Bismillâhir rahmânir rahîm (Dengan Nama Allah Pemberi Kasih Yang Maha Pengasih) Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penerbitan dan penyebaran buku ini.Semoga ganjaran Ilahi mengalir kepada mereka dan keluarga baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Tidak untuk diperjualbelikan
AYAT-AYAT FITNA:Sekelumit Keadaban Islam di Tengah PurbasangkaOleh: M. Quraish ShihabHak cipta dilindungi undang-undangAll rights reservedCetakan I, Rabi‘ul Akhir 1429/April 2008Diterbitkan oleh:Penerbit Lentera HatiJl. Kertamukti No. 63Pisangan, Ciputat, Tangerang 15419Telp./Fax : (021) 742 1913www.lenterahati.come-mail: [email protected]
PEDOMANTRANSLITERASIa/’ d dh kb dz th lt r zh mts z ‘ nj s gh wh sy f hkh sh q yâ (a panjang), contoh : al-Mâlikî (i panjang), contoh : ar-Rahîmû (u panjang), contoh : al-Ghafûr
DAFTAR ISIPedoman Transliterasi ~~ vDaftar Isi ~~ viiPengantar ~~ ixAyat Pertama QS. al-Anfâl [8]: 60 ~~ 1Ayat Kedua QS. an-Nisâ’ [4]: 56 ~~ 11Ayat Ketiga QS. Muhammad [47]: 4 ~~ 27Ayat Keempat QS. an-Nisâ’ [4]: 89 ~~ 41Ayat Kelima QS. al-Anfâl [8]: 39 ~~ 55Petunjuk al-Qur’an Menghadapi Pelecehan ~~ 69 D A F T A R I S I ~ VII
PENGANTARBuku kecil yang sedang Anda baca inibukanlah sanggahan terhadap film Fitnakarya Geert Wilders, Ketua Fraksi PartaiKebebasan (PVV) di parlemen Belanda itu. Filmitu kendati menghebohkan tetapi ia terlaluburuk untuk memperoleh kehormatanmenanggapinya. Ia sangat jauh dari objektivitasdan persyaratan ilmiah, tidak juga memilikiunsur seni atau ajakan kepada hubunganharmonis antarsesama manusia. Karena itu, P E N G A N T A R ~ IX
X ~ AYAT-AYAT FITNAmenanggapinya hanya akan menghabiskanwaktu dan energi, sedang masih banyak hallain yang sangat memerlukan waktu danenergi. Hemat penulis sikap di atas sejalan denganpesan al-Qur’an untuk tidak menghiraukanpara peleceh dan berpisah meninggalkanmereka guna mencari jalan menujukeselamatan dunia dan akhirat. Allah berfirmanmelukiskan hamba-hamba-Nya yang me-ngakui-Nya sebagai ar-Rahmân (Pelimpahkasih):“Dan hamba-hamba Tuhan Yang MahaPelimpah kasih itu (ialah) orang-orang yangberjalan di atas bumi dengan rendah hati danapabila orang-orang jahil menyapa mereka,mereka mengucapkan kata-kata perpisahan
P E N G A N T A R ~ XI(demi menuju keselamatan)” (QS. al-Furqân[25]: 63). Tuntunan di ataslah yang lebih kurangmendasari sikap penulis ketika menampik usulsekian banyak teman yang mengharap agarPusat Studi al-Qur’an yang penulis pimpinmenanggapi film tersebut. Tetapi, beberapa waktu sesudah itu,muncul dalam benak penulis firman-Nya yangmenyatakan:“Ambillah yang mudah, perintahkanlah yangbaik, dan berpalinglah dari orang jahil” (QS.al-A‘râf [7]: 199). Ayat ini, di samping memerintahkan untukberpaling dari siapa pun yang jahil, jugamemerintahkan mengambil yang mudah dariperilaku manusia yang kandungan pesannyaantara lain adalah jangan menuntut yang sulitdari yang bodoh, jangan mengharap cinta dari
XII ~ A Y A T - A Y A T F I T N Apembenci, jangan juga perilaku yang baik/terlalu baik dari yang jahat, karena setiapbejana hanya mampu menuang apa yangdikandungnya. Di samping kedua tuntunan itu,ayat di atas memerintahkan juga untukmengajak kepada yang baik. Ketika itu terbetiklah dorongan untukmenulis tentang ayat-ayat al-Qur’an yangdigunakan oleh film Fitna mendiskreditkanIslam. Terbetik dorongan itu, namun sekali lagitujuan utamanya bukan untuk menanggapiatau menyanggah, tetapi untuk menunjukkankepada umat Islam dan siapa pun yang hendakmengenal Islam, dan juga kepada yangterpengaruh oleh fitnah film Fitna itu, bahwasungguh ajaran Islam sangat bertolak belakangdengan apa yang mereka suguhkan itu. AjaranIslam sungguh mengajak kepada kedamaianyang adil dan beradab, dan sedikit pun tidakmerestui teror. Karena tujuannya seperti itu, maka barulah
P E N G A N T A R ~ XIIIsetelah redup kobaran api kemarahan banyakkaum Muslim, kepala dan hati mereka mulaidingin, emosi sudah terkendali, dan pikirantelah siap, barulah penulis melangkah danbuku (kecil) ini pun hadir di tengah pembacadengan harapan kiranya bertambah yakinlahkaum Muslim terhadap ajaran agamanya dantersingkap pula kekaburan dan kerancuan yangbisa saja menyentuh siapa pun, baik Muslimmaupun non-Muslim. Sejak dulu agama, para pembawa ajaranagama, ajaran, dan penganut-penganutnyatelah mengalami hujatan dan pelecehan dandapat dipastikan bahwa di masa datang yangdekat dan yang jauh pun pasti masih akanmuncul pelecehan dan fitnah-fitnah serupa!Bukankah masih segar dalam ingatan kita—sebelum karya Geert Wilders itu—bukuberjudul Ayat-ayat Setan karya Salman Rushdi,kartun/karikatur pelecehan Nabi Muhammadsaw. karya Kurt Westergaard? Memang
XIV ~ A Y A T - A Y A T F I T N Ademikian itulah yang selalu dialami dan akandialami oleh penganjur kebenaran dankebaikan, dan karena itu pulalah kitab suci al-Qur’an setelah mengisyaratkan hakikat di atasmemberi aneka tuntunan tentang bagaimanamenghadapi para penghujat dan pelakupelecehan. Sekelumit tuntunan tersebut dapatjuga Anda jumpai pada lembaran-lembaranbuku ini. Akhirnya, penulis tidak tahu persis apayang dimaksud oleh Wilders dengan kata Fitnayang dijadikan judul filmnya itu, tetapi bolehjadi judul tersebut menggambarkan tujuanutama yang terdapat dalam lubuk hatinya,yakni melakukan “Fitna-(h)” terhadap Islamdan kitab sucinya. Demikian Allah menam-pakkan apa yang tersembunyi di dalam hatimanusia, kendati yang bersangkutan hendakmenyembunyikannya. Wa Allâh a‘lam, MahaBesar dan Maha Suci Allah swt.[]
AYAT PERTAMA QS. AL-ANFÂL [8]: 60Dan siapkanlah untuk menghadapi merekakekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan darikuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yangdengan persiapan itu) kamu menggentarkanmusuh Allah, dan musuh kamu, serta orang-orangselain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamunafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasdengan cukup kepadamu dan kamu tidak akandianiaya (dirugikan). QS. AL-ANFÂL [8]: 60 ~ 1
2 ~ AYAT-AYAT FITNAAyat pertama yang diputarbalikkan olehfilm Fitna adalah QS. al-Anfâl [8]: 60, yangdijadikan bukti bahwa ajaran Islammemerintahkan kaum Muslim melakukan teror.Ayat tersebut dibacakan dalam film itu sampaidengan (i i) wa ‘adûwwakum/danmusuh kamu, dengan terjemahannya yangmenyatakan: “Prepare for them whatever forceand cavalry ye are able of gathering to striketerror into the hearts of the enemies of Allahand your enemies.” Itu disusul dengan penayangan rekamanserangan pesawat yang menghancurkanmenara kembar World Trade Center New York,11 September 2001, serta rekaman korbanpengeboman di Madrid dan London, gunadijadikan bukti bahwa al-Qur’an memangmemerintahkan untuk melakukan teror. Pertama yang perlu digarisbawahi adalahpenerjemahan kata “turhibûn” dengan “teror”.Pada hakikatnya kata “turhibûn” terambil dari
QS. AL-ANFÂL [8]: 60 ~ 3kata (i i) rahiba yang berarti takut/gentar.Ini bukan berarti melakukan teror. Memangdalam perkembangan bahasa Arab dewasa initeror dan teroris ditunjuk juga dengan kata yangseakar dengan kata tersebut, yakni “irhâb/terorisme atau teroris”. Tetapi perlu dicatatbahwa pengertian semantiknya sertapenggunaan al-Qur’an bukan seperti yangdimaksud oleh kata itu dewasa ini. Perlu jugadigarisbawahi bahwa yang digentarkan bukanmasyarakat umum, bukan juga orang-orangyang tidak bersalah, bahkan bukan semua yangbersalah, tetapi yang digentarkan adalahmusuh agama Allah dan musuh masyarakat. Ayat di atas tidak dapat dipahami secarabenar jika dipisahkan dari uraian ayat-ayatsebelumnya yang dimulai dari ayat 55 hinggaayat 59. Di sana Allah berfirman:
4 ~ AYAT-AYAT FITNA“Sesungguhnya seburuk-buruk binatang di sisiAllah ialah orang-orang yang kafir, karenamereka itu tidak beriman” [55], (yaitu) “Orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjiandari mereka, kemudian mereka mengkhianatiperjanjian mereka setiap kali, dan merekatidak bertakwa” [56].“Maka setiap kali engkau menemui merekadalam peperangan, maka cerai beraikanlahsiapa yang di belakang mereka, supaya merekamengambil pelajaran” [57].“Dan jika engkau benar-benar khawatirpengkhianatan dari suatu golongan, maka
QS. AL-ANFÂL [8]: 60 ~ 5kembalikanlah (sampaikan pembatalanperjanjian itu) kepada mereka denganseimbang. Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang berkhianat” [58].“Dan janganlah orang-orang yang kafirmengira, dapat lolos. Sesungguhnya merekatidak dapat melemahkan (Allah)” [59]. Setelah ayat-ayat di atas, barulah datangayat 60 yang diputarbalikkan itu. Seperti terbaca di atas, ayat 55 berbicaratentang seburuk-buruk binatang, yaknimanusia-manusia kafir yang tidak berimanyang dijelaskan oleh ayat 56 bahwa yangdimaksud adalah mereka yang setiap kalimengikat perjanjian, setiap kali itu juga merekamengingkarinya. Mereka itulah yang oleh ayat57 dinyatakan bahwa bila mereka ditemuidalam peperangan—sekali lagi dalampeperangan—agar diceraiberaikan bersamasiapa yang di belakang mereka supaya merekamengambil pelajaran. Anda perhatikan mereka
6 ~ AYAT-AYAT FITNAtidak dibunuh, tetapi diceraiberaikan dantujuannya adalah agar mereka mengambilpelajaran. Selanjutnya ayat 58 mengingatkan agartidak menyerang pihak yang berkhianatdalam perjannjiannya kecuali setelahmembatalkan perjanjian itu dan menyampaikanpembatalannya kepada mereka denganpenyampaian yang tegas. Menyerang tanpamenyampaikan pembatalan perjanjian adalahsalah satu bentuk pengkhianatan yangterlarang, walau terhadap musuh sekalipun.Ayat 59 masih berbicara tentang mereka danyang serupa dengan mereka. Di sana merekadiperingatkan agar tidak mengira bahwamereka dapat lolos dari kepungan dan siksaAllah swt. Nah, setelah uraian di atas, datanglahayat 60 yang diputarbalikkan maknanya ituoleh film Fitna itu. Dari segi hubungan ayat 60 dengan ayatsebelumnya dapat dikatakan bahwa ia
QS. AL-ANFÂL [8]: 60 ~ 7bertujuan menampik kesan yang dapat munculakibat pernyataan ayat 59 yang menegaskanbahwa musuh-musuh Allah itu tidak akandapat lolos dari siksa. Nah, karena ketika ituboleh jadi timbul kesan bahwa kaum Muslimboleh berpangku tangan menghadapi musuh,maka ayat 60 menghapus kesan tersebutmelalui penegasan-Nya yang menyatakanbahwa: Dan di samping memorak-morandakanyang telah berkhianat serta membatalkanperjanjian yang dijalin dengan siapa yangdikhawatirkan akan berkhianat, kamu juga—wahai kaum Muslim—harus memerhatikanhukum sebab dan akibat, karena itu siapkanlahuntuk menghadapi mereka yakni musuh-musuh kamu apa yang kamu mampumenyiapkannya dari kekuatan apa saja dandari kuda-kuda yang ditambat (pasukankavaleri) untuk persiapan menghadapipeperangan. Lebih jauh ayat 60 tersebut menjawab lagipertanyaan yang dapat muncul, seperti
8 ~ AYAT-AYAT FITNA“Mengapa kami harus mempersiapkankekuatan padahal Engkau Ya Allah yangmenganugerahkan kemenangan?” Pertanyaanitu dijawab bahwa tujuan persiapan adalah agarkamu menggentarkan musuh Allah, musuhkamu dan menggentarkan pula denganpersiapan itu, atau dengan gentarnya musuh-musuh Allah dan musuh kamu itu orang-orangselain mereka yang kamu tidak mengetahuisiapa mereka baik karena mereka munafikmaupun suku dan bangsa yang bermaksudmenindas kamu. Allah mengetahui merekakapan dan di mana pun mereka berada. Selanjutnya, karena persiapan untukmembela kebenaran dan nilai Ilahi memerlu-kan biaya, maka ayat ini memerintahkan untukmenafkahkan harta sambil mengingatkanbahwa apa saja yang kamu nafkahkan padajalan Allah walau sekecil apa pun niscayaakan dibalas dengan cukup kepada kamu dankamu tidak akan dianiaya yakni dirugikan
QS. AL-ANFÂL [8]: 60 ~ 9walau sedikit pun, bahkan Allah akanmenambah sesuai kemurahan Allah dan niatserta upaya masing-masing. Itulah pesan ayat 60, tetapi oleh “Fitna”ayat tersebut diartikan sebagai perintahmelakukan teror. Firman-Nya: “untuk menggentarkanmusuh-musuh” menunjukkan bahwa kekuatanyang dipersiapkan itu bukan untuk menindasatau menjajah, tetapi untuk menghalangi pihaklain yang bermaksud melakukan agresi. Tujuandari persiapan kekuatan sama dengan apa yangdinamai oleh pakar-pakar militer dewasa inidengan deterrent effect. Ini karena yangbermaksud jahat, bila menyadari kekuatanyang akan dihadapinya, ia akan berpikir seribukali sebelum melangkah. Perlu ditambahkan bahwa secara umumdapat dikatakan bahwa al-Qur’an mengguna-kan kata “Qûwwah/kekuatan” dalam berbagaibentuknya adalah dalam arti kekuatan untuk
10 ~ A Y A T - A Y A T F I T N Amenghadapi pembangkang, tetapi bukan untukmenganiaya, tidak juga untuk memusnahkan,bahkan tidak menggunakannya tetapi sekadar“memamerkan” untuk menggentarkan musuh.Karena itu, penggunaan kekuatan sedapatmungkin dihindari, dan kalau pun digunakan,ia digunakan untuk menghadapi musuh Allah,musuh masyarakat. Musuh adalah yangberusaha untuk menimpakan mudharratkepada yang dia musuhi. Adapun yang tidakberusaha untuk itu, maka ia tidak perludigentarkan. Selanjutnya perlu dicatat bahwapenggunaan senjata untuk membela diri,wilayah, agama, dan negara sama sekali tidakdapat dipersamakan dengan teror. Demikian,wa Allâh a‘lam.[]
AYAT KEDUA QS. AN-NISÂ’ [4]: 56Ayat kedua yang merupakan fitnah film Fitnaadalah firman-Nya:Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka kedalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus,Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain,supaya mereka merasakan siksa. SesungguhnyaAllah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Q S . A N - N I S Â ’ [ 4 ] : 5 6 ~ 11
12 ~ A Y A T - A Y A T F I T N AAyat di atas diperdengarkan oleh film Fitnahingga firman-Nya: (i i) li yadzûqal-‘adzâb/supaya mereka merasakan siksasambil menayangkan juga terjemahannya yangyang menyatakan:“Those who have disbelieved our signs, we shallroost them in fire. Whenever their skins arecooked to a turn, we shall substitute new skinfor them. That they may feed the punishment.Verify Allah in a sublime and wise.” Itu semua disertai dengan penayanganseorang “Muslim” yang berpidato berapi-apisambil menghunus pedang, untuk mengajakberjihad disertai dengan teriakan Allâh Akbar.Selanjutnya ditayangkan suatu wawancaradengan seorang bocah perempuan “Muslimah”yang ditanyai tentang orang-orang Yahudi dandijawab olehnya bahwa mereka itu adalahmonyet-monyet dan babi-babi. Setelah ditanyaisiapa yang menyatakan demikan, sang bocahmenjawab: “Allah.”
Q S . A N - N I S Â ’ [ 4 ] : 5 6 ~ 13 Tidak jelas mengapa QS. an-Nisâ’ [4]: 56,yang mereka pilih untuk memfitnah. Boleh jadihal tersebut mereka maksudkan untukmembuktikan bahwa Allah yang disembahkaum Muslim memerintahkan untuk menyayatkulit orang-orang kafir dan membakar merekahidup-hidup, lalu membiarkannya hinggasembuh dan mengulangi lagi pembakarannya!Atau bisa juga tujuan mereka adalahmenggambarkan betapa “kejam” Tuhan yangdisembah oleh kaum Muslim dalampenyiksaan-Nya. Benarkah demikian? Jelas tidak! Bukan sajakarena ayat di atas tidak berbicara tentang siksaduniawi, tetapi berbicara tentang sesuatu yangdapat terjadi kelak di dalam neraka yaknidi akhirat. Bukan hanya karena itu, tetapi jugakarena dengan jelas ada larangan NabiMuhammad saw. untuk menyiksa siapa pundengan api, sesuai sabdanya:
14 ~ A Y A T - A Y A T F I T N A“Tidak ada yang boleh menyiksa dengan apikecuali Tuhannya api (yakni Allah)” (HR. AbuDaud melalui Hamah al-Aslami). Sekali lagi, ayat di atas berbicara tentangsiksaan yang diancamkan terhadap orang-orang kafir kelak di Hari Kemudian. Itu punoleh sementara ulama tidak dipahami dalamarti hakiki. Firman-Nya: “Kami ganti kulitmereka dengan kulit yang lain,” merekapahami dalam arti setiap orang kafir yangdisiksa itu menduga bahwa siksa atas merekatelah berakhir atau akan berakhir denganhancurnya kulit dan jasmani mereka, Allahmenganugerahkan lagi kepada mereka hidupbaru yang menjadikan siksa atas merekaberlanjut sampai waktu yang dikehendaki-Nya.Sebagian ulama lain memahami ayat di atasdalam arti hakiki sambil menyatakan bahwaayat di atas merupakan ancaman. Pemahamanmereka dikuatkan oleh temuan ilmuwan yangmembuktikan bahwa saraf yang tersebar pada
Q S . A N - N I S Â ’ [ 4 ] : 5 6 ~ 15lapisan kulit merupakan yang paling sensitifterhadap pengaruh panas dan dingin. Ataudengan kata lain, kulit adalah alat perasa yangpaling peka. Jika demikian, apakah ayat di atasmengantar siapa pun untuk berkata, apalagimembuktikan, bahwa Allah swt., Tuhan yangdisembah oleh kaum Muslim, adalah Tuhanyang kejam? Jelas juga tidak boleh demikian!Karena ayat ini dan yang semacam inimerupakan ancaman yang belum tentu terjadisebagaimana yang dilukiskan itu, karena Allah,Tuhan Yang dipercayai oleh kaum Muslimadalah Tuhan Yang Maha Pengasih, yangRahmat-Nya menyentuh segala sesuatusebagaimana berkali-kali dinyatakan oleh al-Qur’an dan Sunnah. Ancaman adalah salah satu bentukpendidikan yang digunakan guna mencegahmereka yang bermaksud buruk melangkahmenuju keburukan. Agama-agama mengguna-
16 ~ A Y A T - A Y A T F I T N Akan hal tersebut. Di sisi lain, perlu diketahuibahwa yang mengancam dengan siksaanberupa api, bukan hanya Islam. Nabi Isa as.pun yang dikenal luas merupakan sosok yangpenuh kasih sayang menggunakannya sebagaiancaman. Bacalah misalnya Injil Matta 13 49,yang menyatakan:“Demikian juga pada akhir zaman, Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orangjahat dari orang benar, lalu mencampakkanorang jahat ke dalam dapur api, di sanalahakan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” Apa yang digambarkan oleh agama-agama—baik melalui kitab suci, lebih-lebihmelalui uraian pemuka-pemukanya—kesemuanya menggambarkan siksa dengangambaran yang sangat menakutkan. Bacalahuraian Will Durant, sejarahwan Amerika(w.1981 M) dalam bukunya The Story ofCivilizations, di mana dia banyak mengangkatkepercayaan orang-orang Yahudi dan Nasrani
Q S . A N - N I S Â ’ [ 4 ] : 5 6 ~ 17tentang siksa neraka, dan bagaimana ancamanneraka dapat menggugah orang untukmelaksanakan kebaikan. Baca juga The DivineComedy karya Dante, Penyair Italia (1265-1321M), niscaya bulu roma siapa pun akan berdirisaat membaca aneka siksa neraka yangdilukiskannya. Agama menggarisbawahi bahwakehidupan ini adalah tempat menanam benih,sedang akhirat adalah tempat menuainya.Jangan berkata bahwa yang dilakukan olehyang berdosa hanya sedikit atau sesaat,sehingga mengapa harus demikian besar danlama siksa yang dialaminya? Jangan berkatademikian, karena itu serupa denganpertanyaan: “Mengapa sekadar melempar sebijibenih di tanah, hasilnya adalah pohon yangrimbun dengan ribuan buah?” Demikian jugahalnya balasan amal buruk dan siksa di neraka. Tetapi, mengapa harus memfokuskanpandangan ke siksa, bukankah agama juga
18 ~ A Y A T - A Y A T F I T N Amenggambarkan surga dengan kenikmatannyayang luar biasa? Agama enggan menjadikan manusia larutdalam harapan, tetapi dalam saat yang sama,agama juga tidak menginginkan manusiaberputus asa, karena itu digabungnya keduahal tersebut antara lain melalui harapan surgawidan ancaman neraka. Sungguh Allah MahaBijaksana. Siapa yang membaca ayat-ayat siksa dalamal-Qur’an dan membaca juga ayat-ayatkenikmatan surgawi, dia akan menemukanbahwa rahmat Allah mengalahkan amarah-Nya,surga-Nya jauh lebih luas daripada neraka-Nya,dan bahwa aneka kebajikan yang melimpahdari-Nya, mampu untuk memenuhi alam rayasehingga pada akhirnya—tidak mustahil suatuketika—neraka tidak lagi memiliki tempat, ataubahwa ia adalah tempat penyiksaan tetapi ia(dikatakan) siksa jika dibandingkan dengansurga yang sedemikian indah dan menyenang-
Q S . A N - N I S Â ’ [ 4 ] : 5 6 ~ 19kan. Seorang yang membandingkan perjalananmelelahkan dengan bus tanpa AC denganperjalanan dengan pesawat udara di First Classpula akan berkata bahwa berpergian denganbus adalah siksaan. Namun, bila perjalanandengan bus itu dibandingkan dengan berjalankaki di tengah teriknya panas, maka perjalanandengan bus akan terasa sangat indah danmenyenagkan. Atau Anda dapat berkata bahwarahmat Allah yang demikian besarmembatalkan siksa yang beraneka ragam itusebagaimana polisi menjinakkan bom yangdipasang untuk meledak. Al-Qur’an melukiskan bahwa melakukansatu keburukan balasannya hanya satu, sedangmelakukan satu kebaikan menghasilkansepuluh ganjaran (baca QS. al-An‘âm [6]: 160).Seandainya masing-masing dari kebaikan dankeburukan itu memperoleh satu balasan/ganjaran, maka itu merupakan keadilan, tapicurahan rahmat-Nya sangat melimpah sehingga
20 ~ A Y A T - A Y A T F I T N Aseseorang yang melakukan sepuluh keburukandan hanya satu kebaikan, maka ia tetapmemiliki harapan untuk selamat, bahkanmenghuni surga. “Sungguh celaka siapa yangmemiliki satu, tapi mengalahkan yangsepuluh”, demikian ungkap sementara sahabatNabi saw. Begitu gambaran atau katakanlah harapanyang dilahirkan oleh keyakinan bahwa AllahMaha Pengasih, rahmat kasih sayang-Nyamengalahkan amarah-Nya. Sebaliknya surgapun demikian, kenikmatan yang digambarkanal-Qur’an tidaklah sepenuhnya sama denganapa yang akan dialami di sana. Di sana terdapatbanyak hal yang belum pernah terlihat olehmata, atau terdengar oleh telinga, serta terlintasdalam benak. Tetapi untuk menggambarkan-nya, bahasa manusia bahkan benaknya, tidakmampu melukiskan dan mencernanya,sehingga yang digambarkan hanyalahkenikmatan tertinggi yang mampu dilukiskan
Q S . A N - N I S Â ’ [ 4 ] : 5 6 ~ 21oleh kata-kata dan yang tejangkau oleh benakmanusia. Satu lagi yang perlu dikomentari daribagian film ini, yaitu tayangan bocah yangditanya tentang orang Yahudi. Terlepas apakahyang ditanya benar-benar seorang anakMuslimah atau bukan, tetapi biarlah kitaberandai bahwa memang demikian itu halnya.Namun, perlu dketahui bahwa selama inipenduduk Palestina merasa sangat tertindasoleh Negara Yahudi, Israel. Wilayah merekadirebut, pemuda-pemuda mereka ditahan dandibunuh, mereka hidup di tenda-tendapengungsian sejak puluhan tahun yang lalu.Ini menjadikan para orangtua merekamengajarkan kebencian terhadap orang-orangYahudi, dan tidak mustahil merekamenggunakan ayat-ayat al-Qur’an yangmengecam sebagian orang Yahudi sebagaipembenaran atas kebencian itu. Dalam kontekspenamaan mereka sebagai kera dan babi, harus
22 ~ A Y A T - A Y A T F I T N Adiakui bahwa memang ada ayat al-Qur’an yangmenyatakan:“Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antara kamu padahari Sabtu, lalu Kami berfirman kepadamereka: ‘Jadilah kamu kera yang hina’” (QS.al-Baqarah [2]: 65).Katakanlah: “Apakah akan aku beritakankepada kamu tentang orang-orang yang lebihburuk pembalasannya dari (orang-orangfasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang
Q S . A N - N I S Â ’ [ 4 ] : 5 6 ~ 23dikutuk dan dimurkai Allah, di antara mereka(ada) yang dijadikan kera-kera dan babi-babidan (orang yang) menyembah thâghût?’Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebihtersesat dari jalan yang lurus” (QS. al-Mâ’idah[5]: 60). Beberapa hal perlu dicatat, dalammemahami ayat-ayat di atas: Pertama: Firman-Nya “dijadikan kera-kera dan babi-babi,” tidak harus dipahamidalam arti mengubah fisik mereka sehinggaberbentuk kera dan babi, tapi dapat jugadipahami dalam arti kiasan. Yakni sifat-sifatmereka adalah sifat kera dan babi. Kera adalahsatu-satunya binatang yang selalu terlihatauratnya, karena auratnya memiliki warna yangmenonjol berbeda dengan seluruh warnakulitnya. Di sisi lain, kera harus dicambukuntuk mengikuti perintah. Demikianlahsementara orang-orang Yahudi yang dikecamoleh al-Qur’an. Mereka tidak tunduk dan taat
24 ~ A Y A T - A Y A T F I T N Akecuali setelah dijatuhi sanksi ataudiperingatkan dengan ancaman. Selanjutnya,babi adalah binatang yang tidak memilikisedikit pun rasa cemburu, sehingga walaubetinanya ditunggangi oleh babi yang lain iatak acuh. Hal ini juga merupakan sifat sebagianorang Yahudi. Rasa cemburu hampir tidakmenyentuh mereka. Kedua: Sifat tersebut tidak menyentuhsemua orang Yahudi, tetapi hanya yangsebagian dari mereka, seperti bunyi ayat QS. 1 Hari Sabtu adalah hari yang ditetapkan Allah bagiorang-orang Yahudi – sesuai usul mereka – sebagai hariibadah yang bebas dari aktivitas duniawi. Mereka dilarangmengail ikan pada hari itu. Tetapi, sebagian merekamelanggar dengan cara yang licik. Mereka tidak mengail,tetapi membendung ikan dengan menggali kolam sehinggaair bersama ikan masuk ke kolam itu. Peristiwa ini –menurut sementara mufasir – terjadi di salah satu desakota Aylah yang kini dikenal dengan Teluk Aqabah.Kemudian setelah hari Sabtu berlalu, mereka mengailnya.Allah murka terhadap mereka, maka Allah berfirmankepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina terkutuk”.
Q S . A N - N I S Â ’ [ 4 ] : 5 6 ~ 25al-Mâ’idah, yakni yang durhaka menyangkutketentuan tentang hari Sabtu1, seperti bunyiayat QS. al-Baqarah di atas. Memang al-Qur’anmenyatakan mereka tidak sama, yakni adayang baik dan ada juga yang buruk (bacaantara lain: QS. Âli ‘Imrân [3]: 75 dan 103). Ketiga: Sebenarnya apa yang dijelaskanoleh al-Qur’an tentang pengubahan fisik atausifat itu, diketahui sepenuhnya oleh pemuka-pemuka agama orang-orang Yahudi,sebagaimana diisyaratkan oleh penggalan awalfirman-Nya: “Dan sesungguhnya telah kamuketahui orang-orang yang melanggar” (QS. al-Baqarah [2]: 65). Sekali lagi, jika bukan karena anekapenderitaan besar yang dialami oleh pendudukPalestina akibat perbuatan orang-orang Yahudidi Israel, maka dapat diduga keras bahwaucapan bocah perempuan itu tidak akanterdengar. Demikian, wa Allâh a‘lam.[]
AYAT KETIGA QS. MUHAMMAD [47]: 4Maka apabila kamu bertemu (di medan perang) denganorang-orang kafir maka pancunglah batang leher mereka,sampai batas apabila kamu telah melumpuhkan gerakmereka maka kuatkanlah ikatan (tawanlah) mereka, lalu(kamu boleh) membebaskan mereka sesudah(nya) atau(boleh juga melepaskannya) dengan menerima tebusansampai perang meletakkan beban-bebannya. Demikian-lah, seandainya Allah menghendaki niscaya Dia akanmembinasakan mereka tetapi Dia hendak mengujisebagian kamu dengan sebagian yang lain dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, maka Allah tidak akanmenyia-nyiakan amal mereka. Q S . M U H A M M A D [ 4 7 ] : 4 ~ 27
28 ~ A Y A T - A Y A T F I T N A Ayat QS. Muhammad [47]: 4 oleh film Fitnaditampilkan dan dibacakan hanya sepenggalyaitu:Penggalan tersebut diterjemahkan sebagaiberikut: “Therefore, when ye meet theunbelievers, smite at their necks and when yehave caused a bloodbath among them, bind abond firmly on them.” Itu disertai antara lain dengan penayanganseorang tawanan yang berbaju merah sedangmengalami pemenggalan kepala. Catatan pertama yang amat penting adalahterjemahan kalimat atskhantumûhum dengana bloodbath. Terjemahan ini menggambarkanbanjir darah akibat pemenggalan sekian banyakkepala yang diperintahkan itu.Sebenarnya kalimat (i i) atskhantu-
Q S . M U H A M M A D [ 4 7 ] : 4 ~ 29mûhum terambil dari kata (i i) atskhanayang biasa digunakan untuk menggambarkansesuatu yang berat dan padat sehingga sangatsulit bergerak atau digerakkan. Cairan yangbeku atau ikatan yang sangat kuat jugadilukiskan dengan kata tersebut. Banyak ulamamemahami penggalan ayat ini dalam arti“mengalahkan mereka dengan sangat jelas,”sehingga mereka tidak lagi dapat bergerak.Lalu, karena kekalahan demikian—dahulu—biasanya terjadi bila anggota pasukan lawansudah banyak yang terbunuh, maka sebagianpenafsir memahaminya dalam arti “telahmembunuh banyak di antara mereka.” Maknaterakhir ini tidak selalu harus demikian. Satupasukan dapat saja mengalami kekalahan total,walau anggota-anggotanya belum terbunuh,misalnya jika persenjataan mereka dihancurkanatau jalur logistik dan informasi mereka diputus. Selanjutnya, yang sangat mengherankanadalah bahwa yang dibaca dan diterjemahkan
30 ~ A Y A T - A Y A T F I T N Ahanya sepenggal ayat saja, bukan seluruh ayat.Lanjutan ayat tidak dibaca atau diterjemahkanpadahal ia berkaitan sangat erat denganpenggalan yang lalu. Mengapa ayat itu harusdipenggal dan tidak dibaca/diterjemahkansecara sempurna? Di mana gerangan amanahilmiah produsen Fitna? Untuk lebih menjelaskan maksud firmanAllah yang dipelintir ini, marilah kita membukalembaran al-Qur’an untuk melihat apa yangdibicarakannya, dalam konteks apa, serta siapayang dimaksudnya? Sebelum ayat 4 QS. Muhammad, yangdijadikan dalih oleh film Fitna memfitnah Islam,ayat pertama hingga ayat ketiga menyatakan:
Q S . M U H A M M A D [ 4 7 ] : 4 ~ 31“Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi dari jalan Allah, Allah membatalkanamal-amal mereka, sedang orang-orang yangberiman dan mengerjakan (amal-amal) yangsaleh serta beriman kepada apa yangditurunkan kepada Muhammad—dan itulahyang haq dari Tuhan mereka—Allahmenghapus dosa-dosa mereka serta memper-baiki pikiran mereka. Itu adalah karenasesungguhnya orang-orang kafir mengikutiyang batil dan sesungguhnya orang-orangyang beriman mengikuti yang haq dari Tuhanmereka. Demikianlah Allah membuat untukmanusia perumpamaan-perumpamaan bagimereka.” Anda lihat bahwa ayat-ayat di atasberbicara tentang orang-orang kafir, yakniorang-orang musyrik Mekkah yang meng-
32 ~ A Y A T - A Y A T F I T N Ahalangi orang lain menganut agama dankepercayaan yang dipilihnya. Itu pun menurutsementara ulama hanya terbatas pada dua belasorang tokoh yang menyiapkan konsumsi ketikaterjadi perang Badar, yang merupakan perangpertama antara Nabi Muhammd saw dengankaum musyrik itu. Sekali lagi, yang dimaksudbukan semua orang kafir, tetapi orang-orangtertentu yang mencabut salah satu hak asasimanusia, yakni kebebasan beragama. Ayat 4 kemudian menyatakan:“Maka apabila kamu bertemu (di medanperang) dengan orang-orang kafir, makapancunglah batang leher mereka, sampai
Q S . M U H A M M A D [ 4 7 ] : 4 ~ 33batas apabila kamu telah melumpuhkan gerakmereka maka kuatkanlah ikatan (tawanlah)mereka, lalu (kamu boleh) membebaskanmereka sesudah(nya) atau (boleh jugamelepaskannya) dengan menerima tebusansampai perang meletakkan beban-bebannya.Demikianlah, seandainya Allah menghendakiniscaya Dia akan membinasakan mereka,tetapi Dia hendak menguji sebagian kamudengan sebagian yang lain dan orang-orangyang gugur pada jalan Allah, maka Allah tidakakan menyia-nyiakan amal mereka.” Ayat ini berbicara tentang orang-orangyang dimaksud oleh ayat-ayat yang lalu,bahkan kalaupun Anda bermaksudmemahaminya dalam arti semua kaum musyrik,maka hendaknya jangan dilupakan kalimat“kamu bertemu di medan perang,” bukansetiap pertemuan. Buktinya adalah lanjutanayat tersebut yang berbicara tentangpeperangan. Perhatikan kalimat “sampai
34 ~ A Y A T - A Y A T F I T N Aperang meletakkan beban-bebannya,” yaknisampai senjata-senjata diletakkan danpeperangan usai. Makna ini dikuatkan lagidengan praktik Nabi Muhammad saw. Sekianlama beliau berada di Mekkah dan Madinah,jangankan membunuh dan melukai non-Muslim, mengganggu mereka pun tidak pernahterjadi. Harus diakui bahwa dalam peperangan,kedua belah pihak yang berperang selalubermaksud melumpuhkan, mengalahkan, danmenguasai lawannya, antara lain denganmembunuh atau menawan mereka. Ini terjadikapan dan di mana pun dan oleh siapa punhingga abad ini, dan diduga keras hingga akhirzaman. Karena itu ayat ini pun memerintahkanuntuk membunuh dengan cara “memancungbatang leher mereka.” Agaknya istilah tersebutdigunakan ayat ini, bukan saja karena iamerupakan kata kiasan yang memang tepatdigunakan, tetapi juga karena cara tersebut
Q S . M U H A M M A D [ 4 7 ] : 4 ~ 35adalah cara yang lumrah dikenal ketika itu.Dan yang lebih penting lagi adalah karena itumerupakan cara membunuh yang paling cepatdan yang karena kecepatannya, musuh/korbantidak terlalu menderita. Secara ilmiah telahterbukti bahwa leher merupakan jaringanpenghubung antara kepala dan seluruh organtubuh. Maka, apabila jaringan urat sarafmanusia terputus, semua fungsi utama organtubuh akan melemah. Dan apabila jaringan uratnadi telah putus, maka darah akan berhentidan tidak dapat memberi makan ke otak.Begitu pula, apabila saluran pernapasan telahputus, maka manusia tidak lagi dapat bernapas.Dalam kondisi seperti ini manusia akan cepatmati. Tetapi, perlu diingat bahwa karena tujuanpeperangan adalah untuk melumpuhkanlawan, bukan membunuhnya, maka pembu-nuhan bahkan peperangan harus dihentikanbegitu musuh tak berdaya, sebagaimana bunyi
36 ~ A Y A T - A Y A T F I T N Aayat 4 di atas: “Sampai batas apabila kamutelah melumpuhkan gerak mereka,” bukanseperti terjemahan di atas “when ye havecaused a bloodbath among them/menga-kibatkan mandi/permandian darah di antaramereka.” Ayat di atas memerintahkan agar musuhyang masih hidup ditawan, dan karena caramenawan yang lumrah pada masa lampau,bahkan hingga kini, sebelum dimasukkan ketahanan, adalah mengikat mereka, maka ayatini pun memerintahkan agar mengikat merekadengan kuat, yang tujuannya adalah agarmereka tidak kembali ke kesatuan mereka, ataukembali menyerang. Karena tujuannya sepertiitu, maka dulu pada masa turunnya ayat diatas ada tawanan yang diikat di tiang masjid,ada juga yang diserahkan kepada salah seorangkaum Muslim untuk diawasi, dan dalam saatyang sama diberi pangan yang mencukupi. Al-Qur’an memuji sahabat-sahabat Nabi saw. (Ali
Search