Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BUKU AJAR BIOENTREPRENEUR

BUKU AJAR BIOENTREPRENEUR

Published by Tri Suwandi, 2022-09-29 11:15:41

Description: BUKU AJAR BIOENTREPRENEUR

Search

Read the Text Version

4.5. Perangkat Berkebun (Gardening Set) iCANPLANT: ZERO-MESS GARDENING SET Oleh: Alviani Risti Afrilianti (NIM: 17014334) Dimas Caesaria N. (NIM: 1701869) Dini Asryani (NIM: 1702005) Jielda Aulia K. (NIM: 1703221) Nurveni Pujianto (NIM: 1700355) Syifa Azzahra S. (NIM: 1701800) Pembimbing: Dr. Bambang Supriatno, M.Si. A. DESKRIPSI USAHA Sejak akhir tahun 2019, dunia digemparkan oleh virus corona yang menyerang pernapasan manusia dan bisa menyebabkan kematian. Virus yang berasal dari Wuhan, China ini dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia. Di Indonesia, jumlah pasien yang terkonfirmasi hingga saat ini berjumlah 349.160 jiwa (Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2020). Dengan adanya hal tersebut, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk melakukan segala kegiatan di rumah saja untuk mengurangi adanya penyebaran COVID-19. Kelamaan stay at home dapat memicu kejenuhan atau rasa bosan, bisa juga membuat orang makin menganggap biasa dan lengah terhadap ancaman pandemi. Banyak masyarakat yang mengalami kejenuhan karena hanya melakukan kegiatan di rumah saja. Berdasarkan survey yang telah dilakukan ke beberapa responden, kegiatan yang suka dilakukan oleh masyarakat di masa pandemi COVID-19 ini yaitu menonton film, memasak, bercocok tanam, digital art, dan masih banyak lagi. Kegiatan bercocok tanam menjadi salah satu kegiatan yang digemari oleh masyarakat saat pandemi COVID-19 karena selain menjadi hobi, kegiatan bercocok tanam juga dapat bermanfaat bagi masyarakat. 92 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Banyak berbagai macam jenis dalam bercocok tanam salah satunya yaitu menanam sayuran, dimana dengan menanam sayuran masyarakat tidak perlu repot-repot untuk membeli sayuran ke pasar atau supermarket, menghemat biaya, meningkatkan kualitas hidup yang sehat, dan dapat dijadikan peluang bisnis. Dengan bercocok tanam banyak hal yang harus diperhatikan salah satunya mempersiapkan alat dan bahan untuk menanam. Menurut hasil survey, adanya kesulitan masyarakat dimana mereka harus mencari alat dan bahan untuk menanam karena tidak semua tempat menyediakannya dan biasanya starter kit untuk bercocok tanam yang ada dipasaran dijual secara terpisah. Oleh karena itu kami ingin mencoba menyediakan kebutuhan bercocok tanam dalam satu paket dengan harga yang murah, tanpa kotor, anti ribet, adanya teknik priming yang dilakukan pada benih yang menjadi daya tarik yang berbeda dari produk lain yang ada di pasaran. Dimana, dengan teknik ini benih mampu berkecambah secara normal meskipun berada pada keadaan lingkungan yang beragam, baik yang mendukung maupun lingkungan yang kurang memadai (Wahyuni et al, 2013). Berbeda dengan benih di pasaran yang biasanya tidak menggunakan teknik priming terlebih dahulu untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan dari benih, dan mudah didapatkan melalui online marketplace. B. URAIAN PRODUK B.1. Uraian Brand/Merek/Logo, tagline Usaha Brand untuk usaha yang kami rencanakan adalah iCanPlant. Logo iCanPlant (seperti yang tercantum pada Gambar 1. terdiri dari lima aspek, yaitu lingkaran dedaunan, tulian brand iCanPlant, helaian daun pada brand, gambar tangan, dan tagline brand. Tagline “Zero Mess Produce” menggambarkan bahwa dengan menggunakan produk ini, proses bertanam dan berkebun sampai panen menjadi lebih mudah dan bebas berantakan. Konsumen hanya perlu produk iCanPlant saja yang sudah termasuk semua bahan yang dibutuhkan untuk menanam benih yang diinginkan. BIOENTREPRENEURSHIP 93 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Gambar 28. Logo iCanPlant Di dalam satu kit iCanPlant terdiri dari benih dengan tingkat germinasi tinggi, soil mix (campuran tanah, sekam, pupuk kompos, serbuk arang, dan sabut kelapa), sarung tangan plastic, buku panduan, label tanaman, dan set sekop mini. Setiap pembelian kit iCanPlant, consume dapat memilih benih sesuai keinginan, kit iCanPlant juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti ukuran pot yang lebih besar, penambahan satu set sekop, dan pot siram. Dengan memberikan whole package pada setiap produk yang akan dijual maka konsumen akan merasakan keuntungan membeli produk ini dibandingkan harus membeli bahan-bahan yang terpisah dengan jumlah yang banyak. Pot berukuran 20 cm ditutup menggunakan kertas tebal waterproof dengan desain berisikan logo brand, gambar tanaman, nama tanaman dalam nama umum dan nama latin. Selain itu, seperti dijelaskan pada uraian diatas, kit iCanPlant terdiri dari item berikut: 94 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

1. Benih yang disimpan dalam amplop kertas dengan logo brand dan gambar tanaman di bagian depan seperti pada Gambar 29 dan 30. Gambar 29. Prototipe produk Gambar 30. Packaging Benih 2. Media tanam/soil mix berisi campuran tanah subur, pupuk kompos organic, sekam, serbuk arang, dan sabut kelapa seberat 250 gr yang dibungkus menggunakan bungkus kertas daur ulang. Gambar 31. Kemasan Media Tanam BIOENTREPRENEURSHIP 95 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

3. Label tanaman yang digunakan untuk menulisan benih apa yang sedang ditanam, berbahan kertas waterproof agar tulisan tidak mudah luntur. . Gambar 32. Label tanaman (Dok. Shopee, 2020) 4. Panduan berisi langkah-langkah penanaman benih dan cara perawatan tanaman. Gambar 33. Panduan iCanPlant 96 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

5. Pot plastik dengan tinggi 15 cm warna bervariasi digunakan dengan material plastic agar bisa digunakan kembali. Gambar 34. Pot Plastik (Dok. BungaHias,2020) 6. Sarung tangan plastik digunakan sebagai pelengkap dalam bercocok tanam sesuai dengan kebutuhan konsumen. Gambar 35. Sarung tangan plastic (Dok. Shopee, 2020) BIOENTREPRENEURSHIP 97 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

7. Set sekop dan pot siram yang dijual terpisah sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga produk yang dijual sesuai keinginan dan bersifat lebih customizable bagi pembeli. Gambar 36. Set Sekop Mini (Dok. Shopee, 2020) Gambar 37. Pot Siram (Dok. Shopee, 2020) B.2. Keunggulan produk/jasa dan potensi pengembangannya Produk iCanPlant merupakan produk yang memiliki tingkat keberlanjutan usaha yang tinggi dengan jumlah konsumen yang akan terus bertambah karena paket-paket produk yang dijual iCanPlant sangat inovatif, edukatif, dan ekonomis sehingga dapat memberikan win win solution kepada masyarakat dengan banyaknya variasi prduk yang dapat dipilih serta konsultasi online yang diberikan iCanPlant. 98 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Produk iCanPlant memiliki daya tarik yang berbeda dari produk lain yang ada di pasaran dimana dengan adanya teknik priming yang dilakukan pada benih yang dijual sehingga benih-benih tersebut memiliki tingkat keberhasilan tumbuh yang tinggi dimana hal tersebut tentu dapat memotivasi masyarakat untuk berkebun lebih sering lagi. Dengan keunggulan-keunggulan diatas, bantuan pemerintah akan sangat membantu pengembangan usaha produk iCanPlant sehingga dapat meraih pasar yang lebih luas lagi dan bersaing di skala usaha yang lebih besar. Hal ini dimungkinkan karena iCanPlant tidak hanya mencari keuntungan ekonomi semata, tetapi menyebarkan nilai edukasi dan pemahaman masyarakat terhadap teknik bertanam dan juga memungkinkan dilakukanya bertanam ataupun berkebun di lahan sekecil mungkin agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang ada. B.3. Inovasi dan Kreativitas dari produk / jasa bisnis iCanPlant merupakan suatu bentuk usaha yang bertujuan untuk meningkatkan keinginan masyarakat dalam bercocok tanam tanpa kotor, tanpa sampah, dan anti ribet. Produk ini berisi beberapa paket yang berada pada range harga yang dapat dijangkau tiap lapisan masyarakat. iCanPlant memudahkan masyarakat yang baru mengenal bercocok tanam dengan adanya semua alat dan bahan yang dibutuhkan serta cara menanam, juga konsultasi online dengan ahli dalam bidang ini. iCanPlant juga menyediakan benih tanaman yang telah di-priming terlebih dahulu sesuai penelitian ilmiah agar biji yang ditanam pun dijamin akan tumbuh dan konsumen pun akan merasa puas dengan adanya kebun kecil dalam sekecil apapun lahan yang dimiliki serta dapat panen dengan tangan mereka sendiri. C. PEMASARAN C.1. Analisis Pasar Selama pandemik banyak orang yang menghabiskan waktunya dirumah dan kurang melakukan kegiatan produktif selain bekerja atau sekolah secara daring. Diluar kegiatan tersebut seseorang akan BIOENTREPRENEURSHIP 99 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

mencoba mengisi waktunya dengan berkreasi, menekuni hobi, bahkan menmukan hobi baru. Produk yang akan dihasilkan akan dipasarkan kepada orang-orang yang ingin memulai hobi bercocok tanam untuk mengisi waktu ketika pandemi selama berada di rumah. C.2. Jangkauan Pasar Untuk memperluas jangkauan pasar tentu penggunaan sosial media untuk promosi produk sebagai strategi pemasaran sangatlah efektif karena banyak orang yang menghabiskan wakunya di sosial media. Selain itu kita juga akan membuat akun online shop untuk memudahkan pembelian serta membuat transaksi menjadi lebih aman. C.3. Strategi Pemasaran 1) Taktik pemasaran Produk yang dijual bervariasi dimana pembeli dapat memilih paket apa saja yang ingin dibeli. Hal ini akan memudahkan pembeli untuk menyesuaikan dengan keadaan keuangan mereka. Selain itu kemasan juga akan didesain menarik agar tidak membosankan dan memberi karakter pembeda dengan yang lain. Dengan pembeda kemasan ini akan menonjolkan sisi produk kami dari produk yang lain. Pemasaran produk akan dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui social media dan online shop. a. Social media Dengan menggunakan sosial media sebagai tempat penyebaran informasi diharapkan akan mendapatkan pembeli dengan jangkauan yang luas karena demografi pengguna social media sangatlah beragam b. Online shop Dengan dibuatnya online shop yang banyak dipakai oleh anak muda diharapkan bisa mempermudah transaksi secara online dengan menargetkan mahasiswa/pelajar yang senang dengan bercocok tanam 100 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

2). Marketing value Keuntungan membeli produk ini salah satunya dalah adanya pelayanan berupa konsultasi selama penanaman bibit sehingga pembeli. Hal ini dimaksudkan agar pembeli memiliki kedekatan dengan produk kita serta dapat mengatasi masalah selama proses penanaman. Adanya pelayanan ini juga merupakan bentuk tanggung jawab kami terhadap produk yang kami pasarkan. Dengan adanya pelayanan ini pelanggan juga dapat mengutarakan keluhan berupa kritik maupun saran terhadap produk yang kami buat. D. MANAJEMEN DAN ORGANISASI Tabel 26. Pengelolaan usaha dan pembagian tugas dalam tim No Nama/NIM Program Alokasi Waktu Uraian Tugas Studi (jam/Minggu) 1. Alviani Risti Pendidikan 6 jam/minggu Mendesain produk, Afrilianti/ Biologi mencari content 1704334) untuk pemasaran di media massa Dimas Mendesain produk, 2. Caesaria Pendidikan 4 jam/minggu mencari content Novanto/ Biologi untuk pemasaran di 1701869 media massa Mencari supplier Dini Pendidikan 4 jam/minggu bibit dan keperluan 3. Asryani/ Biologi alat dan bahan, melakukan priming 1702005 bibit Membuat content 4. Jielda Aulia Pendidikan 4 jam/minggu usaha di instagram Kusuma/ Biologi dan shoppee dan 1703221 mengedukasi seputar menanam dan berkebun BIOENTREPRENEURSHIP 101 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Membuat content Nurveni Pendidikan 4 jam/minggu usaha di instagram 5. Pujianto/ Biologi dan shoppee dan mengedukasi 1700355 seputar menanam dan berkebun 6. Syifa Pendidikan 4 jam/minggu Mencari supplier Azzahra Biologi bibit dan keperluan Salsabila/ alat dan bahan, 1701800 melakukan priming bibit E. PERMODALAN Sumber pemodalan usaha Hypocook ini berasal dari saham atau pendanaan pribadi anggota kelompok sebesar Rp. 1.200.000,-. Berikut rincian biayanya: Tabel 27. Sumber Permodalan iCanPlant 1. Jenis Volume Harga Satuan Nilai (Rp) Perlengkapan 3 unit (Rp) Rp150.000 Sampel kit gardening 3 unit - Rp300.000 Timbangan Rp465.000 Rp100.000 Sub Total (Rp) 2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai (Rp) Mini gardening tools 30 unit (Rp) Rp450.000 120 unit Rp15.000 Rp360.000 Pot Rp3.000 30 pasang Sarung tangan Rp15.000 Rp450.000 30 unit berkebun 30 kg 30 kg Penyiran tanaman 30 kg Rp25.000 Rp750.000 15 kg Rp10.000 Rp30.000 Tanah 200 gram Rp30.000 Rp90.000 200 gram Rp70.000 Rp210.000 Pupuk Rp15.000 Rp225.000 Rp24.500 Rp49.000 Sekam Rp24.500 Rp49.000 Sabut Kelapa Benih bayam hijau Benih kangkung 102 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Benih pakcoy 200 gram Rp24.500 Rp49.000 Benih Cabai rawit 200 gram Rp120.000 Rp240.000 Benih cabai paprika 200 gram Rp120.000 Rp240.000 Benih seledri 200 gram Rp50.000 Rp100.000 Benih mint 200 gram Rp120.000 Rp240.000 Rp3.532.000 Sub Total (Rp) Rp3.982.000 Total Keseluruhan F. KEUANGAN DAN RENCANA PENDANAAN F.1. Kondisi Keuangan dan Rencana Pendanaan Keuangan saat ini berasal dari dana hibah sebesar Rp6.000.000, kami alokasikan untuk pembelian perlengkapan dan bahan baku. Sehingga rencana pendanaan selanjutnya akan kami alokasikan untuk pemenuhan bahan baku serta publikasi dan lainnya. F.2. Cash Flow (3 bulan pertama) Inflow Tabel 28. Cash flow Bulan ke-3 Modal Bulan ke-1 Bulan ke-2 a. Hibah Rp1.800.000 b. Kas Penjualan Rp4.200.000 Rp3.552.000 Rp4.371.000 Penjualan Rp3.000.000 Rp3.000.000 Jumlah Rp1.500.000 Rp6.552.000 Rp9.171.000 Outflow Rp5.700.000 Investasi Rp683.000 Operasional Rp465.000 Rp1.498.000 a. Tetap Rp2.181.000 b. Variabel Rp683.000 Rp683.000 Rp6.990.000 Jumlah Rp1.000.000 Rp1.498.000 Cash flow kumulatif / Rp2.148.000 Rp2.181.000 Saldo akhir Rp3.552.000 Rp4.371.000 BIOENTREPRENEURSHIP 103 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

F.3. Keuntungan Rata-Rata Perbulan Penghitungan keuntungan rata-rata perbulan dapat diketahui melalui penghitungan BEP atau (Break Even Point) sebagai berikut: BEP produksi = Total biaya operasional / Harga per paket = Rp3.982.000 : (Rp25.000 + Rp50.000 + Rp75.000) = 26,5 = 27 Usaha ICanPlant akan impas pada penjualan 27 pack. Untuk target awal dalam 1 bulan bisa menjual 10 paket ekonomis dengan harga Rp25.000/pack 10 paket bisnis dengan harga Rp50.000/pack, dan 10 paket eksekutif dengan harga Rp75.000/pack. G. DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN Rencana Tabel 29. Rencana Jadwal Kegiatan Bulan dan Minggu ke- Kegiatan September Oktober Nopember Desember Penyusunan 1 2 3 4 1 2 3 41 2 3 41 2 3 4 VPC Penyusunan Proposal Persiapan Usaha Pengadaan Alat dan Bahan Pelaksanaan Pemasaran Penyusunan Laporan (Diadaptasi dari: Afrilianti et al., 2020). 104 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Daftar Pustaka Aaker, D. A. (1996). Managing Brand Equity Capitalizing on The Value of A Brand Name. New York: The Free Press. Afriadi, R., & Yuni, R. (2018). Pengembangan Jiwa Bioentrepreneur Mahasiswa Biologi. Jurnal Biolokus, 1(2), 123-127. Afrilianti, A. R., Novianto, D. C., Asryani, D., Kusuma, J. A., Pujianto, N., & Salsabila, S. A. (2020). iCANPLANT: zero-mess gardening set [Proposal PMW FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia]. Tidak diterbitkan. Anwar, M., Supardi, & Sugiharto, D. (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan Bioenterpreneurship untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Ilmiah dan Minat Berwirausaha Siswa. Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology, 1(1), 38-44. Aqil, D., Hudaya, A., & Arifin, Z. (2019). Penerapan Pembelajaran Bioentrepreneurship untuk Meningkatkan Life Skills dan Minat Wirausaha Siswa SMK. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 9(2), 95-102. Arasti, Z., Fakhrisadat, N., & Narges, I. (2014). Explaining the role of managerial skills in business success. International Journal of Management Sciences, 4(1), 42-52. Asiroh, I., Nurfitriani, S., Prihastuti, W., & Maulida, Y. A. (2020). FILMAR (filter mask with aromatherapy) [Proposal PMW FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia]. Tidak diterbitkan. Azwar, S. (2018). Wartegg Tes Melengkapi Gambar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. BIOENTREPRENEURSHIP 105 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Back, S. M. (2008). The Bioentrepreneurship MBA: Options for mid- tier business schools. Journal of Commercial Biotechnology (2009), 15(2), 183-193. Badan Pusat Statistik. (2019). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2019. Jakarta, Indonesia: Author. Baron, R. A. (1998). Cognitive Mechanisms in Entrepreneurship: Why and When Enterpreneurs Think Differently than Other People. Journal of Business Venturing, 13(4), 275-294. Besemer, S. P., & Treffinger, D. J. (1981). Analysis of Creative Products: Review and Synthesis. The Journal of Creative Behavior, 15(3), 158-178. Bhuiyan, N. (2011). A framework for successful new product development. Journal of Industrial Engineering and Management (JIEM), 4(4), 746-770. Blanton, H., & Jaccard, J. (2006). Arbitrary metrics in psychology. American Psychologist, 61(1), 27-41. Boyd, H. W., Walker, O. C., Larreche, J. C. (2000). Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategi dengan Orientasi Global. Jakarta: Erlangga. Bridge, W. (2017). The Struggle to Establish Bioentrepreneurship Education Programs: An Australian Perspective. Technology Transfer and Entrepreneurship, 4(2), 107-114. Buchele, R. B. (1967). Business Policy in Growing Firms. San Francisco, CA: Chandler Publishing. Chesbrought, H. W, (2006). Open Business Models: How to Thrive in The New Innovation Landscape. Boston: Harvard Business School Press. Collet, C., & Wyatt, D. (2005). “Bioneering” – teaching biotechnology entrepreneurship at the undergraduate level. Education + Training, 47(6), 408-421. Cooney, T. M. (2012). Entrepreneurship skills for growth-orientated businesses. Retrieved from https://www.oecd.org/cfe/leed/Cooney_entrepreneurship _skills_HGF.pdf 106 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Cooper, J. C. (1993). Logistics Strategies for Global Businesses. International Journal of Physical Distribution & Logistics Management, 23(4), 12-23. Coulthard, M., Howel, A., & Clarke, G. (1996). Business Planning: The Key to Success. Australia: Macmillan Education. Crispeels, T., Uecke, O., Goldchstein, M., & Schefczyk, M. (2008). Best practices for developing university bioentrepreneurship education programmes. Journal of Commercial Biotechnology, 15(2), 136-150. Dahlan, J., Kusumah, Y., & Sutarno, M. (2011). Pengembangan Model Computer-Based E-Learning untuk Meningkatkan Kemampuan High Order Mathematical Thinking Siswa SMA. Jurnal Pengajaran Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 16(2), 71-77. Dennis, K. F. (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustaka. Dewi, M. (2016). Pembelajaran Berbasis Bioentrepreneurship. Purwokerto: UMP. Drucker, P. F. (1993). Innovation and Entrepreneurship Practice and Principles. New York, USA: Harper Collins Publisher. European Commission. (2006). Entrepreneurship Education in Europe: FosteringEntrepreneurial Mindsets through Education and Learning. Brussels: European Commission. European Commission. (2018). Commission Staff Working Document Accompanying The Document Proposal for A Council Recommendation on Key Competences for Lifelong Learning. Retrieved from https://eur-lex.europa.eu/legal- content/EN/TXT/PDF/?uri=CELEX:52018SC0014&from=EN. European Union. (2006). Recommendation of the European Parliament and of the Council of 18 December 2006 on key competences for lifelong learning. Retrieved from http://data.europa.eu/eli/reco/2006/962/oj. Fischer, K. W., & Bidell, T. R. (2006). Dynamic development of action, thought, and emotion, in Damon, W. and Lerner, R.M. (Eds), Theoretical Models of Human Development. Handbook of Childhood Psychology, 6th ed., 1, Vol. 1. New York, NY: Wiley. BIOENTREPRENEURSHIP 107 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Garcia, J. G., & Mukhopadhyay, T. P. (2019). The role and efficacy of creative imagination in concept formation: A study of variables for children in primary school. Education Sciences, 9(3), 1-18. Ghaida, A. R., Alfiyyah, H. N., & Abdullah, L. (2020). Hypocook sebagai solusi kebutuhan pangan sehat bagi masyarakat di tengah pandemik Covid-19 [Proposal PMW FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia]. Tidak diterbitkan. Gibb, A. A. (1987). Education for Enterprise: Training for Small Business Initiation: Some Contrasts. Journal of Small Business and Entrepreneurship, 4(3), 42-47. Gibb, A. A. (2010). Towards the Entrepreneurial University. Birmingham: NCGE. Gismar, A. Y., Damayanti, D. L., Swandewi, P. C., Jessica, R. T., Putdayani, R. A., & Akbari, S. F. (2020). HERBACODE: dekorasi awetan berbagai macam tumbuhan dengan tambahan informasi digital [Proposal PMW FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia]. Tidak diterbitkan. Gündoğan, A. (2019). The Test of Creative Imagination: making the test suitable to the age group of 5–6 years. Early Child Development and Care, 189(8), 1219-1227. Hairuddin, K. (2017). Kreatif Mencipta Produk. Jakarta: Progressio. Harjono, B. (2012). Bahan Ajar Kewirausahawan STT INTI. Retrieved from https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source =web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiG7aLJqr3tAhVP63 MBHZycBVAQFjACegQIAhAC&url=http%3A%2F%2Fbhar.web.i d%2FCourse%2520material%2FBAHAN%2520AJAR%2520KEW IRAUSAHAAN.pdf&usg=AOvVaw3c8Wsgsn_S1r18Erv2hqD2. Hatani, L. (2008). Kewirausahaan. Kendari: Universitas Haluoleo. Hatthakijphong, P., & Ting, H. -I. (2019). Prioritizing Successful Entrepreneurial Skills: An Emphasis on the Perspectives of Entrepreneurs Versus Aspiring Entrepreneurs. Thinking Skills and Creativity, 34, 1-13. Haynie, J. M., Shepherd, D. A., Mosakowski, E. and Earley, P. C. (2010). A Situated Metacognitive Model of the Entrepreneurial Mindset. Journal of Business Venturing, 5, 217-229. 108 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Heinonen, J., & Poikkijoki, S. A. (2006). An entrepreneurial-directed approach to entrepreneurship education: mission impossible. Journal of Management Development, 25(1), 80-94. Hendro. (2011). Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta: Erlangga. Hennessey, B. A., Amabile, T. M., & Mueller, J. S. (2011). Consensual Assessment. In Mark A. Runco, & S. R. Pritzker, Encyclopedia of Creativity (2nd ed., Vol. 1). Amsterdam: Elsevier Inc. Hisrich, R. B., Peters, M. P. & Shepherd, D. (2004). Entrepreneurship, 6th ed.. New York: McGraw-Hill. Horan, R. (2007). The relationship between creativity and intelligence: A combined yogic-scientific approach. Creativity Research Journal, 19(2-3), 179-202. Hwang, W. Y., Chen, N. S., Dung, J. J., & Yang, Y. L. (2007). Multiple representation skills and creativity effects on mathematical problem solving using a multimedia whiteboard system. Educational Technology and Society, 10(2), 191-212. Jackson, P. W., & Messick, S. (1965). The Person, the Product, and the Response: Conceptual Problems in the Assessment of Creativity. Journal of Personality, 33(3), 309-329. Jankowska, D. M., & Karwowski, M. (2015). Measuring creative imagery abilities. Frontiers in Psychology, 6, 1-17. Jankowska, D. M., Gajda, A., & Karwowski, M. (2019). How children‖s creative visual imagination and creative thinking relate to their representation of space. International Journal of Science Education, 41(8), 1096-1117. Kartajaya, H. (2006). Seri 9 Elemen Marketing Hermawan Kartajaya on Marketing Mix. Bandung: Mizan Pustaka. Kasali, R. (1992). Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Kautz, T., Heckman, J., Diris, R., ter Weel, B., & Borghans, L. (2014). Fostering and Measuring Skills : Non-Cognitive Skills to Promote Lifetime Success. In OECD Education Working Papers (Issue 110). Retrieved from https://doi.org/10.1787/19939019 BIOENTREPRENEURSHIP 109 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Kelley, D., Bosma, N., & Amorós, J. E. (2010). Global Entrepreneurship Monitor: 2010 Global Report. Wellesley: Babson College. Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta, Indonesia: Author. Kjelstrom, J. (2012). The 21st Century Needs Entrepreneurial Scientists and Engineers. Retrieved from http://uccs.ucdavis.edu/assets/event- assets/eventpresentations/kjelstrom_presentation. Klofsten, M. (2000). Training entrepreneurship at universities: a Swedish case. Journal of European Industrial Training, 24(6), 337-344. Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi Milenium. Jakarta: Prehallindo. Kutzhanova, N., Lyons, T. S. & Lichtenstein, G. A. (2009). Skill-based development of entrepreneursand the role of personal and peer group coaching in enterprise development. Economic Development Quarterly, 23(3), 193-210. Kutzhanova, N., Lyons, T. S. & Lichtenstein, G. A. (2009). Skill-Based Development ofEntrepreneurs and the Role of Personal and Peer Group Coaching in Enterprise Development. Economic Development Quarterly, 20(10), 193-210. Laird, A. W. (1964). Differential Analysis of Creativity and Imagination Between Gifted and Non-Gifted High School Students as Ascertained by The Kinget Drawing-Completion Test. Oklahoma: The University of Oklahoma. Langer, L. J. (2014). Building a curriculum for bioentrepreneurs. Retrieved from http://www.nature.com/bioent/2014/140801/full/bioe.2014 .9.html. Levy, M. (2001). The Principles of Highly Successful Business Models: Using the Value Framework. ECnow.com, Inc. 110 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Lichtenstein, G. A. & Lyons, T. S. (2010). Investing in Entrepreneurs: A Strategic Approach for Building a Stronger Regional and Community Economy. Santa Barbara, CA: Praeger/ ABC-CLIO. Lucas, B., Claxton, G., Spencer, E., Lucas, B., Claxton, G., & Spencer, E. (2013). Progression in Student Creativity in School Formative Assessments. OECD Education Working Papers, 86, 1-45. Lyons, T. S., Lichtenstein, G. A. & Kutzhanova, N. (2007). What makes a successful entrepreneur?”, in Walzer, N. (Ed.), Entrepreneurship and Local Economic Development (pp. 103- 124). Lanham, MD: Lexington. Lyons, T. S., Lyons, J. S., & Jolley G. J. (2019). Entrepreneurial skill- buildingin rural ecosystems: A framework for applying the Readiness Inventory for Successful Entrepreneurship (RISE), Journal of Entrepreneurship and Public Policy, 9(1), 112-136. Lyons, T. S., Lyons, J. S., & Jolley, G. J. (2019). Promising Practice The Readiness Inventory for Successful Entrepreneurship (RISE): A Tool for University Engagement in Entrepreneurial Learning. The Journal of Economic Development in Higher Education, 2, 1-7. Mascolo, M. F., & Fischer, K. W. (1999). The dynamic co-development of intentionality, self and social relations”, in Brandstadter, J. and Lerner, R.M. (Eds), Action and Development: Origins and Functions of Intentional Self-development (pp. 133-166). Thousand Oaks, CA: Sage. McMullen J. S., & Shepherd. D. A. (2006). Entrepreneurial Action and the Role of Uncertainty in theTheory of the Entrepreneur. Academy of Management Review, 31(1), 132-152. Melati, R. M. (2017). Perancangan dan Implementasi Perencanaan Bisnis dan Strategi Promosi bagi Kelompok Rintisan Usaha Mandiri Sanggar Batik Jenggolo dan Sekar Arum di Kota Yogyakarta. Indonesian Journal of Community Engagement, 2(2), 216-234. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2017). Visi Indonesia 2045. Jakarta, Indonesia: Author. BIOENTREPRENEURSHIP 111 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2017). Visi Indonesia 2045. Jakarta, Indonesia: Author. Meyers, A. D. & Hurley, P. (2008). From the Classroom Bioentrepreneurship education programmes in the United States. Journal of Comercial Biotechnology, 14(1), 2-12. Mitchell, R. K., Smith, J. B., Morse, E. A., Seawright, K. W., Peredo, A. M., & McKenzie, B. (2002). Are Entrepreneurial Cognitions Universal? Assessing Entrepreneurial Cognitions Across Cultures. Entrepreneurship Theory & Practice, 26(4), 9-32. Munandar, U. (2014). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Muslich, M. (2009). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Natadiwijaya, I. F., Rahmat, A., Redjeki, S., & Anggraeni, S. (2018). Sikap Wirausaha Mahasiswa pada Perkuliahan Bioteknologi Bermuatan Bioentrepreneurship. Mangifera Edu, 3(1), 40-51. O‖Hara, B. (2011). Entrepreneurship in Ireland. Dublin: Gill Education. Olszewski-Kubilius, P., Subotnik, R. F., & Worrell, F. C. (2016). Aiming Talent Development Toward Creative Eminence in the 21st Century. Roeper Review, 38(3), 140-152. Oosterbeek, H., van Praag, M., & Ijsselstein, A. (2010). The impact of entrepreneurship education on entrepreneurship skills and motivation. European Economic Review, 54(3), 442-454. Osterwalder, A. & Pigneur, Y., (2013). Business Model Generation. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Plucker, J. A., Dow, R. A., & Beghetto, G. T. (2004). The Relation Between Self-Beliefs and Academic Achievement : A Meta- Analytic Review The Relation Between Self-Beliefs and Academic Achievement : A Meta-Analytic Review. Educational Psychologist, 39(2), 83-96. Prihatiningrum, P., Susilowati, E., & Prasetyo, P. B. (2019). Effect of Bioentrepreneurship on Biology Learning Achievement, Creativity, and Entrepreneurial Interest. Journal of Innovative Science Education, 9(1), 250-259. 112 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Reisman, F., & Torrance, E. P. (1979). Comparison of Children’s Performance on the Torrance Tests of Creative Thinking and Selected Piagetian Tasks. Washington, D.C.: ERIC Clearinghouse. Ren, F., Li, X., Zhang, H., & Wang, L. (2012). Progression of Chinese Students‖ Creative Imagination from Elementary Through High School. International Journal of Science Education, 34(13), 2043-2059. Rhodes, M. (1961). An Analysis of Creativity. The Phi Delta Kappan, 42(7), 305-310. Riga, V., & Chronopoulou, E. (2014). Applying Mackinnon‖s 4Ps to Foster Creative Thinking and Creative Behaviours in Kindergarten Children. Education 3-13, 42(3), 330-345. Sadler-Smith, E. (2015). Wallas‖ Four-Stage Model of the Creative Process: More Than Meets the Eye?. Creativity Research Journal, 27(4), 342-352. Santrock, J. W. (2010). Psikologi Pendidikan. Kencana. Schraw, G., & Dennison, R. S. (1994). Assessing Metacognitive Awareness. Contemporary Educational Psychology, 19, 460-475. Sisnodo, Ridlo, S., & Widyaningrum, P. (2015). Pembelajaran Bervisi Bioentrepreneurship Melalui Pembuatan Makanan Hasil Fermentasi Berbahan Dasar Kedelai Lokal. Jurnal Biology Science & Education 2015, 4(2), 85-96. Supriatno, B., Suwandi, T., & Kusumwaty, D. (2020). Mendesain Ulang Program Mata Kuliah Bioentrepreneurship untuk Meningkatkan Keterampilan Entrepreneurship Mahasiswa Calon Guru Biologi [Laporan Penelitian, Universitas Pendidikan Indonesia]. Tidak diterbitkan. Supriyatno. (2009). Business Plan sebagai Langkah Awal Memulai Usaha. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 6(1), 73-83. Suryana, (2003). Kewirausahaan; Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Bandung : Salemba Empat. Suryana, Y., & Bayu, K. (2015). Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. Jakarta: Prenadamedia Group. BIOENTREPRENEURSHIP 113 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Suryana. (2006). Kewirausahaan. Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat. Suwinardi. (2018). Langkah Sukses Memulai Usaha. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial, 14(3), 195-201. Szerb, L., Lafuente, E., Márkus, G., & Acs, Z. (2020). Global Entrepreneurship Index 2019. Retrieved from https://thegedi.org/. Thompson, N. A. (2018). Imagination and Creativity in Organizations. Organization Studies, 39(2-3), 229-250. Torrance, E. P. (1968). Minnesota Studies of Creative Behavior 1958- 1966. Washington, D.C.: Creativity Research Institute of the Richardson Foundation. Torrance, E. P. (1972). Can We Teach Children To Think Creatively?. The Journal of Creative Behavior, 6(2), 114-143. Torrance, E. P. (1977). Creativity in The Classroom: What Research Says To The Teacher. Washington, D.C.: National Education Association. Tsai, K. C. (2012). Play, Imagination, and Creativity: A Brief Literature Review. Journal of Education and Learning, 1(2), 15-20. Viani, A., Junita, A., & Tika, P. N. (2020). Kuartet Card: media kartu bergambar untuk pembelajaran biologi [Proposal PMW FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia]. Tidak diterbitkan. Voogt, J., & Roblin, N. P. (2012). A comparative analysis of international frameworks for 21stcentury competences: Implications for national curriculum policies. Journal of Curriculum Studies, 44(3), 299-321. Vygotsky, L. S. (2004). Imagination and Creativity in Childhood. Journal of Russian and East European Psychology, 42(1), 7-97. Weisberg, R. W. (2006). Creativity: Understanding Innovation in Problem Solving, Science, Invention, and the Arts. Hoboken, N.J.: John Wiley & Sons Inc. Westhead, P. & Storey, D. (1996). Management Training and Small Firm Performance: Whyis the Link So Weak?. International Small Business Journal, 14(4), 13-24. 114 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Widayati, E., Yunaz, H., Rambe, T., Siregar, B. W., Fauzi, A., & Romli. (2019). Pengembangan Kewirausahaan dengan Menciptakan Wirausaha Baru dan Mandiri. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi, 6(2), 98-105. Widodo, A. (2015). Mengembangkan Keterampilan Berpikir Siswa. Proceedings of Seminar Nasional Pendidikan MIPA, 2015, 1-8. Witerska, K. (2018). The Four Ps of Creativity in the Drama/Theatre Project Jutka‖s Sleeplessness. Creativity, 5(1), 104-115. Yamamoto, K. (1964). Experimental scoring manuals for Minnesota tests of creative thinking and writing. Washington, D.C.: ERIC Clearinghouse. York, A. S., McCarthy, K. A. & Darnold, T. C. (2008). Teaming in biotechnology commercialisation: The diversity performance connection and how university programmes can make a difference. Journal of Commercial Biotechnology, 15(1), 3-11. Young, L. F. (1991). Knowledge-Based Systems for Idea Processing Support. SIGMIS Database, 21(2-3), 27-33. Zhao, J. (2007). Nutraceuticals, Nutritional Therapy, Phytonutrients, and Phytotherapy for Improvement of Human Health: A Perspective on Plant Biotechnology Application. Recent Patent on Biotechnology, 1, 75-97. BIOENTREPRENEURSHIP 115 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Biodata Penulis Dr. Bambang Supriatno, M.Si. Lahir di Bandung pada 21 Mei 1963. Menyelesaikan S1 Pendidikan Biologi di IKIP Bandung (1987), S2 Biologi di Universitas Gadjah Mada/UGM (1995), dan S3 Pendidikan IPA di Universitas Pendidikan Indonesia/UPI (2013). Bekerja sebagai Dosen di Departemen Pendidikan Biologi UPI sejak Maret 1988. Pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI (2015-sekarang). Beberapa matakuliah yang diampu antara lain: Bioentrepreneur, Ekologi, Teknik Laboratorium, Literasi ICT dan Media Pembelajaran Biologi. Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc. Lahir di Simpang Kanan, Lampung pada 14 Mei 1990. Menyelesaikan S1 Pendidikan Biologi di Universitas Lampung (2012) dan S2 Biologi di Universitas Gadjah Mada/UGM (2015). Bekerja sebagai Dosen di Departemen Pendidikan Biologi UPI sejak Maret 2018. Pernah menjabat sebagai Editor di Assimilation: Indonesian Journal of Biology Education (AIJBE) (2018-sekarang). Beberapa matakuliah yang diampu antara lain: Bioentrepreneur, Evaluasi Pembelajaran Biologi, Teknik Laboratorium, Literasi ICT dan Media Pembelajaran Biologi, Fisiologi Tumbuhan, Perkembangan Tumbuhan, dan Biologi Terestrial. 116 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

Dr. Diah Kusumawaty, M.Si. Lahir di Bandung pada 11 Agustus 1970. Menyelesaikan S1 Biologi di Institut Teknologi Bandung/ITB (1996), S2 dan S3 Biologi Molekuler diITB (1999 dan 2015). Bekerja sebagai Dosen di Departemen Pendidikan Biologi UPI sejak Desember 2001. Pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Biologi FPMIPA UPI (2019-sekarang). Beberapa matakuliah yang diampu antara lain: Bioentrepreneur, Evaluasi Pembelajaran Biologi, Genetika, Mikrobiologi, Biologi Sel, dan Teknik Molekuler. Ahmad Ahyani, S.Pd. Lahir di Serang pada 20 April 1994. Menyelesaikan S1 Pendidikan Biologi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (2017). Pernah bekerja sebagai guru IPA di SMP YPWKS Cilegon. Saat ini masih aktif sebagai mahasiswa S2 Pendidikan Biologi UPI. BIOENTREPRENEURSHIP 117 Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha

118 BIOENTREPRENEURSHIP Pengantar Teori dan Praktik Membangun Usaha


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook