Aminoglikosid 671 Tabcl tl5-5. DOSIS AttIINOGLIKOSIDDo3i3 awal Genlamiein/ Krnami3in/ Tobramirin Amikasln Dgl ras4anak (ms/ks BB) (ms/ks BB) dehkJtasi normal 0,75 - 1,5 5 -7,5 cairan ekslrasol m€ningkat 1 -2 7,5 Noonatus 7,5 - 10 1,5 - 2,5 4. 10 2 -2,5Dorlr penunjang 5 - 35 per hari D€wasa : lungsi ginial normal 1 -2 10 - 15 per hari lungsi ginjal loryanggu seliap6- 12 jam 1 5 p€r hariAnak: lungsi ginjal normal 1 - 1,5 mg/kg lungsi ginjal l€rganggu setiap 12 - 48 lamN€onalus 1 -2 sotiap4-Ojam 1 - 1,5 setiapS-48jam 2-2,5 s€tiap8-24jamDosis anjuran ini seringkali memberi kadar di luar kadar terapi.Keterangan :* Disesuaikan dengan kondisi pasien (lihat hal 61 1) Untuk sisomisin dan netilmisin sama dengan gentamisin.Dikutip dari : Walver RH dan Cipolle RJ. Applied clinical pharmacokinetics, New York : Raven Press, 1983. 2.3. KANAMISIN dalam 4 kali pemberian; untuk orang dewasa dapal mencapai 8 g sehari. Pada gangguan laal ginjalbasaUntuk suntikan tersedia larutan dan bubuk perlu pengurangan dosis, baik parenteral maupunkering. Larutan dalam vial ekuivalen dengan oral, untuk menghindari toksisitas. Bila dilakukankanamisin 500 mg/2 ml dan 1 g/3 ml untuk orang dialisis periloneum, perlu diadakan penyesuaiandewasa; serta 75 mg/2 ml untuk anak. Vial bubuk dosis pula'kering berisi 1 g dan 0,5 g. Untuk pemberian oraltersedia bentuk kapsuutablet 250 mg zat lindi dan 7.4. AMIKASINsirup 50 mg/ml. Pemberian lV jarang dikerjakan, karena ab- Obal ini tersedia unluk suntikan lM dan lV,oralsorpsi melalui suntikan lM sangat baik. Dosisunruk anak adalah 50 mg/kg BB seharl, dlbagl dalam vlal berlsl 100; 250; 500; 1.000; dan 2'000
672 Farmakologi dan Terapimg. Dosis lazim dapat dilihat pada Tabel 45-5. atau tetes hidung dan maia; masing-masing dengan kadar 1o/o danO,So/o. Juga tersedia sebagai salep diDosis total sehari umumnya tidak lebih dari 1 ,5 gram atas kasa, untuk pengobatan luka.sehari. Penyesuaian dosis perlu dipertimbangkanpada.berbagai keadaan. Adanya gangguan laal gin- 7.8. LAIN.LAINjal memerlukan pengurangan dosis dan perpanja-ngan interval waktu antara dosis, dengan berpedo- Paromomisin (aminosidin). Penggunaanman pada kadar elektil dalam darah yang berkisarantara 5-10 ug/ml sampai 20-25 ug/ml. Untuk neo- aminosidin parenteral tidak dianjurkan karena tok-natus dianjurkan dosis 15 mg/kg BB sehari, terbagi sisitasnya sepadan dengan neomisin. Manfaatdalam dua kali pemberian. utama paromomisin ialah sebagai amubisid intes- tinal dan antelmintik yang pemberiannya per oral. 7.5. TOBRAMISIN Sisomisin. Larutan obat suntik sisomisin yang Obat ini tersedia sebagai larutan 80 mg/2 mluntuk suntikan lM. Dosis dan cara pemberian sama mengandung 50 mg/ml terdapat dalam ampul berisidengan gentamisin (lihat Tabel 45- 5). 1 dan 1,5 ml. Selain itu tersedia pula larutan me- ngandung 10 mg/ml dalam ampul berisi 1 dan 2 ml. Untuk infus tobramisin dilarutkan dalam Obat ini dapat diberikan lM atau lV. Dosisnya ialahdekstrose 5% atau larutan NaCl isotonis dan dibe- 3 mg/kg BB sehari yang dibagi dalam 3 kali pem-rikan dalam 30-60 menit. Jangan diberikan lebihdari 10 hari. Penyesuaian dosis sama dengan gen- berian,tamisin. 8. INDIKASI, KONTRAINDIKASI DAN 7.6. NETILMISIN PENGGUNAAN KLINIK Obat ini boleh diberikan lM atau lV, dan ter- Aminoglikosid, sekalipun berspektrum an-sedia sebagai larutan 50 dan 100, 150 mg/2 ml. timikroba lebar, jangan digunakan pada setiap jenisDosisnya ialah 4-6,5 mg/kg BB sehari yang dibagi inleksi oleh kuman yang sensitif, karena (1 ) resis-dalam 2-3 dosis. tensi terhadap aminoglikosid relatil cepat berkem- bang; (2) toksisitasnya relatif tinggi; (3) tersedianya Untuk penggunaan intravena dosis tunggal berbagai antibiotik lain yang cukup elektil dan tok-diencerkan dalam 50 sampai 200 ml pelbagai sisitasnya lebih rendah.larutan (lihat petunjuk penggunaan). Pada anakkecil dan anak, volum pelarut disesuaikan kebutuh- lndikasi penggunaan aminoglikosid sebaiknyaan pasien, lalu diberikan dalam 30 menit - 2 jam. dibatasi untuk inleksi oleh kuman aerobik gram- negatil yang sensitif terhadapnya dan telah resistenLama pengobatan 7-1 4 hari. Penyesuaian dosis terhadap antimikroba lain yang kurang toksik; ter- utama inleksi sistemik berat, Pada berbagai infeksisama dengan gentamisin. oleh kuman gram-negatif yang berat dan bersifat 7.7. NEOMISIN latal, penggunaan aminoglikosid sebagai terapi Neomisin tersedia untuk penggunaan lopikal awal dapat menyelamatkan nyawa pasien, sekalF pun belum dapat dipasiikan jenis kuman penyebab.dan oral, penggunaan parenteral tidak lagi Termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah bakteremia dan syok septik. Keputusan digunakan-dibenarkan karena toksisitasnya. Salep mata dan nya aminoglikosid, sangat tergantung dari penga-kulit mengandung 5 mg/g untuk digunakan 2-3 kali laman dan observasi dokter terhadap keadaansehari. Untuk oral tersedia tablet 250 mg. Dosis oral klinik pasien. Keputusan ini perlu ditinjau kembalineomisin dapat mencapai 4-8 g sehari, dalam dosis setelah ada hasil kultur dan uji sensitivitas. Untuklerbagi; misalnya yang digunakan pada pengen- inleksi oleh kuman gram-positif dan kuman anae-dalian koma hepatik, atau pembersihan lumen robik penggunaan aminoglikosid lebih terbatas lagi; sebab di samping ada obat yang lebih aman, jugaUSUS. sebagian kuman khususnya yang anaerobik, resis- ten terhadap aminoglikosid. Framisetin sulfat (neomisin B) tersediahanya untuk penggunaan topikal sebagai salep
Aminoglikosid 673 Manlaat aminoglikosid yang perlu dikemuka- yang dikemukakan oleh berbagai kepustakaankan ialah terhadap infeksi oleh spesies Pseudo- hanya dapat digunakan sebagai pedoman umummonas, yang pada umumnya resisten terhadappenisilin.ataupun sefalosporin. Untuk terapi inleksi saja. Sensitivitas strain kuman sangat dipengaruhiPs. aeruginosa, potensi tobramisin ialah kira-kira oleh berbagai keadaan, antara lain perkembangan2-4kali potensi gentamisin, berdasarkan dosis perkg berat badan. Sekalipun silat larmakologi lalnnya silat resistensi akibat penggunaan antimikroba.sama untuk kedua aminoglikosid ini, berdasarkan Untuk aminoglikosid perlu dipertimbangkan pulaperbedaan potensi tersebut di atas cukup beralasan kemungkinan timbulnya resistensi silang, Genta- misin yang sudah cukup luas digunakan, di bebe-untuk memilih tobramisin pada inleksi Ps. rapa tempat sudah memperlihatkan resistensi yangaeruginosa. cukup tinggi. Di tempat di mana gentamisin masih Penetrasi yang baik dari aminoglikosid ke ber- menunjukkan efektivilas yang tinggi, sebaiknya di- batasi penggunaan aminoglikosid lain yang relatifbagai bagian tubuh tertentu, menghasilkan kadar baru agar tetap dimiliki pilihan penggantijika diper-yang kira-kirg sama dengan kadar dalam darah.lnfeksi oleh kuman yang sensitil di tempattempat lukan.ini, dapat diharapkan tertanggulangi dengan Di samping ini, perlu dipertimbangkan silat larmakokinetik dan kemungkinan terjadinya toksi-aminoglikosid. Organ atau bagian yang dimaksud-kan adalah jaringan paru, rongga sendi, cairan sitas.pleura serta asites. Dosis terapi untuk inleksi STREPTOMISIN. Manfaat streptomisin pada tuber-saluran kemih dapat dicapai dengan dosis yanglebih rendah daripada untuk inleksi sistemik lain kulosis dapat dibaca pada Bab 41. Untuk inleksi non-tuberkulosis dan inleksi kuman gram-negatilkarena kadar obat dalam urin dapat berkisar antara penggunaan streptomisin sudah sangat terdesak oleh aminoglikosid lain dan derivat kuinolon yang10 sampai 100 kali lebih tinggi daripada kadar lebih poten dan aman. lndikasi lain obat ini ialah tularemia, sampar paru dan bubonik. Untuk ber-dalam serum. Sebaliknya untuk inleksi saluran em- bagai inleksi kuman gram-negatif dan beberapapedu mungkin tidak memuaskan, karena kadar infeksi kuman gram-positif, penggunaan strepto-yang tercapai dalam empedu berkisar antara 30- misin sering digabungkan dengan antimikroba lain.50% kadar dalam darah. Penggabungan dengan tetrasiklin digunakan pada tularerria dan bruselosis berat (untuk terapi tula- Toksisitas aminoglikosid mudah meningkat remia ringan digunakan terapi obat tunggal tetrasi-antara lain pada usia lanjut atau adanya ganggu- klin); pada penyakit sampar, streptomisin digabungan ginjal. Pemantauan kadar obat dalam darahdapat sangat membantu pengendalian dan pence- dengan sulladiazin; kombinasi streptomisin dengangahan toksisitas. Dosis yang diberikan setiap saat penisilin digunakan pula pada endokarditis bakterial yang disebabkan oleh Str. viridans alau Enterococ-dapat disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan cus, Dalam keadaan tertentu streptomisin dapat di-hasil pantauan kadar obat dalam darah. Karena pertimbangkan untuk meningitis oleh Ps. aerugi- nosa, chancroid dan granuloma inguinale.aminoglikosid melintasi sawar uri, penggunaan Streptomisin jangan digunakan bersama obatpada kehamilan hanya dibenarkan bila benar-benar lain yang bersilat ototoksik, karena toksisitasnya dapat bersilat aditil.diperlukan sehubungan dengan kemungkinannefrotoksisitas, ototoksisitas dan elek toksik lainnya KANAMISIN DAN KELOMPOK NEOMISIN. KANA.terhadap neonatus. Pemberian streptomisin pada misin aklil terhadap E. coli, Enterobacter, Klebsie-wanita hamil dapal menimbulkan kerusakan N. Vlll lla, Proteus, Salmonella, Shigella, Vibrio, Neisseiia,tetus. Staphylococcus, dan Mycobacterium. Kanamisin Pada penggunaan aminoglikosid topikal, tetap parenteral digunakan pada inleksi oleh kuman yangperlu diperhitungkan kemungkinan timbulnya elek sensitif; antara lain inleksi perforasi abdomen dantoksik sistemik. Hal ini antara lain dapat terjadi saluran kemih oleh Proteus, bakte-remia olehdengan aplikasi aminoglikosid pada luka bakar kuman enterik. Terhadap inleksi S. aureus,yang luas, pada gastroenteritis dan suntikan in- kanamisin sudah terdesak oleh antimikroba lain traperitoneum. yang lebih elektil dan kurang toksik. Sebagaituber' kulostatik, penggunaan kanamisin hanya diterap' PEMILIHAN OBAT Pedoman untuk memilih aminoglikosid tergan- tung dari berbagai faktor. Spektrum antimikroba
674 Farmakologi dan Terapikan jika benar-benar diperlukan, berdasarkan per- krobanya; karena itu, tobramisin dapat digunakantimbangan toksisitasnya. Sekalipun in vitro aktif ter- sebagai pengganti gentamisin. Aktivitas tobramisin yang superior terhadap Ps. aeruginosa dibandinghadap Sa/monella dan Shigella, secara klinik kana-misin tidak elektif terhadap infeksi oleh kedua jenis gentamisin menyebabkan obat ini terpilih untukkuman ini, Neomisin tidak digunakan parenteral, mengatasi inleksi oleh kuman tersebut. Obat inikarena ada obat lain yang kurang toksik. tidak memperlihatkan sinergisme dengan penisilin Kanamisin dan neomisin digunakan oral terhadap enterokok dan inaktif terhadap mikobak-dalam berbagai keadaan. Penggunaan dengan terium, Dibandingkan terhadap gentamisin, ter- dapat petunjuk bahwa tobramisin bersilat kurangtujuan \"membersihkan' lumen usus sebagai \"per-siapan' prabedah usus, membawa risiko superin- nefrotoksik; tetapi hal ini belum terbukti secarafeksi, Penekanan llora usus dengan neomisin oral,bermanlaat dalam terapi koma-hepatik; dalam hal klinis.ini kanamisin digunakan sebagai obat tambahan.Penggunaan kanamisin oral tidak terbukti dapat Netilmisin dikatakan memperlihatkan efek sama dengan gentamisin. Obat ini dikembangkanmempercepat sembuhnya gastroenteritis E. coli untuk mengatasi masalah resistensi terhadap gen- tamisin atau tobramisin. Penelitian eksperimentalenteropatogenik. mendapatkan bahwa toksisitasnya lebih ringan Neomisin terbanyak digunakan topikal, baik dibanding aminoglikosid pendahulunya, tetapi hal ini memerlukan konlirmasi pada manusia.untuk infeksi kulit maupun untuk inleksi mukosaoleh kuman yang sensitif, Sisomisin mempunyai spektrum antibakteri, sifat larmakokinetik dan toksisitas yang sama de-GENTAMISIN, TOBRAMISIN, NETILMISIN DAN ngan gentamisin. Data uji klinik hingga saat ini me-SISOMISIN. Gentamisin sistemik (parenteral) diin-dikasikan untuk infeksi oleh kuman gram- negatif nunjukkan bahwa obat ini kelihatannya tidak mem-yang sensitif; antara lain Proteus, Pseudomonas, punyai kelebihan apapun dibandingkan dengan gentamisin atau tobramisin.Klebsiella, Serratia, E. coli dan Enterobacter. AMIKASIN. Kuman yang sensitif terhadap amikasinKuman-kuman ini antara lain menyebabkan bakte-remia, meningitis, osteomielitis, pneumonia, inleksi antara lain ialah E. coli, Kl. pneumoniae, Ps.luka bakar, inleksi saluran kencing, inleksi telinga- aeruginosa, Serratia marcescens, Providentiahidung-tenggorok dan tularemia. Dalam keadaan stuartii, Proteus, Salmonella, Enterobacter, S. aureus dan S. a/bus. Amikasin sangat bergunatertentu gentamisin digunakan pula terhadap untuk inleksi gram- negatif, terutama yang telahgonore dan inleksi S. aureus. Sedapat mungkin, resisten terhadap gentamisin. Terhadap inleksigentamisin sistemik hanya diterapkan pada inleksi berat oleh kuman gram-negatil, amikasin sekurang-yang berat saja. Pada septisemia yang diduga dis- kurangnya sama elektil dengan gentamisin.ebabkan kuman gram-negatil, secara empirik dapat Secara in vitro, berdasarkan ukuran berat, amikasin kurang poten dibandingkan dengandiberikan gentamisin sambil menunggu hasil identi- aminoglikosid lainnya; tetapi amikasin cukup efektiflikasi dan penentuan sensitivitas kuman penyebab.Penggunaan gentamisin secara topikal khususnya secara klinis, sebab obat ini resisten terhadap ber-dalam lingkungan rumah sakit, perlu dibatasi se-dapat mungkin; untuk menghambat perkembangan bagai enzim yang menginaktifkan gentamisin,resistensi pada kuman-kuman sensitif. tobramisin atau kanamisin. Tobramisin tidak jauh berbeda silatnya de-ngan gentamisin, termasuk spektrum antimi-
Antimikroba Lain 675 46. ANTIMIKROBA LAIN R. Setiabudy1. Eritromisin dan makrolid lain 3.2. Kolistin 1.1. Eritromisin 4. Basitrasin 1.2. Spiramisin 5. Natrium lusidat 1.3. Roksitromisin dan klaritromisin 6. Mupirosin 7. Spektinomisin Linkomisin dan klindamisin 8. Vankomisin 2.1. Linkomisin 9. Golongan kuinolon 2.2. Klindamisin Golongan Polimiksin 3.1. Polimiksin B1. ERITROMISIN DAN MAKROLID LAIN OH N (CHs)e Antibiotika golongan makrolid mempunyaipersamaan yaitu terdapatnya cincin lakton yangbesar dalam rumus molekulnya. Eritromisin yangdianggap paling penting dari golongan ini akan dibi-carakan sebagai contoh utama dari kelompok ini.Dalam kelompok ini lermasuk juga spiramisin, rok-sitromisin dan klaritromisin. 1.1. ERITROMISINASAL DAN KIMIA AKTIVITAS ANTIMIKROBA Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain Strep- Golongan makrolid menghambat sintesis pro-tomyces erythreus. Struktur kimia eritromisin dapat tein kuman dengan jalan berikatan secara reversi- bel dengan ribosom subunit 50S, dan bersifat bakte-dilihat pada Gambar 46-1. Zal ini berupa kristal riostatik atau bakterisid tergantung dari jenis kumanberwarna kekuningan, larut dalam air sebanyak 2 dan kadarnya.mg/ml. Eritromisin larut lebih baik dalam etanol atau Spektrum antimikroba. ln vitro, elek terbesar eri-pelarut organik. tromisin terhadap kokus gram positif, seperti Sfr. pyogenes dan Sfr. pneumoniae. Str. vmdans mem- Antibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam, punyai kepekaan yang bervariasi terhadap eritro-kurang stabil pada suhu kamar tetapi cukup stabil misin. S. aureus hanya sebagian yang peka ter-pada suhu rendah. Aktivitas in vitro paling besar hadap obat ini. Strain S. aureus yang resisten ter-dalam suasana alkalis. Larutan netral eritromisinyang disimpan pada suhu kamar akan menurunpotensinya dalam beberapa hari, tetapi bila disim-pan pada suhu 50 biasanya tahan sampai beberapaminggu.
676 Farmakologi dan Terapihadap eritromisin sering dijumpai di rumah sakit adalah 5-20o/o dari kadar obat dalam sirkulasi darah ibu.(strain nosokomial). Batang gram positil yang peka terhadap erilro- Obat ini diekskresi terutama melalui hati. Dia- lisis peritoneal dan hemodialisis tidak dapat menge-misiri ialah Cl. pertringens, C. diphtheriae, dan L. luarkan eritromisin dari tubuh.monocytogenes. Pada wanita hamil pemberian eritromisin ste- Eritromisin tidak aktil terhadap kebanyakan arat dapat meningkatkan aktivitas serum aspartatkuman gram negatif, namun ada beberapa spesies aminotranslerase (AST) yang akan kembali ke nilaiyang sangat peka terhadap eritromisin yaitu lV. normal walaupun terapi diteruskan.gonorrhoeae, Campylobacter jejuni, M. pneumo-niae, Legionella pneumophila, dan C. trachomatis. EFEK SAMPING DAN INTERAKSIOBATH. influenzae mempunyai kepekaan yang bervariasi Elek samping yang berat akibat pemakaianterhadap obat ini. eritromisin dan turunannya jarang terjadi.Resistensi. Beaksi alergi murrgkin timbul dalam bentuk demam, eosinolilia dan eksantem yang cepat hi- Resistensi terhadap eritromisin terjadi melalui lang bila terapi dihentikan. Hepatitis kolestatik ada-3 mekanisme yang diperantarai oleh plasmid yaitu: lah reaksi kepekaan yang terutama ditimbulkan oleh(1) menurunnya permeabilitas dinding sel kuman, eritromisin estolat (sekarang tidak dipasarkan lagi(2) berubahnya reseptor obat pada ribosom kuman, di lndonesia). Fleaksi initimbul pada hari ke 10-20dan (3) hidrolisis obat oleh esterase yang dihasilkan setelah dimulainya terapi. Gejalanya berupa nyerioleh kuman tertentu (Enterobacteriaceae). perut yang menyerupai nyeri pada kolesistitis akut, mual dan muntah. Kemudian timbul ikterus, demam,FARMAKOKINETIK leukositosis dan eosinolilia; transaminase serum dan kadar bilirubin meninggi; kolesistogram tidak Basa eritromisin diserap baik oleh usus kecil menunjukkan kelainan. Gejala klinis dan pqtologisbagian atas; aktivitasnya hilang oleh cairan lam- sangat mirip dengan gangguan yang ditimbulkanbung dan absorpsi diperlambat oleh adanya ma- oleh klorpromazin. Kelainan ini biasanya menghi-kanan dalam lambung. Untuk mencegah pengru- lang dalam beberapa hari setelah terapi dihentikan.sakan oleh asam lambung, basa eritromisin diberi Elek samping ini dijumpai pula pada penggunaanselaput yang tahan asam atau digunakan dalam eritromisin etilsuksinat tetapi jarang sekali terjadi.bentuk ester stearat atau etilsuksinat. Dengan dosis Eritromisin oral (terutama dalam dosis besar) se-oral 500 mg eritromisin basa dapat dicapai kadar ring menimbulkan iritasi saluran cerna seperti mual,puncak 0,3-1,9 ug/ml dalam waktu 4 jam. muntah, dan nyeri epigastriurn. Suntikan lM lebih dari 100 mg menimbulkan sakit yang sangat he- Hanya2-5% erilromisin yang diekskresi dalambentuk aktil melalui urin. Eritromisin mengalami pe- bat. Pemberian 1 g dengan infus lV sering disusulmekatan dalam jaringan hati. Kadar obat aktil dalam oteh timbutnya trombo{lebitis.cairan empedu dapat melebihi 100 x kadar yang Kelulian sementara dapat terjadi bila eritro-tercapai dalam darah. misin diberikan dalam dosis tinggi secara lV. Masa paruh eliminasi eritromisin adalah seki- Eritromisin dilaporkan meningkatkan toksisi-tar 1,6 jam. Dalam keadaan insulisiensi ginjal tidak tas karbamazepin, kortikosteroid, siklosporin, di-diperlukan modilikasi dosis. goksin, warlarin, dan teotilin, Eritromisin berdifusi dengan baik ke berbagaijaringan tubuh kecuali ke otak dan cairan serebro SEDIAAN DAN POSOLOGIspinal. Kadarnya dalam jaringan prostat hanya seki-lar 400/o dari kadar yang tercapai dalam darah. Pada Sediaan dan posologi eritromisin dapat dilihatibu hamil, kadar eritromisin dalam sirkulasi fetus dalam Tabel 46-1.
Antimikroba Lain 677 Tabel 46-1. POSOLOGI ERITFOMISINPreparat') Kcmasan Posologi/cara pemberian Keterangan Dosis dapat ditingkat-Erilromisin Kapsulitablet 250 mg Dewasa:1-2 g/hari, dibagi dalam dan 500 mg 4 dosis kan2xlipalpadaEritromisin stearat Kapsul 250 mg dan tablet Anak 30-50 mglkg berat badan inteksi bsrat. 500 mg sehari dibagi dalam 4 dosis. Obat dib€rikan Susp€nsi oral mengandung Dewasa: 250-5OO mg tiap 6 jam atau s€belum makan 250 mg/s ml 500 mg tiap 12 jam. idemEritromisin €tilsuk Tablot kunyah 200 mg. Anak: 30-50 mglkg b€rat badansinat. Susp€nsi oral mengandung 200 mg/ sehari dibagi dalam beberapa Obat tidak p€rlu dosis. diberikan 5 mldalam botol 60 ml. s6b€lum makan Dewasa : 4O0-800 mg tiap 6 jam Teles oral mengandung 100 mg/ atau 800 mg tiap 12 jam. 2.5 ml dalam botol 30 ml- Anak: 30-50 mg/kg berat badan sehari dibagi dalam beberapa dosis.K€terangan : ') berat berbagai sst€r eritromisin ini dinyatakan dalam kesetaraannya dengan eritromisin basaPENGGUNAAN KLINIK Pertusis. Bila diberikan pada awal inleksi, eritro- misin dapat mempercepat penyembuhan.lnfeksi Mycoplasma pneumoniae. Eritromisin lnfeksi streptokokus. Faringitis, scar/et lever danyang diberikan 4 kali 500 mg sehari per oral mem- erisipelas oleh Str. pyogenes dapat diatasi denganpercepat turunnya panas dan mempercepat pe- pemberian eritromisin per oral dengan dosis 30 mg/nyembuhan sakil. kgBB/hari selama 10 hari. Pneumonia oleh pneu- mokokus juga dapat diobati secara memuaskanPenyakit Legionnaire. Eritromisin merupakan obat dengan dosis 4 kali sehari 250-500 mgyang dianjurkan untuk pneumonia yang disebab-kan oleh Legionella pneumophila. Dosis oral ialah 4 lnfeksi stafilokokus. Eritromisin merupakan alter- natif penisilin untuk inleksi ringan oleh S. aureuskali 0,5-1 g sehari alau secara intravena 1-4 g (termasuk strain yang resisten terhadap penisilin). Tetapi munculnya strain-strain yang resisten telahsehari. mengurangi manfaat obat ini. Untuk inleksi berat oleh stafilokokus yang resisten terhadap penisilinlnfeksi Klamidia. Eritromisin merupakan alternatil lebih elektif bila digunakan penisilin yang lahantetrasiklin untuk infeksi klamidia tanpa komplikasi penisilinase (misalnya dikloksasilin atau llukloksa-yang menyerang uretra, endoserviks, rektum atau silin) atau sefalosporin. Dosis eritromisin untuk in-epididimis. Dosisnya ialah 4 kali sehari 500 mg per teksi statilokokus pada kulit atau luka ialah 4 kali 500 mg sehari yang diberikan selama 7-10 hari peroral yang diberikan selama 7 hari. Eritromisin meru- oral.pakan obat terpilih untuk wanita hamil dan anak-anak dengan inleksi klamidia. lnfeksi Campylobacfel. Gastroenteritis oleh Cam- pylobacter jejuni dapat diobali dengan eritromisinDifteri. Eritromisin sangat elektif untuk membasmi per oral 4 kali 250 mg sehari. Dewasa ini fluorokui-kqman ditteri baik pada inleksi akut maupun pada nolon telah menggantikan peran eritromisin untukcarrier state. Perlu dicatat bahwa eritromisin mau- inleksi ini.pun antibiotik lain tidak mempengaruhi perjalananpenyakit pada inleksi akut dan komplikasinya.Dalam hal ini yang penting antitoksin.
678 Farmakologi dan TerapiTetanus. Eritromisin per oral 4 kali 500 mg sehari Dosis oral untuk penderita dewasa ialah 3-4selama 10 hari dapat membasmi C/. tetani pada kali 500 mg sehari. Pada infeksi berat, dosis dapatpenderita tetqnus yang alergi terhadap penisilin. ditingkatkan 2 kali lipat. Dosis oral untuk anak ialahAntitoksin, obat anti kejang dan pembersihan luka 50-75 mg/kgBB sehari, terbagidatam 2-3 kati pem-merupakan tindakan lain yang sangat penting. berian.Sifilis. Untuk penderita sililis stadium diniyang aler- Seperli eritromisin, spiramisin digunakan un-gi terhadap penisilin, dapat diberikan eritromisin per tuk lerapi inleksi rongga mulut dan saluran napas.oral dengan dosis 2-4 g sehari selama 10-1 5 hari. Spiramisin juga digunakan sebagai obat alter-Gonore. Eritromisin mungkin bermantaat untuk natil untuk penderita toksoplasmosis yang karenagonore diseminata pada wanita hamil yang alergi sesuatu sebab tidak dapat diobati dengan pirime-terhadap penisilin. Dosis yang diberikan ialah 4 kali tamin + sullonamid (misalnya pada wanita hamil, atau ada kontraindikasi lainnya). Efektivitasnya ti-500 mg sehari yang diberikan selama 5 hari per oral. dak sebaik pirimetamin + sulfonamid. Dosis yangAngka relaps hampir mencapai 25%. Settriakson digunakan untuk indikasi ini ialah 2-3 g/hari yangmerupakan obat terpilih untuk indikasi ini. dibagi dalam beberapa dosis selama tiga minggu. Terapi diulang 2 minggu kemudian.Penggunaan profilaksis. Obat terbaik untuk men-cegah kambuhnya demam reumatik ialah penisilin. Pemberian spiramisin oral kadang-kadangSullonamid dan eritromisin dapat dipakai bila pen-derita alergi terhadap penisilin. Eritromisin juga menimbulkan iritasi saluran cerna.dapat dipakai sebagai pengganti penisilin untukpenderita endokarditis bakterial yang akan dicabut 1.3. ROKSITROMISIN DANgiginya. Dosis eritromisin untuk keperluan ini ialah KLABITROMISIN1 g per oral yang diberikan 1 iam sebelum dilakukantindakan, dilanjutkan dengan dosis tunggal 500 mg Roksitromisin adalah derivat eritromisin yangyang diberikan 6 jam kemudian. diserap dengan baik pada pemberian oral. Obat ini lebih jarang menimbulkan iritasi lambung diban- 1.2. SPtRAMtStN dingkan dengan eritromisin. Bioavailabilitasnya ti- dak banyak terpengaruh oleh adanya makanan da- Spiramisin adalah antibiotik yang dihasilkan lam lambung. Kadarnya dalam plasma dan jaringanoleh Sfieptomyces ambofaciens. Obat ini elektil ter- lebih tinggi dari eritromisin. Masa paruh eliminasi-hadap kuman stafilokokus, streptokokus, pneumo- nya sekitar 10 jam sehingga obat ini dapat diberikankoku s, en tero koku s, Neissera, B o rd eteIIa pertusig dua kali sehari. Penggunaannya sama dengan eri-Rickettsia, ameba dan toksoplasma. Secara in vitro tromisin. Dosis oral untuk orang dewasa ialah 2 kaliaktivitas antibakteri spiramisin lebih rendah dari- 150 mg sehari. Untuk anak diberikan 5-10 mg/kgBB/pada eritromisin. hari yang dibagi dalam 2 dosis, Spiramisin umumnya diberikan per oral. Ab- Klaritromisin juga digunakan untuk indikasisorpsi dari saluran cerna tidak lengkap, namun tidakdipengaruhi adanya makanan dalam lambung. yang sama seperti eritromisin. Secara in vitro, obatDalam waklu 2 jam setelah pemberian 2 gram per ini adalah makrolid yang paling aktil terhadap Chla-oral dicapai kadar tertinggi dalam darah (3 mcg/ml). mydia trachomafls, Dosis oral untuk orang dewasaKadarantibiotik inidalam cairan empedu, air liur dan ialah 2 kali 250-500 mg sehari. Absorpsinya tidakair susu lebih tinggi daripada dalam darah. Kadar banyak dipengaruhi oleh adanya makanan dalamspiramisin dalam berbagai jaringan pada umumnya lambung. Efek sampingnya adalah iritasi saluranlebih tinggi daripada kadar antibiotik makrolid lain- cerna (lebih jarang dibandingkan dengan eritromi-nya dan bertahan lama walaupun kadar obat ini sin) dan peningkatan sementara enzim hati. Padadalam serum sudah turun rendah sekali. hewan coba, dosis tinggi menimbulkan embriolok- Preparat spiramisin yang tersedia ialah sisitas. Klaritromisin juga meningkatkan kadar teolilin dan karbamazepin bila diberikan bersamabentuk tablet 500 mg. obat-obat tersebut.
Antimikroba Lain 679 2. LINKOMISIN DAN KLINDAMISIN tidak banyak mempengaruhi absorpsi obat ini. Sete- lah pemberian dosis oral 'l 50 mg biasanya tercapai . 2.1. LINKOMISIN kadar puncak plasma 2-3 mcg/ml dalam waktu 1 jam. Masa paruhnya kira- kira 2,7 iam. Linkomisin adalah antibiotik yang dihasilkanoleh Streptomyces lincolnensis. Antibiotik ini terdiri Klindamisin palmitat, yang digunakan sebagaidari satu asam amino yang terikat pada suatu gula preparat oral pediatrik, tidak aktil secara in vitro.amino. Tetapi setelah mengalami hidrolisis akan dibebas- kan klindamisin yang aktif. Setelah pemberian be- Linkomisin merupakan antibiotik pertama dari berapa kali dengan dosis 8-16 mg/kgBB dengangolongan linkosamid yang digunakan diklinik. Teta- interval 6 jam, tercapai konsentrasi 2-4 mcg/ml.pi dewasa ini praktis tidak ada alasan lagi untukmenggunakan obat ini karena derivatnya, klinda- Klindamisin didistribusi dengan baik ke ber-misin, mempunyai sifat yang lebih baik. Klindami- bagai cairan tubuh, jaringan dan tulang, kecuali kesin lebih aktif, lebih sedikit elek sampingnya serta CSS walaupun sedang terjadi meningitis. Obat inipada pemberian per oral tidak terlalu dihambat oleh dapat menembus sawar uri dengan baik. Kira- kiraadanya makanan dalam lambung. Sifat-sitat far- 90% klindamisin dalam serum terikat dengan albu-makologik linkomisin dapat dilihat pada edisi ter- min. Klindamisin berakumulasi dalam leukosit poli-dahulu buku ini. morfonuklear dan makrolag alveolar tetapi makna klinik dari {enomena ini belum jelas. Linkomisin tersedia dalam bentuk kapsul 250dan 500 mg serta sirup yang mengandung 250 mg/5 Hanya sekitar 10% klindamisin diekskresi da-ml. Obat suntik yang mengandung 600 mg tersedia lam bentuk asal melalui urin. Sejumlah kecil klin-dalam ampul 2 ml. damisin ditemukan dalam leses. Sebagian besar obat dimetabolisme menjadi N-demetilklindamisin Dosis oral ialah 500 mg tiap 6-8 jam untuk dan klindamisin sulfoksid untuk selanjutnya dieks-penderita dewasa; untuk anak 30-60 mg/kgBB ter- kresi melalui urin dan empedu. Masa paruh elimi- nasi dapat memanjang pada penderita gagal ginjalbagi dalam 3 atau 4 kali pemberian tiap hari. Terapi sehingga diperlukan penyesuaian dosis berdasar- kan pengukuran kadar obat dalam plasma. Hal inilM menggunakan dosis 600 mg tiap 6, I atau 12 jam dapat pula terjadi pada penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat.tergantung dari beratnya infeksi. Linkomisin tidakboleh diberikan sebagai bolus lV dalam waktu cepat EFEK SAMPINGkarena dapat menimbulkan henti jantung-paru. Diare dilaporkan terjadi pada2-20% penderita 2.2. KLINDAMISIN yang mendapat klindamisin. Sekitar 0,01-'l 0% pen- derita dilaporkan menderita kolitis pseudomembra-KIMIA nosa yang ditandai oleh demam, nyeri abdomen, diare dengan darah dan lendir pada tinja. Pada Rumus bangun klindamisin mirip dengan lin- pemeriksaan proktoskopik terlihat adanya mem-komisin. Perbedaannya hanya pada 1 gugus hid- bran putih kuning pada mukosa kolon. Kelainanroksil pada linkomisin yang diganti dengan atom Cl. yang dapat bersilat latal ini disebabkan oleh toksin yang diekskresioleh Cl. difficile. Penyakit iniseka-AKTIVITAS ANTIBAKTERI rang disebut antibiotic associated pseudomembra' nous colrtis karena dapat terjadi pada pemberian Spektrum antibakterinya menyerupai linkomi- kebanyakan antibiotika, tetapi paling sering pada klindamisin. Timbulnya penyakit tersebut tidak ter-sin hanya in vitro klindamisin lebih aktil. Obat ini gantung dari besarnya dosis dan dapat terjadi padapada umumnya aktil terhadap S. aureug D. pneu- pemberian oral maupun parenteral. Gejala dapat moniae, Str. pyogeneg Str. anaerobic, Str. viridans muncul selama terapi atau beberapa minggu dan Actinomyces israelli. Obat ini juga aktil ter-hadap Eacfercidesfragilis dan kuman anaerob lain- setelah terapi dihentikan. Bila selama terapi limbul nya. diare atau kolitis, maka pengobatan harus dihenti-FAiiMAKoKINETIK Klindamisin diserap hampir lengkap pada pemberian oral. Adanya makanan dalarn lambung
680 Farmakologi dan Terapi kan. Obat terpilih untuk keadaan ini adalah vanko- kin menimbulkan kolitis. Klindamisin terutama ber- misin yang diberikan 4 kali 125-500 mg sehari per manlaat untuk inleksi kuman anaerobik, terutama oral selama 7-1 0 hari. Pemberian basitrasin, metro- B. fragilis. nidazol (3 kali 500 mg sehari) per oral dan koles- tiramin (3-4 kali 4 g sehari) dapat bermanfaat pula. Untuk pengobatan abses paru, pemberian Obat penghambat peristalsis dapat memperburuk klindamisin 3 kali 600 mg lV lebih elektif daripada keadaan. lndikasi penggunaan klindamisin harus penisilin 1 juta unit tiap4 jam. Peranan obat ini untuk dipertimbangkan dengan baik sebelum obat ini di- pneumonia aspirasi, pneumonia pasca obstruksi berikan. atau abses paru belum dipastikan, letapi didapat Kemerahan kulit terjadi pada sekitar 10% pen- kesan bahwa klindamisin merupakan alternatil yangderita. Reaksi lain yang jarang terjadi ialah sindrom baik untuk penisilin.Stevens-Johnson, peningkatan kadar SGOT danSGPT sementara, granulositopenia, trombositope- 3. GOLONGAN POLIMIKSINnia dan reaksi anafilaksis. Tromboflebitis dapat ter-jadi akibat pemberian intravena. Klindamisin dapat Golongan polimiksin yaitu polimiksin B danmenghambat transmisi neuromuskular dan dapatmeningkatkan efek obal lain yang mempunyai sitat kolistin sekarang hanya digunakan per oral atau to-seperti ini. pikal, jarang secara parenteral karena sangat nefro- toksik.SEDIAAN DAN POSOLOGI 3.1. POLIMIKSIN B Klindamisin tersedia dalam bentuk kapsul ber- KlMlA. Polimiksin B sullat sangat mudah larutisi klindamisin HCI hidrat yang setara dengan 75dan 150 mg klindamisin basa. Selain itu terdapat dalam air. Stabilitasnya sangal baik dalam bentukgranul klindamisin palmitat HCI untuk suspensi oral kering maupun dalam bentuk larutan dengan suhudengan konsentrasi 75 mg/5 ml. dan pH fisiologik. Dosis oral untuk orang dewasa ialah 150-300 AKTIVITAS ANTIMIKROBA. Kedua obat ini aktifmg tiap 6 jam. Untuk infeksi berat dapat diberikan terhadap berbagai kuman gram negatif, khususnya450 mg tiap 6 jam. Dosis oral unluk anak ialah 8-12 Ps. aeruginosa. Kuman lain yang peka ialah Es-mg/kgBB sehari yang dibagi dalam beberapa dosis. cherichia, Haemophilus, Klebsiella, Enterobacter,Untuk infeksi berat dapat diberikan sampai 25 mgl Salmonella, Shigella, Pasteurella, Bordetella dankgBB sehari. Vibrio. Obal ini bekerja dengan mengganggu lungsi pengaturan osmosis oleh membran sitoplasma ku- Untuk pemberian secara lM atau lV digunakan man. Resisten terhadap antibiotik ini jarang terjadi.larutan klindamisin foslat 150 mg/ml dalam wadah FARMAKOKINETIK. Polimiksin praktis tidak dise-2 dan 4 ml, Dosis unluk inleksi berat kokus gram rap melalui mukosa atau kulit dengan luka bakar. Pada pemberian parenteral, obat ini dapat menem-positil aerobik ialah 0,6-1,2 g sehari, dibagi dalam bus sawar uri, tetapi tidak dapat mencapai CSS,beberapa kali pemberian. Untuk inleksi berat oleh cairan sendi dan jaringan intra-okuler kecuali bilaB. fragilis, Peptococcus atau Clostridium (kecuali disuntikkan lokal. Polimiksin B diekskresi melalui urin dan pada gagal ginjal, kumulasi terjadi dengand. pertringens) diberikan dosis 1 ,2-2,7 g sehari cepal.yang dibagi dalam beberapa kali pemberian. Dosis EFEK SAMPING. Reaksi alergi jarang sekati timbutlebih dari 600 mg sebaiknya tidak disuntikkan pada akibat pemberian topikal. Efek samping terpentingsatu tempat. dari obat ini ialah neurotoksisitas dan nelrotok- Untuk anak atau bayi berumur lebih dari 1 sisitas yang khususnya mudah terjadi pada pen-bulan diberikan 15-25 mg/kgBB sehari; untuk inleksi derita gagal ginjal karena terjadinya kumulasi. Dosisberat dosisnya 25-40 mg/kgBB sehari yang dibagidalam beberapa dosis pemberian. rendah parenteral yang menghasilkan kadar 1-2PENGGUNAAN KLINIK pg/ml dalam darah dapat menimbulkan kemerahan pada muka, vertigo, ataksia, rasa mengantuk dan Walaupun beberapa infeksi kokus gram positildapat diobati dengan klindamisin, penggunaan obatini harus dipertimbangkan baik-baik karena mung-
Antimikroba Lainparestesia, Dengan dosis terapi juga dapat terjadi Basitrasin tersedia dalam bentuk salep kulitparalisis dan henti nafas akibat blokade neuromus- dan mata yang mengandung 500 unit/g. Garamkular yang sulit di aiasi dengan neostigmin tetapi seng basitrasin iuga sering dicampur dengan neo-mungkin dapat ditolong dengan kalsium glukonat. misin sullat, polimiksin B sulfat dan lain-lain untuk penggunaan topikal. Kombinasi ini dianggap rasio-SEDIAAN DAN POSOLOGI. Penggunaan siste- nal karena obat-obat ini relatif aman pada peng-mik obat ini sekarang praktis telah ditinggalkan gunaan topikal dan tidak praktis untuk melakukan identilikasi kuman setiaP kali.orang karena toksisitasnya yang tinggi. Oleh karenaitu dosis untuk penggunaan sistemik tidak dican- Basitrasin stabil dalam bentuk salep, tetapi tidak stabil dalam bentuk krem.tumkan lagi dalam edisi ini. Untuk penggunaan topikal tersedia krem atau 5. NATRIUM FUSIDATsalep kulit dan salep mata yang mengandung5.000-10.000 unit polimiksin B/g' Obat tetes mataatau telinga mengandung 20'000 unit/ml. 3.2. KOLISTIN Asam fusidat tersedia dalam bentuk garam natrium untuk mempermudah kelarutannya' Di ln- Kolistin sullat mudah larut dalam air dan dibe- donesia hanya tersedia salep natrium fusidal 2%rikan per oral untuk mengobati diare pada anak dan untuk inleksi kulit superfisial oleh stalilokokus. Di Eropa, obat ini diberikan secara sistemik untuk in-bayi yang disebabkan oleh E coli, Ps. aeruginosa, {eksi sta{ilokokus yang resisten terhadap penisilin' khususnya untuk osteomielitis karena obat ini ter-dan kuman gram negatil lainnya yang peka. Spek- dapat dalam tulang dengan kadar cukup tinggi. Elektrum antibakterinya secara in vitro sama dengan samping yang timbul pada pemberian sistemik ialahpolimiksin B. Obat ini praktis lidak diserap melalui mual, muntah, erupsi kulit, ikterus dan kelainan laalsaluran cerna. hatiyang daPat Pulih' Obat ini iarang sekali diberikan secara paren- 6. MUPIROSINteral. Kolistin sullat diberikan per oral untuk men- Obat ini bekerja dengan menghambat enzimdapatkan elek antibakteri lokal di saluran cerna. isoleusil-t-RNA sintetase pada kuman.Kadang-kadang obat ini juga diberikan secara topi- Kebanyakan stalilokokus (termasuk S. epider'kal untuk tetes mata dan telinga. mrdls dan S. aureus yang resisten terhadap meti- Obal ini tersedia dalam bentuk bubuk yang silin) dan streptokokus (kecuali S' faecalis) pekasetelah ditambahkan air mengandung 25 mg kolis- terhadap mupirosin. Kuman gram negatif tertentutin/s ml suspensi. Dosis oral untuk anak dan bayi (E. coli, H. influenzae, N' meningitidis, N. gono-ialah 5-15 mg/kgBBlhari dibagi dalam 3 pemberian' rrhoeae) juga peka terhadap obat ini. Mupirosin tidak mempunyai efek yang berarti terhadap 4. BASITRASIN klamidia, jamur, dan llora normal kulit. Obat ini Antibiotik ini dihasilkan oleh strain tertentu 8. bersilat bakterisidal dalam bentuk salep2o/o dengansubtl/is dan bersilat bakterisid terhadap kuman-ku- vehikulum polietilen glikol, Namun vehikulum ini man gram positil dan Neissena. Basitrasin tidak sendiri dapat diserap terlalu banyak pada lesi yang aktil terhadap kuman gram negatif lainnya dan luas hingga menimbulkan efek nefrotoksik. beberapa strain StaphY/ococcus. Pada umumnya pemberian topikal mupirosin Obat ini sekarang hanya digunakan secara dapat ditoleransi dengan baik' Jarang sekali dapat terjadi iritasi kulit. topikal untuk berbagai infeksi kulit dan mata karena Mupirosin topikal diindikasikan untuk berbagai pada pemberian sistemik bersifat nefrotoksik' inleksi kulit (baik primer maupun sekunder) yang disebabkan oleh stafilokokus aureus dan streptoko' Reaksi alergi jarang teriadi pada penggunaan topi- kus piogenes. Untuk inleksi kulit yang luas diperlu- kal. Salep mata yang mengandung basitrasin elektil kan pemberian antimikroba sistemik. untuk mencegah oltalmia neonatorum karena gonore.
682 Farmakologi dan Terapi 7. SPEKTINOMISIN Vankomisin merupakan obat terpilih untuk kolitis oleh Clostridium difficile akibat pengguoian €lrrti- Obat ini dihasilkan oleh Sfrepfornyces specfa- biotik. bilis dan aktif terhadap kebanyakan strain N. gonor- thoeae. Tidak terdapat resistensi silang antara obat Karena sangat toksik, obat ini hanya diguna- ini dengan penisilin. Spektinomisin digunakan bila kan bila penderita alergi terhadap obat lain yang lebih aman. Ketulian permanen dan uremia yang gonokokus resisten atau penderita alergi terha- fatal dapat terjadi pada pemberian dosis besar, terapi yang lama atau bila diberikan pada penderita dap penisilin G. payah ginjal. Karena itu perlu pemeriksaan audio- Spektinomisin diserap dengan cepat dari tem- gram dan laal ginjal secara teratur, lebih-lebih bila terapi berlangsung lebih dari 1 minggu. Trombofle- pat suntikan. Dalam darah praktis tidak terikat oleh bitis dapat terjadi pada pemberian lV yang lama. protein plasma dan diekskresi melalui urin dalam bentuk aktil. Vankomisin HCI tersedia dalam bentuk bubuk 500 mg untuk pemberian lV. Dosis untuk dewasa Setelah suntikan dosis tunggal mungkin tim- ialah 2-4 g/hari yang dibagi dalam beberapa pem- bul mual, menggigil, demam, insomnia, urtikaria berian dan untuk anak 40 mg/kgBB/hari. Dosis ini dan oliguria. Elek samping ini relatil jarang terjadi. dilarutkan dalam 100-200 ml garam laal atau deks-Setelah pemberian berulang kali, beberapa nilai ki- mia darah mungkin berubah, misalnya kadar hemo- trosa 5% dan diberikan lV perlahan-lahan untukglobin, hematokrit dan bersihan kreatinin menurun,kadar alkali lostatase serum, ureum dan SGpT me- mencegah tromboflebitis. Untuk penggunaan oralningkat. Belum diketahui jelas elek toksik obat ini tersedia bubuk 10 g untuk dilarutkan dengan 1 15 mlterhadap fetus, bayi dan anak. air. Spektinomisin digunakan untuk mengatasi in- 9. GOLONGAN KUINOLONleksi /V. gonorrhoeae dalam bentuk uretritis akutdan proktitis pada pria serta servisitis akut dan Asam nalidiksat adalah prototip golongan kui-proktitis pada wanita bila obat utama yaitu penisilin nolon lama yang dipasarkan sekitar tahun .1 g60.atau tetrasiklin tidak elektif atau tidak dapat diberi-kan karena suatu sebab. Dahulu obat ini merupakan Walaupun obat ini mempunyai daya antibakteriobat terpilih untuk gonore tanpa komplikasi yangdisebabkan oleh gonokokus penghasil penisilinase. yang baik terhadap kuman gram negatif, eliminasi-Sekarang obat terpilih untuk ini ialah seftriakson nya melalui urin berlangsung terlalu cepat sehingga(suntikan tunggal 125-250 mg), sulit dicapai kadar terapeutik dalam darah. Karena 8. VANKOMISIN itu penggunaan asam nalidiksat praktis terbatas sebagai antiseptik saluran kemih saja. Selain itu Vankomisin dihasilkan oleh Streptomycesorientalis. Obat ini tidak diserap melalui saluran resistensi timbul cepat terhadap obat ini. Kuinolon lainnya yang menyusul yaitu asam piromidat, asamcerna, dan untuk mendapatkan elek sistemik selaluharus diberikan lV karena pemberian lM menimbul- pipemidat, sinoksasin, dan lain-lain, juga tidakkan nekrosis setempat. mempunyai kelebihan yang berarti. Obat ini hanya aktil terhadap kuman gram Pada awal tahun 1980, diperkenalkan golong-positif, khususnya golongan kokus, lndikasi utama an kuinolon baru dengan atom fluor pada cincinvankomisin ialah septikemia dan endokarditis yang kuinolon (karena itu dinamakan juga fluorokuino-disebabkan oleh stafilokokus, streptokoku.s atau lon). Perubahan struktur ini secara dramatis me-enterokokus bila penderita alergi terhadap penisilin ningkatkan daya antibakterinya, memperlebardan sefalosporin. Penggunaannya dapat dikombi- spektrum antibakteri, memperbaiki penyerapannyanasikan dengan gentamisin atau aminoglikosid lain- dari saluran cerna, serta memperpanjang masanya. Pada pemberian per oral obat ini juga ber- kerja obat. Golongan lluorokuinolon ini dapat digu-manfaat untuk enterokolitis oleh stalilokokus yang nakan untuk infeksi sistemik. Yang termasuk golo-biasanya merupakan elek samping antibiotik lain. ngan ini antara lain ialah siprolloksasin, enoksasin, ofloksasin, pelloksasin dan norfloksasin.
Antimikroba LainMEKANISME KERJA paling panjang. Bioavailabilitasnya pada pemberian per oral sama dengan pemberian parenteral. Pe- Bentuk double helx DNA harus dipisahkan nyerapan siprolloksasin (dan mungkin juga lluoro- kuinolon lainnya) terhambat bila diberikan bersamamenjadi 2 utas DNA pada saat akan berlangsung- antasida. Fluorokuinolon hanya sedikit lerikat de-nya replikasi dan transkripsi. Pemisahan ini selalu ngan protein. Golongan obat ini didistribusi denganakan mengakibatkan terjadinya puntiran berlebihan baik pada berbagai organ tubuh. Dalam urin semua(overwinding) pada double helx DNA sebelum titikpisah. Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman lluorokuinolon mencapai kadar yang melampauidengan bantuan enzim DNA girase (topoisomerase Kadar Hambat Minimal untuk kebanyakan kumanll) yang kerjanya menimbulkan negative supercoi- patogen selama minimal 12 jam. Salah satu silat/rng. Golongan lluorokuinolon menghambat kerja fluorokuinolon yang menguntungkan ialah bahwaenzim DNA girase pada kuman dan bersilat bakte- golongan obat ini mampu mencapai kadar tinggirisidal. dalam jaringan prostat. Beberapa lluorokuinolon se- perti siprofloksasin dan olloksasin dapat mencapai Mekanisme resistensi melalui plasmid seperti kadar tinggi dalam cairan serebrospinal bila adayang banyak terjadi pada antibiotika lain tidak dijum- meningitis. Sifat lain lluorokuinolon yang mengun-pai pada golongan kuinolon, namun dapat terjadi tungkan ialah masa paruh eliminasinya panjangdengan mekanisme mutasi pada DNA atau mem- sehingga obat cukup diberikan 2 kali sehari. Ke-bran sel kuman. banyakan lluorokuinolon dimetabolisme di hati dan diekskresikan melalui ginjal. Masa paruh eliminasiSPEKTRUM ANTIBAKTERI olloksasin akan sangat memanjang dalam keadaan Golongan fluorokuinolon aktif sekali terhadap gagal ginjal. Sebagian kecil obat akan dikeluarkanenterobacteriaceae (E. coli, Klebsiella, Entercbac- melalui empedu. Hemodialisis hanya sedikit me-ter, Proteus), Shigella, Salmonella, Vibio, C. jejuni, ngeluarkan lluorokuinolon dari tubuh sehingga pe-B. catarrhalis, H. influenzae, dan lV. gonorrhoeae nambahan dosis umumnya tidak diperlukan.(termasuk galur-galur penghasil penisilinase EFEK SAMPING DAN INTERAKSI OBATkuman-kuman ini). Golongan obat ini juga aktil ter- Golongan kuinolon baru umumnya dapat dito-hadap Ps. aeruginosa (yang paling aktil untuk ini leransi dengan baik. Etek sampingnya yang terpen-ialah siprolloksasin). Berbagai kuman yang telah ting ialah pada saluran cerna dan susunan sarafresisten terhadap golongan aminoglikosida dan pusat. Manifestasi pada saluran cerna, terutama berupa mual dan hilang nafsu makan, merupakanbetalaktam ternyata masih peka terhadap efek samping yang paling sering dijumpai. Diban- dingkan dengan antimikroba lain yang berspektrumlluorokuinolon. luas, lluorokuinolon jarang menimbulkan gangguan Dengan aktivitas yang lebih rendah, golongan keseimbangan llora usus. Hal ini mungkin disebab-obat ini juga dapat menghambat stafilokokus (ter- kan golongan obat ini tidak mempunyai aktivitasmasuk S. aureus yang resisten lerhadap metisilin). antibakteri terhadap kuman anaerob. Streptokokus (termasuk S. pyogenes, Efek samping pada susunan saral pusat umumnya bersilat ringan berupa sakit kepala, ver-Enterococcus f aec alis, dan Sfreptoco cc u s virid ans)termasuk kuman yang kurang peka terhadap fluoro- tigo, dan insomnia. Efek samping yang lebih beratkuinolon. pada SSP seperti reaksi psikotik, halusinadi, Secara in vitro, fluorokuinolon tertentu aktil depresi dan kejang, jarang terjadl. Penderita ber-terhadap beberapa galur mikobakteria. usia lanjut, khususnya dengan arteriosklerosis afau Kuman-kuman anaerob pada umumnya resis- epilepsi, lebih cenderung mengalami efek sampingten terhadap lluorokuinolon. susunan saraf pusat ini.FARMAKOKINETIK Reaksi hipersensitivitas berupa eritema dan pruritus. Reaksi lotoloksik pernah dilaporkan terjadi Fluorokuinolon diserap dengan cepat melalui setelah pemberian asam nalidiksat. Penderita yangsaluran cerna. Semua lluorokuinolon mencapai ka- mendapal lluorokuinolon dianjurkan agar menghin-dar puncaknya dalam 1-2 jam setelah pemberianobat, Pefloksasin adalah lluorokuinolon yang ab-sorpsinya paling baik dan masa paruh eliminasinya
Farmakologi dan Terapi darkan diri dari paparan berkepanjangan terhadap lnfeksi ealuran cerna. Semua patogen penyebab sinar matahari. utama diare bakterial dapal dihambat oleh lluorokul- nolon dengan kadar kurang dari 1 pg/ ml, Untuk Pada beberapa spesies hewan percobaan, traveller's diarrhoea, golongan obat ini memper- golgngan kuinolon ternyata dapat menimbulkan lihatkan elektivitas yang setara dengan kotrimok- artropati pada hewan muda. Meskipun belum dike- sazol. Diduga lluorokuinolon tidak mudah menim- tahui apakah elek samping ini dapat terjadi pada bulkan masalah resistensi untuk indikasi ini karena manusia, golongan obat ini tidak diindikasikan pada obat terdapat dalam kadar tinggidalam lumen usus. wanita hamil dan anak yang belum mencapai usia akilbalik. Selain itu keseimbangan llora usus juga tidak Enoksasin menghambat metabolisme teolilin mudah terganggu karena lluorokuinolon tidak mem- dan dapat menyebabkan peningkatan kadar teolilin. pengaruhi kuman anaerob maupun streptokokus di Siprofloksasin dan beberapa lluorokuinolon lainjuga memperlihatkan elek iniwalaupun tidak begitu lumen usus. Namun perlu diperhatikan bahwa dramatis. dewasa ini tidak dianjurkan pemberian antimikroba PENGGUNAAN KLINIK untuk pencegahan Vaveller's diarrhea (NlH Con- sensus Development Conference, 1 985). Kuinolon lama (asam nalidiksat, asam piro-midat, asam pipemidat) hanya digunakan sebagai Siprolloksasin dilaporkan efektif untuk de-antiseptik saluran kemih. mam tifoid. Diperkirakan fluorokuinolon lain juga mempunyai etektivitas ini walaupun masih harus Daya antibakteri lluorokuinolon jauh lebih kuat dibuktikan dengan uji klinik yang cukup.dan spektrum antibakterinya lebih luas daripada Fluorokuinolon yang mencapai kadar tinggikuinolon lama. Oleh karena itu indikasi penggunaan dalam empedu dan jaringan hati (misalnya sipro- lloksasin) merupakan obat yang baik untuk meng-kliniknyapun lebih luas. Dalam garis besarnya atasi inleksi pada saluran empedu.penggunaan klinik lluorokuinolon ialah untuk : lnfeksi saluran nafas bawah (lSB). Sekalipun lluo-lnfeksi saluran kemih. Golongan lluorokuinolon rokuinolon bukan merupakan obat terpilih untukelektif untuk infeksi saluran kemih dengan dan lSB, golongan obat ini mempunyai elektivitas yangtanpa komplikasi. Berbagai kuman gram negatif, cukup baik, rnisalnya untuk eksaserbasi akut bron- kitis kronis dan pneumonia akut. Beberapa kumantermasuk Ps. aeruginosa, kuman nosokomial, serta yang sering menjadi penyebab ISB seperti Haemo-kuman yang multiresisten lainnya biasanya masih philus influenzae dan Branhamella catarrhalis pekaresponsil terhadap lluorokuinolon, Walaupun pen- sekali terhadap golongan obat ini. Enterobac\eria-derita mengalami gangguan lungsi ginjal, fluoro- ceae yang sering menjadi penyebab ISB nosoko-kuinolon masih berguna karena dalam keadaan ini mial pun peka. Namun perlu diperhatikan bahwabiasanya kadar obat dalam urin masih cukup untuk Streptococcus pneumoniae yang juga sering jadimematikan kuman penyebab infeksi. Dalam keada- penyebab ISB kurang peka terhadap lluorokuino- lon. Demikian pula pneumonia aspirasi yang seringan insufisiensi ginjal, seringkali urin tidak dapat disebabkan kuman anaerob tidak merupakan in-diasamkan. Keadaan ini malah \"menguntungkann dikasi penggunaan obat ini karena jenis kuman- kuman ini tidak peka terhadap fluorokuinolon.dalam terapi dengan lluorokuinolon karena pada pHrendah aktivitas lluorokuinolon berkurang. Penyakit yang ditularkan melalui hubungan Untuk sistitis akut tanpa komplikasi, banyak kelamin. Semua lluorokuinolon dengan dosis tung-tersedia antimikroba lain yang lebih murah juga gal per oral (misalnya 250 mg siprolloksash, 200memberikan hasil terapi yang sangat memuaskan mg olloksasin, 800 mg norfloksasin) elektif untukdengan pemberian dosis tunggal. mengobati gonore, termasuk yang disebabkan oleh gonokokus penghasil penisilinase. Namun untuk Fluorokuinolon juga etektil untuk prostatitis uretritis nonspesilik yang disebabkan oleh klamidia,akut (misalnya oleh E colr) karena mampu menem- hanya siprofloksasin dan olloksasin yang efektif.bus masuk ke dalam jaringan prostat dengan baik. Untuk ini obat harus diberikan selama 7-10 hari.Peranannya dalam pengobatan prostatitis kronis Obat terpilih untuk penyakit ini ialah doksisiklin ka-belum jelas, namun siprofloksasin mungkin juga rena efehivitasnya lebih tinggi dan harganyapunelekif untuk indikasi ini.
Antimikroba Lain 685lebih murah. Fluorokuinolon dapat digunakan seba- klinik komparatif yang mendukung penggunaangai obat alternatil untuk kotrimoksazol dalam peng- lluorokuinolon untuk indikasi ini belum memadai.obalan ulcus molle. lndikasi potensial lain dari fluorokuinolon yanglnfeksi iaringan lunak dan tulang. lnleksi kulit masih memerlukan penelitian lebih lanjut ialahumumnya disebabkan oleh stalilokokus dan strep- untuk mengatasi kolonisasi saluran nafas atas olehtokokus. Obat terpilih untuk inleksi ini ialah golong-an betalaktam dan makrolid. Fluorokuinolon meru- methicitlin-resistant S. aureus atau N' meningitidis,pakan salah satu alternatil bila penyebabnya adalah infeksi saluran nalas bawah oleh M. tubrculosis,kuman gram negatif yang peka terhadap obat ini. dan pencegahan infeksi pada penderita denganFluorokuinolon bermanfaat untuk ulkus dekubitusyang disebabkan oleh kuman gram negatif aerob di neutropenia.rumah sakit. SEDIAAN DAN POSOLOGI Fluorokuinolon dapat digunakan untuk meng- Asam nalidiksat tersedia dalam bentuk tabletobati osteomielitis yang disebabkan oleh kuman- 500 mg dan diberikan dengan dosis 4 kali 1-2 tableVkuman yang peka. Oleh karena dapat diberikan per hari. Asam pipemidat tersedia dalam bentuk tabletoral, obat ini memungkinkan penderita yang seha- 400 mg dan diberikan dengan dosis 2 kali 1 tableVrusnya dirawat lama (karena membutuhkan antibio' hari.tika parenteral) dipulangkan lebih cepat. Selain itupenderita yang sulit diberi obat per infus (misalnya Sediaan dan dosis untuk golongan fluorokui-karena tromboflebitis) dapat diobati per oral dengan nolon dapat dilihat pada Tabel 46'2'fluorokuinolon, Tabel46-2. SEDIAAN DAN DOSIS GOLONGAN lnleksi pasca bedah oleh kuman enteroko' FLUOROKUINOLONkus, Ps. aeruginosa,atau stafilokokus yang resistenterhadap betalaktam atau aminoglikosid, dapat di- Jenis lluorokui- Sediaanobati dengan lluorokuinolon. Namun bila terdapat nolon infeksi campur dengan kuman anaerob, perlu di-tambahkan melronidazol atau obat antianaerob Siprofloksasin Oral: 2 kali 250- Tablet 250, 500, 750 mg lainnya. 750 mg/hari Parenteral : 2 kali Cairan infus lndikasi potensial lainnya. Fluorokuinolon mung- 100-200 mg/hari lV 200 mg/100 ml kin mempunyai potensi yang baik untuk mengobati inleksi susunan saral pusat yang disebabkan oleh Norfloksasin Oral : 2 kali Tablet 400 mg kuman gram negatil pada penderita dewasa (obat 400 mg/hari ini sekarang masih dikontraindikasikan pada anak)' Ofloksasin Oral:2 kali 100- Tablet 200 mg Pelloksasin mencapai kadar yang tinggi dalam 300 mg/hari cairan serebrospinal. Siprolloksasin mungkin iuga Pefloksasin Oral : 2 kali Tablet 400 mg dapat dipakai sebagai alternatil untuk meningitis 400 mg/hari bakterial oleh kuman gram negatil. Namun data uii Cairan infus Parenteral : 2 kali 400 mg/5 ml 400 mg/hari lV
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115