Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 5 - Darah dan Hematopiesis

Bab 5 - Darah dan Hematopiesis

Published by haryahutamas, 2016-04-03 03:14:53

Description: Bab 5 - Darah dan Hematopiesis

Search

Read the Text Version

)Darah danHematopoiesis Darah, yang volume keselumhanny a pada rata- warnanya dapat digunakan untuk klasifikasi sel-selrata orang adalah sekitar 5 liter, merupakan jaringanikat jenis khusus, terdiri atas sel-sel, fragmen se1 ini. Granula dari neutrofil mempunyai afinitasdan plasma yaitu unsur cairan antar sel. Sirkulasidarah melalui seluruh tubuh dan mempunyai fungsi yang terbatas terhadap zaI warna, sedangkan eosi-bermacam-macam dalam menyalurkan nutrien, oksi-gen sisa metabolisme, karbondioksida, hormon- nofil mengambil wama kemerahan-orange danhormon, sel-sel dan zat-zat lainnya. Selanjutnya,darah juga berfungsi mempertahankan suhu tubuh. basofil mengambil warna biru gelap dengan zar O SEL DAN FRAGMEN SEL warna yang digunakan dalam pulasan sajian darah. Neurotrofil melakukan fagositosis terhadap bakteri Sel-sel darah dapat diklasifikasikan sebagai dan sering dikenal sebagai mikrofag. Seluruh granu-eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darahputih). Sel darah merah (RBC), paling banyak, losit berfungsi dalam fagositosis, tetapi neutrofiltidak berinti dan seluruh fungsi dalam sistim sir- paling kuat di antara ketiganya. Eosinofil diketahuikulasi melalui transpor oksigen dan karbondiok- berfungsi dalam aktivitas melawan parasit dan fago-sida ke dan dari jaringan tubuh. Sel darah putih sitosis kompleks antigen-antibodi, sedangkan fungsi(WBC) melakukan fungsinya di luar sistem sirku- basofil belum diketahui. Namun, basofil berisi hepa-lasi dan menggunakan aliran darah sebagai alatpenghantar untuk mehcapai tujuan. Ada dua kelom- rin dan histamin, yang dilepaskan melalui degra-pok utama dari sel darah putih yaitu agranulositdan granulosit. Limfosit dan monosit termasuk nulasi. Basofil mengandung granula yang miripkelompok pertama, sedangkan neutrofil, eosinofil dengan sel mast dan melepaskan agen farmakologikdan basofil termasuk kelompok kedua. Limfositadalah sel-sel dasar dari sistem imun dan meskipun dari asam arakidonat dalam membrannya. Darah dalam sirk-ulasi juga mengandung fragmen-ada tiga kategori yaitu-Limfosit T, Limfosit Bdan sel nol (Null cell)-perlu teknik imunosito- fragmen sel yaitu platelet (trombosit). Struktur kecil ini, lonjong sampai bulat, berasal dari mega-kimiawi untuk mengenalinya. Monosit meninggal- kariosit sumsum tulang berfungsi dalam hemo-kan aliran darah dan masuk ke jaringan ikat danmenjadi makrofag dan melakukan fagositosis ter- stasis yaitu mekanisme pembekuan darah.hadap zat-zat tertentu seperti membantu limfositdalam aktivitas imunologiknya. Granolosit dapat O PLASMAdikenali karena adanya granula khusus, yang mana Plasma adalah komponen cair dari darah, terdiri sekitar 557o volume seluruh darah. Plasma berisi elektrolit dan ion-ion seperti kalsium, natrium, kalium dan bikarbonat; molekul yang lebih besar yaitu albumin, globulin dan fibrinogen; dan bahan- bahan organikbervariasi dalam asam amino, lemak, vitamin, hormon-hormon, serta kofaktor. Setelah pembekuan, kemudian tampak serum yang warna- nyakuning seperti jerami. Cairan ini identik dengan plasma tetapi tidak mengandung fibrinogen atau Darah dan Hematopoiesis . 121

komponen-komponen lain yang penting untuk reaksi O SERI ERITROSITpembekuan. Perkembangan erifrosit dimulai dari CFU-S yang O HEMOPOIESIS memberi respons terhadap peningkatan eritro- Sel-sel darah yang berada dalam sirkulasi mem- poietin, yang akhirnya menjadi sel-sel yang dikenalpunyai masa hidup yang relatif pendek dan harus sebagai BFU-E dan/atau CFU-E yang memberi res-digantikan secara terus menerus dengan sel-sel yang pons terhadap penurunan eritropoietin. Meskipunbaru. Proses pergantian sel dikenal sebagai hemo- ada beberapa generasi CFU-E, namun CFU-E dike-poiesis (hematopoiesis). Seluruh sel-sel darah ber- nal secara histologik sebagai proeritroblas. Sel-selkembang dari satu sel induk yang pluripoten dikenal ini menjadi eritroblas basofilik, dan selanjutnya mengalami pembelahan sel menjadi eritroblas poli-sebagai pluripotential hemopoietic stem cell kromatofilik yang akan mengalami mitosis mem-(PHSC). Sel-sel ini mengalami aktivitas mitosis bentuk eritroblas ortokromatofilik (normoblas).sehingga sel ini berkembang menjadi dua jenis sel Sel-sel pada stadium ini akan mendorong keluar inti-punca hemopoietik multipotensial, CFU-GEMM nya, kemudian menjadi retikulosit (angan dika-(Colony-forming unit-granulocyte, erythrocyte, caukan dengan sel-sel retikulum padajaringan ikat) yang selanjutnya menjadi sel darah merah dewasa.monocyte, megakariocyte, dulunya dikenal sebagai Pewarnaan dengan biru metilen untuk hitung retiku- losit secara manual dan pewarnaan dengan thiazoleCHU-S) dan CFU-Ly (colony-forming unit- orange untuk hitung retikulosit secara otomatis.lymphocyte). Kebanyakan PHSC dan sel punca O SERI GRANULOSIThemopoietik lainnya orang dewasa letaknya dalamsumsum tulang merah dari tulang pendek dan Perkembangan seri granulositik dimulai daritulang gepeng. Sumsum dari tulang panjang adalah CFU-S pluripoten. Yang termasuk seri pertama ada-merah pada individu yang muda, tetapi ketika lah mieloblas, secara mitosis menjadi promielosit,sumsum ini disebuk oleh lemak pada waktu dewasa, yang juga mengalami pembelahan menjadi mielosit.sumsum ini memberi gambaran kuning dan dikenal Mielosit adalah sel pertama dari seri ini yang mem-sebagai sumsum kuning. Meskipun dulunya dike- punyai granula spesifik, sehingga dapat dikenalitahui bahwa sel-sel lemak menimbun lemak, seka- adanya neutrofil, eosinofil dan basofil. Sel berikut-rang diketahui bahwa sel-sel yang sebenarnya ber- nya dalam seri ini adalah metamielosit, yang akanperan untuk menyimpan lemak dalam sumsum menjadi sel batang, suatu bentuk muda yang akantulang adalah sel-sel retikulum adventisia. Sel menjadi granulosit dewasa dan memasuki aliranpunca, dalam merespons terhadap berbagai faktor darah (Table 5-1).pertumbuhan hemopoietik, mengalami pembelahansel dan mempertahankan jumlah yang beredar darieritrosit. leukosit dan trombosit. Daftar istilah perkembangan sel-sel di bawahadalah berdasarkan pada warnanya dengan pulasanWright atau Giemsa modifikasi Romanovsky sepertiyang digunakan pada pulasan darah dan pulasansumsum tulang yang digunakan dalam hematologi.122 . Atlas Berwarna Histologi

TABLE 5*1 r ,Unsur darah yang berbentukCIiametcr {}.rr$} %Unsur Fulasan lrican JumlaMmm' Leukosit SranuXs Fungsi Nukleus Tidak adaEritrssit '7-8 6J 5x10' (pria) Tidak ada Transpor O, dan CO\" 4,5 x IA'(wanita)Eosinofil t0-t4 9-11 l-50-400 Azurofil tersier Fagositosis Dua lobus 50-100 dan besar kompleks (bentuk sosis)Easofil 8=10 7-8 spesifik antigen-antibodi (eosinofilik) dan kontrol penyakit parasit 0.5-1 Azurofil,dan Mungkln Besar. fagositosis bentuk S tlesar;spesifik dan rnelepas- (basofilik) kan agen rgrarlula fannakologik :(heparln dan .' histamin) , Darah dan Hematopoiesis . 123

LW Histofisiologi I. KOAGULASI konversi Faktor X ke Faktor Xa dan dari titik itu pada langkah terakhir jalur koagulasi dan dikenal Koagulasi adalah hasil dari interaksi sejumlah pro, sebagai jalur umum. tein plasma dan faktor-faktor koagulasi. Mekanisme pengaturan koagulasi terjadi khas, hanya terjadijika II. FUNGSI NEUTROFIL endotel dinding pembuluh darah terluka. Padapem- buluh darah yang utuh, endotel membentuk peng- Neutrofil mempunyai tiga jenis granula: granulahambat agregasi trombosit (NO dan prostasiklin) spesifik, granula azurofil dan granula tersier. Gra- seperti halnya memperlihatkan trombomodulin dan nula spesifik mengandung zat farmakologik danmolekul menyerupai heparin, pada plasmalema enzim-enzim yang memungkinkan neutrofil untuk melakukan peran antimikroba. Granula azurofilpermukaan luminal yang mencegah koagulasi. adalah lisosom, mengandung berbagai hidrolaseNamun, jika pembatas pembuluh darah rusak, sel- lisosom, seperti halnya mieloperoksidase, permea-sel endotel berubah dari menghasilkan dan mem- bilitas bakteri meningkatkan protein, lisozim dan kolagenase. Granula tersier mengandung gliko-perlihatkan antiagregasi dan antikoagulasi dan mele- protein yang diperlukan untuk insersi ke dalam membran sel seperli halnya gelatinase dan katepsin.paskan faktor jaringan (tromboplastin jaringan),faktor von Willebrand dan endotelin. Kompleks Sel-sel ini menggunakan isi ketiga jenis granulafaktor jaringan dengan Faktor VIIa mengkatalisis untuk melakukan fungsi antimikrobanya. Ketikaperubahan Faktor X menjadi bentuk aktifnya, pro-tease Faktor Xa; faktor von Willebrand meng- neutrofil tiba pada tempat kerjanya, neutrofil menge-aktifkan trombosit, membantu perlekatan trombosit luarkan isi granulanya. Gelatinase meningkatkanke laminin dan kolagen dan menginduksinya untuk kemampuan neutrofil berpindah melalui laminamelepaskan ADP dan trombospondin, memperkuatperlekatan satu sama lain; dan endotelin merang- basalis dan glikoprotein dari granula tersier mem-sang kontraksi sel-sel otot polos vaskular di daerah bantu dalam mengenali dan memfagosit bakteri kepengerutan pembuluh darah yang rusak dan mem- dalam fagosom neutrofil. Granula azurofil danperkecil hilangnya darah. Proses koagulasi berlang- granula spesifik melebur dan melepaskan enzim hidrolitiknya ke dalam fagosom, jadi mengawalisung dalam satu dari duajalur konvergen, ekstrin- pemecahan enzimatik mikroorganisme. Selain peme- cahan enzimatik itu, mikroorganisme juga dihan-sik dan intrinsik, keduanya menuju ke langkah curkan oleh kemampuan neutrofil untuk mengalamiterakhir dari perubahan fibrinogen ke fibrin. Jalur peningkatan tiba-tiba dalam penggunaan O, yangekstrinsik mulainya lebih cepat dan bergantungpada pelepasan faktor jaringan. Jalur intrinsik dikenal sebagai letusan respirasi. O, digunakan olehmulainya lebih lambat, tergantung pada pertemuan sel untuk membentuk superoksida, hidrogen perok-antara dinding pembuluh kolagen dan trombosit sida dan asam hipoklorik, ikatan yang sangat reaktif(atau Faktor XII) dan memerlukan adanya faktor yang menghancurkan bakteri dalam fagosom.von Willebrand dan faktor VIII. Kedua faktor ini Seringkali, respons yang cepat dari neutrofilmembentuk suatu kompleks yang tidak hanya mengakibatkan pelepasan beberapa ikatan yang sangat kuat ini ke dalam jaringan ikat sekitarnya,berikatan dengan kolagen tetapi juga melekatkan- menimbulkan kerusakan jaringan. Neutrofil juga menghasilkan leukotrien dari asam arakidonatnya ke tempat reseptor pada plasmalema trombosit,mempengaruhi agregasi trombosit dan perlekatanke dinding pembuluh. Kedua jalur bersilangan pada124 . Atlas Berwarna HistoloSi

plasmalema untuk membantu mengawali respons perangsang koloni granulosit (bekerja pada sel-inflamasi. Selanjutnya dari fungsi-fungsi ini, neutro- sel progenitor granulosit) dan faktor perangsangfil mati dan menjadi komponen utama dari nanah. koloni makrofag (bekerja pada sel-sel progenitorII I. HEMOPOIESIS POSTNATAL monosit).Hemopoiesis pada orang dewasa mencakup satu IV. LIMFOSITjenis sel induk yaitu pluripotential (totipotential)hemopoietic stem cell (PHSC) yang menyerupai Ada tiga jenis limfosit yaitu limfosit B (sel B), lim-suatu limfosit dan merupakan anggota populasi sel fosit T (sel T) dan sel nol yang secara morfologiknol limfosit. PHSC terletak dalam iumlah besar di tidak dapat dibedakan. Biasanya dikatakan sel Tsumsum tulang, tetapi sel ini juga ada dalam sir- yang bertanggung jawab untuk respons imun yangkulasi darah. Sel-sel ini mempunyai indeks mitosis diperantarai sel dan sel B berfungsi dalam responsyang tinggi dan membentuk lebih banyak PHSC imun yang diperantarai humoral. Sel nol jum-seperti dua multipotential hemopoietic stem cells, lahnya sedikit, tidak mempunyai faktor tertentu(CFU-GEMM) dan CFU-Ly. Secara morfologik, pada membran selnya dan ada dua jenis yaitu selCFU-GEMM dan CFU-Ly identik dengan PHSC, punca hemopoietik pluripotensial dan sel pem-tetapi mereka memiliki kemampuan yang lebih bunuh alamiah (natural killer cells).terbatas. CFU-Ly, yang dikenal sebagai sel puncalimfoid, akan meningkatkan CtrU-LyB dan CFU- A. Sel TLyT, berturut-turut sebagai sel limfosit B dan T Sel T tidak hanya berfungsi dalam respons imunmuda. CFU-GEMM jugadisebut sebagai sel punca yang diperantarai sel tetapi juga bertanggung jawabmieloido karena akan meningkatkan BFU-E dalam pembentukan sitokin yang mempermudah inisiasi respons imun yang diperantarai humoral. Sel[dan/atau CFU-E], leluhur eritrosit; CFU-Eo'leluhur eosinofil; CFU-Ba, leluhur basofil; dan ini dibentuk dalam sumsum tulang dan berrnigrasiCFU-NM, yang akan meningkatkan CFU-N danCFU-M, berturut-turut sebagai leluhur neutrofil ke korteks timus untuk menjadi sel-sel imunokom-dan monosit. Sel-sel punca dan sel-sel leluhur(progenitor sel) mirip dengan limfosit, sedangkan peten. Sel-sel ini mengenali epitop (penentu anti- gen) yang diperlihatkan oleh adanya sel-sel yangsel-sel muda (precursor cell) dapat dikenali secara mempunyai HLA (human leukocyte antigen; jugahistologik sebagai anggota suatu populasi sel yang dikenal sebagai major histocompatibility complexakan berdiferensiasi menjadi sel-sel darah terlentu.Selanjutnya, sel-sel punca kurang meyakinkan untuk molecules). Terdapatberbagai subtipe sel T, masing-menj adi sel-sel tefteltu ketimbang sel-sel muda. masing mempunyai penanda permukaan reseptor Beberapa faktor pertumbuhan hemopoietik sel T (T-cell receptor = TCR) dan cluster ofmengaktifkan dan melancarkan hemopoiesis. Cara differentiation determinants (CD molecules).kerjanya adalah dengan membentuk ikatan padareseptor membran plasma dari sel targetnya, jadi Reseptor sel T mengenali epitop, sedangkan CDmengatur kecepatan mitosisnya, demikian jugajumlah terjadinya mitosis. Selain itu, faktor-faktor molecules mengenali jenis HLA yang ada pada per-ini merangsang diferensiasi sel dan meningkatkan mukaan sel.ketahanan populasi sel progenitor. Faktor yangpaling dikenal adalah eritropoietin (bekerja pada Berbagai subtipe sel-sel T adalah T helper cellsBFU-E dan CFU-E), interleukin-3 (bekerja pada (T\"1 dan T,2), cytotoxic T cells (T.), T regulatoryPHSC, CFU-S dan sel progenitor mieloid), inter- cell (T..,), natural T killer cell dan T memory cells.leukin-7 (bekerja pada CFU-Ly), faktor perang-sang koloni granulosit-makrofag (bekerja pada B. Sel Bsel-sel progenitor granulosit dan monosit), faktor Sel B mempunyai penanda permukaan HLA tipe II dan surface immunoglobulin (SIG) pada plasma- lema-nya. Sel B tidak hanya dibentuk dalam sum- sum tulang tetapi juga menjadi imunokompeten. Sel B juga bertanggung jawab terhadap respons humoral dan atas arahan sel Tn2 dalam respons ter- hadap paparan antigenik, akan berdiferensiasi men- Darah dan Hematopoiesis . 125

jadi sel-sel plasma pembentuk antibodi dan sel permukaan sel dan bertanggung jawab untuk sitotok-memoriB. sik nonspesifik terhadap virus yang masuk dan sel- sel tumor. NK cell juga berfungsi dalam antibody-C. Sel pembunuh alami (Natural dependent cell-mediated cytotoxicity (ADCC). Killer = INK cell)NK cell termasuk populasi sel nol. Sel ini mempunyaireseptor FC tetapi tidak mempunyai petanda padab Bence-Jones, yang masuk ke urine dimana proteinffi,l' -* CONTOH KASUS KLINIS ini dapat dideteksi untuk membantu diagnosis,ril,i:t, ,.,rjrltir adanya mieloma multipel. Pengobatan meliputi terapi radiasi setempat, tujuannya pada tulang di- Defisiensi NADPH oksidase mana pasien merasa nyeri. Pasien dengan protein Bence-Jones dalam urinenya, dianjurkan untuk Individu tertentu menderita infeksi bakteri yang minum air yang banyak untuk mengurangi kemung- menetap karena defisiensi NADPH oksidase kinan dehidrasi dan gagal ginjal. Kemoterapi telah menunjukkan dapat mengurangi membu- herediter. Neutrofil individu ini tidak mampu ruknyapenyakit. mengatasi kelainan pada saluran napas dan karena- Mononukleosis Infeksiosa nya tidak dapat membettuk zat-zat reaktif yang Infeksi dengan virus Epstein-Barr menyebabkan mononukleosis infeksiosa, juga dikenal sebagai kadarnya tinggi seperti hipoklorat, hidrogen \"kissing disease\" karena penyakit ini sering ter- peroksida dan superoksida yang membantu mem- bunuh bakteri dalam fagosomnya. dapat pada individu sekolah menengah dan maha- siswa dan sering menyebar melalui saliva. Pen- MielomaMultipel derita penyakit mononukleosis infeksiosa mem- punyai gejala sakit kerongkongan, nodus limfa- Mieloma multipel adalah suatu keganasan yang tikus bengkak dan nyeri, kelelahan dan hitung relatifjarang dengan insidensi lebih tinggi pada pria daripada wanita. Kelainan ini berasal dari limfosit meningkat. Penyakit ini dapat meng- sumsum tulang dan dicirikan oleh adanya sejum- lah besar sel plasma ganas yang mungkin juga ancam jiwa pada individu yang imunitasnya ter- bentuknya tidak normal. Sel-sel ini tertimbun tekan. dalam sumsum tulang di berbagai bagian sistem skelet. Seringkali pioliferasi demikian besar dalam sumsum tulang yang menimbulkan tekanan pada dinding rongga sumsum tulang, menimbulkan nyeri tulang dan bahkan fraktur tulang seperli misalnya pada iga. Sel-sel ini menghasilkan pro- tein yang tidak normal sepefii misalnya protein126 . Atlas Berwarna Histologi

lr L &AMN*Affi t . Sel-seldarah merah. Manusia, x 1325. Sel-sel darah merah (panoh) tampak bagian tengahnya jernih,*'h.r= q\ menunjukkan bahwa daerah yang paling tipis dari diskus bikonkaf. Perhatikantrombosit (kepalapanah) mempunyaibagiantengahyang padat yaitu granulomer dan bagian tepi jernih yaitu hialomer. IffiAgWS&e o Neutrofil. Manusia. x 1325. Sitoplasma neutrofil tampak ada granula dan inti berlobus (kepala panah).,@# S&MSAR 3. Eosinofil. Manusia. x 1325. Eosinofil dikenali karena mempunyai granula besar warna merah muda dan bentuk intinya seperti sosis. Perhatikan ada penghubung yang tipis (kep ala p anah) antara kedua lobus inti. &effiffiAK 4. Basofil. Manusia. x 1325. Basofil mempunyai ciri adanya granula besaq gelap dan padat# &&[V[mAm $ o Monosit. Manusia. x 1325.1cm=7,5Fm Monosit mempunyai ciri adanya inti berukuran besar, asentrik, berbentuk ginjal dan tidak ada granula spesifik. rfi&lW$Affi S Limfosit. Manusia. x 1325. Limfosit merupakan sel kecil yang mempunyai satu inti, besar, asentrik dan tepi sitoplasmanya sempit berwarna biru muda. Darah dan Hematopoiesis . 12?

!pe.a za\- '*..fgfmif \ ,i WH '\ - tr:' 'aJ +q '\", \"- -.iI ,$'-'' edffi E kb # '* fw,f'-,ir' 8 ,l \"r' '. 1.._ 3KUNCI 9 ; 1. Basofil l-e€is*&*t f i;j'r 2. Trombosit 3. Monosit 4. Eritrosit !,ffu,' 5. Monosit 6. Limfosit , l&*t*g€ 7. Eosinofil 8. Neutrofil 9. Limfosit128 . Atlas Berwarna Histologi

ffi 1 ., 2 mffi€ 3 @F 4 5 W i':='i.\"at,i AKUNCI 4. Metamielosit neutrofil DA 5. Sel batang neutrofil 1 . Proeritroblas1. Mielosit basofil 6. Neutrofil 2. Eritroblas basofil2. Metamielosit basofil 3. Eritroblas polikromatofil3. Sel batang basofil C 4. Eritroblas ortokromatofil4. Basofil l. Mielosit eosinofil 5' Retikulosit 2. Metamielosit eosinofil 6' EritrositB 3. Sel batang eosinofil1. Mieloblas2. Promielosit 4. Eosinofil3. Mielosit neutrofil Darah dan Hematopoiesis . I29

fien$ffiA$ t r Sumsum tulang. Manusia. {i&M&Ae * o Sumsum tulang. Manusia. Paraffin section. x 132. Paraffin section. x 270.Potongan melintang dari iga dekalsifikasi pada iga Gambar fotomikroskopik ini adalah pembesaranmanusia menunjukkan adanya kanal Havers (H),kanal Volkmann CV), osteosit (O) dalam lakuna gambar daerah kotak pada Gambar 1. Perhatikandan endosteum (E). Dalam sumsum tulang tam- adanya osteosit (O) dalam lakuna sama seperti sel- sel gepeng yang ada di endosteum (E). Endotelpak sejumlah sel-sel retikulum adventisia (A), yang membatasi sinusoid (panah) jelas terlihat, jugapembuluh darah dan sinusoid (S). Selain itu, unsur sel-sel yang ada dalam proses hemopoeisis. Dua selpembentuk darah juga tampak sebagai inti kecil besar megakariosit (M) juga tampak.(panah). Perhatikan megakariosit (M) yang besaryaitu sel yang nantinya menjadi trombosit. Daerahkotak disajikan dalam Gambar 2. GAMBAR J r Hapusan darah. Manusia. {.&A[1lSA${ Hapusan sumsum tulang. Manusia. Pulasan Wright. x 270. Pulasan Wright. x 270.Pada hapusan darah normal ini tampak eritrosit Pulasan sumsum tulang yang normal ini memben-tuk(R), neutrofil (N) dan trombosit (P). Lubang di sel-sel seperti eritrosit (R) dan trombosit (P).tengah eritrosit menunjukkan daerah yang paling Berbeda dengan hapusan darah tepi (Gambar 3),tipis dari cakram bikonkaf. Perhatikan eritrosit sumsum tulang lebih banyak mempunyai sel-seljumlahnya jauh melebihi trombosit dan juga lebih berinti. Beberapa sel adalah dari seri eritrosit (panah),banyak daripada sel darah putih. Karena neutrofil yang lain adalah dari seri granulosit (kepola ponah)mempunyai persentasi tertinggi dari sel darah putih,maka paling sering terlihat di antara sel darah putih.1t0 . Atlas Berwarna Histologi

f*A$ ffierqt t#s,$1qffieffin W #&'* Y ,i. @ + l.- # \"w, #)na n*dL ffi*./ -lt *4 F-+ e'9 \ # \* g \"\R * dF 4F aFs/ # { d$ qF * *\ *t*eglili$\"Eal ts*eq*e* 4, I Darah dan llematopoiesis . 131

IGF ffi&ffiffi&ffi 3 . Hapusan sumsum tulang manusia. x 1325,ffi{F Proeritroblas ...': *egVlffieK * . Hapusan sumsum tulang manusia. x 1325. i#, Eritroblas basofil *&M&&& S . Hapusan sumsum tulang manusia. x 1325. Eritroblas polikromatofil .*&gVl$&ffi 4 Hapusan sumsum tulang manusia. x 1325. Eritroblas ortokromatofil .*A*Wffi&e S Hapusan sumsum tulang manusia, Pulasan biru metilen. x 1325. Retikulosit .*&M$effi S Hapusan sumsum tulang manusia. x 1325. Eritrosit1cm=7,5pm132 . Atlas Berwarna Histologi

*&$!4*&$A t . Mieloblas. Hapusansumsum tulang manusia. x 1325..S&&$meffi $ Promielosit. Hapusansumsum tulang manusia. x 1325.S&gWffi&& *;t o Mielosit g ffi&ffiffi&K S** r Mielositeosinofil. Hapusansumsum tulang manusia. f neutrolil. Hapusanx 1325. sumsum tulang manusia. ffiilffi&fu,lmeffi 4m r Metamie- x 1325.losit eosinofil. Hapusan ffi&fi$'$ffi&ffi 4fu o Metamie-sumsum tulang manusia. losit neutrofil. Hapusan sumsum tulang manusia.x 1325. x 1325. S&$\JX$A& Stu o Sel batang neutrofil. Hapusan sumsum tulang manusia. x 1325.*&&*ffi&ffi $x . Eosinofil. .*&BWffiS.,ffi * Neutrofil.Hapusan sumsum Hapusan sumsumtulang manusia. tulang manusia.x 1325. x 1325. 1 cm = 7,5 irm Darah dan Hematopoiesis . 133 -

Lffi Ringkasan HistologikI. DARAH YANG BERSIRKULASI kuning kemerahan. Granula azurofiljuga ada. IntiA. Eritrosit (RBC) berwarna hitam kecoklatan, dua lobus, menye-Eritrosit berwarna merah muda, berbentuk cakrambikonkaf, diameternya 7-8 prm. Sel ini terisi hemo- rupai sosis, dihubungkan oleh benang tipis.globin dan tidak berinti. 3. BasojllB. Agranulosit Basofil, yang paling sedikit dari seluruh leukosit, diameternya 8-10 mm. Seringkali, sitoplasmanya1. Limfosit penuh dengan granula spesifik warna biru, gelap,Secara histologis, limfosit mungkin kecil, sedang besar, tampak tersusun padat dalam membran sel,atau besar (ini tidak berkaitan dengan sel T, sel B sehingga tampak bersudut. Granula spesifik biasa-atau sel nol. Sebagian besar limfosit adalah kecil nya menutupi granula azurofil juga menutupi inti(diameternya 8-10 pLm) dan mempunyai inti padat, berwarra biru muda, yang berbentuk huruf-S.biru, asentris, menempati sebagian besar sel, hanyabagian tepi sitoplasma yang tipis warna biru muda. D. TrombositGranula azurofil (lisosom) mungkin tampak di Trombosit, terkadang disebut platelet, adalahdalam sitoplasma. fragmen sel, kecil, bulat (diameter 2-4 prm). Sel ini tidak mempunyai inti, sering berkelompok dan tam-2. Monosit pak di tengahnya ada granula biru tua disebut gra-Monosit adalah sel darah yang paling besar dalam nulomer dan bagian tepi jemih, warnanya birusirkulasi darah (diametemya i2-15prm). Sel ini mem- muda disebut hialomer.punyai sitoplasma biru-kelabu mengandung sejum- il. HEMOPOTESTS.lah granula azurofil. Inti asentris, berbentuk ginjal Selama proses maturasi, sel-sel hemopoietik menga-dan mempunyai j ala-jala kromatin kasal dengan ruang lami perubahan morfologik yang jelas. Ketika sel menjadi lebih matur, ukuran sel berkurang. Intinyadi antaranya jernih. Lobus inti saling menumpuk, juga makin kecil, iala-jala kromatin lebih kasar dan anak intinya (yang menyerupai ruang-ruang pucatbatas luarnya tampakjelas . kelabu) menghilang. Granulosit mula-mula men- dapat granula azurofil dan kemudian granula spesi-C. Granulosit fik dan intinya menjadi bersegmen. Sel-sel seri eritro- sit tidak pernah tampak adanya granula dan akhir-1. Neutrofil nya intinya menghilang.Neutrofil adalah leukosit yang paling banyak,diameternya 9-12 mm, sitoplasma warna merah Seluruh wama-warna yang tersebut dalam ringkasan ini ber-muda ditempati granula spesifik yang lebih kecil. dasarkan pulasan Wnght atau Giemsa modifikasi RomanovskyGranula spesifik tidak terpulas baik, karena itu sel yang digunakan untuk pulasan darah.ini diberi nama. Inti warna biru tua, kasar danbanyak lobulus, yang sering dua atau tiga lobusdihubungkan dengan benang halus.2. EosinofilEosinofil diameternya 10-14 mm dan mempunyaisejumlah granula spesifik refraktil, bulat, besar,134 . Atlas Berwarna Histologi

A. Seri Eritrosit B. Seri Granulosit1. Proeritroblas Dua stadium peftama seri granulosit, yaitu mielo- blas dan promielosit, tidak mempunyai granula spe- a. Sitoplasma sifik. Hal ini membuat gambaran dalam stadium mie- Wamanyabiru muda sampai biru gelap dengan losit, ketika ketiga jenis mielosit (neutrofil, eosino- dasarbiru-kelabu. fil, dan basofil) dapat dibedakan. Karena ketigatya hanya berbeda satu sama lain dalam hal granula spe- b.Inti sifiknya, hanya seri neutrofil dijelaskan dalam rang- kuman ini dengan memahami mielosit, metamielo- Bentuk bulat dengan jala-jala kromatin halus; sitdan sel batang yang terdapatdalamketigajenis ini. berwama merah anggur dengan 3-5 anak inti kelabu pucat. 1. Mieloblus2. Eritroblas basofil a. Sitoplasma Kelompokan kecil wama biru dengan latar- a. Sitoplasma belakangbirumuda Tidakadagranula- Gelembung Sitoplasma warna kebiruan dengan dasar sitoplasma terdapat sepanjang bagian tepi sel. merah muda keabuan. b.Inti Inti bulat, berwarna biru kemerahan dengan b.Inti jala kromatin halus. Ada dua atau tiga anak Bentuk bulat agak kasar, dibanding stadium inti kelabu pucat sebelumnya; berwama merah anggur. Anak intimungkinada. 2. Promielosit3. Eritr oblas p olikro mat oftIik a. Sitoplasma a. Siroplasma Sitoplasma berwarna kebiruan, ada sejumlah Warna merah muda kekuningan bercampur granula azurofil, kecil, gelap. kebiruan. b.Inti b.Inti Inti bulat, berwarna biru kemerahan, dengan Bentuk inti kecil dan bulat dengan jala kro- benang kromatin lebih kasar daripada stadium matin padat, kasar; gelap, hitam kemerahan. sebelumnya. Anak inti biasanya ada. Tidak ada anak inti. 3. Mielositneutrffiffi4. E ritr oblas orto kro mat a. Sitoplasma a. Sitoplasma Merah muda dengan sedikit tercampur biru. Sitoplasma berwama biru pucat berisi granula azurofil gelap dan granula spesifik neutrofil b.Inti yang lebih kecil. Tampak daerah paranuklir Bentuk bulat, gelap, padat, mungkin dalam Golgiberwarnajemih. proses menjulur keluar sel. b.Inti5. Retikalosit Inti bulat, biasanya agak gepeng, asentris, dengan benang kromatin yang kasar. Anak a. Sitoplasma Sel darah merah yang bersirkulasi tampak inti tidakjelas. seperti normal; jika dipulas dengan zatwarna 4. Metamielosit neutrofil supravital (misalnya biru metilen), tampak reti- kulum kebiruan terdiri kebanyakan atas reti- a. Sitoplasma kulum endoplasma kasar. Serupa dengan stadium sebelumnya, kecuali b.Inti sitoplasma wamanya lebih pucat dan daerah Tidakada. Golgi menempati lekukan inti. Darah dan Hematopoiesis . 135

b.Inti b.IntiInti berbentuk ginjal, asentris, dengan jala Inti berbentuk tapal kuda, biru gelap dengankromatinpadatdangelap.Anakintitidakada. jala-jala kromatin sangat kasar. Anak inti5. Selbatangneutrofil tidakada'a. SitoplasmaSitoplasma berwarna sedikit lebih biru daripada neutrofil dewasa. Baik granula azurofilmaupun granula spesifik neutrofil ada.136 . Atlas Berwarna Histologi


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook