Bab //. Protozologi 151Patologi dan Gejala Klinis kutan yang destruktif. Natrium antimo- Masa tunas penyakit ini berlangsung nium tartrat dan stibofen dapat digunakanbeberapa hari sampai beberapa bulan. dalam pengobatan secara berturut-turut.Pada porte de 'entree terjadi hiperplasi Amfoterisin B juga mempunyai nilaisel RE yang mengandung stadium amas- terapeutik.tigot. Kemudian timbul makula dan papul;setelah itu papul pecah dan terjadi ulkus. Antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri.Parasit yang keluar bersama sekret ulkusmenyebabkan ulkus barn atau granuloma. EpidemiologiSaluran limfe tersumbat dan terjadilah Di daerah endemi penyakit terbatasnekrosis. lnfeksi sekunder oleh bakteri di daerah pinggiran hutan dan banyakmerupakan penyulit, sehingga terjadi terdapat pada orang dewasa laki-laki yangdestruksi tulang rawan pada hidung atau bekerja di hutan, sedangkan di Braziltelinga. Penyakit ini berlangsung ber- sepertiga penderitanya adalah anak-anak.tahun-tahun dan bila tidak diobati dapat Diduga, hospes reservoar adalah binatangsembuh sendiri. Ulkus dapat sembuh liar. Anjing kadang-kadang mengandungsendiri dengan meninggalkan parut. parasit ini tetapi tidak menimbulkan ke-Lesi yang terjadi pada tipe uta, sama lainan pada tubuh binataµg tersebut.bentuknya dengan tipe Meksiko, hanya Di Tunisia penanggulangan leisma-predileksi pada telinga kurang dan jarang niasis kulit dilakukan dengan membasmimenghinggapi selaput lendir. Masa tunas · koloni gerbil (hospes reservoar) dan meng-pada tipe Espundia adalah 2-3 bulan dan hilangkan sumber makanan gerbil denganbiasanya lesi pertama terjadi pada kulit membuang semak-semak serta mencegahdan mungkin juga terdapat di selaput pertumbuhannya kembali dengan caralendir. Setelah ± 1 tahun terjadi lesi menanami pohon di tempat tersebut. Disekunder yang dapat menyebabkan cacat. Peru penanggulangan leismaniasis kulit meliputi pemakaian insektisida di daerahDiagnosis perumahan dan sekitarnya yang merupakan Diagnosis ditegakkan dengan: 1) fokus transmisi, serta memakai pakaian,menemukan parasit dalam sediaan apus gelang, topi yang telah dicelup dalamatau sediaan biopsi dari tepi ulkus; 2) pem- repelen.biakan dalam medium NNN; 3) reaksiimunologi. TrypanosomaPengobatan Pada genus Trypanosoma terdapat tiga spesies, yang dapat menyebabkan penyakit Terapi intravena dengan etilstibamin pada manusia, yaitu Trypanosoma rhode-harus dilakukan dengan segera setelah siense, Trypanosoma gambiense dan Trypa-diagnosis dibuat, mengingat Iuka muko-
152 Parasitologi Kedokteran .nosoma cruzi. Penyakit yang disebabkan macam, yaitu bentuk panjang (32 mikron)oleh ketiga spesies tersebut, yaitu tripano- dan bentuk pendek (16 mikron) yang tidaksomiasis, tidak ditemukan di Indonesia. mempunyai fiagel. Oleh karena itu parasit ini disebut mempunyai sifat polimorf. Trypanosoma rhodesiense dan Stadium tripomastigot hidup di luar sel Trypanosoma gambiense (ekstraselular) dalam darah, limpa, kelenjar limfe, cairan otak dan di otak. ParasitHospes dan Nama Penyakit ini berkembangbiak secara belah pasang longitudinal dan dalam darah tampak bentuk Manusia merupakan hospes dari ke- yang · membelah. Dalam tubuh Glossina,dua spesies parasit ini. Hospes reservoar stadium tripomastigot yang terisap denganTrhodesiense adalah binatang liar seperti darah berkembang-biak di usus tengahantilop dan hospes reservoar Tgambiense dan usus belakang (midgut dan hindgut)adalah binatang peliharaan seperti sapi, secara belah pasang longitudinal. Sesudahbabi, kambing dan sebagainya. Lalat 15 hari tampak bentuk langsing (pro-Glossina berperan sebagai hospes perantara. ventricular form) yang membelah lagiPenyakitnya disebut tripanosorniasis A:frika kemudian bermigrasi melalui esofagus,atau sleeping sickness. faring, mulut, untuk kemudian masuk ke dalam kelenjar ludahnya. Dalam kelenjarDistribusi Geografik ludah, parasit ini melekat pada epitel dan berubah menjadi stadium epimastigot. Kedua spesies ini ditemukan di daerah Stadium epimastigot berkembangbiak ber-Afrika tropik, yaitu antara garis lintang kali-kali kemudian berubah menjadi stadiumutara 15° dan garis lintang selatan 18°. tripomastigot metasiklik yang masuk keT rhodesiense terdapat di bagian timur dan saluran kelenjar ludah, lalu ke probosis danTgambiense di bagian tengah dan barat. dari sini dapat ditularkan kepada manusia. Untuk Tgambiense, lalat menjadi infektifMorfologi dan Daur Hidup sesudah 20 hari, sedangkan untuk Trhode- siense sesudah 14 hari. Antara spesies Trhodesiense danTgambiense tidak terdapat perbedaan Infeksi terjadi dengan tusukan lalatmorfologi . Glossina yang mengandung stadium tripo- mastigot metasiklik, yaitu sebagai bentuk Pada manusia, kedua spesies tersebut infektif. Cara penularan ini disebut anteriorterdapat dalam stadium tripomastigot yang inoculative.hidup dalam darah. Bentuk ini ada dua
Bab II. Protozologi 153 Manusia dan hospes reservoar stadium tripomastigot 1 1Stadium tripomastigot Stadium tripomastigotmetasiklik Lalat Glossina stadium tripomastigot i Stadium epimastigot _ _ _ _ _ __,Bagan 6. Daur Hidup T.gambiense I T.rhodesiensiPatologi dan Gejala Klinis menyebabkan meningitis, 'ensefalitis dengan gejala sakit kepala yang berat, kelainan Pada porte d'entree, parasit berkem- motorik, apatis, letargi, koma dan berakhirbangbiak di sela-sela jaringan di bawah dengan kematian. Perbedaan pentingkulit dan dalam waktu Iqra-kira satu minggu antara infeksi T.rhodesiense dan T.gam-timbul syanker tripanosoma. Stadium tripo- biense ialah: 1) T.rhodesiense sangatmastigot masuk ke pembuluh darah dan virulen, penyakitnya akut sehingga pende-terjadi parasitemia. Pada penduduk asli, rita meninggal dalam waktu yang singkatmasa ini di daerah endemi berlalu afebril, sebelum gejala otak tampak; 2) T.gam-sedangkan penduduk pendatang mengalami biense, penyakitnya menahun dan sesudahdemam. Timbulnya demam disebabkan satu tahun, penderita dapat meninggaloleh parasit yang menyerang kelenjar dengan gejala otak.limfe. Kelenjar limfe menjadi besar dannyeri. Hal ini nyata sekali pada daerah Diagnosisservikal belakang yang disebut gejalawinterbottom. Juga terjadi pembesaran Diagnosis ditegakkan dengan menemu-kelenjar limfe yang lain seperti di daerah kan parasit: 1) secara langsung dalamketiak dan inguinal. Selain itu terjadi pula sediaan darah atau cairan otak; 2) dalamhepatosplenomegali; penderita sakit berat biopsi kelenjar dan pungsi sumsum tulang;dan dapat meninggal. Pada stadium ber- 3) secara imunologi dengan zat antiikutnya, parasit dapat masuk ke otak dan fiuoresen.
154 Parasitologi KedokteranPengobatan kadang dijumpai kesulitan lain, misalnya tidak ada air untuk minum (jauh dari Pengobatan pada penyakit tidur sumber air/sungai), sehingga kehidupanAfrika biasanya berhasil baik bila dimulai menjadi lebih sulit. Di Indonesia terdapatpada permulaan penyakit (infeksi dini), Tevansi yang dapat menyebabkan penyakityaitu pada stadium darah-limfe. Untuk surra pada binatang. Hospes perantaranyaitu dapat dipakai suramin atau pentamidin. ialah lalat Stomoxys calcitrans atau lalatBila susunan saraf sudah terkena, dapat kandang.dipakai triparsamid oleh karena dengansuramin atau pentamidin kurang baik Trypanosoma cruzihasilnya. Hospes dan Nama Penyakit Obat yang tersedia umumnya toksikuntuk manusia, dan beberapa strain parasit Manusia merupakan hospes parasitmenjadi resisten terhadap obat tersebut. ini dan hospes reservoar adalah binatangUntuk itu dapat dipakai melarsopol: Mel B peliharaan (anjing dan kucing) atau bina-(arsobal). tang liar (tupai, armadillo, kera dan lain- lain). Triatoma berpera~ sebagai hospesEpidemiologi perantara. Penyakit yang disebabkan oleh Trho- Penyakitnya disebut tripanosomiasisdesiense sangat jarang, tetapi penting Amerika atau penyakit Chagas.karena penyakit ini sangat berbahaya..Hospes perantaranya ialah lalat Glossina Distribusi Geografikmorsitans yang hidup di daerah padangrumput (savanah). Baik lalat jantan mau- . Penyakit ini ditemukan di Amerikapun betina dapat menularkan penyakit. Pada Selatan, Amerika Tengah dan Amerikatripanosomiasis rodesiense hospes reservoar Serikat (Corpus Christi, Texas).penting karena penularan terjadi dari hospesreservoar melalui lalat ke manusia. Morfologi dan Daur Hidup Hospes perantara untuk Tgambiense Di badan manusia, parasit m1ialah lalat Glossina palpalis yang terdapat terdapat dalam dua stadium yaitu stadiumdi daerah dataran rendah dengan hutan tripomastigot dan stadium amastigot.yang lebat dan keadaan lembab. Peran Stadium tripomastigot hidup di luar selhospes reservoar Tgambiense tidak penting (ekstraselular) dalam darah dan tidak ber-oleh karena penyakit ditularkan dari kembangbiak, sehingga di dalam darahmanusia ke lalat, kemudian ke manusia tidak ditemukan bentuk yang membelah.lain. Pengawasan terhadap penyakit ini Parasit ini panjangnya 20 mikron dan me-sulit dilakukan oleh karena penduduk nyerupai huruf\"C\" atau huruf\"S\" denganAfrika pada umumnya sering berpindah kinetoplas yang besar.tempat (nomad). Bila penduduk pindah kedaerah yang tidak ada vektomya, kadang-
Bab II. Protozologi 155 Stadium amastigot, yang besamya ubah menjadi stadium amastigot danhanya 2-3 milaon, terdapat intraselular membelah. Banyak makrofag yang di-dalam sel RE dan berkembangbiak secara serang, sehingga terbentuk suatu granu-belah pasang longitudinal. Setelah penuh, loma (chagoma) yang dapat membendungsel RE pecah dan stadium amastigot me- aliran limfe. Bila hal ini terjadi padalalui stadium promastigot berubah menjadi mata, timbul edema kelopak mata padastadium epimastigot, kemudian menjadi salah satu mata (edema unilateral) yangstadium tripomastigot yang masuk kem- disebut gejala Romana. Melalui stadiumbali ke dalam darah. Stadium amastigot promastigot dan epimastigot, parasit iniditemukan dalam sel RE limpa, hati, masuk ke aliran darah dan berubah men-kelenjar limfe, sumsum tulang, sel otot jadi stadium tripomastigot. Kemudianjantung dan sel otak. Bila Triatoma meng- terjadi parasitemia yang memberi gejalaisap darah seorang penderita tripancso- toksik. Parasit masuk ke alat-alat dalammiasis, stadium tripomastigot dan stadium yang mengandung sel RE, sehingga timbulamastigot berubah menjadi stadium epi- gejala splenomegali, hepatomegali danmastigot dalam usus tengah (midgut), limfadenopati; juga terjadi kelainankemudian stadium epimastigot ini berkem- pada sumsum tulang, karena penuh denganbangbiak secara belah pasang longitu- parasit. Penderita sakit berat, demam, dandinal dan bermigrasi ke bagian posterior sering ada gejala jantung, sehingga penderita(hindgut) untuk berubah menjadi stadium meninggal pada stadium akut. Hal initripomastigot metasiklik yang merupakan biasanya terjadi pada anak. Pada orangbentuk infektif. Siklus ini berlangsung dewasa penyakitnya dapat menahun.selama kira-kira 10 hari. Diagnosis Waktu menusuk orang lain untukmengisap darahnya, Triatoma mengeluar- Diagnosis ditegakkan dengan: 1) me-kan pula sedikit tinjanya yang mengan- nemukan parasit dalam darah pada waktudung bentuk infektif dan diletakkan pada demam atau dalam biopsi kelenjar limfe,kulit. Oleh karena tusukan terasa gatal, limpa, hati dan sumsum tulang (stadiummaka orang menggaruk sehingga parasit tripomastigot dan stadium amastigot), 2)masuk ke dalam Iuka dan terjadilah infeksi. menemukan parasit pada pembiakan dalamCara infeksi ini disebut posterior conta- medium NNN (stadium epimastigot), 3)minative. Parasit dapat pula masuk melalui xenodiagnosis, dengan percobaan seranggakulit yang utuh, misalnya melalui selaput Triatoma atau Cimex, 4) ada beberapa ujilendir mata atau kulit bayi yang utuh. imunodiagnostik yang telah dikembang- kan untuk mendeteksi zat anti terhadapPatologi dan Gejala Klinis Tgambiense antara lain: Pada porte d 'entree stadium tripomas- 1. Uji aglutinasi kartu (Card Agglutinationtigot metasiklik dikelilingi oleh makrofag Test for Trypanosomiasis atau CATT)kemudian masuk ke dalamnya dan ber- yang banyak digunakan di lapangan.
156 Parasitologi Kedokteran Manusia dan Hospes reservoar! Stadium tripomastigot Stadium amastigot (ekstraselular) (intraselular)Stadium tripomastigot Stadium tripomastigot metasiklik Triatoma '----------~... Stadium tripomastigot Stadium epimastigot Bagan 7. Daur Hidup T.cruzi2. ELISA untuk mendeteksi antigen tripa-· obat yang dapat menghancurkan parasit nosoma di dalam serum dan cairan yang berada dalam sel jaringan. Primakuin serebrospinalis. merupakan obat yang terbaik untuk membasmi tripomastigot dalam darah,3. Card Indirect Agglutination Test (CIAT) dengan demikian mencegah invasi lebih yang merupakan modifikasi ELISA lanjut ke dalam jaringan. Selain itu juga dengan uji aglutinasi lateks. digunakan nitrofurans dan amfoterisin B. Reaksi rantai polimerase merupakan Pada tikus kombinasi obat antimikosiscara yang cukup sensitif dan spesifik yang golongan azol dengan terbinafin selamasedang dikembangkan untuk mendeteksi 14 hari memberikan kesembuhan 100%.DNA tripanosoma di dalam otak penderitayang meninggal akibat ensefalopati pasca Percobaan in vitro menunjukkan hasilpengobatan serta DNA di dalam kelenjar yang baik dapat dicapai oleh pengobatanair liur dan lambung lalat tse-tse. kombinasi antara lovastatin, azol dan terbinafin.Pengobatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengobatan terhadap penyakit ini pengobatan radikal yang membasmi semuatidak memuaskan, oleh karena belum ada tripanosoma dari susunan saraf pusat dapat mencegah ensefalopati pasca peng- obatan.
Bab II. Protozologi 157Epidemiologi Daftar Pustaka Hospes reservoar selalu merupakan 1. Neva FA, Brown HW. Basic Clinicalsumber infeksi dan cara pencegahan dapat Parasitology. Sixth Edition. Prentice Halldilakukan dengan memberantas vektomya International Editions, 1994.yaitu Triatoma dan melindungi manusiadari gigitannya. Hospes perantaranya adalah 2. Gandahusada S. Prevalensi protozoa ususTriatoma iefestans, Rhodnius prolixus pada sampel tinja di Jakarta selama 6 tahundan Panstrongylus megistus yang hidup di terakhir. Medika 1991; 6:431-5.sela-sela dinding rumah yang terbuat daripapan atau batu. Pengawasan bank darah 3. Cross IB. Recent advances in humanjuga merupakan upaya yang dapat men- protozoan parasites of the gastrointestinalcegah timbulnya infeksi pada manusia. tract. Proceedings of the 6'h International Congress of Parasitology 1986: 151-8. 4. Tropical Disease Research Progress 1991- 1992, eleventh programme report. WHO, Geneve, 1993; 57 :91.
158 Parasitologi Kedokteran SPOROZOAParasit yang termasuk sporozoa ber- epiderniologik yang penting untuk transrnisi kembangbiak secara aseksual (skizo- parasit ini. Penemuan lain pada tahungoni) dan seksual (sporogoni) secara ber- 1980 adalah parasit yang menyebabkangantian. Kedua cara berkembangbiak ini penyakit pada hewan peliharaan, yaitudapat berlangsung dalam satu hospes: ha! Cryptosporidium, juga patogen padaini ditemukan pada coccidia. Pada haemo- manusia dan menyebabkan infeksi opor-sporidia (Plasmodium) diperlukan dua tunistik disertai diare pada penderita AIDS.hospes yang berlainan jenis. Parasit hidup Coccidia lain yang patogen adalah Cyclo-di luar maupun di dalam sel bermacam- spora, menyebabkan diare pada dewasamacam organ vertebrata dan invertebrata. maupun anak yang imunokompeten.Spesies sporozoa yang dapat menghinggapimanusia termasuk: a) coccidia: genus Hospes dan Nama PenyakitEimeria, genus Jsospora dan genus Toxo-plasma; b) haemosporidia: genus Plasmo- Parasit ini hidup pada berbagaidium. mamalia, burung dan ikan, termasuk manusia. Penyakit yang disebabkannya Coccidia disebut koksidiosis. Dalam dua dekade terakhir dike- Distribusi Geografikmukakan berbagai penemuan baru,sehingga beberapa Coccidia menjadi Parasit ini terdapat di seluruh dunia,jelas sebagai patogen pada manusia. Pe- tetapi lebih banyak ditemukan di negerinemuan pertama pada tahun 1970 men- beriklim panas.jelaskan taksonomi parasit yang sudahdikenal sebagai patogen pada manusia Morfologi dan Lingkaran Hidupselama setengah abad, yaitu Toxoplasmagondii adalah Coccidia dan kucing adalah Coccidia digolongkan berdasarkanhospes definitifnya. Juga menjadi jelas bentuk ookista yang khas dan ukuranbahwa dalam dam hidup T.gondii ada besamya yang bervariasi, bentuk dandaur seksual yang mempunyai implikasi jumlah sporoblas serta sporozoit yang berbeda.
Bab fl Protozologi 159 Ookista mempunyai dinding. Sito- Pada genus lsospora, ookista matangplasmanya terdapat satu inti. Inti ookista berisi 2 sporokista yang masing-masing me-membelah dan membentuk sporoblas. ngandung 4 trofozoit. Pada genus Eimeria,Pada perkembangan selanjutnya sporoblas ookista matang berisi 4 sporokista yangmembentuk dinding dan menjadi sporokista. masing-masing mengandung 2 sporozoit.Di dalam sporokista dibentuk sporozoit. Eimeria Coccidia hidup dalam sel epitel ususkecil. Dalam sel ini te1jadi siklus asek- Hospessual, yaitu skizogoni. Ookista yang berisisporokista ditemukan dalam tinja. Hospes parasit ini adalah binatang. Bila sporokista matang tertelan oleh Misalnya Eimeria clupearum hidup dalamhospes, di rongga usus halus dindingnyaakan pecah dan keluarlah sporozoit yang hati ikan haring dan Eimeria sardinaeberbentuk lonjong dan kecil. Sp()rozoitakan masuk ke sel epitel usus halus dan dalam ikan sardin.menjadi trofozoit. Trofozoit dalam selepitel usus halus membesar sampai hampir Pada manusia kedua parasit ini hanyamengisi seluruh sel, kemudian intinyamembelah menjadi banyak (skizon), di- sebagai passant. Banyak spesies Eimeriaikuti oleh pembagian protoplasma, sehinggaterbentuk merozoit. Bila skizon matang lain yang patogen bagi binatang peliharaanpecah, merozoit memasuki sel hospeslain, tumbuh menjadi trofozoit dan mulai seperti ayarn, burung, kambing, sapi danlagi dengan skizogoni sampai beberapakali. Sebagian merozoit setelah menjadi babi. E.peiforans terdapat dalarn epitel usustrofozoit mulai dengan proses sporogoni.Pada proses ini dibentuk gametosit dalam kelinci. ·sel epitel usus halus. Sebagian trofozoitmembentuk makrogametosit dan sebagian Isosporamembentuk mikrogametosit. Satu makro-gametosit berkembang menjadi satu makro- Hospes dan Nama Penyakitgamet, sedangkan satu mikrogametositberkembang menjadi beberapa mikro- Hospes Jsospora kebanyakan padagamet. Setelah makrogamet dibuahi oleh burung sedangkan lsospora belli adalahmikrogamet, terbentuk zigot yang disebut rnanusia. 1Penyakitnya disehut isosporiasis.ookista, setelah pembentukan dindingookista. Di dalam ookista dibentuk sporo- Distribusi Geografikblas, yang pada perkembangan selanjutnyamenjadi sporokista. Di dalam sporokista Parasit ini mempunyai penyebarandibentuk sporozoit. luas, walaupun jarang ditemukan. Daerah endemi ditemukan di Afrika Selatan, Amerika Selatan, RRC, India, Jepang, Filipina, Indonesia dan pulau-pulau di Pasifik Selatan. Morfologi dan Daur Hidup Hanya diketahui stadium ookista yang bentuknya bujur mernanjang. Ookista 1.belli
160 Parasitologi Kedokteranberukuran 25-33 mikron. Dindingnya lnfeksi terjadi bi la tertelan ookista atauberlapis dua, rata dan tidak berwama, sporokista matang.sitoplasma bergranula dan mempunyaisatu inti. Pada tinja segar ookista I.belli Sporozoit masuk ke sel usus dan ber-terdapat dalam !semua stadium. Ookista kembangbiak secara endodiogeni mem-menjadi matang dalam waktu 1-5 hari. bentuk 2 merozoit sel anak. PembelahanSporokista menghasilkan 4 sporozoit yang aseksual dapat terjadi berulang-ulang.bentuknya memanjang dan mempunyai Parasit hidup di vili usus halus dan jarangsatu inti. pada usus besar, kadang-kadang dapat ditemukan pada kripta atau sel di lamina propna./o.••• · H..uHoU · ••••<.•• ldx .A'~ee trlsi sporozoithttp://www.dpd .cdc govfd / (ii}..'@ Ookista lidak ma- t ~-tang/immatur: berisi @~:f'@ --Y~A ,, Stadium infektifA =Stadium diagnostik Ookista keluar be\"ama tinja Ookista keluar bersama tinja 0SEKSUAL Gambar 19. Siklus Hidup /sospora3
Bab II. Protozologi 161 Beberapa sporozoit dan atau merozoit akibatkan dehidrasi. Demam dan beratakan ke luar dari usus dan masuk ke jaringan badan menurun juga sering ditemukan.ekstraintestinal membentuk stadium kista(hipnozoit) yang dormant. Diagnosis Kelenjar limfe mesenterik adalah Diagnosis dibuat dengan menemu-tempat yang lebih sering terkena, jaringan kan ookista dalam tinja. Metode flotasilain seperti hati, limpa, kelenjar limfe lebih baik untuk sediaan tinja langsungtrakeobronkhial dan kelenjar limfe medias- dan metode konsentrasi sedimentasi lebihtinum dapat juga terinfeksi.2 sensitif daripada sediaan langsung. Dengan pewamaan modified acid-fast, ookistaPatologi dan Gejala Klinis akan berwama merah muda dengan sporo- blast atau sporont bewama merah terang. Masa inkubasi kurang dari 1 minggu. Dengan pewamaan Giemsa, ookista danInfeksi biasanya berlangsung tanpa gejala sporoblast berwama biru pucat. Teknikatau dengan gejala usus ringan. Infeksi safranin-methylene blue menghasilkanberat dapat menimbulkan diare. ookista merah jingga. Pada kasus yang dicurigai tetapi tidak ditemukan ookista Infeksi I. belli dapat menyebabkan pada tinja maka dapat dilakukan aspirasipenyakit yang serius dan fatal. Gejalanya duodenum, duodenal string test dan biopsidapat berupa diare, steatore, sakit kepala, usus halus.demam, malaise, nyeri abdomen, muntah,dehidrasi dan berat badan menurun. Pada Pengobatanbeberapa pasien dapat ditemukan eosino-filia dan tinja biasanya tidak ditemukan Pada kelompok imunokompetendarah. Penyakit sering kronis dan parasit kemoterapi tidak diperlukan, karenadapat ditemukan di tinja atau spesimen penyakitnya dapat sembuh sendiri.biopsi selama beberapa bulan sampai Bila diperlukan obat, pilihannya adalahbeberapa tahun, sering terjadi rekurens. kombinasi trimetoprim (TMP) dan sulfa-Penyakit lebih berat pada bayi dan anak metoksazol/SMX, TMP (160 mg)-SMXmuda dari pada orang dewasa.2 Pada (800 mg) diberikan 4 kali sehari selama 7-pasien imunokompeten diarenya akut, 10 hari.2-4 Untuk anak-anak TMP (5 mg/jarang menjadi berat dan bersifat self- kg)-SMX (25 mg/kg) 2 kali sehari selamalimiting.3•4 Gambaran mikroskopik terlihat 7 hari.3 Kombinasi pirimetamin dan sulfo-atrofi vili dan hiperplasia kripta. Eosinofil namid seperti sulfalen atau fansidar jugamungkin ada pada lamina propria dalam efektif4 Pirimetamin saja juga efektifjumlah besar seperti pada enteritis eosi- pada pasien yang alergi dengan sulfonamidnofilik. Sel plasma, limfosit dan leukosit dengan dosis 75 mg sekali sehari selamaPMN m~ningkat.2 10 hari.2•3 Roksitromisin: 2,5 mg/kgBB se- tiap 12 jam selama 15 hari berhasil untuk I. belli pada pasien AIDS sering me- mengobati pasien AIDS dengan diare olehnyebabkan diare persisten yang sangatcair dan seperti sekretori yang meng-
162 Parasitologi Kedokteraninfeksi Ibelli yang tidak respons terhadap Toxoplasma gondiiTMP-SMX atau pirirnetamin. Pada bebe-rapa kasus pengobatan berhasil dengan Sejarahmetronidazol.2 Pada pasien AIDS diberi-kan profilaksis untuk menghindari relaps Toxoplasma gondii pada tahun 1908yaitu dengan:3 pertama kali ditemukan pada binatang- TMP (160 mg)-SMX (800 mg) sekali mengerat, yaitu Ctenodactylus gundi, di suatu laboratorium di Tunisia dan pada se- sehari diberikan 3 kali seminggu ekor kelinci di laboratorium di Brazil (Nicolle- Pirimetamin (25mg)-sulfadoksin (500 mg) & Splendore). Pada tahun 1937 parasit ini ditemukan pada neonatus dengan ensefalitis. sekali sehari diberikan 3 kali seminggu Walaupun transrms1 intrauterin secara- Pirimetamin 25 mg sehari transplasental sudah diketahui, barn pada tahun 1970 daur hidup parasit ini menjadiEpidemiologi jelas, ketika ditemukan daur seksualnya pada kucing (Hutchison). Setelah dikembangkan Penularan terjadi melalui makanan tes serologi yang sensitif oleh Sabin dandan air yang terkontaminasi dengan ookista Feldman (1948), zat anti T.gondii ditemukanatau sporokista. Infeksi Isospora lebih kosmopolit, terutama di daerah dengan iklirnsering ditemukan pada pasien AIDS. Pada panas dan lembab.pasien irnunokompeten, I belli ditemukanpada kasus chronic traveler s diarrhea.3•4 Hospes dan Nama PenyakitDaftar Pustaka Hospes definitif T.gondii adalah kucing dan binatang sejenisnya (Felidae).I. Obata K. Phylum apicomplexa: gregarines, Hospes perantaranya adalah manusia, coccidian, and related organisms. In: Schmidt mamalia lainnya dan burung. GD, Roberts ' LS (Eds). Foundations of parasitology.71h ed. New York: Mc Graw Hill; Parasit ini menyebabkan toksoplas- 2005 .p.123-46. mosis kongenital dan toksoplasmosis akuisita.2. Lindsay DS, Dubey JP, Blagburn BL. Biology of Jsospora spp. From humans, nonhuman Distribusi Geografik primates and domestic animals. Clinical Microbiology Reviews 1997; 10(1): 19-34. Parasit ini ditemukan kosmopolit pada manusia dan binatang.3. www.dpd.cdc.gov / dpdx / HTML/ ImageLi brary/G-L/Isosporiasis/body_ Morfologi dan Daur Hidup Isosporiasis_il3 .htm - 9k T.gondii adalah spesies dari Coccidia4. Silas SB, Hale D. Cryptosporidium, Cyclospora yang mirip dengan Isospora. Dalam sel & Isospora species & Microsporidia. In: Wtlson WR (Eds). Current Diagnosis & Treatment in Infectious Diseases. New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2001. p. 824-35.
Bab II. Protozologi 163epitel usus halus kucing berlangsung daur infeksi akut dan dapat memasuki tiap selaseksual (skizogoni) dan daur seksual yang berinti. Bentuk takizoit menyerupai(gametogoni, sporogoni) yang menghasilkan bulan sabit dengan satu ujung yang runcingookista yang dikeluarkan bersama tinja. dan ujung lain yang agak membulat.Ookista bentuknya lonjong dengan ukuran Panjangnya 4-8 mikron dan mempunyai12,5 mikron menghasilkan 2 sporokista satu inti yang letaknya di tengah. Takizoityang masing-masing mengandung 4 sporo- pada manusia adalah parasit obligat intra-zoit. Bila ookista tertelan oleh mamalia selular.lain atau burung (hospes perantara), makapada berbagai jaringan hospes perantara Takizoit berkembangbiak dalam selini dibentuk kelompok trofozoit yang mem- secara endodiogeni. Bila sel penuh denganbelah secara aktif dan disebut takizoit takizoit, maka sel menjadi pecah dan takizoit memasuki sel-sel di sekitamya(tachyzoit = bentuk yang membelah cepat). atau difagositosis oleh sel makrofag. Kista jaringan dibentuk di dalam sel hospes bilaKecepatan takizoit Toxoplasma membelah takizoit yang membelah telah membentukberkurang secara berangsur dan terben- dinding. Ukuran kista berbeda-beda; adatuklah kista yang mengandung bradizoit kista kecil yang mengandung beberapa(bentuk yang membelah perlahan); masa organisme dan ada yang berukuran 200ini adalah masa infeksi klinis menahun mikron berisi ± 3000 organisme. Kistayang biasanya merupakan infeksi laten. jaringan dapat ditemukan di dalam hospesPada hospes perantara tidak dibentuk seumur hidup terutama di otak, ototstadium seksual, tetapi dibentuk stadium jantung dan otot bergaris. Di otak kistaistirahat, yaitu kista jaringan. berbentuk lonjong atau bulat, sedangkan di otot kista mengikuti bentuk sel otot. Bila kucing sebagai hospes definitifmakan hospes perantara yang terinfeksi, Cara infeksi:maka terbentuk lagi berbagai stadiumseksual di dalam sel epitel usus halusnya. 1. Pada toksoplasmosis kongenital transmisiBila hospes perantara mengandung kista Toxoplasma kepada janin terjadi injaringan Toxoplasma, maka masa prapaten utero melalui plasenta, bila ibunya men-(sampai dikeluarkan ookista) adalah 3-5 dapat infeksi primer waktu hamil.hari, sedangkan bila kucing makan tikusyang mengandung takizoit, masa prapaten 2. Pada toksoplasmosis akuisita infeksibiasanya 5-10 hari. Bila ookista langsung dapat terjadi, bila makan daging mentahtertelan kucing, maka masa prapaten atau kurang matang (misalnya sate),adalah 20-24 hari. Kucing lebih mudah kalau daging tersebut mengandung kistaterinfeksi kista jaringan daripada oleh jaringan atau takizoit Toxoplasma.ookista. Pada orang yang tidak makan daging- pun dapat terjadi infeksi bila ookista Di berbagai jaringan tubuh kucing yang dikeluarkan dengan tinja kucingjuga ditemukan trofozoit dan kista jaringan. tertelan.Pada manusia takizoit ditemukan pada
164 Parasitologi Kedokteran - Kucing s 1zogom . H.d gametogom~ trofozoit kista jaringan._____ ~ 1 TmJa KUcmg Manusia trofozoit sporogom H.P } kista jaringan ookista T1kus H.P. Akut trofozoitt !kamivorisme T1kus mamalia lain burung H.P. menahun kista jaringan Bagan 8. Daur Hidup Toxoplasma3. Infeksi juga dapat terjadi di laborato- 5. Transfusi darah lengkap juga dapat rium pada orang yang bekerja dengan menyebabkan infeksi. binatang percobaan yang diinfeksi T.gondii, melalui jarum suntik dan alat Patologi dan Gejala Klinis laboratorium lain yang terkontaminasi dengan T.gondii. Ibu hamil tidak di- Setelah invasi yang biasanya terjadi anjurkan bekerja dengan T.gondii yang di usus, maka parasit memasuki sel berinti hidup. Infeksi dengan T.gondii juga atau difagositosis. Sebagian parasit mati pemah terjadi waktu mengerjakan setelah difagositosis, sebagian lain ber- autopsi. kembangb!ak dalam sel, menyebabkan sel hospes pecah dan menyerang sel-sel4. Infeksi dapat terjadi dengan transplan- lain. Dengan adanya parasit di dalam tasi organ dari donor yang menderita makrofag dan limfosit, maka penyebaran toksoplasmosis laten.
Bab II. Protozologi 165secara hematogen dan limfogen ke seluruh Toksoplasmosis akuisita. lnfeksi padatubuh mudah terjadi. Parasitemia ber- orang dewasa biasanya tidak diketahuilangsung selama beberapa minggu. oleh karena jarang menimbulkan gejala (asimtomatik). Bila seorang ibu hamil Tgondii dapat menyerang semua organ mendapat infeksi primer, maka ia dapatdan jaringan tubuh hospes, kecuali sel melahirkan anak dengan toksoplasmosisdarah merah (tidak berinti). kongenital. Manifestasi klinis yang paling sering dijumpai pada toksoplasmosis Kista jaringan dibentuk bila sudah akuisita akut adalah limfadenopati (servi-ada kekebalan dan dapat ditemukan di ber- kal, supraklavikular, axial, inguinal danbagai alat dan jaringan, mungkin untuk oksipital), rasa lelah, demam, nyeri ototseumur hidup. Kerusakan yang terjadi dan rasa sakit kepala. 2 Gejalanya mirippada jaringan tubuh, tergantung pada: mononukleosis infeksiosa. Seka!i-sekaliI) umur, pada bayi kerusakan lebih berat dapat dijumpai eksantem. Retinokoroiditisdaripada orang dewasa, 2) virulensi strain jarang dijumpai pada toksoplasmosisToxoplasma, 3) jumlah parasit, dan 4). organ akuisita. Retinokoroiditis pada pubertasyang diserang. dan dewasa sebagai kelanjutan infeksi kongenital mungkin merupakan reaktivasi Lesi pada susunan saraf pusat dan infeksi laten. Toxoplasma menyebabkanmata biasanya lebih berat dan permanen, infeksi oportunistik yang disebabkan imuno-oleh karena jaringan ini tidak mempunyai supresi berhubungan dengan transplantasikemampuan untuk regenerasi. Kelainan organ dan pengobatan keganasan. Padapada susunan saraf pusat berupa nekrosis tahun 1980-an ensefalitis toksoplasmikyang disertai dengan kalsifikasi. Pada muncul sebagai penyakit parasitik yangtoksoplasmosis kongenital, nekrosis pada paling sering dijumpai pada penderitaotak lebih sering di korteks, ganglia basal AIDS dan biasanya terjadi jika CD4+dan daerah periventrikular.1 Penyumbatan <100 sel/mm3. Kelainan susunan sarafakuaduktus Sy/vii atau foramen Monro1 pusat karena Toxoplasma mungkin tampakoleh karena ependimitis mengakibatkan sebagai manifestasi klinis pertama danhidrosefalus pada bayi. paling sering pada AIDS.3 Mula-mula timbul sakit kepala, demam, letargi, Pada infeksi akut di retina ditemukan perubahan mental dan berlanjut menjadireaksi peradangan fokal dengan edema kelainan neurologik dan kejang. Dengandan in:filtrasi leukosit yang dapat menye- CT-scan dan MRI tampak lesi tunggalbabkan kerusakan total dan pada proses atau multipel ring-enhancing lesions yangpenyembuhan menjadi parut (sikatriks) dikelilingi edema otak4 dengan predileksidengan atrofi retina dan koroid, disertai pada ganglia basal dan cortico-medullarypigmentasi. junction. Lesi dapatjuga terjaqi pada sere- belum atau talamus.3 Lesi pada ganglia Di otot jantung dan otot bergaris basal dapat mengganggu pergerakandapat ditemukan Tgondii tanpa menim-bulkan peradangan. Di alat tubuh lainnya,seperti Iimpa dan hati, parasit lebih jarangditemukan.
166 Pa.rasitologi Kedoktera.nseperti hemikorea, herniballism, parkinson dasi mental dan motorik. Kadang-kadangatau tremor.5 Pemeriksaan dengan hanya ditemukan sikatriks pada retina,menggunakan MRI lebih sensitif dari- namun dapat kambuh pada masa anak-pada CT scan.6 Lesi biasanya tetap di anak, remaja atau dewasa. Retinokoroi-susunan saraf pusat dan tidak menyebar ditis karena toksoplasmosis pada remajake organ lain. Ini adalah reaktivasi infeksi dan dewasa biasanya akibat infeksi konge-laten, sehingga tampak antibodi IgG dari nital, jarang sekali sebagai akibat infeksiinfeksi lampau. Manifestasi lainnya korio- akuisita.retinitis dan yang agak jarang pneumonitisdan miokarditis. Toksoplasmosis paru pada Pada anak yang lahir prematur gejalapasien imunodefisiensi dapat timbul se- klinis lebih berat daripada yang lahir cukupbagai pneumonitis interstitial, necrotising bulan, dapat disertai hepatosplenomegali,pneumonia, konsolidasi dan efusi pleura. 1 ikterus, limfadenopati, kelainan susunan saraf pusat dan lesi mata.Toksoplasmosis kongenital. Gambaranklinis toksoplasmosis kongenital dapatbermacam-macam antara lain prematuritas,retardasi pertumbuhan intrauterin, post-maturitas, retinokoroiditis, strabismus, ke-butaan, retardasi psikomotor, mikrosefalusatau hidrosefalus, kejang, rnpotonus, ikterus,anemia dan hepatosplenomegali. 1•7•8 Berat ·infeksi tergantung pada umur janin Saatterjadi infeksi: makin muda usia janin,makin berat kerusakan organ tubuh. Garn bar 20. Anak dengan HidrosefalusInfeksi pada kehamilan muda dapat meng-akibatkan abortus spontan dan kematianjanin. 1 Sebaliknya, makin muda usia ke- Diagnosishamilan saat terjadi infeksi primer pada Diagnosis toksoplasmosis akut dapatibunya, makin kecil persentase janin yang dipastikan bila menemukan takizoit dalamterinfeksi. Ada yang tampaknya normal biopsi otak atau sumsum tulang, cairanpada waktu lahir dan gejala klinisnya baru serebrospinal dan ventrikel. Dengan caratimbul setelah beberapa minggu sampai pulasan biasa, takizoit sukar ditemukanbeberapa tahun. Ada gambaran eritroblas- dalam spesimen.tosis, hidrops fetalis dan triad klasik yang Isolasi parasit dapat dilakukan denganterdiri atas hidrosefalus, retinokoroiditis inokulasi pada mencit, tetapi hal ini me-dan perkapuran (kalsifikasi) intrakranial merlukan waktu lama. Isolasi parasit dariatau tetrade Sabin jika disertai kelainan cairan badan menunjukkan infeksi akut,psikomotorik. tetapi isolasi dari jaringan hanya me-Kelainan susunan saraf pusat sering nunjukkan kista dan tidak memastikanmeninggalkan gejala sisa, misalnya retar- infeksi akut.
Bab II. Protozologi 167Tes serologi dapat menunjang diagnosis yang secara pasif didapatkan dari ibunyatoksoplasmosis. IgG terhadap Toxoplasma melalui plasenta, berangsur-angsur ber-biasanya muncul 1-2 minggu setelah infeksi kurang dan menghilang pada bayi yangdan biasanya menetap seumur hidup. tidak terinfeksi Tgondii. Pada bayi yangIgM pada penderita imunokompromais terinfeksi Tgondii, zat anti IgG mulai di-biasanya tidak terdeteksi.8 Tes yang sering bentuk sendiri pada umur 2-3 bulan dandigunakan adalah ELISA untuk deteksi pada waktu ini titer zat anti IgG tetap adaantibodi IgG dan IgM. atau naik.Adanya zat anti IgM pada neonatus Tes serologik tidak selalu dapat di-menunjukkan bahwa zat anti dibuat oleh pakai untuk mendapatkan diagnosis tokso-janin yang terinfeksi dalam uterus, karena plasmosis akut dengan cepat dan tepat,zat anti IgM dari ibu yang berukuran karena IgM tidak selalu dapat ditemukanlebih besar tidak dapat melalui plasenta, pada neonatus, atau karena IgM dapattidak seperti halnya zat anti IgG. Maka ditemukan selama berbulan-bulan bahkanbila ditemukan zat anti IgM Toxoplasma sampai lebih dari setahun, sedangkan padapada neonatus, diagnosis toksoplasmosis penderita imunodefisiensi tidak dibentukkongenital sudah dapat dipastikan. antibodi IgM dan tidak dapat ditemukanUntuk memastikan diagnosis tokso- titer IgG yang meningkat.plasmosis akuisita, tidak cukup bila hanya Akhir-akhir ini dikembangkan PCRsekali menemukan titer zat anti IgG untuk deteksi DNA parasit pada cairanTgondii yang tinggi, karena titer zat anti . tubuh dan jaringan. Dengan teknik iniyang ditemukan dengan tes tersebut dapat dapat dibuat diagnosis dini yang cepat danditemukan bertahun-tahun dalam tubuh tepat untuk toksoplasmosis kongenitalseseorang. Diagnosis toksoplasmosis akut prenatal dan postnatal serta infeksi tokso-dapat dibuat, bila titer IgG meninggi plasmosis akut pada ibu hamil dan pende-secara bermakna pada pemeriksaan kedua rita imunokompromais.kali dengan jangka waktu 3 minggu atau Diagnosis pasti ensefalitis tokso-lebih, atau bila ada konversi dari negatif plasmik ditetapkan dengan menemukanke positif. takizoit pada jaringan, darah atau cairanUntuk memastikan diagnosis tokso- tubuh lainnya dan PCR untuk deteksiplasmosis kongenital pada neonatus perlu DNA Tgondii dengan menggunakan primerditemukan zat anti IgM, tetapi zat anti gen B 1. Penggunaan PCR untuk deteksiIgM tidak selalu dapat ditemukan. Zat DNA Tgondii pada cairan serebrospinalanti IgM cepat menghilang dari darah, cukup sensitif dan sangat spesifik untukwalaupun kadang-kadang dapat ditemukan diagnosis ensefalitis toksoplasmik. Cairanselama beberapa bulan bahkan sampai se- serebrospinal pada pasien ensefalitis dapattahun atau lebih. Bila tidak dapat ditemukan normal atau menunjukkan pleositosis,zat anti IgM, maka bayi yang tersangka kadar protein meningkat. 1•3 Respons ter-menderita toksoplasmosis kongenital hams hadap terapi empiris dapat juga diguna-di follow up. Zat anti IgG pada neonatus kan untuk diagnosis. Hampir 90% pasien
168 Parasitologi Kedokteranbaik secara klinis maupun radiologis Spiramisin adalah antibiotik macro-memberikan respons terhadap terapi tokso- lide, yang tidak menembus plasenta, tetapiplasmosis serebral pada hari ke-14 setelah ditemukan dengan konsentrasi tinggi dipengobatan.5 plasenta. Spiramisin diberikan dengan dosis 100 mg/kg berat badan/hari selama 30-Pengobatan 45 hari. Obat ini dapat diberikan pada ibu hamil yang mendapat infeksi primer, Obat yang dipakai sampai saat ini sebagai obat profilaktik untuk mencegahhanya membunuh stadium takizoit T.gondii transmisi T.gondii ke janin dalam kan-dan tidak membasmi stadium kista, se- dungannya. Obat ini diberikan sampaihingga obat dapat memberantas infeksi aterm atau sampaijanin terbukti terinfeksiakut, tetapi tidak dapat menghilangkan Toxoplasma. Bila janin terbukti terinfeksiinfeksi menahun, yang dapat menjadi T.gondii maka pengobatan yang diberikanaktif kembali. adalah pirimetamin, sulfonamid dan asam folinat dan diberikan setelah kehamilan Pirimetamin dan sulfonamid bekerja 12 minggu atau 18 minggu.secara sinergistik, maka dipakai sebagaikombinasi selama 3 minggu atau sebulan. Klindamisin efektif untuk pengobatanPirimetamin menekan hemopoiesis dan toksoplasmosis, tetapi dapat menyebab-dapat menyebabkan trombositopenia dan kan kolitis pseudomembranosa atauleukopenia. Untuk mencegah efek sam- kolitis ulserativa, maka tidak dianjurkanping, dapat ditambahkan asam folinat atau untuk pengobatan rutin pada bayi dan iburagi. Pirimetamin bersifat teratogenik, hamil. Kortikosteroid digunakan untuk me-maka obat ini tidak dianjurkan untuk ibu ngurangi peradangan pada mata, tetapihamil. tidak dapat diberikan sebagai obat tunggal. Pirimetamin diberikan dengan dosis Obat macrolide lain yang efektif50 mg sampai 75 mg sehari untuk dewasa terhadap T.gondii adalah klaritromisinselama 3 hari kemudian dikurangi menjadi dan azitromisin yang diberikan bersama25 mg sehari (0,5-1 mg/kg berat badan/ pirimetamin pada penderita AIDS denganhari) selama beberapa minggu pada penyakit ensefalitis toksoplasmik. Obat baru adalahberat. Karena waktu paruh adalah 4-5 hidroksinaftokuinon (atovaquone) yang bilahari, pirimetamin dapat diberikan 2 hari dikombinasi dengan sulfadiazin atau obatsekali atau 3-4 hari sekali. Asam folinat lain yang aktif terhadap T.gondii, dapat(leucovorin) diberikan 2-4 mg sehari atau membunuh kista jaringan pada mencit.dapat diberikan ragi roti 5 - 10 g sehari, 2kali seminggu. Toksoplasmosis akuisita yang asim- tomatik tidak perlu diberi pengobatan. Sulfonamid dapat menyebabkan trom- Seorang ibu hamil dengan infeksi primerbositopenia dan hematuria, diberikan harus diberikan pengobatan profilaktik.dengan dosis 50-100 mg/kg berat badan/ Pada bayi dengan toksoplasmosis kongenitalhari selama beberapa minggu atau bulan. diberikan pirimetamin dengan loading dose 2 mg/kg berat badan per hari selama
Bab II. Protozologi 1692 hari kemudian 1 mg/kg berat badan per terhadap pmmetamin dan sulfa-hari selama 2-6 bulan, kemudian diberi- diazin. Pemberian steroid jika adakan 3 kali seminggu. Sulfonamid 2 kali edema50 mg sehari. Asam folinat 10 mg diberikan3 kali seminggu. Toksoplasmosis kongenital Terapi pemeliharaan (supresif, profilaksisharus diberikan pengobatan selama se- sekunder): diberikan seumur hidup, jikadikitnya 1 tahun. rekonstitusi imun tidak terjadi. Penderita imunokompromais (AIDS, 1. Pirimetamin 25-50 mg per oral tiap 6keganasan) yang terjangkit toksoplas- jam+ asam folinat 10-25 mg/oral tiapmosis akut harus diberi pengobatan se- 6 jam + sulfadiazin 500-1000 mg perbagai berikut: oral tiap 6 jamTerapi awal: diberikan selama 6 minggu 2. Alternatif: klindamisin 300-450 mg tiap 6-81. Pirimetamin 200 mg loading dose jam + pirimetamin + asam folinat dilanjutkan 50-75 mg setiap 6 jam (per oral) diberikan bersama sulfadiazin 1000 atovaquone 750 mg tiap 6-12 jam (<60 kg)-1500 mg (2':60 kg) setiap 6 jam ± pirimetamin 25 mg tiap 6 jam + dan asam folinat 10-20 mg per hari asam folinat 10 mg tiap 6 jam (per oral)2. Alternatif: 3. Terapi supresif dapat dipertimbangkan - pirimetamin + asam folinat+ klinda- untuk dihentikan j ika: terapi diberikan misin 600 mg iv atau per oral tiap 6 sedikitnya selama 6 minggu: Jam Pasien tidak mempunyai gejala dan tanda klinis ensefalitis tokso- - trimetoprim-sulfametoksazol plasmik (trimetoprim 5 mg/kgBB dan sulfa- CD4+ dipertahankan >200 sel/mm3 metoksazol 25 mg/kgBB) iv atau selama 2': 6 bulan pada terapi anti- per oral tiap 12 jam retroviral Profilaksis sekunder dimulai kem- - pirimetamin + asam folinat + salah bali jika CD4+ menurun sampai satu obat ini: <200 sel/mm3 • dapson 100 mg per oral setiap 6 jam Profilaksis Primer • klaritromisin 500 mg per oral tiap 1. Profilaksis primer terhadap ensefalitis 12jam toksoplasmik diberikan pada pasien yang seropositif terhadap Toxoplasma • azitromisin 900-1200 mg per oral dan mempunyai CD4+<100 sel/mm3 tiap 6 jam - TMP-SMX 1 tablet forte peroral • atovaquon 1500 mg per oral tiap tiap 6 jam 12 jam diberikan bersama makan atau suplemen nutrisi - atovaquon + sulfadiazin - atovaquon saja bila ada intoleransi
170 Parasitologi Kedokteran - Dapson 50 mg tiap 6 jam + piri- kisar antara 2% dan 63%. Pada orang metamin 50 mg 4 kali seminggu + Eskimo prevalensinya 1% dan di El asam folinat 25 mg 4 kali seminggu Salvador, Arnerika Tengah 90%. Preva- (per oral) lensi zat anti T.gondii pada binatang di Indonesia adalah sebagai berikut: pada - Dapson 200 mg + pirimetamin 75 kucing 35-73%, babi 11-36%, kambing mg + asam folinat 25 mg 4 kali 11-61%, anjing 75% dan pada ternak seminggu (per oral) lain kurang dari 10%. Pada umurnnya prevalensi zat anti yang positif meningkat - Atovaquon 1500 mg tiap 6 jam ± dengan umur, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Di dataran tinggi pirimetamin 25 mg tiap 6 jam+ asam prevalensi lebih rendah, sedangkan di folinat 10 mg tiap 6 jam (per oral) daerah tropik prevalensi lebih tinggi.2. Profilaksis primer dihentikan jika pasien Prevalensi toksoplasmosis kongenital respons terhadap terapi antiretroviral di beberapa negara diperkirakan sebagai dengan peningkatan hitung CD4+ >200 berikut: Belanda 6,5 dari 1000 kelahiran sel/mm3 selama sedikitnya 3 bulan. hidup, New York 1,3%0, Paris 3%o dan Profilaksis diberikan kembali j ika CD4+ Vienna 6-7%o. menurun sampai <100-200 sel/mm3•4•6•10 Keadaan toksoplasmosis di suatuPrognosis daerah dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kebiasaan makan daging kurang Toksoplasmosis akuisita biasanya matang, adanya kucing yang dipeliharatidak fatal. Gejala klinis dapat dihilangkan sebagai binatang kesayangan, tikus dandengan pengobatan adekuat. Parasit dalam burung sebagai hospes perantara yangkista jaringan tidak dapat dibasmi dan merupakan binatang buruan kucing dandapat menyebabkan eksaserbasi akut bila adanya vektor seperti lipas atau lalat yangkekebalan menurun. Bayi yang dilahirkan dapat memindahkan ookista dari tinja kucingdengan toksoplasmosis kongenital yang ke makanan. Cacing tanah juga berperanberat biasanya meninggal atau tetap hidup untuk memindahkan ookista dari lapisandengan infeksi menahun dan gejala sisa dalarn ke permukaan tanah.yang sewaktu-waktu dapat mengalamieksaserbasi akut. Pengobatan spesifik Walaupun makan daging kurangtidak dapat menghilangkan gejala sisa, matang rnerupakan cara transmisi yanghanya mencegah kerusakan lebih lanjut. penting untuk T.gondii, transmisi melaluiSeorang ibu yang melahirkan anak dengan ookista tidak dapat diabaikan. Seekortoksoplasmosis kongenital untuk selanjutnya kucing dapat mengeluarkan 10 juta butirakan melahirkan anak normal, oleh karena ookista sehari selama 2 minggu. Ookistaibu tersebut sudah mempunyai zat anti. menjadi matang dalam waktu 1-5 hari dan dapat hidup lebih dari setahun di tanahEpidemiologi yang panas dan lembab. Ookista mati pada suhu 45°-55°C, juga mati bila dikeringkan Di Indonesia prevalensi zat antiT.gondii yang positif pada manusia ber-
Bab II. Protozologi 171 atau bila bercampur formalin, amonia atau 7. Frankel JK. Jn: Gilles HM (Ed) . Protozoa! larutan iodium. Transmisi melalui ookista diseases. New York: Oxford university Press menunjukkan infeksi Tgondii pada orang Inc; 1999.p.530-47 . yang tidak suka makan daging atau terjadi pada binatang herbivora. 8. Nicolle, Manceaux . Toxopalsma gondii. In: Despommier DD, Gwadz RW, Hotez PJ, Untuk mencegah infeksi Tgondii Knirsch CA (Eds). Parasitic diseases. 4111 ed. New (temtama pada ibu hamil) hams meng- York: Apple trees production; 2000.p.68-76. hindari makan daging kurang matang yang mungkin mengandung kista jaringan 9. Dubey JP, Beattie CP. Toxoplasmosis of dan menelan ookista matang yang ter- animals and man. Florida; CRC Press, Baca dapat dalam tinja kucing. Raton, 1988: 52. Kista jaringan dalam daging tidak 10. Kaplan JE, Masur H, Holmes KK. Guidelines for infektif lagi bila sudah dipanaskan sampai 66°C atau diasap. Setelah memegang daging preventing opportunistic infections among HJV- mentah (tukang jagal, tukang masak), infected persons-2002. CDC 2002; 51: 1-23 . sebaiknya tangan dicuci bersih dengan sabun. Makanan hams ditutup untuk meng- Cryptosporidium hindari lalat atau lipas. Sayur-mayur sebagai lalap hams dicuci bersih atau Cryptosporidium adalah protozoa usus dimasak. Kucing peliharaan sebaiknya di- yang menyebabkan diare. Kasus pertama beri makanan matang dan dicegah berbum kriptosporidiosis pada manusia dilapor- tikus dan burung. kan pada tahun 1976. Sampai tahun 1980 kriptosporidiosis pada manusia yang di- Daftar Pustaka laporkan masih kurang dari 10 kasus. Ter- nyata kriptosporidiosis terutama ditemu- kan pada penderita imunokompromais (AIDS) dan menyebabkan diare berat. I. Montoya JG, Liesenfeld 0. Toxoplasmosis. Lancet 2004; 363 : 1965-76. Hospes dan Nama Penyal<lt 2. Obata K. Phylum apicomplexa: gregarines, Parasit ini ditemukan pada mamalia coccidian, and related organisms. In: Schmidt GD, Roberts ' LS (Eds). Foundations of (manusia, sapi, domba, babi, mencit, parasitology.71h ed. New York: Mc Graw Hill; kelinci, monyet, anjing, kucing), burung 2005 .p .123-46. dan reptilia (ular). Penyakit yang disebab- 3. Mamidi A, DeSimone JA, Pomerantz RJ. Central kannya disebut kriptosporidiosis. nervous system infections in individuals with HIV-1 infection. Journal of Neuro Virology 2002; 8: 158-67. Distribusi Geografik 4 . Duval X, Leport C. Toxoplasmosis in AIDS. Current treatment options in infectious Kriptosporidiosis pada manusia di- diseases 2001; 3: 113-28. temukan kosmopolit. 5. Nath A, Sinai A. Cerebral toxoplasmosis. Current treatment options in infectious Morfologi dan Daur Hidup diseases 2001; 3: 471-80. 6. Espinoza La. HIV/AIDS primary care guide. Cryptosporidium parvum adalah spesies Toxoplasmosis. Florida/Caribbean AJDS... education and training center, 2005 : 11-4. yang menyebabkan infeksi pada manusia.
172 Parasitologi KedokteranParasit ini termasuk Coccidia yang mirip epitel usus pada bagian apeks di dalamJsospora dan Toxoplasma. membran sel hospes, tetapi tidak di dalam sitoplasma, disebut meront. Parasit ber- Infeksi terjadi bila tertelan ookista kembangbiak secara aseksual (merogoni)matang yang dikeluarkan bersama tinja dan menghasilkan merozoit yang me-hospes terinfeksi. Ekskistasi terjadi di masuki sel lain. Merozoit kemudian mem-traktus gastrointestinal atas, sporozoit bentuk mikro dan makrogametosit yangkeluar dari ookista dan masuk ke sel· -·· · ~........ .- ...... ...-<!> ... .. . / . :A6) -~Mlp ltww•w dpd cdc govldpdx -~ ~ 'l!liil' OokWa berdinding tebal termakna oleh Areu~air ·~ e _)/YAir & makanm terkon-taminasi ooldstaA . Stadium Infeksi A AOokista berdindingA • Stadium dlaposttk teMI (11JMH111asi) dikeluarlam benama tinja Gambar 21. Daur Hidup Cryptosporidium parvum1
Bab II. Protozologi 173berkernbang rnenjadi rnikro dan rnakro- Cryptosporidium adalah penyebabgarnet. Setelah pernbuahan terbentuk ookista diare terutarna pada anak-anak di negarayang rnengandung 4 sporozoit. Ada dua berkernbang dan lebih sering pada anakrnacarn ookista; yang berdinding tipis di bawah urnur 1 tahun. Malnutrisi rnern-rnengeluarkan sporozoit di dalarn usus dan permudah anak rnendapatkan kriptospori-rnenyebabkan autoinfeksi, sedangkan yang diosis atau kriptosporidiosis rnenyebabkanberdinding tebal dikeluarkan dengan tinja. rnalnutrisi rnasih belurn jelas.4Meront dan ookista berukuran 4-5 rnikron.Masa prepaten, yaitu waktu antara infeksi Pada hewan, kriptosporidiosis rne-dan pengeluaran ookista berkisar 5-21 hari. rupakan penyakit akut disertai diare,Lama pengeluaran ookista sebulan atau anoreksia dan turunnya berat badan.lebih pada orang yang irnunokornpeten, Penyakit pada hewan rnerupakan penyakitsedangkan pada yang irnunokornprornais yang sernbuh sendiri atau fatal, tidakjauh lebih lama. pemah rnenjadi rnenahun. Pada rnanusia beratnya penyakit ditentukan oleh statusPatologi dan Gejala Klinis irnunnya. Pada penderita irnunokornpeten biasanya infeksi asirntornatik atau sernbuh Pada rnanusia Cryptosporidium di- sendiri (self-limiting), sedangkan penderitaternukan di faring, esofagus, larnbung, duo- irnunokornprornais sering menderita diaredenum, yeyunum, ileum, apendiks, kolon, rnenahun yang berlanjut sarnpai rneninggal.rekturn, kandung empedu dan saluranpankreas. Pada pasien imunokornpeten Kriptosporidiosis pada rnanusia biasa-parasit terbatas pada usus dan apendiks nya disertai diare, tanpa adanya darah;sedangkan pada pasien irnunokornprornais kehilangan cairan dalarn jurnlah besar (3diternukan sepanjang traktus gastrointestinal, liter sarnpai 17 liter) dapat dijumpai pada\)ada ~\~t~m. \\~\)atQ\)\l\~\. dan. U:akfil~ \.~~\\\ pasien irnunokornprornais, yang rnungkinratorius. 2 Infeksi paling berat diternukan disebabkan toksin yang rnirip toksindi yeyunum. Pada perneriksaan histologik kolera. Diare pada pasien irnunokornpetenditernukan atrofi vilus dan hiperplasia dapat berlangsung sarnpai 1 bulan, sedang-kripta, serta infiltrasi sel mononuklear di kan pada pasien irnunokornprornais diarelamina propria. Cryptosporidium hanya di- rnungkin 4 bulan atau lebih, pemah di-ternukan pada permukaan sel epitel. laporkan sarnpai 3 tahun. Gejala klinis lainnya adalah nyeri di ulu hati, rnual, Traktus intestinal rnerupakan ternpat rnuntah' anoreksia dan dernarn. ringan.utarna kriptosporidiosis, ternpat lain Kernatian tidak langsung disebabkanyaitu paru, telinga bagian tengah, saluran oleh Cryptosporidium, tetapi diare danempedu, pankreas dan lambung.3•4 Infeksi rnalnutrisi rnerupakan faktor penting.ekstra-intestinal lebih sering mengenaisaluran ernpedu dan dapat rnenyebabkan Pada pasien AIDS, ada 4 manifestasicalculous biliary disease. 3•5 klinis kriptosporidiosis yaitu:
174 Parasitologi Kedokteran1. diare seperti kolera 10% atau tinja yang dibekukan akan2. diare kronis menurunkan sensitivitas PCR.43. iare intermiten4. diare transient PengobatanDiagnosis Berbagai antibiotik dan kemoterapi telah dicoba untuk terapi kriptosporidiosis, Diagnosis kriptosporidiosis ditetapkan tetapi tidak ada satupun yang efektif.dengan menemukan ookista dalam tinja Pada penderita dewasa dan anak-anaksegar atau yang diawetkan dengan formalin yang imunokompeten tidak ada pengobatan10% atau dengan polivinil alkohol dengan spesifik yang diindikasikan, karena pe-pemeriksaan langsung. 1 Ookista kecil nyakitnya self-limiting, namun demikian,sekali (4-5 mikron) dan mirip sel ragi, diarenya harus dimonitor. Pada penderitasehingga pemeriksaan tmJa dengan dengan diare persisten, keadaan ataulugol sukar untuk membedakan ookista penyakit imunodefisiensi sebaiknya diper-dari sel ragi. Cara yang lebih baik untuk timbangkan. Pada penderita dengan terapiidentifikasi ookista adalah pemeriksaan imunosupresif, kriptosporidiosis dapatsediaan tinja yang dipulas dengan modi- disembuhkan bila obat dihentikan. Padafikasi pulasan Ziehl-Neelsen. Dengan penderita imunokompromais, terutamapulasan tersebut ookista tampak bulat pasien AIDS dengan sel CD4+ di bawahberwama merah, sedangkan sel ragi bulat 200/mm3, kriptosporidiosis harus diobati.atau lonjong berwama biru. Bila jumlah Pada pasien AIDS, pengobatan yang idealookista sedikit, dapat dilakukan konsentrasi adalah perbaikan sistem imun dengan highly<lulu dengan cara fiotasi dengan gula atau active antiretroviral therapy (HAART).cara konsentrasi dengan formalin eter atau Jika dengan HAART tidak memungkinkan,formalin etilasetat. Deteksi antigen dengan beberapa antibiotik efektif terhadapELISA atau IFA telah dilaporkan pada Cryptosporidium yaitu:infeksi akut. 1. Obat pilihan: paromomisin 4 kali 500- Biopsi jaringan dari mukosa gastro- 750 mg per hari2•4intestinal dilakukan dengan pewamaan 2. Azitromisin 900 atau 1200 mg sekalihematoxylin-eosin. Biopsi pada mukosaduodenum adalah tempat yang baik untuk sehari selama 2 minggu.2•4pasien AIDS. 3. Nitazoksanid 100-200 mg 2 kali se- Pemeriksaan tinja dengan mengguna- hari (hanya diperlukan untuk pasienkan PCR lebih sensitif daripada pemerik- AIDS)2•6•7saan tinja yang dipulas pewamaan Ziehl 4. Spiramisin 3xl gram selama 2 minggu.Neelsen. PCR dapat mendeteksi 1 ookistapada tinja. Tinja yang diberi formalin Epidemiologi Kriptosporidiosis ditemukan di seluruh dunia. Survei pada 248 anak sapi di Idaho
Bab II. Protozologi 175menunjukkan bahwa 110 ekor (44,4%) Daftar Pustakamengandung Cryptosporidium dalam tinja-nya. Di Australia ditemukan 36 (4,1%) 1. www.dpd.cdc.gov.DPDx / HTML/dari 884 pasien yang dirawat dengan Image Library/A-F /Cryptosporidiosis/bodygastroenteritis, mempunyai ookista Crypto- Cryptosporidiosis il6.htm-12ksporidium dalam tinjanya, sedangkan320 pasien tanpa gastroenteritis tidak ada 2. Silas SB, Hale DE. Cryptosporidium, Cyclo-yang mengandung ookista. Di Jakarta, spora & lsospora species & MicrosporidiaCryptosporidium ditemukan pada 11 (1,3%) (Eds). Current Diagnosis & Treatment indari 838 anak yang dirawat dengan diare Infectious Diseases. Lange Medical Books/di beberapa rumah sakit dan pada 4 McGraw-Hill 2001. p.824-35 .(0,65%) dari 617 penderita dewasa yangdirawat di rumah sakit. Risiko mendapat- 3. Hart CA. Cryptosporidiosis. In: Gilles HMkan kriptosporidiosis lebih rendah pada (Ed). Protozoa! diseases . New York: Oxfordpengguna obat suntik daripada homo- University Press Inc; 1999.p.592-606.seksual, perempuan lebih rendah daripadalaki-laki. Penderita HIV yang memiliki 4. Clark DP. New insight into humananjing risiko mendapatkan infeksi Crypto- cryptosporidiosis. Clinical microbiologysporidium meningkat. Juga pemah terjadi reviews 1999; 12(4): 554-63.epidemi kriptosporidiosis sebagai infeksinosokomial di Kopenhagen. 8 5. Tyzzer. Cryptosporidium parvum. In: Despom- mier DD, Gwadz RW, Hotez PJ, Knirsch CA Hewan maupun manusia dapatmenjadi sumber infeksi untuk manusia. · (Eds). Parasitic diseases. 4th ed. New York:Cryptosporidium merupakan penyebab diare Apple trees production; 2000.p.62-8.pada orang yang bepergian serta pada pusatpenjagaan harian untuk anak-anak (day 6. Mamula P, Sreedharan R, Brown KA.care centres) dan dapat terjadi sebagai Hyperlink http.blackwell publishing.com.epidemi dengan transmisi melalui air. Gastrointestinal tract infections Chapter 11Pada tahun 1993 terjadi epidemi di seluruhkota Melwaukee melalui air minum yang 7. Obata K. Phylum apicomplexa: gregarines,diberi klor. Temyata klorinasi air minum coccidian, and related organisms. In: Schmidttidak dapat rnernbunuh ookista Crypto- GD, Roberts' LS (Eds). Foundations ofsporidium spp, begitu pula desinfektan parasitology.7th ed. New York: Mc Grawyang dijual di pasaran. Ookista dapat di- Hill; 2005.p.123-46.bunuh dengan pernanasan sarnpai 65°Cselarna 30 rnenit atau rnernasak air sarnpai 8. Hunter PR, Nichols G. Epidemiology andmendidih selarna 1 rnenit,2 dengan 5% clinical features of Cryptosporidium infectionsodium hipoklorit atau 5%-10% arnonia. in immunocompromised patients. Clinical microbiology. Reviews 2002; 15(1): 145-54. Cyclospora cayetanensis Sejarah Kasus infeksi dengan parasit ini pada rnanusia pertarna kali dilaporkan pada tahun 1979. Setelah 1980 kasus infeksi lebih sering dilaporkan dari berbagai negara. Hospes Hospesnya adalah rnanusia. Belurn diketahui apakah hewan dapat terinfeksi dan apakah hewan dapat rnenjadi sumber infeksi untuk rnanusia.
176 Parasitologi KedokteranMorfologi dan Daur Hidup Ookista matang berisi dua sporokista yang masing-masing mengandung dua Cyclospora adalah spesies yang ter- sporozoit.masuk Coccidia. Ookistanya berukuran8-1 Omikron. Ookista yang belum matang di- Pada hospes, parasit terdapat intrasito-keluarkan dengan tinja dan akan terjadi plasmik dan perkembangan terjadi dalamsporulasi dalam satu sampai beberapa vakuol pada enterosit yeyunum. Infeksiminggu pada suhu yang tinggi dan lembab. terjadi dengan menelan ookista matang (Gambar 22). Ookista matanghttp://www.dpd .cdc.gov/dpdx ~ / AO 4o Ookista tertelan dari makanan/air yang terkontaminasi Makaaan i.,rctmar \0 Ookbta malling. Ooklsta maflulg die llngkuqan \ Ooklsta lmmatur \ ~~ 0 Kontamillllsl ~~ llngkungan ~ Ookista imatur ' ~ dikeluarkanA =Stadium infektif bersama tinjaJl..= Stadium diagnostikOokista Seksual Aubualimatur . Ekskistasi~ Q· ~·~ .<:<~····: Zlgot ·· Merontn Meront 1Gambar 22. Daur Hidup Cyclospora cayetanensis'
Bab II. Protozologi 177Patologi dan Gejala Klinis karena dalam larutan ini parasit akanCyclospora ditemukan intraselular bersporulasi dan tinja juga dapat diguna-dalam enterosit yeyunum. Gejala klinis kan untuk pemeriksaan molekuler. Tinjatimbul kira-kira seminggu setelah terjadi yang dibekukan dapat disimpan dalaminfeksi (masa inkubasi). Cyclospora me- jangka waktu lama terutama untuk peme-nyebabkan diare yang sering disertai tinja riksaan molekuler.5 Teknik konsentrasicair, namun diare bukan merupakan keluhan tidak dapat dilakukan pada tinja yang di-utama dan yang sering adalah konstipasi.2 awetkan dengan polivinil alkohol.5 UntukGejala klinis lain terdiri atas anoreksia, meningkatkan sensitivitas diagnosis infeksiberat badan turun, kembung, sering Cyclospora sebaiknya diperiksa beberapaflatus, nyeri ulu hati, mual, muntah, nyeri sampel tinja dengan interval 2-3 hari.5otot, demam ringan dan lelah. Sering di- Bahan lain yang dapat digunakan untuktemukan diare yang bergantian dengan pemeriksaan adalah aspirasi duodenumkonstipasi.3 Bila tidak diobati, penyakitnya atau biopsi usus halus.2 Bila pemeriksaandapat berlangsung beberapa hari sampai negatif, perlu diulang pada 3-4 spesimensebulan atau lebih lama dan penyakitnya tinja. Ookista lebih mudah ditemukan biladapat sering kambuh. Kadang-kadang tinja dikonsentrasi dengan teknik formalin-infeksi Cyclospora berjalan asimtomatik. etilasetat. Selain itu prosed_ur :flotasi meng-Pada pasien imunokompeten diare biasanya gunakan larutan zink sulfat atau gulabersifat self-limiting, tetapi pada pasien juga dapat digunakan untuk konsentrasiAIDS diare dapat menjadi kronis.2A Pada · Cyclospora.5 Pemeriksaan tinja lebih mudahpasien AIDS, kandung empedu juga dapat berhasil dengan mikroskop :fluoresen ultra- violet. Juga dapat digunakan pulasan tahanterinfeksi. 4 asam, karena ookista Cyclospora kadang-Diagnosis kadang tahan asam (tidak berwama atau merah muda sampai merah tua). Ookista Diagnosis ditegakkan dengan me- yang tidak berwama mempunyai dindingnemukan ookista dalam tinja segar atau yang keriput. Dengan teknik safranintinja yang diawetkan dengan iodium,2 yang dimodifikasi ookista tampak merahformalin 10%, kalium bikromat 2,5%. sampai jingga kemerahan.5 Baru-baru iniTinja yang disimpan dalam formalin dapat telah dikembangkan metode lain untukdigunakan untuk pemeriksaan langsung, deteksi Cyclospora pada sampel klinisdiwamai atau untuk prosedur konsen- yaitu flow cytometry sebagai altematiftrasi. Oleh karena jumlah ookista sedikit mikroskop, tetapi flow cytometry biasanyadianjurkan untuk dilakukan prosedur kon- untuk skrining jumlah spesimen tinja yangsentrasi sebelum pemeriksaan. Tinja yang besar seperti pada situasi wabah.6 PCRdisimpan dalam kalium bikromat dapat merupakan metode yang dapat dipercayauntuk konfirmasi infeksi Cyclospora untuk mendeteksi C.cayetanensis dari pada
178 Parasitologi Kedokteranpemeriksaan dengan mikroskop, walaupun infeksinya adalah strawberi yang 80%demikian pemeriksaan dengan mikroskopfluoresen ultraviolet mempunyai sensiti- diproduksi di Kalifomia. Belum dapat di-vitas yang sama dengan PCR.7 singkirkan, bahwa strawberi yang diimporPengobatan merupakan sumber infeksi. Pada tahun 1996 parasit ini menyerang hampir 1000 Obat yang efektif untuk dewasa adalahtrimetoprim 160 mg + sulfametoksazol orang di Amerika Serikat dan Kanada800 mg 4 x sehari selama 10 hari untukinfeksi awal. TMP 160 mg+ sulfametok- karena makan rasberri yang diimpor darisazol 800 mg diberikan 3. kali semingguuntuk profilaksis.2-4 Untuk anak-anak Guatemala dan menyebabkan 7 epidemidosis trimetoprim 5 mg/kg berat badan +sulfametoksazol 25 mg/kg berat badan 2 sejak April 1997 di California, Florida,x sehari selama 7 hari. Nevada, New York dan Texas. Pencegahan infeksi Cyclospora adalah dengan meng- Pada penderita AIDS dapat diberi- hindari makanan dan minuman yangkan dosis yang lebih tinggi dan dosispemeliharaan yang lebih lama. tercemar tinja. Obat lain yang dapat digunakan Daftar Pustakaadalah metronidazol, tinidazol, siproflok-sasin.2 Siprofloksasin 500 mg 2 kali sehari . 1. www.dpd .cdc.gov.DPDx/HTML/Frames/selama 7 hari dan 3 kali seminggu selama 10 A-F / Cyclosporiasis/body_ Cyclosporiasis_minggu untuk profilaksis sekunder.8 pagel.htm - 14kEpidemiologi 2. Silas SB, Hale DE. Cryptosporidium, Cyclo- spora & Jsospora species & Microsporidia (Eds). Cyclospora ditemukan sebagai pe- Current Diagnosis & Treatment in Infectiousnyebab diare pada orang yang bepergian. Diseases. Lange Medical Books/McGraw-HillInfeksi dapat te1jadi pada semua umur, 2001 pg.824-35 .pada yang imunokompeten maupun yangimunokompromais. Siklosporidiosis lebih 3. Marshall MM, Naumovitz D, Ortega Y, Sterlingsering ditemukan pada pasien imuno- CR. Waterborne protozoan pathogens. Clinkompeten.2 Microbiol Rev 1997;10(1):67-85. Parasit ini ditemukan pada 11 % dari 4. Obata K. Phylum apicomplexa: gregarines,964 penderita diare di Amerika Serikat coccidian, and related organisms. In: Schmidtdan Kanada dan hanya pada 1% dari 96 GD, Roberts' LS (Eds). Foundations oforang tanpa gejala. Infeksi terjadi setelah parasitology.7'h ed. New York: Mc Graw Hill;minum air yang tidak dimasak. Pada tahun 2005 .p.123-46.1996 Cyclospora cayetanensis menyebab-kan diare pada 150 orang; diduga sumber 5. Eberhard ML, Pieniazek NJ, Arrowood MJ. Laboratory diagnosis of Cyclospora infections. Arch Pathol Lab Med 1997;121 :792-7. 6. Dixon BR, Bussey JM, Parrington LJ, Parenteau M. Detection of Cyclospora cayetanensis oocysts in human fecal specimens by flow cytometry. J ClinMicrobiol 2005;43(5) :2375-9 . 7. Blans MCA, Ridwan BU, Vermeij JJ, Arska MR, Verhoef J. Cyclosporiasis outbreak, Indonesia. Emerging Infectious Diseases 2005; 11(9): 1453-5. 8. Yazar S, Yalcin S, Sabin Y. Hum9n cyclo- sporiosis in Turkey. World J gastroenterol 2004; 10(12): 1844-7
Bab II. Protozologi 179 Blastocystis hominis mengandung nukleus, mitokondria dan badan Golgi. Inti berjumlah 1 sampai 4.Sejarah Parasit diliputi oleh lapisan permukaan yang mudah dilihat dengan tinta India. Parasit ini pertama kali dilaporkan Bentuk Granular. Sel berisi granulaoleh Alexeieff pada tahun 1911 kemudian yang mudah dilihat dengan mikroskopoleh Brumpt pada tahun 1912. Diduga fase kontras. Stadium ini dibentuk dariparasit ini adalah sel ragi (yeast) apatogen stadium vakuolar. Fungsinya dalam dauryang ditemukan dalam tinja orang yang hidup parasit ini belum diketahui.sakit maupun sehat. BentukAmeboid. Stadium ini mempunyai Pada tahun 1991 Zierdt menyatakan bentuk yang tidak teratur dan banyakbahwa organisme ini adalah suatu protozoa ditemukan dalam tinja maupun biakan,yang tergolong Sporozoa, yang menyebab- mirip leukosit. Aktivitas ameboid sukarkan penyakit pada manusia. dilihat.Hospes dan Nama Penyakit Bentuk Kista. Bentuk kista polimorfik, tetapi kebanyakan tampak oval atau sirkular,B.hominis ditemukan pada ·manusia, dengan atau tanpa lapisan membran dimonyet, kera, babi dan mungkin pada sebelah luamya, yang niudah lepas bilamarmut, reptilia, kecoa, tikus dan berbagai kaca tutup ditekan atau bila sediaanhewan lainnya. Parasit ini menyebabkan . mengering. Kista mengandung mitokondriablastokistosis. dan inti. Benda-benda halus dan kasarDistribusi Geografik mungkin tampak di antara lapisan membran dan kista. Fungsinya tidak jelas, tetapiB. hominis ditemukan di daerah tropik, mungkin berperan pada perkembangansubtropik. 1 stadium selanjutnya. Diameter kista ini 6,65 mikron.Morfologi dan Daur Hidup B. hominis berkembangbiak secara aseksual. Ada 4 macam pembelahan: belah B.hominis mempunyai 4 bentuk: pasang, plasmotomi, skizogoni dan endo-vakuolar, granular, ameboid dan bentuk diogeni. Pada manusia biasanya terjadikista (gambar 23). belah pasang. Bentuk ameba berkembang- biak dengan plasmotomi, yaitu ·terpotong-Bentuk Vakuolar. Bentuk ini paling nya satu atau lebih dari satu bagiansering ditemukan dalam tinja maupun (progeni) dari tonjolan-tonjolan sel. Progenibiakan. Di tengah ada struktur mirip mengandung satu nukleus atau lebih,vakuol yang tampak transparan dan tetapi tidak mempunyai benda sentral.refraktil dengan mikroskop fase kontras. Benda sentral adalah organel, di manaVakuol disebut benda sentral, yang terjadi skizogoni. Sel induk atau skizondikelilingi oleh sitoplasma perifer yang
180 Parasitologi Kedokteran e Kista berdinding tebal @......... r1 tt@__.-YKista berdinding•Ameboid vakuolar \ Mitosis ~ 'fultiplikasi bentuk ameboidGambar 23. Daur Hidup Blastocystis hominis
Bab II. Protozologi 181berisi progeni sampai sel pecah dan ulkus ditemukan B.hominis, berukuranprogeni menyebar ke sekitamya. Jumlah 15-25 mikron, bentuknya bulat atau ovalprogeni bervariasi dari 1 sampai ratusan. dengan vakuol sentral yang bergranulaMakin besar jumlah progeninya, makin dan satu nukleus, disertai infiltrasi selkecil ukurannya. Endodiogeni lebih jarang radang. Dengan pengobatan metronidazoldan menghasilkan 2 progeni yang besar di pasien sembuh.dalam benda sentral. Dibandingkan bentuk Beberapa laporan menyatakanlainnya, bentuk kista adalah bentuk yang B.hominis sebagai infeksi oportunistikpaling tahan terhadap pengaruh lingkungan pada penderita imunokompromais. Gejalaluar hospes dan mungkin merupakan satu- klinis berhubungan dengan beratnya infeksisatunya bentuk yang infektif. Cara infeksi dan virulensi strain B.hominis. Gejalamelalui makanan dan air mmum yang klinis biasanya berhubungan dengan bentukterkontaminasi parasit. ameboid B.hominis5 atau bentuk vakuolar.6 Pada penderita imunokompromais gejalaPatologi dan Gejala Klinis gastrointestinal biasanya ada bila ditemu- kan 5 atau lebih parasit per 400 x lapangB.hominis merupakan parasit yang pandang besar (LPB). 7patogen atau kom.ensal masih kontro-versial.1·3,4 Gejala gastrointestinal ditemu- Diagnosiskan pada pasien yang menderita imuno-supresi sehingga B.hominis dinyatakan . Diagnosis infeksi B.hominis ditegak-parasit oportunistik. 1 Gejala infeksi kan dengan menemukan B.hominis di dalamB. hominis adalah diare, flatulens, kembung, tinja dengan pemeriksaan langsung, pe-anoreksia, berat badan turun, muntah, wamaan trikrom, teknik Kinyoun acidnausea, konstipasi dan lain-lain. Infeksi fast. Untuk meningkatkan sensitivitasB.hominis juga dihubungkan dengan kolitis dapat dilakukan konsentrasi dengan larutanulserosa, ileitis terminal dan enteritis, yang formalin etil asetat.5 Biasanya ditemukandapat disembuhkan dengan metronidazol. bentuk vakuolar. B.hominis dianggap ber-Infeksi B.hominis pemah dilaporkan makna jika ditemukan 2'. 5 parasit per 400pada anak berumur 4 tahun dengan feses X lapang pandang besar.7 Pemeriksaanyang mengandung darah, yang kemudian tinja sebaiknya dilakukan pada 3 sampelmenderita diare cair dengan gumpalan tinja penderita dengan gejala B.hominisdarah dan demam. Kolonoskopi menun- untuk memastikan penderita terinfeksijukkan ulkus superfisial dengan pseudo- atau tidak.7membran di seluruh kolon. Pada peme-riksaan tinja ditemukan kista B.hominis. Pengobatan Pada pemeriksaan histologik bahanbiopsi ditemukan peradangan dengan sel Pengobatan dianjurkan, bila hanyaradang dan sel eosinofil di sekum, kolon ditemukan B.hominis dalam tinja, di-transversum dan rektum. Pada mukosa sertai gejala gastrointestinal. Obat pilihan
182 Parasitologi Kedokteranadalah metronidazol dengan dosis 750 tanpa infeksi HIV. 1mg 3 x sehari selama I 0 hari. Bila parasit Pencegahan infeksi dengan sanitasimasih ditemukan dalam tinja, pengobatan lingkungan dan perorangan, serta men-diulang setelah 1 minggu selama 10 hari. cegah pencemaran makanan dengan tinjaObat lain adalah iodoquinol dengan dan selalu memasak air minurn.dosis 3 x 650 mg sehari selama 20 hari.Obat yang efektif adalah furazolidon 4 x Daftar Pustaka100 mg sehari selama 7 hari. Pada pasienimunokompromais dapat diberikan 1. Stenzel DJ, Boreham PFL. Blastocystismetronidazol dengan dosis 1 sampai 2g hominis revisited. Clinical Microbiologyper hari. 1 Trimetoprim-sulfametoksasol, Reviews 1996; 9(4): 563-84 2. www . dpd. c de. gov / DPDX / HT ML /paromomisin tidak diabsorpsi di usus ImageLibrary / A-F / B lastocystis / body _sehingga dapat digunakan sebagai obat Blastocystis_il4.htm- !Ok Life cycleB.hominis.altematif. 1•5 3. Protozoans of minor medical importance. In: Despommier DD, Gwadz RW, Hotez PJ,Epidemiologi Knirsch CA (Eds). Parasitic diseases. 4'h ed. New York: Apple trees production; 2000. p.86-91.B .hominis terutama ditemukan di 4. Koutsaviis AT, Valiquette L, Allard R, Soto J.daerah tropik. Parasit ini banyak dilaporkan Blastocyctis hominis: a new pathogen in day-pada tentara yang pulang dari medan care center?. CCDR 2001;27(09):76-84.perang, juga pada orang yang bepergian. 5. Moghaddam DD, Ghadirin E, Azami M. Blastocystis hominis and the evalution ofDi Amerika, B.hominis ditemukan pada · efficacy of metronidazole and trimethoprim/7% dari 35 anggota korps keamanan, di sulfamethoxazole. Parasitol Res 2005;96: 273-5.Zaire pada 2% dari 46 penderita diare 6. Wang KX, Li CP, Wang J, Cui YB.menahun, di Nepal pada 33% dari 328penderita diare, di Karachi pada 50% Epidemiological survey of Blastocystis hominis in Huainan city, Anhui Province, China. World J Gastroenterol 2002;8(5):928-32.dari sampel tinja di Aga Khan University 7. Tasova Y, Sahin B, Koltas S, Paydas S.Hospital. Di Jakarta B.hominis ditemukan Clinical significance and frequency ofpada 15% atau 1019 dari 6818 sampel Blastocystis hominis in Turkish patientstinja yang diperiksa di Bagian Parasito- with hematological malignancy. Acta Med Okayama 200; 54(3): 133-6.logi FKUI dari September 1983 sampaidengan Februari 1990. Prevalensi ini jauhlebih tinggi daripada prevalensi protozoa Microsporidiausus lainnya. Akhir-akhir ini B.hoministelah diisolasi dari saluran pembuangantinja. Makanan dan air minum yang Sejarahtercemar tinja dapat merupakan sumber Microsporidia termasuk phylum Micro-infeksi yang penting. spora. Phylum ini mengandung lebihInfeksi B.hominis ditemukan lebih dari 100 genus dan 1000 spesies. Kasussering pada homoseksual dengan atau infeksi dengan parasit ini pada rnanusia
Bab fl. Protozologi 183dilaporkan pada tahun 1959, yaitu pada Distribusi Geografikseorang laki-laki Jepang dengan sakit kepala,kejang-kejang dan demam rekuren. Pada Parasit ini ditemukan di seluruh dunia.pemeriksaan cairan serebrospinal ditemukanmicrosporidia genus Encephalitozoon. Morfologi dan Daur Hidup Ada 7 genus yang dapat menginfeksi Microsporidia adalah parasit obligatmanusia yaitu Enterocytozoon, Encephali- intraseluler yang mempunyai 2 fasetozoon, Nosema, Trachipleistophora, Pleis- perkembangan yaitu fase skizogoni (mero-tophora, Microsporidium dan Brachiola. 1•2 goni) dan fase sporogoni. Microsporidia berukuran 1-20 mikron. Spora dapat ber-Hospes dan Nama Penyakit bentuk sferis, oval atau memanjang. Ente- rocytozoon merupakan Microsporidia ter- Microsporidia ditemukan pada inver- kecil dengan ukuran spora 1,5x0,5µm. 5tebrata dan vertebrata termasuk insekta, Encephalitozoon berbentuk elips, ber-ikan, burung dan mamalia (tabel 1). ukuran 2,5x 1,5 µm, Nosema berbentuk oval,Penyakit yang ditimbulkannya disebut berukuran 4 x 2 µm, Pleitophora berbentukmikrosporidiosis. oval dan berukuran 2,8 x 3,4 µm. 6Tabel 1. Tempat Infeksi Microsporidia pada Hospes3•4nterocytozoon ieneusi ep1te usus a us, ep1t e sa uran dan kandung empedu, hati , yang jarang polip hidung dan epithel bronkial manus1a, ep1te omea an onJungt1va, manus1a polip hidung, ginjalominis manus1a otot s e et, otot Jantung, ep1t e manusia komea, ginjal, nasofaring ota , gmJa , Jantung, pa eas,osema manusia, an tiroid, paratiroid, hati, limpa, manus1a sumsum tulang otot s e et manus1a stroma omea manusia manus1a stroma omea stroma omea stroma omea
184 Parasitologi Kedokteran Vakuol di sel hospes____..._ ......·-·-·-·-·-·-·-·-..-j ,..... Sporoblas I melalui urinGambar 24. Daur Hidup Microsporidia dikutip dari Gardiner et aP Infeksi dimulai dengan masuknya pada Encephalitozoon spp., terjadi di dalamspora ke dalam sel hospes. · Tempat vakuol parasitoforus. Sporoplasma yangutama infeksi adalah sel epitel traktus masuk ke dalam sel hospes akan ber-gastrointestinal dan traktus respiratorius. multiplikasi dan berkembang biak denganSetelah terjadi penonjolan polar filamen cara kariokinesis menjadi meron berintidan pengeluaran isi spora ke dalam sel banyak. Meron berkembang biak denganhospes, parasit akan membelah diri melalui cara belah pasang. Membran sel merontproses merogoni yang diikuti diferen- menebal yang kemudian berdiferensiasisiasi menjadi spora (sporogoni). Merogoni membentuk sporon. Sporon membelahdan sporogoni berbeda di antara spesies dan membentuk sporoblas. Pada akhirMicrosporidia yang menginfeksi manusia. sporogoni, sporoblas akan mengalamiMerogoni dan sporogoni E. bieneusi terj adi sitokinesis (pembelahan sel yang lambat)dalam sitoplasma sel hospes, sedangkan dan menghasilkan spora matang. Sel
Bab II. Protozologi 185hospes yang terinfeksi peeah dan menge- kemudian bereplikasi dan menyebabkanluarkan spora. Spora yang dikeluarkan atrofi vili, hiperplasia kripta, infiltrasidapat menginfeksi sel lain di sekitamya mononuklear. Selain itu juga terjadi mal-atau ke lingkungan melalui tinja, urin absorpsi D-xylose dan aktivitas enzimatau sekresi saluran pemapasan. Infeksi disakaridase menurun. E.bieneusi jugaE.bieneusi terutama berlokasi pada usus dapat menginfeksi sel epitel duktushalus, walaupun traktus bilier dapat pankreatikus.5 Gejala klinis yang seringterkena. Tempat infeksi kedua yang ditemukan pada mikrosporidiosis yangsering adalah ginjal, hati, sinus dan otak. disebabkan oleh E. bieneusi dan E. ·intesti-Infeksi terjadi dengan menelan atau nalis adalah diare. Diare yang disebab-inhalasi spora, transplasental atau melalui kan oleh Microsporidia pada orang yangtrauma. 7,8 imunokompeten bersifat self-limiting.7 E. bieneusi merupakan penyebab diare kronisPatologi dan Gejala Klinis pada pasien AIDS dan juga sering menye- babkan kolangitis atau kolesistitis.3,8Lesi dan respons imun yang ditim- Encephalitozoon spp menginfeksibulkan oleh Microsporidia tergantung usus halus yang mengakibatkan peradanganpada status imun hospes. P3;da hospes dan kerusakan sel usus. Parasit ini kemu-imunokompeten infeksi dapat menjadi dian menyebar dan menginfeksi hampirkronis dan subklinis (asimtomatik). Pada setiap organ yang menimbulkan lesi fokalhospes imunokompromais, infeksi dapat · dan granulomatosa. Pada pasien AIDSmengakibatkan kematian. Microsporidia dengan jumlah CD4+ ~ 100 sel/µl darahdapat menyebabkan berbagai penyakit sering menimbulkan diare kronis, mal-pada manusia dan melibatkan berbagai absorpsi disertai demam, anoreksia, beratsistem organ yaitu intestinal, mata, otak, badan menurun. Infeksi Encephalitozoonjantung, hati, sinus, paru, otot dan ginjal pada saluran napas bagian atas dapat menimbulkan gambaran patologi rhinitis,baik pada hospes imunokompeten maupun sinusitis dan polip hidung.5 E. intestinalisimunokompromais.3A Pada infeksi intes- merupakan Microsporidia kedua terseringtinal, frekuensi tinja yang dikeluarkan yang menginfeksi manusia setelah E. bieneusiberkisar 1-20 kali per hari dengan kon- danjuga dapat menginfeksi kolon.5 Infeksisistensi cair, tidak berdarah dan tidak dengan Encephalitozoon dan Trachipleis-mengandung leukosit. Bila ada infeksi tophora spp dapat menimbulkan sinusitis,pada kandung empedu dapat disertai nyeri keratokonjungtivitis, hepatitis, peritonitis,abdomen, muntah dan demam.7 nefritis, ensefalitis dan pneumonia. PadaE. bieneusi adalah patogen intestinal pasien imunokompromais dengan infeksiyang lebih sering ditemukan pada pasien Pleistophora spp dapat menimbulkanAIDS; terutama menginfeksi enterosit miositis.3usus halus (yeyunum dan duodenum) Infeksi Microsporidia pada mata adadan sel epitel saluran empedu. Parasit 2 bentuk klinis yaitu corneal stromal
186 ParasitologiKedokterankeratitis dan epithelial keratopathy dengan sebaiknya urin 24jam.1Pemeriksaan 3 tinjakeratokonjungtivitis. Pada pasien HIV, dalam sehari selama 3 hari perlu untukkeratokonjungtivitis dapat disebabkan oleh menetapkan diagnosis mikrosporidiosis.7•9Encephalitozoon spp (E. hellem, E. cuniculi, Aspirasi duodenum juga dapat digunakanE. intestinalis) yaitu peradangan konjung- untuk diagnosis infeksi intestinal.tiva bilateral dan keratopathy epithelialpunctate bilateral yang menyebabkan Untuk diagnosis konjungtivitis atautajam penglihatan menurun. E.hellem dan keratitis yang disebabkan oleh Mikro-E.cuniculi adalah Microsporidia yang lebih sporidia dapat dilakukan dengan pemerik-sering ditemukan pada pasien AIDS dengan saan apus konjungtiva atau komea,kelainan mata. Sporn dapat ditemukan kerokan atau biopsi spesimen. 1pada epitel konjungtiva dan komea. Selainitu E.intestinalis juga dapat ditemukan pada Penilaian semikuantitatifjumlah sporakonjungtiva pasien AIDS.5 Pada orang per sampel tinja menurut Molina:10dengan imunokompeten, infeksi Encepha-litozoon tidak meluas sampai epitel kon- 0 : tidak ada sporajungtiva maupun komea, tidak seperti 1 : spora jaranginfeksi dengan Vzttciforma (Nosema) comeum 2 : beberapa sporadan N.ocularum yang dapat menimbulkan 3 : banyak sporainfeksi stroma komea yang dalam bahkandapat terjadi ulkus komea. Spesies lain Mikroskop . cahaya dan transmissionyang dapat menimbulkan keratokonjung- electron microscopy (TEM) adalah standartivitis adalah Thominis, Mceylonensis baku untuk diagnosis mikrosporidiosis,dan Mafricanum. namun pada mikroskop cahaya tidak dapat membedakan spesies. PenentuanDiagnosis spesies ini penting karena berhubungan dengan keberhasilan pengobatan. TEM dapat menentukan spesies berdasarkan observasi polar filamen. 1•3 Diagnosis Microsporidia pada umum- Mikroskop Cahayanya berdasarkan pemeriksaan denganmikroskop cahaya atau elektron, metode Pada modifikasi trikrom (Weber-molekuler dan uji serologi. Berbagai Green modified trichrome stain, Ryan-Bluespesimen klinis yang dapat digunakan modified trichrome stain). Spora tampakuntuk diagnosis mikrosporidiosis adalah: berbentuk oval dan beiwama merah muda.tinja, urin, sputum, bilasan bronkoalveolar, Spesimen klinis yang dapat digunakansekresi nasal, cairan serebrospinal dan dengan pewamaan modifikasi trikrombiopsi jaringan. Pada pasien dengan adalah tinja dan cairan tubuh lain.Mikrosporidiosis diseminata, sebaiknya Spesimen klinis dapat segar atau yangspesimen urin selalu diperiksa. Sporn telah diawetkan dengan formalin 5% ataumicrosporidia sering dikeluarkan secara 10% atau dengan sodium acetate-aceticperiodik, maka untuk pemeriksaan urin acid-formalin. Dinding spora beiwama
Bab II. Protozologi 187merah muda sampai merah. Pewamaan tidak diketahui apakah ada reaksi silangpada suhu 50°C selama 10 menit atau dengan spesies lain atau reaksi nonspesifikpada suhu 37°C selama 30 menit akan tidak jelas diketahui. Uji serologi terhadapmemudahkan deteksi spora karena latar E.bieneusi belum tersedia karena ketidakbelakang kurang mengandung debris dan berhasilan untuk membiak E. bieneusispora akan berwama lebih jelas. 1 jangka panjang dan tersedianya antigen.1Pewarnaan Giemsa Pengobatan Pada spesimen tinja, spora sangat Albendazol untuk Microsporidiasulit dibedakan dengan debris sehingga invasif terutama genus Encephalitozoon.deteksi spora akan lebih sulit. Pada Kerja albendazol menghambat polimeri-preparat sitologi cairan tubuh atau spesimen sasi mikrotubul selama pembelahan intibiopsi usus, spora akan lebih mudah di- sehingga mencegah pemisahan kromosom.dapatkan. Spora dengan pewamaan Giemsa Dengan demikian pembelahan parasitakan berwama biru muda. 1 dihambat dan mempunyai efek parasitosid. Pada infeksi E.intestinalis albendazol di- Pewamaan gram Brown Brenn dan berikan dengan dosis 400 mg, 2 kali se-pewamaan perak Warthin-Starry sering hari selama 2-4 minggu3 atau 1-2 bulan, 11digunakan untuk mendeteksi Microspo- sedangkan pada infeksi E.cuniculi di-ridia pada potongan jaringan. Dengan berikan 2 x 400 mg per hari selama 3-4pewamaan gram Microsporidia adalah minggu.11 Dosis albendazol untuk anak 15gram positif dan dengan pewamaan perak mg/kg berat badan per hari diberikan 2Microsporidia tampak abu-abu gelap sampai kali sehari selama 2-4 minggu. 11 Relapshitam dengan latar belakang kuning.3 dapat terjadi 1-2 bulan setelah pemberian albendazol selama 4 minggu.9 Albendazol Deteksi DNA menggunakan PCR pada binatang bersifat teratogenik, sehinggadapat mendeteksi spora Encephalitozoon sebaiknya dihindari pada ibu hamil dansampai pengenceran 100 spora pada menyusui. 11spesimen tinja, sedangkan dengan peme-riksaan mikroskop memerlukan 10.000- Fumagillin merupakan antibiotik yang1.000.000 spora per ml. 1 diproduksi olehjamurAspergillusfumigatus. Jika diberikan secara sistemik dengan Uji serologi (carbon immunoassay, dosis 20 mg 3 kali sehari selama 2 mingguindirect immunofiuorescent-antibody test, efektif untuk infeksi E. bieneusi dan secaraenzyme-linked immunosorbent assay, coun- topikal dapat mengobati keratokonjung-terimmunoelectrophoresis dan Western tivitis yang disebabkan oleh Encephali-blotting) dapat mendeteksi lgM dan IgG tozoon sppY Efek samping adalah netro-terhadap Microsporidia (terutamaE. cuniculi) penia dan trombositopenia setelah 1-3pada binatang. Zat anti terhadap E. cuniculi minggu pemberian dan reversibel setelahdan E. intestinalis juga telah ditemukan pengobatan dihentikan.3•10 Pasien yangpada orang yang tidak terinfeksi HIV danyang terinfeksi HIV Walaupun demikian
188 Parasitologi Kedokteranmendapat fumagillin sebaiknya dimonitor Microsporidia 27,5% pada pasien denganhitung sel darah selama tempi dan hitung diare kronis.platelet setiap hari. Pengobatan dihentikanbila hitung platelet turun di bawah 75.000/ Daftar Pustakamm3. Pemeriksaan dilakukan setiap bulanuntuk mengetahui adanya relaps. 10 I. Garcia LS. Laboratory identification of the Microsporidia. J Clin Microbiol 2002; Talidomid dapat digunakan untuk 40(6): 1892-901mengobati infeksi E.bieneust yang tidakrespons terhadap albendazol dengan dosis 2. Koestler A Microsporidia and myxozoa:100 mg 4 kali sehari selama 30 hari. parasites with polar filaments. In: Schmidt GD,Nitazoksanid diberikan 2 x I g perhari Roberts LS. Foundations of Parasitology. 7th ed.selama 60 hari. 11 Itrakonazol, metronidazol, New York: McGraw Hill; 2005.p.181-91.isetionat propamidin topikal digunakanuntuk infeksi epitel komea.6 3. Didier ES. Microsporidiosis. Clinical Infectious Diseases 1998;27: 1-8.Epidemiologi 4. Hart CA, Beeching Nj, Duerden BI. Infections Parasit dapat hidup di air pada suhu in AIDS. J Med Microbiol 2000;49:947-67.4°C selama lebih dari I tahun.7•9 TransmisiMicrosporidia terutama melalui fekal-oral 5. Schwartz DA, Weber R, Bryan RT.atau urino-oral. Transmisi transplasental Microsporidiosis. In: Gilles HM, editor.sering pada kamivora, tetapi belum di- Protozoa! diseases. New York: Oxfordbuktikan pada manusia. Walaupun jarang, University Press Inc; 1999.p. 625-43.juga pemah dilaporkan infeksi melaluitrauma. Cotte et al (dalam Didier3) pemah 6. Joseph J, Vemuganti GK, Sharma S.mengidentifikasi transmisi Microsporidia Microsporidia: emerging ocular pathogens.melalui air di Perancis. Prevalensi mikro- Indian Journal of Medical Microbiologysporidiosis di antara orang yang terinfeksi 2005;23(2):80-91.HIV dengan diare berkisar 7%-50%. lnfeksiMicrosporidia meningkat pada orang yang 7. Marshall MM, Naumovitz D, Ortega Y,irnunokompeten terutama pada travellers Sterling CR. Waterborne protozoan patho-diarrhoea.4 Bacchi et al (dalam Koestler2) gens. Clin Micribiol Rev 1997; 10(1):67-85.mendapatkan 44% pasien AIDS dengandiare terinfeksi Microsporidia, sedangkan 8. Wasson K, Peper RL. Mammalian microsp-pasien AIDS tanpa diare hanya 2,3% oridiosis. Vet Pathol 2000;37: 113-28.yang terinfeksi Microsporidia. · Brasilet al12 mendapatkan prevalensi infeksi 9. Silas SB, Hale DeVon. Cryptosporidium, Cyclospora & Isospora species & Micro- sporidia. In: Wilson WR, editor. Diagnosis & treatment in infectious diseases. New York: McGraw-Hill Companies.p.824-35. 10. Molina JM, Toumeur M, Sarfati C et al. Fumagillin treatment of intestinal microspo- ridiosis. N Engl J Med 2002;346:1963-9. 11. Gro~ U. Treatment of microsporidiosis including albendazole. Parasitol Res 2003; 90: Sl4-8. 12. Brasil P, de Lima DB, de Paiva DD, de Castro Lobo MS, Sodre FC, da Silva SP et al. Clinical and diagnostic aspects of intestinal microsporidiosis in HIV-infected patients with chronic diaarhea in Rio De Janeiro, Brazil. Rev Int Med trop S Paulo 2000;42(6):1-12
Bab II. Protozologi 189 Parasit Malaria dium falciparum dan Plasmodium malariae, Plasmodium rodhaini pada simpanse diSejarah Afrika dan Plasmodium brasilianum pada kera di Amerika Selatan yang menyerupai Penyakit malaria telah diketahui sejak Plasmodium malariae.zaman Yunani. Gejala klinis penyakitmalaria khas dan mudah dikenal, karena Salah satu Plasmodium primata,demam yang naik turun dan teratur disertai yaitu P knowlesi dilaporkan pertama kalimenggigil. Pada waktu itu sudah dikenal di Malaysia (1965) dapat menginfeksifebris tersiana dan febris kuartana. manusia dan menyebabkan gejalaSelain itu ditemukan kelainan limpa, yaitu klinis, kemudian ditemukan di Muang-splenomegali: limpa membesar dan menjadi thai. 1 Walaupun belum dilaporkan, halkeras, sehingga dahulu penyakit malaria ini kemungkinan dapat ditemukan didisebut juga sebagai demam kura. Indonesia mengingat geografinya yang serupa dengan negara tersebut. Malaria diduga disebabkan olehhukuman dewa, karena pada waktu itu Distribusi Geografikada wabah di sekitar kota Roma. Penyakitini banyak ditemukan di daerah rawa yang Malaria ditemukan 64° lintang utaramengeluarkan bau busuk ke sekitamya, (Archangel di Rusia) sampai 32° lintangsehingga disebut \"malaria\" (mal area= udara selatan (Cordoba di Argentina), dari daerahburuk =bad air). rendah 400 m di bawah permukaan laut (Laut Mati) sampai 2600 m di atas Pada abad ke-19, Laveran menemu- permukaan laut (Londiani di Kenya) ataukan stadium gametosit berbentuk pisang 2800 m (Cochabamba di Bolivia). Antaradalam darah seorang penderita malaria. batas garis lintang dan garis bujur terdapatKemudian Ross (1897), menemukan bahwa daerah yang bebas malaria. Di Indonesiamalaria ditularkan oleh nyamuk yang penyakit malaria ditemukan tersebar dibanyak terdapat di sekitar rawa. seluruh kepulauan, terutama di kawasan timur Indonesia.Hospes Morfologi dan Daur Hidup Parasit malaria termasuk genus Plas-modium dan pada manusia ditemukan 4 Daur hidup keempat spesies Plasmo-spesies: Plasmodium vivax, Plasmodium dium pada manusia umumnya sama.falciparum, Plasmodium malariae dan Proses tersebut terdiri atas fase seksualPlasmodium ovale. eksogen (sporogoni) dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual (skizogoni) Pada kera ditemukan spesies parasit dalam badan hospes vertebrata.malaria yang menyerupai Plasmodiummanusia, antara lain: Plasmodium Fase aseksual mempunyai 2 daur,cynomolgi menyerupai Plasmodium vivax, yaitu; 1) daur ~eritrosit dalam darah (ski-Plasmodium knowlesi menyerupai Plasma- zogoni eritrosit) dan 2) daur dalam sel
190 Parasitologi Kedokteranparenkim hati (skizogoni eksoeritrosit) (disebut hipnozoit), sampai menjadi aktifatau stadium jaringan dengan a) skizo- kembali dan mengalami skizogoni. Padagoni praeritrosit (skizogoni eksoeritrosit infeksi Pfalciparum dan Pmalariaeprimer) setelah sporozoit masuk dalam hanya terdapat satu generasi aseksualsel hati dan b) skizogoni eksoeritrosit dalam hati sebelum daur dalam darahsekunder yang berlangsung dalam hati. dimulai; sesudah itu daur dalam hatiHasil penelitian pada malaria primata tidak dilanjutkan lagi. Pada infeksimenunjukkan bahwa ada dua populasi Pvivax dan Povale daur eksoeritrositsporozoit yang berbeda, yaitu sporozoit berlangsung terns sampai bertahun-yang secara langsung mengalami tahun melengkapi perjalanan penyakitpertumbuhan dan sporozoit yang tetap\"tidur\" (dormant) selama periode tertentu yang dapat berlangsung lama (bila tidak diobati) disertai banyak relaps.Manusia Nyamuk Anopheles ~Dalam hati Dalam kelenjar liur....---- - - - -- sporozoithipnozoit / i skizonskizon / ~ merozoit---------------1--------------- ookista Dalam lambung Dalam darah I trofozoit~~skizon meroz01t- _)makarogametosit-----'--- makrogamet ~ zigot = ookinetmikrogametosit ~m1\"krogamet Bagan 8. Daur Hidup Parasit Malaria
Bab II. Protozologi 191Parasit dalam Hospes Vertebrata Pada akhir fase praeritrosit, skizon (Hospes Perantara) pecah, merozoit keluar dan masuk pere- daran darah. Sebagian besar menyerangFase jaringan. Bila nyamuk Anopheles eritrosit yang berada di sinusoid hati tetapibetina yang mengandung parasit malaria beberapa difagositosis. Pada Pvivax dandalam kelenjar liumya menusuk hospes, Povale sebagian sporozoit yang menjadisporozoit .yang berada dalam air liumya hipnozoit setelah bel?erapa waktu (bebe-masuk melalui probosis yang ditusukkan rapa bulan sampai 5 tahun) menjadi aktifke dalam kulit. Sporozoit segera masuk kembali dan mulai dengan skizogoni ekso-dalam peredaran darah dan setelah 112 eritrosit sekunder. Proses tersebut dianggapjam sampai 1 jam masuk dalam sel hati. sebagai penyebab timbulnya relaps yaituBanyak yang dihancurkan oleh fagosit, parasit ditemukan kembali dalam darahtetapi sebagian masuk dalam sel hati setelah pemberian obat skizontisida darah(hepatosit) menjadi trofozoit hati dan yang adekuat.2 Pfalciparum dan Pmalariaeberkembangbiak. Proses im disebut tidak mempunyai fase eksoeritrosit se-skizogoni praeritrosit atau eksoeritrositer kunder; sehingga kekambuhannya disebab-primer. Inti parasit membelah diri ber- kan oleh proliferasi stadium eritrositikulang-ulang dan skizon jaringan (skizon dan dikenal sebagai rekrudesensi. Hal inihati) berbentuk bulat atau lonjong, men- dapat disebabkan skizontisida darah tidak seluruhnya mengeliminasi stadium parasitjadi besar sampai berukuran 45 mikron. . yang ada di sel darah merah, berkurangnyaPembelahan inti disertai pembelahan imunitas alami atau adanya varian parasitsitoplasma yang mengelilingi setiap inti barn yang tidak dikenali hospes.2 Rekru-sehingga terbentuk beribu-ribu merozoit desensi yang panjang kadang-kadang di-berinti satu dengan ukuran 1,0 sampai 1,8 jumpai pada Pmalariae yang disebabkanmikron. Inti sel hati terdorong ke tepi tetapi oleh stadium eritrositik yang menetaptidak ada reaksi di sekitar jaringan hati. dalam sirkulasi mikrokapiler jaringan. Kenyataan berikut ini menunjang bahwa Fase ini berlangsung beberapa waktu, relaps tidak ada pada infeksi Pmalariae:tergantung dari spesies parasit malaria 1) infeksi Pmalariae dapat disembuhkan(tabel 2). dengan obat skizontosida darah saja; 2) tidak pemah ditemukan skizon eksoeritro-Tabet 2. Skizogoni Jaringan pada Malaria sitik dalam hati manusia atau simpanse setelah siklus praeritrositik; dan 3) parasit Spesies Fase Besar Jumlah menetap dalam darah untuk jangka waktu praeritrosit skizon merozoit panjang yang dapat dibuktikan padaPvivax 6 - 8 han beberapa kasus malaria transfusi.Pjalciparum 45 mt!aon 10.000 5y, - 7 hari 60 mikron 40.000Pmalariae 12 - 16 hari 45 mikron 2.000 Fase aseksual dalam darah. Waktu antaraPovale 9 hari 70 mikron 15.000 permulaan infeksi sampai parasit malaria
192 Parasitologi Kedokteranditemukan dalam darah tepi disebut masa mengandung bentuk-bentuk bulat kecil,pra-paten. Masa ini dapat dibedakan dengan terdiri atas inti dan sitoplasma yang di-masa tunas/inkubasi yang berhubungan sebut merozoit. Setelah proses skizogonidengan timbulnya gejala klinis penyakit selesai, eritrosit pecah dan merozoit di-malaria. Merozoit yang dilepaskan oleh lepaskan dalam aliran darah (sporulasi).skizon jaringan mulai menyerang eritrosit. Kemudian merozoit memasuki eritrositInvasi merozoit bergantung pada inter- baru dan generasi lain dibentuk denganaksi reseptor pada eritrosit, glikoforin dan cara yang sama. Pada daur eritrosit,merozoit sendiri. Sisi anterior merozoit skizogoni berlangsung secara berulang-melekat pada membran eritrosit, kemudian ulang selama infeksi dan menimbulkanmembran merozoit menebal dan bergabung parasitemia yang meningkat dengan cepatdengan membran plasma eritrosit, lalu me- sampai proses dihambat oleh respons imunlakukan invaginasi, membentuk vakuol hospes.dengan parasit berada di dalamnya. Pada Perkembangan parasit dalam eritrositsaat merozoit masuk, selaput permukaan menyebabkan perubahan pada eritrosit,dijepit sehingga lepas. Seluruh proses ini misalnya sitoplasma bertitik-titik padaberlangsung selama kurang lebih 30 detik. Pvivax. Perubahan ini khas untuk spesiesStadium termuda dalam darah berbentuk parasit. Periodisitas skizogoni berbeda-bulat, kecil; beberapa di antaranya mengan- beda, tergantung spesies'nya. Daur skizo-dung vakuol sehingga sitoplasma terdorong goni (fase eritrosit) berlangsung 48 jamke tepi dan inti berada di kutubnya. Oleh · pada Pvivax dan Povale, kurang darikarena sitoplasma mempunyai bentuk 48 jam pada Pfalciparum dan 72 jamlingkaran, maka parasit muda disebut pada Pmalariae. Pada stadium permulaanbentuk cincin. Selama pertumbuhan, infeksi dapat ditemukan beberapa ke-bentuknya berubah menjadi tidak teratur. lompok (broods) parasit yang tumbuhStadium muda ini disebut trofozoit. pada saat yang berbeda sehingga gejalaParasit mencemakan hemoglobin dalam demam tidak menunjukkan periodisitaseritrosit dan sisa metabolismenya berupa yang khas. Kemudian periodisitasnyapigmen malaria (hemozoin dan hematin). menjadi lebih sinkron dan gejala demamPigmen yang mengandung zat besi dapat memberi gambaran tersian atau kuartandilihat dalam parasit sebagai butir-butir (Gambar 25).berwama kuning tengguli hingga tenggulihitam yang makin jelas pada stadium Fase seksual dalam darah. Setelah 2lanjut. Setelah masa pertumbuhan, parasit atau 3 generasi (3-15 hari) merozoit di-berkembangbiak secara aseksual melalui bentuk, sebagian merozoit tumbuh men-proses pembelahan yang disebut skizo- jadi stadium seksual. Proses ini disebutgoni. Inti parasit membelah diri menjadi gametogoni (gametositogenesis). Stadiumsejumlah inti yang lebih kecil. Kemudian seksual tumbuh tetapi intinya tidak mem-dilanjutkan dengan pembelahan sitoplasma belah. Gametosit mempunyai bentuk yanguntuk membentuk skizon. Skizon matang berbeda pada berbagai spesies: pada Pfalci-
A= Nyamuk B =Manusia skizogoni E.E. sekunder (.. relapse) ~--=---•r+t\!;' ' ~~~ gj,~ -......~-·•.:.- hipnozoitOokista dalam selpecah halldengansporozoit .~:/;:.~ !~' '· '• ~ l~!rll:\":·:;=:~.~ sporozoit dimasu~ :!:@.j•.;:;-. •.skizogoni kan oleh nyamuk E.E. (pra- eritrosit} ~4\" r -merozoit • •.-.(.- • sporozoit .. ,, ••• ·~:: dalam ke - ·:; ·<JP)·.· lenjar ludah .• t. · .· · ~ nyamuk .'i.~\"'··..~\"'-~;. sel darah lf[·\".· )I ....~ o\" merah ----·;·.~ / ~~.~~f::;~~::·rti-lisa'si ~ ~ _ tllilJ _ ~~·~·.am..,e.rozoit V@ trofozoit ® ~ ~ ' Y.•;,] Zigot ma~roga~e- ma~roganle- sel dara~ + ~.:::, :.ijf·p ) muda g~~a:m::,ei1iuoks11 ..... ..tos1t tua I \"' tos1t tua gametos1t t •• ·•·•~;j;': •·1..;. skizon pecah ~~ .. <r •\"61~ ~--~-1$V·..~ \~ ~ Ookinel + ~;.:·!'- ~ (j)·~ mikrogame- mikrogame- sel darah merah + (.~ / trofozoit tosittua tua tos1t tua gametos1t .' - - ·skizon matang ~· sklzon muda Gambar 25. Daur Hidup Parasit Malaria &P \]- ~ ;o 0 ~ 0- 0,8 -->. cw.o
194 Parasitologi Kedokteranparum bentuknya seperti sabit/pisang Sporogoni. Pada permulaan, zigot me-bila sudah matang; pada spesies lain rupakan bentuk bulat yang tidak bergerak,bentuknya bulat. Pada semua spesies tetapi dalam waktu 18-24 jam menjadiPlasmodium dengan pulasan khusus, game- bentuk panjang dan dapat bergerak; stadiumtosit betina (makrogametosit) mempunyai seperti cacing ini berukuran panjang 8-sitoplasma berwama biru dengan inti 24 mikron dan disebut ookinet. Ookinetkecil padat dan pada gametosit jantan kemudian menembus dinding lambung(mikrogametosit) sitoplasma berwama melalui sel epitel ke permukaan luarbiru pucat atau merah muda dengan inti lambung dan menjadi bentuk bulat, di-besar dan difus. Kedua macam gametosit sebut ookista. Jumlah ookista pada lambungmengandung banyak butir pigmen. Anopheles berkisar antara beberapa buah Parasit dalam Hospes sampai beberapa ratus. Ookista makinInvertebrata (Hospes Definitif) lama makin besar sehingga merupakan bulatan semi-transparan, berukuran 40- 80 mikron dan mengandung butir-butirEksflagelasi. Bila Anopheles mengisap pigmen. Letak dan besar butir pigmendarah hospes manusia yang mengandung serta wamanya khas untuk tiap spesiesparasit malaria, parasit aseksual dicema- Plasmodium. Bila ookista makin mem-kan bersama eritrosit, tetapi gametosit besar hingga berdiamete~ 500 mikron dandapat tumbuh terns. Inti pada mikro- intinya membelah, pigmen tidak tampakgametosit membelah menjadi 4 sampai · lagi. Inti yang sudah membelah dikelilingi8 yang masing-masing menjadi bentuk protoplasma yang merupakan bentukpanjang seperti benang (flagel) denganukuran 20 - 25 mikron, menonjol keluar memanjang pada bagian tepi sehinggadari sel induk, bergerak-gerak sebentar tampak sejumlah besar bentuk-bentukkemudian melepaskan diri. Proses ini yang kedua ujungnya runcing dengan inti(eksflagelasi) hanya berlangsung beberapa ditengahnya (sporozoit) dan panjangnyamenit pada suhu yang sesuai dan dapat 10-15 mikron. Kemudian ookista pecah,dilihat dengan mikroskop pada sediaan ribuan sporozoit dilepaskan dan bergerakdarah basah yang masih segar tanpa dalam rongga badan nyamuk untukdiwamai. Flagel atau garnet jantan di- mencapai kelenjar liur. Nyamuk sekarangsebut mikrogamet; makrogametosit meng- menjadi infektif. Bila nyamuk mengisapalami proses pematangan (maturasi) dan darah setelah menusuk kulit manusia,menjadi garnet betina atau makrogamet. sporozoit masuk ke dalam Iuka tusuk danDalam lambung nyamuk mikrogamet ter- mencapai aliran darah. Sporogoni yangtarik oleh makrogamet yang membentuk dimulai dari pematangan gametosit sampaitonjolan kecil tempat masuk mikrogamet menjadi sporozoit infektif, berlangsungsehingga pembuahan dapat berlangsung. 8 sampai 35 hari, bergantung pada suhuHasil pembuahan disebut zigot. lingkungan dan spesies parasit.
Bab II. Protozologi 195Cara Infeksi copic threshold). Masa tunas intrinsik Waktu antara nyamuk mengisap darah parasit malaria yang ditularkan olehyang mengandung gametosit sampai nyamuk kepada manusia adalah 12 harimengandung sporozoit dalam kelenjar untuk malaria falsiparum, 13-17 hari untukliumya, disebut masa tunas ekstrinsik. malaria vivaks dan malaria ovale serta 28-Sporozoit adalah bentuk infektif. Infeksi 30 hari untuk malaria malariae (kuartana)dapat terjadi dengan 2 cara, yaitu: 1) secaraalami melalui vektor, bila sporozoit di- Perjalanan penyakit malaria berbedamasukkan ke dalam badan manusia dengan antara orang yang tidak kebal (tinggal ditusukan nyamuk dan 2) secara induksi daerah non-endemis) dan orang yang kebal(induced), bila stadium aseksual dalam atau semi-imun (tinggal di daerah endemiseritrosit secara tidak sengaja masuk dalam malaria). Kesalahan atau keterlambatanbadan manusia melalui darah, misalnya diagnosis malaria pada orang non-imun,melalui transfusi, suntikan atau konge- akan menyebabkan risiko tinggi terjadinyanital (bayi barn lahir mendapat infeksi malaria berat atau malaria dengan kom-dari ibu yang menderita malaria melalui plikasi.2darah plasenta). Pada orang non imun biasanya demam terjadi lebih kurang 2 minggu setelah kembali dari daerah endemis malaria.Patologi dan Gejala Klinis Demam atau riwayat demam dengan suhu tubuh lebih dari 38°C biasanya ditemukanMasa tunas intrinsik pada malaria . pada penderita malaria. Pada permulaanadalah waktu antara sporozoit masuk penyakit, biasanya demam tidak bersifatdalam badan hospes sampai timbul gejala periodik, sehingga tidak khas dan dapatdemam, biasanya berlangsung 8-37 hari, terjadi setiap hari. Demam dapat bersifattergantung pada spesies parasit (terpendek remiten (jebris remitens) atau terns me-untuk P falciparum , terpanjang untuk P nerns (jebris kontinua).malariae), beratnya infeksi dan peng- Demam dapat disertai gejala lainobatan sebelumnya atau derajat imunitas yang tidak spesifik seperti menggigil,hospes. Di samping itu juga tergantung pada lemas, sakit kepala, sakit otot, batuk dancara infeksi, yang disebabkan oleh tusukan gejala gastrointestinal seperti mual, muntahnyamuk atau secara induksi, misalnya me- dan diare.2Demam harus dibedakan denganlalui transfusi darah yang mengandung demam pada penyakit lain seperti typhoidstadium aseksual. Masa tunas intrinsik fever, dengue fever, infeksi saluran napasberakhir dengan timbulnya serangan akut, hepatitis dan lain-lain. Setelah lebihpertama (first attack). kurang 1-2 minggu serangan demam yang disertai gejala lain akan diselingi periode Masa prapaten berlangsung sejak bebas penyakit. Demam kemudian ber-saat sporozoit masuk sampai ditemukan sifat periodik yang khas untuk penyakitparasit malaria dalam darah untuk per- malaria yaitu bersifat intermiten (jebristama kali, karena jumlah parasit telah intermiten).melewati ambang mikroskopik (micros-
196 Parasitologi Kedokteran Sebaliknya pada kelompok serni-imun Pada infeksi malaria, periodisitasatau imun yang tinggal di daerah endernis demam berhubungan dengan waktu pecah-malaria, gejala klinis biasanya lebih ringan nya sejumlah skizon matang dan keluar-dibandingkan penderita non imun. Di nya merozoit yang masuk aliran darahdaerah ini dapat ditemukan sejumlah besar (sporulasi). Pada malaria vivaks dan ovalependerita dengan parasiternia, tetapi tanpa · skizon setiap brood (kelompok) menjadigejala klinis (asimtomatik).2 Walaupun matang dalam 48 jam sehingga perio-demam bukan merupakan indikator yang disitas demamnya bersifat tersian; padatepat untuk malaria di daerah endemis, malaria kuartana yang disebabkan olehtetapi pada setiap penderita demam, malaria Pmalariae hal ini terjadi dengan intervalsebagai penyebab tetap harus dipertim- 72 jam. Timbulnya demam juga ber-bangkan.2 Sakit kepala, perasaan dingin gantung pada jumlah parasit (pyrogenicdan nyeri sendi merupakan gejala klinis level, fever threshold). Serangan demamyang sering ditemukan pada kelompok yang khas terdiri atas beberapa stadium:anak. Anemia, splenomegali clan hepato-megali juga seringkali berhubungan dengan 1. Stadium menggigil dimulai denganmalaria (Tabel 3).2 perasaan dingin sekali, sehingga meng- gigil. Penderita menutupi badannyaTabel 3. Sifat dan Diagnostik Empat Spesies Plasmodium pada ManusiaDaur praentrostt Plasmodium Piasmodium Plasmodium PlasmodiumHipnozoit falciparum vivax ovale malariaeJumlah merozoit 10-15 han 5,5 han 8 han 9han hati + + 15.000Skizon hati 40.000Daur eritrosit 10.000 15.000Eritrosit yang 60 mikron· dihinggapi 48jam 45 mikron 70 mikron 55 mikronPembesaran 48jam 50jam 72jam Mudadan eritrosit normosit Retikulosit dan Retikulosit dan NormositTitik-titik eritrosit normosit normosit muda Maurer ++Pigmen + HitamJumlah merozoit 8-24 Schuffner Schuffner Ziemanneritrosit Kuning tengguli (James)Daur dalam nyamuk 10 hari Tengguli tua Tenggulipada 27°C 12- 18 hitam 8 - 10 8 8-9hari 12 - 14 hari 26- 28 hari
Bab II. Protozologi 197 dengan baju tebal dan selimut. Nadinya parasit resisten terhadap obat yang diberi- cepat, tetapi lemah, bibir dan jari tangan kan. Demam dapat timbul kembali menjadi biru, kulitnya kering dan pucat. sewaktu-waktu dalam 4-6 minggu. Di Kadang-kadang disertai muntah. Pada daerah endemis hal ini sulit dibedakan anak sering disertai kejang. Stadium ini dengan terjadinya infeksi baru. Relaps berlangsung 15 menit sampai 1jam. disebabkan oleh parasit daur eksoeritrosit dari hati masuk ke eritrosit dan menjadi2. Stadium puncak demam dimulai pada banyak (infeksi Pvivax). Relaps dapat saat rasa dingin sekali berubah menjadi terjadi 4 minggu atau lebih setelah panas sekali. Muka menjadi merah, kulit pemberian klorokuin (lihat P vivax). kering dan terasa panas seperti terbakar, sakit kepala makin hebat, biasanya Bila infeksi malaria tidak menunjuk- ada mual dan muntah, nadi penuh dan kan gejala di antara serangan pertama berdenyut keras. Perasaan haus sekali dan relaps, m'aka diperiode laten klinis, pada saat suhu naik sampai 41°C (106°F) walaupun mungkin ada parasitemia dan atau lebih. Stadium ini berlangsung gejala lain seperti splenomegali. Periode selama 2 sampai 6 jam. laten parasit terjadi bila parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi, tetapi3. Stadium berkeringat dimulai dengan stadium eksoeritrosit masih bertahan penderita berkeringat banyak sehingga dalam jaringan hati. tempat tidumya basah. Suhu turun dengan cepat, kadang-kadang sampai Splenomegali di bawah ambang normal. Penderita· biasanya dapat tidur nyenyak dan Limpa merupakan organ retikulo- waktu bangun, merasa lemah tetapi endotel, dimana parasit malaria dielimi- lebih sehat. Stadium ini berlangsung nasi oleh sistem kekebalan tubuh hospes. 2 sampai 4 jam. Pada keadaan akut limpa membesar dan tegang, penderita merasa nyeri di perut Serangan demam yang khas sering kwadran kiri atas. Pada perabaan konsis-mulai pada siang hari dan berlangsung tensinya lunak. Bila sediaan limpa di-8-12 jam. Setelah itu terjadi stadium wamai terlihat stadium parasit lanjut danapireksia. Serangan demam makin lama pigmen hemozoin yang tersebar bebasmakin berkurang beratnya karena tubuh atau dapat juga ditemukan dalam monosit.3menyesuaikan diri dengan adanya parasit Perubahan pada limpa biasanya disebab-dalam badan dan karena respons imun kan oleh kongesti. Kemudian limpahospes. berubah berwama hitam karena pigmen yang ditimbun dalam eritrosit yang me- Gejala infeksi yang timbul kembali ngandung parasit dalam kapiler dan sinu-setelah serangan pertama biasanya disebut soid.3 Eritrosit yang tampaknya normalrekrudesensi, yang timbul karena parasit mengandung parasit dan butir hemozoindalam eritrosit jumlahnya meningkat tampak dalam histiosit di pulpa dan selkembali. Hal ini biasanya terjadi karenadosis obat yang inadekuat atau karena
198 Parasitologi Kedokteranepitel sinusoid. Hiperplasia, sinus melebar darah tepi selain parasit malaria, dapatdan kadang-kadang trombus dalam kapiler ditemukan polikromasi, anisositosis, poikilo-dan fokus nekrosis tampak dalam pulpa sitosis, sel target, basophilic stippling padalimpa. sel darah merah.3 Pada anemia berat dapat Dengan meningkatnya imunitas, terlihat Cabot s ring, Howe! Jolly bodieslimpa yang mula-mula kehitaman karenabanyaknya pigmen menjadi keabuan dan sel darah merah yang berinti.3karena pigmen dan parasit menghilang Dapat terjadi trombositopenia baikperlahan-lahan. Hal ini diikuti denganberkurangnya kongesti limpa, sehingga pada infeksi P falciparum maupun P vivax.ukuran limpa mengecil dan dapat Leukopenia ditemukan pada penderitamenjadi fibrosis. 3 Pada malaria menahun malaria tanpa komplikasi dan leukositosiskonsistensi limpa menjadi keras. pada penderita malaria berat.3•5 Pigmen malaria (hemozoin) dapat ditemukan dalam sel monosit atau sel PMN.3Anemia Diagnosis Pada malaria terjadi anemia. Derajat Diagnosis pasti infeksi malaria di-anemia tergantung pada spesies parasit lakukan dengan menemukan parasit dalamyang menyebabkannya. Anemia tampak darah yang diperiksa deµgan mikroskop.jelas pada malaria falsiparum dengan Diagnosis laboratorium dilakukan denganpenghanGuran eritrosit yang cepat dan berbagai cara:hebat yaitu pada malaria akut yang berat. ·Pada serangan akut kadar hemoglobin 1. Diagnosis dengan mikroskop cahayaturun secara mendadak. Anemia disebab- Sediaan darah dengan pulasankan oleh beberapa faktor: 1) penghancuraLeritrosit yang mengandung parasit dar Giemsa merupakan dasar untuk peme-yang tidak mengandung parasit terjadi di riksaan dengan mikroskop dan sampaidalam limpa. Dalam hal ini, faktor auto- sekarang masih digunakan sebagai bakuimun memegang peranan; 2) reduced emas untuk diagnosis rutin. Sediaansurvival time (eritrosit normal yang tidak darah malaria dapat digunakan untukmengandung parasit tidak dapat hidup identifikasi spesies maupun menghitunglama); 3) diseritropoesis (gangguan dalam jumlah parasit.pembentukan eritrosit karena depresi eri-tropoesis dalam sumsum tulang, retiku- Pemeriksaan sediaan darah tebal di-losit tidak dilepaskan dalam peredaran lakukan dengan memeriksa 100 lapangperifer.4 pandang mikroskop dengan pembesar- an 500-600/1000 yang setara dengan Jenis anemia pada malaria adalah 0,20 µl darah. Jumlah parasit dapathemolitik, normokrom dan normositik dihitung per lapang pandang mikroskop.atau hipokrom. Dapat juga makrositik bila Metode semi-kuantitatif untuk hitungterdapat kekurangan asam folat. Pada parasit (parasite count) pada sediaan
Bab II. Protozologi 199darah tebal adalah sebagai berik:ut : asam nukleat yang berada dalam sel. Darah dari ujung jari penderita+ = 1-10 parasit per 100 lapangan dik:umpulkan dalam tabung mikro-++ = 11-100 parasit per 100 lapangan hematokrit yang berisi zat wama+++ = 1-10 parasit per 1 lapangan jingga akridin dan antikogaulan.++++ = > 10 parasit per 1 lapangan Kemudian tabung tsb disentrifugasi pada 12.000 x g selarna 5 menit.2•6Hitung parasit secara k:uantifatif dapat Parasit yang berfluoresensi dengandilak:ukan dengan menghitung jumlah pemeriksaan rnikroskop fiuoresenparasit per 200 leukosit dalam sediaan merupakan salah satu hasil usaha ini,darah tebal dan jumlah leukosit rata-rata tetapi cara ini tidak dapat digunakan8000/µl darah, sehingga jurnlah parasit secara luas seperti pemeriksaandapat dihitung sebagai berik:ut: sediaan darah tebal dengan pulasan Giemsa.Parasit/ = Jumlah parasit dalam b) Teknik Kawamoto merupakan modi-µl darah 20 leukosit x 40 fikasi teknik QBC yang memulas sediaan darah dengan jingga akridin Pada sediaan darah tipis dihitung dan diperiksa dengan rnikroskopdahulu jumlah eritrosit perlapang cahaya dengan lamp'u halogen.pandang mikroskop. Selain itu perludiketahui jurnlah total eritrosit, rnisalnya 3. Metode lain tanpa menggunakan4.500.000 eritrosit/µl darah (perem- mikroskoppuan) atau 5.000.000 eritrosit/µl darahpada laki-laki. Kemudian jumlah Beberapa metode untuk men-parasit stadium aseksual dihitung paling deteksi parasit malaria tanpa meng-sedikit dalam 25 lapang pandang gunakan mikroskop telah dikembang-mikroskop dan total parasit dihimng kan dengan maksud untuk mendeteksisebagai berik:ut: 3 parasit lebih mudah daripada dengan mikroskop cahaya. Metode ini men- jumlah parasit yang deteksi protein atau asam nukleat yang berasal dari parasit.Paras it/ dihitung xjumlah a) Rapid antigen detection test (RDT),µl darah eritrosit/µl dasarnya adalah immunochomato- graphy pada kertas nitrocellulose. jumlah eritrosit dalam 25 Dengan cara ini berbagai protein parasit yang spesifik dapat dideteksi lapang pandang mikroskop dalam darah dari ujung jari pen- derita. Protein kaya histidin II (histi-2. Teknik mikroskopis lain dine rich protein JI) yang spesifik P falciparum digunakan sebagai Berbagai upaya telah dilakukan marker adanya infeksi tersebut.2 untuk meningkatkan sensitivitas teknik mikroskopis yang konvensional: a) Teknik quantitative buffy coat (QBC) berdasarkan kemampuan jingga akridin (acridine orange) memulas
200 Parasitologi KedokteranEnzim lactate dehydrogenase yang Hasil positif palsu (false positive)dihasilk:an berbagai spesies plasmo- yang disebabkan antigen residualdium dapat digunakan untuk me- yang beredar dan gametosit mudanyatakan infeksi non-falciparum dalam darah biasanya ditemukanseperti P viva.x.2•6 Saat ini sedang pada penderita tanpa gejala. Se-dikembangkan marker untuk P lain itu juga pada orang yang me-malariae dari enzim yang sama. ngandung faktor rhematoid.7 Se-Enzim lainnya yang dipelajari ada- harusnya tidak mengakibatkan overlah aldolase. Rapid test malaria ini treatment bila tes ini digunakantelah dicoba di berbagai daerah untuk menunjang diagnosis klinisendemis malaria di dunia, termasuk pada penderita dengan gejala.di Indonesia. Tes l.ni sederhana dancepat karena hasilnya dapat dibaca b) Metode yang berdasarkan deteksidalam waktu ± 15 menit. Selain itu asam nukleat dapat dibagi dalamtes ini dapat dilakukan oleh petugas dua golongan, yaitu: hibridisasi DNAyang tidak terampil dan memerlukan atau RNA berlabel yang sensiti-sedikit latihan. Alatnya sederhana, vitasnya dapat ditingkatkan dengankecil dan tidak memerlukan aliran PCR. Beberapa pelacak (probe) DNAlistrik. Secara umum rapid test dan RNA yang spesi:fik telah dikem-mempunyai nilai sensitivitas dan bangkan untuk · mengidentifikasispesi:fisitas lebih dari 90%.2•6 keempat spesies Plasmodium, tetapi terutama untuk Pfalciparum danKelemahan rapid test adalah : temyata tes ini sangat spesifik (men-1. kurang sensitif bila jumlah parasit dekati 100%) dan sensitif (lebih dari 90%), dapat mendeteksi minimal dalam darah rendah (kurang dari 2 parasit, bahkan 1 parasit/µl darah.2 100 parasit/µL darah) Penggunaan pelacak tanpa label radioaktif (non-radiolabelled) walau-2. tidak dapat mengukur densitas pun kurang sensitif dibandingkan parasit (secara kuantitatif) dengan yang radioaktif, mempunyai self-life lebih panjang serta lebih3. antigen yang masih beredar bebe- mudah disimpan dan diolah. rapa hari-minggu setelah parasit hilang memberikan reaksi positif Kelemahan tes ini adalah: palsu 1. penyediaan primer DNA dan RNA4. gametosit muda (immature), bukan sangat rumit yang matang (mature) mungkin 2. alat yang diperlukan untuk hibri- masih dapat dideteksi disasi rumit5. biaya tes ini masih cukup mahal 3. alat untuk amplifikasi PCR dan6. tidak stabil pada suhu ruang di deteksi hasil amplifikasi sangat atas 30°C canggih dan mahal
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142