Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore kelas_smk_teknik-transmisi-tenaga-listrik-jilid-3_aslimeri

kelas_smk_teknik-transmisi-tenaga-listrik-jilid-3_aslimeri

Published by haryahutamas, 2016-06-01 21:48:28

Description: kelas_smk_teknik-transmisi-tenaga-listrik-jilid-3_aslimeri

Search

Read the Text Version

. P51N NP51 96T 87T 26 63 S51-1 S51-2 PU 64V Gambar 9. 26. Blok Diagram Proteksi Trafo Tenaga 399

9.13. Relai Arus Lebih (Over Pengaman yang bekerja karena Current Relay) adanya besaran arus dan tegangan yang dapat membedakan arah arusRelai ini berfungsi untuk gangguan. Relai ini terpasang padamengamankan transformator Jaringan Tegangan tinggi,terhadap gangguan hubung singkat Tegangan menengah juga padaantar fasa didalam maupun diluar pengaman Transformator tenagadaerah pengaman transformator, dan berfungsi untuk mengamankanseperti terlhat pada foto dibawah ini peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa maupun Phasa ketanah. Relai Ini Mempunyai 2 buah parameter ukur yaitu Tegangan dan Arus yang masuk ke dalam Relai untuk membedakan arah arus ke depan atau arah arus ke belakang.Gambar 8.26 Relai arus lebih Pada pentanahan titik netral trafo dengan menggunakanJuga diharapkan relai ini tahanan, relai ini dipasang pada penyulang 20 KV. Bekerjanya relaimempunyai sifat komplementer ini berdasarkan adanya sumber arus dari ZCT (Zero Currentdengan relai beban lebih. relai ini Transformer) dan sumber tegangan dari PT (Potential Transformers).berfungsi pula sebagai pengaman Sumber tegangan PTcadangan bagi bagian instalasi umumnya menggunakanlainnya. rangkaian Open-Delta, tetapi9.13.1. Relai Gangguan Tanah tidak menutup kemungkinan ada Terbatas (Restricted Earth fault Relay ) yang menggunakan koneksi langsung 3 Phasa. Untuk Mengamankan transformator membedakan arah tersebutterhadap tanah didalam daerah maka salah satu phasa dari aruspengaman transformator khususnya harus dibandingakan denganuntuk gangguan didekat titik netral Tegangan pada phasa yang lain.yang tidak dapat dirasakan olehRelai differensial. x Relai connections9.13.2. Relai arus lebih Berarah . Adalah sudut perbedaan antara arus dengan tegangan masukan Directional over current Relai relai pada power faktor satu.atau yang lebih dikenal denganRelai arus lebih yang mempunyai x Relai maximum torque anglearah tertentu merupakan Relai Adalah perbedaan sudut antara arus dengan tegangan pada relai 400

yang menghasilkan torsi maksimum. Max. torque Reference line VRESTRAIN Ii TI I Zero torque line D Iv Iv RESTRAINGambar 9.28 Diagram phasor Torsi9.13.3. Relai gangguan hubung 9.14. Proteksi Penyulang 20 KV tanah. Jenis Relai proteksi yang Relai ini berfungsi untuk terdapat pada penyulang 20 kVmengamankan transformator ganggu- adalah sebagai berikut :an hubung tanah, didalam dan diluardaerah pengaman transformator. 9.14.1.Relai Arus Lebih ( OverRelai arah hubung tanah memerlukan Current Relai )operating signal dan polarising signal.Operating signal diperoleh dari arus Relai ini berfungsi untukresidual melalui rangkaian trafo arus memproteksi SUTM terhadappenghantar (Iop = 3Io) sedangkan gangguan antar fasa atau tigapolarising signal diperoleh dari fasa.tegangan residual. Tegangan residualdapat diperoleh dari rangkaian 9.14.2. Relai Arus Lebihsekunder open delta trafo tegangan berarah ( Directionalseperti pada Gambar 9.24 OCR )VRES = VAG + VBG + VCG = 3Vo Relai ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga 401

fasa dan hanya bekerja pada satu sistem tenaga listrik termasukarah saja. Karena Relai ini dapatmembedakan arah arus gangguan. sistem proteksi serta peralatan9.14.3. Relai Hubung Tanah terkait lainnya yang pada (Ground Fault Relay) akhirnya membantu dalam Relai ini berfungsi untukmemproteksi SUTM atau SKTM dari analisa dan memastikan bahwagangguan tanah. Relai Beban Lebih(Over Load Relai). Relai ini dipasang sistem telah bekerja dengan baik.pada SKTM yang berfungsi untukmemproteksi SKTM dari kondisi beban DFR akan bekerja secara reallebih. time untuk memonitor kondisi9.14.4. Relai Penutup Balik Reclosing Relay ). listrik dan peralatan terkait Relai ini berfungsi untuk lainnya pada saat terjadimemproteksi SUTM terhadapgangguan antar fasa atau tiga fasa gangguan, karena menggunakandan hanya bekerja pada satu arahsaja. Karena Relai ini dapat sistem digital maka semua datamembedakan arah arus gangguan. dikonversikan ke bentuk digital9.14.5. Relai Frekwensi Kurang (Under Freqwency Relay) dan disimpan di memori., hasil Relai ini berfungsi untuk melepas monitor tersebut akan tersimpanSUTM atau SKTM bila terjadipenurunan frekwensi system. secara permanen dalam bentuk9.15. Disturbance Fault Recorder hasil cetakan di kertas dan data (DFR ) memori. Disturbance Fault Recorder(DFR) suatu alat yang dapat Manfaat Disturbance Faultmengukur dan merekam besaranlistrik seperti arus ( A ), tegangan ( V ) Recorder (DFR )dan frekuensi ( Hz ) pada saatsebelum, selama dan setelah ƒ Mendeteksi penyebabgangguanDisturbance Fault Recorder( DFR ) yang saat ini sudah gangguanmerupakan suatu kebutuhan, yangdapat membantu merekam data dari ƒ Mengetahui lamanya gangguan ( fault clearing time ) ƒ Mengetahui besaran listrik seperti Arus (A),Tegangan(V) dan Frekuensi (F) ƒ Mengetahui unjuk kerja sistem proteksi terpasang ƒ Melihat harmonik dari sistem tenaga Listrik ƒ Melihat apakah CT normal / tidak ( jenuh) ƒ Memastikan bahwa PMT bekerja dengan baik ƒ Dokumentasi Pengembangan DFR : ƒ Time Synchronizing (GPS) ƒ Master Station ƒ Monitoring Frekuensi ƒ DC Monitoring Bagian dari DFR (Disturbance Fault Recorder) : 402

DAU (Data Acquisition Unit), AC/DCPower SupplyCommunication Channel, SistemAlarm ANALOG DAU PRINTER KE 16 Channel MASTER DFR Data COMM EVENT Acquisition 32 Channel ALARM Unit RELAi HANNESYNCHR KEY BOARD & SCREEN DC POWER AC POWER EXTERNAL Gambar 9.29 Disturbance Fault RecorderMencetak / print out ulang ƒ Jangan lupa kembali ke AutoRecord gangguan yang pernah setelah selesai, dengan tomboldirekam : Autoƒ DFR II harus dalam kondisi ƒ Kita dapat juga memilih nomorManual Mode record dengan menggunakanƒ Tekan tombol Record Select tombol Panah Keatas /display akan tampil Record Kebawah.Select ƒ Apabila nomor record yang akanƒ Tekan kunci panah kebawah, dicetak sudahdiperagakan, makadisplay tampil : Rec No …. kita cukup menekan tombolƒ Setelah ini tekan / masukkan Enter.nomor yang diinginkan kemudiantekan tombol Enter. Printer akan Mencetak Setup Parameter ƒ DFR II harus dalam kondisibekerja, dan layar akan terbaca Manual ModePrinting. ƒ Tekan tombol Print Setup ƒ Tekan tombol Panah Kebawahƒ Tunggu sampai selesai kemudian printer akan bekerjamencetak, atau Cancel untuk 403membatalkan.

ƒ Tekan sampai selesai mencetak, dalam keadaan siap akan merekam atau Cancel untuk membatalkan data gangguan/fault secara otomatis.ƒ Jangan lupa kembali ke Auto Catatan : setelah selesai, dengam tombol Auto. Dalam kondisi ini Lampu Status Indicator yang menyala adalah:9.16. Basic Operation Auto dan Data Memory (kalau ada data ). Apabila Lampu StatusSwitch on : Menyalakan DFR Indicator lain ada yang menyala, berarti ada gangguan didalam DFR, Pertama kali dinyalakan DFR II contoh lampu Off Line, artinya DFRakan memeriksa keadaan didalam dalam keadaan tidak siap merkam.rangkaian elektroniknya dan Lihat bagian Trouble Shooting.menghitung Memorinya sampai4096 KB. Setelah semuanya dalam 9,16.2 Manual Mode :kondisi baik, maka secara otomatis Posisi manual operation :display/peragaan di DFR II akanmenampilkan Jam dan Nomor Merubah ke kondisi manualRecord yang ada didalam DFR. untuk dirubah / dioperasikan oleh Apabila kita ingin mempercepatpemeriksaan dan test memory, operator / manusia Pada posisi initekan tombol Panah Kebawah dandisplay akan menampilkan Jam dan kita dapat :Rec No.Misalnya : ƒ Merubah Parameter dari DFRJJ : MM : SS REC ….15 : 06:32 REC 041 ƒ Melakukan pengetesan/ Setelah itu tekan tombol Reset pemeriksaan komponenAlarm Indicator, maka seluruhlampu Alarm Indicator harus elektronispadam/tidak menyal. Apabila adaAlarm Indicator yang menyala, ƒ Meminta rekaman data, ataupunmaka lihat petunjuk bagian TroubleShooting. memanipulasikan data rekaman9.16.1 Automatic Mode : Posisi Dari kondisi Automatic kita dapat DFR siap/otomatis merubah ke kondisi manual dengan Pada kondisi Jam dan NomorRecord tampil dilayar, dan Status cara :Indicator Led Auto menyala, kondisiini disebut Automatic Mode. Dalam Tekan tombol Manual, padakondisi ini semua key kecuali display akan tampil Manual Mode.Manual Mode dan Reset Alarm dan Berarti kita sudah ada pada posisiSensor Target tidak dapat Manual dan Lampu Status Manualdifungsikan. Pada posisi ini DFR akan menyala. 9.16.4. Kembali ke posisi / kondisi Automatic mode Untuk kembali ke posisi Automatic mode, setelah kita selesai dengan posisi Manual mode, kita harus kembali ke tampilan layar Manual Mode, yaitu 404

dengan menekan tombol Cancel gangguan tersebut (sekitar 80 %) bersifat temporer[2] yang akanbeberapa kali(tergantung diposisimana kita sedang berada). Lalu segera hilang setelah Pemutustekan tombol Auto, maka pada layar Tenaga (PMT) trip. Agarakan tampil JAM dan Record No kesinambungan pelayanan/ suplaiuntuk mempercepat peragaan, energi listrik tetap terjaga sertatekan tombol Panah Kebawah atau batas stabilitas tetap terpeliharaCancel. maka PMT dicoba masuk kembaliCara menganalisa : sesaat setelah kejadian trip diatas.1. Pada kondisi normal, arus dan Dengan memasukan kembali PMTtegangan akan menggambarkan ini diharapkan dampak gangguansinusoidal ( 50 Hz ) yang yang bersifat temporer tersebutsempurna. dapat dikurangi Untuk mengurangi2. Besaran arus dan tegangan dampak gangguan tersebuttersebut dapat diukur dengan terhadap keandalan penyediaanmemperhatikan skala rekaman, tenaga listrik, khususnya pada saatserta ratio CT dan PT. terjadi gangguan temporer, maka3. Setiap trigger karena besaran pada SUTT/ SUTET tersebutanalog yang diluar normal, DFR dipasang auto recloser (A/R).akan menggambarkan pada Pengoperasian auto-recloserbagian sensor digital, serta diharapkan dapat meningkatkanbentuk sinusoidal arus/tegangan availability (ketersediaan) SUTT/akan berubah menjadi lebih SUTET, hal ini berarti peluangbesar atau Lebih kecil. (lama dan frekuensi) konsumen4. Apabila perubahan besaran terjadi padam dapat dikurangi.analog ini diikuti dengan Namun sebaliknya, pengoperasianbekerjanya proteksi maka diikuti A/R secara tidak tepat dapatdengan perubahan status input menimbulkan kerusakan padadigital. peralatan, sehingga dapat5. Bila PMT juga bekerja, maka menimbulkan dampak pemadamandapat dilihat status PMT sebagai meluas serta waktu pemulihan yanginput digital yang berubah. lebih lama.6. Setiap trigger karena perubahanstatus input digital, DFR akan 9.17.1. Kaidah Penyetelan A/R Penentuan dead time.menggambarkannya padabagian digital, dimana garisnyaakan berubah menjadi terputus Penentuan dead time harus mempertimbangkan hal berikut :9.17. Auto Recloser.Saluran udara tegangan tinggi a. Stabilitas dan sinkronisasi(SUTT/SUTET) merupakan salah sistem.satu bagian sistem yang palingsering mengalami gangguan, x Tidak berpengaruh padasebagian besar dari sumber jaringan radial tetapi berpengaruh pada jaringan 405

yang memiliki lebih dari satu b. Karakteristik PMT. sumber (pembangkit atau IBT). Waktu yang diperlukan olehx Dead time dipilih sesuai PMT untuk trip dan reclose dengan kebutuhan sistem dan harus diperhitungkan, khususnya keamanan peralatan. untuk A/R cepat. x Waktu de-ionisasi udara seperti tabel 9.4 Tabel 9.4. Waktu de-ionisasi udaraTegangan Sistem (kV) Waktu De-ionisi (detik) 66 0.1 110 0.15 132 0.17 220 0.28 275 0.3 400 0.5x Operating time PMT (0.05 - 0.1 (instanteneous) pertimbangan detik). ini tidak diperlukan. 2) Reclaim time harusx Waktu reset mekanik PMT (0.2 memperhitungkan waktu yang detik). diperlukan oleh mekanisme Selain itu pengaruh penurunan closing PMT agar PMT tersebut siap untuk reclose kembali.kemampuan PMT karena umur Umumnya untuk sistemharus dipertimbangkan dalam hidraulik memerlukan waktu 10menentukan pola dan waktu detik.operasi ( lambat atau cepat) A/R. e. Kriteria Seting Untuk SPAR :c. Karakteristik peralatan proteksi. 1). Dead time : Harus diperhitungkan waktu - lebih kecil dari seting discrepancyyang dibutuhkan untuk reset dan seting GFRperalatan proteksi. - lebih besar dari operating timed. Penentuan reclaim time. pmt, waktu reset mekanik pmt, dan waktu pemadaman busur1) Reclaim time harus lebih lama api + waktu deionisasi udara. dari waktu kerja relai proteksi, namun untuk basic time - Tipikal set 0.5 s/d 1 detik. 406

2). Reclaim time : 4). Reclaim time :- Memberi kesempatan pmt - Memberi kesempatan pmt untuk untuk kesiapan siklus O-C-O berikutnya. kesiapan siklus O-C-O- Tipikal 40 detik. berikutnya.f. Kriteria Seting Untuk TPAR - Tipikal 40 detik.1). Dead time : g. Faktor Teknis Dalam Pengoperasian Auto Reclose- lebih besar dari operating time (A/R) pmt, waktu reset mekanik pmt, dan waktu pemadaman busur Auto Recloser tidak boleh bekerja api + waktu deionisasi udara. pada kondisi, sebagai berikut :- Tipikal set 5 s/d 60 detik. a. PMT dibuka secara manual atau beberapa saat setelah PMT2). Seting berbeda untuk kedua ditutup secara manual. sisi : b. PMT trip oleh Circuit Breaker- Untuk sumber di kedua sisi maka Failure (CBF) atau Direct sisi dengan fault level rendah Transfer Trip (DTT). reclose terlebih dahulu baru kemudian sisi lawannya. c. PMT trip oleh pengaman cadangan (Z2, Z3, OCR/GFR).- Untuk sumber di satu sisi (radial double sirkit) bila tidak terdapat d. PMT trip oleh Switch On To S/C untuk operasi manual yang Fault (SOTF). terpisah dari S/C untuk A/R maka untuk keperluan manuver e. Bila relai proteksi SUTT tidak operasi, reclose pertama dapat dilengkapi dengan fungsi SOTF, dilakukan dari sisi sumber. maka perlu ditambahkan sirkit A/R blok untuk menunda fungsi3) SUTT yang tersambung ke A/R setelah PMT dimasukan pembangkit : secara manual. Lama waktu tunda sirkit A/R blok akan- A/R untuk SUTT yang kedua sisi ditentukan kemudian. tersambung ke Pembangkit maka pola yang dipilih TPAR f. PMT trip oleh out of step (inisiate gangguan 1 fasa) protection. dengan seting dead time lebih lama. g. Terjadi ketidak normalan peralatan teleproteksi di sisi- SUTT yang hanya satu sisi terima tersambung ke pembangkit Auto Reclosertidak boleh maka pola yang dipilih TPAR dengan pola S/C di sisi dioperasikan pada : pembangkit diseting DL/DB out. - SKTT - SUTT yang tersambung ke trafo dengan sambungan T. Mempertimbangkan dampak terhadap kerusakan peralatan pada saat gangguan permanen maka A/R dioperasikan hanya dengan single shot. 407

Pola A/R yang dapat diterapkan c. salah satu sisi tersambung ke unit pembangkit.adalah : d. penutupan dua pmt yang tidak- Auto Recloser cepat untuk 1 serentak (satu) fasa, 3 (tiga) fasa dan 1+3 (satu atau tiga) fasa.- Auto Recloser lambat untuk 3 i Pengoperasian High Speed Auto Recloser(tiga) fasa Pemilihan pola diatas denganmempertimbangkan batasan- Pengoperasian A/R cepat dapatbatasan yang dijelaskan di bawah diterapkan bila persyaratan diini. bawah ini dipenuhi, sebagai berikut: a. Siklus kerja (duty cycle) darih. Faktor Yang Mempengaruhi PMT sesuai untuk operasi Pola dengan A/R cepat. b. Sistem proteksi di semua ujung Auto Recloser Pemilihan pola saluran bekerja pada basicsingle phase auto reclosing (SPAR)atau three phase auto reclosing time/ instantenous.(TPAR) dengan waktu reclosecepat atau lambat harus c. Kemampuan poros turbinmempertimbangkan batas stabilitassistem, karaktesitik PMT dan (terutama yang berporosperalatan proteksi yang digunakan.Pertimbangan ini menyangkut panjang) dan belitan statorbesarnya nilai setelan untuk deadtime dan reclaim time. generator perlu diperhatikan , Pemilihan pola single phase sehingga pengoperasian highauto reclosing (SPAR) atau threephase auto reclosing (TPAR) speed A/R 3 fasa padadengan waktu reclose cepat ataulambat harus mempertimbang- kan SUTT/SUTET di GI pembangkitkonfigurasi jaringan seperti dibawahini atau yang dekat pembangkita. Jaringan radial sirkit tunggal.b. Jaringan radial sirkit ganda. dilakukan setelah adac. Jaringan looping sirkit tunggal.d. Jaringan looping sirkit ganda. kepastian bahwa operasi high speed A/R 3 fasa tidak membahayakan turbin dan generator. d. Operasi high speed A/R 3 (tiga) fasa khususnya pada sistem 500 KV (SUTET) tidak boleh diterapkan bila hasil studi menunjukan bahwa high speed reclosing akan dapat menimbulkan tegangan lebih transien yang melebihi nilai Pemilihan pola A/R dengan desain yang diijinkan.waktu reclose cepat atau lambat Penerapan A/R cepat 1(satu) fasaharus mempertimbangkan Dapat diterapkan pada konfigurasipersyaratan pada kedua ujung atau sistem berikut :saluran antara lain a. SUTETa. kemungkinan reclose pada b. SUTT jaringan radial sirkit gangguan permanen. tunggal atau ganda.b. kemungkinan gagal sinkron c. SUTT jaringan looping sirkit pada saat reclose. tunggal atau ganda. 408

a. Penerapan A/R cepat 3 (tiga) interkoneksi, juga memberikan resiko berupa kemungkianfasa Dapat diterapkan pada terjadinya gangguan yang lebih parah bila operasi A/R pada saatkonfigurasi atau sistem berikut : ada gangguan permanen. Dengan demikian makax SUTT jaringan radial sirkit pengoperasian high speed A/Rx tunggal atau ganda. 3 (tiga) fasa harus didahului dengan keyakinan (berupa hasil studi)x SUTT jaringan looping sirkit bahwa pengoperasian A/R akan memberi manfaat yang besartunggal atau ganda. dengan resiko yang kecilx Pengoperasian high speed A/R 3fasa , disamping memberikankeuntungan pada sistem yaitumemperbaiki stability margin,mengurangi terjadinyapembebanan kritis akibatgangguan pada SUTT/SUTETmaupun pada saluran 409

BAB XPEMELIHARAAN SUTT/SUTETI BEBAS TEGANGAN Saluran Udara Tegangan Tinggi paling sederhana hingga yang(SUTT) dan Saluran Udara rumit. Beberapa jenis pemeliharaanTegangan Ekstra Tinggi (SUTETI) antara lain :adalah sarana instalasi tenaga - Pemeliharaan rutin (Preventivelistrik diatas tanah untukmenyalurkan tenaga listrik dari Maintenance)Pusat Pembangkit ke Gardu Induk - Pemeliharaan Korektif(GI) atau dari GI ke GI lainnya(antar GI). (Corrective Maintenance) - Pemeliharaan daruratSUTT/SUTETI merupakan (Emergency Maintenance)peralatan buatan manusia. - Pemeliharaan yang berdasarPeralatan ini pada dasarnya bisa kondisi / karakter peralatan (Condition Base Maintenance / CBM)rusak baik karena salahpengoperasian, kesalahan saat 10.2.1. Pemeliharaan Rutin :konstruksi maupun telah melampauimasa kerjanya (life time). Pemeliharaan rutin merupakanPengertian Pemeliharaan adalah kegiatan / usaha yang secarakegiatan yang meliputi: periodik dilakukan untuk- Perawatan/pemeriksaan mempertahankan kondisi jaringan- Perbaikan agar selalu dalam keadaan baik- Penggantian dengan keandalan dan daya guna- Pengujian yang optimal. Dalam pelaksanaannya10.1. Tujuan Pemeliharaan pemeliharaan rutin terdiri dari :- Mempertahankan kemampuan - Pemeliharaan tahunan kerja peralatan - Pemeliharan lima tahunan- Memperpanjang live time 10.2.2. Pemeriksaan Rutin peralatan Pemeriksaan rutin merupakan- Menghilangkan, mengurangi pemeriksaan secara visual resiko kerusakan (inspeksi): - Ground patrol- Mengembalikan kemampuan - Climb up inspection kerja peralatan Hasil pemeriksaan merupakan- Mengurangi kerugian secara ekonomis data yang dapat dipakai:- Memberi keyakinan keandalan - Evaluasi / perencanaan/ operasinya pengembangan10.2. Jenis-jensi pemeliharaan - Penanggulangan dan Banyak metoda pemeliharaanyang dilakukan mulai dari yang pencegahan 410

- Perbaikan / perubahan/ kerusakan dapat segera modifikasi ditanggulangi yang pada akhirnya - Penggantian keandalan penyaluran tenaga listrik tetap terjaga dengan baik. 10.2.2.1. Ground patrol 10.2.3. Pemeriksaan Sistematis Ground patrol adalah jenis pekerjaan Pemeriksaan Sistematis pemantauan/pemeriksaan harian adalah pekerjaan pengujian yang terhadap jalur transmisi tanpa dimaksudkan untuk menemukan memanjat tower dilakukan oleh Line kerusakan atau gejala kerusakan walker secara terjadwal. Obyek yang tidak dapat ditemukan atau yang diperiksa adalah : diketahui pada saat inspeksi untuk kemudian disusun saran-saran - Kawat penghantar perbaikannya. - Ground wire - Ruang bebas (Right of Pelaksanaan Pemeriksaan Way/ROW) Sistematis ini lebih luas dan lebih - Tower dan halamannya teliti dari pada pemeriksaan rutin.- Lingkungan dan aktifitas Untuk memperoleh tingkat ketelitian masyarakat sekitarnya yang tinggi dipergunakan peralatan bantu. 10.2.2.2. Climb up inspection Contoh dari pemeriksaan ini Climb up inspection adalah jenis misalnya adalah pengujian pekerjaan pemeriksaan terhadap kemampuan isolator di tower berikut perlengkapannya laboratorium, pemeriksaan kondisi dilakukan oleh Climber dengan cara sambungan dengan menggunakan memanjat tower pada Infra red thermovision, pemeriksaan SUTT/SUTETI yang dalam keadaan tegangan tembus isolator dengan bertegangan. corona detector, Obyek yang diperiksa adalah: Beberapa hal yang mempengaruhi - Besi Tower dan kelengkapannya pola pemeliharaan rutin antara lain : - Kawat penghantar sekitar tower - Ground wire sekitar tower - Kondisi alam setempat - Klem pemegang kawat dan polutif alami, polutif industri, asesorisnya - Isolator dan asesorisnya gempa, kondisi normal, - Benda asing yang terdapat pertumbuhan tanaman pada tower , isolator dan kawat sepanjang jalur dan disekitar Melalui pemeriksaan ini diharapkan secara dini dapat jalur, petir, longsoran dan lain ditemukan abnormaly atau kelainan-kelainan yang dapat sebagainya. menimbulkan gangguan. sehingga - Karakteristik kerja peralatan biasanya berdasarkan buku petunjuk pabrik atau pengalaman yang terjadi 411

selama ini: isolator gelas yang 10.2.6. Pemeliharaan berdasarkan sering pecah kondisi/karakter- Sosial kemasyarakatan peralatan (CBM) penggalian liar, pencurian : grounding – member tower dan Pemeliharaan ini tidak lagi lain sebagainya. berdasar waktu, namun berdasar kondisi/karakter peralatan. Dalam10.2.4. Pemeliharaan Korektif satu tahun bisa saja dilakukan beberapa kali kunjungan atau Pemeliharaan Korektif pemeriksaan tergantung tingkat potensi gangguan.(corrective maintenance) adalahpekerjaan pemeliharaan yangdilakukan karena peralatan Kerusakan yang terjadimengalami kerusakan atau menjadi statistik dan dapatmemerlukan penyempurnaan. disimpulkan sebagai trendPemeliharaan korektif kebanyakan peralatan. Namun adakalanyaterjadi karena jarang atau tidak kerusakan akibat fenomena alampernah dilakukan pemeriksaan yang tidak terlihat sewaktu patroli.rutin. Contoh yang dapat dilakukan CBM adalah :10.2.5. Pemeliharaan Darurat Pemeliharaan Darurat - Pemeriksaan isolator dan asesoris isolator maupun clampdilakukan karena telah terjadi pada daerah yang polusinya tinggi.kerusakan pada SUTT/SUTET yang - Pemeriksaan jarak tower dandisebabkan oleh hal-hal diluar lendutan kawat pada kawasan luas yang mengalami longsorrencana seperti : banjir, gempa secara perlahanbumi, longsor, gunung meletus, - Pemeriksaan kondisi pondasi pada daerah longsorankebakaran, tertabrak kendaraan - Pemeriksaan isolator padadan lain sebagainya. daerah yang sering tersambar petir Pemeliharaan jenis ini - Pengukuran nilai pentanahansifatnya darurat dan memerlukan tower pada daerah pegunungan atau musim kemarau.penanganan ekstra serta segerauntuk mengatasinya. Biayanyatentu saja tidak bisa direncanakandan mungkin bisa dimasukkandalam katagori biaya tak terdugakarena memang kejadiannya diluarkendali manusia. Salah satu 10.2.7. Contoh Pemeliharaan SUTT / SUTETsolusinya ialah memasang toweremergency. Berbagai macam pemelihara- an yang pernah terjadi di jaringan SUTT/ SUTET antara lain : a. Penggantian isolator pecah atau rusak lapisan permukaannya 412

b. Pembersihan isolator karena u. Pemasangan kembali / reposisipolusi damper yang melorod kec. Perbaikan kawat rantas tengah gawangd. Perbaikan kawat putus v. Penggantian lampu aviasi yange. Pengencangan klem-klem mati/rusakjumper w. Penyambungan kembali kawatf. Pembersihan kawat dari layang- yang putus atau rusak beratlayang x. Penggantian asesoris / clampg. Ground patrol yang karatanh. Climb up inspection y. Perbaikan klem kawat jumperi. Pemeriksaan stabilatas pondasi yang putustower (leveling, retak) z. Pemasangan pengamanj. Pemeriksaan kelengkapan halaman towertapak tower (patok tanda batastanah PLN, urugan tanah tapak 10.3. Prosedur Pemelihan SUTT/SUTETtower)k. Pengecekan TahananPembumian Langkah kerja pemeliharaanl. Pemeriksaan jarak bebas SUTT/SUTETI adalah :konduktor dengan benda di 1. Adanya laporan dari petugassekitarnya lapangan maupun masyarakatm. Perbaikan tower yang atau hasil evaluasi data laporanmengalami deformasi / yang masukbengkok-bengkok akibat tanah 2. Melakukan Analisasekeliling pondasi longsor Keselamatan Pekerjaan dengann. Pondasi turun/amblas karena meninjau lapangantanah dasar pondasi mengalami 3. Membahas hasil AKP dansliding/gelincir oleh arus air rencana tindak lanjut yangbawah tanah diperlukano. Pengelasan baut-baut tower 4. Mempersiapkan: SDM;untuk mencegah pencurian peralatan; metoda pengerjaan;p. Perbaikan spacer yang le[pas material pengganti maupundari konduktor pendukung lainnya danq. Penggantian pentanahan tower organisasi kerja/grounding 5. Menjadwalkan pekerjaan danr. Penebangan pohon atau antena persetujuannyakomunikasi yang tumbang ke 6. Melakukan persiapan pekerjaanarah konduktor (diluar row) setelah adanya persetujuans. Penggantian besi tower karena 7. Melaksanakan pekerjaanpencurian 8. Melakukan evaluasit. Penggantian Tension clamp 9. Membuat laporan kerjakonduktor 413

10.3.1. Peralatan yang dipelihara Peralatan yang dipelihara pada saluran udara tegangan tinggi dan saluranudara tegangan ektra tinggi seperti tabel 10.1. berikut iniTabel 10.1. Peralatan yang dipelihara pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran udara tegangan ektra tinggiI Ruang Bebas / Lingkungan 1 Jarak pepohonan thd kawat fasa 2 Jarak bangunan thd kawat fasa 3 Jarak pohon terhadap kawat fasa bila tumbang ke arah kawat 4 Jarak bangunan thd kawat fasa bila roboh ke arah kawat 5 Jarak jaring pengaman thd kawat 6 Jarak kawat ke tanah 7 Jarak kawat ke tiang perahu/kapal bila air pasang 8 Kegiatan layang-layang 9 Struktur tanah dekat tiangII Tiang / Menara / Tower 1 Konstruksi tiang 2 Batang rangka besi 3 Tangga / baut panjat 4 Penghalang panjat (ACD) 5 Plat rambu bahaya 6 Plat nomor / pht / tanda fasa 7 Baut sambungan rangka 8 Indicator lamp (air traffict light) 9 Cat / galvanis badan tiang10 Klem kawat grounding11 Kawat grounding12 Batang penangkal petir13 Alat penangkal petir lainnyaIII Isolator 1 Piringan isolator 2 Arcing horn sisi tiang 3 Arcing horn sisi kawat pht. 4 Assesories isolator (pin, dll) 5 Suspension clamp 6 Tension clamp 7 Ikatan isolator 8 Armour rod 414

9 Posisi rencengan isolatorIV Pondasi & Halaman Tiang 1 Pondasi / chimney 2 Kaki tiang / stub 3 Tumbuhan di halaman tiang 4 Pagar pengaman halaman tiang 5 Patok batas halaman tiang 6 Stabilitas tanah sekitar hal. tiang 7 Talud pengaman 8 Kegiatan pihak lain di halaman tiangV kawat penghantar 1 Kawat fasa 2 Peredam getaran (Vibr. damper) 3 Spacer 4 Midspan compression joint 5 Repair sleeve 6 Jumper wire 7 Sagging 8 Armour rod 9 Jarak antar kawat fasa10 Indicator lamp (induction)VI Kawat Petir & Kawat Optik 1 Kawat petir 2 Peredam getaran (Vibr. damper) 3 Midspan compression joint 4 Repair sleeve 5 Tension clamp 6 Suspension clamp 7 Jumper wire 8 Sagging 9 Armour rod10 Sign ball (bola pengaman)11 Klem sambungan ke grounding12 Kotak sambungan kawat optik13 Kawat yang turun ke kotak kwt optik 415

10.3.1.1. Jenis-jenis kelainan. Jenis-jenis kelainan pada saluran udara tegangan tinggi dan saluranudara tegangan ektra tinggi seperti tabel 10.2Tabel 10.2 Jenis-jenis kelainan pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran udara tegangan ektra tinggi No. Jenis Kelainan 1 Amblas 2 Andongan rendah 3 Bahaya I 4 Bahaya II 5 Bahaya III 6 Bengkok 7 Benda asing 8 Cat pudar 9 Dekat jalan 10 Erosi 11 Hilang 12 Karatan 13 Kendor 14 Kotor 15 Kritis 16 Longsor 17 Mekar / rantas 18 Melorod 19 Miring 20 Pecah / retak 21 Putus 22 Rusak 23 Semak belukar 24 Tertimbun 25 Tergenang 26 Tidak seimbang 416

10.3.1.2. Jenis-jenis penanggulangan Jenis-jenis penanggulangan pada saluran udara tegangan tinggi dansaluran udara tegangan ektra tinggi, seperti tabel 10.3Tabel 10.3 Jenis-jenis penanggulangan pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran udara tegangan ektra tinggi 1 Ditinggikan chimneynya 2 Dinaikkan kawatnya 3 Dibongkar 4 Ditebang / dipangkas 5 Diluruskan 6 Dibersihkan 7 Digalvanis / dicat ulang 8 Ditanggul 9 Diganti 10 Dikencangkan 11 Dibabat 12 Dipasang patok 13 Dinormalkan 14 Diarmor rod / dipress 15 Disambung 16 Diposisikan kembali seperti semula 17 Diperbaiki 18 Diperiksa 19 Diseimbangkan10.3.1.3. Contoh Abnormality Peralatan1. Kerusakan pada isolator Kerusakan pada isolator dapat dilihat pada gambar 10.1Gambar 10.1 Kerusakan pada Isolator 417

2. Kerusakan pada menara Kerusakan pada menara dapat dilihat pada gambar 10.2 Gambar 10. 2 Kerusakan pada menara3. Kerusakan pada Kerusakan pada isolator gantung Kerusakan pada Kerusakan pada isolator gantung dapat dilihat padagambar 10.3Gambar 10. 3 Kerusakan pada isolator gantung 418

3. Kerusakan pada kawat pentanahan Kerusakan pada kawat pentanahan dapat dilihat pada gambar 10.3Gambar 10. 4 Kerusakan pada kawat pentanahan10.3.2. Peralatan kerja - Ranging meter - Obeng minus besar10.3.2.1. Peralatan kerja - Stop meter (5 meter)Pemeliharaan - Clinometer - Palu godam 5 kilogram- Transportasi peralatan ke-atas/ - Theodolit bawah : tali, katrol dll - Water pas - Gimpole/ tiang pengangkat- Lever hoist - Sling mata itik- Sling - Shackle 5/8”- Karpet - Alat ukur pentanahan (tahanan- Pengait pin isolator- Palu plastik kaki tiang )- Kunci-kunci ( Inggris dan - Gergaji besi - Corona detector pas/ring) - Mesin press hydraulic- Came along (tiang tension) - Infra red thermovision- Conductor lifter (tiang - Kikir plat besar - Rol meter suspension) - Chain saw- Shackle - Teropong- Peralatan bantu - Pakaian kerja- BV lier - HT bagi koordinator dan- Sling panjang- Tambang pengendali mutu Pekerjaan- Kunci ring-pas - Mesin potong- Angle level - Mesin bor- Parang - Mesin las- Tang kombinasi 419

- Tir for x Kacamata UV- Capstan winch- Capstan hoist x Pakaian kerja- Kunci ring- Kunci sok x Sabuk pengaman10.3.2.2. Peralatan K3 x Lanyard- Grounding + stick x Sepatu pengaman- Voltage detector- Alat komunikasi / HT x Sarung tangan- Buku working permit - Rambu-rambu peringatan- APD : - Rambu K3 - Kotak P3K x Topi pengaman - Tandu - Jas hujan - Lampu penerangan 1 1. TOPI PENGAMAN 2 2. KACAMATA ULTRA VIOLET 8 (U.V) 3 3. PAKAIAN KERJA (WERK4 PACK) 4. LANYARD 36 5 5. SABUK PENGAMAN 6. SARUNG TANGAN 7. SEPATU PANJAT 8. HANDY TALKY (HT) 7Gambar 10.5 Peralatan kerja pemeliharaan jaringan 420

10.3.2.3. Meterial Pemeliharaan meyelesaikan pekerjaan secara runtut/bertahap; tertib; lancar dan1. Material pengganti existing: aman. isolator; besi diagonal, kawat penghantar, ground wire, dan Instruksi Kerja Peralatan lain sebagainya transmisi antara lain:2. Repair sleeve 1. Pemeliharaan isolator3. Mid span joint 2. Pemeliharaan kawat4. Armor rod5. BBM mesin penghantar6. Minyak hydraulic 3. Pemeliharaan ground wire7. Sakapen 4. Pemeliharaan rangka tower8. Majun 5. Pemeliharaan halaman tower9. Minyak WD4 6. Pemeliharaan ruang bebas10.3.3. Petunjuk Pemeliharaan 10.3.4. Pelaporan Pekerjan Peralatan Pemeliharan10.3.3.1. Pemeliharaan alat kerja. Pekerjaan pemeliharaan yang telah diselesaikan harus dilaporkan1. Setiap peralatan kerja yang ke pemberi tugas yang memuat : - Proses persiapanberupa mesin maupun alat ukur - Tanggal, hari, jam pelaksanaan - Personel yang terlibatwajib mengikuti buku instruksi - Organisasi kerjanya - Peralatan yang dipakaiyang dikeluarkan oleh pabrikan - Material yang digunakan - Tata laksana kerja2. Setiap alat kerja wajib diketahui - Kendala yang dihadapi - Solusi yang telah diterapkanSafe Working Loadnya (SWL) - Pelaksanaan/penerapan K3 - Masalah lingkungan3. Setiap beban yang akan - Biaya yang telah dikeluarkan - Saran dan usulan untukditanggung oleh alat kerja wajib perbaikandiketahui besarannya - Kesimpulan4. Setiap petugas wajibmengetahui Safety faktor (SF)5. Setiap petugas wajibmengetahui tanda-tandakerusakan pada alat kerja6. Setiap alat kerja tidak bolehdigunakan kecuali sebagaifungsinya10.3.3.2. Pemeliharaan Peralatan Manfaat laporan pekerjaan : Transmisi 1. Data 2. Bahan analisa untuk pebaikanPemeliharaan peralatan dan pengembangantransmisi wajib mengikuti prosedur 3. Penilaian unjuk kerja 4. Lain-lainkerjanya atau Instruksi Kerja, agartercapai satu kesepakatan untuk 421

Lampiran : A DAFTAR PUSTAKABernad Grad ( 2002) Basic Electronic Mc Graw Hill Colage New- YorkDavid E Johnson (2006) Basic Electric Circuit Analisis John Wiley & Sons.IncNew- YorkDiklat PLN Padang . (2007) Transmisi Tenaga Listrik PadangDiklat PLN Pusat . (2005) Transmisi Tenaga Listrik JakartaFabio Saccomanno (2003) Electric Power System and Control John Wiley &Sons.Inc New- YorkJohn D. McDonald (2003) Electric Power Substation Engginering CRC PressLondonJemes A.Momoh (2003) Electric Power System CRC Press LondonLuces. M . (1996) Electric Power Distribution and Transmision Prantice HallNew- YorkOswald (2000) Electric Cables for Pewer Transmision John Wiley & Sons.IncNew- YorkPaul M Anderson (2000) Analisis of Faulted Power System John Wiley &Sons.Inc New- YorkPanagin.R.P ( 2002) Basic Electronic Mc Graw Hill Colage New- YorkStan Stawart (2004) Distributet Swichgear John Wiley & Sons.Inc New- YorkStepen L. Herman (2005) Electrical Transformer John Wiley & Sons.IncNew- YorkHutauruk (2000)Tranmisi Daya listrik Erlangga Jakarta. A-1


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook