Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Jul-22 Newsletter

Jul-22 Newsletter

Published by Bayu Adiputra, 2022-09-01 01:15:37

Description: Jul-22 Newsletter

Search

Read the Text Version

EDISI 7/12 MEDICAL NEWSLETTER Siloam Hospitals Group Clinical and Ancillary Newsletter SILOAM SRIWIJAYA GYNECOLOGY: KONTEN BULAN INI MINIMAL INVASIVE CENTRE SILOAM SRIWIJAYA dr. M. Aerul Chakra Alibasya, SpOG, (K) FER, MIGS GYNECOLOGY: MINIMAL INVASIVE CENTRE Saat ini pendekatan operasi secara minimal invasive surgery (laparoscopy) merupakan “state of the art” dalam penatalaksanaan kelainan atau tumor organ DIALOG TERKAIT CLINICAL reproduksi wanita. Perkembangan operasi melalui bedah laparoscopy telah RESEARH: FUTURE berkembang sangat pesat dalam satu dekade ini tentunya berkat pesatnya HEALTHCARE perkembangan teknologi yang mana awalnya laparoscopy surgery hanya digunakan TRANSFORMATION untuk tindakan diagnostik namun sekarang sudah berkembang sebagai “gold standard” dalam penatalaksaan kelainan ginekologi advanced atau kompleks MENGEMBANGKAN seperti endometriosis, myoma, kista ovarium dan sebagainya. REHABILITASI MEDIK UNTUK LAYANAN DASAR DAN Alasan mengapa minimal invasive surgery merupakan pilihan utama bagi dokter SPESIALISTIK bedah di seluruh dunia saat ini dikarenakan melalui tindakan laparoscopy ahli bedah akan mendapatkan exposure yang sangat baik ketika melakukan tindakan PROFIL DR SPESIALIS: operasi dimana dapat menjangkau area2 yg awalnya sulit dijangkau melalui operasi konvensional (open surgery) sehingga operasi2 yang sulit dapat DR.M.AERUL CHAKRA diselesaikan dengan lebih mudah, presisi dan complete. ALIBASYA, SPOG (K)FER,MIGS MEDICAL NEWSLETTER HAL.1 DR.DINA NILASARI, PHD, SPPD-KGH

EDISI 7/12 Selain itu juga operasi ini hanya membutuhkan sayatan permasalahan seperti perlekatan organ reproduksi, saluran indung telur yang tesumbat, serta endometriosis juga dapat yang sangat kecil sehingga sangat menguntungkan dalam ditangani dengan laparoscopy. hal kosmetik resiko perlekatan pasca operasi, resiko infeksi, nyeri pasca operasi yg jauh lebih minimal serta recovery time yang sangat cepat dibandingkan open surgery sehingga tidak heran berdasarkan study di Amerika Serikat , lebih dari 90% wanita lebih memilih tindakan laparoscopy dibandingkan open surgery. Tehnik pembedahan ini PID yang menganggu fertilitas Polyp Endometrium pada histeroskopi (minimal invasive surgery) juga sangat berguna Telah banyak tindakan baik pada kasus ginekologi sebagai tatalaksana pada ataupun pada kasus onkologi lainnya yang telah pasangan yang mengalami dilakukan di Siloam Sriwijaya Minimal Invasive Surgery masalah infertilas untuk Centre. Beberapa contoh kasus kelainan gynecology yang ditangani sebagai berikut: mendukung keberhasilan • Myoma uteri • Kista pada indung telur program kehamilan. • Pengangkatan rahim (histerectomy) • Repair saluran indung telur Lokasi insisi luka pada laparoskopi • Endometriosis • Kehamilan ektopik Tindakan seperti hysteroscopy sangat dianjurkan bagi • Repair prolaps organ panggul pasangan infertilitas yg memiliki permasalahan seperti • Ovarian drilling septum pada kavum uteri, polyp endometrium, • Reseksi septum pada Rahim micropolyp • Reanastomosis tuba • Deep infiltrating endometriosis resection Laparoscopy myomectomy big size myoma • Fertility surgery micropolyp, myoma submucosa atau subtle lesion yang tak tampak pada pemeriksaan standar seperti USG yang sebaiknya ditangani sebelum memulai program hamil, MEpDeIrCAL NEWSLETTER HAL.2

EDISI 7/12 Siloam Sriwijaya Gynecology Minimal Invasive Centre skill level dan diakui secara internasional serta ilmu memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam bedah pengetahuan yang terkini sehingga pasien dapat minimal invasive dilengkap dengan peralatan tercanggih mendapatkan opsi terbaik dalam permasalahan yang di bidang gynecology endoscopy surgery serta didukung dihadapi. dengan dokter yang memiliki standar kompetensi top skill Advanced Endometriosis Surgery PROFIL SPESIALIS dr. M. Aerul Chakra Alibasya, SpOG (K)FER, MIGS Siloam Hospitals Sriwijaya Palembang dKHPNreeR.atauOmMdaFa.HIAo:LefIFSrBuEPllREaSIsCItchAuaaLblkIaaSrnIaSVgHAFSGluiSbmialBsoyaaagm,SeSSlpdrOiawGnipj(aKeyn)FagEuRru, sMpIuGsSat sekarang menjabat sebagai HBIeFkEeRrIj,aPdeir:f…itri, IGES, dan POGI. beberapa organisasi seperti Beliau memperoleh gelar OBSGYN di FK Universitas Sriwijaya, Konsultan Fertilitas di FK Universitas Indonesia, Master of Minimal Invasive Surgery dari ESGA, ISGE, dan MIS Academy di Dubai. Beliau sudah banyak melakukan tindakan baik di minimal invasive surgery maupun program IVF di Siloam. MEDICAL NEWSLETTER HAL.3

EDISI 7/12 DIALOG TERKAIT CLINICAL Q: Apa pentingnya pengembangan Clinical Research RESEARH: FUTURE HEALTHCARE Department dalam sebuah institusi kesehatan? TRANSFORMATION A: Clinical Research Department atau pusat uji klinis ini dr. Dina Nilasari, PhD, SpPD-KGH memiliki peran penting tidak hanya untuk kontribusi pendidikan dan klinis, tetapi juga dalam hal meningkatkan Q: Penelitian klinis itu apa sih dok? kualitas pelayanan rumah sakit. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari clinical research dalam sebuah A: Zaman sekarang, penelitian / uji klinis sudah banyak institusi kesehatan, antara lain yaitu pengembangan dilakukan di Indonesia maupun di dunia. Penelitian sangat pengobatan dan tatalaksana medis yang terus update penting dalam perkembangan kehidupan dan peradaban untuk para pasien, standar pelayanan pasien yang lebih manusia. Melalui penelitian, berbagai pengetahuan baru baik, dan sarana ilmu terbaru bagi tenaga ahli kesehatan dapat dipelajari dan rentetan teknologi baru terus di rumah sakit. dikembangkan. Berbagai kendala dan persoalan, khususnya dalam dunia klinis medis, dapat ditemukan jawabannya Tidak hanya itu, research ini menjadi kesempatan bagi melalui penelitian. Terdapat 2 macam penelitian klinis yang para tenaga kesehatan untuk bisa berkontribusi terhadap digunakan, yaitu penelitian observasional dan penelitian uji kesehatan populasi, dibandingkan dengan hanya kepada klinis. Penelitian observasional adalah penelitian deskriptif segelintir pasien saja. Mengingat research merupakan tanpa melakukan intervensi keapda sample. Dan penelitian bagian yang penting dari sebuah pengembagnan medis, uji klinis adalah penelitian eksperimental dengan intervensi rumah sakit tidak dapat menjadi bagian dari world ranking kepada sample. hospitals tanpa kontribusi untuk clinical research. MEDICAL NEWSLETTER HAL.4

EDISI 7/12 Q: Saya dengar kemarin ini Clinical Research Q: Apa sih dok rencana yang akan dilakukan oleh tim Department Siloam baru saja melaksanakan seminar Clinical Research Department SHG ke depannya? kolaborasi dengan NCGM. Apa tujuan dari acara tersebut? Bentuk kolaborasi seperti apa? A: Banyak rencana yang sudah dan sedang kami pikirkan dan ramu terkait penelitian / uji klinis di Siloam. Dengan A: Dalam pengembangan Clinical Research Department, adanya Clinical Research Department ini, kami berharap kami bekerjasama dengan beberapa perusahaan farmasi dapat: (e.g: Roche, Telix), perusahaan Contract Research Organizer (e.g: IQVIA) dan research center dari Jepang yaitu National 1. Mempersiapkan dokter-dokter dan perawat- Center for Global Health and Medicine Jepang (NCGM). perawat yang tidak hanya expert di bidang klinis, Kolaborasi dengan NCGM ini mencakup dalam tetapi juga di bidang penelitian uji klinis. pengembangan SDM peneliti Siloam Hospitals Group. Metodenya adalah dengan pemberian training seminar, 2. Memperluas jaringan penelitian dengan sponsor GCP workshop untuk sertifikasi peneliti, dan juga in-site potensial (perusahaan CRO dan farmasi), baik di training. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan jenjang nasional maupun internasional kualitas peneliti-peneliti kita dalam melakukan penelitian uji klinis di lingkungan Siloam Hospitals. 3. Mengembangkan patient registry yang terintegrasi dengan rekam medis pasien Pada tanggal 13 Agustus 2022, kami mengadakan seminar 4. Mengembangkan fasilitas uji klinis hybrid “Raising Awareness & Engagement in Clinical Research for Future Healthcare Transformation”, kolaborasi Pada November 2022 mendatang, kami akan mengadakan bersama dengan NCGM. Seminar ini diadakan dengan research workshop dengan dukungan NCGM. Workshop ini metode hybrid, di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dan akan secara fokus menmbahas terkait penelitian uji klinis, di Zoom. dan akan kami adakan sertifikasi GCP. Kami berharap rekan-rekan sekalian dapat mengikuti workshop ini, untuk Seminar ini juga didukung oleh narasumber ahli di bidang mempersiapkan rekan-rekan dokter, perawat, dan penelitian, baik dokter, professor, maupun tenaga ahli di apoteker pada saat ingin melakukan uji klinis. Acara akan taraf internasional dan nasional. Kami juga mendapat dilakukan dengan metode online selama 4 hari. Untuk detil dukungan positif dari Kemenkes, Ibu Dra. Pretty lebih lanjut dapat melalui informasi email. Kami Multihartina, Ph.D (Kepala Pusat Kebijakan Upaya menantikan kehadiran anda. Kesehatan). PROFIL SPESIALIS dr. Dina Nilasari, PhD, SpPD-KGH (Siloam Hospitals Kebon Jeruk & MRCCC) dr. Retno Jayantri memperoleh gelar kedokteran dari Universitas Hasanuddin pada tahun 2005 dan melanjutkan sPtuRdOi FpIeLnSyPaEkiStIAdLalIaSmSHdGi Departemen Internal Medicine Universitas Indonesia / HasanNudadmina.: Setelah lulus, beliau mengambil Fellowship di bidang Nephrology di RoyBaelkerPjeartdhi:…Hospitals, Nephrology-Transplant and Glomerulonephritis di Hammersmith Hospitals London, konsultan pada tahun 2013, dan doktoral di Universitas Leceister pada tahun 2019. Beliau memperoleh banyak penghargaan seperti Mayer IgA Nephropathy Research, Leceister pada tahun 2017, Best Oral Abstract-Basic Science Research tahun 2015, dan International IgA Nephropathy Network Prize di Buenos Aires tahun 2018. MEDICAL NEWSLETTER HAL.5

EDISI 7/12 MENGEMBANGKAN REHABILITASI ini bisa masuk hampir ke seluruh pelayanan yang ada di MEDIK UNTUK LAYANAN DASAR rumah sakit. DAN SPESIALISTIK Layanan rehabilitasi dapat dilakukan dalam bebeerapa Pelayanan rehabilitasi medik merupakan layanan tahapan proses. Berikut merupakan upaya layanan komprehensif mulai dari kegiatan kegiatan promotif, rehabilitasi yang dapat dilakukan: preventif, kuratif, dan rehabilitatif sebagai upaya mencapai tingkat fungsional seoptimal mungkin. Terdiri A. PROMOTIF : dari beberapa disiplin ilmu yang berkolaborasi sebagai tim untuk mencapai tujuan terapi. Berupa penyuluhan, informasi dan edukasi tentang hidup sehat dan aktivitas yang tepat untuk mencegah kondisi Cakupan Pelayanan Rehabilitasi Medik yaitu pada sakit. Contoh: edukasi pada usia produktif tentang gangguan Tumbuh Kembang Anak, Musculoskeletal, postural control, cara duduk yang benar, memilih Neuromuscular, Cardio-Respiration, Wellness, Sport olahraga yang tepat dan lain-lain hingga Geriatric. Sederhananya, layanan rehabilitasi medik bisa masuk sepanjang perjalanan hidup seseorang B. PREVENTIF : dimulai pada bayi baru lahir, usia anak, dewasa hingga orang tua untuk mancapai kemandirian dengan Bertujuan untuk memberikan pendidikan, saran dan mengatasi kondisi yang mendasarinya seperti rasa sakit, intervensi untuk mencegah atau meminimalkan timbulnya dan gangguang aktifitas fungsional sehari-hari. Lingkup gangguan fungsi atau resiko kecacatan dan pelayanan rehabilitasi medik yang luas membuat layanan mempertahankan tingkat kemampuan jangka panjang. ini bisa Contoh: meminimalkan resiko atropi otot, pneumonia dan MEDICAL NEWSLETTER HAL.6 decubitus pada pasien tirah baring lama di ruang intensive care, saat rawat Inap dan saat pasien pulang ke rumah.

EDISI 7/12 C. KURATIF: pelayanan dasar rehabilitasi medik dapat ditingkatkan dengan menjalankan seluruh upaya layanan (promotif, Bertujuan untuk mengatasi penyakit melalui paduan preventif, kuratif dan rehabilitatif) pada seluruh cakupan intervensi medik, keterapian fisik, keteknisan medik dan pelayanan rehabilitasi medik. upaya rehabilitatif lainnya Contoh : Penatalaksanaan Beberapa contoh kegiatan yang diadakan oleh unit sebagai rehabilitative pada pasien nyeri karena spasme otot upaya promotif pada cakupan wellness dan sport berupa menggunakan modalitas dan manual therapy (massage & health-talk bisa berkolaborasi dengan tim stretching) marketing/medical check-up yaitu screening postur, edukasi pencegahan nyeri akibat kerja, peningkatan D. REHABILITATIF: kebugaran serta pencegahan cidera untuk staf perusahaan atau pada masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan Bertujuan untuk mengembalikan dan mempertahankan awareness terkait penyakit kerja yang dapat terjadi pada kemampuan fungsi, meningkatkan aktivitas melalui staf dan sekaligus menginformasikan jenis layanan paduan intervensi medik, keterapian fisik, keteknisan Rehabilitasi Medik medik dan upaya rehabilitatif. Contoh : setelah problem nyeri di atasi, diperlukan latihan penguatan otot tertentu Siloam Hospitals Labuan Bajo dan postural control untuk mempertahankan fungsi dan mencegah nyeri timbul kembali. Layanan Rehabilitasi Medik terdiri dari layanan dasar dan layanan spesilistik. Rehabilitasi Medik Siloam Hospital Group memiliki layanan dasar dan beberapa unit mulai mengembangkan layanan spesialistik yang didasarkan oleh Program Utama Rumah Sakit atau Diagnosa Terbanyak yang ada di Rumah Sakit Contohnya : • SHLV : Rehabilitasi pada pasien Musculoskeletal, Neurologi & CardioRespirasi • SHPL, SHYG, SHSB dan SHDP : Rehabilitasi pada Sport Injury • SHCN : Rehabilitasi Pada Pasien CardioRespirasi • MRCCC : Rehabilitasi pada pasien Cancer dan Paliatif • SHASRI : Rehabilitasi pada pasien Urologi & Kidney Transplant MENGEMBANGKAN LAYANAN DASAR Siloam Hospitals Sriwijaya Palembang Selama ini layanan Rehabilitasi Medik Siloam Hospital Group hanya terfokus ke 1-2 kondisi. Umumnya adalah management nyeri/ gangguan musculoskeletal (Cervical Spasme, Low Back Pain, Frozen Shoulder, Fraktur/Post Op Trauma) dan gangguan neurologi (stroke), padahal dengan pelayanan MEDICAL NEWSLETTER HAL.7

EDISI 7/12 Siloam Hospitals Cirebon Di tahun 2022 tim rehabilitasi medik SHG mulai menetapkan beberapa Protocol/SOP terutama terkait MENGEMBANGKAN LAYANAN SPESIALISTIK manual therapy dan exercise untuk menyamakan persepsi antar tim, mengadakan training internal dan mengikuti Layanan rehabilitasi lebih spesifik bertahap mulai training eksternal. Selain protocol/SOP ditetapkan juga dikembangkan di beberapa unit dengan menyesuaikan Measurement Outcome yang digunakan sebagai tolak ukur Program Utama Rumah sakit atau diagnosa terbanyak. evaluasi keberhasilan terapi terutama pada pasien-pasien Untuk memulai ini yang utama adalah menyamakan asuransi yang memerlukan pemeriksaan detail kondisi persepsi tim rehabilitasi (Dokter dan Terapis), fungsional hingga goal terapi jangka pendek dan jangka Menentukan goal treatment dan mengadakan training panjang. Ada 11 Measurement Outcome di Q-Pulse yang khusus untuk meningkatkan pengetuahuan dan skill. Hal sudah bisa digunakan oleh seluruh tim rehabilitasi medik ini sangat penting dimana layanan rehabilitasi medik dan bertahap akan terus ditingkatkan. Berikut data merupakan layanan yang komprehensif dan implementasi Measurement Outcome di Rehabilitasi Medik mengutamakan “patient centre”. SHG per Juni 2022. Implementasi Measurement Outcome 67% 56% 30% 25% 20% reg 1 reg 2 reg 3 reg 4 reg 5 Diharapkan proses implementasi ini dapat mencapai target 100% oleh seluruh regional. Refience GN Medical Rehabilitation SME Siloam Hospitals Head Officer Training Internal MEDICAL NEWSLETTER HAL.8

EDISI 7/12 POSTER ACARA MEDICAL NEWSLETTER HAL.9

“HEALING DOESN’T MEAN THE DAMAGE NEVER EXISTED. IT MEANS THE DAMAGE NO LONGER CONTROLS OUR LIVE”


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook