GusrinaBUDIDAYA IKANJILID 3 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undangBUDIDAYA IKANJILID 3Untuk SMK : Gusrina : TimPenulisPerancang KulitUkuran Buku : 18,2 x 25,7 cmGUS GUSRINAb Budidaya Ikan Jilid 3 untuk SMK /oleh Gusrina ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. xi. 94 hlm Daftar Pustaka : A1-A8 Glosarium : B1-B12 ISBN : 978-602-8320-22-1Diterbitkan olehDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan NasionalTahun 2008
KATA SAMBUTANPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya,Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah DepartemenPendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakan penulisan pembelianhak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk disebarluaskan kepadamasyarakat melalui website bagi siswa SMK.Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan StandarNasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK yang memenuhisyarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2008.Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruhpenulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh parapendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia.Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada DepartemenPendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak,dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaanyang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yangditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya softcopy ini akan lebihmemudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnya sehingga peserta didik danpendidik di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luarnegeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Selanjutnya,kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapatmemanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masihperlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kamiharapkan. Jakarta, Direktur Pembinaan SMK i
KATA PENGANTAR Buku Budidaya Ikan merupakan salah satu judul buku teks kejuruanyang akan digunakan oleh para pendidik dan peserta didik SMK dan lembagapendidikan dan pelatihan lainnya. Buku teks kejuruan dalam bidang budidayaikan saat ini belum banyak dibuat, yang beredar saat ini kebanyakan buku-buku praktis tentang beberapa komoditas budidaya ikan. Buku Budidaya Ikansecara menyeluruh yang beredar dimasyarakat saat ini belum memenuhikebutuhan sebagai bahan ajar bagi siswa SMK yang mengacu pada StandarKompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Isi (SI), StandarKompetensi Lulusan (SKL) dan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) SMK. Dengan melakukan budidaya ikan maka keberadaan ikan sebagaibahan pangan bagi masyarakat akan berkesinambungan dan tidak akanpunah. Pada buku ini akan dibahas beberapa bab yang dapat digunakansebagai dasar dalam melakukan budidaya ikan. Bab pertama berisi tentangwadah budidaya ikan, bab kedua berisi tentang media budidaya ikan, babketiga berisi tentang hama dan penyakit ikan, bab keempat berisi tentangnutrisi ikan, bab kelima berisi tentang teknologi pakan buatan, bab keenamberisi tentang teknologi pakan alami, bab ketujuh berisi tentangpengembangbiakan ikan dan bab kedelapan berisi tentang hama danpenyakit ikan. Sedangkan materi penunjang seperti pemasaran, analisausaha budidaya ikan dan kesehatan dan keselamatan kerja terdapat padabab terakhir. Agar dapat membudidayakan ikan yang berasal dari perairan tawar,payau maupun laut ada beberapa hal yang harus dipahami antara lain adalahmemahami jenis-jenis wadah dan media budidaya ikan, pengetahuan tentangnutrisi ikan dan jenis-jenis pakan alami yang meliputi tentang morfologi,biologi dan kebiasaan hidup. Selain itu pengetahuan teknis lainnya yangharus dipahami adalah tentang pengembangbiakan ikan mulai dari seleksiinduk, teknik pemijahan ikan, proses pemeliharaannya sampai pemanenenikan. Akhir kata penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atasberkah dan rahmatNya sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku inidihadapan pembaca. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepadasuami dan anak-anak atas dukungan dan orang tua tercinta serta teman-teman yang telah membantu. Selain itu kepada Direktorat Pembinaan SMKDirektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah yang menyediakananggaran untuk meyediakan sumber belajar buku teks kejuruan yang sesuaidengan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan SMK. Semoga bukuini bermanfaat bagi yang membacanya dan menambah pengetahuan sertawawasan. Dan juga kami mohon saran dan masukan yang membangunkarena keterbatasan yang dimiliki oleh penyusun. Cianjur, November 2007 Penyusunii
DAFTAR ISIBUKU JILID 1KATA SAMBUTAN ........................................................................................... iKATA PENGANTAR .........................................................................................iiDAFTAR ISI .....................................................................................................iiiSINOPSIS........................................................................................................ vPETA KOMPETENSI......................................................................................viiBAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1BAB II WADAH BUDIDAYA IKAN ................................................................ 23 2.1. JENIS-JENIS WADAH BUDIDAYA IKAN ....................................... 23 2.2. KONSTRUKSI WADAH BUDIDAYA............................................... 29 2.3. PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA.................................................. 45BAB III MEDIA BUDIDAYA IKAN .................................................................. 51 3.1. SUMBER AIR ..................................................................................... 52 3.2. PARAMETER KUALITAS AIR ............................................................ 54 3.3. PENGUKURAN KUALITAS AIR BUDIDAYA IKAN ........................ 69BAB IV. PENGEMBANGBIAKAN IKAN................................................... 75 4.1. SELEKSI INDUK................................................................................. 75 4.2. TEKNIK PEMIJAHAN IKAN.............................................................. 105 4.3 PENETASAN TELUR ........................................................................ 133 4. 4. PEMELIHARAAN LARVA DAN BENIH IKAN ............................... 141 4.5. PEMBESARAN IKAN.................................................................... 149 4.6. PEMANENAN ................................................................................. 160BUKU JILID 2BAB V. NUTRISI IKAN ......................................................................... 167 5.1. ENERGI ........................................................................................... 167 5.2. PROTEIN.......................................................................................... 172 5.3. KARBOHIDRAT ............................................................................ 187 5.4. LIPID ............................................................................................. 195 5.5. VITAMIN ....................................................................................... 204 5.6. MINERAL ...................................................................................... 237BAB VI. TEKNOLOGI PAKAN BUATAN .................................................... 249 6.1. JENIS-JENIS BAHAN BAKU ........................................................ 252 6.2. PENYUSUNAN FORMULASI PAKAN.......................................... 264 6.3 PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN ............................................. 282 6.4. UJI COBA PAKAN IKAN............................................................... 292 6.5. MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN ............................................ 315 6.6 PAKAN DAN KUALITAS AIR........................................................ 324BAB VII. TEKNOLOGI PRODUKSI PAKAN ALAMI ................................. 329 7.1. JENIS-JENIS PAKAN ALAMI ....................................................... 329 7.2. BUDIDAYA PHYTOPLANKTON................................................... 337 7.3. BUDIDAYA ZOOPLANKTON ....................................................... 355 iii
7.4. BUDIDAYA BENTHOS ................................................................. 389 7.5. BIOENKAPSULASI......................................................................... 397BUKU JILID 3BAB VIII. HAMA DAN PENYAKIT IKAN .................................................... 401 8.1. JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKIT.......................................... 401 8.2. PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN............................. 413 8.3. GEJALA SERANGAN PENYAKIT ............................................... 418 8.4. PENGOBATAN PENYAKIT IKAN................................................ 431BAB. IX. PEMASARAN .............................................................................. 447 9.1. PENGERTIAN PEMASARAN ....................................................... 447 9.2. CIRI-CIRI PEMASARAN HASIL PERIKANAN.............................. 448 9.3. PERENCANAAN DAN TARGET PENJUALAN ............................ 450 9.4. ESTIMASI HARGA JUAL.............................................................. 452 9.5. SISTEM PENJUALAN .................................................................. 455 9.6. STRATEGI PROMOSI ................................................................... 456BAB. X. ANALISA KELAYAKAN USAHA ................................................... 465 BUDIDAYA IKAN ..................................................................................... 465 10.1. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN ............................................ 465 10.2. NET PRESENT VALUE (NPV) ..................................................... 478 10.3. NET BENEFIT COST RATIO (NBC RATIO)................................. 479 10.4. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) .......................................... 479 10.5. ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP) ..................................... 480 10.6. APLIKASI ANALISA USAHA ........................................................ 481BAB. XI. KESEHATAN DAN KESELAMATAN ........................................... 487KERJA ......................................................................................................... 487 11.1. PENGERTIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) 487 11.2. PENERAPAN KAIDAH K3 PADA DUNIA USAHA PERIKANAN BUDIDAYA .............................................................................................. 487LAMPIRAN A DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN B GLOSARIUMLAMPIRAN C DAFTAR GAMBAR, TABELiv
SINOPSIS Buku teks dengan judul budidaya ikan dapat dipelajari oleh parapeserta diklat dan pendidik pada Sekolah Menengah Kejuruan yangmengambil program studi Budidaya Ikan. Menurut SKKNI dalam programstudi Budidaya Ikan dapat dikelompokkan menjadi Budidaya Ikan Air Tawar,Budidaya Ikan Air Laut, Budidaya Ikan Air Payau dan Budidaya Ikan Hias.Dalam buku teks ini akan memberikan pengetahuan mendasar tentangbagaimana membudidayakan ikan dan dapat di aplikasikan pada berbagaihabitat budidaya. Pada buku teks ini berisi tentang wadah budidaya yangdapat digunakan dalam melakukan budidaya ikan, media yang optimal dalambudidaya ikan agar proses budidaya dapat berlangsung sesuai dengankebutuhan ikan untuk hidup tumbuh dan berkembang, bagaimana melakukanproses perkembangbiakan ikan budidaya dari sudut biologis ikan budidayadan aplikasi pada beberapa ikan budidaya, kebutuhan nutrisi untuk ikan yangakan dibudidayakan, bagaimana membuat pakan ikan yang harus diberikanpada ikan budidaya, bagaimana memproduksi pakan alami sebagai pakanyang sangat dibutuhkan bagi larva ikan dan benih ikan budidaya, hama danpenyakit ikan yang dapat menyerang ikan budidaya serta perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi dalam budidaya ikan. Budidaya ikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting saat inidan masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan ikan merupakan salah satujenis pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia yang mempunyai hargajual relatif murah dan mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Denganmengkonsumsi ikan maka kebutuhan gizi manusia akan terpenuhi. Olehkarena itu kemampuan sumberdaya manusia untuk memproduksi ikanbudidaya sangat dibutuhkan. Dengan semakin bertambahnya jumlahpenduduk dan keterbatasan lahan budidaya selanjutnya, maka dibutuhkansuatu teknologi budidaya ikan pada lahan yang terbatas dan produktivitastinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dengan mempelajari buku teks inidiharapkan para pembaca dapat mengaplikasikan ilmu budidaya padaberbagai media dan teknologi budidaya. Pengetahuan tentang wadah budidaya ikan dan media yangdibutuhkan bagi ikan budidaya akan memberikan pemahaman tentanginvestasi yang harus dipersiapkan sesuai dengan skala produksi yang akanditerapkan. Dengan menerapkan teknologi budidaya ikan yang intensifdibutuhkan pemahaman tentang produksi pakan buatan yang ramahlingkungan tetapi sesuai dengan kebutuhan ikan budidaya. Selain itu dalammembudidayakan ikan sangat dibutuhkan pakan alami pada fase larva danbenih, maka sangat dibutuhkan suatu pemahaman bagaimanamembudidayakan pakan alami yang sesuai dengan kebutuhan ikan. v
Selain itu dalam suatu budidaya ikan maka akan ada kendala yang dialamipembudidaya ikan yaitu adanya serangan hama dan penyakit ikan. Olehkaren itu diperlukan pemahaman tentang jenis-jenis hama dan penyakit yangdapat menyerang ikan budidaya serta bagaimana tindakan pencegahan danpengobatan yang harus dilakukan oleh para pembudidaya agar ikan yangdibudidayakan tidak terserang hama dan penyakit. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologimaka penerapan teknologi yang terkini telah merambah dalam budidaya ikan.Pengembangbiakan ikan secara tradisional akan semakin kurang diminatidan akan beralih kepada sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untukmeningkatkan produksi pada ikan budidaya. Aplikasi teknologi molekukerdalam budidaya ikan sudah bisa diterapkan mulai dari rekayasa kromosom,rekayasa gen dan terkini adalah rekayasa sel. Rekayasa kromosom antaralain adalah melakukan kegiatan ginogenesis, androgenesis dan poliploidisasiyang tujuan dari manipulasi kromosom ini untuk meningkatkan produktivitasikan budidaya dan memberikan nilai tambah pada pembudidaya ikan.Sedangkan rekayasa gen dapat diterapkan jika peralatan untuk melakukanrekayasa ini tersedia dimana dengan melakukan rekayasa gen dapat dibuatkomoditas ikan budidaya yang disisipi gen yang menguntungkan bagipembudidaya misalnya gen pertumbuhan, gen antibeku dan gen warnatubuh. Dengan mempelajari buku teks ini diharapkan dapat memahamipengetahuan yang sangat mendasar dalam membudidayakan ikan. Dalambuku teks ini juga dijelaskan berbagai kemampuan dasar untuk melakukansuatu kegiatan yang langsung dapat diaplikasikan dengan menggunakanbahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh berbagai kalangan.vi
PETA KOMPETENSIKODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI/SUB KOMPETENSIPBD. PL 00.001U.01 Memenuhi persyaratan kerja di DU/DI 1. Menyetujui kondisi dan ketentuan ketenagakerjaan 2. Memenuhi persyaratan ketenagakerjaan Memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan dan lingkungan di tempat kerjaPBD. PL 00.002U.01 1. Mengikuti prosedur di tempat kerja untuk kesehatan dan keselamatan di tempat kerjaPBD. PL 00.003U.01PBD. PL 00.004U.01 2. Melakukan tindakan kesehatan dan keselamatanPBD. PL 00.005U.01 kerja dalam kondisi bahaya/darurat 3. Memelihara insfrastruktur dan lingkungan kerja Membina kerjasama 1. Melakukan interaksi di tempat kerja 2. Melakukan pertemuan, menyelami dan mengarahkan klien dan pelanggan 3. Memelihara penampilan pribadi Menggunakan sistem komunikasi 1. Mengumpulkan, mencatat dan mengirim data 2. Mengumpulkan, mencatat dan menyediakan informasi untuk memenuhi kebutuhan tempat kerja 3. Menanggapi masalah Membuat perencanaan kerja 1. Membuat jadwal kegiatan 2. Mengatur bahan, peralatan dan cara kerja Menyiapkan peralatanPBD. PL 00. 006U. 01 1. Mengidentifikasi jenis peralatan 2. Menentukan peralatan 3. Mengontrol cara kerja peralatan 4. Membuat laporan vii
PBD.PL 00.007U.01 Mengidentifikasi parameter kualitas air 1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam identifikasi parameter kualitas air 2. Mengambil sampel air di lapangan 3. Mengukur parameter kualitas air 4. Membuat laporan hasil identifikasi parameter kualitas air KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI/ELEMEN KOMPETENSI PBD. PL00.008U. 01 Menentukan lokasi budidaya 1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasiPBD. PL 00. 009U. 01 budidayaPBD. PL 00. 010U. 01 2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi budidaya melaluiPBD. PL 00. 011U. 01 kegiatan survey lapangan PBD. PL00.012U. 01 3. Menentukan lokasi 4. Membuat laporan Menyiapkan wadah 1. Mengidentifikasi wadah 2. Menentukan wadah 3. Mengontrol proses penggunaan wadah 4. Membuat laporan Mengidentifikasi hama dan penyakit ikan 1. Mengambil sampel di lapangan 2. Mengidentifikasi gejala serangan 3. Menentukan jenis parasit 4. Membuat laporan Mengemas ikan 1. Menyiapkan teknik pengepakan 2. Menentukan jenis ikan yang dikemas 3. Melakukan pengepakan ikan 4. Membuat laporan Memasarkan ikan 1. Mencari order pemasaran 2. Melaksanakan penjualan 3. Menyiapkan kuota/target 4. Mengontrol proses pemasaranviii
PBD.PL 01.001I.01 Menentukan lokasi pembenihan ikanPBD.PL 01.002I.01PBD.PL 01.003I.01 1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasiPBD.PL 01.004I.01 pembenihanPBD.PL 01.005I.01PBD.PL 01.006I.01 2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembenihan ikanPBD.PL.01.007I.01 3. Memilih lokasi pembenihan ikan 4. Membuat laporan Menyiapkan media pembenihan ikan 1. Merencanakan kegiatan persiapan media pembenihan 2. Menyiapkan wadah pembenihan 3. Menyiapkan air untuk pembenihan 4. Membuat laporan Mengelola induk ikan 1. Memelihara calon induk ikan 2. Menyeleksi calon induk jantan dan betina 3. Melakukan pematangan gonad induk ikan 4. Menyeleksi induk siap pijah Memijahkan induk ikan 1. Melakukan proses pemijahan ikan 2. Menangani telur 3. Menetaskan telur Mengkultur pakan alami 1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan alami 2. Menyiapkan media tempat tumbuhnya pakan alami 3. Menebar bibit pakan alami Memelihara larva ikan 1. Merawat larva ikan 2. Memberi pakan larva 3. Mengamati perkembangan larva 4. Menangani hama dan penyakit pada pemeliharaan larva 5. Memantau kualitas dan kuantitas air pada pemeliharaan larva Memanen hasil pembenihan ikan 1. Merencanakan kegiatan pemanenan hasil pembenihan 2. Melakukan pemananen benih ikan 3. Mengemas benih ikan 4. Membuat laporan ix
PBD.PL.01.008I.01 Memasarkan hasil pembenihan ikan PBD.PL 02.009I.01 1. Mengidentifikasi calon pembeli PBD.PL 02.010I.01 2. Membuat kesepakatan PBD.PL 02.011I.01 3. Melakukan transaksi PBD.PL 02.012I.01 4. Melakukan perhitungan laba rugi 5. Membuat laporan PBD.PL 02.013I.01 Menentukan lokasi pendederan ikan 1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi pendederan ikan 2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pendederan ikan 3. Memilih lokasi pendederan 4. Membuat laporan Menyiapkan media pendederan ikan 1. Merencanakan kegiatan persiapan pendederan ikan 2. Menyiapkan wadah pendederan ikan 3. Menyiapkan air untuk pendederan ikan 4. Membuat laporan Menebar benih ikan pada pendederan 1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan 2. Menebar benih ikan 3. Membuat laporan Memantau pertumbuhan benih ikan pada pendederan 1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan benih ikan 2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan benih ikan 3. Melakukan sortasi 4. Membuat laporan Mengelola pakan benih ikan pada pendederan 1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk benih ikan 2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan benih ikan 3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan 4. Membuat laporanx
PBD.PL 02.014I.01 Mengelola kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikanPBD.PL 02.015I.01 1. Merencanakan kegiatan pengelolaan kualitas danPBD.PL 02.016I.01PBD.PL 02.017I.01 kuantitas airPBD.PL 03.018I.01 2. Mengidentifikasi kualitas dan kuantitas air padaPBD.PL 03.019I.01 pendederan ikan 3. Mengelola kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikan 4. Membuat laporan Mengendalikan hama dan penyakit pada pendederan ikan 1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan penyakit 2. Mengidentifikasi hama dan penyakit 3. Melakukan pengobatan ikan 4. Mencatat kejadian serangan penyakit 5. Membuat laporan Memanen hasil pendederan ikan 1 Merencanakan kegiatan pemanenan hasil pendederan ikan 2. Memanen benih ikan 3. Membuat laporan Memasarkan hasil pendederan ikan 1. Mengidentifikasi calon pembeli 2. Membuat kesepakatan 3. Melakukan transaksi 4. Melakukan perhitungan laba rugi 5. Membuat laporan Menentukan lokasi pembesaran ikan 1. Merencanakan tahapan kegiatan pemilihan lokasi 2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembesaran ikan 3. Memilih lokasi pembesaran ikan 4. Membuat laporan Menyiapkan media pembesaran ikan 1. Merencanakan kegiatan persiapan pembesaran ikan 2. Menyiapkan wadah pembesaran ikan 3. Menyiapkan media pembesaran ikan 4. Membuat laporan xi
PBD.PL 03.020I.01 Menebar benih ikan pada pembesaranPBD.PL 03.021I.01PBD.PL 03.022I.01 1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikanPBD.PL 03.023I.01 2. Menebar benih ikanPBD.PL 03.024I.01 3. Membuat laporanPBD.PL 03.025I.01 Memantau pertumbuhan ikan pada pembesaran 1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan ikan 2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan ikan 3. Melakukan sortasi 4. Membuat laporan Mengelola pakan pembesaran ikan 1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk pembesaran ikan 2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan pembesaran ikan 3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan 4. Membuat laporan Mengendalikan hama dan penyakit pada pembesaran ikan 1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan penyakit 2. Mengidentifikasi hama dan penyakit pada pembesaran ikan 3. Melakukan pengobatan ikan 4. Mencatat kejadian serangan penyakit 5. Membuat laporan Memanen hasil pembesaran ikan 1. Merencanakan kegiatan pemanenan ikan hasil pembesaran 2. Melakukan pemanenan 3. Mengemas ikan hasil pembesaran 4. Membuat laporan Memasarkan hasil pembesaran ikan 1. Mengidentifikasi calon pembeli ikan 2. Melakukan kesepakatan 3. Melakukan transaksi 4. Melakukan penghitungan laba rugi 5. Membuat laporanxii
BAB VIII. HAMA DAN PENYAKIT IKANDalam suatu usaha budidaya ikan pengobatan, Sebab, pencegahan dilakukan sebelum terjadi serangan,yang intensif dengan padat baik hama maupun penyakit, sehingga biaya yang dikeluarkanpenebaran tinggi, dengan tidak terlalu besar.penggunaan pakan buatan yangsangat besar dapat mengakibatkanterjadinya suatu masalah. Masalahterbesar yang sering dianggapmenjadi penghambat budidaya ikan 8.1. JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKITadalah munculnya serangan penyakit.Serangan penyakit yang disertaigangguan hama dapat menyebabkan 8.1.1. Hama Ikanpertumbuhan ikan menjadi sangatlambat (kekerdilan), mortalitas Hama adalah organismemeningkat, konversi pakan manjadi pengganggu yang dapat memangsa,sangat tinggi dan menurunnya hasil membunuh dan mempengaruhipanen (produksi). produktivitas ikan, baik secaraIkan yang dipelihara dapat terserang langsung maupun secara bertahap.hama dan penyakit karena Hama bersifat sebagai organismadiakibatkan oleh kualitas air yang yang memangsa (predator), perusakmemburuk dan malnutrisi. Ikan yang dan kompetitor (penyaing). Sebagaisehat akan mengalami pertumbuhan predator (organisme pemangsa),berat badan yang optimal. Ikan yang yakni makhluk yang menyerang dansakit sangat merugikan bagi para memangsa ikan yang biasanyapembudidaya karena akan mempunyai ukuran tubuh yang lebihmengakibatkan penurunan besar dari ikan itu sendiri. Hamaproduktivitas. Oleh karena itu agar sering menyerang ikan bila masukikan yang dipelihara di dalam wadah dalam lingkungan perairan yangbudidaya tidak terserang hama dan sedang dilakukan pemeliharaan ikan.penyakit harus dilakukan Masuknya hama dapat bersamapencegahan. Pencegahan saluran pemasukan air maupunmerupakan tindakan yang paling sengaja datang melalui pematangefektif dibandingkan dengan untuk memangsa ikan yang ada. 401
Hama yang menyerang ikan dosis pemakaiannya diperhatikan atau dipatuhi.biasanya datang dari luar melalui x Pada pintu pemasukan air dipasang saringan agar hamaaliran air, udara atau darat. Hama tidak masuk ke dalam kolam. Saringan air pemasukan iniyang berasal dari dalam biasanya berguna untuk menghindari masuknya kotoran dan hama keakibat persiapan kolam yang kurang dalam kolam budidaya. x Secara rutin melakukansempurna. Oleh karena itu untuk pembersihan disekitar kolam pemeliharaan agar hama sepertimencegah hama ini masuk kedalam siput atau trisipan tidak dapat berkembangbiak disekitar kolamwadah budidaya dapat dilakukan budidayapenyaringan pada saluran Untuk menghindari adanya hama ikan, dilakukan pemberantasanpemasukan dan pemagaran hama dengan menggunakan bahan kimia. Akan tetapi penggunaanpematang. Hama ikan banyak sekali bahan kimia ini harus hati-hati hal ini mengingat pengaruhnya terhadapjenisnya antara lain larva serangga, lingkungan sekitarnya. Bahan kimia sintetis umumnya sulit mengalamiserangga air, ikan carnivora, ular, penguraian secara alami, sehingga pengaruhnya (daya racunnya) akanbiawak, buaya , notonecta atau lama dan dapat membunuh ikan yang sedang dipelihara. Oleh karenabebeasan, larva cybister atau ucrit, itu sebaiknya menggunakan bahan pemberantas hama yang berasal dariberang-berang atau lisang, larva tumbuh-tumbuhan seperti ekstrak akar tuba, biji teh, daun tembakaucapung, trisipan. Hama menyerang dan lain-lain. Bahan ini efektif untuk membunuh hama yang ada dalamikan hanya pada saat ikan masih kolam dan cepat terurai kembali menjadi netral. Pada Tabel 8.1. dikecil atau bila populasi ikan terlalu bawah ini kandungan zat aktif serta dosis yang tepat untukpadat. Sedangkan bila ikan mulai pemberantasan hama.gesit gerakannya umumnya hamasulit memangsanya.Hama yang menyerang ikanbudidaya biasanya berupa ular, belut,ikan liar pemangsa. Sedangkanhama yang menyerang larva danbenih ikan biasanya notonecta ataubebeasan, larva cybister atau ucrit.Ikan-ikan kecil yang masuk ke dalamwadah juga akan mengganggu.Meskipun bukan hama, tetapi ikankecil-kecil itu menjadi pesaing bagiikan dalam hal mencari makan danmemperoleh oksigen.Ada beberapa cara yang dapatdilakukan untuk mencegah seranganhama terhadap ikan :x Pengeringan dan pengapuran kolam sebelum digunakan. Dalam pengapuran sebaiknya402
Tabel 8.1. Bahan ekstrak dari tumbuh-tumbuhan serta dosisnya.Bahan organik Bahan aktif DosisAkar tuba Rotenon 10 kg/haBiji teh Saponin 150 – 200 kg/haTembakau Nikotin 200 – 400 kg/haAda beberapa tindakan Penanggulangan Ikan Gabuspenanggulangan serangan hama 1. Memasang saringan di pintuyang dapat dilakukan, antara lainadalah sebagai berikut : pemasukan air kolam, sehingga hama ikan gabus tidak dapatPenanggulangan Ular masuk.1. Ular tidak menyukai tempat- 2. Mempertinggi pematang kolam agar ikan gabus dari saluran atau tempat yang bersih. Karena itu, kolam lain tidak dapat loncat ke cara menghindari serangan hama kolam yang berisi ikan. ular adalah dengan mejaga kebersihan lingkungan kolam. 8.1.2. Penyakit Ikan2. Karena ular tidak dapat bersarang di pematang tembok, Penyakit adalah terganggunya sebaiknya dibuat pematang dari kesehatan ikan yang diakibatkan beton atau tembok untuk oleh berbagai sebab yang dapat menghindari serangannya. mematikan ikan. Secara garis besar3. Perlu dilakukan pengontrolan penyakit yang menyerang ikan dapat pada malam hari. Jika ada ular, dikelompokkan menjadi dua, yaitu bisa langsung dibunuh dengan penyakit infeksi (penyakit menular) pemukul atau dijerat dengan tali. dan non infeksi (penyakit tidak menular). Penyakit menular adalahPenanggulangan Belut penyakit yang timbul disebabkan1. Sebelum diolah, sebaiknya kolam oleh masuknya makhluk lain kedalam tubuh ikan, baik pada digenangi air setinggi 20 – 30 cm, bagian tubuh dalam maupun bagian kemudian diberi obat pembasmi tubuh luar. Makhluk tersebut antara hama berupa akodan dengan lain adalah virus, bakteri, jamur dan dosis rendah, yakni 0,3 – 0,5 cc parasit. Penyakit tidak menular per meter kubik air. adalah penyakit yang disebabkan2. Setelah diberi pembasmi hama, antar lain oleh keracunan makanan, kolam dibiarkan selama 2 hari kekurangan makanan atau kelebihan hingga belut mati. Selanjutnya air makanan dan mutu air yang buruk. dibuang. Penyakit yang muncul pada ikan selain di pengaruhi kondisi ikan yang 403
lemah juga cara penyerangan dari Beberapa tindakan pencegahanorganisme yang menyebabkan penyakit yang dapat dilakukanpenyakit tersebut. Faktor-faktor yang sebagai berikut:menyebabkan penyakit pada ikanantara lain : 1. Sebelum pemeliharaan, kolam1. Adanya serangan organisme harus dikeringkan dan dikapur untuk memotong siklus hidup parasit, virus, bakteri dan jamur. penyakit.2. Lingkungan yang tercemar 2. Kondisi lingkungan harus tetap (amonia, sulfida atau bahan- dijaga, misalnya kualitas air tetap bahan kimia beracun) baik.3. Lingkungan dengan fluktuasi ; 3. Pakan tambahan yang diberikan suhu, pH, salinitas, dan harus sesuai dengan dosis yang kekeruhan yang besar dianjurkan. Jika berlebihan dapat mengganggu lingkungan dalam4. Pakan yang tidak sesuai atau gizi kolam. yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan 4. Penanganan saat panen harus baik dan benar untuk5. Kondisi tubuh ikan sendiri yang menghindari agar ikan tidak luka- luka.lemah, karena faktor genetik 5. Harus dihindari masuknya(kurang kuat menghadapi binatang pembawa penyakit seperti burung, siput atau keongperubahan lingkungan). mas.Oleh karena itu untuk mencegah Penyakit dapat diartikan sebagaiserangan penyakit pada ikan dapat organisme yang hidup dandilakukan dengan cara antara lain ; berkembang di dalam tubuh ikanmengetahui sifat dari organisme sehingga organ tubuh ikanyang menyebabkan penyakit, terganggu. Jika salah satu ataupemberian pakan yang sesuai sebagian organ tubuh terganggu,(keseimbangan gizi yang cukup), akan terganggu pula seluruh jaringanhasil keturunan yang unggul dan tubuh ikan . Pada prinsipnyapenanganan benih ikan yang baik penyakit yang menyerang ikan tidak(saat panen dan transportasi benih). datang begitu saja, melainkanDalam hal penanganan saat melalui proses hubungan antara tigatranportasi benih, agar benih ikan faktor, yaitu kondisi lingkungantidak mengalami stress perlu (kondisi di dalam air), kondisi inangperlakuan sebagai berikut antara (ikan) dan kondisi jasad patogenlain; dengan pemberian KMnO4, (agen penyakit). Dari ketigafluktuasi suhu yang tidak tinggi, hubungan faktor tersebut dapatpenambahan O2 yang tinggi, pH mengakibatkan ikan sakit. Sumberyang normal, menghilangkan bahan penyakit atau agen penyakit ituyang beracun serta kepadatan benih antara lain adalah parasit, cendawandalam wadah yang optimal. atau jamur, bakteri dan virus.404
Di lingkungan alam, ikan dapat Penyakit non infeksidiserang berbagai macam penyakit.Demikian juga dalam Gejala keracunan dapat diidentifikasi dari tingkah laku ikan. Biasanya ikanpembudidayaannya, bahkan penyakit yang mengalami keracunan terlihat lemah dan berenang tidak normaltersebut dapat menyerang ikan dipermukaan air. Pada kasus yang berbahaya, ikan berenang terbalikdalam jumlah besar dan dapat kemudian mati. Penyakit karena kurang gizi, ikan tampak kurus danmenyebabkan kematian ikan, kepala terlihat lebih besar, tidak seimbang dengan ukuran tubuh. Ikansehingga kerugian yang juga akan terlihat kurang lincah.ditimbulkannya pun sangat besar.Penyebaran penyakit ikan di dalamwadah budidaya sangat bergantungpada jenis sumber penyakitnya,kekuatan ikan (daya tahan tubuhikan) dan kekebalan ikan itu sendiriterhadap serangan penyakit. Selain Untuk mencegah terjadinya keracunan, pakan harus diberikanitu cara penyebaran penyakit itu secara selektif dan lingkungan dijaga agar tetap bersih. Bila tingkatbiasanya terjadi melalui air sebagai keracunan tidak terlalu parah atau masih dalam taraf dini, ikan-ikanmedia tempat hidup ikan, kontak yang stress dan berenang tidak normal harus segera diangkat danlangsung antara ikan yang satu ditempatkan pada wadah yang berisi air bersih, segar dan dilengkapidengan ikan yang lainnya dan dengan suplai oksigen.adanya inang perantara.Jenis-jenis Penyakit1. Penyakit non-infeksi adalahpenyakit yang timbul akibat Untuk mencegah kekurangan gizi,adanya gangguan faktor yang pemberian pakan harus terjadwalbukan patogen. Penyakit non- dan jumlahnya cukup. Pakan yanginfeksi tidak menular. Penyakit diberikan harus dipastikannon-infeksi yang banyak mengandung kadar protein tinggiditemukan adalah keracunan dan yang dilengkapi lemak, vitamin A,kekurangan gizi. Keracunan mineral. Selain itu, kualitas air tetapdapat disebabkan oleh dijaga agar selalu mengalir lancarpemberian pakan yang berjamur, dan parameter kimia maupun biologiberkuman dan pencemaran mencukupi standar budidaya.lingkungan perairan.2. Penyakit akibat infeksi biasanya Penyakit infeksitimbul karena gangguan 1. Penyakit yang disebabkan virus,organisme pathogen. Organisme antara lain adalah Infectiouspathogen yang menyebabkan Pancreatic Necrosis (IPN), Viralinfeksi biasanya berupa parasit, Haemorrhagic Septicaemiajamur, bakteri atau virus. (VHS), Channel Catfish Virus (CCV), Infectious Haemopotic Necrosis (IHN). 405
2. Penyakit yang disebabkan oleh morfologi dari berbagai jenis penyakit yang biasa menyerang ikan budidaya.bakteri, antara lain adalahFlexibacter columnaris,Edwardsiella tarda, Edwardsiela 4. Ichthyophthirius multifiliis.ictalurus, Vibrio anguillarum,Aeromonas hydrophylla, Ichthyophthirius multifiliis adalahAeromonas salmonicida. jenis parasit yang digolongkan3. Penyakit yang disebabkan oleh kedalam phylum Protozoa,jamur, antara lain adalah subphylum Ciliophora, kelas Ciliata,Ichthyoponus sp, subkelas Holotrichia, OrdoBranchyomycetes sp, Hymenostomatida, familiSaprolegnia sp dan Achlya sp. Ophryoglenia dan genus4. Penyakit yang disebabkan oleh Ichthyophthirius multifiliis (Hoffman,parasit. Jenis parasit ada 1967). Kecuali pada bagian anteriorbeberapa macam yaitu yang berbentuk cincin (cystome),endoparasit dan ektoparasit. hampir di seluruh permukaan tubuhYang termasuk kedalam Ichthyophthirius multifiliis tertutupendoparasit antara lain adalah oleh silia yang berfungsi untukprotozoa dan trematoda, pergerakannya, bagiansedangkan ectoparasit adalah sitoplasmanya terdapatcrustacean. Penyakit yang makronukleus yang berbentukdisebabkan oleh protozoa antara seperti tapal kuda, mikronukleus (intilain adalah Ichtyopthirius yang kecil) yang menempel padamultifiliis, Myxobolus sp, makronukleus dan sejumlah vakuolaTrichodina sp, Myxosoma sp, kontraktil Untuk lebih jelasnya dapatHenneguya sp dan Thelohanellus di lihat pada Gambar 8.1.sp. Penyakit yang disebabkanoleh trematoda antara lain adalahDactylogyrus sp, Gyrodactylus spdan Clinostomum sp. Penyakityang disebabkan oleh crustaceanantara lain adalah Argulus sp,Lernea cyprinaceae.Untuk memahami tentang berbagaijenis penyakit infeksi dan bagaimanapara pembudidaya melakukantindakan pencegahan danpengobatan pada ikan yang Gambar 8.1. Ichthyophthirius multifiliisterserang penyakit, maka harus Ichthyophthirius multifiliis menye-dipahami terlebih dahulu tentang babkan penyakit bintik putih atau White spot disease atau Ich. Parasitmorfologi dari macam-macam ini dapat menginfeksi kulit, insangpenyakit tersebut. Oleh karena itudalam penjelasan berikut akandiuraikan tentang biologi dan406
dan mata pada berbagai jenis ikanbaik ikan air tawar, payau dan laut.Parasit ini mempunyai panjang tubuh0,1 – 1,0 mm dan dapatmenyebabkan kerusakan kulit dandapat menyebabkan kematian.Parasit ini berkembangbiak dengancara membelah biner. Individu mudaparasit ini memiliki diameter antara30 – 50 ȝm dan individu dewasanyadapat mencapai ukuran diameter 50–100 ȝm. Siklus hidupnya dimulai daristadium dewasa atau stadiummemakan (tropozoit) yangberkembang dalam kulit ataujaringan epitelium insang dari inang.Setelah fase makannya selesai, Gambar 8.2. Siklus hidup Ichthyophthirius multifiliisIchthyophthirius multifiliis akanmemecahkan epithelium dan keluardari inangnya untuk membentuk kista. Cara penyerangan parasit ini denganLarva-larva berkista tersebut akan menempel pada lapisan lendirmenempel pada tumbuhan, batuan bagian kulit ikan, parasit ini akanatau obyek lain yang ada di perairan. menghisap sel darah merah dan selKemudian membelah hingga sepuluh pigmen pada kulit ikan. Ikan yangkali melalui pembelahan biner yang terserang parasit ini memperlihatkanmenghasilkan 100 – 2000 sel bulat gejala sebagai berikut :berdiameter 18 – 22 ȝm. Sel-sel itu x produksi lendir yang berlebihan.akan memanjang seperti cerutuberdiameter 10 X 40 ȝm dan x adanya bintik-bintik putih (whitemengeluarkan enzim hyaluronidase. spote)Enzim tersebut digunakan untuk x frekuensi pernafasanmemecahkan kista sehingga tomit meningkat(sel-sel muda) yang dihasilkan dapat x pertumbuhan terhambatberenang bebas dan segeramendapatkan inang baru. Tomit- 2. Cyclochaeta domergueitomit itu motil dan bersifat infektif Hewan ini termasuk protozoa, jenis protozoa ini mempunyai nama lainsampai berumur 4 hari dan akan mati Trichodina . Jenis parasit ini berbentuk seperti setengah bolajika dalam waktu 48 jam tidak segera dengan bagian tengah (dorsal) cembung, sedangkan mulut padamenemukan inang yang baru. Untuk bagian ventral. Pada bagian mulut dilengkapi alat penghisap denganlebih jelasnya dapat dilihat pada dilengkapi suatu alat dari chitineGambar 8.2. 407
yang melingkari mulut. Alat chitine ini Myxosporea, ordo Cnidosporodia,berbentuk seperti jangkar (anchor). subordo Myxosporidia, familiUntuk lebih jelasnya dapat dilihat Myxobolidae yang merupakanpada Gambar 8.3 dan Gambar 8.4. bagian dari filum Myxozoa danGejala adanya serangan parasit ini termasuk kedalam kelompokadalah pendarahan pada kulit ikan, endoparasit. Kunci identifikasi yangpucat, ikan berlendir banyak. penting dari keempat jenis parasit ini adalah pada sporanya, yang Gambar 8.3. Trichodina tampak merupakan fase resisten dan alat bawah penyebaran populasi. Spora myxosorea terdiri atas dua valve, yang dibatasi oleh sebuah suture. Pada valve terdapat satu atau dua polar kapsul yang penting untuk identifikasi. Spora pada parasit kelas Cnidosporidia ini mempunyai cangkang, kapsul polar dan sporoplasm. Di dalam kapsul polar terdapat filament polar. Bila spora memiliki dua kapsul polar maka digolongkan ke dalam genus Myxobolus sp dan bila hanya memiliki satu kapsul polar maka akan digolongkan kedalam genus Thellohanellus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8.5, 8.6, 8.7 dan 8.8.Gambar 8.4. Trichodina tampak atas Gambar 8.5. Myxobulus sp.3. Myxobulus sp, Myxosoma sp, Thellohanellus sp dan Henneguya sp.Keempat jenis parasit ini merupakanpenyebab penyakit Myxosporeasis.Penyakit ini disebabkan oleh parasitdari kelas Sporozoa, subkelas408
Gejala infeksi pada ikan antara lain adanya benjolan pada bagian tubuh luar (bintil) yang berwarna kemerah- merahan. Bintil ini sebenarnya berisi ribuan spora yang dapat menyebabkan tutup insang ikan selalu terbuka. Jika bintil ini pecah, maka spora yang ada di dalamnya akan menyebar seperti plankton. Spora ini berukuran 0,01 – 0,02 mm, sehingga sering tertelan oleh ikan. Gambar 8.6.Myxosoma sp. Pengaruh serangan myxosporea Gambar 8.7. Thellohanellus sp.Gambar 8.8. Henneguya sp. tergantung pada ketebalan serta lokasi kistanya. Serangan yang berat pada insang menyebabkan gangguan pada sirkulasi pernafasan serta penurunan fungsi organ pernafasan. Sedangkan serangan yang berat pada jaringan bawah kulit dan insang menyebabkan berkurangnya berat badan ikan, gerakan ikan menjadi lambat, warna tubuh menjadi gelap dan system syaraf menjadi lemah. 4. Dactylogyrus sp Dactylogyrus sp digolongkan ke dalam phylum Vermes, subphylum Platyhelmintes, kelas Trematoda, ordo Monogenea, famili Dactylogyridae, subfamily Dactylogyrinae dan genus Dactylogyrus . Hewan parasit ini termasuk cacing tingkat rendah (Trematoda). Dactylogyrus sp sering menyerang pada bagian insang ikan air tawar, payau dan laut. Pada bagian tubuhnya terdapat posterior Haptor. Haptornya ini tidak memiliki struktur cuticular dan memiliki satu pasang kait dengan satu baris kutikular, memiliki 16 kait utama, 409
satu pasang kait yang sangat kecil. kelompok sel embrionik.Dactylogyrus sp mempunyai Ophisthaptor individu dewasa tidakophistapor (posterior suvker) dengan mengandung batil isap, tetapi1 – 2 pasang kait besar dan 14 kait memiliki sederet kait-kait kecilmarginal yang terdapat pada bagian berjumlah 16 buah disepanjangposterior. Kepala memiliki 4 lobe tepinya dan sepanjang kait besar didengan dua pasang mata yang tengah-tengah, terdapat dua tonjolanterletak di daerah pharynx. Untuk yang menyerupai kuping. Untuk lebihlebih jelasnya dapat dilihat pada jelasnya dapat dilihat pada GambarGambar 8.9. Gejala infeksi pada ikan 8.10. Gejala infeksi pada ikan antaraantara lain : pernafasan ikan lain : pernafasan ikan meningkat,meningkat, produksi lendir berlebih. produksi lendir berlebih. Gambar 8.9. Dactylogyrus sp Gambar 8.10. Gyrodactilus sp.5. Gyrodactilus sp. 6. Lernea sp.Gyrodactilus sp digolongkan Parasit ini termasuk crustacea (udang-udangan tingkat rendah). Cirikedalam phylum Vermes, subphylum parasit ini adalah jangkar yang menusuk pada kulit ikan denganPlatyhelmintes, kelas Trematoda, bagian ekor (perut) yang bergantung, dua kantong telur berwarna hijau.ordo Monogenea, famili Jenis parasit ini biasa disebut dengan cacing jangkar karenaGyrodactylidae, subfamily bentuk tubuhnya yaitu bagian kepalanya seperti jangkar yang akanGyrodactylinae dan genus dibenamkan pada tubuh ikan sehingga parasit ini akan terlihatGyrodactilus. Hewan parasit ini menempel pada bagian tubuh ikan yang terserang parasit ini. Parasit initermasuk cacing tingkat rendah sangat berbahaya karena menghisap cairan tubuh ikan untuk(Trematoda). Gyrodactilus sp perkembangan telurnya. Selain itu bila parasit ini mati, akanbiasanya sering menyerang ikan air meninggalkan berkas lubang pada kulit ikan sehingga akan terjaditawar, payau dan laut pada bagian infeksi sekunder oleh bakteri. Parasit ini dalam siklus hidupnya mengalamikulit luar dan insang. Parasit inibersifat vivipar dimana telurberkembang dan menetas di dalamuterusnya. Memiliki panjang tubuhberkisar antara 0,5 – 0,8 mm, hiduppada permukaan tubuh ikan danbiasa menginfeksi organ-organlokomosi hospes dan respirasi. Larvaberkembang di dalam uterus parasittersebut dan dapat berisi kelompok-410
tiga kali perubahan tubuhnya yaitu 7. Argulus indicusnauplius, copepodit dan bentukdewasa. Dalam satu siklus hidupnya Argulus indicus merupakan salahmembutuhkan waktu berkisar antara21 – 25 hari. Individu dewasa dapat satu ektoparasit yang termasukterlihat secara kasat mata dan padabagian bawah tubuhnya pada kedalam phylum Arthropoda, kelasindividu betina mempunyai sepasangkantung telur. Kantung telur ini akan Crustacea, subkelas Entomostsaca,menetas dan naupliusnya akanberenang keluar dari dalam kantung ordo copepoda, subordo Branchiora,untuk mencari ikan lainnya. Untuklebi jelasnya dapat di lihat pada famili Argulidae, genus Argulus. Ciri-Gambar 8.11. ciri parasit ini adalah bentuk seperti Gambar 8.11. Lernea sp. kutu berwarna keputih-putihan, menempel pada bagian tubuh ikan, mempunyai alat penghisap, sehingga biasa disebut juga dengan nama kutu ikan. Alat penghisap ini akan menghisap darah ikan. Oleh karena itu ikan yang terserang akan menurun pertumbuhannya serta akan mengakibatkan pendarahan pada kulit. Tubuh Argulus indicus mempunyai dua alat penghisap dibagian bawah tubuhnya, berupa alat yang akan menusukkan alat tersebut kedalam tubuh ikan yang diserang. Pada pinggiran karapacenya terdapat empat pasang kaki yang berfungsi untuk berjalan pada bagian tubuh ikan, berenang bebas dan berpindah dari satu ikan ke ikan yang lain. Perkembangbiakan terjadi secara kawin karena jenis Argulus indicus ini ada jantan dan betina, ukuran tubuh jantan lebih kecil daripada betina. Daur hidup Argulus indicus terjadi selama 28 hari dimana 12 hari untuk fase telur dan menetas sedangkan fase larva sampai dewasa membutuhkan waktu berkisar 16 hari. Larva Argulus indicus dapat hidup tanpa ikan selama 36 jam sedangkan individu dewasa dapat hidup tanpa inang selama 9 hari. Jumlah telur yang dihasilkan dari individu betina berkisar antara 50 - 250 butir. Telur yang dihasilkannya akan diletakkan 411
pada berbagai benda yang ada didalam perairan. Telur akan menetasmenjadi larva setelah beberapa kaliberganti kulit akan berubah menjadidewasa. Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada Gambar 8.12. Gambar 8. 13. Saprolegnea sp Gambar 8.12. Argulus indicus tampak bawah8. Saprolegnea sp dan Achlya sp. Gambar 8.14. Achlya spKedua organisme ini termasuk jenis 9. Aeromonas sp, Pseudomonasjamur yang sangat berbahaya bila sp, Flexibacter columnaris,lingkungan air sangat tercemar oleh Edwardsiella spbahan organik. Ciri-ciri jamur iniadalah adanya benang pada tubuh Keempat organisme tersebutikan yang lemah kondisi tubuhnya.Hifa dari jamur dapat masuk ke termasuk jenis bakteri yang sangatdalam otot ikan bagian dalam dandapat menyebabkan kematian ikan. berbahaya bagi ikan, terutama ikanPada umumnya jamur ini biasanyamenyerang ikan-ikan yang lemah yang tidak bersisik. Serangan bakterikarena terserang penyakit lainseperti ektoparasit. Selain itu dapat tersebut terjadi bila ikan dalammenyerang telur-telur ikan yang tidakdibuahi atau yang berkualitas buruk. kondisi antara lain; pakan yang tidakSecara kasat mata jamur ini hanyaterlihat berwarna putih dan untuk seimbang kandungan gizinya,melihat secara jelas harusmenggunakan alat bantu mikroskop. lingkungan air yang kandunganBentuk jamur dengan bantuan alatbantu mikroskop ini dapat dilihat organiknya tinggi, fluktuasipada Gambar 8.13 dan 8.14.. parameter kualitas air yang besar, infeksi sekunder yang disebabkan oleh serangan parasit dan faktor genetik (ikan tidak cukup kebal oleh412
serangan bakteri). Ciri-ciri serangan x Pemeliharaan ikan yang benar-bakteri tersebut adalah adanya benar bebas penyakit.bercak merah pada kulit, insang danorgan bagian dalam. Umumnya bila x Hindari penebaran ikan secaratidak diobati dapat menyebabkan berlebihan melebihi kapasitaspenyebaran yang sangat luas dan atau daya dukung kolammenyebabkan kematian ikan secara pemeliharaan.massal. x Sistem pemasukan air yang ideal Gambar 8.16. Aeromonas sp adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air. x Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya. x Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar. x Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (Lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.10. Epithelioma papulasum, 8.2.1. Pencegahan Hama Herpesvirus, Lymphocystis Pada pemeliharaan ikan di kolamKetiga organisme ini termasuk hama yang mungkin menyerangkedalam kelompok virus yang dapat antara lain lingsang, kura-kura,menyerang ikan budidaya baik ikan biawak, ular air, dan burung. Hamaair tawar, payau maupun laut. Jika lain berupa hewan pemangsa lainnyaikan terserang virus maka ikan akan seperti; udang, dan seluangsulit sekali untuk dilakukan (Rasbora). Ikan-ikan kecil yangpengobatan dan ikan yang terserang masuk kedalam kolam akan menjadivirus akan mati secara massal. pesaing ikan yang dipelihara dalam hal mencari makan dan memperoleh8.2. PENCEGAHAN HAMA oksigen. Untuk menghindari DAN PENYAKIT IKAN serangan hama pada kolam sebaiknya semak belukar yangSecara umum hal-hal yang dapat tumbuh di pinggir dan disekitar kolamdilakukan untuk mencegah timbulnya dibersihkan. Cara untuk menghindarihama dan penyakit pada kegiatan dari serangan burung bangaubudidaya ikan antara lain adalah : (Leptotilus javanicus), pecukx Pengeringan dasar kolam secara (Phalacrocorax carbo sinensis), blekok (Ramphalcyon capensis teratur setiap selesai panen. capensis) adalah dengan menutupi bagian atas kolam dengan 413
lembararan jaring. Cara ini berfungsi tertentu sehingga dapat menahanganda, selain burung tidak dapat atau menangkap partikel-partikelmasuk, juga ikan tidak akan yang berukuran lebih besar darimelompat keluar. diameter media filter tersebut (Gambar 8.17).8.2.2. Pencegahan Parasit Gambar 8.17. Mekanisme Kerjadengan Penyaringan Air Sistem Filter MekanikFilter Mekanik Gambar 8.17 menunjukkan gambaran kasar tentang mekanismeFilter mekanik merupakan sebuah kerja sebuah filter mekanik. Dalam gambar itu tampak bahwa partikelalat untuk memisahkan yang berukuran lebih besar dari diameter (pori) media filter akanmaterial padatan dari air secara terperangkap dalam filter sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil danfisika (berdasarkan ukurannya), juga air akan lolos.dengan cara menangkap/menyaring Sebuah wadah atau bak kosong dapat pula berfungsi sebagai filtermaterial-material tersebut sehingga mekanik. Akan tetapi proses yang terjadi bukan melalui penyaringantidak terbawa pada air partikel melainkan melalui proses pengendapan. Hal ini dimungkinkanpemasukan. Material-material dengan membuat aliran air serendah mungkin sehingga kecepatan partikeltersebut dapat berupa suspensi mengendap menjadi lebih besar daripada laju aliran air. Bakpartikel kecil atau parasit ikan. Oleh pengendapan umum digunakan dalam manajeman kolam ikankarena itu fungsi filter mekanik selain (seperti kolam ikan koi).menyaring partikel juga parasit yang Media filter mekanik (bahan yang digunakan untuk menyaring atauberukuran besar tidak dapat masukdalam kolam.Partikel padatan dalam hal ini bukanmerupakan bahan terlarut tetapimerupakan suatususpensi. Ukurannya dapatbervariasi dari sangat kecil,hingga tidak bisa dilihat oleh mata(sebagai contoh: partikel, plankton,organisme parasit, bakteri yangmenyebabkan air keruh). Partikel-partikel ini dapat terperangkap dalamberbagai jenis media, dengan syaratdiameter lubangnya atau porinyalebih kecil dari diameterpartikel. Media tersebut dapatberupa kapas sintetis atau bahanberserabut lain, spong, kaca ataukeramik berpori, kerikil, pasir, dll.Bahan yang diperlukan untuk sebuahfilter mekanik adalah berupa bahanyang tahan lapuk, memiliki lubang-lubang (pori-pori) dengan diameter414
menangkap partikel) memiliki ukuran akan tersumbat total sehingga gagal berfungsi (Gambar 8.18)diamater lubang atau ukuran poriberagam, dari satuan mikron(sepersejuta meter) hingga satuansentimeter (seperseratus meter),tergantung dari bahan yangdigunakan. Diatom atau membranberpori-mikro, misalnya,memiliki pori-pori dengan satuanukuran mikron sehingga selain dapatmenahan suspensi juga dapatmenangkap infusoria, bakteri dan Gambar 8.18. Penumpukan partikel- partikel pada media filter mekanik.algae bersel tunggal. Sedangkanjenis yang lain bisa mempunyaiukuran pori lebih besar. Hal yang Meskipun pada awalnya akan dapatmenarik dari ukuran pori ini adalah meningkatkan efektifitas filter, tapidiameter efektifnya. Seperti terlihat dalam jangka waktu tertentu akanpada gambar 8.17, secara alamiah menyebabkan terjadinyaakan terjadi bahwa efektifitas filter penyumbatan sehingga filter gagalmekanik akan meningkat dengan berfungsi.berjalannya waktu. Diameter porifilter yang semula hanya dapat Hal yang umum terjadi adalah semakin halus pori-pori media filtermenangkap partikel yang berkukuran mekanik yang digunakan akan semakin cepat pula penyumbatanlebih besar dari diameter porinya, terjadi. Apabila penggunakan media sangat halus ini perlu dilakukandengan berjalannya waktu akan maka dengan menggunakan sistem filter mekanik bertingkat akan dapatdapat pula menangkap partikel yang menolong mengurangi resiko terjadinya penyumbatan denganberukuran lebih kecil. Hal demikian cepat.dapat terjadi, karena dengan adanyahalangan yang diakibatkan olehpartikel yang terjebak dan menutuplubang pori semula makaukuran pori efektif yang berfungsiakan semakin mengecil, sehinggapartikel lebih kecilpun lama- Filter mekanik perlu dirawat dan dibersihkan secara periodik agarkelamaan akan bisa dapat tetap berfungsi dengan baik. Kontrol terhadap kondisi filtertertangkap. Keadaan ini dapat ini sebaiknya dilakukan secara rutin. Apabila media sudah tidakmembawa kesimpulan yang salah, dapat lagi berfungsi dengan baik karena rusak atau terdekomposisi,bahwa filter mekanik semakin lama maka perlu dilakukan penggantian dengan media baru.akan semakin efektif. Padakenyataannya tidak demikian,dengan semakin \"efektifnya\" filtermekanik akan membawa ke keadaandimana tidak akan ada lagi sebuahpartikelpun, termasuk air, yang bisadilewatkan. Dengan kata lain filter 415
Selain itu agar dapat melakukan seksama agar semua kotoranpembuatan filter secara mekanik hilang.yang akan digunakan dalam kolam 3. Bersihkan bahan denganpemeliharaan ikan dapat dilakukan membilaskan air bersihdengan prosedur sebagai berikut : 4. Susunlah bahan filter seperti gambar dibawah ini1. Siapkan alat dan bahan 5. Pasang frame besi dengan kawat pembuatan filter kasanya 6. Pasang pompa diatas kotak2. Bersihkan wadah.dan peralatan plastik. dengan menyikat secara 7. Jalankan pompa, catat kondisi air yang keluar. Air menuju kolam Pasir halus Frame besi dan kawat kasa Kerikil kasar/ potongan plastik Air dari kolamGambar 8.19. Filter mekanik.8.2.3. Pencegahan terhadap dasarnya white spot termasuk beberapa penyakit mudah dihilangkan apabila diketahui secara dini. Berbagai produk antiPencegahan terhadap white spot white spot banyak dijumpai di toko- toko perikanan. Produk ini biasanyaTindakan karantina terhadap ikan terdiri dari senyawa-senyawa kimiayang akan dipelihara merupakan seperti metil biru, malachite green,tindakan pencegahan yang sangat dan atau formalin. Meskipundianjurkan dalam menghindari demikian, ketiga senyawa itu tidakberjangkitnya white spot. Pada akan mampu menghancurkan fase infektif yang hidup di dalam tubuh416
kulit ikan. Oleh karena itu, Ikan yang lolos dari serangan whitepemberian bahan ini harus dilakukan spot diketahui akan memilikiberulang-ulang untuk menghilang- kekebalan terhadap penyakitkan white spot secara menyeluruh tersebut. Kekebalan ini dapatdari wadah pemeliharaan. bertahan selama beberapa minggu atau beberapa bulan. MeskipunPerlu diperhatikan bahwa spesies demikian ketahanan ini dapatikan tertentu, khususnya yang tidak menurun apabila ikan yangbersisik, seperti lele, diketahui bersangkutan mengalami stres atausangat tidak toleran terhadap terjangkit penyakit lain.produk-produk anti white spot, olehkarena itu, perhatikan cara Untuk mencegah agar tidakpemberian obat-obatan tersebut berjangkit penyakit bintik putih, airpada kemasannya dengan baik kolam harus sering diganti atau dialiri air baru yang segar dan jernih. HarusPerlakuan perendaman dengan dijaga agar air buangan ini tidak menularkan kepada ikan di kolam-garam dalam jangka panjang kolam lain.(selama 7 hari pada dosis 2ppt (part Pencegahan terhadap jamurper thousand)) diketahui dapat Pencegahan jamur dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas airmenghilangkan white agar kondisinya tetap baik. Agar ikan tidak terluka, perlakuan hati-hatispot. Perlakuan ini hanya dapat pada saat pemeliharaan ikan sangat perlu diperhatikan.dilakukan pada ikan-ikan yang tahan Pencegahan terhadap bakteriterhadap garam. Pada umumnya bibit penyakit,Wadah dapat dibersihkan dari white apalagi berupa bakteri yang sangat kecil dan sudah tersebar di semuaspot dengan cara memindahkan perairan, sukar sekali diberantas sampai tuntas. Karena airseluruh ikan dari wadah merupakan media penular yang membawa bibit-bibit penyakit secaratersebut. Pada lingkungan tanpa luas. Maka cara pencegahanlah yang harus dipahami benar-benarikan sebagai inang, fase berenang oleh petani ikan. Ikan akan terhindar dari wabah penyakit apabila ikandari whte spot akan mati dengan selalu dalam kondisi yang baik. Kondisi baik artinya, makanan cukup,sendirinya. Pada wadah keadaan lingkungan baik, bersih dari segala pencemaran, agar ikan-ikanpemeliharaan ikan dengan suhu 417diatas 21°C, akan terbebas dariwhite spot setelah dibiarkan selama4 hari. Akan lebih aman lagi apabilawadah tersebut dibiarkan selama 7hari. Semua peralatan budidaya jugaakan terbebas dari white spot setelahdibiarkan selama 7 hari.Radiasi dengan sinar ultra violetdapat pula membantu mengurangipopulasi white spot.
berdaya tahan tinggi untuk secara anatomis maupun fisiologis. membentuk kekebalan alamiah terhadap berbagai penyakit. Secara anatomis terjadi kelainan8.3. GEJALA SERANGAN bentuk bagian-bagian tubuh ikan PENYAKIT seperti bagian badan, kepala, ekor, Berdasarkan tempat tumbuhnya penyakit di dalam tubuh ikan maka sirip dan perut. Secara fisiologis bagian tubuh ikan yang diserang penyakit dapat dikelompokkan terjadi kelainan fungsi organ seperti; menjadi dua yaitu : 1. Bagian luar tubuh ikan yaitu kulit, penglihatan, pernafasan, sirip, mata, hidung dan insang. pencernaan, sirkulasi darah dan lain- Ikan yang terserang penyakit pada kulitnya akan terlihat lebih lain. Gejala yang diperlihatkan dapat pucat dan berlendir. Ikan tersebut biasanya akan menggosok- berupa kelainan perilaku atau gosokkan tubuhnya pada benda- benda yang ada di sekitarnya. penampakan kerusakan bagian Sedangkan serangan penyakit pada insang menyebabkan ikan tubuh ikan. Adapun ciri-ciri ikan sakit sulit bernafas, tutup insang mengembang dan warna insang adalah sebagai berikut; menjadi pucat. Pada lembaran insang sering terlihat bintik-bintik 1. Behaviour (perilaku ikan) merah karena pendarahan kecil (peradangan). x Ikan sering berenang di2. Bagian dalam tubuh ikan. Penyakit yang menyerang organ permukaan air dan terlihat dalam sering mengakibatkan perut ikan membengkak dengan terengah-engah (megap- sisik yang berdiri. Sering pula dijumpai perut ikan menjadi kurus. megap). Jika menyerang usus, biasanya akan mengakibatkan peradangan x Ikan sering menggosok- dan jika menyerang gelembung renang, ikan akan kehilangan gosokan tubuhmya pada keseimbangan pada saat berenang. suatu permukaan benda. Oleh karena itu ikan dikatakan sakit x Ikan tidak mau makan (nafsu bila terjadi suatu kelainan baik makan menurun). x Untuk jenis ikan yang sering berkelompok, maka ikan yang sakit akan memisahkan diri dan berenang secara pasif 2. Equilibriun Equibriun artinya keseim-bangan, ikan yang terserang penyakit keseimbangannya terganggu, maka ikan berenang oleng, dan loncat-loncat tidak teratur, bahkan menabrak dinding bak. 3. External lesion Adalah abnomalitas dari organ tubuh tertentu karena adamya serangan penyakit. External lesion pada ikan antara lain: x Discoloration Pada ikan sehat mempunyai warna tubuh normal sesuai dengan pigmen yang dimilikinya. Kelainan pada warna yang tidak sesuai418
dengan pigmennya adalah 100 M suatu discoloration. Seperti K= warna gelap menjadi pucat dan lain-lain. L3 x Produksi lendir Lendir pada ikan sakit akan Dimana : berlebihan bahkan sampai M : berat ikan (gr) menyelimuti tubuh ikan L : panjang ikan (cm) tergantung pada berat tidaknya tingkat infeksi. Ikan mempunyai nilai K yang x Kerusakan organ luar berbeda-beda tergantung jenisnya Kelainan bentuk organ ini bila nilai K berubah dari normal maka disebabkan oleh parasit ikan dikatakan sakit. tertentu yang menyebabkan Pada ikan mas sehat K = 1,9 kerusakan organ seperti pada sedangkan yang sakit K = 1,6 ikan kulit, sirip, insang dan lain- yang mempunyai K < 1,4 ikan tidak lain. Pada insang dapat dapat hidup lagi. menyebabkan insang terlihat Gejala penampakan kerusakan pucat atau adanya bercak bagian tubuh ikan antara lain: merah. 1. Dropsy4. Faktor kondisi Pada ikan sehat mempunyai Dropsy merupakan gejala dari suatu korelasi antara bobot (M) dan penyakit bukan penyakit itu sendiri. panjang (L) ikan yang seimbang Gejala dropsy ditandai dengan yaitu dengan rumus sebagai terjadinya pembengkakan pada berikut rongga tubuh ikan. Pembengkakan tersebut sering menyebabkan sirip ikan berdiri sehingga penampakannya akan menyerupai buah pinus.Gambar 8.19. Dropsy pada Platty (kiri) dan Cupang (kanan) . Tampak sisik yang berdiri (mengembang) sehingga menyerupai bentuk buah pinus. 419
Gambar 8.20. Dropsy tampak samping, menunjukkan perut membuncitsebagai akibat akumulasi cairan/lendir pada rongga perut.Pembengkakan terjadi sebagai masalah osmoregulator ;pada ikanakibat berakumulasinya cairan, atau yaitu,lendir dalam rongga tubuh (Gambar x kualitas air yang kurang baik8.21). Gejala ini disertai dengan, x menurunnya fungsi kekebalanx malas bergerak,x gangguan pernapasan, tubuh ikan,x warna kulit pucat kemerahan x malnutrisi atau karena faktor genetik. malnutrisi atau karena faktor genetik. Infeksi utama biasanya terjadi melalui mulut, yaitu ikan secara sengaja atau tidak memakan kotoran ikan lain yang terkontaminasi patogen atau akibat kanibalisme terhadap ikan lain yang terinfeksi.Gambar 8.21. Akumulasi cairan 2. Kelainan Gelembung RenangAkumulasi cairan selain akan Gelembung renang (swimbladder) adalah organ berbentuk kantungmenyisakan rongga yang berisi udara yang berfungsi untuk mengatur ikan mengapung atau\"menganga\" lebar, juga akan melayang di dalam air, sehingga ikan tersebut tidak perlu berenang terusmenyebabkan organ dalam tubuh menerus untuk mempertahankan posisinya. Organ ini hampir ditemuiikan tertekan. Bila gelembung renang pada semua jenis ikan.ikut tertekan dapat menyebabkan Beberapa kelainan atau masalah dengan gelembung renang, yangkeseimbangan ikan terganggu umum dijumpai, adalah :Secara alamiah bakteri penyebabdropsy kerap dijumpai dalamlingkungan, tetapi biasanya dalamjumlah normal dan terkendali.Perubahan bakteri ini menjadipatogen, bisa terjadi karena akibat420
x sebagai akibat dari luka bisa mengembang dan mengempis, dalam, terutama akibat berkelahi sehingga menyebabkan ikan atau mengapung dipermukaan atau tenggelam. Dalam beberapa kasusx karena kelainan bentuk tubuh. ikan tampak berenang dengan kepala atau ekor dibawah atauBeberapa jenis ikan yang hidup di air terapung pada salah satu sisideras seringkali memiliki gelembung tubuhnya, atau bahkan berenangrenang yang kecil atau bahkan terbalik.hampir hilang sama sekali, karenadalam kondisi demikian gelembung 3. Mata Berkabut (Cloudy Eye)renang boleh dikatakan tidak adafungsinya. Untuk ikan-ikan jenis Mata berkabut atau \"cloudy eye\"ini, kondisi gelembung renangdemikian adalah normal dan bukan ditandai dengan memutihnya selaputmerupakan suatu gejala penyakit.Mereka biasanya hidup di dasar atau mata ikan. Permukaan luar matamenempel pada subtrat. tampak dilapisi oleh lapisan tipis berwarna putih. Secara umum gejala ini disebabkan oleh Kondisi kualitas air yang memburuk, terutama sebagai akibat meningkatnya kadar amonia dalam air. Apabila gejala mata berkabut terjadi, maka hal yang harus dicurigai terlebih dahulu adalah kondisi air. Koreksi parameter air hingga sesuai dengan keperluan ikan yang bersangkutan. Apabila gejala ini terjadi, sedangkan parameter air dalam keadaan normal, maka terdapat kemungkinan gejalaGambar 8.22. Contoh kasus kelainan tersebut disebabkan oleh hal lain.gelembung renang (swim bladder)pada ikan \"red parrot\", ikan berenang 4. Sembelit (Konstipasi)dengan kepala di bawah.Tanda-tanda penyakit kelainan Sembelit atau konstipasigelembung renangPerilaku berenang tidak normal dan (constipation) merupakan gejalaKehilangan keseimbangan.Ikan tampak kesulitan dalam yang tidak jarang dijumpai pada ikan,menjaga posisinya dalam air. dengan ciri utama ikan kehilangan nafsu makan, tidak bisa buang kotoran, dan malas (berdiam diri di dasar). Dalam kasus berat bisaKerusakan gelembung disertai dengan nafas tersengal-renang menyebabkan organ ini tidak 421
sengal (megap-megap) dan badan ikan. Sering pula borok ini disertaimengembung. dengan memerahnya pinggiran borok tersebut. Ulcer dapat memicu5. Ulcer terjadinya infeksi sekunder terutama infeksi jamur, selain itu, dapat pulaUlcer merupakan suatu pertanda disertai dengan gejala penyakittarjadinya berbagai infeksi bakteri bakterial lainnya seperti kembung,sistemik pada ikan. Fenomena ini dropsi, kurus, atau mata menonjolbiasanya ditandai dengan munculnya (pop eye).borok/luka terbuka pada tubuhGambar 8.23. Gejala umum Ulcer yang disertai dengan infeksi jamurSaprolegnia.6. Busuk Mulut Kehadiran benda ini tidak jarang sulit dibedakan dengan serangan jamur.Tanda-tanda penyakit adalah : Oleh karena itu, untuk memastikanmulut membengkak, dengan jelas diperlukan pengamatanmulut tidak bisa mengatup dibawah mikroskop.disusul kematian dalam waktusingkat. Pada serangan ringan, seperti ditunjukkan oleh adanya memarBusuk mulut merupakan penyakit putih saja, kematian dapat terjadiakibat infeksi bakteri. setelah timbulnya kerusakan fisik yang berarti. Sedangkan dalamKehadiran penyakit ini ditandai serangan akut dan cepat, yangdengan munculnya memar putih atau biasanya terjadi di dearah denganabu-abu disekitar kepala, sirip, suhu udara hangat seperti diinsang dan rongga mulut. Indonesia, penyakit tersebut dapatMemar tersebut kemudian akan berinkubasi kurang dari 24 jam danbekembang menjadi bentukan kematian terjadi dalam waktu 2 – 3berupa kapas berwarna putih kelabu, hari, diantaranya disertai dengankhususnya di sekitar mulut, sehingga rontoknya mulut. Meskipun demikian,mulut sering menjadi tidak bisa di beberapa kasus bisa terjaditerkatup. kematian tanpa disertai gejala fisik422
apapun, sehingga apabila dijumpai tesebut secara umum dapat dibagikematian mendadak pada ikan, salah dua yaitu :satu yang perlu dicurigai adalah Tahapan infektif danakibat serangan penyakit ini. Tahapan tidak infektif (sebagai \"mahluk\" yang hidup bebas di dalam7. Bintik Putih - White Spot (Ich) air atau dikenal sebagai fase berenang).White spot atau dikenal juga sebagai Gejala klinis white spot merupakanpenyakit \"ich\", merupakan penyakit akibat dari bentuk tahapan sisklusikan yang disebabkan oleh parasit. infektif. Ujud dari \"white spot\" padaPenyakit ini umum dijumpai pada tahapan infektif ini dikenal sebagaihampir seluruh spesies ikan. Secara Trophont. Trophont hidup dalampotensial white spot dapat berakibat lapisan epidermis kulit, insang ataumematikan. Penyakit ini ditandai rongga mulut. Oleh karenadengan munculnya bintik-bintik putih itu, julukan white spot sebagaidi sekujur tubuh dan juga sirip. Inang ektoparasit dirasa kurang tepat,white spot yang bervariasi, siklus karena sebenarnya mereka hiduphidupnya serta caranya dilapisan dalam kulit, berdekatanmeperbanyak diri dalam dengan lapisan basalair memegang peranan penting lamina. Meskipun demikian parasitterhadap berjangkitnya penyakit ini tidak sampai menyerang lapisantersebut. di bawahnya atau organ dalamTanda-tanda Penyakit lainnya.Siklus hidup white spot terdiri daribeberapa tahap, tahapanGambar 8.24. Ikan yang terserang \"white spot\"Ikan-ikan yang terjangkit akan diselimuti oleh lapisan semimenunjukkan gejala sebagai berikut : transparan dari jaringan tubuh ikan.Penampakan berupa bintik-bintik Pada awal perkembangannya bintikputih pada sirip, tubuh, insang atau tersebut tidak akan bisa dilihatmulut. dengan mata. Tapi pada saat parasitMasing-masing bintik ini sebenarnya tersebut makan, tumbuh danadalah individu parasit yang membesar, sehingga bisa mencapai 423
0.5-1 mm, bintik tersebut dapat mengapung di permukaan dalam usahanya untuk mendapatkandengan mudah dikenali. Pada kasus oksigen lebih banyak. Apabila ini terjadi, ikan untuk dapatberat beberapa individu dapat disembuhkan akan relatif sangat kecil.dijumpai bergerombol pada tempat 8. Keracunanyang sama. Kolam maupun akuarium merupakanIkan yang terjangkit ringan sering suatu ekosistem kecil yang sangat terbatas, oleh karena itu terjadinyadijumpai menggosok-gosokan pencemaran oleh bahan beracun yang dapat terakumulasi padatubuhnya pada benda-benda lain di ekosistem tersebut. Beberapa bahan beracun yang dapatdalam air sebagai respon terhadap masuk kedalam lingkungan kolam maupun akuarium baik sengajaterjadinya iritasi pada kulit mereka. maupun tidak, antara lain adalah: Obat-obatan yang sengaja diberikanSedangkan ikan yang terjangkit berat untuk mengatasi/mencegah suatudapat menunjukkan gejala-gejala penyakit pada ikan.sebagai berikut : Bahan kimia yang secara tidakMengalami kematian sebagai akibat sengaja digunakan disekitarterganggunya sistem pengaturan akuarium, sperti parfum, aerosol,osmotik ikan, asap rokok berlebihan, minyak,Akibat gangguan pernapasan, atau insektisida, cat, deterjen atau sabun.Menyebabkan infeksi sekunder. Hasil metabolisme ikan yaitu urineIkan berukuran kecil dan burayak dan kotoran ikan.dapat mengalami kematian setelah Kualitas air sumber yang tercemar.beberapa hari terjangkit berat. Racun bisa juga juga ditimbulkanIkan yang terjangkit berat akan dari :menunjukkan perilaku abnormal dan Obat-obatan atau bahan kimiadisertai dengan perubahan fisiologis seperti kaporitantara lain adalah : Pembusukan bahan-bahan organikIkan tampak gelisah atau meluncur pada dasar wadah dapat pulakesana kemari dengan cepat menyumbangkan bahan beracun,Siripnya tampak bergetar (mungkin seperti; amonia, nitrit, dan nitratsebagai akibat terjadinya iritasi pada Ikan beracun:sirip tersebut). Beberapa jenis ikan dan binatangPada ikan yang terjangkit sangat tertentu (terutama dari lingkungan airparah, mereka akan tampak lesu, laut) diketahui mengandungatau terapung di racun. Oleh karena itu, binatang-permukaan. Kulitnya berubahmenjadi pucat dan mengelupas.Sirip tampak robek-robek dancompang-camping.Insang juga tampak memucat.Kerusakan pada kulit dan insang iniakan memicu ikan mengalami stresosmotik dan stres pernapasan. Strespernapasan ditunjukkan denganpergerakan tutup insang yang cepat(megap-megap) dan ikan tampak424
binatang ini bisa menimbulkan akibat yang sangat sulit, apalagi bilafatal pada ikan lainnya. selama ini sudah terjalin keakrabanBeberapa contoh dari golongan antara pemilik dan ikanbinatang beracun ini adalah; skinned kesayangannya.puffer, boxfish, truckfish, soapfish, Jika tindakan euthannasia diperlukanlionfish, scorpion fish, ikan pari, berikut adalah beberapa hal yanganemon, mentimun laut, gurita, koal perlu diperhatikan.api, spong api, landak laut, dan Cara Euthanasia yang Dianjurkan:fireworms. Perlu diingat bahwa ikan mempunyai rasa sakit dan stress, oleh karena itu,Pada umumnya binatang-binatang euthanasia perlu dilakukan secaratersebut akan mengeluarkan manusiawi. Beberapa cara yangracunnya apabila dalam keadaan biasa dilakukan adalah:terancam atau ketakutan. Beberapajenis juga dapat mengeluarkan Konkusi :racunnya apabila terluka atau sakit.Gejala keracunan pada ikan: Pada cara ini tubuh ikanIkan meluncur dengan cepat kesanakemari secara tiba-tiba, dibungkus dengan kain tetapiBerenang dengan liar, dan terkadanghingga menabrak benda-benda yang kepalanya dibiarkanadad.Nafas tersengal-sengal. terbuka. Kemudian kepala ikanWarna menjadi pudar.Terkadang tergeletak di dasar wadah tersebut dipukulkan pada bendadangan nafas tersengal-sengal. keras, sekeras mungkin. Bisa jugaOleh karena itu, apabila ikan secaratiba-tiba dan serentak (hampir dilakukan dengan cara memukulmenimpa seluruhnya) bernapastersengal-sengal bisa dipastikan air kepala ikan tersebut dengan bendatercemar bahan beracun. keras. Pastikan bahwa otak ikan9. Euthanasia tersebut telah rusak, kalau tidak,Dalam memelihara ikan hias, adakalanya kita dihadapkan pada suatu terdapat kemungkinkan ikan akanpilihan yang sulit, khususnya padasaat ikan kesayangan tersebut sadar kembali. Untukmenderita suatu penyakit ataumengalami luka-luka yang parah. memastikannya anda bisa gunakanKeputusan untuk menentukanapakah harus mencoba mengakhiri gunting atau pisau untukpenderitaan ikan tersebut(Euthanasia) atau mencoba merusakkan otaknya.menyembuhkannya merupakan hal Dekapitasi: Untuk ikan-ikan berukuran kecil, kepala ikan dapat dipisahkan dengan cepat menggunakan pisau atau gunting yang sangat tajam. Selanjutnya otak ikan tersebut segera dihancurkan. Ikan masih dapat tersadar selama beberapa saat setelah kepalanya terpisah, oleh karena itu, tindakan penghancuran otak ini diperlukan. Pembiusan overdosis: Cara ini termasuk sesuai untuk berbagai jenis ukuran ikan. Selain itu 425
juga sesuai untuk melakukan ikan yang terjangkit penyakit ini akanEuthanasia bersama-sama pada ikan menunjukkan penampakan berupayang mengalami sakit secara bintik-bintik putih pada sirip, tubuh,masal. Caranya adalah dengan insang atau mulut. Masing-masingmerendam ikan pada larutan obat bintik ini sebenarnya adalah individubius ikan pada konsentrasi berlebih parasit yang diselimuti oleh lapisandan dalam waktu relatif lama. semi transparan dari jaringan tubuhCara Euthanasia yang tidak ikan. Pada awal perkembangannyadianjurkan: bintik tersebut tidak akan bisa dilihatMemasukan ikan kedalam septitank dengan mata. Tapi pada saat parasithidup-hidup dan menggelontornya tersebut makan, tumbuh dandengan air. membesar, sehingga bisa mencapaiMengeluarkan ikan dari dalam air, 0.5-1 mm, bintik tersebut dapatkemudian membiarkannya sampai dengan mudah dikenali. Pada kasusmati. berat beberapa individu dapatMemasukkan ikan pada air mendidih. dijumpai bergerombol pada tempatMemasukkan ikan pada air dingin yang sama.(es).Mendinginkan ikan secara perlahan- Ikan yang terjangkit ringan seringlahan.Mematahkan leher ikan tanpa diikuti dijumpai menggosok-gosokandengan pengrusakan otak tubuhnya pada benda-benda lain di dalam wadah sebagai respon terhadap terjadinya iritasi pada kulitSetelah melakukan Euthanasia, mereka. Sedangkan ikan yangkuburlah ikan tersebut di tempat terjangkit berat dapat mengalamiyang aman, agar tidak menimbulkan kematian sebagai akibatpenularan yang tidak terganggunya sistem pengaturandiperlukan. Jangan berikan ikan sakit osmotik ikan, akibat gangguantersebut sebagai pakan pada ikan pernapasan, atau akibat infeksilainya untuk menghindari penularan sekunder. Ikan berukuran kecil dandan penyebaran penyakit pada ikan burayak dapat mengalami kematianlainnya. Apabila akan setelah beberapa hari terjangkitdiberikan sebagai pakan pada berat.binatang lain, pastikan jenispenyakitnya tidak akan menulari Ikan yang terjangkit berat akanbinatang lain tersebut. menunjukkan perilaku abnormal danDari penjelasan tentang beberapa disertai dengan perubahangejala serangan penyakit makadapat diambil suatu kesimpulan fisiologis. Mereka akan tampakbahwa tanda-tanda penyakit padabeberapa jenis ikan pada umumnya gelisah atau meluncur kesana kemarihampir sama, misalnya untukpenyakit bintik putih pada ikan air dengan cepat dan siripnya tampaktawar, payau maupun laut hampirsama. Gejala yang umum pada ikan- bergetar (mungkin sebagai akibat terjadinya iritasi pada sirip tersebut). Pada ikan yang terjangkit sangat parah, mereka akan tampak lesu, atau terapung di permukaan. Kulitnya berubah426
menjadi pucat dan mengelupas, sirip x Ikan-ikan yang mati terjadi pada dini haritampak robek-robek dan compang-camping. Insang juga tampak x Tanaman air pada mati.memucat. Terjadinya kerusakanpada kulit dan insang ini akan Hal ini penyebabnya adalah : kekurangan oksigen di kolammemicu ikan mengalami stres budidayaosmotik dan stres pernapasan. Strespernapasan ditunjukkan dengan 2. Kematian ikan yang terjadi secara tiba-tiba dan kejadiannyapergerakan tutup insang yang cepat tidak selalu pada pagi hari tetapi terjadi kapan saja dengan ciri-(megap-megap) dan ikan tampak cirinya adalah :mengapung di permukaan dalamusahanya untuk mendapatkanoksigen lebih banyak. Apabila initerjadi peluang ikan untuk dapat x Ikan yang kecil mati terlebih dahuludisembuhkan akan relatif sangatkecil. x Hewan air lainnya mati seperti kodok, siputPenyakit yang menyerang ikanbudidaya sebenarnya dapat dideteksi x Ikan berenang salinglebih dini oleh para pembudidaya jika bertabrakanmemperhatikan gejala-gejala yangdiperlihatkan oleh ikan budidaya. Hal ini penyebabnya adalah :Setiap ikan yang terserang penyakitakan memberikan suatu gejala yang keracunankhas. Secara umum gejala ikan sakityang dapat dilihat dengan mudah 3. Kematian ikan yang terjadi secarabagi para pembudidaya ikan, dapatdilihat dari dua kejadian yang terjadi berurutan pada waktu yangpada ikan budidaya yaitu carakematian ikan di kolam dan tingkah cukup lama. Penyebabnya adalahlaku ikan yang dipelihara. parasit 4. Kematian ikan yang terjadi dengan kecepatan kematian pada awal. Jumlah ikan yang mati sedikit, kemudian banyak danCara kematian ikan dikolam jarak antara kematian berselangbudidaya dapat dikelompokkanmenjadi beberapa yaitu : sedikit. Penyebabnya adalah : virus dan bakteri. 5. Kematian ikan yang terjadi secara1. Kematian ikan di kolam budidaya berurutan dengan kecepatan terjadi secara tiba-tiba dengan ciri-cirinya adalah : kematian ikan sedikit, sampai x Ikan yang berukuran besar mati lebih dulu mencapai puncak dengan jumlah x Ikan yang belum mati ada dipermukaan kolam atau kematian yang tetap. disaluran air masuk Penyebabnya adalah masalah makanan.x Air kolam berubah warna dan Selain memperhatikan cara kematian menyebarkan bau busuk dari ikan yang dipelihara di dalam wadah budidaya, penyakit yang menyerang pada ikan budidaya 427
dapat dilakukan pemantauan dengan dan ikan melakukan gerakanmelihat tingkah laku ikan yang mengguling-gulingkan badannya.diduga terserang penyakit. Tingkah Gejala serangan penyakit inilaku ikan yang terserang penyakit dapat diprediksi penyebabnyapada beberapa jenis penyakit antara lain adalah :biasanya spesifik. Adapun tingkah x Parasitlaku ikan pada wadah budidaya yang x Virusterserang penyakit dapat diketahui 5. Ikan berada di dasar perairan danantara lain adalah : tidak mau makan, serta siripnya tidak berkembang. Gejala1. Ikan-ikan yang dipelihara selalu serangan penyakit ini dapat berada atau berkumpul di diprediksi penyebabnya antara permukaan air atau di saluran lain adalah : pemasukkan air. Gejala serangan x Parasit penyakit ini dapat diprediksi x Kualitas air yang buruk penyebabnya antara lain adalah : 6. Ikan diam di dasar perairan dan menepi dipinggiran kolam. Gejalax Kekurangan oksigen di serangan penyakit ini dapat perairan diprediksi penyebabnya antara lain adalah : Parasit dari jenisx Parasit ikan Ichthyophthirius multifiliis. 7. Ikan gelisah (terlampau aktif) dan2. Ikan berada di permukaan air dan menggesekkan badannya pada batu-batuan. Gejala serangangerakannya sedikit lebih penyakit ini dapat diprediksi penyebabnya antara lain adalah :cenderung ikan tersebut berdiam x Myxosoma x Crustaceadiri (seperti keadaan lemas). 8. Ikan bergetar, Gejala serangan penyakit ini dapat diprediksiGejala serangan penyakit ini penyebabnya antara lain adalah parasit.dapat diprediksi penyebabnya Dengan melihat tingkah laku ikanantara lain adalah : yang dibudidayakan di wadah budidaya apapun, maka parax Parasit di insang pembudidaya ikan sudah dapat menduga adanya gejala seranganx Kerusakan insang yang penyakit pada ikan. Untuk melihat disebabkan oleh bakteri secara jelas dan pasti tentang jenis (virus) penyakit yang menyerang ikan peliharaan tersebut maka harusx Ikan kekurangan zat nutrisi dilakukan pengamatan dan melihat (haemoglobin) secara langsung organ tubuh ikan yang terserang penyakit. Secara3. Aktivitas makan ikan berkurang. Gejala serangan penyakit ini dapat diprediksi penyebabnya antara lain adalah : x Perubahan kualitas atau mutu air x Makanan tidak cocok x Segala macam penyakit4. Ikan berenang terbalik dengan posisi bagian perut berada di atas428
kasat mata dapat diketahui tentang mempunyai sirip. Gejala serangan jenis penyakit yang menyerang ikan budidaya dari bagian tubuh luar ikan penyakit ini dapat diprediksi dan bagian dalam tubuh ikan. Pada bagian tubuh ikan bagian luar antara penyebabnya antara lain adalah : lain memberikan tanda-tanda serangan penyakit adalah : x Genetik (keturunan) 1. Warna tubuh ikan lebih gelap dari x Kekurangan zat nutrisi biasanya. Gejala serangan penyakit ini dapat diprediksi (makanan) penyebabnya antara lain adalah : x Kekurangan vitamin C 7. Perubahan kulit ikan ada x Virus x Parasit jenis Trypanosoma beberapa macam, Gejala (whirling disease) serangan penyakit ini dapat 2. Warna tubuh ikan kemerahan. diprediksi penyebabnya antara Gejala serangan penyakit ini dapat diprediksi penyebabnya lain adalah : antara lain adalah : x Insang ikan menggumpal x Terdapat bintik putih, disebabkan oleh bakteri, penyebabnya adalah jamur dan parasit x Ikan kekurangan makanan Ichthyophthirius multifiliis3. Adanya luka borok. Gejala serangan penyakit ini dapat x Terdapat selaput yang tidak diprediksi penyebabnya antara lain adalah : beraturan, penyebabnya x Trematoda x Bakteri adalah jamur x Lernea dan Argulus 3. Adanya pendarahan pada daerah x Ada lapisan lendir berwarna tertentu. Gejala serangan penyakit ini dapat diprediksi abu-abu, penyebabnya penyebabnya antara lain adalah : x Argulus adalah Trichodina, Costia, x Lernea x Bakteri Chilodonella.5. Ikan tubuhnya bengkak. Gejala serangan penyakit ini dapat x Ada bercak lendir dan darah, diprediksi penyebabnya antara lain adalah : penyebabnya adalah x Tumor x Siste (telur dari parasit) Monogenea.6. Perubahan bentuk tubuh ikan, seperti badannya bengkok, tidak Selain itu untuk lebih memastikan praduga tentang jenis penyakit yang telah menyerang ikan budidaya sebaiknya dilakukan kembali pemeriksaan ikan sampel di laboratorium hama dan penyakit ikan atau ditempat pengambilan sampel secara langsung. Prosedur yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan parasit adalah ikan sampel terlebih dahulu dimatikan dengan cara menusukkan jarum pada bagian medulla oblangata. Kemudian panjang tubuh ikan dan berat tubuh ikan setiap sampel di catat. Pemeriksaan dapat dilakukan pada bagian internal maupun eksternal meliputi permukaan tubuh, sirip, insang, lambung dan usus. Ada beberapa metode pemeriksaan yaitu 429
metode pemeriksaan ektoparasit, mengerik secara perlahan bagianmetode pemeriksaan endoparasit, dalam lambung lalu oleskan padametode penanganan spesimen dan gelas objek yang telah ditetesiidentifikasi parasit. oleh NaCl 0,6% lalu diamati dibawah mikroskop.Metode pemeriksaan Ektoparasit 3. Usus yang sudah dipisahkan1. Seluruh permukaan tubuh digunting memanjang lalu diletakkan pada gelas objek, diamati secara kasat mata atau dibuat sayatan setipis mungkin dengan menggunakan mikroskop baru dilihat dibawah mikroskop. dengan pembesaran 50 kali, setelah itu lendir dikerik dengan Jika dari pengamatan secara kasat menggunakan pisau bedah dan mata atau visual dapat diduga jenis dibuat preparat ulas pada gelas penyakit yang menyerang ikan obyek yang telah ditetesi air dan budidaya dan untuk memastikan diamati di bawah mikroskop. secara ilmiah dapat dilakukan2. Seluruh sirip ikan dipotong dari pemeriksaan dibawah mikroskop tubuh dengan menggunakan dengan membuat preparat. Misalkan gunting,ditempatkan pada gelas dari penampakan bagian luar tubuh obyek yang telah ditetesi oleh air ikan yang dibudidayakan diprediksi agar tidak kering lalu diamati di jenis penyakitnya maka prosedur bawah mikroskop. yang akan dilakukan adalah sebagai3. Kedua belah insang diambil berikut : semua, dipisahkan antara filamen dengan tapisnya lalu ditumbuk Protozoa secara perlahan dan ditetesi oleh air agar tidak kering lalu diamati Protozoa diperoleh dengan mengerik di bawah mikroskop. lendir atau mukus yang kemudian dioleskan pada gelas objek yangMetode Pemeriksaan Endoparasit telah ditetesi oleh air. Terdapat dua1. Perut ikan dibuka dengan cara untuk dapat membuat preparat protozoa, yaitu : menggunting perut bagian bawah x Teknik Impregnaris Perak Nitrat ikan dari mulai anus hingga ke x Sediakan ulasan mukus yang bawah sirip dada. Buka penutup rongga perut pada bagian atas sudah kering udara lalu genangi mulai dari anus sampai sirip dada dengan larutan perak nitrat 0,2% dan digunting mengikuti tutup selama 5 – 10 menit, rendam insang sehingga isi perut terlihat. preparat dalam air di bawah sinar Isi perut dipindahkan ke dalam matahari selama 15 – 30 menit gelas objek atau cawan petri kemudian dikeringkan. yang ditetesi dengan NaCl 0,6% x Teknik pewarnaan Giemsa lalu diamati dibawah mikroskop. x Sediakan ulasan mukus yang2. Pisahkan antara usus dan sudah dikeringkan udara lalu lambung, buka lambung dengan fiksasi dengan menggunakan menggunakan gunting secara metanol selama 15 menit, memanjang lalu diamati dibawah genangi preparat dengan Giemsa mikroskop atau bisa dengan430
selama 15 – 30 menit kemudian diletakkan dalam gelas objek dan bilas dengan air dan keringkan. dipres. Kemudian preparat ini difiksasi dengan alkohol 70% atauMyxosporea formalin 3% selama 5 – 30 menit.Parasit ini merupakan endoparasit Acathocephalayang berada pada urat daging.Parasit ini ditemukan dalam bentuk Cacing yang terdapat pada usus ikankista atau spora. Kista dapat ini diambil dengan hati-hati agardipecahkan sehingga spora dapat proboscisnya tidak terputus. Parasitkeluar. Suspensi spora ditipiskan dan ini kemudian dicuci dengan NaCldifiksasi dengan methanol 3 – 5 0,85% lalu dicuci dengan air bersih.menit dan diwarnai dengan Giemsa Perbedaan tekanan akan membuatselama 20 menit. Setelah itu cacing menjadi kaku dan proboscispreparat dicuci dengan air bersih, terjulur. Cacing dibiarkan dalam airdikeringkan dan diperiksa dibawah kran kurang lebih selama 1 jammikroskop. kemudian ditutup dan difiksasi dengan larutan fiksatif pada salahMonogenea satu ujung gelas penutup. Larutan fiksatif yang digunakan adalah BouinOrgan yang mengandung parasit ini beralkohol dan dicuci dengan alkoholdirendam dalam larutan formalin untuk menghilangkan formalin.selama 30 menit untuk melepaskan Cacing disimpan dalam formalin 3%.parasit. Parasit monogenea yangterlepas disusun dalam gelas objek Nematodadan ditetesi dengan amonium pikratgliserin. Spesies parasit ini Parasit ini biasanya menginfeksidiidentifikasi menurut organ usus, hati, kulit, daging dan perut.penempelannya. Nematoda dapat ditemukan dalam bentuk kista maupun tidak. CacingDigenea yang melekat diambil dengan menggunakan pinset sedangkanDigenea atau metaserkaria di dapat kista dipecah sehingga cacing keluardari usus atau daging ikan. Parasit kemudian difiksasi dengan alkoholini mudah mengkerut sehingga harus atau formalin 3% agar tetap rileks.dipres dengan gelas penutup dandifiksasi dengan formalin 3% selama 8.4. PENGOBATAN5 menit dan disimpan dalam larutan PENYAKIT IKANalkohol 70%. Pengobatan merupakan suatu usahaCestoda yang dilakukan oleh para pembudidaya ikan jika ikan yangCestoda yang biasanya menenpel dipelihara terserang penyakit.pada usus dilepaskan dengan hati- Sebelum melakukan pengobatanhati agar scoleks tidak terputus.Cestoda yang telah terlepas 431
terhadap ikan yang sakit, terlebih kimia atau obat yang diberikan dandahulu harus diketahui jenis penyakit sifat ikan. Beberapa metodayang menyebabkan ikan sakit agar pengobatan adalah sebagai berikut :dapat diketahui jenis obat yang akan 1. Melalui suntikan dengandigunakan untuk menyembuhkanpenyakit tersebut. Ada tiga hal yang antibiotikaharus diperhatikan oleh para Metoda penyuntikan dilakukanpembudidaya ikan yang akan bila yang diberikan adalahmelakukan pengobatan terhadap sejenis obat seperti antibiotikbeberapa jenis penyakit infeksi yaitu: atau vitamin. Penyuntikan1. Jika penyakit ikan disebabkan dilakukan pada daerah punggung ikan yang mempunyai jaringan oleh virus maka tidak ada obat otot lebih tebal. Penyuntikan yang dapat memberantas virus hanya dilakukan pada ikan yang tersebut. Yang bisa dilakukan berukuran besar terutama ukuran adalah mengurangi hal-hal yang induk. Sedangkan yang kecil menyebabkan terjadinya penyakit. tidak dapat dilakukan.2. Jika penyakit disebabkan oleh bakteri maka obat yang dapat 2. Melalui makanan digunakan adalah bahan kimia Obat atau vitamin dapat diberikan sintetik atau alami atau melalui makanan. Akan tetapi bila antibiotika. makanan yang diberikan tidak3. Jika penyakit disebabkan oleh segera dimakan ikan maka jamur dan parasit maka obat konsentrasi obat atau vitamin yang digunakan adalah bahan pada makanan akan menurun kimia. karena sebagian akan larut dalam air. Oleh karena ituDalam melakukan pengobatan metoda ini afektif diberikan padadengan menggunakan bahan kimia ikan yang tidak kehilangan nafsuharus diperhatikan beberapa hal makannya.yaitu :1. Bahan kimia yang digunakan 3. Perendaman harus larut dalam air Metoda perendaman dilakukan2. Bahan tersebut tidak mempunyai bila yang diberikan adalah bahan pengaruh yang besar terhadap produksi kolam. Bahan yang kimia untuk membunuh parasit digunakan harus selektif yaitu bahan yang digunakan hanya maupun mikroorganisme dalam mematikan sumber penyakit tidak mematikan ikan. air atau untuk memutuskan siklus3. Bahan tersebut mudah terurai hidup parasit. Pengobatan ikan sakit dengan metoda perendaman adalah sebagai berikut: x Pengolesan dengan bahan kimia atau obat, metoda iniPengobatan ikan sakit dapat dilakukan bila bahan kimiadilakukan beberapa metoda. Metoda atau obat yang digunakanyang dilakukan harus dapat membunuh ikan, bahanmempertimbangkan antara lain; kimia atau obat dioleskanukuran ikan, ukuran wadah, bahan pada luka di tubuh ikan.432
x Pencelupan; Ikan sakit terutama pada ikan-ikan dalam dicelupkan pada larutan kolam. Bila dilarutkan dalam air akan bahan kimia atau obat terjadi reaksi kimia sebagai berikut; selama 15 – 30 detik, metoda ini pun dilakukan bila bahan KMnO4 Æ K+ + MnO4- kimia atau obat yang MnO4- Æ MnO2+2On digunakan dapat meracuni On - Oksigen elemental. (Oksidator) ikan. Sifat Kimia x Perendaman; dilakukan bila Oksidator kuat bahan kimia atau obat kurang sifat racunnya atau x Sifat bahan aktif beracun adalah konsentrasi yang diberikan tidak akan membunuh ikan. merusak dinding-dinding sel Pada perendaman jangka pendek (15 – 30 menit) dapat melalui proses oksidasi. diberikan konsentrasi yang lebih tinggi daripada pada x Mangan oksida membentuk perendaman dengan waktu yang lebih lama (1 jam lebih kompleks protein pada sampai beberapa hari) permukaan epithelium, sehinggaJenis bahan kimia dan obat yangdigunakan dalam pengobatan dan menyebabkan warna coklat padapencegahan harus mempertim-bangkan antara lain: ikan dan sirip, juga membentukx Dalam dosis tertentu tidak kompleks protein pada struktur membuat ikan stress maupun mati pernapasan parasit yangx Efektif dapat membunuh parasitx Sifat racun cepat menurun dalam akhirnya menyebabkan kematian. waktu tertentu.x Mudah mengalami degradasi x Secara umum tingkat keracunan dalam waktu singkat. PK akan meningkat padaJenis Bahan Kimia Dan Obat Yangdigunakan antara lain adalah : lingkungan perairan yang alkalin1. Kalium Permanganat (PK) (basa).Kalium permanganat (PK) dengan x Tingkat keracunannya sedikitrumus kimia KMnO4 sebagai serbukmaupun larutan berwarna viol lebih tinggi dari tingkatet. Sering dimanfaatkan untukmengobati penyakit ikan akibat pengobatannya.ektoparasit dan infeksi bakteri x Dapat mengoksidasi bahan organik. Manfaat x Efektif mencegah flukes, tricodina, ulcer, dan infeksi jamur (ektoparasit dan infeksi bakteri) dengan dosis 2 - 4 ppm pada perendaman. x Bahan aktif beracun yang mampu membunuh berbagai parasit dengan merusak dinding-dinding sel mereka melalui proses oksidasi. x Argulus, Lernea and Piscicola diketahui hanya akan respon 433
apabila PK digunakan dalam Filter biologi tidak boleh dilewatkanperendaman (dengan dosis: 10- larutan PK, karena dapat membunuh25 ppm selama 90 menit). Begitu bakteri dalam filter biologi.pula dengan Costia dan Aliran air dan aerasi bekerja optimal,Chilodinella, dilaporkan resisten karena pada saat molekul-molekulterhadap PK, kecuali dengan organik teroksidasi, dan algae matiperendaman. maka air akan cenderung keruh danx Kalium permanganat sangat oksigen terlarut menurun.efektif dalam menghilangkan Berikan dosis sebanyak 2-4 ppm.Flukes. Gyrodactylus dan Dosis 2 ppm diberikan pada ikan-Dactylus dapat hilang setelah 8 ikan muda atau ikan-ikan yang tidakjam perlakuan dengan dosis 3 bersisik.ppm pada suatu sistem tertutup, Dosis 4 ppm diberikan pada ikan-perlakuan diulang setiap 2-3 hari ikan bersisik. Dosis tersebut tidakx Sebagai disinfektan luka. akan merusak tanaman air, sehinggax Dapat mengurangi aeromonas biasa digunakan untuk mensterilkan(hingga 99%) dan bakteri gram tanaman air dari hama dan penyakit,negatif lainnya. terutama dari gangguan siput danx Dapat membunuh Saprolegnia telurnya.yang umum dijumpai sebagai Satu sendok teh peres (janganinfeksi sekunder pada Ulcer. dipadatkan) kurang lebih setarax Golongan ikan Catfish, dengan 6 gram. Hal ini dapatperlakuann kalium permanganat dijadikan patokan untukdilakukan pada konsentrasi mendapatkan dosis yang diinginkandiatas 2 ppm. apabila timbangan tidak tersedia.x Sebagai antitoxin Perlakuan dilakukan 4 kali berturutterhadap aplikasi bahan-bahan dalam waktu 4 hari, denganberacun. Sebagai contoh, pemberian PK dilakukan setiap pagiRotenone dan Antimycin. hari. Apabila pada perlakuan ketigaKonsentrasi 2-3 ppm selama 10- atau keempat air bertahan berwarna20 jam dapat menetralisir residu ungu selama lebih dari 8 jam (warnaRotenone atau Antimycin. Dosis tidak berubah menjadi coklat), makaPK sebaiknya diberikan setara hal ini dapat dijadikan pertanda untukdengan dosis pestisida yang menghentikan perlakuan. Karenadiberikan, sebagai contoh apabila hal ini menunjukkan bahwa PKRotenone diberikan sebanyak 2 sudah tidak bereaksi lagi, atauppm, maka untuk menetralisirnya dengan kata lain sudah tidak ada lagiPK pun diberikan sebanyak 2 bahan yang dioksidasi. Setelahppm. perlakuan dihentikan lakukanx Transportasi burayak dapat penggantian air sebanyak 40 %dengan perlakuan kalium untuk segera membantu pemulihanpermanganat dibawah 2 ppm. warna air. 2. Klorin Dan KloraminProsedur Perlakuan PK (untuk jamur,parasit, dan bakteri)434
Klorin dan kloramin merupakan insang dan ikan tampak tersengal- sengal dipermukaan.bahan kimia yang biasa digunakansebagai pembunuh kuman(disinfektan) di perusahan-perusahan Perlakuanair minum. Klorin (Cl2) merupakan Oleh karena klorin sangat beracungas berwarna kuning kehijauan bagi ikan maka perlu dihilangkandengan bau menyengat. Perlakuan dengan cara sebagai berikut;klorinasi dikenal dengan Air di deklorinasi sebelumkaporit. Sedangkan kloramin digunakan, baik secara kimiawimerupakan senyawa klorin-amonia maupun fisika.(NH4Cl). Pengaruh klorin dihilangkanCl2 + H2O Æ H2ClO3 Æ Cl2 + H2ONH4Cl + H2O Æ NH4+ + ClO3- dengan pemberian aerasi secara intensif. Mengendapkan air selamaSifat Kimia semalam. Dengan demikian makaKlorin relatif tidak stabil di dalam airKloramin lebih stabil dibandingkan gas klorin akan terbebas ke udara.klorinKlorin maupun kloramin sangat Menggunakan bahan deklorinatorberacun bagi ikanReaksi dengan air membentuk asam atau lebih dikenal dengan nama antihipokloritAsam hipoklorit tersebut dapat klorin.merusak sel-sel protein dan sistemenzim ikan. Anti-klorin lebih dianjurkan untukTingkat keracunan klorin dankloramin akan meningkat pada pH air yang diolah dengan kloramin.rendah dan temperatur tinggi, karenapada pH rendah kadar asam Kloramin relatif lebih sulit diatasihipoklorit akan meningkat.Efek racun dari bahan tersebut dapat hanya oleh natrium tiosulfat sajadiperkecil bila residu klorin dalam airdijaga tidak lebih dari 0.003 ppm dibandingkan dengan klorin,Klorin pada konsentrasi 0.2 - 0.3ppm dapat membunuh ikan dengan karena maskipun gas klorinnyacepatTanda-tanda Keracunan dapat diikat dengan baik, tetapiIkan bergerak kesana kemaridengan cepat. akan menghasilkan amonia.Ikan akan gemetar dan warnamenjadi pucat, lesu dan lemah. Mengalirkan air hasil deklorinasiKlorin dan kloramin secaralangsung akan merusak insang tersebut melewati zeolit.sehingga dapat menimbulkangejala hipoxia, meningkatkan kerja Segera pindahkan ikan yang terkena keracunan klorin kedalam akuarium/wadah yang tidak terkontaminasi. Dalam keadaan terpaksa tambahkan anti-klorin pada akuarium. Tingkatkan intensitas aerasi untuk mengatasi kemungkinan terjadinya gangguan pernapasan pada ikan- ikan. 3. Biru Metilen (Methylene Blue) Metil biru diketahui efektif untuk pengobatan Ichthyopthirius (white spot) dan jamur. Selain itu, juga sering digunakan untuk mencegah 435
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138