terletak di posisi kelenjar getah bening, sumsum tulang merah). Di tempat yang ketiga untuk membentuk heliks tripel kolagen' terakhir disebut, jejaring dihasilkan oleh sel yang mirip- fibroblas yang disebut sel retikular. Susunan serat retikular Selain kelainan-kelainan tersebut, beberapa penyakit yang longgar menciptakan suatu jeiaring fleksibel pada organ- dapat disebabkan oleh penumpukan kolagen yang ber- organ tersebut dan organ lain yang dapat mengalami per- ubahan bentuk atau volume, seperti arteri, uterus, dan lapisan lebih-an. Pada sklerosis sistemik progresif, hampir otot usus. semua organ menumpuk kolagen dalam iumlah berlebih Penyakit Ehlers-Danlos tipe IV suatu defisiensi kolagen (fibrosis). Hat tersebut teriadi terutama di kulit, saluran tipe lll, ditandai dengan ruptur afteri dan usus (Tabel 5-4), cerna, otot, dan ginial, yang menyebabkan pengerasan yakni dua struktur yang kaya akan serat retikular. dan gangguan fungsi organ yang terkena. irlirriltltiffinliitlitnirflli.tiiiiii irii,,','ifilriilili$itlilliliril,iri li$ri,,ri,fill.liliitli]{r{fi'-i'i. Keloid adatah pembengkakan lokal yang disebabkan ketainan jumtah kotagen yang terdapat dalam iaringan Serat Elastin parut di kulit. Ketoid, yang paling sering dialami orang kulit hitam Afrika, dapat meniadi suatu masalah; tidak hanya Serat elastin juga lebih halus daripada rerata serat kolagen dan dapat mengubah penampilan, tetapi eksisi hampir selalu membentuk jejaring yang tersebar dengan berkas kolagen di diikuti dengan kekambuhan. banyak organ sering mengalami perlekukan dan peregangary seperti dinding arteri besar. Namanya mengindikasikan sifat Defisiensi vitamin C (asam askorbat) menyebabkan fungsional utama serat tersebut yang terdapat di organ-organ scurvy, suatu penyakit yang ditandai dengan degenerasi yang'ulet' ini (Gambar 5-13). jaringan ikat. Tanpa adanya vitamin tersebut, fibroblas menyintesis kotagen berkualitas buruk, dan serat yang Serat elastin terbentuk melalui beberapa tahap berurutan. mengalami defek tidak dapat diganti. Keadaan itu akan Pada tahap pertama, bagian pusat mikrofibril berukuran 10 nm membentuk sejumlah glikoprotein yang berbeda, terutama menyebabkan degenerasi umum iaringan ikat yang lebih nyata terjadi di tempat dengan laiu pembaruan kolagen glikoprotein besar yang disebut fibrilin (350 kDa). Fibrilin yang tebih tinggi. Ligamen periodontal yang menahan gigi mengikat elastin dan membentuk perancah (scffild) yang di kantongnya memiliki laiu pergantian kolagen yang relatif tinggi; akibatnya, tigamen itu sangat terpengaruh dengan adanya scurvy, yang berakibat copotnya gigi Asam askorbat iuga merupakan kofal<tor untuk prolin hidroksitase, yang diperlukan untuk sintesis kolagen yang normal. Tabel 5-4 mencantumkan seiumlah kelainan yang disebabkan oleh gangguan blostnfesis kolagen' iiiifii., i:,j,i lriii,i'ir1r,ri+iir:ii iiijllilll,,tfiiltlliliilllrillj ii,i.iitlii1'iiirillirlliiiii i'''

96 / BAB5diperlukan untuk deposisi elastin. Defek fibrilin berakibat APtlKAgl tYtEDlE ,, , ' ,, , ,,.terbentuknya fragmen-fragmen serat elastin. Pada tahap kedua Fibrilin merupakan famiti protein yang berhubunganperkembangan, pengendapan protein elastin secara tidak dengan scaffold yang diperlukan untuk disposlsi e/asfrn.teratur terjadi di antara mikrofibil, yang membentuk serat- Mutasi di gen fibrilin berakibatterjadinya sindrom Marfan, yaitu penyakit yang ditandai kurangnya tahanan di jaringanserat yang lebih besar. Selama tahap ketiga, elastin secara ber-angsur bertumpuk sedikit demi sedikit sampai membentuk yang kaya serat elastin. Karena arteri besar banyaksebagian besar berkas serat, yang selanjutnya dibungkus se- mengandung komponen sistem elastin dan karenaIubung mikrofibril tipis. Serat itu merupakan serat elastin, tekanan darah sangat tinggi di aofta, pasien dengankomponen terbanyak sistem serat elastin. Tahap-tahap pem- penyakit ini sering mengalami pembengkakan aorta yangTabel 5-4. Contoh ketainan klinis akibat defek pada sintesjs disebut aneurisma, suatu kondisi yang dapat mengancamkolagen. nyawa.Ehlers-Danlos Transkripsi atau Ruptur aorta dan/ bentukan serat elastin diperlihatkan pada Gambar 5-14. Ditipe lV translasi yang keliru atau usus dinding pembuluh darah besar, terutama arteri, elastin juga dari tipe lll terdapat berupa lembaran fenestra yang disebut lamellieEhlers -Danlos elastica.tipe Vl Hidroksilasi lisin Elastisitas kulit yang yang keliru bertambah, ruptur Mikrofibril pada fibrilin saja digunakan dalam sejumlahEhlers-Danlos bola mata orgary misalnya untuk menyangga lensa mata di tempatnya.tipe Vll Mikrofibril tersebut tidak elastis tetapi sangat resistan terhadap Penurunan aktivitas PeningkatanScurvy peptidase mobilitas daya tarikan, sedangkan serat elastin matur mudah teregang persendian, sering sbeebrbaaggaai iresisfaptonfisbrtielirnhaddaanpeltaesgtainn,gfaanm. iDli esnegraatnd-a\"pnagtgdoibneunktuuknOsteogenesis prokolagen mengalami luksasi dengan berbagai sifat fungsionalnya yang teradaptasi denganimperfekta kebutuhan jaringan setempat. Kurang vitamin C Ulserasi gusi, (kofaktor uniuk perdarahan Seperti kolagen, elastin mengalami pematangan di ECM. hidroksilase prolin) Molekul elastin berbentuk globular (massa molekul 70 kDa) Fraktur spontan, dan disekresi oleh fibroblas di jaringan ikat dan sel otot polos Perubahan satu insufisiensijantung pada dinding pembuluh darah. Molekul elastin kaya akan glisin dan prolin, dengan banyak regio yang memiliki nukleotidadalam konformasi gelung acak (seperti konfigurasi kiret alami). gen untuk kolagen tipe IGambar 5-12' Serat retikular. Pada irisan korteks adrenal (a) dan kelenjar getah bening (b) yang dipulas dengan perak, gambaranyang mencolok adalah jejaring serat retikular yang menyediakanlll yang sangat terglikosilasi, yang menghasilkan sifat argirofilia. kerangka untuk perlekatan sel. Seraf retikular mengandung koiagen tipe lnti sel juga tampak gelap tetapi sitoplasmanya tidak terpulas. 100x.

JARINGAN IKAT I 97Molekul elastin berpolimerisasi membentuk serat atau struktur molekul substansi dasar bersifat transParan dan kaya akan airseperti lembaran; keduanya dapat diregangkan oleh dayaeksternal. Elastin mengandung dua asam amino yang tidak yang terikat. Campuran ini mengisi ruang di antara sel danbiasa, desmosin dan isodesmosin, yang dibentuk saat ikatan serat jaringan ikat daru karena bersifat kental, campuran itusilang kovalen terbentuk di antara empat residu lisin pada bekerja sebagai pelumas dan sawar bagi masuknya benda- benda asing. Bila difiksasi dengan baik untuk analisis histologlberbagai molekul elastin (Gambar 5-15). Kedua asam amino komponen-komponennya mengumpul dan mengendap ditersebut secara efektif membentuk ikatan-silang pada subunitelastin dan membuat kualitas elastin menjadi mirip karet. jaringan sebagai materi granular yang tampak dalam sediaanElastin tahan terhadap Pencernaan oleh kebanyakan protease,tetapi mudah dihidrolisis oleh elastase pankreas. TEM sebagai filamen atau granul padat-elektron (Gambar 5-16).SUSSTANSI A,&SAK GAG (mula-mula disebut mukopolisakarida) adalahSubstansi dasar ECM merupakan camPuran makromolekul polisakarida linear yang dibentuk oleh rentetanunit disakarida,kompleks yang sangat terhidrasi dan transparan, terutama yang biasanya terdiri atas sebuah asam uronat dan sebuahdalam tiga golongan: glikosaminoglikan (atau GAG), proteo- heksosamin. Heksosamin dapat berupa glukosamin atauglikan dan glikoprotein rnultiadhesif. Campuran kompleks galaktosamin, dan asam uronatnya dapat berupa asam glukuronat atau iduronat. GAG yang terbesar, paling unik dan paling sering dijumpai adalah asam hialuronat (atau hialuronan). Dengan berat molekul dari 100 hingga 1000 kDa, asam hialuronat merupakan suatu polimer panjang disakarida ff\"Gambar 5-i3. Serat elastin. Serat atau lamela (lembar) elastin menambah ketahanan jaringan ikat. Serat ini sulit dikenali pada materiyang dipulas dengan H&E dan biasanya diperlihatkan pada sediaan yang dibuat dengan menggunakan senyawa seperti aldehid fusinyang memulas elJstin menjadi magenta gelap. (a): Panjang dan densitas serat elastin halus paling jelas dilihat pada sediaan urai jaringanikat di mesenterium yang tipis. 200x. Orcein-H&E. (b): Pada pembesaran yang lebih kuat, potongan serat elastin dapat dilihat di antaraberkas kolagen eosinofilik pada dermis. 400x. Aldehid fusin & eosin. (c): Serat dan lamela elastin banyak terdapat di antara lapisan ototpolos di dinding arteri elastis seperti aorta\" 200x. Van Gieson-H&E' , b-Gambar 5-14. pembentukan serat elastin. Tahaptahap pembentukan serat elastin dapat dilihat dengan TEM. (a): Pada awalnya,serat-serat yang berkembang terdiri atas sejumlah mikrofibril yang terdiri atas glikoprotein fibrilin yang disekresi oleh fibroblas, sel ototpolos atau iet tain. (b): Dalam perkembangan selanjutnya, gumpalan elastin amorf ditambahkan ke mikrofibril. Elastin disekresi oleh seldan, seperti molekul prokolagen, cepat berpolimerisasi. (c): Elastin mengumpul, dan akhirnya menempati bagian tengah serat elastin,yang menahan mikrofibril fibrilin pada permukaan. Serat kolagen, yang terlihat pada potongan melintang, juga ditemukan' 50.000x.

98 / BAB5 IRegans l*,,\"n. inti protein memiliki sejumlah rantai kondroitin sulfat dan. llt, i\"'''\".1l;: - ;:'.t'- YI Molekul elastin keratan sulfat serta selanjutnya berikatan melalui suafu ikatan lkatarn silang )-' tunggal protein pada asam hialuronat. Proteoglikan permukaan sel ieperti sindecan terdapat pada permukaan binyak jenis sel,.:L\".4;3 \_ :*,1-... - terutama sel epitel. Inti protein di proteoglikan permukaan sel merentangi membran plasma dan mengandung suatu juluran Y-,. --.. sitoplasmik pendek. Sejumlah rantai heparan sulfat melekat pada juluran ekstrasel inti protein.-m Selain ber{ungsi sebagai komponen struktural ECM dan selGam ba r 5-1 5. Dasar molekular elastisitas. Subunit glikoprotein penambat pada matriks, proteoglikan ekstrasel dan permukaan juga mengikat dan menyimpan protein penghantar sinyafelastin digabungkan oleh ikatan kovalen yang terbentuk antararesidu lisin dengan subunit berbeda, yang dikatalisis oleh lisil misalnya faktor pertumbuhan fibroblas (FGF). Degradasioksidase. Hal tersebut menghasilkan jejaring elastin yang luas proteoglikan melepaskan faktor pertumbuhan ini, yang laludengan ikatan silang yang berdaya tahan. (lkatan semacam itu menstimulasi pertumbuhan sel baru dan sintesis ECM.memunculkan asam amino yang tidak biasa, desmosin dan iso-desmosin.) Setrap molekul elastin di jejaring iersebut memiliki Glikoprotein multiadhesif memiliki karbohidrat yangberbagai domain geiung-acak yang melebar dan berkontraksi; hal melekat, tetapi berbeda dengan proteoglikary bagian proteintersebut memungkinkan keseluruhan jejaring meregang dan me- umumnya mendominasi. Gugus karbohidrat glikoprotein ter_nyusut seperti pita karet. sebut sering berupa suatu struktur bercabang. Beberapaglukosamin- glukuronat. Asam hialuronat ini disintesis secara glikoprotein berperan penting dalam adhesi sel padalangsung ke dalam ECM oleh suatu kompleks enzim, substratnya. Fibronektin (L. fibra, serat, + nerus, hubungan)hialuronat sintase, yang berada di membran sel. Asam merupakan suatu contoh glikoprotein penting yang disintesis fibroblas dan beberapa sel epitel. Molekul dimerik ini, denganhialuronat membentuk suatr-r jejaring padat kental polimer massa molekul 222-240 kD a, memiliki tempat perlekatan untukyang mengikat sejumlah air, yang membuatnya berperan GAG, dan integrasi membran sel, yaitu molekul tersebut bersifat multiadesif. Interaksi di tempat-tempat ini membantupenting dalam terjadinya diftisi molekul pada jaringan ikat memperantarai adhesi dan migrasi sel normal dan membuat fibronektin tersebar berupa jeiaring dalam ruang antarsel didan pelumasan berbagai organ dan sendi. banyak jaringan (Gambar 5-18a). Gtikoprotein multiadhesif lainnya, laminin merupakan glikoprotein besar trimerik yang Semua GAG lain jauh lebih kecil (10-40 kDa), berikatan ikut serta dalam adhesi sel-se1 epitel pada lamina basal, dengansecara kovalen pada protein (sebagai bagian proteoglikan), tempat pengikatan untuk kolagen tipe IV, GAG dan integrin.disintesis di kompleks Golgi, dan kaya akan sulfat. Keempat Semua lamina basal kaya akan laminin (Gambar 5-1gb).GAG utama yang ditemukan pada proteoglikan adalah Sel berinteraksi dengan komponen matriks ekstraseldermatan sulfat, kondroitin sulfat, keratan sulfat, dan dengan menggunakan molekul permukaan se1 (reseptorheparan sulfat; semuanya memiliki unit disakarida dan matriks) yang terikat pada kolagen, fibronektiry dan laminin. Reseptor ini berupa integrin, suatu famili protein penghubungdistribusi jaringan yang berbeda (Tabel 5-5). Seperti asam transmembran (Gambar 5-19). lntegrin mengikat ligannya dihialuronat, GAG ini bersifat sangat hidrofilik, sangat kental, ECM dengan afinitas yang relatif rendah, dan memungkinkandan merupakan polianiory yang mengikat sejumlah besar sel untr-rk menjelajahi lingkungannya tanpa harus melepaskan ikatan atau melekat padanya. Integrin juga berinteraksi dengankation (biasanya natrium) oleh ikatan elektrostatik (ionik). sitoskeleton, biasanya mikrofilamen aktin, yakni suafu inter- aksi yang diperantarai oleh beberapa protein intrasel, seperti Proteoglikan terdiri atas inti protein tempat perlekatan talin dan vinkulin. interaksi yang diperantarai integrin antara ECM dan unsur sitoskeleton berlangsung dalam dua arah dankovalen berbagai GAG sulfasi yang baru disebutkan. Sepertiglikoprotein, proteoglikan disintesis pada RE kasar, menjadi sel dan bergantung pada beberapa enzim /isosom.matur di Golgi dan disekresi dari sel melalui eksositosis. Beberapa penyakit telah ditemukan, yaitu defisiensi enzimPerbedaan struktural utama antara proteoglikan dan gliko- /lsosorn menyebabkan hambatan degradasi gtikosa_ minoglikan, yang berakibat penimbunan senyawa tersebutprotein tampak pada Gambar 5-17. Di tulang rawan, inti di jaringan. Kurangnya hidrolase speslfik dalam lisosom ternyata menjadi penyebab beberapa penyakit padaprotein proteoglikan yang disekresi terikat melalui ikatanprotein kecil pada rantai asam hialuronat, dan membentuk manusia, meliputi sindrom Hurler, sindrom Hunter, sindrom Sanfilippo, dan sindrom Morquio.molekul yang lebih besar-agregat proteoglikan. Gugus asam Karena sangat kental, substansi antarsel ber-fungsl se_proteoglikan menyebabkan molekul-molekul ini terikat pada bagai sawar terhadap masuknya bakteri dan mikro-residu asam amino basa milik kolagen. Proteoglikan dapat organi sme Iain. Bakteri yang me m prod u ksi h iat u ronidase, suatu enzim yang menghidrollsls asam hiaturonat dandibedakan karena keaneka-ragamannya dan mencakup famili glikosaminoglikan lain, memitiki daya invasi tinggi karenamakromolekul permukaan sel dan ECM. Matriks tertentu bakteri tersebut mengurangi Vlskositas subsfansl dasar jaringan ikat.dapat mengandung beberapa jenis inti protein yang berbeda,dan masing-masing memiliki berbagai glikosaminoglikan H{iffitiiqiffniri#$ff i'dffi Fgtffidengan panjang dan komposisi yang berbeda-beda. Salah satuproteoglikan ECM yang terpenting adalah agrecan, yaituproteoglikan yang dominan di tulang rawan: Dalam agrecary

JARINGAN IKAT / 99Partisipasi fibronektin dan laminin pada perkembangan Edema dipicu oleh penimbunan air di ruang ekstrasel. Airembrio dan peningkatan kemampuan sel kanker meng' di kompaftemen ekstrasel jaringan ikat berasal dari darah,invasijaringan lain telah dipelaiari dengan baik. Pentingnya yang masuk menembus dinding kapiler ke dalamfibronektin terlihat dari kenyataan bahwa mencit dengangen fibronektin yang telah dinonaktifkan, akan mati pada kompartemen ekstrasel di jaringan. Dinding kapiler hanyaawal embriogenesis. rii,.:'l'. li lr''i'' sedikit dilalui makromolekul tetapi mudah dilalui air dan molekul kecil, termasuk protein dengan berat molekul , r'r,:'.r :,t, ..,r,.'''ii.'1i,,'rii.rl':it:'tl rendah. Pada beberapa kondisi patologis, jumlah cairan jaringan dapat meningkat secara bermakna, yang me- nimbulkan edema.berperan penting daiam mengarahkan sel dan ECM di jaringan Edema dapat terjadi akibat obstruksi limfatik atau vena atau akibat penurunan aliran darah vena (mis., gagal(Gambar 5-19). Pada jaringan ikat, selain substansi dasar yang terhidrasi, jantung kongestif). Edema juga dapat disebabkanterdapat sejumlah kecil cairan-yang disebut cairan interstisial obstruksi pembuluh limfatik akibat sumbat parasit atau selatau cairan jaringan-yang menyerupai plasma darah dalamha1 kandungan ionnya, dan zat-zat yang dapat berdifusi. tumor dan kelaparan kronik; defisiensi protein me- nyebabkan kekurangan protein plasma dan penurunanCairan jaringan.mengandung sedikit protein plasma dengan tekanan osmotik koloid. Jadi, air menumpuk di jaringanberat molekul rendah yang menembus dinding kapiler akibattekanan hidrostatik darah. Meskipun hanya sebagian kecil ikat dan tidak ditarik kembali ke kapiler.kandungan jaringan ikat yang berupa protein plasma, di- Kemungkinan lain penyebab edema adalah peningkatanperkirakan bahwa sebanyak sepertiga protein plasma tubuhditimbun dalam matriks jaringan ikat antarsel karena volume permeabilitas endotel kapiler darah akibat cedera kimiawi atau mekanis atau pelepasan zat tertentu yang dihasilkan di tubuh (mis., histamin). ,1,dan distribusi protein plasma ini yang besar. pembuluh darah membawa berbagai nutrien yang di keluar melalui dinding kapiler; dan tekanan osmotik koloidperlukan selnya dan membar,r.a produk limbah metabolisme plasma darah, yang menarik air kembali ke dalam kapilerk\" o.gut-r detoksifikasi dan ekskretorik, yaitu hati dan ginjal. (Gambar 5-20). Tekanan osmotik terutama dihasilkan oleh Dua daya memengaruhi air di kapiler: tekanan hidrostatik protein plasma. (Karena ion dan senyawa dengan beratdara[ akibat pemompaan oleh jantung, yang mendorong air mo]ekul rendah yang mudah menembus dinding kapiler, '**irhGambar 5-76. Ultrastruktur matriks ekstrasel (ECM). TEM matriks ekstrasel jaringan ikat memperlihatkan substansi dasar baikdalam keadaan kosong maupun berisi materi granular halus yang memenuhi ruang antar serat kolagen (C) dan elastin (E)dan mengelilingisel-sel dan prosessus fibroblas (F). Granularitas di substansi dasar adalah artifak akibat prosedur fiksasi dengan asam tanat-glutaraldehida.100.000x.

100 / BAB 5Tabel 5.5, Komposisi dan distribusi glikosaminoglikan pada jaringan ikat dan interaksinya dengan serat kolagen.Asam hialuronat asamD-glukuronat o-glukosamin Tali pusat, cairan sinovia, vitreous humol tulangKondroitin 4-sulfat asamo-glukuronat o-galaktosamin rawan lnteraksi kuat terutama dengan kolagen tipe llKondroitin 6-sulfat asamo-glukuronat o-galaktosamin Tulang rawan, tulang,Dermatan sulfat kornea, kulit, notokord, lnteraksi kuat terutama asam L-iduronat o-galaktosamin aorta dengan kolagen tipe llHeparan sulfat atau lnteraksi lemah terutama asam o-glukuronal Tulang rawan, tali pusat, dengan kolagen lipe IKeratan sulfat (kornea) kulit, aorta (media)Keratan sulfat (rangka) Kulit, tendon, aorta (adventisia) asamo-glukuronat o-galaktosamin Aorta, paru-paru, hati, lnteraksi sedang terutama lamina basal dengan kolagen tipe lll dan atau IV asam r--iduronat Kornea Tulang rawan, nukleus Tak ada D-galaktosa o-galaktosamin pulposus, annulus fibrosus Tak ada o-galaklosa o-glukosamin memiliki konsentrasi kurang lebih sama di dalam maupun di luar pembuluh dara[ tekanan osmotik yang dihasilkan kurang lebih sama pada kedua sisi kapiler dan saling meniadakan.) Tekanan osmotik koloid yang dihasilkan protein darah-yang tidak dapat menembus dinding kapiler-tidak diimbangi tekanan dari luar dan cenderung mengembalikan air ke dalam pembuluh darah (Gambar 5-20). Jumlah air yang ditarik kembali lebih sedikit daripada jumlah yang keluar melalui kapiler. Alih-alih menumpuk di jaringan ikaf kelebihan cairan ini secara kontinu dialirkan oleh kapiler limfe dan akhirnya kembali ke darah. pembuluh limfe terkecil, kapiler limfe berasal dari jaringan ikat berupa saluran halus berlapiskan-endotel dan berujung buntu; kapiler tersebut menghubungkan pembuluh limfe yang lebih besar dan ber- muara ke dalam vena di dasar leher (lihat Bab 11).Gambar 5-17. Proteoglikan dan glikoprotein. Diagram ini -JHN'$ JAKIruGAru IKA?'mengindikasikan gambaran struktural utama proteoglikan dan Jaringan ikat terdiri atas komponen yang telah dibicarakan:glikoprotein. (a): Proteoglikan mengandung inti protein (batang seraf sef dan substansi dasar, meskipun cukup bervariasi divertikal pada gambar), tempat melekatnya molekul-molekul gliko- struktur histologis. Hal itu berujung pada penggunaan nama atau klasifikasi untuk berbagai jenis jaringan ikat, merujuksaminoglikan tersulfasi (GAG) secara kovalen. GAG merupakan pada komponen utama dalam jaringan atau ciri struktural jaringan tersebut. Tabel 5-6 memperlihatkan suatu klasifikasisuatu polisakarida tak bercabang yang dibentuk oleh rentetan yang umum digunakan untuk tipe-tipe utama jaringan ikat.disakarida; satu komponen berupa gula amino, dan yang lainberupa asam uronat. Proteoglikan mengandung lebih banyak Jaringan lkat Umumkarbohidrat ketimbang glikoprotein. Pada umumnya, struktur tiga- Terdapat dua golongan jaringan ikat umum: longgar dan padat (Gambar 5-21).dimensi proteoglikan dapat digamb'arkan sepedi sikat botol, |aringan ikat longgar merupakah tipe jaringan ikat yangdengan batang kawat yang menggambarkan inti protein dan sikat sangat umum dijumpai dan menunjang banyak struktur yang biasanya mengalami tekanan dan gesekan lemah. Jaringan ikatyang menggambarkan GAG tersulfasi, (b): Glikoprotein merupakan ini biasanya menunjang jaringan epitel, membentuk lapisan yang membungkus pembuluh darah dan limfe, serta mengisimolekul protein globular, tempat melekatnya rantai monosakaridasecara kovalen. Kandungan polipeptidanya lebih banyak daripadakandungan polisakaridanya. (Diproduksi ulang atas izin dariJunqueira LCU, Carneiro J: Biologia Celular e Molecular, Bth ed.Editora Guanabara Koogan. Rio de Janeiro, 2000.)

: r_. JARINGAN IKAT I 1O'I f+ffi Domain penghubung. s,#tffiF\"\" **4'm matriks ekstrasel1..- +r. wd Talin #W, Protein tudung (capping protein)#$l= 4, :sr Jr d.r ; ,{ \"dt i \"t ,-. w \"*,'&,! *,if*f,&#q r' ,.# q .;* , dFt l,-ih'!*s, u,*; -\" *'-;' fl ;&- . -,\"'T )\" 't Gambar 5'19, Reseptor matriks permukaan sel untuk inte- grin. Dengan bergabung pada protein matriks dan sitoskeleton#''^\0J^'hq\".\"q..+b' \",*.S.,...4t1-*\T-*t'q\,oqi*..o**r#f*fJi^.*'hs{I;-.{I aktin (via talin) di dalam sel, integrin berfungsi sebagai penghubungGambar 5-18. Lokasi fibronektin dan laminin. Pulasan lmuno- transmembran yang melekatkan sel pada komponen ECM. Molekul ini berupa suatu heterodimer, dengan rantai o dan p. Bagian kepalahistokimiawi potongan dengan jaringan ikat memperlihatkan bahwa dapat menonjol dari permukaan membran sel sejauh 20 nm kefibronektin (a) berada di mana-mana di seluruh ECM, sedangkan dalam matriks ekstrasel, tempat kepala tersebut berinteraksilaminin (b) yang terbatas pada lamina basal epitel (bagian atasgambar) dan lamina basal di serabut otot, saraf dan pembuluh deingan fibronektin, laminin atau kolagen.darah kecil (separuh bawah gambar). Kedua glikoprotein (danbanyak glikoprotein serupa lainnya) bersifat multiadesif dengan ruang antara serabut otot dan saraf. Jaringan ikat longgar jugatempai-tempat pengikatan untuk kolagen dan komponen ECMlainnya serta untuk integrin permukaan sel. Glikoprotein tersebut ditemukan pada stratum papilare di dermis, hipodermis,berperan penting pada migrasi sel, pada pembentukan jaringanembrionik, dan dalam mempertahankan struktur jaringan. (a): lapisan rongga peritoneum dan rongga pleura, di kelenjar dan400x, (b): 200x, keduanya dipulas-balik dengan hematoksilin. (Di-produksi ulang atas izin dari Junqueira LCU, Carneiro J: Biologia di membran mukosa (membran basah yang melapisi organCelular e Molecular, 8rh ed. Ediiora Guanabara Koogan. Rio de berongga) yang menyokong sel-sel epitel.Janeiro, 2000.) Jaringan ikat longgar, yang terkadang disebut jaringan areolar, memiliki semua komponen utama jaringan ikat (sef serat dan substansi dasar) dalam proporsi yang kira-kira setara. Sel yang terbanyak ditemukan adalah fibroblas dan makrofag, tetapi jenis lain sel jaringan ikat juga dijumpai. Serat kolagen, elastin, dan retikular juga terdapat di jaringan ini. Dengan substansi dasar dalam jumlah sedang, jaringan ikat longgar memiliki konsistensi halus; bersifat fleksibel, dipen- darahi dengan baik, dan tidak terlalu resistan terhadap stres. ]aringan ikat padat teradaptasi untuk memberikan ke- tahanan dan proteksi. Jaringan ini memiliki komponen yang sama seperti komponen jaringan ikat longgar, teiapi selnya lebih sedikit dan serat kolagennya lebih banyak di substansi dasar. Jaringan ikat padat kurang fleksibel danjauh lebih tahan terhadap stres ketimbang jaringan ikat longgar. Jaringan tersebut dikenal sebagai jaringan ikat padat iregular bila serat- serat kolagennya tersusun berupa berkas-berkas tanpa adanya orientasi tertentu. Serat kolagen membentuk anyaman

102 / BAB 5 *il:7rGambar 5-20. Pergerakan cairan pada jaringan ikat. Normalnya, air melalui dinding kapiler ke ECM jaringan ikat sekitar terutama diujung arterial suatu kapiler, karena tekanan hidrostatik di tempat tersebut lebih besar daripada tekanan osmotik koloid. Namun, sepertiyang ditunjukkan pada bagian atas gambar, terdapat penurunan tekanan hidrostatik di sepanjang kapiler ke arah ujung vena. Sewaktutekanan hidrosiatik menurun, tekanan osmotik cairan di kapiler meningkat karena konsentrasi protein bertambah akibat pasase air darikapiler. Akibat peningkatan konsentrasi protein dan penurunan tekanan hidrostatik; tekanan osmotik menjadi lebih besar daripada tekananhidrostatik di ujung vena dan air ditarik kembali ke dalam kapiler. Dengan demikian, metabolit beredar di jaringan ikat, yang memberinutrisi sel-selnya. Tidak semua air yang meninggalkan kapiler oleh tekanan hidrostatik ditarik lagi ke dalam oleh tekanan osmotik.Kelebihan cairan jaringan ini normalnya dialirkan oleh kapiler limfe, yaitu pembuluh berujung-buntu yang muncul pada jaringan ikat danmemasuki sistem limfatik satu-arah yang akhirnya mengalirkan cairan (kini disebut limfe) kembali ke vena.Tabel 5-6. Tipe jaringan ikat

JARINGAN IKAT I 1033-dimensi di jaringan ikat yang tidak teratur dan tahan ter- serat dan sedikit lipatan sitoplasma yang meliputi bagianhadap stres dari segala arah. jaringan ikat padat iregular sering berkas kolagen (Gambar 5-22b). Sitoplasma fibrosit ini jarangditemukan berdekatan dengan jaringan ikat longgar. Kedua terlihat dengan pulasan H&E tidak hanya karena jumlahnyatipe jaringan ikat tersebut sering tumpang tindih saLu sama yang sedikit, tetapi juga karena terpulas dengan warna yanglain dan pembedaan antara keduanya sering kali acak (Gambar sama seperti seratnya. Sejumlah ligamen, seperti ligamenta flava columna vertebrae, juga mengandung seiumlah besar5-21). berkas serat elastin yang sejajar. Berkas kolagen jaringan ikat padat regular tersusun Berkas kolagen tendon memiliki ukuran yang bervariasimenurut pola tertentu dengan serat kolagen yang tersusundengan orientasi linear fibroblas sebagai resPons terhadap dan diselubungi oleh jaringan ikat longgar yang mengandungstres berkepanjangan dalam arah yang sama (Gambar 5-22). pembuluh darah dan saraf. Namun, secara keseluruhan tendon kurang mendapat pendarahan dan perbaikan tendon yangSusunan ini tahan sekali terhadap daya tarikan. rusak berjalan sangat lambat. Di luar, tendon dikelilingi oleh Tendon dan ligamen adalah contoh yang Paling umum selubung jaringan ikat padat iregular. Pada tendon tertentu,untuk jaringan ikat padat kolagen regular. Struktur silindris selubung ini terdiri atas dua lapisan, dan keduanya dilapisi sel-sel sinovial gepeng yang berasal dari mesenkim. Safupanjang ini melekatkan komPonen sistem muskuloskeletal; lapisannya melekat pada tendon, dan lapisan lain melapisikarena banyaknya serat kolageq tendon tampak berwarnaputih dan tidak dapat diregangkan. Jaringan ini terdiri atas struktur di dekatnya. Rongga di antara kedua lapisan inihimpitan berkas-berkas kolagen yang sejajar, dan dipisahkan mengandung cairan kental (mirip dengan cairan sendi sinovial)oleh sedikit substansi dasar antarsel (Gambar 5-22a). yang terdiri atas air, proteiry hialuronat, dan GAG lainnya.Fibrositnya mengandung inti panjang yang sejajar terhadap+, t'di...r-d, 'Dc'? ':l *. '+iii,: -rF .i$':\" i+ '€t=tfr\"$. + ':i+ f: ;q ffi.+i\"4*'. +**\"r\"}.i+' s f#fi ** ff::il c*o :\".a+-l l. f*- r-B-it,. .ri'iii:d, *ftfi\*;i * ;.,,r,+::Gambar E-21. Jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat iregular. Gambar ini memperlihatkan tiga contoh jaringan ikat yangmemperlihatkan jenis jaringan yang disebut longgar (atau areolar) dan padat iregular. Jaringan ikat longgar (L) mengandung substansidasai pucat dengan serabut halus kolagen dan berdekatan dengan epitel pada contoh yang diperlihatkan di sini. Jaringan ikat padatiregular (D) berada di bawah lapisan tipis jaringan ikat longgar dan selalu lebih kaya akan berkas kolagen berukuran besar. (a): Gambarmilrograi kelenjar payudara yang memperlihatkan duktus di bagian atas gambar. Di jaringan ikat padat iregular, sebaran leukosit danruang iregular kedua pembuluh limfe dapat terlihat (kiri). 100x. H&E. (b): Pulasan trikrom kulit memperlihatkan pulasan biru pada kolagendengan metode tersebut. 100x. Trikrom Mallory\" (c): Jaringan ikat iregular padat dan longgar di dalam esofagus terlihat di bawah epitelg\"p\"ng berlapis. 100x. H&E. (d): pada pembesaran yang lebih kuat, substansi dasar (GS) lebih jelas terlihat di sekitar pembuluh darah 200x. H&E. (e): Simpai jaringan ikat padat iregular (D) yang mengelilingi testis diperlihatkan di sini.f<ecit iVy dan berkas kolagen (C). banyak organ dan kelenjar besar. Simpai testis dilapisi oleh sel mesotel serosa (S), yang menghasilkanSimpai serupa ditemukan di sekitarpelumas kaya hialuronat di sekitar organ. 200x. H&E.

104 / BAB 5 i.j#:+ql \" t *.--\"-1*? w rr,9Gambar 5-22. Jaringan ikat padat regular. (a): Mikrograf memperlihatkan suatu potongan longitudinal jaringan ikat padat regularpada sebuah tendon. Berkas serat kolagen yang panjang dan paralel mengisi ruang antara inti fibrosit yang memanjang. 100x. pulasanH&E. (b): Mikrograf elektron menunjukkan sebuah fibrosit dalam potongan melintang tendon, yang memperlihatkan bahwa sejumlah kecilsitoplasma fibrosit terbagi-bagi menjadi beberapa cabang sitoplasma tipis di antara seralserat kolagen yang berdekatan. 25.000x. t ';fr { i.+ff':K ffir '#Gambar 5-23. Jaringan retikular. (a): Diagram tersebut hanya memperlihatkan sel-sel retikular yang tertambat beserta serat-seratnya(sel transien yang bebas tidak digambarkan). Serat retikular kolagen tipe lll dihasilkan dan diselubungi oleh sel retikular, yang membentuksuatu jejaring rumit yang dilalui cairan interstisial atau limfe dan sel-sel yang mengembara dari darah secara kontinu. (b): Mikrografmemperlihatkan potongan kelenjar getah bening yang dipulas oleh perak dengan serat retikular yang terlihat sebagai garis hitam iregular.Sel-sel retikular juga terpulas kuat dan tampak gelap. Kebanyakan sel yang lebih kecil dan terpulas lebih lemah merupakan limfosit yangmelalui kelenjar getah bening. 200x. Pulasan perak.

JARINGAN IKAT I 105 th Jaringan Retikular .:r:si .-li{ Setiap jaringan retikular membentuk jejaring tiga-dimensi\"iS'lt;l1'\"*l-fqFi\"o;:.-- halus yang menopang sel di jaringan retikular. faringan ikat khusus ini terdiri atas serat retikular dari kolagen tipe III yangw.**al--|\" ; dihasilkan oleh fibroblas khusus yang disebut sel retikular (Gambar 5-23). Serat retikular yang mengalami glikosilasi\"l 1,,%g membentuk kerangka arsitektural yang menciptakan lingkung- an mikro khusus bagi organ hematopoietik dan organ limfoidw{-o,=\" +i \";r,if*f (sumsum tuiang, kelenjar getah bening, dan limpa). Sel-sel '*'4;:ffi-l.'.Bt retikulum tersebar di sepanjang kerangka ini dan menutupi sebagian serat-serat retikular dan substansi dasar dengani.-- ' -\". -H* . cabang sitoplasmanya. Sistem trabekular yang berlapiskan sel membentuk struktur mirip spons (Gambar 5-12), tempat sel '-k&* dan cairan bergerak bebas.Gambar 5-24. Jaringan mukosa. Potongan tali pusat memper- Selain sel retikular, sel-sel sistem fagosit mononuklear ter-lihatkan fibroblas besar yang dikelilingi banyak ECM yang sangat sebar secara strategis di sepanjang trabekula. Sel-sel tersebut memantau zat yang mengalir lambat melalui celah-celah miriplonggar, yang terutama terdiri atas substansi dasar sangat kaya sinus dan menyingkirkan benda-benda asing melalui fago-hialuronan, dengan berkas kolagen. Secara histologis, jaringanikat mukosa menyerupai mesenkim embrio dalam banyak hal dan sitosis.jarang ditemukan pada organ orang dewasa. 200x. Pulasan H&E. Jaringan MukosaSekresi sinovial ini bekerja sebagai pelumas yang me- ]aringan mukosa terutama ditemukan di tali pusat (kordamungkinkan mulusnya Pergeseran tendon di dalam se- umbilikalis) dan jaringan 1'anin. jaringan mukosa memiliki banyak substansi dasar yang terutama terdiri atas asamlubungnya. hialuronat, yang membuatnya menjadi jaringan mirip jeli yang mengandung sangat sedikit serat kolagen dengan sebaran fibroblas (Gambar 5-24). ]aringan mukosa merupakan komponen utama tali pusat, yang disebut Wharton's jelly. Bentuk jaringan ikat serupa juga ditemukan di dalam pulpa gigi yang masih muda.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook