Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 12. Darah

Bab 12. Darah

Published by haryahutamas, 2016-04-02 00:44:07

Description: Bab 12. Darah

Search

Read the Text Version

- DarrahDarah adalah suatu jaringan ikat khusus dengan materi bermigrasi ke dalam jaringary dan memperlihatkan kapabilitas pertahanannya.ekstrasel cair yang disebut plasma. Sekitar lima liter didorongoleh kontraksi ritmis jantung pada gerakan rerata orang KOMPOSISI PLASMAdewasa dalam safu arah di dalam sistem sirkulasi terfutup.Unsur berbentuk yang beredar dalam plasma adalah eritrosit Plasma adalah suatu larutan cair dengan pH 7,4, yang me-(sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit. ngandung substansi dengan berat molekul rendah atau tinggi Jika darah meninggalkan sistem sirkulasi, baik dalam suatu yang membentuk 8-10% dari volumenya. Protein plasma men- cakup sekitar 7% komponen terlarut, dengan sisanya yangtabung reaksi atau di matriks ekstrasel yang mengelilingi mencakup nutrien, produk sisa nitrogery hormon, dan banyakpembuluh darah, protein plasma bereaksi satu sama lain dan ion anorganik yang secara kolektif disebut elektrolit. Melalui dinding kapiler, komponen plasma dengan berat molekulsuatu cairan bening kekuningan yang disebut serum. Serum rendah berada dalam kesetimbangan dengan cairan interstisialmengandung faktor pertumbuhan dan protein lain yang jaringan. Komposisi plasma biasanya merupakan indikatordilepaskan dari platelet selama pembentukan bekuary yang komposisi rerata cairan ekstrasel dalam jaringan.memiliki sifat biologis yang sangat berbeda dari sifat plasma. Protein plasma utama mencakup protein berikut: Darah yang dikumpulkan dan dicegah agar tidak membeku ' Albumin, protein plasma terbanyak, dibuat di hati dandengan menambahkan antikoagulan (misalnya, heparin, sitrat) berfungsi terutama dalam memelihara.tekanan osmotikdapat dipisahkan bila disentrifugasi, membentuk lapisan- . darah.lapisan yang mencerminkan heterogenitasnya (Gambar 12-1).Eritrosit membenfuk lapisan bawah dan volumenya, yang a-globulin dan p-globulin, yang dibentuk di hati dan selnormalnya mencapai sekitar 45% volume darah total padaorang dewasa, disebut hematokrit. lain, mencakup transferrin dan faktor transpor lainnya; Lapisan supernatan yang berwarna kekuningary translusen fibronektin; protrombin dan faktor koagulasi lainnya;dan agak kental serta memenuhi 55% bagian atas tabungsentrifugasi adalah plasma. Lapisan tipis di antara plasma dan lipoprotein dan protein lain yang memasuki darah darihematokrit, sekitar 1% volume, berwarna putih atau keabuandan terdiri atas leukosit dan platelet, yang keduanya kurang jaringan.padat daripada eritrosit. . 1-globuliry yang merupakan imunoglobulin (antibodi) Darah merupakan suatu media pengangkutan, yang meng- . yang disekresi oleh limfosit di banyak tempat. Protein komplemen, suatu sistem faktor yang pentingangkut O, (Gambar 72-2), COr, metabolit, hormon, dan zat-zatlain ke sel di seluruh tubuh. O, terutama terikat pada hemo- pada peradangan dan destruksi mikroorganisme.globin eritrosiN sedangkan CO, diangkut oleh larutan dalamplasma sebagai CO, atau HCO., selain terikat pada hemo- ' Fibrinogery protein plasma terbesar (340 kD), yang jugaglobin. Nutrien diangkut dari tempat absorpsi atau sintesisnya dibentuk di hati, yang berpolimerisasi menjadi serat ikatan-di usus dan residu metabolik dikumpulkan dari semua sel dandiangkut dari darah oleh organ ekskretorik. Distribusi hormon silang yang tidak larut selama pembekuary yang me-di darah memungkinkan pertukaran pesan kimiawi antara nyumbat pengeluaran darah dari pembuluh kecil.organ-organ yang berjauhan untuk fungsi normal se1. Darah SEL DARAHselanjuh-rya juga berpartisipasi pada distribusi panas, peng-afuran suhu fubuh dan pemeliharaan keseimbangan asam- Sel-sel darah biasanya dipelajari dalam sediaan apus atau fiIm yang dibuat dengan menyebarkan setetes darah dalam lapisanbasa dan osmotik. tipis di atas kaca objek (Gambar 12-3). Pada sediaan demikiary Leukosit memiliki berbagai macam fungsi dan merupakan sel-sel darah tampak jelas dan berbeda satu dengan yang lainnya, yang memudahkan pengamatan karakteristik inti dansalah satu pertahanan utama tubuh terhadap infeksi. Sel darah sitoplasmanya. Apusan darah secara rutin dipulas dengan campuran khusus pewarna asam (eosin) dan basa (metilenini biasanya berbentuk sferis dan tidak aktif ketika tertahan biru). Campuran ini juga mengandung pewarna yang disebut azsra yang lebih berguna dalam memulas granula sitoplasmadalam darah yang beredar, tetapi saat ditarik ke tempat infeksiatau peradangan, sel-sel tersebut menembus dinding venula, 198

DARAH / 199yang mengandung protein dan proteoglikan bermuatan. *PH({ flqq!$ .'.,'':., ', ,, ':' :, ' .'' ..'Granula azurofilik menghasilkan sifat metakromasia padaleukosit yang terpulas seperti yang terlihat pada sel mast. Penurunan jumlah eritrosit darah biasanya terdapat padaSejumlah zat pemulas khusus, seperti pemulas Giemsa dan anemia. Peningkatan jumlah eritrosit (eritrositosis, atau polisitemia) mungkin merupakan suatu bentuk adaptasiWright, dinamai sesuai ahli hematologi yang memperkenalkan fisiologis, misalnya, pada orang-orang yang tinggal dimodifikasi campuran asli pewarna yang dibuat mereka. tempat-tempat tinggi, dengan tekanan O2 yang rendah.Eritrosit Polisitemia (Yun. polys, banyak, + kytos, sel + haima,Eritrosit (sel darah merah) mengalami diferensiasi terminal, darah), yang biasanya berupa peningkatan hematokrit,tidak memiliki inti, dan dipenuhi oleh protein hemoglobin sering terdapat pada penyakit dengan berbagai tingkatpembawa-Or. Dalam keadaan normal, sel-sel ini iidak pernah kegawatan dan meningkatkan vlskosllas darah; bila berat, polisitemia dapat mengganggu sirkulasi darah melaluimeninggalkan sistem sirkulasi. kapiler. Seperti kebanyakan sel darah mamalia, eritrosit manusia Eritrosit abnormal dengan diameter lebih dari 9 pmyang tertahan dalam suatu medium isotonik merupakan disebut makrosit, dan yang berdiameter kurang dari 6 pmcakram bikonkaf yang fleksibel (Gambar 12-4). Sel-sel tersebut disebut mikrosit. Banyaknya eritrosit dengan berbagaiberdiameter sekitar Z5 pm, dengan tebal 2,6 prm di bagian tepi, ukuran dalam persentase yang lebih tinggi disebutdan tebal hanya 0,75 prm di bagian tengah. Bentuk bikonka{ anlsosifosls (Yun. aniso, tidak sama, + kytos).memberikan rasio yang lebih besar untuk luas permukaan menjadi dasar penentuan golongan darah. Sejumlah proteinterhadap volume dan mempermudah pertukaran gas. perifer berhubungan dengan permukaan internal membrary termasuk spektriry yang membentuk jala yang memperkuatKonsentrasi eritrosit normal dalam darah sekitar 3,9-5,5 juta membrary dan ankirin, yang menambat jala tersebut padaper mikroliter pada wanita dan 4,7-6 juta per mikroliter pada protein band 3. Jalinan tersebut memungkinkan fleksibilitaspria. sel dan membran yang diperlukan unfuk pasase melalui Eritrosit cukup fleksibel, yang memungkinkannya ber- kapiler dan penting untuk viskositas darah yang normalnyaadaptasi dengan ketidak-teraturanbentuk kapiler dan diameter rendah.kapiler yang kecil. Pengamatan secara in ulao menunjukkan Sitoplasma eritroslt dipenuhi dengan hemoglobin, proteinbahwa saat melewati sudut percabangan kapiler, eritrositdengan hemoglobin dewasa (FIbA) berubah bentuk dengan tetramer pembar,r'a-O, yang menimbulkan sifat asidofilia sel.mudah dan sering berbentuk mirip mangkuk. Bila dikombinasi dengan O, atau CO,, hemoglobin, masing- masing, membentuk oksihemoglobin atau karbaminohemo- Plasmalema eritrosit, karena mudah didapat, adalah globin. Reversibilitas kombinasi tersebut merupakan dasarmembran yang paling dikenal dari semua sel. Membran initerdiri atas sekitar 40% lipid, 10% karbohidrat, dan 50% protein. unLuk kapabilitas pengangkutan gas oleh hemoglobin.Sebagian besar protein merupakan protein integral membran(1ihat Bab 2), termasuk kanal ion, pengangkut anion yangdisebut protein band 3, dan glikoforin A. Domain ekstraselterglikosilasi protein ini mencakup tempat antigenik yangAir Protein Zat terlarut lain Trombosit Leukosit oA berat 7oh beral 1o/o beral 120-300 ribu 5-10 ribu per mm kubik per mm kubik Albumin 58% Elektrolit Globulin 37% Nutrien Fibrinogen 4% Gas respiratori Protein Produk sisa regulator 1% Neutrofil 60-700 Eritrosit FreI Monosit 4,2-6.2 jula per mm kubik 3-B% $ffit Eosinofil Wfffit 2-4%Gambar .7 2-7 Komposisi darah lengkap. Suatu tabung darah setelah sentrifugasi (tengah) memiliki sekitar 43% volume yang diwakilioleh eritrosit dalam separuh bawah tabung tersebut, suatu volume yang disebut hematokrit. Di antara endapan eritrosit dan plasmasupernatan yang berwarna terang terdapat selapis tipis leukosit dan trombosit yang disebut buffy coat. Konsentrasi rerata eritrosit,trombosit dan leukosit dalam darah normal juga dimasukkan di sini, beserta persentase setiap tipe leukosit yang terdapat pada buffy coat.Satu milimeter kubik darah setara dengan satu mikroliter (pL).

200 I BAB 12Kombinasi hemoglobin dengan karbon monoksida (CO) :ibersifat ireversibel, yang mengurangi kapasitas sel dalammengangkut Or. ,1.,1 ','11,.,. ' 'AP4lffi'lt{E.ll$l ;,' Diferensiasi eritrosit (disajikan di Bab 13) mencakup I :' ,', ,,.t. ',r' ,.hilangnya inti dan semua organel sesaat sebelum sel dilepaskan Kelainan bawaan pada molekul hemoglobin menyebabkanoleh sumsum tulang ke dalam sirkr-rlasi. Tanpa mitokondria,eritrosit matur bergantung pada glikolisis anaerob untuk beberapa keadaan patologis, salah satu contohnya adalahkebutuhan energi minimalnya. Tanpa adanya inti, eritrosit penyakit se/ sab[. Penyakit bawaan ini disebabkan olehtidak dapat mengganti protein yang mengalami defek. mutasi sebuah nukleotida (mutasi titik) pada gen pem- Eritrosit manusia dapat bertahan dalam sirkulasi lebihkurang selama 120 hari. Pada saat ini, defek pada jalinan bentuk rantai B hemoglobin. Triplet GAA (untuk asamsitoskeleton membran atau sistem transpor ion mulai meng-hasilkan pembengkakan atau kelainan bentuk lainnya, serta glutamat) berubah menjadi GUA, yang khas untuk vatin.perubahan pada kompleks oligosakarida pada permukaan selEritrosit fua atau usang yang memperlihatkan perubahan Akibat penggantian satu asam amino ini sangat besar.tersebut dihilangkan dari sirkulasi, terutama oleh makrofaglimpa, hati, dan sumsum tulanp;. Bila hemoglobin yang berubah tersebut (disebut HbS) 100 mengalami deoksigenasi di kapiler vena, hemoglobin 80 akan berpolimerisasi dan membentuk agregat 'kaku',oc60 yang menyebabkan eritrosit berbentuk sabit yang khas(o (Gambar 12-5). Eritrosit sabit tersebut tidak fleksibel danc rapuh dan memiliki rentang hidup lebih pendek yangYeo 40 menyebabkan anemia. Se/ sabrt ini akan meningkatkan 20 viskoslks darah dan dapat merusak dinding pembuluh darah, yang memudahkan pembekuan darah. Aliran darah melalui kapiler terhambat atau bahkan terhenti, dan berakibat kekurangan O, yang serius (anoksia) dalam jaringan. Anemia adalah suatu keadaan patologis yang ditandai dengan rendahnya konsentrasi hemoglobin di bawah nilai normal. Walaupun anemia biasanya disebabkan pe- nurLtnan jumlah eritrosit, jumlah sel dapat normal dan seflap se/ mengandung lebih sedikit hemoglobin (anemia hipokrom). Anemia dapat disebabkan oleh kehilangan darah (perdarahan); produksi eritrosit yang tidak men- cukupi dari sumsum tulang; produksi eritrosit dengan hemoglobin yang tidak mencukupi, yang biasanya ber- hubungan dengan defisiensi zat besi dalam diet, atau desfruksi se/-sel darah yang lebih cepat atau meningkat.Darah l-JL, KaYJpiler Darah Kapller Darahvena paru arteri Leukosit vena Leukosit (sel darah putih) bermigrasi ke jaringary tempatGambar 72-2. Kandungan O, darah pada setiap jenis leukosit menjadi fungsional dan melakukan berbagai aktivitaspembuluh darah. Jumlah O, dalam darah (tekanan Or) paling (Gambar 12-6). Sesuai jenis granul dalam sitoplasma danbentuk intinya, leukosit terbagi menjadi dua kelompok: granulosittinggi dalam arteri dan kapiler paru, tempat terjadinya perlukaranantara darah dan jaringan. Limfosit@Tusuk jari dan ambil OTempatkan setetes @ Oengan menggunakan kaca @ Aita Oitii'at dengan mikroskop, apusan darah sedikit darah darah pada kaca objek objek kedua, tarik tetesan memperlihatkan komponen unsur-unsur darah pada permukaan kaca bentukan. objek, sehingga menyisakan selapis tipis darah pada kaca objek. Setelah darah mengering, berikan pulasan untuk kontras. Letakkan kaca penutup di atasnya.Gambar 12-3. Pembuatan sediaan apusan darah.

DARAH I 201polimorfonuklear dan agranulosit mononuklear. Granulosit Mekanisme leukosit meninggalkan sirkulasi dan meniadi aktifdan agranulosit berbentuk sferis saat kedua sel tersebut berada di tempat spesifik yang diperlukan telah dipelajari dengandalam plasma darah, tetapi menjadi ameboid setelah keluar baik khusus untuk neutrofil, yaifu leukosit terbanyak yang dikhususkan untuk penghilangan bakteri. Di tempat cederadari pembuluh darah dan memasuki jaringan. Perkiraan atau infeksi, berbagai zat yang disebut sitokin dilepaskan,ukuran kedua sel tersebut mengacu pada pengamatamya di yang memicu pelonggaran taut antarsel pada sel endotelsediaan apus darah, yaitu sel-sel tersebut tampak lebih besar venula pascakapiler setempat dan munculnya selektin-P se- cara cepat pada permukaan lumen dari badan Weibel-Palade'dan tersebar dibandingkan keadaannya di dalam darah. Neutrofil dan leukosit lain memiliki ligan untuk selektin-P pada permukaannya dan interaksi di antara protein-protein ini Granulosit memiliki dua jenis granul: granul spesifik, yang membuat sel mengalir melalui venula dan melambat. Sitokinmengikat komponen netral, basa, atau asam dari campuran lain merangsang leukosit yang menggelinding secara lambatpewarna dan memiliki fungsi khusus, dan granul azlorotilik, untuk mengekspresikan integrin dan faktor adhesi lain yang menghasilkan perlekatan erat pada endotel (Gambar. 11-20d).yang merupakan lisosom khusus, terpulas gelap, dan terdapat Pada suatu proses yang disebut diapedesis (Yun. dia, melalui, + pedesis, melompat), leukosit cepat membentuk juluran kedalam tingkatan tertentu di semua leukosit. Bila sel mem- dalam celah antarsel baru, bermigrasi keluar dari venula kefagositosis mikroorganisme, sejumlah protein granula dalam ruang jaringan sekitar dan langsung mengarah ke selazurofilik bekerja secara kolektif untuk membunuh dan bakteri. Penarikan neutrofil ke bakteri melibatkan mediatorkemudian mencemanya. Protein bakterisidal mencakup kimiawi pada suatu proses kemotaksis, yang menyebabkanmieloperoksidase, yang menghasilkan hipokiorit dan agen leukositberkumpul dengan cepat di daerah yang membutuhkanreaktif lain yang bersifat toksik terhadap bakteri; polipeptida kerja pertahanannya.kationik yang disebut defensin yang mengikat dan meng- ]umlah leukosit dalam darah bervariasi sesuai umur, jenishasilkan lubang pada membran sel mikroorganisme; danlisozim, yang melarutkan komponen dinding sel bakteri. kelamin, dan keadaan fisiologis. Pada orang dewasa normal,Komponen protein utama granula azurofilik dan spesifik terdapat sekitar 6000-10.000 leukosit per mikroliter darahdicantumkan pada Tabel 12-1. (Tabell2-2). Granulosit memiliki inti polimorfik dengan 2 atau lebih Neurnorrr (Leuxostr PouvoRroruurrenn)lobus dan mencakup neutrofil, eosinofil, dan basofil (Gambar Neutrofil merupakan 60-70% leukosit yang beredar. Diameter-12-1, dan 12-6). Semua granulosit adalah sel yang sudah ber- nyal2-15 prm pada sediaan apus darah dengan inti yang terdiri atas 2-5 lobus yang dihubungkan oleh jembatan inti yang halusdiferensiasi terminal dengan jangka hidup beberapa hari. (Gambar 1,2-1,72-6, danl2-7). Pada wanita, kromosom X yangKompleks Golgi dan RE kasarnya kurang berkembang. inaktif tampak sebagai alat pemukul drum di salah satu lobusGranulosit memiliki sedikit mitokondria dan lebih banyak inti (Gambar 12-7c) meskipun ciri khas ini tidak jelas terlihat diberganfung pada glikolisis untuk kebutuhan energinya yang semua neutrofil. Neutrofil tidak aktif dan berbentuk sferis saatrendah dan memungkinkannya berfungsi pada jaringan berada dalam sirkulasi tetapi menjadi aktif dan ameboiddengan sedikit Or, seperti area peradangan' Granulosit selama diapedesis dan saat melekat pada substrat solid sepertibiasanya mati melalui apoptosis pada jaringan ikat dan kolagen pada matriks ekstrasel.milyaran neutrofil mati akibat apoptosis setiap harinya pada Sitoplasma neutrofil mengandung dua jenis granul utama.orang dewasa. Debris sel yang terbentuk dibuang olehmakrofag dan, seperti sel yang mengalami apoptosis, tidak Granul yang lebih banyak adalah granul spesifik, yang sangatmemicu terjadinya respons peradangan. kecil dan di dekat ambang batas resolusi mikroskop cahaya Agranulosit tidak memiliki granul spesifik, tetapi sel ini (Gambar 12-7) dan granul azurofil, yang merupakan lisosom khusus dengan komponen untuk membunuh bakteri yangmengandung granul azurofilik (lisosom). Inti tersebut ber-bentuk bulat atau berlekuk. Kelompok sel ini meliputi limfositdan monosit (Gambar l2-l dan 12-6). Hitung jenis semua tipeleukosit darah tertera pada Tabel l2-2. Semua leukosit terlibat dalam pertahanan terhadapmikroorganisme, dan pada perbaikan jaringan yang cedera.Pandangan melintang-,75 pm -2,6 pm -7,5 ;rm Rouleaux EritrositGambar 12-4. Eritrosit manusia normal. (a): Gambaran berwarna SEM eritrosit normal dengan setiap sisi yang berbentuk konkaf.3000x. (b): Diagram eritrosit yang membentuk dimensi sel. Bentuk bikonkaf memberikan rasio luas permukaan terhadap volume yangsangat besar dan meletakkan hemoglobin dalam jarak yang pendek dari permukaan sel; kedua hal tersebut memberikan efisiensi transporO, secara maksimal. Eritrosit juga cukup fleksibel dan dapat mudah tertekuk untuk melewati kapiler kecil. (c): Pada pembuluh kecil, seldarah juga sering bertumpuk sebagai agregat yang disebut rouleaux. 250x. H&E'

202 I BAB 12 Gambar 12-5. Eritrosit sel sabit. Substitusi sebuah nukleotida Ne utrofi I me ncari bakteri untuk ditangkap oleh pseudopodi a di gen hemoglobin menghasilkan suatu versi protein yang ber- dan memasukkannya ke dalam vakuol yang disebut polimerisasi membentuk agregat kaku, yang menyebabkan kelain- an bentuk sel yang parah dengan penurunan fleksibilitas. Pada fagosom, dengan membran yang berasal dari plasmalema individu yang homozigot untuk gen HbS yang termutasj, hal ter- sebut dapat menyebabkan peningkatan viskositas darah, dan neutrofil. Segera sesudahnya, granul spesifik melebur dan membebaskan isinya ke dalam fagosom. Melaluisirkulasi mikrovaskular yang buruk; kedua hal ini merupakan pompa protein dalam membran fagosom, pH vakuol me- nurun sampai sekitar 5,0, yaitu pH optimal untuk aktivitas gambaran penyakit sel sabit. 6500x. maksimal enzim lisosom. Granul azurofil kemudian me- Iepaskan enzimnya ke dalam lingkungan asam, yang Neutrofil muda yang baru masuk ke dalam sirkulasi darah akan mematikan dan mencerna mikroorganisme ter- memiliki inti tak bersegmen dengan bentuk tapal kuda sebut. (bentuk batang). Peningkatan jumlah neutrofil batang Selama fagosifosrs, lonjakan konsumsi O, berakibat dalam darah menunjukkan peningkatan produksi neutrofil, terbentuknya anion superoksida (Or-) dan hidrogen dan agaknya terjadi sebagai respons terhadap infeksi peroksida (HrOr). O; adalah radikal bebas berumur bakteri. pendek yang terbentuk akibat penambahan satu elektron dari O, Radikal ini merupakan radikal yang sangat reaktif titrti,,:l'.';i:::itll:;tl =tiiLti:{li*ii;j1i:t! dan mematikan mikroorganisme yang ditelan olehditelan (Gambar 12-8). Neutrofil adalah fagosit aktif untuk neutrofil. Bersama mieloperoksidase dan ion halida,bakteri dan partikel kecil lain dan biasanya merupakan leukosit superoksida membentuk slsfem penghancur yangpertama yang tiba di tempat infeksi, tempat sel-sel ini aktifmengejar sel bakteri dengan menggunakan kemotaksis. dahsyat. Agen pengoksidasi kuat Iainnya (misal hipoklorit) Neutrofil juga mengandung glikogen, yang dirombak dapat menonaktifkan protein Lrsosom berfungsi secaramenjadi glukosa untuk menghasilkan energi melalui jalur spesrTrk memutuskan ikatan peptidoglikan yang mem- bentuk dinding sel beberapa bakteri gram-positif, yangglikolisis. Siklus asam sitrat kurang berperan penting, seperti berakibat kematian. Laktoferin dengan cepat mengikatyang diduga karena sedikitnya mitokondria dalam sel-sel ini. besi; karena besi adalah elemen penting untuk nutrisi bakteri, dan kekurangan zat besi berakibat terjadinya ke-Kesanggupan neutrofil bertahan hidup dalam lingkungan matian bakteri. Lingkungan asam dari vakuol fagositik itu sendiri dapat mematikan sebagian mikroorganisme.anaerob sangat menguntungkan karena sel-sel tersebut dapat Kombinasi mekanisme tersebut akan mematikan ke-mematikan bakteri dan membantu membersihkan debris di banyakan mikroorganisme, yang kemudian dicerna olehdaerah yang miskin-oksigery misalnya jaringan peradangary enzim |isosom. Neutrofil yang apoptotik, bakteri, zat yangatau jaringan nekrosis. tercerna sebagian, dan cairan jaringan membentuk koleksi cairan kental kekuningan yang disebut nanah (pus). Neutrofil adalah sel berumur-pendek, dengan wakfu paruh6-7 jarr. dalam darah dan memiliki rentang hidup selama 1-4 Beberapa disfungsi herediter neutrofil tetah dibahas.hari dalam jaringan ikat sebelum leukosit menemui ajalnya Pada salah satu keadaan, aktin tidak berpolimerisasi se-melalui apoptosis. cara normal, dan neutrofilnya melamban. Pada keadaanEosllorrr yang lain, terdapat kegagalan menghasilkan O;, HrO,Eosinofil jauh lebih sedikit daripada neutrofil, dan merupakan dan hipoklorit, dan daya penghancur mikroba menjadi2-4% leukosit dalam darah normal. Pada sediaan apus darah, berkurang. Disfungsi ini disebabkan kurangnya oksrdasesel ini berukuran kurang lebih sama dengan neutrofil dan NADPH, yang berakibat lonjakan defisiensi respirasi sel. Anak-anak dengan disfungsi ini sering menjadi sasaran infeksi bakteri yang persisten. lnfeksi yang tebih berat terjadi bila disfungsi neutrofil dan disfungsi makrofag ter- jadi secara bersamaan. {&itffi.H.:giiili.ffii mengandung inti bilobus yang khas (Gambar 12-I, 12-6 dan 1,2-9). Ciri utama untuk mengenalinya adalah sejumlah besar granul spesifik berukuran besar dan lonjong (sekitar 200 per sel) yang terpulas dengan eosin. Secara ultrastrukturaf granul spesifik eosinofil tampak ber- bentuk oval, dengan banyak inti kristalin pipih (Gambar 12-9) yang mengandung protein basa utama, yaitu faktor yang kaya akan arginin dan menimbulkna sifat asidofilia yang intens pada granul tersebut. Protein ini merupakan 50% dari total protein granul. Protein basa utama, bersama-sama dengan peroksidase eosinofilik, enzim dan toksin lairy memiliki efek sitotoksik terhadap parasit seperti cacing helmintik dan protozoa. Eosinofil juga memfagosit kompleks antigen- antibodi dan memodulasi respons inflamatorik dengan banyak cara. Sel-sel tersebut merupakan sumber penting faktor yang memperantarai reaksi alergi dan asma.

- DARAH I 203 *\ Neutrofil wffiM;*r\" # '.=.. '''-'i;W, Agranulosit [ +.;.'.\"-'.',;i W ft l .i,'#.@ffrsyff*l\"fi'i *ffffii , @ffi ,:.nii | 1600x I er.l3tauLimfosit MonositGambar 12-6. timatipe leukosit manusia. Neutrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula yang terpulas secara spesifik dengan pe-warna tertentu dan disebut granulosit. Limfosit dan monosit dianggap sebagai agranulosit meskipun sel-sel tersebut dapat memperlihatkangranula azurofrlik (lisosom), yang juga dijumpai pada leukosit lain' Tabel 12-1 . Komposisi granul dalam granulosit manusiaPeningkatan iumtah eritrosit darah (eosinofilia) ber- Neutiofil Fosfatase alkali Fosfatase asamhubungan dengan reaksi alergi dan infeksi cacing Kolagenase Mannosidase-a(parasit). Pada iaringan, eosinofil ditemukan dalam Laktoferin Aritsulfatasejaringan ikat di bawah epitel bronkus, saluran cerna, Lisozim Galaktosidase-PuterL)s, dan vagina, dan mengelitingi cacing parasit Selain Beberapa protein Glukuronidase-Bitu, sel-sel 'ini menghasitkan zat yang memodulasi pe' Katepsinradangan melatui inaktivasi leukotrien dan histamin yang basa no:r-enzimatik Nukleotidase - 5'dihasitkan sel-sel lain. Kortikosteroid (hormon dari kofteks antibakteri Elastaseadrenal) menyebabkan penurunan iumlah eosinofil darah Kolagenasedengan cepat, agaknya dengan mengganggu pelepasan :granulosit dari sumsum tulang ke dalam sirkulasi darah. Mieloperoksidase LiSozim .Defensin '.Bnsortr Eosinofil Fosfala$e a$am BasofilBasofil juga berdiameter sekitar 12-15 prm, tetapi membentuk Arilsulfatasekurang d.ari 1\"/o leukosit darah sehingga basofil sukar di-temukan pada apusan darah normal. Intinya terbagi menjadi Glukuron:idase.pdua atau lebih lobuli iregular, tetapi granul-granul spesifik Katepsin':besar yang berada di atasnya biasanya mengaburkan bentuk 'Fosfolipaseinti tersebut. RNA:A5€.':, ': r' Granul spesifik azurofilik (berdiameter 0,5 prm) terpulas Peroksidase eosinaf ilikbiru gelap atau secara metakromatik dengan pewarna basa 'Frolein basa utarnadari pulasan apusan darah dan berjumlah lebih sedikit denganukuran serta benfuk granul yang lebih iregular ketimbang Faktorkemotaktik eosincfilik 'Heparia , . Histarxin Perokbidase

204 I BAB12 APLIKASI MEDIS ri:i-rrE+ Pada beberapa individu, paparan kedua terhadap suatu i.:{ffir. alergen kuat, seperti antigen yang dibawa oleh sengatan lebah, dapat menimbulkan suatu respon sistemik me- q; nyimpang yang intens. Basofil dan se/ masf dapat cepat melepaskan isi granulanya, yang menimbulkan vaso- dilatasi di banyak organ, penurunan mendadak tekanan darah, dan efek lain yang menjadi bagian dari suatu kondisi yang berpotensi fatal, yaitu anafilaksis afau syok anafilaktik. Pada penyakit kulit yang disebut hipersensitivitas basofil kutaneus, basofil merupakan jenis sel yang paling umum d|umpai di tempat peradangan.Gambar 12-7. Neutrofil. (a): Pada apusan darah, neutrofil dapat granul metakromatik yang mengandung heparin dan histamirydiidentifikasi dari intinya yang berlobus banyak, dengan lobulus memiliki IgE yang terikat pada reseptor permukaan, dan me- nyekresi komponen granulanya sebagai respons terhadapyang dihubungkan oleh untai tipis. Dengan gambaran ini, sel sering antigen tertentu (lihat Bab 5).disebut leukosit polimorfonuklear atau hanya polimorf. Sel-sel ter- LrH,rrosrrsebut bersifat dinamis dan bentuk inti sering berubah. 1500x.Giemsa. (b): Gambaran khas lain untuk neutrofil mencakup dia- Limfosit merupakan suatu famili leukosit dengan intimeter sebesar 12-15 pm, yaitu sekitar dua kali diameter eriirositsekitar. Granula sitoplasmanya relatif sedikit dan terpulas hetero- berbenfuk sferis (Gambar 1.2-1. dan 12-6). Limfosit dapat dibagigen, meskipun umumnya terpulas pucat dan tidak menutupi inti. menjadi beberapa kelompok berdasarkan molekul-molekul permukaan yang khas (penanda), yang dapat dikenali dengan1500x. Giemsa. (c): Mikrograf memperlihatkan neutrofil wanita metode imunositokimia, terutama limfosit T, limfosit B, dan sel pembunuh alami (NK, natural killer). Ltnfosit juga me-dengan kromosom X yang berkondensasi terlihat sebagai tongkat miliki berbagai peran fungsional yang berhubungan denganpemukul drum yang menempel pada lobus inti (panah). 1500x. reaksi imun dalam pertahanan terhadap serangan mikro-Wright. organisme, antigen abnormal atau asing, dan sel-sel kanker. Informasi tambahan tentang berbagai tipe limfosit danTabel 12-2. Jumlah dan persentase sel-sel darah (hitung jenis) karakteristik fungsional pada respons imun dibahas di Bab 14.Eritrosit Wanita; 3,9 - 5,5 x 106/ 1o/o dari jumlah eritrosit Kebanyakan limfosit dalam darah berukuran kecil dengan pLRetikulosit 60-70o/o diameter 6-8 prm; limfosit berukuran medium dan besar ber- Pria 4,1 -6x106/prl.\"lev.r:ii! 2-4% diameter dari t hingga 18 prm. Sejumlah limfosit yang ber- 6000-1 0.000 0,5% Neutrofil 28 Yo ukuran lebih besar dapat berupa sel yang telah diaktifkan oleh troslnoTtl 5000 5% antigen spesifik. Limfosit kecil yang mendominasi dalamBasofil 150 Limfosit 30 darah ditandai dengan inti sferis, kadang-kadang berlekukMonosit 2400Trombosit 350 dengan kromatin yang berkondensasi dan sangat basofilik, 300.000 yang membuat sel ini mudah dibedakan dari granulosit.granul granulosit lainnya (Gambar 72-1, 1-2-6, dan 12-10). Sitoplasma limfosit kecil sangat sedikit dan pada sediaanMetakromasia timbul akibat adanya heparin dan gliko- apus darah, tampak sebagai tepian tipis di sekitar inti. Sito- plasma limfosit bersifat basa lemah, dan dapat mengandungsaminoglikan (GAG) tersulfasi lainnya di granul tersebut. sedikit granul azurofilik, dengan sedikit mitokondria dan sebuah apparatus Golgi kecil; sel ini mengandung poliribosomGranul spesifik basofil mengandung banyak histamin dan bebas (Gambar 12-1.1).berbagai mediator peradangan, termasuk faktor pengaktivasi jangka hidup limfosit bervariasi; sebagian hanya hiduptrombosi! faktor kemotaktik eosinofil, dan fosfolipase A yang beberapa hari dan yang lain bertahan dalam sirkulasi darahmenghasilkan faktor dengan berat molekul rendah yang di- atau jaringan lain bertahun-tahun lamanya. Limfosit adalah satu-satunya jenis leukosit yang dapat kembali ke darah darisebut leukotrien. jaringan setelah mengalami diapedesis. Basofil dapat melengkapi fungsi sel mast pada reaksi Mottosrrhipersensitivitas cepat, dengan cara bermigrasi (pada keadaantertentu) ke dalam jaringan ikat. Kedua sel terebut memiliki Monosit adalah agranulosit yang berasal dari sumsum tulang,asal sel progenitor yang serupa. Basofil dan sel mast memiliki dengan variasi diameter antaraT2 sampai 20 ;-rm. Intinya besar, terletak agak eksentris, dan dapatberbentuk lonjong, berbentuk ginjal atau berbentuk seperti huruf U (Gambar 12-12). Kromatirurya kurang padat ketimbang pada limfosit dan terpulas lebih terang ketimbang kromatin limfosit besar. Sitoplasma monosit bersifat basofilik dan sering me- ngandung granul azurofilik yang sangat halus (lisosom), dan beberapa di antaranya mendekati batas resolusi mikroskop cahaya. Granul ini tersebar di seluruh sitoplasma, dan mem-

- DARAH I 205 Granula spesifik Granula azurofilik {: Gambar 72-8. Struktur ultra neutrofil. b:r;r'.;iiirr Gambaran TEM Potongan neutrofil manusia yang dipulas secara imunokimia- wi untuk peroksidase memperlihatkan dua tipe granula sitoplasma; granula spesifik yang kecil, pucat, dan bersifat peroksidase- negatif dan granula azurofilik yang lebih besar, padat dan bersifat peroksidase- positif. Granula spesifik mengalami ekso- sitosis selama dan setelah diapedesis, yang melepaskan banyak faktor dengan berbagai aktivitas, termasuk enzim untuk mencerna komponen matriks ekstrasel dan faktor bakteriostatik. Granula azuro- filik merupakan lisosom termodifikasi dengan komponen untuk membunuh bakteri. lntinya berlobus dan apparatus Golgi di tengah berukuran kecil. RE kasar dan mitokondria tidak banyak, karena sel ini menggunakan glikolisis dan berada dalam tahap terminal diferensiasinya. 27.000x. (Diproduksi ulang atas izin dari Bainton D.F.: Fed. Proc. 1981; 40:1443.). 'rq6,fi;[i1l{4tutGambarl2-9. Eosinofil.Eosinofil berukurankuranglebihsamadenganneutrofil,tetapi sel ini memiliki inti bilobusdanbanyakgranulsitoplasma kasar. Sitoplasmanya sering terisi dengan granul spesifik eosinofilik terang, tetapi juga mencakup sejumlah granul azurofilik.(a): Mikrograf memperlihatkan iuatu eosinofil yang berada dekat dengan neutrofil untuk pembandingan dengan inti dan granulnya. 1500x. jelas. '1500x. Giemsa. (c):wiight. 1uj: Bahkan dengan granul yang memenuhi sitoplasmanya, kedua lobus inti eosinofrl biasanya terlihat inti kristalin padaLelektronGambaran TEM potongan eosinofil memperlihatkan secara jelas granul spesifik sebagai struktur oval denganyang berbentuk cakram (EG). Granula ini beserla lisosom dan sejumlah mitokondria (M) mengisi sitoplasma di sekitar inti bilobus (N).20.000x.

206 I BAB 12 ffir,,i.::l:,TY#tffiii:1@ .& u ,.r,m. -#rHulE ffiffi€ffi I ,:! -r\" i:lGambar 12-10' Basoiil. (a, b, c): Basofil berukuran kurang lebih sama dengan neutrofil dan eosinofil, tetapi memiliki granul spesifikbesar yang bersifat basofilik kuat dan biasanya menutupi inti yang memiliki dua atau tiga lobus iregular. a dan b: 1500x, Wright; c: 1S00x,Giemsa. (d): Gambaran TEM potongan basofil memperlihatkan inti (N) berlobus, yang tampak berupa tiga bagian terpisah, granulaspesifik besar basofilik (B), mitokondria (M), dan kompleks Golgi (G). Basofil melakukan aktivitas yang memodulasi respons imun danperadangan dan memiliki banyak kesamaan fungsi dengan sel mast, yang merupakan penghuni normal dan lama pada jaringan ikat.16.000x. (Gambar 12-10d diproduksi ulang atas izin dari Terry R.W. et al: Lab, Invest'1969;21:65.).berinya warna abu-abu-kebiruan pada sediaan terpulas. Suatu selubung yang kaya akan GAG dan glikoproteinDengan mikroskop elektrory anak inti dapat terlihat di dalamintinya dan sedikit RE kasar, poliribosom bebas, dan sejumlah dengan ketebalan 15-20 nm terletak di luar plasmalema danbesar mitokondria kecil. Terdapat apparatus Golgi yang terlibat terlibat dalam perlekatan trombosit. Di sekitar tepian trombosit,dalam pembentukan granul lisosom dan banyak mikrovili dan analisis ultrastruktural (Gambar 12-13) memperlihatkan suafuvesikel pinositosis terdapat di permukaan sel (Gambar 12-12). berkas marginal mikrotubulus dan mikrofilamen, yang mem- Monosit darah merupakan sel prekursor dari sistem fagositmononuklear (lihat Bab 3). Setelah menerobos dinding venula bantu mempertahankan bentuk lonjong trombosit. Padapascakapiler, monosit berdiferensiasi menjadi makrofag dalam hialomer juga terdapat dua sistem kanal membran. Suatujaringan ikat, mikroglia dalam SSP, osteoklas dalam tulang dan sistem kanalikuli terbuka vesikel yang berhubungan denganlain-lain. invaginasi membran plasma, yang dapat mempermudahTrombosit ambilan faktor seperti fibrinogen dan serotonin oleh trombositPlatelet darah (trombosit) adalah fragmen sel mirip-cakram, dari plasma. Sederet vesikel tubular iregular yang membentukdan tak berinti, dengan diameter 2-4 Stm. Trombosit berasal sistem tubular padat yang berasal dari RE dan menyimpandari fragmentasi di ujung prosessus sitoplasma yang terjulurdari sel poliploid raksasa yang disebut megakariosit dalam ion Ca2*. Bersama-sama, kedua sistem membran tersebut mem-sumsum tulang (Bab 13). Trombosit mempermudah pembekuandarah dan membantu memperbaiki robekan atau kebocoran di permudah eksositosis protein secara cepat dari trombositdinding pembuluh darah, yang mencegah kehilangan darah. (degranulasi) saat melekat pada kolagen atau substrat lain diNilai hitung trombosit normal berkisar dari 200.000 sampai400.000 per mikroliter darah. ]angka hidup trombosit dalam Iuar endotel vaskular.darah lebih kurang l0 harj. Granulomer sentral memiliki berbagai granul berbatas- Pada sediaan apus darah, trombosit sering tampak ber- membran dan sedikit mitokondria dan partikel glikogengumpal. Setiap trombosit memiliki zona perifer yang terpulas (Gambar 12-13). Granula delta yang bersifat padat-elektron,ringary yaifu hialomer, dan suatu zona sentral yang me- berdiameter 250-300 nm, mengandung adenosin difosfatngandung granul gelap yang disebut granulomer (Gambar 12- (ADP), adenosin trifosfat (ATP), dan serotonin (s-hi-13). droksitriptamin) yang diambil oleh plasma. Granula alfa berukuran lebih besar (berdiameter 300-500 nm) dan me- ngandung platelet-deriaed growth factor, faktor trombosit 4, dan beberapa protein spesifik-trombosit lain. Kebanyakan granul azurofilik yang tampak dengan mikroskop cahaya dalam granulomer trombosit adalah granula alfa. Vesikel kecil yang

DARAH I 207# r:.-.:r'.1 :a'ire F :!,\"l $' :\i:estdebGeedaeuldanasakarahrmsonrdemkgbadreilaaanadmrtgrmaiipkbn1amad(2dbleNiaae-mkr1)sa,er1ealhidrkr.s.ieitmiLrr(ntokaieegmus)mpa:il1tianiL.olssiiktsmisiti.isoutf.d1upoao5klsLtaxuu0iits.mr0maatwxf<nona.ersaciy(iigkrttdaihpy)anii:tnasd.gntsaiiygecbla(a1ceNtnh:aerugvLrr)aabai,mmgaiiyruanetaaoylsnntnasriguagikdetlsoalbidtsdlrrieiiinuaktsg6nkediitlruhdia,liiriinnnnpiyltge,giatriigyndlsiagaohaunlakeja1gatht5kmuusahspfenleimimtmlroediispbfldiio.kliashasi'n1isintgb5mitr0ebeaba0sernekxaruryau.ruladkGkduansuiarnepgrargmaeinpmnssaidfaesdiaik.kenagldga(yabaeasak)nrinnf:igitldkrgeLoaubitskmsnaihihitgmkf,oaabmspsdneiaatsiutpkasobnatreketeutcorkrkuamneiskrtdgaeuiimrrnrsiaaaagbenncgabu(aanMalskomgge)ss,ibdiaeteaa.pnrbrniotkLargblaoiigmsensabosifiteomasrlsdriuemdiitbklesfueyaonerbaksakgatninitiatsfgan,kyrleebnadbceyinaniiarlghnt,-ibeberapa lisosom (granul azurofilik). 22.000x.berdiameter 175-250 nm terbukti hanya mengandr-rng enzim trombosit memudahkan teriadinya rentetan (kaskade)lisosom dan disebut granula lambda. interaksi protein plasma, yang menghasilkan suatu polimer Peran trombosit dalam mengendalikan perdarahan dapat fibrin yang membeniuk jejarirrg serat tiga-dimensi yangdirangkum sebagai berikut: menjerat sel-sel darah merah dan lebih banyak trombosit untuk membentuk suatu bekuan darah, atau trombus. Agregasi primer. Kerusakan endotel mikrovaskulat yang ,t^n- t\"iluai, memungkinkan agregasi trombosit pada (Gambar 12-14). kolagen melalui protein-pengikat-kolagen di membran Retraksi bekuan. Bekuan darah yang awalnya menonjol ke dalam lumen pembuluh darah sedikit mengerut karena trombosit. Jadi, suatu sumbat trombosit terbentuk sebagai adanya interaksi aktin dan miosin trombosit. langkah pertama unluk menghentikan perdarahan Penghancuran bekuan. Ketika dilindungi oleh bekuan, dinding pembuluh yang rusak mengalami restorasi oleh (Gambar 12-13c). jaringanbaru, dan bekuan tersebut kemudian dihancurkarL' Agregasi sekunder. Trombosit pada sumbat tersebut me- terutama oleh enzim proteolitik plasmin, yang terbentuk lepaskun suatu glikoprotein adhesif dan ADP' Keduanya secara kontinu karena kerja setemPat aktivator adalah pemicu agregasi trombosit yang Poten, yang me- plasminogen dari endotel pada plasminogen dari plasma' nambah ukuran sumbat trombosit. Enzim yang dibebaskan dari granula lambda trombosit. Koagulasi darah. Selama agregasi trombosit terjadi, juga ikut menghancurkan bekuan' fibrinogen dari plasma, faktor von Willebrand dan faktor lain daii endotel yang rusak, dan berbagai faktor dari

208 I BAB 12h \"+,,:i#s'!tr fu, #.trq -.r^ A.r'1T..:\"'q':@4#fl dtuu *ffi6tim,d. *, ; .€ :,,,Gambar 7 2-12. Monosit. Monosit merupakan agranulosit besar dengan diameter dari 12hingga20 pm yang beredar sebagai prekursormakrofag dan sel-sel lain sistem fagosit mononuklear. (a, b, c, d): Mikrograf monosit yang memperlihatkan intinya yang eksentrik, berlekuk,dan berbentuk seperti ginjal atau huruf U. a: 1500x, Giemsa; b-d: 1500x, Wright. (e): Gambaran srtoplasma TEM monosit memperlihatkanapparatus Golgi (G), mitokondria (M), dan lisosom granul azurofilik (A). RE kasar kurang berkembang baik dan terdapat sejumlah ribosombebas (R). 22'000x. (Gambar 12-12e atas izin dari D.F. Bainton dan M.G. Farquhar, Depadment of Pathology, University of Cailfornia diSan Francisco.),.CPiIKASI EDIS fibrin; pada hemofilia B, defeknya terdapat pada faktor IX.Hemofilia A dan B identik secara klinis, yang berbeda Pada kasus yang parah, darahnya tidak dapat membeku.hanya pada faktor yang mengalami defisiensi. Keduanya Terjadi perdarahan spontan dalam rongga badan, sepertiadalah gangguan bawaan resesif terkait-kromosom seks. sendi utama dan saluran kemih. Biasanya hanya priaDarah dari pasien hemofilia tidak membeku secaranormal; waktu pembekuan darah memanjang. Orang yang menderita hemofilia A karena gen resesif untukdengan penyakit ini akan mengalami perdarahan hebat faktor VIII terdapat pada kromosom X. Wanita dapat me-bahkan setelah mengalami cedera ringan, seperti luka miliki satu kromosom X yang defektif , tetapi satu kromosomirisan pada kulit, dan dapat berdarah sampai menimbulkankematian pada cedera yang lebih berat. Dalam plasma X Iain biasanya normal. Wanita hanya menderita hemofitiadarah pasien hemofilia A, terdapat kekurangan faktor bila kedua kromosom X-nya memiliki gen yang abnormal, yang amat jarang dijumpai. Namun, wanita dengan se-pembekuan Vlll atau defek faktor Vlll, yakni salah satu buah kromosom X yang defektif dapat menurunkanprotein plasma yang terlibat dalam pembentukan penyak n.i kepada a na k Iel aki nya. !.i

DARAH I 209 . ?\":b*:t S I {i.gjr kan Selubung selG.Gambar 12-13. Trombosit. Trombosit merupakan fragmen sel yang berdiameter 2-4 pmyang berasal dari megakariosit sumsumtsusunmuenelgtleartrneuaminntlksirglpgatirn.emludgrFmkeliiatutmueehsnrmaunuganlgsaalu,kaiitkaunautpnrdtnrogaoumrmbssnaeeebgannsbnougtaysupllaogiiketkanmmobayig\"ibadaareea-sgnsdnlaraaetenudhnigkytaraamasnatnue.tmgalSertbyeuapeeamnakcsnusupaigsklaerataaenrtnlemsithdreepaaikrksustnraikeleangamtnasorndaelriiiknsnlrkeuiuug,bldualiatiartrhtnauoerinymrgsbagbeibuiseslkotarkeeabspecmiathadgdiramlaamaariinenicktvgmieerpbaoppsenetiea.urkirtdebs4lialsiu0hrayl.agau0aathrs0kntaa0gdbdnnxeaaub.rrnlseik(burocvfsienaa)lia:ftsrtaausmkGtkeueraklleuadnmogbren.biuantoai(nkngartghuaai)n-i:nnamdPldeokeTainommEdgdlaaeMaebgrnkraeaamypnpntauel.ansb(masga1amtpng5atei0aueadrl0rlneaipzhxmraua.atetlathaWk.pl,saairntiRnriurogeinnmdghttgriiutoboalkomu(ngsbambriyrt)aoe:anes(mnuSpnitglabdeoynaocmmaantaenehtreulagr))- (c). Saat metekat pada kolagen, trombosit melepaskan granulanya melalui eksositosis ke dalam sistem kanalikular,melekat padi kolagen sekresi faktor yang terlibat dalam koagulasi darah dengan sangat cepat. Trombosit yang berdegranulasi (panah)yang memungkinkantetap sebagai suatu agregat sampai isinya dikeluarkan. Protein lain yang terlibat dalam koagulasi berasal dari plasma dan dari prosessussel endotel yang berdekatan (ep). strutiur padat-elektron di kanan merupakan bagian eritrosit.7500x. (Gambar 12-13b atas izin dari Dr.M. J. G. Harrison, Middlesex Hospital dan University College London')' Fibrin Trombosit EritrositGambar 12-14. Bekuan fibrin. Trauma minor pada pembuluh darah mikrovaskular merupakan temuan rutin pada individu yang aktifdan cepat membentuk bekuan fibrin yang diperlihatkan di sini oleh SEM. Jalinan protein polimer yang terutama terdiri atas fibrin menjerat banyak trombosit yang berdegranulasi. Trombosit dalam berbagai keadaan degranulasi diperlihatkan. Bekuan tersebuteritrosit dan lebih perdarahan dari vaskular berhenti. setelah perbaikan dinding pembuluh, bekuan fibrin dihilangkan oleh proteolisis ter-terbentuk hinggautama karena plasmin yang dibentuk setempat, suatu protease spesifik'


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook