Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 18. Kulit

Bab 18. Kulit

Published by haryahutamas, 2016-04-02 00:44:13

Description: Bab 18. Kulit

Search

Read the Text Version

KulitEFIDERMIS. PEMB.ULUH &,RESEFTOR.SENSORIK KULIT RAMBUT Melanosit KUKU KELENJAR KULIT $el {langerhans) Dendritik Sel (Merkel) Taktil Kelenjar Sebasea Kelenjar KeringatDERMISJARINGAITI $UBKUI1AN .Kulit adalah organ tunggal yang terberat di tubuh, yang . Metabolik. Sel kulit menyintesis vitamin D,, yang di-biasanya membentuk 15-20% berat badan total dan pada orang perlukan pada metabolisme kalsium dan pembentukandewasa, memiliki luas permukaan sebesar 1',5-2 m2 yang ter- tulang secara tepat melalui kerja sinar UV setempat padapapar dengan dunia luar. Selain dikenal sebagai lapisankutaneus atau integumen (L. integumentum, lapisan), kulit precursor vitamin ini. Kelebihan elektrolit dapat dihilang-terdiri atas epidermis, yaitu lapisan epitel yang berasal dariektoderm, dan dermis, suatu lapisan jaringan ikat yang berasal kan melalui keringat dan lapisan subkutan menyimpandari mesoderm (Gambar 18-1). Taut dermis dan epidermistidak teratur, dan tonjolan dermis yang disebut papila saling . sejumlah energi dalam bentuk lemak.mengunci dengan evaginasi epidermis yang disebut eltidermal Sinyal seksual. Banyak gambaran kulit, seperti pigmentasiridges (rigi epidermis). Turunan epidermis meliputi rambut,kuku, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Di bawah dermis dan rambut, adalah indikator visual kesehatan yang terlibatterdapat hipodermis (Yun.hypo, di bawalu + derma, kulit), atau dalam ketertarikan antara jenis kelamin pada semuajaringan subkutan, yaitu jaringan ikat longgar yang dapatmengandung bantalan adiposit. Jaringan subkutan mengikat spesies vertebra, termasuk manusia. Efek feromon sekskulit secara longgar pada jaringan di bawahnya dan sesuai yang dihasilkan kelenjar keringat apokrin dan kelenjar laindengan fasia superfisial pada anatomi makro. di kulit juga penting untuk ketertarikan tersebut. spesifik kulit terbagi menjadi sejumlah kategori Interdigitasi dermal-epidermal memiliki variasi \"pasak dan,rJ;ttt. Protektif . Kulit menyediakan sawar fisis terhadap rangsang lubang\" (peg-and-socket) pada sebagian besar kulit, tetapi termal dan mekanis seperti gaya gesekan dan kebanyakan dijumpai beru pa altr (grooae) dan rabung (rldge) yang terbentuk patogen potensial dan materi lain. Mikroorganisme yang baik di kulit telapak tangan dan kaki yang tebal, yang lebih tahan terhadap gesekan. Rabung tersebut dan sulkus di mempenetrasi kulit memberi peringatan limfosit dan sel antaranya membentuk pola yang unik untuk setiap individu, penyaji-antigen di kulit (Gambar 14-6) dan respon imun yang tampak sebagai kombinasi gelungary lekuk dan ulirary meningkat. Pigmenmelanin gelap di epidermis melindungi yang disebut dermatoglyph, yang iuga dikenal sebagai sidik sel dari radiasi ultraviolet. Kulit iuga merupakan sawar jari dan jejak kaki. Kulit bersifat elastis dan dapat cepat me- permeable terhadap kehilangan atau ambilan air yang regang untuk menufupi area yang membengkak dan seperti berlebihan, yang memungkinkan kehidupan di bumi. lapisanusus, memperbarui diri seumurhidup. Dasar molecular Permeabilitas kulit selektif memungkinkan sejumlah obat penyembuhan kulit semakin dipahami dan memberikan dasar pemahaman yang lebih baik mengenai perbaikan dan re- lipofilik seperti hormone steroid tertentu dan obat-obatan generasi organ lain. yang diberikan melalui koyo. NPIDERMI$. Sensorik. Banyak tipe reseptor sensorik memungkinkan Epidermis terutama terdiri atas epitel berlapis gepeng ber- kulit memantau lingkungan dan berbagai mekanoreseptor keratin yang disebut keratinosit. Tiga jenis sel epidermis yang jumlahnya lebih sedikit juga ditemukan; melanosit, sel dengan lokasi spesifik di kulit penting untuk interaksi Langerhans penyaji-antigen, dan sel Merkel atau sel taktil tubuh dengan objek fisis. epitelial (Gambar 1B-2).. Termoregulatorik. Temperatur fubuh yang konstan Epidermis menimbulkan perbedaan utama antara kulit normalnya lebih mudah dipertahankan berkat komponen tebal (Gambar 18-2) yang terdapat pada telapak tangan dan insulator kulit (misalnya, lapisan lemak dan rambut di kaki, dengan kulit tipis (Gambar 18-3) yang terdapat pada bagian tubuh lainnya. Pemakaian kata \"tebal\" dan \"tipis\" me- kepala) dan mekanismenya untuk mempercepat pengeluar- rujuk pada ketebalan lapisan epidermis, yang bervariasi antara an panas (produksi keringat dan mikrovaskular superfisial 75 sampai 150 prm untuk kulit tipis dan 400 sampai 1400 pm yang padat). (1,4 mm) untuk kulit tebal. Ketebalan total kulit (epidermis 309

310 / BAB 18Epidermis Batang rambut Lapisan Pori keringat papilar Rabung epidermis Lapisan Papilla dermis retikular m. arrector pili Kelenjar (minyak) sebasea Duktus kelenjar keringat Kelenjar keringat merokrin Jaringan ikat adiposa Folikel Reseptor Jaringan Serabut rambut sensorik ikat areolar saraf sensorikGambar 18-1' Lapisan dan apendiks kulit. Diagram lapisan kulit memperlihatkan hubungannya dan lokasi apendiks epidermis (folikelrambut, kelenjar keringat dan sebasea), vaskular, dan reseptor sensorik utama. Keratinosit mati Keratinosit hidup Melanosit Sel dendritik epidermal Membran basal Sel taktil Ujung saraf sensorikGambar 18-2. Lapisan (strata) epidermis pada kulit tebal. (a): Mikrograf memperlihatkan urutan lapisan epidermis di kulit tebal danperkiraan ukuran bentuk keratinosit pada lapisan-lapisan tersebut. Tampak juga berkas kasar kolagen di dermis dan di sebelah kiri, duktusdari kelenjar keringat yang memasuki epidermis dari suatu papilla dermis dan bergelung ke pori permukaan melalui semua strata. 100x.H&E. (b): Diagram yang memperlihatkan urutan lapisan epidermis juga mengindikasikan lokasi normal ketiga sel nonkeratinosit pentingdi epidermis: melanosit, sel dendritik (Langerhans), dan sel taktil.

KULIT I 311 ';_ ,, .ri':\", i l i:r::..1 Pada orang dewasa, sepeftiga dari semua kanker timbul di kulit. Sebagian besar penyakit tersebut berasal dari sel lapisan basal atau spinosa, yang masing'masing mem- bentuk karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa' {Jntungnya, kedua tipe tumor dapat didiagnosis dan di' eksisi sejak dini sehingga iarang mematikan. Kanker kulit mempertihatkan peningkatan insidens pada orang berkulit cerah yang tinggal di daerah dengan paianan sinar matahari yang tinggi. ',t'1,,#mt;\" sejumlah desmosom yang mengubungkan sel bersama-Gambar 18-3. Lapisan epidermis di kulit tipis. Pertemuan sama secara kuat untuk menghindari gesekan. Stioplasma ditarik ke dalam juluran sel pendek di sekitar tonofibrilantara dermis dan epidermis di kulit tipis ditahan bersama-sama pada kedua sisi di setiap desmosom (dan juluran tersebutdengan erat oleh pasak epidermis yang saling mengunci (EP, epi- memanjang jika sel mengerut sedikit ketika mengalamidermal pegs) dan papilla dermis (DP). Dermis (D) lebih banyakmengandung sel dan tervaskularisasi lebih baik ketimbang kulit proses histologis), yang menimbulkan tampilan spina atautebal, dengan elastin dan lebih sedikit berkas kasar kolagen Epi- duri kecil di permukaan sel (Gambar 18-4). Epidermis didermis biasanya hanya memperlihatkan empat lapisan di kulit tipis: area yang rentan mengalami gesekan dan tekanan secarastratum basale dengan ketebalan satu sel (B) yang mengandung kontinu (seperti telapak kaki) memiliki stratum spinosumsebagian besar sel mitosis; stratum spinosum (S) tempat sintesissejumlah besar keratin dan protein lain; stratum granulosum (G); yang lebih tebal dengan lebih banyak tonofibril dandan stratum corneum (C), yang terdiri atas skuama mati yangsebagian besar terdiri atas keratin. 240x. H&E. desmosom.ditambah dermis) juga bervariasi menurut tempafnya. ' Lapisan granular (stratum granulosum) terdiri atas 3-5Contohnya, kulit punggung memiliki tebal sekitar 4 mm, lapis sel poligonal gePeng yang mengalami diferensiasisedangkan pada kulit kepala lebih kurang setebal 1,5 mm. terminal. Sitoplasmanya berisikan massa basofilik intens Dari dermis ke atas, epidermis terdiri atas lima lapisan (Gambar 1,8-2, 18-3, dan 18-5) yang disebut granulkeratinosit, kelima lapisan di kulit tebal (Gambar 18-2): keratohialin. Struktur tersebut tidak berikatan dengan' Lapisan basal (stratum basale) terdiri atas selapis sel membran dan terdiri atas massa filaggrin dan protein lain kuboid atau kolumnar basofilik yang terletak di atas yang berhubungan dengan keratin tonofibril yang meng- hubungkannya dengan struktur sitoplasma besar pada membran basal pada perbatasan epidermis-dermis proses keratinisasi yang penting. Gambaran khas lainnya (Gambar 18-2 dan 18-3). Hemidesmosom, yang terdapat di yang hanya terlihat dengan mikroskop elektron (TEM) pada sel-sel lapisan granular adalah granul lamela ber- plasmalema basal membantu mengikat sel-sel ini pada selubung-membrary suatu struktur lonjong (0,1-0,3 pm) lamina basal dan desmosom mengikat sel-sel di lapisan ini yang mengandung banyak lamel yang dibentuk oleh ber- bersama-sama di permukaan atas dan lateralnya. Stratum bagai lipid. Granula lamella mengalami eksositosis dan mencurahkan isinya ke dalam ruang antar sel di stratum basale ditandai dengan tingginya aktivitas mitosis dan granulosum. Di tempat ini, materi yang kaya-lipid mem- bertanggung jawab, bersama dengan bagian awal lapisar bentuk lembaran-lembaran yang melapisi sel, yang kini lebih kecil daripada kantong pipih yang terisi dengan berikutnya atas produksi sel-sel epidermis secara ber- keratin dan protein terkait. Lapisan selubung lipid me- rupakan komponen utama sawar epidermis terhadap ke- sinambungan. Meskipun sel punca unfuk keratinosit di- hilangan air dari kulit. Pembenfukan sawar tersebut yang temukan di lapisan basal, lokus untuk sei tersebut juga terlihat pertama kali pada reptile, merupakan salah satu ditemukan di tonjolan khusus selubung folikel rambut peristiwa evolusi penting yang memungkinkan hewan berkembang biak di darat. Bersama-sama, keratinisasi dan yang bersambung dengan epitdermis. Epidermis manusia produksi lapisan yang kaya-lipid juga memiliki efek pelindung yang penting di kulit, yang membentuk sawar diperbarui setiap 15-30 hari, bergantung pada usia, bagian terhadap penetrasi sebagian besar benda asing. tubuh, dan faktor lain. Semua keratinosit dalam stratum . Stratum lusidum hanya dijumpai pada kulit tebal, dan basale mengandung filamen keratin intermediat ber- terdiri atas lapisan tipis translusen sel eosinofilik yang diameter 10 nm yang terdiri atas keratin' Sewaktu sel ber- sangat pipih (Gambar 18-1 dan 18-5). Organel dan inti telah menghilang dan sitoplasma hampir sepenuhnya terdiri pindah ke atas, jumlah dan tipe filamen keratin juga ber- atas filamen keratin padat yang berhimpitan dalam matriks tambah sehingga mencapai setengah jumlah protein total padat-elektron. Desmosom masih tampak di antara sel-sel di lapisan terluar. yang bersebelahan.. Lapisan spinosa (stratum spinosum), yang normalnya ' Stratum korneum (Gambar 18-2 dan 18-3) terdiri atas 15- lapisan epidermis paling tebal (Gambar 1'8-2 dan 18-3), 20 lapis sel gepeng berkeratin tanpa inti dengan sitoplasma terdiri atas sel-sel kuboid atau agak SePeng dengan inti di yang dipenuhi keratin filamentosa bire{ringen. Filamen tengah dengan nukleolus dan sitoplasma yang aktif me- keratin sekurang-kurangnya mengandung enam macam polipeptida dengan massa molekul antara 40 kDa sampai nyintesis filamen keratin. Tepat di atas lapisan basal, 70 kDa. Komposisi tonofilamen berubah sewaktu sel sejumlah sel masih membelah dan zona kombinasi ini terkadang disebut stratum germinativum. Filamen keratin membentuk berkas yang tampak secara mikroskopis, disebut tonofibril yang berkonvergensi dan berakhir pada

312 / BAB 18 APTIKASIMEDIS..*P{KAs|.MEDlg,...:'';i''.l:...:.:.]!]..r::.:..l;:.;..,..i-.:....... Melanoma maligna adalah suatu tumor invaslf melanosit. Pada psoriasis, suatu penyakit kulit umum, terdapat pe- Melanosit yang cepat membelah dan bertransformasi ningkatan jumlah sel yang berproliferasi dalam stratum ganas mempenetrasi lamina basal, memasuki dermis dan basale dan stratum spinosum, serla pemendekan waktu menginvasi pembuluh darah dan limfe untuk menyebar siklus dari sel-sel ini. Hal ini mengakibatkan menebalnya epidermis dan pergantian epidermis yang lebih cepat. epidermis berdiferensiasi dan ketika massa tonofibril ber- terpulas pucat dengan sejumlah besar mitokondria kecil, tambah dengan protein lain dari granula keratohialin. sisterna pendek reticulum endoplasma kasar (RER), dan Setelah mengalami keratinisasi, sel-sel hanya terdiri atas protein amorf dan fibrilar dan membran plasma yang apparatus Golgi yang berkembang baik (Gambar 18-6). menebal dan disebut sisik atau sel bertanduk. Sel-se1 ter- Melanin disintesis dalam melanosi! dengan tirosinase sebut secara kontinu dilepaskan pada permukaan strafum korneum. yang berperan penting pada proses ini. Tirosinase dan proteinMelanosit terkait-tirosinase merupakan protein transmembran yangWarna kulit ditentukan berbagai faktor, dan yang terpenting disintesis dalam retikulum endoplasma kasar, yang menumpukadalah kandungan melanin dan karoten dalam keratinositdan sejumlah pembuluh darah dalam dermis. di vesikel yang terbentuk di kompleks Golgi (Gambar 18-7). Aktivitas tirosinase mula-mula mengubah tirosin menjadi 3,4- Eumelanin adalah pigmen hitam kecokelatan yang di- dihidroksifenilalanin (DOPA), yang kemudian diubah danhasilkan oleh melanosit (Gambar 18-6 dan 1B-7), suatu selkhusus epidermis yang terdapat di antara sel-sel lapisan basal berpolimerisasi menjadi melanin. Pigmen tersebut lalu terikatdan dalam folikel rambut. Pigmen serupa yang ditemukan pada matriks protein struktural di vesikel. Melanin menumpukdalam rambut merah disebut feomelanin (Y:un. phaios, agakgelap, + mslos, hitam). Melanosit berasal dari,krista neural yang di vesikel tersebut sampai membentuk granul matang yangbermigrasi ke strafum basal yang berkembang dan ditempatini akhirnya menetap untuk setiap lima atau enam keratinosit disebut melanosom, yang merupakan struktur elips berukuranbasal (600-120O/mm, kulit). Melanosit memiliki badan sel yangbulat dan membentuk hemidesmosom dengan lamina basal, panjang sekitar 1 pm.tetapi tanpa desmosom dengan keratinosit yang bersebelahan.Juluran dendritik panjang yang irregular dari setiap melanosit Begitu dibentuk, granula melanin diangkut melalui kinesinbercabang ke dalam epidermis, yang berialan di antara sel-sellapisan basal dan spinosa serta berakhir dalam bentuk di sepanjang mikrotubulus ke ujung dendrit melanosit yanginvaginasi lima sampai sepuluh keratinosit yang bersebelahan.Secara ultrastruktural, sebuah melanosit adalah se1 yang kaya akan aktin. Keratinosit terkait di lapisan basal dan spinosa memfagositosis ujung dendrit tersebut dan materi yang masuk menyatu dengan lisosom. Ujung dendrit ini diangkut di se- panjang mikrotubulus keratinosit via dinein ke regio di dekat inti, tempatmelanosom dilepaskan. Di dalam setiap keratinosit, ujung dendrit tersebut berakumulasi sebagai suatu fudung supranuklear yang menyerap dan menyebarkan sinar matahari, yang melindungi DNA inti dari efek radiasi UV yang mem- bahayakan. Walaupun melanosit membentuk melanin, keratinosit ber- fungsi sebagai depot dan mengandung lebih banyak pigmen ini ketimbang sel yang membuatnya. Satu melanosit plus l*&-\"ttrvf' t. \" C .:3 .{\".Gambar 18'4. Keratinosit stratum spinosum. (a): Mikrograf cahaya potongan kulit dari telapak kaki (kulit tebal), yang hanya mem-perlihatkan stratum spinosum, menekankan sel dengan sejumlah besar proyeksi sitoplasma pendek (panah). 400x. pT. (b): TEMmemperlihatkan selapis keratinostt spinosa dengan panah yang menandai sejumlah desmosom pada proyeksi tersebut. 8400x. (c): Detaildesmosom yang menghubungkan dua sel yang memperlihatkan filamen intermedia yang terkait dengan desmosom. Keratinosit stratumspinosum mengalami sintesis protein bermakna, yang terutama membuat keratin yang membentuk berkas besar disebut tonofibril. Berkastersebut berakhir di desmosom yang menghubungkan sel (panah) dan membentuk juluran sel pendek yang khas untuk lapisan ini ketikasel sedikit mengerut. Granula hitam di dekat inti adalah granul melanin. 40.000x.

KULIT I 313 APHKASI I!{EDIS. Pada manusia, kekurangan koftisot dari kofteks adrenal menyebabkan produksi ACTH yang berlebihan, yang meningkatkan pigmentasi kulit. Contohnya adalah penyakit Addison, yang disebabkan disfungsi kelenjar adrenal. Albinisme, yakni suatu ketidakmampuan herediter mel anosit me nyi ntesis mel an i n, di seb abkan ole h keti ad aan kerja tirosinase atau ketidakmampuan sel memasukkan tirosin. Akibatnya, kulit tidak terlindungi dari radiasi sinar matahari oleh melanin sehingga insiden karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa (kanker kulit) me- ningkat. Degenerasi dan hilangnya seluruh melanosit me- nyebabkan terjadinya kelainan depigmentasi yang disebut vitiligo.Gambar 78-5. Stratum granulosum dan stratum lucidum: Sel (Langerhans) Dendritikkulit tebal. Pada keratinosit yang bergerak ke atas dari stratum Sel dendritik (sel Langerhans) penyaji-antigen ini, yangspinosum (S), diferensiasi berlanjut dengan sel yang terisi sejumlah biasanya terlihat paling jelas di lapisan spinosa, dan mewakilibesar massa amorfik protein yang disebut granul keratohialin yang 2-B% sel-sei epidermis. Prossesus sitoplasma terjulur dari selsangat bersifat basofilik. Sel yang mengandung granula tersebutmembentuk suatu stratum granulosum (G) dengan ketebalan tiga dendritik ini di antara kerafinosit pada semua lapisan, yangsampai lima sel saja, di mana filamen keratin berikatan silang membentuk suatu jalinan padat di epidermis (Gambar 14-6). Seldengan filaggrin dan protein lain dari granula tersebut untuk Langerhans merupakan sel darah furunan sumsum tulang yang mampu mengika! mengolah, dan menyajikan antigen kepadamenghasilkan berkas eratyang mengisi sitoplasma dan memipihkan limfosit T dengan cara yang sama sebagai sel dendritik imun pada organ lain. Mikroorganisme tidak dapat mempenetrasisel. Organel kecil !ang disebut granula lamelar mengalami epidermis tanpa memberi peringatan kepada sel dendritiknya dan mencefuskan suatu respons imun. Sel Langerhans, besertaeksositosis di lapisan ini, menyekresi suatu lapisan kaya-lipid di limfosit epidermal yang tersebar dan sel imun yang serupa di dermis membenfuk komponen utama imunitas adaptif kulit.sekitar sel yang membentuk epidermis yang impermeabel terhadapair. Bersama-sama, selubung lipid dan sel yang terisi-keratin me- Karena lokasinya, kulit secara kontinu berkontak eratnentukan sebagian besar sifat fisis epidermis. Sel yang me- dengan banyak molekul antigen. Berbagai gambaran epidermisninggalkan stratum granulosum, masih terikat bersama oleh berperan pada imunitas alami dan imunitas adaptif (Bab 1,4),desmosom, mengalami diferensiasi terminal dan di lapisan tebal, yang menyediakan komponen imunologis pada keseluruhantampak sebagai lapisan tipis padat yang disebut stratum lucidum fungsi perlindungan kulit.(L). Protein asam di massa basofilik granular tersebar melaluiberkas tonofibril, yang membuat sel-sel lapisan baru ini memiliki Sel (Merkel) Taktiltampilan eosinofilik yang jernih. Pada sebagian besar lapisansuperfisial, stratum corneum (C), sel sepenuhnya terdiferensiasi Sel taktil epithelial (yang umum disebut sel Merkel) adalahdan telah kehilangan inti dan sitoplasmanya. Sel-sel ini hanya mekanoreseptor yang menyerupai keratinosit terpulas-pucatmengandung struktur berkeratin pipih yang disebut skuama yang dengan filamen keratin di sitoplasmanya tetapi dengan sedikitterikat oleh semen antarsel hidrofobik yang kaya akan lipid dan di melanosom. Granul neuroendokrin kecil berinti padat yangpermukaan, skuama tersebut terkikis (kulit tebal) aiau terlepas berasal dari Golgi mengandung peptida seperti peptida sel(kulit tipis). 560x. H&E. neuroendokrin adalah gambaran khas. Selain berasal dari sel krista neuralis, sel Merkel berlokasi di lapisan epidermal basalkeratinosit yang menjadi tempat transfer melanosom mem- (Gambar 18-2) di area sensitivitas taktil yang tinggi dan padabentuk suatu unit melanin epidermal. Densitas unit tersebut dasar folikel rambut. Permukaan basolateral sel berkontakserupa pada semua manusia. Melanosit orang dengan nenek dengan cakram terminal serabut sensorik tak bermielin yangmoyang yang hidup di dekat katulistiwa, di mana kebutuhan mempenetrasi lamina basal (Gambar 18-8). Sel taktil memilikiakan perlindungan terhadap sinar matahari paling besar, fungsi yang berkaitan dengan sistem neuroendokrin difusmenghasilkan granul melanin lebih cepat dan menumpuknyadalam keratinosit lebih banyak. Radiasi UV menyebabkan APLIKASIMEDISkeratinosit menyekresi berbagai faktor parakrin yang me-rangsang aktivitas melanosit. Sel Merkel penting secara klinis karena suatu karsinoma yang tidak lazim dan berasal darinya sangat agresif dan Menggelapnya kulit setelah terpajan sinar matahari sulit ditangani. Karsinoma sel Merkel 40 kali lebih jarang dijumpai ketimbang melanoma maligna, tetapi angka(panjang gelombang 290-320 nm) adalah hasil proses dua- mortalitasnya dua kali lipat angka mortalitas melanomatahap. Mula-mula, suatu reaksi fisikokimiawi menggelapkan maligna.melanin yang ada. Kemudiary kecepatan sintesis melanindalam melanosit dan transfer ke keratinosit meningkat, yangmenambah jumlah pigmen ini.

3',14 / BAB 18 Vesikel yang terisi dengan melanin Pigmen melanin di keratinosit Pigmen melanin Melanosit Membran basal bGambar 78-6. Melanosit. (a): Mikrograf yang memperlihatkan melanosit (M) di lapisan basal epidermal yang menyintesis granulmelanin dan mengangkutnya ke dalam keratinosit yang bersebelahan di lapisan basal dan spinosa. Biasanya melanosit merupakan selyang terpulas pucat di membran basal dengan kandungan melanin total yang rendah ketimbang keratinosit. 400x. H&E. (b): Diagramsebuah melanosit. Sel ini mengirimkan prosesus dendritik iregular di antara keratinosit yang bersebelahan untuk transfer melanin ke sel-sel tersebut. (c): Secara ultrastruktural, melanosit berada di lamina basal (BL) dan memiliki kompleks Golgi (G) yang menghasilkanvesikel tempat sintesis melanin di dalamnya. Sewaktu terisi, vesikel tersebut menjadi granula melanin (MG), yang menumpuk di ujungpenjuluran sitoplasma dendritik (CE) sebelum diangkut ke keratinosit (K). 14.000x.(Bab 20) selain kontribusinya sebagai mekanoreseptor untuk Kelainan pertautan dermis-epidermis ini dapat menimbul-sensasi senfuhan. kan suatu bentuk lepuhan kulit (pemfigoid bulosa). JenisDERMIS Iain penyakit melepuh ini (pemfigus) disebabkan olehDermis adalah jaringan ikat (Gambar 18,1 dan 18-2) yangmenunjang epidermis dan mengikatnya pada jaringan sub- kerusakan autoimun pada peftautan antar sel di antarakutan (hipodermis). Ketebalan dermis bervariasi, bergantung keratinosit.pada daerah tubuh, dan mencapai tebal maksimum 4 mm didaerah punggung. Permukaan dermis sangat iregular dan ,li|i|i#i:**ltl!i.ffiir:;,-::l:.1!:;i:='r;,iiil\"':j: ffi[r'lf1]::1]r:,ltjffi;.i..1memiliki banyak tonjolan (papilla dermis) yang saling me-ngunci dengan juluran-juluran epidermis (rabung epidermis) yang lebih dalam (Gambar 18-1). Lapisan papilar tipis yang terdiri atas jaringan ikat longgar, dengan fibroblas dan sel(Gambar 18-1). Papilla dermis ini lebih banyak terdapat di jaringan ikat lainnya, seperti sel mast dan makrofag. Leukositkulit yang sering mengalami tekanan, tempat papilla inimenguatkan taut dermis-epidermis. Selama perkembangan yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi) juga dijumpai. Dari lapisan ini, fibril penambat dari kolagen tipe VII menyelip keembrionaf mesenkim dermis menentukan nasib epidermis di dalam lamina basal dan mengikat dermis pada epidermis.atasnya. Contohnya pada tikus percobaary dermis yang di- Lapisan retikular lebih tebal, yang terdiri atas jaringan ikatambil dari telapak kaki selalu menginduksi pembentukan padat iregular (terutama kolagen tipe I), dan memiliki lebihepidermis dengan keratin tebal, yang tidak bergantung pada banyak serat dan lebih sedikit sel daripada lapisan papilar.tempat asal sel epidermisnya. ]alinan serat elastin juga ditemukan (Gambar 18-9) yang menghasilkan elastisitas kulit. Ruang antara serat kolagen dan Membran basal selalu dijumpai antara strafum basale danlapisan papilar dermis dan mengikuti kontur interdigitasi elastin terisi dengan proteoglikan yang kaya akan dermatanantara kedua lapisan tersebut. Membran basal merupakanstrukfur majemuk yang terdiri atas lamina basal dan lamina sulfat.retikular dan biasanya dapat terlihat dengan mikroskop Dermis merupakan tempat turunan epidermis berupacahaya. Nutrien untuk keratinosit harus berdifusi ke dalam folikel rambut dan kelenjar. Terdapat banyak serabut sarafepidermis yang avaskular dari vaskular dermis melalui dalam dermis. Saraf efektor yang berjalan ke struktur dermismembran basal tersebut. merupakan serabut pascaganglionik ganglia simpatis; tidak Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidaknyata-lapisan papilar di sebelah luar dan lapisan retikular terdapat persarafan parasimpatis. Serabut saraf aferen sensorik membentuk jalinan di papilla dermis dan sekitar folikel

ril ffi,'l'[p*r[s[$.4b ' KULIT I 315,rlriil!+tii ini akibat terpajan sinar matahari yang berlebihanSerat kolagen menebal dan srnfesrs kolagen berkurang (e/asfosrs solaris) menyebabkan kulit menjadi lebihsejalan dengan bertambahnya usia. Serat elastin tetapbertambah dalam jumlah maupun ketebalan sehingga rapuh, kehilangan kelenturannya, dan menjadi berkerut.kandungan elastin kulit manusia meningkat sekitar lima Beberapa kelainan, seperti sindrom cutis laxa dankali lipat dari masa kehidupan janin ke masa dewasa. sindrom Ehlers-Danlos, terdapat peningkatan daya ekstensibilitas kulit dan Iigamen akibat defek padaPada usia tua, ikatan silang serat kolagen yang belebihan, pemrose san serab ut kol age n.hilangnya serat-serat elastin, dan degenerasi serat-serat Gambar 1 8-7. Pembentukan melanosit. (Bagian atas): Diagram sebuah melanosit, yang menggambarkan ciri utama pembentukan melanin. (Bagian bawah): Pematangan granula yang tampak se- cara ultrastruktural. Tirosinase disintesis di RE kasar, diproses me- Ialui apparatus Golgi, dan menumpuk di dalam vesikel yang juga memiliki matriks granular halus protein lain (melanosom tahap l). Sintesis melanin dimulai dalam melanosom ovoid tahap ll, tempat matriks tersusun menjadi filamen paralel dengan tumpukan poli-t\ merisasi melanin. Melanin menumpuk di matriks, yang membentuk melanosom tahap lll dan akhirnya, granula melanin matur (tahap lV) dengan melanin yang mengisi penuh vesikel tersebut. Struktur tersebut kehilangan aktivitas tirosinasenya dan matriks internal tampak terisi penuh dengan melanin. Granula matur berbentuk elipsoid, berukuran sekitar 0,5 x 1 pm, dan terlihat dengan mikroskop cahaya. Granula diangkut ke ujung prosesus melanosit dan lalu ke keratinosit yang bersebelahan di lapisan basal dan spinosa. Pada keratinosit, granula melanin diangkut ke regio di dekat inti, tempat granula ini menumpuk sebagai suatu tudung supranuklear yang melindungi DNA dari efek radiasi UV yang me- rugikan.

316 / BAB 1BGambar 18-8. Sel (Merkel) taktit. Set taktit epitetiat di tapisan minimalkan kehilangan panas dalam keadaan dingin dan me-basal epidermis kulit dengan sensitivitas taktil yang tinggi adalah ningkatkan aliran ini unfuk mempermudah pengeluaransel yang berasal dari krista neuralis yang berfungsi sebagai me-kanoreseptor. TEM sel taktil dari epidermis jari fetus berusia 21 panas jika udara panas sehingga membanLu memelihara suhuminggu memperlihatkan massa granula sitoplasma berinti-padat di tubuh yang konstan. Pembuluh limfe berawal sebagai kantongdekat membran basolateral, yang berkontak langsung dengan pe- buntu di papilla dermis dan berkonvergensi membentuk dualebaran ujung saraf (N). 14.000x. Sisipan: Granula serupa dalam pleksus yang bersebelahan dengan pembuluh darah.hal morfologi dan kandungan granula sel neuroendokrin. 61.500x.(Diproduksi ulang atas izin dari Fitzpatrick TB et al: Dermatology in Varietas reseptor sensorik terdapat di kulit, termasuk ujung saraf tanpa lapisan kolagenosa atau glia dan lebih banyakGeneral Medicine. The McGraw-Hill Companies, 2008.) struktur kompleks dengan serabut sensorik yang dilapisi oleh glia dan simpai jaringan ikat halus (Gambar 18-10). Reseptor yang tidak bersimpai mencakup struktur berikut: . Cakram taktil yang berhubungan dengan sel taktil epidermis (Gambar 18-8), dengan fungsi sebagai reseptor unfuk sentuhan ringan. ' Ujung saraf bebas di dermis papilar dan terjulur ke dalam lapisan epidermis bawah\" yang terutama berespons ter- hadap suhu tinggi dan rendah, nyeri dan gata1, tetapi juga berfungsi sebagai reseptor taktil. ' Pleksus akar rambut, suafu jaring serabut sensorik yang mengelilingi dasar folikel rambut di dermis retikular yang mendeteksi gerakan rambut. Reseptor bersimpai berikut merupakan mekanoreseptor taktil: . Korpuskel taktil (juga disebut korpuskel Meissner) me- rupakan strukfur elips berukuran sekitar diameter ter-rambut, yang berakhir di sel taktil epithelial, pada reseptorsensorik bersimpai di dermis, dan sebagai ujung saraf bebas(tidak bersimpai) di antara sel-sel epidermis.J\"EKX${6AN SUBKUTATI{Lapisan subkutan (Gambar 18-1) terdiri atas jaringan ikatlonggar yang mengikat kulit secara longgar pada organ-organdi bawahnya, yang memungkinkan kulit bergeser di atasnya.Lapisan tersebut, yang juga disebut hipodermis atau fasciasuperficialis, sering mengandung sel-sel lemak yang jumlahnyabervariasi sesuai daerah fubuh dan ukuran yang bervariasisesuai dengan status gizi. Suplai vaskular yang luas di lapisansubkutan meningkatkan ambilan insulin dan obat yang di-suntikkan ke dalam jaringan ini secara cepat.PK$WE&JL&,'H & R€SKP?'6R F*s€t{s&REK KUTXT 1.Ww\"\ ffiffJaringan ikat kulit mengandung jalinan yang kaya akan Gambar 18-9. Serat elastin dermis. Potongan kulit tipis yangpembuluh darah dan pembuluh limfe. Pembuluh darah yang terpulas untuk serat elastin memperlihatkan distribusi luas seratmemberi makan pada kulit membentuk dua pleksus utama elastin yang terpulas gelap di antara berkas kolagen eosinofiiik. Di(Gambar 18-1): di dalam pada pertemuan antara hipodermis lapisan dermal papiler, diimeter serat berkurang saat serat tersebut mendekati epidermis dan menyelip ke dalam membran basal.dan dermis, serta di antara lapisan dermis papilar dan retikular 100x. Pulasan Weigert untuk elastin.di permukaan. Pleksus subpapilar mengirimkan cabang kedalam papilla dermis dan menyuplai suatu jalinan kapilernutrisi tepat di bawah epidermis. Selain fungsi nutrisi, vaskular dermis memiliki fungsi ter-moregulator yang melibatkan banyak pirau atau anastomosisarteriovenosa (Bab 11) yang berada di antara kedua pleksus.Pirau mengurangi alirgn darah di lapisan papilar untuk me-

KULIT I 317 pendek 30-75 pm dengan diameter panjang 150 prm, yang dinding reklum dan kandung kemill di mana reseptor ini juga menghasilkan sensasi tekanan ketika jaringan sekitarnya tegak lurus terhadap epidermis di papilla dermis (Gambar terdistorsi. 18-11a) dan lapisan papilar di ujung jari, telapak tangan RAMBUT dan telapak kaki. Reseptor ini mendeteksi sentuhan Rambut adalah struktur berkeratin panjang yang berasal dari ringan. invaginasi epitel epidermis yang disebut folikel rambut. Korpuskel (Pacini) lamelar merupakan struktur oval besar (Gambar 18-12). Warna, ukurary dan tekstur rambut bervariasi sesuai umur, latar belakang genetik dan bagian tubuh. Semua dengan ukuran sekitar 0,5 mm x 1 mm, yang ditemukan di kulit paling tidak memiliki sedikit rambut kecuali di telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris, dan labia dalam dermis atau hipodermis retikular, dengan simpai luar dan 15 sampai 50 lamela konsentris tipis sel tipe minora. Bagian muka memiliki sekitar 600 rambut/cm2, sedangkan bagian tubuh yang lain memiliki rambut lebih Schwann pipih dan kolagen yang mengelilingi akson tak kurang 60lcrn2. Rambut tidak fumbuh terus-menerus dan me- bermielin yang sangat bercabang (Gambar 18-11b). Kor- miliki masa pertumbuhan yang diikuti oleh masa istirahat. puskel berlamela dikhususkan untuk mendeteksi sentuhan Pertumbuhan ini tidak berlangsung secara sinkron di semua bagian tubuh atau bahkan di daerah yang sama. Lama masa kasar, tekanan (sentuhan bersinambungan), dan getar pertumbuhan dan masa istirahat rambut juga bervariasi sesuai dengan distorsi simpai yang memperkuat suatu rangsang daerah tubuh. Di kulit kepala, masa pertumbuhan (anagen)o mekanis ke inti aksonal tempat impuls awalnya terbentuk. dapat berlangsung beberapa tahun, sementara masa regresi Korpuskel Krause dan korpuskel Ruffini adalah me- kanoreseptor bersimpai Iain yang mendeteksi tekanan di dermis, tetapi strukturnya tidak terlalu khas (Gambar 18- 10). Mekanoreseptor lamelar bersimpai juga ditemukan padajaringan ikat organ yang berada di dalam tubuh; termasuk Cakram taktil Ujung saraf bebas - *i;:\"i Korpuskel taktil Epidermis Bulbus Krause Korpuskel Ruffini Lapisan subkutan Pleksus akar rambut Korpuskel berlamelGambar 18-70. Reseptor taktil. Kulit mengandung sejumlah tipe reseptor sensorik, yang terutama terlibat dalam sensasi sentuhan. Diepidermis terdapat ujung saraf bebas dan cakram taktil di serabut sarafyang berhubungan dengan sel (Merkel) taktil pa{a lapisan basal.Kedua struktur tersebut memiliki serabut saraf tak bersimpai, sebagarmana pleksus akar rambut di sekitar dasar folikel rambut di dermis.Kedua struktur ini mendeteksi sentuhan ringan atau gerakan rambut, meskipun ujung saraf bebas epidermal juga mendeteksi nyeri dansuhu ekstrem. Reseptor taktil bersimpai yang lebih kompleks dengan lapisan jaringan ikal semuanya berada di dermis dan mencakupreseptor (Meissner) taktil (sentuhan ringan), korpuskel (Pacini) berlamel (getaran berfrekuensi tinggi dan tekanan), bulbus Krause (tekanandan getaran berfrekuensi rendah), dan korpuskel Ruffini (tekanan kontinu dan distorsi jaringan). Dua reseptor yang disebut terakhirkurang jelas secara struktural dan fungsional.

318 / BAB 18 Kelenjar keringat ekrin.Gambar 18'11 Korpuskel taktil dan berlamel. Mikrograf yang memperlihatkan dua reseptor sensorik tersering di kulit. (a): Korpuskel(Meissner) taktil. 400x. H&E. (b): Korpuskel (Pacini) berlamel. 40x. H&E. Korpuskel taktil (TC) dikhususkan untuk mendeteksi sentuhanringan dan sering berada di papilla dermis (DP), yang sangat dekat dengan epidermis (E). Korpuskel ini berbentuk elips, dengan panjangsekitar 150 pm, dengan simpai luar (dari perineum) dan tumpukan lapisan internal tipis yang terdiri atas sel Schwann yang termodifikasidan dikelilingi sejumlah serabut saraf. Korpuskel beriamel mendeteksi sentuhan kasar atau tekanan dan merupakan struktur oval yang lebih besar dengan panjang yangsering mencapai 1 mm, serta ditemukan agak dalam di serabut retikular dekat jaringan subkutan. Di tempat tersebut, simpai jaringan ikatluar mengelilingi 15 sampai 50 lapisan konsentris tipis yang terdiri atas sel Schwann termodifikasi, yang masing-masing dipisahkan olehcairan interstisial yang sedikit kental. Sejumlah akson memasuki satu ujung korpuskel dan berada di inti silindris struktur tersebut. Gerakanatau tekanan korpuskel ini dari segala arah menggeser inti dalam yang menimbulkan impuls saraf.folikel (katagen) dan inaktivitas (telogen) bersama-sama dapat bervakuola dengan cukup keratin, yang akan membentuk medula rambut (Gambar 18-12b dan 18-13). Sel-sel lain ber-hanya berlangsung 3 hingga 4 bulan. Pertumbuhan rambut dimuka dan pubis sangat dipengaruhi tidak hanya oleh hormon diferensiasi menjadi sel-sel fusiform berkelompok padat yangkelamiry terutama androgen. berkeratin banyak, yang akan membentuk korteks rambut. Sel-sel yang paling peri{er menghasilkan kutikula rambut, Selama masa anagery folikel rambut memiliki pelebaran di suafu lapisan tipis yang terdiri atas sel-sel berkeratin yangdistal yang disebut bulbus rambut (Gambar 18-12). Suatu melapisi korteks (Gambar 18-12c dan 18-13). Melanosit dipapilla dermis menyelip ke dalam dasar bulbus rambut dan bulbus rambut mentransfer granul melanin ke dalam se1 epitelmengandung jalinan kapiler yang diperlukan untuk ke-langsungan hidup {olikel rambut. Hilangnya aliran darah yang kemudian akan berdiferensiasi membentuk rambut.menimbulkan kematian folikel. Sel epidermis yang melapisi Sel-sel terluar bersambung dengan sarung akar epitelial,papilla dermis membentuk akar rambut yang menghasilkan dengan dua lapisan yang dapat dikenali. Sarung akar rambutdan berhubungan langsung dengan batang rambut, yang me- dalam sepenuhnya mengelilingi bagian awal batang rambutnonjol di atas kulit. tetapi berdegenerasi di atas kelenjar sebasea. Sarung akar Sel epitel (keratinosit) yang menyusun bulbus tersebut se-rupa dengan sel epitel pada lapisan basal dan spinosa epi- rambut iuar melapisi sarung dalam dan meluas ke epidermis, di mana sarung ini bersambungan dengan lapisan basal dandermis. Sel-selinimembelah secara kontinu danlalu mengalami spinosa.keratinisasi, yang berdiferensiasi menjadi tipe sel spesifik.Pada jenis rambut tebal tertentu, sel-sel bagian pusat akar Yang memisahkan folikel rambut dari dermis adalahrambut di puncak papilla dermis menghasilkan sel-sel besar lapisan hialin nonselular, yaifu membrane basal tebal yang disebut membran kaca (6lassy membrane) (Gambar 18-13).

KULIT I 319 (di luar epidermis)AkarKelenjar(minyak)sebaseaFolikel rambutm. arrectorpiliMatriksMelanositPapilla rambul Gambar 18-12. Rambut. Semua tipe rambut tubuh memiliki komposisi serupa dan terbentuk di folikel rambut yang berasal dari epidermis tetapi terjulur ke dalam dermis. Satu kelenjar sebasea atau lebih terbentuk dari pertumbuhan epidermis yang sama dan keseluruhan struktur dianggap sebagai suatu unit pilosebasea, yang mengandung lokus khusus dengan sel punca dari keratinosii unit tersebut dan epidermis yang bersebelahan. (a): Diagram skematis mem- perlihatkan bagian utama folikel rambut, termasuk m. arrector pili yang menarik ereksi rambut dan kelenjar sebasea yang bermuara ke dalam folikel di dekat epidermis. (b): Mikrograf memperlihatkan medula dan korteks di akar rambut yang terpotong longitudinal dan sarung jaringan ikat dan epitelial di sekeliling rambut yang tumbuh. Kedua gambar memperlihatkan papilla dermis rambut dengan mikrovaskular yang memasuki dasar iolikel. papila nutritif ini dikelilingi oleh suatu matriks sel epitel yang serupa dengan sel epitel stratum germinativum. Sel matriks berproliferasi, mengambil granula melanin, dan mengalami keratinisasi untuk berdiferensiasi sebagai tiga lapisan konsentris rambut. Lapisan terluar rambut adalah kutikula tipis, yang terdiri atas sel yang menyerupai genteng atap. 70x dan 180x. H&E. (c): sEM memperlihatkan kutikula di batang rambut yang bermunculan pada stratum corneum dari folikel. 260x.

320 / BAB 18 CTSGamhar 18-73' Lapisan rambut dan folikelnya. (a): Dasar folikel rambut yang terpotong oblik memperlihatkan papilla dermis yangtervaskularisasi (DP) dan bersambung dengan sarung jaringan ikat sekitar (cTS). papilla-ini dikelilinji oleh bagian terdalam sarungepitelial, yang bersambung dengan kedua sarung akar internal (lRS) dan saiung akar eksternal (ERSj. Keoua lapisan ini selanjutnyaberhubungan langsung dengan epidermis berlapis. Tepat di luar ERS terdapat membran kaca (G) yang bersambungan dengan membranbasal epidermis. Sel epitel (keratinosit) di sekitar papilla berproliferasi dan berdiferensiasi sebagai akarhanya rambut yang terlihat jelas pada potongan ini. 140x. H&E. (b): Sebuah akai rambut rambut itu sendiri. Di atas papilla, korteks (co) yang terpotong lebih transversalmemperlihatkan lapisan yang sama di sarung folikel, tetapi lapisan akar rambut kini tampak meliputi medula (M), korteks (CO), dan sEM spesimen serupa memberikan perspektif berbeda pada iapisan-lapisan tersebut, termasuk gambarankutikula (cu) 140x. H&E. (c):permukaan kutikula tipis yang menyerupai genteng atap, dan pembuluh darah kecil (BV) dan berkas kolagen (CB) di dermis sekitar.2600x. (Gambar 1B-13c, atas izin dari W.H. Freeman & Co., Kessel, R.G. organs: AText-Attas of dan Kardon, R.H., 1979, rssues andScanning Electron Microscopy.)Dermis sekitarnya membentuk sarung jaringan ikat. Suatu tersebut terjadi secara intermiten di rambut dan hanya terjadiberkas otot polos berjalan dari titik tengah sarung tersebut dan di akar rambut.menuju lapisan papilar, yaitu musculus arrector pili (Gambar18-1 dan 18-12). Kontraksi otot ini akan menegakkan batang KUKUrambut ke posisi yang tebih tegak, biasanya ketika udaramenjadi dingin sebagai usaha unfuk menahan lapisan udara Suafu proses keratinisasi serurpa menghasilkan kuku, yanghangat di dekat kulit. Di regio dengan rambut yang halus, merupakan lempeng keratin yang keras dan fleksibel padakontraksi m. arrector pili tampak menimbulkan tonjoLn kecil permukaan dorsal setiap falang distal (Gambar 18-14). Bagianpada permukaan kulit (\"berdirinya bulu roma,,) dengan setiap proksimal kuku adalah akar kuku dan dilapisi oleh lipatankontraksi otot yang mendistorsi dermis yang melekat. kulit proksimal yang tipis dan tidak memiliki rambut dan kelenjar. Stratum corneum epidermis ini yang terjulur dari Warna rambut disebabkan oleh aktivitas melanosit yang Iipatan kuku proksimal membentuk eponikium atau kutikula. Lempeng kuku berkeratin terikat pada bantalan epidermisterdapat antara papila dan sel-sel epitel akar rambut. Melanosit yang disebut bantalan ktrkt (nail bed), yang hanya memiliki lapisan basal dan spinosa (Gambar 18-14). Lempeng kukumenghasilkan dan memindahkan granul melanin ke keratinosit timbul dari matriks kuku, yang terjulur dari akar kuku. Sel-seltersebut melalui suatu mekanisme yang umumnya serupa matriks membela[ bergeser ke distal, dan mengalami kera- tinisasi, yang membentuk akar kuku. Akar tersebut menjadidengan mekanisme pembentukan melanin di epidermis yang matang berupa lempeng kuku, dengan perfumbuhan kontinu di matriks yang mendorong ke atas bantalan kuku (yang tidakdibahas sebelumnya. Namun, proses keratinisasi untuk meng- ikut dalam pembentukan lempeng) pada kecepatan sekitar 3hasilkan rambut berbeda dalam beberapa hal. Tidak seperti mm/bulan untuk kuku jari tangan dan 1 mm&ulan unfukkeratinisasi epidermis dengan diferensiasi terminal semui sel kuku ibu jari kaki. Ujung distal lempeng menjadi bebas dari bantalan kuku yang disebut hiponikum dan habis terkikisyang membentuk stratum corneum, sel di akar rambut ber- atau terpotong. Lempeng kuku yang hampir transparan dandiferensiasi menjadi tipe sel di medula, korteks, dan kutikula epitel tipis bantalan kuku merupakan \"jendela,, petunjuk yangrambut yang agak berbeda dalam hal ultrastruktural, karak-teristik histologis, dan fungsi. Keratin rambut memilikikonsistensi yang lebih keras dan padat ketimbang stratumcorneum sehingga strukturnya dapat dipertahankan lebih1ama. Akhirnya, meskipun keratinisasi di epidermis terjadi se,cara kontinu dan berlangsung di seluruh permukaary proses

ntur tut<u Badan kuku KULIT I 321Lipatan kuku Eponikium (kutikula)Lunula Hiponikium Lempeng kuku Dermis Epidermis $'\"+ ' '-, ; ' :l&* iS$*: *.\"*u#s.'].,-1'-*q.a*r'=- ii -i r SEffiffi'tr. t t: ll' 's !: e ,- l.e 'd'. *' rg*, r'_ 9 4 n ,\"- -:,: ,*c: $- i:\" .. t&;*1e-'i'q'Gambar 18-14. Kuku. Kuku merupakan derivat keratin yang keras dan terbentuk dalam proses yang serupa dengan proses yang ter-jadi di stratum corneum dan rambut. (a): Gambaran permukaan jari memperlihatkan bagian utama kuku, termasuk area berbentuk sabitbenvarna putih yang disebut lunula, yang memperoleh warnanya dari matriks kuku opak dan lempeng kuku imatur di bawahnya. (b):Diagram potongan sagital mencakup detail internal dan memperlihatkan hiponikium tempat ujung bebas lempeng kuku terikat padaepidermis. (c): Mikrograf potongan sagital dari jari fetus memperlihatkan lipatan kuku proksimal (PNF) dan ekstensi epidermisnya, eponikium (E)atau kutikula. Akar kuku (NR), regio yang paling proksimal di lempeng kuku (NP), terbentuk seperti akar rambut oleh matriks keratinosityang berproliferasi dan berdiferensiasi. Sel-sel ini membentuk matriks kuku dorsal (DNM) dan matriks kuku ventral (VNM), yangmengirimkan sel berkeratin ke akar kuku. Lempeng kuku yang matur tetap melekat pada bantalan kuku (NB), yang terdiri atas lapisanepidermis basal dan spinosa di atas dermis (D), tetapi terdorong maju pada bantalan tersebut oleh pertumbuhan kontinu di matriks kuku.1 00x. Mallory trichrome.

322 i BAB 18berguna untuk mengetahui jumlah oksigen dalam darah APLIKASIMEDISdengan melihat warna darah dalam pembuluh dermis. Aliran sebum bersifat kontinu, dan gangguan dalamKELENJAR KULIT sekresi dan aliran sebum yang normal adalah satah satu penyebab timbulnya jerawat, suatu peradangan kronis diKelenjar Sebasea kelenjar sebasea yang tersumbat. Jerawat biasanyaKelenjar sebasea terbenam dalam dermis pada sebagian besar timbul selama dan setelah pubeftas.permukaan tubuh, kecuali kulit tebal yang tidak berambut holokrin. Hasil proses tersebut adalah sebum, yang secara(glabrosa) di telapak tangan dan telapak kaki. Terdapat sekitar berangsur berpindah ke permukaan kulit di sepanjang duktus100 kelenjar per sentimeter persegi, tetapi jumlah ini bertambah atau folikel rambut.mencapai 400-900/cm'? di bagian muka dan kulit kepala. Sebum merupakan suafu campuran lipid yang mencakup ester malam (wax), skualen, kolesterol dan trigliserida yangKelenjar sebasea merupakan kelenjar asinar bercabang dengan dihidrolisis oleh enzim bakteri setelah disekresi. Sekresi darisejumlah asini yang bermuara ke dalam saluran pendek dan kelenjar sebasea sangat meningkat saat pubertas, yang ter- utama dirangsang oleh testosterone pada pria dan olehbiasanya berakhir di bagian atas folikel rambut (Gambar 18- androgen ovarium dan adrenal pada wanita. Fungsi spesifik12). Area folikel yang menonjol adalah lokus sel punca yang sebum tampaknya membanfu mempertahankan strafum cor-membenluk sel-sel folikel dan matriks rambut, epidermis yang neum dan rambuf dan juga memperlihatkan sifat antibakteribersebelahan, kelenjar sebasea terkait. Di area tertentu yang dan antijamur yang lemah pada permukaan kulit.tidak berambut, seperti kelenjar genital, kelopak mata, danputingpayudara, kelenjar inibermuara langsungke permukaan Kelenjar Keringatepidermis. Asini terdiri atas lapisan basal sel-sel epitel gepengtak berdiferensiasi yang terletak di atas lamina basal. Se1-sel ini Kelenjar keringat adalah derivat epitel yang tertanam di dermisberproliferasi dan bergeser ke arah pertengahan asinus, yangmengalami diferensiasi terminal berupa sebosit besar peng- yang membuka ke permukaan kulit (Gambar 18-1) atau kehasil-lipid dengan sitoplasmanya yang terisi dengan droplet dalam folikel rambut. Kelenjar keringat ekrin dan kelenjarlemak kecil (Gambar 18-15). Intinya berangsur mengkerut danmengalami autofagi di sepanjang organel lain dan di dekatduktus, sel-sel berpisah dan melepaskan tipid melalui sekresiGambar 18-15' Keleniar sebasea. Kelenjar sebasea menyekresi campuran kompleks lipid yang disebut sebum ke dalam duktuspendek yang umumnya membuka ke dalam folikel rambut (a): Mikrograf memperlihatkan sel kecil di dekat simpai jaringan ikat yang ber-proliferasi dan membentuk asinus yang terdiri atas sebosit besar (S), yang mengalami diferensiasi terminal karena pengisian dengandroplet lipid kecil dan berdisintegrasi di duktus (D) dekat batang rambut (H), dengan hilangnya inti dan organel lain. 122x. H&E. (b):Mikrograf memperlihatkan simpai kelenjar dan sebosit yang berdiferensiasi pada pembesaran kuat. 400x. H&E. produksi sebum me-rupakan contoh klasik sekresi holokrin dengan seluruh sel yang mati dan berkontribusi pada produk sekretoris. Proliferasi yang stabil darisel perifer di dalam simpai mendorong sebum secara perlahan dan secara kontinu ke dalam duktus. Sel mioepitelial tidak dijumpai.

KULIT I 323keringat apokrin memiliki perbedaan distribusi, fungsi, dan bakterisidal. Sel mioepitelial di lamina basal (Garnbar 4-27) menghasilkan kontraksi yang membantu melepaskan sekretrincian struktur. ke dalam duktus. Kelenjar keringat ekrin (Gambar 18-1.6 dan 18-17) ter- Duktus kelenjar keringat ekrin terdiri atas dua lapisan seldistribusi luas di kulit dan paling banyak pada telapak kaki(6201cm'7). Secara kolektif, 3 juta kelenjar keringat ekrin pada epitel yang lebih bersifat asidofilik dan terisi dengan mito- kondria dan memiliki membran yang kaya akan Na*, K*-rerata seseorang setara dengan massa sebuah ginjal dan dapat ATPase. Sel-sel dukfus ini menyerap ion Na* untuk mencegahmenghasilkan sebanyak 10 liter,4rari, yaitu laju sekresi yang kehilangan berlebih elektrolit tersebut. Setelah dilepaskanjauh melebihi laju sekresi kelbnjar eksokrin lainnya. Keringat pada permukaan kulit, keringat menguap dan mendinginkanadalah respons fisiologis terhadap peningkatan suhu tubuh kulit. Selain fungsi pendinginan yang penting, kelenjar keringat juga berfungsi sebagai organ ekskretorik tambahan/ yar.gselama aktivitas fisis atau stres termal dan pada manusia, me- menghilangkan sejumlah kecil limbah nitrogen dan kelebihanrupakan cara terefektif untuk pengafuran suhu. garam. Bagian sekretorik dan duktus kelenjar keringat ekrin ber- Kelenjar keringat apokrin terutama terbatas pada kulitgelung dan memiliki lumen yang kecil. Bagian sekretorik ketiak dan regio perineal. Perkembangannya (tetapi bukanumumnya terpulas yang lebih pucat ketimbang duktus dan aktivitas fungsional) bergantung pada hormon kelamin danmemiliki epitel kuboid berlapis yang terdiri atas tiga tipe sel tidak tuntas hingga mencapai pubertas. Perbedaan histologis(Gambar 18-17). Sel jernih pucat berbentuk piramid atau yang paling jelas antara kedua jenis kelenjar keringat adalahkolumnar menghasilkan keringat dengan sejumlah besar lumen kelenjar apokrin yang lebih besar (Gambar 18-1.6).mitokondria dan mikrovili unfuk menambah luas permukaan. Bagian sekretorik kelenjar keringat apokrin terdiri atas selapisCairan interstisial dari dermis yang kaya akan kapiler di sekitar se1 kuboid eosinofilik dengan sejumlah besar granula sekretorik yang mengalami eksositosis. Jadi, kelenjar tersebut men-kelenjar tersebut diangkut melalui sel jernih, baik secara dapatkan nama yang keliru: sel-sel tersebut memperlihatkanlangsung ke dalam lumen atau ke dalam kanalikuli antarsel sekret merokrin dan bukan apokrin. Lumen kelenjar apokrin sering memperlihatkan simpanan produk yang kaya-proteinyang membuka ke lumen. Sel yang berjumlah setara dengan dan sel mioepitelial membantu memindahkannya.ke dalam muara duktus ke dalam folikel rambut. Dinding duktus serupasel jernih adalah sel gelap yang melapisi sebagian besarpermukaan luminal dan tidak menyentuh lamina basal(Gambar 18-17). Sel gelap bersifat mukoid dan terisi dengangranul berisi glikoprotein dengan fungsi yang belum dipahamitetapi mencakup komponen imunitas alami dengan aktivitas *.ffi ffi a I ,%%,+'E \"+'rS s: \",Gr.,.:r., ri.w * ,i! -! :@4{ T,e.-, *t: d:\" q{''\" 11r$, 4 i* \" ..i @arGambar 18-16. Kelenjar keringat ekrin dan apokrin. (a): Mikrograf kelenjar keringat ekrin yang memiliki fungsi termoregulator pentrngpada produksi cairan yang menguap pada permukaan tubuh, sehingga mendinginkan permukaan tersebut. Secara histologis, kelenjarekrin memiliki lumen kecil di bagian sekretorik (S) dan duktus (D), yang keduanya memiliki tampilan kuboid berlapis iregular. (b): Kelenjarkeringat apokrin terutama terbatas di ketiak dan perineum dan menghasilkan lebih banyak sekret yang kaya akan protein dengan sifatferomon. Lumen bagian sekretorik kelenjar apokrin (S) jauh lebih besar daripada lumen kelenjar ekrin dan duktusnya membuka ke dalamfolikel rambut (H) bukan ke permukaan epidermis. Kedua gambar dengan pembesaran 200x. Mallory trichrome.

324 / BAB 18i *Fi' S, a'il.Gambar 18'17' Sel sekretorik kelenjar keringat ekrin. (a): Bagain sekretorik kelenjar keringat ekrin memiliki epitel kuboid berlapis,yang mengandung tipe sel dengan sifat pulasan berbeda. Sel yang terdekat ke lumen mengandung granul eosinofilik. 400x. Mallorytrichrome. (b): TEM memperlihatkan ketiga tipe sel. Sel mioepitelial (M) adalah sel tipis yang terdapat di lamina basal (BL). Sel piramida iregularyang disebut sel gelap (D) membatasi Iumen (L) dan terisi dengan granul sekretorik eosinofilik yang bersifat padalelektron. Di antaraproduk-produk yang dilepaskan dari granula tersebut adalah peptida bakteri dan komponen imunitas alamiah lainnya. Sel jernih (C)berbentuk kolumnar dan memiliki ujung basal di lamina basal seda berfungsi pada transpor cepat air dari cairan interstisral di dermis yangkaya akan kapiler secara langsung ke dalam lumen dan ke dalam kanalikuli antarsel (lC) yang bersambung dengan lumen tersebut. lonNa. kembali dari cairan ini melalui kerja sel di duktus yang terlihat jelas pada sudut kiri bawah gambar (a). 6500x.dengan dinding kelenjar ekrin. Sekret yang agak kental manusia, meskipun kapasitasnya sudah berkurang atau hampir hilang. Kelenjar keringat apokrin disarafi oleh serabutawalnya tidak berbau, tetapi dapat memiliki bau yang khas saraf adrenergic, sedangkan kelenjar keringat ekrin menerimaakibat aktivitas bakteri. Produksi feromon oleh kelenjar serabut kolinergik.apokrin sangat jelas pada banyak mamalia dan mungkin pada


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook