Gambar 215. Fajar Sidik pembaharuan dalam melukiskan bidang-bidang abstrak (sumber: Indonesian Heritage).dapat hanya dalam hal penggunaan bahan, atau teknik, atau perwarnaanatau bentuk-bentuk yang diungkapkan saja. Abdul Aziz, misalnya,(gb.214a) menjelaskan kreatif dalam mengungkapkan subyek lukisannya,seperti nampak keluar dari kanvas, sedangkan teknik melukisnya samadengan teknik melukis realis pada umumnya. Fajar Sidik yang tadinyamelukis realis, setelah mendalami lebih jauh tentang seni rupa, iamenemukan gagasan tentang seni abstrak yang hanya menampilkan su-sunan bidang dan warna yang disebutnya sebagai dinamika keruangan(gb. 214 b). Bahan dan cara melukisnya masih sama dengan bahan dancara melukis dengan cat minyak pada umumnya. Nyoman Nuarta dalamseni patung, ia melakukan pembaharuan dalam hal teknik, bahan danungkapan bentuk subyek patungnya (gb. 115f). Ia membuat patung tidakseperti biasanya dengan tekstur halus dan masif, namun iamemanfaatkan tekstur kasar dari sifat materi yang digunakan dalammemunculkan kesan seakan patungnya telah rusak dimakan zaman.Salah seorang pematung yang mengadopsi seni patung tradisional danmengungkapkannya dengan bahasa rupa masa kini adalah G. Sidarta.Hal ini jelas sekali nampak pada patung yang diberi judul Tangisan DewiBatari (gb. 5a). Ungkapan nilai tradisi tersebut nampak pada unsur-unsur bentuk dan warna yang digunakannya, bentuk patung menyerupaiBarong Landung dari Bali dan Ondel-Ondel dari Jakarta. Pencarian hal-hal baru dalam seni rupa terus dilakukan oleh paraseniman, sumber-sumber inspirasi di sekitar banyak sekali hanya 368
kemampuan untuk menjadikannya sebuah karya kreatif yang perlu terusdikembangkan. Fenomena seni rupa baru, seni instalasi merupakansuatu gejala keinginan seniman untuk dapat menerobos kebuntuandalam berkreasi. Hal ini terjadi di seluruh dunia, karena manusia selalumenginginkan perubahan termasuk dalam berkesenian.C. Proses Kreatif Dalam Seni Rupa Proses kreatif berada di dalam benak, pada awalnya banyakmelibatkan intuisi dan bawah sadar, imajinasi, dan emosi, selanjutnyamelibatkan logika dan tindakan untuk solusi dan realisasinya. Hal inisesuai dengan temuan para ahli neuropsikologi, bahwa kemampuanintusi, kreativitas dan emosi yang berada pada hemisphere otak sebelahkanan berinteraksi dengan kemampuan logika, analitis, yang beradapada belahan hemisphere otak sebelah kiri. Oleh karena itu kemampuankreatif tidak dapat berdiri sendiri tanpa melibatkan kemampuan logikaanalitis dan tindakan nyata untuk merealisasikannya. Dari temuan paraahli neuropsikologi setiap orang memiliki kapasitas kreatif hanyakadarnya yang berbeda oleh, karenanya dapat dikembangkan ataudimaksimalkan melalui berbagai cara, salah satunya adalah melaluilatihan yang terstruktur. Biasanya gagasan kreatif muncul secara intuitifberupa gambaran sepintas yang belum jelas, kemudian dihubungkandengan persepsi sadar, sejak itu gagasan bukan lagi bersifat intuitif tetapisudah merupakan pengalaman alam sadar. Untuk mendapatkan gagasankreatif perlu aktif, tidak ada gagasan muncul tanpa suatu upaya.Kreativitas adalah sesuatu yang bergerak, apabila tidak beranjak darisatu kondisi ’yang itu-itu saja’ maka perlu upaya ke luar dari belenggunyauntuk menuju ke alam kreatif yang luas dan tak terbatas. Upaya kreatifadalah menyenangkan, karena adanya gagasan-gagasan segar sehinggasuatu kondisi yang mandeg akan mengalir, inilah yang menyebabkanperadaban manusia tidak statis. Benak manusia selalu bergerak, energiyang menggerakkannya akan lebih bermanfaat jika dapat digunakanuntuk memikirkan hal-hal yang sifatnya kreatif berguna bagiperkembangan kebudayaan dan peradaban manusia. Frank E. William dalam Bob Eberly, membedakan proses kreatif yangdapat mendukung ekspresi kreatif menjadi dua yaitu Cognitive Processesdan Affective Processes. Cognitive Processes terdiri dari fluensi yaitukeluwesan dalam berpikir dengan menghasilkan gagasan dalam jumlahyang banyak dalam waktu singkat; fleksible yakni kemampuanmenyesuaikan pikiran dan memberi gagasan alternatif dan pandanganyang berbeda; orisinilaitas dapat menghasilkan gagasan yang lain danunik serta memberi respon yang cerdas, tidak biasa, dan baru elaborasi 369
yakni kemampuan untuk memperkaya, menghaluskan ide yang masihsederhana detai menjadi lengkap dan elegan. Untuk Affective Processesterdiri dari curiosity yaitu rasa ingin tahu yang besar; bersedia mengambilresiko ditandai dengan perasaan bebas untuk menerka dan tidak takutsalah, berspekulasi, avonturir; suka menghadapi hal-hal yang rumit danmenyusunnya untuk menjadi teratur dan senang menghadapi tantangan;intuisi yaitu berpikir cepat dan mencerna gagasan atau informasi secaramandiri.D. Tipe Proses Kreatif Seni Rupa Gagasan yang dilahirkan oleh manusia tidak secara serta merta lahir,suatu gagasan baru yang diciptakan manusia mengalami suatu proses.Ada beberapa teori mengenai terjadinya proses kreatif, Graham Wallasmengklasifikasikan menjadi empat tahap dengan pendekatan masalahyakni: tahap pertama disebut preparation, pada tahap ini masalahdiselidiki dari segala aspek untuk dapat melmandangnya secara obyektif.Tahap kedua disebut sebagai masa incubation yakni orang tidakmenyadari sedang memikirkan suatu masalah, tahap ketiga disebut tahapilmunination yaitu ketika munculnya gagasan-gagasan yang baik untukmemecahkan masalah. Tahap terakhir adalah verification, pada tahap initerjadi pengujian dari gagasan atau solusi yang dipilih dan juga sebagaitahap penyempurnaan untuk dapat dijadikan produk yang dapat berlakusecara umum. Selain Wallas, ada pula rumusan dari Kandinski seorang pelukiskenamaan Rusia. Berdasarkan pengalamannya dalam menggeluti senilukis, ia merumuskan proses kreatifnya menjadi tiga tahap yaitu: tahappertama disebut impresion ketika seorang seniman mendapat kesanlangsung dari alam yang dicurahkan ke dalam bentuk gambar. Tahapkedua adalah improvisation sebagai ekspresi terdalam yang sifatnyanon-material, dan terakhir adalah composition sebagai tahappembentukan elspresi dan perasaan secara perlahan denganpembetulan dan pengulangan untuk mendapatkan bentuk yangdiinginkan. Seniman adalah salah satu kelompok manusia kreatif begitupula ilmuwan. Seniman bekerja biasanya menggerakkan kemampuankreatifnya dengan memilih atau mendapat sekilas gagasan dari suatufenomena seperti kondisi benda, suasana, mimpi dan sebagainya.Kemudian dari sekilas gagasan itu dikembangkan, dilakukan eksplorasidapat secara terstruktur dan sintesa, intuitif dan emosional, abstraksidapat masuk dalam keduanya. Proses kreatif dapat pula terjadi bukankarena rangsang yang menyenangkan tetapi muncul dari suatu masalah.Misalnya Delacroix tidak puas menyaksikan kecelakaan di laut yangmenyebabkan banyak korban dari penumpangnya sementara awak kapalselamat, dan pemerintah tidak banyak menaruh perhatian. Denganmasalah itu menimbulkan kejengkelan dan ini dijadikan motivasi untuk 370
melahirkan karya luar biasa dengan judul Rakit Medusa (gb 166).Gerakan Dadaisme di Eropa dan Gerakan Seni Rupa Baru di Indonesiaberawal pula dari rasa ketidakpuasan terhadap kemapanan sehinggamenimbulkan pembrontakan melalui cara seni rupa.1. Tipe terstruktur dan sintesa Proses kreatif seniman seni rupa tipe terstruktur dan sintesismelahirkan perupa dengan berbagai tipe yaitu realis, naturalis, dekoratif,impresioni, surealis, kubistis, dan abtrak. Keenam jenis seniman ini padaawal bekerja prosesnya sama yaitu mencari gagasan dengan melakukanpengamatan atau observasi, dan proses eksplorasi selanjutnyamengambil cara yang berbeda. Seniman atau perupa dengan gaya naturalis dan realis mungkinsetelah mendapatkan gagasan atau emosi estetiknya tergugah olehsuatu kondisi benda atau suasana dapat langsung menangkap keindahanitu dengan melukiskannya di tempat, atau membuat catatan berupasketsa kemudian dikembangkan di studio tempat kerjanya. Bagikelompok dekoratif, surealis dan kubistis mereka juga mengambil jalurberbeda, setelah mendapat gagasan mereka mungkin membuat catatanlalu bekerja di studio. Seniman dengan tipe prose kreatif terstruktur dan a bGambar 216. (a) Dullah, Pintu Gerbang Bali, (b) LeeMan-Fong, Penari Legong (sumber: Koleksi PresidenSoekarno 371
Gambar 217. (a) Basuki Abdulah, Pemandangan, (b) Lee Man Fong, Gadis Bali (sumber: Koleksi Presiden Soekarno).sintesis sangat banyak, di antaranya ialah Basuki Abdulah, Dullah,Trubus, Sudjojono, Wakidi. Seniman dengan tipe ini pada saat ini banyakdibantu dengan peralatan hasil teknologi yaitu kamera. Mereka tidakperlu lagi berlama-lama bekerja di luar langsung di alam terbuka, Dullahmisalnya, dalam melukis pemandangan maupun model tidak bekerjaberhari-hari di alam terbuka menghadap ke pemandangan yangdilukisnya atau menahan model manusia yang dilukisnya dalam waktulama. Ia banyak dibantu oleh fotografi dan melukisnya dapatdilanjutkannya di studio. Dengan kepiawian teknik yang dimilikinya paraseniman realis dapat menyelesaikan lukisannya, dan kadang warnanyalebih indah dari aslinya (gb.215). 372
Gambar 218. (a) Anonim, Lukisan Bali Kuno (sumber: Koleksi Presiden Soekarno), (b) Walter Spies, (sumber: Indonesian Heritage). Seniman pada jalur dekoratif (gb.216) bekerja dengan kemampuannya menggayakan atau stilasi obyek yang menarik perhatiannya. Seniman jenis ini bekerja kadang sepenuhnya di dalam studio dituntun oleh cita rasa estetiknya membuat benda-benda menjadi berirama. Gaya ini banyak dilakukan oleh desainer tekstil, perhatikan motif kain batik, tenun, kadang bentuk benda disederhanakan kadang dilebih-lebihkan. Perwujudannya dalam seni lukis, pewarnaan biasanya datar seperti lukisan Wayang Beber dan Klasik Kamasan bentuk-bentuknya penuh dengan stilasi. Namun demikian ada yang mengkombinasikannya dengan tipe naturalis dan realis dengan menerapkan teknik halftone dan prinsip perspektif seperti Henri Rousseau, Widayat, Walter Spies, Rudolf Bonnet, dan seniman-seniman Bali hasil didikannya. 373
b Gambar 219. (a) Widayat, Manusia, Pohon dan Satwa, (b) Kuswadji, Lampor (sumber: (a) Indonesian Heritage, (b) Soedarso, SP) a Tipe surealis memfantasikan obyeknya sehingga hasilnya nampakseperti suasana mimpi. Kaum surealis banyak diilhami oleh ilmu psikologiterutama tentang teori bawah sadar oleh psikolog Sigmund Freud. Dalamungkapannya ada tipe realistik dan abstrak. Tipe realistik sebenarnyakelompok ini berkarya berdasar benda-benda realistik kasat mata tetapipengungkapan terhadap benda-benda tersebut dihubungkan dengan hal-hal yang tidak logis melalui penerapan perspektif terbalik, ilusi optik,gelap terang, posisi yang tidak logis dan sebagainya. Seniman seni lukisyang tersohor dalam gaya surealisnya adalah, Chirico, Miro, Marc Chagal(gb. 217), dan Salvador Dali (gb. 218). Dalam seni patung Henri Mooresetiap saat ia tidak mau kehilangan image-imagenya karena patung tidakdapat secara serta merta dibuat maka ia tuangkan dalam catatan berupasketsa-sketsa abstraksi tentang manusia (gb. 219). 374
Gambar 220. Marc Chagall, The Players (sumber: Ingo F. Walther) Gambar 221. Abstraksi Henry Moore (sumber: Robert H. McKim) 375
Tipe analitik bekerja menyeimbangkan emosi estetik dengankemampuan rasional analitis. Gaya Impresionisme lahir karena hasilanalisis terhadap kondisi sinar yang menerpa benda, bahwa warna bendaakan mengalami perubahan seiring dengan bergeraknya matahari daritimur ke barat. Warna pagi berbeda dengan warna siang begitu puladengan warna sore. Hal ini dibuktikan oleh Claude Monet dengan melukislangsung suatu obyek dalam waktu yang berbeda. Hasil kesan mata danperasaan terhadap warna berbeda karena perubahan kondisi sinar yangmenerpa benda. Gambar (220a) adalah kesan warna siang hari padagereja gereja Catedral Rouen, kesadaran terhadap perubahan kesanwarna terhadap mata merupakan kemampuan menganalisa kondisilingkungan yang diungkapkan dalam wujud lukisan. Kubisme juga lahirkarena hasil analisis terhadap kondisi benda. hal ini dimulai oleh kesada- ab Gambar 222. (a) Claude Monet, Detail Rouen Chatredal, (b) Paul Cezanne, Maount Saint Victoire (sumber: Paul Zelanski)ran Paul Cezanne dalam mencermati kondisi benda yang dilukisnya. Iamelihat bahwa sebenarnya permukaan benda terdiri dari berbagaisusunan warna dan bentuk lalu ia mengungkapkan hal itu dalamlukisannya (gb.220 b). Hal ini selanjutnya dikembangkan lebih intensifoleh Picasso dan Braque. Konsep kubisme yang kuat mengatakan bahwabenda-benda dapat dikembalikan ke bentuk aslinya yaitu bentuk-bentukgeometris, dan sebuah benda yang kita lihat bukalah benda yangsebenarnya, oleh karena bagian atas, bagian depan, bagian bawah tidaknampak. Dengan pandangan itu kaum kubistis mengungkapkanpandangannya ke dalam lukisan dengan bentuk-bentuk dari berbagaipandangan dalam satu lukisan. Hasilnya suatu lukisan dengan bentuk-bentuk yang aneh (gb. 211, 212). 376
ab cGambar 223. Konsep bentukkubisme ( sumber: Patric Carpenter) 377
Gambar 224. Pablo Picasso, Guernica (sumber: Paul Zelanski)2. Tipe intuitif dan emosional Affandi misalnya sebelum melukis dengan gaya ekspresionisnya, iamelakukan observasi berkeliling ke tempat-tempat yang dirasa dapatmemberikan ’secercah’ gagasan untuk merangsang emosi estetiknya.Setelah mendapat gagasan dari suatu obyek, obyek itu diamati terussehingga dapat menangkap hubungan antara rasa estetiknya denganobyek, hal ini menimbulkan emosinya tak terbendung sehingga ia harusmelukis cepat-cepat dengan metode plototan agar tidak kehilanganmoment yang sangat menggairahkan itu. Kondisi inilah yangmenyebabkan ia melukis bagaikan orang kesurupan (gb. 223b). Dalamgambar (223a) Durrer mengambarkan The Scream dengan mendistorsibentuk manusianya dan menggambarkan lingkungannya dengan gerakangaris dinamis bergelombang, dalam hal ini yang lebih dominan adalahemosi Durrer yang dituangkan ke atas bidang gambar. Pengungkapanemosi juga dilakukan secara non-figuratif atau abstrak, pada gambar (223c) Jacson Pollock menumpahkan emosinya dengan cipratan warna danhal yang paling sulit menganalisa hubungan luapan emosi itu denganjudul lukisannya. Kadang judul hanyalah pemberian label dan tidak adahubungan sama sekali dengan nilai ekspresi yang diungkapkan menjadilukisan. 378
ab cGambar 225 . (a) Durrer, The Scream, (b) Affandi, Adu Ayam di Bali, (c) Jackson Pollock, autuumn Rhytm, (sumber: (a,c) Paul Zelanski, (b) Koleksi Presiden Soekarno) 379
Gambar 226. Konsep perubahan / deformasi bentuk ekspresionisme (sumber: Patrick Carpenter) Proses kreatif terjadi awalnya karena adanya stimulan, kemudianstimulan itu dikembangkan untuk medapatkan konsep, Finke dan kawan-kawan menyebutnya sebagai Geneplore, yaitu suatu modelpengembangan kreativitas melalui proses generative dan explorative. Berdasarkan proses yang dilakukan oleh para seniman dalammembuat karya-karyanya, maka untuk pengembangan dan pembahasankreativitas dalam buku ini dibedakan menjadi berpikir imajinatif, berfikiralternatif, berpikir inovatif, dan berpikir kongkrit yang memiliki hubunganerat dengan seni rupa.E. Berpikir Imajinatif Kreativitas selain bersifat intuitif juga erat ekali hubungannya denganimajinasi, sebab apapun bentuk kreasi sebelum dilahirkan menjadi wujudtertentu terlebih dahulu dibentuk dalam benak yang disebut imajinasi.Harry Broudy menyebut imajinasi sebagai benihnya kreativitas dansebagai bagian dari kognisi manusia yaitu kemampuan untuk berpikir,mengingat, mengemukakan alasan, membayangkan sesuatu dalamkegiatan hidup sehari-hari. Dalam kenyataannya memang imajinasimenuntun manusia untuk melakukan sesuatu, sebelum menjadi tingkahlaku terlebih dahulu tergambar dalam imajinasi. Jadi imajinasi merupakaninduknya berpikir kreatif; dalam imajinasi ada fantasi, memori, analogi,abstraksi, humor dan sebagainya. 380
Gambar 227 . Escher, Bond of Union1. Fantasi Ketika kita berangan-angan sedang ada di bulan saat itu kitaberfantasi, ketika kita berangan-angan tentang sesuatu yang tidak pernahada di dunia ini kita sedang berfantasi. Fantasi merupakan kemampuanmanusia dalam berimajinasi atau membayangkan tentang sesuatu dalambenak, mungkin sesuatu yang tidak mungkin ada, atau yang pernah ada.Penggunaan fantasi dalam seni rupa dapat melahirkan karya-karya yangmengagumkan, unik karena dapat membawa pikiran kepada dunia yanglain jika fantasi diarahkan kepada hal-hal yang tidak ada dan belumpernah ada di dunia (gb.218, 225) Fantasi merupakan dasar dari semuajenis kegiatan imajinasi seperti berpikir analogi dan ilusi karena dalamberpikir analogi dan ilusi juga melibatkan fantasi. Kekhususan fantasiadalah tidak melibatkan cara berpikir analogi dan ilusi. Menurut Feldman,fantasi dapat terbentuk melalui cerita mitos, mimpi dan halusinasi, ilmudan teknologi, serta ilusi.2. Analogi Analogi secara literal berarti kesetaraan dalam perbandingan,proporsi, dalam pengertiannya yang lebih luas berati kias yaitu kesamaan 381
antara sesuatu yang berbeda, dengan menggunakan kiasan masalahdapat lebih mudah dipahami, misalnya otak manusia sama dengankomputer. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa pikiran danprilaku manusia dapat diubah sesuai dengan program yang di-install kedalam otaknya. Dalam seni rupa, sebuah lukisan atau patung dapatdianalogikan ke dalam irama kehidupan: ada kontras, iramamenyenangkan, sedih, kusam dan sebagainya. Dengan mengandaikanseperti itu dapat menggerakkan kemampuan kreatif untuk mencipta.Gambar (226) misalnya Marc Chagall karena antusiasnya dengan hariulang tahun istrinya ia meluapkan kegembiraannya denganmenggambarkan dirinya seakan melayang ketika memberikan ciumanselamat ulang tahun. Gambar 228. Marc Chagall Birth Day (sumber: Ingo F. Walther)3. Ilusi Ilusi optik digunakan dalam seni rupa terutama seni lukis sejakdiketemukannya perspektif oleh Brunelleschi pada zaman Reanissance.Prinsip ini digunakan untuk menggambarkan kesan tiga dimensionaldalam bidang dua dimensional. Selanjutnya pengungkapan ilusi optikterus berkembang seperti M.C Escher menggunakan ilusi optik dalamkarya-karya grafisnya sehingga dapat menciptakan karya yang unik 382
kadang mendekati humor yang menggelitik. Karya-karya Escher banyakmegeksploitasi susunan simultan antara ruang positif dan negatif denganprinsip transisi sehingga menimbulkan ilusi optik (gb. 217b). Kedua jenisruang dimanfaatkan menjadi bentuk yang sama namun dalam arah yangberbeda. Selain itu dalam versi yang lain Escher memanfaat manipulasiperspektif sehingga penampilan karyanya menjadi aneh (gb.217a) Ilusijuga dieksploitasi oleh perupa Op Art seperti Victor Vasarelymenampilkan karya-karya unik dari gagasan yang sederhana karenahanya dengan menggunakan kepiawiannya menyusun transisi warna danbentuk-bentuk geometris ia mampu menciptakan ilusi optik padalukisannya, bentuk kelihatan bergetar (gb. 227c) kadang pada karya yanglain bentuk berputar-putar. ab Gambar 229. (a) M.C Escher, Relativity, (b) M.C Escher, Circle Limit I (sumber: M.C. Escher The Graphic Work), Victor Vasarely, Super Impose (sumber: Paul Zelanski). 383
4. Humor Humor tidak saja bersifat verbal, dapat pula dungkapkan secaravisual. Kaum karikaturis merupakan kelompok humoris dalam seni rupa.Sering dengan gaya humor seni rupa digunakan untuk kritik terhadappemerintah atau orang-orang tekenal karena prilakunya. Di antaraseniman yang menggunakan humor sebagai jalur berkaryanya adalahG.M Sudarta yang biasanya muncul setiap minggu di harian Kompas (gb.229). Hofmeklers seorang pelukis Israel melukis tokoh-tokoh terkenaldunia dengan gaya karikatur, gaya ini menggunakan kepiawiannya dalammenangkap karakter obyek yang diungkapkan dengan menstilasi bentuknamun tidak menghilangkan kesamaan dengan betuk aslinya (gb. 228) Gambar 230. (a) Hopmekler, Jimmy Carter and Friends (sumber: Hofmeklers Poeple), 384
Gambar 231. G.M. Sudarta, Oom Pasikom (sumber; Kompas Sabtu 24 November 2007) b Gambar 232. (a) Marc Chagall, Listening to the Cock, (sumber: Ingo F. Walther) (b) Eileen, Duckling Stone (sumber: Porselen Amerika). a 385
5. Animasi Animasi adalah cara mengungkapkan fantasi dengan memberikanimage mahluk hidup kepada benda mati. Dalam seni rupa upaya kreatifjenis ini banyak digunakan dalam cerita bergambar atau komik danpelukisan mitos, oleh karenanya animasi dibedakan animasi’menghidupkan benda mati’ dan animasi memanusiakan benda ataubinatang. Pada gambar (230a) Marc Chagall mengungkapkan tentangsepasang manusia dengan satu badan babi betina dan di bagian bawahayam betina dengan telur dan latar belakang merah. Eileen pada gambar(230 b) membuat baki porselen dengan bentuk kombinasi kepala bebeksehingga bakinya kelihatan lain dan menarik perhatian dengan tigakepala bebek muncul dari tutup dan badan baki. Dalam seni lukis danpatung tidak banyak seniman menggunakan cara ungkapan dengananimasi.F. Berpikir Alternatif Berpikir alternatif sering disebut sebagai berpikir divergent, yaknikemampuan melahirkan gagasan yang berbeda-beda namun masihdalam satu arah tujuan untuk mendapatkan pilihan yang terbaik, atauberpikir tentang cara yang berbeda dalam mendekati permasalahan,berpikir yang tidak lazim untuk mendapatkan sesuatu yang baru.Kebalikan dari berpikir ini adalah berpikir linear, yakni dalam menentukankeputusan tidak ada pilihan lain karena hanya ada satu alternatif. Dalamseni rupa berpikir alternatif dapat dilakukan melalui latihan-latihan secarafigural dan eksploratif dalam melahirkan bentuk-bentuk. Satu bentukdapat dibuat bentuk-bentuk lain dalam mendapatkan satu bentuk baruyang terbaik. Hal itu dapat dilihat dalam cara kerja Henry More (gb. 219)dengan membuat banyak sketsa studi untuk patung-patungnya abstrakyang akan dibuatnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Picasso dalampersiapan membuat mural Guernica, dengan demikian ia punyakesempatan untuk memilih bentuk-bentuk yang terbaik untuk disusunmenjadi komposisi. Berpikir alternatif merupakan dasar dari kegiatankreatif, karena semua kegiatan berpikir kreatif lainnya dapatdikombinasikan dengan cara berpikir alternatif ini. 386
ab cd Gambar 233. (a) Biota laut sebagai sumber pengembangan bentuk (sumber: NicholasRoukes), (b) Hasil pengembangan bentuk oleh peserta Diklat Guru Seni SMA P4 TK Seni dan Budaya. Dalam gambar (231) peserta Diklat Guru Seni SMA diberi rangsangvisual berupa foto-foto dari biota bawah laut berupa kerang dan terumbukarang yang bentuknya unik. Mereka memilih beberapa jenis bentuk biota 387
laut untuk dikembangkan menjadi masing-masing tiga bentuk baru.Dalam memilih mereka memiliki kebebasan untuk menyesuaikan image-image dengan imajinasinya sehingga dapat lebih mudah untukmengembangkannya. Bentuk asli memancing bentuk surealistik karenabentuk-bentuk yang dihasilkannya sangat fantastik dan unik. Untukpengembangan selanjutnya bentuk-bentuk tersebut dapat digunakanmenjadi berbagai jenis produk seni rupa dan seni kriya seperti lukisan,motif tekstil, keramik dan sebagainya. Dari latihan-latihan yang diberikan,ternyata bentuk-bentuk alami sangat mudah memunculkan bentuk baruyang fantastik. Begitu pula bentuk buatan manusia dapat melahirkanbentuk-bentuk baru yang tak terbatas. Dalam pengembangan bentukperlu diperhatikan, bahwa tidak semua jenis bentuk dapat memancingkeluarnya gagasan dan tidak semua orang dapat dengan cepatterpancing imajinasinya. Dari studi empiris yang dilakukan bentukgeometris yang bersudut-sudut lebih sulit memancing imajinasi dibandingbentuk lingkaran hal ini berlaku bagi anak-anak maupun orang dewasa.Dengan demikian guna memperlancar dan mempercepat intensitaslatihan menggunakan bentuk organis lebih produktif dalampengembangan bentuk-bentuk yang fantastik.Tugas LatihanKembangkanlah bentuk-bentuk di bawah ini menjadi masing-masinglima bentuk yang dapat dikenali.ab c d eG. Berpikir Inovatif Apabila seseorang tidak puas dengan apa yang ada baik berupabenda maupun suatu kondisi kemudian ia melakukan perubahan denganmenambah atau mengurangi maka ia telah mengembangkankemampuan berpikir inovatif. Bepikir inovatif dan alternatif dapat 388
dikombinasikan, karena inovatif berarti memperbaharui sesuatu, makadalam melakukan pembaharuan perlu alternatif. Untuk pengembangankreativitas ada beberapa metode yang dapat digunakan. Bob Eberlymenyarankan dengan scamper yang berarti lari bermain seperti anak-anak. Kata ini digunakan sebagai akronim SCAMPER yang masing-masing hurufnya memiliki makna sebagai berikut.S Substitute = Orang atau benda dapat berganti peran satu sama lainnya.C Combine = Apakah ada cara lain menggunakan hal ini ? Mengombinasikan atau menyatukan.A Adapt = Apa yang terjadi jika hal ini disatukan ? Menyesuaikan terhadap kondisi atau maksud. Animate = Apakah ada hal lain seperti ini?M Modify = Memberi wujud hidup = Mengubah, menukar bentuk atau kualitas Memperluas, Maginify = membesarkan bentuk atau kualitas Minify Memperkecil, memperingan, memperlambat, mengurangi frekuensiP Put to other Dapatkah ini dibayangkan menjadi tambah besar atau tambah keciluses = Menggunakan lain dari yang dimaksud semula.E Eliminate = Memindahkan, menghilangkan suatu bagian, kualitas. Bagaimana jika ini dihilangkan?R Reverse = Menempatkan, menggunakan secara bertentangan atau terbalik.Rearange = Mengubah susunan, menyusun kembali. Apakah yang terjadi jika ini dibalik atau disusun kembali komposisinya? Menggerakkan gagasan-gagasan kreatif dengan metode Scamperini sangat dapat diterapkan ke dalam seni rupa. Banyak seniman entahsengaja atau tidak telah menggunakannya dalam menciptakan karya-karyanya yang kreatif. Dalam substitute misalnya, Erawan (gb.63)mengunakan bingkai yang seharusnya untuk membingkai lukisan ataufoto, ia gunakan sebagai media melukis. Dengan kreativitas, media untukmembuat karya seni rupa menjadi tidak terbatas apa saja yang nampakoleh penglihatan dapat digunakan sebagai media. Substitute tidak hanyapada bahan, dapat pula dilakukan pada teknik, misalnya teknik batik yangtadinya untuk membuat kain batik pada perkembangannya digunakanuntuk teknik melukis. Pada gambar (233a) Martin Sharp dan kawan-kawannya mengganti ruang tamu menjadi karya seni yang diberi judulThe Stone Room. Selain itu pada gambar (233b) Lucas Maramas 389
mengganti fungsi buku, pisau, paku, silet dirangkai menjadi satu karyaseni. Pada aspek combine dapat dilakukan mengombinasikan bahan,misalnya pastel dengan cat air, arang dengan pastel, cat akrilik dengancat minyak. Combine atau kombinasi dapat pula dilakukan gaya,misalnya gaya dekoratif dengan realis (gb. 224a) dan (gb. 224b) WalterSpies dan Rudolf Bonnet mengkombinasikan gaya naturalis dan realisdengan dekoratif. Pun dapat dilakukan lintas jenis misalnya patungdengan lukisan, seni pakai dengan seni murni. Pada gambar (222)Erawan menggunakan kemampuan kreatif dan estetiknya dalammengkombinasikan beberapa media yang sangat berbeda seperti kayu,lukisan tradisional Kamasan, cat minyak, cat emas dengan teknikmenempel dan bakar untuk mendapatkan kesan antik, semuanya disusunmenjadi komposisi yang harmonis. Gambar 234. Erawan, Kekunoan (sumber: Katalog Pralaya Erawan). 390
Nicholas Roukes mengembangkan metode untuk pengembangankreativitas dengan synectic. Menurutnya synectic berasal dari bahasaYunani synectikos yang berarti mengabungkan hal-hal yang berbedaagar memiliki hubungan kesatuan. Apabila kreativitas merupakan suatuupaya menyatukan sesuatu yang berbeda menjadi struktur baru makakemampuan berpikir synectic sangat diperlukan yaitu kemampuan untukmengombinasikan menjadi kesatuan yang harmonis. Pada gambar (235)mahasiswa calon guru seni rupa dan kerajinan mengembangkan bentuk-bentuk kombinasi yang ada di sekitar, mereka diminta memilih sebuahkata kemudian kata tersebut divisualisasikan. Setelah masing-masingindividu mendaptakan gambar sesuai dengan kata yang dipilih merekadibagi menjadi kelompok-kelompok, dalam kelompok mereka dimintauntuk menggabungkan hasil visualisasinya. Hasilnya sangatmenakjubkan, imajinasinya liar dan bentuk-bentuk kombinasi yangdihasilkan tak terduga, aneh, dan seram. Gambar (235a) merupakankombinasi bentuk kata kuda, laki-laki, gadis, ikan dan ular. Gambar(235b) adalah kombinasi bentuk dari kata burung, topi, ikan dan manusia.Dalam menyusun kombinasi bentuk, bentuk pokok menghasilkan bentuk-bentuk baru dalam bentuk pokok tersebut. Hal ini disebabkan dalambentuk pokok ada asoiasiasi bentuk dalam bentuk plastisnya, misalnyabentuk kaki kuda mengasosiasikan bentuk ikan, pada perutnya adabentuk kepala manusia dan sebagainya. ab Gambar 235. (a) Martin Sharp, The Stone Room (sumber: Yellow House Catalog), (b) Lucas Maramas Book 4 (sumber: Paul Zelanski) 391
Hal yang baik dari metode pengembangan ini dapat dilakukan dalamkelompok dan ini dapat menumbuhkan kemampuan bersinergi dalammenuangkan gagasan sehingga mampu melahirkan produk bentuk yangkuat dan konstruktif karena dipertimbangkan oleh beberapa hasilpemikiran. Transformasinya metode ini dapat diaplikasikan dalamkegiatan lain yang bersifat kreatif. ab Gambar 236. (a) Walter Spise Bali Nan Biru (sumber: Puri Bhkati Renatama, (b) Rudolf Bonnet Dua GAdis Bali Mengusung Tempayan (sumber: Koleksi Presiden Soekarno). abGambar 237. Pengembangan bentuk berkelompok, karya peserta diklat calon guru SMK 392
a bGambar 238. Pengembangan bentuk berkelompok, karya peserta diklat calon guru SMK 393
Tugas Latihan1. Buatlah karya seni rupa dengan mengganti aspeknya misalnya tekniknya, warnanya, bentuknya, fungsinya, pilih salah satu!2. Buat pula karya seni rupa dengan mengkombinasikan beberapa bahan. Gambar 236. Salvador Dali, The Persitence of Memory (sumber: Paul Zelanski) Modify adalah mengubah suatu dapat bentuk, warna, atau kualitas;dalam gambar (236) Salvador Dali mengubah kualitas benda kerasmenjadi lembek, sehingga ungkapan visual dalam lukisannya berjudulThe Persistence of Memory arloji digambarkan seperti layaknya terbuatdari bahan yang lembek, atau elastis. Dalam lukisannya, Salvador Dalimenyampirkan benda keras yang telah digambarkan menjadi lembektersebut pada batang pohon kering, pada lantai persegi dengan latarbelakang laut dan bukit kering dan lingkungan yang sepi, sehinggalukisan tersebut memberi kesan kepada penggambaran di dunia taknyata. Perubahan kualitas dapat memberikan bentuk-bentuk yangmengejutkan karena aneh dan lain dari kenyataan empiris. 394
H. Bepikir Kongkrit Dalam teori psikologi perkembangan ada tahap kemampuan orangberpikir kongkrit. Piaget (1970) menyebutnya sebagai tahap congcreteoperational, yakni kemampuan seorang anak dalam mengidentifikasi danmemahami secara logis perubahan terjadi secara fisik dalam sebuahbenda namun sebagaian besar karakteristiknya masih tetap. Seorangdesigner atau arsitek menggunakan imajinasinya untuk berpikir kongkritdalam merencanakan sebuah rangcangan benda atau bangunan.Seorang pelukis, pematung, kriyawan termasuk orang yang berpikir ab cd Gambar 237. Pengembangan bentuk berdasar rangsang visual garis.dan bantuk , karya peserta diklat guru SMKkongkrit dalam menuangkan gagasannya karena apa yang diinginkandan dilakukan selalu tergambar dalam pikirannya. Kiranya tidak hanyaketiga profesi itu yang menggunakan berpikir kongkrit, hampir seluruhmanusia dalam hidupnya menggunakan berpikir secara kongkrit. Dalamberpikir alternatif gagasan visual masih samar-samar, akan tetapi dalamberpikir konkrit sudah jelas pilihan mana yang paling baik dan bagaimana 395
bentuk senyatanya yang akan dibuat. Nampaknya berpikir kongkrit inimerupakan muara dari kemampuan kreatif karena apa yang akandiwujudkan sudah nampak jelas. Pada gambar (237) dalam pengembangan kreativitas visual calon guruSMK SB, mereka diberikan rangsang visual berupa garis-garis danbentuk yang masih merupakan susunan unsur yang belum jelasmaksudnya. Dengan kemampuan imajinasi dan fantasi mereka merespongaris-garis tersebut. Hasilnya setiap individu memberikan responberbeda sesuai dengan latar belakang pengalaman dan ingatan merekamasing-masing. Aspek memori dalam hal ini sebagai perbendaharaanvisual sangat menentukan respon yang diberikan. Selain itu dalammemberikan respon, ada hal penting dalam latihan tersebut yaitumeningkatkan kemampuan dalam menghubungkan unsur-unsur yangterpisah antara garis yang berbeda karakter, antara garis dan bentukmenjadi satu kesatuan. Jadi latihan ini memberikan kesempatan kepadapeserta diklat untuk latihan melihat masalah dan menutupnya denganmencaru hubungan-hubungannya sehingga harmonis. a b Gambar 238. Pengembangan bentuk organis menjadi bentuk yang lengkap dan dapat dikenali, karya peserta diklat guru SMKGambar (237b) adalah respon dari peserta yang sering menyaksikanpertunjukan kuda kepang, walaupun dalam kenyataan tidak ada duaorang mengendarai kuda kepang, hal ini dapat memberi tafsiran bahwapenunggang yang lebih kecil berada paling atas di punggung orang yanglebih besar adalah spirit yang merasuk kedalam tubuh manusia yangmenunggangi kuda kepang tersebut. Pada kenyataannya, memang 396
pemain kuda kepang sering sampai kepada taraf trance dan jika ia dipukul dengan cemeti tidak luka, makan pecahan-pecahan kaca tidakmenjadikannya sakit perut atau mulutnya luka. Masyarakat menganggappemain kuda kepang tersebut kesurupan roh sehingga tubuhnya tidakdapat dilukai. Berbeda pada respon gambar (237c, d), respon padagambar (c) menandakan responden gemar kepada mobil antik, danrespon pada gambar (d) mengingatkan kepada rumah-rumah dipedesaan Jawa. Berbeda lagi dengan respon dari rangsang visualberupa bentuk tetesan benda cair (gb. 238a), responnya bukan sebagaibenda yang menetes tetapi bentuk tersebut bagi pengembangnyamengasosiasikan kepada bungkusan yang digendong seseorang (238b).Jai berpikir kongkrit merupakan berpikir yang senyatanya. Berdasarkanpengalaman berupa, untuk menuangkan perbendaharaan bentuk dalamsuatu bidang, direalisasikan dalam wujud rupa. Seorang arsitek dandesiner sangat nyata dalam bepikir kongkritnya, karena untukdirealisasikan oleh orang lain wujud yang direncanakan harus sudahpasti.Tugas Latihanx Kembangkanlah susunan bentuk dan garis di bawah ini menjadi bentuk yang dapat dikenali dan lengkap.x Masing-masing susunan dikembangkan menjadi lima buah. ab 397
cd 398
A. Pengertian Apresiasi Seni Rupa Kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris to appreciate yang berartimenghargai, menilai, menyadari, mengerti. Namun dalam New Webster’sEncyclopedic Dictionary diartikan sebagai ...the act of valuing orestimating,...awareness of aesthetic value. Jadi pengertian apresiasi seniadalah suatu kegiatan dalam menafsirkan nilai karya seni khususnya senirupa sehingga menyadari dan dapat menghargai terhadap nilai yangterkandung di dalamnya. Guna melakukan apresiasi diperlukan beberapahal antara lain berupa pengetahuan tentang seni rupa dan kepekaanperasaan yang berhubungan dengan keindahan. Oleh sebab itukemampuan setiap individu dalam melakukan apresiasi adalah berbeda.Kemudian melakukan apresiasi berbeda pula perlakuannya dilihat darijenis dan gaya karya seni, misalnya antara karya seni rupa realis danabstrak. Pada jenis karya realis segera dapat diidentifikasi kemampuansenimannya dalam mewujudkan kenyataan, sedang dalam karya abstrakagak rumit karena menyangkut kemampuan artikulasi abstraksisenimannya terhadap konsep yang ditampilkannya. Untuk itu dibutuhkanekstra kepekaan estetik dalam melihat hubungan aspek dan unsur yangada di dalamnya. Dalam melakukan apresiasi ada beberapa pendekatandi ataranya adalah pendekatan kritik, analitik, dan pendekatan kognitif,pada dasarnya pendekatan pertama dan kedua adalah lebih bersifat kritikseni, yang kedua sifatnya lebih mendalam, dan ketiga merupakanpentahapan kamampuan dalam mengidentifikasikan suatu karya seni.B. Hal Yang Diperlukan Dalam Apresiasi Seni Rupa Untuk melakukan apresiasi seni ada beberapa hal yang perlu dimilikioleh seorang apresiator yaitu sebagai berikut. 1. Pengetahuan tentang seni rupa Dalam melakukan apresiasi seni rupa pengetahuan tentang seni rupasangat diperlukan. Pengetahuan tersebut meliputi kesejarahan, bahan 399
yang digunakan dan bahasa rupa yang diaplikasikan dalam karya senirupa. Kesejarahan diperlukan agar dapat melihat kehadiran seni rupasecara diakronis, dan mengetahui bagaimana hubungan karya seni rupayang dihadapi dengan karya-karya seni rupa yang telah ada sebelumnyasehingga dapat menemukan runtutan kehadirannya apakah adapengaruh dari seni rupa yang lalu atau murni diciptakan oleh senimannyasebagai suatu penemuan yang spektakuler. Untuk mengetahui karyaRaden Saleh misalnya, apakah teknik dan gaya yang dimilikinya murniciptaannya atau mendapat pengaruh dari gurunya dan teman-temannyaselama belajar di Negeri Belanda. Pengetahuan tentang teknik, bahandan bahasa rupa berguna untuk melakukan analisis visual karya senirupa. Tanpa pengetahuan tentang teknik, bahan dan bahasa rupaapresiator tidak akan dapat menikmati apa yang dilihatnya dalam karyayang diapresiasi misalnya tentang bentuk dan warnanya, bagaimanatentang komposisinya hal ini diuraikan dalam bab II, III, dan IV.Pengetahuan tersebut mendasari baik untuk praktek menekuni profesisebagai senirupawan maupun sekedar untuk mengetahui dunia senirupa atau untuk bekal dalam menikmati karya seni rupa yang banyakragamnya. 2. Kegemaran terhadap karya seni rupa Kegemaran terhadap karya seni rupa maksudnya menyukai danmencintai karya seni rupa. Menyukai karya seni rupa mempermudahuntuk melakukan apresiasi, karena dengan meyukainya berarti selaluingin menikmati dengan melihatnya. Seorang kolektor adalah seorangapresiator yang baik karena ia tidak hanya menyukai tetapi dilanjutkanhingga memiliki karya seni rupa dan mau menghargainya dengan nilaiuang yang tidak sedikit. Tanpa menyukai atau gemar menyaksikan karyaseni rupa tidak mungkin dapat melakukan apresiasi, karena karya senirupa hanya dapat diapresiasi dengan indera penglihatan. Gemar tidaknyaseseorang menikmati karya seni rupa tergantung dari kepribadiannyakarena tidak semua orang senang menikmatinya. Biasanya kegemaranterhadap karya seni rupa dapat tumbuh karena melalui latar belakangpendidikan yang memang belajar tentang seni, atau tumbuh karena inginmeningkatkan kualitas hidup dengan menikmati karya seni rupa sepertilukisan, patung, atau benda kriya diakibatkan oleh pergaulan danekonomi yang telah mapan. 3. Kepekaan estetik Kepekaan estetik merupakan yang utama dalam melakukan apresiasiseni rupa. Kepekaan estetik dapat diandaikan tentang pemahamanterhadap bahasa visual, dapat mengidentifikasi kualitas unsur karya senirupa yaitu dapat merasakan kondisi warna, garis, bentuk, dan teksturnya. 400
Misalnya dapat merasakan bahwa karya tersebut dingin, dinamis, tenang,mencekam, magis dan sebagainya. Dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan antar unsur misalnya warna yang satu terlalu dominan, ataubentuk yang satu tidak sesuai dengan bentuk di sebelahnya atau karyatersebut kurang seimbang. Hal penting lainnya selain memiliki kepekaanestetik adalah dapat mengidentifikasi ketrampilan teknis yang sangatmenentukan keberhasilan sebuah karya seni. Tidak ada karya seni rupayang berkualitas baik tanpa kematangan teknik karena ini mempengaruhikualitas unsur yang digunakan sebagai media untuk mengekspresikangagasan sang seniman. 4. Sikap penghargaan terhadap karya seni rupa Sikap penghargaan tehadap karya seni timbul setelah tiga hal di atasdimiliki. Apabila ketiga hal di atas telah dimiliki secara otomatis sikapmenghargai akan timbul. Misalnya, pengrusakan benda-benda senidisebabkan karena tidak dimilikinya ketiga hal tersebut, sehinggamenganggap sebuah arca batu yang indah sama dengan batu lainnya,sebuah lukisan sama dengan selembar kain atau kertas. Ada juga orangtelah memiliki pengetahuan, kesukaan, dan kepekaan estetik tetapimencuri benda-benda seni hal ini biasanya dilatarbelakangi oleh masalahekonomi dan mental yang tidak baik yaitu tidak tahan terhadap godaanuang, tidak jujur dan rakus.C. Aspek Apresiasi Seni Rupa Telah banyak diketahui bahwa pada umumnya ada dua aspek yangdapat diapresiasi dalam karya seni rupa yaitu bentuk dan isinya. Bentukmerujuk kepada tampilan kualitas fisik karya seni rupa berupa unsurvisual, prinsip pengorganisasian unsur, teknik atau cara membuatnya danmateri yang digunakan. Menurut Paul Zelanski aspek isi karya seni rupameliputi tema yang diungkapkan, emosi, gagasan, simbol, narasi, dannilai spiritual yang terkandug di dalamnya. Dengan demikianpembahasan aspek seni rupa yang diapresiasi difokuskan kepada (1)masalah yang diungkapkan, (2) teknik garapan, (3) unsur danpengorganisasiannya, (4) gagasan kreatif, (5) ekspresi. 1. Tema Permasalahan Tema yang diangkat oleh seniman sangat luas cakupan areanya, olehkarena itu banyak seniman dalam memilih tema dibatasi sesuai denganpreferensi senimannya. Ada yang mengangkat tema kemasyarakatan,alam, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan atau yang lebih bersifatabstrak seperti tema religius, kasih sayang, atau kehidupan sehari-harisenimannya, lamunan atau mimpi-mimpimya dan bahkan ada 401
mengangkat tema sepenuhnya abstrak. Permasalahan merupakan awalkemudian menjadi tema, dan itu bagaikan pintu bagi seniman untuk ab Gambar 307. Tiga lukisan Picasso dalam periode biru (a) Pemain gitar Tua, (b) Orang Yahudi tua, (c) Pasangan laki-laki dan Perempuan (sumber: Paul Zelanski dan Mario De Micheli). cmenjelajahi dunia idenya. Kadang seniman berangkat tanpa batasanpermasalahan atau tema kemudian dalam prosesnya ia menemukangagasan untuk dikembangkan. 402
Tema dapat dijadikan sebagai fokus pembahasan dalam berkaryadan dapat membentuk gaya dalam tampilan karya seorang seniman, darisejarah timbulnya gaya dalam seni rupa dapat diketahui bahwa kaumimpresionis memfokuskan visualisasinya terhadap kesan cahaya yangmenimbulkan kesan warna berbeda-beda seiring bergeraknya mataharisebagai sumber cahaya. Kaum kubis memfokuskan pembahasanvisualnya kepada esensi bentuk dan penampakannya, dan kaum surealis Gambar 308. Lukisan wayang beber Jawa a Gambar 309. Lukisan wayang tradisional kamasan Bali. bfokus kepada alam bawah sadar seperti mimpi dan paranoid. Seniman itubebas menentukan kemana arah pembahasan visual yang digarapnya.Picasso menggunakan periodesasi dalam mengungkapkan per-masalahan visualnya sehingga ia tidak mandeg dalam satu gaya, dalamperiode birunya permasalahan yang diungkapkan adalah kemiskinan dan 403
kesedihan (gb. 307). Namun ada juga seniman yang takut beranjak darikemapanan teknik dan gaya yang telah diraihnya, takut gagal denganpenjelajahan yang baru atau takut dibilang tidak memiliki kepribadian.Sebenarnya seni tumbuh seiring tumbuhnya fisik dan pisikologissenimannya, jadi apabila ada perubahan terjadi hal itu mungkin karenaterjadi perubahan dalam diri sang seniman. Mungkin ia dipengaruhi olehseniman lain, atau oleh budaya lain yang memikat perhatiannya, jadihubungan karya seni dengan senimannya sangat dekat karena karyaseni merupakan ungkapan pikiran dan perasaan sang seniman. Melihatkarya seorang seniman sama dengan melihat apa yang dipikir dandirasakannya. Seni tradisional dan kerakyatan permasalahan danungkapan visualnya cenderung seragam dan ajeg (gb. 308), walausebenarnya jika dicermati ada perbedaan tampilan dari satu senimandengan seniman lainnya. Dapat terjadi perbedaan bentuk, warna namunsecara menyeluruh cenderung sama.2. Teknik Garapan Teknik garapan dalam membuat karya seni rupa sangat pokok danmenentukan karena dapat mempengaruhi nilai estetik karya seni yaitubaik dan buruknya. Oleh sebab itu kemahiran menggunakan alat danbahan menjadi syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang seniman.Tidak ada karya seni yang berkualitas baik tetapi teknik pengerjaannyajelek, namun sebaliknya jika aspek estetiknya kurang dapat ditutupi olehkemahiran teknik yang tinggi. Ketrampilan teknik sebagai dasar berkaryaseni harus betul-betul dikuasai terlebih dahulu sebelum melangkah keaspek selanjutnya. Teknik, alat, dan bahan saling terkait. Dalam senilukis misalnya alat dan bahan yang digunakan menentukan teknik. Cat airtidak dapat digunakan seperti cat minyak karena potensi estetik cat airadalah pada efek transparannya. Namun memungkinkan untukdikombinasi atau dicampur guna mendapatkan efek artistik yangdiinginkan oleh senimannya yang sering disebut mixed media. Dalam seni patung ada beberapa teknik mebentuk seperti teknikpahat, teknik cor, dan teknik las. Ada seniman patung menguasiketiganya, ada yang fokus spesialisasi hanya dalam satu teknik.Seniman patung Yunani dan Romawi kuno sangat mahir dalam teknikmemahat marmer, dan mereka mampu mematungkan kesan kain yanghalus, luwes dan transparan dengan media yang amat keras. Di daerahlain, seniman Cina kuno juga sangat mahir dalam membuat keramik danmemahat batu giok yang kekerasannya hampir sama dengan marmer,begitu pula seniman lukis klasiknya sangat mahir melukis dengan mediatinta dengan kuas secara spontan. Seniman ukir dari Jepara dan Balisangat trampil dalam memahat kayu. Ketrampilan tinggi dapat dimilikijika latihan secara terus menerus. Untuk seni rupa baik dua dimensionalmaupun tiga dimesional, teknik awal yang perlu dikuasai adalah teknik 404
a b Gb. 310. Aguste Rodin, Pintu Neraka (sumber: Paul Zelanski) cmenggambar sketsa, sebab kemampuan sketsa dibutuhkan paling awalmenuangkan gagasan yang muncul dalam benak. Aguste Rodinmisalnya, dalam membuat patung yang disebut ‘pintu neraka’, ia terlebihdahulu membuat sketsa kasar (gb. 310a ) , kemudian membuat model 405
juga masih samar-samar (gb. 310b) sebelum membuat patung yangsebenarnya.3. Unsur dan Pengorganisasian Aspek penting yang menjadi perhatian dalam melakukan apresiasiadalah kualitas unsur rupa dan kemampuan seniman dalammengorganisasikan unsur tersebut menjadi suatu komposisi. Aspek inisangat menentukan setelah kemahiran teknik yang dimiliki oleh seniman,pada aspek inilah dapat dilihat kepekaan estetik seniman dalammenggunakan unsur tersebut sebagai ‘bahasa rupa’ dalammenyampaikan pikiran dan perasaannya. Kualitas unsur yang dimaksudadalah bagaimana kualitas garis, ruang, bentuk, warna, teksturdigunakan. Ada yang menggunakan semuanya, ada yang menggunakanbeberapa jenis. Pada seni rupa realis dua dimensi ditambah denganunsur gelap terang, pada unsur seni rupa tiga dimensional ruang menjadi ab Gambar 311. Trubus, Putri Indonesia (sumber: Koleksi Presiden Soekarno), (b) Ahmad Sadali, Bukit Abu-Abu (sumber Indonesian Heritage).rongga, ada volume dan tekstur yang dominan. Dalam seni rupa duadimensi yang paling segera nampak dari bahasa rupa yang digunakanadalah bentuk dan warna. Kesulitan bagi masyarakat umum dalam mengapresiasi seni non-figuratif karena kriteria yang biasanya digunakan adalah seni rupa 406
realistik (gb. 311 b), apabila ungkapan seniman dapat menampilkansebuah lukisan sama dengan kenyataan itulah yang dianggap seni rupayang baik. Sering dari hal ini kita mendengar ungkapan: oh... lukisannyahidup” maksudnya adalah persis dengan kenyataan empiris sehari-hari.Bahkan ada mitos pelukis realis yang berhasil apabila melukis kembang,kupu-kupu pun hinggap pada lukisan tersebut karena dikira kembangyang sesungguhnya. Dalam menikmati seni rupa abstrak, sebenarnya itulah ungkapanbahasa rupa yang murni karena belum dimuati dengan manipulasi optik,dan tujuan lainnya. Maksudnya warna belum digunakan untukmenggambarkan kulit atau pohon dengan daun dan kembangnya. Warnaberbicara sebagai warna, tekstur sebagai tekstur bukan sebagai teksturkulit manusia atau tekstur kulit pohon. Jadi dialog antara unsur rupadengan apresiator keberhasilannya tergantung dari kepekaannya‘memahami’ bahasa rupa tersebut yang tidak dapat diungkapkan secarabahasa verbal. Memahami bahasa rupa lebih cenderung denganperasaan bukan dengan logika atau penalaran seperti kita memahamikata atau kalimat. 4. Kreativitas Seniman sebenarnya termasuk manusia kreatif, karena kegiatan seniyang dilakukannya sarat dengan kegitan kreatif. Tentang kreativitas telahdiuraikan dalam bab VI. Mengacu kepada uraian tersebut maka untukmelakukan apresiasi salah satunya adalah mengenali aspek kreatifsenimannya. Aspek ini memiliki arti penting dalam seni karena kreativitasmenjadi salah satu bagian dari kegiatan seni. Ada tahap-tahap kreativitasyang dapat dijadikan sebagai acuan untuk melihat kemampuan senimandalam membuat karya seninya. Menurut Lasy Corporation dari Jerman,tahap kreativitas mulai dari penguasaan teknik, meniru model, melakukaninovasi dan akhirnya kreasi. Kreasi adalah kemampuan untukmendapatkan sesuatu yang baru dan orisinal dan hal ini berbeda denganinovasi yang sifatnya mengubah yang telah ada menjadi kelihatan baru.Jadi menurut tahapan ini kemampuan kreatif berada paling akhir dariproses kreatif. Kreativitas dalam seni rupa ada banyak dimensinya,semua berdasar dari gagasan atau ide yang dapat diterapkan padasetiap aspek seni rupa misalnya kreatif dalam penggunaan alat danbahan, penggunaan warna dan bentuk, atau kreatif dalam penampilan. Agak berbeda dengan pendapat Paul Zelanski, bahwa dalammelakukan apresiasi ada beberapa tataran yang dilihat yaitu: rasa(feeling), pendapat kritikus terhadap seniman sebagai pencipta karya seniyang diapresiasi, kemampuan teknik, ide atau yang ditampilkan dalamkarya seni, sejarah atau periodesasi senimannya. Sering tanpa disadari,perasaan kita tersentuh ketika menyasikan karya seni misalnyamenyaksikan patung Pieta karya Michelangelo (gb. 87). Pada patung itu 407
tergambarkan bagaimana kasih seorang ibu terhadap putranya yangsekarat bahkan telah meninggal dunia dalam pangkuannya. Setiap karyaseni dibuat senimannya tentu dengan menyelipkan suatu ‘rasa’ kedalamnya. Rasa tersebut dapat bermacam-macam, mungkin hal inisetara dengan ekspresi yang dimaksud oleh Herbert Read. Kemampuanmengungkapkan rasa yang ingin disampaikan oleh sang senimantergantung dari kemampuannya mengelola unsur seni rupa sertamenguasai penggunaan bahannya. Mengelola unsur seni rupamaksudnya adalah bagaimana sang seniman mampu menggunakankarakter unsur seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur untuk mewakilipersaannya. Selanjutnya bagaimana kemampuan senimanmenghubungkan kemampuan tekniknya menggunakan alat dan bahandengan karakter unsur sebagai wakil dari perasaannya. Keberhasilannyaadalah terletak dari hubungan kedua aspek ini. Selain kondisi emosi, pendapat kritikus tentang seorang seniman dankaryanya sangat berpengaruh terhadap sikap kita dalam melakukanapresiasi terhadap suatu karya seni. Tidak ada rumus yang paling tepatdalam menentukan kualitas baik buruknya karya seni, biasanya orangcenderung memberi respon negatif terhadap sebuah karya seni yangbaru dan kreatif. Hal ini memerlukan waktu, setelah sekian lama,kemampuan masyarakat meningkat dalam melakukan apresiasi makakarya seni ang kreatif itu akan diterima oleh masyarakat luas. Contohnyakasus Van Gogh dan Jackson Polock, masyarakat kebanyakan bahkanmasyarakat penikmat senipun terkadang memandang karya mereka tidakbermutu karena keluar dari standar yang sedang berlaku di masyarakat.Dalam hal ini peran kritikus seni rupa sangat penting untuk mendidik danmeningkatkan kemampuan masyarakat melakukan apresiasi denganmemberi penjelasan tentang nilai-nilai yang disampaikan oleh seorangseniman kreatif. Dengan demikian peran kritkus seni sangat menentukanperkembangan apresiasi masyarakat terhadap karya seni. Namundemikian, ada pula sisi negatifnya ketika seorang kritikus berkolaborasidengan seniman dan kolektor, pendapat sang kolektor dapat menjaditidak obyektif. Dapat terjadi pula ketika seorang kritikus menjadikomersial dengan memasang tarif tinggi kepada sang seniman untukdiangkat karyanya di media masa. Untuk itu, kejujuran dalammengungkap kebenaran, ketulusan, dan kualitas karya seni rupa menjadisangat penting bagi semua pihak yang mencintai dunia seni yangbermutu. Tataran selanjutnya dalam melakukan apresiasi seni menurut Zelanskiadalah keahlian teknik dan desain yang ditampilkan oleh seniman. Hal inidibahas dalam bab 3 tentang teknik dan bahan, dan bab 4 tentangkepekaan estetik. Untuk melakukan apresiasi terhadap sebuah karya senirupa pengetahuan tentang teknik dan utamanya tentang kepekaan estetik 408
sangat diperlukan. Kedua hal ini memiliki hubungan timbal balik, karenatanpa kematangan teknik sulit untuk mencapai keindahan yangdinginkan, begitu pula tanpa kepekaan estetik sulit merealisasikan teknikyang telah dikuasai. Ide atau gagasan merupakan satu aspek dalam karya seni yang harusdiketahui, ide ini bukan sekedar tema tetapi menyangkut sesuatu yangingin disampaikan oleh senimannya. Untuk mengetahui itu yangdiperlukan adalah deskripsi dari sang seniman tentang karyanya. Halyang terakhir perlu diketahui dalam melakukan apresiasi adalah tentangsejarah, atau perkembangan senimannya dalam berkarya, juga mengenaikehidupan personalnya, dan motivasinya dalam berkarya. Hal ini jugapenting untuk diketahui, sehingga memahami bagaimana sang senimansampai pada jenis karya yang dibuatnya. Kadang ada seniman karenaidealismenya tinggi dan motivasi untuk mendapatkan sesuatu yang barusangat kuat bergejolak dalam dirinya sebagai titik tolak menciptakankaryanya maka ia rela meninggalkan semua yang telah dimilikinya.D. Pendekatan Dalam Melakukan Apresiasi Seni Rupa Dalam melakukan apresiasi seni rupa ada beberapa pendekatan yangdapat dilakukan, yaitu pendekatan kritik seni, analitik, dan kognitif.Ketiganya memiliki cirinya tersendiri. 1. Pendekatan kritik Pendekatan kritik maksudnya melakukan apresiasi dengan cara kritis,dalam melakukan kritisi terhadap karya seni ada empat jenis dan tigagaya dalam melakukannya. a. Jenis kritik seni, menurut Feldman ada empat jenis kritik seniyaitu: Kritik jurnalistik, pedagogik, ilmiah, dan populer. 1) Kritik jurnalistik, merupakan upaya mengulas suatu karya senibiasanya ketika ada pameran. Ciri-ciri dari kritik jurnalistik ini bahasanyamudah dimengerti namun ulasannya tidak mendalam tetapi singkat danpadat. Kritik ini semacam berita dengan ulasan ringan ditujukan kepadapembaca berita surat kabar dan majalah sebagai informasi tentangperistiwa seni yang sedang berlangsung dengan tambahan ringkasantentang tema yang diungkap dalam karya yang dipamerkan.Keterbatasan kritik ini karena jangkauannya kepada masyarakat umumbukan masyarakat penggemar seni sehingga tidak menggunakan ulasanyang mendalam untuk lebih memberikan informasi kepada masyarakatumum tentang karya seni yang dipamerkan. 409
Tugas Latihan Buatlah ulasan singkat sebanyak satu halaman quarto tentang sebuah pameran seni rupa. 2) Kritik pedagogik, biasanya kritik ini dilakukan oleh guru seniterhadap siswanya dengan tujuan meningkatkan kematangan teknik danestetik siswa. Ulasan tidak keras, kriteria tidak terlalu berat tetapi bersifatmendorong semangat siswa untuk bekerja dan belajar meningkatkanprestasinya. Tugas utama guru dalam memberikan kritik terhadap karyasiswa adalah dapat menunjukkan kelemahan-kelemahan siswa dalam halteknis dan estetiknya, dan mengarahkan siswa berdasarkan bakat dankemampuannya yang tepat. Dalam hal ini guru dituntut memilikikepekaan estetik yang lebih dibanding siswanya dan memberikanbimbingan selama dalam proses berkarya dan memberi kesimpulan padaakhirnya.Tugas LatihanBersama dengan teman, diskusikan karya seni rupamu secarabergantian, menyoroti masalah teknik, kualitas unsur seni rupa dankomposisinya. 3) Kritik ilmiah atau akademis, jenis kritik ini menampilkan analisisyang mendalam dengan data-data lengkap dan hasil evaluasi yang dapatdipertanggung jawabkan. Kegunaan kritik ini adalah penyelidikannyaterhadap prestasi artitistik baik seni tradisional maupun kontemporer.Kritik ini paling dapat mendekati tentang apa yang dimaksud olehsenimannya dalam menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam karyaseni. Kritik ini termasuk pendekatan analitik dengan tahapan-tahapanyang harus dilaluinya. Tugas Latihan Carilah informasi tentang seorang seniman di daerahmu atau dekat tempat tinggalmu, informasi meliputi riwayat hidupnya dan tenik berkaryanya, atau seniman ternama lainnya di tingkat nasional. 4) Kritik populer, jenis kritik seni rupa ini dapat dilakukan oleh setiaporang yang tertarik dalam bidang seni. Hasil kritik berbeda-beda sesuaidengan perhatian dan intensitas lingkungan individu masing-masing, 410
namun kecendrungan secara keseluruhan populasi dalam menentukankualitas seni ditentukan oleh pendapat mayoritas. Sebagaimana halnyakontes menari dan menyanyi di televisi penilaian dilakukan pula olehpublik, namun yang menentukan adalah kombinasi antara pendapatpublik dan profesional judgement oleh juri. Tugas Latihan Buatlah sebuah ulasan bebas sepanjang satu halaman kwarto tentang karya seni berikut ini ! Gambar 312 . Manaise Manipik, Good Spirit, bahan tulang ikan paus (sumber: Paul Zelanski). b. Gaya kritik seni, dalam melakukan kritik ada gaya atau tipenya.Menurut Sudarmaji, dalam melakukan kritik seni dapat dilakukan melaluitiga tipe atau gaya yaitu: kontekstual, Intrinsik, dan komparatif. 1) Kontekstual, melakukan kritik secara kontekstual berarti tidakhanya menggunakan kriteria estetik, juga dipertimbangkan norma-normayang berlaku di masyarakat yang berhubungan dengan moral, psikologi,sosiologi, dan religi. Oleh sebab itu dalam melakukan kritik perlumempertimbangkan apakah sebuah karya seni patut di gelar di depan 411
umum sementara masyarakatnya sangat religius, apakah tidakmenyinggung perasaan masyarakat dan sebagainya. Misalnya Affandibanyak mengambil tema kerakyatan terutama masyarakat elas bawahberarti secara kontekstual Affandi peduli dengan kondisi masyarakat yangmasih dibelit oleh kemiskinan. Jadi kritik dalam hal ini dilakukan daribeberapa sudut pandang yang terkait dengan seni. Tugas Latihan Buatlah sebuah ulasan tentang sebuah karya seni rupa , coba hubungkan karyanya dengan masyarakat sekitar tempat tinggalnya apakah ada hubungannya secara visual, atau ekspresinya mengandung unsur-unsur masyarakat sekitarnya atau hubungkan dengan sistem kepercayaannya /agamanya. 2) Intrinsik, gaya kritik ini dapat dikatakan murni untuk kepentinganestetik, karena yang diulas terfokus kepada nilai estetikanya tanpadibebani dengan hal lain. Nilai-nilai estetik yang terkait meliputikemahiran teknik dalam menggunakan alat dan bahan, kemahiran dalammenyusun elemen-elemen estetik yang menjadi harmoni dan kesatuandalam sebuah karya yang utuh. 3) Komparatif, kritik dilakukan dengan membandingkan karyaseorang seniman dengan seniman lain, karya seniman dengan daerahasalnya, dengan teman sejawatnya atau dengan karya seni suatukelompok masyarakat. Misalnya karya Van Gogh dibandingkan dengankarya cukilan kayu Jepang, karya Picasso dengan patung Afrika ataudengan temannya George Braque yang sama-sama mengembangkankubisme. Karya Kartika dengan Affandi sebagai bapak dan gurunya.Dengan membandingkan dapat diketahui posisi dan kualitas karyaseorang seniman. Tugas Latihan Susunlah ulasan sepanjang satu halaman kwarto tentang sebuahkarya seni rupa berikut ini, amati dan ulaslah tentang kualitas teknik dan kualitas unsur-unsur yang digunakannya. 412
Gambar313 . LeeMan Fong, Menenun , konte, pastel kapur (sumber: Koleksi Presiden Soekarno).Tugas LatihanBandingkanlah kedua karya seni rupa/lukisan berikut ini, dari sisigaya, teknik, dan kualitas unsur-unsurnya (garis, bentuk, warna,tekstur) dan kualitas ekspresinya ! 2. Pendekatan Analitik Pendekatan analitik dikembangkan oleh Feldman dan Plummer,pendekatan ini merupakan suatu cara melakukan apresiasi denganmelakukan analisis terhadap sebuah karya seni rupa dilihat dari beberapasudut pandang dan tahapan yakni sebagai berikut. a) Deskripsi Deskripsi merupakan kegiatan awal dari apresiasi, yaitu mengenal danmenemukan segala informasi tentang karya yang diapresiasi, misalnyaidentitas senimannya, keterampilan teknik dan bahan yang digunakan,konsep penciptaan, tema yang ditampilkan yang tidak nampak secarakasat mata. Untuk menemukan identitas seniman jika senimannya masihhidup dilakukan dengan wawancara langsung jika memungkinkan, jikaseniman sudah meninggal dunia dapat dilakukan studi dokumen selama 413
ab Gambar 314 . (a) Sudjojono, Dibalik Kelambu Terbuka, (b) Lee Man-Fong, Wanita Jepang (sumber: Koleksi Presiden Soekarno)ia masih hidup dan melakukan wawancara dengan keluarga terdekat danteman-teman dekatnya. Tujuan mendapatkan identitas seniman adalahguna mendapatkan gambaran secara utuh tentang kepribadiannya yangtentunya mempengaruhi secara fisik karakter ciptaannya. Selanjutnyauntuk mendapatkan infoemasi tentang teknik dan bahan yang digunakandapat diamati secara langsung, dan jika ada yang meragukan dapat puladilakukan observasi langsung ke studio tempat sang seniman bekerja,jika diijinkan mengamati langsung ketia ia sedang dalam prosesmengerjakan karya seninya. Melihat studionya secara langsung sehinggamendapat gambaran lengkap tentang cara kerja sang seniman dan inimenambah nilai obyektivitas dalam melakukan analisis karyanya.Memang ada seniman yang tidak senang diamati ketika sedang dalamproses bekerja dan ini tergantung dari kepribadian senimannya. MisalnyaAffandi, ketika melukis di depan umum ia tidak peduli dengan orang disekitar yang menontonnya. Untuk mendapatkan hal-hal yang tidak kasatmata, seperti konsep penciptaan, tema yang ditampilkan perlu melakukanstudi dengan wawancara kepada senimannya atau membaca katalognyajika ada. Dari data dan infromasi yang telah di dapat kemudian 414
dilanjutkan analisis terhadap karya yang dibuatnya. Kegiatan seperti initermasuk studi mendalam, bagaimana jika hanya kebetulan melihatpameran, bagaimana mau melakukan apresiasi? Dalam kondisi yangdemikian deskripsi yang dilakukan adalah dengan melihat langsung karyayang dipamerkan dan menelusuri konsep-konsep yang dikemukakanmelalui katalog pamerannya. Karya-karya figuratif tidak terlalu sulit untuk dideskripsikan (gb. 311 a,314), namun karya-karya dengan penampilan non-figuratif (gb.311b)memerlukan kecermatan dalam mendeskrisipkan secara kasat mata,namun yang dapat dilakukan adalah mendeskripsikan kondisi fisik dariunsur-unsurnya, prinsip-prinsipnya namun belum sampai kepadapenilaian seperti komposisinya tidak seimbang, yang dapat dilakukanpada tahap ini adalah menjelaskan warna yang diaplikasikan, garis-garisyang digunakan (jika ada). Kemudian menjelaskan tentang teknik hanyamenceritakan bagaimana sapuan kuasnya, bagaimana cara membuattekstur dan sebagainya. Jika mengatakan teksturnya terlalu kuat maka itutelah sampai kepada evaluasi. Dengan demikian sebenarnya pada tahapdeskripsi menurut Feldman ada dua hal yang dikerjakan yaitu pertamamendapatkan temuan terhadap apa yang dapat dilihat dalam sebuahkarya, kedua deskripsi teknis yakni uraian bagaimana karya tersebutdibuat. b Gambar 315. (a) G.Sidharta, Lahirnya Seorang Dewi, (b) Irianti a Marmaya, Tujuh Bidadari. Dalam mendeskripsikan karya Marc Chagall The Green Violinist,deskripsi visual dapat digambarkan apa adanya tentang bentuk, warna,komposisi, namun sulit mendapatkan latar belakang ide penciptaannya 415
karena tidak ada katalognya. Sebagai gantinya harus mencari informasimelalui buku-buku yang menceritakan tentang Marc Chagall untuk dapatmendeskripsikannya. Mendeskripsikan karya Marc Chagall ininampaknya yang menonjol adalah menyangkut tentang bentuk yang unikditampilkan dalam lukisan seperti baju pemain dilukiskan tidak sepertibiasanya karena dilukiskan patah-patah. Lalu muka pemain biola hijaubegitu pula tangan kanannya, sedang tangan kirinya berwarna krem. Halunik lainnya yang dideskripsikan adalah tentang celana, baju, danrumah-rumah sebagai latar belakang ditempatkan di bagian bawah danbagian atas. Dalam latar belakang juga ada binatang, manusia dan posisimanusia di atas melayang, lalu warna dominan latar belakang. Untuk analisis dapat mulai dari kualitas unsur visualnya sepertibentuk, warna, ruang dan tekstur. Kemudian diuraikan tentang kenapavisualisasi baju yang dikenakan digambarkan patah-patah, apa yangmempengaruhi Marc Chagall dalam visualisasinya? Bagaimana iamenyusun bentuk dan warna sehingga menjadi seimbang, dankeseimbangan apa yang digunakannya. Untuk analisis memangdibutuhkan pengetahuan mengenai kehidupan pelukisnya, bagaimanapanda-ngannya tentang melukis, ia hidup dimana, siapa pelukis lain yangdikagumi, dan sebagainya. Dengan data-data tersebut analisa dapat lebihmendetail. Jika tidak ada referensi kita hanya dapat melakukan analisissampai dipermukaan, kemudian interpretasinya mungkin berbeda denganapa yang dimaksud oleh sang pelukis. Untuk hal ini uraian berikut adalahcontoh tentang aspek analisisnya.b) Analisis Dalam melakukan analisis yang dilakukan adalah menemukan kualitasestetik unsur-unsur yang digunakan, hubungan-hubungan antar unsuryang disusun, kesesuaian konsep dengan ungkapan visualnya.Bagaimana kualitas garis, bentuk, warna dan tekstur, dan bagaimanaunsur-unsur itu disusun hinga menjadi suatu susunan kesatuan yangharmonis. Untuk hal ini perlu merujuk kepada bab IV tentang persepsiestetik. Sebagai misal The Green Violinist, Marc Chagall ( gb. 316)melukis mural untuk Moscow’s Jewish Theatre. Sesuai dengankonteksnya hampir semua image yang diungkapkan menyangkutmasalah musik. Secara keseluruhan komposisi bentuk disu-sunberdasarkan keseimbangan vertikal de-ngan tipe asimetris. Image utamapemain biola dominan di tengah sebagai latar depan (fore ground).Ungkapan visual tidak konvensional karena muka pemain biola dantelapak tangan penggesek biola diberi warna hijau, ungkapan baju jaspemain menggunakan pola geometris kubismedigambarkan denganbidang patah-patah, kaku dan keras dengan warna ungu. Celana panjangkotak-kotak, yang sebelah kiri kotaknya digunakan sebagai jendelabangunan bertingkat. Sepatunya, satu berwarna hitam dan satunya 416
berwarna krem, ini merupakan keunikan visualisasi yang mungkindipengaruhi oleh cara ungkapan kaumGambar 316. Marc Chagall, The GreenViolinist (sumber: Ingo F. Wakther)surealisme. Sebagai latar belakang bagian bawah menggambarkanlingkungan perumah-an begitu pula bagian atas sehingga pembagianbidang vertikal dapat dikurangi kesan memanjang ke atas. Sebagaiaksen-aksen kecil dibawah ada kepala binatang mungkin keledaimenegadah ke atas. Untuk mengimbangi biola terlalu ke depan dibelakang pemain biola ada gambar manusia kecil seperti memeganggitar, di bagian atas di awan dengan warna kelabu hitam dan putih adamanusia melayang, semua obyek di latar belakang warnanya tidaksekuat warna subyek utama, warna tanah putih seakanmenggambarkan suasana musim dingin karena dominan warna putihsalju, areal perspektif diterapkan dengan baik dan fokus perhatian sangatkuat pada pemain biola. 417
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189