Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 2. Protozoa

Bab 2. Protozoa

Published by haryahutamas, 2016-08-02 05:32:34

Description: Bab 2. Protozoa

Search

Read the Text Version

ffi ffi ilil ilum Protozoa mempunyai tubuhyanghanya terdiri dari satu sel namun sudah memiliki fungsi lengkap makhluk hidup. protozoa mempunyai alat reproduksi, alat pencernaan makanan, sistem pernapasan, organekskresi dan organ-organ untuk keperluan hidup lainnya.Struktursel protozoaSel protozoa mempunyai struktur yang terdiri dari sitoplasma dan inti.Struktur sitoplasma terdiri dari ektoplasma yang terdapat di bagian luardan endoplasma yang merupakan bagian dalam sitoplasma. Ektoplasmamerupakan jaringan hialin yang berfungsi untuk mempertahankandiri (protektif), sebagai organ untuk bergerak (lokomotif) dan sebagaiorgan yang berfungsi untuk mengenal lingkungannya (sensoris). Alatgerak protozoa yang berasal dari ektoplasma dapat berbentuk sebagaiflagel, silia atau pseudopodi. Sisa-sisa metabolisme dibuang melaluivakuol kontraktil yang terbentuk dari bagian ektoplasma. Organpencernaan makanan misalnya mulut, sitostom dan sitofaringjuga terbentuk dari stuktur ektoplasma. Demikian jugahalnya dinding pembungkus parasit (kista) yangberfungsi untuk melindungi diri berasal dariektoplasma,

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Bagian dalam sitoplasma yaitu endoplasma yang bersifat granuler merupakan bagian sitoplasma yang mempunyai peran sebagai sistem pencernaan makanan dan fungsi nutritif lainnya. Selain itu endoplasma berperan gebagai sistem reproduksi sel. Di dalam endoplasma terdapat inti protozoa yang merupakan struktur yang sangat penting untuk mengatur fungsi hidup parasit dan reproduksi sel. Terdapat beberapa struktur inti yaitu selaput rnti (nuclear membrane), butir kromat in (chromatin granule), serabut linin, dan kariosom atat plastin. Umumnya protozoa hanya mempunyai satu inti' Ciliatayang mempunyai dua buah inti, yaitu mikronukleus yang berukuran kecil dan makronukleus yang berukuran be sar.Knetoplas merupakan inti pelengkap yang ada padabeberapa jenis protozoa dan terdapat dalam bentuk blefaroplas atau benda parabasal. Daur hidup protozoa umumnya mempunyai dua bentuk atau stadium, yaitu stadium trofozoityane merupakan bentuk aktif dan stadium kistayang merupakan bentuk pasif. Bentuk kista protozoa adalah bentuk parasit yang terbungkus di dalam dinding tebal sehingga parasit tidak aktifbergerak, tidak dapat tumbuh atau berkembang dan tidak dapat memperbanyak diri. prirtozoa dalam bentuk kista yang berdinding tebal menyebabkan parasit mampu bertahan terhadap pengaruh lingkungan hidupnya, misalnya terhadap suhu yang tinggi, kekeringan dan kelembaban yang tinggi' Selain itu parasit juga tahan terhadap pengaruh bahan-bahan kimia, misalnya desinfektans dan lain sebagainya. Dengan demikian meskipun kista adalah bentuk pasif, tetapi kista adalah stadium infektifprotozoayangdapat ditularkan dari satu penderita ke individu lainnYa. Dalam melengkapi daur hidupnya protozoa ada yang membutuhkan tuan rumah perantara (intermediate host) adayang tidak membutuhkannya' Reproduksi protozoa dapat berlangsung secara aseksual yang kemudian diikuti oleh reproduksi tahap seksual.. Umumnya reproduksi seksual terjadi pada hospes yang berbeda dengan hospes tempat berlangsungnya reproduksio aseksual.do Kelas-kelas protozoa yang umumnya tidak membutuhkan hospesco perantara untuk melengkapi daur hidupnya misalnya adalah Rhizopoda' FJagellata, dan Ciliata,kecuali Trypanosom dan Leishmania serta Plasmodium!Yoo:o yang memerlukan hospes perantara untuk melengkapi daur hidupnya'o Proses reproduksi protozoa dapat dilakukan dengan cara seksual atauo aseksual (membelah diri). Reproduksi aseksual pada protozoa dapat terjadi dengan cara membelah diri secara sederhana (simple binary fission), yaituk-af@o t4

BAB 2 PROTOZOAdimulai dengan menggandakan semua struktur organ-organnya. Reproduksiaseksual juga dapat berlangsung secara multiple fssion (schizogony), dimanadari satu individu protozoa akan terbentuk lebih dari dua individu baru,misalnya yang terjadi pada reproduksi Plasmodium. Bentuk reproduksi seksual protozoa dapat terjadi dengan memperbanyakdiri secara konjugasi atau secara sjlngami. Reproduksi konjugasi terjadi jika duaindividu protozoa mula-mula menyatukan diri untuk sementara agar terjadipertukaran material inti masing-masing protozoa, kemudian diikuti pemisahandiri lagi dalam bentuk indMdu yang lebih muda. Reproduksi secara slmgamiadalah reproduksi dimana dua sel gamet yang berbeda jenis kelaminnyamenyatukan diri secaratetap, kemudian diikuti fusi material inti masing-masing.Dari fusi dua sel gamet yang berbeda jenis kelaminnya akan terbentuk zigot.Pengelompokan protozoa.Protozoa dapat dikelompokkan berdasar atas perbedaan alat geraknya menjadiRhizopoda, Mastigophora, Ciliata d.an Sporozoa. Rhizopoda adalah protozoayang bergerak dengan pseudopodi, Mastigophora bergerak menggunakanflagel, sedangkan Ciliata aktif bergerak dengan menggunakan cilia. Sporozoaadalah kelompok protozoa yang tidak mempunyai alat gerak. - Klasifikasi sistemikprotozoa digambarkan pada bagan berikut ini, sesuaidengan filum, subfilum, kelas, ordo dan beberapa genus yang penting dalambidang kesehatan manusia maupun veteriner (Chatterjee, 1969).Gambar l. Klasifikasi sistemik Protozoo o oN C o o @ :o o o k- a f o t5

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Protozoa ada yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia (patogen)dan ada kelompok non patogen yang tidak menimbulkan penyakit padamanusia.Tabel 1 . Penqelompokan Protozoa dan contoh spesies yanq patogen untuk manusiaKelas Protozoa Spesies Tempat hidup Gejala klinis Entomoebo histolytica I Usus besar Disenteri, abses hatioNCo!o'6:ooda fofo t6

BAB 2 PROTOZOARHIZOPODAKelas Rhizopoda adalah golongan proto zoayang pergerakannya menggunakankaki semu (pseudopodi) sebagai alat gerak. Spesies-spesies anggota kelasRhizopoda yang penting (baik yang patogen maupun yang tidak patogen)adalah Entamoeba histolytica, Entamoeba coli, Entamoeba gingivalis, Endolimaxnana, lodamoeba butschlil dan spesies Dientamoeba fragilk. Untuk membedakan genus-genus dari ordo Amoeblda struktur intimasing-masing genus harus diperhatikan. Genus Entamoeba mempunyaiselaput inti yang dibatasi butir kromatin, sedangkan anak inti atau kariosomyang padat terletak di tengah atau di tep iinti. Endolimax mempunyai kariosomyang bentuknya tidak teratur dan terletak di tepi inti. Iodamoeba memilikikariosom yang khas bentuknya dan besar ukurannya, dikelilingi oleh butiran-butiran bulat. Genus Dientamoeba memiliki dua inti dengan kariosom yangterdiri dari enam butir kromatin. Entamoeba histalytica Entamoeba coli ;*\ j..*\"T% d *, 1 1.T\" \9 r'\"1 q*tue#' DientamoebaEndoli.max i sli: *T q r:&*;Gambar 2. Morfologi inti ordo Amoebida. o oEntamoeba histolytica c Entamoeb a histolytica adalah penyebab penyakit amubiasis pada manusia oyang dapat menyerang usus (intestinal amoebiasis) dan organ-organ selainusus (e xtra - int e stinal amo ebiasi s). !o 'Y6Sebaran geografis. Amubiasis banyak dilaporkan dari berbagai daerahdi seluruh dunia, terutama daerah tropis dan subtropis yang lingkungan :okebersihannya buruk. Penyakit ini endemis di Indonesia, baik di luar fawamaupun di pulau Jawa terutama di daerah pedesaan (rural).. Di Kalimantan o t7 d a a 6f o

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Selatan I2o/o d.ar\ tinja yang diperiksa menunjukkan adanya Entamoeba histolyticasedangkan di Medan 6,250/o daripenderita diare adalah disenteri amubawi. Di daerah Kepulauan Seribu, |akarta, 5o/o dari tinja anak sekolah dasar yang diperiksa menunjukkan adanya ptotozoa usus ini. Tempat hidup. Stadium trofozoit Entamoeba histolytica ditemukan hidup di dalam jaringan mukosa dan submukosa usus besar penderita, sedangkan bentuk kista parasit ini hanya ditemukan di dalam lumen usus. Entamoeb a histolyticatermasuk golongan parasit zoonosis karena selain menyerang manusia parasit ini juga dapat menimbulkan penyakit pada kera dan primata lainnya. Beberapa jenis hewan lain yang juga dapat bertindak sebagai hospes definitil jadi bertindak sebagai reservoir host, adalah kucing, anjing, tikus, hamster dan marmot (guinea pig). Entamoeba histolytica penyebab amubiasis usus dalam keadaan tertentu dapat menyebar ke organ- organ lainnya (ekstraintestinal), misalnya ke hati' Anatomi dan morfologi. Protozoa usus ini termasuk kelas Rhizopoda yang bergerak menggunakan pseudopodi atau kaki semu. Terdapat tiga bentuk Entamoeba histoftica,yaitu bentuk trofozoit ,bentuk klsfa dan bentukprakista. Bentuk trofozoit adalah bentuk parasit yang aktif bergerak, dapat tumbuh dan berkembang biak, akif mencari makanan, dan bersifat invasif karena mampu memasuki organ dan jaringan tubuh lainnya. Entamoeba histolytica selalu bergerak menggunakan pseudopodi, sehingga pada waktu hidup bentuk trofozoit selalu berubah-ubah. Bentuk trofo zort Entamoeba histolytica mempunyai ukuran sekitar 18 mikron sampai 40 mikron. Sitoplasma trofozoit terdiri dari ektoplasma yang jernih, sedangkan endoplasmanya berbutir-butir (granuler).Sel darah merah, selleukosit dan sisa-sisa jaringan sering ditemukan berada di dalam endoplasma. Trofozoit mempunyai inti yang berbentuk bulat, berukuran antara 4 - 6 mikron. Pemeriksaan mikroskopis pada sediaan tinjao segar tanpa warna sukar menemukan inti parasit. Entamoeba histolyticao mempunyai kariosomyang tampak seperti titik kecil yang terletak sentral danC dikelilingi daerah terang (halo) yatgjelas. Inti parasit ini mempunyai selaputo!o tipis yang dibatasi oleh butir-butir kromatin yang halus dan rata''6 Kista berbentuk bulat, mempunyai dinding dari hialin, dan tidak aktifo bergerak. Berdasar ukurannya terdapat dua jenis kista amuba, yaitu kista!oc minutaformyang kecil ukurannya (antara 6-9 mikron), dan kista magnaforma yang berukuran lebih besar (antara 10-15 mikron). |ika kista amuba berukuranjj kurang dari 10 mikron ditemukan di dalam tinja, kemungkinan kista amuba6@ t8

BAB 2 PROTOZOAtersebut adalah Entamoeba hartmani yang tidak patogen bagi manusia. Didalam sitoplasma kista pada stadium awal terdapat 1-4 badan kromatoid(chromatoidbody). Juga terdapat masa glikogen yang pada pewarnaan denganiodin akan berwarna coklat tua. |ika kista sudah matang akan ditemukan4 buah inti (quadrinucleate cTsf) namun tidak dijumpai badan kromatoidmaupun masa glikogen. Prakista merupakan bentuk peralihan antara stadium kista dan stadiumtrofozoit. Bentuk stadium prakista agak lonjong atau bulat, berukuran antara10-20 mikron, dan mempunyai pseudopodi yang tumpul. Di dalam endoplasmaprakista tidak ditemukan eritrosit maupun sisa-sisa makanan, sedangkan intidan struktur inti prakista sesuai dengan inti dan struktur inti trofozoit. Pada pemeriksaan di bawah mikroskop menggunakan garamfaaliuntukp engencer linj a, Ent am o eb a hi s t oly ti c a maslh dalam keadaan hidup. Tampaktrofozoit bergerak aktifdengan gerakan-gerakan pseudopodi yang cepat. Intiparasit sukar dilihat, tetapi di dalam sitoplasma tampak eritrosit yang berwarnahijau kekuningan. Kista terlihat bulat dengan dinding yang tipis dan halus,sedangkan badan kromatoid yang berbentuk batang mudah dikenal. Di dalamsitoplhsma masa glikogen sukar dilihat. Pada pewarnaan tinja menggunakan lugol parasit tampak berwarnakuning sampai coklat muda. Inti terlihat dengan jelas dengan kariosomterletak di tengah-tengah inti. Sitoplasma Entamoeba histolytica tampakhalus dengan badan kromatoid yang tidak berwarna dan masa glikogen yangberwarna coklat tua. Dengan pewarnaan iron-hematoxylin, inti parasit dan badan kromatoidtampak berwarna hitam, dengan sitoplasma yang berwarna kebiru-biruanatau kelabu, sedangkan masa glikogen tidak berwarna.i.';.s' ..'-3i+ *- o } o osf;,E,e€-3:-,{%%!rwr*#-cn,i6-**H*=t N.e'. r: c o.'*#.e4' .,'''.&!F.:.'.]l &, !Y'oo6 .eq;d:1' :o(a) (b) oGambar 3, Entamoeba histolytica (a) trofozoit (b) kista(5umber: CDC,USA. http://www.dpd.CDC,USA.gov ) I a f f @ o t9

Buku Ajar Parasitologi KedokteranDaur hidup. Di dalam tubuh manusia yang merupakan hospes definitifutamanya, daur hidup parasit ini dapat terjadi dengan lengkap. Bentuk infektifyang dapat ditularkan adalah bentuk kista berinti empat yang tahan terhadapasam lambung. Infeksi terjadi secara per oral, dengan masuknya kista infektifbersama makanan atau minuman yang tercemar tinja penderita atau tinjakarier amubiasis. oleh pengaruh enzim tripsin yang ada di dalam usus dinding kistaakan pecah. Proses ekskistasi terjadi di dalam sekum atau ileum bagianbawah. Mula-mula dari satu kista akan terbentuk satu amuba berinti empat(tetr anucleate amo eb a), lalu tumbuh menj adi delapan amubula (amo eb ulaealau metacystic trophozolfe). Bentuk amubula akan menuju ke jaringansubmukosa usus besar, kemudian akan tumbuh dan berkembang menjaditrofozoit. lika terjadi toleransi oleh hospes, sebagian trofozoit masuk kedalam lumen usus, berubah menjadi prakista, lalu menjadi kista.Pada carrieqmoebiasis, bentuk trofozoit, prakista maupun kista, dapat dijumpai dalamwaktu yang bersamaan. Kista infektif tertelan Makanan tercemar Di dalam usus kista infektif Kista ) Trofozoit ) kista infektif I IiooNC6 Kista infektifo di tanah!oo'6':6o Gambar 4. lnfeksi amubiasis oda Proses reproduksi. Proses reproduksi Entamoeb a histolytica berlangsung ao) melalui tiga tahap yailu ekskistasi, enkistasi dan multiplikasi. Pada proseso20

BAB 2 PROTOZOA ekskistasi terjadi transformasi dari bentuk kista ke bentuk trofozoit yang dimulai pada saat kista berada di dalam usus. pada proses ekskistasi, satukista infektif yang berinti empat tumbuh menjadi g amubula,lalu berkembangmenjadi 8 trofozoit. Proses enkistasi yang berlangsung beberapa jam terjadi di dalam lumenusus. Pada proses ini bentuk trofozoit berubah menjadi bentuk kista. padaproses multiplikasi yang hanya terjadi pada bentuk trofozoit, reproduksi terjadidengan cara belah diri sederhana (simple binary fssion). Inti sel mula-mulamembelah diri, diikuti pembelahan diri struktur sitoplasma lainnya.Penularan. Infeksi terjadi dengan masuknya kista infektif melalui mulut,bersama makanan atau minuman tercemar tinja penderita atau karieramubiasis. Di laboratorium penularan dapat terjadi karena tertelan kistainfektif amuba yang berasal dari hewan coba primata. Serangga misalnyalalat dan lipas (famili Blattidae) yang membawa tinja penderita atau karieryang mengandung kista infektif amuba juga dapat mencemari makanan atauminuman. Berdasar pada asal penderitanya, karier amubiasis dapat dibedakanmenjadi contact carrier dan convalescent carrier. Pada contact carrier penderitaberasal dari orang yang sebelumnya tidak pernah menderita amubiasis,sedangkan convalescent carrier adalah karier yang terjadi sesudah seseorangmenderita amubiasis.Amubiasis Pada manusia amubiasis disebabkan oleh Entamoeba historytica yangdapat menyerang usus (intestinal amoebiasis) maupun organ-organ di luarusus (extra-intestinal amoebiasis) misalnya hati, paru, otak dan kulit.Perubahan patologiamubiasis. Amubiasis pada manusia dapat dibedakan atas oamubiasis primer yang terjadi pada usus dan amubiasis sekunder yang terjadi opada organ di luar usus (extra-intestinal atau metastatic amoebiasis).|aringanusus yang terserang amubiasis terutama adalah usus besar yaitu jaringan Nsekum dan daerah rektosigmoid. Dari usus trofozoit Entamoeba histolytica Cdapat mengadakan migrasi ke organ-organ lain terutama ke jaringan hati, uparu dan otak. !Yao Beratnya kerusakan organ-organ penderita al<tbat Entam o eb a histolyticadipengaruhi oleh tingginya daya tahan tubuh penderita, keadaan usus '6'penderita dan virulensi strain Entamoeba histolytica penyebab amubiasis. :o o d a f of o2t

Buku Ajar Parasitologi KedokteranB Amubiasis 4s4s. Bakeri pendamping (associate bacteria) yang terdapat di dalam usus penderita bisa menyebabkan terbentuknya lingkungan hidup yang o dapat merangsang meningkatnya sifat invasif amuba. Jika terjadi amubiasis usus oN akut, di sepanjang usus besar atau di daerah ileosekal dan rektosigmoid dapat terjadi pembentukan ulkus-ulkus. Ulkus bervariasi ukurannya, dari sebesar C ujung jarum sampai lebih dari 3 cm. bentuk Ulkus umumnya mempunyai bentuk bulat atau lonjong dengan tepi ulkus yang tidak teratur bentuknya dan o curarn (undermined) dindingnya. Jika dilakukan pemotongan melintang, ulkus menunjukkan gambaran seperti botol (flask-shaped ulcer). IJlkus berisi cairan !Yoo berasal dari bahan nekrotik yang berwarna kekuningan atau kehitaman. '61 Masa inkubasi amubiasis yang berlangsung antara 4-5 hari diikuti gejala klinis berupa diare atau bila sudah kronik dapat terjadi sembelit' Gejala klinis :o penderita amubiasis usus yang akut (disenteri amoeba) berupa geiala-geiala disenteri yang disertai nyeri perut hebat sebelum buang air besar (tenesmus)' o Penderita buang air dengan frekwensi defikasi sekitar 6-s kali sehari' Tinja o penderita berbau asam yang menyengat, disertai dengat' darah atau lendir yang tercampur bersama tinja. Konsistensi tinja dapat berbentuk cair (diareic), c s etengah cair (s e mi di ar ei c), ata:u b erbentuk p a dat (fo r m e d)' k- Penderita amubiasis usus kronis selain mengalami pembentukan ulkus- f ulkus di usus juga ditemukan proses regenerasi jaringan. Karena itu ulkus a yang terjadi hanya terbatas pada mukosa usus, tidak mencapai jaringan otot @ di bawahnya. Akibat terjadi pembentukan jaringan parut, usus penderita menipis dindingnya. Pelekatan-pelekatan usus dengan jaringan visera di o sekitarnya dapat terjadi yang menyebabkan dinding usus menebal yang mudah diraba dari luar dan lumen usus menjadi sempit. Akibat terjadinya reaksi granulomatosis pada amubiasis usus kronis dapat menyebabkan pembentukan amuboma (amoebic granuloma) yang bentuknya mirip tumor usus' Amubiasis hati. Penyebaran ekstra intestinal En tamoeba histolytica yang berasal dari amubiasis usus terjadi melalui aliran darah atau akibat terjadinya abses usus yang pecah. Terjadinya kontak bahan infektif dengan jaringan hati menyebabkan terjadinya amubiasis hati. Pada penderita amubiasis hati abses hati sering dijumpai di bagian posterosuperior lobus kanan hati. pida umumnya pada jaringan hati hanya terbentuk satu abses yang besar ukurannya. Abses yang masih kecil ukurannya bentuknya bulat atau lonjong , berisi cairan abses yang berwarna abu-abu kecoklatan. Pada abses yang besar ukurannya dinding abses tebal dan berisi cairan abses yang berwarna kuning atau kemerahan. 22;

BAB 2 PROTOZOA Pemeriksaan mikroskopis atas irisan abses hati, rnenunjukkan adanya o bahan granuler di bagian sentral. Di bagian sentral ini tidak ditemukan parasit od amuba. Irisan jaringan hati di bagian tengah (intermediate) menunjukkan c o adanya sel-.sel hati yang mengalami degenerasi, leukosit, sel-sel jaringan ikat dan eritrosit. Di daerah tengah irisan jaringan hati ini kadang-kadang !Yoo ditemukan trofozoit amuba. Pada bagian tepi abses hati dapat dijumpai sel-sel hati yang mengalami nekrosis dan tampak adanya bendungan kapiler-kapiler. '6t Pada sel-sel hati yang masih sehat dapat ditemukan trofozoit amuba. :o Penderita amubiasis hati menunjukkan gejala klinis berupa nyeri daerah hip okondrium kanan, demam, ikterus dan hep at o m egali. s elainitu penderita o cepat menjadi kurus, namun umumnya tidak mengalami disenteri atau gangguan pencernaan. o d Komplikasiabsess hati. |ika penderita tidak diobati dengan baik, komplikasidapat terjadi berupa berlanjutnya proses lisis jaringan hati sehingga k- menyebabkan abses pecah dan menyebar ke organ-organ di sekitar hati. a Abses hati di bagian kanan yang pecah akan menimbulkan kerusakanpada j.aringan paru, rongga pleura kanan, diafragma dan rongga peritoneum oJ oserta kerusakan jaringan kulit (granuloma kutis). sedangkan abses hatiyang pecah ke daerah paru menyebabkan dahak berwarna coklat merahtua yang mengandung trofozoit. Pecahnya abses ke dalam rongga pleuradapat menimbulkan empiema toraks,sedangkan abses yang pecah ke daerahdiafragma menimbulkan abses subfrenik. Abses yang pecah ke daerahperitoneum menimbulkan peritonitis umum. Pecahnya abses di daerah hati sebelah kiri menyebabkan terjadinyakelainan di daerah lambung yang menyebabkan terjadi nya hematemesls. Selainitu terjadi kerusakan jaringan kulit, rongga pleura kiri dan perikardium. fikaterjadiperikarditis purulentahalinidapat menyebabkan kematian penderita.Pecahnya abses hati ke arah bawah (inferior) akan menyebabkan terjadinyakelainan di jar'ingan usus atau di rongga peritoneum yang dapat menimbulkanperitonitis. Amubiasis organ lain. Organ-organ lain yang dapat terserang amubiasisadalah jaringan paru, otak, kulit dan limpa. Pada amubiasis paru (pulmonary amoebiasis) infeksi dapat terjadi secaraprimer atau sekunder.Infeksi primer terjadi akibat trofozoit amuba mencapaiparu melalui sirkulasi darah portal sehingga mencapai kapiler-kapiler paru,sedangkan pada amubiasis paru sekunder trofozoit berasal dari abses hatibagian kanan yang pecah.23

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Abses pada amubiasis otak(cerebral amoebiasis) umumnya merupakan abses tunggal yang berukuran kecil, yang terjadi akibat komplikasi abses hati atau abses paru. Pada amubiasis kulit, umumnya yang terserang adalah kulit di dekat tempat keluarnya cairan abses hati, abses apendiks atau pada waktu dilakukan operasi usus. Kulit yang terserang mengalami nekrosis yang disebabkan oleh trofozoit yang terdapat di daerah tersebut. Terjadinya amubiasis limpa terutama akibat komplikasi amubiasis hati, atau secara langsung disebabkan oleh penyebaran trofozoit Entamoeba histolytica dari daerah kolon. Diagnosis amubiasis. Untuk menegakkan diagnosis pasti amubiasis harus dapat ditemukan trofozoit atau kista Entamoeba histolytica dan didapatkan Charcot-Leyden kristal yang spesifik' Pemeriksaan tinja secara makroskopis pada amubiasis usus akut, menunjukkan tinja yang berwarna merah tua berbau menyengat karena bersifat asam, Pada pemeriksaan mikroskopis dapat ditemukan trofozoit amuba dan kristal Charcot-Leyden. Pada pemeriksaan darah gambaran darah menunjukkan adanya leukositosis, sedangkan uji serologis menunjukkan hasil yang negatif. \" Penderita dengan amubiasis usus kronis umumnya tidak menunjukkan gejala atau keluhan (asimtomatis) sedangkan pada karier amubiasis' bentuk makroskopis tinja adalah normal. Pada pemeriksaan mikroskopis atas tinja ditemukan kista amuba, sedangkan pemeriksaan darah tidak menunjukkan kelainan. Pada pemeriksaan serologi karier amubiasis yang asimtomatis hasilnya negatif, sedangkan uji serologi pada karier konvalesen menunjukkan hasil yang positif. Diagnosis pasti amubiasis hati dapat ditetapkan jika dapat ditemukan parasit amuba (trofozoit) pada jaringan hasil biopsi atau cairan abses. SelainNo itu pada pemeriksaan tinja ditemukan kista amuba yang menentukan adanyaa sumber infeksi kronis di usus. Pada pemeriksaan darah terdapat gambarano leukositosis dan granulosit neutrofil sebesar 70-75o/o. Berbagai pemeriksaan!Yoo serologi dapat membantu menegakkan diagnosis amubiasis hati, misalnya_!o9 melalui uji fiksasi komplemen, uji imunohemaglutinasi dan tes presipitin.o6 Untuk menetapkan diagnosis pasti amubiasis paru harus ditemukank- trofozoit Entamoeba histolytica pada dahak penderita. Uji intradermal,la@o 24

BAB 2 PROTOZOApemeriksaan serologi dan pemeriksaan radiologi dapat membantu menegakkandiagnosis amubiasis paru dan amubiasis ekstraintestinal rainnya.Pengobatan amubiasis. obat-obat amubisida yang dapat digunakan secara peroral baik untuk mengobati amubiasis usus maupun amubiasis ekstraintestinalantara lain adalah metronidazole (merupakan obat pilihan), nimorazole,ornidazole, tinidazole, seknidazole dan clefamid. Emetin yang hanya dapatdiberikan melalui suntikan tidak dianjurkan untuk mengobati amubiasis. Apabila penderita amubiasis juga mengalami infeksi sekunder, makaantibi otika dapat diberikan. Pada penderita dengan abses amubiasis hati, aspirasi abses dapatdilakukan jika lokasi abses berada di dekat permukaan tubuh (kulit). Dosis dan pemberian amubisida oN Metronidazol. Amubisida ini merupakan obat pilihan untuk mengobati C amubiasis usus maupun amubiasis hati. untuk amubiasis usus dosis dewasa yang diberikan adalah 3x750 mg per hari selama 5-10 hari, sedangkan vo penderita anak diberikan metronidazol dengan dosis 50 mg per kilogramberat badan per hari yang diberikan selama 10 hari. !oo '5 . Untukmengobati amubiasis hati, selain dengan dosis di atas metronidazol :odiberikan dengan dosis 1,5 gram sampai 2,5 gram sekali sehari, selama 2-3hari pengobatan. o Nimorazol (Naxogin). untuk mengobati amubiasis usus nimorazol ddiberikan selama 5 hari. Dosis untuk orang dewasa adalah 2 gramper hari, cosedangkan dosis untuk anak adalah 30-40 mg per kilogram berat badan perhari. untuk mengobati amubiasis hati, nimorazol diberikan dengan dosis ?oyang sama untuk amubiasis usus yang diberikan selama 10 hari. l ornidazol (Tiberal). ornidazol dapat digunakan untuk mengobatiamubiasis usus maupun amubiasis hati. Untuk orang dewasa obat ini diberikan oldengan dosis 2x1 gram per hari, diberikan selama 3 hari. sedangkan dosis ountuk anak adalah 50 mg per kilogram berat badan per hari yang diberikanselama 3 hari. seknidazol (Flagentyl). obat ini ditujukan untuk mengobati amubiasisusus maupun amubiasis hati. Untuk mengobati amubiasis usus obat diberikandengan dosis untuk orang dewasa 3x500 mg selama 3 hari, sedangkan dosis25

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran anak adalah 25 mgper kilogram berat badan per hari.yang diberikan selama 3 hari. Untuk mengobati amubiasis hati, dosis yang sama diberikan selama 5 sampai 10 hari. Tinidazol (Fasigylr). Tinidazol diberikan sebagai dosis tunggal selama 2-3 hari untuk mengobati amubiasis usus, dan diberikan 5 hari untuk mengobati amubiasis hati maupun amubiasis ekstraintestinal lainnya. untuk orang dewasa diberikan dengan dosis 2 gram per hari, sedangkan dosis untuk anak adalah 50-60mg per kilogram berat badan per hari' Ctefamid (Mebinol). Clefamid hanya digunakan untuk mengobati amubiasis usus, dengan dosis untuk orang dewasa 3x500 mg selama 10 sampai 20 hari pengobatan' pencegahan amubiasis. Penularan amubiasis umumnya terjadi per oral. Karena itu upaya pencegahan amubiasis ditujukan dengan cara memasak makanan dan minuman dengan baik. selain itu kebersihan lingkungan harus dijaga agar terbebas dari lalat dan lipas serta tikus, dan diupayakan agar sistem pembuangan tinja dan limbah rumah tidak mencemari sumber air minum atau sumur. Pada waktu bekerja menangani hewan coba (terutama primata) di laboratorium hendaknya selalu berhati-hati agar tidak tertular bahan infektif y.ang berasal dari hewan coba. ' Karie, amubiasis harus dapat ditemukan agar dapat sumber penularan ini dapat diobati sampai sembuh, sehingga tidak menjadi sumber infeksi amubiasis bagi masyarakat di sekitarnya' Entamoebd coli AmubayangbentuknyamiripEntamoebahistolyticainitidakpatogen bagi manusia. Karena sering dijumpai di dalam usus manusia, parasit ini harus dibedakan Morfologinya dari E'histolytica yang patogen'ooN Anatomi dan morfologi parasit. Bentuk trofozoit Entamoeba coh berukuranC@ 20-40 mikron (lebih.besar dari E.histolytica), mempunyai kasar dengan!o endoplasma yang tidak mengandung eritrosit. Pemeriksaan mikroskopis ataso:o tihja menunjukkan bentuk inti yang memiliki kariosom yang besar' terletak dio pinggir sel, dan dikelilingi haloyanglebar' Kromatin yang terdapat di sekitard ,a\"o* inti tampak kasar. Trofoz olt E.coli bergerak lambat dengan tonjolana pseudopodi yang tidak seaktif gerakan pseudopo di E'histolytica'loto 26 :

BAB 2 PROTOZOA Kista E.coli berukuran garis tengah antara 15 dan 20 mikron dengankista matang yang mempunyai delapan inti. Masa glikogen maapun badankromatoid tidak terdapat pada kista parasit ini. j' sGambar 5. Enfamoeba coliKista (kiri) dan trofozoit (kanan)(SLmber: Oregon State Public Health Laboratory; Kansas State University)Am u ba m e n i n g oe n sefa I itis o Radang selaput otak (meningo ens efalitis) oleh amuba banyak dilaporkan dodari berbagai tempat di seluruh dunia. Penderita mengalami infeksi sesudah Cberenang di kolam renang yang ada di rumah, atau berenang di air tawar yangpanas airnya. Amuba yang menjadi penyebab utamanya adalah Naegleria afowleri, sedangkan amuba lainnya adalah Acanthamoeba dan Entamoeba !oohistolytica. Meningoensefalitis amubawi ini pada umumnya berjalan kronis :osehingga sukar didiagnosis secara dini. o Naegleria fowleri merupakan organisme termofilik golonganameboflagelata yang hidup bebas di air tawar yang panas, sedangkan cAcanthamoeba hidup bebas di tanah dan air tawar atau air payau yang hangat. a-Parasit ini mempunyai trofozoit berukuran antara 15-40p sedangkan kistanyamempunyai ukuran garis tengah antara L0-251t. J l 27 6 o

Buku Ajar Parasitologi KedokteranB (a) (b) Gambar 6. (a) Acanthamoeba (b) Naegleria fowleri . (Sumber: Alex Alkim, The biology Departmen Davidson College) http://wwwle'a c'uk/ii/staff/ sk46lsimonacan3ipg, http://wwwCDC,USA.gov/DPDx/lmages Cara infeksi. Meningoensefalitis diduga dapat terjadi melalui berbagai jalan masuk karena amuba yang menjadi penyebabnya adalah parasit yang dapat hidup bebas di alam. Kemungkinan besar infeksi terjadi karena amuba dapat masuk tubuh melalui saluran pernapasan pada waktu penderita berenang di air yangbertemPeratur hangat. Gejala klinis dan diagnosis. umumnya keluhan awal yang disampaikan oleh penderita adalah geiala-gejalayang terkait dengan radang hidung dan sakit tenggorokan, yangkemudian diikuti oleh demam dan sakit kepala. Gejala meningitis tampak secara klinis berupa muntah, kaku kuduk dan gangguano kesadaran yang kemudian dapat diikuti oleh kematian penderita dalam waktu satu minggu sesudah timbulnya gejala meningitis'oNC cairan serebrospinal yang diperiksa secara mikroskopik mungkino!o menunjukkan adanya trofozoit amuba. Dengan melakukan biakan cairanY'6 serebrospinal atau inokulasi pada hewan dapat ditingkatkan kemungkinano!o ditemukannya Parasit ini'da- pengobatan dan pencegahan. untuk mengobati meningoensefalitis yangof disebabkan oleh amuba dapat diberikan amfoterisin B secara intravena,o 28

BAB 2 PROTOZOAintrateka atau intraventrikula. Obat ini dapat mbnurunkan angkakematian akibat infeksi Naegleria fowleri, tetapi tidak berhasil mengobatimeningoensefalitis yang disebabkan oleh amoeba lainnya. Karena 4muba penyebab meningoensefalitis hidup di dalam air makauntuk mencegah infeksinya, air kolam renang dapat dimusnahkan denganmemberikan kaporit secara teratur. Dengan menghindari berenang padakolam air tawar atau perairan yang mempunyai temperatur di atas 250 Celsiusdapat dicegah terjadinya kontak dengan spesies amuba penyebab penyakitini.Rhizopoda yang tidak patogen o Beberapa spesies amuba tidak patogen yang Morfologinya harus Nodibedakan dariEntamoebahistolytica adalahEntamoeba gingivalis, Endolimax Cnana, Iodamoeba butschlii dan Dientamoeba fragilis. o Entamoeba gingivalishidup di dalam rongga mulut di sekitar gigi. Parasitini hanya mempunyai stadium trofozoit yang aktif bergerak dan berukuran !Yoo10-20 mikron. Inti parasit ini mirip inti E.histolytica, sedangkan sitoplasmanyatidak mengandung eritrosit. : Endolimax nanahidup di dalam usus besar. Parasit yang mempunyai 4beptuk trofozoit maupun bentuk kista ini sering dijumpai di dalam tinja yangdiareik atau di dalam tinja penderita disenteri. Trofozort Endolimax nanayang aberukuran sekitar 8 mikron ini lambat pergerakannya. Didalam sitoplasmaparasit tidak terdapat eritrosit. Parasit mempunyai mempunyai kariosom lyang besar yang tidak teratur bentuknya, dan terletak di bagian tepi inti yang amenempel pada selaput inti. Kista berbentuk lonjong, berukuran sekitar 8mikron, mempunyai 1-4 inti, dan tidak mengandung glikogen maupun badan @kromatoid. o Iodamoeba butschlii hidup di dalam usus di daerah kolon dalambentuk trofozoit dan kista, namun jarang ditemukan dalam tinja. Bentuktrofozoit yang lambat pergerakannya mempunyai ukuran antara 8 sampai 12mikron, Bentuk kista parasit yang berukuran 8 sampai 12 mikron ini tidakmengandung badan kromatoid. Kista khas bentuknya karena mempunyaimasa glikogen(iodophylicbody) yangbesar, yang tampak jelas pada pewarnaandengan lugol. 29

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran (a) (b) Gambar 7. (a) Entamoeba gingivalis dan (b) Endolimax nona' (U RL: http://www.d pd.CDC,USA.gov/dpdx/images/morphology) Dientamoeba fragilis hanya mempunyai bentuk trofozoit dengan dua inti, berukuran antara 5 sampai 8 mikron sehingga merupakan amuba usus yang terkecil. Sitoplasmanya tidak mengandung eritrosit, tetapi mempunyai enam butir kromatin berukuran besar yang tersusun mirip bintang'ooNc Gambar 8. (a) todamoeba butchlii dan (b) Dientamoeba fragilis!voo (U RL: http://www.cm pt.calima ges/):ooL Diferensiasi protozoa usus. Karena di dalam usus orang normal juga seringa dijumpai protozoa usus yang tidak patogen, maka Morfologi protozoa-ptotozoa foa usus ini harus dibedakan dari protozoa yang patogen agar tidak terjadi salaho 30

BAB 2 PROTOZOAdiagnosis dan pengobatan dapat dilakukan dengan tepat. Perbedaan bentukMorfologi protozoa usus, baik yang terdapat dalam bentuk stadium kistamaupun stadium trofozoit dapat dijabarkan pada gambar di bawah ini. Entamoeba Entamoeba Endolimax lodamoeba Dientamoeba histolytica coli nana butscfulii fragilis :i:, .. -.. '.$. :,&,t--,r'1 -,J.'..,::ltid r ii nrl .-,€1.\";*'.lr ;.:.i'i'?.rTrofozoit .1iS#ii-\"\"Gamba.r 9. Diferensiasi bentuk trofozoit dan kista amuba(Sumber : Brook and Melvin,1964)CITIATABalantidium coli o B alanti dium c oli adalah p arasit zoonosis yang menyebabkan b alantidio si s oNatau ciliate dysenteri yang menyebabkan infeksi usus dan disenteri pada cmanusia. Parasit ini hidup di dalam usus manusia, babi, anjing dan primata.Infeksi ciliata ini dilaporkan dari berbagai negara, terutama yang penduduknya !obanyak memelihara babi. oMorfologi parasit. Balantidium coli mempunyai 2 bentuk stadium, yaitustadium trofozoit dan stadium kista. Stadium trofozoitnya berukuran panjang :o60-70 mikron dan lebar 40-50 mikron, mempunyai cekungan di bagiananterior tubuhnya yang disebut peristom di mana terdapat mulut (sitostom). oCiliata ini tidak mempunyai usus, tetapi mempunyai anus (cytopyge) yangterdapat di bagian posterior tubuh. 4 3l a l o! @

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Balantidium coll mempunyai 2 buah inti, yaitu makronukleus yang berukuran besar dan berbentuk ginjal dan mikronukleus yang berbentuk seperti bintik kecil yang terdapat di bagian cekungan dari makronukleus. Trofozoit mempunyai dua buah vakuolkontrqktil dan beberapa buah vakuol makanan yang berisi sisa-sia makanan, leukosit dan eritrosit. Bentuk kista parasit yang bulat, berukuran garis tengah antara 50 sampai 60 mikron, mempunyai dua lapis dinding kista. Kista mempunyai sitoplasma yang berbentuk granuler, mengandung makronukleus, mikronukleus dan sebuah badan retraktil. Vakuol kontraktil kadang-kadang masih dapat ditemukan. s -*:i (A) Gambar 1O. Balantidiumcoll . A. bentuk kista , B. trofozoit Makronukleus mirip ginjal dan cilia tampak di permukaan trofozoit' (Sumber: CDC,USA Oregon Public Health Laboratory) Daur hidup. Pada daur hi drtp Balantidium coli stadium kista maupun stadium trofozoit dapat berlangsung pada satu jenis hospes. Sebagai sumber utamao penularan balantidiosis bagi manusia adalah babi karena hewan ini merupakanoN hospes definitif alami dan juga bertindak selaku hospes I t'ser\'oir bagi m.tntrsiaC yang sebenarnya hanyalah hospes insidental bagi parasit ini'o!oo Manusia terinfeksi Balantidium coli aklbat tertelan air atau makanan'o mentah yang ter cemar tinja b abi y ang mengandung kista infektif parasit ini.oo= Di dalam usus besar kista berubah menjadi bentuk trofozoit yang kemudiand akan tumbuh dan berkembang memperbanyak diri dengan cara pembelahano sel (binary transverse fssion) atau secara konjugasi di dalam lumen usus atauk-JJ di dalam submukosa usus.6o 32

BAB 2 PROTOZOAKista infektif tertelan $Makanan tercemar Di dalam usus kista infektif Kista ) Trofozoit ) kista infektif I + Kista infektif di tanahGambar 11. lnfeksi Balantidium coli Reproduksi konjugasi terjadi dengan cara dua trofozoit membentuk okista bersama, lalu bertukar material inti, akhirnya berpisah kembali menjadi odua trofozoit baru. iika lingkungan di dalam usus kurang sesuai bagi hidupparasit, maka trofozoit akan berubah menjadi bentuk kista. cPerubahan patologi. Parasit dapat menyebabkan terjadinya ulserasi pada !oousus besar, yang menimbulkan perdarahan dan pembentukan lendir. Tinjapenderita akan berdarah dan berlendir. '61Gejala klinis dan diagnosis balantidiosis. Penderita yang menderita mengalami oinfeksi akut akan menunjukkan gejala klinis dan keluhan berupa disenteri !oberat yang berdarah dan berlendir disertai nyeri perut dan kolik yang dintermiten. Penderita balantidiosis tidak mengalami demam. o Balantidiosis kronis umumnya bersifat asimtomatis, meskipun kadang- <-kadang dijumpai diare berulang yang diselingi terjadinya konstipasi . a Untuk menegakkan diagnosis pasti balantidiosis harus dilakukan oa opemeriksaan parasitologis atas tinja untuk menemukan kista dan atau trofozoitBalantidium coli.Pengobatan dan pencegahan. Obat-obatan anti parasit yang dapat diberikanuntuk mengobati balantidiosis adalah metronidazol yang diberikan dengan 33

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran dosis 3x750 mg per hari selama 5 hari atau iodoquinolyang diberikan dengan dosis 3x650 mg / hari selama 2l hari. oksietrasiklin dapat juga digunakan dengan pemberian 4x 500 mg per hari selama 10 hari. Balantidiosis coli dapat dicegah penularannya dengan selalu menjaga higiene perorangan dan kebersihan lingkungan agar tidak tercemar dengan tinja babi. Memasak makanan dan minuman akan mencegah penularan parasit ini pada manusia. Selain itu peternakan babi harus ditempatkan jauh dari pemukiman penduduk dan tidak mencemari saluran air yang digunakan untuk mememenuhi kebutuhan penduduk.. Sllgglf9ll tflqlltrl Protozoa yang termasuk dalam kelas Mastigophora mempunyai flagel sebagai alat untuk bergeraknya. Berdasar atas tempat hidupnya, terdapat dua kelompok flag ellatayutuhemoflagellatayang hidup di dalam sistem peredaran darah dan jaringan, dan kelompokJlagellata usus, flagellata mulut danflagellata genital.Anggota golongan hemofl agellata adalah Typ ano s oma dan Leishmania, dan yang termasuk golongan flagellata usus adalah Chilomastix mesnili, Tri chomonas hominis, Ent eromonas ho mini s, Emb adomonas inte stinalis dan Giardia lamblia. Trichomlnas vaginalis termasuk flagellata genital sedangkan Trichomonas tenaxtermasuk flagellata yang hidup mulut. Flagellato lJsus, Mulut dan Genital Flagellata pada umumnya mempunyai duabentuk, yaitu bentuktrofozoit dan bentuk kista, kecuali Trichomonas yang hanya mempunyai bentuk trofozoit. Daribtefaroplas padatrofozoit keluar lebih dari satu flagel dan tidak semua flagellata mempunyai undulating membrane. Setiap spesies flagellata mempunyai inti yang khas bentuknya. Proses reproduksi flagellata berlangsungo dengan cara membelah diri (binary fssio,rz). Stadium infektif flagellata yang dapat ditularkan adalah bentuk kista. Daur hidup lengkap flagellata hanyaoNC membutuhkan satu jeiris tuan rumah (single host).Padakelompok flagellatao!oo usus dan genital hanya Giardia lamblia dan Trichomonas vaginalis yang dapat'o menyebabkan penyakit pada manusia.oo= TrichomonasLa Terdapat tiga spesies Trichomona.s yang hidup pada manusia, yaituf Trichomonas vaginalisyang hidup di saluran urogenital, Trichomonas hominis6ao 34

BAB 2 PROTOZOAyang hidup di usus, danTrichomonas tenaxyans hidup di dalam rongga mulut.Trichomonas vaginalis dapat menyebabkan trikomoniasis pada manusia. Parasit Trichomonas hanya mempunyai satu stadium yaitu bentuktrofozoit, sedangkan bentuk kista tidak pernah dijumpai. Trichomonasmempunyai bentuk seperti buah pir, dengan panjang badan antara 10 sampai12 mikron. Hanya terdapat satu inti yang bentuknya lonjong. Inti ini terletakdi bagian tubuh anterior yang membulat, berada di dekat mulut parasitTerdapat 3 sampai 5 flagel bebas di daerah anterior tubuh. Satu flagel yangpaling tebal berjalan ke arah belakang sepanjang tepi tubuh, membentukundulating membrane, lalu ke luar dengan bebas di bagian posterior tubuhparasit. Aksostil berjalan dari tengah tubuh parasit dan berakhir di ujungtubuh bagian posterior sehingga berbentuk seperti ekor. Dengan pemeriksaan mikroskopis spesies-spes ies Trichomonas sulitdibedakan satu dengan lainnya. Untuk menetapkan spesies masing-masingparasit, tempat hidup parasit dapat digunakan sebagai patokan. ji *\"if=*,\"qsf.\"lhffi'Wf ktiEii:n\",,€,. i :J=f, 'r.-€iu4'\"l(A) (B) (c)Gambar 12. Bagan flagelTrichomonas o(A). Trichomonas vagi n alis (B). T.tenax (C) T.hom inis aNTrichomonas vaginalis c Penyebaran infeksi Trichomonas vaginalis (disebut trikomoniasis ovaginalis) bersifat kosmopolit, terutama banyak diderita oleh wanita. pada !oopenderita trikomoniasis vaginalis, parasit ini dapat ditemukan pada alat '5kelamin maupun saluran kencing baik wanita maupun laki-laki. :o 35 o o a l oa o

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Morfologi parasit. Trichomonas vaginalisberbentuk piriform, tidak berwarna dan hanya mempunyai satu inti lonjong yang mempunyai butiran-butiran halus. Parasit mempunyai empat flagella yang berukuran sama panjang (sekitar 13-18 mikron) yang keluar dari badan bagian anterior, dan satu flagel yang ukurannya lebih pendek dari ukuran panjang parasit, berjalan di sepanjang tepi undulating membrane menuju ke arah belakang badan' a+.. .. t;i,.:: L:.i:''i,:i::i. (a) Gambar 13.Trichomonas vaginalis (a) T.hominis (b\ (Sumber: CDC,USA/ Tulane University) Gejala klinis. Gejala klinis trikomoniasis vaginalis pada penderita perempuan dapat berupa vaginitis, uretritis, r-ulvitis, dan servisitis. Penderita laki-laki dapat mengalami infeksi pada prostat (prostatitis), vesikel seminal dan uretra (uretritis). Infeksi trikomoniasis umumnya berderajat ringan, berupa pelunakan, keradangan dan erosi permukaan selaput lendir yang tertutup cairan berwarna kuning dan berbuih. Gejala klinis yang khas pada penderita perempuan berupa terbentuknyao cairan vagina (ftuor albus),rasa gatal dan panas di dalam vagina dan di daerahod sekitarnya. Keluhan yang diderita penderita pria umumnya sangat ringan'Cu berupa keluarnya cairan putih dari uretra yang hanya dikeluhkan oleh kurang!oo dari 10 persen penderita laki-laki.:'6 Trichomonas vaginalis ditularkan melalui kontak langsung, misalnya6 melalui persetubuhan, atau malalui kontak tidak langsung misalnya karenaoI menggunakan bersama handuk, alat-alat toilet atau barang pribadi lainnya.k- Bayi dapat tertulari parasit ini dari ibu melalui jalan lahir pada waktuafd berlangsung proses Persalinan'o 36

BAB 2 PROTOZOA Diagnosis klinis. Trikomoniasis menunjukkan gejala klinis yang khas yaitu terjadinya fluor albus disertai rasa gatal dan panas di dalam vagina dan di daerah sekitar vagina. untuk menentukan diagnosis pasti trikomoniasis vaginalis, harus ditemukan parasit yang aktif bergerak pada sekret vagina. Apabila pada pemeriksaan mikroskopis langsung atas sekret vagina tidak ditemukan parasit, biakan parasit dapat dilakukan atas sekret vagina, cairan uretra, cairan prostat atau air mani untuk menemukan Trichomonas vaginalis. Pengobatan trikomoniasis. Berbagai obat dapat digunakan untuk membasmi Trichomonas vaginalis, yaitu Metronidazol, tinidazol, seknidazol, nimorazol dan ornidazol dengan hasil yang memuaskan. Metronidazol d,apat diberikan dengan dosis yang berbeda untukperempuan dan laki-laki. Pada penderita perempuan obat diberikan 3x250mg per hari selama 10 hari atau 2 gram dosis tunggal yang diberikan padamalam hari. Untuk pengobatan lokal metronidazol dapat diberikan dalambentuk tablet vaginal dengan dosis 500 mg per hari selama l0 hari. untukpenderita laki-laki, obat diberikan 2x250 mg per hari selama l0 hari atau 2gram dalam bentuk dosis tunggal yang diberikan malam hari. obat-obat lainnya yaitu Tinidazol dlberlkan per oral dengan dosis 2gram dosis tunggal; seknidazol dlberikan per oral dengan dosis 2 gram sebagaidosis tunggal; Nimorazol dberikan dengan dosis 2x250 mg selama 6 hariaiau diberikan2 gram dalam bentuk dosis tunggal; d,an ornidazot (Tlberal)diberikan dengan dosis 2x750 mg atau dosis tunggal 1500 mg.Pencegahan trikomoniasis. untuk mencegah penularan trikomoniasis,penderita harus diobati dengan baik. Selain itu kebersihan pribadi harusselalu dijaga dan tidak memakai bersama alat-alat toilet yang dapat menjadiperantara terjadinya penularan Trichomonas vaginalis.Giardia lamblia o o Parasit ini disebut juga sebagai Lamblia intestinaris arau Giardia cintestinalis, dan penyakit yang ditimbulkannya disebut giardiasis. 6Tempat hidup. Giardia intestinalis hidup di dalam duodenum dan jejunumbagian atas, dengan cara melekatkan diri pada bagian usus tersebut. parasit ini okadang-kadang dijumpai di dalam saluran empedu dan kandung empedu. !oosebaran geografis. Giardia lamblia tersebar kosmopolit di daerah tropis dansubtropis. Epidemi giardiasis pada waktu ini menjadi masalah kesehatan di '6) 37 :o o d k- 5 6f o

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Amerika dan negara-negara maju lainnya karena merupakan New Emerging Disease. Tingginya penderita AIDS/HIV di negara-negara menyebabkan jumlah penderita giardiasis secara klinis sangat meningkat karena rendahnya imunitas penderita. Penelitian Simadibrata pada tahun 2004 menunjukkan prevalensi Giardia lambliadi Indonesia sebesar 3,620/o, sedangkan dari anak- anak yang menderita diare di Malang, l,2o/o dianlatanya disebabkan oleh protozoa ini. Morfologi. Terdapat dua bentuk Giardia lamblia, yaitu bentuk trofozoit dan bentuk kista. Bentuk trofozoit yang mirip buah pir dengan tubuh yang bilateral simetris. Panjang trofozoit sekitar 14 mikron dengan lebar sekitar 7 mikron mempunyai ujung anterior yangmelebar dan membulat, sedangkan bagian posterior meruncing. Permukaan bagian dorsal cembung sedangkan bagian ventral cekung. Trofozoit mempunyai 4 pasang flagel yang panjangnya antara 12- 15 mikron, dua aksostil dan dua inti. Kista Giardia lamblia yang bentuknya lonjong mempunyai 2- 4 buah inti. (A) Gambar 14. Giardia lambllo (A) kista (B) trofozoit (Sumber: J.Bartges, University of Tennessee/ CDC,USA)o cara infeksi. Giardia lamblia ditularkan melalui makanan atau minumanoNC yang tercemar tinja yang mengandung kista infektif parasit yang dibawa oleho.!oov lalat atau lipas. Tigapuluh menit sesudah tertelan bentuk kista akan berubah menjadi bentuk trofozoit yang akan memperbanyak diri sesudah parasitoo2o mencapai duodenum. Pada waktu keadaan lingkungan duodenum tidak sesuaio lagi untuk kehidupannya trofozoitakan meninggalkan duodenum, masuk kea dalam saluran empedu atau kandung empedu dan kemudian berubah bentukaoa menjadi bentuk kista.o 38

BAB 2 PROTOZOA iKista infektif tertelan K,i:]tr,]:'t',.,,,,.,,, .' 1l iiai...l:,l::r:i.:i:ii:,:,li :,ltr: Di dalam usus Makanan tercemar kista infektif Kista ) Trofozoit ) kista infektifGambar 15. Bagan infeksi Giardia lomblia I * Kista infektif di tanahPatogenesis giardiasis. Akibat trofozoit Giardia lamblia melekatkan diri diusus menggunakan batil isap (sucking disc), hal ini menimbulkan gangguanp\"bnyerapan lemak sehingga terjadi berak lemak (steatore).Selain itu Giardialamblia juga menghasilkan toksin yang bersama-sama dengan iritasi sertakerusakan jaringan usus menyebabkan terjadinya radang kataral.Gejala klinis dan diagnosis giardiasis. Infeksi ringan umumnya jarang omenimbulkan gejala klinis. Akibat pengaruh toksin, iritasi usus dan kerusakan ojaringan usus terjadi radang kataral yang menyebabkan terjadinya gejaraklinis dan keluhan berupa demam, nyeri perut, gangguan perut di daerah cepigastrium, mual, muntah dan kembung. penderita juga mengalami diare,sindrom malabsorpsi vitamin A dan lemak serta anemia. Akibat infeksi oGiardia lamblia penderita juga menunjukkan gejala alergi terhadap parasitini. !Yoo Pada umumnya anak-anak yang menderita giardiasis menunjukkan '6,keluhan dan gejala klinis yang lebih berat dari pada giardiasis pada orang odewasa. Dengan melakukan pemeriksaan mikroskopik atas cairan duodenum odan tinja penderita dapat ditemukan kista atau trofoz oit Giardia lamblia untuk l_ o a 3 6l o 39

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran menetapkan diagnosis pasti giardiasis. Pemeriksaan atas cairan duodenum lebih baik hasilnya daripada pemeriksaan atas tinja penderita karena trofozoit lebih mudah ditemukan. Pada penderita giardiasis yang mengalami diare banyak ditemukan trofozoit, sedangkan penderita giardiasis tanpa gejala atau karier giardiasis lebih sering ditemukan bentuk kista parasit' pengobatan giardiasis. Metronidazol dan tinidazol sering diberikan untuk memberanta s Giardialamblia. Metronidazole dengandosis dewasa 3 x250 mg sehari diberikan selama 10 hari alau2 gramsehari selama 3 hari' Dosis untuk anak adalah 3x5 mg/kg berat badan yang diberikan selama 5 hari. Tinidazole diberikan pada orang dewasa dalam bentuk dosis tunggal 2 gtam, sedangkan dosis untuk anak adalah 25-50 mglkgberat badan yang juga diberikan dalam bentuk dosis tunggal. obat anti giardiasis lainyang dapat diberikan adalah ornidazole (Tiberal), nimorazol dan klorokuilr. Tiberal diberikan dengan dosis 2x1 gram sehari selama 3 hari sedan gkan nimorazole pada orang dewasa diberikan I gtam I hari selama 5 hari dan pada anak diberikan dosis 250-500 mg / hari selama 5 hari. Pember ian klorokuinuntuk memberantas Giardia lamblia adalah dengan dosis 300 mg sekali sehari selama 5 hari . pencegahan giardiasis. Karena manusia merupakan sumber infeksi utama ' giardiasis, maka mengobati penderita dan karier giardiasis dengan baik juga merupakan salah satu cara mencegah penularan penyakit ini' Memasak makanan dan minuman dengan baik serta menjaga kebersihan makanan dan minuman serta mencegah tercemar oleh tinja yang dibawa oleh lalat, lipas dan tikus. Membuat kakus yang higienis, serta melarang pemakaian tinja segar untuk memupuk tanaman dapat mencegah penyebaran giardiasis pada masyarakat. Flagellata yang tidak PatogenoN Di dalam usus manusia terdapat beberapa spesies flagelata tidak patogenc yang harus dapat dibedakan Morfologinya dari flagellata patogen. Hal iniq dilakukan agar tidak tdrjadi salah menetapkan diagnosis sehingga pengobatan dan pencegahan flagelata patogen dapat dilaksanakan dengan tepat. Flagellata!Yoo'6'o yang tidak patogen tersebut adalah Enteromonas hominis, Embadomonasfo, intestinalis dan chilomastix mesniliyang hidup di dalam usus manusia.da Enteromonas hominis. Flagellata ini mempunyai dua bentuk atau stadiumfof, parasit, yaitu bentuk trofozoit dan bentuk kista. Stadium trofozoit mempunyaio 40

BAB 2 PROTOZOAbentuk seperti buah pir yang berukuran 4xg mikron. Trofozot mempunyaisatu inti yang terletak di bagian anterior tubuh parasit. parasit ini mempunyai4flagel: tiga flagel keluar dari bagian anterior, sedangkan dari bagian posteriorhanya terdapat satu flagel. stadium kista parasit berbentuk lonjong berukuran4x8 mikron dan mempunyai 1-4 buah inti.Gambar 16. Kista Enteromonas hominis( URL: http://www.btinternet.com/-ukneqas/parasitologyscheme )chilomastix mesnili. Trofozoit parasit berbentuk buah pir dengan ukuransekitar 5x15 mikron, sedangkan inti parasit berbentuk bulat, terletak dibagian anterior di dekat sitostom yang berukuran besar. stadium trofozoitmempunyai tiga flagel bebas yang terletak di bagian anterior dan satu flagelyang terdapat di dalam sitostom. parasit ini tidak mempunyai undulatingmembrane maupun qksostil. Stadium kista parasit yang berukuranT -10 mikron berbentuk sepertibuah lemon dengan bagian anterior kista lebih langsing dibandingkan denganbagian posterior. Kista chilomastix mesnili hanya mempunyai satu inti yangterletak di bagian tengah kista.Gambar 17. Chilomastix mesnili, trofozoit o(URL: http://www.med-chem.com/paralpom) o c o !oo 'o o 26 d a J ol o 4l

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Embadomonas intestinalis. Trofozoit parasit ini mempunyai bentuk yang lonjong, dengan ukuran 3x5 mikron. Di bagian anterior berdekatan dengan sitostom terletak inti. Dari bagian anterior tubuh trofozoit juga keluar dua flagel. Bentuk kista seperti buah pir berukuran 4 - 5 mikron dan hanya mempunyai satu inti. perbedaan Morfologiflagellata. Terdapat 5 spesies flagellata yang penting, baik yang patogen maupun yang tidak patogen. Spesies-spesies ini harus dibedakan Morfologinya dengan memperhatikan bentuk trofozoit, ukurannya dan jumlah serta lokasi tempat keluarnya flagel. Tabel 2. Perbedaan morfologi trofozoit flagellata Piriform l3- l8 mikron 4 anterior, lposterior : Raket 7 x l4 mikron 4 pasang flagel Buah pir 3 anterior, lposterior -: Loniong 4 x 8 mikron 3 x 5 mikron 2 anterior Buah pir 5 x 6 mikron 3 anterior. I di dalam .,, sitostom : Diferensiasi Morfologi Flagellata Usus baik stadium kista maupun stadium trofozoit dapat dilihat pada gambar dibawah ini' {tirlw*ttntat ('k;lt4trtiir Gi*ditt Etiltwrrrot,*t E*badonnt' Itaatilrlt tn*rtili lntnblia inesixalis 6orttitti* TRt\"iFt't- :'':#i.,i\".'. .& .;.&, , .*.\ r i\"t.:f:ii11:'} tr,r;.,o Ui.'lT ',.i1 'IoN \".ltr; 1 .'co i,tr{:' .*.!oov KIST\"{ Trdrk ndt I;il strilnlrt kistr (','l'o lrl ri:'ovodk-aoJ Gambar 18. Diferensiasi morfologi Flagellata usus 'o 42

BAB 2 PROTOZOA Flagellata darah dan jaringan o No Flagellata yang hidup di dalam darah (Haemoflagellata) atau jaringan c tubuh manusia atau hewan banyak yang sebagian besar masa hid.upnya berada !oo di dalam tubuh vertebrata, dan sebagian lainnya berada di dalam tubuh '-l serangga yang bertindak sebagai hospes perantara. Banyak spesies flagellata o yang sebagian besar tidak patogen dapat ditemukan di dalam darah dan fo, jaringan hewan mamalia, burung, ikan, reptil, amfibi dan ikan. d Trypanosomidae adalah keluarga flagellata yang beberapa spesies ?- diantaranya penting dalam bidang kesehatan, antara rain Trypanosoma gambiense dan T.rhodesiense di Afrika, dan T.cruzi di Amerika, Leishmania oj donovaniyane dapat ditemukan di semua benua kecuali Australia,Ie ishmania o tropica yang endemis di Asia Barat dan Afrika utara, Eropa Selatan, Amerika Tengah dan Amerika selatan, dan Leishmania braziliensls yang banyak dilaporkan dari Meksiko dan Amerika Selatan. Famili Trypanosomidae mempunyai sifat polimorfik ( terdapat dalam berbagai bentuk parasityang Morfologinya berbeda-beda) dengan struktur umum tubuh sebagai berikut: Iientuk tahapan daur hidup.Trypanosomidae mempunyai dua bentukumum atau stadium yaitu stadium flagellata yang langsing, memanjang dansering melengkung dan stadium non flagellata yang berbentuk bulat ataulo-njong. Pada permukaan tubuh parasit ini terdapat lapisan yang lentur (pelikel). Bentuk inti.rnti bentuknya bulat atau lonjong dan terletak di tengahtubuh parasit. Fungsi inti adalah menyediakan makanan bagi parasit, karenaitu inti disebut juga sebagai trofonukleus (trophonucleus). Kinetoplas. Struktur yang bentuknya bulat atau berbentuk batang yangukurannya lebih kecil daripada inti ini terletak di depan atau di belakang inti.Terdapat dua dua komponen kinetoplas, yaitu benda parabasal (parabasalb o dy) dan blefaroplas (blepharoplast). Flagel. organ untuk bergerak Flagellata ini berbentuk seperti cambukhalus yang keluar dari blefaroplas. Flagel tidak selalu terdapat pada semuastadium Flagellata. undulating membrane. Karena flagel melingkari badan parasit, makaterbentuk kurva-kurva selaput yang jumlahnya tergantung pada panjangbadan sitoplasma.43

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Undulating membrane Badan Flagel bebas parabasal '* t * Sitoplasma ,,lt Pelikel Kinetoplas Gambar 19' Bagan morfologi Trypanosomidae (Sum ber: http://www/fao.orgldocrep/006) Bentuk-bentuk stadium Trypanosomidae Famili Trypanosomidae mempunyai stadium-stadium yang berbeda . bedabentuknya,yaitubentukleismania'bentukkritidia,bentuktripanosoma dan bentuk tripanosoma metasiklik' , Bentuk leismania atau leishmanial form. Bentuk stadium Trypanosomidae satu inti dan satu kinetoplas' Stadium ini ini bulat atau lonjong, mempunyai tidak memPunYai flagel' Bentuk leptomonad alau leptomonad form. Bentuk stadium ini memanjang' mempunyai satu inti sentral, satu flagel panjang yang keluar dari bagian anterior tubuh di tempat kinetoplas berada' Pada bentuk leptomonad belum tampak adanya undulating membrane' Bentuk kritidia alau crithidial form mempunyai bentuk yang memanjang' dengan kinetoplas terdapat di depan inti yang letaknya sentral' Pada stadiumo ini sudah tampak undulating membrane pendek yang menghubungkan flageloNc!9Yoo. dengan tubuh Parasit. atau tryp ano somal formmempunyai bentuk badan Bentuk tripanosoma'-o yang langsing memanjang dan melengkung' dengan inti terletak sentral danoov_ kinetoplas berada di dekat ujung posterior' Flagel stadium ini membentukda dua sampai empat kurva undulating membrane'a6Jo 44

BAB 2 PROTOZOA Bentuk Leismania-;- _:- f-.,n Bentuk LeotomonadBentuk KritidiaGambar 20. Bentuk-bentu k Trypanosom idae Bentuk tripanosoma metasiklik atau metaqtclic trypanosomal formmempunyai bentuk seperti trypanosomal form, tetapi berukuran lebih kecil.Met acy cli c tryp an o s o m al fo r m ter dapat di dalam tubuh serangga yang menj adihospes perantara dan juga menjadi vektor penular tempat terbentuknyastadium infektif parasit. Tidak ff-***-..*-rj terdapat liit flagel iL\ \tUndulatingmembrane (takmenonjol) lfir o aN \"*-:\,+\n.\"f C . \". Kinetoplas marginal dan !o. subterninal !oGambar 21. Diagram lokasi kinetoplas o(Sumber: FAO Org) '6 o !o 4 a f l 6 o 45

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Trypanosoma Daur hidup Trypanosoma memerlukan dua jenis tuan rumah (hospes atauhost),yaitu vertebrata dan artropoda. Di dalam tubuh serangga terdapat stadium-stadium leishmania, leptomonad, kritidia dan tripanosoma metasiklik, yang masing-masing stadium tersebut dapat memperbanyak diri. Proses terbentuknya stadium tripanosoma metasiklik menentukan kemampuan serangga dalam menularkan parasit' Dalam proses pembentukan tripanosoma metasiklik terdapat dua tipe mekanisme, yaitu anterior station dan posterior station: Pada mekanisme anterior station perkembangan Trypanosoma dimulai di mid-gut, kemudian berkembang di daerah proventrikuhrs dan akhirnya mencapai kelenjar ludah (salivary glands). Penularan parasit ke hospes vertebrata terjadi melalui gigitan serangga (misalnya pada Trypanosoma rho desien s e, T.brucei dan T. gambien s e). Pada mekanisme posterior stationperkembangan parasit dimulai di usus, dan berakhir di hind-gut yang berada di bagian posterior. Pada mekanisme posterior station ini penularan terjadi secara per oral melalui mulut karena tertelan tinja serangga yang infektif (misalnya pada pada Trypanosoma lewisi), atau melalui luka gigitan serangga yang tercemar tinja seranggayanginfektif ( misalnya pada Tryp ano soma cruzi) - Try panoso ma penYebab PenYakit Trypanosoma adayangdapat menyebabkan penyakit pada manusia, ada yang menjadi penyakit pada hewan. Trytpanosomayang menginfeksi manusia adalah Trypanosoma gambienseyang menyebabkan penyakit tidur (gambian tryp anosomiasis), Tryp anosoma rho desiense,penyebab penyakit tidur Afrika Timur (rhodesian trypanosomia.sls), dan Trypanosoma cruzi penyebab chagai disease di Amerika Selatan' Trypanosoma yang menyebabkan penyakit pada hewan adalaho Trypanosoma brucei penyebab Nagana disease yang ditularkan oleh lalatoN tsetse (G/ossl na), Trypanosoma evansipenyebab penyakit surrayane ditularkanco oleh Tabanus, dan Trypanosoma equiperdum penyebab Stallion\ disease yang ditularkan melalui hubungan kelamin.!Yoo'6':ooG Proses reproduksi. Proses reproduksi Trypanosoma terjadt' dengan carad memperbanyak diri secara binary longitudinat fi.sslorz. Proses membelah dirial dimulai dari kinetoplas lalu diikuti oleh pembelahan diri inti. Bagian tubuhf6o 46

BAB 2 PROTOZOAyang pada waktu membelah diri tidak mendapatkan flagel dan undulatingmembrane asal, akan membentuk flagel dan undulating membrane yangbaru. Sesudah itu sitoplasma membagi diri secara longitudinal yang dimulaidari ujung anterior. Trypanosoma gombiense o o Trypanosoma gambiense hidup parasitik di dalam plasma darah, kelenjar getah bening dan otakpenderita. Parasit inijuga didapatkan dalam bentuk Nbebas di dalam rongga interseluler. Daerah-daerah sepanjang tepi sungai- C sungai yang mengalir di Afrika Barat dan Afrika Tengah sepanjang gariskatulistiwa merupakan daerah endemis Trypanosoma gambiense . oAnatomi dan morfologi. Trypanosoma gambienseberbentuk mirip bulan sabit !oomelengkung, dengan panjang antara 15-35 mikron, dan lebar antara 1,5 - 3,5 '5mikron. Parasit ini mempunyai inti yang berukuran besar, berbentuk lonjong odan terletak di tengah tubuh parasit (sentral), sedangkan kinetoplasnyayangberukuran kecil terletak di ujung posterior. Butiran-butiran volutin terdapat di f6,dalamsitoplasma. Dari ujung posterior keluar flagel yang kemudian melingkaritubuh parasit dan membentuk tiga atau empat undulating membrane. 4Polimorfisme. Trypanosoma gambiense termasuk parasit yang polimorfik k-artinya setiap stadium parasit mempunyai bentuk maupun ukuran yangberbeda. Paasit ini mempunyai bentuk kritidia dan bentuk tripanosoma, ftetapi tidak mempunyai bentuk leismania maupun bentuk leptomonas. fTrypanosoma rhodesiense j:uea hanya mempunyai bentukkritidiq dan bentuk 6it r ip an o s o m a, sedangkan Tr yp an o s o m a c r uz mempunyai b entuk I e i s m ani a,bentuk leptomonas, bentuk kritidia dan bentuk tripanosoma. o €F@re=+u=, \"'g| W @& @,. fo@#)#.Gambar 22. Trypanosoma gambiense(Sumber: Stanford University)47

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Bentuk-bentuk parasit pada berbagai sp esies Trypanosoma yangpatogen bagi manusia dapat ditemukan pada berbagai tempat hidup sesuai dengan tempat perkembangannya. Tabel 3. Perkembangan bentukTrypanosoma yang patogen pada manusia l. keleniar ludah l.darah, kel.limfe, spinal mamalia insekta 2. kultur 2. usus dan kel l. kelenjar ludah insekta insekta l.darah, kel.limfe, 2. kultur spinal mamalia 2.usus dan kel. insekta l. intraseluler di lntraseluler l. lntraseluler di l.darah & jaringan dalam visera di mamalia mamalia teru- (transisional) mamalia (tran- mdia tama di miokard sisional) dan otak. 2. usus insekta 2.usus dan r:4 3. kultur sekta 2. kultur ti jaringan 3.kultur ,,t ,,:i, (Sumber: Brown, H.W.:Basic Clinical Parasitology, 3rd Edition) Daur hidup. sebagai hospes definitif Trypaosoma gambiense adalah manusia sedangkan yang bertindak sebagai hospes perantara adalah lalat tsetse (GlossinapalpalisdanGlossinqtachinoides).Melaluigigitan Glossinastadium tripanosoma metasiklik masuk ke dalam tubuh manusia dan tumbuho menjadi bentuk tripanosoma. Bentuk ini lalu memperbanyak diri di jaringano yang terletak di daerah sekitar tempat gigitan. Sesudah ilu Trypaosomaco gambiense memasuki aliran darah tepi dan secara binary longitudinal fission!o memperbanyak diri. Melalui gigitan bentuktripanosoma memasuki tubuh lalat'o tsetse. Di dalam tubuh lalat tsetse bentuk tripanosoma akan berubah bentuko!o menjadi bentuk kritidiadan akhirnya menjadi bentuk trip ano soma metasiklik6L yang infektif. Diperlukan waktu sekitar 20 hari lamanya untuk menjadia terjadinya bentuk infektif. Sebagai vektor penular, lalat tsetse yang infektifaof akan tetap infektif untuk seumur hidupnya. Pada daur hidup Trypaosomao 48

BAB 2 PROTOZOAgambiense berbagai jenis hewan misalnya sapi, babi, kambing dan dombadapat bertindak sebagai reservoir host, u\t' Bentuk Bentuk BentukTripanosoma Tripanosoma Kritidia * metasiklik *t Lalat tsetse (Glossina)itrGambar 23. Daur hidupTrypanosoma gambienseGambar 24. Glossina (lalat tsetse) o(Sumber: John R.Meyer, NC State University) oN cGejala klinis dan diagnosis. Infeksi T.gambiense menyebabkan terjadinyaperubahan patologis pada susunan sarafpusat dan kelenjar getah bening. o Masa inkubasi yang berlangsung 6-14hari diikuti gejala klinis berupa odemam yang tidak teratur selama beberapa bulan. Penderita lalu mengalami !ueritema yang kemudian disertai gambaran limfadenitis umum. Tahapan 'oini merupakan stadium hematolimfatik. Stadium penyakit tidur akibat o E! 49 L a a oa o

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran terjadinya meningo ensefallfls merupakan stadium terminal tripanosomiasis gambiense. Diagnosis pasti tripanosomiasis gambiense dapat ditetapkan jika dapat ditemukal parasit penyebabnya dengan melakukan pemeriksaan darah tepi, sumsum tulang sternum, cairan kelenjar limfe atau cairan otak (liquor cerebrospinalls) penderita. Selain diperiksa secara mikroskopis bahan- bahan tersebut dapat dibiakkan, atau diinokulasi pada hewan coba untuk mendapatkan T.gambiense lebih banyak sehingga lebih mudah diperiksa secara mikroskopis. Pengobatan. Tripanosomiasis gambiense harus diobati secepat mungkin. Obat tripanosid yang digunakan sebagai obat yang dianjurkan oleh FDA adalah suramin (suatu urea substitution compound), dan pentamidine isethionate. Suramin diberikan intravenus degan dosis 5 mg/kg berat badan pada hari- I diikuti 10 mg/kg berat badan pada hari ke-2 dan20 mg/kg berat badan padaharike-5, 11, 17,23 dan30. fika terjadi gangguan saraf pusat, dapat gunakan melarsoprol yang dikombinasi dengan suramin dengan dosis yang sudah tertentu. Selain itu nifurtimox dapat digunakan dengan dosis 8- 10 mg/kg berat badan/hari selama g0 hari. untuk anak diberikan dosis sebesar 15,20 mg/kg berat badan/hari selama 90 hari.. Anemia, malnutrisi dan infeksi sekunder yang diderita oleh penderita harus juga diatasi. Pencegahan. Untuk mencegah penyebaran tripanosomiasis gambiens dapat dilakukan pengobatan pencegahan (chemoprophylaxis) dengan menggunakan obat tripanosid dan memberantas lalat tsetse yang menjadi vektor penularnya.o Tryp a n o som a rh od esi en seoN Trypanosoma rhodesiense adalah penyebab penyakit tidur yang banyakCo diderita oleh penduduk di daerah Afrika Timur. Melalui pemeriksaan!oo mikroskopis Morfologi bentuk-bentuk parasit ini sukar dibedakan dari:'6r Try p ano s oma gambiense. Bertindak sebagai vektor penular T.rho desiense adalah lalat pengisap darah Glossina morsitans dan Glossina palpalis sedangkan6oL hewan yang dapat bertindak sebagai hospes reservoir adalah antelope.?- Dibanding d engan Tryp ano s oma gambiense pataslt ini lebih patogen bagi=l6 manusia dan mamalia. Untuk mengobati infeksi Trypanosoma rhodesienseo 50

BAB 2 PROTOZOA dapat digunakan suramin dengan aturan pemberian seperti yang dilakukan untuk mengobati infeksi Trypanosoma gambiense. Trypanosoma cruzi Trypanosomq cruzi adalah penyebab penyakit south American tryp an os omiasis atau yang lebih dikenal sebagai chagas' di s e as e yangbanyak tersebar di daerah .Amerika Selatan.Tempat hidup. Trypanosoma cruzi dalam bentuk stadium leishmaniaditemukan hidup di dalam otot, jaringan saraf dan sistem retikulo endotelialsedangkan di dalam darah tepi parasit ini ditemukan dalam bentuk stadiumtripanosoma.Anatomi dan morfologi. Trypanosoma cruzi didalam tubuh manusia terdapatdalam dua bentuk stadium yaitu bentuk tripanosoma dan bentuk leismania.Yang mampu mengadakan multiplikasi di dalam jaringan tubuh manusiahanyalah bentuk leismania. ciri Morfologi bentuk tripanosoma parasit ini adalah panjang badansekitai 20 mikron dengan bentuk seperti huruf c atau U. Di tengah-tengahbadan parasit terletak inti parasit yang besar ukurannya, dengan kinetoplasberbentuk lonjong yang terletak di bagian posterior badan parasit. , Stadium leismania bentuknya bulat atau lonjong dan berukuran garistengah 2-4 mikron. Bentuk leismania yang mempunyai satu inti dan satukinetoplas ini terdapat di dalam sel otot bergaris misalnya otot jantungdan otot rangka, di dalam sel neuroglia jaringan saraf dan di dalam selretikuloendotel.sm (a) (b) o oGambar 25. Bentuk stadium Trypanosoma cruzi(a) bentuk tripanosoma (b) bentuk leismania N(Sumber: Smittsky, CDC,USA/DpDx) c o !oo '6 o go d k- dJ= o 5t

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Daur hidup. Hospes definitlf Trypanosoma cruzi adalah manusia dan beberapa jenis hewan, misalnya armadilo, opossum, anjing, tikus, dan kucing. S edangkan serangga famlli Re duv ii d a e, yaitu Triatoma, Panstrongylus dan Rhodnius bertindak sebagai vektor penularnya. Gambar 26. Red uv i i dae,vektor Manusia terinfeksi Trypanosomo cruzi penular tripanosomiasis cruzi. dengan masuknya stadium infektif, yaitu b entuk (Sumber: http://www.cnr.berkeley. edu/citybugs/search) tripanosoma metasiklik melalui luka gigitan vektor yang tercemar dengan tinja vektor. Bentuk infektif juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konjungtiva alau selaput mukosa. Bentuk tripanosoma metasiklik di dalam sel jaringan berubah bentuk menjadi bentuk leismania yang mampu berkembang biak. Bentuk leismania kemudian berubah bentuk menjadi bentuk leptomonad, yang kemudian berubah menjadi bentuk kritidial, akhirnya menjadi bentuk tripanosoma yang kemudian masuk ke dalam darah. Melalui gigitan vektor yang mengisap darah penderita' bentuk tripanosoma akan berubah menjadi bentuk leismania. Bentuk leismania di dalam mid-gut vektor memperbanyak diri, lalu berubah menjadi bentuk kritidia yang segera migrasi ke hind-gut. Dengan cara longitudinal fssion bentuk kritidia memperbanyak diri di dalam hind-gut. Dari bentuk kritidia dalam waktu 8 sampai 10 hari akan terbentuk tripanosoma metqsiklik yang infektif, yang dapat ditemukan di dalam tinja vektor. r---Gffi] f---l-.n;l l*11I tripanosoma l7L1 tlpen,:sorna i'*-*lo {dr d;rahj I i!, B!' r,.i I IoNco!oo fi**!utu'6 kritidi*oo $rirldS*t]= tr*'\"JTlitlA.f,d #*hr**fi-ol Gambar 27. Daur hidup Trypanosoma cruzio 52

BAB 2 PROTOZOA Perubahan patologidan gejala klinis. Melalui luka di kulit atau melalui o o konjungtiva yang tercemar tinjavektor stadium infektif parasit yaitu bentuk tripanosoma metasiklik dapat menginfeksi penderita. N a fika stadium infektif masuk melalui luka kulit, di tempat luka akan terjadi o pembengkakan kulit (chagoma), dan jika stadium infektif masuk melalui !oo konjungtiva, maka akan terjadi pembengkakan kelopak mata (Romana\ sign). ,o Akibat penyebaran parasit ke organ-organ menimbulkan kerusakan sistem retikuloendotel dan kelainan-kelainan pada jantung, otot rangka, sistem saraf :o dan kelenjar tiroid. Masa inkubasi antara 7-r4harrakan diikuti gejala-gejala klinis yang akut atau gejala-gejala kronis. o Pada bayi dan anak kecil umumnya terjadi gejala klinis akut yaitu d demam, konjungtivitis, pembesaran kelenjar limfe dan pembesaran limpa, k- udem unilateral pada wajah, anemia dan limfosito sis. Meningoensefalitis ataugagal miokardial merupakan penyebab kematian penderita sesudah gejala lklinis akut berlangsung selama 20-30 hari. f 6 Pada orang dewasa atau remajayang seringterjadi adalah gejalaklinis bentukkronis. Gejala klinis yang terjadi antara lain adalah gangguan ritme jantung oberupa hambatan jantung ( heartblock), Adam-stokes syndrome,gejala neurologis misalnyaparalkk spesifik, dan kelainan psikis. Komplikasi yang sering terjadi didaerah endemis adalah kardiomiopati, megakolon dan megaesofagus.diagnosis. untuk menetapkan diagnosis pasti penyakit chagas pemeriksaanlaboratorium harus dilakukan untuk menemukan parasitnya. |ika denganpemeriksaan darah tepi sulit ditemukan parasit ini, dapat dilakukaninokulasi hewan coba (tikus, anjing, atau kucing) yang diinfeksi dengandarah penderita. Xenodiagnosis juga dapat dilakukan dengan cara menggigitkan vektor(Reduviidae) pada penderita yang diduga menderita penyakit chagas. Sesudahitu isi usus vektor diperiksa di bawah mikroskop untuk menemukan parasitpenyebabnya. Dengan menggunakan medium NNN atau medium lainnyabiakan parasit pada dapat juga dilakukan untuk menemukan Trypanosomacruzi.. Tes intradermal, uji fiksasi komplemen (tes Machado), dan tes Sabin-Feldman (Methylen blue dye test ) dapat dilakukan untuk membantumenegakkan diagnosis.Pengobatan penyakit chagas. Sampai sekarang belum ditemukan obat yangbenar-benar efektif untuk mengobati penyakit Chagas. Obat yang pernah53

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran dicoba dengan hasil baik adalah Bayer 2502 (nifurtimox) dan yang sedang dalam masa uji coba adalah nitrofurazon. Nifurtimox diberikan pada orang dewasa dengan dosis 8- 10 mg/kg berat badan/hari sedangkan dosis anak ad alah 15-20 mg/kg berat badan/hari yang diberikan selama 90 hari. Nitrofurazon yang diberikan dengan dosis total 1g.375 gram selama 72hari pernah dicoba juga untuk mengobati penyakit Chagas. Pencegahan. Untuk mencegah penularan penyakit chagas, memberantas vektor merupakan tindakan pencegahan yang terbaik hasilnya. Gigitan vektor harus dicegah dengan menggunakan repellent dan penderita harus tetap diobati untuk mencegah penyebaran penyakit. Tabel 4. Epidemiologi tripanosomlasis irnpat hidup Plasma, otak, Plasma, otak, Darah tepi, otot, saraf,l.l lymphnode limphnode RES :,l tistribusi Afrika Afrika Amerika Latin enyakit Penyakit tidur Penyakit tidur Chagas'disease llbrfologi Polimorfik Polimorfik Bentuk leismania dan : ii',\" G/ossino polPolis G.morsitons tripanosoma G.tachinoides G.polpolis -b-ktor Reduviidae .li ,'tll': lFservoir Sapi,babi,kambing, Antelope Armadilo, oPossum, domba anjing, kucing, tikus isrt [ilgnosis I .mikroskopisdarah, I sd 4 sama l.Mikroskopis 2.lnokulasi hewan limfe, cerebrosPi- dengan .ri: nal fluid ,sumsum T.gombiense 3.Xenodiagnosis :;lri! 4.Machado test tulango 2.biakan parasit 5.Sabin-Feldmano 3.inokulasi hewan 6. lntradermal testNCIq hra infeksi Gigitan vektor Gigitan vektor Kontaminasi tinia vektoi pada kulit atau koniung$!Yoo'6' Penyakit tidur Chagoma, Romana sigliil:o ejala klinis Penyakit tiduro l.Nifurtimox, 2.Nitrofurazond $ngobatan l.Suramin l.Suramin 2.Pentamidin 2.Melarsoprola 4.Melarsoprol 3.Nitrofurazonaa@o 54

BAB 2 PROTOZOALeishmaniaFlagellata yang tersebar luasdi alam ini, mempunyai anggotasej umlah besar spesies yangMorfologinya mirip satu denganlainnya sehingga sulit dibedakan.Diferensias i Leishmania dapatdilakukan melalui perbedaan sifat *9!.l+:t1.@,.@;l&r_i4i_kimiawi, pemeriksaan serologi, Gambar 28 . Phlebotomus, vektor penularpertumbuhan dalam tubuh vektor,jenis vektor, jenis reservoir host, Ieishmaniasis. (Sumber: Searo, WHO, http://searo.who.int/faktor epidemiologi dan gejala image/oth)klinis yang ditimbulkan masing-masing spesies. pada manusia yang dapatmenyebabkan penyakit adalah Leishmania donovani, Leishmaniq tropica danL ei shm ani q br azili ens e. Beberapa jenis mamalia misalnya anjing, rodensia liar dan karnivoralainnya dapat bertindak sebagai hospes reservoir parasit ini, sedangkanPhlebotomus merupakan vektor penular leishmaniasis ini.Leishmania donovani. Infeksi parasit ini menyebabkan leismaniasis viseral (visceral leishmaniasis)atau penyakit Kala-azar, atau Black fever (demam hitam), karena kulitpenderita berwarna hitam akibat terjadinya hiperpigmentasi. Leismaniasisviseral disebut juga sebagai Tropical splenomegaly.Tempat hidup. Leishmania donovani hidup intraseluler di dalam sel-selretikuloendotil hati, limpa dan sumsum tulang penderita.sebaran geografis. Leismaniasis viseral atau penyakit kala-azar banyak odilaporkan dari India, cina dan Mancuria, Afrika Utara, Afrika Barat, Afrika doTimur, Eropa Selatan, Rusia dan Amerika Selatan yang berikrim panas danlembab. Penyakit ini terutama banyak diderita penduduk yang bermukim di Csepanjang sungai besar yang menjadi tempat berkembang biak (breedingptace) !oolalat pasir (sandflies, Phlebotomus) yang menjadi vektornya. 'oMorfologi Leishmania donovani. parasit terdapat dalam dua bentuk, yaitu obentuk leismania (stadium aJlagelta atau amastigof) dan bentukleptomonarl to- o k- 1 6f o 55

Buku Ajar Parasitologi KedokteranB (sfadiurn Jlagella atau promastigot). Di dalam tubuh manusia atau hospes reservoir parasit Leishmania hanya terdapat sebagai bentuk leishmania, sedangkan didalam tubuh vektornya parasit terdapat dalam bentukleptomonad yang berada di dalam usus vektor. Bentuk leptomonadjuga dapat dihasilkan jika parasit ini dibiakkan pada medium buatan. (b)' wsffi Gambar 29. le ishmania donovani (a) amastigot (b) promastigot (URL: http://www.icp.ucl.ac.be/-oopard/parasites) Tabel 5. Perkembangan bentuk Leishmania yang patogen pada manusia : donovani I .lntraseluler di l. Midgut Tidak ada Tidak ada sistem retikulo- dan faring endotil, kel.limfe, insekta limpa, hati,sumsu m 2. Kultur tulang,fagosito 2. Kultur jaringanoN Tidak ada Tidak ada tropico don L lntraseluler dan l. Midgutco brazililensis ekstraseluler dan faring!oo di kulit dan insekta membra-na 2. Kultur'6'o mukosa mamalialo- 2. Kultur jaringanoaf (Sumber: Brown,H.W.: Basic Clinical Parasitology, 3d Edition)ofo 56

BAB 2 PROTOZOA Bentuk leismania. Stadium ini tak mempunyai flagela. Bentuknya lonjongatau bulat dengan ukuran antara 2-4 mikron, berbentuk bulat atau lonjongdengan inti yang terletak sentral. Bentukleismaniamempunyai kinetoplas yangtampak sebagai bintik yang terletak di samping inti. Kinetoplas terdiri daribenda parabasal yangberbentuk batang dan blefaroptas yang berbentuk titikkecil. Dari kinetoplas keluar benang halus (filamen) yangdisebut aksonemaatau rhisopla.s yang terdiri dari akar dan flagel. Sepanjang perjalanan aksonemayang menuju ke tepi badan parasit terdapat rongga-rongga jernih tidakberwarna yang disebut vakuol. Bentuk leptomonad. Terdapat bentuk berbeda antarabentuk leptomonadmuda dengan yang leptomonad yang sudah matang. Bentuk leptomonadmuda lonjong pendek, dengan panjang antara 5-10 mikron dan lebar antara2-3 mikron, sedangkan bentuk leptomonad matang berukuran lebih panjangdan langsing, dengan panjang 15-20 mikron dan lebar 1-2 mikron. Bentukleptomonad mempunyai inti yang terletak sentral, dengan kinetoplas terletakdi ujung anterior tubuh parasit.. Flagel yang keluar dari bagian depan tubuhberukuran sama panjang atau lebih panjang daripada ukuran panjang parasit.Flagel tidak membentuk undulating membrane. Pada akar flagel yang terletakdi depan kinetoplas terdapat rongga berwarna yang disebut vakuol eosinoflikDaur hidup. Leishmania mempunyai dua jenis tuan rumah (trospes), yaitu ohospes definitif (manusia dan anjing) dan hospes perantara (phlebotomus). o Parasit yang terdapat di dalam tubuh manusia adalah bentuk leismania dyang berada di dalam sel-sel retikuloendotel yang dapat membelah diri csehingga sel hospes (host-cell) membesar dan pecah. Leishmaniayang keluar 0kemudian mencari sel retikuloendotel baru, atau memasuki aliran darah.Vektor yang menggigit penderita akan mengisap darah yang mengandung !v'oaoparasit dalam bentuk leismania. o Sesudah terisap ke dalam tubuh vektor, bentuk leismania berubahmenjadi bentuk leptomonad lalu mengadakan multiplikasi di dalam midgut 2ovektor. Parasit akan mengadakan migrasi ke bagian anterior alat pencernaan,mencapai faring dan rongga mulut. Enam sampai 9 hari sesudah mengisap odarah penderita, vektor menjadi sangat infektif. Proses perkembangan menjadibentuk infektif parasit ini disebut sebagai anterior station development. Dalam chal ini parasit tidak menginfeksi kelenjar ludah sehingga kelenjar ini tidak <)-berperan dalam penularan leismaniasis. ol o57

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran il'4 fP*\"-\"-l t--.'-!.-.!E,i i paras$ malgllfeksl sel F.[5 Palas* y*lrg Par!$it ilernbetah dri dr mi*gur $ektor ffifliadi irfddif parairl yar:g trfeldrf r*?suk lubr*1 h':spes mel.*Jttt glgttar vtld8t Gambar 3O. Daur hiduP Leishmania. . Gejala klinis dan diagnosis. Masa inkubasi yang berlangsung 3-6 bulan diikuti timbulnya kelainan kulit yang bersifat primer, berupa nodul yang disebut leishmanioma. Kemudian penderita mengalami demam yang pada awalnya terus menerus, lalu berubah menjadi demam remiten' Sesudah itu kulit penderita menjadi kering, kasar dan mengsalami hiperpigmentasi' sedangkan rambut penderita menjadi rapuh dan mudah rontok' Gejala klinis utama pada penyakit Kala- azar adalahdemam, pembesaran kelenj ar limfe yang menyel utuh (limfadenop ati) dan hep at o splenomegali yang tidak disertai jaundis dan tanda-tanda adanya toksik miokardium. Pada penyakitKala-azatjuga dapat terjadi perdarahan hidung dan gingiva, muntah, diare dan udem pada wajah penderita' fika penyakitKala-azar tidak diobati, dalam waktu 2 tahun 75-95o/o penderita akan meninggal dunia akibat terjadinya komplikasi berupa infeksio sekunder misalnya amubiasis, tuberkulosis atau penyakit-penyakit infeksioNc lainnya.!o DiagnosispastipenyakitKala-azardapatditentukanjikaditemukan'o Leishmqnia clonovanisesudah dilakukan pemeriksaan mikroskopis atas daraho dengan melalui pemeriksaan tetes tebal atau hapusan darah, atau ditemukanLod parasit pada pemeriksaan atas hasil biopsi organ limpa, hati' dan sumsuma tulang. Hasil biopsi juga dapat dibiakkan pada medium NNN dan kultur pada36a hewan coba dapat untuk mendapatkan Leishmania'o 58

BAB 2 PROTOZOA untuk membantu menegakkan diagnosis Kala-azar dapat dilakukanpemeriksaan serologi, antara lain uji Imunologi spesifik, uji Fiksasi Komplemen,dan uji Hemaglutinasi tidak langsung. Pada pemeriksaan darah, gambarandarah menunjukkan adanya anemia dengan kadar hemoglobin yang rendah,terdapat leukopeni dan trombositopeni, sedangkan jumlah monosit meningkatlebih dari 7o/o. Gammaglobulin serum meningkat di atas 16.0 g/L , sedangkanIgG meningkat sangat tinggi (jauh di atas 16.0 glL).Pengobatan Kala-azar. Untuk mengobati penyakit Kala-azar, dapat diberikan:Antimon pentavalen (Pentostam, solustibosan). obat ini diberikan intravenusdengan dosis inisial pada orang dewasa sebesar 0.05 gm, diikuti oleh 15suntikan berturut-turut pada hari berikutnya dengan dosis meningkat dari 0.1gm sampai 0.2 gm setiap kali pemberian. Selain itu dapat diberikan pe ntamidinisetionat( Lomodin) secara intramuskuler, dengan dosis 2-4 mg/kg beratbadan/hari yang diberikan selama l0-15 hari . obat lain yaitu Amfoterisin-Bhanya diberikan pada infeksi yang lanjut, karena obat ini toksik bagi penderita.Amfoterisin-B diberikan dengan cara infus intravenus perlahan-lahan dengankonsehtrasi tidak lebih dari 100 prg per ml. Pada penderita yang mengalami anemia sangat berat, dapat dilakukantranfusi darah disertai pemberian diet dengan kalori tinggi.Pencegahan Kala-azar. Karena penderita adalah sumber infeksi bagimanusia lainnya, maka mengobati penderita merupakan salah satu tindakanpencegahan terjadinya penularan penyakit ini. pencegahan juga dilakukandengan memberantas vektor penularnya menggunakan insektisida ataumencegah gigitan vektor, misalnya tidur memakai kelambu atau menggunakanrepellen.Leishmania tropica o Leishmania tropicayanghidup intraseluler di dalam sel-sel retikuloendotil aN cdan kulit ini menyebabkan leismaniasis kulit (cutaneous leishmaniasis) ataupenyakit oriental sore. Penyakit ini banyak dilaporkan dari negara-negara uTimur Tengah ( Siria, Arab, Iran), India dan Afrika Tengah. !oAnatomi dan morfologi. Leishmania tropica terdapat dalam dua bentuk,yaitu bentuk leismania dan bentuk leptomonad. Di dalam tubuh manusia a :o o d k- f ol o59

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran atau hospes reservoir parasit ini hanya terdapat sebagai bentuk leishmania, sedangkan bentuk leptomonad terdapat didalam tubuh vektor. Bentuk leptomonad juga dapat diperoleh jika parasit dibiakkan pada medium buatan. Dengan pemeriksaan mikroskopis bentuk Morfolog i Leishmania trop ica tidak dapat dibedakan dari bentuk Leishmania donovani. Daur hidup. D aurhidup Leishmania tropicapadaprinsipnya mirip dengan daur hidup Leishmania donovanl, kecuali bahw abentukleismania dari Leishmania tropica hidup di dalam sel mononuklir besar dari kulit dan tidak terdapat di dalam visera. Baik bentuk leismania yang terdapat di dalam tubuh manusia maupun bentuk leptomonad yang terdapat dalam tubuh vektor mampu memperbanyak diri secara binary fission. Epidemiologi. Leismaniasis kulit atau Oriental sore termasuk penyakit zoonosis karena adanya binatang sebagai hospes reservoir. Anjing merupakan reservoir host utama di daerah endemis, sedangkan di daerah padang pasir Asia Tengah, rodensia tgerbil) merupakan sumber infeksi penyakit ini. Manusia mengalami infeksi penyakit ini dengan cara inokulasi langsung parasit melalui gigitan vektor atau akibat terjadi pencemaran luka gigitan vektor dengan remahan tubuh vektor yang infektif. Dalam waktu tiga minggu . sesudah vektor mengisap darah penderita yang mengandung bentuk leismania' bentuk leptomonad sudah dapat dijumpai di dalam rongga mulut vektor. Seorang penderita oriental sore yang sembuh dari penyakitnya akan kebal untuk seumur hidupnya terhadap infeksi ulang penyakit ini' Gejala klinis dan diagnosis. Masa inkubasi infeksi parasit ini berlangsung antara beberapa minggu sampai 6 bulan, bahkan kadang-kadang sampai 2 tahun. Gejala klinis akan timbul berupa nodul kulit yang sering mengalamio ulserasi, yang kemudian sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar 6oN bulan. Kelainan kulit ini disebut Oriental sore atau Delhi sore yang biasanyaCo berupa dua atau tiga nodul yang terdapat di daerah wajah, di tangan atau di!oo kaki penderita.:'6' Diagnosis pasti leismaniasis kulit dapat ditetapkan sesudah dilakukano pemeriksaan mikroskopis atas hasil biopsi nodul kulit yang diberi pewarnaanL dengan metoda Leishman. Selain itu dapat dilakukan biakan parasit hasilaf biopsi pada medium NNN.6ao 60

BAB 2 PROTOZOA untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit oriental sore dapatdilakukan tes kulit intrakutan dengan menggunakan vaksin Leishmania. Pengobatan dan pencegahan. oriental sore dapat diobati dengan Antimonpentavalen atau antimony trivalent. Untuk mengobati kelainan lokal di tempatkelainan dapat diberikanEmetin HCI2o/o-5o/o atauatabrin3o/o-5o/o.vaksin dapatjuga digunakan untuk pengobatan lokal penyakit ini. untukmencegah penularan penyakit ini, penderita harus diobati denganbaik karena penderita merupakan sumber penularan bagi orang lain. |ikamungkin reservoir host yang menjadi sumber infeksi harus juga diberantasatau diobati.vektor penular penyakit yaitu phlebotomus harus diberantasmenggunakan insektisida atau mencegah gigitan vektor pada manusia,misalnya tidur memakai kelambu atau menggunakan repellen. vaksinasi menggunakan parasit hidup dapat memberikan kekebalantetap.Lei sh m a n i o b ra zi I i e n si s Leishmania braziliensis menimbulkan leismaniasis mukokutan(mucocutaneousleishmaniasis) atauleismaniasis nasofaring. Leismaniasis yangjuga dikenal sebagai penyakit Espundia ini banyak dilaporkan dari negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Selatan.Anatomi dan morfolo gi. Leishmania braziliensis hidup intraseluler di dalam asel makrofag dari kulit dan selaput lendir hidung serta rongga mulut. parasit aini terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk leismania yang terdapat padamanusia dan hospes reservoir, dan bentuk leptomonadyang terdapat didalam Ntubuh vektor (Phlebotomus intermedius). Bentuk leptomonad juga diperoleh cjika parasit dibiakkan pada medium buatan. Bentuk Morfologi Leishmania obr a zili en si s tidak dapat dibedakan dari Morfolo gi L ei shm ani a tr op i c amaupunLeishmania donovani. !o 'Ya5Daur hidup. untuk melengkapi daur hidupnya, Leishmania braziliensis :omembutuhk an Phleb o t o mu s int er m e dius s ebagai vektornya, sedangkan anj ingmerupakan hospes reservoir parasit ini. o Manusia terinfeksi parasit ini dengan cara langsung melalui gigitan dvektor atau melalui kontak langsung penderita dengan orang lain. Selain itu aautoinfeksi dapatjuga terjadi pada seorang penderita. f 6t of o

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Perubahan patologi dan gejala klinis. Masa inkubasi penyakit espundia berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. Gejala klinis mula-mula terjadi adalah timbulnya nodul kulit yang mirip dengan nodul kulit pada infeksi Leishmania tropica. Bentuk ulkus pada espundia cenderung melebar secara melingkar mempunyai tepi ulkus yang tajam dengan permukaan ulkus yang basah. Pada pemeriksaan histologis pada ulkus dapat ditunjukkan adanya parasit dalam bentukleismania di dalam monosit dan di dalam sel-sel sistem retikulo endotel yang berada di daerah tepi ulkus. Penyakit espundia menunjukkan gejala klinis yang dibagi menjadi dua fase,yaitufase primer danfase sekunder,Padafase primer gejala klinis berupa kelainan kulit, sedangkan gejala klinis fase sekunder adalah fase terjadinya infeksi pada selaput lendir mulut dan saluran pernapasan bagian atas. Diagnosis espundia. untuk menetapkan diagnosis pasti espundia harus dilakukan pemeriksaan mikroskopik atas bahan-bahan infektif. Dengan melakukan pewarnaan dengan metoda Leishman dapat ditemukan bentuk leismania parasit, dan jika dilakukan biakan pada medium NNN yang didapatkan adalah parasit bentuk leptomonad. Untuk membantu menetapkan diagnosis dapat dilakukan uji fiksasi komplemen, dan tes intradermal (tes Montenegro). Hasil tes Montenegro . dinyatakan positif jika terjadi pembentukan eritem dan papul dalam waktu 48 jam sesudah dilakukan tes intradermal tersebut. pengobatan dan pencegahan. Leismaniasid yang dapat digunakan adalah potassium antimony tartrat, sodium antimony gluconate, pentamidin alau amfoterisin B .untuk kelainan lokal dapat dilakukan suntikan lokal dengan ' atabrin. untuk mencegah penularan espundia harus dilakukan pemberantasan vektor penularnya menggunakan insektisida atau mencegah gigitan vektoro menggunakan repellen. Dengan menggunakan parasit hidup sebagai vaksinoNc pada penduduk, maka akan didapatkan kekebalan yang tetap'oEY'oo6o!odk-aoao 62


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook