Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bagian 7 Reproduksi pria

Bagian 7 Reproduksi pria

Published by haryahutamas, 2016-05-29 04:53:31

Description: Bagian 7 Reproduksi pria

Search

Read the Text Version

Reproduksi pria: I Testis(a) Kontrol hormonal pada fungsi reproduksi pria (c) Metab olisme te slo sleron lF< o .- -l-]-*7---> ?e-itakLui/ot7b^ru. l-----*fEJ-;. Andro4enil on<H-)--.>tt-tI ,e I - l--+ anabottt <\" I I Tee-.oer-o.'cr'&)uiponsi\" t AelLeydig EpiIeI eeminiferue Fakl;or + menyeru?ai GnRH m3L. 9d)e1Loli I, ,;;. lnhibin )nntotn(b) Sint e si s t e sl o ele ro n di te oli o CHz cHz fn' cI -a I C:A,\"ca0J- .,.-{.-farJ\"Tre4nerolon .....- I i,, Troqesteron \"i17 -Hiirck5i?rcqeeteron II 9H. c-a I C:O1 7 -lidroksipreqnenolon 1 7 -Hidroksiproqeeteron Androstenedion TeeNosl,eron L-.g* ---l (d) M ekanieme ke rja a ndroge n ) ehidr o epi an drosteron (D HEA) ?ralein e Teef,osleron plasma ii --.---1 Protein {- mRNA DHT Dihidrol,eetoeteran i ,,,'.\" gs]66 Reproduksi pria Reproduksi pria: I Testis

Skenario klinis Pengontrolan fungsi testis (Gambar 30a). HipotalamusFertilitas normal pada pria dihasilkan oleh interaksi kompleks mengirimkan pulsasi episodik (sekitar 90 menit sekali) berupaantara fungsi-fungsi genetik, autokrin, parakrin, dan endokrin. GnRH ke sel gonadotrop hipofisis anterior, yang mensekresiKontrol endokrin terhadap fungsi reproduksi pria bergantungpada aksis hipotalamus-hipofisis-testis yang intak. Testis FSH dan LH (Bab 5). LH bekerja pada sel Leydjg, tempatmemiliki peran ganda-produksi spermatozoa serta sintesis hormon ini menstimulasi produksi testosteron melalui sistemdan sekresi testosteron yang diperlukan untuk perkembangandan pemeliharaan karakteristik seksual sekunder dan penting second messenger cAMP. FSH bekerja pada sel Sertoli, yanguntuk mempertahankan spermatogenesis. Fungsi-fungsi inibergantung pada hormon gonadotropin hipofisis; hormon merupakan tempat di mana FSH ini, bersama dengan testosteron,luteinisasi (LH; diperlukan untuk menstimulasi sel Leydig testisuntuk memproduksi testosteron); dan hormon penstimulasi akan menstimulasi cAMP dan spermatogenesis. Terdapat bukti bahwa FSH, kemungkinan bersama dengan prolaktin,folikel (FSH; diperlukan untuk perkembangan testis imatur meningkatkan jumlah reseptor LH pada sel Leydig. Hormon lain yaitu inhibin, diproduksi oleh testis, kemungkinan oleh seldan kemungkinan berperan pada spermatogenesis dewasa). Sertoli. Inhibin merupakan suatu polipeptida yang menghambatProduksi gonadotropin tedadi sebagai respons terhadap stimulasiGnRH hipotalamus. Testosteron memberikan umpan balik pelepasan FSH dari kelenjar hipoflsis meialui efek umpan baliknegatif terhadap sekresi LH dan FSH. Hormon inhibin-p, yangjuga disintesis oleh testis, berperan sebagai regulator spesifik negatif.bagi FSH. Dalam keadaan kegagalan tubulus seminiferusprimer, konsentrasi testosteron yang rendah dikaitkan dengan Biosintesis testosteron di dalam sel Leydig berasal daripeningkatan gonadotropin, sedangkan pada keadaan penyakit kolesterol yang dikonversi menjadi pregnenolon (Gambarhipotalamus hipofisis, konsentrasi gonadotropin rendah(kegagalan testis sekunder). 30b). Pada manusia, sebagian besar pregnenolon berada dalam Spermatogenesis bergantung pada availabilitas testosteron. bentuk 17-hidroksilasi dan kemudian mengalami pembelahanPada kegagalan tubulus seminiferus primer, defisiensi androgen rantai samping menjadi 17-ketosteroid, yang kemudiandisebabkan oleh beberapa panyebab, antara lain: defek genetik dikonversi menjadi testosteron. Begitu masuk dalam darah,pada kromosom Y dan gen reseptor gonadotropin, inflamasi sekitar 957o testosteron terikat dengan protein plasma, terutama dengan globulin pengikat hormon seks (sex hormone-bindingtestis sebelumnya seperti orkitis karena gondongan (mumps), globulin, SHBG), dan dengan albumin. Testosteron mengalamidan kemoterapi atau radioterapi untuk keganasan. Pasiendengan tanda defisiensi androgen dan azoospermia dikaitkan metabolisme menjadi metabolit inaktif terutama di hati.dengan peningkatan kadar gonadotropin (hipogonadismehipergonadotropik). Terapinya adalah dengan terapi pengganti Metabolit inaktif tersebut adalah androsteron dan etiokolanolonandrogen dengan penilaian dan tata laksana di pusat fertilitas. (Gambar 30c) yang kemudian diekskresi sebagai glukuronidaTestis dan sulfat yang lar,r-rt.Testis merupakan gonad pria dan fungsi primernya adalah Mekanisme kerja testosteron. Testosteron tidak hanya bekerja sebagai hormon, namun juga sebagai prohormon. Diproduksi spermatozoa dan testosteron. Spermatozoa diproduksi sel target, testosteron dapat direduksi menjadi metabolitnyadi dalam tubulus seminiferus dan testosteron disintesis di dalamsel Leydig. Pada manusia, kedua testis terletak dalam skrotum, yang mengalami reduksi 5o,, yaitu 5a-dihidrotestosteron (DHT; Gambar 30d), dan juga diaromatisasi menjadi estradiol. Padadengan panjang sekitar 5 cm dan diameter sekitar 2*3 cm. jaringan yang sangat bergantung pada androgen sepgrti prostat, testosteron berdifusi ke dalam sel dan dikonversi menjadiTestis berada dalam selubung kapsul jaringan ikat yang disebuttunika albuginea, dan terdiri dari sejumlah tubulus seminiferus 5q,-dihidrotestosteron. Ini merupakan androgen aktif dalamkontortus. Pada setiap testis, tubulus-tubulus menyatu menjadi kelenjar prostat. DHT berikatan dengan reseptor androgenrete testis, dan membuka untuk memberi makan duktulus pada intranuklear yang menstimulasi transkripsi. Reseptor androgenepididimis. Epididimis memiliki kepala dan ekor; bagian ekor juga dapat berikatan dengan testosteron dan, dalam jumlah yanginilah yang memberi makan pada vas deferens. lebih sedikit, dengan progesteron. Oleh karena itu, reseptor Tubulus seminiferus terdiri dari lapisan luar berupa jaringan androgen dikatakan memiliki struktur yang sangat homologikat dan otot polos, dikelilingi oleh lapisan dalam yang dengan reseptor progesteron, walaupun keduanya merupakan tipe reseptor yang berbeda dalam subfamili reseptor steroidmengandung sel Sertoli. Tertanam di dalam dan di antara sel-sel yang lebih besar (lihat Bab 4). Reseptor androgen memilikiSertoli terdapat sel germinal yang memproduksi spermatozoa. domain pengikat-hormon dan regio pengikat-DNA, yang terdiriSpermatozoa dilepaskan ke dalam lumen tubulus dan disimpandi bagian ekor epididimis. Sel Leydig, yang disebut juga sel dari dua jari zink (lihat Bab 4).interstisial, terletak di antara tubulus-tubulus seminiferus danmensekresi testosteron. Antiandrogen telah disintesis dan berkompetisi dengan DHT pada lokasi reseptornya. Antiandrogen ini dibuat berdasarkan struktur progesteron, contohnya siproteron, siproteron asetat (CA), dan flutamid. Pada pria, CA menyebabkan atrofi pada prostat dan vesikula seminalis, dan penurunan libido. CA akan menghambat pertumbuhan akne pada remaja. Pada wanita, CA digunakan sebagai terapi virilisasi dan hirsutisme pada pasien dengan sindrom ovarium polikistik (Bab 28). Inhibitor 5a-reduktase finasterid juga efektif. Reproduksi pria: I Testis Reproduksi pria 67

Reproduksi pria: ll Kerja androgen (b) Konr,rol hormonal pada funqsi reproduksi pria ,--.--\ Kehilan1an )ibtdo F el;us: dif erenei aai s eksu al D ew as a : inhibisi s ekr esi Orqan qentla) kect) Terlumbuhan gonadotroVrn, libido Kegagalan ereket janqquLkuranq TerLumbuhan(c) 1permalogenesis pada manusia rambut. lubuh kurang Aeieoporosis ?roporsitubuh eunukoid TuberLas perlumbuhan Fefus:diferensiasi Dewasatrambul oNoI skelet; ?enut)?an epifisis: suara menjadl danVerLurnbuhan ronLak,ffiem?er- bera! perlumbuhan rambut; perl;umbuhan dukl;usWolf\t: Iahankan penis dan skrolum; perLumbuhan organ difereneiasi dan a?ermaioqeneoio, seksLambahan; dlmulainya e?erma- perVumbuhan memperlahankan Noaenegig qenlf,dia ekst erna ekoterna ^deaniLoarlqiaan seke tambahan; efek anabolik Al1permaLoqonia Tabel31.1 ArOpermalogonia ?enyebab hip oqonadisme hi?oqonadotro?ik pada pria AaOpermatoqonia Aa 9perrnat ogonia GeneLik 9indromKallman Mufasi reveplor GnRH KeEerl amb atan p ub e $ ae ka n 'ifru.i a nal . HipoI;alamus B 1Vermaloqon a Turn o r : kr a nio fa (i n gi o m a, di e 6er minam a ln?,ltraai: sarkoi d ozis, hist toeitoslo 3?ermataoit ?embelahan ?ae c ar a dioter api at a u ke m o\ a ra ?i ?r rner metooia Hipofreis 9?ermataeil, Tumor ocktnder lnfark atau perdarahan Trauma Traumakepala Funqeiotal Tenucunan beraLbadan S2ermaLid ?enyakiL ldto?at iK ^bl,efiik Hi?o q a n adi6m e hip o q a n a d W ro pik idlop atik )bat -ovavan , SNeraidanabolik , Lainnya (jarang) 9 ndromPrader ,/t/ill Dadan residu 5indr am Laur en ce-W a o n -fi ie dl : SVerrraNozoa Hiverplaeiaadrenatkor,e:nitalSkenario klinis pelepasan gonadotropin sehingga konsentrasi androgen menjadi rendah (Tabel 31.1). Gambaran klinis hipogonadismeEfek dari kegagalan kerja androgen paling baik terlihat pada hipogonadotropik bergantung pada onsetnya. Pria yangpasien hipogonadisme hipogonadotropik (Gambar 3 1 a). Keadaan mengalami kondisi tersebut setelah pubertas akan menunjukkanini disebabkan oleh kegagalan sekresi GnRH oleh hipotalamus gambaran kegagalan testis sekunder (libido kurang, hilangnyaatau oleh penyakit hipof,sis yang menyebabkan gangguanReproduksi pria Reproduksi pria: ll Kerja androgen

karakteristik seksual sekunder, dan subfertilitas). Jika timbul depresi dan perilaku mengancam dari orang lain. Pada kolonisebelum pubertas, anak lakilaki akan mengalami keterlambatan primata, pejantan yang kedudukannya lebih rendah memilikiatau kegagalan pubertas yang lebihjarang, kondisi ini terjadi saat prolaktin lebih tinggi dan kadar testosteron plasmanya jauhmasa neonatus dengan akibat kriptorkismus dan mikropenis. lebih rendah. Hipogonadisme hipogonadotropik idiopatik mencakup pasien Kerja perifer testosteronyang tidak memiliki abnormalitas dalam anatomi hipotalamus dan Peran fundamental testosteron bersama dengan FSH adalahhipofisis serta tidak mengalami gangguan endokrin terkait. Sebagai mempertahankan spermatogenesis. Saat ini diyakini bahwacontoh, pasien AB datang ke klinik endokrin pada usia 16 tahun.Ia mengalami gejala keterlambatan pubefias, tanpa karakteristik FSH menstimulasi sel Serloli untuk memproduksi cAMP yangseksual sekunder, namun selalu lebih tinggi dibandingkan teman- menstimulasi sintesis protein spesifik yaitu protein pengikattemannya di sekolah. Pada saat anamnesis. ia menyadari sensasi androgen (androgen-binding protein, ABP), yang disekresi kepenghiduannya buruk dan orangtuanya membenarkan hal ini. daiam lumen tubulus seminifems. Sel Sertoli juga memproduksiPada pemeriksaan fisik, tinggi badannya terletak pada persentil nutrisi yang dibutuhkan untuk pefiumbuhan dan diferensiasike-75, namun penilaian pubertas menunjukkan tidak ada bukti spermatozoa. LH menstimulasi sel Leydig untuk memproduksimaturasi seksual. Pemeriksaan nervus kraniaiis satu menunjukkan testosteron, yang berikatan dengan ABP, dan kompleks tersebutanosmia. Hipogonadisme hipogonadotropik dikonfirmasi membawa testosteron mendekat ke spermatosit yang sedangsecara biokimiawi-LH 0,4 UlL, FSH 0,6 U/L, testosteron berkembang. ABP mungkin juga berfungsi meningkatkan5,3 nmolil, prolaktin 145 mUlL, TFT dan kortisol normal. konsentrasi lokal testosteron dan mentranspor hormon ini keMRI menunjukkan kelenjar hipofisis normal dan scan khusushipotalamus menunjukkan abnormalitas yang sesuai dengan epididimis. Sel Leydig juga mensintesis estrogen yang berikatansindrom Kallman. Ia kemudian diterapi dengan gonadotropin dengan ABP, dan bersifat esensial bagi spermatogenesis yanguntuk menginduksi perkembangan pubertas. Sindrom Kallman normal. Hormon pertumbuhan bersifat esensial bagi pembelahandisebabkan oleh kegagalan migrasi neuron GnRH dari bulbus awal spermatogonia.olfaktorius ke nukleus arkuatus hipotalamus pada usia fetus dini. Spermatogenesis (Gambar 31c). Sekitar 120 juta sperrna diproduksi setiap hari oleh testis manusia dewasa muda.Bentuk gangguan yang terkait kromosom X maupun bentuk Sebagian besar sperma disimpan di vas deferens dan ampula vas deferens, dan akan tinggal di sini dan tetap bersifat fertilautosomal telah dipahami, dan mungkin berhubungan dengan sampai setidaknya 1 bulan. Saat disimpan, sperma bersifat inaktifdefek garis tengah lainnya serta sinkinesia. akibat beberapa faktor inhibitor, dan akan teraktivasi saat beradaKerja testosteron di uterus. Di dalam'saluran reproduksi wanita, sperma bertahan hidup paling lama 1 atau 2 hari. Sperma berlahan hidup dalamKerja testosteron (Gambar 3lb) adalah memunculkan dan lingkungan netral atau basa lemah, namun mati dengan cepat bila berada dalam lingkungan asam kuat. Aktivitas metabolikmempertahankan fungsi pada pria dan mempertahar.rkan libido sperrna meningkat tajam bila suhu meningkat, namun ini jugapada wanita. Kerja testosteron dapat diklasifikasikan secaragaris besar menjadi androgenik dan anabolik. memperpendek masa hidupnya. Otak dan korda spinalis. Pada burung dan mamalia, Organ seks tambahan. Testosteron mempertahankan fungsi dan integritas struktural vesikula seminalis dantestosteron menyebabkan diferensiasi seksual pada otak janin. kelenjar prostat. Vesikula seminalis berperan penting dalamOtak janin mengandung reseptor androgen dan estrogen yang sekresi dan produksi berbagai zat, termasuk sejumlah besarmemediasi kerja testosteron ini. Pada janin tikus, testosteron prostaglandin, fruktosa, dan flbrinogen. Selama ejakulasi,bekerja untuk melindungi neuron dari kematian sel. vesikula seminalis berkontraksi, mengeluarkan cairan yang akan membawa spermatozoa. Fruktosa merupakan nutrien penting Pada tikus jantan dewasa, nukleus preoptikus medialis untuk sperma, dan prostaglandin membantu pergerakan speffna dengan mengkontraksikan uterus dan tuba uteri, dan juga dengandi otak berukuran lebih besar daripada tikus betina, namun bereaksi dengan lendir serviks dan membuatnya reseptif untuk spenna. Selama orgasme dan emisi, kelenjar prostat mensekresidiferensiasi ini tidak terjadi jika si jantan dikebiri selama periode cairan alkali cair yang mengandung profibrinolisin, suatu enzimkritis diferensiasi seksual otak. Sebaliknya, jika tikus betina pembekuan, kalsium, ion sitrat, dan fosfat asam. Fungsi cairandiinjeksi testosteron pada masa neonatus, ia akan mengalami prostat belum diketahui, kemungkinan untuk mengurangiperkembangan regio preoptik medialis menjadi seukuran keasaman lingkungan dan meningkatkan motilitas spenna.dengan tikus jantan. Proses kastrasi (kebiri) pada tikus dewasamenyebabkan badan sel dan akson neuron motorik yang terlibat Kerja anabolik testosteron. Testosteron meningkatkandalam kopulasi jantan menjadi mengkerut; ukuran akan kembali Iaju metabolisme basal melalui peningkatan sintesis enzim dannormal setelah dilakukan penggantian androgen. Walaupun tidak protein lainnya. Testosteron menghasilkan peningkatan produksi sel darah merah sebesar 70-15Vo selama pubertas, dan priaada bukti mengenai efek testosteron tersebut pada manusia, memiliki lebih banyak (700.000 atau lebih) sel darah merahnamun terdapat bukti bahwa testosteron menyebabkan perubahan per mililiter dibandingkan wanita. Testosteron meningkatkanpada otak janin selama periode diferensiasi seksual otak yaitu massa otot, walaupun tidak ada reseptor androgen pada otot skeiet. Efek ini kemungkinan akibat inhibisi efek kataboliksekitar minggu ke-6. ..normal oleh glukokortikoid pada otot. Perilaku. Pengaruh pasti testosteron terhadap perilakubelum diketahui karena keterbatasan metode penelitian. Padamanusia, tampaknya tidak terdapat hubungan antara kadartestosteron plasma dengan perilaku seksual atau agresif.Tampaknya perilaku memiliki pengaruh besar terhadap produksitestosteron, karena stres mengurangi produksi, seperti halnya Reproduksi pria: ll Kerja androgen Reproduksi pria 69

Reproduksi pria: lll Patofisiologi(a) Ter api kanke r p r o sf, al Hipofisis anlterior \\-,* _6_tuKorteke @\ L_../-ac-t'at FrHsi\radrenal _ IeertaF\r.p (& Y_/Or Q Ketokonazol @ )Egarat,Go?H @ FtDramia I @ ?ernoedaha t (kaetraei I kebir') | @ nniVisiSa-reduktaseTabel 32.1 Aapek klinis infernilii-as pria(diada?tad Aari Aaker HWG. Manaqemenl af nale infea,ility. balllereo Clinical Endouinalagy and Metabolism 2Oaa; 14(3):aO9-422) , :., .,ea*l*iEi rut6il.'i.$'..,.,;l,';;EfekP$arnyiohpx \mlraa1 ;t' :' ; el,'.salazopi,fifrI yr'ftA reyeietb :geny aktL.f efll, p afla 5,,da.qzalkitr{a,,., ::,.,,Defisien,ai atau upreai :,, 6oh a d otra p:in tkeg agalari,Iastis,bekund:er}.. .,70 Reproduksi pria Reproduksi pria: lll Patofisiologi

Skenario klinis erigentes, ke penis. Hasilnya adalah vasodilatasi arteri penis, yang memungkinkan pengumpulan darah arteri di dalam korpusInfertilitas pria disebabkan oleh banyak hal, baik masalah kavernosum dan korpus spongiosum.endokrin maupun non-endokrin dan sebagian kecil di antaranyatidak dapat ditangani secara spesifik. Pada sebagian besar Terapi impotensi mengalami revolusi dengan fiunculnyakasus, diagnosis pasti tidak dapat ditegakkan walaupun sudah sildenafil (Viagra). Obat ini mendilatasi pembuluh darah penisdilakukan pemeriksaan penunjang dan kondisi tersebut dapat dengan menghambat enzim fosfodiesterase-5 yang normalnyadisebabkan oleh kerusakan testis, varikokel, atau inflamasi memetabolisme second messenger GMP siklik, yang akhirnyanonspesifik sebelumnya. Semua pasien sebaiknya diperiksa memperpanjang waktu relaksasi pembuluh darah otot polos dibersama pasangannya di unit fertilitas dan pada kelompok yang penis, sehingga darah terkumpul.tidak dapat didiagnosis, prosedur injeksi sperma intrasitoplasma Priapismus merupakan ereksi penis yang persisten dandapat menawarkan peluang terbaik untuk mencapai fertilitas. nyeri, serta dapat disebabkan oleh obat-obatan. PenyebabGambaran klinis infertilitas pria ditunjukkan pada Tabel endokrin dari kondisi ini (bila ada) belum diketahui dan32.1. priapismus yang berkepanjangan akhirnya akan menyebabkan fibrosis jaringan erektil spongiosa, sehingga pasien tidak dapatPatofisiologi reproduksi pria mencapai ereksi lagi di kemudian hari.Hipogonadisme merupakan kegagalan testis untuk berfungsi,yaitu untuk memproduksi testosteron dan spermatozoa, dan dapat Patofisiologi prostatdisebabkan oleh defek genetik (lihat Bab 22). Hipogonadismeprimer disebabkan oleh abnormalitas pada gonad, contohnya Hiperplasia prostat jinak (be nign prostate hyperplasia, BPH)agenesis (tidak berkembangnya) sel Leydig, atau kegagalansel Leydig pada masa dewasa. Kegagalan sel Leydig dapat merupakan peftumbuhan lobus medial prostat, seringkali terjaditerjadi setelah gondongan (mump s). Hipogonadisme sekunder pada pria usia paruh baya, sehingga prostat menekan dan mulaidisebabkan oleh defisiensi gonadotropin atau kegagalan sekresiGnRH, dan juga disebut hipogonadisme hipogonadotropik. menyumbat uretra. Kondisi ini disebut 'jinak' karena tidak Hipergonadisme berarti kelebihan aktivitas gonad, dapat menginvasi jaringan lain dan merusaknya atau bermetastasisberupa virilisasi akibat tumor sel Leydig yang mensekresi ke lokasi yang jauh. BPH merupakan kondisi yang tergantungandrogen, atau feminisasi akibat tumor sel Leydig yang men- androgen, distimulasi kuat oleh dihidrotestosteron (DHT), yang merupakan metabolit androgenik aktif dari testosteron padasekresi estrogen. Ini merupakan hipergonadisme primer, kelenjar prostat. Terapi yang paling efektif adalah pembedahansedangkan kelebihan aktivitas gonad akibat kelebihan produksi untuk mengangkat seluruh atau sebagian kelenjar. Operasi dapatGnRH dan/atau gonadotropin merupakan hipergonadisme dilakukan melalui kandung kemih (prostatektomi transvesikal)sekunder. atau melalui uretra (reseksi transuretral), di mana jaringan Resistensi androgen disebabkan oleh mutasi reseptorandrogen, sehingga reseptor ini tidak lagi mengikat androgen prostat dibakar menggunakan elemen pemanas. Saat ini,dengan afinitas yang cukup untuk mempeftahankan respons inhibitor enzim 5s,-reduktase yang mengkonversi testosteronandrogenik normal, atau akibat tidak adanya reseptor menjadi DHT telah digunakan untuk mengobati BPH.androgen. Kanker prostat. Karsinoma prostat hampir ,selalu ter- gantung androgen. Berbagai pendekatan terapi ditunjukkan Ginekomastia merupakan pembesaran payudara pada dalam Gambar 32a. Tujuannya adalah mengangkat tumorpria. Ini biasanya terjadi karena adanya estrogen eksogen atauendogen yang abnormal. Ginekomastia yang disertai galaktorea dan semua sumber produksi androgen. Terapi medikamentosa(produksi susu) biasanya merupakan petunjuk tumor yang meliputi pemberian analog GnRH stabil seperti buserelin.mensekresi prolaktin. Ginekomastia terkadang terjadi padapria berusia lanjut, dapat disebabkan oleh peningkatan rasio Obat ini bila berada terus-menelxs dalam aliran darah dapatestrogen/androgen dalam darah. Kondisi ini juga dilaporkan mengurangi produksi gonadotropin oleh hipoflsis anteriorterjadi setelah mengisap ganja, yang diketahui dapat menurunkansintesis testosteron dan menurunkan libido. dengan menyebabkan gonadotrop tidak sensitif terhadap GnRH dari hipotalamus. Hasilnya adalah kastrasi secara kimiawi yang lmpotensi (disfungsi ereksi) merupakan kegagalan dalammencapai ereksi penis, dan memiliki sejumlah penyebab bersifat reversibel jika terapi dihentikan, Pendekatan lainnyavaskular dan neurologis, walaupun hanya sebagian kecil yang adalah dengan pemberian bloker reseptor androgen sepertidisebabkan oleh masalah endokrin. Ereksi disebabkan oleh flutamid, finasterid, atau siproteron asetat.impuls-impuls saraf yang melalui eferen parasimpatis. nervus Analog GnRH sebaiknya diberikan bersama antiandrogen ketika pertama kali diberikan. Hal ini disebabkan efek awal dari analog GnRH adalah menstimulasi peningkatan sementara produksi testosteron, yang justru dapat menyebabkan stimulasi aktivitas tumor. Radioterapi dapat diperlukan sebagai terapi ajuvan atau untuk mengurangi nyeri akibat metastasis. Reproduksi pria: lll Patofisiologi Reproduksi pria 71


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook