Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bahan Ajar (Integrasi sosial)_ Manisa Octasyavira 18058214

Bahan Ajar (Integrasi sosial)_ Manisa Octasyavira 18058214

Published by Syafira Eka Putri, 2021-03-27 14:15:36

Description: Bahan Ajar (Integrasi sosial)_ Manisa Octasyavira 18058214

Search

Read the Text Version

BAHAN AJAR FAKTOR PENDORONG INTEGRASI SOSIAL Satuan Pendidikan: SMA N 2 DUMAI Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas/ Semester : XI/ Genap Materi Pokok :Faktor Pendorong Integrasi Sosial Alokasi Waktu : 2JP A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar KD 3 3.5 Menganalisis cara melakukan 4.5 Melakukan penelitian sederhana yang pemecahan masalah untuk mengatasi berorientasi pada pemecahan masalah permasalahan sosial, konflik dan berkaitan dengan permasalahan sosial dan kekerasan di masyarakat. konflik yang terjadi di masyarakat. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.5.3 Menjelaskan faktor pendorong 4.5.3 Menyimpulkan faktor pendorong integrasi sosial terjadinya integrasi B. Tujuan Pembelajaran Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model Discovery Learning dengan metode mengamati, membangun konsep, diskusi, tanya jawab dan penugasan. Peserta didik mampu menjelaskan materi Menjelaskan faktor pendorong integrasi sosial dengan disiplin, penuh tanggung jawab, kerja keras, religius dan berwawasan lingkungan sebagai karakter positif, serta dapat mengembangkan kemampuan penelitian yang cerdas dan kompetitif, budaya literasi, kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi (4C).

C. PETA KONSEP Definisi Integrasi Sosial Integrasi Integrasi Bangsa Integrasi Nasional Integrasi Bangsa Faktor-Faktor Internal Terbentuknya Eksternal Integrasi Integrasi Proses Akomodasi Sosial Integrasi kerjasama Sebagai Sosial Koordinasi Upaya Pemecahan Bentuk- Asimilasi Masalah di Bentuk Masyarakat Integrasi Integrasi Normatif Sosial Integrasi Fungsioanal Integrasi Koersif

Materi Konsep Fakta Prinsip Definisi Integrasi Pembaruan hingga Ketika kita berada di proses menjadi kesatuan dalam masyarakat yang penyesuaian yang bulat dan utuh. Istilah pembaruan berbeda kultur maka unsur-unsur yang tersebut tak kayal setiap saling berbeda mengandung arti masuk ke dalam, masyarakat akan dalam kehidupan menyesuaikan, melakukan penyesuaian masyarakat menyatu, atau melebur sehingga tindakan yang sesuai sehingga menjadi seperti dengan lingkungan. menghasilkan satu. pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi Faktor pendorong Internal dan Gotong royong bersama Integrasi bisa Integrasi masyarakt ketika hari timbul dari Eksternal minggu sekaligus untuk berbagai faktor menjalin silaturahmi yang ada didalam Rizky dan Jonathan kehidupan tatap saling berteman bermasyarakat. dekat walaupun mereka berbeda agama dengan adanya sikap saling toleransi antar beraga bisa meningkatkan integrasi Proses Integrasi Akomodasi, Perkawinan campur Adanya proses Sosial anatara suku jawa dan yang terjadi dalam suku minang. sebuah integrasi kerjasama, sosial sepeti Kerja sama antar akomodasi,kerjasa sesama masyarakat ma,koordinasi dan dilimgkunag

masyarakat seperti similasi gotong royong. Koordinasi, Dilakukan oleh wali Asimilasi kelas dengan berbagai pihak, baik secara horizontal maupun vertikal. Munculnya musik dangdut, yang merupakan hasil perpaduan antara musik tradisional daerah dengan musik india Bentuk-Bentuk Normatif, Masyarakat yang Integrasi normatif Integrasi Sosial disatukan dengan dapat terjadi musyawarah, karena adanya contohnya seperti norma yang musyawarah antara berlaku di ketua RT dan masyarakat. masyarakat dalam Dalam konteks membangun desa. ini, norma Fungsional, Indonesia yang terdiri merupakan dari berbagai suku dan pedoman untuk bangsa, melakukan mengintegrasikandiriny hubungan sosial a dengn melihat fungsi dalam masyarakat masing-masing , yang berisi contohnya suku bugis perintah, larangan melaut, suku jawa dan anjuran. bertani , minang pandai Dengan adanya berdagang. norma, masyarakat dapat Integrasi koersif bersatu dan

Koersif adalah integrasi yang kehidupan yang cara pengaplikasiannya harmonis bisa berbentuk kekerasan terwujud. kepada masyarakat. Contohnya sekelompok warga menghakimi Integrasi pencuri hingga babak fungsional bisa belur yang merupaka terjadi karena ada wujud konflik fungsi-fungsi di dimasyrakat. masyarakat. Dengan mengedepankan fungsi dari setiap pihak yang ada di masyarakat, integrasi sosial dapat terbentuk. Integrasi koersif bisa terbentuk karena adanya pengaruh kekuasaan dari penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara- cara koersif (kekerasan).

D. Materi Faktor Pendorong Integrrasi Sosial 1. Faktor Internal Dalam integrasi sosial dipengaruhi oleh faktor pendorong, baik dari luar maupun dari dalam individu. Secara umum, faktor pendorong integrasi yang berasal dari dalam individu (internal) adalah sebagai berikut: a. Adanya Semangat Gotong Royong Indonesia dikenal dengan sifat kekeluargaannya. Hal ini dibuktikan beberapa daerah di Indonesia masih berlaku gotong royong, seperti pada gambar di bawah ini. Kegiatan gotong royong tersebut dilakukan secara sukarela dan tanpa mengharapkan imbalan. Budaya gotong royong yang berkembang di masyarakat didasari oleh rasa solodaritas dan tanggung jawab terhadap kelangsungan hidupmasyarakat di lingkungan sekitar. b. Adanya Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu melakukan interaksi dengan orang lain untuk mencukupi kebutuhannya. Oleh karena itu, dalam masyarakat diperlukan suatu lembaga untuk mengatur individu dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Adapun lembaga tersebut berupa keluarga, koperasi, RT, lembaga pemerintahan, dan lain sebagainya. Seperti contoh pada gambar berikut.

c. Adanya Tuntutan Kebutuhan Setiap individu memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, individu harus melakukan kerjasama antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan adanya kerjasama di masyarakat dapat mendorongterciptanya integrasi sosial dan menghindari munculnya konflik. 2. Faktor Eksternal Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial yang berasal dari luar adalah sebagai berikut. a. Adanya Sikap Saling Menghargai dan Toleransi Indonesia yang merupakan masyarakat majemuk, terdiri atas beragam suku, etnis, agama, dan lain sebagainya. Adanya keberagaman tersebut dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang majemuk diperlukan adanya sikap saling menghargai dan toleran dengan orang lain sehingga integrasi sosial dapat tercapai. b. Adanya Persamaan Kebudayaan Adanya persamaan budaya dapat memberikan kesempatan untuk saling membaur tanpa adanya kecemburuan sosial. Hal ini akan lebih cepat terciptanyaintegrasi sosial di masyarakat. c. Adanya Persamaan Visi, Misi, dan Tujuan Adanya persamaan visi, misi, dan tujuan dapat menumbuhkan sikap

kebersamaan meskipun dalam masyarakat terdapat keberagaman sosial dan budaya. d. Adanya Sikap Terbuka pada Perubahan Dalam kehidupan akan mengalami perubahan setiap harinya. Seseorang yang dapat menyikapi perubahan dan terbuka terhadap perubahan dapat mendorong terciptanya integrasi sosial. e. Adanya Tuntutan Perkembangan Zaman Perkembangan zaman menuntut manusia untuk selalu berkembang mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Namun, adanya perubahan di lingkungan juga dapat mempengaruhi sikap, perilaku, pola hidup, dan pemikiran seseorang. Adanya perkembangan tersebut mendorong manusia untuk terus berkembang dan membaur dengan kelompok lainnya agar dapat mengikuti perkembangan zaman. f. Adanya Tantangan dari Pihak Luar Pada zaman dahulu, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh Bangsa Barat, seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Adanya bangsa Barat tersebut membuat Indonesia memiliki perasaan senasip sepenanggungan. Hal inilah yang mendorong masyarakay untuk membentuk suatu kesatuan dalam menghadapi tantangan yang datang dari luar. g. Adanya Konsensus Nilai dalam Masyarakat Dalam masyarakat terdapat nilai luhur yang mengatur dan dijadikan sebagai acuan untuk membangun kehidupan yang harmonis dengan sesama. Adanya kesempatan terhadap nilai-nilai luhur, maka akan tercipta rasa kebersamaan dalam perkembangan zaman. Integrasi sosial dapat terjadi karena adanya faktor pendorong dari dalam maupun dari luar individu. Selain faktor pendorong, ada pula faktor penghambat. Faktor penghambat tersebut adalah sebagai berikut: a. Masyarakat yang sifatnya heterogen b. Wilayah Indonesia yang luas c. Adanya paham etnosentrisme d. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yangtidak sesuai dengan kepribadian bangsa e. Adanya ancaman dari luar f. Adanya ketidakmerataan pembangunan

h. Adanya Tuntutan Perkembangan Zaman Perkembangan zaman menuntut manusia untuk selalu berkembang mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Namun, adanya perubahan di lingkungan juga dapat mempengaruhi sikap, perilaku, pola hidup, dan pemikiran seseorang. Adanya perkembangan tersebut mendorong manusia untuk terus berkembang dan membaur dengan kelompok lainnya agar dapat mengikuti perkembangan zaman. i. Adanya Tantangan dari Pihak Luar Pada zaman dahulu, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh Bangsa Barat, seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Adanya bangsa Barat tersebut membuat Indonesia memiliki perasaan senasip sepenanggungan. Hal inilah yang mendorong masyarakay untuk membentuk suatu kesatuan dalam menghadapi tantangan yang datang dari luar. j. Adanya Konsensus Nilai dalam Masyarakat Dalam masyarakat terdapat nilai luhur yang mengatur dan dijadikan sebagai acuan untuk membangun kehidupan yang harmonis dengan sesama. Adanya kesempatan terhadap nilai-nilai luhur, maka akan tercipta rasa kebersamaan dalam perkembangan zaman. Integrasi sosial dapat terjadi karena adanya faktor pendorong dari dalam maupun dari luar individu. Selain faktor pendorong, ada pula faktor penghambat. Faktor penghambat tersebut adalah sebagai berikut: g. Masyarakat yang sifatnya heterogen h. Wilayah Indonesia yang luas i. Adanya paham etnosentrisme j. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yangtidak sesuai dengan kepribadian bangsa k. Adanya ancaman dari luar l. Adanya ketidakmerataan pembangunan B. Rangkuman Dalam integrasi sosial dipengaruhi oleh faktor pendorong, baik dari luar maupun dari dalam individu. Secara umum, faktor pendorong integrasi yang berasal dari dalam individu (internal) adalah sebagai berikut: 1. Adanya Semangat Gotong Royong

Indonesia dikenal dengan sifat kekeluargaannya. Hal ini dibuktikan beberapa daerah di Indonesia masih berlaku gotong royong. 2. Adanya Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuanorang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu melakukan interaksi dengan orang lain untuk mencukupi kebutuhannya. 3. Adanya Tuntutan Kebutuhan Setiap individu memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, individu harus melakukan kerjasama antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan adanya kerjasama di masyarakat dapat mendorongterciptanya integrasi sosial dan menghindari munculnya konflik. Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial yang berasal dari luar adalah sebagai berikut: 1. Adanya sikap saling menghargai dan toleransi 2. Adanya persamaan kebudayaan 3. Adanya Persamaan Visi, Misi, dan Tujuan 4. Adanya Sikap Terbuka pada Perubahan 5. Adanya Tuntutan Perkembangan Zaman 6. Adanya Tantangan dari Pihak Luar 7. Adanya Konsensus Nilai dalam Masyarakat Integrasi sosial dapat terjadi karena adanya faktor pendorong dari dalam maupun dari luar individu. Selain faktor pendorong, ada pula faktor penghambat. Faktor penghambat tersebut adalah sebagai berikut: 1. Masyarakat yang sifatnya heterogen 2. Wilayah Indonesia yang Luas 3. Adanya paham etnosntrisme 4. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yangtidak sesuai dengan kepribadian bangsa 5. Adanya ancaman dari luar 6. Adanya ketidakmerataan pembangunan

DAFTAR PUSTAKA Ensiklopedi Nasional Indonesia (jilid 9). 2008. Bekasi: PT. Delta Pamungkas. Haryanta, Agung Tri dan Eko Sujatmiko. 2012. Kamus Sosiologi. Surakarta: PT. Aksara Sinergi Media. Haryanto, Dany dan G. Edwin Nugrohadi. 2011. Pengantar Sosiologi Dasar. Jakarta:Penerbit Erlangga. Nasikun. 2012. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Ranjabar, Jacobus. 2013. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Bandung:Penerbit Alfabeta. Soetomo. 2013. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook