maksimum yang diizikan untuk panjangnya dua kali lipat terhadapbebagai kmponen kabel). rute yang dikehendaki. Dari semua kasus antara 2. Peralatan gelar.titik(mata) tarikan kabel dantambang(tali) penarikan, harus Peralatan gelar yangdigunakan sebuah alat kusus yangbernama “swivel”, alat ini diperlukan dalam penarikan kawatmempunya fungsi ganda dapatmeringankan kenaikan torsi tarikan adalah katrol, meter dlltambang dan memudahkan dalammeliwati roler rolel. 8.14. Regangan maksimum yang diizinkan pada kabel. Pada rute yang penggelaranberbelok belok dan penghitungan 8.14.1. Porsi Lurusregangan tarikan mungkin melebihiangka reganganya ini diindikasikan Ini adalah aturan yg baik dalampada poin 3.0 berikut yang perlu menggunakan regangan tarikandiikuti, kemudian ini perlu juga untuk konduktor, dimana secarauntuk mengikuti sistem penarikan umum adalah bagian yg palingalternative yang lain dan disini rawan. Dia kadang baik dan cocokakan diuraikan untuk menggunakan ukuran keregangan dan componen kabel8.13.2. Penarikan dengan roler lainnya. bertenaga. Ini bisa jadi mengadopsi kedua 8.14.2. Tarikan ujung, denganbagian bagian yang diandalkan mata tarikan diikatkandengan tujuan menekan regangan pada konduktortarikan mesin Winch, dan sebagaibagian andalan, apabila diatur - Kabel pole tunggal tembagasesuai dengan keadaan parit 6 kg/mm2 Cu . section(galian) - Alminium 3 kg/mm2 Al. section1. Metoda ikat berlanjut - Kabel tiga pole tembagaRegangan tarikan yg 5 kg/mm2 total Cu section - Alminium 3 kg/mm2 total Aldiakibatkan oleh sebuah tambang sectionbaja dimana kabel diikatkan pada nilai peregangan ini adalah sesuai untuk koduktor berpenguat, padajarak 2 m tali penarik yang dibuat conductor berpenguat dimungkinkan menerimasupaya kabel bergerak. regangan yg lebih tinggi (14 kg/ mm2 Cu. dan 8 kg/mm2 untuk Al.)Hal ini perlu untuk 8.14.3.Tarikan ujung denganmempersiapkan tambang yang mata tarik diikatkan padasesuai dengan belokan belokan Armouring.dan jalan-jalan raya persimpangan.Dengan tujuan untuk melaksanakantipe ini , gelaran tambang 349
Tarikan ujung dengan mata tarik 3. Belokan2 dengan penyanggadiikatkan pada Armouring dilakukan bersambung ( peluncur danpada kawat tipe kawat lempengan pipa2)baja 8 kg/mm2 total section dariamouring tsb.1.Ujung tarikan dengan bungkus Tekanan paksa antara kabel baja dengan permukaan penyangga- digunakan tarikan ujung tidak boleh melebihi : dengan pembungkus baja pada kabel berbungkus almn.: 3 - Kabel bungkus alminium : kg/mm2 sheat section 2000 kg/m- digunakan pada kabel ber ‘lead sheathed’ : 1 kg/mm2 sheath - kabel ber‘lead sheath’ : section 500 kg/m - Kabel tanpa pembungkus metal: 400 kg/m1. Porsi belok 8.15. Perhitungan Daya Tarik Horizontal) Aturan umum radius belok tidakboleh lebih kecil dari 30 kali dari 1. Porsi luruslingkaran luar kabel Daya tariknya adalah:2. Belokan dilengkapi dengan F = l . p . f ( kg ) roler. Tekanan paksa antara Dimana: kabel dengan roler tak boleh F = regangan tarik melebihi: l = panjang gelaran porsi lurus p = berat kabel per meterx Kabel bebungkus almn. : f = koifisien gesek ( ab. 0.1 ) 200 kg 2. Porsi belokx Kabel ber ‘lead sheathed ’ : 50 kg Dengan rumus berikut ini kita bisa melakukan evaluasi panjangx Kabel tanpa bunkus metal : rute lefel equifalen dengan 50 kg sempurna, bersamaan dengan krtegangan tarikan yang sama yangx Tekanan paksa harus dihitung akan terjadi, apabila penggelaran dengan rumus berikut: menggunakan roler :F0 = T .d (kg ) RDimana : R kL.1F0 = tekanan paksa antara kabel L2 = L1 . cos hk + V1 + sin hk dan roler (m)T = kekencangan tarik setelah dimana : L1 = panjang equifalen inletbelokan (m) K = koifisien gesek ( ab. O.1 )R = Radius belok kabel (m) 350d = Jarak antar roler(m)
= sudut belok ( radiant ) Yang mana arti simbol2 telah kitaL 2 = panjang equifalen outlet ketahui. panjang equifalen dikalikan 3. Gelaran Didalam Saluran Ataudengan berat kabel dan koifisien Pipagesek, dengan cara ini besartarikan setelah belokan dapat Permukaan pipa/saluran harusdidapat. halus/licin tanpa bendolan. Hal ini perlu lebih jauh untuk Karena alasan ini maka plasticmenentukan jumlah roler yang saluran/pipa tadi harus dipilih.dihitung yang ada, dengan tujuanuntuk menghindari tekanan kabel Bagaimanapun juga kita berikanterhadap roler melebihi nilai yang koifisien gesek yang berbeda untukterindikasi. ; rumus hitungan tipe permukaan pipa- saluran.sebagai berikut ;Ft = L2 . p . f (kg) Tabel 8.11. Bahan pipa saluranBahan pipa saluran gesek Pembungkus luar kabel Koifisien 0,25PVC Lead 0,25 0,45PVC Polyethylene 0,33 0,80Asbestos- cement Lead 0,50 0,40Asbestos- cement PolyethyleneBeton JuteBeton LeadBeton Polyethylene Untuk menurunkan koifisien Radius belokan pipa harusgesek bisa digunakan pelumas, tidak pernah lebih kecil dari 40 kaliseperti : diameter lingkaran luar kabel.- Air dengan bubuk grafit- Sabun bubuk dengan air dan grafit 4.Porsi lurusDengan pelumasan seperti inipenurunan koifisien gesek sampai Regangan tarik adala :30% dapat dicapai . Diameter F = l . p . f ( kg )dalam dari pipa saluran harus Dimana simbol2 mempunyai artipaling tidak 1,5 kali dari diameter yang sama dengan rumus padaluar cabel. Aturan yang baik adalahhanya diizinkan 1 kabel didalam 1 5, Porsi beloksaluran . Radius belok yangdiizinkan untuk pipa/saluran Regangan tarik setelah belokantergantung pada jumlah posisi dievaluasi kurang lebih sepertibelokan sepanjang rute dan rumus berikut:peregangan bertahap terjadi antarakabel dan pipa saluran F2 = F1 . e f ( kg) Dimana: F1 = kuat tarik pada inlet(masuk) 351
f = koifisien gesek Jadi belokan2 dipertimbangkan = sudut perubahan arah sebagai ‘ titik2 perubahan(dalam radius) kecenderungan”; krena alasanSetelah itu perlu dicek bahwa inilah panjangnya dari porsi lurusregangan bertabah dalam batas antara dua belokan harusmaksimum. Apa bila kasusnya diperpanjang sesuai dengan duaberlawanan hal ini perlu sisi panjangnya terhadapmembesarkan radius belokan. belokannya.Perhitungan kuat tarik pada posisi miring . lP sin ސ h ސ P P cos ސ Gambar 8.2 Kuat tarik pada posisi miring .Dimana :F1 = l . p . f . cos ސ± 1 . p . hl = panjang porsi pada posisi miringp = berat kabel per meterf = koifisien gesekh = perbedaan level± = sebagai fungsi arah tarikanapabila sudut ސkecil, cos = ސ1, kemudianF1 = l . p . f ± p . h ( kg ) 352
8.16. Peralatan Pergelaran . Peralatan pergelaran dapat dilihat pada table 8.12. Tabel 8.12 Peralatan pergelaranJumlah Uraian keterangan1 Kawat penarik ‘winch’ 10 H.P Kecepatan tarik 17 dan 23 meter/menit Kekuatan 3000 kg1 Dram besi tambang baja JUMLAH ISI ± 15 m31 Frame untuk said winch Jumlah berat ± 5.5000 kg1 Pasang trestles penyangga dram300 Pasang trestless lengkap (shaft dan hidrolik) jack untuk mengangkat dram dengan kemampuan diatas 20 ton1 Dinamometer 3 ton dan timbangan2 Roler kabel3 Claher roler swivel1 Gripn (pemegang) penarik pasang walkie - talkie Jackj pengangkat8.17. Jadwal Pemeliharan Saluran kabel Tegangan tinggi . Jadwal Pemeliharan Saluran kabel Tegangan tinggi seperti table 8.13. Tabel 8.13. Jadwal Pemeliharan Saluran kabel Tegangan tinggi .NO Nama Alat Pemeliharaan Periode 1 minggu 1 Kabel minyak - tekanan minyak 1 minggu 2 Kabel minyak - tekanan minyak 3 bulan cadangan 1 tahun 3 bulan 3 Terminal Sealing - Visual inspeksi End 353 - pembersihan isolator 4 Tank Chamber - Visual inspeksi
- pembersihan dan 1 tahun pengecatan5 Sistem - HV DC test pada 6 bulan crossbonding pelindung anti korosi - HV DC Test pada 6 bulan CCPU - Pembersihan 1 tahun crossbonding Sistem Alarm - pemeriksaan lampu6 indicator pada panal 1 minggu kontrol - pemeriksaan kontak 6 bulan signal dari manometer8.18. Kebocoran Minyak Bila alarm tentang kebocoran minyak terjadi maka prosespenanggulangan dapat dilakukan seperti flowchart dibawah ini : 354
start Alarm terjadi dan diketahui operator Catatan tekanan sebelumnya Periksa dan analisa besarnya perubahan tekanan minyak. Perubahan tekanan Jika perubahan minyak tidak dapat tekanan minyak sangat diperiksa/dianalisa besar atau tekanan dalam periode minyak sudah menuju beberapa jam ke trip (switch out).Kebocoran minyak kecil Kebocoran minyakjika perubahan tekanan <1.00 kPa/hari besar. Jika perubahan tekananGambar alir 8.3 : langkah bila terjadi kebocoran minyak kabelkebocoran minyak kecil jika 1. Kebocoran Kecil.perbedaan tekanan pada ketiga Tindak lanjut yang lebih detail diperlukan untuk setiap terjadifasa pada seksi yang sama. kebocoran yang dijelaskan sebagai berikut :Pemeriksaan dimulai jika 2. Kebocoran minyak kecil.perbedaan tekanannya adalah 30 Bila terjadi kebocoran minyak kecil dari pengalaman disebabkankPa. karena paking, konektor dan padaNilai perubahan tekanan dinyatakan 355medium jika kebocoran minyaknyamengakibatkan tekanan berubahantara 1.0 kPa/hari <P<10.0kPa/hari.
saat pembersihan permukaan kabel diketahui lokasi kebocorannya.dengan benda tajam. Tekanan minyak selalu di catatTindakan yang paling penting dan setiap jam sampai perbaikansegera tidak diperlukan, hasil selesai.pemantauan selama satu minggubaru dilakukan tindakan jika sudah3. Bagan Alir tindakan untuk kebocoran kecil :Kebocoran minyak kecil jika perubahan tekanan < 1.00 kPa/hariApakahkebocorandiantara katuppd panel danSambungan sementara untuk Sambungan sementarapasokan minyak. untuk pasokan minyak.Dilokalisir dan perbaikan perbaikan kebocoran. Reset kebocoran. Reset rangkaian minyak. rangkaian minyak. Gambar alir 8.4 : langkah awal bila terjadi kebocoran minyak kabel4. Kebocoran Besar. Pada masalah ini penyebab utama kejadian ini harus diketahui terutamapenyebab kerusakan dari luar (eksternal). Kecepatan tindakan sangatdiperlukan untuk itu dapat dilakukan tindakan sesuai bagan alir dibawah ini :bagan alir kebocoran besar 356
Kebocoran minyak besar. Jika perubahan tekanan > 10.00 kPa/hari Apakah kebocoran minyak diantara pipa pemasok minyak antara tangki bertekanan dan katup serta manometer pada panel ?Apakah Apakahtekanan tekananminyak minyakdibawah dibawah level level alarm ? Apakah Kabel Kabel Apakah kabel operasi operasi kabel harus harus Diproses Diproses dengan dengan operasi katup ACari lokasi Lanjutkan Pencegahan kebocoran pasokan minyak sementaraPencegahan kebocoran sementara 1 357
1Perbaikan permanen atau menggantikabel yang rusak atau accesorieskabelnyaMengembalikan setting pengaman darisistem minyak. Pengoperasian kembali kabel selesaiGambar alir 8.5 : langkah bila terjadi kebocoran minyak kabelcukup besar5. Memperbaiki kabel minyak yang bocor. Setelah diketemukan lokasi kebocoran maka segera dilakukan perbaikan dengan urutan sbb :Lokasi kebocoran minyak Perbaikan sementara Perbaikan permanenSealing end pada Gas Periksa kekencangan baut-a. Flange tembaga bagian bautnya Ganti gasketnya bawah tabung x Dengan menggunakan Instalasib. kebocoran pada palu untuk memukul kembali. permukaan sehingga permukaan kabel menutup kebocoran tsb Instalasi kembali.c. Konektor pipa pemasok x Melapisi permukaan Ganti isolator minyak. dengan plastik tape. penghubungd. isolator penghubung Periksa kekencangan baut- bautnya Periksa kekencangan baut- bautnya 358
dengan yang baru.Tangki tekanan. Bungkus dengan isolasi Ganti katupnyaa. Katup. /plastik tape Instalasib. Konektor Periksa kekencangan baut- kembali. bautnyaPipa pemasok minyaka. Konektor Periksa kekencangan baut- Ganti dgn ygKabel Tenaga bautnya baru ataua. Pelindung kabel (lead Instalasi kembali sheath) x Dengan menggunakan Ganti bagian palu untuk memukul kabel yang permukaan sehingga bocor. menutup kebocoran tsb x Melapisi permukaan dengan plastik tape. Yang paling penting untuk 2. Pipa penghubung untukperbaikan kabel dan alat bantunya pengeluaran minyak dari tangki(accesories) adalah tekanan yang dihubungkan dengan ‘chekagak sedikit rendah dari pada conector’ yang ditempatkantekanan normal dan dipertahankan pada meter tekanan dan “valvesetiap saat sebagai usaha untuk panel”.menjaga agar kandungan udarayang lembab masuk kedalam 3. Katup no 4 dibuka.sistem kabel. 4. Alrian minyak tekanan tinggi dari6. Tindakan yang dilakukan untuk tangki akan terlihat pada meter minyak dengan tekanan tinggi. dan “valvepanel” sehingga penunjukan meter tekanan Prosedure pada kejadian berada dibawah batas darigangguan minyak dengan tekanan tekanan minyak tertinggi yangtinggi sangat diperlukan karena perbolehkan.tekanan minyak maka ke hati-hatian 5. perbaikan sehingga rangkaiandan konsentrasi pada masalah menjadi seperti semula.sangat diperlukan. Adapunprosedurenya adalah sbb : 8.19. Gangguan kabel pada lapisan pelindung P.E. Pengoperqasian katup(valve). oversheath.Sebagai contoh adalah minyaktekanan tinggi pada salah satu 8.19.1. Methoda mencari lokasiphasa maka : gangguan pada lapisan1. Katup no 4 harus selalu tertutup pelindung kabel. dengan baik. 359
Sebagai hasil pemeriksaan mana sebenarnya awal darirutine pada lapisan pelindung kabel sederhana ini berkembang menjadidiketahui terjadi kerusakan lapisan seperti kondisi sekarang.pelindung kabel maka perluditindaklanjuti dengan mencari 8.19.2. Methoda Murray.lokasi kerusakan lapisan pelindung Methoda ini diketemukan olehkabel. Jhon Murray yang berprinsip dari Untuk mengatasi kerusakan cara pengukuran tahanan denganlapisan pelindung perlu mencari methoda jembatan Weatstone.lokasi untuk itu diperlukan Prinsip kerjanya denganpengukuran, sehingga kabel menghubungkan salah satu ujungtersebut harus tidak dioperasikan kabel antara konduktornya dan(bebas Tegangan). Digunkan lapisan pelindung dan diujung yangbermacam –macam metoda untuk lain dipasangkan sumber teganganmencari lokasi keruskan lapisan DC lengkap dengan saklarnya danpelindung dari yang sederhana tahanan geser yang center tapnyahingga yang paling modern dan disambungkan ke galvanometer.cukup canggih. Disini akandijelaskan cara sederhana yang R1 L X R2 GGambar 8.6 : mencari lokasi kerusakan PE oversheath dgn jembatan MurrayJika galvanometer menunjuk R 2L Xangka nol setelah mengatur posisi 1center tap pada tahanan gesermaka akan diperoleh persamaan R2 Xseperti rumus pada sistemjembatan Weatstone : X R 2 .2 L R1 R 2 360
dimana ; R1 dan R2 = tahanan lokasi gangguan pada lapisan geser diantara c pelindung kabel.L = panjang kabel ( 2L karena 1. Cara pengukuran. rangkaian tertutup).X = Jarak lokasi kerusakan dari a. Mengisolasi kabel gangguan dengan cara melepas plat titik ukur. penghubung diantara kedua sisi pada links boxes. Tahanan geser mempunyaitingkat dari 0 – 100, yang akan b. Hubungkan alat ukur jembatandibaca dan menjadi acuan Murray ke terminal dari leadperhitungan prosentase jarak untuk sheath dari kabel yang rusak.menentukan jarak dari titik ukur ke Seperti gambar dibawah ini .S 6 atau 12 Volt (aki mobil) sheath +- G EGambar 8.7 : mencari lokasi kerusakan PE oversheath dgn jembatan Murrayx Sambungkan kabel pelindung sistem Murrsay seperti pada (PE oversheaths) pada terminal gambar. ‘ + ‘ dan konduktor utama x Nyalakan alat dengan menekan disambungkan pada terminal ‘ saklar on dan biarkan beberapa – ‘ pada alat ukur Murray. menit untuk pemanasan alat. Hubungkan batere sehingga x Masukan saklar ‘S’ dari batere menjadi rangkaian tertutup eksternal dan atur nilai R1 dan 361
R2 sehingga galvanometer didalam diluar permukaan tanah menunjuk nilai ‘0’. Dan akan diperoleh prosentasi jarak yang disebabkan oleh mengalirnya lapisan pelindung kabel yang mengalami kerusakan. arus ke dalam dan keluar dari titikc. Mendeteksi lokasi gangguan PE oversheath di kabel dengan gangguan, arus yang secara tiba- sistem elektrode. tiba menjadi besar atau maksimum2. Prinsip kerja Metode ini menggunakan sifat maka arus sebagai indikasi yangkarakteristik dari potensial listrik berupa arah jarum dan besarnya tegangan (polarity) dan menjadi petunjuk perbedaan (arah dari arus bocor) arus DC antara konduktor dan lapisan pelindung dan dari tanah. Perbedaan potensial tsb diatas terjadi diatas permukaan jalur kabel sehingga dengan menggunakan voltmeter atau galvanometer yang dilengkapi dengan elektrode sebagai penghantar dan pendeteksi lokasi gangguan. 362
Galvanometer atau voltmeterelektrode Electric potentialPower source Immediately above Electric difference the fault pointGambar 8.8 : mencari lokasi kerusakan PEc. metoda pengukuran. Tentukan arah arus dilihat darix Kabel yang gangguan diisolir arah penunjukan jarum dari dengan cara melepas plat voltmeter atau galvanometer penghubung diantara kedua sehingga dapat diketahui lokasi ujung link boxes. gangguan. (ketika tegangan sumber DC ‘+’ tersambung padax Sambungkan sumber DC salah satu elektrode dan pointer (generator DC tegangan tinggi) pada galvanometer akan membuat ke terminal pada link boxes arah penyimpangan semakin besar yang tersambung dengan berarti sudah dekat dengan lokasi lapisan pelindung (leadsheath) gangguan dan akan berbalik jika dari kabel yang gangguan. lokasi gangguan terlewati).x Alirkan arus DC dengan bentuk x Persempit electrode pada pulsa ke kabel yang gangguan. lokasi dimana penyimpangan jarum paling besar.x Masukan batang elektroda diatas permukaan tanahdimana kabel yang gangguan. 363
kabelDC - G G GGPOWERSUPPLA + Lokasi ggangguandiketanahkan Gambar 8.9. Metoda pengukuranPenyimpangan jarum Penyimpangan berbalik GG GG Lokasi PVC/ PE sheath Lead sheath Batere (DC /pulse) Pembacaansisi l t + _ Gambar 8.10. Metoda pengukuran 364
d. Memperbaiki P.E. oversheath pada kabel.Jika P.E. oversheath pada kabel mengalami kerusakan, dan telah dibuktikanmaka prioritas selanjutnya adalah perbaikan. Setelah diperbaiki maka untukmembuktikan bahwa kabel sudah layak dioperasikan maka perlu dilakukanpengujian-pengujian untuk menjamin bahwa kabel laik untuk dioperasikan.aminannya adalah hasil pekerjaan yang benar yaitu langkah2 perbaikan yangbaik dan benar seperti berikut :. X Kerusakan pada P.E. A over sheath dari suatu kabel. XB Pelapisan pelindung dengan resin / glass tape atau heat shrinkcabel tube. X Anti – corrosion tapeC ( polyethylene) P.E. Adhesive tape. Adhesive tape Water proof tape. XD Gambar 8.11. Metoda pengukuran 365
Metoda perbaikan P.E. & PVC over- 1.Case A : Kerusakansheath. diperkiraan tidak dari3.1. pertama bagian yang rusak luar kabel. pada P.E atau PVC over Pada kasus ini kabel harus sheath berupa serabut kawat atau sejenis tape yang dipadamkan segera (tidak berserabut dibersihkan.3.2. bersihkan dengan sikat dan dioperasikan). bersihkan seluruh permukaan.3.3. lakukan separuh (½) dari Lakukan pemeriksaan sebagai lapisan epoxy resin dan glass tape. berikut :3.4. gunakan pelindung dari heatshrink tube atau PVC a. Perubahan yang terjadi pada adhesive tape dan ½ lapis anti corrosive tape (polyethylene). bentuk lead sheath.3.5. gunakan dua ½ lapis dari water-proof tape dan dua ½ lap b. Kerusakan pada screen/lapisan lapisan P.E dan PVC adhesive tape. pelindung.8.20. Memperbaiki kerusakan c. Kerusakan pada isolasi kabel. Kabel (kerusakan eksternal). d. Air didalam kabel.8.20.1.Memperbaiki kerusakan e. Benda asing yang lead sheath kabel. mengakibatkan kontaminasi. Perbaikan dapat dilaksanakanjika telah diketemukan lokasi f. Gas yang sudah terkontaminasikerusakan pada sheath dandilakukan setelah memenuhi. pada kabel.petunjuk yang dijelaskan dibawahini. Berdasarkan penjelasanx Kabel harus bebas tegangan.x Case A : Kerusakan tersebut diatas ketentuan yang diperkiraan tidak dari luar harus dilakukan dapat diputuskan. kabel.x Case B : Terdapat lubang Jika kabel dengan kondisi atau keretakan pada lead sheath. dapat diperbaiki maka perbaikan sesuai dengan kondisinya, tetapi jika tidak dapat maka kabel baru digunakan untuk menyambung yang rusak. 2. Case B: Terdapat lubang atau keretakan pada lead sheath. Setelah penggalian tanah diatas kabel selesai maka P.E over sheath dan serat pelindung maka perbaikan dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sbb :. a. Jika kondisi terjadi kebocoran kecil karena tertusuk benda runcing atau karena retak kecil maka. 1). Sumbat lubang bocor dan dengan menggunakan palu serta pemukulan yang tidak terlalu keras sehingga lubang 366
tertutup. Sama caranya untuk glass diatas semua permukaan menutup keretakan digunakan palu dan lubang keretakan lapisan tahan minyak. ditutup dulu kemudian dapat digunakan cara plumbing yang 4). Gunakan 4 lapis lembaran dari disapukan disekitar lokasi yang retak. F-CO tape (anti corrosive2). Gunakan fibrous tape dan reinforcement tape untuk tape/polyenthylene) dan melapisi lead sheath cp.ada lokasi kerusakan sie. rta ditambah 2 lapisan lembaran BALCO (waterproof tape) dan 2 lapisan lembaran P.E adhesive tape. Multymetal. Setelah melapisi P.E oversheath, fibrous tape dan3). Perbaikan oversheath dari reinforcement, dilakukan kabel tsb. Langkah tersebut diatas sudah pembersihan ditempat terjadimencukupi untuk mengatas kerusakan.kebocoran karena lubang atauretak pada lead sheath sehingga 5). Tutup valve dikedua sisitidak terjadi kebocoran. pengisian minyak kabel dan gunakan campuran multymetal untuk melapisi di daerah yg mengalami kerusakan.b. Jika kondisi tersebut diatas, 6). (lakukan langkah seperti padawalaupun sedikit kebocoran kasus 2) – (3 – 4).tetapi mempunyaikecenderungan menjadi 8.20.2. Mengganti Kabel yang rusak.kebocoran yang lebih besarmaka.1). Setelah mengupas P.E. Jika kerusakan terjadi pada kabelnya sendiri, tetapi jika screenoversheath, fibrous tape dan dan insulation paper tidak rusak maka kabel dapat dioperasikanreinforcement , diperlukan dalam waktu yang cukup lama setelah lead sheath, P.E.penguat dengan cara oversheath dan pembersihan/filter minyak isolasi telah dilakukan padamensolder pada daerah yg kabel tsb. Kabel yang telah mengalamimengalami kerusakan. kerusakan maka kabel dipotong dan tidak digunakan lagi sehingga2). Gunakan 6 lapisan tape yang perlu kabel baru sebagai pengganti.tahan minyak dari pita plastikpada pada daerah ygmengalami kerusakan.3). Kemudian gunakan 4 lapisantape epoxy resin impregnated 367
Kabel lama Lokasi gangguan X Kabel yang diganti Sambungan Kabel Kabel baru Gambar 8.12. Metoda pengukuranpanjang kabel pengganti sangat pentanahan menggunakan alattergantung dengan kondisi yang bertegangan 1000 volt dc,kerusakan seperti kandungan air hasil ukurnya harus lebih besarpada isolasi, tingkat kontaminasi 100 Mȍ. Pengukuran ini pertamaminyak kabel dan kondisi kali dilakukan setelah kabeldisekitar selesai disambung.permukaan tanah dari jalurkabel 2). Tahanan DC dari konduktor.tersebut. Pengukuran tahanan dc1. Testing setelah kabel sambungan konduktor yang diperbaiki. setelah diperbaiki, hasil pengukuran tahanan dc pada 20º Pelaksanaan testing dilakukan C adalah 0.0754 ȍ/Km (max)oleh petugas yang berkompetensienginir untuk menjamin kelayakan pada kabel minyak uk 240 mm².kabel tersbut apakah dapatdioperasikan apa tidak setelah Jenis Pengukuran yang keduadiperbaiki. Semua hasil pengujiandicatat dan dianalisa untuk dilakukan setelah kabel selesaimenentukan kelayakan kabel tsb. disambung.a. Kabel minyak 3). Pengujian oversheath.1). Pengujian tahanan isolasi Pengujian dilakukan setelah kabel. surge diverters dilepas agar pada saat pengujian tidak mengakibatkanPengukuran isolasi kerusakan akibat tegangan uji. Semua instalasi yang menjadidilaksanakan dengan ketentuan seperti sheats insulatios, external joint insulation, terminalmengukur tahanan isolasi base insulation pada bonding leads dan link boxes, insulation sectionsdiantara konduktor terhadap pada pipa minyak serta yang lainnya dari kabel yang perbaiki 368
akan menjadi subyek pengujian (tergantung route dan profil dantahanan dengan memberikantegangan DC 10 kV selama 5 satuannya (KN/m²).menit. Jenis Pengukuran yang Q = nilai aliran (liter per detik).ketiga dilakukan setelah kabel L = panjang seksi kabel (m).selesai disambung dan telah b = koefisien gesekan minyak padateriisi minyak kembali. kabel (MN/m6 ). atau pipa bulat adalah:b. Test tegangan tinggi. b 2 ,54 n u 10 3 r4 Perbaikan sirkit kabel yang rusaksetelah selesai perbaikan tekanan Dimana n = viskositas dari minyakminyak telah normal harus 9centipoise) pada temperatur pengujian.dilakukan pengujian dengantegangan tinggi DC antara r = radius bagiandalam (mm) darataukonduktor dan sheats selama 15 kabel diukur bagian dalam (r = 7 mm)menit. Pengujian ini semua seksidari kabel harus disambung Jika Kabelnya single core maka secarawalaupun secara temporary. Arus teori tekanan nya aliran minyak akantegangan searah akan mengalir memberikan tekanan pada setiap kabelpada kabel melalui alat test uang adalah sbb :disambung pada ujung kabel(sealing end) baik yang sf6 maupun P QbL u 10 ( 2 )yang konvensional yang telahdilepas dengan sambungan ke GIS Dimana : P = perbedaan tekananatau peralatan lain. pada seksi kabel tsb. (tergantung route dan profil dan satuannya (KN/m²).c. Pengujian aliran Minyak. (oil Q = nilai aliran (liter per detik). flow test). L = panjang seksi kabel (m).Setelah perbaikan, setiap seksi b = koefisien gesekan minyak pada kabel (MN S/m6 ).minyaknya harus diukur alirannya, Untuk kabel atau pipa bulathal tersbut untuk menjamin tidak adalah:ada ketidak normalan aliran minyak b 2,54 n u 10 3 r4pada saluran Kabel minyak tsb.Pengukuran dilaksanakandengan menuangkan/mengalirkan Dimana n = viskositas dari minyak 9centipoise) pada temperatur pengujian.minyak bertekanan keluar sebagai r = radius bagian dalam (mm) dari pipasalah satu mengukur aliran minyak atau kabel diukur bagian dalam (r = 7 mm)bertekanan. perbandingan aliran yang diperoleh dariTeori drop tekanan dengan kabel yang baru selesai dipasang harus diingatkan bahwa hal tsb sudahrumus sbb : termasuk semua sambungan pada seksiP QbL Dimana : P = perbedaantekanan pada seksi kabel tsb. 369
kabel tsb dan hal tersebut hanya 1 Kg cm 2 7.35559 u 10 2 mmHg menjadi gambaran dalam 1 Kg cm 2 98.067 KN m 2 1 Bar 1.02 kg cm 2pemeliharaan dan petunjuk. Dalam membandingkan aliran yangPerhitungan itu tidak menunjukan diperoleh pada kabel yang sehat, harus diingat bahwa semua joint akan ikutgangguan tak semestinya dari terukur dan secara gambaran teoritis hanya beberapa saja yang kondisinyasistem kabel tsb. baik dan dijadikan referensi.d. Test kooefisient impregnasi. Hasil pengujian menunjukan tak semestinya tidak ada gangguan padaSetelah selesai secara sistim. Tetsting ini akan dikerjakan setelah penggantian kabel atau isolasilengkap penggelaran kabel dan sambungan.penyambungannya, setiap seksi 8.21. Auxiliary Cable. 1. Continyuity Testminyaknya harus diperiksa dengan Setelah kabel digelar maka sebelumtujuan efisiensi dari minyak disambung diperlukan periksa kontinyuitas dari semua konduktorimpregnasi dengan cara sbb : sebagai konfirmasi.manometer air raksa (mercury) 2. test tegangan pada lapisan anti karat (anti corrosion sheath)dihubungkan ke kabel dimana Panjang kabel kabel akan tetapsistim instalasi minyaknya ditutup setelah digelar dan sebelum disambung tegangan DC 4 kV perdan sisakan sedikit minyak, mm dari tebalnya lapisan (seperti yang tertulis pada spesifikasi teknikbiarkan beberapa menit agar dari kabel tsb) digunakan untuk menguji ketahanan lapisan terhadapstabil, kemudian diukur jumlahnya armour dan permukaan luar untuk beberapa menit.minyak yang tarikannya 3. test tahanan isolasimenyebabkan penurunan tekanan Setelah kabel digelar maka sebelumyang telah diketahui. Koefisient disambung harus diukur tahanan isolasi secara individu diantara setiapimpregnasi K didifinisikan sebagai kabel serta terhadap armour.berikut, tidak boleh leibih besar 370dari 4.5x 10-4 :K dV 1 V u dPDimana :dV = volume minyak yang tersisa(liter)dP = dorpnya tekanan (mmHg).V = volume minyak didalam seksikabel (liter) termasuk isolasipenghubung tangki.Ketika kondisi kabel dalamkeadaan alat monitornya terpasangsetiap kabel akan diuji secaraterpisah.
Menggunakan alat ukur tahanan dengan tegangan operasi 500 Volt DC untuk satu menit dan jangan menggunakan alat dengan tegangan 5000 V dan temperatur 20ºC. Pengukuran tahanan isolasi dilanjutkan lagi setiap kabel telah tersambung dengan kabel yang lain dan hasil tidak boleh lebih kecil dari 50 MǷ/km dan lebih kecil 90 % jika hasil pengukuran lebih besar dari 1000 Mȍ/km.4. Test Ketahanan Tegangan. Setelah lengkap memasang kabel maka kabel tersebut harus diuji ketahanan terhadap tegangan. Ketahanan Tegangan kabel adalah antara konduktor dan konduktor lainnya dan terhadap armournya yang terhubung ketanah. Tegangan dinaikan secara bertahap dan dipertahanankan selama 1 (satu) menit. Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : Kabel type 15 kV. Maka digunakan tegangan 15 kV DC antara konduktor dan armour. Jika kabel telah dihubungan dengan beban yang mungkin berbentuk koil maka spesifikasi koil dan beban lain sangat diperhatikan dan jika perlu didiskusikan terlebih dulu dengan engineer yang lebih ahli.5. Cross Talk. Cross talk antara urat (pair) kabel diukur dan tidak boleh lebih jelek lagi dari nilai 74 dB pada frekuensi 1300 Hz dan kondisi kabel pada keadaan seimbang. 371
BAB IX. PROTEKSI SISTEM PENYALURAN Relai adalah suatu alat yang diamankan ke Relai (besaranbekerja secara otomatis untuk listrik sekunder)mengatur/ memasukan suatu 3. Pemutus Tenaga (PMT) untukrangkaian listrik (rangkaian trip atau memisahkan bagian sistem yangalarm) akibat adanya perubahan terganggu.lain. 4. Baterai beserta alat pengisi (bateray charger) sebagai9.1.Perangkat Sistem Proteksi. sumber tenaga untuk bekerjanya relai, peralatan bantu triping. Proteksi terdiri dari 5. Pengawatan (wiring) yang terdiri dari sirkit sekunder (arusseperangkat peralatan yang dan/atau tegangan), sirkit triping dan sirkit peralatan bantu.merupakan sistem yang terdiri dari Secara garis besar bagian darikomponen-komponen berikut : Relai proteksi terdiri dari tiga bagian utama, seperti pada blok diagram1. Relai, sebagai alat perasa untuk (gambar.9.1), dibawah ini : mendeteksi adanya gangguan Ke rangkaian Pemutus/sinyal yang selanjutnya memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT).2. Trafo arus dan/atau trafo tegangan sebagai alat yang mentransfer besaran listrik primer dari sistem yangI Elemen Elemen Elemen Pembanding Pengindera Pengukur Gambar 9.1 . Blok Diagram Relai proteksi + 372
Masing-masing elemen/bagian Sebagai alat pembanding sekaligusmempunyai fungsi sebagai berikut : alat pengukur adalah relai, yang bekerja setelah mendapatkan9.1.1.Elemen pengindera. besaran dari alat pengindera dan membandingkan dengan besar Elemen ini berfungsi untuk arus penyetelan dari kerja relai.merasakan besaran-besaran listrik,seperti arus, tegangan, frekuensi, Apabila besaran tersebut tidakdan sebagainya tergantung relai setimbang atau melebihi besar arusyang dipergunakan. penyetelannya, maka kumparan Relai akan bekerja menarik kontak Pada bagian ini besaran yang dengan cepat atau dengan waktumasuk akan dirasakan keadaannya, tunda dan memberikan perintahapakah keadaan yang diproteksi itu pada kumparan penjatuh (trip-coil)mendapatkan gangguan atau dalam untuk bekerja melepas PMT.keadaan normal, untuk selanjutnya Sebagai sumber energi/penggerakbesaran tersebut dikirimkan ke adalah sumber arus searah atauelemen pembanding. baterai.9.1.2. Elemen pembanding. Gambar 9.2. Rangkaian Relai proteksi sekunder Elemen ini berfungsi menerimabesaran setelah terlebih dahulu Relaibesaran itu diterima oleh elemenoleh elemen pengindera untuk Cmembandingkan besaran listrikpada saat keadaan normal dengan Rangkaianbesaran arus kerja relai. 9.1.4. Fungsi dan Peranan Relai9.1.3. Elemen pengukur/penentu. Proteksi Elemen ini berfungsi untuk Maksud dan tujuan pemasanganmengadakan perubahan secara Relai proteksi adalah untukcepet pada besaran ukurnya dan mengidentifikasi gangguan danakan segera memberikan isyarat memisahkan bagian jaringan yanguntuk membuka PMT atau terganggu dari bagian lain yangmemberikan sinyal. masih sehat serta sekaligus mengamankan bagian yang masih Pada sistem proteksimenggunakan Relai proteksi 373sekunder seperti gambar 9. 2 Transformator arus ( CT )berfungsi sebagai alat penginderayang merasakan apakah keadaanyang diproteksi dalam keadaannormal atau mendapat gangguan.
sehat dari kerusakan atau kerugian gangguan tersebut dengan rangsangan minimum dan bilayang lebih besar, dengan cara : perlu hanya mentripkan pemutus tenaga (PMT) untuk memisahkan1. Mendeteksi adanya gangguan bagian sistem yang terganggu, sedangkan bagian sistem yangatau keadaan abnormal lainnya sehat dalam hal ini tidak boleh terbuka.yang dapat membahayakanperalatan atau sistem.2. Melepaskan (memisahkan)bagian sistem yang tergangguatau yang mengalami keadaanabnormal lainnya secepat 9.2.2. Selektif.mungkin sehingga kerusakan Selektivitas dari relai proteksiinstalasi yang terganggu atau adalah suatu kualitas kecermatanyang dilalui arus gangguan pemilihan dalam mengadakandapat dihindari atau dibatasi pengamanan. Bagian yang terbukaseminimum mungkin dan dari suatu sistem oleh karenabagian sistem lainnya tetap terjadinya gangguan harus sekecildapat beroperasi. mungkin, sehingga daerah yang3. Memberikan pengamanan terputus menjadi lebih kecil.cadangan bagi instalasi lainnya. Relai proteksi hanya akan4. Memberikan pelayanan bekerja selama kondisi tidak normalkeandalan dan mutu listrik yang atau gangguan yang terjaditbaik kepada konsumen. didaerah pengamanannya dan tidak5. Mengamankan manusia akan bekerja pada kondisi normalterhadap bahaya yang atau pada keadaan gangguan yangditimbulkan oleh listrik. terjadi diluar daerah9.2. Syarat-syarat Relai Proteksi pengamanannya Dalam perencanaan sistem 9.2.3. Cepat.proteksi, maka untuk mendapatkansuatu sistem proteksi yang baik Makin cepat relai proteksidiperlukan persyaratan-persyaratansebagai berikut : bekerja, tidak hanya dapat memperkecil kemungkinan akibat gangguan, tetapi dapat9.2.1. Sensitif. memperkecil kemungkinan Suatu Relai proteksi bertugas meluasnya akibat yang ditimbulkanmengamankan suatu alat atausuatu bagian tertentu dari suatu oleh gangguan.sisitem tenaga listrik, alat ataubagian sisitem yang termasuk 9.2.4. Andal.dalam jangkauan pengamanannya. Dalam keadaan normal atau Relai proteksi mendetreksi sistem yang tidak pernah tergangguadanya gangguan yang terjadi di relai proteksi tidak bekerja selamadaerah pengamanannya dan harus berbulan-bulan mungkin bertahun-cukup sensitif untuk mendeteksi tahun, tetapi relai proteksi bila diperlukan harus dan pasti dapat 374
bekerja, sebab apabila relai gagal dihindari dan kestabilan sistem dapat terjaga.bekerja dapat mengakibatkan Sebaliknya jika proteksi gagalkerusakan yang lebih parah pda bekerja atau terlalu lambat bekerja, maka arus gangguan iniperalatan yang diamankan atau berlangsung lebih lama, sehingga panas yang ditimbulkannya dapatmengakibatkan bekerjanya relai lain mengakibatkan kebakaran yang hebat, kerusakan yang parah padasehingga daerah itu mengalami peralatan instalasi dan ketidak stabilan sistem.pemadaman yang lebih luas. Tangki trafo daya yang.Untuk tetap menjaga menggelembung atau jebol akibat gangguan biasanya karenakeandalannya, maka relai proteksi kegagalan kerja atau kelambatan kerja proteksi. Kegagalan atauharus dilakukan pengujian secara kelambatan kerja proteksi juga akan mengakibatkan bekerjanya proteksiperiodik. lain disebelah hulunya (sebagai remote back up) sehingga dapat9.2.5. Ekonomis. mengakibatkan pemadaman yang lebih luas atau bahkan runtuhnyaDengan biaya yang sekecilnya- sistem (collapse).kecilnya diharapkan relai proteksi Kegagalan atau kelambatan kerja proteksi dapat disebabkanmempunyai kemampuan antara lain oleh :pengamanan yang sebesar- - Relainya telah rusak atau tidak konsisten bekerjanya.besarnya. - Setelan (seting) Relainya tidak9.2.6. Sederhana. benar(kurang sensitif atau kurang cepat). Perangkat relai proteksidisyaratkan mempunyai bentuk - Baterainya lemah atauyang sederhana dan fleksibel. kegagalan sistem DC suply sehingga tidak mampu9.3. Penyebab Terjadinya mengetripkan PMT-nya. Kegagalan Poteksi - Hubungan kotak kurang baikJika proteksi bekerja pada sirkit tripping atau terputus.sebagaimana mestinya, maka - Kemacetan mekanisme trippingkerusakan yang parah akibat pada PMT-nya karena kotor, karat, patah atau meleset.gangguan mestinya dapat - Kegagalan PMT dalamdihindari/dicegah sama sekali, atau memutuskan arus gangguankalau gangguan itu disebabkan 375karena sudah adanya kerusakan(insulation break down di dalamperalatan), maka kerusakan itudapat dibatasi sekecilnya.Proteksi yang benar harusdapat bekerja cukup cepat, selektifdan andal sehingga kerusakanperalatan yang mungkin timbulakibat busur gangguan atau padabagian sistem/peralatan yangdilalalui arus gangguan dapat
yang bisa disebabkan oleh arus dengan sendirinya bila PMT terbuka, misalnya sambaran petirgangguanya terlalu besar yang menyebabkan flash over pada isolator SUTT. Pada keadaan inimelampaui kemampuan PMT dapat segera dimasukan kembali, secara manual ataupemutusan (interupting otomatis dengan AutoRecloser.capability), atau kemampuan Gangguan permanen adalah gangguan yang tidak hilang denganpemutusannya telah menurun, sendirinya, sedangkan untuk pemulihan diperlukan perbaikan,atau karena ada kerusakan. misalnya kawat SUTT putus.- Kekurang sempurnaan 9.4.2. Gangguan Non Sistemrangkaian sistem proteksi PMT terbuka tidak selalu disebabkan oleh terjadinyaantara lain adanya hubungan gangguan pada sistem, dapat saja PMT terbuka oleh karena relai yangkontak yang kurang baik. bekerja sendiri atau kabel kontrol yang terluka atau oleh sebab- Kegagalan saluran komunikasi interferensi dan lain sebagainya. Gangguan seperti ini disebuttele proteksi. gangguan bukan pada sistem, selanjutnya disebut gangguan non–- Trafo arus terlalu jenuh. sistem.9.4. Gangguan Pada Sistem Jenis gangguan non-sistem Penyaluran antara lain : kerusakan komponen relai ;Jaringan tenaga listrik yang kabel kontrol terhubung singkat ; interferensi / induksi pada kabelterganggu harus dapat segera kontrol.diketahui dan dipisahkan dari 9.5. Proteksi Penghantarbagian jaringan lainnya secepat Jaringan tenaga listrik secaramungkin dengan maksud agar garis besar terdiri dari pusat pembangkit, jaringan transmisikerugian yang lebih besar dapat (gardu induk dan saluran transmisi) dan jaringan distribusi, sepertidihindarkan. diperlihatkan pada gambar 9.3.Gangguan pada jaringan 376tenaga listrik dapat terjadidiantaranya pada pembangkit,jaringan transmisi atau di jaringandistribusi. Penyebab gangguantersebut tersebut dapatdiakibatkan oleh gangguan sistemdan non sistem.9.4.1. Gangguan Sistem Gangguan sistem adalahgangguan yang terjadi di sistemtenaga listrik seperti padagenerator, trafo, SUTT, SKTT danlain sebagainya. Gangguan sistemdapat dikelompokkan sebagaigangguan permanen dan gangguantemporer. Gangguan temporeradalah gangguan yang hilang
PUSAT LISTRIK TRANSMISI GARDU DISTRIBUSI INDUKP GM Gambar 9.3. Jaringan sistem tenaga listrik Dalam usaha untuk meningkatkan Blok diagram Sistem proteksi keandalan penyediaan energi listrik, Penghantar diperlihatkan pada kebutuhan sistem proteksi yang Gambar 9. 4. memadai tidak dapat dihindarkan. Perintah buka Transmisi Masukan Relai Sinyal kirim Relai besaran arus Proteksi Sinyal terima Proteksi dan tegangan Catu Daya (battere) Indikasi relai Evaluasi Data Scada Disturbance Recorder Gambar 9.4. Blok diagram sistem proteksi Penghantar 377
Sistem proteksi jaringan (SUTT Jawa dan untuk selanjutnya akandan SUTET) terdiri dari Proteksi disebut sebagai pola standar.Utama dan Proteksi Cadangan. Namun demikian, disamping polaRelai untuk proteksi utama yang yang standar terdapat dua pola laindikenal saat ini : yang non standar.a) Distance Relai Pola non standar yang pertama Basic atau Step mempunyai dua LP, yaitu : i) LP(a) PUTT berupa Directional Comparison POTT (DC) dari jenis Non-Impedance Blocking Relai, yang di-backup oleh sebuahb) Differential Relai Distance Relai tanpa Tele Proteksi, Pilot ii) LP(b) berupa distance Relai + Current DEF dengan Tele Proteksi, yang di- Phase backup oleh sebuah Distance Relaic) Directional Comparison Relai tanpa Tele Proteksi. Pola ini hanya Impedance digunakan pada SUTET Saguling - Current Cirata 1. SuperImposedProteksi Cadangan adalah sebagai Pola non standar yang keduaberikut : mempunyai LP(a) berupa Phase Sistem proteksi cadangan lokal Comparison yang di backup oleh : OCR & GFR Distance Relai tanpa Tele Proteksi, Sistem proteksi cadangan jauh : dan LP(b) berupa Distance Relai + Zone 2 GI remote DEF dengan Tele Proteksi yang di- backup oleh Distance Relai tanpa9.6. Sistem Proteksi SUTET Tele Proteksi. Pola ini hanya digunakan pada SUTET Saguling - Pada dasarnya, hanya ada Cirata 2.satu pola pengaman SUTET yangdipakai pada sistem transmisi 500 378kV di pulau Jawa, yaitu suatu polayang menggunakan dua LineProtection (LP) berupa DistanceRelai (Z) + Tele Proteksi (TP) yangidentik, disebut LP(a) dan LP(b).Pada setiap LP terdapat DirectionalEarth Fault Relai (DEF) sebagaikomplemennya.Pola ini selanjutnya dilengkapidengan Reclosing Relai untukmelakukan SPAR. Pola ini dipakaidi hampir seluruh SUTET PLN di
Tabel 9.1. Pola Standar Pola LPa LPb Main Backup Main BackupPola standar Z+DEF+TP Z Z+DEF+TP ZPola non DC Z Z+DEF+TP Zstandar IPola non PC Z Z + TP Zstandar II9.7. Media Telekomunikasi 9.8. Distance Relai ( Relai Jarak) Media PLC dapat digunakan Relai jarak digunakan sebagaiuntuk Distance Relai, Comparison pengaman utama (main protection)Directional Relai, dan Comparison pada SUTT/SUTET dan sebagaiPhase Relai. Media Fibre Optic backup untuk seksi didepan. Relaidapat digunakan untuk Distance jarak bekerja dengan mengukurRelai, relai directional comparison, besaran impedansi (Z) transmisirelai phase comparison, dan relai dibagi menjadi beberapa daerahcurrent differential. cakupan yaitu Zone-1, Zone-2, Zone-3, serta dilengkapi juga Media Micro Wave dapat dengan teleproteksi (TP) sebagaidigunakan untuk distance Relai, upaya agar proteksi bekerja selalurelai directional comparison, relai cepat dan selektif di dalam daerahphase comparison, dan relai current pengamanannya.differential. Kabel Pilot dapatdigunakan untuk relai pilot Zone-3differential. Zone-2 Zone-1 Gambar .9.5. Daerah pengamanan relai jarak9.8.1. Prinsip Kerja Relai Jarak arus, maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat di Relai jarak mengukur tegangan tentukan. Perhitungan impedansipada titik relai dan arus gangguan dapat dihitung menggunakanyang terlihat dari relai, dengan rumus sebagai berikut :membagi besaran tegangan dan 379
Zf = Vf/If Bila harga impedansi ganguanDimana : lebih kecil dari pada impedansi seting relai maka relai akanZf = Impedansi (ohm) bekerja trip.Vf = Tegangan (Volt)If =Arus gangguan Bila harga impedansi ganguan lebih besar dari pada impedansi Relai jarak akan seting relai maka relai akan tidak trip.dengan cara membandingkan Gambar 9.6. merupakan blockimpedansi gangguan yang terukur diagram relai jarak yang terpasang di instalasi yang terdiri dari :dengan impedansi seting, dengan PANEL RELAIketentuan :HV APPARATUS MK M MCB VT Bus PMS REL ClosePMT Trip Syncro Rang. Arus Chek (25) CT PMS Posisi PMT Auto M TANAH Mekanik PMT Rec (79) PMS LINE Distance Relai (21) MCB VT Line PANEL PLC CR CS Gambar 9.6. Block diagram relai jarak 280
1. Peralatan tegangan tinggi (HV Pada saat terjadi gangguan apparatus) tiga fasa yang simetris maka PMT PMS amplitudo tegangan fasa CT PT Line dan Bus VR,VS,VT turun dan beda fasa2. Marshalling Kios tetap 120 derajat. Impedansi yang MCB PT MCB sumber AC/DC diukur relai jarak pada saat terjadi Terminal rangkaian arus (CT) gangguan hubung singkat tiga fasa dan tegangan (PT). Terminal limit switch PMT dan adalah sebagai berikut : PMS Vrelai = VR Terminal rangkaian trip dan Irelai=IR ZR= VR /IR reclose3. Panel Relai Dimana, ZR = impedansi terbaca oleh relai MCB AC dan DC VR = Tegangan fasa ke netral Relai Jarak IR = Arus fasa Relai Lock Out Aux. Relai 9.7.4.Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa4. Panel PLC Sinyal Kirim (carrier send) Untuk mengukur impedansi Sinyal terima (carrer reciept) Sinyal CIS pada saat terjadi gangguan9.8.2. Pengukuran Impedansi hubung singkat dua fasa, Gangguan Oleh Relai Jarak tegangan yang masuk ke Menurut jenis gangguan padasistem tenaga listrik, terdiri dari komparator relai adalah tegangangangguan hubung singkat tiga fasa,dua fasa, dua fasa ke tanah dan fasa yang terganggu, sedangkansatu fasa ke tanah. Relai jaraksebagai pengaman utama harus arusnya adalah selisih (secaradapat mendeteksi semua jenisgangguan dan kemudian vektoris) arus-arus yangmemisahkan sistem yang terganggudengan sistem yang tidak terganggu. terganggu. Maka pengukuran impedansi untuk hubung singkat antara fasa S dan T adalah sebagai berikut : V relai = VS – VT I relai = IS - IT9.8.3. Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa 381
Sehingga, ZR = VS VT IS ITTabel. 9.2. Tegangan dan arus masukan relai untuk gangguan hubung singkat dua fasaFasa yang Tegangan Arusterganggu VR-VS IR - ISR-S VS-VT IS - IT VT-VR IR - ITS-TT-R9.8.5. Gangguan Hubung Singkat terganggu, sedangkan arus fasa Satu Fasa Ke Tanah terganggu di tambah arus sisa dikali factor kompensasi.Untuk mengukur impedansi pada Misalnya terjadi gangguan hubungsaat hubung singkat satu fasa ke singkat satu fasa R ke tanah, makatanah, tegangan yang dimasukkan pengukuran impedansi dilakukanke relai adalah tegangan yang dengan cara sebagai berikut :Tegangan pada relai : Vrelai = VRArus pada relai : I relai = IR+K0.InArus netral : In = IR + IS + ITKompensasi urutan nol : K0=1/3(Z0 - Z1/Z2)Z1=VR/(IR+K0.In)Tabel.9.3.Tegangan dan arus masukan relai untuk gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah Fasa yang Tegangan Arus terganggu VR IR + K0.In R-N VS IS + K0.In VT IS + K0.In S-N T-NImpedansi urutan nol akan timbul tersebut. Sehingga impedansi yangpada gangguan tanah. Adanya K0 terukur menjadi benar.adalah untuk mengkompensasiadanya impedansi urutan nol 382
9.9. Karakteristik Relai Jarak sehingga mempunyai sifat non Karakteristik relai jarak directional. Untuk diaplikasikanmerupakan penerapan langsungdari prinsip dasar relai jarak, sebagai pengaman SUTT perlukarakteristik ini biasa digambarkandidalam diagram R-X. ditambahkan relai directional.9.9.1. Karakteristik impedansi Mempunyai keterbatasanCiri-ciri nya : mengantisipasi gangguan tanah Merupakan lingkaran dengan high resistance. titik pusatnya ditengah-tengah, Karakteristik impedan sensitive X oleh perubahan beban, terutama untuk SUTT yang panjang sehingga jangkauan lingkaran impedansi dekat dengan daerah beban. ZL Z1 Z2 Z3 R DirectionalGambar 9.7. Karakteristik Impedansi9.9.2. Karakteristik Mho Mempunyai keterbatasan untukCiri-ciri : mengantisipasi gangguan tanah Titik pusatnya bergeser high resistance. sehingga mempunyai sifat directional. Untuk SUTT yang panjang dipilih Zone-3 dengan karakteristik Mho lensa geser. 383
X ZL Z1 Z2 Z3 R Gambar 9.8. Karakteristik Mho X ZL Z1 Z2 Z3 R Gambar 9.9. Karakteristik Mho Z1,Z2 parsial Cross-polarise Mho, Z3 Lensa geser9.9.3. Karakteristik Reaktance gangguan tanah dengan tahanan tinggi. 384Ciri-ciri : Karateristik reaktancemempunyai sifat non directional.Untuk aplikasi di SUTT perluditambah relai directional. Dengan seting jangkauanresistif cukup besar maka relaireactance dapat mengantisipasi
XZ Z3 Z2 R Gambar 9. 10. Karakteristik Reaktance dengan Starting Mho9.9.4. Karakteristik QuadrilateralCiri-ciri : karakteristik relai quadrilateral dapat mengantisipasi gangguan Karateristik quadrilateral tanah dengan tahanan tinggi. Umumnya kecepatan relai lebihmerupakan kombinasi dari 3 lambat dari jenis mho.macam komponen yaitu :reactance, berarah dan resistif. Dengan seting jangkauanresistif cukup besar maka X ZL Z3 Z2 Z1 R Gambar 9.11. Karakteristik Quadrilateral 385
9.10. Pola Proteksi 9.10.1. Pola Dasar Agar gangguan sepanjang Ciri-ciri Pola dasar :SUTT dapat ditripkan dengan Tidak ada fasilitas sinyal PLCseketika pada kedua sisi ujung Untuk lokasi gangguan antarasaluran, maka relai jarak perludilengkapi fasilitas teleproteksi. 80 – 100 % relai akan bekerja zone-2 yang waktunya lebih lambat (tertunda).Z1 TRIP TRIP Z1 OR Z2Z2 TZ2 OR TZ2 Z3 TZ3 TZ3 TZ3 Z2 = Timer zone 2 TZ3 = Timer zone 3 Gambar 9.12. Rangkaian logic Basic Scheme9.10.2. Pola PUTT (Permissive zone-2 bekerja disertai denganUnderreach Transfer Trip) menerima sinyal. (carrier receipt).Prinsip Kerja dari pola PUTT : Bila terjadi kegagalan sinyal Pengiriman sinyal trip (carrier PLC maka relai jarak kembali kesend) oleh relai jarak zone-1. pola dasar. Trip seketika oleh teleproteksi Dapat menggunakan berbedaakan terjadi bila relai jarak type dan relai jarak. . CS CSZ1 TRIP TRIP Z1Z2 TZ2 OR OR TZ2 Z2C AND AND C CS = sinyal kirim Z2 = trip zone 2 CR = sinyal terima TZ2 = waktu trip zone 2 Gambar 9. 13. Rangkaian logic Pola PUTT 386
9.10.3. Permissive Overreach zone-2 bekerja disertai dengantransfer Trip menerima sinyal (carrier receipt).Prinsip Kerja dari pola POTT : Bila terjadi kegagalan sinyal Pengiriman sinyal trip (carrier PLC maka relai jarak kembali ke pola dasar. send) oleh relai jarak zone-2. Dapat menggunakan berbeda Trip seketika oleh teleproteksi type dan relai jarak. akan terjadi bila relai jarak CS CSZ1 TRIP TRIP TZ2 Z1Z2 TZ2 OR Z2 ORCR AND AND CRCR = sinyal terima tZ2 = waktu trip zone 2 Gambar 9.14. Rangkaian logic Pola POTT9.10.4. Pola Blocking (Blocking tidak ada penerimaan sinyalScheme) block. (carrier receipt). Bila terjadi kegagalan sinyal Prinsip Kerja dari pola Blocking : PLC maka relai jarak akan Pengiriman sinyal block (carrier mengalami mala kerja. Membutuhkan sinyal PLC send) oleh relai jarak zone-3 cukup half duplex. reverse. Relai jarak yang dibutuhkan Trip seketika oleh teleproteksi merk dan typenya sejenis. akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja disertai denganZ1 TRIP TRIP Z1Z2 TZ2 OR OR TZ2 Z2CR AND AND CRZ3 TZ3 TZ2 Z3Rev CS AND Re v AND CSGambar 9. 15. Ranglaian Logic Blocking Scheme 287
9.10.5. Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai JarakLocal bus Near and bus far and bus Zone-3(A) Zone-3(B) Zone-2(B) Zone-2(A) Zone-1(A) Zone-1(B)AB CGambar 9.16. Daerah penyetelan Relai jarak tiga tingkat Relai jarak pada dasarnya 9.10.6. Penyetelan Zone-1bekerja mengukur impadansisaluran, apabila impedansi yang Dengan mempertimbangkanterukur / dirasakan relai lebih kecil adanya kesalahan-kesalahan dariimpedansi tertentu akibat gangguan data saluran, CT, PT, dan peralatan( Zset < ZF ) maka relai akan bekerja. penunjang lain sebesar 10% - 20 %Prinsip ini dapat memberikan , zone-1 relai disetel 80 % dariselektivitas pengamanan, yaitu panjang saluran yang diamankan.dengan mengatur hubungan antara Zone-1 = 0,8 . Z L1 (Saluran) ....jarak dan waktu kerja relai. Waktu kerja relai seketika, (t1= 0)Penyetelan relai jarak terdiri dari tidak dilakukan penyetelan waktu .tiga daerah pengamanan,Penyetelan zone-1 dengan waktu 9.10.7. Penyetelan Zone-2kerja relai t1, zone-2 dengan waktukerja relai t2 , dan zone-3 waktu Prinsip peyetelan Zone-2kerja relai t3 . adalah berdasarkan pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut : Zone-2 min = 1,2 . ZL1 388
Zone-2 mak = 0,8 (Z L1 + 0,8. ZL2) 1. Mendeteksi adanyaDengan : ZL1 = Impedansi saluran gangguan. yang diamankan. 2. Menentukan jenis gangguanZL1 = Impedansi saluran berikutnya yang terpendek (: ) dan memilih fasa yangWaktu kerja relai t2= 0.4 s/d 0.8 dt. terganggu.9.10.8. Penyetelan zone-3 Prinsip penyetelan starting di bagi Prinsip penyetelan zone-3 2, yaitu :adalah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : 1. Starting arus lebih :Zone-3min = 1.2 ( ZL1 + 0,8.ZL2 ) I fasa-fasa = 1.2 CCC atau ctZone-3mak1 = 0,8 ( ZL1 + 1,2.ZL2 ) I fasa-netral = 0.1. CCC atau ctZone-3mak2 = 0,8 ( ZL1 + k.ZTR ) 2. Starting impedansiDengan : L1 = Impedansi saluran Zsmin = 1.25 x Zone-3yang diamankanZL2 = Impedansi saluran berikutnya Zs max= 0.5 x kV/(CCC atau yang terpanjang Ct x¥3)Waktu kerja relai t3= 1.2 s/d 1.6 dt. 9.10.11. Penyetelan Resistif reach9.10.9. Peyetelan zone-3 reverse Fungsi penyetelan resistif Fungsi penyetelan zone-3 reach adalah mengamankanreverse adalah digunakan pada gangguan yang bersifat highsaat pemilihan teleproteksi pola resistance. Prinsip penyetelanblocking. Dasar peyetelan zone-3 resistif reach (Rb) tidak melebihireverse ada dua jenis : dari kreteria setengah beban (1/2 Zx Bila Z3 rev memberi sinyal trip. beban ). x Untuk system 70 kV : Zone-3 rev = 1.5 Z2-ZL1x Bila Z3 rev tidak memberi sinyal Rb = 15 x Zone-1 x k0 x 2. x Untuk system 150 dan 500 kV : trip. Zone-3 rev = 2 Z2-ZL1. Rb = 8 x Zone-1 x k0 x 29.10.10. Penyetelan Starting 9.10.12. Directional Comparison Relai. Fungsi starting relai jarak adalah : Relai penghantar yang prinsip kerjanya membandingkan arah gangguan, jika kedua relai pada penghantar merasakan gangguan di depannya maka relai akan bekerja. Cara kerjanya ada yang menggunakan directional impedans, directional current dan superimposed. 389
ABt DIR DIR t T T& R Signallingchannel R & Gambar 9.17. Directional comparison relai9.11. Current Differential Relai Prinsip kerja pengaman differensial arus saluran transmisi mengadaptasiprinsip kerja diferensial arus, yang membedakannya adalah daerah yangdiamankan cukup panjang sehingga diperlukan : Sarana komunikasi antara ujung-ujung saluran. Relai sejenis pada setiap ujung saluran. Karena ujung-ujung saluran transmisi dipisahkan oleh jarak yang jauhmaka masing-masing sisi dihubungkan dengan : kabel pilot saluran telekomunikasi : microwave, fiber optic. End A End B I IA IB Relai A Relai B Gambar 9.18. Relai arus differensial Transmisi 390
Tanpa gangguan atau gangguan eksternal IA +IB = 0 Keadaan gangguan internal IA +IB z 0 (= IF)9.11.1. Pilot Relai OP OP B B vvGambar 9. 19. Balanced Voltage B I BOP OP IGambar 9. 20. Circulating Current Umumnya diterapkan untuk diferensial dengan circulatingmengatasi kesulitan koordinasi current atau relai diferensial dengandengan relai arus lebih pada balanced voltage seperti padajaringan yang kompleks atau sangat gambar.9.21.pendekdan kesulitan koordinasidengan relai jarak untuk jaringan 9.11.2. Phase Comparison Relaiyang sangat pendek. Pada saluranudara faktor pembatas dari relai ini Prinsip kerja membandingkanadalah panjang dari rangkaian pilot, sudut fasa antara arus yang masuksedangkan pada saluran kabel dengan arus yang keluar daerahadalah arus charging kabel dan pengaman. Prinsip kerja diperlihat-sistem pentanahan. kan pada gambar, 9.21. dimana pada saat gangguan internal output Prinsip kerja relai diferensial dari comparator memberikan nilai 1arus saluran transmisi yaitu relai.. 391
A BA Ba. Fasa arus di Ab. Logic fasa arus di Ac. Fasa arus di Bd. Logic fasa arus di B Output comparator di A : e=b+dOutput discriminator Stability Gangguan eksternal Gangguan internalGambar 9. 21. Gelombang sudut fasa pada Phase Comparison Relai9.11.3. Super Imposed Directional Untuk gangguan di depan : ' Vr Relai -ø rep dan ' ir mempunyai Elemen directional mengguna-kan sinyal superimposed polaritas yang berlawananSuperimposed = faulted - unfaulted sedangkan untuk gangguan diSelama gangguan tegangan dan belakang : ' Vr -ø rep dan ' irarus berubah sebesar 'Vr dan 'ir,perubahan ini dikenal sebagai mempunyai polaritas yang samabesaran superimposed. Arah ditentukan dari persamaan : Dop = | ' Vr -ø rep - ' ir | - | ' Vr -ø rep + ' ir | Dop positip untuk gangguan arah depan dan Dop negatip untuk gangguan arah belakang 392
Forward Fault ' ir ' Vrt=0 Zs ' ir = - ' Vr ' ir = - ' Vr -ø s R Zs |Zs|t=0 ' ir ZL ' Vr Zs' ir = + ' Vr ' ir = + ' Vr -ø LS Zs + ZL |Zs + ZL|Gambar 9. 22. Prinsip pengukuran superimposed tegangan dan arus67G Pht 1 50G Pht 267GGambar 9. 23. Rangkaian pengukuran Relai tanah selektif 393
9.11.4. Relai tanah selektif penghantar 1 > 67G penghantar 2. (selection ground Relai) Apabila salah satu pmt penghantar lepas relai 50 G tidak akan bekerja.Rangkaian relai tanah selektif Setting waktu relai 50G umumnya < setting waktu 67G.(50G) dihubungkan seperti pada Relai ini dipasang padagambar. Jika ada gangguan satu penghantar dengan sirkit ganda dan tidak dapat dioperasikan jika adafasa ke tanah pada penghantar 1 pencabangan dalam penghantar tersebut (single phi atau single T).maka relai 50G akan merasakangangguan demikian juga relaidirectional ground (67G).Penghantar 1 akan trip karena 50Gkerja dan arus yang dirasakan 67G9.11.5. Relai tanah terarah (directional ground Relai) A B C VRES Gambar 9. 24. Rangkaian open delta trafo tegangan Relai arah hubung tanah 9.11.6 Relai Cadangan (Back Upmemerlukan operating signal dan Protection)polarising signal. Operating signaldiperoleh dari arus residual melalui Diperlukan apabila proteksirangkaian trafo arus penghantar utama tidak dapat bekerja atau(Iop = 3Io) sedangkan polarising terjadi gangguan pada sistemsignal diperoleh dari tegangan proteksi utama itu sendiri. Padaresidual. Tegangan residual dapat dasarnya sistem proteksi cadangandiperoleh dari rangkaian sekunder dapat dibagi menjadi dua katagori,open delta trafo tegangan seperti yaitupada Gambar 9.25. a. Sistem proteksi cadangan lokal VRES = VAG + VBG + VCG = 3Vo (local back up protection system) 394
Proteksi cadangan lokal adalah kecepatan kerja (operating time) Relai, kecepatan buka pemutusproteksi yang dicadangkan tenaga (circuit breaker) dan waktu kirim sinyal teleproteksi. Faultbekerja bilamana proteksi clearing time menurut SPLN 52-1 1984 untuk sistem 150 kV sebesarutama yang sama gagal 120 ms dan untuk sistem 70 kV sebesar 150 ms.bekerja. Contohnya : Besaran fault clearing timepenggunaan OCR atau GFR. berhubungan dengan mutu tenaga listrik di sisi konsumen, batasanb. Sistem proteksi cadangan jauh Kedip menurut SE Direksi PT PLN (PERSERO) No. 12.E / 012 / DIR /(remote back up protection 2000 adalah 140 ms untuk bekerjanya proteksi utama sistemsystem) 150 kV dan 170 ms untuk bekerjanya proteksi utama di sistemProteksi cadangan jauh 70 kV, sedangkan untuk proteksi cadangan maksimum sebesar 500adalah proteksi yang ms.dicadangkan bekerja bilamana Fault clearing time proteksi cadangan sebesar 500 ms dapatproteksi utama di tempat lain dicapai dengan memanfaatkan proteksi cadangan zone 2 distancegagal bekerja. Proteksi cadangan Relai dari GI remote. Dari kedua hal di atas maka untuk PLN UBS P3Blokal dan jauh diusahakan fault clearing time di sistem 150 kV adalah 120 ms untuk bekerjakoordinasi waktunya dengan proteksi utama dan 500 ms untuk bekerja proteksi cadangan,proteksi utama di tempat sedangkan di sistem 70 kV adalah 150 ms untuk bekerja proteksiberikutnya. Koordinasi waktu utama dan 500 ms untuk bekerja proteksi cadangan.dibuat sedemikian hingga Untuk memenuhi fault clearingproteksi cadangan dari jauh time di atas maka perlu ditetapkan batasan operating time dari relai itubekerja lebih dahulu dari proteksi sendiri. Dengan mempertimbang- kan waktu kerja pmt dan waktucadangan lokal. Hal ini berarti yang diperlukan teleproteksi maka operating time relai proteksi utamabahwa kemungkinan sekali di sistem 150 kV adalah tipikal 30 ms dan pada SIR 10 dan reachbahwa proteksi cadangan dari setting 80 % sebesar 40 ms, sedangkan di sistem 70 kV adalahjauh akan bekerja lebih efektif 395dari proteksi cadangan lokal.Dengan penjelasan di atasberarti bahwa waktu penundaanbagi proteksi cadangan lokal cukuplama sehingga mungkin sekalimengorbankan kemantapan sistemdemi keselamatan peralatan.Dengan demikian berarti pulabahwa proteksi cadangan lokalhanya sekedar proteksi cadanganterakhir demi keselamatanperalatan.9.11.7. Operating Time dan Fault Clearing Time Kecepatan pemutusan gangguan(fault clearing time) terdiri dari
tipikal 35 ms dan pada SIR 10 antara lain adalah a/. kerusakandan reach setting 80 % sebesar instalasi b/. timbulnya masalah50 ms. stabilitas transient, c/.9.11.8. Relai Proteksi Busbar. dimungkinkan OCR dan GFR di sistem bekerja sehingga pemutusan Sebagai proteksi utama Busbar menyebar.adalah relai Differensial, yang Persyaratan yang diperlukanberfungsi mengamankan pada untuk proteksi busbar adalah :busbar tersebut terhadap gangguan 1. Waktu pemutusan yang cepatyang terjadi di busbar itu sendiri. (pada basic time)Konfigurasi Busbar ada 3 macam : 2. Bekerja untuk gangguan di1. Busbar tunggal ( Single Busbar ). daerah proteksinya.2. Busbar ganda ( Double Busbar ). 3. Tidak bekerja untuk gangguan di3. Busbar 1,5 PMT. luar daerah proteksinya. Gangguan pada busbar relatif 4. Selektfi, hanya mentripkan pmt-jarang (kurang lebih 7 % ) pmt yang terhubung ke seksidibandingkan dengan gangguan yang terganggu.pada penghantar (kurang lebih 60 5. Imune terhadap malakerja,%) dari keseluruhan gangguan [1] karena proteksi ini mentripkantetapi dampaknya akan jauh lebih banyak PMT.besar dibandingkan pada gangguan Jenis/pola proteksi busbarpenghantar, terutama jika pasokan banyak ragamnya, tetapi yang akanyang terhubung ke pembangkit di bahas disini adalah proteksitersebut cukup besar. busbar diferensial dengan jenis lowDampak yang dapat ditimbulkan impedans dan high impedansoleh gangguan di bus jikagangguan tidak segera diputuskan.. 12 3 45 6 78 12 34 56 78 1 R 2 RGambar.9. 25. Wiring diagram sistem proteksi untuk konfigurasi double busbar 396
9. 12. Proteksi Transformator instalasi yang terganggu atau Tenaga yang dilalui arus gangguan dapat dihindari atau dibatasiProteksi transrmator daya seminimum mungkin danterutama bertugas untuk mencegah bagian sistem lainnya tetapkerusakan transformator sebagai dapat beroperasi.akibat adanya gangguan yang 4. Memberikan pengamananterjadi dalam petak/bay cadangan bagi instalasi lainnya.transformator, disamping itu 5. Memberikan pelayanandiharapkan juga agar pengaman keandalan dan mutu listrik yangtransformator dapat berpartisipasi terbaik kepada konsumen.dalam penyelenggaraan selektifitas 6. Mengamankan manusiasistem, sehingga pengamanan terhadap bahaya yangtransformator hanya melokalisasi ditimbulkan oleh listrik.gangguan yang terjadi di dalampetak/bay transformator saja. 9.12.2. Gangguan pada Trafo Tenaga9.12.1. Tujuan pemasangan Relai Gangguan pada transformator proteksi Trafo Tenaga. daya tidak dapat kita hindari, namun akibat dari gangguan Maksud dan tujuan tersebut harus diupayakanpemasangan relai proteksi pada seminimal mungkin dampaknya.transformator daya adalah untuk Ada dua jenis penyebab gangguanmengamankan peralatan /sistem pada transformator, yaitu gangguansehingga kerugian akibat gangguan eksternal dan gangguan internal.dapat dihindari atau dikurangimenjadi sekecil mungkin dengan 1. Ganggauan eksternal.cara :1. Mencegah kerusakan Gangguan eksternal sumber gangguan- nya berasal dari luartransformator akibat adanya pengamanan transformator, tetapi dampaknya dirasakan olehgangguan/ketidak normalan transformator tersebut, diantaranya - gangguan hubung singkat padayang terjadi pada transformator jaringanatau gangguan pada bay - beban lebih - surja petir .transformator.2. Mendeteksi adanya gangguanatau keadaan abnormal lainnyayang dapat membahayakanperalatan atau sistem.3. Melepaskan (memisahkan) 2. Gangguan internalbagian sistem yang tergangguatau yang mengalami keadaan Gangguan internal adalah gangguan yang bersumber dariabnormal lainnya secepatmungkin sehingga kerusakan 397
daerah pengamanan/petak bay 9.12.4. Metoda Pentanahan Titik Netral Trafo Tenaga.transformator, diantaranya :- gangguan antar fasa padabelitan Metoda-metoda pentanahan- fasa terhadap ground antar titik netral transformator dayabelitan transformator adalah sebagai berikut :- gangguan pada inti a) Pentanahan mengambangtransformator (floating grounding)- gangguan tap changer b) Pentanahan melalui tahanan- kerusakan bushing (resistance grounding)- kebocoran minyak c) Pentanahan melalui reaktoratauminyak terkontaminasi (reactor grounding)- suhu lebih. d) Pentanahan langsung (effective grounding)9.12.3. Sistem Pentanahan Titik e) Pentanahan melalui reaktor Netral Trafo Tenaga. yang impedansinya dapat berubah-ubah (resonantAdapun tujuan pentanahan titik grounding) atau pentanahannetral transformator daya adalah dengan kumparan Petersensebagai berikut : (Petersen Coil).1. Menghilangkan gejala-gejalabusur api pada suatu sistem. 9.12.5. Jenis Proteksi Trafo Tenaga.2. Membatasi tegangan-teganganpada fasa yang tidak terganggu(pada fasa yang sehat). Trafo tenaga diamankan dari berbagai macam gangguan,3. Meningkatkan keandalan diantaranya dengan peralatan proteksi (sesuai SPLN 52-1:1983(realibility) pelayanan dalam Bagian Satu, C) :penyaluran tenaga listrik. x Relai arus lebih4. Mengurangi/membatasi x Relai arus hubung tanahtegangan lebih transient yang x Relai beban lebihdisebabkan oleh penyalaan x Relai tangki tanah Relai ganggauan tanah terbatasbunga api yang berulang-ulang (Restricted Earth Fault)(restrike ground fault). x Relai suhu5. Memudahkan dalam x Relai Bucholzmenentukan sistem proteksi x Relai Jansenserta memudahkan dalam x Relai tekanan lebihmenentukan lokasi gangguan x Relai suhu x Lightning arrester x Relle differensial 398
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125