Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore NASKAH JERAPAH SI LEHER PANJANG

NASKAH JERAPAH SI LEHER PANJANG

Published by NUR KAMIDAH, 2021-11-27 01:29:24

Description: NASKAH JERAPAH SI LEHER PANJANG

Search

Read the Text Version

Jerapah Si Leher Panjang Penulis: Nur Kamidah Editor: Khoshshol Fairuz Tata Sampul: Novi Wahyu Tata Isi: Nurul Aini Diterbitkan oleh: CV. NAKOMU Cangkring Malang, RT/RW 01/05, Sidomulyo Megaluh, Jombang E-mail: [email protected] WA: 085-850-5857-00 Facebook: Penerbit Kertasentuh Instagram: penerbitkertasentuh Ukuran: 14 cm x 20 cm vi+71 halaman Cetakan April 2020 ISBN: 978-623-7934-03-5 Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta: (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak ciptaan pencipta atau memberi izin untuk itu, dapat dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) (2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait, dapat dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) ii

Puji syukur kepada Allah SWT yang melimpahkan kasih sayang kepada hamba-Nya dengan memberikan nikmat waktu yang tiada taranya sehingga buku kumpulan dongeng anak yang berjudul “Jerapah si Leher Panjang” dapat tersusun dengan baik. Terima kasih tak terhingga untuk kedua orang tuaku atas kasih sayang yang tak terhingga. Tiada kata dan ucapan yang mampu menggantikan doa. Terima kasih untuk suamiku Muhchamad Haris Tarmidi, S.Pd. yang selalu memberikan dorongan dan lecutan yang bertubi-tubi sehingga mampu membangkitkan gairah menulisku kembali. Terima kasih untuk anakku Muhammad Luay Rizqy dan si kecil Qirani Azzahra Humaira mbem yang telah menjadi inspirasi terbesar dalam setiap napas tulisanku. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk sahabat yang telah menyalakan api motivasi dalam jiwa malasku. Melalui kumpulan cerita dongeng anak “Jerapah si Leher Panjang” dapat menginspirasi anak-anak untuk berimajinasi dan menambah khazanah literasi mereka. iii

Cerita yang banyak mengandung nilai-nilai persahabatan, kebersamaan, yang dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab. Semoga buku ini mampu membawa manfaat bagi kita semua. Amin Penulis iv

Kata Pengantar .................................... iii Daftar Isi .......................................... v Bebe Si Beruang Kutub ............................ 1 Bebek Mencari Makan ............................. 8 Bunglon Dan Habitatnya ......................... 14 Burung Hantu Yang Bijak ........................ 19 Coco Yang Cantik Dan Bersuara Merdu ......... 27 Dolphin Sang Lumba-Lumba ..................... 33 Elang Yang Bijak ................................. 41 Jerapah Si Leher Panjang ....................... 47 Kantong Ajaib Kangguru.......................... 52 Kesabaran Sang Unta ............................ 57 Keikhlasan Landak ................................ 62 Zebra Yang Belang ............................... 66 Profil Penulis...................................... 71 v

vi

Kumpulan Dongeng Anak 1

Kumpulan Dongeng Anak Bebe adalah salah satu anak dari beruang kutub yang tinggal di kutub utara. Dia masih berumur kurang lebih satu bulan, mempunyai tubuh yang kecil, dan bulu yang putih bersih. Namun, karena dia masih kecil bulu-bulunya tidak tumbuh terlalu lebat, itu membuat Bebe terkadang merasa kedinginan. “Ibu, kenapa hari ini terasa dingin sekali?” tanya Bebe kepada Ibunya. “Kemari Bebe, dekat ibu agar kamu merasa hangat,” jawab ibu. “Baik, Bu.” Setelah berada di dekapan ibunya, Bebe merasa hangat. “Ibu... kenapa bulu Bebe tidak seperti ibu?” tanya Bebe melihat bulu ibunya yang begitu tebal. “Bebe, kamu kan masih kecil jadi, bulu-bulu kamu belum tumbuh nanti jika sudah dewasa kamu juga akan mempunyai bulu-bulu yang tebal.” Ibu Bebe menjelaskan “Ohhh... jadi begitu ya, Bu.” “Iya Bebe.” 2

Kumpulan Dongeng Anak Karena Bebe masih kecil, dia belum bisa mencari makan sendiri, jadi makannya didapatkan dari Bapak dan kakaknya. Kakak Bebe bernama Bibi. Hari ini Bapak dan Bibi membawa cukup banyak ikan yang telah diburunya. Setelah sampai di rumah, Bebe dan keluarganya makan bersama. Hari terus berjalan, kini Bebe tumbuh menjadi beruang kutub yang dewasa, dan bulu- bulunya mulai tumbuh dengan lebat. Suatu hari, saat Bebe ikut berburu mencari ikan bersama Bapak dan Bibi, tak sengaja Bebe menginjak suatu jaring yang ternyata itu adalah jaring perangkap pemburu yang ingin mengambil beruang kutub. Bebe merasa takut dia berusaha untuk keluar, namun perangkap itu cukup kuat menahan tubuhnya hingga dia sulit untuk bergerak. “Tolong... tolong... Bapak..., Kak Bibi….” teriak Bebe meminta bantuan. Namun jarak antara Bebe dengan Bapak dan kakaknya cukup jauh. Bebe kesulitan meminta bantuan. Selang beberapa waktu, para pemburu 3

Kumpulan Dongeng Anak itu mulai terlihat kedatangannya. Ternyata ada tiga orang yang ingin memburu buruang kutub. “Ha-ha-ha.... akhirnya aku telah mendapat beruang yang cukup besar, boleh ini dijual dan menghasilkan banyak uang,” kata pemburu. “Iya kamu benar, jika kita menjualnya kita akan mendapatkan uang yang cukup banyak,” kata pemburu yang satunya. Karena suara kedua pemburu itu cukup keras hingga mereka membangunkan anak pemburu yang ikut bersamanya. Anak itu terkejut melihat ada seekor beruang yang terperangkap. “Bapak itu apa?” tanya anak pemburu “Ini beruang kutub, Nak, kita akan membawanya pulang bersama kita.” Anak pemburu itu bingung, kenapa bapaknya ikut membawa pulang beruang kutub ini, bukannya tempat tinggalnya di sini. “Bapak, memangnya untuk apa kita bawa pulang beruang kutub ini?” tanya anak heran “Kita bisa menjualnya dan kita bisa dapat uang yang cukup banyak.” “Tapi Pak....” 4

Kumpulan Dongeng Anak “Tapi kenapa, Nak?” “Apa Bapak tega memisahkan beruang kutub ini dari keluarga dan tempat tinggalnya?” Pemburu itu terdiam dan mulai berpikir, dia juga merasa tidak tega sebenarnya ingin membawa beruang kutub ini. “Pak... hewan itu juga seperti manusia, dia punya keluarga dan rumah. Jika beruang kutub itu adalah aku, dan aku dibawa orang untuk dijual dan terpisah dari Bapak, apa Bapak tidak bersedih?” “Iya, Nak, kamu benar beruang kutub ini mempunyai keluarga dan tempat tinggalnya juga di sini.” “Aku mohon lepaskan beruang ini ya, Pak.” Anak itu memohon kepada bapaknya “Baik, Nak. Bapak tadi hanya berpikir tentang uang tanpa memikirkan nasib hewan itu.” Pemburu itu lalu melepaskan Bebe. Bebe merasa senang dia tidak jadi dibawa oleh pemburu itu. Bapak dan Bibi telah mencari Bebe ke mana-mana tapi mereka tidak menemukan Bebe. Di tengah perjalanan kembali ke rumah 5

Kumpulan Dongeng Anak akhirnya Bebe bertemu dengan Bapak dan Kakaknya Bibi. “Bebe kamu dari mana saja, Bapak dan Bibi telah mencarimu ke mana-mana.” “Iya maaf, Pak telah membuat khawatir, sekarang kita pulang dulu yuk Pak, nanti sampai di rumah Bebe akan ceritakan.” “Ya sudah ayo kita segera pulang, hari juga akan mulai gelap,” kata Bibi. Bebe, Bibi dan Bapaknya segera pulang ke rumah. Ibu juga mengkhawatirkan mereka karena sudah malam mereka juga belum pulang-pulang juga. Setelah sampai di rumah, Bebe menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya. “Syukurlah kamu masih bisa selamat Bebe, lain kali hati-hati ya,” kata ibu Bebe. “Iya baik, Bu.” “Kalau begitu mari kita makan dan segera beristirahat, kalian pasti capek.” “Baik, Bu.” Akhirnya Bebe masih bisa berkumpul lagi dengan keluarganya, dia merasa senang. 6

Kumpulan Dongeng Anak Sebagai manusia kita juga harus bisa menyayangi dan mengasihi kepada hewan. 7

Kumpulan Dongeng Anak 8

Kumpulan Dongeng Anak Di suatu desa yang damai, hiduplah seorang peternak ayam dan bebek yang mempunyai ternak cukup banyak, peternak itu bernama Pak Agus. Pak Agus sangat merawat hewan ternaknya dengan baik, memberi makan, dan membersihkan kandang ternaknya setiap hari. Pak Agus merasa senang karena setiap minggu dia mendapatkan telur dari ayam dan bebeknya. Pada suatu pagi, saat Pak Agus ingin memberi makan kepada ayam dan bebeknya, ternyata persediaan makanan ternak di rumah habis. Pak Agus bingung, hanya tersisa sedikit makanannya dia harus memberi makan kepada ayam atau bebek terlebih dahulu. Sejenak Pak Agus berpikir, kamarin kan bebek-bebek itu telah bertelur maka kemungkinan hari ini mereka tidak akan bertelur lagi, batin Pak Agus. Akhirnya sisa cadangan makanan diberikan kepada ayam, lalu setelah memberi makan ayam, Pak Agus akan membeli makanan dan akan memberikannya kepada bebek. Bebek-bebek merasa kelaparan, kemudian mereka berjalan menuju kandang ayam, mungkin 9

Kumpulan Dongeng Anak jika ayam-ayam masih mempunyai makanan dia akan memintanya sedikit untuk diberikan kepada anak-anaknya. “Ayam... ayamm...,” panggil ibu bebek. “Iya ada apa Ibu bebek, kenapa kau kemari?” “Apa kau sudah mendapatkan makan pagi?” tanya ibu bebek. “Sudah, baru saja aku selesai makan. Memangnya kamu dan anak-anakmu belum makan?” tanya ibu ayam heran. “Belum.... kenapa Pak Agus tidak memberi makan, apa dia lupa.” “Tidak tahu bebek.” “Kalau begitu aku akan mencari makan sendiri.” Hati bebek merasa sedih, kenapa dia dan anak-anaknya tidak diberi makan dan juga tidak dikasih tahu sebelumnya. Ibu bebek mengajak anak-anaknya untuk mencari makan. Ternyata di dekat kandang mereka ada sebuah sawah yang subur kemudian bebek-bebek itu pergi ke sana. Setelah sampai di sawah, ada sebuah genangan lumpur yang 10

Kumpulan Dongeng Anak kelihatannya ada cukup banyak cacing untuk bisa dimakan. Dengan kaki yang berselaput dan bentuk paruhnya yang tidak terlalu runcing, ibu bebek dapat mencari makan di dalam lumpur. Dia mendapatkan cukup banyak cacing dan kemudian diberikan kepada anak-anaknya. Di saat yang bersamaan, Pak Agus telah kembali ke rumah dan ingin segera memberi makan bebek-bebeknya. Namun betapa terkejutnya Pak Agus saat mengetahui bahwa bebek-bebeknya tidak ada satu pun di kandangnya. Dia bingung, mencari ke sana kemari tapi tak dapat ditemukan satu pun juga. Hari sudah sore, tapi bebek-bebek itu belum pulang juga. Setelah merasa cukup kenyang dan terlihat hari juga sudah sore, akhirnya ibu bebek dan anak-anaknya kembali ke rumah. Bebek-bebek itu juga khawatir jika Pak Agus mencarinya dan jika hari sudah malam dia tidak dapat menemukan jalan pulang. Maka segeralah mereka pulang. 11

Kumpulan Dongeng Anak Dari kejauhan Pak Agus melihat seperti ada grombolan bebek-bebek yang menuju ke rumahnya, apakah itu bebek-bebeknya, batin Pak Agus. Setelah mulai dekat dan terlihat jelas Pak Agus yakin kalau itu bebek-bebeknya. “Apa ini bebek-bebekku?” tanya Pak Agus meyakinkan apakah benar itu bebek-bebeknya atau tidak. “Iya Pak, kami bebek-bebek Bapak,” kata Ibu bebek. “Oohhh bebek-bebekku.... kalian habis dari mana saja, aku telah mencari kalian ke sana- kemari.” “Maafkan kami, Pak. Aku hanya membawa anak-anakku untuk mencari makan di sawah sebelah, kasihan anak-anakku jika mereka kelaparan,” kata ibu bebek menjelaskan. “Masalah makananmu yang tadi pagi itu... maafkan aku jika aku lupa tidak memberitahu kalian, tadi pagi cadangan makanan di rumah habis jadi aku tidak bisa memberi kalian makan, maka setelah itu aku cepat-cepat membeli 12

Kumpulan Dongeng Anak makanan dan saat aku sampai dan ingin memberi kalian makan, kalian sudah tidak ada di kandang.” “Iya tidak apa, Pak.” “Sudah hampir larut, mari segera pulang ke rumah aku akan segera memberi kalian makanan terlezattt...,” kata Pak Agus. “Baik, terima kasih, Pak.” 13

Kumpulan Dongeng Anak 14

Kumpulan Dongeng Anak Bunglon adalah salah satu jenis kadal yang unik. Bunglon cukup mudah untuk mengelabuhi musuh karena dia mempunyai kemampuan yang dapat mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya. Suatu hari Bunglon berjalan-jalan di padang rumput yang hijau dan bertemu dengan seekor Jangkrik. Pada saat itu Jangkrik sedang makan, dan dia merasa ada yang aneh di sekitarnya, apakah ada yang mengikuti atau tidak, batin Jangkrik. “Hmm... Seperti ada yang bergerak-gerak di balik rumput itu,” kata Jangkrik. Karena penasaran Jangkrik memberanikan diri untuk menghampiri dan melihat ada apa di balik rumput itu. Bunglon dan Jangkrik sama-sama terkejut, mereka berteriak bersamaan. Jangkrik merasa takut, karena melihat Bunglon yang lebih besar darinya, dia takut jika dia akan dimakan oleh si Bunglon. “Hai Jangkrik, aku Bunglon.... jangan takut,” sapa Bunglon dengan sopan. 15

Kumpulan Dongeng Anak “Hmm... Haa-haaii Bunglon,” jawab Jangkrik dengan ragu. “Jangan takut Jangkrik aku tak akan memakanmu.” “Apa kau yakin?” “Iya aku yakin, malah jika mau kita bisa berteman.” “Boleh, tapi aku belum pernah melihatmu sebelumnya, kamu tinggal di mana?” kata Jangkrik. “Oohh.... aku tidak punya tempat tinggal tetap Jangkrik, aku biasa jalan ke mana-mana.” “Lalu, makananmu apa?” “Aku lebih suka makan serangga yang terbang. Seperti lalat.” Bunglon dan Jangkrik akhirnya berteman, mereka menceritakan kegiatan mereka sehari- hari. Bernyanyi bersama dan mencari makan bersama. “Jangkrik, hari sudah hampir gelap aku akan segera mencari tempat tinggal,” kata Bunglon. “Iya baik Bunglon, kamu hati-hati ya.” 16

Kumpulan Dongeng Anak “Iya terima kasih, senang bertemu denganmu. Besok kita bisa bermain lagi.” “Oke, tentu Bunglon.” Setelah berpamitan dengan Jangkrik, Bunglon segera mencari tempat untuk tidur dan terlebih yang ada serangganya untuk dia makan. Bunglon melihat ada sebuah pohon yang cukup besar, dia berpikir malam ini untuk tinggal di pohon itu. Kemudian Bunglon berjalan menuju pohon itu dan hinggap di batang pohon yang besar berwarna cokelat. Seketika tubuh Bunglon berubah warna menjadi cokelat menyesuaikan tempat yang ditempatinya agar musuh tidak dapat mengetahui keberadaanya. Di atas pohon ternyata ada sarang lebah, kemudian lebah itu menghampiri Bunglon. “Hai Bunglon...,” sapa Lebah. “Oh... Hai juga Lebah,” kata Bunglon. “Sedang apa kamu di sini?” “Malam ini aku akan tidur di pohon ini. Ngomong-ngomong sarangmu di mana?” 17

Kumpulan Dongeng Anak “Itu di atas,” kata Lebah sambil melihat ke atas memberitahu bahwa sarangnya berada di atas pohon. “Kalau mau kamu bisa tidur di sebelah sarangku, agar kamu tidak kesepian.” “Boleh juga, Lebah.” Lebah mengajak Bunglon untuk tinggal di sebelah sarangnya. Bunglon hewan yang ramah dan baik hati, jadi tak heran jika dia mempunyai banyak teman. Hewan-hewan juga senang berteman dengan Bunglon, karena Bunglon juga suka membantu teman-temannya saat mengalami kesulitan. 18

Kumpulan Dongeng Anak 19

Kumpulan Dongeng Anak Malam mulai tiba, seperti halnya hewan- hewan apa umumnya, saat malam hewan-hewan akan tidur. Tapi tidak dengan salah satu hewan yang cukup ditakuti yaitu Burung Hantu. Burung Hantu adalah hewan yang mencari makan di malam hari dan tidur pada malam harinya. Burung Hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, sehingga banyak yang menakutinya. Suatu malam saat Burung Hantu ingin mencari makan, dia melihat ada Kelelawar di salah satu pohon yang cukup besar. Saat itu Kelelawar terlihat bersedih, karena penasaran apa yang terjadi dengan Kelelawar, akhirnya Burung Hantu menghampirinya. “Hai Kelelawar,” kata Burung Hantu. “Hmm... hai Burung Hantu,” jawab Kelelawar dengan nada yang sedikit lemas sepertinya dia sedang tidak bersemangat. “Kamu kenapa Kelelawar, kelihatannya kamu sedang bersedih? Apa yang terjadi?” tanya Burung Hantu penasaran. “Tidak apa-apa kok.” 20

Kumpulan Dongeng Anak “Jangan seperti itu, coba cerita kamu ada masalah apa? Aku akan berusaha membantumu.” “Begini Burung Hantu, anakku diambil oleh burung gagak, aku takut untuk mengambilnya kembali.” “Memangnya kapan Burung Gagak mengambil anakmu.?” “Tadi sewaktu aku sedang mencari makan untuknya.” “Kamu yakin yang mengambil itu Si Gagak?” tanya Burung Hantu sedikit tidak percaya dengan tindakan yang dilakukan oleh Gagak. “Iya Burung Hantu, ada Semut yang melihatnya dan dia memberitahuku. Mungkin Gagak tidak bisa terima karena ini adalah tempat tinggalku dan dia ingin tinggal di sini,” kata Kelelawar menjelaskan. “Oh jadi begitu ceritanya, lebih baik sekarang kita ke rumah Gagak dan melihat apakah ada anakmu di sana atau tidak?” “Tapi aku takut untuk datang ke sana sendirian Burung Hantu.” Kelelawar menjawab dengan wajah yang begitu sedih. 21

Kumpulan Dongeng Anak “Kau tak usah takut, biar aku temani. Demi anakmu.” “Baiklah Burung Hantu, terima kasih banyak ya.” Kelelawar dan Burung Hantu pergi bersama menuju rumah si Gagak, untuk mengambil kembali anak Kelelawar. Burung Hantu yang pemberani, memberanikan diri untuk menemui Gagak yang jauh lebih besar. Burung Hantu juga tidak tega jika melihat Kelelawar terus bersedih kehilangan anaknya. Saat Burung Hantu menemui Gagak, Kelelawar bersembunyi di balik pohon, yang letaknya tak jauh dari rumah Gagak. “Burung Gagak, keluarlah! Aku Burung Hantu.” “Ada apa Burung Hantu, kenapa kau menemuiku malam-malam begini?” tanya Gagak heran. “Aku ingin bertanya, boleh?” “Ya, boleh silakan.” Dari tatapan Gagak, sepertinya dia sudah sangat mengantuk dan ingin tidur, jawabannya cuek seakan tak mempedulikan Burung Hantu, 22

Kumpulan Dongeng Anak tapi Burung Hantu sudah berjanji kepada Kelelawar untuk membantunya. “Apa benar anak Kelelawar ada bersamamu?” “Ya, memangnya kenapa?” “Kenapa kau tega mengambilnya? Kau tau, Kelelawar sangat sedih.” “Salah sendiri dia tidak mau memberikan tempat tinggalnya kepadaku.” “Kau kan sudah punya rumah di sini Gagak, pohon ini cukup besar dan akan melindungimu jika ada musuh.” “Tapi di sini tidak ada banyak makanan, sedangkan di sana ada banyak sekali makanan, aku iri pada Kelelawar.” Kelelawar yang mendengar pembicaraan antara Burung Hantu dan Gagak langsung terkejut, dia tidak menyangka, Gagak iri hanya karena dia beranggapan bahwa di tempat tinggal Kelelawar terdapat banyak makanan. Akhirnya kelelawar keluar dari persembunyiannya dan ingin menjelaskan semuanya kepada Gagak. 23

Kumpulan Dongeng Anak “Tidak.... kau salah Gagak,” kata Kelelawar yang tiba-tiba muncul dari balik pohon membuat terkejut Burung Hantu dan Gagak. “Kenapa kau ada di sini, cepat pergi sana,” kata Gagak cetus sambil mengusir Kelelawar. “Tunggu-tunggu, kalian jangan berantem, kita akan menyelesaikan permasalahan ini.” “Aku setuju denganmu Burung Hantu,” kata Kelelawar. “Bagaimana denganmu Gagak? Kau tak keberatan kan jika kita menyelesaikan permasalah ini.” “Ya sudah aku setuju,” kata Gagak. “Gagak, kau salah jika beranggapan bahwa di tempat tinggalku itu ada banyak makanan.” “Kau bohong, aku melihat sendiri jika di pohonmu itu banyak makanan,” tegas Gagak. “Tidak Gagak, dari sore hari saat anakku sedang tidur, aku mulai mencari makanan. Karena terkadang saat malam hari tidak ada banyak makanan, aku kasihan jika anakku tidak makan lalu aku menyimpan makanan-makanan itu sampai 24

Kumpulan Dongeng Anak anakku bangun, dan kami memakannya bersama- sama,” kata Kelelawar menjelaskan. “Apakah benar katamu Kelelawar?” “Iya benar Gagak, kalau kau mau, sewaktu- waktu menginap di rumahku boleh saja, aku tak keberatan kok.” “Terima kasih Kelelawar, maaf jika selama ini aku telah berprasangka buruk kepadamu.” “Tak apa kok Gagak, kita kan teman,” kata Kelelawar tersenyum. “Nah jadi sekarang semuanya sudah jelas kan, kalian tidak boleh lagi berprasangka buruk ya teman-teman,” kata Burung Hantu. “Iya terima kasih Burung Hantu,” kata Gagak dan Kelelawar bersamaan. “Iya sama-sama, kita semua kan teman.” “Kalau begitu sebentar, aku akan mengambilkan anakmu Kelelawar,” kata Gagak. Gagak masuk ke dalam kamar mengambil anak Kelelawar dan mengembalikannya. “Maaf telah mengambil anakmu Kelelawar.” “Iya tak apa. Yang penting dia baik-baik saja.” 25

Kumpulan Dongeng Anak Akhirnya Gagak menyadari kesalahannya dan dia tidak akan berprasangka buruk lagi kepada teman-temannya. Burung Hantu, Kelelawar dan Gagak mereka sekarang berteman selamanya. 26

Kumpulan Dongeng Anak 27

Kumpulan Dongeng Anak Coco adalah nama dari Burung Cendrawasih yang sangat cantik. Bulunya panjang dan berwarna cerah yang membuat Coco terlihat semakin menawan. Coco dibesarkan di kebun binatang, saat ini dia berusia satu setengah tahun. Dia juga mempunyai suara yang merdu, tak heran jika banyak pengunjung kebun binatang yang menyukainya. Karena suaranya yang begitu merdu, Coco akhirnya dibuat pertunjukan di kebun binatang tersebut untuk menghibur para pengunjung. Besok Coco akan mengadakan pertunjukan mingguan, seperti biasa sebelum melakukan pertunjukkan dia berlatih dahulu bersama Kak Rian. Kak Rian adalah pelatih Coco sejak kecil yang mengajari banyak atraksi saat Coco melakukan pertunjukkan. Coco dan Kak Rian sudah sangat dekat, mereka seakan sudah mengerti kemauan masing- masing. Kak Rian sangat menyayangi Coco, begitu pun sebaliknya. 28

Kumpulan Dongeng Anak “Coco, besok kita ada pertunjukan, maka nanti sore kita akan mengadakan latihan seperti biasanya,” kata Kak Rian. “Iya baik Kak.” Coco selalu menuruti kata Kak Rian. Coco burung yang baik hati dan ramah. Sore pun telah tiba, kini saatnya Coco harus latihan. “Coco waktunya untuk latihannn,” kata Kak Rian memanggil Coco. “Iya Kak sebentar Coco akan bersiap-siap.” Setelah bersiap-siap Coco langsung menuju tempat latihan bersama Kak Rian. Coco selalu senang bila berada di bahu Kak Rian. Sambil berjalan menuju tempat latihan, dia menyanyi mengeluarkan suara merdunya dan membuat hewan-hewan yang mendengar ikut gembira dan bernyanyi bersama. “Coco kamu sudah siap untuk latihan hari ini?” tanya Kak Rian. “Iya Kak, Coco sudah siap.” “Baik, sebelum latihan kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa dimulai.” 29

Kumpulan Dongeng Anak Coco mengawali latihan dengan berdoa, agar latihannya dapat berjalan dengan lancar serta tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti biasa untuk pertunjukkan berlatih cara melewati holahop, berjalan di atas sebatang kayu, menari dan bernyanyi. Coco selalu senang dan gembira melakukan itu semua. Coco bangga karena dia bisa membuat pertunjukkan yang menghibur semua pengunjung kebun binatang. “Coco, untuk latihan hari ini cukup dulu ya. Setelah ini kamu mandi dan beristirahat, karena besok kamu akan tampil,” kata Kak Rian. “Iya baik, Kak,” jawab Coco menurut. Coco menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh Kak Rian, setelah berlatih dia langsung mandi dan segera untuk beristirahat. Sebelum kembali ke rumah, Kak Rian memastikan kembali bahwa Coco sudah berada di tempatnya dan segera untuk tidur. “Coco... kau sudah bersih semua.” “Iya sudah bersih dan beres semua, Kak.” “Segera tidur, supaya tidak kecapekan besok harus bangun pagi.” 30

Kumpulan Dongeng Anak “Oke siap Kakak Rian.” “Ya sudah Kakak tinggal dulu, selamat malam Coco.” “Selamat malam Kak Rian.” Coco segera untuk tidur. Pagi hari pun telah tiba, Coco sudah bangun pagi dan segera bersiap untuk melakukan pertunjukkannya. “Coco, hari ini kamu ada pertunjukkan lagi ya,” kata Burung Pipit yang tempat tinggalnya tak jauh dari rumah Coco. “Iya Burung Pipit, doakan aku ya.” “Iya semoga sukses, semangat Coco!” “Terima kasih Pipit.” Coco memang selalu ramah dan baik hati terhadap semua hewan, tak heran jika dia mempunyai banyak teman di kebun binatang ini. “Kau sudah siap Coco untuk pertunjukkanmu?” tanya Kak Rian. “Iya Kak, Coco siap.” “Bagus, kita berdoa terlebih dahulu ya.” Coco pun mengangguk. Dengan ditemani oleh Kak Rian, Coco pun mulai masuk ke panggung pertunjukkan. 31

Kumpulan Dongeng Anak Hari ini Coco terlihat sangat cantik, dia sangat ceria dan bahagia pertunjukkannya sangat disukai penonton. Selama kurang lebih satu jam, Coco dapat menghibur semua penonton, dia sukses membawakan pertunjukannya hari ini dan juga mendapat banyak tepuk tangan dari para penonton. 32

Kumpulan Dongeng Anak 33

Kumpulan Dongeng Anak Suatu hari di Negeri Laut, hiduplah beraneka macam hewan-hewan laut, seperti ikan, lumba- lumba, bintang laut, kuda laut, dan aneka tumbuhan laut. Hidup mereka aman, damai, dan tenteram, sebelum datangnya seekor Hiu yang besar dan jahat. Hiu ini diketahui berasal dari Samudra. Penghuni Laut khawatir dan resah, karena Hiu itu sering membuat keributan di laut. “Hai bagaimana ini, Hiu itu telah menghancurkan rumahku,” kata Ikan Badut. “Iya dia juga telah memakan anakku,” tambah Bintang Laut. “Kita tidak bisa terus-terusan diam seperti ini, kita harus bertindak untuk memperingatkan Hiu itu, agar dia tidak menambah kerusakan lagi di alam kita,” kata Kura-Kura. “Kamu benar Kura-Kura, kita harus bertindak,” kata Ikan Badut. Saat mereka sedang berbicara soal keributan yang dibuat oleh Hiu, Dolphin sang lumba-lumba kecil tak sengaja mendengar dan penasaran ingin mengetahui apa yang sedang dibicarakan oleh 34

Kumpulan Dongeng Anak teman-temannya, lalu Dolphin segera menghampiri mereka. “Hai teman-teman,” sapa Dolphin tersenyum. “Ohh.. Hai Dolphin,” kata mereka bersamaan “Kalian sedang membicarakan masalah apa, kelihatannya serius?” tanya Dolphin penasaran. “Iya memang ini masalah yang sangat serius Dolphin,” kata Ikan Badut. “Bisa kalian cerita kepadaku, nanti biar aku bantu menemukan jalan keluarnya.” Kemudian Ikan Badut, Bintang Laut dan Kura- Kura menceritakan masalah yang terjadi, tentang kerusakan dan keributan yang telah dibuat oleh Hiu. “Kami ingin sekali memberi pelajaran kepada Hiu itu dan menegurnya, tapi tidak ada satu pun hewan laut yang berani melakukannya,” kata Kura-Kura. “Baiklah... aku akan berusaha membantu kalian, nanti biar aku yang akan menemui Hiu itu,” kata Dolphin. “Apa?! Kau ingin menemuinya Dolphin, kau yakin? Itu sangat berbahaya untukmu, lagipula 35

Kumpulan Dongeng Anak kamu itu kecil, dia lebih besar dari kamu,” kata Bintang Laut. “Tak apa teman-teman, demi kalian dan laut kita, setidaknya aku akan mencoba dulu, kalian doakan aku ya, semoga aku bisa membuat Hiu sadar dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.” “Iya pasti Dolphin, kamu hati-hati ya,” kata Ikan Badut. “Baik teman-teman, aku pergi dulu ya, aku akan memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah ini.” Dolphin kembali ke rumahnya dan berpikir mencari cara bagaimana untuk bisa menghentikan perbuatan Hiu yang merugikan bagi hewan-hewan laut. Pagi harinya, Dolphin menemui teman- temannya di tempat yang sama seperti kemarin dan menceritakan apa yang telah direncanakan oleh Dolphin. “Teman-teman... aku sudah mempunyai rencana untuk menyadarkan Hiu itu.” “Apa apa rencananya Dolphin, aku sudah tidak sabar mendengarnya,” kata Ikan Badut. 36

Kumpulan Dongeng Anak “Jadi begini teman-teman, kita akan membuat semacam pesta perkumpulan semua hewan di laut, tapi Hiu jangan diundang. Di pesta kita tidak ada makanan apa pun, kita hanya perlu berkumpul saja dan bercerita-cerita. Dan untuk selanjutnya serahkan kepadaku nanti aku akan bicara pada Hiu itu,” kata Dolphin menjelaskan apa yang sudah dia rencanakan. “Baik Dolphin, kami setuju. Lalu apa yang bisa kami bantu?” kata Bintang Laut. “Aku minta tolong kalian undang semua hewan laut, kecuali Hiu untuk berkumpul di sini sore nanti.” “Oke Dolphin, kami akan segera mengundang teman-teman,” kata Kura-Kura. Ikan Badut, Bintang Laut, dan Kura-Kura segera mengundang hewan-hewan laut untuk berkumpul di tempat yang telah ditentukan bersama. Tepat pada sore harinya semua hewan laut berkumpul. “Teman-teman terima kasih kalian sudah mau berkumpul di sini, aku akan berusaha untuk 37

Kumpulan Dongeng Anak menyelesaikan masalah kita yaitu agar Hiu tidak lagi merusak lingkungan kita dan tidak lagi membuat keributan di sini,” kata Dolphin. “Iya aku setuju Dolphin,” jawab Kura-Kura. “Jadi, aku mau kalian bercerita kepada teman kalian tentang ulah Hiu yang merugikan diri kalian, ceritakan semuanya dengan nada keras pun tak masalah, kalian mengerti.” “Iya kami mengerti Dolphin,” jawab semuanya. Semua hewan menuruti apa yang diperintahkan oleh Dolphin. Mereka bercerita tentang permasalahan mereka, hingga membuat suasana merasa gaduh dan berisik, hingga membuat Hiu terganggu dan dia menghampiri asal suara keributan itu. Hiu pun marah-marah karena merasa tidurnya sudah diganggu oleh keributan itu. Saat Hiu datang, semua hewan terdiam dalam sekejap. “Hei kalian, siapa yang mengadakan acara keributan seperti ini?” tanya Hiu dengan marah. Kemudian Dolphin keluar, dan menemui Hiu. 38

Kumpulan Dongeng Anak “Ini bukan pesta, dan aku yang mengundang teman-teman kemari,” jawab Dolphin. “Kenapa kamu mengundang semua hewan laut untuk ke sini, untuk apa, hmmm, mengganggu tidurku saja.” “Kamu tanya aku mengundang mereka untuk apa? Untuk mendengarkan keluh kesah dari mereka semua tentang kerusakan rumah mereka, tentang kehilangan anak-anak mereka, tentang lingkungan sekitar yang sudah rusah, yang dirusak oleh seekor ikan raksasa yang tidak peduli tentang hidup teman-temannya dan lingkungannya,” kata Dolphin menjelaskan. “Kau mengejek aku Dolphin,” kata Hiu tegas. “Oohh.... tidak, tidak sama sekali, untuk apa aku mengejek menyakiti teman aku, ya gak teman?” “Iya benar Dolphin.” Sejenak Hiu itu terdiam dan berpikir tentang apa yang dibicarakan oleh Dolphin. Hiu tersadar bahwa perbuatannya selama ini salah, telah membuat kerusakan di lingkungan laut ini. 39

Kumpulan Dongeng Anak “Teman-teman... maafkan aku jika aku selama ini telah menyakiti kalian dan telah membuat kerusakan di lingkuan laut ini,” kata Hiu menyesali perbuatannya. “Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar akan perbuatanmu yang selama ini salah, kami sudah memaafkanmu, dan kami harap kamu tidak mengulangi perbuatanmu lagi ya Hiu,” kata Dolphin. “Terima kasih teman-teman, aku janji aku akan menjadi hewan yang baik dan tidak akan membuat kerusakan lagi.” “Iya sama-sama Hiu.” Akhirnya Dolphin, Hiu dan hewan-hewan laut mereka semua berteman dan mereka berjanji akan menjaga lingkungan laut agar tempat hidup mereka tetap bersih. 40

Kumpulan Dongeng Anak 41

Kumpulan Dongeng Anak Elang adalah jenis burung pemangsa yang cukup besar dan mempunyai sepasang kaki yang kuat, tajam dan melengkung untuk mencengkeram mangsanya serta daya penglihatan yang tajam. Makanan utama Elang adalah tikus, tupai, kadal, ayam, dan juga terkadang serangga. Biasanya Elang tersebut tinggal di daerah perairan. Suatu hari Elang terbang berkeliling di sekitar hutan belantara. Dia merasa bahawa di hutan ini sudah tidak ada lagi penghuninya, lalu dia bermaksud untuk meninggalkan hutan. Tapi saat Elang hampir keluar hutan, tiba-tiba ada suara yang meminta tolong. “Tolongg... tolong... tolong aku!” teriak Harimau meminta tolong, “siapa pun yang ada di sana tolong aku.” Elang mendengar jelas suara itu, lalu dia mencari asal suara itu, Elang turun menyusuri isi hutan, memasang mata tajamnya untuk menemukan suara itu. Tak lama kemudian, Elang menemukan sumber suara itu, ternyata itu adalah 42

Kumpulan Dongeng Anak suara Harimau yang terlihat sedang kesakitan, lalu Elang menghampiri sang Harimau. “Haii... harimau, kamu kenapa kok bisa seperti ini?” tanya Elang heran melihat salah satu kaki Harimau tertimpa pohon yang cukup besar. “Haii... Elang tolonglah aku, aku sudah tidak kuat lagi, kakiku terasa sakit sekali, tolong bantu aku menyingkirkan pohon ini,” kata Harimau. “Baiklah Harimau aku akan segera menolongmu.” Dengan kaki yang tajam untuk mencengkeram Elang berusaha membantu mengeluarkan kaki Harimau. Dan akhirnya Elang bisa menyingkirkan batang pohon itu, dan Harimau merasa lega, karena kakinya sudah bebas. “Terima kasih banyak Elang, kau telah membantuku,” kata Harimau. “Iya sama-sama Harimau, aku juga senang bisa membantumu. Kenapa kamu bisa ada di daerah sini?” “Tadi sebenarnya aku sedang mencari makanan untuk anakku, tapi aku malah tertimpa batang pohon itu.” 43

Kumpulan Dongeng Anak “Aku rasa kamu perlu istirahat dulu untuk sementara waktu, agar kakimu cepat membaik,” kata Elang. “Tapi aku harus mencari makan untuk anakku, kalau tidak, dia akan kelaparan.” “Tak apa Harimau, nanti biar aku saja yang akan mencarikanmu dan anakmu makan. Sekarang kita kembali ke rumahmu, nanti setelah itu aku akan mencari makan.” “Aku tidak mau merepotkanmu Elang?” “Tidak kok, aku merasa tidak direpotkan. Justru aku malah senang jika bisa membantumu” “Baiklah kalau begitu, mari kita ke rumahku, anakku juga pasti sedang mencariku.” Elang dan Harimau berjalan menuju tempat tinggal Harimau, yang jaraknya tidak terlalu jauh. “Ibu... ibu... dari mana saja? Kenapa kaki ibu terluka?” tanya Anak Harimau cemas melihat kaki ibunya yang terluka. “Tidak, Nak. Ibu tidak apa-apa kok.” “Kamu jaga ibumu ya, rawat dia, sementara itu aku akan mencari makan untuk kalian,” kata Elang. 44


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook