Jejak-jejak TSUNAMI di Nusantara
Jejak-jejak TSUNAMI di Nusantara 2019 Parangtritis Geomaritime Science Park i
Judul Buku Jejak-jejak Tsunami di Nusantara Penanggung Jawab Kepala Parangtritis Geomaritime Science Park Kontributor Ayu Ratna Krismanti, Bernike Hendrastuti, Fajrun Wahidil Muharram, Farid Ibrahim, Gianova Andika Putri, Nicky Setiawan, Putri Meissarah, Editor Uun Tsani Yudanti, Wico Nandianta Mulia, Yonanta Hartanto Desain dan Tata Letak Fajrun Wahidil Muharram, Putri Meissarah Penerbit Tri Raharjo Pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) Didukung oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) Tahun 2019 ISBN 978-602-6641-44-1 25 cm x 17,6 cm, 62 Halaman Ilustrasi gelombang tsunami Tulus Muliawan, 2016 ii
iii
PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Segala puji bagi Allah Tuhan Yang Mahaesa atas segala kelancaran yang diberikan sehingga penyusunan buku ini dapat selesai dengan baik. Rasa syukur juga terpanjatkan atas kesempatan yang diberikan sehingga Parangtritis Geomaritime Science Park dapat secara langsung menyaksikan serta menelusuri “Jejak-jejak Tsunami di Nusantara”. Menilik sejarah bangsa, tsunami menjadi kejadian alam yang tak lagi asing bagi masyarakat Indonesia, pun bagi leluhur-leluhur di masa lalu. Banyak catatan, hikayat, syair, dan kearifan lokal sebagai rekaman peristiwa tsunami di tanah air. Semoga kehadiran buku ini dapat menjadi pengingat bagi generasi-generasi selanjutnya bahwa bahaya tsunami menjadi ancaman yang kapan pun bisa datang, namun sekaligus menjadi pembelajaran agar kita selalu siaga akan tanda-tanda kehadirannya. Akhir kata, siap siaga menjadi kata kunci bagi kita dalam menyikapi hidup berdampingan dengan bencana. Wassamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Parangtritis, Desember 2019 Tim Penyusun iv
DAFTAR ISI Pengantar ii Daftar Isi iii 1 Prolog 2 Indonesia, Negeri Kepulauan di Antara Tiga Lempeng dan 3 Kota-kota Pesisir yang Kaya Sumber Daya Alam 5 Tsunami, Sejarah dan Ancamannya Kearifan-kearifan Lokal Masyarakat Pesisir terhadap 6 Tsunami 24 Tsunami Aceh “Dari Kuta Raja Tsunami Dikenang, Rakyat Nanggroe Kini 36 Telah Bangkit Berjuang” 50 Tsunami Banten “Tak Selalu Gelombang Datang sebab Patahan di Bawah 62 Lautan” Tsunami Flores “Pulau Bater: Saksi Bisu Gelombang Besar yang Melenyapkan Desa Sepulau” Tsunami Palu “Gempabumi dan Likuefaksi, Kisah dari Palu tentang Tsunami” Epilog “Untaian Sejarah Tsunami dan Upaya Berharmonisasi dengan Bencana” v
PROLOG “Gemah Ripah Pesisir Nusantara di Pusaran Tiga Lempeng Samudra” Peta intensitas gempabumi di Indonesia ESRI, 2019 1
Indonesia, Negeri Kepulauan di Antara Tiga Lempeng dan Kota-kota Pesisir yang Kaya Sumber Daya Alam Menjadi negara kepulauan terbesar kecil menjadi magnet tersendiri bagi para atas posisi geologis Indonesia yang berada di dunia adalah anugerah bagi seluruh wisatawan. Tidak hanya dalam hal pariwisata, pada pertemuan tiga lempeng aktif, yaitu masyarakat Indonesia. Sebanyak 17.504 pulau sumberdaya kelautan yang melimpah juga lempeng benua Indo-Australia di bagian terhampar di antara perairan seluas 2,7 juta menjadi nilai plus Indonesia sebagai negara selatan dan Eurasia di bagian utara, serta kilometer persegi. Perairan tersebut terbagi kepulauan. Separuh spesies ikan di dunia dapat lempeng samudra Pasifik di bagian timur. menjadi laut teritorial, perairan kepulauan, ditemukan di laut Indonesia. Tujuh puluh lima Lempeng-lempeng aktif ini terus bergerak dan perairan pedalaman seluas tiga perempat persen spesies terumbu karang di dunia dapat dan bertumbukan sehingga melepaskan dari luas total wilayah negaranya. Kalimantan, ditemukan di Indonesia. Selain itu, potensi energi besar yang seringkali menimbulkan Jawa, Sulawesi, Sumatra, dan Papua merupakan mineral, gas alam, dan minyak bumi 70 gempabumi. Terlebih lagi, kondisi kepulauan pulau-pulau utama. Selain itu ada pula pulau- persennya dapat ditemukan di wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut menjadikan pulau kecil seperti Bali, Karimunjawa, Gili, dan laut. pergerakan lempeng tersebut tidak jarang Lombok, dan Raja Ampat yang menjadi tujuan menimbulkan gelombang tsunami. Tentunya wisata lokal maupun internasional. Di balik anugerah tersebut, terselip masyarakat Indonesia harus siap dan waspada ancaman bencana yang begitu beragam sebab dengan potensi bencana gempabumi dan Posisi strategis menjadikan Indonesia terdapat setidaknya 70 sesar aktif dan belasan tsunami yang bisa kapan saja terjadi. sangat kaya akan sumberdaya alam pesisir zona subduksi yang mengelilingi kepulauan yang memesona. Keindahan pulau-pulau nusantara. Kondisi ini menjadi konsekuensi Penanaman mangrove di Flores untuk mencegah gelombang tsunami Dok. PGSP, 2019 2
Tsunami, Sejarah dan Ancamannya Tsunami berasal dari bahasa Jepang namun hampir setiap kejadian tsunami di selalu waspada akan bahaya tsunami. Sebab, yang berarti gelombang besar, merujuk pada Indonesia identik dengan aktivitas tektonik bencana tsunami tidak dapat diketahui kapan sebuah bencana gelombang air yang bergerak yang menyebabkan gempabumi di dasar laut. akan terjadi. Pemerintah pun perlu bergerak ke arah daratan dan memorak-porandakan Berikut ini merupakan catatan kejadian- aktif dan komprehensif dalam mengambil seluruh wilayah yang dilewatinya. Dalam kejadian tsunami besar yang pernah terjadi di kebijakan-kebijakan preventif terkait sejarah nusantara, kejadian tsunami besar Indonesia yang menelan korban jiwa di atas mitigasi, baik yang bersifat struktural seperti kerap terjadi sejak masa lampau hingga masa 100 orang, bahkan hingga ratusan ribu nyawa penanaman mangrove atau pendirian dinding kini. Kendati penyebab tsunami dapat berasal terenggut. penghalang tsunami dan menara evakuasi dari berbagai aktivitas alam seperti erupsi maupun yang bersifat nonstruktural seperti gunung api, longsor bawah laut, jatuhnya Hidup di tengah-tengah wilayah rawan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui benda kosmik (luar angkasa) ke laut/samudra, tsunami menjadikan masyarakat Indonesia berbagai edukasi. khususnya yang hidup di wilayah pesisir perlu Peta lempeng tektonik di Indonesia 3 Hamilton, 1979
Tabel 1. Kejadian Tsunami di Indonesia yang Menelan Korban Jiwa Lebih dari 100 Orang Korban Tahun Daerah Terdampak Keterangan Meninggal 2004 Banda Aceh, NAD Kekuatan gempa 9.0 SR. Episentrum 95,980 BT, 3,290 LU atau 149 kilometer selatan Meulaboh. 227.898 1883 secara keseluruhan Tinggi run-up maksimum mencapai 30 meter di Lhok Nga. Di Banda Aceh tinggi genangan 1992 serta negara-negara di antara 3—7 meter. Jumlah korban tewas di Aceh 166.080 orang, korban hilang di Aceh dan 6.245 36.000 1899 Samudera Hindia orang di Sumatera Utara. Korban luka-luka mencapai 2.500 orang. 1674 2.500 2018 Pantai-pantai di Lampung Letusan besar aktivitas vulkanik Gunung Api Krakatau mencapai area hingga seluas 8 kilometer dan Banten bahkan kubik. Tidak ada data magnitudo yang tercatat pada kejadian tsunami di Krakatau. Kapal perang 2.460 1815 sampai ke Jakarta terseret sejauh 3 kilometer ke darat pada ketinggian 10 meter. 2.243 2006 2.037 P. Flores Kekuatan gempa 7,8 SR. Episentrum 121,890 BT, 8,480 LS. Bencana besar dan banyak terjadi 2010 kerusakan. Ketinggian gelombang bervariasi antara 1,8—3,6 meter di Flores dan Pulau Babi. 1.200 2018 Intensitas maksimum sekitar IX MMI. 664 1994 P. Banda Tsunami besar yang banyak menyebabkan kerusakan. 456 431 P. Banda Run-up yang tinggi menyebabkan banyaknya korban jiwa. Tsunami terdiri dari sebuah gelombang besar dan 3 gelombang susulan lebih yang kecil. 250 Palu – Sigi – Donggala Gempabumi dengan magnitudo 7,7 SR di darat dengan mekanisme strike-slip, memicu longsor di bibir pantai dekat teluk Palu yang menyebabkan tsunami. Lokasi sumber tsunami yang dekat daratan menyebabkan tsunami tiba sangat cepat dan menyebabkan banyak orang tidak sempat menyelamatkan diri. Tinggi gelombang di pantai antara 2—7 meter. Jatuhnya korban dengan jumlah besar juga disebabkan oleh bencana likuefaksi. P. Bali Gelombang tinggi menerjang pantai dan menggenangi daratan begitu jauh. Pangandaran Kekuatan gempa 7,7 SR. Episentrum 107,410 BT, 9,250 LS. Tinggi run-up di Jawa Barat: Pameungpeuk 1 m; Pangandaran 3—8 meter; Jawa Tengah: Nusa Kambangan 20 meter; Cilacap 2 meter; Widara Payung 2—5 meter, Ayah 1 meter; Yogyakarta: Parangtritis 3 meter; dan Jawa Timur: Sendangbiru 2 meter. Kep. Mentawai Kekuatan gempa 7,7 SR. Episentrum 99,930 BT, 3.570 LS. Kerusakan parah di pantai barat Kepulauan Mentawai Bagian Selatan (P. Sipora, P. Pagai Utara dan P. Pagai Selatan) Pantai-pantai di Lampung Tsunami melanda pantai barat Banten dan pantai selatan Lampung pascaletusan Gunung Anak dan Banten Krakatau yang diikuti dengan longsor. Gelombang tsunami datang 27 menit pascalongsor dengan ketinggian sampai 5,6 meter di garis pantai. Banyuwangi Kekuatan gempa 7,8 SR. Episentrum 112,840 BT, 10,480 LS. Tsunami melanda pantai selatan Jawa Timur sampai ke P. Bali bagian selatan. Sumber: BMKG. 2018. Katalog Tsunami Indonesia Tahun 416-2018, dengan penambahan. 4
Kearifan-kearifan Lokal Masyarakat Pesisir terhadap Tsunami Keberagaman budaya yang mengakar kuat dalam tradisi kehidupan masyarakat di setiap wilayah menjadi sumber daya tersendiri bagi Indonesia. Dalam menyikapi potensi bencana yang kerap terjadi, ternyata banyak masyarakat yang memiliki kearifan lokal yang unik di setiap daerah. Kearifan lokal masyarakat dalam menghadapi bencana ini sebagai bentuk pembelajaran terhadap tradisi nenek moyang yang pernah mengalami bencana ini sebelumnya. Beberapa wilayah di Indonesia memiliki tradisi unik dalam menghadapi bencana mulai dari penyesuaian bentuk bangunan, memahami tanda- tanda alam seperti tingkah laku hewan, penamaan kota, serta pembuatan lagu, syair, hikayat, ataupun cerita tentang bencana masa lampau. Seperti Smong di Aceh yang menyelamatkan penduduk Pulau Simeuleu dari Tsunami Aceh 2004 sebab mereka berpedoman secara turun-temurun bahwa setelah gempa besar terjadi dan air laut surut harus segera menyelamatkan diri ke daratan yang lebih tinggi. Kearifan lokal tersebut patut menjadi pelajaran yang berharga yang wajib kita pahami dan menjadi pedoman dalam penyusunan tata kota, bangunan, serta pemukiman penduduk. Sehingga kearifan lokal tersebut mampu menjadi upaya mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami yang dapat muncul kapan saja di Indonesia. Kearifan lokal berupa syair tentang tsunami Adi Warsidi, 2013 5
TSUNAMI ACEH “Dari Kuta Raja Tsunami Dikenang, Rakyat Nanggroe Kini Telah Bangkit Berjuang” Menjadi provinsi di ujung barat Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam memang sarat akan sejarah. Posisinya yang strategis di ujung Selatan Malaka menjadikan Aceh sebagai pusat persinggahan pelayaran antarbenua pada masa Kerajaan Samudra Pasai maupun masa Kesultanan Aceh Darussalam. Kala itu, wilayah tersebut menjadi titik strategis bagi jalur persinggahan kapal-kapal dagang dari Cina, Eropa, Arab, dan India. Aceh dijuluki pula Negeri Serambi Mekkah sebab budaya Islam yang sangat kental di tengah kehidupan masyarakatnya.[1] Wilayah Aceh meliputi ujung barat laut Pulau Sumatra beserta pulau-pulau di sekitarnya seperti Pulau Weh di sebelah utara dan Pulau Simeulue di sebelah barat. [1] Kumparan. 2018. Kesultanan Aceh Darussalam, Penguasa Baru Pesisir Sumatera. https://kumparan.com/potongan- nostalgia/kesultanan-aceh-darussalam-penguasa-baru-pesisir-sumatera. Diakses 11 Desember 2019. 6
Tsunami Aceh tahun 2004 menjadi Rekonstruksi permukiman penduduk di Banda Aceh sejarah bencana tsunami terbesar yang pernah Ferhat Muchtar, 2014 melanda wilayah di nusantara. Bencana tersebut menelan hingga ratusan ribu korban jiwa, menyisakan kenangan yang tak akan pernah terlupa. Namun kini Aceh telah kembali, rakyat Nanggroe telah memulihkan diri. Detak jantung ibukota Banda Aceh kembali berdenyut. Museum Tsunami pun kokoh berdiri mengenang bencana dahsyat yang dulu pernah terjadi. Sejalan dengan perannya sebagai pusat perdagangan selama berabad-abad, masyarakat Aceh merupakan entitas yang majemuk. Selain Aceh, Gayo, Singkil, Simeulue, dan Melayu Tamiang sebagai etnis tuan rumah, terdapat pula Jawa, Batak, Minangkabau, maupun masyarakat dari etnis lainnya yang saing hidup rukun turun-temurun. Masyarakatnya hidup menyebar di seluruh wilayah Aceh, namun kota-kota pesisir sangat hidup dengan kegiatan ekonomi masyarakatnya dan menjadi wilayah yang paling banyak dihuni, khususnya Banda Aceh sebagai ibukota provinsi. 7
Tiga per empat wilayah Provinsi Aceh sehingga pantai yang terbentuk di sisi timur berbatasan langsung dengan laut. Di sisi timur dan barat memiliki karakteristik yang berbeda. terdapat Selat Malaka sedangkan di sisi utara Pantai di barat Aceh merupakan pantai dengan dan barat langsung menghadap ke Samudra dataran sempit yang diapit oleh dengan Hindia. Hanya wilayah selatan saja yang deretan pegunungan dan Samudera Hindia. berbatasan dengan daratan, yaitu Provinsi Sedangkan pantai di wilayah timur merupakan Sumatera Utara. Pola daratan di Provinsi dataran landai dan luas dengan perairan cukup Aceh adalah memanjang dari utara ke selatan tenang yang berada di selat Malaka. Pulau Simeulue Mahi-mahi Surf Resort, 2017 8
Bencana tersebut diawali dengan gempa Tinggi gelombang diperkirakan 30 meter dahsyat yang mengguncang wilayah Aceh dengan kecepatan 360 kilometer per jam yang selama kurang lebih 10 menit pada Ahad, menghancurkan hampir sebagian wilayah 26 Desember 2004. Tak lama berselang, pesisir barat Aceh.[2] Gempa besar dengan gempa kemudian disusul gelombang besar durasi yang panjang diikuti tsunami dahsyat yang menerjang sepanjang pantai barat Aceh ini menjadi catatan sejarah bencana paling yang berbatasan dengan Samudera Hindia. besar di abad ini. [2] Nationalgeographic.grid.id. 2018. Mengenang Tsunami Aceh, Bencana Terparah yang Menewaskan Ratusan Ribu Jiwa. https://nationalgeographic.grid.id/read/131276047/mengenang- tsunami-aceh-bencana-terparah-yang-menewaskan-ratusan-ribu-jiwa?page=all. Diakses 18 Desember 2019. Permukiman luluh lantak akibat gempabumi dan tsunami Michael Thrinbeck, 2005 9
Gempa dahsyat yang mengguncang kecepatan gelombang tsunami mengalahkan masyarakatnya sudah memiliki kearifan lokal Aceh pada pagi itu membuat masyarakat laju lari mereka. Bahkan di beberapa tempat tersendiri, mereka menyadari bahwa setelah sangat syok. Gelombang besar datang di Aceh karena minimnya pengetahuan gempa besar pasti akan datang gelombang. dan menerjang apa saja yang dilewatinya. tentang tsunami, beberapa orang tampak Sehingga seluruh penduduk menyelamatkan Masyarakat yang berada di sekitar pesisir sibuk memunguti ikan yang menggelepar diri ke daratan yang lebih tinggi sehingga tidak sempat lagi untuk menghindar. Beberapa karena air laut yang surut tanpa tahu bahwa korban jiwa hanya berjumlah 7 orang saja, orang yang sadar dengan adanya tsunami itu adalah pertanda tsunami akan datang. Hal padahal pulau ini berada paling dekat dengan segera berlari menyelamatkan diri, namun yang berbeda terjadi di Pulau Simeulue yang pusat gempa. Masjid Rahmatullah Lampuuk berdiri kokoh pascatsunami Greg Baker, 2004 10
Gelombang tsunami datang beberapa yang merupakan bagian dari lempeng Indo- Gempa dahsyat ini merupakan yang saat setelah terjadi gempa dahsyat Australia dengan lempeng Myanmar yang terbesar ketiga yang pernah tercatat di berkekuatan magnitudo 9,1—9,3 yang merupakan bagian dari Lempeng Eurasia. seismograf dan memiliki durasi terlama berpusat di kedalaman sekitar 30 kilometer Salah satu lempeng benua menunjam dan sepanjang sejarah, sekitar 8,3—10 menit. di bawah dasar laut, yang menimbulkan bergeser, mengakibatkan naiknya permukaan Gempa tersebut mengakibatkan seluruh getaran kuat dan patahan sepanjang ± 1.200 laut secara tiba-tiba. Air yang terdorong planet bumi bergetar satu sentimeter dan kilometer, membentang dari Aceh sampai tersebut membentuk gelombang besar dengan menciptakan beberapa gempa lainnya sampai ke Andaman. Gempa ini terjadi karena kecepatan tinggi dan bergerak menuju wilayah Alaska. Episentrumnya berada di adanya interaksi antara Lempeng Hindia daratan. antara Simeulue dan daratan Sumatera. Terjangan tsunami Aceh 2004 11 Michael Thrinbeck, 2005
Tragedi tsunami ini telah menorehkan duka yang mendalam dan memberikan dampak sosial yang hebat khususnya bagi masyarakat Aceh. Tercatat sebanyak 165.945 orang meninggal dan hilang.[3] Kejadian tersebut menyebabkan guncangan psikis yang luar biasa bagi masyarakat yang terdampak tsunami karena harus kehilangan sanak saudara tercinta secara tiba-tiba. Trauma dan kekacauan yang dirasakan tidak bisa begitu saja hilang dalam rasa dan ingatan. Butuh waktu bagi masyarakat Aceh melanjutkan kehidupan kembali seperti biasanya. Banyaknya jumlah penduduk yang hilang dan meninggal akibat bencana dan termasuk di antaranya adalah guru sekolah. Secara khusus jumlah guru yang hilang akibat bencana tsunami yaitu 1.870 orang.[4] Tenaga pengajar yang hilang dan meninggal menyebabkan kegiatan belajar-mengajar sempat vakum. Tidak hanya itu, hingga beberapa waktu, masyarakat terdampak gempa dan tsunami tak bisa lagi berkumpul dan beribadah di masjid dan musala. Mereka khusyuk beribadah di tenda-tenda pengungsian dengan penuh ratapan. Gempa bumi Aceh US Navy, 2005 [3] BNPB. 2017. Data Informasi Bencana Indonesia. http://bnpb.cloud/dibi/tabel1a. Diakses tanggal 3 Desember 2019 [4] Bappenas. 2005. Indonesia: Preliminary Damage and Loss Assessment The December 26, 2004 Natural Disaster. The Consultative Group on Indonesia. 12
Masyarakat Aceh yang terdampak bencana tsunami tak bisa serta-merta melanjutkan hidup, khususnya masyarakat pesisir yang bermata pencaharian sebagai nelayan tidak bisa kembali melaut begitu saja. Selain kapal yang hancur, beberapa kawasan terumbu karang rusak akibat tertutup sedimen, ikan-ikan pergi menjauh. Begitu susah untuk melanjutkan hidup, namun mereka harus dapat bertahan. Kembali lagi, bahwa setiap cobaan pasti bisa dilewati. Program rekonstruksi dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan pendonor menjadi alternatif pekerjaan yang mau tidak mau harus diambil. Menjadi pekerja proyek adalah ladang baru bagi para korban terdampak tsunami Aceh. Mengusahakan lahan untuk bertani juga menjadi alternatif pemulihan mata pencaharian kala itu. Terlebih setelah saluran-saluran irigasi diperbaiki, sebanyak 40.000 keluarga bercocok tanam untuk dapat bertahan hidup.[5] Kini, pembangunan sudah jauh berkurang, Aceh sudah mulai hidup kembali. Bangunan runtuh akibat terjangan tsunami di Aceh Posko Jenggala, 2004 [5] BRR dkk. 2005. Aceh dan Nias Setahun Setelah Tsunami. Laporan bersama Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi dan Mitra Internasional. 13
Pelayanan umum dan pendidikan juga tempat, anak-anak bersekolah dengan tenda- menjadi prioritas pemulihan. Aceh tak bisa tenda, namun ada juga yang bersekolah dibiarkan terus lumpuh. Setelah secara umum dalam bangunan. Sekali lagi, ketika bangkit masyarakat terdampak gempa dan tsunami maka seluruh amunisi pun juga harus siap. telah siap untuk kembali melanjutkan hidup, Kehilangan lebih dari 1.000 guru sungguh sektor pendidikan langsung diupayakan memilukan. Solusinya, diselenggarakan kembali bangkit. Sekalipun prasarana dan program besar untuk melatih lebih dari 1.100 sarana belum cukup memadai, namun kegiatan guru baru dan guru sementara. Kualitas belajar mengajar harus tetap dijalankan guna pendidikan terus diupayakan untuk dapat mewujudkan kecerdasan bangsa. Di beberapa kembali seperti sedia kala. Sekolah darurat bagi anak-anak korban tsunami yang selamat Mark Jochim, 2005 14
Tsunami Aceh menyebabkan perubahan hektar tambak tidak dapat berfungsi. Sektor juga terbengkalai karena 3.000 kilometer jalan garis pantai di pesisir Meulaboh. Berdasarkan pertanian ikut terkena dampak, lebih dari rusak, beberapa pelabuhan dan 120 jembatan pengolahan data yang dilakukan pada 2001— 60.000 hektar lahan pertanian juga rusak besar juga hancur tak tersisa. Sektor pendidikan 2005, perubahan garis pantai yang terjadi terkena dampak gempabumi dan tsunami. juga merintih karena sebanyak 1.962 sekolah berupa hilangnya sebagian dataran pantai di Aceh dan 104 sekolah di Nias hancur. Sektor (abrasi). Morfologi pantai setelah kejadian Tidak hanya sektor kepesisiran yang kesehatan tak bisa cepat mengatasi korban. tsunami telah pulih seperti sedia kala namun mengalami dampak fisik. Sektor sosial seperti Delapan rumah sakit dan 114 puskesmas yang aktivitas perikanan belum dipulihkan secara hunian masyarakat yang hancur dan rusak harusnya dapat menjadi sarana menampung total. Cukup banyak perahu nelayan yang mencapai 80.000—110.000 rumah hilang, yaitu sekitar 4.717 perahu dan 20.000 di Aceh dan 13.500 rumah korban justru turut hancur akibat gempa di Nias. Aksesibilitas ataupun tsunami yang menghantam. Topografi pantai di pesisir barat Aceh Omed, 2019 15
Hancurnya berbagai infrastruktur terus supaya lebih aman dan cukup berjarak dengan dibangun dan dicarikan solusi. Sampai Juni pantai. Namun, tidak semua korban terdampak 2006 telah dibangun sebanyak 60.000 rumah. mau dan mampu bertahan di kawasan relokasi. Banyaknya kawasan yang hancur akibat tsunami Beberapa ada yang tetap memilih melanjutkan menyebabkan harus ada tindakan relokasi. Salah hidup di pesisir karena tak mau mengambul satu kawasan relokasi adalah di Aceh Besar risiko dengan mata pencaharian baru. Pembangunan hunian baru bagi korban tsunami Nanggroe_man, 2008 16
Masa tanggap darurat untuk bencana Kondisi tersebut berbeda dengan yang Satu-satunya cara ketika semuanya porak- gempabumi dan tsunami di Aceh begitu ada di Pulau Simeulue. Ketika gempabumi poranda kala itu adalah menyelamatkan kompleks. Banda Aceh sudah terlanjur hancur datang, orang-orang menyerukan hikayat yang bisa terselamatkan. Korban banyak dan porak-poranda akibat gempa yang lebih “Smong”. Mereka tunggang-langgang lari ditampung di Masjid Raya Baiturahman dan dahulu terjadi. Seusai gempa, orang-orang ke bukit-bukit terdekat yang bisa dijangkau. ada juga yang di vihara di kota. Karena suasana banyak berkumpul di tempat terbuka. Tidak Ketika tsunami datang, penduduk hampir sedang kacau, sementara pengumpulan orang ada yang mengira air tsunami akan datang. semua selamat. Sementara, di Banda selamat dan mayat dijadikan satu. Bersamaan Tiba-tiba air datang, mereka berlari sekuat Aceh, tingginya tsunami yang menerjang dengan proses evakuasi, orang-orang selamat tenaga ke arah bangunan tinggi yang bisa menyebabkan banyak orang terjebak dalam mulai dicarikan tempat untuk ditampung. terjangkau meskipun langka. Bukit terlalu ketinggian bangunan setelah gelombang Tenda belum bisa didirikan begitu saja karena jauh untuk dijangkau, satu-satunya cara tsunami reda. TNI langsung sigap air bekas tsunami masih menggenang. adalah berlindung dalam bangunan tinggi. menyelamatkan orang-orang yang terjebak. 17 TNI dan bantuan internasional mengevakuasi korban tsunami USAID Indonesia, 2005
Relawan kemudian mulai berdatangan. proses evakuasi terus berlangsung. Tugas Penyalurannya tidak serta-merta langsung Pencarian, pengumpulan, dan evakuasi yang betul-betul harus dikerjakan bersama- bisa didistribusikan dengan mulus. Namun, terus dilakukan. Korban-korban meninggal sama. Sembari merangkak, seluruh elemen segalanya berupaya agar seluruh korban begitu banyak dan sulit teridentifikasi. Oleh masyarakat, pemerintah, dan relawan berjuang bencana dapat menerima bantuan dengan karenanya, majelis agama mengeluarkan fatwa untuk menyediakan sarana medis untuk segera. Sambil meratapi nasib, bantuan bahwa diperbolehkan penguburan massal, pengobatan, jembatan sementara, dan tenda penanganan psikologis juga mulai masuk karena kondisi begitu genting. Dimana-mana pengungsian seadanya. Pelan-pelan semua baik dari pemerintah maupun organisasi banyak tumpukan mayat. Sementara, korban sambil ditata kembali. sosial. Trauma healing mulai dilakukan untuk yang masih hidup dan harus juga dibantu membantu korban agar dapat melanjutkan sangat banyak. Sekalipun lamban dan seakan Sekalipun lamban, namun pada akhirnya hidup dengan optimis dan semangat kembali. meraba-raba harus berbuat apa, pada akhirnya bantuan dapat masuk. Korban terdampak Banyak juga bantuan yang datang dari prasarana dan sarana dapat diperbaiki. Sarana tsunami yang selamat dapat bertahan hidup organisasi sosial untuk membantu menemukan komunikasi menjadi prioritas utama sambil dengan adanya bantuan-bantuan sosial keluarga yang hilang dan terpisah. baik logistik, sandang, maupun finansial. Pendaratan hovercraft sesaat setelah tsunami melanda US Navy, 2005 18
Kejadian tsunami Aceh 2004 ini akan memberikan sinyal dan otomatis untuk siap menghadapi bila bencana datang. membangunkan kesadaran internasional menyebarkan berita ancaman tsunami yang Kampung Siaga Bencana diprogramkan oleh untuk tanggap terhadap bencana. Bantuan akan datang. Saat ini GITEWS telah berubah Dinas Sosial Provinsi Aceh. Saat ini telah internasional berdatangan dengan berbagai menjadi InaTEWS yang dikelola oleh BMKG ada kurang lebih 26 kampung siaga bencana. program mitigasi yang dicanangkan. Salah bersinergi dengan BNPB, BIG, dan lembaga Pemberdayaan dilakukan supaya masyarakat satunya adalah pembuatan sistem peringatan lainnya. telah siap siaga bila bencana, khususnya dini tsunami bekerja sama dengan Jerman yang bencana tsunami datang. diberi nama GITEWS (Germany Indonesia Tidak hanya teknologi yang Tsunami Early Warning System).[6] Sistem dikembangkan untuk mitigasi bencana. Secara sosial, masyarakat juga dimotivasi dan dilatih [6] DW.com. 2014. Kronologi Bencana Tsunami 2004 di Aceh. https://www.dw.com/id/kronologi-bencana-tsunami-2004-di-aceh/a-18146413. Diakses 18 Desember 2019. Pemasangan buoy untuk sistem peringatan dini tsunami ZDF, 2018 19
Satuan fasilitator-fasilitator tanggap bencana menyerang. Tingkat pendidikan orang-orang untuk menyelamatkan diri ke bencana juga banyak dibentuk dan didukung yang menjadi sasaran mulai dari TK sampai tempat tinggi. Melalui fasilitator tanggap oleh pemerintah untuk meningkatkan perguruan tinggi dengan porsi penyampaian bencana, hikayat ini mulai diajarkan di sekolah- pemberdayaan di kampung siaga bencana sesuai usia dan tingkat pendidikan. sekolah. Bagi usia sekolah, ada mempunyai maupun di daerah yang menjadi calon kampung treatment khusus untuk melatih anak siaga siaga bencana. Program mitigasi bencana Belajar dari Simeulue. Tsunami yang bencana, salah satunya melalui ajaran hikayat diperkenankan masuk ke institusi pendidikan begitu ganas mampu dihindari karena adanya smong. untuk mengajari siswa-siswa bertahan ketika kearifan lokal yang dipertahankan. Hikayat smong menjadi salah satu cara mengingatkan Masyarakat korban bencana berkumpul menunggu bantuan datang USAID_Tsunami, 2005 20
Dari perspektif ekologis, upaya mitigasi (Nias), Kuala Pekanbaro (Aceh Pidie) dan turun tangan untuk dapat memagari pesisir juga dilakukan. Penanaman mangrove seusai Kuala Keureutou (Aceh Utara) kerusakan dengan benteng alam yang kuat. Sampai 2009, tsunami Aceh sering dilakukan. Hal ini berkaca akibat tsunami cukup parah, dikarenakan seusai Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada kejadian tsunami Aceh bahwa keberadaan pada daerah tersebut tidak terlindung hutan (BRR) menyelesaikan tugasnya, penanaman mangrove di Singkil, Simeulue dan Lahewa mangrove. Sampai akhir 2006, sebanyak 30 mangrove tetap menjadi program pemerintah yang berada di Pulau Nias dapat meminimalkan juta bibit mangrove telah ditanam. Pemerintah, Aceh. Beberapa kawasan juga menanam cemara kerusakan. Sedangkan di daerah Sirombu lembaga swadaya masyarakat, dan relawan laut untuk benteng alam bila ada gelombang. Penanaman mangrove untuk mengurasi risiko tsunami Michael Thrinbeck, 2008 21
Perlindungan terumbu karang juga terlalu kuat ketika sampai di pantai. Semua mencontohkan bahwa kesadaran terhadap dilakukan oleh para nelayan. Terumbu karang telah diupayakan supaya semua pihak siap bencana dapat dimulai dari hal yang sederhana. ini memang harapannya dapat mengembalikan ketika ada bencana. Kita tidak meminta, [7] Seni tutur yang telah mendarah daging ekosistem bawah laut yang kaya akan hasil namun tidak ada salahnya ketika kita siap dan dalam diri mereka dan membuat masyarakat perikanan. Namun, seiring berjalannya waktu, berjaga-jaga. Simeulue tanpa mereka sadari menjadi ekosistem terumbu karang ini juga mampu masyarakat siaga bencana dengan sendirinya. meredam energi gelombang sehingga tidak Belajar dari syair Smong di Simeulue yang telah menyelamatkan ribuan nyawa, [7] Mongabay.co.id. 2014. Kearifan Lokal Selamatkan Warga Simeulue dari Amukan Tsunami (bagian 1). https://www.mongabay.co.id/2014/12/20/kearifan-lokal-selamatkan-warga-simeulue- dari-amukan-tsunami-bagian-1/. Diakses 18 Desember 2019. Pulau Simeulue Yop Photos, 2018 22
HIKAYAT SMONG Enggel mon sao curito… (Dengarlah sebuah cerita) Inang maso semonan… (Pada zaman dahulu) Manoknop sao fano… (Tenggelam satu desa) Uwi lah da sesewan… (Begitulah mereka ceritakan) Unen ne alek linon… (Diawali oleh gempa) Fesang bakat ne mali… (Disusul ombak yang besar sekali) Manoknop sao hampong… (Tenggelam seluruh negeri) Tibo-tibo mawi… (Tiba-tiba saja) Anga linon ne mali… (Jika gempanya kuat) Uwek suruik sahuli… (Disusul air yang surut) Maheya mihawali… (Segeralah cari) Fano me singa tenggi… (Tempat kalian yang lebih tinggi) Ede smong kahanne… (Itulah smong namanya) Turiang da nenekta… (Sejarah nenek moyang kita) Miredem teher ere… (Ingatlah ini betul-betul) Pesan dan navi da… (Pesan dan nasihatnya) Nandong Smong, penuturan hikayat tsunami melalui syair cerita Explore Simeulue, 2015 23
TSUNAMI BANTEN “Tak Selalu Gelombang Datang sebab Patahan di Bawah Lautan” Nama Krakatau merujuk pada sebuah gunung api di tengah laut yang letusan mahadahsyatnya pada tahun 1883 menyebabkan tsunami besar serta bencana susulan berupa kekeringan dan gagal panen di sejumlah wilayah di dunia. Krakatau berada di tengah Selat Sunda yang memisahkan daratan Sumatra dan Jawa. Di sisi timur, terdapat kabupaten Pandeglang yang merupakan wilayah paling barat dari Pulau Jawa yang memiliki suaka marga satwa tempat perlindungan badak bercula satu yang langka. Kabupaten Pandeglang ini memiliki pusat perekonomian dan pembangunan besar yang terletak di Kota Pandeglang dan Kabupaten Labuan. 24
Peristiwa tsunami yang terjadi di Selat Sunda di penghujung 2018 lalu sedikit berbeda dibandingkan kejadian-kejadian tsunami lainnya di Indonesia, sebab kejadian ini diakibatkan oleh aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau. Gelombang yang ditimbulkan oleh tsunami menerjang pesisir di dua pulau besar sekitarnya, yaitu pesisir Banten dan pesisir Lampung yang menghadap langsung ke Selat Sunda. Kejadian sangat cepat dan tanpa peringatan dini ini menelan korban jiwa sebanyak 426 orang.[8] Masyarakat Pandeglang secara umum dapat dikategorikan dalam dua mata pencaharian yakni nelayan dan bertani. Wilayah Pandeglang yang tersusun atas dataran dan perbukitan menjadi faktor utama dari sumber mata pencaharian masyarakat di sana. Hal yang menarik adalah masyarakat nelayan Pandeglang khususnya di Kecamatan Panimbang adalah masyarakat pendatang yang berasal dari kawasan pantai utara Jawa seperti Indramayu dan Cirebon. Hal ini sangat terlihat dari bahasa komunikasi yang digunakan di Kecamatan Panimbang. Masyarakatnya umum dengan bahasa Dermayon (Bahasa Indramayu). [8] Kompas.com. 2018. Update Tsunami Selat Sunda : 426 Orang Meninggal Dunia, 7.202 Luka-luka dan 23 Orang Hilang. https://nasional.kompas.com/ read/2018/12/28/15102481/update-tsunami-selat-sunda-426-orang-meninggal-dunia-7202-luka-luka-dan-23. Diakses pada 9 Desember 2019 Potret masyakarat Pandeglang Dok. PGSP, 2019 25
Karakteristik Pantai di Kabupaten Teluk ini memiliki pelabuhan ikan yang sangat Pandeglang. Pantai yang menghadap ke Pandeglang secara umum adalah pantai landai produktif dan merupakan sumber industri barat ini menjadi tempat paling tepat untuk berpasir dengan alas pantai berupa batuan ikan yang ada di Provinsi Banten. Pantai menikmati pemandangan sunset Selat koral. Garis pantai di sepanjang Kabupaten yang landai dan berbentuk teluk ini menjadi Sunda. Lokasi ini merupakan yang terdekat Pandeglang sangat beragam dan didominasi ancaman besar saat ada gelombang tsunami dengan Gunung Api Anak Krakatau. Hal oleh morfologi teluk dan tanjung, disebabkan seperti yang terjadi pada Desember 2018 lalu. ini menyebabkan dampak tsunami yang oleh bentang alam yang tersusun atas batuan menerjang Pantai Tanjung Lesung sangat koral. Teluk yang paling terkenal ialah Teluk Sedangkan kawasan tanjung yang besar dan menarik perhatian publik. Lada yang berada di Kecamatan Panimbang. terkenal adalah Tanjung Lesung. Salah satu resort yang menjadi bintang di pesisir Topografi Pantai Tanjung Lesung Dok. PGSP, 2019 26
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mendeteksi adanya aktivitas erupsi gunung Anak Krakatau dengan munculnya kolom abu vulkanik yang memiliki tinggi 400 meter di atas puncak dan 738 meter di atas permukaan laut. Saat itu, status gunung Anak Krakatau berada pada level II (waspada). Selang satu hari kemudian, terjadi erupsi yang memicu longsor di lereng gunung. Kejadian longsor tersebut masuk dalam rekam seismograf BMKG. Gempa yang terjadi akibat longsor bukan berasal dari getaran tektonik sehingga sistem pemrosesan otomatis gempa BMKG tidak dapat memproses secara otomatis. Pada Sabtu, 22 Desember 2018 pukul 21.30 WIB, BMKG mendapat laporan kepanikan masyarakat akan adanya gelombang tinggi yang terjadi di wilayah Banten dan Lampung. BMKG kemudian melakukan pengecekan pada marigram tide gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG). Erupsi Gunung Anak Krakatau Dok. Susi Air, 2019 27
Hasil pengecekan menunjukkan adanya Panjang, Banten dengan ketinggian 0,28 meter. perubahan permukaan air laut yang signifikan [9] Dari hasil catatan marigram tide gauge BIG di beberapa wilayah seperti Pantai Jambu, tersebut, selanjutnya BMKG mengeluarkan Kota Serang dengan ketinggian 0,9 meter. press release telah terjadi tsunami yang Perubahan permukaan air laut juga terjadi di melanda Banten dan Lampung namun tidak Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon dengan dipicu oleh gempabumi tektonik. ketinggian 0,36 meter serta di Pelabuhan [9] BMKG. 2018. BMKG Ungkap Kronologi Tsunami Selat Sunda. https://www.bmkg.go.id/berita/?p=bmkg-ungkap-kronologi-tsunami- selat-sunda&lang=ID&tag=tsunami. Diakses pada 9 Desember 2019 Karakteristik pantai daerah Banten Dok. PGSP, 2019 28
BMKG menyebutkan pusat getaran yang menyebabkan tsunami di Selat Sunda berasal dari Gunung Anak Krakatau dengan kedalaman 1 kilometer. Getaran tersebut setara dengan kekuatan MMI 3,4. Tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 ini besar kemungkinan dipicu oleh longsor atau jatuhan sebagian tubuh dan materi gunung Anak Krakatau (flank collapse) seluas 64 hektar yang terjadi di sisi selatan dan barat daya. Gelombang tsunami Anak Krakatau menghempaskan bangunan dan kendaraan Dok. Reuters/Stringer, 2018 29
Pengalihan mata pencaharian masyarakat akibat dampak tsunami tidak terlalu signifikan. Secara umum wilayah yang terdampak oleh tsunami ini berada di kawasan pelabuhan ikan, pariwisata, serta pasar tradisional. Mata pencaharian masyarakat yang berada di kawasan tersebut di antaranya nelayan, pedagang, serta pengelola pariwisata. Salah satu mata pencaharian masyarakat pesisir Banten Dok. PGSP, 2019 30
Salah satu contoh wilayah yang diterjang persen. Kerusakan tidak terlalu parah dan tidak rusak bahkan hanyut tersapu oleh gelombang tsunami dan memiliki aktivitas utama menghentikan aktivitas pariwisata. Petugas dan tsunami, namun hal ini tidak mengubah pariwisata adalah Tanjung Lesung. Tsunami pengelola pariwisata tetap dapat beraktivitas. aktivitas masyarakat secara signifikan. Satu menerjang vila-vila dan kolam renang di pekan pascakejadian tsunami, pasar kembali kawasan resort elit ini. Beberapa bagian tembok Kawasan lain yang ikut terhantam aktif dan sebagian nelayan merenovasi kapal vila rusak akibat terjangan tsunami namun tsunami adalah Pasar Panimbang. Kawasan yang pecah dan mulai menyulam jaring ikan. kerusakan diperkirakan hanya berkisar 30 ini sekaligus menjadi pelabuhan ikan besar di Kabupaten Pandeglang. Beberapa kapal Masyarakat tetap beraktivitas pascatsunami Anak Krakatau 2018 Dok. PGSP, 2019 31
Salah satu desa yang cukup parah Sebagian masyarakat yang rumahnya Pandeglang. Daerah ini merupakan akses dibandingkan dengan kawasan lain sehingga hilang diungsikan di pegunungan Kampung menuju kawasan Taman Nasional Ujung Kulon membutuhkan relokasi adalah Kampung Sumur. Pengungsian beroperasi khususnya sehingga perekonomiannya cukup maju dan Sumur, Pandeglang. Wilayah ini memiliki pada saat malam hari. Sedangkan pada siang menjadi distributor kebutuhan yang ada di karakteristik pantai yang landai dan garis hari, masyarakatnya kembali beraktivitas Ujung Kulon. pantai berupa teluk. Gelombang tsunami yang ke Kampung Sumur untuk berdagang. datang meluluhlantakkan bangunan dan kios- Di kampung ini terdapat salah satu pasar kios pasar kampung sumur. besar yang berada di barat daya Kabupaten Wilayah Kampung Sumur luluh lantak akibat terjangan tsunami Fin.co.id/Faisal Syam, 2018 32
Gubernur Banten Wahidin Halim terdampak tsunami yakni Kabupaten 46 orang hilang serta 14.587 orang berada mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor Pandeglang dan Kabupaten Serang. Masa di pengungsian. Masa tanggap darurat ini 366/Kep.350-Huk/2018 tentang status tanggap darurat ini diupayakan untuk juga digunakan untuk menahan aktivitas tanggap darurat penanganan bencana tsunami melakukan pencarian korban dan pemulihan pariwisata yang berada di wilayah terdampak Selat Sunda di Wilayah Provinsi Banten akses transportasi dan infrastruktur.[10] tsunami. Kawasan Anyer dan Carita yang yang berlangsung selama 14 hari mulai 27 berada di Kabupaten Pandeglang merupakan Desember hingga 9 Januari 2019. Keputusan Lima hari pascakejadian, BPBD kawasan pariwisata unggulan yang dimiliki ini disesuaikan dengan keputusan Kabupaten Provinsi Banten mencatat sebanyak 306 Provinsi Banten. korban meninggal dunia, 709 luka-luka dan [10] Keputusan Gubernur Nomor 366/Kep.350-Huk/2018 tentang status tanggap darurat penanganan bencana tsunami selat sunda di Wilayah Provinsi Banten. Upaya penanggulangan pascatsunami Dok. PGSP, 2019 33
Kejadian tsunami dahsyat akibat letusan mahadahsyat Gunung Krakatau pada 1883 silam hendaknya menjadi pelajaran bagi masyarakat sekitar akan histori alam. Syair Lampung Karam, sebuah sastra Melayu yang ditulis oleh Muhammad Saleh dalam huruf Jawi pascabencana tersebut menjadi bekal yang dapat kita wariskan ke anak cucu akan kenangan masa lalu.[11] Kelak, ia mungkin akan kembali lagi kapan pun Tuhan menghendaki. Lukisan letusan Gunung Krakatau 1883 Lithograph/Parker & Coward, 1888 [11] Minews.com. 2019. Syair Lampung Karam, Kenangan Letusan Mahadahsyat Krakatau 1883. https://minews.id/syair-lampung-karam-kenangan-letusan-mahadahsyat-krakatau-1883/. Diakses 18 Desember 2019. 34
SYA’IR LAMPUNG KARAM Orang banyak nyatalah tentu Bilangan lebih daripada seribu Mati sekalian orangnya itu Ditimpa lumpur, api, dan abu Pulau Sebuku dikata orang Ada seribu lebih dan kurang Orangnya habis nyatalah terang Tiadalah hidup barang seorang Rupanya mayat tidak dikatakan Hamba melihat rasanya pingsan Apalah lagi yang punya badan Harapkan rahmat Allah balaskan Kerusakan pascatsunami di kawasan Pantai Carita Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay, 2018 35
TSUNAMI FLORES “Pulau Bater: Saksi Bisu Gelombang Besar yang Melenyapkan Desa Sepulau” Kabupaten Sikka terletak di Pulau Flores Nusa Tenggara Timur, berbatasan langsung dengan Kabupaten Flores Timur di sebelah timur dan Kabupaten Ende di sebelah barat, serta berhadapan dengan Laut Flores di sebelah utara dan Laut Sawu di sebelah selatan. Berdasarkan keterangan penduduk, tsunami 1992 menerjang seluruh wilayah pesisir utara Sikka dari ujung timur sampai ujung barat. Kampung nelayan Wuring ikut pula tersapu, membuatnya tenggelam ditelan tingginya gelombang air laut. Sedangkan Pulau Bater, atau sering disebut Pulau Babi, menjadi saksi bisu hilangnya satu desa yang tersapu oleh gempa besar disusul tiga sapuan besar gelombang air laut. 36
Gempabumi dan tsunami yang telah menerjang Pulau Flores pada 1992 silam meninggalkan jejak mendalam bagi masyarakat setempat, khususnya penduduk Maumere dan Pulau Bater. Rasa trauma, kehilangan keluarga, relokasi permukiman hingga perubahan mata pencaharian menjadi kendala tersendiri bagi penduduk untuk dapat kembali pulih setelah lebih dari 25 tahun. Satu desa di Pulau Bater serta pesisir utara Sikka merupakan wilayah dengan dampak tsunami tertinggi pada saat bencana tersebut terjadi. Penduduk pesisir utara Sikka didominasi oleh masyarakat asli Flores dan beberapa etnis pendatang seperti Jawa dan Bajo. Secara umum penduduk bermukim menyebar di daratan, baik di kawasan perkotaan Maumere maupun kawasan rural. Sedangkan Suku Bajo, yang terkenal dengan budaya melautnya, berdomisili di kawasan bibir pantai, seperti di kampung Wuring dan di Pulau Bater. Hampir seluruh penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Namun pascabencana tsunami dua puluh lima tahun lalu, sebagian penduduk terpaksa beralih profesi, ada yang menjadi pembuat garam masak, petani jagung, maupun menjalani profesi-profesi lainnya. Seorang nelayan di Laut Flores kembali bekerja mencari ikan Dok. PGSP, 2019 37
Pesisir utara Kabupaten Sikka datang, terlebih dengan kondisi laut Flores pada zaman dahulu sebab bentuk dari pulau membentuk teluk dari ujung timur hingga yang merupakan jalur patahan samudera. ini menyerupai babi yang sedang tengkurap. ujung barat dengan topografi beragam. Topografi pulau Bater mirip sebuah bukit Lereng perbukitan struktural khas bumi Di ujung timur wilayah Sikka, terdapat yang berada di tengah laut dengan lereng yang Nusa Tenggara mendominasi lanskap, disusul sebuah pulau yang menghadap langsung ke Laut langsung berbatasan dengan pantai di sisi barat beberapa dataran, tanjung, teluk, maupun Flores. Bater, dalam bahasa setempat bermakna laut, utara, hingga timur laut. Sedangkan di sisi ekosistem mangrove. Pemandangan indah jagung, adalah nama yang disematkan ke pulau tenggara terdapat teluk dan di sisi barat daya tersebut menjadi anugerah tersendiri bagi ini, sebab komoditas utama pertaniannya terdapat dataran rendah yang menjadi wilayah masyarakat Sikka, namun di sisi lain menjadi adalah jagung yang kemudian diolah menjadi permukiman dan pertanian. sebuah ancaman saat gelombang tsunami jagung titi. Sedangkan nama babi merupakan julukan yang diberikan oleh pihak kolonial Karakteristik pesisir Pulau Bater, Flores Dok. PGSP, 2019 38
Gempabumi dan tsunami menerjang retakan baik di daratan maupun di dasar laut. yang berada di bagian teluk di pesisir Flores Pulau Flores pada 12 Desember 1992 menjelang Retakan di dasar laut inilah yang membuat air seakan tengah menengadah menerima pukul 14.00 WITA. Gempa dahsyat pertama laut surut usai gempa terjadi dan berdampak sapuan tsunami yang menerjang dengan yang mengguncang Pulau Flores ini tercatat dengan munculnya gelombang tsunami yang beberapa gelombang besarnya. Sedangkan berkekuatan magnitudo sebesar 7.8 skala menerjang Pulau Flores. perkampungan nelayan di Pulau Bater yang Richter sebagaimana dilansir oleh BMKG kala porak-poranda akibat gempa terseret dan itu. Akibat guncangan gempa tersebut banyak Daerah terdampak tsunami terbesar menghilang tenggelam ke tengah laut akibat bangunan roboh, tanah longsor, bahkan terjadi di perkampungan nelayan di Desa terjangan tsunami. Wuring dan Pulau Bater. Desa Wuring Potret gempabumi Flores 1992 Heryadi Rahmat, 1992 39
Kala itu tidak banyak yang bisa memilih bertahan di area terbuka ketika dilakukan masyarakat untuk menyelamatkan sapuan tsunami datang di depan mata. diri. Warga hanya berupaya keluar rumah Gulungan gelombang air laut menyeret dan lari menghindari runtuhan bangunan puing-puing bangunan dan kapal-kapal akibat gempa untuk menyelamatkan diri nelayan menghantam segala benda yang ada bersama sanak keluarga. Mereka mengaku di depannya. Tercatat lebih dari 2.000 jiwa takut berlari ke arah bukit karena terjadi menjadi korban bencana dan sekitar 5.000 tanah longsor akibat gempa. Sehingga warga jiwa mengungsi setelah kejadian itu. Permukiman penduduk di Pulau Bater yang dibangun kembali jauh setelah tsunami 1992 Dok. PGSP, 2019 40
Posisi Pulau Flores yang berada di jalur di daratan yang terlihat dengan kerusakan aktivitas gempa tektonik merupakan faktor infrastruktur jalan dan bangunan rumah pemicu utama terjadinya tsunami. Gempa dengan konstruksi yang kurang memadai. ini terjadi akibat pergesekan antara lempeng Sedangkan retakan yang terjadi di dasar laut Australia dan lempeng Asia yang berada mengakibatkan air laut surut secara tiba-tiba di bawah Pulau Flores. Gesekan tersebut dan menyembur kembali dengan kekuatan mengakibatkan retakan pada struktur tanah besar menjadi gelombang tsunami. Wilayah penanaman mangrove oleh Baba Kong di pesisir utara Sikka Dok. PGSP, 2019 41
Warga kembali membangun perahu untuk kembali melaut Dok. PGSP, 2019 Bencana gempa dan tsunami di dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian mengumpulkan asa untuk melanjutkan hidup tanah Nusa Tenggara ini berdampak pada baru. Hanya saja tidak semua warga menerima dari sisa puing-puing tempat tinggal mereka perubahan kehidupan masyarakatnya, dan memanfaatkan lahan tersebut. Sebagian yang dihempas tsunami. Warga kembali mulai dari kehilangan sanak keluarga yang besar warga merasa tidak punya kemampuan bergeliat membangun perahu-perahu mereka menorehkan duka dan trauma mendalam dan pengetahuan untuk menjadi petani. untuk dapat kembali melaut. Bagi mereka hingga perubahan mata pencaharian untuk laut bukanlah musuh yang harus dihindari tetap bisa melanjutkan hidup. Di kawasan Terlepas dari bantuan pemerintah yang tetapi kawan yang harus dirangkul. Nafas relokasi, baik masyarakat warga Desa Wuring sudah disediakan di kawasan relokasi, sebagian mereka sejak lahir memang menjadi nelayan maupun warga Pulau Bater diberikan lahan warga Desa Wuring memilih kembali ke dan pelaut sebagaimana nenek moyangnya pertanian oleh pemerintah setempat untuk lokasi bencana dengan membawa keyakinan dahulu. 42 keadaan sudah aman kembali. Warga kembali
Search