Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 19 Batang Positif Gram

Bab 19 Batang Positif Gram

Published by haryahutamas, 2016-04-03 09:15:44

Description: Bab 19 Batang Positif Gram

Search

Read the Text Version

BATANG POSITIF GRAM Abdul Rahim, Mathilda Lintong, Suharto, Suharno Josodiwondo BACILLACEAEGolongan kuman Bacillaceae adalah kuman L. infeksi kulit:batang berspora (endospora) yang bersifat positifGram dan terbagi dalam dua genus yang ter- \"Malignant pustule\" yang dapat berkembang menjadi toksemia.kenal: Biasanya terjadi pada peternak atau pekerja1.. genus Bacillus yang bersifat aerob rumah pemotongan hewan.2. genus Clostridium yang bersifat anaerob 2. infeksi paru-paru:Bacillus r[/ool sorters disease yangterjadi karena inha-Berarti batang kecil dengan ukuran : . ':;- 'i : .,1', : lasi spora dari bulu domba. Biasanya penya-,, :',,' :.ii':: dan tumbuh secara aerob. kit ini fatal. Spesies yang pentin g adalah : 3. infeksi pada usus: :;,,,,,:'.t.,. .,.,'t,,\", menyebabkan infeksi pada usus halus yang- disertai dengan gangren. Sebabnya adalah karena mak an dagingyang terinfeksi anthrax. -t:..t, -.i;,;, . 1, r,t.,'- 4. infeksi selaput otak setelah bakteremia.Bacillus anthracis Pengobatan adalah dengan penisilin, retrasi- klin, streptomisin dan kotrimoksasol.Kuman anthrax banyak ditemukan pada penya- Morfologi:kit zoonosis, infeksi pada ternak lembu, kam- - Batang dengan ukuran .: :,: i: .-,:i. i ::.i:i, dapat tersu-bing, domba dan babi. Kuman dikeluarkan me- sun seperti bambu. Spora senrral. Gerak negarif.lalui feses, urin dan saliva binatang yang terin-feksi dan bertahan hidup di ladang dalam bentuk - Pada kultur tampak koloni putih abu-abu,spora untuk waktu yanglama sekali. tepi seperti rambut, tidak ada hemolisis pada Pada manusia kuman anthrax dapat menye- agar darah.babkan: 151

152 Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranVirulensi: Spesies yang penting adalah : Pus atau suspensi kaldu dari kuman yang - Clostridium tetani disuntikkan intra peritoneal pada marmot - C I o stridium p erfringen s atau mencit akan menimbulkan kematian - Clostridium botulinum dalam 48 jam. -Clostridiurn dfficileTes Ascoli: CI. tetani Ekstrak dari jaringanterinfeksi + serum kebal Penyebab penyakit tetanus pada manusia. Ter- akan menyebabkan terladinya reaksi presi- dapat banyak di a1am, di tanah, di feses kuda dan pitasi. binatang lainnya. Ada banyak tipe yang dapat Untuk pemeriksaan laboratorium, bahan yang dibedakan dengan antigen flagel. Semuatipe mem-diambil adalah pus, cairan luka, darah atau spu-tum. Imunisasi dapat dilakukan dengan suspensi bentuk toks in y angsama. Toksi n dapat dibuat dikuman yang dilemahkan (42-52\"C) atau dengan laboratorium pada perbenihan sintetik yangsuspensi spora atau dengan antigen protektif sedikit sekali mengandung zatbesi (Fe). Toksinyang diambil dari filtrat perbenihan. tetanus adalah protein, termolabii (65'C -5 menit menjadi inaktif) BM 70.000 dan dapat dicernaBacillus subtilis oleh enzim proteolitik lambung. Cl.tetani tidakDapat menyebabkan meningitis, endoharditis, bersifat imtasif. Kumannya tetap di luka, apabilainfeksi mata dan lain-lainnva. keadaannya memungkinkan yaitu keadaanBacillus cereus anaerob yang biasanya terjadi karena adanya:Dapat menyebabkan keracunan makanan olehenterotoksin yang terdapat pada makanan seperri 1, jaringan nekrotiknasi yang telah dimasak tetapi kemudian diletak- 2. adanyag ramkalsium 3. adanya kuman piogenik lainnya maka sporakan di tempat yang hangat sehingga terjadisporulasi dan terbentuklah toksin itu. Dapat akan jadi bentuk vegerarif dan eksotoksin yang dibentuk akan menjalar menuju SSP,juga menyebabkan pneumonia, bronkopneu- melalui jaringanperineural, pembuluh darahmonia dan luka. atau pembuluh limfe.Clostridium Pada SSP toksin mengikat diri pada ganglionClostridium berarti kelosan benang yang kecil. di batang otak, dan sumsum tulang belakang. Biasanya berflagel peritrikh, sehingga dapat Toksin bekerja secara blokade, dengan dikeluar-bergerak. Spora lonjong atau bulat yang biasa- kannya mediator penghambat sinapsis neuron motorik, Hasilnya add,ah hiperefleksi dan spasmenya lebih besar di badan kuman sehingga mengem- otot tubuh terhadap rangsangan apa saja. Masabung. Tumbuh secara anaerob. inkubasi dari 4-5 hari sampai berminggu-mirggo.

Batang Positif Gram 153G ejalapenyakit adalah konnrlsi kontraksi tonik Ada lima tipe Cl. perfringens yaitu tipe A, B,dari otot tubuh. Biasanya kejang otot mulai padatempat infeksi, kemudian otot mulut (risus sardo- C, D, E. Pada manusia yang menimbulkannicw) sehingga seluruh tubuh yang disebut opis' penyakit adalahtipe A dan C. Cl. p erfringens tipetotonus. Kesadaran tetap adadan rasa sakit sangat A menyebabkan gangren gas dan keracunan ma-hebat. Kematian biasanya karena gangguan alat- kanan. Pada gangren gas, karbohidrat jaringanalat pernapasan. Angka kematian pada tetanus dihancurkan dengan pembentukan gas dan olehyang menyeluruh biasanya kurang lebih 50o/o. adanya septikernia, akan terjadi hemolisis intra- vaskuler. Pada keracunan makanan, toksin me- Diagnosis biasanya berdasarkan klinis dan rangsang enzim adenylate cyclase pada dinding usus, yang mengakibatkan bertambahnya kon-anamnesis. Biasanya setiap kasus kecelakaan tanpa sentrasi cAMP (ryclic adenosin monophosphat) yang menyebabkan hipersekresi air dan kloridagejala klinis sudah langsung diberikan pence- dalam usus dan menghambat reabsorpsi natriumgah dengan ATS. Pengobatan biasanya tidak dan terjadilah diare yangdapat berlangsung L-3menjamin kesembuhan. Yang penting adalah hari. C. perfringens tipe C menyebabkan jeju-pencegahan.Pencegahan adalah nitis, biasany a kar ena makan daging babi. Gej ala-1. pembersihan luka nya adalah disentri, sakit perut dan muntah-2. imunisasi aktif dengan toksoid muntah. P ada anak-anak biasany a iatal.3. imunisasi pasif dengan ATS4. pemberian antibiotik D i ag nosi s I a bo ratori u m Antitoksin hanya bekerja terhadap toksin Spesimen diambil dari luka, pus, jaringan atauyang belum terikat pada jaringan saraf. Anti- makanan. Pada pemeriksaan mikroskopik akantoksin berasal dari binatangatau manusia. ATS dilihat batang positif Gram yang biasanyatanpa spora. Pada pembiakan bahan ditanamkan dalammanusia lebih baik dari ATS kuda atau lainnya rnedium tioglikoiat, medium cooked chopped meat,karena lebih aman (tidak ada reaksi serum) dan dan agar darahyangdieram secara anaerob. Per-tahan dalam badan lebih lama (2-4 minggu) dan tumbuhan pada salah satu medium tersebut dapatdosis yang lebih rendah l:::::'..:.::'r::-r : , dibandingkan dipindahkan ke medium susu untuk melihat storftly fermentation setelah 24 jam. Setelah di-,' ::\"; , -; ,:-:'.-:,:-'. Untuk terapi, dosis ATS lebih besar. dapatkan kultur murni, dilakukan reaksi bioki- mia seperti reaksi gula-gula pada medium tiogli-Clostri d i u m pe rf r i n ge ns kolat. Pada agar darahdapat dilihat adanyahemo- lisis biasa, atau ada pula hemolisis yang rangkapDahulu dikenal dengan nama CL wtelchii. Meru- (double hemolysis)atau tidak ada hemolisis samapakan salah satu penyebab dari gangren gas (Myo-neuosis) Dapat juga menyebabkan keracunanmakanan oleh enterotoksin yang termolabilatau enteritis nekrotik.

154 Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteransekali. Untuk aktivitas lesitinasa dapat dilihat pada otot sehingga terjadi kelumpuhan otor. Gejala-medium kuning telu r (egg yolk, medium) y ang me- nya biasanya setelah 18-96 jam makan toksinrupakan presipitasi ftekeruhan) di sekitar koloni. dengan keluhan penglihatan karena otot mata yang tidak ada koordinasi. Sulit menelan, sulitPengobatan brcara. Kematian biasanya karena paralisis ototYang penting pembersihan luka secara bedah pernapasan atau henti jantung (cardiac arrest).terhadap segala jaringan nekrotik yang menye-L,abkan pertumbuhan kuman, kemudian pem- Angka kematian botulismus adalah tinggi.berian antibiotika, seperti penisilin. Pemberianantitoksin hasilnya masih diragukan. Hiperbaric Diagnosis laboratoriumoxygen dapat dicoba pula. Biasanya dengan cara mendeteksi toksin di dalamClostridium botulinum sisa makanan, dan tidak dalam serum pende-Terdapat secara luas di alam, kadang-kadang ada rrta,Dapat dideteksi dengan cara reaksi netralisasi antigen-antibodi atau secara aglutinasi sel darahdalam feses binatang. Terdapat enam tipe ber- merah yang dilapisi dengan antiserum, araudasarkan toksin, yaitu A, B, C, D, E, F. Pada dengan percobaan pada mencit yang disuntik bahan tersangka. Kultur biasanya tidak dilakukan.manusia didapatkan tipe A, B dan E. Eksotoksin Pengobatanyang dikeluarkan adalah protein dengan BM Dengan pemberian antitoksin polivalen (tipe A, B dan C) yang disuntikkan I.V dan secara sim-20.000 yang termolabil (100' C-20 menit menjadi tomatik terutama untuk pernapasan (perna-inaktif). Dosis letal untuk manusia : 1 mikro- pasan buatan).gram. biasanya tidak menyebab- Pencegahan Makanan yang diawetkan di rumah harus dima-kan infeksi pada luka akan tetapi menyebabkan sak secara baik yang dapat membunuh spora dan makanan harus dimasak sebelum dimakan.keracunan makanan oleh toksin yang termakan Makanan rumah yang harus diperhatikan ada- lah kacang-kacangan, j^Wng, ikan asap atau ikanbersama dengan makanan. Makanan yang sering segar dalam plastik.kecemaran dengan Clostridium adalah makananyang berbumbu, makanan y^ngdiasap, makanankalengan yang dimakan tanpa dimasak dahulu.Kerja toksin adalah memblokir pembentukanatau pelepasan acetylcholin pada hubungan saraf CORYNEBACTERIUMGenus Corynebacterium pada mulanya ditetap- natang yang mempunyai morfologi yang sangatkan sesuai dengan basilus difteri dan kemudian mirip. Sebab kesamaan morfologi dianggap se-dinrasukkan beberapa spesies yang lain dari bi- bagat ada hubungan keluarga, organisme Cory-

Batang PositiJ Gram 155neform yang berasal dari sumber lain dari bina- membentuk spora, tidak tahan asam, sedikittang dan manusia secara berturut-turut digo- cenderung untuk bercabang.'longkan ke dalam genus ini, yang sekarang initelah meliputi suatu koleksi yang heterogen de- CORYNEBACTERIUM DIPHTHERIAEngan spesies-spesies yang saprofitik dari ber- Difteria berupa infeksi akut terutama. pada sa- luran napas bagian atas disebabkan oleh C. di-macarn-macam habitat. Coryneform adalah batang phtberiae yang toksigenik. Kadang-kadang kulit,yang pleomorf dan positif Gram. Tidak mem- konjungtiva dan vulva dapat terinfeksi. Difteriabentuk spora, tidak tahan asam, dan tidak bisa kulit lebih sering dijumpai di daerah-daerah tropik.bergerak. Dari semua keterangan kemotakso- Penyakit difteria terutama menyerang anak-nomi yang diperoleh, kebanyakan ahli takso- anak umur kurang dari 15 tahun yang tidak diimu-nomi berpendapat bahwa genus Corynebacte- nisasi, terutama antara umur 1-9 tahun, tetapirium harus dibatasi pada organisme-organisme mungkin pula terdapat pada orang-orang dewasayang dinding selnya mengandung asam meso- yang tidak divaksinasi atau pad bayi-bayi barudiaminopimelik, arabinosa, galaktosa, dan asammikolik dengan rantaiyangrelatif pendek, DNA lahir. Pada saluran pernapasan, lesi primer umummengandung G + C antara 5l-59 mol%. Sejum- dijumpai dalam tenggorok/nasofaring dimanalah besar dari spesies-spesies adalah fakultatif tampak terbentuknya pseudomembran berwarna keabu-abuan. Pada kasus-kasus ringan, membrananaerob. ini mungkin tidak dibentuk. Strain-strain non- Kekerabatan antara Corynebacteria dartmanusia dan binatang dengan Mycobacteria dan toksigenik mungkin pula membentuk membranNocardia disebabkan karena mereka mem- yang khas, hal mana menunjukkan bahwa ekso- toksin agaknya bukan merupakan penyebabnya.punyai kesamaan dinding sel, khususnya dengan adanyaarabinosa, galaktosa, asam mesodiamino- Kuman difteri berkembang biak pada tempat tersebut, sedangkan eksotoksin yang dihasil-pimelik, dan asam mikolik. kannya terbawa oleh aliran darah ke jaringan Istilah difteroid telah digunakan dalam bak- tubuh lainnya dan menimbulkan hemoragik serta kerusakan-kerusakan nekrotik pada berbagaiteriologi kedokteran untuk batang positif Gram macam organ. Kuman difteri ditemukan untukyang mirip dengan C. diphtheriae sehingga bisakeliru dengan C. diphrberiae, dan dikira adalah pertama kalinya oleh Klebs dan Loeffle r padaspesies dari Corynebacterium. Difteroid adalahbatang yang pleomorf positif Gram dan bisa tahun 1888 sehingga karenanya kuman ini di-mengandung granula metakromatik. Sel-selnya bisa berderet-deret dengan bentuk palisade, ben- sebut juga sebagai K-L bacillus, sedangkan Rouxtuk huruf V, menyerupai konfigurasi cuneifurm. dan Yersin berhasil menemukan eksotoksinBiasanya tidak bergerak, katalase positif, tidak kuman ini di dalam perbenihan di mana kuman tersebut dibiakkan.

156 Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranGenus Corynebacterium meliputi banyak 5ifat-sifat biakan Meskipun C.d,ipbtheriae L,ersifat anaerob fakul-sekali spesies, baik yang bersifat saprofit atau tatif, pertumbuhan optimal diperoleh dalam sua-yangpatogen bagi tanaman,hewan dan manusia. sana aerob.C. diphtheriae merupakan satu-satunya spesiesyang patogen bagi manusia. Ketiga biotip C. Untuk mengasingkan dan produksi toksin kuman ini, diperlukan perbenihan-perbenihandiphtheriae adalah gravis, mitis dan intermedius. kompleks. Untuk membiakkan kuman ini dapatNama-nama ini diberikan berdasarkan beratnya dipergunakan perbenihan Pai, perbenihan serumpenyakit yang ditimbulkannya I1,'.;,':, ,. i:;','.;.,\" Loeffler atau perbenrhan agar darah. Pada per- benihan serum, kuman ini tumbuh dengan mem-,-.,i . . bentuk kolonikoloni kecil mengilap berwarna putih keabu-abuan setelah pengeraman selamai:r.-lrii;;l;;Jritl';!, Kini nama-nama ini sudah tidak 1.2-24 j^ pada 37\"C. Perbenihan serumsesuai lagi mengingat terdapatnya strain-strain Loeffler ini juga berguna, karena perbenihan inibaik yang toksigenik maupun yang tidak pada tidak menunjang pertumbuhan Streptokokus dan Pneumokokus yang mungkin terdapat diketiga biotip tersebut, tetapi nama-nama ini masih dalam bahan pemeriksaan.tetap dipergunakan karena peirting dalam iden- Penambahan garam-garam telurit ke dalamtifikasi seperti, dalam morfologi koloni, mor- perbenihan seperti perbenihan agar darahteluritfologi sel serta sifat-sifat biokimiawi yang ber- dan perbenihan Mcleod, akan mengurangi jum- lah pencemaran pada waktu pengasingan, danguna dalam epidemiologi. juga menyebabkan koloni-koloni kuman difteri berwarna hitam/hitam kelabu. Sifat-sifat iniMorfologi dapat dipakai untuk membantu diferensiasiKuman difteri berbentuk batang ramping ber- ketiga biotip kuman difteri tersebut. Padaukuran 1,5-5 pm x 0,5-L pm dan biasanya salah perbenihan-perbenihan ini tipe mitis bersifatsatu ujungnya menggembung sehingga berben-tuk gada, tidak berspora, tidak bergerak, positif hemolitik, sedangkan tipe-tipe gravis dan inter-Gram dan tidak tahan asam. Di dalam preparat medius tidak. Di dalam perbenihan kaldu, tipesering tampak membentuk susunan huruf-huruf gravis cenderung untuk membentuk selaputV, L, Y, tulisan Cina atau anyaman pagar (pali- (pellick) pada permukaan perbenihan, tipe mitissade). Bentuk-bentuk pleomorfik sering di- tumbuh merata (difus), sedangkan tipe inter-jurnpai terutama bila kuman dibiakkan dalamperbenihan suboptimal. Granula metakroma- medius akan membentuk suatu endapantik Babes-Ernst dapat dilihat dengan pewarnaanmenurut Neisser atau biru metilen Loeffler. (sedimen). Asam tanpa gas dibentuk dari ber-Pemeriksaan terhadap granula metakromatik ini bagai karbohidrat (Tabel 19.1).tidak spesifik.

Batang Positif Gram 157 Tabel tg.t Beberapa Sifat Biokimia Coryneb acterLaA = AsamStrain C.d,iphtheriae mitis yang nitrat negatif disebut juga sebagai C. belfanti atauC. diphtheriae mitis aar belfanti.V : VariabelDaya tahan (resistensi): permukaan sel dapat juga diketahui dengan bac' teriophaga typingdan pembentukan bakteriosin.Dibandingkan dengan kuman-kuman lain yang Antigen yang er^t kaitannya dengan spesi-tak berspor a C. dipbtheriaeleblhtahan terhadap fisitas tipe daripada strain'strain C. diphtberiae adalahantigen K yang berupa protein termolabilpengaruh cah dan pembekuan' Di dan terdapat pada permukaan dinding seldalam pseud^oym^,epmenbgraenrinkgearning,tahan selama 14 kuman.hari, tetapi dalam air mendidih hanya tahan Antigen ini berperan penting di dalamselama satu menit, dan pada 58oC tahan selama imunitas anti bakteri dan hipersensitivitas, tetapi10 menit Kuman ini mudah dimatikan oleh tidak ada hubungannya dengan imunitas anti toksin. Antigen K bersama-sama dengan gliko-desinfektan. lipid merupakan penentu-penentu utama dalam kemampuan invasi dan virulensi kuman difteri.Struktur antigen: Antigen O (suatu polisakarida) yang termostabil merupakan antigen grup yang umum dijumpaiSecara imunologik, semua toksin difteri adaiah pada Corynebacteria yang bersifat parasit bagiidentik, tetapi kumannya sendiri secara anti-genik merupakan spesies heterogen' Ketiga tipe manusia dan binatang.gravis, mitis dan intermedius, menunjukkan ada-nya perbedaan-perbedaan pada permukaan selkuman. Perbedaan dalam komponen-komponen

158 Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranPenentu-penentu patogenitas Binatang berbeda-beda dalam kepekaannya ter-Daya invasi: hadap toksin difteri. Toksin ini letal bagiSelain antigen K, kuman difteri juga memilikicord factor berupa glikolipid yang merupakan manusia, kelinci, marmot dan burung dalampenunjang virulensi kuman. Aktivitas cord factor dosis 160 nanogram/ks berat badan.C. diphtheriae iri mirip dengaR \"cord factor\" Patogenitas:yang terdap at pada kuman M. tuberculosis. Difteria merupakan penyakit infeksi yang akutEksotoksin: dengan masa inkub asi 1.-7 hari yangdisebabkan oleh str ain C. dipb tberiae yan g toksigenik. ToksinPada difteria, eksotoksi nyangdihasilkan oleh C. yang dibuat pada lesi lokal diabsorpsi oleh darahdiphtheriae merupakan penentu biokimia urama dan diangkut ke bagian-bagian tubuh yang lain,dalam patogenesis infeksi. Toksin hanya diben- tetapi efek toksin yang paling utama ialah meli-tuk oleh strain-strain C. diphtberiae yang liso- puti jantung dan saraf perifer. Jalan masukgenik bagi bakteriofagayangmembawa gen toks infeksi yang umum untuk C. diphtheriae adalah(tox gen) Meskipun demikian, strain-srrain non-toksigenik dapat dijadikan toksigenik dan liso- saluran napas bagian atas, dimana organisme ber-genik bila diinfeksi memakai Tox + bacterio- kembang biak pada lapisan superfisial pada selaput lendir. Di sana eksotoksinnya diuraikanphage yang sesuai. Toksin dihasilkan sebelumpartikel-partikel faga dibentuk, dan tidak diben- yang menyebabkan nekrosis pada jaringan seki-tuk lagi apabrla sel mengalami lisis. Pemben- tarnya. Respons daripada peradangan rnemben-tukan toksin secara in oitro sangat dipengaruhioleh keadaan lingkungan terutama kadar Fe tuk suatu Pseudomembran yang terdiri dariinorganik dalam perbenihan. Strain yang diper-gunakan untuk pembuatan toksin guna keper- bakteri, sel-sel epitel yang mengalami nekrotik,luan komersial adalah strain Park Williams 8 sel-sel fagosit dan fibrin. Mula-mula membranyang mampu tumbuh dan membentuk toksin di tersebut tampak pada tonsil atau pada bagiandalam perbenihan yang mengandung kadar Fe posterior faring dan bisa menyebar ke atas ke bagian palatum yang lunak dan keras dan kesangat rendah. nasofaring, atau ke bagran bawah ke laring dan Toksin difteri berupa rantai tunggal poli- trakea.peptida dengan berat molekul kira-kira 62.000. Difteria laringeal sangar berbahaya sebab ke-Toksin ini terdiri dari dua fragmen A dan B mungkinan terjadi sumbatan pada saluran napas. Difteria kulit biasa ditemukan di daerah tropik.dengan B.M. masing-masing 24.OOO dan 38.000. Apabila dilakukan pembiakan secara rutin pada luka-luka pada kulit selama wabah difteria, iso-Kedua fragmen ini diperlukan di dalam efek lasi C. dipbtheriae dari kulit akan lebih tinggitoksin pada binatang dan sel-sel biakan jaringan. daripada yang dianggap dahulu. Di Amerika

Batang Positif Gram 159Utara luka kulit yangjuga memberikan hasil C. C. rninutissimwm merupakan penyebab eri-dipbrherae positif biasanya merupakan infeksi- trasma, suatu infeksi superfisial pada daerah-infeksi sekunder pada luka goresan atau pada daerah ketiak dan pubis.gigitan serangga dimana juga mengandung StrE- PENGOBATANtococcus beta hemolyticus atau Staphylococcusaureus atau kedua-duanya. Arti epidemiologi yang Pemberian antitoksin difteri yang tepat jumlah- nya merupakan pengobatan yang efektif danutama dari C. dipbtberiae pada luka kuiit mung- khas terhadap difteria. Antitoksin harus segera diberikan apabila diagnosis presumtif secarakin adalah peranaflnya sebagai reservoir dan klinik ditentukan, ranpa menunggu hasil peme- riksaan laboratorium terlebih dahulu. Hal inimempermudah penyebaran kuman selama epi- perlu karena toksin cepat sekali terikat padademi. sel-sel jaringan yang peka, dan sekali terikat maka tak dapat dinetralkan lagi oleh antitoksin- Luka difteria juga terjadi pada bagian depan nya. Pentingnya pemberian antitoksin adalah untuk mencegah terjadinya ikatan-ikatan lebihlubang hidung, bagian dalam hidung, mulut, mara, lan1ut antaratoksin yang terdapat di dalam darahtelinga tengah, dan pada kasus-kasus yangjarang, dengan sel-sel jaringanyang masih utuh. Karenapada vagina. Endokarditis yang disebabkan olehC. diphtherid.e yang toksik dan yang nontoksik antitoksin difteri biasanya dibuat pada kuda,juga sudah pernah dilaporkan. Beberapa Cory- maka terhadap penderitayang akan diberi anti-nebacteria seperti C. psewdodiphtheriticum, C. toksin tersebut harus terlebih dahulu dilakukanhofntannii, C. xerosis, C. pyogenes (C. haemo- tes kepekaan terhadap serum kuda berupa tesliticum)\" dan C. ulcerans, biasa disebut difteroid. pada kulit dan mara dengan memakai serumKuman ini merupakan flora normal pada selaput kuda yang diencerkan I/ LO. Lpabila kedua tes inimukosa saluran pernapasan, saluran kencing, dan memberikan reaksi yang positif, maka haruskonjungtiva, kadang-kadang bisa juga menyebab- dilakukan desensitisasi dengan penl\"untikan antitoksin dosis rendah secara subkutan.kan penyakit. Sejumlah difteroid menyebabkanpenyakit pada hewan tetapi jarang menyerang Di samping antitoksin, umumnya diberi peni silin atau antibiotika lain seperti tetrasiklin ataumanusia. eritromisin. Maksudnya terutama sekali untuk mencegah infeksi sekunder (Streptokokus) dan Difteroid yang anaerob (Propionibacterium pengobatan bagi harier kronik ini. Pemberianacnes)biasaterdapat pada kulit yang normal, dan antibiotika hendaknya dilakukan setelah peng- ambilan spesimen agar ridak memberikan dam-sering dapat ikut berperan pada patogenitasjeraw at. Beberapa Corynebacteria bisa menj adioportunis dan menghasilkan atau menyebabkanbakteremia disertai angka kemarian yang ringgi(C. xerosis, C. pseudodiphtheriticum, C. equi, danC. matrucbotii) pada pasien-pasien yang imunosupresif.

160 Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteranpak yang buruk terhadap usaha mengasingkan Diagnosis bakteriologik harus dianggap seba- gai penunjang dan bukan sebagai Pengganti diag-kumannya. nosis klinik.Diagnosis laboratorium Hapusan tenggorok atau bahan pemeriksaan lainnya harus diambil sebelum pemberian obat-Diagnosis klinik difteria tidak selalu mudah dite- obat antimikroba, dan harus segera dikirim kegakkan, dan oleh klinikus-klinikus berpenga- laboratorium.iaman dinyatakan sebagai salah satu penyakityang cenderung untuk salah didiagnosis. PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN Kesalahan yang sering terjadi ialah dalam DAN PENGIRIMANNYAmembedakan difteria dengan infeksi-infeksi lainseperti tonsilitis, faringitis streptokokal dan in- Bahan pemeriksaan berupa swab tenggorok danfeksi Vincent. Diperlukan waktu beberapa haribagi laboratorium mikrobiologi untuk memas- swab dari hidung, diambil dari penderlt^ ter-tikan toksigenitas kuman difteri yang diasing- sangka menderita difteria. Keberhasilan isolasikan. Laboratorium tidak dapat menentukan C. diph tb eride terg^ntlng p ada cara pengambilandiagnosis difteri hany aberdasarkan pemeriksaanmikroskopik saja karena strain C. dipbtheriae dan pengiriman spesimen ke laboratorium.baik yang toksigenik maupun yang nontoksi-genik tidak dapat dibedakan satu dengan lainnya Spesimen harus segera dikirim ke laboratorium secara mikroskopik, lagi pula spesies Corynebac-terium yanglainpun secara marfologik mungkin agar dapat ditanam secepatnya pada perbenihan khusus. Jika pengiriman spesimen memerlukanserupa. Karena itu apabila pada pemeriksaan mi waktu yang lama, maka pengirimannya harus kroskopik ditemukan kuman-kuman yang ben- dilakukan dengan menggunakan perbenihan tuknya khas kuman difteri, maka hasil presum- transpor seperti perbenihan Amies.if yang diberikan adalah: ditemukan kuman- Bahan-bahan dibutuhkan untuk pengambilan swab untuk pemeriksaan: kuman tersangka difteri. Hal ini menunjukkan pentingnya diagnosis bakteriologik laborato- - swab kapas yang steril - spatel dari kayu steril rium untuk mendapatkan cara-carayang mudah, - perbenihan transpor AMIES (kalau laborato- cep at, sederhana dan dipercay y arrgdap at mem- rium pemeriksaan jauh) ^ Bahan pemeriksaan berupa swab tenggorok: bantu klinikus dalam menegakkan diagnosisnya. lWalaupun demikian, dalam kasus-kasus tersangka -faring harus jelas kelihatan, harus ada pene- r angan/ cahaya yang baik klinis difte rt, ianganlah hendaknya pemerik- -tekan lidah dengan spatel dan usaplah teng- saan laboratorium meniadi penyebab ditunda- gorok tanpa menyentuh lidah dan bagian nya pengob atan rcrhadap penyakit tersebut. dalam dari pipi

Batang Positif Gram 161- gosok swab pada membran, bintik-bintik putih diberi 250 unit antitoksin difteri secara inrra- peritoneal 2 jam sebelumnya. Binatang yang ataupadadaerahyangmeradang;sedikitditekan tidak diberi antitolsin difteri akan mati dalam dan dengan gerakan memutar pada swab. waktu 2-3 hari, sedangkan yang diberi anti- toksin akan tetap hidup.Bahan pemeriksaan berupa swab nasofaring: 2. Tes in oitro:- masukkan swab ke dalam hidung melalui Pada permukaan perbenihan agar serum, lubang hidung, sampai ketemu dinding faring. diletakkan kertas saring yang telah dibasahi Flarus hati-hati, jangan dipaksa dengan keras dengan antitoksin difteri. Selanjutnya tegak untuk menghindari kerusakan. lurus terhadap kertas saring tersebut dita- namkan kuman-kuman yang akan diteliti.Difteria kulit dan lesi difteria lainnya Tes ini harus diperiksa sampai selama 3 x24 jam. Apabila kuman tadi toksigenik, makaBentuk penyakit difteria yang lain yang biasa akan tampak adanya garis-garis putih pre-ditemukan ialah difteria kulit, terutama pada sipitasi toksin antitoktoksin.bagian dunia dimana difteria bersifat endemik.Bentuk-bentuk yang jarang ditemukan adalah 3. Tes biakan jaringandifteria pada bibir, konjungtiva dan vulva. Toksigenitas C. diphtheriae dapat diketahui Sebelum bahan diambil, kulit harus dibersih- dengan jalan menanamkan kuman tersebutkan dahulu dengan air garam faal yang steril. pada biakan sel mono layer yang ditutup agar. Toksin yang dibentuk kuman ini akanLalu swab ditekan pada lesi tersebut. berdifusi ke dalam sel di bawahnya dan akan mematikan sel-sel tersebut. Bahan-bahan pemeriksaan ini segera ditanampada perbenihan-perben rhan agar darah telurit, Epidemiologiagar darah dan serum Loeffler. Juga dibuat pre- Difteria terdapat di seluruh dunia dan sering ter-parat dengan pewarnaan Gram dan Neisser atau dapat dalam bentuk wabah. Imunisasi aktif anak-biru metilen Loeffler. Apabila penanaman bahan anak pra sekolah sangat menurunkan kejadianpemeriksaan tidak dapat segera dilakukan, makabahan tersebut harus ditanamkan dalam per- penyakit ini. Penyakit ini terutama menyerangbenihan transpor (perbenihan Amies). Biakanyang tersangka C. diphtheriae dilanjutkan peme- anak-anak umur L-9 tahun. Manusia merupakan satu-satunya hospes alam, dan karenanya meru-riksaannya secara biokimiawi untuk menentu- pakan satu-satunya reservoir penting dari infeksi.kan tipenya, dan dilakukan tes toksigenitas Kuman-kuman difteri menghuni saluran perna-menurut salah satu cara tersebut di bawah ini: pasan bagian atas dan dari sini dapat menyebar ke orang lain melalui droplet. Dalam klinik,luka-1.. Tes in oizto: Suspensi kuman disuntikkan pada dua ekor marmot yang salah satu di antaranya telah

162 Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteranluka pasca bedah (post operatifl kadang-kadang untuk selanjutnya menghilang secara per-dapat terinfeksi oleh kuman ini. Discbarge ekstra lahan-lahan. Reaksi Schick positif menun-respiratorik seperti yang berasal dari ulkus pada jukkan tidak adanya imunitas terhadap tok-kulit dapat juga menjadi sumber infeksi faringeal. sin difteri. Reaksi Schick negatif menunjuk- kan bahwa kadar antitoksin di dalam darahlmunitas sudah lebih dari O,O3 unitlml dan berani bahwa orang tersebut kebal terhadap dif-Status kebal seseorang merupakan penentu utama teria. Reaksi alergi kadang-kadang dijumpaiapakah penyakit akan timbul atau tidak setelah pada orang dewasa dan anak-anak menjelanginvasi oleh kuman difteri. Imunitas terhadap dewasa, terutama di daerah-daerah di manapenyakit difteria terutama tergantung pada ada- difteria bersifat endemik.nya antitoksin di dalam badan. Antitoksin ini Pencegahandibentuk sebagai respons terhadap infeksi-infeksi Imunisasi aktif dengan toksoid merupakan carabaik klinik maupun subklinik, atau sebagai aki- pencegahan terbaik. Imunisasi pertama dilaku-bat imunisasi aktif buatan. Antitoksin ini dapat kan pada bayi berumur antara 2-3 bulan, biasa-dipindahkan secara alamiah misalnya secara nya berupa 2 dosis LPT (alum precipitated toxoid) dikombinasikan dengan toksoid tetanus dantransplasental di dalam uterus, atau secara buat- vaksin peftusis, yang diberikan dengan intervalan seperti pada transfusi. Imunisasi bayi-bayi dan 2, 4 dan 6 bulan. Dosis Doosrerkedua diberikananak-anak pra sekolah sangat menurunkan insi- pada saat anak akan bersekolah. Imunisasi pasifden dtfterta pada anak-anak, dan juga menye- dengan menggunakan antitoksin berkekuatanbabkan menurunnya jumlah karier. Kekebalan 1.000-3.000 unit dapat diberikan kepada orang-seseorang terhadap toksin difteria dapat dike-tahui dengan melakukan reaksi Schick. orang tidak kebal yang sering berhubunganReaksi Schick: dengan kuman-kum an y^ngvirulen. Karena pro- Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan 0,L teksi semacam ini hanya berlangsung sebentar, ml toksin difteria berkekuatan 1/50 M.L.D. dan pemberian antitoksin ini dapat menyebab- secara intrakutan pada lengan bagian voler. kan sensitivitas atau timbulnya reaksi anafi- iaktik pada orang-orang yang sebelumnya per- Sebagai kontrol, dilakukan penyuntikan nah kontak dengan protein asing, maka penggu- serupa dengan toksin yang telah dipanaskan naannya harus dibatasi pada keadaan-keadaan terlebih dahulu 60\"C selama 30 menit untuk yang memang sangat gawat. menghiiangkan aktivitas toksinnya. Reaksi positif ditandai dengan timbulnya reaksi inflamasi setempat .yang mencapai intensitas maksimumnya dalam 4-7 hart,

Batang PositiJ' Gram 163 _Vl-AD = agar darahADT = agar darah telurit

164 Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran LACTOBACILLUSGenus Laktobasilus merupakan kuman yang kemampuannya memproduksi asam dari kar-mampu memproduksi sejumlah asam laktat dari bohidrat terutama glikogen. Keadaan demikiankarbohidrat sederhana, dengan demikian men- merupakan mekanisme penting dalam mence-ciptakan suasana asam yang mampu mematikan gah berkembangnya kuman lain yang mungkinkuman lain yang tidak berspora. Secara mor-fologik kuman ini berbentuk batang positif Gram bahaya bagi vagina. Jika karena sesuatu hal Lak-dan tidak bergerak. Pada isolasi primer bersifatmikroaerofilik atau anaerob. Pada kultur selan- tobasil tertekan pertumbuh annya misalnyajutnya beberapa strain dapat tumbuh meskipun karena pemberian obat-obat antimikroba, makadalam suasana anaerob. Laktobasil memerlukan sel atau berbagai jenis kuman lain akan mening- kat j uml ahn y a dan menimbulk an ganggvan atavzat makanan yang cukup kompleks, dan ke- peradangan. Dalam masa menopause jumlahbanyakan strain tidak dapat tumbuh pada per- Laktobasil akan berkurang kembali, sedangkan flora campuran mulai muncul dan berkembang.benihan biasa kecuali ada penambahan glukosa Mukus atau lendir seviks mengandung lisosim yang mempunyai khasiat antibakteri. Pada bebe-atau ruhey. rapa wanrt4 introitus vagina mengandung se- jumlah flora yang serupa dengan yang terdapat Pada dasarnya Laktobasil bersifat non-patogen. pada perineum dan daerah perianal. Keadaan ini merupakan faktor predisposisi bagi timbulnyaKuman ini penting dalam industri fermentasi, infeksi traktus urinarius secara berulang.terutama susu. Beberapa jenis kuman Laktobasil Klasifikasi. Laktobasil dapat dibagi menjadi dua golongan utama atas dasar produk peragianmerupakan bagian dari flora normal usus dan glukosa yang dihasilkannya. Golongan homo-terutama ditemukan padabayiatau mereka yang fermentatif mengubah hasil peragian gula men-banyak mengkonsumsi gula, misalnya laktosa. jadi asam laktat, sedangkan golongan heterofer-Sedangkan dalam vagina bayi yang baru lahir mentatif merupakan kelompok penghasil pro-dapat segera ditemukan Laktobasil anaerob(basil Doderlein) yang akan menetap beberapa duk peragian lainnya ) antara lain karbondi-minggu selama vagina masih bereaksi asam. Jika oksida, etanol dan asam asetat. Sampai saat ini diketahui ada 25 spesies Laktobasil.pH menjadi netral, di mana keadaan ini akanmenetap terus sampai pubertas, maka akan ter-jadi flora campuran dengan kuman kokus. Dalammasa pubertas, Laktobasil akan muncul kembalidalam jumlah besar dan akan berperanan dalammempertahankan pH asam, yaitu atas dasar

Batang Positif Gram 165VAGINOSIS BAKTERIALISVaginitis. Sembilan puluh persen kasus vaginitis dapat tumbuh secara berlebihan sebagai akibatpada wanita didominasi oleh tiga jenis penyakit, adanya peningkatan substrar, peningkatan pH,yaitu kandidiasis vulvovaginasis, trikhomonia- dan hilangnya dominasi Laktobasil yang ber-sis, dan vaginosis bakterialis. Sisanya (10olo) men- khasiat menghambat penumbuhan kuman lain.cakup vaginitis atrofikans, karena korpus alie- Pada wanita normal dijumpai kolonisasi strainnum, vaginitis ulseratif karena Staplrylococcus Laktobasil yang mampu memproduksi HzOz,Attreu.s, vaginitis karena Streptococcus beta- sedangkan pada penderita vaginosis bakterialis rerjadi penumnan jumlah populasi Laktobasilbemo lyticus, dan sebagainya. secara menyeluruh, sementara populasi yang masih tersisa tidak mampu menghasilkan HzOz.Vaginitis non-spesifik. Vaginosis bakterialis Diketahui bahwa HzOz dapat menghambat per- tumbuhan kuman-kuman yang terlibat dalampaling sering dijumpai sebagai penyebab infeksi vaginosis, yaitu oleh karena toksisitasnya secaravagina pada wanita dalam masa produktif. Semula langsung dan karena terbentukn y a HzO z-halidadisebut sebagai vaginitis non-spesifik, suatu gam- karena pengaruh peroksidase alamiah yang ber-baran keada an yangmerupakan kekecualian dari asal dari serviks.vaginitis yang sudah jelas etiologinya. Namunkemudian ditemukan kuman Gardnerella vagi- Dengan meningkatnya perrumbuhan kuman,nalis (dalam buku-buku lama disebut sebagaiCorynebacteriwnt aaginale atau Haentopbilus oagi - produksi senyawa amin oleh kuman anaerobnalis) yang dianggap sebagai penyebab vaginitis juga bertambah, yaitu berkat adanya dekarbok-non-spesifik. Hal yang khas pada vaginitis non- silase mikrobial. Senyawa amin dalam suasanaspesifik ialah dijumpainya perubahan flora vagina, pH vagina yang meningkat akan mudah meng-dominasi Laktobasil tergeser oleh sejumlah kuman uap dan menimbulkan bau amis, bau serupa jugaanaerob lainny a, antara lain peptostreptokokus,Bacteroides sp., Gardnerella vaginalis, Mobilus sp, dapat tercium jika pada sekret vagina yang ditetes-dan mikoplasma genital. Oleh karena itu istilahvaginosis dianggap lebih tepat dan dapat meng- kan KOH L00lo. Senyawa amin aromarik yangungkapkan keadaan yang khas tersebut, di sam-ping gambaran peradanean vagina yang tidak berkaitan dengan timbulnya bau amis tersebutterlihat secara nyata. adalah trimetilamin, s uaru se nyawa amin abnor- mal yang dominan pada vaginosis bakterialis.Patogenesis. Sekelompok kuman harus be- Selain itu masih ada senyawa amin lainnya,yaitukerja secara sinergistik untuk dapat menimbul- putresin dan kadaverin. Poliamin asal bakteri inikan vaginosis. Flora campuran kuman anaerob bersamaan dengan asam organik yang terdapat dalam vagina penderita vaginosis bakterialis, yaitu asam asetar dan suksinat, bersifat sitotoksik dan

166 Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteranmenyebabkan eksfoliasi epitel vagina. Hasil eks- Diagnosis. Kriteria klinis diagnosis vaginosisfoliasi yang terkumpul membentuk sekret vagina. bakterialis mencakup ditemukanny a cairanvaginaDalam pH yang alkalis Gardnerella oaginalis yang homogen, pH 4,7 atau lebih, terciumnyamelekat er at p ada sel epitel v agina y anglepas dan bau amis jika pada cairan vagina yang diteteskanmembentuk clue cells. Secara mikroskopik cluecells nampak sebagai sel epitel yang sarat dengan KOH I0o/o, dan ditemukannya clue cells dalamkuman, terlihdt grantlar dengan pinggiran selyang hampir tidak nampak. sekret vaglrla, paling sedikit 20o/o darijumlah selGambaran klinik. Lima puluh persen penderita epitel yang terlihat. Ada yang berpendapat bahwavaginosis tidak mengeluh apa pun. Jika ada ke- di antara empat kriteria tersebut, hasil tes aminluhan, maka gejala peftama berupa terciumnya positif merupakan tanda yang paling kurangbau amis pada vagina, terutama sehabis mela- sensitif, sedangkan hasil pemeriksaan pH cairankukan hubungan seksual tanpa karet pelindung. vagina merupakan tanda yang paling sensitif,Keluhan lainny a berup a keluarnya sekret vaginayang tidak terlalu banyak. Biasanya tidak ada tetapi kurang spesifik. Jika dibandingkan dengankeluhan pruritus, disuria, nyeri abdomen atau hasil kultur Gardnerella aaginalis, maka sensitivi- tas hasil pewarnaan Gram yang disertai dengandispareunia. Pada pemeriksaan terlihat sekret penentuan skor hanya mencapai 620/o, sedangkanvagsna encer, putih keabu-abuan, di sekitar hasil kultur Gardnerella oaginalis mencap{r 92o/o. Di lain pihak spesivisitas hasil pewarnaan Gramvagina. 95o/o, sedanskan hasil kultur Gardnerella oagi- nalis hany a 690/o. Cara menentukan skor dari hasil pewarnaan Gram dapat dilihat padaTabel tg.Z. Tabel'1.9.2 Penilaian Gram dan Penentuan SkorCatatan: :!iti:rir:i;l Nrlar b. Skor totala. Gram l-,J .:r ': .' .t\" .; . '',;',.. ;\"- :. : rre1.rr1 i lr14 4,:r,.!,

Batang Positif Gram 167 Dari Tabel terlihat bahwa semakin tinggi mikrobial traktus genitalis bagian atas, termasuk endometritis, salpingitis pada wanita yang tidaknilai Laktobasil, semakin rendah skornya. Hal sedang hamil, diduga juga ada kaitannya denganini berarti bahwa semakin banyak jumlah Lakto- vaginosis bakterialis asimtomatik. Dalam pene-basil yang terlihat, semakin mendekati keadaan litian ternyata tingginya angka kematian bayiflora normal. Keadaan yang sebaliknya berlaku berkaitan erat dengan berat badan lahir rendah,untuk Gardnerella vaginalis, Bacteroides sp., danMobiluncus sp. ini banyak dijumpai pada prematuritas danPeranan vaginosis bakterialis. Menurut pene- pecahnya ketuban secara dini. Sementara itu pre-litian, kuman-kum an y angada kaitannya dengan maturitas dan pecahnya ketuban secara dinivaginosis ada y angdap at ditemukan dan diisolasi banyak dijumpai pada vaginosis. Oleh karena itudari cairan amnion, korioamnionitis, endome-tritis postpartum danpada bakteremia. Pecahnya diharapkan usaha pencegahan vaginosis bakte-ketuban secara dini pada masa kehamilan ba- rialis pada kehamilan dapat membantu menu-nyak kaitannya dengan vaginosis. Infeksi poli runkan angka kematian bayi secara tidak langsung.LISTERIA DAN ERYSIPELOTI{RIXDalam genus Listeria dan Erysipelothrix hanya semula mereka dimasukkan dalam famili Cory- nebacteriaceae, tetapi karena sifat-sifat lainnyaterdapat dua organism e y ^ngpenting bagi kedok- ternyata lebih mirip dengan Lactobacillaceae maka mereka kini dimasukkan dalam famili tersebut.teran Listeria nxonocytogenes dan Erysipelotbrix Li ste r i a mo n o cytogenesrbusiop arhiae (Ery sipel orhrix insidiosa). Kuman listeria berbentuk coccobacillu.s kecil L. monocytogenes tersebar dalam alam dan positif Gram, dan dalam preparat cenderung untuk membentuk rantai pendek terdiri daribeberapa binatang merupakan reservoir. 3-5 kuman, berukuran 0,4-0,5 x 0,5-2,0 nm. Pada manusia kuman ini sering menyebab-kan meningitis, tetapi yang paling unik adalah Bentuk-bentuk memanjang serta filamen dapatinfeksi saluran genital wanita hamil serta infeksi dijumpai pada preparat berasal dari kolonipadabayt,baik sebelum atau selama dilahirkan. rougb. Listeria bergerak dengan flagel peritrikh. E. rhwsiopathiae merupakan penyebab erisi-peloid pada manusia, berupa infeksi pada kulit L. monocytogenes tumbuh baik pada perbe- nihan agar darah dan agar triptose. Pada per-terutama pada orang-orang yang pekerjaannya benihan agar darah koloninya dikelilingi olehberhubungan dengan hewan atau produk hewan. zona hemolilis beta, dan pada perbenihan agar Secara morfologik Listeria dan Erysipelo-thrix mirip dengan Corynebacteria sehingga

168 Buku Ajar Mikrobiologi Kedokterantriptosa, koloninya jernih/bening. Suhu optimum anti terhadap tipe-tipe Listeria ini mengadakanpertumbuharrny^ adalah 37\"C, tetapi kuman ini reaksi silang dengan sejumlah kuman-kumanmasih sanggup tumbuh sampai pada suhu 2,5\"C. lain seperti Streptococcus faecalis, StaplrylococcusAda pendap at y^ng mengatakan bahwa kuman Aureus, Eschericbia coli dan berbagai spesies Cory-L. monoqttogenes lebih mudah diasingkan dari nebacterium, sehingga karenanya, serodiagno-suatu spesimen patologik apabila spesimen ter- sis infeksi listeria dengan memakai paired serasebut disimpan terlebih dahulu pada 4oC untuk penderit a, tidak dap at dipe r cay a,seb ab kenaikan titer terhadap antigen Listeria dapatterjadi padaselama beberapa minggu sebelum ditanam pada infeksi-infeksi oleh kuman lainnya.perbenihan. Penentu patogenitas L. monoqtogenes bersifat aerob atau mikroaero- Virulensi L. monocytogenes agaknya disebabkanfilik, tetapi pertumbuhannya akan meningkat baik oleh komponen antifagositosis yang ter- dapat padapermukaan sel kuman,. maupun olehbila dieramkan dalam suasana O2yangdikurangidan dengan konsentrasi CO25-t0o/o. Kuman ini produk-produk larut (soluble products) yangmembentuk katalasa, dan berapa jenis gula di-ragikan dengan pembentukan asam tanpa gas; dihasilkan selama pertumbuhan kuman, seperti hemolisin yang berperan penting dalam pato-tidak-membentuk indol atau H2S dan tidak genesis infeksi karena dapat merusak membranmenghidrolisis urea atau mereduksi nitrat. phagocytic 'uacwole. Berdasarkan antigen-antigen O dan H-nya,strain-strain L. monocytogenes drbagi dalam empatgrup serologik utama dan sejumlah serotip. Serum Tabel 19.3 Beberapa sifat untuk membedakan kuman batang positif Gram tanpa sporaHemolisis beta + + + t +Katalasa + + t + + 36-40Gerak 32-53 5r-60 37*39Asam dari: glukosa manitolProduksi HzSMolo/o,G+C

Batang Positif Gram 169Epidemiologi Infeksi oleh Z. monocytogenu y^ng palingPenyebaran L. monocytogenes dal2salam sangat khas adalah infeksi saluran genital wanita.hamilluas. Kuman ini dapat diasingkan dari orang- yang dapat menyebabkan infeksi pada anak-orang sakit, karier sehat, sejumlah besar mamalia,buqung, ikan, caplak dancrustdcea. Pada tanaman, anak yang dikandungnya.contoh-contoh tana[ dan tinja binatang, kuman Gejala sakit pada b\"yt y*g memperoleh infeksiini juga banyak ditemukan. Dari mana asalnyakuman ini apakah dari tinja binatang atau tanah pada waktu dilahirkan tampak pada minggu 1-4belum dapat dipastikan. setelah dilahirkan, dan menyerup ai gejala-gqala Anggapan sekarang adalah bahwa L. mono' permulaan meningitis yffig disebabkan olehcytogenes merupakan suaru saprofit pada tanah kuman-kuman lain. Listeriosis prepartum akanatau t^n man yang dapat pindah pada manusia menyebabkan keguguran, kelahiran premarur, lahir mati (stillbinh), atau mati dalam beberapaatau binatang melalui berbagai macam jalan.Infeksi secara oral agaknya umum terjadi. Lis- waktu setelah dilahirkan. Ibunya. biasanya me-teriosis dapat pula terjadi pada pendeiita- nunjukkan gqala-gejala sakit, arau gelalany asangar ringan menyenrpai influenza. Listeriosis padapenderita transplantasi ginj al. orang dewasa umumnya berupa meningitis. PadaPatogenesis permulaan sakit, sel-sel cairan serebrospinal keba-Infeksi alamiah baik pada manusia ataupun bina-tang,banyak yang diketahui, tetapi banyak pula nyakan berupa granulosit, tetapi kemudian digantiyang terlewatkan karena diagnosis listeriosis oleh sel-sel mononukleus. Secara kiinik, meningitistidak dapat ditentukan dengan pasti berdasarkanpenemuan klinik saja, atau karena usaha meng- karena L. monocyto{enes lil.ll dapat dibedakanasingkan kumannya tidak berhasil. dari meningitis karena kuman-kuman lain. Pada manusia,listeriosis berupa abses atau Sanu-loma yang menyebar. Kelainan-kelainan dijumpai Imunitas ipada hati, limpa, anak ginjal, saluran napas, saluran L. monocytogenes\ merupakan parasit intrasel.pencernaan, sistem saraf pusat dan kulit. Fetusdapat terinfeksi secara transplasental melalui Jenis imunitas yang diperoleh akibat infeksi ada- l.fi1cell mediated dan rergantung pada limfosit-Tpena umbil icaLis [ssmenyebabkan seprikemi. Infeksi dapat juga diperoleh selama melahir- dan makrofaga yang diaktifkan. Selain lim-kan. Kortikosteroid agaknya meningkatkan ke- fosit-T terny^ta limfosit-B juga turut berperanpekaan penderita terhadap infeksi oleh Listeriadan mempertinggi mortalitas. dalam resistensi terhadap infeksi oleh Z. ftToqtto- genes tervtama pada permulaan infeksi. Diagnosis laboratorium Diagnosis laboratorium didasarkan atas diasing- kanny a L' m o n o cy t o 8e n es dafl bahan-bahan klinik yang dapat berupa sekret serviks atau vagina,

170 Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteranlokhia, darah tali pusat, mekonium, darah dan cegahan terhadap infeksi Listeria mengalami ba- nyak kesukaran karena sukarnya mengenal in-cairan serebrospinal. Pewarnaan Gram secara lang- feksi Listeria, baik pada binatang maupun padasung daripada bahan-bahan ini sangat berguna manusia.bagi laboratorium untuk mengetahui kemung- Pada bayi lahir, listeriosis dapat dicegah dengan pengobatan segera terhadap ibunya. PencegahanLkinan adanya infeksi rnonoqtogene\"s Spesimen- harus ditujukan terurama dengan menyingkir- kan binatang-binatang reservoir, pasteurisasi sususpesimen harus disimpan sekurang-kurangnya dan mencegah kontak dengan binatang-binatangselama 4 minggu sampai 3 atau 6 bulan pada 4oC. terinfeksi atau produk-produknya.Apabila pada pengasingan pertama tidak ber- Erysi pelothrix rhusiophatiaehasil diasingkanL. monocytogenes, maka spesimen E. rhusiopbgpae berbentuk batang positif Gram,yang disim-pan di dalamrefrigerator harus dita- tak bersimpai dan tak bergerak. Kuman-kumannam kembali sesudah 6 minggu bahkan sampai dari koloni S berbentuk batang ramping pendek,sesudah 3 bulan. Biasanya 6 minggu penyimpanan lurus atau agak bengkok dengan ukuran O,Z-0,4pada 4oC, sudah cukup untuk mendapatkan prm 0,5-2,5 pm, sedang pada koloni-koloni R di- jumpai bentuk-bentuk filamen dan rantai.pertumbuhan L. monocytogenes. Pertumbuhan E. rhusiopbatiae terdapar rersebar di mana-pada suhu rendah ini dapat dihubungkan dengansifat psikrofilik daripada kuman serta dibebaskan- mana. Mereka terdapat di dalam lendir ikan airnya kuman dari dalam sel. Diferensiasi Z. tnono- tawar atau laut dan menyebabkan penyakit padaq)togenes dari difteroid dan kuman-kuman lain- babi, kuda, kambing dan lainlainnya. Binatang-nya, dapat dilihat pada Tabel 1. Inokulasi bina- binatang laboratorium seperri mencit dan burungtang percobaan juga berguna untuk membedakan merpati sangat peka terhadap kuman ini, kelinciL. monoqttogme-s dari kuman-kuman positif Gram kurang peka sedangkan marmot dapat dikatakanlainnya yang secara morfologik mirip seperti resisten terhadap kuman ini. Manusia memper-Corynebacteria, Erisipelothrix dan Streptokokus. oleh infeksi karena kontak dengan binatang atauUnnrk percobaan patogenitas dilakukan tes Antondengan jalan menetaskan satu tetes biakan kaldu produknya melalui bagian kulit yang rusak.L. rnonocytogenes berumur 24 jam ke dalam kan- Penyakitnya disebut erisipeloid, dan hanya ter-tong konjungtiva seekor rnarmot atau kelinci. Mata batas pada kulit.yang satu lagi dipakai sebagai kontrol. L. mono- Penyakit ini lebih banyak dijumpai pada laki-rytogenes akan menimbulkan konjungtivitis laki terutama karyawan jagal serta orang-orangpurulenta yang berat dalam waktu 24-36 jam. yang pekerja^nnya berhubungan dengan ikan, kulit atau tulang binatang. Infeksi bixanya berupaPengobatan dan pencegahanPenisilin merupakan obat pilihan, tetapi eritro-misin dan tetrasiklin juga sangat efektif. Pen-

Batang Positif Gram l7leritema atau edema pada jari-jari dan tangan, Diagnosis laboratorium dapat ditentukan dengangatal, biasanya tidak nyeri dan tanpa gejala-gejala pembiakan kuman dari bahan biopsi.sistemik. Infeksi hanya berlangsung selama Penisilin agaknya merupakan obat pilihan,beberapa hari (satu bulan). sedangkan eritromisin dapat diberikan pada pen- Infeksi erisipelotriks jarang sekali menyebar, derita-penderita yang peka penisilin. Binatangtetapi pada bakteremia mungkin pula akan tim- dapat diimunisasi secara aktif dengan attenuatedbul endokarditis, septic anhritis dan kematian. vaccine(vaksin Pasteur 6c Thuillier).


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook