Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kirim_Makalah Nurhayati _ Apsi pusat _ 2020.pdf-dikonversi

Kirim_Makalah Nurhayati _ Apsi pusat _ 2020.pdf-dikonversi

Published by Nurhayati, 2022-04-17 00:22:51

Description: Kirim_Makalah Nurhayati _ Apsi pusat _ 2020.pdf-dikonversi

Search

Read the Text Version

MAKALAH ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH STRATEGI PEMBINAAN GURU DALAM PELAKSANAAN PJJ MELALUI WGF Disajikan dalam Forum Ilmiah oleh APSI Pusat Tanggal 28 Agustus 2020 Penyusun : Dra. Nurhayati, M.Pd Bidang Pengawas : Pengawas SMA Unit Kerja : Dinas Pendidikan Prov. Sumsel DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN JALAN KAPTEN A. RIVAI PALEMBANG TAHUN 2020

HALAMAN PENGESAHAN Dengan ini, Koordinator Pengawas Sekolah Menengah Atas pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan menyatakan bahwa: ”STRATEGI PEMBINAAN GURU DALAM PELAKSANAAN PJJ MELALUI WGF “ Adalah benar-benar karya dari saudara Dra. Nurhayati, M.Pd Pengawas SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Musi Rawas, Koordinator Pengawas Sekolah Menengah Atas Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Indra Besmara, S.Pd., M.Pd. NIP. 196205301984121001

STRATEGI PEMBINAAN GURU DALAM PELAKSANAAN PJJ MELALUI WGF ABSTRAK Makalah ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi strategi pembinaan guru melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui WhatsApp dan Google Form (WGF). Metode dalam makalah ini menggunakan studi emperis dan studi pustaka. Hasil dari pembahasan strategi pembinaan guru dalam pelaksanaan PJJ melalui WGF dapat disimpulkan bahwa (1) PJJ merupakan bentuk proses interaksi antara guru dengan siswa dan sumber belajar yang terpisah oleh jarak, menggunakan 3 pendekatan, yaitu daring, luring dan kombinasi menggunakan media dan sumber belajar bervariasi sesuai dengan kondisi wilayah tempat tinggal siswa, (2) Strategi pembinaan guru dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui WhatsApp dan Google Form (WGF) tepat, karena meskipun pengawas tetap bertahan tinggal di rumah (stay at home), dengan tetap bekerja (stay work) tetap dapat melaksanakan pembinaan secara optimal. Dan melalui WGF pengawas dapat melaksanakan pembinaan sekaligus melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap PJJ di sekolah binaan. Kata Kunci : PJJ, Strategi Pembinaan, WGF

A. PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menguraikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa) dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar adalah tempat berlangsung kegiatan belajar dilaksanakan. Lingkungan belajar formal adalah lingkungan sekolah. Pandemi Corona Virus Disease (COVID- 19), telah merubah pola interaksi antara guru dengan siswa dan lingkungan belajar. Pembelajaran mulai menerapkan kegiatan belajar dari rumah dan guru bekerja dari rumah. Proses interaksi antara guru dengan siswa dan sumber belajar yang terpisah oleh jarak ini disebut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kebijakan ini diterapkan untuk membatasi penyebaran virus dan mencegah terbentuknya cluster virus baru di lingkungan sekolah. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang siswa dan gurunya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya. Pembelajaran elektronik (e-learning) atau pembelajaran daring (online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh menggunakan teknologi. Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran menjelaskan bahwa aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas di rumah). PJJ merupakan strategi pembelajaran yang baru bagi guru dan siswa. Permasalahan kesenjangan akses internet dan fasilitas smartphone merupakan dua hal yang menjadi hambatan besar pelaksanaan PJJ oleh guru. Terkadang guru menyerah dengan kondisi sulitnya melaksanakan proses pembelajaran sesuai tujuan, karena selain keterbatasan fasilitas internet dan smartphone, keadaan ekonomi orang tua siswa yang tidak mampu membeli kuota internet secara terus

menerus juga menimbulkan permasalahan, selain kondisi tempat tinggal siswa juga berjauhan. Dengan kondisi yang sulit bagi guru dalam melaksanakan PJJ, memerlukan peran pengawas melaksanakan pembinaan. Sebelum penerapan kebijakan masa darurat, pembinaan pengawas langsung datang ke sekolah dan langsung bertemu dengan guru. Setelah kebijakan tetap bertahan tinggal di rumah (stay at home), dengan tetap bekerja (stay work) menjadi tantangan baru bagi pengawas. Salah satu tantangan yang harus dikuasai pengawas supaya tetap melaksanakan tugas pembinaan, yaitu terampil menggunakan moda elektronik. Pemilihan moda elektronik tentunya sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah, yaitu jaringan listrik dan sinyal internet. Moda elektronik yang tepat sesuai dengan sekolah binaan adalah aplikasi WhatsApp dan Google Form (WGF). Strategi pembinaan guru oleh pengawas dalam melaksanakan PJJ melalui aplikasi WGF tepat karena aplikasi WhatsApp mudah di unduh di setiap smartphone sedangkan aplikasi Google Form guru langsung dapat membuka link form yang dibagikan oleh pengawas dan langsung dapat melihat ringkasan tanggapan. Dari uraian pentingnya strategi pembinaan guru dalam melaksanakan PJJ melalui WGF, maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai salah satu alternatif solusi strategi pembinaan guru melaksanakan PJJ melalui WGF. Berikut ini dibahas lebih detail (1) Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan (2) WhatsAAp dan Google Form (WGF). B. MASALAH UTAMA DAN PEMBAHASAN 1. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan proses kegiatan pembelajaran kepada siswa yang tidak berkumpul bersama di satu tempat secara rutin untuk menerima pelajaran secara langsung dari guru. Materi dan tugas pelajaran disampaikan ke siswa sesuai dengan jadwal yang telah disusun selanjutnya secara mandiri atau berkelompok siswa belajar mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Idealnya meskipun PJJ siswa belajar dan mengerjakan tugas dalam durasi waktu yang bersamaan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan ketuntasan capaian kurikulum. Dalam kenyataannya hal ini sulit dilaksanakan, berpedoman

Surat Edaran nomor 15 tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (COVID- 19), kegiatan PJJ dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum. Aktivitas belajar dan penugasan pun selama PJJ bervariasi antar daerah, satuan pendidikan dan kondisi siswa. Kesenjangan kondisi siswa terhadap fasilitas PJJ terutama sinyal internet dan smartphone, berpedoman penyelenggaraan belajar dalam masa darurat, maka metode PJJ dapat dibagi menjadi 3 pendekatan, yaitu dalam jaringan (daring), luar jaringan (luring) dan kombinasi (daring dan luring). Media dan sumber belajar luring dan kombinasi pun bervariasi sesuai dengan kondisi wilayah tempat tinggal siswa yaitu, televisi, radio, modul belajar mandiri dan alat peraga atau media belajar dari benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal siswa. Merujuk Surat Edaran Nomor 15 tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah masa darurat Corona Virus Disease (Covid- 19) bahwa tujuan, prinsip, metode dan media pelaksanaan belajar dari rumahyaitu; 1) memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama Covid 19 ; 2) melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid 19; 3) mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan; 4) memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua/wali. Maka Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan, konstek budaya, karakter dan jenis kekhususan siswa. Untuk menentukan layanan pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa yang tepat, memerlukan asesmen, yaitu suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim pengembang kurikulum sekolah untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan anak, hasil keputusan penilaian digunakan untuk menentukan layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa dan sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. Lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 719/P/2020 tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus, butir 4 menjelaskan bahwa asesmen adalah proses sistematis dalam pengumpulan, pengolahan, dan

penggunaan data aspek kognitif dan non-kognitif untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik (siswa). Kemudian butir 5 menjelaskan asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik (siswa). Keputusan ini memberi peluang semua siswa akan mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan kekuatan dan kelemahan kompetensi siswa serta kondisi nyata permasalahan yang ada pada masing-masing siswa. Keputusan ini pun tidak mewajibkan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenikan kelas atau kelulusan Pembelajaran dalam kondisi khusus memungkinkan siswa belajar kapanpun dan dimanapun yang penting tetap aktif terlibat penuh dalam perkembangan belajarnya, merefleksikan pengalaman belajarnya dan mengembangkan pola pikir tetap optimis bisa sukses meskipun memiliki keterbatasan dalam belajarnya. Pelaksanaan PJJ dapat efektif bila siswa memiliki motivasi kuat untuk aktif terlibat penuh dalam pembelajaran, dan guru menyusun rencana pembelajaran berdasarkan asesmen diagnostik, menggunakan berbagai strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. 2. WhatsApp dan Google Form (WGF) 2.1. WhatsApp (WA) WhatsApp merupakan sebuah aplikasi perpesanan (messenger) instan dan lintas platform pada smartphone yang memungkinkan pengguna mengirim dan menerima pesan seperti SMS tanpa menggunakan pulsa melainkan koneksi internet. Aplikasi whatsApp dapat mengirimkan teks, foto, audio, file dan gambar, menelpon, video call, serta membuat story, hanya dapat bekerja untuk sesama pengguna yang memiliki aplikasi whatsApp hanya dapat bekerja untuk sesama pengguna yang memiliki aplikasi whatsApp. Cara kerja whatsApp ini mengandalkan koneksi internet melalui jaringan GPRS/EDGE/3G/4G atau Wi- Fi dan aplikasi whatsApp saat tidak tersambung dengan koneksi internet, dapat melihat kontak maupun perbincangan dengan teman tidak tersambung dengan

koneksi internet, saat mengirim pesan, terdapat tanda jam yang menandakan pesan ditunda pengirimannya sampai terdapat koneksi internet. Kelebihan menggunakan aplikasi WhatsApp antara lain aplikasi perpesanan yang mudah dan nyaman digunakan. Bisa menggunakan aplikasi ini di smartphone dan melalui PC atau laptop dengan bantuan google WhatsApp web. Kelebihan menggunakan WhatsApp web; 1) Pekerjaan sakan lebih menghemat waktu, karena bisa menyiapkan draft di komputer atau laptop untuk menjawab semua permasalahan tanpa harus berulang-ulang mengetik; 2) Membuat waktu menjadi lebih efisien karena mengetik di keyboard komputer akan terasa lebih cepat dibandingkan melalui smartphone. Selain itu draft hasil ketikan yang sudah dibuat lebih mudah mencarinya melalui folder yang tersimpan; 3) Lebih mudah dan cepat mengirim file seperti foto, video atau dokumen lain. File-file penting biasanya di arsipkan di dalam komputer sehingga langsung bisa mencarinya tanpa harus memindagkan file ke dalam smarphone terlebih dulu; 4) Fitur cepat pencari pesan, dengan menggunakan whatsApp web, pengguna bisa mencari pesan dengan cepat dan mudah. Tinggal ketikkan kata di kotak pencarian pesan di pojok kanan atas, maka pesan yang dicari akan segera tampil; 5) Bisa melihat pesan tanpa Smartphone. Meskipun penguna tak membawa smartphone, pengguna tetap bisa melihat pesan melalui whatsApp web, asalkan sudah melakukan login sebelumnya. Sebagai informasi, browser dapat menyimpan login whatsApp di komputer atau laptop dan bisa melakukan logout kapan saja; 6) Lebih ringan dan menghemat kuota internet. Kelebihan menggunakan WhatsApp web adalah akses yang lebih cepat. WhatsApp web merupakan program yang langsung dibuka melalui browser, jadi bisa dibuka lebih ringan dan menghemat kuota. Fungsi dan Manfaat menggunakan whatsApp yaitu 1) Personal atau Group Chat. Dengan WhatsApp pengguna dapat berkirim pesan dengan pengguna lain baik teks, audio, file dokumen, foto dan video. Bukan hanya personal chat saja, tetapi kita juga bisa membuat group chat yang berisi beberapa pengguna WhatsApp lainnya. Misalnya kita ingin membuat group chat yang berisi anggota keluarga besar guna mempermudah komunikasi antar keluarga yang terpisah oleh jarak; 2) Media pendidikan. Saat ini orang menggunakan WhatsApp sebagai media untuk belajar seperti kursus/les (baik didalam group chat atau personal chat), seminar dan

juga workshop secara daring. Cukup dengan membuat group chat kemudian mengundang para partisipan masuk ke grup maka kelas pun dapat dimulai; 3) Media bisnis. WhatsApp sering dimanfaatkan juga untuk kegiatan berbisnis misalnya untuk promosi, informasi, dan pemesanan. Para pembisnis yang menggunakan WhatsApp dapat mempromosikan bisnisnya secara personal dengan pengguna lain atau dengan mengirimkan informasi bisnisnya ke group chat. Jika seseorang tertarik dengan bisnis tersebut, mereka biasanya akan diarahkan untuk mengontak WhatsApp pemilik bisnis untuk informasi lebih lanjut dan juga pemesanan; 4) Berbagi informasi dan berita. Pengguna dapat berbagi informasi dan berita kepada para pengguna WhatsApp lainnya dengan mengirimkannya ke personal chat ataupun group chat; 5) Video dan voice call selain dapat berkirim pesan, pengguna juga dapat menelpon pengguna lain dan juga melakukan video call dengannya. Agar video dan voice call Anda berjalan lancar tanpa noise, pastikan koneksi internet Anda stabil; 6) Membuat status/story seperti Instagram, di WhatsApp pengguna juga dapat membuat status/story yang dapat dilihat oleh orang; 7) Media komunitas Pengguna dapat memanfaatkan aplikasi WhatsApp sebagai tempat perkumpulan suatu komunitas secara daring. Pengguna dapat terhubung dengan para anggota komunitas lainnya sehingga penyebaran informasi dan komunikasi mudah dilakukan 2.2. Google Form (GF) Google Form atau google formulir (GF) adalah alat yang berguna untuk membantu anda merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisin. Form juga dapat dihubungkan ke spreadsheet. Jika spreadsheet terkait dengan bentuk, tanggaanpan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna dapat melihat mereka di ringkasan tanggapan. Salah satu alasan pengguna memanfaatkan Google Form (GF) adalah aplikasi ini sebagai bagian dari Google Drive. Dengan demikian, untuk membuat formulir baru, pengguna harus terlebih dahulu login ke gmail atau Google Apps. Dengan Spreadsheets memungkinkan untuk menunjukan bagaimana pengguna dapat menggunakan software ini untuk mengajukan berbagai pertanyaan, termasuk

tanggapan responden dengan jawaban teks sederhana atau respon teks lebih lanjut.Pengguna dapat meminta pertanyaan pilihan ganda, daftar pertanyaan, pertanyaan skala, dan masih banyak lagi. Ketika berbagi formulir pengguna dengan orang lain, anda dapat mengatur responden untuk tampil dengan tema yang mengesankan dengan akses yang mudah. Manfaat menggunakan aplikasi Google Form (GF) untuk aktifitas sehari- hari antara lain: 1) Distribusi dan tabulasi online dan real-time; 2) Setiap perubahan disimpan secara otomatis; 3) Menyimpan berkas penting atau tugas sekolah tidak takut hilang atau rusak atau terkena virus; 4) Untuk kuis online, ujian online, survey performa guru, survey masukan orang tua murid, formulir registrasi online: 5) Tidak lagi print-print formulir, semuanya dijadikan online, bahkan tabulasi hasilnya pun otomatis dan sudah online. Kelebihan Google Form (GF) adalah layanan untuk membuat survey, tanya jawab dengan fitur formulir online yang bisa dicustomisasi sesuai dengan kebutuhan dan bisa mendapatkan jawaban secara langsung dari audiens yang mengikuti survei. Google memiliki inovasi dari berbagai platform yang dimilikinya, di antaranya google docs, yang salah satu fiturnya turut menghadirkan Google form. Biasanya digunakan untuk beberapa hal seperti membuat kuisioner, membuat quick count pendapat, membuat fomulir pendaftaan online. Dengan GF pengguna bisa bekerja efektif dan efisien yaitu; 1) GF akan mengumpulkan data dengan baik dan tentunya real time; 2) Tidak perlu meluangkan banyak tenaga untuk memberikan pertanyaan satu persatu pada yang bersangkutan, apalagi sampai mencetak pertanyaan di kertas demi kuisioner; 3) Data kuisioner yang di ajukan terjamin keamanannya; 4) GF akan menyimpan data dalam google drive secara otomatis; 5) Data yang tersimpan tidak hilang dan rusak; 6) GF yang telah dibuat hanya perlu membagikan link, kemudian meminta responden mengisi kuisioner secara online. 2.3. Strategi Pembinaan Melalui WGF Sebelum penerapan kebijakan masa darurat, pembinaan pengawas langsung datang ke sekolah dan langsung bertemu dengan guru. Setelah kebijakan tetap bertahan tinggal di rumah (stay at home), dengan tetap bekerja (stay work).

Alternatif strategi pembinaan guru oleh pengawas ke sekolah binaan dalam melaksanakan PJJ melalui WGF (WhatsApp dan Google Form) dianggap tepat karena sesuai dengan kondisi sekolah. Peran penting pengawas sekolah dalam masa darurat pandemi seperti yang tertuang dalam buku panduan di masa pandemi Corona Virus Disease (COVID- 19) oleh LPPKS adalah; 1) Membantu kepala sekolah, guru, siswa menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemik; 2) Melibatkan kepala sekolah, guru, siswa untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah normal terganggu; 3) Memastikan proses pembelajaran berlangsung. Supaya PJJ dapat berlangsung dengan baik maka pengawas perlu melakukan supervisi akademik dan refleksi pembelajaran. Adapun langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan; 1) Menyusun rencana pembimbingan akademik dengan fokus pengamatan guru melaksanakan kegiatan proses pembelajaran secara optimal sesuai tujuan; 2) Menyiapkan instrumen observasi merujuk referensi standar proses pembelajaran. Instrumen disusun menggunakan google form; 3) Berkoordinasi dan sosialisasi tentang PJJ dengan kepala sekolah secara daring menggunakan video call menggunakan aplikasi whatsApp; 4) Melakukan temu awal daring daring sebagai langkah pra-observasi dengan guru yang akan diobservasi dan menyampaikaan tujuan observasi. Pengawas mendiskusikan rencana pembelajaran secara asynchronous dan synchronous. 2. Tahap Pelaksanaan; 1) Melakukan observasi pada proses pembelajaran secara daring asynchronous maupun synchronous, luring dan kombinasi; 2) Mengecek pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai jadwal menggunakan whatsApp group. 3. Tahap Evaluasi; 1) Guru membuat laporan setiap kegiatan proses pembelajarannya menggunkan google form; 2) Pengawas dan guru berdiskusi terkait hasil observasi dan menyepakati solusi perbaikan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dan kualitas pembelajaran. Berikut ini contoh- contoh penampilan gambar penggunaan aplikasi WhatsApp dan Google Form (WGF), pembinaan di group, kirim screenshot gambar laporan, monitoring pembelajaran.

Dalam buku panduan pembelajaran jarak jauh bagi guru selama sekolah tutup dan pandemi covid-19 dengan semangat merdeka belajar menjelaskan bahwa peran penting guru adalah membantu siswa menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi dan melibatkan siswa untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah normal terganggu. Hal ini sinergi dengan peran penting pengawas adalah memastikan siswa terus belajar meskipun kegiatan sekolah normal terganggu, maka pelaksanaan pembinaan secara terus menerus tetap perlu dilaksanakan oleh pengawas pembina. C. PENUTUP Kesimpulan 1. PJJ merupakan bentuk proses interaksi antara guru dengan siswa dan sumber belajar yang terpisah oleh jarak, menggunakan 3 pendekatan, yaitu daring, luring dan kombinasi menggunakan media dan sumber belajar bervariasi sesuai dengan kondisi wilayah tempat tinggal siswa. 2. Strategi pembinaan guru dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui WhatsApp dan Google Form (WGF) tepat, karena meskipun pengawas tetap bertahan tinggal di rumah (stay at home), dengan tetap bekerja (stay work) tetap dapat melaksanakan pembinaan secara optimal. Dan melalui WGF pengawas dapat melaksanakan pembinaan sekaligus melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap PJJ di sekolah binaan.

DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta Dirjen GTK Kemdikbud. 2020. Panduan Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Guru selama Sekolah Tutup dan Pandemi Covid-19 dengan Semangan Merdeka Belajar. Jakarta Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. 2020 LPPKSPS Kemdikbud. 2020. Panduan Kerja Pengawas Sekolah di Masa Pandemi Covid-19. 2020. Jakarta Mendikbud RI. 2020. Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Jakarta Mendikbud RI. 2020. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). 2020. Jakarta PPTK. 2014. Supervisi Akademik Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta Silvia. 2019. Mengenal Lebih Dekat Dengan Google Form. Diunduh pada tanggal 22 Agustus 2020 dari https://www.jetorbit.com. Tika. 2020. Pemanfaatan WhatsApp Sebagai Forum Diskusi dan Penyebaran Materi Pembelajaran diunduh pada tanggal 20 Agustus 2020 dari https://offeringkaduapsip.wordpress.com Wilujeng. 2020. Kelebihan dan Keunggulan Google Form untuk Membuat Kuis. Diunduh pada tanggal 21 Agustus 2020 darihttps://wayah-e.blogspot.com Zakaria. 2020. Kelebihan dan Kekurangan WhatsApp diunduh pada tanggal 20 Agustus 2020 dari https://www.nesabamedia.com


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook