Taman Bunga di Tengah Corona Penulis: Nur Kamidah Editor: Khoshshol Fairuz Tata Sampul: Novi Wahyu Tata Isi: Nurul Aini Diterbitkan oleh: CV. NAKOMU Cangkring Malang, RT/RW 01/05, Sidomulyo Megaluh, Jombang E-mail: [email protected] WA: 085-850-5857-00 Facebook: Penerbit Kertasentuh Instagram: penerbitkertasentuh Ukuran: 14 cm x 20,3 cm 64 halaman Cetakan September 2020 ISBN: 978-623-7934-72-1 Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta: (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak ciptaan pencipta atau memberi izin untuk itu, dapat dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) (2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait, dapat dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) ii
Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmatnya semata karya sederhana ini mampu terselesaikan. Buku Kumpulan Puisi Anak ini Kami susun dengan semangat memperkenalkan sastra kepada ana-anak sejak dini. Bahasa yang ditampilkan dalam buku ini di buat sesederhana mungkin agar mudah dicerna oleh anak-anak khususnya usia sekolah dasar. Penulis ucapkan terimakasih kepada: suami tercinta M. Haris Tarmidi, S.Pd., yang selalu menemani serta memberikan masukan dalam setiap goresan pena. Anakku M. Luay Rizqy Sunarko Putra yang selalu siap membantu, selalu jadi penghibur hati dan pelita sumber inspirasi. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah SDN Pekuncen, Sunarmi, S.Pd., yang memberikan iii
kesempatan serta memberikan dorongan untuk menambah ilmu. Juga semua pihak yang telah mengispirasi serta memotivasi untuk selesainya buku Kumpulan Puisi Anak ini, semoga semangat berkarya tetap terjaga dalam dada. Penulis iv
Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................. iii Daftar Isi ........................................................................ v Taman Bunga.................................................................7 Sepatu Usang.................................................................8 Mbem–Mbem ...............................................................9 Aku Anak Sehat ...........................................................10 Adik Kecilku .................................................................11 Kebun Ibu ....................................................................12 N A R K O B A ...............................................................13 Menggapai Mimpi .......................................................15 Saat Lonceng Berdenting.............................................16 B A T I K........................................................................17 Pesan Nenek Moyang..................................................18 Budaya Negeriku .........................................................19 Bhinneka Di Jawa Tengahku........................................21 Semut Hitam................................................................22 Kali Bodri .....................................................................23 Sampah, Penyebar Resah ............................................24 Tangisan Alamku .........................................................25 Ratapan Hati................................................................26 Surgaku ........................................................................ 27 Pagi Yang Ceria ............................................................28 Veteran Perang............................................................29 Guru Pahlawanku ........................................................31 Sahabat Sejati..............................................................32 Bermain Sepak Bola.....................................................33 Doa Di Penghujung Desember ....................................34 v
Di Atas Sajadah............................................................ 36 Libur Sekolah............................................................... 37 Ibu ............................................................................... 38 Dia Ibuku! .................................................................... 39 Masakan Ibuku ............................................................ 40 Di Dalam Kereta .......................................................... 41 Keindahan Malam ....................................................... 42 Musim Tanam Tiba...................................................... 43 Ramadan Masa Kini..................................................... 44 Idul Fitri Yang Sepi....................................................... 46 Virus Corona................................................................ 47 Miss Corona................................................................. 48 Pergilah Corona........................................................... 49 Corona......................................................................... 50 Corona Di Indonesia.................................................... 51 Titip Rindu Untuk Guruku ........................................... 52 Kesadaran Yang Terlambat ......................................... 54 Rindu ........................................................................... 56 Pahlawanku................................................................. 58 Corona......................................................................... 60 Wabah Corona ............................................................ 61 Corona......................................................................... 62 Biodata Penulis............................................................ 64 vi
Taman Bunga Di Tengah Corona TAMAN BUNGA Lihatlah tamanku Mawar melati kenanga Sungguh harum baunya Setiap hari aku menyiramnya Ada juga bunga matahari Bergoyang-goyang bersama Kupu-kupu dan kumbang Yang menghisap madunya Sungguh senang sekali Bungaku mekar semua Merah kuning dan putih Damai ku memandangnya 7
Nur Kamidah SEPATU USANG Sudah seminggu Aku diam menunggu Mau kesekolah aku malu Sungguh nasibku pilu Sepatu usangku menganga Gara-gara main sepak bola Aku tak bisa berbuat apa-apa Setiap hari dimarah ibu bapa Sungguh malangnya aku Belum bisa beli sepatu baru Hanya bisa berdoa dan merindu Agar segera mendapat sepatu 8
Taman Bunga Di Tengah Corona Mbem–mbem Aku punya adik baru Matanya bundar Selalu berbinar-binar Pipinya yang tembam Sangat menggemaskan Tawa cerianya Membuatku bahagia Sehari saja tak jumpa Hati rasa berduka 9
Nur Kamidah AKU ANAK SEHAT Aku anak sehat Makanku banyak Kacang panjang, sawi, lobak Semua sayuran kusantap lahap Aku anak sehat Buah-buahan tak terlewat Nanas, papaya, sawo, duku Vitaminku terpenuhi Aku anak sehat Setiap pagi berolah raga Gerak badan gerak kaki Badan sehat tubuh berisi 10
Taman Bunga Di Tengah Corona ADIK KECILKU A…. a…. a…… a……. Dia tertawa-tawa Terlihat giginya baru dua Sungguh senang melihatnya Merangkak ke sana kemari Semua barang digigiti Merah, kuning, biru Tak terlewat ia hampiri Ciluk baaaa…. Ciluk baaa…… Adikku tertawa-tawa Saking senangnya kita Tak tahu ia kencing di celana 11
Nur Kamidah KEBUN IBU Di kebun ibuku …. Cabai, tomat, bawang Ditanam berdampingan Tak lupa setiap hari disiram Di kebun ibuku …. Bermacam sayuran segar Kacang panjang, sawi, kangkung Juga kubis berjajar manis Di kebun ibuku …. Tanaman obat juga ada Jahe, kencur, temulawak Semua ditanam dan dirawat 12
Taman Bunga Di Tengah Corona NARKOBA Narkoba itu apa Mak? Apakah dia makanan? Atau minuman menyegarkan? Apa permen warna-warni itu? Mak, diakah yang tidur di jalanan Yang tertawa menangis bergantian Atau yang jejingkrakan Menari sampai hilang kesadaran Narkoba itu penyakit, Le Merusak kepandaian Yang menjegal gelar pendidikan Menyuramkan masa depan Narkoba itu neraka, Le Jangan dijamah jangan dipakai 13
Nur Kamidah Jauhi! jangan dikenal Agar kau tak menyesal di masa depan 14
Taman Bunga Di Tengah Corona MENGGAPAI MIMPI Di kala mudaku… Ku ingin meraih mimpiku Mewujudkan citaku Dengan tekad Dan semangat jiwaku Agar di kemudian nanti Di kala hari senjaku Tiada penyesalan Siang dan malam Slalu kulantunkan doa Agar semua menjadi nyata Dengan ridho-Nya 15
Nur Kamidah Saat lonceng berdenting Semua siswa berbaris Berbaris di depan pintu kelas Warna seragam yang cerah Secerah wajah, harapan yang tak pernah patah Suara lantang aba-aba Siap gerak.. lencang depan gerak .. tegak gerak Murid berbaris rapi Baik putra maupun putri Bapak dan ibu guru Setia menunggu di depan pintu Para siswa melangkah satu-satu Berjabat tangan dengan guru dengan mengucap selamat pagi Ketika di dalam kelas Dengan penuh antusias Siswa menerima ilmu dengan jelas Dari bapak ibu guru yang cerdas 16
Taman Bunga Di Tengah Corona BATIK Dulu kau hanya kain biasa Sebagai kemben ibu-ibu Alas popok bayi Dan selendang mbok bakul jamu Kini …. Kau telah berkibar Dengan beragam bentuk dan motif Berjalan anggun dari panggung ke panggung Tak hanya pribumi saja Dengan kearifan dan kesahajaanmu Kini kau tlah melanglang buana Kau taklukkan manca Negara 17
Nur Kamidah PESAN NENEK MOYANG Telah kuwariskan adat istiadat luhur Tedak Siten pada masyarakat Jawa Rambu Solo’ turun temurun di tanah Toraja Makepung dan Ngaben di pulau Dewata Telah kuwariskan berbagai kesenian Gamelan, Sasando, Angklung alat musik Gambang Suling salah satu lagunya Wayang dan Reog seni pertunjukkannya Wahai pewaris bangsa Jangan lupakan adat istiadat Jadikan sebagai pemersatu bangsa Lestari nan jaya nusantara 18
Taman Bunga Di Tengah Corona BUDAYA NEGRIKU Indonesiaku Terbentang luas Dari Sabang hingga Merauke Terhampar beribu budaya Kaya beraneka ragam rempah Cengkih, kopi, kayu manis Tersebar manis Hingga ke manca Negara Tarian tradisional Rancak gamelan merdu musiknya Beragam lagu Tercipta dari bermacam suku bangsa Indonesiaku Kujunjung kebhinekaanmu 19
Nur Kamidah Kuhargai keberagamanmu Kulestarikan budaya indonesiaku 20
Taman Bunga Di Tengah Corona BHINNEKA DI JAWA TENGAHKU Berbeda itu nikmat Makan krupuk rambak di Kendal Icip lumpia Semarangan Pemuas dahaga dawet ireng Purworejo Berbeda itu indah Pekalongan dengan batiknya Klaten corak luriknya yang indah Torso buah karya anak Jepara Biarkan perbedaan itu menjadi surga Perbedaan hadir memberikan warna Mari kita hiasi dengan cinta Meski kita berbeda, tetapi satu Indonesia 21
Nur Kamidah SEMUT HITAM Mari kawan kita belajar Hidup rukun berdampingan Tiada dendam kebencian Bersatu dalam perbedaan Ayo kita saling menyapa Ramah tamah dengan ceria Hilangkan beda dalam dada Hidup bahagia damai sentausa Jangan sampai kita celaka Hanya karna kita berbeda Mari saling berpegangan tangan Menjaga persatuan dan kesatuan 22
Taman Bunga Di Tengah Corona KALI BODRI Kau begitu jernih Ikan-ikan bermain berkejaran Udang galah merayap pelan Berkecipak dengan sejuk alam pedesaan Ibu-ibu mencuci dengan canda tawa Para gadis mandi dengan riang Si kerbau minum dengan tenang Bocah-bocah berenang ketepian Keruh, coklat, berlumpur Itulah wajahmu kini Penambangan pasir yang tak henti Pun pengerukan batu-batu kali Kali Bodri masamu kini Kecantikanmu tlah berganti Demi pembangunan negri Meratap merintih tiada yang peduli 23
Nur Kamidah SAMPAH, PENYEBAR RESAH Maafkan aku sagara Atas sampah dan botol plastik Yang tlah sengaja Melukai hatimu Maafkan aku sagara Atas tumpahan limbah Dari keangkuhan sang penguasa Menghitamkan wajah ayumu Maafkan aku sagara Yang sengaja melempar granat Memporak porandakan bagian tubuhmu Mengeruk isi perutmu Maafkan aku sagara Yang tetap memburu putramu Menyebar resah Menantang luapan emosi tsunamimu 24
Taman Bunga Di Tengah Corona TANGISAN ALAMKU Di televisi banyak ku lihat Betapa dahsyat teguran-Nya Alam meluapkan kemarahan yang terpendam Masihkah kita menutup mata? Lewat gempa bumi yang berguncang Meluluh lantakkan kehidupan Menelan duka nestapa Masihkah kita kurang peka? Hujan dan banjir yang melintang pukang Tanah longsor meraung kencang Menggores kelam di sanubari Masihkah kita tetap mati suri? 25
Nur Kamidah RATAPAN HATI Aku berbaring tak berdaya Aku tak bisa melawannya Yang ku bisa hanya Berdoa dan berusaha Begitu beratnya PR ini Yang membuatku perih Tolonglah aku…. Dan semangati diriku Tuhan…. Berikan aku kekuatan Untuk menjawab PR yang diberikan Dengan penuh pemikiran Tuhan……. Aku harus minta bantuan siapa? Sedangkan di rumah tidak ada siapa-siapa Akhirnya kubuat PR dengan hasil apa adanya 26
Taman Bunga Di Tengah Corona SURGAKU Rumahku surgaku… Di sanalah aku berlindung Di sanalah tempat tinggalku Di sanalah tempat berkumpul keluarga Rumahku surgaku Tempatku berteduh saat hujan Tempatku berlindung saat panas Dimana aku tidur dengan nyenyak Rumahku surgaku Tempatku dibesarkan Tempat aku diberi kasih sayang Tempatku kan menutup mata 27
Nur Kamidah PAGI YANG CERIA Matahari tlah bersinar Ayam berkokok di pagi hari Bunga-bunga bermekaran Membuatku semangat bersekolah Melewati sungai Sawah dan pohon pohon teh yang hijau Taman wangi bunga Berwarna-warni membuatku gembira Kicauan burung-burung Udara sejuk pegunungan Tak menyurutkan semangatku Semangat tuk mencari ilmu 28
Taman Bunga Di Tengah Corona VETERAN PERANG Di tengah terik matahari Bergumul wangi sampah Mengais botol-botol plastik Berharap berlian dalam tumpukan limbah Sejenak meregang lelah Duduk bersimpuh mengusap peluh Tersenyum ramah, bersendau gurau Melupakan keadaan yang lara Dengan bangga, mengalirlah cerita Betapa gagahnya ketika muda Berperang melawan penjajah jepang Mempertaruhkan nyawa di medan perang Mengusir Belanda dari pertiwi Ikut memadamkan pemberontakan PKI 29
Nur Kamidah Ah…. Nasibmu kini Tersisih dari gemerlap negri Banyak orang tak mengerti Arti pengorbananmu dulu Rasa memiliki negri Tergerus kepentingan diri Veteran perang yang terlupakan Hanya doa yang dapat kupanjatkan Serta terima kasih kuucapkan Perjuanganmu kan slalu kulanjutkan 30
Taman Bunga Di Tengah Corona GURU PAHLAWANKU Guruku … Tak pernah lelah memberi ilmu Ilmu yang diberikan tak pernah kulupakan Akan selalu kujadikan bekal Guruku … Tak pernah putus asa mengajariku Kau adalah penyemangat belajarku Pelita dalam gelapku Guruku … Kau dengan sabar mengajariku Saat aku kesulitan kau slalu siap membantu Kaulah pahlawanku 31
Nur Kamidah SAHABAT SEJATI Di koridor yang mulai sepi Bergandengan tangan, bernyanyi Merajut mimpi Dengan cerita dan canda tawa Ah …… sahabat sejati Kapankah kau kan kembali Bermain, canda tawa kita lalui bersama Ku begitu merindukanmu Sahabatku …… Meski kita tak lagi bersama Meski kita merenda cerita berbeda Kita tetap sahabat selamanya 32
Taman Bunga Di Tengah Corona BERMAIN SEPAK BOLA Di padang rumput yang hijau Berlari ku mengejar bola Walau peluh bercucuran Pantang menyurutkan semangatku Bola ditendang keras Meluncur ke gawang lawan Mencetak kemenangan Menyiram bangga di jiwa Dengan bekerja sama Merobohkan benteng lawan yang kokoh Menyorakkan sorai kemenangan Dan…. Goooollll…. Piala di tangan 33
Nur Kamidah DOA DI PENGHUJUNG DESEMBER Tuhan Musim hujan telah tiba Banyak genangan di mana-mana Jalan becek basah semua Aku sedih sekali, Tuhan Seragam sekolahku hanya satu Aku tak punya ganti Ketika basah tak kering lagi Sering kali aku demam Bukan karena aku kurang makan Tapi karena angin yang nakal Yang membuatku kedinginan 34
Taman Bunga Di Tengah Corona Tuhan Berikan uang pada ibuku Untuk membeli seragam baru Agar aku rajin menuntut ilmu 35
Nur Kamidah DI ATAS SAJADAH Ku bersimpuh di atas sajadah Dengan tangan menengadah Lirih lisan merajut doa Ya Tuhan…. Aku datang untuk mengadu Engkaulah penyembuh lukaku Penenang hati dari jiwa-jiwa yang hampa Pengabul setiap tangisan doa Penentram batin sucikan lara Ya Tuhan …. Terimalah taubatku Kuatkan hati dan jiwaku menggapai ridaMu Bersama risalah hatiku mengabdi Pada-Mu Tuhan Yang Maha Suci 36
Taman Bunga Di Tengah Corona LIBUR SEKOLAH Hari libur telah tiba Kusambut dengan gembira Ku susun seribu rencana Tuk hiasi libur ceria Ke rumah nenek yang utama Di tempuh dengan kereta Sungguh aku bahagia Sambil menikmati panorama Ketika aku sudah tiba Masakan nenek tlah menanti di meja Peluk hangat dan manja Kuaminkan doa-doa 37
Nur Kamidah IBU Kutulis puisi ini Untuk ibuku tercinta Sebagai pengobat lara Rindu ibu yang tak bisa berjumpa Teringat dongengmu Mengantarku ke peraduan Menggapai mimpi manis Dalam peluk hangatmu Ibuku tersayang Hanya doa kupanjatkan Semoga engkau tenang Dalam surga di sisi Tuhan 38
Taman Bunga Di Tengah Corona DIA IBUKU ! Engkau malaikat peri tak bersayap Selalu menjaga dan menemaniku Tak pernah putus asa dan lelah Mencurahkan segala kasihmu Engkau seorang dewi Dengan telaten menyuapiku Selalu bersama dalam tumbuh kembangku Tak mengeluh dalam sakitku Engkau bidadari Hatimu lembut selalu menyayangiku Tiada harta benda dan kata Yang mampu membalas jasamu 39
Nur Kamidah MASAKAN IBUKU Aku senang sekali Masakan ibu sedap sekali Hari ini sayur lodeh dan sambal teri Setiap hari menu berganti Kadang sayur bayam bacem tahu Tak lupa bakwan jagung dan mendoan Kadang sayur sop dan sambal tomat Serta ayam goreng yang lezat Sungguh aku sayang ibu Yang selalu memasakkanku setiap hari Tak pernah lelah mengasihi Sungguh ibuku hebat sekali 40
Taman Bunga Di Tengah Corona DI DALAM KERETA Ketika liburan tiba Aku pergi bertamasya Bersama ayah bunda Berkeliling-keliling kota Kita naik kereta Surabaya Jakarta semakin dekat saja Canda tawa tak terasa Tiba-tiba sudah sampai saja Sungguh hatiku bahagia Perjalanan terasa ceria Capek letih tak berasa Semua mudah dengan kereta 41
Nur Kamidah KEINDAHAN MALAM Di langit malam Yang selalu kunantikan Beribu bintang bertaburan Berkelap kelip menyenangkan Bulan yang bersinar terang Selalu membawa kedamaian Bersama semilir angin malam Mengiringi nyanyian alam Walau tak seindah siang Malam tetap membawa keanggunan Selalu bisa menenangkan Tak bosan kulantunkan rasa syukur pada-Nya 42
Taman Bunga Di Tengah Corona MUSIM TANAM TIBA Pagi hari yang cerah Para utun pergi kesawah Menyambut mentari merekah Menanam padi dengan meriah Canda tawa bersautan Melambungkan setiap harapan Terbebas dari arang melintang Hasil panen akan melimpah ruah Tak peduli terik matahari Rona ceria selalu menghiasi Sambil melantunkan doa-doa Panen raya segera tiba 43
Nur Kamidah RAMADAN MASA KINI Ramadan hampir tiba Biasanya disambut dengan gembira Banyak orang berbahagia Karna idul fitri dekat tujuannya Kini semua orang bermuram durja Banyak yang kehilangan sanak saudara Karena wabah corona Seluruh dunia sedang berduka Yang bekerja diam dirumah saja Sekolah-sekolah libur semua Sahabat dan kawan tak bisa berjumpa Semua menutup diri enggan ke mana-mana Semoga wabah segera sirna Karena anti virus sudah tercipta 44
Taman Bunga Di Tengah Corona Walau pun belum ada di Indonesia Harapan dan asa tetap ada 45
Nur Kamidah IDUL FITRI YANG SEPI Di tengah pandemi Semua orang bersusah hati Ribuan orang tak bekerja Takut terdampak virus corona Hanya berdiam diri di rumah Tiada sanak saudara yang bersua Pintu rumah tertutup semua Semua orang dilanda gelisah Gara-gara corona Aku dan ibu tak bisa bersama Tak diijinkan pulang kerumah Sungguh membuatku merana 46
Taman Bunga Di Tengah Corona VIRUS CORONA Virus corona datang menyentak dunia Semua resah dan gelisah Canda tawa yang sering terdengar lantang Kini sepi karena ketakutan Kau tak terlihat Tapi begitu mematikan Ada yang bilang Kau lebih ganas dari ular Apa mungkin ini peringatan Tuhan? Karena kita sering melakukan kezaliman Lalai melaksanakan kewajiban Terlena bisikan setan 47
Nur Kamidah MISS CORONA Bentuknya kecil tak terlihat Tapi sifatnya sangat jahat Tak peduli tua atau muda Semua diserangnya Tak takut hukuman Penguasa atau orang biasa Semua dijangkitinya Menyebar di seluruh dunia Miss corona… Datang dari Wuhan di Cina Menyebar ke seluruh dunia Melumpuhkan seluruh kehidupan manusia 48
Taman Bunga Di Tengah Corona PERGILAH CORONA Karena corona Sekolah diliburkan Kami tak bisa belajar Tak bisa bermain dengan teman Hari-hari hanya ketakutan Mau bermain dimarahi Terkurung di rumah menonton televisi Sampai aku bosan Cepatlah pergi corona Aku rindu bapak ibu guru Aku rindu teman teman Kami ingin kehidupan normal 49
Nur Kamidah CORONA Tidak terlihat tapi mematikan Akibatnya sangat mengerikan Orang yang mengabaikannya Akibatnya kehilangan nyawanya Tak bisa ke mana-mana Ayah tak bisa bekerja ibu tak pernah belanja semua di rumah saja Corona oh corona mampu penjarakan manusia merenggut kebebasan merampas hak azazi 50
Search