Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 01. Lesi Bibir

Bab 01. Lesi Bibir

Published by haryahutamas, 2016-07-22 21:45:33

Description: Bab 01. Lesi Bibir

Search

Read the Text Version

1 Lesi Bibir (1) Etiologi Herpes labialis insiden Virus herpes simpiek (HSV) biasanya tipe 1, yangTanda-tanda bersifat laten dalam ganglion trigeminal, menjadi aktif kembali sebagal herpes labialis ('cold sore'); klinis karena rangsang sinar matahari, trauma, men-Pemeriksaan struasi. d e m a m , gangguan kekebalan tubuh dst. Diagnosa Sering terjadi, t e r u t a m a di gangguan kekebalan. Perawatan Paraestesia prodromal atau iritasi. Eritema, k e - Etiologi mudian vesikel pada/di dekat pertemuan muko- k u t a n e u s bibir. S e m b u h d a l a m 7-10 hari (Gb 1,2) InsidenTanda-tanda Kerusakan virus dapat dibuktikan dengan hapusan klinis Berbeda dari herpes zoster, impetigo, atau kar-Pemeriksaan sinoma (jarang terjadi) Diagnosa Krem acyclovir 0,5% yang diulaskan pada daerah Perawatan keluhan. Gangguan kekebalan tubuh perlu dirawat dengan acyclovir sistemis (oral atau intra vena). Herpes zoster (Stnlngles) ( L i h a t j u g a h i 3 1 ) Virus varisela-zoster (VZV), yang bersifat laten pada ganglion sensoris. Diaktifkan kembali misal- nya oleh gangguan kekebalan. Hanya menyerang orang tua, atau penderita gang- guan kekebalan tubuh. Sakit dan bercak gatal di kulit trigeminal ( g b 3 ) . Vesikel unilateral, dan ulser mulut. T a n d a klinis. Tidak ada pemeriksaan immunologis yang bermanfaat. Hapusan menunjukkan virus yang merusak sel Sakit; mungkin mirip sakit gigi. Bercak merah gatal; dari infeksi H S V . Ulser mulut (lihat hi 23). Analgesik. Salep Acyclovir untuk bercak gatal dan tablet, misal, acyclovir untuk gangguan kekebalan. PENYAKIT MULJT

Gb 1. Herpes labialis. Tahap vesikular.Gb 2. Herpes labialis; tahap krustae/kerakG b 3. Herpes zoster; vesikel utuh dan lesi krustae padabibir serta dagu.

1. Lesi Bibir (2) Impetigo contagiosa Etiologi S t r e p t o k o k u s , ( g r u p A ) s a n g a t p a t o g e n . Staphil- okokus aureus t i p e 7 1 m e n i m b u l k a n bulbous im- Insiden petigo, s u a t u b e n t u k i m p e t i g o b e r a t d e n g a nTanda-tanda d e m a m , mirip nekrolisis epidermal toksik. klinis Jarang terjadi; timbul terutama pada anak-anak dengan gisi buruk (2-6 tahun). Sangat menular.Pemeriksaan Diagnosa Perubahan papula menjadi vesikel, dikelilingi eri- tema, berubah menjadi pustula dan kerak berwar- Perawatan na kuning emas (gb 4 ) . Limfadenitis regional kadang timbul, tetapi jarang terjadi gejala sistemis. Etiologi Lesi menyebar melalui sentuhan ke daerah lain. InsidenTanda-tanda Kultur nanah klinis D a r i p e n y a k i t v e s i k u l o - b u l o u s l a i n . P a d a b i b i r , her-Pemeriksaan pes labialis merupakan diagnosa banding utama. Diagnosa Tidak timbul keracunan sistemis; gunakan krem Perawatan klortetrasiklin. Gejala sistemis; rawat dengan fluk- kloksasilin. Sipilis pritner (Hunterian atau hard chancre) ( l i h a t j u g a h i 3 9 ) I n f e k s i p r i m e r d e n g a n treponema palidum Jarang timbul pada bibir (atas) atau lidah, secara intraoral. Papula kecil timbul serta berubah menjadi ulser menonjol serta besar dan tidak sakit (gb5), lim- fadenitis regional. Chancre sembuh sendiri, dalam waktu 1-2 bulan. T. Palidum d a l a m h a p u s a n ( p e m e r i k s a a n l a p a n g - an gelap). Hasil pemeriksaan serologi positif pada tahap lanjut keadaan ini. Dari trauma, herpes labialis, piogenik granuloma, karsinoma. Sangat jarang; dari treponematosis non-veneral. Penisilin (depot suntikkan); bila alergi, berlkan eritromisin atau tetrasiklin. PENYAKIT MULUT

G b 5. Spilis; chancre primer pada bibir atas.

1. Lesi Bibir (3) Etiologi Granuloma piogenik Insiden Peradangan yang hebat dan respon reparasi ter-Tanda-tanda hadap trauma ringan. Lesi intraoral kadang-kadang berhubungan dengan kehamilan. klinis Jarang terjadi.Pemeriksaan Diagnosa M a s s a merah, kecil (<3 cm) serta tidak sakit, yang mudah berdarah, terulserasi, d a nbertumbuh de- Perawatan ngan cepat (gb 6). Sering timbul pada gingiva mar- gin, lidah, atau kadang-kadang pada bibir. Tidak Etiologi dapat hilang tanpa perawatan. Insiden HistopatologiTanda-tanda Bedakan dari proliferasi angiomatosis, chancre, klinis karsinoma, Kaposi sarkoma.Pemeriksaan Eksisi Diagnosa Karsinoma ( l i h a t j u g a h i . 45, 6 9 ) Perawatan Tidak diketahui. Faktor predisposisi meliputi; radiasi sinar ultraviolet (sinar matahari), gangguan kekebalan tubuh, karsinogen, derivat batu bara. Jarang terjadi (600 kasus/tahun di Inggris), serta makin jarang ditemukan. Penebalan, penonjolan, pembentukan kerak, atau ulser pada tepi vermilion bibir b a w a h , tepat di samping garis tengah (Gb 7,8). Pada tahap lebih lanjut. disertai serangan ke limfe node submental. Biopsi. Bedakan dengan herpes labialis, keratosantoma. Kadang-kadang bedakan juga dengan basal sel k a r s i n o m a (di kulit), m o l u s k u m c o n t a g i o s u m . P e m o t o n g a n berbentuk baji yang luas, atau radiasi. (prognosa, baik; 7 0 % keberhasilan dalam 5 tahun). PENYAKIT MULUT

G b 6. Granuloma piogenikG b 7. Karsinoma bibir bawah pada pria lanjut usia.Gb 8. Tahap lanjut Karsinoma yang mengenai keduabibir.

1. Lesi Bibir (4) Etiologi Eritema multiformis InsidenTanda-tanda Urriumnya tidak diketahui, Mungkin berupa reaksi terhadap mikroorganisme (herpes simpiek, m i - klinis koplasma); obat (misal, sulfonadime).Pemeriksaan J a r a n g t i m b u l . H a n y a m e n g e n a i p,ria d e w a s a m u d a . Diagnosa Dapat mengenai mulut saja, atau kulit, atau/dan Perawatan m u k o s a lain. Bentuk minor; pada satu sisi. Bentuk major (sindrom Stevens-Johnson) menyebar luas, Etiologi demam d a n toksisitas. Mulut; eksudat serosa- Insiden nguinis pada bibir yang m e m b e n g k a k d a n terul- serasi; ulser (gb 9,10). Bercak gatal; bervariasi, te-Tanda-tanda tapi tipikal lesi 'target' atau bula. klinis G a m b a r a n klinis. Biopsi kadang membantu.Pemeriksaan Diagnosa B e d a k a n d e n g a n lesi bibir yang lain, serta penyebab lain dari ulser mulut Perawatan Bentuk minor; tidak sakit. Bentuk major; kor- tikosteroid sistemis dan/atau azatropin atau obat- obat immunomodulasi lainnya. Leukemia (lihat j u g a h i . 4 3 , 1 2 7 ) Radiasi ionisasi, gangguan kekebalan tubuh, bahan kimia, faktor herediter (misal berbagai cacat kekebalan), retrovirus (jarang). Jarang terjadi; 5 0 % - 6 0 % leukemia bersifat akut. Akut limfositik leukemia mengenai hanya anak- anak saja; akut mieloid hanya mengenai remaja; kronis mieloid mengenai orang dewasa setengah baya; kronis limfositik menyerang hanya orang tua saja. Virus herpes labial rekuren dan infeksi virus herpes intraoral (lihat hi1). Purpura dengan perdarahan k e lesi (gb 1 1 ; lihat hi 43). Pemeriksaan darah dan biopsi sumsum tulang. Bedakan dari herpes labialis, eritema multiformis. Chemoterapi sitotoksik dari leukemia. Rawat her- pes labialis (lihat h i 1) PENYAKIT MULUT

Gb 9. Eritema multiformis: lesi krustae berbercak darah.Gb 10. Eritema multiformis: ulserasi dan perdarahandari bibir.Gb 1 1 . Leukemia akut: ulserasi dari deposit leukemia.

1. Lesi Bibir (5) Etiologi Diskois lupus eritematus (DLE)(iiiiat j u g a Insiden 111 5 5 )Tanda-tanda Tidak jelas: obat, hormon d a n virus mungkin ikut l<linls berperan pada p e m b a w a sifat secara genetik.Pemeril<saan Jarang; biasanya mengenai wanita. Lesi mulut le- Diagnosa bih banyak 2 5 % daripada D L E mulut d a n kulit. Perawatan H a n y a menyerang m u k o s a bukal, gingiva d a n bibir. Lesi pada tepi vermilion tampak Ijersisik d a n Etiologi berkerak (gb 12). Lesi intraoral memiliki daerah Insiden atrofi yang sering menonjol serta berwama merah, di bagian tengah, dengan bagian Lep! dari striaeTanda-tanda putih yang memancar keluar dar. telangiektasia klinis perifer.Pemeriksaan Biopsi. Pemeriksaan serologi sering Kurang jelas. Diagnosa Bedakan dari lupus eritematosis sistemis, lichen Perawatan planus, leukoplakia (keratosis), lesi putih Karena gaya galvanis, d a n karsinoma. Kortikosteroid topikal (misal krem betamelason valerat 0,1%). Cryosurgery atau pertiOtongan lesi lokal. Lichen planus (Lihat j u g a h i 5 5 , 5 7 ) Tidak jelas. Lichen planus jarang menyerang bibir atau kulit wajah. Serta hanya mengenai wanita setengah baya atau lanjut usia. Striae putih (gb 13),jarang terlihat lesi papular, plak atau lesi atropi d a nerosi pada bibir. Biopsi, tetapi Hasilnya mungkin kurang jelas. Bedakan dengan lupus eritematosis, leukoplakia (keratosis), kandidosis kronis, karsinoma. Kortikosteroid topikal (misal krem atau salep beta- metason valerat 0,1 % ) .9 PENYAKIT MULUT

Gb 12. Diskoid lupus eritmatosis, lesi eritematosis dan sisik pada vermilion.G b 13. Lichen planus: striae tipikal (juga terlihat angioma). 10

1. Lesi Bibir (6) Etiologi stomatitis angularis (perleche; cheilitis angularis) Insiden B i a s a n y a Candida Albican, Staph, aureus, d a n /Tanda-tanda atau streptokokus, dapat dikultur dari lesi. Seba- kiinis gian besar pasien juga mengalami stomatitis karena gigi tiruan (lihat hi 77). Penyebab lainPemeriksaan meliputi: kekurangan z a t besi, hipovitaminosis Diagnosa (terutama B), malabsorpsi (misal penyakit Crohn), sindrom yang berhubungan dengan AIDS d a n Perawatan cacat kekebalan lainnya. Sering dijumpai, terutama pada pasien lanjut usia dan tidak lagi bergigi. Fisur eritematosis simetris pada kulit commisura (gb 14, 15). Kadang-kadang juga terlihat leukopla- kia commisura, intraoral. Pemeriksaan darah. Hapusan untuk hype jamur dan kultur bakteri. Diagnosa biasanya dapat ditentukan dengan mudah Hilangkan faktor predisposisi sistemis. R a w a t s t o m a t i t i s k a r e n a g i g i t i r u a n (lihat hi 7 7 ) .11 P F N Y A K I T M U L U T

G b 14. Stomatitis angularis: stomatitis l<arena gigi tiruan juga terliliat di sini.Gb 15. Stomatitis angularis; menunjukkan penyebaran yang khas sepanjangfisur alami. 12

1. Lesi Bibir (7) Etiologi Retak bibir Insiden Trauma kronis (timbul sendiri) dan maserasi, atauTanda-tanda bernafas melalui mulut. Juga ditemukan pada; penyakit Crohn, Down sindrom. klinis Sering selama musim dingin, berangin kencangPemeriksaan dan musim hujan. Diagnosa Perawatan Biasanya berupa fisur vertikai tunggal yang sakit serta tidak m u d a h hilang; berdarah bila bibir Etiologi diregangkan dan bila mulut dibuka lebar-lebar ( g b 16), Insiden Tanda-tanda klinis khas untuk menentukan diag-Tanda-tanda nosa. klinis K a d a n g - k a d a n g b e d a k a n d a r i stomatitis angularisPemeriksaan Diagnosa Krem (Boots E45); jarang berupa eksisi (kuratif). Perawatan Luka bakar aktinik Gelombang sinar ultra violet yang pendek (sinar matahari juga dapat menimbulkan herpes labialis dan lupus eritematosis). Hanya mengenai orang berkulit putih-berambut pirang, pada ikiim yang panas serta kelembaban tinggi. Eritema, oedema, vesikulasi d a n kadang-kadang perdarahan (gb 17). Kemudian, lesi keputihan atau keratosis. Riwayat dan gambaran klinis. Biopsi kadang ikut membantu. Bedakan dari penyebab luka bakar yang lain (misal, gesekan, panas). Propilaksis; krem pelindung atau penahan (Uvis- tat).13 P E n / A K I T M U L U T



1. Lesi Bibir (8) Etiologi Angioedema alergi InsidenTanda-tanda Respon alergi tipe 1 terhadap alergen. klinis Jarang terjadi: hanya pada orang dengan kecen-Pemeriksaan derungan atropik Diagnosa P e r k e m b a n g a n p e m b e n g k a k k a n o e d e m a bibir yang cepat. Oedema mungkin juga mengenai leher Perawatan dan membahayakan saluran pernapasan (gb 18). Etiologi Riwayat penyakit atropik dan/atau kontak dengan alergen. T e s alergi (tes prick). InsidenTanda-tanda Bedakan dengan angioedema herediter d a n penyebab lain dari pembengkakkan wajah, ter- klinis masuk; oedema karena trauma, infeksi, atau gigitan serangan; empisema operasi; penyakitPemeriksaan Crohn, cheilitis granulomatosa d a n sindrom Diagnosa Melkersson-Rosenthal; cheilitis angularis: limpa- ngioma; haemangioma. Perawatan Angioedema ringan; antihistamin. Angioedema be- rat; adrenalin intramuskular d a nkortikosteroid i n - travena. Angioedema Inerediter Cacat genetik dari penghalang aktivasi komponen pertama dari komplemen C I ( C Ipenghalang este- rase). Pembawa autosomal dominan. Jarang tetjadi. Seperti pada angioedema alergi ( di atas) tetapi dapat dirangsang oleh trauma, misalnya, perawat- an gigi. Angka kematian tinggi pada beberapa ke- luarga. Riwayat keluarga. Jumlah penghalang esterase CI dan C4 dalam serum berkurang. Bedakan dari angioedema alergi akut dan penye- bab lain dari pembengkakkan wajah. Stanozolol (suatu steroid androgenik)15 P E N Y A K I T M U L U T

G b 18. Angioedema akut: tipe akut dan herediter tidakdapat dibedakan secara klinis.

1. Lesi Bibir (9) Etiologi Penyakit Crohn mulut ( l i h a t j u g a h i 4 7 ) Insiden Tidak diketahui. Sebagian kecil penderita, meng-Tanda-tanda alami penyakit Crohn pada saluran gastrointestinal; lainnya diperkirakan memiliki reaksi alergi terhadap l<linis makanan atau alergen lain.Pemeril<saan Jarang terjadi, tetapi makin sering kita temukan. Diagnosa Mengenai terutama orang dewasa muda. Perawatan Pembengkakkan wajah dan/atau labial ( g b 1 9 ) ; Etiologi stomatitis angularis dan/atau retak bibir; ulser; Insiden mukosa tag dan/atau batu bata; hiperplasia gi-Tanda-tanda ngiva. Kadang-kadang penyakit juga menimbulkan malabsorpsi (lihat hi1 1 , 2 3 , 1 1 5 ) . l<|jnis Biopsi. Pemeriksaan darah.Pemeriksaan Bedakan dari sarkoid, tuberkulosis, reaksi terhadap Diagnosa benda asing. Perawatan Kortikosteroid intralesi. Kadang-kadang berikan sulfasalazin. Hindari alergen makanan. Sarkoidosis Tidak diketahui. Mungkin merupakan reaksi gra- nulomatosis kronis. Jarang; prevalensi tertinggi pada wanita kulit hitam. Limfadenopati servikai; pembesaran kelenjar ludah dan xerostomia; nodula mukosa; hiperplasia gi- ngiva; pembengkakan labial ( g b 2 0 ) ; kadang- kadang disertai sindrom Heerfordt (pembeng- kakan kelenjar ludah dan air mata, palsl wajah dan uveitis). Biopsi, radiograf dada, scan galium, tes Kveim po- sitif, m e n i n g k a t n y a angiotensin s e r u m y a n g m e n g - ubah ensim dan adenosin deaminase. Dari penyakit Crohn, tuberkulosis, reaksi benda asing. Kortikosteroid intralesi. Steroid sistemis bila keadaan ini mengenai paru- paru atau mata.17 P E N Y A K I T M U L U T

G b 19. Penyakit Crohn; makrochellia yang tidak mudah hilang.

1. Lesi Bibir (10) Etiologi Naevus (lihat j u g a h i 8 7 ) InsidenTanda-tanda Lesi kongenital berasal dari melanoblast. klinis Jarang. Biasanya mengenai bibir, palatum, gingiva,Pemeriksaan atau mukosa bukal. Diagnosa Biasanya menimbulkan makula pigmentasi dengan diameter < 1 c myang datar serta tidak terasa sakit Perawatan (gb21). Etiologi Biopsi, yang menunjukkan sel-sel naevus, sangat Insiden penting untuk membedakan keadaan ini denganTanda-tanda melanoma ganas. klinis Bedakan dengan pigmentasi ras, amalgam tattoo, m e l a n o m a ganas, sindrom Peutz-Jegher (lihat h iPemeriksaan 81). Diagnosa Perawatan Biopsi eksisional Sindrom Peutz-Jegher (lihat juga hi 83) Gangguan autosomal dominan Jarang terjadi. Makula hiperpigmentasi perioral dan pada mukosa labial dan/atau bukal (gb22),jarang pada anggota gerak atas maupun bawah. Polip gastrointestinal-biasanya jinak d a n berada dalam usus kecil, merupakan predisposisi dari In- tusussepsi. Tanda-tanda patognomonik klinis. Bedakan dengan pigmentasi rasial, bercak-bercak m e r a h pada wajah (epulis) (lihat hi 81). Tenangkan pasien atau lakukan pemotongan untuk pemeriksaan histologis.19 P E N Y A K I T M U L U T

Gb 21. Pigmentasi naevus.G b 22. Sindrom Peutz-Jegher; beberapa makula pigmentasi. 20

1. Lesi Bibir (11) Etiologi Mukosel (lihat j u g a h M 0 1 ) InsidenTanda-tanda Biasanya berupa aliran mukous dari duktus kelen- jar ludah yang rusak. Jarang berupa retensi m u - klinis kous dalam kelenjar atau duktus ludah.Pemeriksaan Sering terjadi; terutama pada bibir b a w a h dan pada Diagnosa remaja/anak-anak, terutama pria. Kadang juga menyerang lidah, mukosa bukal, atau dasar mulut. Perawatan Pembengkakkan berbentuk kubah, benwarna k e - Etiologi biruan, translusen, menonjol, tidak terasa sakit, dan Insiden berdiameter < 1 c m(gb23). Lesi mudah pecah Tanda-tanda serta mengeluarkan aliran mukous yang asin d a n encer, dan sering timbul kembali. klinis Tanda-tanda mikroskopis. Diagnosa Perawatan Diagnosa sangat mudah ditentukan, tetapi harus dibedakan dengan neoplasma kelenjar ludah, terutama pada p e m b e n g k a k k a n kista di bibir afas. Bila tidak terasa sakit dan kecil, amati saja; bila se- baliknya, lakukan cryosurgery atau eksisi. Sindrom Sturger-Weber (Angiomatosis ensephalotrlgeminal) ( l i h a t j u g a h i 7 5 ) Angioma kongenital (hamartoma) menyerang wa- jah, mulut dan leptomeninges ipsilateral. Jarang terjadi H a e m a n g i o m a (port-wine-naevus) pada daerah tri- geminal, yang mengenai wajah (nervus frametus), mukosa mulut (gb24) dan tulang pendukung (de- ngan hemihipertropi tulang d a n meningkatnya erupsi gigi-gigi tersebut). Epilepsi dan kalsifikasi in- traserebral. Hiperplasia gingiva (seringkali dikare- nakan penitoin). Cacat mental. Bedakan dengan haemangioma, berbagai sindrom langka lainnya. Antikonvulsan untuk epilepsi. Pengamatan untuk angioma, atau perawatan seperti pada haemangi- o m a (lihat hi 75).21 P E N Y A K I T M U L U T

22


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook