pelaksanaan Pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran adalah guru kesulitan dalam menyusun perencanaan untuk mengaitkan materi dengan nilai-nilai karakter yang bisa dikembangkan pada diri peserta didik. Meskipun kadang guru mengalami kesulitan dalam mengaitkan materi yang cocok dengan nilai-nilai karakter, namun guru berusaha untuk tetap mengembangkan nilai-nilai karakter kepada siswa sesuai dengan kemampuannya.84 Berdasarkan hasil pengamatan, masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan ketika pembelajaran sedang berlangsung. Masih terdapat siswa yang malas dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran ekonomi. Meskipun demikian guru berusaha untuk tetap memperingatkan, mengkondisikan, dan menumbuhkan minat belajar siswa. Selain itu, guru juga mengalami kesulitan dalam menggunakan model pembelajaran yang cocok dengan materi, akan tetapi guru selalu menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, sehingga pembelajaran ekonomi dapat berjalan secara optimal.85 Hal ini sesuai dengan pendapat Hidayatullah, yang menjelaskan bahwa guru harus memiliki beberapa karakter mulia agar bisa berhasil menginternalisasikan pendidikan karakter terhadap anak didiknya.86 Salah satu karakter tersebut adalah kompeten, yaitu kemampuan guru dalam 84 Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap (22 Maret 2021) 85 Hasil Observasi selama peneliti melakukan penelitian (Februari s/d Maret 2021) 86 Hidayatullah, M.F. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010), hlm.76-77. 89
menyelenggarakan pembelajaran dan memecahkan berbagai masalah untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaan penilaian, guru juga mengalami kendala. Kendala yang dialami oleh guru yaitu mengenai penilaian karakter peserta didik. Guru kurang menghafal nama-nama siswa, guru juga kadang lebih fokus dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga kurang mengamati perilaku peserta didik. Guru memerlukan waktu yang cukup banyak untuk mengamati dan menilai sikap seluruh peserta didik dalam jangka waktu tertentu.87 Hal ini sesuai dengan pendapat Wibowo yang menjelaskan bahwa penilaian dilakukan secara terus-menerus, setiap saat guru berada di kelas atau sekolah.88 Guru dapat menggunakan anecdotal record dan memberikan tugas yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya. Jika guru melakukan hal demikian, maka guru data menilai sikap siswa tanpa harus mengamati dalam waktu bersamaan. c.Guru Belum Memiliki Kompetensi yang Memadai untuk Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter Dalam menerapkan pendidikan karakter itu diperlukan kemampuan atau kompetensi khusus. Guru-guru perlu menguasai kemampuan dalam menerapkan pendidikan karakter di madrasah. Namun demikian, menurut penuturan kepala madrasah, guru-guru di Madrasah Ibtidaiyah YA 87 Hasil Observasi selama peneliti melakukan penelitian (Februari s/d Maret 2021) 88 Wibowo, Agus. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Bangsa Berperadaban.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm.96. 90
BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap belum memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Mereka belum mampu dalam menerapkan pendidikan karakter secara baik. Kemampuan mereka dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter masih memerlukan pembinaan. Mereka masih perlu belajar lebih mengenai pendidikan karakter.89 Dari penuturan tersebut di atas, maka upaya dalam membina guru sangat diperlukan. Hal tersebut karena peran guru sangat penting dalam penanaman pendidikan karakter. Pendidikan karakter telah menjadi kebutuhan yang mendesak disebabkan terjadi degradasi pengetahuan dan dekadensi akhlak yang sudah sangat akut menjangkiti bangsa Indonesia di semua kalangan masyarakat, termasuk kalangan pelajar. Dalam perspektif Islam, tujuan diselenggarakannya pendidikan untuk membentuk karakter bangsa ini dimana hal tersebut sesuai dengan misi kenabian yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu untuk menyempurnakan akhlak manusia. d.Kontrol / Pengawasan Guru terhadap Siswa Terbatas Dalam menanamkan pendidikan karakter pada siswa di MI Ya BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap salah satu kendalanya yaitu lemahnya kontrol / pengawasan guru terhadap siswa. Menurut kepala madrasah: 89 Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap (25 Maret 2021) 91
Guru-guru di madrasah kami seringkali hanya mengawasi siswa ketika di dalam kelas, sedangkan ketika di luar kelas mereka kurang memperhatikan pergaulan siswa. Ini tentu menjadi kelemahan bagi kami dalam menerapkan pendidikan karakter siswa.90 Berdasarkan uraian hasil wawancara tersebut di atas, maka diperlukan pengawasan yang ketat kepada siswa, terutama dalam lingkungan madrasah. Pergaulan siswa ketika di luar madrasah harus dikontrol juga oleh orang tua. Selanjutnya, dukungan dari masyarakat juga sangat dibutuhkan guna kesuksesan pendidikan karakter. C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Nilai-nilai yang Diinternalisasikan dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Pendidikan karakter telah menjadi kebutuhan yang mendesak disebabkan terjadi degradasi pengetahuan dan dekadensi akhlak yang sudah sangat akut menjangkiti bangsa Indonesia di semua kalangan masyarakat, termasuk kalangan pelajar. Dalam perspektif Islam, tujuan diselenggarakannya pendidikan untuk membentuk karakter bangsa ini dimana hal tersebut sesuai dengan misi kenabian yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu untuk menyempurnakan akhlak manusia. Nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam membentuk karakter peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap antara lain yaitu Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, 90 Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap (25 Maret 2021) 92
Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat / Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, dan Peduli Sosial, serta Tanggung Jawab. Penetapan nilai-nilai karakter yang positif yang ditanamkan dilakukan melalui rapat bersama dengan komite madrasah dan pihak yayasan, sehingga nilai-nilai yang dikembangkan benar-benar bisa dijadikan sebagai pedoman bagi para guru dan warga madrasah lainnya dalam membangun karakter peserta didik secara efektif dan efesien. 2. Cara Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Penanaman nilai-nilai karakter merupakan tahapan yang sangat penting dalam program pendidikan karakter. Hasil dari pembahasan mengenai nilai-nilai karakter, nantinya dijadikan sebagai arahan dalam proses penanaman karakter pada peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan dari pendidikan karakter yang diinginkan. Penanaman karakter pada peserta didik Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap, selain melalui kegiatan pembiasaan, keteladanan, dan pembinaan, juga diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran seluruh muatan pelajaran. Setiap rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh setiap guru harus mengintegrasikan nilai-nilai karakter tersebut didalamnya. Hal tersebut senada dengan pendapat Darmiyati Zuchdi, bahwa pendidikan karakter di madrasah yang dilaksanakan melalui berbagai 93
program.91 Cara Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap antara lain: a. Mengintegrasikan karakter melalui proses pembelajaran dan melalui kegiatan ektrakurikuler sekolah, serta melalui keterlibatan peserta didik secara langsung maupun dengan pemberian motivasi Penanaman nilai-nilai dan moralitas dalam mewujudkan generasi berakhlakul karimah di Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap dilakukan oleh kepala madrasah, guru dan karyawan serta seluruh warga madrasah. Guru mengintegrasikan karakter melalui proses pembelajaran dan melalui kegiatan ektra kurikuler sekolah, serta melalui pemberian motivasi. Penanaman karakter selalu mendapat komitmen dan perhatian utama bagi madrasah ini. Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap, selain melalui kegiatan pembiasaan, keteladanan, dan pembinaan, juga diintegrasikan kedalam kegiatan pembelajaran seluruh muatan pelajaran. Setiap rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh setiap guru harus mengintegrasikan nilai-nilai karakter tersebut di dalamnya. Dengan demikian, apa yang telah dilakukan oleh Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap tersebut senada dengan pendapat Darmiyati Zuchdi, bahwa ada banyak nilai karakter atau akhlak mulia yang harus diimplementasikan 91 Darmiyati Zuchdi. Pendidikan Karakter: Konsep Dasar dan Implementasi di Perguruan Tinggi. (Yogyakarta: UNY Press. 2015), hlm.25. 94
dalam kehidupan sehari-hari.92 Penanaman karakter pada peserta didik perlu dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, sebagai langkah pembiasaan dan pembentukan karakter anak. b.Pemodelan Nilai-nilai dan Moralitas Pemodelan sangat penting bagi peserta didik dalam lingkungan madrasah. Pemodelan sebagai sosok teladan yang akan menginspirasi peserta didik. Model pengajaran merupakan gambaran suatu lingkungan pembelajaran. Di dalamnya tercakup perilaku guru dan siswa pada saat model tersebut diterapkan. Model pendidikan nilai moral yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap berbeda antara guru yang satu dengan yang lain, tetapi juga ada yang sama. Pada intinya model-model tersebut adalah cara untuk mengatasi masalah dalam pendidikan karakter dan untuk mencapai pendidikan karakter. Pernyataan tersebut di atas sesuai dengan pendapat Darmiyati Zuchdi, yang menyatakan bahwa perbedaan gaya mengajar sebetulnya disebabkan oleh penggunaan model pengajaran yang berbeda.93 Demikian pula persamaan gaya mengajar juga disebabkan oleh penggunaan model pengajaran yang sama. Tentang Pemodelan Nilai-nilai dan Moralitas dalam Mewujudkan Generasi Berakhlakul Karimah, kepala madrasah, semua guru, dan karyawan, serta orang tua menyadari bahwa perilakunya menjadi model 92 Ibid. 93 Ibid, hlm.29. 95
bagi anak didiknya. Peserta didik tidak mengambil model perilaku dari tokoh atau artis. Oleh karena itu, semua warga madrasah senantiasa berhati-hati dalam bertingkah laku dan bertutur kata dihadapan peserta didik di madrasah. Bagi peserta didik, perilaku guru, karyawan dan siswa sangat berpengaruh dan ditiru olehnya. Oleh karena itu, kepala madrasah, guru dan karyawan senantiasa berusaha untuk memiliki dorongan untuk bekerja, semangat kerja, memiliki rasa tanggung jawab atas tugasnya sebagai guru dan karyawan, memiliki minat yang kuat untuk melaksanakan tugasnya, serta memiliki semangat untuk senantiasa mengembangkan diri agar lebih baik karena mereka menyadari bahwa hal itu berpengaruh dan dicontoh oleh peserta didik. Dalam pendidikan nilai dan spiritualitas, pemodelan atau pemberian teladan merupakan strategi yang biasa digunakan. Pemodelan penting dalam memberikan pembelajaran kepada siswa tanpa harus melalui banyak nasihat. Melalui pemodelan, siswa benar-benar mampu melihat dan merasakan pengalaman yang menjadikannya terbiasa dengan hal-hal yang baik di lingkungan sekitarnya. Untuk dapat menggunakan strategi ini, ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, guru atau orang tua harus berperan sebagai model yang baik bagi murid-murid atau anak- anaknya. Kedua, anak-anak harus meneladani orang-orang yang berakhlak mulia. Kepala madrasah, semua guru dan karyawan serta orang tua di madrasah adalah sebagai model bagi yang lainnya. Seluruh warga 96
madrasah menyadari bahwa perilakunya menjadi model bagi karakter anak didiknya. Oleh karena itu, semua warga madrasah senantiasa berusaha berhati-hati dalam bertingkah laku dan bertutur kata di hadapan peserta didik di madrasah. c.Memfasilitasi Nilai-nilai dan Moralitas Hal yang dilakukan oleh Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap dalam memfasilitasi nilai-nilai karakter dan moralitas kepada peserta didiknya ialah dengan peserta didik diberikan kesempatan untuk mengatasi masalah berkaitan dengan kegiatan madrasah. Kepala madrasah, guru, dan karyawan senantiasa mendengarkan dengan sungguh-sungguh keluhan, saran peserta didik. Selain itu, Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap juga sangat simpati dan empati terhadap peserta didiknya. Guru mendengarkan dengan sungguh- sungguh keluhan, saran dari peserta didik. Kepala madrasah, Guru, dan karyawan mendengarkan dengan baik keluhan peserta didik. Kemudian dari hal itu, guru dapat memahami pikiran dan perasaan peserta didik. Hal ini dilakukan dengan menyelami karakter mereka. Selain itu, guru juga melakukan kegiatan yang melibatkan peserta didik secara langsung, sehingga memiliki motivasi berkaitan dengan nilai dan moral dalam kehidupannya. Guru menyampaikan pembanding-pembanding sikap sehingga peserta didik melakukan evaluasi diri terhadap perilakunya 97
dengan membandingkan perilakunya dengan perilaku baik dari orang lain. Dalam pengembangan nilai dan literasi moral, Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap mengajarkan kepada peserta didik untuk memiliki keterampilan berfikir kritis. Ketrampilan lain yang diakarkan kepada peserta didik yaitu berfikir kreatif. Selain itu, peserta didik juga didorong untuk memiliki keterampilan berkomunikasi secara baik. Untuk pengembangan nilai dan literasi moral dalam mewujudkan generasi berakhlakul karimah juga diperlukan adanya peserta didik yang memiliki ketrampilan menyimak. Keterampilan lain yang dimiliki peserta didik Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap adalah tentang ketrampilan asertif / mengemukakan pendapat secara terbuka. Peserta didik pernah berpidato, tampil didepan umum, aktif melaksanakan diskusi terutama pada saat pembelajaran yang menggunakan metode diskusi. Selanjutnya, terkait dengan pemfasilitasian niliai-nilai dan moralitas, Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap memasukkan karakter dalam RPP guru. Adanya kesadaran dari semua unsur guru untuk membuat RPP yang memasukkan unsur karakter di dalamnya sangat bagus dan perlu untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan. Terutama kepada guru yang belum melakukannya secara administrasi. Kemudian jika ada guru yang 98
mengalami kesulitan untuk membuat RPP yang memuat karakter, maka diperlukan pembimbingan, atau dapat juga dilakukan dengan diadakan workshop penyusunan RPP yang memuat karakter, atau bahkan RPP adiwiyata. Terutama ditujukan untuk guru baru atau guru mutasi. Adapun tentang evaluasi program pendidikan karakter dan nilai- nilai serta moralitas untuk mewujudkan generasi berahlakul karimah, madrasah melakukan evalusi program pada tiap akhir semester. Madrasah juga sering mengadakan rapat / pembinaan dan evaluasi terkait pelaksanaan kegiatan-kegiatan madrasah, sehingga program yang dilakukan lebih maksimal sesuai dengan program pendidikan karakter yang harus dilakukan madrasah. 3. Kendala yang Dihadapi Dalam Menerapkan Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap a. Pemahaman Guru Tentang Konsep Pendidikan Karakter Masih Kurang. Dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa masih ada guru yang belum memahami konsep dari pendidikan karakter bangsa yang harus dimiliki peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter yang masih belum menyeluruh. Jumlah guru yang banyak merupakan sasaran program yang sangat besar. Program pendidikan karakter belum dapat disosialisaikan pada semua guru dengan baik sehingga mereka belum memahaminya. Pemahaman guru di sekolah tentang pendidikan karakter menjadi faktor utama dalam 99
mewujudkan tujuan dari pendidikan karakter dan guru juga harus mampu memberikan contoh dari hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Oleh karena itu pengetahuan guru tentang konsep pendidikan karakter harus ditingkatkan. b.Guru Belum Dapat Menerapkan Nilai-nilai Karakter secara Maksimal Kendala yang dihadapi guru yaitu guru masih merasa kesulitan dalam memasukkan nilai-nilai karakter sesuai dengan materi pembelajaran, kondisi dan minat belajar peserta didik yang masih kurang, guru masih kesulitan dalam menggunakan modelpembelajaran yang cocok dengan materi pelajaran, dan guru masih kesulitan dalam menilai karakter siswa. Kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan nilai karakter ketika proses pembelajaran sejarah, terdapat kendala dari dalam dan dari luar. Kendala dari dalam antara lain siswaramaidalam proses pembelajaran yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain posisi tempat duduk siswa yang selalu berdekatan dengan teman akrabnya. Sedangkan kendala dari luar misalnya siswa masih dalam usia labil, sehingga mudah terbawa arus, yang disebabkan karena faktor pergaulan, lingkungan maupun internet. Sebagian besar siswa Madrasah Ibtidaiyah YA BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap sudah sadar akan pentingnya pendidikan karakter dan memiliki beberapa nilai-nilai karakter yang sudah tertanam pada dirinya, seperti jujur, kerja keras, dan tanggung jawab. Sehingga, upaya yang dilakukan guru dalam 100
mengatasi kendala tersebut adalah dengan teguran dan melalui pendekatan. c. Guru Belum Memiliki Kompetensi yang Memadai untuk Mengintegrasikan Nilai-nilai Karakter Guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Selain nilai-nilai karakter umum, dalam mata pelajaran juga terdapat nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan guru pegampu. Nilai-nilai karakter mata pelajaran tersebut belum dapat digali dengan baik untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran. Guru belum memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-niai karakter pada mata pelajaran yang diampunya. Program sudah dijalankan, sementara pelatihan masih sangat terbatas diikuti guru menyebabkan keterbatasan mereka dalam mengintegrasikan nilai karakter pada mata pelajaran yang diampunya. d. Pemodelan di Lingkungan Madrasah Masih Kurang Inspiratif, Peserta Didik Belum Menemukan Sosok Inspiratif yang Dapat Dijadikan Figur Teladan Hebat Guru belum dapat menjadi teladan atas nilai-nilai karakter yang dipilihnya. Permasalahan yang paling berat adalah peran guru untuk menjadi teladan dalam mewujudkan nilai-nilai karakter secara khusus sesuai dengan nilai karakter mata pelajaran dan nilai-nilai karakter umum di sekolah untuk memberikan bimbingan kepada siswa termasuk juga kurangnya sarana dan prasarana. 101
e.Kontrol / Pengawasan Guru terhadap Siswa Terbatas Dalam menanamkan pendidikan karakter pada siswa di MI Ya BAKII Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap salah satu kendalanya yaitu lemahnya kontrol / pengawasan guru terhadap siswa. Guru-guru perlu melakukan pengawasan yang ketat kepada siswa, terutama dalam lingkungan madrasah. Pergaulan siswa ketika di luar madrasah harus dikontrol juga oleh orang tua. Selanjutnya, dukungan dari masyarakat juga sangat dibutuhkan guna kesuksesan pendidikan karakter. 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dipaparkan di depan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam membentuk karakter peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Ya Bakii Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap yaitu Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat / Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, dan Peduli Sosial, serta Tanggung Jawab. 2. Cara menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter berbasis pesantren di Madrasah Ibtidaiyah Ya Bakii Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap yaitu dengan: (a) Mengintegrasikan karakter melalui proses pembelajaran, dan melalui kegiatan ektrakurikuler sekolah, serta melalui keterlibatan peserta didik secara langsung maupun dengan pemberian motivasi. (b) Pemodelan Nilai-nilai dan Moralitas, dimana kepala madrasah, semua guru dan karyawan adalah sebagai model bagi yang lainnya. Seluruh warga madrasah menyadari bahwa perilakunya menjadi model bagi karakter peserta didik. Oleh karena itu, semua warga madrasah senantiasa berusaha berhati-hati dalam bertingkah laku dan bertutur kata di 103
hadapan peserta didik. (c) Memfasilitasi nilai-nilai dan moralitas, dimana hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengatasi masalah berkaitan dengan kegiatan di madrasah. Kepala madrasah, guru, dan karyawan senantiasa mendengarkan dengan sungguh- sungguh keluhan serta saran peserta didik. 3. Kendala yang dihadapi dalam menerapkan pendidikan karakter berbasis pesantren di Madrasah Ibtidaiyah Ya Bakii Kesugihan 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap antara lain yaitu: (a) pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter masih kurang, (b) guru belum dapat menerapkan nilai-nilai karakter secara maksimal, (c) guru belum memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter, (d) pemodelan di lingkungan madrasah masih kurang inspiratif, peserta didik belum menemukan sosok inspiratif yang dapat dijadikan figur teladan hebat. (e) kontrol / pengawasan guru terhadap peserta didik terbatas. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di depan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Upaya penanaman pendidikan karakter yang telah berjalan perlu didukung oleh semua stakeholders madrasah, guna konsistensi dan keberlanjutan, sehingga benar-benar berdampak pada perubahan peserta didik sebagaimana yang diharapkan. 2. Perlu adanya quality control terhadap pelaksanaan pendidikan karakter, sehingga akan memperoleh hasil yang maksimal. 104
3. Semua warga madrasah hendaknya menjaga komitmen bersama, terutama para personil madrasah perlu menjaga moralitas kerja dan menjaga kualitas diri dalam bekerja, sehingga mampu menginspirasi bagi peserta didik. 4. Diperlukan pengembangan secara berkelanjutan, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dan daya saing madrasah menjadi madrasah yang unggulan dalam pendidikan karakter, sehingga semakin dipercaya dan diminati masyarakat. 105
DAFTAR PUSTAKA Aisyah M. Ali. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya, Jakarta: Prenada Media Grup, 2018. Aminin, Tatang M. (1990). Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Asmani, Jamal Ma’mur. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press. Azwar, Syaifudin. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dardak Paridah “Pendidikan berbasis Karakter di Madrasah dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Siswa” Tesis PPs Yogyakarta: FIAI UII Yogyakarta, 2012. Bashori, Khoiruddin. (2010). Menata Ulang Pendidikan Karakter Bangsa. (Artikel onlinhttp://www.mediaindonesia.com.read/2010/03/15/129378/68/11/Mena- ta Ulang-Pendidikan-Karakter-Bangsa), diakses 2 Januari 2019 Pukul 11.00 WIB. Chrisiana, Wanda. (2005). Upaya Penerapan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa. Jurnal Teknik Industri, (Online), Vol. 7, No. 1, Juni 2005, halaman 83–90, (http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial), diakses 26 Desember2018. Departemen Pendidikan Nasional(2011), Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi keempat). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Lee, A. (2014). Implementing Character Education Program Through Music And Integrated Activities In Early Childhood Settings In Taiwan. International Journal of Music Education, 34(3), 340-351. Lickona, T. (1992). Educating For Character, How Our School Can Teach Respect And Responsibility. New York: Bantam Books Mei Ju, C., Chen Sin, Y., & Pin Chen, H. (2014). The Beauty of Character Education on Preschool Children‟s Parent-Child Relationship. Procedia - Social and Behavioral Sciences 143, 527–533. Faizin, Hanif. 2009. Implementasi Full Day School Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MAN Kandangan Kabupaten Kediri. ( Online), http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7870.pdf, diakses 18 Februari 2019 106
Griffin, Rifky W. (1990). Management. Bostom : Houghton Mifflin Company. Hidayat, Ara dan Imam Machali. (2012). Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Jannah, Royhanatul. (2016). Model Pendidikan Karakter di Islamic Full day School (studi deskriptif pada SD Cendekia Leadership School, Bandung). Jurnal Tarbawi. (Online), Vol. 1, No. 3, Tahun 2016, (http://jurnaltarbawi.co.id), diakses 2 Januari 2019. Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas. Ping, L. (2009). A critique of “ moral and character development”. Journal Management Science and Engineering, 3 (4), 42–53. Khan, D. Yahya. (2010). Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri. Yogyakarta: Pelangi Publishing. Kurniawan, Syamsul. (2013). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruz Media. Kuswandi, Iwan. (2014). Full day School dan Sekolah Terpadu. (Online, www. wikipedia.com.), diakses 25 Desember 2018. Miller, J. (2009). Holistic Education: Learning For An Interconnected World. Education For Sustainability, 1(17), 290-308. Lickona, Thomas. ( 2003). Character Matters : How to Help Our Children Development Good Judgement, Integrity, and Other Essential Virtues. New York: Simon &Schuster Darmiyati Zuchdi. Pendidikan Karakter: Konsep Dasar dan Implementasi di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press. 2015. Fihris, Pendidikan Karakter di Madrasah Salafiyah, Semarang : 2010. Harun Zahri, C, “Manajemen Pendidikan Karakter” Jurnal Universitas Syiah Kuala. Tahun III. Nomor 3 Oktober 2013. Hasan Langgulung, Beberapa Penilaian tentang Pendidikan Islam, Bandung: al- Ma’arif, 1990. Kertajaya, Hermawan. Grow with Character: The Model Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010. Masnur Muslich. Pendidikan Karakter, Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosda Karya, 2004. Ozen, Y. 2011. A new proposal for character education. Türkiye Sosyal Araştırma lar Dergisi, 153(153), 61-70. DOI:10.- 20296/tsad.90266. 107
Muhammad Fahmni Najib “Model Pendidikan Karakter bagi Siswa Madrasah yang Berbasis Pesantren di MAN 1 Magelang” Tesis PPs Yogyakarta: FIAI UII Yogyakarta, 2018. Salim, A. (2015). Manajemen Pendidikan Karakter di Madrasah. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 1(02), 1-16. Muhajir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002. Mulyasa, E. Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018. Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan: Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti secara Kontekstual dan Futuristik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2013. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Wibowo, Udik “Pendidikan Dari Dalam: Strategi Alternatif Pengembangan Karakter” Jurnal Dinamika Jilid 17. 2015. Ma’mur, Asmawi,Jamal (2011) Buku Pedoman Internalisasi Pendidikan Karakter Sekolah. Yogyakarta: Diva Press. Retnanto, Agus. (2015). Model Pengembangan Karakter Melalui Sistem Pendidikan Terpadu. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sukmadinata, Nana Syaudhih. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wibowo, Agus dan Hamrin. (2012). Menjadi Guru Berkarakter Strategi Mambangun Kompetensi dan Karakter Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wibowo, Agus. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wiyani, Novan Ardy. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pedagogia. Winton, S. (2010). Character development and critical democratic education in Ontario, Canada. Leadership and Policy in Schools, 9(2), 220-237 Anas Salahudin, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya, Bandung: Pustaka Setia, 2013, 264. 13 Faizatul Lutfia Yasmin, “Hubungan Disiplin Dan Tanggung Jawab Siswa”, Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 4 (April 2016), 692-697. M. Ihsan Dacholfany, “Leadership Style Character Education at The Darussalam Gontor”, Al-Ulum, Vol. 15, No. 2 (2015): 447-464. 108
Nana Herdiana Abdurrahman, ”Character Education In Islamic Boarding School Based SMA Amanah”, Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 2 (2016): 287-305 Jacques S. Benninga,”The Relationship Of Character Education Implementation And Academic Achievement In Elementary Schools”, Journal of Research in Character Education, Vol. 1, No. 1 (2003): 19-32 . Hibur Tanis, “Pendidikan Character Dalam Membentuk Kepribadian Mahasiswa”, INSANI, Vol. 13 No. 2 (2012): 92-98. Nur Ainiyah, “Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam”, Al- Ulum, Vol 13, No.1 (2013): 25-38 Ramli, Mansyur. (2011). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter: Berdasarkan Pengalaman Di Satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kurikulum dan Perbukuan Kemendiknas RI. Salim, A. (2015). Manajemen Pendidikan Karakter di Madrasah. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 1(02), 1-16 Suparno. (2018). Analisis faktor-faktor pembentuk karakter smart siswa di Sekolah Islam Terpadu. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 62–73. Syafri, U.A. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Al Quran. Jakarta: Rajawali Press. Zubaidi. 2011. Desain Pendidikan Karakter; Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group. Zulhijrah. (2013). Implementasi pendidikan karakter di sekolah. Tadrib, 1(1), 118- 136 Syafri, U.A. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Al Quran. Jakarta: Rajawali Press. Koesoema, D. (2015). Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta, PT Kanisius. 109
LAMPIRAN-LAMPIRAN 110
PEDOMAN WAWANCARA No Aspek Indikator Informan Penelitian 1. Menetapkan visi dan 1. Kepala Madrasah 1 Formulasi strategi misi 2. Komite Madrasah 2 Pelaksanaan 2. Analisis lingkungan 3. Yayasan strategi internal (kekuatan dan 3 Evaluasi strategi kelemahan) 3. Analisis lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) 4. Menetapkan tujuan 5. Menetapkan strategi 1. Menerapkan strategi 1. Kepala Madrasah 2. Memotivasi pegawai 2. Yayasan 3. Mengembangkan 3. Komite budaya pendukung strategi 4. Struktur organisasi 5. Pembiayaan 6. Kegiatan pemasaran 7. Pemanfaatan sistem informasi 8. Sinkronisasi upah 1. Evaluasi faktor 1. Kepala Madrasah lingkungan 2. Yayasan 2. Mengukur kinerja 3. Komite 3. Koreksi dan tindak lanjut 111
PEDOMAN WAWANCARA A. Formulasi Strategi 1. Apa visi, misi dan tujuan Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? 2. Bagaimanakah keadaan kekuatan dan kelemahan internal Madrasah? 3. Bagaimanakan keadaan peluang dan ancaman eksternal Madrasah? 4. Bagaimanakah pembiayaan/anggaran kegiatan Madrasah? 5. Apa saja strategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01 ? B. Implementasi Strategi 1. Bagaimanakah penerapan strategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? 2. Bagaimanakah pengembangan budaya pendukung penerapan strategi? 3. Bagaimanakah cara memotivasi kerja guru dan karyawan? 4. Bagaimanakah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagipenerapan strategi peningkatan mutu pendidikan? C. Evaluasi Strategi 1. Bagaimana cara mengevaluasi strategi peningkatan mutu pendidikan diMadrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? 2. Bagaimanakah langkah tindak lanjut berdasarkan hasil eavluasi strategipeningkatan mutu pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? 112
PEDOMAN OBSERVASI No Aspek Sasaran Keterangan 1 Formulasi strategi Kondisi Madrasah dan sarana prasarana pendukung 2 Pelaksanaan 1. Kegiatan kepala Madrasah strategi terkait pelaksanaan strategi 2. Kegiatan guru, staf dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan administrasi 3. Kegiatan fisik Madrasah terkait peningkatan mutu 4. Keadaan fisik dan sarana prasarana Madrasah terkait peningkatan mutu Madrasah 3 Evaluasi strategi 1. Evaluasi terhadap kegiatan guru, staf dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan administrasi 2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan fisik Madrasah 3. Evaluasi terhadap keadaan fisik dan sarana prasarana Madrasah 113
PEDOMAN DOKUMENTASI No Aspek Sasaran Informan 1 Formulasi stretegi 2 Pelaksanaan 1. Visi, misi dan tujuan Madrasah 1. Kepala strategi 2. Rumusan strategi Madrasah 3 Evaluasi strategi 1. Dokumen hasil belajar 2. Guru Kelas 2. Dokumen kurikulum 3. Dokumen pembelajaran 4. Dokumen ekstrakurikuler 5. Dokumen prestasi Madrasah 6. Dokumen pembiasaan di Madrasah 7. RAKM 8. Struktur organisasi 9. Dokumen kegiatan humas 114
RESUME HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA MADRASAH Hari tanggal : Senin, 15 Maret 2021 Waktu : Pukul 09.00 s.d 11.30 Tempat : Ruang Kepala Madrasah 1. Apa visi, misi dan tujuan Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? Jawaban: Visi Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01adalah membentuk insan yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkualitas, mandiri dan berwawasan lingkungan. Adapun misi dan tujuannya dapat dikutip dari profil Madrasah, bisa ditanyakan kepala atau TU. 2. Bagaimana pendapat (analisis) Bapak tentang kekuatan dan kelemahan internal Madrasah yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? Jawaban: Kekuatan internalnya antara lain memiliki jumlah guru/karyawan dan siswa yang banyak, sarana prasarana sudah cukup memadai, letak Madrasah strategis, SDM yang kompak, solid dan profesional, sebagian guru sudah PNS dan bersertifikat pendidik dan sebagainya. Kelemahannya antara lain banyak siswa dengan latar belakang prestasi rendah, beberapa guru belum begitu menguasai IT, sarana prasarana belum semuanya terpenuhi, masih ada SDM berstatus honorer, manajemen keuangan belum tertib, finansial terbatas, semangat belajar siswa rendah, tata ruang Madrasah belum rapi, minim lahan, pemanfaatan teknologi IT untuk pembelajaran belum maksimal, kurangnya perawatan sarana prasanarana yang sudah ada. 115
3. Bagaimana pendapat (analisis) Bapak tentang peluang dan ancaman eksternal Madrasah yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? Jawaban: Peluangnya antara lain dukungan yang kuat dari masyarakat terutama orang tua/wali siswa dan tokoh masyarakat, adanya BOS, kesan positif masyarakat terhadap Madrasah, kesadaran masyarakat akan pendidikan tinggi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, belum ada Madrasah pesaing yang berarti, adanya wajib belajar 9 tahun dan sebagainya Ancamannya antara lain, dihapuskan UN dan kebijakan naik kelas dan lulus Madrasah agar dimudahkan menurunkan semangat belajar siswa, persaingan tidak sehat antar SD/MI penyalahgunaan teknologi IT, kurangnya pengawasan orang tua, sistem pemanjaan siswa dan sebagainya. 4. Bagaimana pembiayaan upaya peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? Jawaban: Biaya bersumber dari dana BOS, bantuan pemerintah untuk pengembangansarana prasarana dan peran serta masyarakat 5. Apa saja strategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? Jawaban: Strategi yang ditempuh secara garis besar antara lain meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, membentuk kepribadian dan akhlak mulia siswa, meningkatkan keterampilan dan prestasi siswa, mewujudkan lingkungan Madrasah yang kondusif, menjalin hubungan dengan masyarakat dan sebagainya. 116
6. Bagaimana implementasi/pelaksanaan strategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? Jawaban: Masalah ini juga bisa ditanyakan kepada urusan sarpras, kurikulum, humas, kesiswaan dan guru/karyawan untuk melengkapi. Strategi-strategi yang ditetapkan di atas direalisasikan dalam berbagai kegiatan riil. Misalnya strategi meningkatkan kualitas pembelajaran diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti menetapkan struktur organisasi dan pembagian tugas personil Madrasah secara proporsional,meningkatkan disiplin dan kompetensi serta minat dan motivasi kerja guru dan karyawan, meningkatkan sarana prasarana, sumber dan media pendidikan, menyusun kurikulum, mengembangkan inovasi pembelajaran berbasis IT, mewujudkan lingkungan Madrasah yang kondusif dan sebagainya. Strategi meningkatkan keimanan dan ketakwaan direalisasikan dalam berbagai kegiatan seperti melaksanakan pendidikan agama, menciptakan lingkungan Madrasah yang agamis, melaksanakan berbagai kegiatan dan pembiasaan keagamaan seperti tadarus Al Qur’an, shalat Dluha dan shalat Dzuhur berjamaah, PHBI, , pembiasaan salam, pengumpulan dan pembagian zakat, infak dan shadaqah dan sebagainya. Masalah kegiatan keagamaan dapat ditanyakan kepada guru Pembimbing Ibadah 7. Apa upaya yang dilakukan dalam mengembangkan budaya pendukungstrategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ya BAKII Kesugihan 01? Jawaban: Upaya pengembangan budaya pendukung strategi ini termasuk bagian dari tindakan riil pelaksanaan strategi seperti menciptakan budaya senyum sapa dan salam, menciptakan lingkungan Madrasah yang 117
agamis, melaksanakan berbagai kegiatan dan pembiasaan keagamaan, budaya kunjungan ke rumah siswa, kegiatan sosial dan sebagainya 8. Bagaimana pemanfaatan teknologi dalam peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? Jawaban: Pemanfaatan teknologi dalam peningkatan mutu pendidikan misalnya pemanfaatan teknologi IT dalam pembelajaran, memasang jaringan internet yang kuat, memiliki ruang multimedia yang lengkap dan memadai untuk menunjang berbagai kegiatan Madrasah terutama pembelajaran misalnya pemanfaatan berbagai aplikasi media untuk pembelajaran, penilaian, e rapot dan sebagainya 9. Bagaimana upaya meningkatkan minat, motivasi dan disiplin kerja guru dan karyawan? Jawaban: Banyak hal dapat dilakukan untuk ini misalnya memberikan pembinaan, nasihat dan teguran secara kekeluargaan, memberikanreward bagi guru/karyawan berprestasi, menciptakan suasana kekeluargaan yang harmonis, mengadakan supervisi atau pengawasan secara periodik,mewujudkan suasana kerja yang nyaman dan kondusif dan sebagainya. 10. Bagaimana melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? Jawaban: Evaluasi dilakukan dengan mengadakan pengawasan langsung terhadap semua kegiatan Madrasah seperti pengawasan, kontrol atau pengecekan terhadap kegiatan pengembangan sarana prasarana, supervisi terhadap kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurilkuler, kegiatan penilaian, kegiatan humas dan sebagainya. Dari hasil kontrol 118
dan supervisi dapat diketahui hasil kegiatan, kelebihan dan kekurangannya dan sebagainya untuk dilakukan langkah tindak lanjut. 11. Bagaimanakah tindak lanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan strategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? Jawaban: Setelah dilakukan evaluasi dapat diketahui pencapaian hasilnya, dikatahui kelebihan dan kekurangannya. Berdasarkan hal tersebut dapat ditentukan langkah tindak lanjut. Intinya, semua kegiatan peningkatan mutu pendidikan belum mencapai hasil sempurna, sehingga terus diupayakan penyempurnannya. Misalnya pada tahun ini, pengadaan 2 RKB dan masjid belum terselesaikan, maka pada tahun berikutnya kegiatan ini diprogram kembali pembangunannya. Kesugihan, 25 Maret 2021 Kepala MI Ya BAKII Kesugihan 01 H. Mokh Sangidun, S.Pd.I NIP. --- 119
RESUME HASIL WAWANCARA DENGAN WAKIL KEPALA MADRASAH (Guru Kelas, Yayasan dan Komite) Hari Tanggal : Selasa, Rabu dan Kamis, 16 -19 Maret 2021 Tempat : Ruang kepala Madrasah, ruang ngopi bareng dan ruang TU guru Waktu : Pukul 08.00 s.d 10.00 1. Apa visi dan misi MI Ya BAKII Kesugihan 01? Visi Madrsah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01 adalah Terwujudnya Generasi IslamYang Terdidik Dan Berakhlakul Karimah Indikator Visi: - Terwujudnya generasi islam yang mampu menguasai ilmu agama ( tafaqquh fi addin ) - Terwujudnya generasi islam yang menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi - Terwujudnya genarasi islam yang tekun mengamalkan ajaran agama - Terwujudnya generasi islam yang santun dalam bertutur dan luhur dalam pekerti - Terwujudnya generasi islam yang jujur, disiplin, sportif, istiqomah dan tanggung jawab - Terwujudnya generasi islam yang muttaqin Adapun misinya adalah: a. Menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dalam ilmu dan luhur dalam budi 120
b. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan untuk meningkatkan pencapaian prestasi akademik dan non akademik siswa. c. meyelenggarakan pembelajaran dan pembiasaan ajaran agama Islam untuk mewujudkan generasi yang menjujnjung tinggi nilai- nilai keilmuan yang bercirikan Islam. d. Mengusahakan MI Ya BAKII Kesugihan 01 menjadi kebanggan masyarakat muslim Kecamatan Kesugihan agar mampu menyiapkan generasi yang berprestasi di segala bidang. e. Meningkatkan kualifikasi tenaga kependidikan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman f. Mengupayakan managemen madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel g. Menjalin kerjasama yang baik dengan Ulama, Tokoh Masyarakat, Instansi teerkait, Komite, Pengurus, Wali Murid dan Pengusaha yang ada di sekitar MI untuk mewujudkan peningkatan kualitas dan pengembangan Madrasah. 2. Apa saja kekuatan dan kelemahan (faktor pendukung dan penghambat) internal strategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII KESUGIHAN 01 ? a. Kekuatannya antara lain jumlah guru dan karyawan banyak, beberapa yang sudah PNS dan bersertifikat pendidik, jumlah siswa banyak, fasilitas mendukung, lingkungan Madrasah mendukung, hubungan guru dan karyawan harmonis, memiliki lahan cukup luas dan sebagainya. b. Kelemahannya antara lain sumber dana terbatas, input siswa rendah, belum semua guru menguasai IT, Sebagian guru belum PNS dan belum bersertifikat pendidik, sarana prsarana belum semua ada dan sebagainya. 3. Apa saja peluang dan ancaman (faktor pendukung dan penghambat) 121
eksternalstrategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01? a. Peluangnya antara lain kepercayaan dan harapan masyarakat sangat tinggi kepada Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01, dukungan kuat orang tua/wali siswa, banyak SD/MI dan calon siswa di Kecamatan Kesugihan, banyak SMP/MTs dekat dengan Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01, tidak ada persaingan ketat antara SD/MI di Kecamatan kesugihan dengan Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kesugihan 01, kemajuan IPTEK dan sebagainya b. Ancamannya antara lain kuatnya pengaruh negatif lingkungan terhadap belajar siswa, , tidak ada UN, anggapan sebagian masyarakat bahwa di Madrasah pelajarannya lebih banyak sehingga khawatir anaknya tidak mampu menguasai sluruh mata pelajaran,kondisi ekonomi lemah masyarakat dan sebagainya. 4. Bagaimana anggaran peningkatan mutu pendidikan di MI Ya BAKII Kesugihan 01? Anggaran dan biaya bersumber dari dana BOS, bantuan pemerintah danpartisipasi masyarakat terutama orang tua/wali siswa. 5. Apa saja strategi peningkatan mutu pendidikan di MI Ya BAKII Kesugihan 01? Dalam progam Madrasah disebutkan garis besar program peningkatan mutu pendidikan di MI Ya BAKII Kesugihan 01 sebagai berikut: a. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai kegiatan b. Meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif dan efisien c. Membimbing siswa menjadi manusia berkepribadian utama dan berakhlak mulia serta mampu berperan aktif sebagai bagian dari masyarakat moderen d. Menggali dan meningkatkan berbagai prestasi dan keterampilan 122
siswa sebagai bekal hidup mandiri e. Menjalin hubungan dan kerjasama yang harmonis antara warga Madrasah, dengan masyarakat, orang tua siswa dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan Madrasah f. Mewujudkan budaya dan lingkungan Madrasah yang kondusif untuk mendukung proses pendidikan dan pembelajaran 6. Bagaimana implementasi/pelaksanaan strategi peningkatan mutu pendidikan di MI Ya BAKII Kesugihan 01? Misalnya, strategi meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama melalui berbagai kegiatan dilaksanakan dengan kegiatan- kegiatan seperti melaksanakan pendidikan agama baik melalui mata pelajaran agama maupun terintegrasi dalam mata pelajaran lain, melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan seperti tadarus, PHBI, membaca Asmaul Husna, ceramah agama, shalat Dluha dan Dzuhur berjamaah, doa belajar menurut Islam, pembiasaan amalan agama Islam, dan sebagainya. Strategi peningkatan kualitas pembelajaran direalisasikan dengan kegiatan seperti menambah/memperbaiki sarana dan prasasarana Madrasah, mengadakan/mengikuti workshop, diklat, seminar dan sebagainya oleh guru dan karyawan, mewujudkan lingkungan yang kondusif, perhatian terhadap kesejahteraan guru dan karyawan dan sebagainya. Strategi mewujudkan lingkungan Madrasah yang kondusif untuk mendukung proses pembelajaran diwujudkan dengan penghijauan Madrasah, penataan lingkungan Madrasah, suasana kekeluargaan, budaya hidup bersih dan sehat dan sebagainya. Strategi meningkatkan prestasi dan keterampilan siswa dilakukan dengan mengadakan ekstrakurikuler, pendidikan prakarya, mengadakan/mengikuti berbagai lomba dan sebagainya 123
Strategi menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat dengan membentuk pengurus komite Madrasah, kunjungan rumah orang tua siswa, pertemuan dengan orang tua/wali siswa, bakti sosial dan sebagainya. 7. Bagaimana melakukan evaluasi terhadap strategi peningkatan mutu pendidikan di MI Ya BAKII Kesugihan 01? Semua kegiatan Madrasah dievaluasi baik kegiatan pembangunan sarana prasarana, kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler dan sebagainya dengan melakukan pengecekan dan pengawasan langsung kegiatan di lapangan seperti mengadakan supervisi pembelajaran oleh kepala Madrasah terhadap guru, mengadakan penilaian hasil belajar siswa dan sebagainya. Evaluasi dilakukan oleh kepala Madrasah dan semua guru serta karyawan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berhasil dengan baik Kesugihan, 25 Maret 2021 Wakil Kepala Madrasah Mokh Maslakhul Anwar, S.Pd.I NIP. - - - 124
RESUME HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS Hari Tanggal : Senin, 22 Maret 2021Tempat : Ruang Guru Waktu : Pukul 10.00 1. Apa saja kegiatan kesiswaan terkait peningkatan mutu pendidikan di MI Ya Bakki 1 Kesugihan? a. Setiap awal tahun mengadakan MOS, pemilihan Pratama, penerimaan siaga dan penggalang baru, kegiatan non efektif HUT RI, menyusun kegiatan ekstrakurikuler, pembuatan KTA Pramuka, sosialisasi tata tertib Madrasah dan lain-lain. b. Mengadakan kegiatan upacara bendera setiap hari Senin dan hari- hari besar nasional c. Mengadakan kegiatan non efektif pasca PAS dan PAT d. Penegakkan tata tertib Madrasah e. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler f. Mempersiapkan dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai lomba ditingkat kecamatan, dabin, KKM, kabupaten, propinsi . g. Membimbing siswa dalam berbagai kegiatan dan pembiasaan keagamaan h. Mengadakan kunjungan bagi siswa terkena musibah i. Membimbing siswa dalam kegiatan majalah dinding j. Pada akhir tahun mengadakan acara out bond dan pelepasan bagi siswakelas V1, galang tangguh bagi siswa kelas V dan sebagainya. 2. Apa saja kegiatan ekstrakurikuler di MI Ya BAKII Kesugihan 01? a. Ekstrakurikuler wajib, yaitu Pramuka b. Ekstrakurikuler pilihan, yaitu 1) baca tulis Al Qur’an (BTA), 2) hadrah, 125
3) PMR, 4) story telling, 5) komputer, 6) drumband, 7) tilawah, 8) seni tari, 9) MIPA, l0) band, m) 11) tenis meja, 12) catur, 13) bulu tangkis dan Lain-lain 3. Apa saja kegiatan dan pembiasaan keagamaan di MI Ya BAKII Kesugihan 01? Pembiasaan -pembiasaannya antaralain a) pembiasaan salam, b) tadarus Al Qur’an, shalawat dan Asmaul Husna, c) shalat Dluha dan shalat Dzuhur berjamaah, d) PHBI, e) lomba-lomba keagamaan, e) santunan yatim piatu, f) pengumpulan dan pembagian ZIS, g) latihan kurban, h) buka sahur dan tarawih bersama, i) Jum’at iman, j) hadrah dan sebagainya 4. Apa saja pembiasaan/kegiatan non keagamaan bagi siswa di M I Ya BAKII Kesugihan 01? Kegiatan non efektif dengan berbagai lomba, upacara bendera, Jum’at bersih dan sehat, out bond, galang tangguh, persami/pemilihan pratama, danbsebagainya. Kesugihan, 22 Maret 2021 Guru Kelas Nur Fajriyah, S.Pd.I NIP. --- 126
RESUME HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PEMBIMBING IBADAH Hari Tanggal : Selasa, 23 Maret 2021Tempat : Ruang guru Waktu : Pukul 10.00 1. Apa saja kegiatan dan pembiasaan keagamaan di MI Ya BAKII Kesugihan 01? antara lain: a. Pembiasaan salam menurut Islam b. Doa belajar secara islami c. Tadarus Al Qur’an, shalawat dan Asmaul Husna d. Shalat Dluha dan shalat Dzuhur berjamaah e. PHBI f. Lomba-lomba keagamaan g. Santunan yatim piatu h. Pengumpulan dan pembagian ZIS i. Latihan kurban j. Buka, sahur dan tarawih bersama k. Jum’at iman l. Hadrah dan sebagainya 2. Siapa saja yang terlibat di dalam kegiatan-kegiatan tersebut? Semua guru, karyawan dan siswa dengan dimotori oleh Ibadah . Misalnya semua guru, karyawan dan siswa terlibat dalam kegiatan shalat Dzuhur berjamaah dengan guru sebagai imam. Banyak guru Ya BAKII Kesugihan 01 yang terbiasa shalat Dluha mendampingi para siswa. Kegiatan tadarus adakalanya dipandu oleh guru terutama guru pembimbing Ibadah dan adakalanya oleh siswa. Kesugihan, 23 Maret 202 Guru pembimbing Ibadah Hafidz Surur, S.Pd.I NIP. --- 127
RESUME HASIL OBSERVASI Hari tanggal : 15 s.d 19 Pebruari 2021 Tempat : Lingkungan MI Ya BAKII Kesugihan 01 1. Kondisi Madrasah dan sarana prasarana Kondisi sarana prasarana MI Ya BAKII Kesugihan 01 baik dan memadai seperti kondisi fisik gedung-gedung Madrasah, kelas dan lain- lain 2. Kegiatan kepala Madrasah terkait pelaksanaan strategi antara lain: a. Banyak hadir di Madrasah, tidak hadir di Madrasah karena dinas luar b. Memantau kegiatan fisik Madrasah c. Menyampaikan informasi dan pembinaan guru dan karyawan d. Mengadakan pertemuan dengan komite Madrasah dan orang tua/wali siswa untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran daring, koordinasi dengan orang tua/wali siswa, sosalisasi kegiatan ujian Madrasah, membahas tindak lanjut penyelesaian pembangunan RKB dan sebagainya 3. Kegiatan guru dan karyawan a. Pada hari Senin sampai Kamis, sebagian guru dan karyawan melaksanakan kegiatan secara WFO dan sebagian WFO sesuai jadwal. Hari Jum’at, semua guru dan karyawan WFO. b. Guru melaksanakan pembelajaran online, mengadakan penilaian hasilbelajar dan kegiatan-kegiatan lain terkait tupoksinya. c. Guru bertemu dengan siswa di Madrasah secara terjadwal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk sharing kegiatan pembelajaran dancek silang hasil kerja siswa d. Guru memanggil orang tua/wali siswa, koordinasi kemajuan belajar siswa selama pembelajaran daring. 4. Kegiatan fisik Madrasah terkait peningkatan mutu pendidikan a. Pembangunan RKB dan masjid yang tertunda 128
b. Kegiatan penghijauan Madrasah c. Kegiatan perbaikan sarana prasarana 5. Evaluasi kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran Kepala Madrasah dibantu urusan kurikulum mengecek kelengkapan perangkat pembelajaran guru seperti RPP, prota, promes, silabus, analisis KKM, daftar nilai, program penilaian, dan hasil penilian hasil belajar siswa termasuk pengecekan aplikasi yang digunakan guru dalam pembelajaran online seperti google classroom, google formulir, zoom meeting dan sebagainya. 6. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan fisik Madrasah Kepala Madrasah dibantu urusan sarpras mengontrol secara berkala kegiatan perbaikan sarana prasarana Madrasah seperti perbaikan tembok keliling Madrasah, perbaikan sanitasi Madrasah, perbaikan tempat sepeda siswa dan sebagainya 129
RESUME HASIL PENELITIAN DOKUMEN Hari tanggal : 15 s.d 19 Pebruari 2021 Tempat : MI Ya BAKII Kesugihan 01 1. Visi, misi dan rumusan strategi Visi, misi dan tujuan Madrasah terdapat pada dokumen profil Madrasah. Rumusan strategi peningkatan mutu terdapat pada program Madrasah (renstra dan renop) 2. Dokumen penilaian hasil belajar berupa nilai hasil belajar siswa terdapat padadaftar nilai dan leger yang dimiliki setiap guru 3. Dokumen kurikulum berupa KTSP Kurikulum 2013 yang disusun oleh Madrasah terdapat pada urusan kurikulum 4. Dokumen pembelajaran berupa perangkat pembelajaran yang dibuat oleh setiap guru seperti RPP, silabus, program pembelajaran dan sebagainya 5. Dokumen ekstrakurikuler berupa jenis, jadwal dan pembina ekstrakurikuler serta kegiatan pembiasaan terdapat pada urusan kesiswaan 6. Dokumen prestasi Madrasah berupa prestasi/kejuaraan bidang akademik dan non akademik siswa ada pada urusan kesiswaan dan kurikulum. Piala hasil lomba terpajang di etalase ruang tamu Madrasah 7. Dokumen RAKM terdapat pada Ka TU dan bendahara Madrasah 8. Dokumen struktur organisasi terdapat pada papan atau profil Madrasah 9. Dokumen kegiatan humas berupa kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan Madrasah terdapat pada urusan humas 130
131
132
133
134
135
136
137
Identitas Diri Nama : Mokh Atqol Nawawi Tempat, tanggal lahir : Cilacap, 17 September 1972 Jabatan : Guru Alamat Rumah : Jl. Nusantara RT 07 RW 01 Desa Kesugihan Kidul Kec. Kesugihan Kab. Nama Ayah Cilacap Nama Ibu : H. Afsoh Nawawi Nama Anak : Hj. Umi Maftuti : 1. Shofina Mumtaz Mahardhika 2. Arina Ahsana Nadya B. Riwayat Pendidikan a. MI : MI Ya BAKII Kesugihan 01 lulus tahun 1985 b. SMP : SMP Ya BAKII 1 Kesugihan lulus tahun 1988 c. Aliyah : MAN Kandangan Kediri Lulus Tahun 1991 d. S1 : IAIIG Lulus tahun 2000 C. Riwayat Pekerjaan Guru Madrasah Ibtidaiyah dari tahun 1998 sampai sekarang D. Riwayat Organisasi 1. Sekretaris IPNU Ranting Kesugihan 1992-1993 2. Ketua PAC IPNU Kecamatan Kesugihan 1993 – 2000 3. Ketua 3 IPNU Cabang Cilacap 1995-2000 4. sekretaris PAC GP. Anshor Kec. Kesugihan 2005-2010 5. Ketua Ranting NU Kesugihan Kidul 2014-2019 6. Bendahara MWC NU Kecamatan Kesugihan 2019- sekarang 7. Ketua KKM MI Kecamatan Kesugihan 2015- 2017 138
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151