Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 36. Piconavirus (Grup Enterovirus & Rhinovirus)

36. Piconavirus (Grup Enterovirus & Rhinovirus)

Published by haryahutamas, 2016-04-03 03:26:46

Description: 36. Piconavirus (Grup Enterovirus & Rhinovirus)

Search

Read the Text Version

Picornavirus (G ru p E nterovirus& Rhinovi rus)Picornavirus mewakili famili virus yang sangat besar virus terbesar, VPi-VP3, mempunyai struktur inti 1,3119 sangat mirip, sumbu peptida lengkung proteinnya bcrbalikjumlah anggotanya tetapi terkecil ukuran virionnya dan membentuk barel delapan untai yang disatukan oleh ikatankompleksitas genetiknya. Virus ini mencakup dua hidrogen (barel beta). Rantai asam amino antara barel beta dan bagian terminal karboksil serta amino padakelompok utama patogen manusia: enterovirus dan protein mengandung suatu rangkaian lengkung. Lengkungrhinovirus. Enterovirus adaiah organisme yang tinggalsementara pada saluran cerna manusia dan dapat diisolasi tersebut mencakup tempat antigenik utama yangdari tenggorok atau usus bawah. Rhinovirus terutama ditemukan pada permukaan virion dan terljbat padadiisolasi dari hidung dan tenggorok. netralisasi inFeksi virus. Banyak picornavirus menyebabkan penyakit pada Terdapat celah menonjol atau jurang di sekitar masing-manusia yang berkisar dari paralisis be rat sampai masing verteks pentamerik pada permukaan partikelmenigitis aseptik, pleurodinia, miokarditis, lesi kulit virus. Tempat pengikatan reseptor yang digunakan untuk melekatkan virion pada sel pejamu diduga terletak dekateksantema dan vesikular, lesi mukokutaneus, penyakit dasar jurang. Lokasi ini mr-rngkin akan melindungi ternpatpernapasan, penyakit demam tidak diketahui penyebabnya, pelekatan sel yang penting dari variasi struktural yangkonjungtivitis, dan penyakit generalisata berat pada bayi. dipengaruhi oleh pemilihan antibodi pada pejamu, karena jurang terlalu sempit untuk tnemunglcinkan penetrasi lebihNamun, infeksi subklinis jauh lebih sering terjadi dalam pada molekul antibodi (Gambar 36-1).daripada penyakit yang bermanifestasi klinis. Etiologi sulit RNA genom mempunyai ukuran yang berkisar dariditentukan karena virus yang berbeda dapat menyebabkan 7,2 kb (rhinovirus manusia), 7,4 kb (poliovirus, virussindrom yang sama; picornavirus yang sama dapatmenyebabkan iebih dari satu sindrom; dan gejala klinis Tabel 35-1. Sifat penting picornavirus.yang sama tidak dapat dibedakan dengan gejala yangdisebabkan oleh jenis virus lain. Penyakit paling serius Virion: lkosahedral, diameter 28-30 nm, mengandung 60 subu n ityang disebabkan oleh semua enterovirus adalah Komposisi: RNA (30%), protein (7070)poliomielitis. Genom: RNA untai tunggal, linear, sense positif, ukuran Upaya seluruh dunia saat ini sedang berlangsung 7,2-8,4 kb, BM 2,5 juta, infeksius, mengandung protein yang terikat genom (VPg).dengan tujuan eradikasi total poliomielitis. Protein: Empat polipeptida utama yang dipecah dari poliprotein prekursor besar. Protein permukaan VP1 danSIFAT PICORNAVIRUS VP3 adalah tempat ikatan antibodi utama. Protein internal VP4 dihubungkan dengan RNA virus.Sifat penting picornavirus ditunjukkan pada Thbel 36-1. Selubung: Tidak ada Replikasi: SitoplasmaStruktur & Komposisi Ciri khas yang menonjol: Famili terdiri dari banyak tipe enterovirus dan rhinovirus yang menginfeksi manusiaVirion enterovirus dan rhinovirus terdiri dari selubung dan hewan tingkat rendah, menyebabkan berbagaikapsid 60 subunit, masing-masing dari empat protein penyakit mulai dari poliomielitis, meningitis aseptik(VP1-VP4) tersusun dengan simetri ikosahedral di sekitar sampai common cold.genom yang terbuat dari RNA sense positif untai tunggal(Gambar 36-1). Parechovirus serupa kecuali bahwakapsidnya hanya mengandung tiga protein, karena VPOtidak dipecah menjadi YP2 dan YP4. Dengan penelitian difralai sinar X, struktur molekularpoliovirus dan rhinovirus dapat ditentukan. Tiga protein 497

BAB 36 Pentamer Miristat (vP1) J urang lubang (vP2) trA cooH cooH Verteks 5 lipatan b bfl\ qq: br\ Vtr, tcAM-'1 l* l* l;l ?tr @Gamhar 36-l.Struktur picornavirus yang khas. A: Diagram yang memperlihatkan lokasi internal genom RNAyangdikelilingi oleh kapsid yang terdiri dari pentamer protein VP1, VP2, VP3, dan VP4. Perhatikan penurunan \"jurang\"yang mengelilingi verteks pentamer. B: Pengikatan reseptor selular pada dasar jurang. Reseptor rhinovirus utama(molekul ICAM-1)mempunyai diameter kira-kira sepdruh molekul antibodi lgG. C: Lokasi tempat pengikatan obatpada VP1 pada rhinovirus. Obat antivirus diperlihatkan, WIN 52084. mencegah pelekatan virus dengan merusakbagian dasar jurang. (Direproduksi seizin dari Rueckert RR: Picornavlridae:The viruses and thelr replication. ln FieldsVirology,3rd ed. Fields BNet al Ieditors]. Lipprncott-Raven, 1996.)hepatitis A) sampai 8,4 kb (aphthovirus). Organisasi Enterovirus stabil pada pH asam (3,0-5,0) selama 1-3 jam, sedangkan rhinovirus labil dalam asam. Enterovirusgenom pada semua virus sama (Gambar 36-2). Genom dan beberapa rhinovirus distabilkan oleh magnesium klorida akibat pengaruh inaktivasi termal. Enterovirusmengalami poliadenilasi pada ujung 3' dan mempunyai mempunyai berat jenis dalam cesium klorida sekitar 1,34protein disandikan virus kecil (VPg) yang berikatan secara g/m1; rhinovirus manusia sekitar 1,4 gl mI.kovalen dengan r.rjung 5'. RNA genomik sense positifbersifat infeksius.

/prcoRNAVlRUS (GRUP ENTEROVIRUS & RHINOVIRUS) 499 VPgGambar 36-2. Struktur RNA picornavirus dan organisasi genetik poliproteinnya (potongan terbuka). RNA adalah 5'-VPg-ntr-poliprotein-ntr-poli(A) yang terorganisir; ntr menunjukkan regio yang tidak ditranslasi yang mengapitpoliprotein. L menentukan protein pemuka yang ditemukan pada cardiovirus dan aftovirus tetap tidak padaenterovirus, rhinovirus manusia, atau virus hepatitis A manusia. P1, P2, dan P3 menunjukkan piotein prekursor yangdipecah oleh proteinase yang disandi virus masing-masing menjadi ernpat, tiga, dan empat produk akhir. (Direproduksidengan seizin dari Rueckert RR: Picornaviridae: The viruses and their replication.'ln: Fields Virology,3'd ed. Iields BN et al Ieditors]. Lippincott-ltaven,1996.)Klasifikasi nama yang biasa dipakai untuk enterovirus yangFamili Picornaviridae mengandung enam genus: sebelumnya diidentifikasi. Enterovirus juga terdapat padaEnterouirus (enterovirus), Rhinouirui (rhinovirus), banyak hewan, termasuk sapi, babi, monyet, dan mencit.Hepatouirus (virus hepatiti s A), Parechouizz;s (parechovirus), Rhinovirus manusia meliputi lebih dari 100 tipeAphthouirus (virus penyakit kaki dan mulut), sertaCardiouirus (cardiovirus). Empat kelompok pertama antigenik. Rhinovirus pada spesies pejamu lain termasukterdiri dari patogen manusia yang penting. rhinovirus pada kuda dan sapi. Enterovirus yang berasal dari manusia meliputi berikut Virus hepatitis A awalnya digolongkan sebagaiini: (1) poliovirus, tipe 1-3; (2) coxsackievirus grup A,trpe I-24 (tidak terdapat tipe 23); (3) coxsackievirus grup enterovirus ripe 72 tetapi sekarang ditetapkan sebagaiB, tipe 1-6; (4) echovirus, tipe 1-33 (tidak terdapat tipe genus yang terpisah. Hal tersebut diuraikan pada Bab70,22,23,atau28); dan (5) enterovirus, tipe 68-71 (Tabel 35.36-2). Sejak 1969, tipe enterovirus baru telah diberi tanda Parechovirus, sebelumnya digolongkan sebagaidengan nomor tipe enterovirus bukan dimasukan dalam echovirus 22 dan 23, ditemukan berbeda sifat biologi maupun ciri khas molekular secara signifikan dengansubgolongan coxsackievirus atau echovirus. Digunakan enterovirus dan digolongkan menjadi suatu genus baru (Parechouirus).Tabel 36-2. Ciri khas picornavirus manusia. ':.1::. ...',.'.'- lEnterg!r;,1 ,,Pa.rechovirgql Rhinovirus 68-11 1-2 >100pH asam (pH 3,0) Stabil Stabil Sta bi I Sta bi I Stabil Stabil Labil 1,34 1,34 1,34 37 0C 1,4Berat jenis (g/ml) 1,34 1,34 37 0C 37 0C 37 0C 33 0CTemperatur optimal 37 0C 37 0C untuk tumbuhTempat isolasi yang umum dari manusia 00H idu ngTenggorokUsus bawahMenginfeksi bayi mencitalKarena klasifikasi ulang, tidak terdapat coxsackievirus A23 atau echovirus tipe 10,22,23, atau 28',Se.iak '1969, enterovirus baru telah diberi tanda dengan satu nomor bukan disubgolongkan sebagai coxsackievirus atau echovirus.rSebelumnya digolongkan sebagai echovirus tipe 22 dan 23.4Terdapat beberapa variabilitas pada sifat ini.

500 BAB 36 Picornavirus lain adalah virus penyakit kaki-dan-mulut Tidak semua rhinovirus atau echovirus menggunakanpada sapi (Aphthouiru) dan virus ensefalomiokarditis pada reseptor selular yang sama. Pengikatan reseptorhewan pengerat (Cardiouirus). mencetuskan perubahan struktur dalam virion yang menyebabkan pelepasan RNA virus ke dalam sitosol sel.. Kisaran pejamu picornavirus sangat bervariasi dari VPg dilepaskan dari RNA virus karena.berhubungansatu jenis dengan yang lain dan bahkan di antara strain- dengan ribosom. Tianslasi terjadi melalui mekanisme rap-strain dari jenis yang sama (Tabel 36-2). Banyak independent yang menggunakan daerah hilir tempat masuk ribosom internal (IRES) dari ujung 5' genom virus. Prosesenterovirus (poliovirus, echovirus, beberapa coxsackievirus)dapat tumbuh pada temperatur 37 0C dalam sel manusia ini memintas kebutuhan akan kompleks faktor inisiasidan monyet; kebanyakan strain rhinovirus hanya dapat selular intak (eIF4F), yang diperlukan oleh banyak mRNAditemukan dalam sel manusia pada suhu 33 0C. selular berrudung. elFll sering dipecah oleh protease virus,Coxsackievirus bersifat patogen untuk mencit baru lahir. menyebabkan berhentinya sintesis protein pejamu danRepl ikasi Picornavirus translasi istimewa RNA virus.Siklus replikasi picornavirus terjadi dalam sitoplasma sel RNA virus penginfeksi ditranslasi menjadi poliprotein(Gambar 36-3). Pertama-tama, virion melekat pada yang mengandung baik protein selubung mauPun proteinreseptor khusus pada membrin plasma. Reseptor untuk replikasi esensial. Poliprotein ini secara cePat diPecahpoliovirus dan rhinovirus manusia adalah semua anggotasuperfamili g€n imunoglobulin yang meliputi antibodi menjadi fragmen oleh proteinase yang disandi padadan beberapa molekul adhesi permukaan sel. Sebaliknya,echovirus mengenali anggota superfamili adhesi integrin. poliprotein (Gambar 36-4). Sintesis RNA virus baru tidak dapat dimulai sampai dihasilkan protein replikasi yang disandi virus, termasuk RNA polimerase dependen RNA. Untai RNA virus penginfeksi disalin dan untai Membran sitoplasma \\ lnfeKosom / s/ Pelekatan / ffi (inMferikosnius)W4ff+iVP2Gambar 36-3. Tinjauan siklus infeksi picornavirus. (Direproduksi selzin dari Rueckert RR: Picornavlrldae:The viruses and thelr replicationln: FieldsVirology,3'd ed. Fields BN et al Ieditors]. Lippincott-Raven, 1996.)

/PICoRNAVTRUS (GRUp ENTEROVTRUS & RHTNOVTRUS) 501komplemen berperan sebagai cerakan untuk sinresis unrai flaksid. Namun, sebagian besar infeksi poliovirus bersifatpositif yang baru. Banyak untai positif dihasilkan dari subklinis.masing-masing cetakan unrai negatif. Beberapa untaipos.itif baru digunakan sebagai cerakan untuk mem- Poliovirus berperan sebagai contoh picornavirus padaperbanyak kumpulan RNA progeni; banyak untai positifdikemas dalam bentuk virion. banyak penelitian laboratorium biologi molekular Maturasi melibatkan beberapa peristiwa pemecahan. mengalami replikasi picornavirus.Protein prekursor selubung Pi (Gambar 36-4) dipecah Sifat Virusuntuk membentuk agregar VPO, VP3, dan VPl. Bila A. SIFAT UMUMtercapai konsentrasi yang adekuat, \"protomer\" ini dirakitmenjadi penramer yang membungkus VPg-RNA untai Pardkel poliovirus merupakan enterovirus yang khas (lihatpositif untuk membentuk \"provirion\". Provirion terseburtidak infeksius sampai pemecahan akiir mengubah VPO di atas). Partikel ini tidak aktif bila dipanaskan pada suhumenjadi VP4 dan VP2. Partikel virus yang marang 55 0C selama 30 menit, tetapi Mg2-, 1 mol/l, mencegahdilepaskan saat sel pejamu hancur. Siklus multiplikasiuntuk sebagian besar picornavirus.,memerlukan 5-10 jam. inaktivasi ini. Karena poliovirus yang dimurnikanr GRUP ENTEROVIRUS diinaktifkan oleh konsentrasi klorin sebesar 0,1 ppm, diperlukan konsentrasi klorin yang lebih tinggi unrukPOLIOMIELITIS mendesinfeksi kotoran yang mengandung virus pada suspensi fekal dan adanya bahan organik lain. PoliovirusPoliomielitis adalah penyakit infeksius akut yang dalam tidak dipengaruhi oleh eter atau natrium deoksikolat.bentuk berat menyerang sistem saraf pusat. Destruksisaraf motorik pada medula spinalis menyebabkan paralisis B. KERENTANAN HEwAN DAN PERTUMBUHAN VIRUs Poliovirus mempunyai kisaran pejamu yang sangar terbatas. Sebagian besar strain akan menginfeksi monyet bila diinokulasi secara langsung ke dalam otak atau medula spinalis. Simpanse dan monyet clnomolgus juga dapat terinfeksi melalui jalur oral; pada simpanse, infeksiGen orotein selubuno Gen untuk pemecahan & sintesis RNA PRODUK TRANSLASI N terminus C terminus Poliprotein 3ABCDEt-- iAPBc1p-+-P-2lf++P3€,ABc _l lABC zBC ll3ABll 3CD VPO I 1CD trt-,q:lE!ffif-.\" I /|vP4l vP2_l vP3 VP1 VPgGambar 36-4. Organisasi dan ekspresi genom picornavirus. Potongan bergaris pada regio 5'yang tidak ditranslasimenunjukkan adanya kumpulan asam polisitidilat yang ditemukan pada cardiovirus dan aphthovirus. Sintesis proteindari kiri (terminal N) ke kanan (terminal C ). Fungsi pertumbuhan, yaitu protein yang dibutuhkan untuk sintesis RNAdan proteinase yang diperlukan untuk memecah poliprotein, disandikan di daerah hilir protein kapsid. pemecahanpoliprotein disertai dengan tiga proteinase disandi virus: proteinase maturasi atau M, proteinase 2A awal, danproteinase 3C. Pemecahan maturasi (VP0-+VP4+VP2) hanya terjadi setelah RNA dikemas dalam selubung protein.Protein 2A melakukan pemecahan poliprotein awal dan semua pemecahan lain dilakukan oleh proteinase 3C atauoleh bentuk prekursornya, 3CD. (Direproduksi seizin dari Rueckert RR: Picornaviridae:The viruses and thelr replication. ln: FieldsVirology,3,ded. Fields BN et al [editors]. Lippincott-Raven, 1996.)

BAB 36biasanya asimtomatik dan hewan menjadi carrier vtrus Temuan Klinisdalam usus. Bila seseorang yang rentan terhadap infeksi terpajan virus, Sebagian besar strain dapat tumbuh pada biakan galur respons b.ttir\"t dari infeksi subklinis tanpa gejaia'sei primer atau kontinu dari berbagai jaringan manusiaatau dari ginjal, testis, atau otot monyet tetapi tidak dari penyakit demam ringan, sampai paralisis permanen dan Lerat. Sebagian besar infeksi bersifat subklinis; hanyaj'aringan hewan tingkat rendah. sekitar l% infeksi menyebabkan penyakit klinis. Poliovirus memerlukan resePtor membran spesifik Periode inkubasi biasanya 7-14 hari, tetapi dapatprimata untuk infeks! dan jika resePtor ini tidak ada berkisar dari 3 hari sampai 35 hari.pada permukaan sel nonprimata maka mereka akan 4:_lolioM|ELlils ABoRrlF Keadaan ini merupakan bentuk penyakit yang palingmenjadi resistan terhadap virus. Restriksi ini dapat sering. Pasien hanya menderita penyakit minor yangdiatasi dengan memasukkan poliovirus ke dalam sel yang ditandai dengan demam, malaise, lelah, nyeri kepala,resistan dengan menggunakan vesikel lipid sintetik yaitu muai, muntah, konstipasi, dan nyeri tenggorok dalamliposom. Setelah di dalam sel, poliovirus bereplikesi secara berbagai kombinasi. Pemuiihan terjadi daiam beberapantrm\"l. Masuknya gen resePtor virus juga mengubah sel hari.yang resistan menjadi sel yang rentan. Mencit transgenikyang mengandung gen reseP.tor primata telah dikem- B. PoLtoMtELtrls NoNPARALlsls (MrnlNetrlsbangkan; mencit tersebut rentan terhadap poliovirus rsllnI)manusia. Selain gejala dan tanda yang disebutkan dalam para.grafC. SIrAT ANTIGEN .elrelu-nya, pasien dalam bentuk nonparalitik mengalamiTerdapat tiga jenis antigen poliovirus. kekakuan dan nyeri di punggung serta leher. Penyakit berlangsung 2-10 hari dan pemulihannya berlangsungPatogenesis & Patologi cepat serta sempurna. Pada persentase kecil kasus,Mulut adalah port d'entrde virus dan multiplikasi primer penyakit berkembang menjadi paralisis. Poliovirus hanyaterjadi dalam orofaring atau usus. Virus menetap dalamtenggorok dan tinja sebelum awitan penyakit. Satu minggu iatu dari banyak virus yang menyebabkan meningitissetelah infeksi terdapat virus dalam jumlah sedikit padatenggorok, tetapi virus terus dikeluarkan dalam tinja aseptik.sel\"ma beberapa minggu meskipun kadar antibodi yangtinggi terdap\"i dal\"m d\"t\"h. C. PoLtotilELtrts PARALlsls ...-.-------'--------.----- Virus dapat ditemukan dalam darah pasien poiiomielitis Keluhan yang menonjol adalah paralisis flaksid akibatnonparalitik dan monyet yang terinfeksi secara oral pada kerusakan lower motor neufon. Namun, juga dapat terjadifase praparalitik penyakit. Antibodi terhadap virus tam- inkoordinasi akibat invasi batang otak dan sPasme yang nyeri pada otot nonparalisis. Jumlah kerusakan sangat-pak pada awal penyakit, biasanya sebelum terjadi paralisis. bervariasi. Pemulihan maksimal biasanya terjadi dalam 6 bulan dengan gejala sisa paralisis yang berlangsung lebih Dipercaya bahwa virus pertama kali memperbanyak diri dalam tonsil, kelenjar getah bening leher, plak Peyeri, lama. dan usus halus. Sistem saraf pusat kemudian diinvasi melaiui darah dalam sirkulasi' q:jIRoF I elgljl:gllglr0IIELIrIs PRoGRESIF Poliovirus dapat menyebar di sepanjang akson saraf Rekrudesensi paraiisis dan pelemahan otot ditemukan perifer sampai sistem saraf pusat, temPat virus terus terk\"rnbang di sepanjang ser^t lott)er motor neuron untuk pada orang beberapa dekade setelah mereka mengalami poliomielitis paralisis. Meskipun jarang terjadi, atrofi semakin melibatkan meduia spinalis atau otak. Poliovirus menyerang jenis sel saraf tertentu dan pada proses ttot pasc\"poliomielitis progresif merupakan sindrom yang multiplikasi intraselular dapat merusak atau meng- spesifik. k.\"daan tersebut tampaknya bukan akibat hancurkan seluruh sel tersebut. infekri persisten tetapi akibat perubahan fisiologi dan p.rru\"^.t pada pasien paralisis yang telah terbebani oleh Poliovirus tidak memperbanyak diri dalam otot.in hilangnya fungsi neuromuskular. uiuo. Perubahan yang terjadi pada saraf perifer dan otot volunter disebabkan oleh destruksi sel saraf. Beberapa Diagnosis Laboratorium sel yang kehilangan fungsi dapat puiih sempurna' Vims dapat ditemukan dari apusan tenggorok yang diambil segera setelah awitan penyakit dan dari aPusan rektum Peradangan terjadi akibat serangan pada sel saraf. Selain perubahan patologi sistem saraf, mungkin juge ,a-pel tinja yang dikumpulkan dalam jangka waktu terjadi miokardids, hiperplasia limfadk, dan ulserasi plak \"rau Peyeri.

/PTCoRNAVTRUS (GRUp ENTEROVTRUS & RHTNOVTRUS) 503 lama. Tidak diketahui adanya carcier yang permanen. menunjukkan pola pravaksin. Penjelasan yang s€cara Poliovirus jarang ditemukan dari cairan serebrospinalis- umum diterima adalah bahwa perbaikan sistem higiene tidak seperti beberapa coxsackievirus dan echovirus. dan sanitasi di daerah berildim lebih dingin meningkatkan transisi dari penyakit paralisis endemik menjadi epidemik lpesimen sebaiknya tetap beku selama penghantaran pada masyarakat tersebut.ke laboratorium. Biakan sel manusia atau monyer Sebelum usaha eradikasi global dimulai, poliomielitisdiinokulasi, diinkubasi, dan diobservasi. Efek terjadi di seluruh dunia-sepan.jang tahun pada daerahsitopatogenik tampak dalam 3-6 hari. Suatu virus isolasi tropis dan selama musim panas dan gugur di zona diidentifikasi dan ditentukan jenisnya dengan neutralisasi beriklim sedang. \X/abah pada musim dingin jarang menggunakan antiserum spesifi k. terjadi. Spesimen serum berpasangan diperlukan unruk Penyakit terjadi pada semua kelompok usia, tetapimemperlihatkan peningkatan titer antibodi selamaperjalanan penyakit. Hanya infeksi pertama oleh anak biasanya lebih rentan daripada orang dewasa karenapoliovirus yang sangar menimbulkan respons spesifik tipe. kekebalan yang didapat pada populasi dewasa. Di daerahInfeksi berikutnya oleh poliovirus heteroripik meng- yang sedang berkembang dengan kondisi kehidupan yanginduksi antibodi melawan sekelompok antigen yang memudahkan penyebaran virus secara luas, poliomielitisdimiliki oleh ketiga jenis tersebur. merupakan penyakit pada masa bayi dan kanak-kanaklmunitas (l'paralisis infantil\"). Di negara maju, sebelum adanyaImunitas bersifat permanen terhadap jenis virus yang vaksinasi, distribusi usia bergeser sehingga sebagian besar pasien berusia di atas 5 tahun dan 25o/o dt atas 15 tahun.menyebabkan infeksi. Mungkin terjadi resistansi Angka kasus kematian bervariasi. Angka tersebut paling tinggi pada kelompok usia paling tua dan dapat mencapaiheterotipik derajat rendah yang diinduksi oleh infeksi, 5-l0o/o.terutama antara poliovirus tipe I dan tipe 2. Manus.ia adalah satu-satunya reservoir infeksi yang Imunitas pasif dirransfer dari ibu ke keturunannya. diketahui. Dalam iingkungan yang padat dengan higieneAntibodi maternal secara bertahap hilang selama 6 bulanpertama. Antibodi yang diberikan secara pasif hanya dan sanitasi yang buruk di daerah beriklim panas, daerahbertahan 3-5 minggu. dengan hampir semua anak menjadi kebal pada awal Antibodi penetral virus terbentuk segera setelah kehidupan, poliovirus mempertahankan diri dengan menginfeksi sebagian kecil populasi. Di zona beriklimpajanan dengan virus, sering sebelum awitan penyakit,dan tampaknya menetap seumur hidup. Pembentukannya sedang dengan tingkat higiene yang baik, epidemik terjadipada awal penyakit menunjukkan kenyataan bahwa setelah periode penyebaran virus yang rerbaras sampaimultiplikasi virus terjadi dalam tubuh sebelum invasisistem saraf. Karena virus dalam otak dan medula spinalis tercukupinya jumlah anak rentan yang telah tumbuhtidak dipengaruhi oleh tirer antibodi yang tinggi dalam untuk menjadi sasaran penularan di daerah tersebut. Virus didapatkan dari faring dan usus pasien dan carrier yangdarah, imunisasi akan berarti jika diberikan sebelum sehat. Prevalensi infeksi paling tinggi pada kontak rumah tangga. Ketika kasus pertama kali ditemukan dalam suatuawitan gejala sisrem saraf. keluarga, semua anggota yang rentan dalam keluarga tersebut telah terinfeksi-akibat penfebaran virus yang Protein permukaan VPI poliovirus mengandung cePat.beberapa epitop penetral virus, masing-masing dapatmengandung kurang dari sepuluh asam amino. Tiap Pada iklim sedang, infeksi oleh. enterovirus, termasukepitop mampu menginduksi anribodi penetral virus. poliovirus, terutama terjadi selama musim panas. Virus terdapat dalam kotoran selama periode prevalensi tinggiEradikasi Global dan dapat berperan sebagai sumber kontaminasi air.yangKampanye utama oleh \fHO sedang berlansung untuk digunakan untuk minum, mandi, atau irigasi. Terdapat korelasi langsung antara higiene dan sanitasi yang buruk,mengeradikasi poliovirus dari dunia seperti yang telah kepadatan penduduk, dan akuisisi infeksi serta antibodidilakukan untuk virus varisela. Amerika mempunyai pada usia dini.sertifikasi bebas poiiovirus liar pada tahun 1994, DaerahPasifik Barat pada tahun 2000, dan Eropa pada tahun Pencegahan & Pengendalian2002. Perkembangan secara global sedang dibuat, tetapibeberapa ribu kasus polio masih rerjadi seriap rahun, Tersedia vaksin virus yang dimatikan maupun virus hidup.terutama di Afrika dan anak benua Indian. Vaksin formalin (Salk) diambil dari virus yang tumbuh pada biakan ginjal monyet. Setidaknya empar inokulasiEpidemiologi selama 1-2 tahun dianjurkan pada seri pertama. ImunisasiPoliomielitis mempunyai tiga fase epidemiologi: era booster periodik diperlukan untuk mempertahankanendemik, epidemik, dan vaksin. Endemik dan epidemik kckebalan. Vaksin virus yang dimatikan menginduksi

504 / BAB 36antibodi humoral tetapi tidak menginduftsi kekebalan usus Imunoglobulin dapat memberikan perlindungan selama beberapa minggu terhadap penyakit paralisis,lokal sehingga virus masih dapat memperbanyak diri tetapi tidak mencegah infeksi subklinis. Imunoglobulindalam usus. Valain oral mengandung virus hidup yang efeFtif hanya jika diberikan segera sebelum infeksi;dilemahkan yang tumbuh pada biakan monyet primer imunoglobulin tidak bermanfaat setelah timbul gejalaatau biakan sel diploid manusia. Vaksin dapat distabilisasi klinis. Tidak ada obat antivirus untuk pengobatan infeksi poliovirus. Karantina pasien atau kontak intim tidakoleh magnesium klorida sehingga dapat disimpan tanPakehilangan potensi selama setahun pada temperatur 4 0C .f.ktif dalam mengendalikan penyebaran penyakit.dan selama beberapa minggu pada temperatur ruangansedang (sekitar 25 0C). Vaksin yang tidak distabilisasi Keadaan ini dapat dipahami pada sejumlah besar infelsiharus disimpan dalam keadaan beku sampai digunakan. tidak tampak yang terjadi. Poliovalain hidup menginfeksi, memperbanyak diri, Sebelum dimulainya kampanye vaksinasi di Amerikasehingga menghasiikan kekebalan. Dalam prosesnya' Serikat, terdapat sekitar 21.000 kasus poliomielitis paralisis setiap tahun. Penyakit hampir menghilang diprogeni infeksius virus vaksin ditularkan dalam negara industri. Namun, terdapat kebutuhan yang terus ..r.rr.tr\"r, untuk program vaksinasi yang adekuat padakomunitas. Virus-terutama tipe 2 dan 3-dapat semua kelompok populasi unruk membatasi penyebaran virus liar. Hal ini penting terutalrla bila virus liar masukbermutasi sewaktu memperbanyak diri pada anak yang dari beberapa negara berkembang dengan kasus yangtelah divaksin. Namun, hanya sedikit sekali kasus terjadi terus menerus.poliomielitis paralisis terjadi pada penerima vaksin polio Aplikasi teknologi DNA rekombinan memungkinkanoral atau yang kontak dekat dengan mereka (tidak lebih perkembangan poliovirus hidup yang tidak dapatdari satu kasus yang disebabkan oleh vaksin untuk setiap bermutasi untuk meningkatkan neurovirulensi. Kunci kemajuan teknologi adalah konstruksi klon cDNAsejuta orang yang divaksinxi). Valsin menghasilkan tidak infeksius yang memungkinkan manipulasi sekuenshanya antibodi IgM dan IgG dalam darah tetapi juga nukleotida untuk menghasilkan mutan poliovirus denganantibodi IgA sekretoris dalam usus yang kemudian perubahan genom yang spesifik dan diinginkan. Sekuensmenjadi resistan terhadap.reinfelai (lihat Gambar 30-9). pada genom virus yang menyebabkan fenotipe menjadi dilemahkan telah diidentifikasi. Vaksin virus hidup maupun dimatikan menginduksiantibodi dan melindungi sistem saraf pusat dari invasi Virus vaksin tipe I yang sangat stabil secara genetis'lebih lanjut oleh virus liar. Namun, usus memiliki telah digunakan sebagai vektor untuk sekuens nukleotidaresistansi yang lebih besar setelah pemberian vaksin virus tipe 2 dan tipe 3 yang menyandikan regio imunogenikhidup, fenomena yang tamPaknya bergantung pada protein VPinya. Namun, akan sulit melakukan tesluasnya multiplikasi virus dalam saluran pencernaan dan lapangan pada kandidat vaksin baru tersebut karena perlubukan pada kadar antibodi serum. Faktor pembatas yang pot€nsial untuk vaksin oral mimbuktikan bahwa vaksin baru menyebabkan lebihadalah interferensi. Jika saluran pencernaan seorang anak sedikit kasus terkait vaksin per sejuta resipien yang rentan.terinfeksi oleh enterovirus lain pada waktu vaksin COXSACKIEVIRUSdiberikan, terjadinya infeksi polio dan kekebalan dapat Coxsackievirus, subgrup besar enterovirus, dibagi menjadi dua kelompok, A dan B, yang mempunyaidihambat. Keadaan ini dapac menjadi masalah penting potensi patogenik yang berbeda pada mencit. Virus ini menyebabkan be rbagai penyakit pada manusia.di daerah-terutama di daerah tropis-yang sering terjadi Herpangina (faringitis vesikular), penyakit tangan-kaki-infeksi enterovirus. dan-mulut, serta kon jungtivitis hemoragik akut Vaksin polio oral trivalen telah digunakan secara luas disebabkan oleh coxsackievirus tertenru serotipe grup A; pleurodinia (mialgia epidemik), miokarditis, perikarditis,di Amerika Serikat. Namun, pada tahun 20A0, Aduisory meningoensefalitis, serta penyakit generalisata berat pada Committee on Immunization Practires menganjurkan bayi disebabkan oleh beberapa coxsackievirus grup B.perubahan untuk menggunakan vaksin polio tidak aktif Selain itu, sejumlah serotipe grup A dan B dapat(empat dosis) saja untuk anak di Amerika Serikat. menimbulkan meningitis aseptik, penyakit demam yang Perubahan dibuat karena penurunan risiko untuk penyakityang disebabkan oleh virus liar timbul akibat berkem- tidak diketahui penyebabnya, penyakit pernapasan, hepatitis, serta paralisis. Umumnya, paralisis yang bangnya eradikasi global poliovirus yang terus-menerus. ditimbulkan oleh enterovirus nonpolio bersifat tidak lengkap dan reversibel. Virus coxsackie B merupakanJadwal ini akan mengurangi insiden penyakit yang disebabkan oleh vaksin saat mempertahankan kekebalan individual dan populasi melawan poliovirus. Kehamilan bukan merupakan indikasi mauPun kontraindikasi untuk mendapatkan imunisasi. Vaksin virus hidup sebaiknya tidak diberikan pada orang yang mengalami imunoddefisiensi atau imunosupresi atau kontak rumah tangga. Hanya vaksin virus yang dimatikan (Salh) digunakan pada kasus tersebut.

/PrcoRNAVrRUS (GRUp ENTEROVTRUS & RHTNOVTRUS) 50sagen penyebab yang paling sering diidentifikasi pada poliomielitis paralisis. Pasien hampir selalu sembuhpenyakir jantung virus pada manusia (Tabel 36-3). sempurna dari paresis nonpoliovirus.Coxsackievirus cenderung iebih patogen daripadaechovirus. B. KULIT DAN MUKoSASifat Virus Herpangina adalah faringitis disertai demam yang berat,A. KERENTANAN HEWAN DAN PERTUHBUHAN VIRUS Penyakit ini disebabkan oleh virus grup A tertentu (2-6, 8, 10). Meskipun namanya demikian, penyakit ini tidakCoxsackievirus sangar infektif pada mencit baru lahir.Suain tertentu (B l-6, A7,9, 16, dan 24) juga rumbuh berhubungan dengan herpesvirus. Terdapat awitan demampada biakan sel ginjal monyer. Beberapa strain grup Atumbuh dalam amnion manusia dan sel fibroblas paru dan nyeri tenggorok yang mendadak. Faring biasanyaembrionik manusia. Tipe A14 menyebabkan lesi seperti hiperemik dan vesikel diskret yang khas terjadi di separuh belakang palatum, faring, tonsil, atau lidah. Penyakitpoliomielids pada mencit dewasa dan monyet, tetapi pada bersifat swasirna dan paling sering terjadi pada anak kecil.mencit yang masih menyrrsui tipe ini hanya menyebabkan Penyakit tangan-kaki-dan-mulut ditandai denganmiositis. Strain tipe A7 menyebabkan paralisis dan lesi ulserasi faring dan oral serta ruam vesikular pada telapak tangan dan kaki yang dapat menyebar ke lengan dansusunan saraf pusat yang berat pada monyet. tungkai. Vesikel sembuh tanpa pembentukan krusta yang Virus grup A menyebabkan miositis yang tersebar luas secara klinis berbeda dengan vesikel pada herpesviruspada oto rangka mencit yang baru lahir sehingga terjadi dan poxvirus. Penyakit ini terutama disebabkan olehparalisis flaksid tanpa disertai lesi lain. Virus grup B dapat coxsackievirus A16, tetapi A.5 dan A10 juga telahmenyebabkan ensefalitis dan paling khas, stetatitis diimplikasikan. Virus dapat ditemukan tidak hanya darinekrotikans. Susunan genetik strain mencit yang tinja dan sekret faring, tetapi juga dari cairan vesikular.dikawinkan dengan yang sejenisnya menentukan Jangan dikacaukan dengan penyakit kaki-dan-mulut padakerentanannya terhadap virus coxsackievirus B. sapi yang disebabkan oleh picornavirus tidak terkait yang tidak menginfeksi manusia.B. SIFAT ANTIGEN C, PENYAKIT JANTUNG DAN OToTSetidaknya 29 tipe imunologi coxsackievirus berbeda saat Pleurodinia (juga dikenal sebagai mialgia epidemik atauini telah dikenali; 23 ripe dimasukkan sebagai grup A penyakit Bornholm) disebabkan oleh virus grup B. Demam dan nyeri dada seperti ditusuk biasanya timbul mendadakdan 6 sebagai tipe grup B. tetapi kadang-kadang didahului oleh maiaise, nyeri kepala, dan anoreksia. Nyeri dada dapat dirasakan di salah satuPatogenesis & Patologi sisi atau substernal, diperberat dengan gerakan, danVirus ditemukan dalam darah pada stadium awal infeksi berlangsung selama 2 hail sampai 2 minggu. Nyerialami pada manusia dan infeksi percobaan pada simpanse.Virus juga ditemukan dalam tenggorok selama beberapa abdomen terjadi pada sekitar separuh kasus dan padahari pada awai infeksi dan dalam tinja sampai 5-6 minggu. anak nyeri ini dapat merupakan keluhan urama. PenyakitDistribusi virus sama dengan distribusi enterovirus lain. ini bersifat swasirna dan sembuh sempurna meskipunTemuan Klinis sering ter.jadi relaps.Periode inkubasi infeksi coxsackievirus berkisar dari 2 Miokarditis adalah penyakit yang serius. Miokarditishari sampai t hari. Manifestasi klinis infeksi berbagai n.rerupakan peradangan akut pada janrung arau membran pembungkusnya (perikarditis). Inleksi coxsackievirus Bcoxsackievirus bervariasi dan timbul sebagai entiras menyebabkan penyakit miokardiurn primer pada orangpenyakit yang berbeda (Tabel 36-3).Contoh yangdiperlihatkan tidak semua tercakup; serotipe berbeda dewasa serta anak. Sekitar 5% infeksi coxsackievirus sirntomatik menginduksi penyakit jantung. Infei<si dapatdapat menyebabkan wabah tenenru. {atal pada neonatus atau dapat menyebabkan kerusakanA. NEUROLoGI jantung permanen pada semua usia. Dapat terjadi infeksi virus persisten pada otot jantung, peradangan kronik yangMeningitis aseptik disebabkan oleh semua tipe terus-menerus. Adanya anggapan bahwa infeksi viruscoxsackievirus grup B dan oleh banyak coxsackievirus coxsackievirus B dapat'mencetuskan respons autoimungrup A, paling sering t\7 dan A9. Demam, malaise, nyeri pejarnu yang menyebabkan kardiorniopati.kepala, mual, dan nyeri abdomen merupakan gejala awal D. OKULARyang sering. Penyakit kadang-kadang berkembang Konjungtivitis hemoragik akut dikenali sebagai penyakitmenjadi kelemahan otot ringan yang menunjukkan baru pada tahun 1969. Penyakit ini biasanya disebabkan

s06 BAB 36Tabel 36-3. Enterovirus manusia dan sindrom klinis yang sering terkait'1W.ffi t*i,:+ Banyak 1-6 Ba nya k 71 7,9Neurologi :$:fs1i 2,5-7,9 2-5 2,4,6,9, 11,30 70,71 Meningitis asePtik 1-3 1-5 2,6,9, 't9 Paralisis 1-3 Ensefalitis 70,71Kulit dan mukosa 2-6, B, 10 71 Herpangina 5, 10, 16 71 Penyakit tangan- kaki-dan-mulut Banyak 2,4,6,9,11,16,18 EksantemaJantung dan otot 1-5 1, 6,9 Pleurodinia (mialgia 1-5 1, 6, 9, '19 epidemik) Miokarditis, perikarditisOkular 24 70 Konjungtivitis hemorag ik akutPernapasan 21, 24 51 , 3, 4, 4, 9, 11 , 20, 25 68 1 4,5 Selesma 9, 16 | Pneumonia Pneumonitis bayi Edema paruGastrointesti na I 18,20-22,24'z 5 Banyak2 Diare 4,9 4,9 HepatitisLain-lain 1-3 1-6 Penyakit demam Yang tidak diketahui 1-5 penyebabnya 3,4' Penyakit g\"eneralisata pada baYi Diabetes melitusrContohtidaksemuanyatercakup.Tipe enterovirus lain dapat menyebabkan penyakittertentu.zKasualitas belum ditentukan.oleh enterovirus 70 (lihat bawah), tetapi wabah besar juga A tertentu menyebabkan diare pada anak, tetapidapat disebabkan oleh varian coxsackievirus A24 kausalitasnya tidak terbukti,prototipikal. G. LAIN-LAINE. INFEKSI PERNAPASAN Penyakit demam yang tidak diketahui penyebabnya adalahSejumlah enterovirus menyebabkan selesma; di antaranya serangan akut berdurasi singkat yang terjadi selama musimadalah coxsackievirus A2l, A24, B1, dan B3-5. -pC\"onx^sai c\"kriervuirugsuggururPdBansetarinnpgakaglai mdibisaoralansi yang khas'F. GASTROINTESTINAL dari pasienMeskipun saluran cerna merupakan tempat primer untuk ini.replikasi enterovirus, virus ini tidak menyebabkan Penyakit generalisata pada bayi adalah penyakit yangpenyakit yang nyata di saluran cerna. Coxsackievirus grup .\"rg\"t b.tb\"h\"ya karena bayi terinfelsi virus pada banyak orgin ,..\"r\" simultan, termasuk jantung, hati, dan otak' Pei;alanan klinis dapat dengan cepat bersifat fatal atau

IPTCoRNAVIRUS (GRUP ENTEROVTRUS & RHTNOVTRUS) 5O7pasien dapat sembuh sempurna. Penyakit disebabkan oleh penutup sebagai antigen. Uji serologi sulit dievaluasicoxsackievirus grup B. Pada kasus yang berat, miokarditis (karena tipenya bermacam-macam) kecuali jika antigenatau perikarditis dapat terjadi dalam 8 hari pertama; yang digunakan pada uji tersebut telah diisolasi dari pasienkeadaan ini didahului oleh episode singkat diare dan tertentu atau selama wabah epidemik.anoreksia. Penyakit kadang-kadang dJpat diperolehmelalui plasenta. C. DETEKSI AsAM NUKLEAT Bukti seroepidemiologi menghubungkan diabetes Metode untuk deteksi langsung enterovirus pada sampelmelitus tipe i dengan virus coxsackie B. Hipotesisnya klinis sedang dikembangkan. Uji reaksi rantai reuerseadalah bahwa \"tiruan molekular\" menyebabkan respons transcriptase-polimerese dapat bersifat reaktif secara luasautoimun yang diinduksi virus yang menghancurkan sel (mendeteksi banyak serotipe) atau lebih spesifik.pankreatik B. Kesamaan sekuens telah dicatat anrararegangan asam amino pada protein P2-C virus coxsackie lmunitasB dan enzim glutamat dekarboksilase pada manusia(dikenal sebagai target autoimunitas pada diabetes tipe Pada manusia, antibodi penetral ditransfer secara pasif dari ibu ke bayi. Orang dewasa mempunyai antibodil). Konsep alternatif membutuhkan aktivasi di dekat sel terhadap lebih banyak tipe coxsackievirus daripada anak,T oleh infeksi virus. menunjukkan bahwa infeksi berulang oleh virus tersebut sering terjadi dan meningkat seiring bertambahnya usia. Ada beberapa bukti hubungan yang mungkin antara Epidemiologisindrom kelelahan kronik dengan infeksi olehenterovirus, terutama virus coxsackie B. Pasien Virus grup coxsackie ditemukan di seluruh dunia. Isolasi telah dilakukan terutama, dari feses manusia, apusanmengalami kelelahan dalam durasi lama tanpa penyebab faring, air buangan, dan lalat. Andbodi terhadap berbagaifisik yang dapat diidentifikasi. Namun, bukti penyebab-nya adalah virus masih kurang. Akhirnya, agen penyakit coxsackievirus ditemukan dalam serum yang dikumpulkanvesikular babi merupakan suatu enterovirus yang secara dari orang di seluruh dunia dan dalam kumpulanantigenik terkait dengan coxsackievirus 85. Virus babijuga dapat menginFeksi manusia. imunoglobulin. Tipe coxsackievirus yang paling sering ditemukan diDiagnosis Laboratorium seluruh dunia dalam waktu lebih dari 8 tahun (1967-A. PENEilUAN VIRUs 1971t) adalah tipe A9 dan B2-B5. Di Amerika Serikat pada tahun 1993-1996, isolat coxsackievirus yang palingVirus diisoiasi dengan mudah dari apusan tenggorolr sering adalah A9,B.2, dan 85. Namun, pada setiap tahunselama beberapa hari pertama penyakit dan dari tinja atau daerah tertentu, tipe lain mungkin dominan.selama beberapa minggu pertama. Pada infeksicoxsackievirus A2 1, jumlah virus terbesar ditemukan Coxsackievirus ditemukan jauh lebih sering pada musim panas dan awal musim gugur. Anak-anak memilikidalam sekret hidung. Pada kasus meningitis aseprik, strain antibodi pada musim panas, menunjukkan infeksi olehditemukan dalam cairan serebrospinalis serta dari saluran coxsackievirus selama periode ini. Anak-anak tersebutpencernaan. Pada kasus konjungtivitis hemoragik, virus mempunyai angka insiden lebih tinggi untuk penyakitA24 diisolasi dari apusan konjungtiva, apusan tenggorok, minor demam akut selama musim panas daripada anakdan feses. yang gagal memiliki antibodi terhadap coxsackievirus. Spesimen diinokulasi pada biakan jaringan dan juga Pajanan dalam keluarga penting sebagai sumberpada mencit yang sedang menyusui. Pada biakan jaringan, infeksi oleh coxsackievirus. Begitu virus masuk ke dalamefek sitopatik tampak dalam 5-14 hari. Pada mencit yang alat rumah tangga, semua orang yang rentan biasanyamenyusui, tanda-tanda penyakit biasanya tampak dalam terinfeksi, meskipun semua tidak menderita penyakit yang tampak secara klinis.3-8 hari pada strain grup A dan 5-14 hari pada strain Pada herpangina, hanya sekitar 30o/o orang yanggrup B. Virus diidentifikasi melalui lesi patologi yang terinfeksi dalam rumah tangga mengalami lesi orofaring.terjadi dan melalui cara imunologi. Karena kesulitan Yang lain dapat mengalami penyakit demam ringan tanpateknik pemeriksaan, isolasi virus pada mencit yang lesi tenggorokan. Virus ditemukan pada 85o/o pasienmenyusui jarang dilakukan. dengan herpangina, pada 650/o t€tangganya, pada 40o/o kontak keiuarga, dan pada 4o/o orang dalam komunitas.B, SERoLoGI Coxsackievirus mempunyai banyak sifat yang sama dengan echovirus dan poliovirus. Kdrena memilikiAntibodi penetral tampak dini selama perjalanan infelai, kesamaan epidemiologi, enterovirus yang bermacam-cenderung spesifik untuk virus penginfeksi, dan menetapselama bertahun-tahun. Antibodi serum dapar jugadideteksi dan ditiuasi dengan teknik imunofluoresensi,menggunakan biakan sel yang terinfeksi pada geias

so8 BAB 36macam dapat ditemukan bersamaan dalam alam, bahkan Ditemukannya angka virus yang lebih tinggi pada pasienpada pejamu manusia yang sama atau spesimen hasil dengan penyakit daripada orang sehat dengan usia danbuangan yang sama. tingkat sosioekonomi yang sama yang ringgal di daerah dan pada waktu yang sama. (2) Antibodi terhadap virusPengendalian terbentuk selama perjalanan penyakit. Jika sindrom klinisTidak ada vaksin atau obat antivirus yang saat ini tersedia disebabkan oleh agen yang dikenal lainnya, bukti virologiuntuk pencegahan atau pengobatan penyakit yang atau serologi harus negatif untuk infeksi yang terjadi bersamaan dengan agen tersebut. (3) Virus diisolasi daridisebabkan oleh coxs4ckievirus. cairan tubuh atau jaringan yang mengalami lesi misalnya,ECHOVIRUS dari cairan serebrospinalis pada kasus meningitis aseptik.Echovirus (virus rnteric cytopathogenic Euman arphan) Banyak echovirus dihubungkan dengan meningitisdikelompokkan bersama karena menginfeksi saluranpencernaan manusia dan dapat ditemukan pada manusia aseptik. Ruam sering terjadi pada ripe 4,9,16 (\"penyakithanya dengan inokulasi biakan jaringan tertentu. Telahdikenal lebih dari 30 serotipe, tetapi tidak semuanya eksantema Boston\"), dan 18. Ruam paling sering timbulmenyebabkan penyakit pada manusia. Meningitis aseptik, pada anak.yang lebih muda. Kadang-kadang, terjadiensefalitis, penyakit demam dengan atau tanpa ruam, danselesrna adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh konjungtivitis, kelemahan otot, dan spasme (tipe 6' 9'echovirus. dan lain-lain). Diare pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa tipe, tetapi kausalitasnya belum ditentukan.Sifat Virus Kebanyakan echovirus tidak pernah dibuat definisiA. PERTUI.IBUHAN VIRUS kesatuan penyakit.Biakan sel ginjal monyet merupakan metode pilihan untuk Dengan eliminasi poliomielitis yang sungguh-sungguhisolasi agen ini. Beberapa juga memperbanyak diri dalamsel amnion manusia dan galur sel seperti HeLa. di negara maju, diduga sindrom sistem saraf pusat akibat echovirus dan coxsackievirus lebih menonjol' Sindrom Awalnya, echovirus dibedakan dengan coxsackievirus sistem saraf pusat yang disebabkan oleh coxsackievirusberdasarkan kegagalannya menghasilkan perubahanpatologi pada mencit baru lahir, tetapi echovirus 9 dapat pada anak berusia di bawah I tahun dapat menimbulkanmenimbulkan paralisis pada mencit baru lahir. Sebaliknya,strain beberapa tipe coxsackievirus (terutama A.9) tidak sekuel gangguan neurologi dan mental.memiliki patogenisitas pada tikus sehingga menyerupai Diagnosis Laboratoriumechovirus. Variabilitas pada sifat biologi ini merupakar-ralasan utama mengapa enterovirus baru tidak lagi Pada setiap kasus, tidak mungkin mendiagnosis infeksidisubklasifikasikan sebagai echovirus atau coxsackievirus. echovirus berdasarkan temuan klinis. Namun, pada situasiB. SIFAT ANTIGEN epidemik berikut, echovirus harus dipikirkan: (l) wabah@ b.tb.d\",.1^h d-d*t,tfik\"ti- meningitis aseptik musim panas dan (2) epidemik musim panas, terutama pada anak yang lebih muda, penyakitTipe berbeda dapat dipisahkan berdasarkan uji demam dengan ruam.neutralisasi silang. Varian yang ada sama sekali tidakmenyerupai prototipe. Usaha untuk membuar sistem Diagnosis berganrung pada uji laboratorium. Prosedurklasifikasi berdasarkan analisis molekular belum pilihan adalah isolasi virus dari aPusan tenggorokan, tinja,menghasilkan sistem yang cocok dengan hasil serologi. apusan rektal, dan, pada meningitis aseptik, cairan serebrospinalis. Echovirus tertentu mengaglutinasiPatogenesis & Patologi eritrosit manusia grup 0. Uji serologi tidak praktis- karena banyak dpe virus yang berbeda-kecuali bila virus Patogenesis infeksi pencernaan sama dengan patogenesis diisolasi dari pasien atau selama wabah penyakit klinisenterovirus lain. Virus dapat ditemukan dari tenggorok yang khas. Antibodi penghambat hemaglutinasi dandan tinja; pada tipe tertentu yang menyebabkan meningitis penetral bersifat spesifik tipe dan dapat menetap selamaaseptik, virus diambil dari cairan serebrospinalis. bertahun-tahun.fbmuan Klinis Jika diisolasi dari biakan jaringan, agen diuji dengan Untuk menentukan hubungan etiologi echovirus dengan kelompok antiserum berbeda terhadap enterovirus. Penentuan tipe virus dilakukan dengan imunofluoresensipenyakit, digunakan kriteria di bawah ini: (l) atau uji Nt. Infelai oleh dua enterovirus atau lebih dairat terjadi secara simultan. Pemeriksaan deteksi asam nuldeat, seperti reaksi rantai polimerase, lebih cepat daripada isolasi virus untuk diagnosis. Meskipun tidak dapat diidentifikasi dengan r.aksi rantai polimerase, virus spesifik sering tidak diperlukan untuk mene ntukan serotipe spesifik enierovirus penginfeksi yang menyebabkan penyakit.

PICORNAVIRUS (GRUP ENTEROVIRUS & RHINOVIRUS) IEpidemiologi selama I hari dan durasi 8-10 hari. Terjadi pemulihanEpidemiologi echovirus sama ddngan enterovirus lain. sempurna. Virus sangat mudah menular dan menyebarVirus tersebut terdapat di semua belahan dunia dan lebih cepat di tempat yang padat atau tidak higienis, Tidak adamudah ditemukan pada orang muda daripada orang tua. pengobatan yang efektif.Di zona beriklim sedang, infeksi terutama terjadi pada Enterovirus 7l telah diisolasi dari pasien denganmusim panas dan dingin, dan sekitar lima kali lebih sering meningitis, ensefalitis, dan paralisis yang menyerupaimenyerang anak dari keluarga berpenghasilan rendah poliomielitis Di seluruh dunia, virus ini merupakan salahdaripada mereka yang hidup dalam keadaan yang lebih satu penyebab utama penyakit sistem saraf pusat (kadang-baik. kadang bersifat fatal). Di beberapa dxslxh-1s1utama di Echovirus yang paling sering ditemukan di seluruh Jepang, Taiwan, dan Swedia-virus menyebabkan wabahdunia pada periode 1967-1974 adalah tipe 4, 6,9, ll, penyakit tangan-kaki-dan-mulut serta herpangina. Pada suatu epidemik cii Thiwan pada tahun 1998, komplikasidan 30. Pada periode 1993-f996, tipe 6, 9, 11, dan 30 neurologi utama berupa ensefalitis batang otak, danadalah echovirus yang paiing sering diisolasi di Amerika sebagian besar kematian disebabkan oleh edema paruSerikat, dan penyakit yang paling sering terjadi pada pasien dan perdarahan.tersebut adalah meningitis aseptik dan ensefalitis. Namun,sama sePerti semua enterovirus, penyebaran serotipe yang ENTEROVIRUS DALAM LINGKUNGANberbeda dapat terjadi secara bergelombang. Manusia adalah satu-satunya reservoir yang diketahui Penelitian pada keluarg^ yang terinfeksi enterovirus untuk anggota grup enterovirus manusia. Virus inimenunjukkan betapa mudahnya virus ini menyebar dan umumnya keluar dalam waktu yang lebih lama dalamtingginya frekuensi infeksi pada orang yang tidak tinja daripada dalam sekret dari saluran Pencernaan atas.terbentuk antibodi dari pajanan sebelumnya. Keadaan Oleh karena itu, kontaminasi fekal (tangan, peralatan,ini terjadi pada semua enterovirus. makanan, air) adalah cara.lazim penyebaran virus. Terjadi penyebaran virus secara luas. Pada periode Enterovirus terdapat dalam jumlah yang bervariasi dalamketika 149 penduduk suatu kota berpenduduk 740.00Amasuk rumah sakit karena penyakit echo 9, sekitar 67o pembuangan kotoran. Hal ini berperan sebagai sumberpopulasi, atau 45.000 orang, menderita penyakit seruPa' kontaminasi suplai air yang digunakan untuk minum'Pengendalian mandi, irigasi, atau rekreasi (Gambar 36-5). Enterovirus bertahan hidup dari pajanan penanganan kotoran danSangat dianjurkan bagi anak kecil untuk menghindari klorinasi pada praktik umum, dan kotoran manusia dikontak dengan pasien yang memperlihatkan penyakit banyak belahan dunia dibuang ke dalam air alami dengandemam ai<ut, terutama mereka dengan ruam. Penggunaan sedikit atau tanpa penanganan. \7abah yang ditularkanimunoglobulin untuk neonatus dengan kecurigaan infelsienterovirus tampaknya memberikan manfaat yang melaiui air yang disebabkan oleh enterovirus sulitterbatas. Tidak ada antivirus atau vaksin yang tersediauntuk pengobatan atau pencegahan penyakit echovirus dikenali, dan diperlihatkan bahwa virus dapat berjalan jauh dari sumber kontaminasi namun tetap bersifatapa pun. infeksius. Adsorpsi terhadap bahan sedimen dan organikTIPE ENTEROVIRUS LAIN melindungi virus dari inaktivasi dan membantu Empat enterovirus (tipe 68-71) tumbuh pada biakan ginjal transpornya. Kerang pemakan (tiram, remis besar, remib)monyet dan tiga di antaranya menyebabkan penyakit pada ditemukan menimbun virus dari air dan, bila tidak manusia. Enterovirus 68 diisolasi dari saluran pernapasan anak dimasak secara adekuat, dapat menimbulkan penyakit. Standar bakteriologi yang menggunakan indeks koiifbrmisdengan bronkiolitis arau pneumonia. f-ekal sebagai pemantau kualitas,air mungkin bukan Enterovirus 70 adalah penyebab utama konl'ungtivitis merupakan refleksi yang adekuat untuk potensi transmisi penyakit akibat virus. hemoragik akut. Virus diisolasi dari konjungtiva pasienyang rnenglami penyakit ini yang terjadi pandemik pada r GRUP RHINOVIRUStahun 1969-1971 di Afrika dan Asia Tenggara. Rhinovirus adalah virus selesma. Virus-virus ini Konjungtivitis hemoragi akut mempunyai awitan rnerupakan agen yang paling sering ditemukan dari orang perdarahan subkonjungtiva mendadak yang berkisar dari dengan penyakit pernaPasan atas ringan. Virus ini biasanya diisolasi dari sekret hidung tetapi juga dapat petekie kecii sampai bercak perdarahan besar yang menutupi konjungtiva bulbar. Penyakit ini paling sering ditemukan pada tenggorok dan sekret oral. Virus ini- terjadi pada orang dewasa dengan periode inkubasi beserta coronavirus, adenovirus, enterovirus, virus

510 BAB 36Gambar 36-5. .lalur transntisi virus enterik yang potensial pada lingkungan. (Direproduksi dengan seizin dari Melnick JL, GerbaCP,Walls C:Viruses in water. BullWorld l-lealth 0rgan 1978;56:499.)parainfluenza, dan virus influenza-menyebabkan infeksi Patogenesis & Patologisaluran pcrnapasan atas, termasuk sindrom selesma. Virus masuk melalui saluran pernapasan atas. Titer virusSifat Virus yang tinggi dalam sekret hidung--yang dapat ditemukan paling celat 2-4 hari setelah pajanan-menyebabkanA. SIFAT UMUM penyakit malsimal. Setelah itu, titer virus turun, meskipun penyakit menetap. Pada beberapa keadaan, virus mungkinRhinovirus adalah picornavirus yang sama dengan tetap dapat dideteksi selama 3 minggu. Terdapat korelasienterovirus tetapi berbeda dari enterovirus yang memiliki Iangsung antara jumlah virus dalam sekret dan beratnyaberat jenis dalam cesium klorida 1,40 gl ml dan labilterhadap asam. Inaktivasi sempurna rerjadi pada pH 3,0. pcnyaki r.Rhinovirus lebih stabil terhadap remperarur daripadaenterovirus dan dapat bertahan hidup selama beberapa Replikasi terbatas pada epitel permukaan mukosajam pada permukaan lingkungan. hidung. Biopsi memperlihatkan bahwa perubahan histopatologi terbatas pada submukosa dan epitelB. KERENTANAN HEwAN DAN PERTUMBUHAN VIRUs permukaan. Perubahan ini berupa edema dan infiltrasiVirus ini bersifat infeksius hanya pada manusia, siamang,dan simpanse. Virus tumbuh dalam sejumlah galur sel selular ringan. Jumlah dan konsentrasi protein sekretmanusia, termasuk garis WI-38 dan MRC-5. Biakan organ hidung meningkat.epitel trakea manusia dan musang diperlukan untukbeberapa strain yang tidak mengganggu. Sebagian besar Rhinovirus jarang menyebabkan penyakit salurantumbuh lebih baik pada 33')C, sama dengan r€mperarur pernapasan bawah. Percobaan dalam keadaan terkendalinasofaring manusia, dibandingkan pada 37 0C. menunjukkan bahwa kedinginan, termasuk pemakaian pakaian basah, tidak menimbulkan flu atau meningkatkanC. SIFAT ANTIGENIK kerentanan terhadap virus. Kedinginan adalah gejala awalTelah dikenal lebih dari 100 serotipe. Serotipe baru selesma.didasarkan pada tidak adanya reaktivitas silang pada ujiNt yang menggunakan antiserum poiiklonal. Temuan Klinis Periode inkubasi singkat-mulai dari 2 hari sampai 4 hari-dan penyakit akut biasanya berlangsung selama 7 hari meskipun batuk nonproduktif dapat menetap selama 2-3 mingg',:,. Orang dewasa rata-rata mendapat serangan

IPICORNAVIRUS (GRUP ENTEROVIRUS & RHINOVIRUS) 511sebanyak l-2 kali setiap tahun. Gejala yang lazim pada serotipe berbeda mendominan selama musim penyakit pernapasan yang berbeda. Meskipun biasanya terdapatorang dewasa adalah bersin, obstruksi hidung, sekret jumlah serotipe terbatas yang menyebabkan penyakit padahidung, dan nyeri tenggorok; gejala lain dapat meliputi suatu waktu tertentu, jumlah serotipe yang mampunyeti kepala, batuk ringan, malaise, dan rasa seperti menyebabkan penyakit mungkin besar.menggigil. Terdapat demam ringan atau bahkan tidak ada.Mukosa nasofaring dan hidung menjadi merah dan Pengobatan & Pengendalianmembengkak, serta indera penghidu menjadi kurangtajam. Tidak ada temuan klinis khusus yang memung- Tidak ada metode pencegahan atau pengobatan spesifikkinkan diagnosis edologi'flu disebabkan oleh rhinovirus yang tersedia. Perkembangan vaksin rhinovirus yangdengan flu yang disebabkan oleh virus lain. Infelai bakteri poten tidak mungkin terjadi karena kesulitan mem-sekunder dapat menimbulkan otitis media akut, sinusitis, biakkan rhinovirus dengan titer yang tinggi dalam biakan,bronkitis, atau pn€umonitis, terutama pada anak. pendeknya masa kekebalan, dan banyaknya serotipe yang menyebabkan flu. Selain itu, terdapat banyak serotipelmunitas rhinovirus selama wabah tunggal penyakit pernapasan danAntibodi penetral terhadap virus penginfeksi terbentuk jarang kambuh kembali di daerah yang sama. Injeksidalam serum dan sekret sebagian besar orang. Bergantungpada uji yang digunakan, perkiraan frekuensi respons vaksin yang dimurnikan memperlihatkan bahwa kadarberkisar dari 37o/o sampai lebih dari 90%. Antibodi serum antibodi serum yang tinggi sering kali tidak disertai denganmenetap selama bertahun-tahun tetapi titernya menurun. peningkatan serupa pada antibodi sekretoris lokal, yangTampak terjadi penurunan kadar antibodi sekret hidung mungkin merupakan faktor paling signifikan dalamyang lebih besar. pencegahan penyakit. Antibodi terbentuk 7-21 hari setelah infeksi; waktu Obat antivirus dianggap lebih mungkin mengendalikanrerbentuknya antibodi penetral dalam sekret hidung rhinovirus karena masalah pengembangan vaksin. Banyakbersamaan dehgan terbentuknya antibodi dalam serum. senyawa efektif in uitro, namun tidak efektif secara klinis.Karena penyembuhan penyakit biasanya mendahului Struktur tiga dimensi partikel virus yang dilaporkan dapattimbulnya antibodi, tampaknya penyembuhan tidak menjadi dorongan baru untuk mencari obat antivirus bagibergantung pada antibodi. Namun, antibodi dapat rhinovirus. Obat-obatan yang sedang dirancang berikatanmelengkapi bersihan akhir infeksi. Interferon dapat dengan dasar \"jurang\" virus sehingga pengikatan reseptorberperan dalam penyembuhan. tidak terjadi (Gambar 36-l). Pendekatan lain adalah menghambat tempat reseptor seluiar menggunakanEpidemiologi antibodi monoklonal atau agen lain.Penyakit terjadi di seluruh dunia. Di daerah beriklim Pemberian dosis tinggi interferon aifl intranasal selamasedang, tingkat serangan paling tinggi pada awal musim 5 hari efektif dalam mencegah penyebaran rhinovirusgugur dan akhir musim semi. Anggota masyarakat yang dari kasus indeks dalam keluarga. Interferon alfa tidakterisolasi merupakan kelompok yang sangat rentan. efektif sebagai pengobatan infeksi yang sudah terjadi. Pada studi lapangan, penggunaan tisu kertas virusidal Virus diyakini ditularkan melalui kontak erat, melalui secara nyata menurunkan transmisi flu rhinovirus.sekret pernapasan yang terkontaminasi virus. Jari orangdengan flu biasanya terkontaminasi dan transmisi ke orang I PENYAKIT KAKI-DAN.MULUTyang rentan kemudian terjadi tangan ke tangan, tanganke mata, atau tangan ke benda (misal, knop pintu) ke (APHTHOVIRUS PADA SAPI)kontaminasi tangan. Rhinovirus dapat bertahan selama Penyakit yang sangat infeksius pada hewan berkuku duabeberapa jam pada permukaan lingkungan yang seperti sapi, domba, babi, dan kambing ini jarang terjaditerkontaminasi. Inokulasi sendiri setelah kontaminasitangan dapat merupakan cara penyebaran yang lebih di Amerika Serikat tetapi endemik di Meksiko danpenting daripada melalui partikel yang dibawa udara. Kanada. Penyakit dapat ditularkan ke manusia meialui Tingkat infeksi paling tinggi pada bayi dan anak dan kontak atau ingesti. Pada manusia, penyakit ditandaimenurun seiring bertambahnya usia. Keluarga merupakan dengaii demam, salivasi, dan vesikulasi selaput lendirtempat utama penyebaran rhinovirus. Masuknya virusumumnya berhubungan dengan anak usia sekolah dan orofaring dan kulit telapak tangan, kaki, jari dan ibuprasekolah. Laju serangan kedua dalam keluarga j ari. Virus merupakan picornavirus yang khas dan labilbervariasi dari 30o/o sampai 70o/o. Dalam satu komunitas, berbagai serotipe rhinovirus dalam asam, dengan berat jenis dalam cesium klorida 1,43 glml. Terdapat setidaknya tujuh tipe dengan lebihmenyebabkan wabah penyakit pada saru musim dan dari 50 subtipe.

512 BAB 36 ir:i iIi::l\li\t.ljt.i:i'ijlj LEf.Sl .!,'q Penyakit ini sangat menular pada hewan pada stadiumdini infeksi ketika terjadi viremia dan vesikel dalam mulutserta ruptur kaki yang mengeluarkar-r banyak virus.Materi yang diekskresi masih inleksius untuk jangkawaktu lama\" Angka mortalitas pada hewan biasanya rendahtetapi dapat mencapai 7070. Hewan yang terinfeksi dapatmenghasilkan susu dan daging yang buruk. Banyak sapiberperan sebagai fokus infelai sampai 8 bulan. Imunitassetelah infeksi berlangbung singkat. Berbagai hewan rentan terhadap infeksi. Penyakit khasdapat direproduksi dengan melakukan inokulasi virus kedaiam bantalan kaki. Vaksin yang diberi forrnalin dibuatdari virus yang ditumbuhkan dalam biakan jaringan, tetapivaksin demikian tidak menimbulkan kekebalan jangkapanjang. Vaksin baru sedang dikembangkan berdasarkanteknik DNA rekombinan. Metode pengendalian penyakir dite nrukan olehtingginya tingkat kemampuan menularkan dan resistansivirus terhadap inaktivasi. Jika fokus infeksi terjadi diAmerika Serikat, semua hewan yang terpajan harusdimatikan dan bangkainya dimusnahkan. Karantina ketarharus dilakukan, dan daerah tefsebut harus dianggap tidakaman sampai hewan yang rentan tidak rncmperiii.:atkar'gejala daiam 30 hari. Metode lain adaiah melakukankarantina sekumpulan hewan dan memberil<an vaksinkepada semua hewan yang tidak terserang virus. Negaralain telah berhasil memberlakukan jadwal vaksinasisistematik. Beberapa negara (misal, Amerika Serikat danAustralia) melarang impor bahan yang potensial infektifseperti daging segar, dan penyakir ini telah dibasmi didaerah tersebut. Meskipun demikian, burung yangbermigrasi dapat berperan sebagai cttrrier virus dari satunegara ke negara iain.tep,at

IPICORNAVIRUS (GRUP ENTEROVIRUS & RHINOVIRUS) 513 KEPUSTAKAAN Couch RB: Rhinovinrses. Ln: Fields Virology,4th ed. Knipe DM et ai (editors). Lippiacott Wiliiams &.Wilkins, 2001. Pallansch MA, Roos RP: Enteroviruses: Polioviruses, coxsackieviruses, echoviruses, and newer enteroviruses. In: Fields Virologl, 4th e:d- Knipe DM et al leditors]. Lippincott Williams & Wilkins, 2001. Racaniello \rR, Ren R: Poliovirus biology and pathogenesis. Curr Top Microbiol Immunol I 996;206:305. Rotbart IIA Antivirus therapyfor entemviruses md rhinoviruses. Antivirus Chem Chemother 2000;11:261. Techaical Consultative Group to the World Health Organization on the G1obal Eradication ofPoliomyelitis: \"Endgame\" issues for the global polio eradication initiative. Clin Infect Dis 2002;34:72-


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook