Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 12 Disinfeksi Saluran Akar

Bab 12 Disinfeksi Saluran Akar

Published by haryahutamas, 2016-08-03 15:02:30

Description: Bab 12 Disinfeksi Saluran Akar

Search

Read the Text Version

12 Disinfeksi Saluran Akar Disinfeksi saluran akar, adalah, pemb~nasaan pada sedikit kasus, jamur. Organisme-organisme mikroorganisme patogenik, yang mensyaratkari ini lebih sering ditemukan dalam berbagai kombi- pengambilan terlebih dahulu jaringan pulpa dan nasi daripada sebagai suatu spesies tunggal. Anae- debris yang memadai, pembersihan dan pelebaran rob yang harus ada (anaerob obligat) sering di- saluran dengan cara biokimiawi, dan pembersihan hubungkan dengan gigi yang mempunyai lesi peri- isinya dengan irigasi. Disinfeksi saluran akar di- apikal (lihat Bab 13). lengkapi dengan medikasi intrasaluran. Flora mikrobial saluran akar mungkin terdiri Perlunya medikasi intrasaluran pernah diper- dari organisme yang dapat hidup pada jaringan soalkan. Bukti cukup menunjukkan bahwa disin- pulpa mati, yaitu saprofit, yang dapat tumbuh pada feksi saluran akar adalah suatu tahap penting pe- suatu lingkungan dengan tegangan oksigen rendah, rawatan endodontik. Mikroorganisme yang terda- dan yang dapat bertahan dalam lingkungan dengan pat di dalam saluran akar dapat menyerbu jaringan makanan terbatas. Organisme yanff. mencapai sa- periapikal dan tidak saja menimbulkan rasa sakit, luran akar jelas berasal dari mulut. Meskipun se- tetapi juga menyhancurkan periodonsium termasuk mua macam mikroorganisme mungkin mempunyai tulanl Akpata, Brtrom, dan Sundqvist,8 Holland kesempatan sama untuk menyerbu jaringan pulpa dkk., 1 Pitt Ford,2 dan Zielke45 menunjukkan de- atau saluran akar, hanya yang paling cocok dengan ngan studi eksperimental bahwa medikasi intra- lingkungan yang dapat bertahan. Suatu sensus mik- saluran mengurangi atau menghilangkan flora mik- roorganisme yang ditemukan di dalam jaringan ·robial di dalam saluran akar. Menurut studi oleh pulpa atau saluran akar menunjukkan bahwa or- ·Bystrom dan Sundqvist, bila tidak digunakan me- ganisme mulut yang paling umum, streptokokus,dikamen intrasaluran di antara kunjung,an, mikro- juga yang paling sering ditemukan di dalam saluranorganisme patogenik naik jumlahnya. Perlunya akar. Salah satu masalah endodontik adalah meng-.medikamen/obat-obatan intrasaluran untuk me- hilangkan organisme gram-positif, karena organis-musnahkan atau mengurangi jumlah mikroorganis- me ini adalah yang paling berlimpah, terdiri ter-me kelihatan nyata. Bender dkk. beranggapan bah- utama dari streptokokus dan stafilokokus. Di antarawa irigasi dengan sodium hipoklorit 5% dan hid- streptokokus terdapat kelompok enterokokus yangrogen peroksida 3% pada waktu preparasi bio- kecil tetapi resistcn. Selain itu, sejumlah kecil or-mekanis saluran akar meniadakan keharusan medi- ganisme. gram-n~gatif dan jamur dapat diisolasikamen intrasaluran.3 dari Judah dan dari saluran akar.FLORA SALURAN AKAR Laporan tentang flora bakterial baru-baru ini melukiskan adanya anaerob obligat dan fakultatif, Sebelum mempertimbangkan medikasi intra- suatu hasil yang berhubungan dengan penggunaansaluran dapat diajukan pertanyaan: Mikroorganis- teknologi yang semakin maju dalam sampling danme apa yang akan dicoba dimusnahkan? Pada se- pembiakari mikroorgariisme anaerobik (lihat Babbagian besar kasus, dijumpai organisme gram-posi- 13).tif; pada beberapa kasus, organisme gram-negatif; Ada empat faktor yang membuat gigi rentan .terhadap infeksi atau meniadakan disinfeksi, apa- . kah dari suatu Iuka ataukah dari saluran alcar gigi248

Dislnfeksl Saluran Akar 249tanpa pulpa. Faktor-faktor ini dapatjuga mengham- karbolik) terdiri dari 9 bagian fenol dan 1 bagianbat penyembuhan. Faktor-faktor tersebut adalah: air. Feno! adalah racun protoplasma dan menye-(1) trauma; gigi yang dirawat kalau perlu sebaiknya babkan nekrosisjaringan lunak.diasah; (2) jaringan yang didevitalisasi; bifa ter-dapat pada saluran akar atau jaringan periapikal, Para-klorofenol. Kompoun ini _adalah peng-akan mengganggu disinfeksi -atau perbaikan; (3) ganti produk fenol dengan klorin menggantikan sa-ruang-ruang mati; untuk efek maksimum, medika- lah satu atom hidrogen (C6H40HCI). Pada triturasimen harus berkontak dengan mikro-organisme da- dengan kamfer gam (gum camphor) -bahan ini ber-lam saluran akar; dan (4) akumulasi eksudat; eksu- gabung membentuk cairan berminyak. Harrisondat harus dapat merembes atau dikeluarkan kalau dan Madonia menganjurkan . suatu larutan encermengumpul. Dresing saluran akar sebaiknya digan- para-klorofenol 1%. 19· Pada uji in vitro, larutanti paling tidak sekali seminggu dan lebih sering da- encer ini memusnahkan berbagai mikroorganismelam kasus abses apikal akut yang sedang dirawat. yang biasanya ditemukan dalam saluran akar yang terinfeksi. Avny dkk. maupun Taylor dkk.,37 telahMEDIKAMEN INTRASALURAN menunjukkan bahwa larutan encer para-klorofe- nol masuk lebih dalam ke dalam tubuli dentin dari- Syarat disinfeksi saluran akar adalah sebagai pada klorofenol yang berkamfer (camphoratedberikut: (1) harus suatu germisida dan fungisida chlorophenol).yang efektif; (2) harus tidak mengiritasi jaringanperiapikal; (3) harus tetap stabil dalam larutan; (4) Para-klorofenol Berkamfer. Bahan ini terdiriharus mempunyai efek antimikrobial yang lama; dari 2 bagian para-klorofenol dan 3 bagian kamfer(5) harus aktif <lengan adanya darah, serum, dan gam. Bahan ini memperoleh popularitas tingkatderivat protein jaringan; (6) harus mempunyai te- tinggi sebagai medikamen intrasaluran selama satugangan permukaan rendah; (7) harus tidak meng- abad. Kamfer berguna sebagai suatu sarana danganggu perbaikan jaringan periapikal; (8) tidak suatu pengenc.er serta mengurangi efek mengiritasimenodai struktur gigi; (9) harus mampu dinonaktif- yang dipunyai para-klorofenol mumi. Selain itukan dalam medium biakan, dan ( 10) harus tidak juga merriperpanjang efek antimikrobial, yang te-menginduksi respon imun berantara-sel. Secara lah dibandingkan dengan efek antimikrobial medi-acak disinfektan dapat dikelompokkan sebagai mi- kamen saluran akar ·lainnya oleh Grossman, is.17nyak esensial, kompoun fenolik, halogen, dan anti- maupun oleh Ostrander dan Crowley.27 Wantulokbiotika. dan Brown menunjukkan bahwa uap klorofenol berkamfer - (dan42 ju- ga Cresatin) lewat me-laluiMinyak Esensial foramen apikal. Sebagai suatu kelompok, minyak esensial ada- Formokresol. Bahan ini adalah kombinasi for-lah disinfektan yang lemah. malin dan kresol dalam perbandingan I :2 atau 1-:1. Formalin adalah disinfektan kuat yang bergabung Eugenol. Bahan ini adalah esens (essence) ki- dengan albumin membentuk suatu substansi yangmiawi minyak cengkeh dan mempunyai hubungan tidak dapat dilarutkan, tidak dapat menjadi busuk.dengan fenol. Agak lebih mengiritasi daripada mi- -Black,4 Grossman, 18 serta Schilder dan Amster-nyak cengkeh dan keduanya adalah suatu antiseptik dam31 telah mendemonstrasikan efek iritasi for-dan anodin (anodyne). Trowbridge menunjukkan mokresol. Pada tiap kasus yang kompounnya diujibahwa eugenol menghalangi impuls saraf interden- terhadap jaringan hidup, nekrosis diikuti oleh suatutai.39 Telah dilaporkan beberapa kasus alergi ter- reaksi inflamatori persisten. Straffol) dan Han,36 -hadap eugenol. maupun Loos dan flan,24 menganjurkan pengguna- an formokresol konsentrasi rendah. Block dkk.Kompoun Fenol melaporkan bahwa jaringan yang dirawat dengan for-mokreso6l menghasilkan suatu respon imun ber- Fenol. Bahan kristalin putih ini mempunyai bau antara-sel. Menurut Van Mullen dkk., formok-khas ter batu bara. Feno! yang dicairkan (asam resol tidak menimbulkan reaksi imun pada bi- natang yang tidak dibuat peka, tetapi pada binatang °yang sebelumnya dibuat peka menimbulkan reaksi imun.4 Formokresol adalah suatu medikamen bakterisidal yang tidak spesifik dan sangat efektif

250 llmu Endodontlk Dalam Praktekterhadap organisme aerobik dan anaerobik yang bagai siler. N2 mengandung eugenol dan fenilmer-ditemukan di dalam saluran akar. kurik borat, dan kadarig-kadang, bahan-bahan tam- bahan, termasuk timah hitam, kortikosteroid, anti- Glutaraldehida. Minyak yang tanpa warna ini biotika dan minyak wangi.30 Pernyataan bahwa N2agak larut dalam air dan di samping itu mempunyai mempunyai pengaruh disinfektan permanen danreaksi yang agak asam. Seperti formalin, obat ini sifat antimikrobial luar biasa telah disangkal olehadalah disinfektan kuat dan fiksatif. S'Graven- Council on Dental Therapeutics of the Americanmade32 dan Dankert10 menganjurkannya dalam Dental Association.9 Efek antibakterial N2 hanyakonsentrasi rendah (2%) sebagai obat intrasaluran, sebentar, dan menghilang kira-kira dalam waktudan Wemes menemukan sedikit atau tidak ada in- semm. ggu atau sepuIuhhart.. 14flamasi pada pemeriksaan histologik .bahan ma-nusia.44 Formaldehida menimbulkan suatu reaksi Halogenimunologik melalui sel T, menurut Van Velzen,tetapi glutaraldehida tidak. Sodium Hipoklorit. Kompoun ini kadang- kadang digunakan sebagai medikamen intrasalur- Cresatin. Juga dikenal sebagai metakresil- an. Pada umumnya, pengaruh disinfektan halogenasetat, bahan ini adalah suatu cairan jernih, stabil, berbanding terbalik dengan berat atomnya. Klorin,berminyak dan tidak mudah menguap. Dinyatakan dengan berat atom terendah, mempunyai pengaruhmempunyai sifat antiseptik dan meringankan rasa disinfektan terbesar di antara anggota kelompoksakit. Efek antimikrobial Cresatin lebih kecil dari- ini. Disinfektan klorin bukan kompoun yang stabil,pada formokresol atau para-klorofenol berkamfer, karena berinteraksi cepat dengan bahan organik.seperti yang ditunjukkan oleh Grossman, 17 tetapi Ellerbruch dan Murphy menemukan bahwa uaptidak begitu mengiritasi. sodium hipoklorit bersifat bakterisidal, sedangkan uap formokresol, para-klorofenol encer, dan klo-Kalsium Hidroksida rofenol berkamfer adalah bakterio-statik.11 Mentz menganggap sodium hipoklorit sebagai medika- Kompoun ini juga telah ~igunakan sebagai me- men intrasaluran yang efektif dan juga sebagai iri-dikamen intrasaluran. Studi singkat pada gigi-gigi gan.25 Karena aktivitas sodium hipoklorit hebatkucing oleh Stevens dan Grossman menemukan tetapi sebentar, kompoun ini lebih baik diaplikasi-kalsium hidroksida tidak seefektif klorofenol ber- kan pada saluran akar tiap dua hari sekali.kamfer.35 Pengaruh antiseptiknya mungkin berhu-bungan dengan pH-nya yang tinggi dan pengaruh Yodida Kompoun ini telah digunakan sebagaimelumerkan jaringan pulpa nekrotik.26 Tronstad antiseptik lebih dari satu abad. Yodin sangat re-dkk., menunjukkan bahwa kalsium hidroksida me- aktif, berkombinasi dengan protein dalam ikatannyebabkan kenaikan signifikan pH dentin sirkum- longgar sehingga penetrasinya tidak terganggu.pulpal bila kompoun diletakkan pada saluran Bahan ini mungkin memusnahkan mikro-organis-akar.38 Pasta kalsium hidroksida paling baik di- me dengan membentuk garam yang merugikan ke-gunakan sebagai suatu medikamen intrasaluran hidupan mikroorganisme. Engstrom dan Spang-bila ada penundaan yang terlalu lama antar-kun- berg menganjurkan 2% larutan yodin dalam pota-jungan karena bahan ini tetap manjur selama ber- sium lodida sebagai suatu disinfektan saluranada di dalam saluran akar. Bystrom, dalam suatu akar.1 Kompoun ini terdiri dari 2 bagian kristalstudi klinis terhadap lebih dari 100 gigi dengan yodin, 4 bagian potasium yodida, dan 94 bagian airkerusakan periapikal, melaporkan bahwa kalsium distilasi. Seperti kompoun klorin, efek antibak-hidroksida adalah suatu disinfektan intrasaluran terialnya sebentar. Spangberg dkk. mengevaluasiyang sangat efektif.Sa larutan potasium yodida-yodin secara in vitro dan in vivo dan menemukan bahwa bahan ini adalahN2 med1\"kamen yang palm\" g sed1\"kit mengm. .tast..33·34 N2, suatu kompoun yang mengandung para- Kompoun Amonium Kuaternerformaldehida sebagai unsur utamanya, dinyatakanbaik sebagai medikamen intrasaluran maupun se- \"Quats\" adalah kompoun yang menurunkan tegangan permukaan larutan. Bahan-bahan ini

Disinfeksi Saluran Akar 251AGmb. 12-1. Reaksi terhadap medikamen saluran akar setelah aplikasi 48-jam pada lengan. A sampai C, label A menunjukkanadanya inflamasi dan-nekrosis yang nyata karena formokresol, dan label B menunjukkan inflamasi ringan karena beechwoodcreosote. Tidak terlihat adanya reaksi terhadap kloroazodin, Cresatin, atau klorofenol berkamfer. Bdan C, Lingkaran-lingkaran luaradalah tanda-tanda pensil yang menunjukkan daerah-daerah tempat aplikasi medikamen.dibuat tidak aktif oleh kompoun anionik. Karena atau sama sekali tidak menyebabkan inflamasi.31kompoun amonium kuaterner bermuatan· positifdan mikroorganisme bermuatan negatif, akan ter- Studi sitotoY.sik dari medikamen saluran akar telahbentuk suatu efek permukaan-aktif dengan kom-poun melekat pada mikroorganisme dan membalik dilakukan oleh Engstrom dan oleh Spangbergmuatannya. dkk.33,34 . . Kompoun 9-aminoakridin termasuk kelompok FREKUENSI MEDIKASIantiseptik kationik ringan. Suatu turunan zat warnaakridin, 9-aminoakridin, dapat menodai struktur Sesuai dengan prinsip umum penatalaksanaangigi. saluran akar, dresing disinfektari sebaiknya di- ganti tiap minggu dan tidak lebih dari dua mingguKEKUATAN IRITASI MEDIKAMEN karena dresing menjadi cair oleh eksudat periapi- kal dan membusuk karena interaksi dengan mikro- Kekuatan iritasi medikamen saluran akar di- organisme.teliti oleh Black, yang menemukan bahwa bebera-pa minyak esensial dan formokresol sangat meng- Secara tradisional, melakukan dresing saluraniritasi, terutama formokresol.4 Pada suatu blind akar terdiri dari memasukk~n poin absorben pen-study, Grossman menemukan bahwa klorofenol dek dan tumpul yang telah dibasahi dengan me-berkamfer dan Cresatin mempunyai efek iritasi dikamen ke dalam saluran akar, meletakkan bulat-sedang, bila diaplikasikan 48 jam pada kulit lengan an kapas yang kelebihan medikamennya telah di-yang telah dicukur; 18 (Gbr. 12-1); formokresol peras, di dalam kamar pulpa, dan menutup kavitasmenyebabkan nekrosis yang bertahan 2-3 bulan. jalan masuk. Namun pada saluran yang sempit,Schilder dan Amsterdam menemukan bahwa hid- poin absorben yang basah tidak cukup kaku untukrogen peroksida dan sodium hipoklorit lebih sedikit dapat ·dimasukkan ke dalam saluran. Pada kasusmerigiritasi daripada kebanyakan medikamen in- semacam itu, suatu absorben kering dimasukkan,trasaluran, formokresol menghasilkan iri~i de- dan butiran .kapas yang dibasahi dengan medi-rajat tinggi~ dan Cresatin menyebabkan sedikit kamen diletakkan pada poin absorben untuk mem- basahinya. Bulatan kapas kering digunakan untuk mengabsorpsi kelebihan medikamen, dan kavitas ditutup.

252 llmu Endodontik Dalam Praktek Banyak endodontis lebih senang melakukan 5. Dengan stop instrumen atau penanda yangdresing saluran akar dengan butiran kapas yang terikat pada instrumen dengan gaya \"B\" pada pan-kelebihan medikamennya telah diperas. Mereka jang gigi sementara minus/kurang 1 mm, masukkanmengandalkan penguapan medikamen di dalam instrumen ke dalam saluran, dan buat radiograf.kamar pulpa untuk menghilangkan bakteri, dan Hati-hati agar tidak melukai jaringan periapikal.mereka tidak meletakkan poin absorben di dalam Keluarkan instrumen. Periksa radiograf. Pasangsaluran akar. Uap yang keluar dari medikamen kembali stop instrumen bi la perlu.cukup untuk mendisinfeksi kavitas pulpa.42 Tidakdigunakannya poin absorben menyediakan ruang 6. Berangsur-angsur besarkan saluran dengandi dalam saluran untuk akumulasi eksudat cairan, kikir dan rimer sampai saluran selesai dipreparasimengurangi kemungkinan iritasi periapikal karena untuk akhirnya diisi dengan guta-perca.merembesnya medikamen secara tidak disengajaatau terdorongnya poin absprben ke dalam jaringan 7. Hilangkan serpihan dentin dan debris or-periapikal, menghilangkan kemungkinan timbul- ganik di dalam saluran dengan mengirigasi secaranya masalah dalam pengeluaran poin absorben bergantian menggunakan larutan sodium hipoklo-basah yang terjepit dalam saluran akar pada kun- rit dan hidrogen peroksida, dan sodium hipokloritjungan berikutnya, dan mempersingkat waktu pe- sebagai larutan irigasi terakhir. Keringkan saluran.rawatan. Saluran akar ditutup setelah penempatan Pada tahap ini, jalan masuk ke foramen apikal dibutiran kapas steril kering yang kedua di atas butir- seluruh panjang saluran harus diperoleh.an kapas yang diberi obat, atau meletakkan bahanpenutup sementara di atas butiran kapas yang diberi 8. Tutup medikamen di dalam saluran. Lepas-obat, dan menyelesaikan penutupan ganda dengan kan isolator karet.penutup luar sementara seperti Cavit, semen sengoksida eugenol atau IRM. Kunjungan Kedua 1. Pasang isolator karet, dan bidang operasi didisinfeksi . 2. Keluarkan dan buang dresing, dan bilaGARIS BESAR PERAWATAN kondisi klinis memuaskan, ambil biakan seperti Teknik perawatan gigi terinfe~si dapat dibuat berikut:garis besarnya sebagai berikut: 3. Teknik Biakan: a. Seka permukaan gigi dengan alkohol. Biar- kan menguap atau keringkan dengan butiran kapas steril.Kunjungan Pertama b. Dengan tang kapas yang baru saja disteril- kan, masukkan poin absorben steril ke da-I . Pasang isolator karet, dan disinfeksi bidang lam saluran dan dengan gerakan menghapusoperasi. Persiapkan kavitas jalan masuk. hilangkan bekils medikamen. Ulangi tin-2. Kamar pulpa dibuka dengan bur steril se; dakan ini. ··hingga diperoleh jalan masuk bebas ke semua sa- c. ~asukkan poin absor~en yang kering danlurah melalui garis-garis lurus. steril ke .dalam saluran. Biarkan poin di situ3. Tanpa tekanan, keluarkan isi kamar pulpa selama sedikitnya ·l menit. Pada waktu pe-dengan ekskavator steril. Tentukan orifis saluran ngambilan poin absorben, bila ujungnyaakar dengan ujung eksplorer yang berbilah panjang basah oleh eksodat, ambil tutup dari tabungatau instrumen Q-11 . Letakkan Jarutan sodium hi- tes, panaskan bibir tabung dengan nyala api,poklorit pada orifis s~luran akar. . dan jatuhkan poin absorben ke dalam ta-4. Secara hati-hati eksplorasi sebagian saluran bung berisi mediuin biakan steril. Tabungdengan brpach halus, rimer, atau kikir untuk· me- di~utup kembali.nentukan bebas rintangan . CATATAN: Semua in- d. Pasang label pada tabung biakan, dan letak-strumen yang digunakari di dalam saluran akar kan tabung di dalam inkubator.harus dilengkapi dengan stop instrumen untuk 4. Tutup medikamen.membatasi instrumen agar tidak keluar dari saluran 5. Minta pasien kembali pada waktu yang te-akar. lah dijanjikan.

253Kunjungan Ketlga dengan menambahkan seng asetat 0,5 sampai 10%. Cavil• dan IRMt juga merupakan tumpatan se- 1. Bila biakan negatif dan tidak terdapat kon- mentara yang memuaskan.traindikasi klinis, saluran akar dapat diobturasi.Kalau tidak ulangi prosedur. Parris dan Kapsimalis menganggap bahwa Cavil mempertahankan kavitas jalan masuk yang 2. Kecuall apabila dalam keadaan menanti- tahan kebocoran bila diuji dengan zat pewarna ataukan reseksi akar segera, saluran akar sebaiknya suatu pengujian mikroorganisme.28 W..eber dkk.tidak diobturasi selagi masih ada infeksi, seperti menunjukkan bahwa diperlukan sedikitnya ke-yang ditunjukkan biakan, atau bila gigi asimto- tebalan Cavil 3,5 mm untuk mencegah ke-matik. bocoran,43 dan penemuan ini dikuatkan oleh Lamers dkk.,23 yang -Juga menemukan bahwa · Adendum/tambahan. Program pra-doktoral waktu antar-kunjungan yang Jama membuat gigimungkin melakukan teknik biakan yang berbeda cenderung rentan terhadap kebocoran.dari yang telah diuraikan sebelumnya agar mem-peroleh tujuan pedagogik yang berbeda. Bebe- IRM menjadi keras segera setelah dimasukkanrapa di antaranya melakukan biakan kamar pulpa ke dalam kavitas jalan masuk, berlawanan dengansetelah menyele~aikan pembukaan jalan masuk, Cavil, dan tidak menunjukkan bukti kebocoransebelum irigasi dan membandingkan biakan ter- ketika digunakan Proteus vulgaris digunakan se-sebut dengan biakan yang diambil dari saluran bagai organisme pengujian oleh Blaney dkk.5 Keller,akar pada permulaan tiap kunjungan terdahulu. dkk., tidak menemukan perbedaan penutupan antaraBiakan-biakan ini dimaksudkan untuk memonitor Cavil dan IRM.22 Dapat ditarik kesimpulan bahwateknik aseptik mahasiswa, untuk mengembangkan Cavil dan IRM adalah bahan tumpatan sementarakeah.lian dalam mengambil biakan, dan untuk yang cocok bila digunakan secara tepat.menentukan status bakteriologik saluran akar padatingkat perawatan yang berbeda. KEPUSTAKAANBAHANTUMPATANSEMENTARA l. Akpata,E.S.:J. Endod., 2:369, 1976. Bahan tumpatan sementara yang memadai un- 2. Avny, W.Y., etal.: Oral Surg.,36:80, 1973.tuk menutup dresing saluran akar sama pentingnyadengan unsur lain dalam perawatan endodontik. 3. Bender, J.B.,: Personal communication.Kebocoran bahan penutup dapat menggagalkanperawatan yang dilakukan dengan sangat hati-hati. 4. Black, G.V.: Special Dental Pathology, 2nd Ed.Bahan tumpatan sementara harus memenuhi sya-rat-syarat tertentu. Bahannya sebaiknya: (1) tahan Chicago, Medical-Dental Publishing, 1920, p. 296.terhadap cairan mulut dan bakteri; (2) menutup se-cara hermetis kavitas jalan masuk di sebelah peri- 5. Blaney, T.D. et al.,: J. Endod., 7:453,1981.feri; .(3) tidak menyebabkan tekanan pada dresingpada waktu insersi; (4) mengeras dalam beberapa 6. Block,R.,etal.:J.Endod,3:424, 1977.menit setelah dimasukkan; (5) tahan terhadap ke-kuatan mastikasi; (6) mudah penggunaannya dan 7. Bystrom, A., dan Sundqvist, G: fat. Endod. J., 18:,mudah dikeluarkan kembali; (7) cocok denganwarna struktur gigi: Tidak ada bahan yang dapat 1985. .memenuhi semua syarat ini secara memuaskan.Seng oksida, semen yang cepat mengeras, mungkin 8. Bystrom, A, dan Sundqvist,G.: Scand. J. Dent. Res.,yang terbaik memenuhi syarat-syarat ini, kecualiuntuk waktu pengerasannya, yang dapat dipercepat 89:321, 1981. 8a. Bystrom, A.: Dissertation, University of Umea, Sweden, 1986. · 9. Council on Dental Therapeutics, American Dental Association: J. Am. Dental Assoc., 64:689, 1962. 10. Dankert, J,:J. Endod., 2:42, 1976. 11. Ellerbrugh, E.S. dan Murphy, R.A.: J. Endod., 3: 189,1977. 12. Engstrom, B: Svensk. Tandpaek. Tidskr., 51:1, 1958. 13. Engstrom, B., dan Spangberg, L: Acta Odonto. Scand., 25:77,1967. 14. Grossman, i...I.: J. Endod., 6:i94, l980. • Premier Dental Products, Norristown, Pennsylvania. t lntennediet Restorative Material, L.D. Caulk Co., Milford, Delaware.

254 llmu Endodontik Dalam Praktek · 15. Grossman, L.I.: J. Am. Dent. Assoc., 85:900, I972. 31. Schilder, H., dan Amsterdam, M.: Oral Surg., 16. Grossma. L.I.: J. Dent. Res., 46:551, 1967 12:211, 1959. 17. Grossman, L.I .: J. Dent. Res.,42:583, 1963. 18. Grossman, L.I.: Am. J. Orthod. Oral Surg., 30:5~4. 32. S'Gravenmade,E. : J. Endod., 1:233,1975. 33. Spangberg, L.: Dalam Transaction of the Fifth Inter- 1944. 19. Harrison, J.W., dan Madonia, J.V.: Oral Surg., national Conference on Endodontics. Disunting oleh L.I. Grossman. Philadelphia, University of 30:297, 1970.dan40670, 1975. Pennsylvania Press, 1973, p. 108. 20. Heathersay, G.S.: Int. Endod. J. 18:12,1985. 34. Spangberg, L., et al.; Oral Surg., 36856, 1973. 21. Holland, R., et al.: Br. Endod. Soc., 12:15,1979. 35. Stevens, R.H.,dan Grossman, L.I,; J.Endod., 9:372, 22. Keller. D.L., et al. : J. Endod., 7:413, 1981. 1983.36. 23 . Lamers, A.C., et al.: Oral Surg., 49:541, 1980. 36. Straffon, C.H., da. Han, S.S.: Arch. Oral Biol., 24. Loos, P.J., dan Han, S.S.: Oral Surg., 31:511, / 3:271, 1968, dan Oral surg., 29:915, 1970. 37. Taylor, G.H. etal. : J. Endod.,2: 81, 1976. 1971.25 . 38. Tronstad, L. et al. J. Endod., 7: 17, 1981dan5: 83, 25. Mentz, T.C.F.: Int. Endod. J., 15:132,1982. 1979. 39 Trowbridge, H.: J. Endod., 8:403, 1982. 26. Nichols, E.: Endodontics, 3rd Ed. Bristol, England, 40. Van Mullen, P. et al.: J. Endod., 9:25, 1983. 41. Van Velzen, S.K.: Ned. Tijdschr. Tand., 82:23, Wright, 1984, p. 152. 1975. 27. Ostrander, F.D., dan Crowley, M.C.: J. Endod., 3:9, 42. Wantulok, J.C., dan Brown, J.I.: Oral Surg., 34:653, 1972. 1948. 43. Weber,R.T.,etal.,:OraISurg.,46:1 23, 1978. 28. Parris, L., dan Kapsimalis. P: Oral Surg., 18:982, 44. Wemes, J.C., et al.: Oral Surg., 54:329, 340, 1982. 45. Zielke,D.R.,etal.:OralSurg., 4783, 1979. 1960, dan 17:771, 1964. 29. Pitt Ford, T.R. : Int. Endod. J., 15:16, 1982. 30. Sargenti, H.G., da. Richter, S.L.: Rationalized Root Canal Treatment. New York, AGSA Publishing, 1959. 31. Schilder, H., dan Amsterdam, M: Oral Surg., 12:211, 1959. ,'


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook