Lampiran 1kan rasa perih karena lapar yang sesungguhnya bukan disebabkanoleh lapar yang sebenarnya, tetapi rasa lapar yang timbul sebagaihasil dari proses penyembuhan dari kecanduan gula, saya mengatakanpada diri saya sendiri: \"Tidak ada yang lebih menyenangkan daripadabertubuh ramping.\" Saya juga melakukan visualisasi positif bahwarasa perih karena lapar tersebut sedang melahap cadangan-cadanganlemak dalam tubuh saya. Jika kita menundukkan selera dan meng-unggulkan gizi, secara perlahan-lahan kita akan mendidik ulangsyaraf-syaraf perasa di lidah untuk memenuhi keinginan triliunansel yang menjerit-jerit agar mendapatkan gizi yang baik dan tepat. Tetapi ini semua adalah urusan pribadi masing-masing, dan setiaporang harus memutuskan seperti apa gizi yang bijaksana bagi dirinya.Saya yakin bahwa hampir semua orang bisa mendapat manfaat yangamat besar dengan mencapai kemenangan pribadi atas tubuh. Ke-menangan semacam itu juga akan memengaruhi kita untuk meng-hasilkan kemenangan publik dalam hubungan-hubungan kita denganorang lain dan mengarahkan kembali diri kita ke arah hidup yangpenuh pelayanan dan kontribusi. Olahraga yang Konsisten dan SeimbangOlahraga teratur untuk menjaga jantung, kekuatan, dan kelenturan,akan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup dan jangka waktuharapan hidup. Sekali lagi, kuncinya adalah keseimbangan. Dewasaini gaya hidup kita semakin lama semakin banyak duduk dan tidakaktif. Sebenarnya ada amat banyak cara untuk melakukan olah ragasecara teratur. Mulailah dengan hal-hal kecil, dengan cara-cara yangbisa Anda lakukan secara teratur. Lakukan sesuatu setiap hari, ataupaling tidak tiga hingga lima kali seminggu. Pilihlah sesuatu yangbisa Anda nikmati dan pas dengan kebutuhan dan kondisi Anda.Konsultasikan dengan dokter Anda. Variasikan jenis-jenis olahragayang Anda lakukan sehingga Anda bisa memperkuat berbagai bagiantubuh dan menghindari terjadinya kebosanan atau latihan berlebihanpada satu bagian tubuh saja. Bila Anda suka berjalan, jika mungkin — 499 —
Lampiran 1berjalanlah dengan cepat. Bisa juga Anda berlari, berenang, berkebun,atau bersepeda. Banyak orang yang memanfaatkan alat-alat di pusatkebugaran yang dirancang untuk latihan aerobik/kardiovaskular,seperti mesin latihan ban berjalan (treadmill), sepeda stasioner, mesinlatihan naik tangga (stair climber), mesin latihan eliptikal (ellipticalmachines), mesin latihan mendayung, dll. Angkat berat dan latihan kekuatan otot lain juga terbukti me-nunjukkan manfaat yang amat besar bagi orang-orang di semuausia, termasuk meningkatkan kekuatan, postur, energi, memper-lambat dan menghentikan proses pengeroposan tulang, dan me-ningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar kalori. Saya tidak bisa mengatakan dengan cukup baik mengenai betapabanyak manfaat yang telah saya alami dari olah raga yang konsistendan seimbang. Bagi saya, manfaat yang terbesar adalah pada sisimental dan spiritual, dan bukan hanya fisik, sekalipun saya amatkagum oleh banyaknya manfaat fisik yang diperoleh dari olahragasecara teratur. Latihan aerobik, yakni berolahraga dengan meng-gunakan otot-otot besar pada kaki untuk memperkuat jantung dansistem peredaran darah yang akan memungkinkan kita untuk bisamemproses oksigen dengan cara yang paling efisien, selalu merupakanfondasi dasar bagi program latihan saya. Latihan aerobik yang lebih saya sukai adalah berlari. Tetapi karenalutut saya mengalami cedera dalam berbagai aktivitas olahraga, se-karang saya hanya bisa menggunakan sepeda stasioner. Namun sayamenemukan bahwa pada saat saya sedang berlatih di atas sepedatersebut saya bisa melakukan hal-hal lain. Saya bisa berbicara denganorang lain melalui telepon dan menjalankan bisnis sekalipun nafassaya tersengal-sengal. Saya bisa menonton televisi, baik acara pen-didikan maupun acara hiburan. Saya bisa melakukan percakapanyang berarti dengan istri atau anak-anak atau teman-teman yang berlatih bersama saya. Kami saling memberi semangat satu sama lain atau berbagi gagasan mengenai latihan yang memberi hasil yang baik dan yang tidak memberi hasil. — 500 —
Lampiran 1 Saya juga mendapatkan keyakinan yang kuat mengenai penting-nya latihan otot dan latihan kelenturan. Pernah suatu ketika seorangpelatih melihat saya sedang berlatih angkat berat pada perangkatbench press. Dia mengatakan pada saya untuk terus mengulang me-lakukan angkatan sampai batas kemampuan saya, lalu menambahsatu angkatan lagi. Saya bertanya alasannya, dan dia berkata bahwamanfaat terbesar dari latihan tersebut akan datang pada ujung-ujung akhir dari latihan, yakni saat serabut-serabut otot merasaletih dan seperti tercerai-berai (rasa nyeri), dan dalam waktu sekitarempat puluh delapan jam serabut-serabut itu akan diperbarui kembalidan diperkuat. Pengalaman ini merupakan sebuah pembelajaran yangamat menarik bagi saya, karena sebenarnya saya sudah ingin berhentisaat saya merasa lelah dan sakit. Tetapi dia berdiri di dekat saya danmengatakan, \"saya akan memegang batangnya begitu Anda sudahtidak sanggup mengangkatnya lebih jauh.\" Pengalaman ini jugamemberi perumpamaan yang hebat untuk tiga dimensi kehidupanyang lain. Saat kita melangkah maju hingga ujung batas-batas ke-mampuan, kemampuan kita untuk melakukan sesuatu akan me-ningkat. Emerson mengatakannya begini: \"Hal-hal yang terus-menerus kita lakukan akan menjadi semakin mudah, bukan karenasifat hal itu yang berubah, tetapi karena kemampuan kita untukmelakukannya telah meningkat.\" Saya punya komitmen untuk latihan aerobik lima hingga enamkali dalam seminggu, latihan otot tiga kali seminggu, dan peregangandan/atau yoga untuk kelenturan enam kali seminggu. Saya jugamerasakan manfaat dari pilates (suatu metode latihan olahragayang dikembangkan oleh Joseph Pilates, yang dia sebut sebagai TheArt of Contrology, yang menganjurkan pemanfaatan pikiran untukmengontrol otot) untuk memperkuat tubuh dengan kekuatanpikiran. Setiap orang harus memelajari kondisinya masing-masingdan menentukan tindakan apa yang paling bijaksana bagi dirinya.Tetapi sekali lagi, saya yakin bahwa olahraga akan meningkatkankontrol diri dan penguasaan diri, yang selanjutnya akan memperbaiki — 501 —
Lampiran 1totalitas kehidupan kita dan benar-benar memperluas ruang antarastimulus dan respon. Saat mengajar di universitas, saya mendorong para mahasiswauntuk menetapkan sasaran pribadi yang ingin mereka capai untuksemester tersebut. Sebagian besar dari para mahasiswa memilih ber-olahraga secara teratur dan makan secara benar sebagai salah satusasaran mereka. Saya menyebut penetapan sasaran ini sebagai pem-buatan \"kesepakatan menang-menang\" dengan para mahasiswa, dansetelah tujuan tersebut disepakati, mereka bertanggung jawabterhadap hasilnya. Mereka juga diharapkan untuk berbagi wawasandan pembelajaran yang mereka peroleh dari pengalaman yang merekadapatkan saat berusaha mencapai tujuan dan mengevaluasi dirimereka sendiri berdasarkan sasaran yang telah mereka pilih. Karenaevaluasi ini menjadi penentu yang signifikan untuk nilai mata kuliahtersebut, mereka mendapatkan motivasi eksternal sekaligus inter-nal. Sebagian siswa tidak ingin menetapkan tujuan yang bersifatfisik, dan hal itu memang boleh-boleh saja. Mereka akan menetapkandan bertanggung jawab atas sasaran-sasaran lain yang mereka rasaperlu mereka capai. Manfaat yang dirasakan oleh mereka yang berusaha mengatasikecanduan gula atau makanan \"sampah\" cepat saji dan yang berlatiholah raga minimum tiga puluh menit paling tidak tiga kali seharibenar-benar di luar bayangan Anda. Menumbuhkan kebiasaan-ke-biasaan baru dan mematahkan kebiasaan-kebiasaan lama memberikanpengaruh luar biasa besarnya sehingga memengaruhi hubunganmereka dengan semua orang. Kebiasaan-kebiasaan baru itu me-mengaruhi energi, ketajaman mental, pembelajaran, dan perasaanpenguasaan diri mereka. Pada akhir semester, mereka yang tidak memilih sasaran-sasaran fisik menyesal karena merasa seharusnya mereka memilih sasaran semacam itu saat mendengar kisah-kisah keberhasilan dari mereka yang memilih dan mencapai sasaran-sasaran pengendalian fisik mereka. Coba renungkan sejenak. Ada 168 jam dalam setiap minggu bagi kita semua. Jika Anda mengasah gergaji secara fisik melalui — 502 —
Lampiran 1latihan olahraga yang teratur dan seimbang sekalipun hanya duaatau tiga jam per minggu, Anda akan merasakan dampak yangpositif dari latihan dua atau tiga jam tersebut pada 166 jam lainnya,termasuk pada kualitas tidur Anda. Anda akan mulai bisa melihattimbulnya efek berlipat ganda dan daya yang luar biasa besarnyadengan mengendalikan hidup Anda semacam ini. Istirahat yang Tepat, Relaksasi, Manajemen Stres, dan Pola Pikir PencegahanDr. Hans Selye, seorang pelopor besar dan pemimpin dalam bidangstres, menunjukkan bahwa ada dua jenis stres: distress dan eustress.Distress muncul karena kita membenci pekerjaan kita, mengeluhkanberbagai tekanan kehidupan, dan merasa bahwa kita adalah korbantak berdaya. Eustress datang dari dorongan/tekanan positif yangtimbul karena adanya jarak antara kondisi kita saat ini dan tujuanyang ingin kita capai—sasaran, proyek atau penyebab lain yangbermakna, yang benar-benar menggerakkan kita dan mendulangbakat-bakat dan gairah kita; atau dengan kata lain, suara kita.Melalui penelitian empiris yang saksama, Dr. Selye memperlihatkanbahwa eustress menopang sistem kekebalan tubuh, meningkatkanjangka harapan hidup dan kenikmatan dalam hidup. Singkat kata,kita seharusnya tidak menghindari stres jika hal itu merupakan jenisstres yang tepat, yakni eustress, karena hal itu akan memperkuat kitadan meningkatkan kapasitas kita. Tentu saja, itu semua tetap harusdiseimbangkan dan diselaraskan dengan istirahat dan relaksasi yangtepat, yakni apa yang disebut sebagai \"manajemen stres,\" atau lebihtepat lagi, \"manajemen eustress.\" Selye menjelaskan bahwa kaumwanita rata-rata hidup tujuh tahun lebih lama daripada laki-lakikarena sebab-sebab psikologis/spiritual, bukan karena alasan fisiologis.\"Pekerjaan seorang perempuan tidak pernah selesai.\" Berbagai lingkup profesional kesehatan telah luas menerima bahwaminimal dua pertiga dari semua penyakit yang diderita orang, — 503 —
Lampiran 1sebenarnya disebabkan oleh pilihan gaya hidup yang diambil olehorang-orang itu sendiri. Pilihan-pilihan ini berkaitan dengan nutrisi,merokok, kurangnya istirahat dan relaksasi, mencoba memaksa tubuhmelakukan yang berlebihan, dan perlakuan-perlakuan tidak wajarlainnya terhadap tubuh. Banyak orang yang mengaitkan berbagaipenyakit dengan faktor-faktor genetik, tetapi seperti yang telahkami jelaskan sebelumnya, selalu ada ruang antara stimulus danrespons, dan jika kita menyadari ruang ini dan menyadarikemampuan kita untuk membuat pilihan berdasarkan prinsip, belumtentu kita akan menderita penyakit sekalipun sudah terpola secaragenetik pada diri kita. Bahkan sebagian besar kanker bisadisembuhkan jika terdeteksi pada tahap stadium satu atau duasebelum menjadi agresif. Pengobatan Barat modern terutama berfokus pada perawatandan bukan pada pencegahan. Perawatan itu sendiri umumnya dalam dua bentuk yakni dengan obat-obatan kimia atau dengan pem- bedahan. Saya ingin melihat paradigma medis yang lebih luas dan lebih mendalam dengan dilengkapi oleh terapi-terapi alternatif yang telah terbukti keberhasilannya. Amat penting bagi kita untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, paling tidak satu tahun sekali, sehingga berbagai kecenderungan atau gejala-gejala penyakit bisa diatasi dengan berbagai pilihan yang bijaksana. Saya sendiri memiliki seorang dokter untuk perawatan dan dokter untuk pencegahan dan saya amat meng- hargai keduanya. Saya belajar bahwa prinsip yang paling mendasar adalah bahwa kita harus mengambil tanggung jawab atas kesehatan kita sendiri. Kita harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan, turut terlibat secara mendalam untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang harus dilakukan, memelajari, meminta pendapat kedua, dan melihat bentuk-bentuk terapi alternatif, daripada sekadar menyerahkan tanggung jawab kesehatan dan kesejahteraan kita pada orang atau profesi tertentu. — 504 —
Lampiran 1 Mengabaikan Perkembangan dan Kesehatan TubuhApa yang akan terjadi terhadap ketiga dimensi yang lain jika tubuhdiabaikan? Kita akan kehilangan banyak hal, bukan hanya kesehatankita tetapi secara mental kita juga akan kehilangan fokus, kreativitas,daya tahan, kegigihan, keberanian, kemampuan untuk belajar, sertaingatan kita. Dan sebaliknya, jika kita berlatih, beristirahat danmakan secara benar, kita bisa mempertahankan fokus mental dankegigihan kita, maupun rasa haus kita untuk terus belajar. Apa yang terjadi pada kecerdasan emosional kita, terhadap hatikita, apabila kita mengabaikan tubuh kita, saat kita hanya menjadibudak dari selera dan nafsu kita? Kesabaran, cinta, pengertian,empati, kemampuan untuk mendengarkan dan welas asih akan ikuttertundukkan pula. Semua hal itu hanya akan menjadi omonganhampa tanpa daging dan darah yang membentuknya. Saya telah mengalami sendiri bahwa jika saya membuat komitmenatau berjanji pada diri saya sendiri untuk melakukan diet atauolahraga (atau apa pun juga), tetapi tidak memenuhinya, saya menjadikurang peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain. Sayaakan merasa tersinggung dan marah terhadap diri saya sendiri, dansaya merasa integritas saya terkikis. Baru setelah saya kembali, mem-buat komitmen ulang, menetapkan pikiran saya, dan kemudianmemenuhi janji saya, saya bisa mengendalikan diri saya sendiri dansecara tulus berempati pada orang lain. Seseorang yang menyerah terhadap godaan setelah lima menit tidak akan tahu apa sebenarnya yang akan terjadi jika dia menahan godaan itu selama satu jam. Inilah sebabnya orang-orang yang perilakunya buruk hanya mengetahui sedikit sekali mengenai keburukan. Mereka telah menjalani kehidupan yang terkungkung karena selalu menyerah terhadap godaan.2 C.S. LEWIS — 505 —
Lampiran 1 Apa yang akan terjadi dengan jiwa kita, dengan kedamaian pikirankita? Keinginan kita untuk melayani, berkontribusi, kemauan kitauntuk berkorban, untuk menundukkan diri kita sendiri terhadaptujuan yang lebih baik akan terpengaruh; nurani kita menjadi tum-pul, menyerah terhadap hampir segala godaan. Hilangnya integritaspribadi, sekecil apa pun, membuat kita menjadi lebih berorientasipada diri sendiri, lebih egois. Dan, saya menemukan bahwa saatsaya menetapkan pikiran saya untuk hidup berdasarkan prinsip dandengan nurani, tekad saya untuk melayani dan berkontribusi dengancara-cara yang bermakna akan tumbuh kembali. Penguasaan diri secara fisik dan pengembangan fisik adalah sesuatuyang amat mendasar, juga amat konkret yakni kita bisa mengambiltindakan secara langsung terhadapnya. Kita memiliki akses yanglebih dekat dengannya; kita bisa mengendalikannya secara langsung. Saat kita menguasai selera-selera tubuh kita dan memperkuat kecerdasan selera-selera kita itu, kita akan mulai bisa melihat semakin besarnya ruang yang kita miliki antara stimulus dan respons, dan sekaligus mengalami peningkatan mental, emosional, maupun spiri- tual. Saya menemukan bahwa sebagian besar orang mengakui bahwa mereka melenceng dari jalur pada saat-saat tertentu. Tetapi jika mereka secara tulus bersedia mendengarkan umpan balik dari tubuh, pikiran, hati, dan jiwa dan membuat perubahan-perubahan yang diperlukan, mereka bisa kembali ke jalur mereka. Persis seperti perjalanan sebuah pesawat terbang. Sebenarnya penerbangan yang dilakukan oleh pesawat udara hampir sepanjang waktunya melenceng dari jalur yang telah ditetapkan, tetapi karena pilot secara terus- menerus menerima umpan balik dari berbagai instrumen pengukuran untuk membantunya kembali ke jalur penerbangan yang tepat, hampir semua pesawat tiba pada tujuan yang telah ditetapkan oleh rencana penerbangan yang telah disusun. Jika seseorang bersedia mendengarkan nuraninya, nurani itu akan mengarahkannya dalam ketiga bidang ini. Dan semakin jauh dia mendengarkannya, semakin kuat nurani tersebut, jadi dia akan bisa — 506 —
Lampiran 1bergerak lebih leluasa dan lebih jauh lagi dalam mendarmabaktikanhidupnya. Dengan makan secara tepat, berlatih olahraga, beristirahatdan relaksasi, kita akan meningkatkan kapasitas kita dan mem-perkuat sistem kekebalan tubuh kita maupun kemampuannya untukmemperbaiki diri; dan lebih penting lagi, kita bisa membebaskanketiga kecerdasan yang lain yang terkandung di dalam pikiran, hatidan jiwa. MENGEMBANGKAN KECERDASAN MENTAL—IQSaya rasa ada tiga jalan untuk mengembangkan IQ atau kapasitasmental: Pertama, pembelajaran dan pendidikan yang sistematis danberdisiplin, termasuk belajar hal-hal baru di luar bidang yang telahkita ketahui; kedua, menumbuhkan kesadaran diri sehingga kita bisasadar terhadap asumsi-asumsi kita sendiri dan berpikir \"di luar kotak\"dan di luar zona kenyamanan; ketiga, belajar dengan cara mengajardan melakukannya. GAMBAR A 1.2 — 507 —
Lampiran 1 Pembelajaran dan Pendidikan Terus-Menerus, Sistematis dan DisiplinOrang yang melakukan komitmen untuk melakukan pembelajaran,pertumbuhan, dan perbaikan diri secara terus-menerus akan menjadiorang yang memiliki kemampuan untuk berubah, beradaptasi, me-nyesuaikan diri dengan perubahan kenyataan kehidupan, dan secarafundamental akan memiliki kemampuan untuk memberikan hasildi segala bidang kehidupan. Satu-satunya sumber keamanan ekonomikita terletak pada kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhanmanusia. Jadi sebenarnya, semakin buruk kondisi yang timbul,semakin jelas adanya kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi.Sumber rasa aman ekonomi kita bukan terletak pada perusahaan/organisasi/instansi tempat kita bekerja atau pada profesi kita, karenabisa saja ada lompatan teknologi yang membuat itu semua menjaditidak berfungsi lagi. Tetapi jika kita memiliki pikiran yang kuat,aktif, waspada, tumbuh, dan selalu belajar, kita akan mampu \"me-lompat dengan mantap.\" Anggapan bahwa IQ tidak bisa berubahsudah lama terbukti tidak benar. Apabila pikiran semakin banyakdigunakan, semakin kuatlah ia; apabila pikiran semakin responsifterhadap nurani, semakin bijaksanalah ia. Saya berkeyakinan kuat bahwa seharusnya kita mengurangisebanyak mungkin waktu untuk nonton TV dan memanfaatkannyauntuk membaca—membaca secara luas, mendalam, di luar bidang-bidang yang telah kita ketahui dan di luar bidang pekerjaan kita.Sebagai contoh, di antara majalah yang saya baca, saya juga membacaScientific American, The Economist, Psychology Today, Harvard BusinessReview, Fortune, dan Business Week. Istri saya selalu mendorong untuklebih banyak lagi membaca buku-buku fiksi, biografi, dan otobiografi,yang merupakan minat baca utamanya. Saya rasa nasihatnya bijaksana. Saya juga dikirimi banyak buku dengan tujuan meminta kutipan dukungan, dan saya telah belajar cara membaca secara konseptual dengan memelajari daftar isi dan gaya si penulis untuk menemukan di mana gagasan-gagasan utama diungkapkan. Dengan — 508 —
Lampiran 1cara ini saya bisa menangkap esensi banyak buku dalam waktu satuhari saja. Gaya belajar lain yang menarik dan membantu adalah denganmembagi presentasi yang Anda dengarkan atau buku yang Andabaca ke dalam empat bidang: pertama, tujuan; kedua, pendapat utama;ketiga, validasi atau bukti-bukti; dan keempat, aplikasi atau contoh-contoh penggunaan dan kisah. Saya menemukan bahwa denganmelatih pikiran Anda agar berpikir dengan cara ini saat Andamendengarkan atau membaca, daya tangkap Anda untuk memahamibahan tersebut akan menjadi amat baik dan akurat, hampir setingkatdengan pemahaman yang Anda miliki apabila Anda telah meng-habiskan waktu yang jauh lebih banyak untuk memelajari bidang/bahan tersebut. Pada dasarnya, setiap orang harus memutuskan sendiri cara bagidirinya agar bisa terus-menerus mempertahankan pendidikan danpembelajarannya. Dalam Era Pekerja Pengetahuan dewasa ini, halitu amat vital. Kita harus menilai secara seksama untuk apa sajapemakaian waktu kita dan seberapa banyak waktu yang kita sia-siakan, dan kemudian membentuk disiplin mental yang amat kuatuntuk tidak menyia-nyiakan waktu. Anda akan mendapat imbalanyang amat besar dari buku-buku yang Anda baca. Banyak orangyang mengatakan bahwa mereka amat sibuk, mereka tidak punyabanyak waktu untuk membaca dan bahkan waktu untuk ber-cengkerama dengan anak-anak mereka. Bagaimanapun juga sudahada amat banyak bukti bahwa orang menghabiskan hampir setengahdari waktu mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak penting.Tetapi semakin kuat disiplin seseorang dalam berfokus pada hal-halyang penting dan semakin besar keyakinan yang membara di dalamhatinya, maka akan menjadi amat mudah untuk mengatakan \"Tidak\"dengan tersenyum bahagia dan ceria terhadap segala gangguan yangsudah pasti akan datang. — 509 —
Lampiran 1 Lampiran 1 Menumbuhkan Kesadaran Diri (Menyadari Asumsi- GAMBAR Al.3 Asumsi Kita Sendiri Secara Ekplisit) Mengalami kesulitan? Jika ya, coba lagi, tetapi kali ini, berpikirlahKesadaran diri membutuhkan keempat jenis kecerdasan secara me- di luar kotak. Anda mungkin telah mengasumsikan bahwa garis-nyeluruh dan merupakan anugerah yang hanya ada pada manusia. garis yang Anda buat harus tetap berada di dalam kotak. (DariKesadaran ini pada dasarnya merupakan istilah lain bagi ruang antara sinilah muncul ungkapan \"berpikir di luar kotak.\") Perhatikan apastimulus dan respons—ruang di mana Anda bisa berhenti dulu yang Anda lakukan sekarang. Anda berpikir mengenai pemikiransejenak lalu membuat sebuah pilihan atau keputusan. Anda. Tidak ada binatang yang bisa melakukan hal itu. Itulah sebab- nya tidak ada binatang yang bisa mencipta ulang dirinya sendiri. Menumbuhkan kesadaran diri dengan mencoba untuk memahami Anda dan saya bisa. Mengapa? Kita bisa menguji asumsi-asumsidan menyadari asumsi, teori, dan paradigma kita yang mendasar kita sendiri. Sekarang cobalah lagi.secara eksplisit, sudah pasti merupakan salah satu aktivitas yang MARI KITA LIHAT apa yang terjadi pada saat Anda berpikir dimemberikan efek pelipatgandaan terbesar yang bisa kita lakukan. luar kotak. Lihat. Tariklah garis pertama sampai keluar kotak (lihatKita secara otomatis selalu membuat asumsi, dan asumsi-asumsi itu Gambar A1.4). Kemudian garis kedua, ketiga, dan keempat (lihatbersifat amat implisit (kita tidak menyadari bahwa kita membuat Gambar A1.5).asumsi-asumsi tersebut). Dengan menyadari secara eksplisit asumsi-asumsi yang kita buat secara bawah sadar, kita bisa membuat lompat- GAMBAR A 1.4an kuantum yang luar biasa besarnya. Kita bisa belajar untuk berpikirdi luar kotak. — 511 — Mari saya bed sebuah contoh untuk menggambarkannya. Contohini disebut Percobaan 9 Titik. Kalaupun Anda pernah melakukanpercobaan ini sebelumnya, saya mendorong Anda untuk melaku-kannya lagi sekarang untuk memperkuat pengetahuan mengenaipentingnya menyadari secara eksplisit asumsi-asumsi kita dan berpikirdi luar kotak. Dengan menggunakan sembilan titik di bawah ini dan tanpamengangkat pena atau pensil Anda dari kertas, gambarlah empatgaris lurus yang terus tersambung tanpa putus dan melewati kesem-bilan titik tersebut (lihat Gambar A1.3). — 510 —
Lampiran 1 GAMBAR A1.5 Sekarang saya beri Anda tantangan lain. Gambarlah satu garislurus melewati seluruh titik tersebut. Sekarang coba periksa pikiranAnda. Apa asumsi Anda? Satu garis lurus melalui kesembilan titiktersebut seluruhnya. Anda tidak bisa mengatur ulang susunan titik-titik tersebut. Garis tersebut harus melewati sembilan titik yangsama. Apa asumsi Anda? Lebar dari garisnya (lihat Gambar A1.6 pada halaman 515). Kesadaran diri melibatkan keempat jenis kecerdasan dan meru-pakan sebuah anugerah unik yang hanya ada pada manusia. Ke-sadaran ini pada dasarnya merupakan istilah lain bagi ruang antarastimulus dan respons—ruang di mana Anda bisa berhenti dulusejenak dan kemudian membuat sebuah pilihan atau keputusan. Saya ingin memberi saran mengenai beberapa cara lain untukmemupuk kesadaran diri. Putri saya, Colleen, memiliki jurnal/catatanharian yang amat banyak, mungkin sampai tujuh puluh macam.Semua diisi dengan pikiran-pikirannya yang ditulis hanya untukdibacanya sendiri. Menulis jurnal memungkinkannya untuk menjadipengamat dari segala keterlibatannya dalam kehidupan, maupununtuk membuat pilihan-pilihan berdasarkan pengamatan-penga-matan tersebut. Dia telah mengembangkan kapasitas untuk menciptaulang dirinya sendiri dalam waktu hampir seketika, karena kesadaran dirinya telah berkembang menjadi amat mendalam dan kuat. Saya telah melihat dia membuat keputusan-keputusan yang penting di- dasarkan pada petunjuk dari nurani, atau kecerdasan spiritual, me- — 512 —
Lampiran 1nundukkan IQ maupun EQ, dan kemudian menemukan bahwaketiganya bisa berjalan bersama secara harmonis. Berdisiplin untuk menuliskan pikiran-pikiran kita sendiri adalahhal yang amat menuntut dan melelahkan, tetapi berdaya pengaruhyang besar dan menimbulkan kejelasan bagi kita. Sebuah kegagalanyang dipelajari aspek-aspeknya bisa diubah menjadi keberhasilan.Jadi pada dasarnya, sebenarnya tidak perlu ada kegagalan, yang adahanya pembelajaran dari pengalaman yang dimanfaatkan denganbaik dalam kehidupan. Cara lain untuk membangun kesadaran diri dan orang lain danuntuk menyadari asumsi-asumsi kita secara eksplisit adalah denganmeminta umpan balik dari orang lain. Kita semua memiliki titik-titik buta (blind spots). Sebagian dari titik-titik buta itu benar-benarbisa melumpuhkan efektivitas kita. Tetapi jika kita mengembangkankebiasaan, baik secara informal maupun formal, untuk memintaumpan balik dari orang lain—orang yang kita kasihi dan yangbekerja atau hidup bersama kita—kita akan mempercepat laju per-tumbuhan dan perkembangan diri kita. Kebiasaan ini akan miripdengan melakukan riset pasar dan membandingkan diri (bench-marking) dengan mereka yang unggul di tingkat dunia, dan bukansekadar dengan pesaing-pesaing lokal atau regional. Proses semacamini sering memberikan informasi mengenai titik-titik buta yang jugatidak dapat dilihat oleh orang lain. Banyak orang, termasuk diri saya, melihat doa, meditasi, dankontemplasi sebagai jalan untuk memahami pengarahan dari nuranidan untuk melihat kehidupan sebagai sebuah misi, sebuah tanggungjawab dan peluang untuk berkontribusi. Doa juga bisa memberikankekuatan dan keberanian untuk melangkah mundur, mengakui ke-salahan kepada orang lain, minta maaf, memperbarui komitmen,dan kemudian kembali ke jalur untuk maju. — 513 —
Lampiran 1 Belajar dengan Mengajarkan dan MelakukanLihat kembali bab 3. Pada dasarnya, hampir setiap orang mengakuibahwa kita akan mengalami pembelajaran yang terbaik pada saat:pertama, kita mengajari orang lain, dan kedua, jika pembelajaranyang kita lakukan menyatu dengan diri kita dengan cara menjalan-kannya dalam kehidupan kita. Mengetahui tapi tidak melakukannyasebenarnya sama saja dengan tidak mengetahui. Belajar tapi tidakmenjalankannya sama saja dengan tidak belajar. Dengan kata lain,memahami sesuatu tetapi tidak menerapkannya sebenarnya samadengan tidak memahaminya. Hanya dengan melakukan atau me-nerapkannya, pengetahuan dan pemahaman tersebut bisa menyatudan terinternalisasi pada diri kita. Mengabaikan Perkembangan PikiranKita hidup di dalam sebuah dunia yang semakin hari menjadi semakinluar biasa rumit dengan perkembangannya yang begitu cepat. Pasardan teknologi mengalami globalisasi. Ada jenis terorisme baru yangbisa menimbulkan konsekuensi amat berbahaya di seluruh penjurudunia, yang menciptakan rasa takut di hati sebagian besar umatmanusia. Seluruh masyarakat mengalami kebingungan berkenaandengan nilai-nilai dan kehilangan pegangan. Keluarga-keluarga me-rasakan tekanan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Alatkita untuk mengatasi tantangan-tantangan ini adalah pikiran kita.Jika pikiran diabaikan, tubuh akan menderita. Ada yang mengatakan, Jika Anda berpikir bahwa pendidikan itu mahal, cobalah hidupdengan kebodohan.\" Dalam kehidupan ada suatu kepastian yaitutumbuh atau mati. Masa hidup dari berbagai profesi saat ini hanyabeberapa tahun. Jika kita melemparkan tanggung jawab pengem-bangan mental diri kita kepada organisasi tempat kita bekerja,semakin lama kita akan menjadi semakin tergantung dan mungkinakan menjadi profesional yang usang. Kejadian ini akan mengurangikemampuan kita untuk berusaha dan memberikan hasil; kita bisa — 514 —
Lampiran 1kehilangan pekerjaan kita. Tubuh akan mengalami kerusakan lebihcepat; kita akan mati lebih dini. Bagaimana dampak pada hati, pada hubungan kita denganorang lain, jika kita mengabaikan pikiran dan tidak mengembang-kannya secara terus-menerus? Semakin lama kita akan semakin di-kendalikan oleh kebodohan dan sikap masa bodoh kita, prasangkakita, kebiasaan kita untuk membuat stereotip dan labelisasi. Iniakan bisa membawa pada pemikiran yang amat sempit, bahkanmengarah pada narsisme dan paranoia; pandangan kita mengenaikehidupan menjadi rabun, sempit, dan hanya berfokus pada dirisendiri. Bagaimana dampak terhadap jiwa jika kita berhenti belajar?Pertama-tama nurani menjadi kehilangan kepekaannya, kemudianmenjadi tumpul, dan akhirnya membisu, karena tugas nurani adalahterus-menerus mengingatkan kita agar belajar dan tumbuh. Kitakehilangan visi kehidupan dan perjuangan untuk menemukan suarakita, yang keduanya merupakan sumber utama bagi semangat hidupkita. Kita akan merasa bahwa literatur kebijaksanaan adalah halyang membosankan dan tidak memberikan ilham, bahkan tidakrelevan. GAMBAR A 1.6 MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL—EQAda dua hal yang mmenarik saat Anda memmppeelajari literatur mengenai kecerdasan emosional dengan saksama. Pertama, betapa luasnya pengaruh EQ terhadap efektivitas jangka panjang Anda. Kedua, — 515 —
Lampiran 1EQ bisa dikembangkan. Namun, hal lain yang menarik adalah relatifsedikit yang telah ditulis mengenai bagaimana cara mengembang-kannya. GAMBAR A 1.7 Lima komponen utama kecerdasan emosional yang telah umumditerima adalah: pertama, kesadaran-diri, yakni kemampuan untukmerefleksikan kehidupan diri sendiri, menumbuhkan pengetahuanmengenai diri sendiri, dan menggunakan pengetahuan tersebut untukmemperbaiki diri, serta untuk mengatasi kelemahan; kedua, motivasipribadi, yakni yang berkaitan dengan apa yang menjadi pemicusemangat seseorang—visi, nilai-nilai, tujuan, harapan, hasrat, dangairah yang menjadi prioritas-prioritas mereka; ketiga, pengaturandiri, atau kemampuan untuk mengelola diri sendiri agar mampumencapai visi dan nilai-nilai pribadi; keempat, empati, kemampuanuntuk memahami cara orang lain melihat dan merasakan berbagaihal; dan kelima, kemampuan sosial dan komunikasi, yakni yang berkaitandengan bagaimana cara mengatasi perbedaan, memecahkan masalah,menghasilkan solusi-solusi kreatif, dan berinteraksi secara optimaluntuk mengejar tujuan-tujuan bersama. — 516 —
Lampiran 1 Saya memiliki keyakinan yang mendalam bahwa cara terbaikdan sistematis untuk mengembangkan lima dimensi EQ ini adalahmelalui 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif. Seperti yangtelah saya jelaskan di Bab 8, ruang yang tersedia di dalam buku initidak cukup untuk mengulas kebiasaan-kebiasaan ini sedemikianrupa sehingga benar-benar dirasakan dampaknya. Kendati demikian,pada Gambar A 1.8 Anda akan bisa melihat prinsip-prinsip yangmendasari atau esensi dari masing-masing kebiasaan dalam 7 Kebiasa-an. Jika mau, Anda juga bisa melihat ulang ringkasan singkat dari 7Kebiasaan di Bab 8. GAMBAR A 1.8 — 517 —
Lampiran 1 Mengembangkan 4 Dimensi EQ melalui 7 KebiasaanMari kita lihat lima elemen kecerdasan emosional yang dikaitkandengan 7 Kebiasaan ini: GAMBAR A 1.9 Kesadaran-Diri Sebuah kesadaran mengenai diri sendiri, mengenai kebebasan dan ke- kuatan kita untuk memilih, adalah inti dari Kebiasaan 1: Menjadi Proaktif. Dengan kata lain, Anda menyadari bahwa Anda memiliki ruang atau jarak antara stimulus dan respons. Anda sadar mengenai warisan genetis dan biologis Anda, pendidikan yang Anda terima — 518 —
Lampiran 1saat dibesarkan, dan tekanan-tekanan lingkungan di sekitar Anda,tetapi tidak seperti binatang, Anda bisa membuat pilihan-pilihanbijaksana menyangkut hal-hal itu. Anda merasakan bahwa Andabisa menjadi pengatur kreatif di dalam kehidupan Anda sendiri.Pilihan ini adalah keputusan Anda yang paling mendasar. Motivasi DiriMotivasi diri adalah dasar dari pilihan-pilihan tersebut. Di sini Andamenetapkan apa prioritas, tujuan, dan nilai tertinggi Anda. Padadasarnya inilah inti dari Kebiasaan 2: Memulai Dengan Tujuan Akhir.Keputusan untuk menentukan arah kehidupan Anda sendiri adalahkeputusan utama/primer Anda. Mengatur Diri SendiriMengatur diri adalah cara lain untuk mengekspresikan Kebiasaan 3:Mendahulukan Yang Utama dan Kebiasaan7: Mengasah Gergaji.Dengan kata lain, setelah Anda menetapkan apa saja yang menjadiprioritas Anda, kemudian Anda menjalani hidup berdasarkanprioritas-prioritas Anda tersebut. Inilah kebiasaan untuk menum-buhkan integritas diri, penguasaan diri, dan melakukan apa yangtelah diniatkan. Dengan kata lain, inilah kebiasaan untuk hidup atasdasar nilai-nilai Anda, dan secara terus-menerus memperbarui diriAnda sendiri. Strategi pelaksanaan dan keputusan taktis ini me-rupakan keputusan sekunder Anda. EmpatiEmpati adalah bagian yang pertama dari Kebiasaan 5: BerusahaMemahami Dahulu, Kemudian Berusaha Dipahami. Di sini kitabelajar untuk melewati batas-batas yang dibentuk oleh masa lalukita dan memasuki pikiran maupun perasaan orang lain. Di sini — 519 —
Lampiran 1kita berusaha untuk menjadi amat peka secara sosial dan sadarmengenai situasi yang terjadi sebelum mencoba untuk berusahadipahami, memengaruhi orang lain, dan membuat keputusan ataupenilaian. Kemampuan Komunikasi SosialKombinasi dari Kebiasaan 4, 5, dan 6 mewakili kemampuan-kemam-puan komunikasi sosial. Anda berpikir dengan dasar manfaat/keuntung-an bersama dan saling menghormati (Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang), Anda berusaha untuk mencapai pemahaman bersama(Kebiasaan 5: Berusaha Memahami Dahulu, Kemudian BerusahaDipahami) dengan tujuan untuk mencapai kerja sama kreatif(Kebiasaan 6: Bersinergi). Saya mengakui sekali lagi bahwa keterkaitan antara 7 Kebiasaandan pengembangan lima dimensi kecerdasan emosional ini saya susunhanya secara ringkas. Jika Anda memiliki minat yang serius dalammengembangkan kecerdasan emosional (EQ) yang lebih besar, saya amat menganjurkan agar Anda melakukan pembelajaran yang mendalam dan menjalani upaya untuk menjalankan prinsip-prinsip yang terdapat dalam 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif. Saya melakukan hal ini bukan dengan keinginan untuk mempromosikan karya saya, tetapi lebih pada keyakinan pada daya kekuatan dari prinsip-prinsip universal, abadi, dan sudah pasti terbukti yang terdapat di dalam kebiasaan-kebiasaan tersebut. Prinsip-prinsip itu bukan milik saya, karena hal itu merupakan milik dari semua umat manusia, dan selalu ada di setiap bangsa, masyarakat, agama, atau komunitas yang berkembang, dan memiliki tradisi yang panjang. Mengabaikan Kecerdasan Emosional Dalam bukunya, Doc Childre dan Bruce Cryer menggambarkan d a m p a k yang dialami tubuh karena mengabaikan kecerdasan — 520 —
Lampiran 1emosional. \"Kapasitas intelijensi menjadi menipis saat terjadi frus-trasi, kecemasan, atau kegalauan di dalam diri. Kondisi emosionalsemacam itu menimbulkan ketidakselarasan dalam sistem kelistrikandalam tubuh kita maupun kekacauan irama detak jantung, sertamenipiskan efisiensi neurologis. Inilah dasar mengapa orang-orangyang cerdas sekalipun masih melakukan berbagai kebodohan. Jikasetiap hari Anda memprioritaskan upaya untuk mencapai keutuhandan harmoni di dalam diri, Anda akan menghemat waktu dan energi.\"Mereka juga menjelaskan, \"Sistem kekebalan tubuh kita akan menjadilemah jika tindakan kita berlawanan dengan nilai-nilai dan nuranikita yang lebih dalam, dan akan tumbuh menjadi semakin kuat,jika kita merasakan dan mengungkapkan kasih sayang atau perhatianyang sepenuh hati. Organisasi HeartMath secara ilmiah bahkan bisamenunjukkan keterkaitan ini, baik pada tingkat daya tahan tubuhpribadi—misalnya Anda jatuh sakit setelah mengalami perdebatanberat dan penting atau setelah mendengar bahwa sebuah prakarsabesar yang telah Anda kerjakan selama berbulan-bulan tiba-tibadibatalkan—dan bahkan juga pada tingkat organisasi, dengan apayang mereka sebut sebagai \"virus emosional yang menghisap sema-ngat, vitalitas, dan moral organisasi.\"3 Jika kita mengabaikan pengembangan kecerdasan emosional kitadengan tidak menjalankan disiplin diri untuk berusaha mencapaikemenangan pribadi yang selanjutnya akan membawa kemenanganpublik, kita akan mengalami trauma-trauma emosional, stres, danemosi-emosi yang negatif dan merusak seperti marah, iri hati, keta-makan, kecemburuan, dan rasa bersalah yang irasional. Jika suatuhubungan Anda dengan orang-orang terdekat (hubungan inti) meng-alami tekanan, putus, atau dikhianati, akibatnya akan berdampakterhadap tubuh dan memperlemah sistem imunitas/kekebalan tubuh.Selanjutnya bisa terjadi sakit kepala dan berbagai jenis penyakitpsikosomatis. Pikiran mereka sering tertekan, tidak fokus dan galau,dan mereka kehilangan kemampuan untuk berpikir secara abstrak,saksama, analitis, dan kreatif. Jiwa juga menjadi tertekan dan lemah.Orang sering merasa tidak berdaya, tidak punya harapan, menjadi — 521 —
Lampiran 1korban, dan kadang-kadang amat putus asa sehingga mereka me-nunjukkan tanda-tanda kecenderungan untuk bunuh diri. Inilahsebabnya amat penting untuk terus-menerus memupuk hubungandengan orang lain dan diri kita sendiri. MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL-SQ Tujuan tertinggi pendidikan adalah untuk menyaksikan manusia menjadi utuh, baik dalam segi kompetensi maupun nurani. Pendidikan yang menciptakan kekuatan kompetensi tanpa menciptakan arahan yang selaras untuk memandu penggunaan kekuatan tersebut adalah pendidikan yang buruk. Lebih jauh lagi, kompetensi pada akhirnya akan hancur tanpa adanya hati nurani, JOHN SLOAN DICKEY Saya berpendapat bahwa tiga cara untuk mengembangkan ke-cerdasan spiritual adalah: pertama, integritas—menyatu dengan nilai-nilai, keyakinan, dan nurani tertinggi seseorang, dan membentukhubungan dengan Yang Maha Tak Terbatas; kedua, makna—memilikikeinginan untuk memberikan kontribusi terhadap orang lain danpada tujuan-tujuan yang bermakna; dan ketiga, suara—menyelaras- kan pekerjaan kita dengan bakat atau anugerah unik kita, danpanggilan diri kita. Integritas—Membuat dan Memenuhi Janji Cara terbaik untuk mengembangkan integritas adalah mulai dari hal-hal kecil, dengan membuat dan memenuhi janji. Buatlah janji yang tampaknya begitu kecil dan tidak penting bagi orang lain, tetapi bagi Anda merupakan sebuah upaya yang tulus—berlatih olahraga selama sepuluh menit, tidak makan hidangan pencuci — 522 —
Lampiran 1mulut, mengurangi waktu nonton televisi selama satu jam setiaphari dan menggantinya dengan membaca satu bab dari sebuah bukubermutu, mengungkapkan rasa terima kasih melalui sebuah suratkepada seseorang, mengungkapkan rasa terima kasih secara langsung,berdoa setiap hari, meminta maaf, atau membaca literatur suci selamasepuluh menit setiap hari. Intinya adalah jika Anda membuat janji dan memenuhinya, ke-mampuan Anda untuk membuat dan memenuhi janji yang lebihbesar akan semakin meningkat. Lakukanlah terus hal ini, dan dalamwaktu singkat kehormatan diri Anda akan menjadi lebih kuat dari-pada suasana hati Anda. Integritas pribadi Anda akan berkembangdan ini berarti Anda memiliki keutuhan diri yang akan menjadisumber kekuatan dahsyat bagi Anda. Proses ini sejatinya adalahmenyalakan api kecil sampai akhirnya menjadi api yang besar didalam diri. Integritas—Mendidik dan Mematuhi Nurani AndaMungkin cara yang paling menggugah untuk mengembangkan ke-cerdasan spiritual adalah dengan mendidik dan mematuhi nuraniAnda. Madame de Stael menyatakannya demikian: \"Suara dari Nuraniamatlah lembut sehingga amat mudah terabaikan, tetapi juga amatjelas sehingga tidak mungkin untuk disalahartikan.\" Saat Anda mulaimemelajari literatur kebijaksanaan yang telah mengakar dalambudaya Anda sendiri, atau saat Anda memelajari kehidupan orang-orang yang telah menimbulkan inspirasi dan menjadi teladan untukmengangkat kehidupan Anda, Anda akan merasakan suara nuranimemandu dan mengarahkan Anda; namun suara itu tetaplah suarayang amat lembut. Dan apa yang dikatakan oleh C.S. Lewis akanterjadi: \"Semakin banyak Anda mematuhi nurani Anda, semakinbesar tuntutan nurani kepada Anda.\" Namun sebenarnya nuranibukan saja membuat tuntutan kepada Anda, tetapi juga memperbesarkemampuan, kecerdasan, dan kontribusi Anda. Bakat-bakat Anda — 523 —
Lampiran 1akan berlipat ganda jika Anda dengan bijaksana menggunakan apayang telah diberikan kepada Anda. Menemukan Makna dan Suara Anda Subyek ini merupakan gagasan utama dalam buku ini dan ber-hubungan dengan segala hal yang lain. Tetapi ada satu cara seder-hana untuk menemukan suara seseorang, seperti yang telah dijelaskansebelumnya, yakni cukup dengan menanyakan pertanyaan \"Apa yangdituntut oleh situasi hidup saya saat ini; apa yang seharusnya sayalakukan dalam tanggung jawab saya, tugas-tugas saya saat ini;langkah bijaksana apa yang perlu diambil?\" Jika kita hidup denganmenjalani jawaban-jawaban yang diberikan oleh nurani, ruang yang kita miliki antara stimulus dan respons menjadi semakin besar dan nurani akan bersuara semakin jelas. Tujuan hidupku adalah menyatukan Kesenanganku dengan kewajibanku Seperti dua mata membuat satu pandangan Hanya jika cinta dan kebutuhan adalah satu Dan pekerjaan menjadi permainan Maka keinginan akan benar-benar terlaksana Bagi Surga dan masa depan.4 ROBERT FROST Tujuan hidupku adalah menyatukan Kesenanganku dengan kewajibanku Seperti dua mata membuat satu pandangan Hanya jika cinta dan kebutuhan adalah satu Dan pekerjaan menjadi permainan Maka keinginan akan benar-benar terlaksana Bagi Surga dan masa depan.4 ROBERT FROST Saat lain yang amat signifikan untuk menemukan suara atau panggilan Anda adalah pada saat Anda memilih karier, pekerjaan atau sebuah tujuan mulia y—ang52ak4an—Anda kejar. Ingatlah untuk mklHaeekaenrumuakspnakaynatahkdkaesnncaegyrapdneamrstseaaelnnna—yakanutagkunab-hnupanhety,riatpa?dniakyBniariaasbnanik,sahfhuastnaisd,yaayadmaalneamnkjteuiawnklgah.nyiAaddnupegpanigymadannierwgi basakaikiyl?ai
Lampiran 1dengan melakukan hal itu? Bisakah saya belajar untuk menjadisemakin baik dalam melakukan hal itu? Apakah saya bersedia untukmembayar harga yang diperlukan untuk belajar? Jim Collins, dalambukunya yang menggugah, Good to Great, mendorong orang-orangmaupun berbagai organisasi untuk menanyakan pertanyaan \"Dalamhal apa saya bisa menjadi yang terbaik di dunia?\" Saya tahu palingtidak satu jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini berlaku bagisemua di antara kita yang merupakan orangtua. Jika kita telahmenetapkan pikiran kita, kita akan bisa menjadi yang terbaik didunia untuk membesarkan anak-anak kita sendiri. Tak ada oranglain yang peduli sebesar kasih sayang kita. Seerraattuussttaabhuunnddaarrii seekkaarraanngg, ,ttiiddaakk aakkaann addaa artinnyyaajjeennisismmoobbilil appaa yaannggssaayyaakkeennddaarraai,i,jejnenisisrurummahahyaynagngsasyaayatintignggaglia,lib,ebrearpaapa baannyyaakkuuaannggyyaannggssaayyaappuunynayaddi irreekkeneinnigngbabnaknksasyaayaataatuapuupnusnespeeprteirti appaa bajuu yanngg sayyaappaakkaai.i. Tettaappii dduunniiaa mmuunnggkkininaakkaannbbiissaa meennjjaaddiisseeddikikititlelebbihihbbaaiikk kkaarreennaassaayyaabbeerrppeerarannpepnetnintigndgadlamlam keehhiidduuppaannsseeoorarangngaananka.k. AN O N I M Mengabaikan, Menafikan, atau Mengkhianati Kecerdasan Spiritual KitaApa yang terjadi terhadap tubuh jika kita melanggar nurani danintegritas kita? Anda sering bisa melihatnya pada raut muka sese-orang, atau di mata mereka. Biasanya mereka mengabaikan tubuhmereka; mereka akan mengalami keletihan atau mungkin bahkansudah mengalaminya. Pikiran mereka umumnya akan penuh dengandalih-dalih rasionalisasi yang sebenarnya hanya mengatakan berbagaikebohongan untuk membuat agar sesuatu tampak masuk akal.Mereka merasa bersalah. Rasa salah ini sebenarnya merupakan suatu 525
Lampiran 1emosi yang amat sehat jika memang terjadi pelanggaran pada in-tegritas dan nurani, dan berdasarkan itu kita diingatkan untuk me-ngubah sesuatu, tetapi dalih-dalih kita akan berusaha menutupirasa salah itu, dan energi kita tergerogoti karenanya. Mereka tidakpunya rasa damai dalam diri. Kemampuan mereka untuk menilaijadi cacat. University of California di Berkeley meringkaskan salahsatu hasil penelitian mereka dalam sebuah terbitan berkala denganungkapan berikut: \"Mencapai kebaikan dengan melakukankebaikan.\" Apa yang terjadi terhadap hati? Orang-orang tersebut akan ke-hilangan kontrol terhadap emosi mereka, kemampuan mereka untukmemahami orang lain, untuk berempati dengan orang lain. Ke-mampuan mereka untuk memiliki welas asih (compassion) dan cintakasih kepada orang lain akan mengalami penurunan yang amattajam. Pada saat seseorang menjadi lebih baik, dia akan memahami dengan semakin jelas kejahatan yang masih terdapat di dalam dirinya.Jika seseorang menjadi lebih buruk, dia semakin tidak memahami keburukan yang ada di dalam dirinya. Seseorang yang agak buruk tahu bahwa dia tidak terlalu baik; seseorang yang amat buruk berpikir bahwa dia baik-baik saja. Ini hanya pemikiran logis saja. Anda memahami tidur saat Anda bangun, bukan pada saat Anda tidur. Anda bisa melihat kesalahan saat mengerjakan soal aritmatika jika pikiran Anda bekerja dengan tepat; sementara pada saat melakukannya Anda tidak bisa melihatnya. Qrang-orang yang baik tahu mengenai kebaikan maupun keburukan; orang-orang yang buruk tidak mengetahui keduanya.5 C.S. LEWIS — 526 —
Lampiran 2TINJAUAN LITERATUR TENTANGTEORI-TEORI KEPEMIMPINANSecara umum ada lima pendekatan tentang teori kepemimpinan yang muncul pada abad kedua puluh. Pendekatan ini meliputi: sifat, perilaku, kekuasaan/pengaruh, situasional dan integratif.Teori-teori kepemimpinan 'manusia agung', yang mendominasi pem-bahasan kepemimpinan sebelum tahun 1900, menjadi pendahulumunculnya teori-teori kepemimpinan yang menekankan sifat-sifatpemimpin. Untuk melengkapi pandangan tersebut, para ahli teorimulai memberikan perhatian yang lebih besar pada faktor-faktorsituasional dan lingkungan. Selanjutnya, dikembangkan pula teori-teori integrasi antara manusia dan situasi, psikoanalisis, pencapaianperan, perubahan, tujuan dan berbagai kebetulan yang menyebabkanorang bisa menjadi pemimpin. Teori-teori kepemimpinan yang ber-kembang sejak 1970 didasarkan pada salah satu teori fundamentalini. — 527 —
Lampiran 2TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN: TINJAUAN LITERATUR — 528 —
Lampiran 2TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN: TINJAUAN LITERATUR — 529 —
Lampiran 2TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN: TINJAUAN LITERATUR 530
Lampiran 2TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN: TINJAUAN LITERATURIntegratif: — 531 —
Lampiran 2TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN: TINJAUAN LITERATUR 532 —
Lampiran 2TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN: TINJAUAN LITERATUR — 533 —
Lampiran 2TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN: TINJAUAN LITERATUR — 534
Lampiran 2TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN: TINJAUAN LITERATUR — 535
Lampiran 2TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN: TINJAUAN LITERATUR — 536 —
Lampiran 2 Referensi yang DibacaBass, B.M. Bass and Stogdill's Handbook of Leadership: Theory, Research, and Managerial Applications, edisi ke-3- London: Collier Macmillan, 1990.Bennis, W.G. An Invented Life: Reflections on Leadership and Change. Reading, Mass.: Addison-Wesley, 1993.Buckingham, M., and D.O. Clifton. Discover Your Strengths. New York: Free Press, 2001.Buckingham, M., and C. Coffman. First, Break All the Rules: What the World's Greatest Managers Do Differently. New York: Simon & Schuster, 1999.Collins, J.C. Good to Great: Why Some Companies Make the Leap... and Others Don't. New York: HarperCollins Publishers, 2001.Fairholm, G. W Capturing the Heart of Leadership: Spirituality and Community in the New American Workplace. Westport, Conn.: Praeger, 1997.Fairholm, G.W Perspectives on Leadership: From the Science of Manage ment to Its Spiritual Heart. Westport, Conn.: Quorum Books, 1998.Gardner, H. Leading Minds: An Anatomy of Leadership. New York: BasicBooks, 1995.Gardner, J . W On Leadership. New York: Collier Macmillan, 1990.Jaques, E., and S.D. Clement. Executive Leadership: A Practical Guide to Managing Complexity. Arlington, Va.: Cason Hall, 1991.Kouzes, J.M., and B.Z. Posner. The Leadership Challenge: How to Keep Getting Extraordinary Things Done in Organizations. San Fran cisco: Jossey-Bass, 1995.Renesch, J., ed. Leadership in a New Era: Visionary Approaches to the Biggest Crisis of Our Time. San Francisco: New Leaders Press, 1994.Senge, P.M. The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organization. New York: Currency Doubleday, 1990. — 537 —
Lampiran 2Ulrich, D., J. Zenger, and N. Smallwood. Results-Based Leadership: How Leaders Build the Business and Improve the Bottom Line. Boston Harvard Business School Press, 1999-Vaill, PB. Managing as a Performing Art: New Ideas for a World of Chaotic Change. San Francisco: Jossey-Bass, 1989.Wheatley, M J. Leadership and the New Science: Learning about Organi zation from an Orderly Universe. San Francisco: Berrett-Koehler, 1992.Wren, J.T. Leader's Companion: Insights on Leadership through the Ages. New York: The Free Press, 1995.Yuki, G. Leadership in Organizations, 4th ed. Upper Saddle River, N.J.: Prentice-Hall, 1998. — 538 —
Lampiran 3PENDAPAT-PENDAPAT MENGENAIKEPEMIMPINAN DAN MANAJEMENPenulis dan Referensi Pernyataan: Manajemen lawan KepemimpinanWarren Bennis \"Manajemen mengusahakan agar orang melakukanBennis, W. G. (1994). \"Leading apa yang perlu dilakukan. Kepemimpinan mengusaha-Change: The Leader as the Chief kan agar orang memiliki keinginan untuk melakukanTransformation Officer.\" Dalam J. apa yang perlu dilakukan. Manajer mendorong.Renesch (Ed.), Leadership in a Pemimpin menarik. Manajer memberi perintah.New Era: Visionary Approaches to Pemimpin berkomunikasi.\"the Biggest Crisis of Our Time (hal.102-110). San Francisco: NewLeader Press.Bennis, W. G. ( 1 9 9 3 ) . An invented \"Pemimpin adalah orang yang melakukan hal yangLife: Reflections on Leadership and benar; manajer adalah orang yang melakukan denganChange. Reading, M A : Addison- cara yang benar.\"Wesley. \"Pemimpin menaklukkan konteks—kondisi sekitarCarter-Scott, C (1994). \"The Dif- yang tak dapat diduga, turbulen, membingungkanferences Between Management dan kadang-kadang tampak berkonspirasi melawanand Leadership.\" Manage, 10 + . kita dan sudah pasti akan mencekik kita jika kita biarkan begitu saja—sedangkan manajer menyerah terhadap hal itu. Manajer mengelola; pemimpin ber- inovasi. Manajer adalah salinan; pemimpin adalah benda aslinya. Manajer mempertahankan; pemimpin mengembangkan. Manajer berfokus pada sistem dan struktur; pemimpin berfokus pada manusia. Manajer bergantung pada kontrol; pemimpin mengilhami ter- bentuknya kepercayaan. Manajer memiliki jangkauan pandang yang pendek; pemimpin memiliki perspektif jarak jauh. Manajer menanyakan bagaimana dan kapan; pemimpin bertanya apa dan mengapa. Mana- jer memusatkan pandangannya pada hasil masa lalu; pemimpin memusatkan pandangannya pada cakra- wala masa depan. Manajer meniru; pemimpin men- ciptakan. Manajer menerima kondisi yang ada; pe- mimpin menantang kondisi itu. Manajer adalah ser- dadu klasik yang baik; pemimpin adalah dirinya sendiri. Manajer melakukan berbagai hal dengan cara yang benar; pemimpin melakukan berbagai hal yang benar.\" — 539 —
Lampiran 3— 540 —
Lampiran 3 541 —
Lampiran 3 Penulis dan Referensi Pernyataan: Manajemen lawan KepemimpinanJames M. BurnsBurns, J. M. ( 1 9 7 8 ) . Leadership. Transaksional (manajemen) lawan TransformasionalNew York: Harper and Row. (kepemimpinan) Kepemimpinan transaksional: kepemimpinan sema-Peter Drucker cam ini terjadi jika seseorang membuat inisiatif untukDalam Galagan, P. A. ( 1 9 9 8 ) . Pe- melakukan hubungan dengan orang lain, dengan tu-ter Drucker: Training & Develop- juan untuk melakukan pertukaran nilai antara ber-ment, 5 2 , 2 2 - 2 7 . bagai benda. Kepemimpinan transformasional: ke- pemimpinan semacam ini terjadi jika satu orang atau Richard Pascale lebih berhubungan dengan orang-orang lain dengan Dalam Johnson, M. (1996). cara tertentu sehingga pemimpin dan pengikut saling \"Taking the Lid Off Leadership.\" mengangkat masing-masing ke tingkat motivasi dan Management Review, 5 9 - 6 1 . moralitas yang lebih tinggi. Tujuan mereka, yang pada awalnya mungkin terpisah sekalipun berkaitan, George Weathersby seperti dalam kepemimpinan transaksional, pada Weathersby, G. B. (1999). akhirnya akan menyatu. \"Leadership versus Management.\" Management Review, 8 8 , 5 + . \"Ujian sebenarnya bagi seorang pemimpin bukanlah apa yang dicapainya. Melainkan apa yang terjadi saat mereka sudah tidak lagi memimpin. Proses suksesi itulah yang menjadi ujian. Jika perusahaan mengalami kolaps pada saat para pemimpin yang hebat dan karismatik meninggalkannya, apa yang mereka lakukan sebenarnya bukanlah kepemimpinan. Dengan amat terus terang harus dikatakan bahwa mereka hanya melakukan penipuan. \"... Saya selalu menekankan bahwa kepemimpinan adalah tanggung jawab. Kepemimpinan adalah akuntabilitas. Kepemimpinan adalah mengambil tindakan ... \"...Gagasan yang memisahkan antara manajemen dan kepemimpinan adalah omong kosong— sama omong kosongnya dengan memisahkan manajemen dari kewirausahaan, Keduanya adalah bagian dan potongan dari pekerjaan yang sama. Keduanya memang berbeda, tetapi perbedaannya hanya seperti tangan kanan dan tangan kiri atau hidung dan mulut. Keduanya merupakan bagian dari tubuh yang sama.\" \"Manajemen adalah pelaksanaan kewenangan dan pengaruh untuk mencapai tingkat kinerja yang setara dengan tingkat yang sebelumnya pernah dicapai... Kepemimpinan adalah mewujudkan apa yang tidak akan terwujud dengan cara lain ... [dan akan] selalu diikuti dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan pada ujung-ujung terjauh dari apa yang dianggap bisa diterima.\" \"Manajemen adalah pengalokasian sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran organisasi, me- netapkan prioritas, merancang pekerjaan dan strategi pencapaian hasil-hasil. Yang paling penting, manajemen berkaitan dengan pengendalian. Kepe- mimpinan, di sisi lain, berfokus pada penciptaan visi bersama. Ini berarti memotivasi orang untuk berkontribusi terhadap visi tersebut dan mendorong mereka untuk menyelaraskan kepentingan pribadi mereka dengan kepentingan organisasi. Ini berarti melakukan persuasi, bukan memberi perintah.\" — 542 —
Lampiran 3 Penulis dan Referensi Pernyataan: Manajemen lawan KepemimpinanJohn Mariotti \"Orang-orang yang 'dikelola' dengan baik mungkinMariotti, J. (1998). \"Leadership akan kehilangan kecenderungan untuk memberikanM a t t e r s . \" industry Week, 2 4 7 , daya upaya yang diperlukan untuk mencapai keber-70 + . hasilan —kecuali jika mereka memiliki pemimpin- pemimpin yang baik. Para pemimpin yang hebat bisa menghasilkan hasil-hasil yang luar biasa dari orang-orang biasa. Manajer-manajer yang hebat hanya akan mendapatkan hasil yang direncanakan dengan baik dan kadang-kadang terlaksana dengan baik, tetapi jarang mendapatkan keberhasilan besar yang muncul dari semangat dan komitmen antusias yang diinspirasikan oleh kepemimpinan sejati. Pemimpin adalah arsitek. Manajer adalah pem- bangun. Keduanya diperlukan, tetapi tanpa adanya arsitek, tidak ada hal yang spesial untuk dibangun.\"Rosabeth Moss Kanter \"Dasar-dasar usang dari kewenangan manajerial telahKanter, R. M. (1989). \"The New keropos, dan perangkat-perangkat kepemimpinanManagerial W o r k . \" Harvard Busi- baru mulai mengambil tempat mereka. Para manajerness Review, 85 +. yang kekuasaannya didapatkan dari hierarki dan sudah terbiasa dengan kontrol pribadi yang terbatas, sedang belajar untuk mengubah perspektif mereka dan memperlebar cakrawala mereka. Pekerjaan manajerial yang baru dilakukan dengan memandang ke luar wilayah tanggung jawab yang telah didefinisikan. Tujuannya adalah untuk meraba peluang-peluang dan membentuk tim-tim proyek yang disusun dari setiap kelompok yang relevan untuk menangani proyek tersebut. Hal ini memerlukan komunikasi dan kolaborasi antarfungsi, antardivisi, dan antarperusahaan yang aktivitas dan sumber dayanya saling bertemu. Dengan demikian, pangkat, jabatan atau kedudukan resmi akan menjadi faktor yang semakin kurang penting dalam keberhasilan pekerjaan manajerial yang baru, sedangkan pengetahuan, keahlian, dan kepekaan untuk menggerakkan orang-orang dan memotivasi mereka agar melakukan yang terbaik akan memainkan peranan yang semakin penting.\"Tom Peters Thriving on Peters menarik kesimpulan dari konsepsi Bennis sertaPeters, T. (1994). Alfred A. Kouzes dan Posner mengenai kepemimpinan sepertiChaos. N e w Y o r k : yang diringkas sebelum ini. Peters yakin bahwaKnopf. \"Mengembangkan sebuah visi, dan lebih penting lagi, berusaha mencapainya secara gigih, adalah elemen yang esensial dari kepemimpinan... Visi memiliki tempat yang sama pentingnya dengan kehormatan dalam dunia penyelia atau manajer madya.\" — 543 —
Lampiran 3 Dengan mengerjakan proyek ini, saya diingatkan kembali bahwakita akan bisa memahami dengan lebih baik jika kita bisa melihathal yang kontras. Coba lihat sebuah ringkasan mengenai perbedaanantara kepemimpinan dan manajemen (Gambar A3.1): GAMBAR A3.1 — 544 —
Lampiran 4BIAYA TINGGI AKIBAT RENDAHNYATINGKAT KEPERCAYAANMahan Khalsa, penulis, konsultan sekaligus rekan kerja saya, telah menyusun salah satu cara yang paling membuka hati agar tim eksekutif korporasi mau berubah. Jika Andaingin agar organisasi Anda cukup rendah hati sehingga perubahanbisa dimulai dan terus dijalankan, orang-orang Anda harus merasakanbeban dari kondisi yang ada. Anda bisa mempergunakan serangkaianpertanyaan untuk menciptakan beban kondisi itu untuk menyiapkanpikiran orang agar mau melakukan perubahan. Proses ini dilakukan dengan menanyakan dua jenis pertanyaanyang membawa ke inti permasalahan: 1) pertanyaan-pertanyaan bukti(bagaimana, apa, di mana, yang mana, siapa, dan kapan ... secaraspesifik) yang menyediakan fakta-fakta mengenai sebuah situasi,bahkan jika fakta itu bukanlah fakta yang utama, dan 2) pertanyaan-pertanyaan dampak yang membawa ke inti permasalahan—salah satupertanyaan yang paling kuat dari pertanyaan semacam itu adalah\"Lalu apa yang terjadi?\" Berikut ini adalah percakapan hipotesis antara Anda dan seorangrekan kerja, manajer atau eksekutif, sebagai contoh mengenai caramempergunakan alat diagnostik ini untuk mengetahui biaya tinggiakibat rendahnya tingkat kepercayaan. Proses ini bisa dipergunakanoleh orang dari level apa pun yang memiliki akses terhadap informasiyang dibutuhkan: — 545 —
Lampiran 4Rekan kerja: \"Orang-orang kita tidak saling mempercayai.\" Pada tahap ini, Anda bisa menanyakan pertanyaan-pertanyaanbukti seperti, \"Secara spesifik, orang-orang yang mana yang tidaksaling mempercayai? Kapan kejadian tidak saling mempercayai itubenar-benar tampak? Dari mana Anda tahu bahwa tingkat kepercaya-an rendah?\" Selanjutnya, jika Anda ingin menemukan dampak darirendahnya tingkat kepercayaan di dalam organisasi, Anda harusmenanyakan pertanyaan dampak.Anda: \"Dan jika orang tidak saling mempercayai, lalu apa yang terjadi?\"Rekan kerja: \"Orang-orang tidak akan saling berbagi informasi.\" Sekali lagi, Anda bisa menanyakan pertanyaan bukti lebih banyakseperti, \"Secara spesifik, orang-orang yang mana yang tidak mauberbagi informasi? Informasi apa yang tidak mereka bagi? BagaimanaAnda tahu mereka tidak berbagi informasi?\" Sampai titik tertentu,mungkin Anda akan siap untuk turun satu tingkat lagi mendekatidampak, dan Anda bertanya:Anda: \"Dan jika orang tidak saling berbagi informasi, lalu apa yang terjadi?\"Rekan kerja: \"Proyek-proyek dan aktivitas-aktivitas mereka tidak selaras dengan tujuan-tujuan bisnis perusahaan.\" Sekali lagi, Anda bisa menanyakan pertanyaan-pertanyaan buktiseperti, \"Secara spesifik, dalam sasaran-sasaran apa mereka tidakselaras? Proyek-proyek dan aktivitas-aktivitas apa saja? Apa yangmembuat Anda tahu bahwa hal itu tidak selaras?\" Lalu Anda me-nanyakan pertanyaan dampak selanjutnya. — 546 —
Anda: Lampiran 4 \"Dan jika orang tidak selaras dengan sasaran-sasaran bisnis perusahaan, lalu apa yang terjadi?\"Rekan kerja: \"Hal itu menyebabkan meningkatnya biaya pengem- bangan produk baru.\" Sekarang, rekan kerja Anda telah memberi Anda sesuatu yangbenar-benar bisa diukur berkaitan dengan rendahnya tingkat keper-cayaan: meningkatnya biaya pengembangan produk baru. Jika Andamelihat atau mendengar sebuah pendapat yang bisa diukur, Andalalu menanyakan lima pertanyaan emas:1. Bagaimana Anda mengukurnya?2. Bagaimana kondisinya saat ini?3. Bagaimana kondisi yang Anda inginkan?4. Berapa besar nilai perbedaannya?5. Perhitungan jangka panjangnya bagaimana (jangka waktu manajemen yang sesuai)? Jadi saat rekan kerja Anda mengatakan, \"Hal itu meningkatkanbiaya pengembangan produk baru\" Anda bisa mengajukan limapertanyaan emas tersebut.Anda: \"Bagaimana kamu mengukur biaya pengembangan produk baru?\"Rekan kerja: \"Biaya proyek yang dikeluarkan untuk setiap produk baru yang diluncurkan.\"Anda: \"Berapa jumlahnya saat ini?\"Rekan kerja: \"$500,000\" — 547 —
Anda: Lampiran 4 \"Menurutmu, pantasnya berapa besarnya?'Rekan kerja: \"Mestinya cuma sekitar $350.000.\"Anda: \"Jadi selisihnya $150.000. Berapa banyak produk baru per tahun yang kamu hasilkan?\"Rekan kerja: \"Dua puluh.\" Sekarang Anda tinggal menghitung bersama rekan kerja atautim Anda.Anda: \"Berarti $150.000 per produk baru dikalikan dengan 20 produk baru ... secara kasar berarti sekitar 3 juta dolar per tahun. Jadi pemborosannya akan sebesar itu?\"Rekan kerja: \"Sebenarnya mungkin jumlah itu malah terlalu kecil.'Anda: \"Jadi dengan menganggap bahwa biaya-biaya tidak berubah, selama tiga tahun ke depan kita harus menghadapi masalah senilai sembilan juta dolar?\"Rekan kerja: \"Saya rasa begitu. Dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan dampak, Anda akanmenemukan bahwa dari satu dimensi saja, \"kepercayaan rendah\",akan timbul beban biaya terhadap perusahaan sebesar sembilan jutadolar selama tiga tahun mendatang. Anda mungkin perlu melakukanpekerjaan tambahan untuk memastikan angka tersebut, tetapi pal-ing tidak Anda sudah memiliki titik awal yang bisa diukur untukdicari, dan pencarian Anda akan terfokus pada sesuatu yang spesifik.Jika rekan kerja Anda bisa melihat masalah ini dalam bentuk biaya — 548 —
Lampiran 4yang memiliki jumlah uang tertentu, mereka akan menyadari bahwaperubahan memang merupakan hal yang amat diperlukan. Perhatikan bahwa Anda harus menanyakan campuran antara per-tanyaan-pertanyaan bukti dan pertanyaan-pertanyaan dampak sampaiproses tanya jawab tersebut sampai ke inti dari permasalahan, danbaru kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan emas. Sepanjangproses tersebut, orang lain atau tim bertindak sebagai pihak yangsanggup berpikir sendiri. Anda hanya bertindak sebagai pemandu,mentor. Dalam kenyataannya, Anda memberikan pembelajarandengan menjadi mentor tanpa menimbulkan ancaman terhadaprekan-rekan kerja Anda, karena mereka tetap menjadi inti kekuatan.Pertanyaan-pertanyaan ini adalah himpunan pertanyaan yangmemiliki pengaruh kuat dan mampu menembus sangat dalam, danmemungkinkan orang untuk secara obyektif sampai pada biaya-biaya pribadi dan organisasi, berkaitan dengan tantangan organisasiyang merupakan keprihatinan mendalam bagi Anda. Yang paling signifikan, proses ini tidak hanya akan membentuksebuah budaya keterbukaan di dalam tim dan organisasi Anda, tetapijuga akan memperkuat ikatan kepercayaan di antara Anda. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.franklincovey.com/letsgetreal. — 549 —
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373
- 374
- 375
- 376
- 377
- 378
- 379
- 380
- 381
- 382
- 383
- 384
- 385
- 386
- 387
- 388
- 389
- 390
- 391
- 392
- 393
- 394
- 395
- 396
- 397
- 398
- 399
- 400
- 401
- 402
- 403
- 404
- 405
- 406
- 407
- 408
- 409
- 410
- 411
- 412
- 413
- 414
- 415
- 416
- 417
- 418
- 419
- 420
- 421
- 422