Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore TAHAPAN IKM SEKOLAH PENGGERAK

TAHAPAN IKM SEKOLAH PENGGERAK

Published by suyoko.cangkiran, 2023-05-24 00:45:11

Description: TAHAPAN IKM SEKOLAH PENGGERAK

Search

Read the Text Version

["\u25e6 Opsi 1 >>Guru melalui satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik kepada orangtua\/wali \u25e6 pada saat penerimaan rapor dan saat peserta didik mengalami masalah belajar \u25e6 >>Komunikasi cenderung satu arah, dari pihak satuan pendidikan\/ guru kepada orang tua\/wali, misalnya guru memberikan saran kepada orangtua\/wali tentang apa yang sebaiknya dilakukan untuk mendukung proses belajar peserta \u25e6 didik Opsi 2 [6] \u25e6 \u25e6 >>Guru berkoordinasi dengan guru lain melalui satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan belajar Kolaborasi \u25e6 peserta didik kepada orangtua\/wali pada saat penerimaan rapor dan secara berkala dalam proses belajar. >>Komunikasi cenderung satu arah, dari pihak satuan pendidikan\/ guru kepada orang tua\/wali, misalnya guru dengan orang\u25e6 memberikan saran kepada orangtua\/wali tentang apa yang sebaiknya dilakukan untuk mendukung proses belajar peserta tua\/keluarga \u25e6 didik dalam \u25e6 Opsi 3 pembelajaran \u25e6 >>Guru berkoordinasi dengan guru lain melalui satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan belajar \u25e6 peserta didik kepada orangtua\/wali pada saat penerimaan rapor dan secara berkala dalam proses belajar. >>Komunikasi cenderung dialog dua arah, di mana pihak satuan pendidikan\/guru dan orang tua\/ wali, mencari ide dan \u25e6 kesepakatan tentang apa yang sebaiknya dilakukan bersama untuk mendukung proses belajar peserta didik Opsi 4 >>Guru berkomunikasi dengan guru lain melalui satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik kepada orangtua\/wali pada saat penerimaan rapor dan secara berkala dalam proses belajar. >>Ada saluran komunikasi yang berkala untuk orang tua memberikan umpan balik terhadap kurikulum dan pembelajaran. >>Orang tua berkesempatan untuk terlibat dalam pembelajaran, misalnya menjadi narasumber dalam intrakurikuler dan\/atau dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila. >>Komunikasi melibatkan tiga pihak, yaitu guru-siswa-orang tua untuk mendiskusikan tahapan belajar dan tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mendukung proses belajar siswa 51","a Satuan pendidikan melibatkan masyarakat\/ Kolaborasi komunitas\/industri secara dengan berkelanjutan untuk mendukung pembelajaran masyarakat\/ intrakurikuler dan projek komunitas\/ penguatan profil pelajar Pancasila. Sudah industri melaksanakan: [ ]Terprogram [ ]Sesuai kebutuhan","b Komunitas\/industri yang dilibatkan lebih beragam Kolaborasi sesuai tujuan pembelajaran dengan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar masyarakat\/ Pancasila. Sudah komunitas\/ melaksanakan: [ ]Terprogram industri [ ]Sesuai kebutuhan","\u25e6 Opsi 1 \u25e6 Satuan pendidikan sudah merancang pelibatan masyarakat\/ komunitas\/industri dalam proses pembelajaran intrakurikuler maupun [7] \u25e6 projek penguatan profil pelajar Pancasila, namun belum terlaksana. Opsi 2 Kolaborasi Satuan pendidikan melibatkan masyarakat\/ komunitas\/industri hanya dengan \u25e6 untuk mendukung kegiatan yang tidak berkelanjutan atau kegiatan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran intrakurikuler maupun projek masyarakat\/ penguatan profil pelajar Pancasila. komunitas\/ \u25e6 Opsi 3 Satuan pendidikan melibatkan masyarakat\/ komunitas\/industri untuk industri \u25e6 mendukung pembelajaran intrakurikuler atau projek penguatan profil pelajar, untuk kegiatan yang lebih panjang jangka waktunya \u25e6 Opsi 4 >>Satuan pendidikan melibatkan masyarakat\/ komunitas\/industri secara berkelanjutan untuk mendukung pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila >>Komunitas\/industri yang dilibatkan lebih beragam sesuai tujuan pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. 54","a Refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum Refleksi, dan pembelajaran evaluasi dan dilakukan mayoritas atau peningkatan semua guru. Sudah melaksanakan: kualitas [ ]Terprogram implementasi [ ]Sesuai kebutuhan kurikulum","b Guru-guru dalam tim kecil berdiskusi dan Refleksi, berkolaborasi untuk evaluasi dan melakukan perencanaan peningkatan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi kualitas dan evaluasi. implementasi Sudah melaksanakan: [ ]Terprogram kurikulum [ ]Sesuai kebutuhan","C Satuan pendidikan telah memiliki Refleksi, kebijakan mengenai evaluasi dan refleksi dan evaluasi peningkatan kurikulum Sudah melaksanakan: kualitas implementasi [ ]Terprogram [ ]Sesuai kebutuhan kurikulum","\u25e6 Opsi 1 \u25e6 Refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan pembelajaran cenderung satu arah dari pimpinan satuan pendidikan, dan belum berbasis data. \u25e6 Opsi 2 >>Refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan pembelajaran dilakukan pembelajaran [8] \u25e6 \u25e6 dilakukan sebagian guru Refleksi, \u25e6 >>Refleksi dan evaluasi tersebut belum berbasis data, melainkan penilaian masing-masing guru berdasarkan pengalaman pribadi dan\/atau pandangan rekan sejawat. evaluasi dan \u25e6 >>Sebagian guru menyesuaikan perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan peningkatan evaluasi tersebut kualitas \u25e6 Opsi 3 implementasi \u25e6 >>Refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan pembelajaran dilakukan sebagian guru. Hasil kurikulum \u25e6 refleksi (pengalaman dan persepsi guru serta rekan sejawat) dilengkapi dengan data hasil belajar peserta didik, serta masukan orangtua\/ wali. Rapor Pendidikan juga mulai digunakan data untuk \u25e6 refleksi dan evaluasi. >>Sebagian guru menyesuaikan perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi tersebut. 58 Opsi 4 >>Refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan pembelajaran dilakukan mayoritas atau semua guru. Hasil refleksi (pengalaman dan persepsi guru) dilengkapi dengan data Rapor Pendidikan >>Guru-guru dalam tim kecil (berdasarkan kelompok mata pelajaran dalam satu fase, guru kelas dalam satu fase, dan\/ atau berbagai mata pelajaran dalam satu fase\/ level) berdiskusi dan berkolaborasi untuk melakukan perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi. >>Satuan pendidikan telah memiliki kebijakan mengenai refleksi dan evaluasi kurikulum (contohnya melalui komunitas belajar, pertemuan rutin guru, kebijakan tentang penulisan rapor dan pemberian umpan balik kepada peserta didik).","Maksimal 500 karakter (Silakan dikembangkan seniri) Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi Deskripsi sesuai dengan amanat Kurikulum Merdeka di Sekolah belum terlaksana secara maksimal. Singkat Demikian juga pelaksanaan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila masih banyak menemui kendala. 59","Efektivitas Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran di Sekolah","Efektivitas [1] Kepala Sekolah memimpin perencanaan dan kepemimpinan pelaksanaan proses belajar yang berpusat pada Kepala Sekolah murid sebagai [2] Kepala Sekolah memimpin refleksi dan perbaikan Pemimpin kualitas proses belajar yang berpusat pada murid. Pembelajaran di Sekolah [3] Kepala Sekolah memimpin upaya pengembangan lingkungan belajar yang berpusat pada murid [4] Kepala Sekolah melibatkan orang tua\/wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah [5] Kepala Sekolah berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karier [6] Kepala Sekolah menunjukkan kematangan spiritual, moral, dan emosi untuk berperilaku sesuai dengan kode etik. [7] Kepala sekolah mengembangkan komunitas praktisi Deskripsi singkat yang berisi rangkuman dari pernyataan no 1-7 61","Kepala Sekolah KS mengembangkan sistem memimpin kebijakan dan praktik belajar pada level kelas dan sekolah perencanaan dan dengan dukungan untuk pelaksanaan proses mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif, aman, belajar yang dan nyaman bagi aktivitas berpusat pada murid dan guru sehingga sehingga senantiasa terwujud murid merdeka belajar. Melibatkan: [ ]Guru [ ]Karyawan [ ]Murid, bentuknya: \u2026. [ ]Pihak lain: \u2026.","[1] \u25e6 \u25e6 Opsi 1 Kepala Sekolah memimpin Kepala sekolah memahami bahwa penting untuk mengembangkan kelas sebagai sistem sosial yang mewujudkan merdeka belajar. perencanaan \u25e6 Opsi 2 dan \u25e6 Kepala sekolah mengajak guru untuk mengembangkan kelas sebagai sistem sosial yang mewujudkan merdeka belajar. pelaksanaan \u25e6 Opsi 3 proses belajar Kepala sekolah melibatkan seluruh warga sekolah untuk berpartisipasi yang berpusat dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi aktivitas murid dan guru sehingga senantiasa terwujud merdeka belajar. pada murid \u25e6 Opsi 4 Kepala sekolah memastikan dan membangun komunikasi serta interaksi persuasif seluruh warga sekolah dalam berpartisipasi mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif, aman, dan nyaman bagi aktivitas murid dan guru sehingga senantiasa terwujud merdeka belajar. \u25e6 Opsi 5 Kepala sekolah mengembangkan sistem yang memastikan masukan dan aspirasi murid sebagai pertimbangan dalam penyusunan kebijakan dan praktik belajar pada level kelas dan sekolah dengan dukungan dari warga sekolah yang lain untuk mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif, aman, dan nyaman bagi aktivitas murid dan guru sehingga sehingga senantiasa terwujud merdeka belajar. 63","a KS mengembangkan mekanisme refleksi yang Kepala Sekolah menghasilkan inisiatif memimpin refleksi kolaboratif untuk perbaikan kualitas proses dan perbaikan belajar yang terukur. kualitas proses Pihak yang dilibatkan: [ ]WKS belajar yang [ ]Semua guru berpusat pada [ ]TU [ ]Siswa murid. [ ]Komite Sekolah","b KS mengembangkan mekanisme refleksi yang yang Kepala Sekolah menghasilkan inisiatif memimpin refleksi kolaboratif untuk perbaikan kualitas proses belajar yang dan perbaikan terukur. kualitas proses Beri tanda chek list yg sesuai ( )Tidak ada data belajar yang ( )Berdasarkan masukan dari berpusat pada pihak lain murid. ( )Berdasarkan analisis data yang jelas: Sebutkan: \u2026.","\u25e6 \u25e6 Opsi 1 Kepala sekolah memimpin pertemuan refleksi yang melibatkan guru namun belum secara berkala. [2] \u25e6 Opsi 2 Kepala sekolah memimpin pertemuan refleksi secara berkala yang Kepala Sekolah melibatkan semua guru untuk perbaikan kualitas proses belajar. memimpin \u25e6 Opsi 3 refleksi dan Kepala sekolah memimpin pertemuan refleksi secara berkala yang melibatkan semua guru berdasarkan analisis data yang menghasilkan inisiatif untuk perbaikan kualitas proses belajar yang perbaikan terukur. kualitas proses \u25e6 Opsi 4 belajar yang Kepala sekolah memimpin pertemuan refleksi secara berkala yang berpusat pada melibatkan semua guru berdasarkan analisis data yang murid. menghasilkan inisiatif kolaboratif untuk perbaikan kualitas proses belajar yang terukur. \u25e6 Opsi 5 Kepala sekolah mengembangkan mekanisme refleksi secara berkala yang melibatkan semua guru berdasarkan analisis data yang menghasilkan inisiatif kolaboratif untuk perbaikan kualitas proses belajar yang terukur. 66","a Kepala sekolah mengembangkan sistem dan kebijakan dan praktik Kepala Sekolah belajar pada level kelas dan sekolah memimpin upaya dengan dukungan dari warga sekolah pengembangan yang lain untuk mewujudkan lingkungan belajar lingkungan belajar yang kondusif, yang berpusat pada aman, dan nyaman bagi aktivitas murid dan guru sehingga senantiasa murid terwujud merdeka belajar. Melibatkan: [ ]WKS [ ]Semua guru [ ]TU [ ]Siswa, sebutkan bentuknya: \u2026 [ ]Komite Sekolah","b Kepala sekolah mengembangkan sistem dan kebijakan dan praktik Kepala Sekolah belajar pada level kelas dan memimpin upaya sekolah dengan dukungan dari pengembangan warga sekolah yang lain untuk lingkungan belajar mewujudkan lingkungan belajar yang berpusat pada yang kondusif, aman, dan nyaman bagi aktivitas murid dan murid guru sehingga senantiasa terwujud merdeka belajar. Dokumen: [ ]Program Kegiatan [ ]Jurnal Kegiatan [ ]Foto Kegiatan","[3] \u25e6 \u25e6 Opsi 1 Kepala Sekolah memimpin Kepala sekolah memahami bahwa penting untuk mengembangkan kelas upaya sebagai sistem sosial yang mewujudkan merdeka belajar. \u25e6 Opsi 2 pengembangan Kepala sekolah mengajak guru untuk mengembangkan kelas sebagai lingkungan sistem sosial yang mewujudkan merdeka belajar. belajar yang \u25e6 Opsi 3 Kepala sekolah melibatkan seluruh warga sekolah untuk berpartisipasi berpusat pada dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi murid aktivitas murid dan guru sehingga senantiasa terwujud merdeka belajar. \u25e6 Opsi 4 Kepala sekolah memastikan dan membangun komunikasi serta interaksi persuasif seluruh warga sekolah dalam berpartisipasi mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif, aman,dan nyaman bagi aktivitas murid dan guru sehingga senantiasa terwujud merdeka belajar. \u25e6 Opsi 5 Kepala sekolah mengembangkan sistem yang memastikan masukan dan aspirasi murid sebagai pertimbangan dalam penyusunan kebijakan dan praktik belajar pada level kelas dan sekolah dengan dukungan dari warga sekolah yang lain untuk mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif, aman, dan nyaman bagi aktivitas murid dan guru sehingga senantiasa terwujud merdeka belajar. 69","a Kepala sekolah membangun mekanisme yang memfasilitasi Kepala Sekolah komunikasi hasil pengembangan melibatkan orang sekolah dan penyediaan kesempatan bagi orang tua\/wali murid dan tua\/wali murid masyarakat untuk mengambil peran sebagai dalam program pengembangan sekolah yang berdampak pada pendamping dan peningkatan kualitas belajar murid. sumber belajar di Pihak yg telah berparsisipasi: [ ]Komite sekolah sekolah [ ]Orang tua siswa [ ]Tokoh masyarakat [ ]Alumni [ ]Dunia usaha\/Dunia industri","b Kepala sekolah membangun mekanisme yang memfasilitasi Kepala Sekolah komunikasi hasil pengembangan melibatkan orang sekolah dan penyediaan kesempatan bagi orang tua\/wali murid dan tua\/wali murid masyarakat untuk mengambil peran sebagai dalam program pengembangan sekolah yang berdampak pada pendamping dan peningkatan kualitas belajar murid. sumber belajar di Partisipasi pihak lain dilaksanakan secara: sekolah ( )Rutin setiap bulan ( )Rutin setiap semester ( )Temporer #Pilih slaah satu","[4] \u25e6 Kepala Sekolah \u25e6 Opsi 1 melibatkan Kepala sekolah mulai memetakan peran orang tua\/wali murid dan masyarakat dalam pengembangan sekolah. orang tua\/wali murid sebagai \u25e6 Opsi 2 pendamping Kepala sekolah mengomunikasikan dan meminta masukan dari orang tua\/wali murid dan masyarakat terkait dampak hasil pengembangan dan sumber sekolah pada peningkatan kualitas belajar murid. belajar di sekolah \u25e6 Opsi 3 Kepala sekolah mengomunikasikan dengan menggunakan berbagai strategi komunikasi yang mendorong keterlibatan orang tua\/wali murid dan masyarakat dalam pengembangan sekolah yang berdampak pada peningkatan kualitas belajar murid. \u25e6 Opsi 4 Kepala sekolah mengomunikasilkan hasil pengembangan sekolah serta menyediakan kesempatan bagi orang tua\/wali murid dan masyarakat untuk mengambil peran dalam program pengembangan sekolah yang berdampak pada peningkatan kualitas belajar murid. \u25e6 Opsi 5 Kepala sekolah membangun mekanisme yang memfasilitasi komunikasi hasil pengembangan sekolah dan penyediaan kesempatan bagi orang tua\/wali murid dan masyarakat untuk mengambil peran dalam program pengembangan sekolah yang berdampak pada peningkatan kualitas belajar murid. 72","KS mendorong dalam membuat karya dan\/atau memberikan layanan yang bermakna, dalam berbagi praktik baik pembelajaran, dan dalam Kepala Sekolah mengambil beragam peran pada berpartisipasi aktif kegiatan jejaring dan organisasi profesi yang relevan dengan dalam jejaring dan kebutuhan belajar untuk organisasi yang relevan mengembangkan karier dengan kepemimpinan Pihak yg telah membuat karya: sekolah untuk [ ]Kepala Sekolah, bentuk karya: \u2026 mengembangkan karier [ ]Guru, bentuk karya: \u2026.","\u25e6 \u25e6 Opsi 1 Kepala sekolah memahami bahwa penting mengikuti kegiatan jejaring dan organisasi profesi untuk mengembangkan karier. [5] \u25e6 Opsi 2 Kepala sekolah mengikuti kegiatan jejaring dan organisasi profesi Kepala Sekolah untuk mengembangkan karier berpartisipasi aktif dalam jejaring dan \u25e6 Opsi 3 Kepala sekolah secara aktif kegiatan jejaring dan organisasi profesi organisasi yang untuk mengeksplorasi beragam pengalaman belajar yang relevan relevan dengan dengan kebutuhan belajar untuk mengembangkan karier kepemimpinan sekolah untuk \u25e6 Opsi 4 mengembangkan \u25e6 Kepala sekolah membuat karya dan\/atau memberikan layanan karier yang bermakna, berbagi praktik baik pembelajaran, dan mengambil beragam peran pada kegiatan jejaring dan organisasi profesi yang relevan dengan kebutuhan belajar untuk mengembangkan karier \u25e6 Opsi 5 Kepala sekolah\/ guru lain dalam membuat karya dan\/atau memberikan layanan yang bermakna, dalam berbagi praktik baik pembelajaran, dan dalam mengambil beragam peran pada kegiatan jejaring dan organisasi profesi yang relevan dengan kebutuhan belajar untuk mengembangkan karier 74 \u25e6","a KS membantu kepemimpinan sekolah yang lain dalam mengelola emosi, menggunakan prinsip moral, dan menunjukkan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa untuk mengembangkan perilaku kerja dan Kepala Sekolah pembelajaran yang mengacu pada menunjukkan kode etik serta mengantisipasi kematangan terjadinya pelanggaran kode etik dan menghindari konflik kepentingan. Pihak yang terlibat dalam mengembangakan Kode Etik Sekolah: spiritual, moral, dan [ }WKS emosi untuk [ ]Guru berperilaku sesuai [ ]TU [ ]Komite sekolah dengan kode etik. [ ]Siswa","b KS membantu kepemimpinan sekolah yang lain dalam mengelola emosi, menggunakan prinsip moral, dan menunjukkan keyakinan terhadap Tuhan yang Kepala Sekolah Maha Esa untuk mengembangkan menunjukkan perilaku kerja dan pembelajaran kematangan yang mengacu pada kode etik serta mengantisipasi terjadinya spiritual, moral, dan pelanggaran kode etik dan emosi untuk menghindari konflik kepentingan. Upaya mengakkan Kode Etik: berperilaku sesuai [ }Pembinaan dengan kode etik. [ ]Pemberian tindakan","\u25e6 Opsi 1 Kepala sekolah memahami pentingnya pengelolaan emosi, menggunakan [6] \u25e6 prinsip moral, dan menunjukkan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa dalam berperilaku kerja yang mengacu pada kode etik. Kepala Sekolah menunjukkan \u25e6 Opsi 2 kematangan Kepala sekolah mengelola emosi, menggunakan prinsip moral, dan menunjukkan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa untuk berperilaku spiritual, kerja yang mengacu pada kode etik. moral, dan \u25e6 emosi untuk Opsi 3 berperilaku Kepala sekolah mengelola emosi, menggunakan prinsip moral, dan sesuai dengan \u25e6 menunjukkan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa untuk kode etik. mengembangkan perilaku kerja dan pembelajaran yang mengacu pada kode etik. Opsi 4 Kepala sekolah mengelola emosi, menggunakan prinsip moral, dan menunjukkan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa untuk mengembangkan perilaku kerja dan pembelajaran yang mengacu pada kode etik, serta mengantisipasi pelanggaran kode etik dan menghindari konflik kepentingan. Opsi 5 Kepala sekolah membantu kepemimpinan sekolah yang lain dalam mengelola emosi, menggunakan prinsip moral, dan menunjukkan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa untuk mengembangkan perilaku kerja dan pembelajaran yang mengacu pada kode etik serta mengantisipasi terjadinya pelanggaran kode etik dan menghindari konflik kepentingan. 77","Kepala sekolah mulai bergerak menyebarluaskan pengetahuan dan Kepala sekolah praktik baik ke satuan mengem- pendidikan lain bangkan [ ]Karya Tulis Praktik komunitas praktisi baik [ ]Foto kegiatan.","[7] \u25e6 Kepala \u25e6 Opsi 1 sekolah Kepala sekolah belum memulai komunitas mengem- praktisi di dalam satuan pendidikan bangkan komunitas \u25e6 Opsi 2 praktisi Kepala sekolah memulai komunitas praktisi di dalam satuan pendidikan dengan memperkenalkan dan membentuk komunitas praktisi \u25e6 Opsi 3 Kepala sekolah menjadikan komunitas praktisi sebagai agenda rutin di satuan pendidikan \u25e6 Opsi 4 Kepala sekolah mulai bergerak menyebarluaskan pengetahuan dan praktik baik ke satuan pendidikan lain 79","Maksimal 500 karakter (Silakan dikembangkan seniri) Kepala sekolah berusaha melaksanakan tugas Deskripsi dengan sebaik-baiknya agar satuan pendidikan dapat mengimplimentasikan Kurikulum Merdeka Singkat sesuai dengan harapan. 80",""]


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook