Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore kelas10_alat ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1_sri

kelas10_alat ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1_sri

Published by haryahutamas, 2016-06-01 19:43:39

Description: kelas10_alat ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1_sri

Search

Read the Text Version

Gambar 2-43. Fungsi lubang kutub + (common terminal)2.4.7.3. Pengukuran Tegangan2.4.7.3.1. Pengukuran Tegangan DC1. Atur knob pemilih cakupan pada cakupan yang tepat.Colok Colok metermeter positipnegatip Gambar 2-44. Knob pemilih range

2. Gunakan colok hitam pada tegangan negatip dari rangkaian yang diukur dan colok merah pada tegangan positip Posisi VDC Gambar 2-45. Rangkaian pengukuran tegangan DC3. Baca gerakan penunjuk tegangan dan skala DCV A.Gambar 2-46. Penunjukan pengukuran tegangan DC4. Bila penunjukan kecil tak penunjuk berada pada posisi terbaca, cek kembali apakah rangkaian sudah benar. yang mudah dibaca.5. Bila rangkaian sudah yakin 6. Hindari pengawatan benar, pindahkan pelan-pelan knob pemilih cakupan hingga pengukuran tegangan DC yang salah seperti gambar di bawah.

Gambar 2-47. Pengawatan pengukuran tegangan DC salah2.4.7.3.2. Pengukuran Tegangan AC1. Pindahkan knob pemilih cakupan pada cakupan AC V yang tepatColok Posisimeter VACnegatip Colok meter positip Gambar 2-48. Knob pemilih range2. Pasangkan colok meter pada pada pengukuran sumber rangkaian yang diukur secara tegangan AC dari PLN). paralel. 4. Karena instrumen ini bekerja pada sistem nilai pengukuran3. Baca gerakan jarum penunjuk rangkaian tegangan AC dengan skala V dan A gelombang sinus, maka bila (gunakan batas ukur 250 V AC

digunakan pada bentuk mungkin terjadi kesalahan.gelombang AC lainnyaGambar 2-49. Rangkaian pengukuran tegangan AC jala-jala PLN Gambar 2-50. Penunjukan pengukuran tegangan AC5. Baca hasil pengukuran dibaca pada skala AC V2.4.7.4. Kalibrasi VoltmeterKalibrasi diperlukan untuk melihat ketelitian tinggi yang sudahtingkat ketelitian meter diketahui. Karena kalibrasi dengandibandingkan dengan meter meter standar mahal makastandar jika dimungkinkan atau mengkalibrasikan meter tidak perlumeter yang mempunyai tingkat semua meter dikalbrasikan pada

lembaga yang berkompeten. 2. Rangkaian kalibrasi teganganKalibrasi dapat dilakukan sendiri disusun seperti gambar didengan membandingkan tingkat bawah ini.ketelitiannya dengan meter yang 3. Batas ukur meter ditetapkantelah dikalibrasi. Prosedur kalibrasi misal pada batas ukur 10 Voltdilakukan dengan langkah-langkah 4. Sumber tegangan diatur padadi bawah ini. 10 Volt. 5. Membuat tabel pengamatan1. Pilih meter standar dengan 6. Tegangan sumber divariasitingkat ketelitian 0,1 % sampai sepanjang harga dari 0 sampai0,5 %. 10 Volt misal dengan jangkah pengaturan 2 Volt.2.4.7.4.1. Kalibrasi Uji Kelayakan MeterMeter dikatakan layak digunakan laboratorium tentu berbedajika mempunyai kelas kesalahan dengan meter yang digunakan diyang diijinkan tergantung tempat bengkel. Meter hasil rakitanmeter digunakan. Meskipun meter sebelum digunakan juga perlu diujipabrikasi mempunyai kelas kelayakannya untuk dilihat tingkatkesalahan kecil sejalan dengan kesalahannya. Misal hasilumur pemakaian akan pengujian dalam tabel di bawahmempengaruhi ketelitian meter. ini.Tuntutan ketelitian meter

Meter yang dikalibrasi Tegang an dapat di atur Meter standar dengan kelas kesalahan + 0,5%Gambar 2-51. Rangkaian kalibrasi tegangan

Tabel 2-6. Kalibrasi voltmeter Meter Meter dikalibrasi (V) Selisih Mutlak KelasNo standar (V) Kes 0.2 (V) V1 V2 V3 V -0.2 0.1 2.50% rerata -0.1 0.05 1 10 9.8 9.9 9.7 -0.05 0.1 28 7.8 7.9 8.0 9.8 -0.1 0.1 36 5.95 5.90 6.0 -0.1 0.2 44 4.0 3.9 3.8 7.9 0.2 0.75 52 2.0 1.8 1.9 5.95 -0.35 0.25 60 0 0.2 0.4 Jumlah 3.9 1.9 0.2 RerataKeterangan : V3 = hasil pengukuran ke-2V1 = hasil pengukuran ke-1 V rerata = (V1+V2+V3)/3V2 = hasil pengukuran ke-2Perhitungan persen kesalahan :Persen kesalahan dihitung dengan persamaan= {(Rerata meter dikalibrasi – Meter standar ) / Batas Ukur} X 100%Kesalahan 2.5 % artinya harga penunjukkan meter yang dikalibrasi padabatas ukur 10 Volt mempunyai kesalahan rata-rata 2.5 % terhadap meterstandar.2.4.7.4.2. Harga koreksi relatif dan kesalahan relatifKesalahan dinyatakan dalam D = kesalahan terhadap hargaV - Vs merupakan selisih dari penunjukkan meter standar.harga penunjukkan meter yang Harga koreksi dinyatakan k = Vs -dikalibrasi dikurangi penunjukkan V merupakan selisih antarameter standar. Kesalahan relatif harga standar dan penunjukkanmerupakan perbandingan antara meter yang dikalibrasi.

Tabel 2-7. Kesalahan dan koreksi relatipNo Meter Meter dikalibrasi Kesala Kesalahan Koreksi Koreksi standar han relatif (%) relatip (%) V1 V2 V3 Vrerata1 10 9.9 9.8 9.7 9.8 -0.2 -2.00 0.2 2.042 8 8,0 7.9 7.8 7.9 -0.1 -1.25 0.1 1.273 6 5.95 6.0 5.90 5.95 -0.05 -0.83 0.05 0.844 4 4.0 3.8 3.9 3.9 -0.1 -2.50 0.1 2.565 2 1.8 2.0 1.9 1.9 -0.1 -5.00 0.1 5.266 0 0 0.3 0.3 0.2 0.2 0.2 -0.2 -100 Rerata -1.93 -14.67 2.4.7.5. Pengukuran Arus DC 1. Pemasangan meter seri terhadap beban yang akan di ukur arusnya. Gambar 2-52. Gambar rangkaian pengukuran arus DC 2. Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.

Posisi selektor Gambar 2-53. Knob pemilih range3. Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan baik bila posisi jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter. Gambar 2-54. Skala penunjukan arus DC4. Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil.

Diputar pada nilai lebih kecil Gambar 2-55. Knob pemilih range5. Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah dibaca.6. Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat merusakkan jarum penunjuk. Gambar 2-56. Rangkaian pengukuran arus DC yang salah2.4.7.1.1. Kalibrasi ArusKalibrasi diperlukan untuk melihat ketelitian tinggi yang sudah diketahui. Karena kalibrasi dengantingkat ketelitian meter meter standar mahal maka mengkalibrasikan meter tidakdibandingkan dengan meter perlu semua meter dikalibrasikanstandar jika dimungkinkan ataumeter yang mempunyai tingkat

pada lembaga yang berkompeten. 1. Pilih meter standar denganKalibrasi dapat dilakukan sendiri tingkat ketelitian 0,1 % sampaidengan membandingkan tingkat 0,5 %. Misal meter standarketelitiannya dengan meter yang yang digunakanmempunyaitelah dikalibrasi. Prosedur kalibrasi kelas kesalahan 0,5%.dilakukan dengan langkah-langkahdi bawah ini. 2. Rangkaian kalibrasi arus disusun seperti gambar di bawah ini Pindahkan batas ukur 250 mA Yang dikalibrasi Pilih batas ukur 0.25 A Meter standarGambar 2-57 Rangkaian kalibrasi arus3. Batas ukur meter ditetapkan 5. Membuat tabel pengamatan misal pada batas ukur 250 mA 6. Tegangan sumber divariasi untuk yang dikalibrasi dan 250 mA meter standar. sepanjang harga dari 0 sampai 250 mA misal dengan jangkah4. Sumber tegangan diatur pada pengaturan 25 mA. arus maks 250 mA.

7. Melakukan pengaturan kedua meter hasil pengamatan misal dalam tabel di bawah ini.tegangan sumber danmencatat penunjukkan pada Tabel 2-8. Kalibrasi arus Meter dikalibrasi (mA) Meter A1 A2 A3 rerata Selisih Kelas1.01%No standar 260 255 250 255 (mA) Mutlak Kes 229 227 228 228 (mA) 202 204 203 203 5 5 178 179 177 178 3 3 1 250 152 152 154 153 3 3 2 225 127 128 126 127 3 3 3 200 98 99 97 98 3 3 4 175 71 73 72 72 2 2 5 150 50 48 49 49 -2 2 6 125 25 27 29 27 -3 3 7 100 0.5 0.8 0.8 0.7 -1 1 8 75 2 2 9 50 Jumlah 0.7 0.7 10 25 Rerata 15.7 27.7 11 0 2.52Keterangan : A3= hasil pengukuan ke -3A1 = hasil pengukuran ke -1 rerata + (A1 + A2 + A3 )/3A2 = hasil pengukuran ke 2Perhitungan persentase kesalahan :Persen kesalahan dihitung dengan persamaan= {(Rerata meter dikalibrasi – Meter standar ) / Batas Ukur} X 100%Kesalahan 1 % artinya harga penunjukkan meter yang dikalibrasi padabatas ukur 250 mA mempunyai kesalahan rata-rata 1 % terhadap meterstandar yang mempunyai kelas kesalahan 0,5%.2.4.7.1.2. Harga koreksi relatif dikalibrasi dikurangi penunjukkan dan kesalahan relatif meter standar. Kesalahan relatif merupakan perbandingan antaraKesalahan dinyatakan dalam D = kesalahan terhadap harga penunjukkan meter standar.IA - Is merupakan selisih dariharga penunjukkan meter yang

Harga koreksi dinyatakan k = penunjukkan meter yangIs - IA merupakan selisih dikalibrasi.antara harga standar dan Tabel 2-9. Kesalahan dan koreksi relatip Meter dikalibrasi Meter (mA) KoreksiNo standar relatif Kesalahan Kesalahan Koreksi (mA) Relatif (%) (%) -5 A1 A2 A3 rerata -3 -1.96 -3 -1.32 1 250 250 255 260 255 5 2.00 -3 -1.48 2 225 229 228 227 228 3 1.33 -3 -1.69 3 200 200 203 206 203 3 1.50 -2 -1.96 4 175 177 178 179 178 3 1.71 2 -1.57 5 150 152 153 154 153 3 2.00 3 2.04 6 125 126 127 128 127 2 1.60 1 4.17 7 100 99 98 97 98 -2 -2.00 -2 2.04 8 75 72 73 74 72 -3 -4.00 -0.7 -7.41 9 50 50 49 48 49 -1 -2.00 0 -100.0010 25 28 27 26 27 2 8.00 -109.1311 0 0.6 0.8 0.8 0.7 0.7 0.00 -9.92 15.7 10.1 5 Jumlah 0.92 Rerata2.4.8. Pengukuran Tahanan1. Jangan mengukur resistansi rangkaian yang ada tegangannya.2. Putar knob pemilih cakupan pada cakupan ? yang tepat.

Gambar 2-58. Cara pemasangan ohmmeterSecara rangkaian pemilihan sebagaimana pada penambahancakupan skala pengukuran atau batas ukur ampermeter.pengali sebenarnya adalah Pemindahan tersebut ditunjukkanmemilih resistansi shunt gambar di bawah ini.Gambar 2-59. Posisi pemindahan cakupan ohmmeter3. Hubung singkat kaki meter nol ohm sudah diputar penuh merah dan hitam dan putar searah jarum jam, gantilah pengatur nol ohm, sehingga baterai yang berada di dalam penunjuk lurus pada 0 ?. ( jika meter dengan baterai yang penunjuk gagal berayun ke nol baru). ? meskipun pengatur penunjuk

Gambar 2-60. Kalibrasi ohmmeter4. Tempatkan kaki meter pada resistansi yang diukur. Gambar 2-61. Penempatan resistor pada pengukuran ohm

5. Baca jarum penunjuk pada skalaGambar 2-62. Penunjukan hasil pengukuran ohm6. Jika akan menganti posisi menghubung singkat colok cakupan x10, maka sebelum meter, baru dilakukan mengukur hambatan harus pengukuran yang dikehendaki . mengkalibrasi ulang dengan Gambar 2-63. Rangkaian pengukuran resistansiCatatan untuk diperhatikan1. Polaritas + dan – baterai berlawanan dengan polaritas colok meter pada saat pengukuran resistansi.2. Cara mengganti baterai x Lepaskan sekrup pengunci di belakang.

Gambar 2-64 Membuka sekrup penguncix Keluarkan baterai kering UM-3x Ganti dengan baterai yang barux Letakkan kembali case belakang seperti semula dan kencangkan sekrupnya.Gambar 2 - 65. Bagian belakang meter2.4.9. Pengukuran Keluaran Penguat Audio Frekuensi (dB)Desibel (dB) diukur caranya sama Volt ditambah 14 dB, padaseperti pengukuran tegangan AC cakupan 250V ditambah 28 dBdibaca pada skala dB (decebell). dan pada cakupan 1000VPada pengukuran cakupan 10 penambahnya 40dB. Jadi dBVolt dibaca langsung pada skala maksimum yang terbacadB (-10dB - +22dB) tetapi pada 22+40=62 dB diukur padasaat pengukuran cakupan 50 cakupan 1000V.

Skala penunjukan pengukuran dB Gambar 2 - 66. Posisi skala dB meter2.4.10. Pengukuran Arus Bocor (ICEO) transistor1. Pertama lakukan kalibrasi dengan menset knob pemilih ohmeter dengan menghubung cakupan pada cakupan yang kedua colok meter dan tepat dari 1X sampai dengan mengatur posisi jarum ke 0 ? X1k. Gambar 2-67. Pengenolan sebelum mengukur hambatan2. Untuk transistor NPN tempatkan colok berwarna hitam pada kolektor dan colok meter merah pada kaki emitor untuk transistor PNP sebaliknya.

PosisiArus DC emitor basis Gambar 2-68. Pengukuan arus bocor transistor NPN3. Arus bocor dibaca pada skala ICEO yang diindikasikan skala (dalam satuan —A, mA) Skala pembacaan arus ICEO Gambar 2-69. Posisi skala pembacaan ICEO2.4.11. Pengukuran Dioda ( termasuk LED)1. Atur 0 ? dengan mengatur knob pemilih range, pada cakupan yang tepat dari x1 sampai dengan x 100 K (1,5 —A).2. Tempatkan colok meter hitam pada kaki Anoda dan colok meter merah ke katoda pada saat pengukuran IF (arus bias maju).

Pasangkan colok hitam meter ke kaki katoda dan colok merahmeter ke kaki-kaki anoda pada mengukur IR (arus reverse).Gambar 2-70.Rangkaianpengetesan LEDdengan ohmmeterAnoda Posisi selektor Katoda Gambar 2-71. Pengukuran arus IF dioda bias maju

4. Baca harga nilai penunjukan meter dengan skala L1 (gerakan jarum penunjuk cukup besar untuk IF dan kecil untuk IR). Posisi jarumGambar 2-72. Pengukuran arus IR dioda bias mundur5. Nilai yang ditunjukkan pada skala LV selama pengukuran dioda biastegangan maju. Skala pembacaan LVGambar 2-73. Posisi skala pembacaan LV2.4.12. Pengukuran KapasitorPengukuran kapasitor dengan setelah pengaturan nol ? , selanjutnya dilakukan sepertimultimeter dilakukan dengan pada pengukuran resistansi. 3 Jarum akan bergerak ke skalaprosedur sebagai di bawah ini. penuh karena mendapatkan1 Atur knob pemilih cakupan muatan dari arus meter. Oleh karena itu jarum akan bergerak pada C(—F). naik (arah panah hijau),2 Kapasitansi diukur dengan menyentuhkan colok meter pada kaki kapasitor yang diukur

kemudian kembali menuju nol jarum menunjuk harga(arah panah biru). Nilai maksimum pada skala C(—F).kapasitor dibaca pada saatGambar 2-74. Gerakan jarum pengukuran kapasitor Skala C (—F)Gambar 2-75. Posisi skala kapasitor2.4.13. Pengetesan Komponen 1. Tandai kutub positip bateraiMeter elektronik yang diproduksi meter adakalanya polaritasdengan skala Ohmmeter daya baterai tidak sama dengantinggi dapat digunakan untuk polaritas colok meter. Termasukpengetesan dioda, transistor dan di dlamnya meter dalamSCR daya rendah. pembahasan ini.2.4.13.1. Pengetesan Dioda 2. Melakukan kalibrasi ohmmeterPengetesan dioda dilakukan untuk dengan menghubung singkatmelihat konisi baik tidaknya dan kedua colok meter, jarumatau untuk menentukan kaki penunjuk ditepatkan pada nolelektroda dioda dengan benar. melalui knob pengenolan jarumPengetesan dioda dilakukan meter.dengan prosedur sebagai berikut.

Diatur supaya jarumnolGambar 2-76. Pengenolan jarum ohmmeter3. Setelah mengetahui baterai adalah yang terhubung polaritaspositip pada colok hitam meter positip baterai (colok meterdan polaritas negatip colok hitam) dan elektroda katodamerah meter, polaritas baterai yang terhubung colok meterpositip dihubungkan dengan merah.anoda sedangkan polaritas 5. Hubungan dibalik untuknegatip pada katoda dioda. menguji bias balik dioda anodaDioda kondisi baik jika jarum yang semula mendapat positipmenyimpang menuju nol. baterai dihubungkan dengan4. Jika semula tidak mengetahui polaritas negatip katodaelektroda dioda maka pada saat sebaliknya. Dioda dikatakanhubungan seperti tersebut di baik jika jarum meter tidakatas maka elektroda anoda menyimpang.

Katoda AnodaGambar 2-77. Pengetesan dioda bias majuGambar 2-78. Pengetesan dioda bias balik

2.4.13.2. Pengetesan TransistorPengetesan transistor dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.1. Knob pemilh cakupan pengukuran pada posisi ohm X1 atau X100 Pososi Ohmmeter Gambar 2-79. Knob selektor posisi ohmmeter2. Kalibrasi ohmmeter dengan menghubungsingkat kedua colok meter, knob pengenolan meter diatur untuk mendapatkan pembacaan tepat nol. Diatur supaya jarum nol Gambar 2-80. Gambar kalibrasi ohmmeter

3. Pengetesan transistor NPN 4. Transistor dalam kondisi baik basis dihubungkan dengan jika jarum meter menyimpang colok hitam (+ baterai) dan menuju nol. emitor colok meter merah (- baterai).Gambar 2-81. Pengetesan transistor NPN emitor negatip meter nunjuk nol5. Colok meter merah dipindahkan jika jarum meter bergerak dari emitor ke kolektor, transistor dalam kondisi baik menuju nol.Gambar 2-82. Pengetesan transistor NPN kolektor negatip meter nunjuk nol6. Colok meter hitam dipindahkan Transistor dalam kondisi baik dari basis diganti dengan colok jika jarum penunjuk tidak meter merah, colok meter hitam bergerak. dihubungkan dengan emitor.

Gambar 2-83. Pengetesan basis emitor reverse7. Colok meter hitam dipindahkan dalam kondisi baik jika meter dari emitor ke kolektor, transistor tidak bergerak.Gambar 2-84. Pengetesan basis kolektor reverse2.4.13.3. Pengetesan SCR anoda sekaligus, sedangkan colok meter ,merah dihubungkanSilicon Controlled Rectifier atau dengan katoda. SCR dalamlebih dikenal dengan SCR daya kondisi baik jika jarum meterrendah dapat diukur dengan bergerak menuju nol. Jika tidakmenggunakan ohmmeter daya maka sebaliknya.tinggi. Pengetesan dilakukandengan prosedur di bawah ini.1 Tempelkan colok meter hitam (+baterai) dengan gate dan

Gambar 2-85. SCR Anoda gate dikopel katoda tegangan negatip2 Lepaskan gate dari colok meter tetap pada posisi menunjuk di angka nol. Jika tidak makahitam sedang hubungan sebaliknya.dengan anoda dipertahankan,SCR kondisi baik jika jarum 3 Jika semula tidak mengetahui elektroda SCR, dapat ditemukan dengan menandai kaki yang dilepas jarum tetap posisi menunjuk nol adalah elektroda gate. Sedangkan elektroda yang mendapatkan colok meter hitam (+baterai) anoda dan yang mendapat colok merah (- baterai) adalah katoda. 4 Berdasarkan pengetesanGambar 2-86. Gate dilepaskan tersebut dperoleh kesimpulan posisi jarum tetap nol untuk SCR type FIR 3D mempunyai urutan elektroda katoda (K), anoda (A) dan gate (G).

G KAGambar 2 – 87. Elektroda SCR FIR 3D2.4.14. Perawatan 1. Lepaskan sekrup pengunci di2.4.14.1. Mengganti Sekering belakang case dan pindahkanJika beban lebih di atas tegangan 2. Posisi sekering di papanpenyalaan (kira-kira 100 V) rangkain tercetak bagian dalamdiberikan pada DC A dan range, meter.sekering tidak berfungsi sebagaipelindung rangkaian.Gambar 2 - 88. Pelepasan skrup pengunci sekring

Sekering Gambar 2 - 89.b. Sekering Gambar 2-89.a Posisi sekering dalam PCB2.4.14.2. Perawatan Penyimpanan Meter1. Penyimpanan mencegah kejutan berturut-turut pada multimeter dari getaran oleh pembebanan pada sepeda motor atau sejenisnya.2. Jaga multimeter dari debu kelembaban3. tJeamngpaenramtuer ntiinnggggai l(klaenbihmtuinltgimgei tdearrui n5t5uko waktu yang lama di tempat C) kelembaban tinggi (lebih tinggi daripada 80 %) dan mengandung embun.2.4.15. PerbaikanJika meter gagal digunakan lakukan pengecekan berikut sebelum dikirimuntuk di perbaiki1. Apakah sekering tidak putus? . Untuk meyakinkan sekering tidak putus, sekering dikeluarkan dari tempatnya di papan rangkaian dan dilakukan pengetesan dengan ohmmeter. Sekering tidak putus jika jarum menyimpang menuju nol. Gambar 2-90. Pengetesan sekering

2. Apakah baterai tidak habis ?. Pengecekan dilakukan dengan membuka meter dan mengukur tegangan baterai. Baterai baik jika jarum menyimpang dengan harga penunjukkan mendekati 9Volt. Dalam pengetesan ini baterai kondisi baik. Gambar 2-91 Pengukuran baterai Gambar 2-an Baterai3. Apakah colok meter tidak putus? Pengecekan dilakukan dengan mengetes konduksi colok meter dengan ohmmeter. Pengetesan meter ini kondisi colok baik tidak putus. Gambar 2-92. Pengecekan colok meter

2.5. Multimeter Elektronik DigitalMultimeter digital (Digital Multi cakupan pengukuran danMeter) tipikal ditunjukkan dalam polaritas sehingga dapatgambar di bawah ini, mengurangi kesalahanmemperagakan hasil pengukuran pengukuran dan lebih jauh lagiberupa angka diskrit ini lebih baik tidak ada kemungkinan kerusakandari pada penunjukan simpangan meter yang disebabkan olehjarum pada skala sebagaimana adanya beban lebih atau terbalikyang digunakan pada instrument polaritasnya. Dalam beberapaanalog. DMM bertambah popular kasus disediakan hard copy hasilkarena harga instrument menjadi pengukuran dalam bentuk kartukompetitif. Keunggulan dibanding atau pita berlubang. Digitalmeter analog hasil pengukuran multimeter sampai sekarangterbaca langsung mengurangi masih terbatas dalam parameterkesalahan manusia, kesalahan non linier tidak dapat diukur.Lebihparalaks dan pengukuran lebih jauh lagi keakuratan sekarang inicepat. Pengembangan tidak sebanding dengan harganya.selanjutnya adanya otomasi2.5.1. Bagian-bagian Multimeter DigitalPencacah / Peraga Pembentuk gelombangBagian ini terdiri pencacah 3 ½ masukan (Input Wave Shaper)digit, memory, decoder dan Rangkaian ini difungsikanpiranti peraga. Bagian ini selama pengukuran frekuensi,memiliki input, count, transfer perioda mengubah sinyaldan reset. Dari bagian pencacah masukan ke dalam bentuk yangjuga memberikan keluaran untuk tepat untuk dihubungkan kemengontrol fungsi pengukuran rangkaian logic.analog. Time ControlControl Logic Fungsi bagian ini digunakanBagian ini berfungsi untuk memulai danmembangkitkan pulse yang menghentikan pencacah padadiperlukan oleh rangkaian untuk saat pengukuran.perputaran masukan, dihitungdan mengontrol fungsi Voltmeter dan Pengubahpencacah. Analog ke Digital Bagian ini berisi rangkaianMaster Clock impedansi masukan yang tinggi,Rangkaian ini terdiri kristal penyearah, pengubah teganganosilator, pembagi frekuensi ke waktu dual-ramp digunakanuntuk pewaktuan semua untuk pengukuran tegangan danpengukuran. resistansi. Prinsip perubahan tegangan analog ke digital dijelaskan di bawah ini.

Pengubah Analog ke digitalKarena prinsip kerja dari Satu dari metode pengubahrangkaian digital adalah 0 dan 1 analog ke digital yang palingatau ada dan tidak ada tegangan sederhana menggunakan tigamaka untu sinyal analog yang elemen utama yaitu pencacah ,bersifat kontinyu harus diubah pengubah digital ke analog dankedalam bentuk diskrit. Alat ini komparator dirangkai sepertidinamakan pengubah analog ke gambar 2-93. . Untukdigital atau ADC (Analog to digital kesederhanaan kontrol logikaconverter). dihilangkan dari diagram. clock Counter 4 bit Keluaran digital 8 42 1 Reset A3 A2 Keluaran komparator A1 =1 bila Va= Vb Ao - Vb Pengubah Digital + ke Analog (DAC)Masukan Sampel Vaanalog & hold Gambar 2-93 Pengubah analog ke digitalPada siklus awal counter direset AND enable mengikuti pulsa-pulsasehingga memberikan keluaran clock yang masuk pencacah.nol. Demkian juga keluaran Pencacah menghitung diawali daripengubah digital ke analog Vb = 0 nol. Setiap menghitung keluaranvolt, ini diaplikasikan pada salah tegangan pengubah digital kesatu masukan komparator. analog Vb bertambah satu tanggaTegangan analog masukan (Gambar 2-94). Ini akan berlanjutdiberikan melalui rangkaian sampai tangga bentuk gelombangsampel hold keluarannya Va melampuai nilai tegangan sinyaldiumpankan pada masukan lain analog Va, pada saat inilahdari komparator. Sepanjang keluaran komparator nol gerbangtegangan analog Va masih lebih disable dan menghentikanbesar dari Vb keluaran komparator perhitungan pencacah.akan berlogika 1 dan gerbang

6 Keluaran5 pencacah 0101432100 12345 67Gambar 2-94 Bentuk gelombang pencacah pengubah analog ke digitalUnit resistansi dan kapasitansi Hubungan pengawatan antar blok tergantung fungsi yang akanTerdiri dari sumber arus dibangun.Pengawatan tergantungdigunakan untuk pengukuran fungsi yang diinginkan.resistansi dan kapasitansi, jugarangkaian yang diperlukan untukmengubah kapasitansi ke dalamfungsi waktu. control Display logic MemoryAttenuattor Input wave Pencacah shaper Master clockGambar 2-95. Meter digital

2.5.2. Spesifikasi Digital MultimeterAda beberapa paremeter Dalam praktek digit ke 4multimeter digital yang dapat biasanya tepat menunjuk hanyadijadikan sebagai dasar penilaian 0 atau 1, yang ditempatkan padakualitas meter. Parameter tersebut kiri atau digit aktif. Iniantara lain : mengijinkan kira-kira 999 sampai 1999 overlap secara bebas. Dan1. Resolusi Meter Digital ini disebut ‘over ranging’. Type Banyaknya posisi digital yang display demikian disebut dipakai pada suatu meter digital sebagai display 3½ digit. menentukan nilai resolusi. Jadi Resolusi suatu meter digital, display 3 digit pada volt meter bagaimanapun ditentukan oleh digital (DVM) untuk cakupan 0 – banyaknya digit yang aktif 1 V, akan mudah menunjukkan penuh. nilai dari 0 sampai 999 mV, dengan kenaikan atau resolusi terkecil sebesar 1 mV.Jika n = banyaknya digit penuh (perubahan 0-9) resolusinya sebesar 1n10Maka suatu display 4 digit mempunyai sebuah resolusi sebesar§¨ 1 ·¸ 4 atau 0,0001 atau 0,01 persen. Resolusi ini juga dianggap© 10 ¹sebagai satu bagian dalam 10.000.2. Sensitivitas Meter Digital 3. Spesifikasi Akurasi Meter Sensitivitas adalah perubahan Digital terkecil dari suatu input meter digital yang mudah dilihat. Akurasi biasanya dinyatakan Dengan demikian sensitivitas merupakan tegangan terendah sebagai persentase dari dari skala penuh dikalikan oleh resolusi alat ukur (meter). pembacaan ditambah Sensitivitas s = (f.s)min x R. Dimana (f.s)min = nilai terendah persentase dari skala penuh, dari skala penuh alat ukur dan R = Resolusi yang ditulis bagian persentase dari skala sebagai desimal. penuh sering diberikan dalam bentuk digit. Apabila bekerja digit ditunjukkan pada signifikasi digit terkecil (LSD).

Contoh kasus 1a. Berapa resolusi dari display 3½ digit ?b. Cari resolusi alat ukur 3½ digit pada cakupan 1 V (berapa pabrik dapat menentukan cakupan seperti 2V dari 3½ digit dapat mencacah sampai 1999 mV.c. Cari resolusi alat ukur untuk cakupan 10V ?Penyelesaian : 11Angka digit penuh pada 3½ digit = 3 jadi % resolusi = = = 10 n 1030,001 (0,1%).Jadi meter (alat ukur) tidak dapat membedakan antara nilai yangdibedakan dari yang lain bila kurang dari 0,001 skala penuh.a. Pembacaan skala penuh 1.000 resulusi pada cakupan 1V = 1x0,001 = 0,001 V jadi dalam cakupan 1V, ini tidak akan dapat membedakan antara pembacaan yang berbeda kurang dari 0,001 V.b. Pembacaan skala penuh 10V ini akan terjadi kesalahan baca kurang dari 0,01 V (tidak dapat membedakan perbedaan kurang dari 0,01V).Contoh kasus 2Sebuah voltmeter 4½ digit digunakan untuk mengukur tegangan.a. Berapa resulusinya ?b. Berapa penunjukan untuk mengukur 12’98 pada cakupan 10V ?c. Berapa pula jika 0,6973 didisplaykan pada cakupan 1V ?d. Berapa akan didisplay 0,6973 pada cakupan 10V ?Penyelesaian :a. Pada digit penuh, 4½ digit terbaca 4 angkaJadi resulusi = 1 = 0,0001 atau 0,01 % 10 4b. Bila ada 5 digit ditempatkan dalam 4½ digit didisplay, maka 12,98 Vakan didisplay sebagaimana 12,980 pada skala 10 Vc. Resulusikan lagi pada cakupan 1 V = 1 x 0,0001= 0.0001 V.Maka cakupan 1V akan terbaca pada desimal ke 4, disini 0,6973 Vakan didisplay pada 0,6973 dalam cakupan 1 V.d. Resulusikan lagi pada cakupan 10 V =10 x 0,0001=0.1 mV.Maka pada cakupan 10V akan terbaca hanya desimal ke 3.Digit 3 dalam desimal yang ke 4 akan hilang. Digunakan cakupanpendekatan, yaitu 1 V,digit 3 dapat diterima dalam pembacan.

Contoh kasus 3Spesifikasi ketepatan 3½ digit DVM adalah ± 5% pada pembacaan ± 1digit.a. Kemungkinan apa yang terjadi pada kesalahan Volt, apabila pada instrumen terbaca 5,00 V pada cakupan 10 V?b. Apa yang mungkin terjadi kesalahan pada Volt, apabila terbaca 0.10 V pada cakupan 10 ?c. Berapa persenkah pembacaan kesalahan ini yang diperbolehkan ?Penyelesaian :a. 0,5% terbaca = 0,005 x 5,00 = 0,025 didisplay untuk pembacaan 5,00 V Pada skala 10 V pada treter 3½ digit adalah 05,00 dengan kedudukan 4 digit. Digit pada LSD bernilai 0.01.Jadi kemungkinan kesalahan total adalah 0,025+0,01 = 0,035 V.b. Jika pembacaan 0,10 V pada cakupan 10 V kita peroleh ± 5%, pembacaannya = 0,005 x 0,10 = ± 0,0005 V ± 1 digit = 0,01 V x Kemungkinan kesalahan seluruhnya = ± 0,0105c. Persen kesalahan adalah = 00105 10,5 % 0,100 Ini adalah suatu kesalahan besar dan mendemostrasikan bahaya yang terpadu dalam pembacaan skala yang rendah. Tabel 2-10. Spesifikasi multimeter digital Pengukuran tegangan DC indikasi polaritas otomatis Resistansi input 11,1 M? Cakupan pengukuran 199,9 mV sampai 199 Volt akurasi ± 0,1 % Deviasi skala penuh (fsd) ± 0,2 % dari pembacaan Pengukuran tegangan AC Impedansi input 10 M ? paralel dengan kapasitor 25 pF Cakupan pengukuran 199,9 mV sampai 199, Volt akurasi ± 0,1 % pengukuran harga rata -rata dikalibrasi rms Deviasi skala penuh ± 0,5 % dari pembacaan Pengukuran frekuensi Cakupan frekuensi 50 Hz sampai 10kHz ± 1 % 50 sampai 50 kHz ± 5 % Pengukuran resistansi Cakupan pengukuran 1,999 K ? sampai 1,999 M? akurasi ± 0,1 % fsd dan ± 0,5 % dari harga pembacaan Pengukuran kapasitansi Cakupan pengukuran 1999 pF sampai 1,999 —F akurasi ± 0,1 % fsd dan ± 0,5 % dari harga pembacaan Penghitung waktu Cakupan frekuensi 0 sampai 5 MHz Interval perioda min 20 —s

2.5.3. Prinsip Dasar Pengukuran 2.5.3.1. Voltmeter Digital voltmeter (DVM) kombinasi rangkaian integrator. Pada saat siklus pengukuran menggunakan sebuah pengubah dimulai kapasitor C1 melakukan pengosongan muatan. Tegangan tegangan analog ke digital (ADC) masukan integrator dihubungkan ke masukan tegangan negatip (- kemudian tegangan masukan DC V1), sehingga kapasitor C1 mulai mengisi dengan arus – (V1/R1). diolah menjadi bentuk biner yang Sementara itu keluaran integrator V01 mulai naik meninggalkan nol dikodekan dalam decimal (BCD). dan pencacah mulai menghitung pulsa clock dari pembangkit sinyal Kebanyakan voltmeter digital atau clock 100 KHz. Pengisian muatan C1 berlangsung sampai digital multimeter menerapkan perhitungan pencacah mencapai 2000 ( misal untuk 2K/100K atau integrator dual-slope sebagai 20ms). Pada akhir perioda ini beda tegangan kapasitor C1 akan rangkaian ADC, karena DVM dual- menjadi sama dengan slope atau DMM relative lebih tahan terhadap nois tegangan masukan, juga kesalahan kecil. Dalam sistem DMM dengan pengubah analog ke digital dual ramp (atau dual slope) yang banyak digunakan ditunjukkan pada gambar 2-94. Penguat Op Amp A1, R1 dan C1 merupakan Vc = (Vi T1) / (R1C1) ……………………………….. (2 - 19 ) Jadi V1T1 = Vref T2 atau Vi = (T1/T2) Vref Peraga Pembacaan Decoder saklarEin V- 1 R1 Pembangkit Penghitung clock2 B D E A Intgtr Store Pembagi 3 Ref pos A1 Control :2 V+ Com p logic A2 C1 a. Sistem Pengukuran tegangan

20 msApewaktuan t1 T1 0 T2 t2 Vy BKeluaranIntegrato rKeluaran DKomparator Store E b. Bentuk bentuk teganganGambar 2-96. Sistem pengukuran tegangan (Hai Hung Chiang : 1976)Kondisi nol volt diindera oleh Istilah 3 ½ digit atau 4 ½ digitkomparator, hingga menyebabkancontrol logic mensaklar masukan untuk produk DVM atau DMM,kapasitor ke tegangan nol(ground) hal ini dimaksudkan didasarkan pada fakta bahwa nilaiuntuk mencegah terjadinyaperubahan muatan pada digit tertinggi hanya 0 atau 1,kapasitor.Pada saat yang sama control sementara untuk semua digit yanglogic memberi komando padapencacah untuk menyimpan hasil lain dapat berada antara 0 dan 9.perhitungan. Tegangan referensidapat dipilih untuk mendapatkan Terminologi demikiancakupan pengukuran yang tepat.Misalnya tegangan referensi 2 V, menunjukkan bahwa meter dapatcakupan pengukuran 2 Vmeskipun hanya memungkinkan membaca 100% cakupanuntuk memperagakan nilai dari 0sampai 1,999 V. Pencacah akan pengukuran dari cakupan dasar.selalu menghitung sampaimencapai keadaan semua nol, Misal voltmeter 3 ½ digit membacakemudian siklus pengukurandiulang. 0 – 1,999 mV, sementara cakupan dasar hanya 0 – 999 mV. Jika cakupan ini dilampaui digit 1 (overflow) akan menyala, sebaliknya tetap gelap. Digital voltmeter biasanya memiliki resistansi masukan lebih dari 10 MO dengan ketelitian lebih baik dari ± 0,2% dari harga pembacaan.

2.5.3.2. Ohmmeter Oleh karena itu sistem ini hanya dapat digunakan untuk mengukurSistem pengukuran resistansi R dalam cakupan 100? sampaiditunjukkan pada gambar 2-97. 100K? dengan tingkat ketelitianMetode yang digunakan dengan yang cukup.melewatkan arus pada R yangtidak diketahui besarnya,kemudian diukur besarnyategangan drop pada R tersebut. I tetap VoltmeterR takdiketahuiGambar 2-97. Pengukuran resistansi dengan voltmeter digital2.5.3.3. Pengukuran Frekuensi pembangkit pulsa untukSinyal yang akan diukurfrekuensinya kita hubungkan ke membangkitkan komando storerangkaian input wave shaper ,dalam bagian ini sinyal diperkuat atau reset. Asumsikan bahwaatau dibatasi tergantung besarnyaamplitude sinyal masukan. pencacah telah diatur nol, urutanKemudian sinyal diubah ke dalambentuk (A) gelombang kotak operasinya sebagai berikut.dengan tegangan 5 Vp-p.Frekuensi mater clock (B) Gerbang pencacah dilumpuhkanmempunyai perioda yang samadengan durasi perhitungan yang untuk satu perioda clock dengandipilih. Misalnya jika durasipenguuran dipilih 10 ms, dipilih keluaran dibagi dua. Shaped inputfrekuensi 100Hz. Gerbangpenghitung akan terbuka untuk waveform dihubungkan kewaktu benar, frekuensi clockdibagi dua (C) sebelum diterapkan pencacah sehingga menghitungke gerbang penghitung dan jugauntuk mengontrol rangkaian junlah siklus selama satu perioda clock. Pada akhir perioda sinyal pewaktu berada pada ujung menuju negatip ( C) menyebabkan generator pulsa membangkitkan dua pulsa berturut turut. Pulsa pertama mengkomando (E) pencacah untuk menyimpan dan memperagaan keadaan bagian penghitung. Pulsa kedua (F)

mereset bagian penghitung positip. Dengan demikian makasehingga keadaan nol untuk peraga hasil hitungan akan selaluoperasi pada siklus berikutnya. diupdate sengan frekuensiProses ini akan restart bila sinyal masukan yang konstan dihasilkanpewaktu ( C) kembali berayun ke pembacaan yang stabil. Peraga A D Decoder /Vin Sinus BCD Gerbankotak g Pencacah AND B Store E F Reset Clock Pembagi Pembangkitgenerator frekuen pulsa C Masukan A B C D E FGambar 2-98. Sistem dan bentuk gelombang pengukuran frekuensi

2.5.3.4. Pengukuran Perioda dan Interval WaktuPerbedaan besar antara dan reset sama seperti padapengukuran perioda dan frekuensi pengukuran frekuensi. Periodaadalah penempatan clock pengukuran difasilitasi untukgenerator dan input wave shaper frekuensi rendah dimanaberlawanan seperti ditunjukkan penghitungan menjadi tidakpada gambar. Sebagai pengganti akurat. Misal frekuensi 5Hz diukurjumlah siklus selama satu perioda dengan perioda perhitungan 1 sclock, jumlah pulsa clock selama hanya dapat diukur dengansatu siklus masukan yang ketelitian ± 1 siklus atau ± 20%.diberikan. Sebagaimana Dengan mengukur perioda 200 mspengukuran frekuensi , bentuk ketelitian dapat ditingkatkan.gelombang masukan diubah Dalam kenyataannya keakuratandalam bentuk gelombang kotak dapat diberikan lebih baik dari(A) oleh input wave shaper. pada ± 0,1% tanpa noise padaDeretan gelombang kotak ini bentuk gelombang yang diukur.dibagi dua ( B) dan diumpankan Perbedaan antara fungsipada gerbang penghitung dan ke pengukuran perioda dan waktupulse generator. Keluaran clock adalah perioda diukur secaragenerator juga diberikan ke kontinyu pada sepanjang siklus,gerbang penghitung sehingga sedangkan waktu diukur sebagaipada saat terhalangi masukan, interval antara dua impulse yangpulsa clock (C) diumpankan ke diberikan secara terpisah.pencacah. Fungsi store, display PeragaGambar 2-99. Sistem dan bentuk gelombang Decoder / pengukuran perioda (Hai Hung Chiang : 1976) BCD Clock Gerbang C generator Pencacah Pencacah A B save D E resetMasukan Sinus Pembagi Pembangkit frekuensi pulsa kotak

Masukan A B C D EGambar 2-100. Sistem pengukuran interval waktuPembangkit Gerbang Decoder / clock AND BCD Pencacah Pencacah run store reset Timer control Pembangkitstop pulsa Prime2.5.3.5. KapasitansimeterJika arus I dan tegangan V katerkaitan antara waktu dropkonstan mempunyai hubungan C tegangan pada kapasitor, diberi= (I t /V), juga kapasitansi C = kt, k muatan dengan sumber arusadalah konstanta dan t waktu. konstan, mencapai level teganganHubungan sederhana ini yang telah ditentukan.memberikan gambaran Implementasi metode inikemungkinan mengukur diilustrasikan pada gambar.kapasitansi dengan membuat

I Decoder / BCD Pembangkit Clock Pencacah C A B Pembagi frekuensi Tegangan d/dt acuan komparator Pewaktuan 20 msPewaktuan Tegangan A acuan B CKeluarankomparator store Gambar 2-101. Sistem dan bentuk gelombang pengukuran kapasitansi (Hai Hung Chiang : 1976)

2.5.4. Petunjuk Pengoperasian1. Pengukuran Tegangan DCx Selektor ditempatkan pada posisi tegangan DCx Colok colok merah pada meter positip dan colok hitam pada polaritas negatip.x Cakupan batas ukur dipilih tertinggi bila pembatas cakupan tidak otomatis.x Setelah yakin semua benar power meter di onkan. 2. Pengukuran Tegangan AC * Selektor di tempatkan pada posisi tegangan AC. * Cakupan batas ukur dipilih pada posisi terbesar jika pembatas cakupan tidak otomatis. * Colok merah ditempatkan pada polaritas positip dan hitam pada negatip. * Bila sudah yakin benar, baru power di onkan. * Satuan diperhatikan agar tidak salah dalam membuat data pengukuran. Gambar 2-102. Macam-macam m eter digital3. Pengukuran Ohmmeter* Selektor di tempatkan pada posisi Ohmmeter.* Colok merah ditempatkan pada polaritas positip dan hitam pada negatip.* Bila sudah yakin benar, baru power di onkan.* Satuan diperhatikan agar tidak salah dalam membuat data pengukuran.

4. Fungsi Lain-lainSelain sebagai AVO meter tiap multimeter mempunyai variasipengukuran yangberbeda-beda. Secara umum penggunaanmultimeter digital dengan langkah sebagai berikut :x Sisipkan probe ke dalam hubungan yang benar sesuai fungsinya. Langkah ini diperlukan karena kemungkinan ada sejumlah hubungan berbeda yang dapat digunakan.x Atur saklar pada jenis pengukuran dan cakupan pengukuran yang benar. Pada saat memilih cakupan yakinkan bahwa telah diantisipasi pada cakupan maksimum. Cakupan pada multimeter digital dapat direduksi bilamana diperlukan. Oleh karena itu dengan pemilihan cakupan yang terlalu tinggi dapat mencegah pembebanan meter.x Mengoptimumkan cakupan pengukuran untuk mendapatkan pembacaan yang baik.Pada pembacaan yang lengkap lebih bijaksana diperhatikantempat probe dalam soket pengukuran tegangan dan atur cakupantegangan maksimum. Cara ini aman jika meter dihubungkan tanpamemikirkan cakupan yang digunakan sepanjang harga maksimumbesaran yang diukur dibawah cakupan maksimum meter.2.5.5. Mengatasi Gangguan Kerusakan1. Peraga Mati 2. Peraga Secara Permanen Overx Dilakukan pengecekan polaritas rangebaterai kemungkinan salah x Kemungkinan titik acuan opendalam pemasangan. x Kemungkinan polaritasPengawatan hubungan peraga tegangan 9V salah pasangdan periksa meter. x Tegangan masukan melebihix Dilakukan pengecekan baterai cakupan pengukuranapakah masih dalam kondisi x Tegangan common modebaik. melampauix Dilakukan pengecekan peraga, x Meter mungkin jatuh, terpukuldiuji secara tersendiri. lakukan pengetesan tersendiri.3. Peraga secara intermitten over 4. Hasil pembacaansemua logik rendah rangex Titik acuan kemungkinan open x Kaki common mungkinx kemungkinan sinyal masukan terground mengambang x Tegangan acuan tidak terhubung dengan baikx masukan tegangan bukan dc x potensiometer pengatur penguatan tidak baik

5. Peraga tidak dapat dibaca 000 6. Tidak siap pembacaan * sistem pengawatan loop power* masukan tidak mungkin 0.0 V* kemungkinan loop pengawatan terhubung griundsinyal input terhubung grond * sumber daya regulasi jelek x sinyal input berlebihan x Terdapat medan magnit yang kuat disekitar meterPerkembangan Multimeter DigitalDMM dengan selektor DMM cakupan otomatisGambar 2-103. Multimeter digital dengen selektor dan otomatis

Multimeter Digital Otomotif Meliputi : Sensor tes, pengetesan ground, baterai, alternator, tes sistem pengisian, Pengukuran RPM Multimeter Otomotif Akurat untuk mengukur RPM 2- dan 4- stroke Mesin otomotif 1 – 8 silinder dengan menggunakan pick up induktif Digital multimeter cakupan otomatis 41 tes cakupan oto power off Pengukuran frekuensi, duty cycle Digital multimeter cakupan otomatis15 fungsi dan 32 otorange295A Gambar 2-104. Macam-macam multimeter digital di pasaran

BAB 3 LCR METERTujuan Pokok Bahasan :1. Memahami prinsip dasar 1. Prinsip dasar pengkuran LCR pengukuran RCL metode jembatan 2. Meter jembatan seimbang keseimbangan.2. Memahami tindak keselamatan Cara Penggunaan dan Perawatan pemanfaatan LCR meter LCR meter3. Melakukan pembacaan hasil pengukuran komponen R,C,L dengan meter LCR meter3.1. Prinsip Dasar Pengukuran Komponen LCR3.1.1. Prinsip pengukuran ResistansiPrinsip dasar pengukuran resistor galvanometer. Jempatandengan LCR-740 Bridge adalah wheatstone dikatakan setimbangJembatan WHEATSTONE. apabila beda tegangan padaJempatan wheatstone mempunyai galvanometer adalah nol volt,empat lengan tahanan, sebuah berarti disini tidak ada arus yangsumber ggl dan sebuah detector mengalir melalui galvanometer.nol yang biasanya berupa A I1 I2 E R1 R2 C GD I3 R3 R4 I4 B Gambar 3 – I Jembatan Wheatsonelni terjadi apabila tegangan C ke ke B sama dengan tegangan dariA sama dengan tegangan dari D D ke B. Dalam hal ini dapatke A, atau jika tegangan dari C dituliskan:I R I R ( 3 – 1 )1 1 = 2 2...............................................................Jika arus galvanometer menunjuk nol, maka :

I1=I 3= E ( 3 – 2 )--------------------------------------- R1+ R3I2=I 4= E ( 3 – 3 )--------------------------------------- R2+ R4Dengan mensubstitusikan persamaan ( 3 – 2 ) , ( 3 – 3 ) dan (3 – 1 ),maka didapatkan :I1 E /(R1+R3) = E / (R2+R4)I2I1 R2 + R4 = R1 + R3I2I1 ( R 1 + R 3 ) = I 2 ( R 2 + R 4 )Jika I2 dari persamaan (3 -1) dimasukam, didapatkan : I1 R1 I1 ( R 1 + R 3 ) = . R2 + R4 R2 I1 R1 + I1 R3 = I1 R1 + I1R1R4 I1R2R3 = I1R1R4 R2 R2 R3 = R1 R4 ...................... ( 3 – 4)Persamaan 3 – 4 merupakan salah satu dari tahanannya tidakbentuk kesetimbangan jembatan diketahui dan salah satuWeatstone. Apabila ketiga tahanannya tidak diketahui misaltahanan tersebut diketahui dan R4 = Rx , maka : Rx = R2 R3 .......(3 – 5) -------- R1R3 disebut lengan standar jembatanR1 dan R2 disebut lengan – lengan pembanding


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook