Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore THEORIES OF LEARNING

THEORIES OF LEARNING

Published by Sri Luluk Agustiningsihiop, 2020-01-01 10:24:32

Description: Buku ini mengupas teori belajar dari berbagai narasumber ternama di bidang pendidikan

Keywords: Pendidikan

Search

Read the Text Version

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com abel yang menentukan aspek mana dari hal- bawaan yang memandu perilaku dan belajar hal yang telah dipelajari dan dipertahankan ke arah yang kondusif untuk survival. secara kognitif dapat diproduksi secara beha- vioral. blocking (juga dinamakan blocking effect) Ke- tika satu CS (A) dipasangkan dengan satu US, behaviorally defined objectives Tujuan yang di- ia akan dikondisikan ke US itu. Jika, setelah definisikan dalam term perilaku yang tampak pengkondisian awal, CS (A) dipasangkan de- ketika seorang siswa memenuhi tujuan ter- ngan CS kedua (B) dan disajikan kepada or- tentu. ganisme sebagai stimulus majemuk CS (AB), ditemukan bahwa hanya ada sedikit atau tak behaviorism Aliran psikologi, didirikan oleh J. ada sama sekali pengkondisian ke CS (B). Ini B. Watson, yang menolak studi kesadaran. seolah-olah pengkondisian awal untuk CS (A) Agar ilmiah, psikologi perlu subjek materi memblok (menghalangi) pengkondisian un- yang dapat diukur secara reliabel, dan menu- tuk B. rut behavioris, subjek materi itu adalah peri- laku. brain plasticity Lihat neuroplasticity. belongingness Materi yang dipelajari dengan cathexis Formasi asosiasi antara satu keadaan lebih mudah ketika ia disusun dengan cara dorongan tertentu, seperti lapar, dan stimuli tertentu. Kontiguitas saja tidak menentukan tertentu, seperti makanan yang biasa dima- seberapa baikkah sesuatu akan dipelajari. kan. Ketika muncul dorongan, seseorang Bagaimana materi “selaras” juga harus diper- akan aktif mencari stimuli yang sebelumnya timbangkan. Juga, Thorndike berpendapat diasosiasikan dengan pemuasan dorongan. bahwa proses belajar akan efektif jika ada Cathexis adalah salah satu dari enam jenis be- hubungan natural antara kebutuhan organ- lajar Tolman. isme dengan efek yang dihasilkan oleh suatu respons. cell assembly Pola aktivitas neural yang mun- cul ketika suatu objek lingkungan atau keja- Berkeley, George (1685-1753) Dia mengatakan dian lingkungan dialami. Ketika kumpulan bahwa kita tak bisa memiliki pengetahuan sel telah berkembang, seseorang akan mampu langsung tentang dunia eksternal; kita han- untuk memikirkan seluruh kejadian sesudah ya mengalami ide-ide. Keyakinannya bahwa stimulasi dari kumpulan, bahkan jika objek tidak ada yang eksis kecuali yang dipersepsi atau kejadian itu sendiri tak ada secara fisik. menyebabkan dia mengemukakan diktum terkenal, “to be is to be perceived.” Apa-apa chaining Menurut Skinner, perantaian ini ter- yang kita namakan realitas eksternal adalah jadi ketika satu respons menyebabkan or- persepsi Tuhan. ganisme mendekati stimuli yang memperkuat respons terakhir dan menyebabkan respons biofeedback Informasi yang diberikan kepada selanjutnya. Menurut Guthrie, perantaian individu oleh beberapa perangkat mekanis adalah proses di mana stimulasi yang dise- yang berhubungan dengan status dari satu babkan oleh satu respons bertindak sebagai atau lebih kejadian biologis internal. Misal- stimulus untuk respons lainnya dan respons nya, kilatan cahaya dapat digunakan untuk itu pada gilirannya memicu stimuli yang lain merefleksikan denyut jantung, atau sinyal su- dan seterusnya. ara dapat dipicu ketika tekanan darah naik melebihi level tertentu. classical conditioning Susunan eksperimental di mana satu stimulus dibuat untuk memuncul- biogrammar Satu set batasan dan predisposisi kan satu respons yang sebelumnya tidak dia- 487

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com sosiasikan dengan stimulus itu (yakni stimulus concurrent reinforcement schedule Jadwal yang yang dikondisikan, CS, memunculkan respons menggunakan dua respons alternatif, masing- yang mirip dengan respons yang dimunculkan masing dipertahankan oleh jadwal penguatan oleh stimulus yang tidak dikondisikan (US). independen. clinical method Bentuk pertanyaan terbuka di conditioned anticipatory frustration Reaksi frus- mana pertanyaan periset dipandu oleh jawa- trasi antisipatoris fraksional (γF) dan stimuli- ban anak untuk pertanyaan sebelumnya. nya (SF) dikondisikan ke kejadian lingkungan yang mengiringi frustrasi primer. cognitive dissonance Keadaan psikologis yang dialami ketika ada diskrepansi antara apa conditioned emotional response (CER) Prosedur yang diharapkan dengan apa yang sesung- yang digunakan untuk mengetahui kekuatan guhnya terjadi. hubungan antara CS dan US yang mengom- binasikan pengkondisian operan atau instru- cognitive hunger Istilah dari Popper untuk ke- mental dengan pengkondisian klasik. Dalam inginan batin untuk merevisi ekspektasi se- fase 1, hewan belajar respons instrumental cara kontinu sehingga semakin akurat dalam atau operan sampai pada poin yang stabil. merefleksikan realitas. Pada fase 2, fase pengkondisian klasik, sebuah CS dipasangkan dengan sebuah US beberapa cognitive map Gambaran mental dari suatu kali. Pada fase 3, setelah hewan melakukan lingkungan. lagi respons instrumental atau operan, CS dari fase 2 dihadirkan, dan efeknya pada tingkat cognitive structure Skemata yang dimiliki or- respons dicatat. Tergantung pada bagaimana ganisme pada saat tertentu untuk berinteraksi CS dan US dipasangkan pada fase 2, ditemu- dengan lingkungan fisik. Struktur kognitif be- kan bahwa penyajian CS dalam fase 3 akan rasal dari pengalaman kumulatif dan kema- memfasilitasi, atau menghambat, atau tidak tangan biologis. Struktur kognitif bukan ha- efek sama sekali, pada tingkat pemunculan nya dipengaruhi oleh pengalaman tetapi juga perilaku instrumental atau operan. menentukan apa yang dapat dialami. Jika su- atu lingkungan fisik tidak dapat setidaknya conditioned inhibition (SIR) Dalam pengkondi- diasimilasikan sebagian ke dalam struktur sian instrumental atau operan, sebuah respons kognitif, maka kejadian fisik itu tidak dapat untuk tidak merespons yang telah dipelajari. menjadi stimulus biologis. Proses asimilasi Karena respons menyebabkan kelelahan dan akomodasi harus selalu terjadi dengan (IR) dan kelelahan adalah keadaan dorong- struktur kognitif sebagai titik tolaknya. an negatif, maka sikap tak merespons akan diperkuat; karenanya terjadi hambatan yang computer-based instruction (CBI) Penggunaan dikondisikan. Dalam pengkondisian klasik, komputer untuk menyajikan dan mengevalu- hambatan yang dikondisikan ini adalah kon- asi berbagai macam materi pendidiikan. disi yang terlihat saat pasangan CS-US mene- kan respons. concrete operations Tahap perkembangan inte- lektual, di mana anak dapat menangani secara conditioned response (CR) (juga disebut conditi- logis kejadian-kejadian yang hanya mereka oned reflex) Sebuah respons yang diberikan alami secara langsung. kepada suatu stimulus yang pada awalnya tidak diasosiasikan dengan respons tersebut. concurrent chain reinforcement schedule Pada Misalnya, keluarnya air liur karena suara jadwal ini respons yang diberikan selama fase atau nada adalah respons yang dikondisikan awal akan menentukan apa respons alternatif dan apa jadwal penguatan yang tersedia se- lama fase terminal (penghentian). 488

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com karena organisme pada dasarnya tidak akan Kemampuan konservasi ini membutuhkan pe- mengeluarkan air liur karena ada suara. laksanaan operasi yang reversible. conditioned stimulus (CS) Sebuah stimulus yang concolidation theory Teori konsolidasi, penda- sebelum pengkondisian tidak menyebabkan pat yang menyatakan bahwa memori jangka organisme merespons dengan cara tertentu. pendek dialihkan ke dalam memori jangka Sebelum pengkondisian, stimulusnya meru- panjang yang mengikuti periode konsolidasi. pakan stimulus netral. Setelah pengkondisian, stimulus yang dikondisikan itu menyebabkan content Isi atau unsur yang mengiringi manifes- respons yang dikondisikan. tasi spesifik dari suatu skemata. conditioned suppression Hambatan atas respons contingency contracting Membuat aransemen yang dikondisikan yang disebabkan oleh res- atau kesepakatan tertentu, terkadang deng- pons emosional yang dikondisikan (CERs). an orang lain, sehingga suatu perilaku akan diperkuat. Misalnya, setiap kali seseorang conditioning Prosedur percobaan yang diguna- bisa berhenti merokok selama seminggu maka kan untuk memodifikasi perilaku. Kebanya- ia akan menerima 10 dolar. kan teoretisi belajar percaya bahwa ada dua jenis pengkondisian—klasik dan instrumen- contingent reinforcement Penguatan yang ha- tal—dan bahwa semua proses belajar melibat- nya terjadi apabila respons spesifik diberikan. kan pengkondisian. Bagi mereka yang perca- Jika respons tidak diberikan, organisme tidak ya pada pandangan ini, belajar adalah istilah diperkuat. yang digunakan untuk meringkaskan banyak respons yang dikondisikan. continuity-noncontinuity controversy Label un- tuk debat mengenai apakah proses belajar ter- confirmable propositions Proposisi yang kebe- jadi secara gradual atau bertahap, ataukah naran atau kekeliruannya dapat ditunjukkan dalam satu langkah besar secara sekaligus. dengan jelas. Proposisi ini dinamakan juga proposisi yang dapat diverifikasi. continuous reinforcement schedule (CRF) Kon- disi di mana organisme diperkuat setiap kali confirmation of an expectancy Ketika prediksi ia memberikan respons yang tepat. tentang suatu kejadian di masa depan ternya- ta benar. copying behavior Jenis perilaku imitatif yang dipelajari oleh Miller dan Dollard di mana in- confirming reaction Sebuah reaksi neurofisiolo- dividu yang lebih pandai memberi bimbingan gis yang muncul ketika sebuah respons meng- kepada individu yang kurang pandai sampai hasilkan keadaan yang memuaskan. Reaksi terjadi respons yang tepat. pengonfirmasi oleh Thorndike dianggap seba- gai penguat sesungguhnya dari ikatan neural. corpus callosum Bundelan besar serat yang menghubungkan dua belahan otak. connectionism Istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan penjelasan belajar correlational techniques Riset di mana dua re- Thorndike, karena dia mengasumsikan bah- spons dikaitkan. Riset ini biasanya menarik wa proses belajar melibatkan penguatan ikat- karena mendeteksi bagaimana dua jenis peri- an (koneksi) neural antara kondisi yang men- laku bisa bervariasi bersama-sama. misalnya, stimulasi dengan responsnya. bagaimana kaitan kinerja pada tes IQ dengan kinerja pada tes kreativitas? Teknik korela- conservation Realisasi bahwa jumlah, panjang, sional menghasilkan hukum R-R karena dua substansi atau area tidak berubah meskipun respons itu dikaitkan. ia disajikan dalam bentuk yang berbeda-beda. cortical mosaic Pola eksitasi dan inhibisi (ham- 489

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com batan) yang merupakan aktivitas dari korteks grafis khusus yang dipakai oleh Skinner. Se- pada momen tertentu. tiap kali suatu respons diberikan, pencatatan kumulatif naik satu titik dan tetap di level itu counterconditioning Teknik yang digunakan un- sampai respons berikutnya muncul. Karena- tuk mengeliminasi perilaku yang tak diingin- nya, kecuraman garis akan mengindikasikan kan di mana suatu CS dipasangkan dengan tingkat respons. US yang berbeda dari US yang pada awalnya memperkuat perilaku yang tidak diinginkan. Darwin, Charles (1809-1882) Dia menunjuk- Misalnya, jika CS pada awalnya diikuti de- kan kemampuan perilaku dalam menyesuai- ngan setrum, dan karenanya menyebabkan kan diri dengan lingkungan dan fakta, bahwa rasa takut, maka CS itu lalu dapat dipasang- perkembangan manusia adalah kelanjutan kan dengan makanan, dan karenanya meng- biologis dari perkembangan hewan nonma- hasilkan respons yang tidak cocok dengan nusia. Observasi ini memberi pengaruh besar respons takut. dan panjang terhadap psikologi, terutama pada teori belajar. creative synthesis Menurut Wundt, kemampuan untuk menata elemen-elemen pemikiran ke declarative memory Memori tingkat tinggi yang dalam berbagai konfigurasi sekehendak hati. mencakup memori tentang sesuatu yang baru dipelajari. creativity Inovasi yang berasal sintesis pengaruh dari beberapa model atau dari mengamati decremental reinforcer Menurut Mowrer, stimu- suatu model menunjukkan strategi pemecah- lus yang tak dikondisikan yang menyebabkan an masalah yang tidak lazim. reduksi pada dorongan, seperti ketika makan- an diberikan kepada hewan yang lapar. Creole Bahasa kompleks dan komplet secara gramatikal, yang berasal dari bahasa pidgin. dehumanize Menjadikan tindakan imoral kor- (Lihat juga pidgin) ban tampak tidak manusiawi dalam rangka untuk menghindari rasa menyesal. Crespi effect Perubahan cepat dalam level per- forma setelah ukuran penguatan divariasi- delayed modeling Kasus di mana seorang peng- kan. amat tidak melakukan apa-apa yang telah di- pelajarinya dari pengalaman modeling sampai critical period Suatu periode dalam kehidup- beberapa waktu kemudian setelah pengalam- an organisme di mana terjadi perkembangan an modeling itu dihentikan. yang penting. Jika perkembangan tidak terja- di pada periode ini, maka perkembangan itu demand Variabel pengintervensi yang berkores- mungkin tak akan pernah terjadi. Misalnya, pondensi dengan jadwal pemeliharaan. Se- jika perilaku mengekor tidak segera terjadi iring dengan bertambahnya jam, misalnya, segera sesudah bebek menetas, maka akan permintaan akan semakin bertambah. sangat sulit, atau bahkan mustahil, untuk mengembangkan perilaku itu. Periode waktu dendrites Proses neuron yang dikhususkan un- segera sesudah menetas karenanya merupa- tuk menerima sinyal elektrokimia dari neuron kan periode kritis untuk mengembangkan pe- lain. (Lihat juga neurons) rilaku mengekor. dependent variable Variabel yang diukur dalam cue function of a stimulus Fungsi dari suatu sti- suatu eksperimen, biasanya beberapa macam mulus yang memberi kita informasi tentang perilaku (misalnya, pecobaan untuk kriteria). lingkungan. Descartes, Rene (1596-1650) Dia mempostu- cumulative recording Jenis teknik pencatatan latkan bahwa pikiran dan tubuh diatur oleh 490

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com hukum yang berlainan. Pikiran adalah bebas discriminative stimulus (SD) Suatu petunjuk dan hanya dipunyai manusia, sedangkan tu- atau sinyal yang mengindikasikan bahwa buh adalah bersifat mekanis dan fungsinya jika suatu respons tertentu diberikan ia akan sama dengan fungsi binatang lain. Dia men- diperkuat. ciptakan gagasan dualitas pikiran dan tubuh, memicu perhatian pada psikologi fisiologis disequilibrium hypothesis Akses terbatas ke re- dan psikologi komparatif, dan membangkit- spons membuat akses ke respons itu diper- kan kembali kepercayaan pada gagasan Pla- kuat; akses berlebihan ke suatu respons me- to. nyebabkan respons itu dihukum. desentization therapy Prosedur di mana klien disinhibition Dalam pengkondisian klasik, efek diminta membayangkan hal yang memicu disruptif yang disebabkan oleh penyajian rasa takut sampai mereka mampu memikir- stimulus baru bersama dengan inhibitor (peng- kannya tanpa mengalami rasa takut. hambat) yang dikondisikan yang sudah ada. Dalam belajar observasional, penghilangan dichotic listening Teknik di mana informasi atau reduksi hambatan untuk melakukan re- yang saling berkonflik disajikan secara bersa- spons tertentu yang berasal dari pelaksanaan maan kepada dua telinga. respons tanpa mengalami konsekuensi negatif atau dari melihat model melakukan respons dichotomania Tendensi untuk menjelaskan tanpa mengalami konsekuensi negatif. fungsi belahan otak kiri dan kanan dalam term dua fungsi yang berbeda. displacement of responsibility Usaha untuk menghindari rasa menyesal dengan menga- differential reinforcement Kondisi di mana se- takan bahwa seseorang dalam posisi otoritas bagian respons yang diberikan oleh organ- telah menyuruh seseorang untuk melakukan isme diperkuat dan respons lainnya tidak tindakan imoral. diperkuat. disregard or distortion of consequences Sebuah diffusion of responsibility Usaha untuk melepas- upaya untuk melepaskan diri dari rasa me- kan diri dari penyesalan dengan mengatakan nyesal dengan meminimalkan bahaya yang bahwa keputusan untuk melakukan tindakan disebabkan oleh tindakan imoral seseorang. imoral ditentukan oleh kelompok. distributed practice Belajar keterampilan dalam direct experience Kejadian yang dialami lang- kondisi di mana percobaan-percobaan prak- sung oleh seseorang sebagai akibat dari inter- tis dipisahkan oleh jeda waktu yang cukup aksi personal dengan lingkungan. lama. direct modeling Observasi model secara lang- drive (D) Kondisi yang eksis ketika ada defisiensi sung biologis dalam tubuh. Untuk tujuan praktis, istilah drive (dorongan) dan need (kebutuhan) discrimination Belajar merespons satu stimulus dipahami dalam arti yang sama. tetapi tanpa merespons stimulus lainnya mes- kipun pada awalnya keduanya berkaitan. Mi- drive discrimination Fakta bahwa organisme salnya, melalui training diskriminasi, suara dapat membedakan antara berbagai keadaan 500 cps menimbulkan respons yang dikon- dorongan dan dapat menyesuaikan perilaku- disikan sedangkan suara 490 cps tidak. nya sehingga tujuan yang diharapkan terca- pai. Diskriminasi dorongan ini adalah salah discriminative operant Respons operan yang satu dari enak jenis belajar menurut Tolman. diberikan secara selektif ke satu set keadaan tetapi tidak ke keadaan lain. drive reduction Kepuasan defisiensi biologis. 491

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com Pada awalnya Hull menganggapnya sebagai dengan membaginya menjadi komponen- syarat untuk pengkondisian belajar. Hull bela- komponen yang kecil. kangan berpaling lagi ke teori belajar reduksi stimulus. emphasizer Peran motivasi dalam teori Tolman. Keadaan motivasional dari suatu organisme drive stimuli (SD) Stimuli yang mengiringi do- akan menentukan kejadian lingkungan mana rongan tertentu, seperti mulut kering, bibir yang akan ditekankan dalam medan persep- kering, atau tenggorokan kering yang meng- tual organisme itu. iringi dorongan haus. empirical aspect of a theory Kejadian-kejadi- drive stimulus reduction Reduksi atau penghi- an empiris yang ingin dijelaskan oleh suatu langan stimuli yang mengiringi suatu doro- teori. ngan. Ini biasanya terjadi sebelum dorongan itu sendiri tereduksi secara aktual; misalnya, empirical principle of equipotentiality Ide, yang kekeringan di mulut, bibir, dan tenggorokan didukung oleh beberapa teoretisi belajar awal, tereliminasi sebelum efek air minum dapat bahwa hukum belajar berlaku untuk setiap mencapai otak dan mereduksi dorongan. stimulus dan setiap respons. drives Stimuli yang mempertahankan, yang bi- empiricism Keyakinan filosofis bahwa pengala- asanya disebabkan oleh beberapa kebutuhan man sensoris adalah basis pengetahuan. fisiologis, seperti rasa lapar dan haus. enriched environment Lingkungan yang me- dynamic stereotype Pemetaan kortikal terha- muat banyak objek dan kejadian, yang menu- dap kejadian-kejadian yang secara konsisten rut Hebb akan menstimulasi perkembangan terjadi di lingkungan. Lingkungan yang stabil sirkuit neural yang kompleks. akan memiliki representasi neurologis di ko- rteks. Environment of Evolutionary Adaptedness (EEA) Lingkungan fisik dan sosial yang eksis Ebbinghaus, Hermann (1850-1909) Dia adalah ketika adaptasi evolusi tertentu muncul. orang pertama yang mempelajari proses be- lajar dan memori secara eksperimental. Dia epiphenomenalism Keyakinan bahwa sensasi menunjukkan bagaimana hukum frekuensi tubuh menyebabkan gambaran mental. Den- bekerja dalam membentuk asosiasi baru. Dia gan kata lain, gambaran atau citra mental di- menciptakan materi nonsense untuk meng- lihat sebagai efek samping dari pengalaman ontrol pengalaman sebelumnya dalam satu tubuh. situasi belajar. epistemology Studi hakikat pengetahuan. echoic behavior Mengulangi pernyataan verbal orang lain. equilibration Konsep motivasi Piaget; kebutuh- an bawaan untuk mendapatkan keseimbang- effective reaction potential (SER) Potensi reaksi an antara organisme dan lingkungan dan di (SER) minus efek dari IR dan SIR. dalam organisme itu sendiri. Ketidakseimba- ngan mengandung properti motivasional yang electroconvulsive shock (ECS) Setrum yang me- menyebabkan organisme melakukan apa saja nyebabkan konvulsi (sawan), dan karenanya yang diperlukan untuk mendapatkan kembali mencegah aktivitas elektrik yang tampaknya keseimbangannya. diperlukan untuk terjadinya konsolidasi. equipotentiality Temuan bahwa korteks ber- elementism Keyakinan bahwa cara terbaik untuk fungsi secara keseluruhan dan bahwa jika satu mempelajari fenomena yang kompleks adalah bagian dari korteks rusak, bagian lain dari area otak akan mengambil alih perannya. 492

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com equivalence beliefs Sama dengan gagasan pe- lebih variabel independen secara sistematis nguatan sekunder, yakni kejadian yang sebe- dimanipulasi untuk mendeteksi efeknya ter- lumnya netral menjadi mampu memuaskan hadap satu atau lebih variabel terikat. Karena kebutuhan. Salah satu jenis belajar yang di- eksperimen berusaha menghubungkan stimu- usulkan Tolman. li (variabel bebas) dengan respons (variabel terikat), maka ia menghasilkan hukum S-R. error factors Strategi keliru yang menghambat proses ini dikontraskan dengan teknik korela- solusi problem. Menurut Harlow, belajar le- sional, yang menunjukkan hukum R-R. bih merupakan soal mengeliminasi faktor ke- salahan ketimbang memperkuat respons yang external inhibition Istilah yang digunakan Pav- benar. lov untuk mendeskripsikan efek disruptif yang terjadi ketika suatu stimulus baru disajikan escape conditioning Susunan eksperimental di bersama dengan CS yang sudah ada. mana suatu organisme dapat menghentikan stimulus aversif dengan melakukan perilaku extinction Prosedur di mana satu stimulus yang yang tepat. dikondisikan disajikan namun tidak diikuti dengan penguatan. Dalam situasi ini, mag- ethologists Ilmuwan behavioral/biologi yang nitudo dari respons yang dikondisikan se- mempelajari tipe spesifik dari perilaku bawaan cara perlahan mengecil. Ketika respons yang dalam lingkungan natural organisme dan ber- dikondisikan tak lagi dimunculkan oleh stim- usaha menjelaskan perilaku itu berdasar prin- ulus yang dikondisikan, respons yang dikon- sip evolusi. disikan itu dikatakan sudah dilenyapkan. euphemistic labeling Usaha untuk membebas- extinction of an operant response Dalam peng- kan diri dari rasa menyesal dengan menyebut kondisian operan, pelenyapan melibatkan tindakan imoral sebagai sesuatu yang lain. penurunan gradual dalam frekuensi yang dengannya respons yang dikondisikan terjadi evolutionary psychology Disiplin ilmu yang setelah tak lagi diperkuat. Ketika frekuensi membahas fenomena psikologi dan perilaku respons operan dikembalikan ke level operan- (emosi, belajar, kognisi, dan sebagainya) se- nya, maka ia dikatakan telah dilenyapkan. bagai produk dari seleksi alam. (Lihat juga natural selection) facilitation Meningkatnya probabilitas pembe- rian respons yang sudah dipelajari sebelum- exaptation Menurut Gould, menggunakan nya yang berasal dari pengamatan terhadap adaptasi untuk tujuan selain tujuan asli dari orang lain yang memberikan respons itu. adaptasi itu. (Lihat juga adaptation) faculty psychology Keyakinan bahwa pikiran excitation Peningkatan aktivitas otak. Sebuah memuat daya atau fakultas tertentu. stimulus yang menyebabkan eksitasi dinama- kan stimulus positif. fatigue method of breaking a habit Memaksa suatu organisme untuk terus merespons ter- excitatory conditioning Pengkondisian klasik hadap sumber stimulus sampai ia kelelahan. yang teramati ketika pasangan CS-US meng- Saat ia lelah, ia akan merespons sumber stim- hasilkan respons. ulasi dengan cara yang berbeda. expectancy Mempelajari bahwa satu kejadian faulty cognitive processes Proses kognitif yang akan menimbulkan kejadian lain. Keyakinan mencegah atau menghambat interaksi efek- atau hipotesis tentang kejadian di masa de- tif dan efisien dengan lingkungan sosial atau pan. fisik. experimental techniques Riset di mana satu atau 493

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com fear Menurut Hebb, emosi yang dialami ketika itu tidak menimbulkan kejadian buruk, dan ada ketidakcocokan antara aktivitas neural karenanya menciptakan kondisi yang diperlu- yang sedang berlangsung dengan kejadian kan untuk pelenyapan. lingkungan yang mengiringinya. forethought Antisipasi terhadap konsekuensi field expectancies Sama dengan peta kognitif, dari niat kita. yakni organisme mengetahui kejadian mana dalam lingkungan tertentu yang akan me- forgetting Semua proses pelupaan, menurut nimbulkan kejadian lain. Ekspektasi medan Guthrie, melibatkan penghambatan asosiasi ini adalah bagian dari jenis belajar yang dike- lama dengan membentuk asosiasi baru. ini mukakan Tolman. adalah bentuk hambatan retroaktif ekstrem. field theory Keyakinan bahwa lingkungan terdi- formal aspect of a theory Tanda, simbol, atau ri dari kejadian-kejadian independen. Dalam kata yang ada dalam teori. psikologi, teori medan mengasumsikan bah- wa proses perilaku atau proses kognitif adalah formal discipline Keyakinan yang dianut oleh fungsi dari banyak variabel yang eksis secara beberapa psikolog fakultas bahwa training simultan, dan perubahan dalam salah satunya spesifik dapat memperkuat fakultas spesifik. akan mengubah efek dari variabel lain. Misalnya, bersikap ramah akan memperkuat fakultas keramahan, dan karenanya menjadi- field-cognition modes Strategi yang dipelajari kan seseorang lebih ramah. atau diwarisi yang dipakai saat berusaha me- mecahkan problem. Mode medan-kognisi formal operations Tahap perkembangan intelek- adalah salah satu dari enam jenis belajar yang tual di mana anak dapat menangani kejadian di-kemukakan Tolman. hipotesis secara logis, dan juga kejadian yang mereka alami secara langsung. first signal system Kejadian fisik dalam lingku- ngan dan respons yang dihasilkannya. forward conditioning Susunan eksperimental di mana stimulus yang dikondisikan disajikan fitness Menurut Darwin, kemampuan individu sebelum stimulus yang tidak dikondisikan. untuk bertahan hidup dan bereproduksi. (Li- hat juga inclusive fitness) fractional antedating goal response (rG) Repons yang dikondisikan pada stimuli yang dihadir- fixed-interval reinforcement schedule (FI) Kon- kan sebelum penyerapan penguat primer. Res- disi di mana hanya respons yang diberikan pons yang dikondisikan (rG) selalu merupa- setelah interval waktu tertentu yang akan di- kan beberapa fraksi dari respons tujuan (RG). perkuat. Misalnya, jika respons tujuan adalah makan, rG akan berupa respons mengunyah. Setiap fixed ratio reinforcement schedule (FR) Kondisi rG secara otomatis menimbulkan stimulus, di mana hanya respons ke-n yang akan diper- yang disimbolkan dengan SG. Mekanisme kuat. rG-SG berperan penting dalam penjelasan Hull tentang perilaku berantai. flooding Karena organisme biasanya menghin- dari pengalaman yang menakutkan, maka fractional anticipatory frustration reaction (rF) tidak mungkin rasa takut yang berlebihan Stimuli yang mendahului frustrasi primer akan dapat hilang secara alamiah. Dengan akan mengembangkan kapasitas untuk me- menggunakan teknik flooding, organisme munculkan sebagian dari respons frustrasi dipaksa untuk mengalami CS yang menakut- primer. Sebagian dari respons frustrasi primer kannya dalam waktu yang cukup lama sampai yang terjadi sebelum tujuan dinamakan reaksi ia mengetahui bahwa hal yang menakutkan frustrasi antisipatoris fraksional atau rFs. 494

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com frame Istilah yang digunakan dalam belajar functionalism Tujuan utama dari fungsionalis terprogram untuk mendeskripsikan sejumlah adalah menemukan bagaimana proses men- kecil informasi yang dihadirkan ke pembela- tal dan perilaku terkait dengan adaptasi or- jar. Dalam program linier, pembelajar mele- ganisme terhadap lingkungannya. Anggota wati kerangka program ke kerangka program dari aliran ini sangat dipengaruhi oleh tulisan lainnya sampai sekumpulan informasi sudah Darwin. dikuasai. Gall, Franz Joseph (1758-1828) Dia percaya freedom Menurut Bandura, jumlah opsi yang bahwa kekuatan dan kelemahan fakultas se- tersedia bagi seseorang dan kesempatan un- seorang dapat dideteksi dengan menganali- tuk memanfaatkannya. sis tonjolan dan cekungan pada tengkorak kepala. Sistem analisis ini dinamakan phre- frustration drive stimulus (SF) Stimuli proprio- nology. septif aversif (internal) yang mengiringi frus- trasi primer (RF). Garcia effect Istilah yang diberikan untuk ob- servasi bahwa hewan membentuk aversi cita frustration effect (FE) Meningkatnya kekuat- rasa dengan lebih mudah dan dalam kon- an respons setelah nonpenguatan. Misalnya, tradiksi yang nyata dengan beberapa prinsip ditemukan bahwa tikus akan berlari lebih pengkondisian klasik. kencang setelah nonpenguatan ketimbang se- telah penguatan. generalization Tendensi suatu organisme untuk merespons bukan hanya stimulus spesifik yang frustration-competition theory of extinction pernah dilatihnya tetapi juga merespons stim- Pendapat Spence dan Amsel bahwa pelenyap- uli terkait lainnya. Misalnya, jika organisme an disebabkan oleh respons yang distimulasi dilatih dengan suara 500 cps sebagai stimulus oleh frustrasi, yang mengganggu performa yang dikondisikan, maka suara semisal 600 dari respons yang telah dipelajari. cps, 550 cps, dan 490 cps akan cenderung me- munculkan respons yang dikondisikan. functional analysis Penelitian tentang bagai- mana stimuli tertentu dan respons tertentu generalized habit strength (SHR) Kekuatan ke- bervariasi secara bersama-sama. Pendekatan biasaan dari pengalaman belajar sebelumnya Skinner untuk riset adalah menghindari teori- yang digeneralisasikan ke pengalaman belajar sasi dan hanya menangani manipulasi stimuli yang baru karena ada kemiripan antara peng- observasi dan mencatat bagaimana manipu- alaman baru dan lama itu. lasi ini memengaruhi perilaku; terkadang di- namakan pendekatan “organisme kosong.” generalized imitation Tendensi yang dipelajari untuk meniru perilaku orang lain agar ia di- functional autonomy Istilah yang diperkenal- perkuat. kan oleh Gordon Allport untuk menjelaskan perilaku yang tampak terjadi secara indepen- generalized reinforcers Stimuli yang unsur peng- den dari penguatan eksternal. Perilaku itu, uatannya muncul setelah dipasangkan dengan menurut Allport, pada awalnya bergantung satu atau lebih penguat primer. Penguat yang pada penguatan, tetapi akhirnya menjadi oto- digeneralisasikan memiliki aplikasi luas sebab nom atau memperkuat diri sendiri. efektivitasnya tidak tergantung pada kebutuh- an tertentu dari organisme. functional invariants Proses yang bukan meru- pakan tahap spesifik tetapi ada di semua ta- genetic epistemology Istilah yang sering diguna- hap perkembangan. Contohnya adalah asimi- kan untuk mendeskripsikan teori Piaget. Isti- lasi, akomodasi, dan ekuilibrasi. lah genetik berkaitan dengan proses develop- 495

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com mental, bukan warisan.Epistemologi adalah jumlah gen yang sama dengan yang dimiliki studi pengetahuan; jadi istilah genetic epis- individu itu. (Lihat kin altruism.) temology ini dipakai untuk mendeskripsikan studi pengetahuan sebagai fungsi dari pende- Hebb rule Aturan belajar dalam simulasi kom- wasaan dan pengalaman. puter yang mengacu pada ide Hebb, bahwa ketika dua sel aktif bersama-sama, koneksi geographical environment Menurut Koffka, antara keduanya akan menguat. lingkungan fisik atau objektif. Juga disebut sebagai realitas objektif. Hebbian synapse Sebuah synapse di mana akti- vitas simultan sel pengirim yang lemah dan Gestalt Kata Jerman yang berarti pola atau kon- sel penerima menimbulkan perubahan dalam figurasi. hubungan elektrokimia di antara kedua sel itu. goal analysis Prosedur yang mengubah tujuan subjektif menjadi contoh-contoh dari jenis Herrnstein’s equation Ekspresi matematika yang perilaku yang akan dilakukan saat tujuan itu diambil dari hukum kecocokan yang men- tercapai. deskripsikan kurva belajar untuk perilaku op- eran tunggal. Ia mengekspresikan tingkat res- habit family hierarchy Hierarki respons yang pons sebagai fungsi dari tingkat penguatan. disusun sesuai dengan nilai SER-nya. Ketika respons tertentu dirintangi, hewan akan mem- heuristic function of a theory Kemampuan teori beri respons selanjutnya yang tersedia dalam untuk menghasilkan riset. hierarki respons itu. Respons yang menghasil- kan penguatan tercepat akan memiliki nilai higher-order conditioning Setelah pengkondisi- SER terbesar dan karenanya paling mungkin an klasik terjadi, stimulus yang dikondisikan untuk terjadi. Jika satu respons dengan nilai kedua dipasangkan dengan stimulus yang SER tertinggi dihambat, akan muncul respons dikondisikan pertama. Setelah beberapa kali dengan nilai SER tertinggi kedua, dan seterus- penyandingan, stimulus yang dikondisikan nya. kedua juga dapat memunculkan respons yang dikondisikan. Ini dinamakan pengkondisian habit strenght (sHr) Ukuran kekuatan asosiasi tingkat kedua. Setelah stimulus yang dikon- antara stimulus dan respons. Besaran sHr disikan kedua memiliki kemampuan untuk tergantung kepada jumlah pasangan yang memunculkan respons yang dikondisikan, ia dipasangkan antara stimulus dan respons. dapat dipasangkan dengan stimulus yang di- Dalam versi final teori Hull, sHr merupakan kondisikan ketiga untuk menghasilkan peng- satu-satunya variabel belajar. Dengan kata kondisian tingkat ketiga. lain, Hull percaya bahwa satu-satunya hal yang memengaruhi aktivitas belajar secara hippocampus Struktur otak di dalam sistem lim- langsung adalah jumlah percobaan yang di- bic yang dianggap terlibat dalam konversi kuatkan. memori jangka pendek ke memori jangka panjang. habituation Penurunan kecenderungan untuk merespons stimulus yang disebabkan terlalu Hobbes, Thomas (1588-1679) Dia menegaskan sering berhadapan dengan stimulus itu. kembali doktrin asosiasionisme Aristoteles dan juga menunjukkan bahwa pengalaman Hamilton’s Rule Ekspresi matematika Hamil- kesenangan dan penderitaan akan memenga- ton yang menyatakan bahwa tendensi ke pe- ruhi terbentuknya asosiasi itu. rilaku altruistik yang diperluas ke individu lain adalah proporsional (sebanding) dengan homeostatic mechanisms Proses otomatis yang berfungsi menjaga tubuh beroperasi dalam 496

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com batas fisiologis tertentu, dan karenanya mem- kinan hasil dari belajar observasional. pertahankan ekuilibrium fisiologis, atau ho- meostasia. immediate experience Pengalaman psikologi mentah yang merupakan objek analisis intro- human agency Perencanaan sadar dan pelaksa- spektif; pengalaman yang tidak terkontami- naan intensional dari tindakan yang memen- nasi oleh interpretasi apa pun. garuhi kejadian di masa depan. immediate feedback (juga dinamakan pengeta- Hume, David (1711-1776) Dia mengatakan huan langsung tentang hasil) Aransemen di bahwa kita tidak dapat mengetahui sesuatu mana pembelajar diberi informasi tentang dengan pasti. Semua ide adalah produk dari akurasi jawaban mereka segera sesudah pen- pikiran dan tidak selalu berhubungan dengan galaman belajar atau ujian. realitas di luar pikiran. Karenanya, hukum alam lebih merupakan hasil dari “kebiasaan imprinting Formasi yang cepat, selama periode pikiran.” kritis, dalam pembentukan keterikatan antara organisme dengan objek lingkungan. hypotheses Perkiraan yang muncul dalam ta- hap belajar awal. incentive motivation (K) Ukuran penguatan. Pa- da awalnya (1943) Hull menganggap bahwa hypothetical deductive theory (logical deductive) K memengaruhi proses belajar, namun kemu- Teori yang terdiri dari postulat dan teorema. dian (1952) dia menyimpulkan bahwa ia ha- Postulat adalah asumsi yang tidak dapat di- nya memengaruhi performa. Menurut Spence, verifikasi secara langsung; teorema dideduksi motivasi insentif sangat penting. Ia bekerja dari postulat dan dapat diverifikasi secara eks- melalui mekanisme rG-sG dan merupakan perimental. Jika hasil suatu eksperimen yang pemberi daya bagi perilaku yang dipelajari. didesain untuk menguji suatu teorema ternya- ta sesuai prediksi, maka postulatnya secara inclusive fitness Pendapat neo-Darwinian bah- tidak langsung telah diverifikasi dan teorinya wa kesesuaian organisme ditentukan oleh ke- bertambah kuat. Jika hasil eksperimen tidak mampuannya untuk meneruskan salinan gen- sesuai dengan prediksi, maka teori kehilangan gennya kepada generasi selanjutnya. Ini bisa kekuatannya. Teori deduktif hipotetis senan- dilakukan dengan menghasilkan keturunan tiasa berubah berdasarkan hasil eksperimen. atau membantu kerabat untuk bertahan hidup dan bereproduksi. (Lihat juga fitness) identical elements theory of transfer Teori bah- wa kemungkinan sesuatu yang dipelajari da- incompatible response method of breaking a lam satu situasi bisa diaplikasikan ke situasi habit Stimulus untuk respons yang tidak di- yang berbeda akan ditentukan oleh jumlah inginkan disajikan bersama dengan stimulus elemen yang sama dalam dua situasi itu. Se- lain yang akan menimbulkan respons yang makin banyak kesamaan elemen, jumlah tidak kompatibel dengan respons yang tidak transfer antar dua situasi itu akan bertambah. diinginkan itu. Karena penyandingan ini, sti- Elemen itu bisa berupa stimuli atau prosedur. mulus yang aslinya menimbulkan respons yang tidak diinginkan akan berhenti menim- idiographic technique Studi intensif terhadap bulkan respons tersebut. satu subjek eksperimental. incremental learning Belajar yang terjadi sedikit imitative behavior Tendensi yang dipelajari un- demi sedikit, bukan sekaligus. tuk menirukan perilaku model yang perilaku- nya diperkuat. Menurut Bandura, perilaku incremental reinforcer Menurut Mowrer, stimu- imitasi adalah hanya salah satu dari kemung- lus yang tak dikondisikan yang menyebabkan peningkatan dorongan, seperti setrum listrik. 497

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com independent variable Variabel yang secara sis- instrumental conditioning Prosedur eksperi- tematis dimanipulasi dalam suatu percobaan. mental di mana tingkat atau probabilitas Variabel bebas biasanya adalah lamanya de- suatu respons diubah dari satu nilai sebelum privasi, jenis kelamin subjek, tingkat presen- pengkondisian ke nilai lain setelah pengkon- tasi, atau tingkat makna. disian. Dengan pengkondisian instrumental, organisme harus melakukan respons yang te- individual memory trace Jejak memori yang di- pat agar diperkuat. tinggalkan oleh pengalaman spesifik. intelligence Inteligensi adalah istilah kompleks information value of a stimulus Kemampuan dalam teori Piaget, namun secara umum da- stimulus untuk bertindak sebagai sinyal bagi pat dinyatakan bahwa tindakan cerdas selalu organisme bahwa suatu kejadian signifikan cenderung menciptakan kondisi optimal bagi akan segera terjadi. Misalnya, stimulus yang kelangsungan hidup organisme dalam situasi menandai akan datangnya makanan bagi tertentu. Inteligensi selalu dikaitkan dengan hewan yang lapar akan memiliki nilai infor- adaptasi organisme terhadap lingkungannya. matif. intentionality Didefinisikan oleh Bandura seba- inhibition Penurunan aktivitas otak. Stimulus gai representasi arah tindakan yang akan di- yang menyebabkan hambatan dinamakan lakukan di masa depan. stimulus negatif. Menurut Bandura, berku- rangnya probabilitas pelaksanaan respons intentions Pola perilaku yang dikondisikan ke yang telah dipelajari yang berasal dari huku- stimuli pemelihara, man langsung atau tidak langsung terhadap respons itu. interaction of sensory impulses (s) Perilaku bi- asanya adalah hasil dari banyak stimuli yang innate category of thought Menurut Kant, fa- diterima reseptor sensoris pada waktu terten- kultas pikiran yang ditentukan secara genetik tu. Impuls neural indrawi (sensoris) yang dise- yang membentuk pengalaman kognitif kita babkan oleh stimuli ini berinteraksi satu sama dengan memberinya struktur dan makna yang lain, dan efek gabungan inilah yang menim- lebih besar ketimbang sebelumnya. bulkan impuls neural gerak (motor) dan ak- hirnya menimbulkan respons nyata (R). innate ideas Ide-ide yang tidak berasal dari pe- ngalaman, namun dianggap dari warisan se- interiorization Meningkatnya tendensi untuk bagai bagian dari pikiran. mengandalkan pada operasi mental dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan setelah insightful learning Belajar yang terjadi dengan struktur kognitif menjadi makin terartiku- cepat, diingat dalam jangka waktu yang cu- lasi. Sebuah operasi disebut sebagai tindakan kup lama, dan ditransfer dengan mudah ke “yang diinteriorisasikan” karena operasi itu situasi yang berhubungan dengan situasi di adalah respons adaptif yang terjadi secara mana belajar berwawasan itu terjadi. mental. instinct Kemampuan bawaan untuk melakukan interneuron Aktivitas yang dimediasi neuron tugas behavioral yang kompleks. Belakangan antara neuron sensoris dan neuron motor. ini istilah tersebut diganti dengan species-spe- cific behavior. introspection Pelaporan keadaan mental sese- orang saat mengalami objek atau situasi ter- instinctual drift Tendensi bagi perilaku bebera- tentu; teknik yang digunakan oleh struktura- pa organisme untuk kembali ke pola perilaku lis untuk mempelajari struktur pikiran. naluriah setelah mengalami pengkondisian yang cukup panjang. irradiation of excitation Tendensi eksitasi (atau 498

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com inhibisi) dalam area spesifik di otak untuk law of contiguity Ketika dua atau lebih kejadi- meluber ke area sekitarnya. an terjadi bersama, mereka akan diasosiasi- kan satu sama lain. Salah satu hukum belajar isomorphism Istilah yang dipakai psikolog Ges- Guthrie, yang menyatakan bahwa ketika satu talt, yang berarti hubungan yang ada di antara pola stimuli dialami bersama dengan satu re- aktivitas otak dan kesadaran. spons, keduanya akan diasosiasikan sehingga ketika pola stimuli itu terjadi lagi, ia cend- James, William (1842-1910) Pendiri gerakan erung akan memunculkan respons tersebut. fungsionalis. Dia menyerang cara struktura- Pada 1959 Guthrie merevisi hukum kontigui- lis menggunakan metode introspektif untuk tas dengan menyatakan “Apa yang diperha- mencari elemen pemikiran. Kesadaran, menu- tikan akan menjadi sinyal bagi apa-apa yang rutnya, tidak dapat dibagi-bagi karena ia ber- sedang dilakukan.” tindak sebagai unit fungsional yang senantiasa berubah. Hal terpenting mengenai kesadaran law of disuse Bagian dari hukum pelaksanaan adalah bahwa kesadaran membantu manusia yang menyatakan bahwa kekuatan koneksi untuk survival. Dia juga mendorong psikologi akan hilang apabila koneksi itu tidak dipakai. untuk merangkul metode ilmiah, untuk men- Hukum ini ditinggalkan oleh Thorndike se- cari korelasi fisiologis dari proses mental, dan telah 1930. meneliti emosi manusia dan intelek manusia. law of effect Hukum yang menyatakan bahwa Kant, Immanuel (1724-1804) Dia percaya bah- kekuatan koneksi dipengaruhi oleh konsekue- wa pikiran adalah aktif, tidak pasif seperti nsi dari respons. Sebelum 1930 Thorndike yang diasumsikan oleh asosiasionis-empirisis. percaya bahwa konsekuensi yang menyenang- Pikiran memiliki kekuatan atau daya bawaan kan akan menguatkan koneksi dan konsekue- yang bertindak pada kesan indrawi dan mem- nsi yang menjengkelkan akan melemahkan beri makna. koneksi. Tetapi, setelah 1930 dia percaya bahwa hanya konsekuensi yang menyenang- kin altruism Tindakan membantu atau mengor- kanlah yang memberi efek pada kekuatan bankan diri yang diperluas kepada membantu koneksi. orang yang memiliki gen yang sama dengan kita. (Lihat juga Hamilton’s Rule.) law of exercise Hukum yang menyatakan bah- wa kekuatan suatu koneksi ditentukan oleh latency (StR) Waktu antara penyajian stimulus seberapa seringkah koneksi itu dipakai. Hu- dan kejadian respons yang dipelajari. kum pelaksanaan ini memiliki dua komponen —hukum penggunaan dan hukum ketidak- latent extinction Pelenyapan yang terjadi kare- gunaan. na hewan dibiarkan mengamati bahwa suatu penguat tak lagi ada. Pelenyapan ini tidak law of frequency Semakin sering dua kejadian bergantung pada performa dari respons yang terjadi bersama, semakin kuat asosiasinya. tak diperkuat. law of Pragnanz Prinsip dalam psikologi Ges- latent inhibition effect Penurunan akuisisi CR talt, yang menyatakan bahwa semua kejadian karena sebelumnya telah dihadapkan dengan mental cenderung mengarah ke kelengkapan, suatu CS. kesederhanaan, dan kebermaknaan. latent learning Belajar yang tampaknya terjadi law of readiness Hukum yang menyatakan bah- secara independen dari penguatan dan tetap wa ketika satu organisme sudah siap untuk tak aktif sampai organisme itu diberi insen- bertindak maka melakukan tindakan itu akan tif untuk menerjemahkan apa-apa yang telah dipelajarinya ke dalam perilaku. 499

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com menyenangkan sedangkan tidak melakukan- makin banyak problem yang berhasil dipecah- nya akan menimbulkan kejengkelan. Juga, kan. Juga dinamakan learning set. ketika suatu organisme belum siap, memak- sanya melakukannya akan menimbulkan ke- life space Konsep yang digunakan oleh Kurt jengkelan. Lewin untuk mendeskripsikan pengaruh si- multan pada seseorang pada waktu tertentu. law of use Bagian dari hukum penggunaan yang Segala sesuatu yang dapat memengaruhi peri- menyatakan kekuatan koneksi meningkat se- laku dinamakan “fakta psikologis,” dan jum- iring dengan penggunaannya. Hukum peng- lah total fakta psikologis yang memengaruhi gunaan ditinggalkan oleh Thorndike setelah seseorang pada waktu tertentu adalah ruang 1930. kehidupan seseorang itu. laws of association Prinsip seperti kesamaan, limbic system Sejumlah area otak yang saling kontras, kontiguitas, dan frekuensi yang di- berinteraksi yang berhubungan dengan peng- anggap menjelaskan bagaimana ide seseorang alaman emosional. dikaitkan dengan ide lain atau bagaimana ses- eorang yang memunculkan ide itu berkaitan linear program Tipe program yang mengharus- dengan ide lain. kan setiap siswa untuk menjalani sekuensi in- formasi yang sama. learned helplessness Ketika organisme belajar bahwa perilaku mereka tidak membuahkan Locke, John (1632-1704) Dia menentang keras hasil, mereka terkadang menyerah. Hewan gagasan ide bawaan dan menyatakan bahwa menjadi pasif dan menarik diri dan tampak- pada saat lahir pikiran adalah tabula rasa, nya menerima apa pun yang terjadi pada diri atau lembar kosong. Dia mengatakan “tidak mereka. Untuk manusia, belajar ketidakber- ada sesuatu pun dipikiran yang tidak mele- dayaan ini sering diasosiasikan dengan keada- wati indra terlebih dahulu.” Dia membeda- an depresi emosional. kan antara kualitas primer, karakteristik fisik dari suatu objek, dengan kualitas sekunder, learned irrelevance Mengacu pada hilangnya pengalaman psikologis yang disebabkan oleh kemanjuran CS yang digunakan dalam kon- objek fisik, seperti pengalaman warna atau disi kontrol acak. rasa. learning Perubahan yang relatif permanen pada long-term depression (LTD) Prosedur di mana perilaku atau potensialitas perilaku yang be- stimulasi listrik yang lemah terhadap bagian rasal dari pengalaman dan tidak dapat dinis- dari hippocampus dijadikan menjadi lebih bahkan pada keadaan tubuh temporer seperti lemah atau kurang efektif. Ini terjadi jika sakit, letih, atau kecanduan. stimulasi listrik yang lemah itu diikuti dengan denyut elektrik repetitif yang kuat. (Lihat juga learning dilemma Pendapat Dollard dan Miller long-term potentiation [LTP]) bahwa agar proses belajar terjadi, perilaku yang dipelajari sebelumnya dan pola perilaku long-term memory Juga dinamakan memori bawaan harus tidak efektif dalam memecah- sekunder; memori tentang pengalaman yang kan problem. Dalam pengertian ini kegagalan bertahan dalam waktu yang cukup panjang adalah prasyarat untuk terjadinya proses be- setelah pengalaman dialami. Memori jangka lajar. pendek biasanya bertahan beberapa detik, sedangkan memori jangka panjang bisa ber- learning set Lihat learning to learn. tahun-tahun. learning to learn Tendensi untuk menjadi makin long-term potentiation (LTP) Prosedur di mana efektif dalam memecahkan problem setelah 500

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com stimulasi elektrik lemah dari bagian hippocam- culkan penguatan. Menurut analisis operan, pus dijadikan lebih kuat atau lebih efektif. Ia perilaku yang bergantung pada kesesuaian ini terjadi jika stimulasi elektrik lemah diikuti adalah jenis operan diskriminatif. dengan denyut elektrik repetitif yang kuat. (Lihat juga long-term depression [LTD]) matching law Observasi Herrnstein bahwa ke- tika dua respons alternatif diatur oleh dua jad- magazine training Training hewan untuk men- wal penguatan independen, tingkat respons dekati cangkir makanan saat ia mendengar yang berhubungan dengan respons alternatif mekanisme pemberi makan beroperasi. Jadi, akan lebih cocok dengan tingkat relatif di suara klik dari mekanisme pemberi makanan mana respons alternatif itu diperkuat. Hu- diasosiasikan dengan makanan dan karena- kum kecocokan bukan hanya berlaku untuk nya menjadi penguat sekunder. tingkat (frekuensi) penguatan tetapi juga un- tuk jumlah dan delay penguatan. Jika segala maintaining stimuli Setiap sumber stimulasi sesuatu yang lainnya tetap sama, organisme yang bertahan sampai tindakan spesifik di- akan lebih memilih jadwal penguatan yang lakukan. Misalnya, meletakkan ikatan karet menghasilkan penguat yang sering, besar, dan di moncong hewan akan menyediakan stimuli langsung dibandingkan dengan penguat yang yang mempertahankan sampai ia diambil, dan tertunda, jarang, dan sedikit. dorongan lapar memberi stimuli yang mem- pertahankan sampai hewan itu makan. means-end readiness Suatu ekspektasi yang se- cara konsisten dikonfirmasi; terkadang dina- maintenance schedule Jadwal pemberian makan makan keyakinan. yang diatur oleh eksperimenter untuk organ- isme selama eksperimen belajar. memory process Aktivitas otak yang disebabkan oleh stimulasi lingkungan. mand Perintah verbal yang diperkuat ketika pendengar menjalankan perintah itu. Misal- memory trace Sisa-sisa pengalaman environ- nya mand “pass the salt” diperkuat ketika mental setelah pengalaman itu selesai. orang itu menerima garam. mentalistic events Kejadian privat yang biasa- Markov process Situasi di mana probabilitas su- nya dihubungkan dengan pikiran. Ini terma- atu respons meningkat dan menurun secara suk tujuan, niat, pemikiran, perasaan, dan curam, tidak bertahap. motivasi. mass action Temuan bahwa gangguan proses Mill, John Stuart (1806-1873) Seorang asosi- belajar dan memori adalah fungsi dari jumlah asionis yang tidak setuju dengan pendapat jaringan kortikal yang rusak. beberapa rekan asosiasionisnya yakni bahwa ide yang kompleks tak lain adalah gabungan massed practice Belajar keterampilan dalam ide sederhana. Dia menganggap ide dapat di- kondisi di mana praktik itu dipisahkan hanya padukan, dan paduan ini bisa menciptakan dengan interval waktu yang singkat. ide yang sama sekali berbeda dengan ide-ide sederhana yang menjadi unsur penyusunan- matched-dependent behavior Jenis perilaku imi- nya. tatif yang dipelajari oleh Miller dan Dollard di mana perilaku dari seseorang berperan se- misbehavior of organisms Istilah yang diguna- bagai petunjuk untuk orang lain dalam ber- kan oleh Breland bersaudara untuk mendes- perilaku dengan cara yang sama. dalam term kripsikan tendensi beberapa organisme untuk operan perilaku orang pertama bertindak se- berperilaku secara naluriah, bukan sesuai den- bagai stimulus diskriminatif untuk orang ke- gan pengkondisian yang telah mereka alami. dua yang menimbulkan respons yang memun- 501

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com model (1) Ketika situasi yang sudah dike- yang berasal dari proses mental yang lebih nali dipakai untuk mendeskripsikan situasi tinggi, seperti penalaran atau pemikiran, jika yang kurang dikenali. Model dipakai untuk perilaku itu dapat dijelaskan dengan proses menunjukkan bahwa dua situasi tersebut yang lebih rendah, seperti insting, kebiasaan, adalah sama dalam beberapa hal. (2) Segala atau asosiasi. sesuatu yang menyampaikan informasi ke- pada pengamat. Dalam teori Bandura, model motivational process Variabel yang memberi dapat berupa orang, film, gambar, instruksi, insentif untuk menerjemahkan apa-apa yang deskripsi, hewan, televisi, atau koran. sudah dipelajari dan disimpan secara kognitif ke dalam bentuk perilaku. modeling-participation Situasi di mana model yang hidup memandu perilaku pengamat motor patterns Belajar respons nyata yang ha- sampai respons yang tepat diberikan. Ini sama rus digunakan organisme dalam mencapai seperti perilaku meniru seperti yang dipelajari tujuan yang diinginkan. Pola motor adalah oleh Miller dan Dollard. bagian dari enam jenis belajar yang dikemu- kakan Tolman. molar behavior Bagian besar perilaku yang di- arahkan ke sasaran dan karenanya perilaku movement-produced stimuli Stimulasi yang di- ini bertujuan (purposif). sebabkan oleh reseptor yang berada di otot, tendon, dan sendi tubuh. Saat tubuh berger- molecular behavior Bagian kecil perilaku, seper- ak, reseptor-reseptor ini aktif, dan menyedia- ti refleks yang dikondisikan, yang diisolasi kan sumber stimulasi, atau yang oleh Guthrie untuk studi lebih detail. disebut stimuli yang dihasilkan oleh gerakan. momentary effective reaction potential (SER) movements Respons spesifik terhadap stimulus Potensi reaksi efektif (SÊR) minus efek dari spesifik. Tindakan terdiri dari banyak gerak- IR, SIR, dan SOR. an spesifik. moral codes Kriteria yang diinternalisasikan multiple modeling Observasi atas dua atau le- yang berasal dari pengalaman langsung atau bih model. tidak langsung yang digunakan untuk me- mantau dan mengevaluasi perilaku etika sese- multiple response Merujuk pada fakta bahwa orang. Apabila perilaku seseorang melanggar jika satu respons tidak memecahkan prob- kode moral yang diinternalisasikan, dia akan lem, organisme akan terus mencoba respons merasakan penyesalan atau menyalahkan diri berikutnya sampai mendapatkan pemecahan sendiri. problem secara efektif; merupakan prasyarat dalam proses belajar trial-and-error. moral justification Usaha untuk melepaskan diri dari rasa menyesal, dengan menghubung- naive realism Keyakinan bahwa realitas fisik kan tindakan imoral dengan sebab-sebab atau adalah sebagaimana yang kita persepsikan. alasan yang lebih luhur. nativism Keyakinan filosofis bahwa atribut Morgan, Conwy Lloyd (1842-1936) Psikolog mental adalah diwariskan dan karenanya in- komparatif awal yang berusaha objektif da- dependen dari pengalaman. lam mendeskripsikan perilaku hewan dengan menghindari antropomorfisasi. natural selection Menurut Darwin ini adalah proses terjadinya variasi yang dapat diwar- Morgan’s canon Kaidah Morgan yang menyata- iskan (adaptasi) di dalam spesies yang mem- kan bahwa periset binatang tidak boleh men- bantu reproduksi untuk individu yang memi- jelaskan perilaku binatang sebagai sesuatu liki variasi (adaptasi) tersebut dan karenanya 502

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com tampak meningkat frekuensinya pada genera- normal science Aktivitas ilmuwan berdasarkan si selanjutnya. paradigma tertentu. naturalistic fallacy Asumsi salah, yakni karena nothing butism Keyakinan yang keliru bahwa sesuatu adalah “natural”, maka sesuatu itu perilaku manusia itu “tak lain adalah” (noth- adalah baik. ing but) ditentukan secara kultural atau tak lain adalah ditentukan secara biologis. naturalistic observation Mempelajari fenomena sebagaimana ia terjadi secara alami di dalam nucleus accumbens Bagian dari sistem limbic lingkungan. yang dianggap memperantarai penguatan sti- mulasi otak dan adiksi obat-obatan. negatively accelerated learning curve Kurva be- lajar yang menunjukkan tingkat belajar yang observational learning Proses di mana informa- lebih cepat selama percobaan awal dalam si diperoleh dengan memerhatikan kejadian- situasi belajar ketimbang pada percobaan kejadian dalam lingkungan. yang belakangan. Dengan kata lain, saat jum- lah percobaan belajar suksesif meningkat, one-trial learning Pendapat bahwa asosiasi tingkat belajarnya menurun. antara satu pola stimuli dengan satu respons berkembang sekaligus sebagai hasil dari satu neglect syndrome Tendensi pasien dengan keru- kali penyandingan keduanya. sakan di belahan otak kanan untuk meng- abaikan atau tidak memerhatikan sisi kiri on-line education Apa yang disebut sebagai dari tubuh atau medan perseptualnya. “kelas virtual” di mana siswa belajar mela- lui komputer, entah itu dengan berpartisipasi neural networks Model komputer yang diguna- dalam kelas atau berinteraksi dengan materi kan untuk mempelajari hubungan antara neu- yang telah disiapkan. ron-neuron dalam simulasi komputer. operant behavior Perilaku yang dijalankan sen- neurons Sel otak (atau sel saraf) diri oleh organisme, bukan karena dipicu oleh stimulus yang dikenal. Perilaku operan mung- neuroplasticity (juga disebut plastisitas otak) kin berada dalam kontrol konsekuensinya. adalah istilah yang digunakan untuk mendes- kripsikan kapasitas otak untuk mengenali operant conditioning Peningkatan rata-rata ter- atau memodifikasi koneksinya sebagai hasil jadinya respons atau probabilitas respons den- dari pengalaman. gan menata situasi sedemikian rupa sehingga kejadian respons itu diikuti dengan pengua- neurotransmitter Pembawa pesan kimia yang di- tan. Juga dinamakan pengkondisian Tipe R. lepaskan dari ujung axon. (Lihat juga axon) operant level Frekuensi terjadinya respons ope- nomothetic technique Studi satu kelompok sub- ran sebelum ia diperkuat secara sistematis. jek percobaan, fokusnya pada kinerja rata-ra- ta dari kelompok itu. operation Tindakan kognitif. Sementara skema sensorimotor memanifestasikan diri dalam noncontingent reinforcement Penguatan yang perilaku nyata, sebuah operasi memanifestasi- terjadi secara independen dari perilaku orga- kan diri dalam perilaku tersembunyi atau da- nisme. lam pemikiran. Sebuah operasi dapat diang- gap sebagai tindakan yang diinteriorisasikan. nonsense material Materi dengan sedikit atau tanpa makna yang diciptakan oleh Ebbing- operational definition of learning Definisi yang haus untuk mengontrol pengalaman terda- menyatakan prosedur yang mesti diikuti da- hulu dalam satu situasi belajar. lam menentukan apakah, dan sejauh mana, 503

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com proses belajar terjadi. Definisi operasional oleh sejumlah ilmuwan yang menjadi kerang- mengenai proses belajar ini dapat berkisar ka umum untuk riset empiris. Sebuah paradig- mulai dari nilai tes prestasi ke beberapa ukur- ma biasanya lebih dari teori dan berhubungan an behavioral dalam eksperimen belajar, mi- erat dengan apa yang disebut sebagai aliran salnya percobaan untuk kriteria atau jumlah pemikiran atau “isme.” kesalahan dalam percobaan penelusuran jalur teka teki. partial reinforcement effect (PRE) Fakta bahwa suatu respons yang hanya kadang-kadang optimal level of arousal Level aktivitas otak yang diperkuat akan butuh waktu lebih lama un- paling kondusif untuk kinerja tugas tertentu. tuk lenyap ketimbang respons yang diperkuat setiap kali respons itu muncul. orienting reflex Tendensi organisme untuk me- merhatikan dan mengeksplorasi stimulus baru perceived self-efficacy Apa yang diyakini sese- saat ia terjadi dalam lingkungannya. orang tentang kemampuannya dalam melaku- kan sesuatu; sering bertentangan dengan ke- oscillation effect (SOR) Suatu “potensi ham- cakapan diri yang riil. batan” yang menghalangi keluarnya respons yang dikondisikan dan yang nilainya berubah performance Translasi apa-apa yang telah di- dari waktu ke waktu. Nilai SOR didistribusi- pelajari ke dalam perilaku. kan secara normal, dan karenanya nilai yang memanifestasikan diri pada momen tertentu performance standards Kriteria yang diinternal- boleh jadi besar atau kecil tetapi kebanyakan isasikan yang berasal dari pengalaman lang- akan merupakan nilai yang tidak sangat besar sung atau tak langsung yang dipakai untuk atau sangat kecil. memantau, mengevaluasi, dan menguatkan atau menghukum perilaku seseorang. overdetermined (behavior) Perilaku yang terjadi secara reliabel tanpa adanya manipulasi eks- phase sequence Urutan kumpulan sel yang sa- perimental seperti deprivasi makanan atau air ling terkait secara temporal. Kumpulan sel atau kontingensi respons-imbalan dan yang yang senantiasa saling mengikuti satu sama memiliki variasi pola sensorimotor di balik lain dalam waktu akan membentuk urutan perilaku itu. unit atau urutan fase. overshadowing Observasi bahwa komponen phenomenology Studi kejadian mental yang ber- stimulus majemuk yang paling menonjol makna dan utuh. Kejadian mental yang ber- akan dikondisikan ke US dan komponen yang makna dan utuh ini dinamakan pengalam- lemah tidak akan dikondisikan. Ini seolah- an fenomenologis, yang ingin dihindari oleh olah komponen dominan dari CS majemuk strukturalis tetapi oleh psikolog Gestalt di- membayangi komponen yang lemah. anggap sebagai pokok persoalan dasar bagi psikologi. overt responding Sebuah respons yang dapat diamati oleh orang lain, yang berbeda dengan phi phenomenon Pengalaman perasaan adanya respons tersembunyi, yang tidak bisa dilihat. gerakan yang ditimbulkan oleh cahaya yang berkedap kedip dengan frekuensi tertentu. paired associate learning Pembelajaran pasang- Penemuan Wertheimer terhadap gerakan ini an stimuli sehingga ketika seseorang melihat menimbulkan aliran psikologi Gestalt. anggota pertama dari pasangan, mereka da- pat merespons dengan melaporkan anggota phrenology Studi lokasi tonjolan dan cekungan kedua. kerangka kepala manusia untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan orang itu. paradigm Sudut pandang yang dianut bersama pidgin Bahasa yang memuat kata benda dan 504

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com kata kerja dari berbagai macam kelompok ba- ulangnya respons itu. hasa namun tidak mengandung struktur yang kompleks. (Lihat juga Creole) primary positive reinforcer Stimulus yang ber- hubungan dengan survival organisme, yang place learning Belajar di mana suatu objek di- ketika ditambahkan pada situasi setelah res- tempatkan. Menurut Tolman, setelah lokasi pons akan meningkatkan probabilitas teru- dari objek diketahui, ia dapat dijangkau den- langnya respons. gan berbagai macam cara. primary reinforcer Sesuatu yang berkaitan de- Plato (427-347) Dia mengemukakan teori ke- ngan survival, seperti makanan, air, atau seks. nangan pengetahuan di mana tindak menge- Pavlov percaya bahwa semua pengkondisian tahui dijelaskan sebagai tindakan mengingat pada dasarnya bergantung pada penguatan pengetahuan murni yang dialami jiwa sebe- primer. Dalam pengkondisian klasik, penguat lum masuk ke tubuh. Plato adalah rasionalis primer adalah stimulus yang tidak dikondisi- dan nativis pertama. kan. potential environment Kejadian lingkungan principle of association Postulat pertama Voeks, yang tersedia bagi organisme jika ia bertindak yang menyatakan bahwa ketika satu stimulus dengan cara yang mengaktualisasikan keja- dan respons terjadi bersama keduanya men- dian itu. jadi diasosiasikan dan bahwa hanya melalui kontiguitas inilah asosiasi S-R terbentuk. Premack principle Kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas yang sering dilakukan dapat principle of closure Tendensi untuk melengkapi digunakan untuk memperkuat kegiatan yang pengalaman yang tak lengkap, dan karenanya jarang dilakukan. membuat pengalaman itu lebih bermakna. preoperational thinking Tahap perkembangan principle of dynamic situations Postulat Voek intelektual di mana anak mulai mengklasi- keempat yang menyatakan bahwa pola-pola fikasikan objek dan kejadian ke dalam kate- stimuli bersifat dinamis karena mereka bisa gori sederhana. diubah oleh hal-hal seperti respons organ- isme, kelelahan, atau oleh kontrol sistematis preparedness continuum Observasi Seligman dari eksperimenter. bahwa asosiasi yang kompatibel dengan seja- rah evolusi organisme akan dipelajari dengan principle of least effort Pendapat bahwa suatu lebih mudah ketimbang yang tidak kompati- tugas akan selalu dilakukan dengan cara yang bel. membutuhkan paling sedikit usaha. prepotency of elements Merujuk pada fakta principle of parsimony Ketika periset punya pi- bahwa aspek-aspek lingkungan yang berbeda lihan antara dua teori yang sama-sama efek- akan menimbulkan respons yang berbeda; tif, mereka diharuskan memilih yang paling sama dengan apa yang kita sebut sebagai sederhana. persepsi selektif. principle of polarity Observasi bahwa materi primary frustration (RF) Respons yang terjadi yang dipelajari paling mudah dilakukan de- ketika organisme mengalami nonpenguatan ngan arah yang sama seperti pada waktu ia setelah ia belajar mengharapkan penguatan. dipelajari. primary negative reinforcer Stimulus aversif, principle of postremity Postulat Voek yang yang ketika diambil dari situasi setelah ada kedua, yang menyatakan bahwa respons ter- respons, akan meningkatkan probabilitas ter- akhir yang diberikan dalam satu situasi ada- 505

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com lah respons yang akan diberikan ketika situasi progressive equilibrium Organisme hidup se- itu berulang dan bahwa respons lain yang nantiasa mencari keseimbangan antara diri- sebelumnya diberikan pada situasi itu tidak nya dengan lingkungannya. Namun menurut lagi diasosiasikan dengannya. Piaget, struktur kognitif dari organisme selalu berubah sebagai akibat dari pendewasaan principle of refutability (principle of falsification) dan pengalaman. Karenanya, keseimbangan Pendapat Popper bahwa agar suatu teori itu tidak pernah bersifat absolut namun berupa ilmiah, ia harus memberikan prediksi yang keseimbangan progresif, yakni keseimbang- berisiko yang, jika tidak dikonfirmasi, akan an yang terbaik dalam situasi yang ada. Saat menolak teori. situasi itu berubah, level keseimbangan opti- mal juga mesti berubah. principle of response probability Postulat Voek ketiga, yang menyatakan bahwa probabilitas progressive ratio reinforcement schedule Hewan dari suatu respons yang diberikan dalam situ- laboratorium memulai dengan jadwal rasio asi tertentu adalah fungsi dari jumlah petun- rendah (biasanya FR), dan rasio respons ter- juk dalam situasi yang diasosiasikan dengan hadap penguatan secara sistematis ditingkat- respons tersebut. kan selama sesi training selanjutnya. probability matching Dalam sebuah situasi di proprioceptive stimuli Stimuli yang berasal dari mana subjek diminta untuk menebak apakah pengaktifan reseptor kinestetik di otot, sendi, suatu kejadian akan terjadi, proporsi perco- dan tendon tubuh. Juga dinamakan stimuli baan di mana mereka memprediksi kejadian yang diproduksi oleh gerakan. yang akan terjadi adalah mendekati proporsi dari percobaan di mana kejadian benar-benar proximate explanations Penjelasan perilaku yang terjadi. Misalnya, jika cahaya dihidupkan se- menekankan pada kejadian dalam lingkungan lama 60 persen dari percobaan, subjek akan dekat organisme, seperti kondisi deprivasi dan memprediksi bahwa cahaya akan bersinar kontingensi penguatan yang dialaminya. sekitar 60 persen dari percobaan. punishment Tata-situasi di mana respons meng- procedural memory Memori untuk keterampil- hasilkan stimulus aversif atau menghilangkan an motor yang kompleks yang mungkin tidak stimulus positif. Menurut Guthrie, dua kon- memuat memori keterampilan yang telah di- disi harus terpenuhi lebih dahulu sebelum pelajari. hukuman dapat efektif: (1) hukuman harus menghasilkan perilaku yang tidak kompati- productive thinking Istilah Wertheimer untuk bel dengan respons yang tidak diinginkan; pemikiran yang didasarkan pada pemahaman dan (2) hukuman harus diaplikasikan dalam tentang prinsip yang terlibat dalam suatu kehadiran stimuli yang menimbulkan respons problem bukan pada logika atau memorisasi yang tak diinginkan itu. fakta atau aturan tanpa analisis. purposive behavior Perilaku yang diarahkan programmed learning Sebuah prosedur yang pada beberapa tujuan, seperti pergi ke pasar, memberikan informasi untuk pembelajar, di memasak nasi, atau memecahkan teka teki. mana prosedur ini dijalankan secara bertahap, dengan mendapat tanggapan langsung untuk purposive behaviorism Pendekatan behavioris- mengetahui apakah materi sudah dikuasai tik yang mengkaji perilaku purposif dan tidak dengan benar, dan memungkinkan pembela- berusaha mereduksi perilaku itu menjadi ele- jar untuk menentukan sendiri kecepatan da- men-elemen yang lebih kecil untuk dianalisis lam mempelajari materi. lebih lanjut. 506

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com Pythagoreans Pengikut Pythagoras yang percaya Diasumsikan bahwa penerima perilaku altru- bahwa abstraksi, seperti angka, adalah sama istik (resiprokal) akan merespons dengan cara riilnya dengan objek fisik danbahwa abstraksi yang sama pada waktu yang akan datang. ini dapat memengaruhi dunia fisik. Keyakin- an ini berpengaruh besar terhadap perkem- reflex Respons yang tak dipelajari terhadap ke- bangan teori pengetahuan Plato. lompok stimuli spesifik. radical behaviorism Filsafat ilmiah, yang di- Reid, Thomas (1710-1796) Dia percaya bahwa adopsi oleh Skinner, yang menolak referensi setiap pandangan filsafat yang menyangkal pada kejadian mentalistik dan kejadian teore- bahwa kita dapat secara reliabel mengalami tis dan abstrak lainnya yang tak bisa diamati dunia fisik adalah pandangan yang tak masuk secara langsung. akal. Reid berargumen bahwa kita dapat ya- kin bahwa kesan indra kita, dan ide yang di- rationalism Keyakinan filosofis bahwa pikiran hasilkan dari kesan itu, merefleksikan secara harus terlibat aktif sebelum pengetahuan da- akurat dunia fisik sebab hal itu masuk akal. pat diperoleh. reinforced practice Performa yang diulang di reaction potential (SER) Secara langsung me- dalam kondisi di mana respons yang benar mengaruhi empat ukuran respons. Saat reaksi diikuti dengan penguatan. Praktik yang diper- potensial bertambah, probabilitas stimulus kuat dianggap oleh banyak teoretisi belajar memunculkan respons yang dipelajari ber- sebagai kondisi yang diperlukan agar belajar tambah, resistensi terhadap pelenyapan me- beralngsung; teoretisi lainnya tidak sepakat. ningkat, amplitudo respons yang dikondisi- kan bertambah, dan latensi menurun. reinforcement Menurut Bandura, penguatan memberi pengamat informasi yang berhubu- reaction threshold (SLR) Nilai minimal yang ngan dengan hal-hal yang menimbulkan sesu- harus dilampaui oleh potensi reaksi efektif se- atu hal di dalam suatu lingkungan, sehingga mentara (SER) sebelum respons yang dipela- pengamat dapat mengantisipasi hasil tertentu jari dapat muncul. yang berasal dari perilaku tertentu. Menurut Guthrie, salah satu dari banyak kejadian yang reactive inhibition (IR) Keletihan yang disebab- dapat mengubah pola stimulus, dan karena- kan oleh tindakan merespons yang bertentang- nya memungkinkan asosiasi antara pola stim- an dengan emisi respons yang dikondisikan. ulus sebelumnya dengan respons ter-akhir yang diberikan terhadap stimulus itu tetap real self-efficacy Apa yang sesungguhnya mampu utuh. Penguatan, menurut Guthrie, tidak lain dilakukan seseorang; mungkin berhubungan adalah tatanan mekanis yang mencegah ter- dengan persepsi tentang kecakapan diri atau jadinya unlearning. Menurut Hull, reduksi mungkin juga tidak. dorongan atau reduksi stimulus dorongan. recency principle Prinsip bahwa respons yang reinforcement expectancy Fakta bahwa suatu diberikan terakhir kali dalam suatu situasi organisme belajar mengharapkan penguat adalah respons yang akan diberikan saat situ- tertentu jika ia melakukan perilaku terjadi. asi yang sama terjadi lagi di lain waktu. Ditemukan bahwa performa akan terganggu ketika penguat orisinal yang dipakai dalam receptors Struktur molekuler pada neuron yang situasi belajar digantikan dengan penguat bereaksi dengan neurotransmiter yang dilepas- yang berbeda. kan oleh neuron di dekatnya. reinforcement theory Setiap teori yang meng- reciprocal altruism Perilaku menolong di antara individu yang tidak terkait secara genetik. 507

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com klaim bahwa proses belajar tidak dapat ber- fik yang efektif untuk memecahkan problem langsung tanpa penguatan. Teori Bandura bu- dan karenanya menghasilkan penguatan. kan teori penguatan. resting potential Keadaan “siap” dari neuron reinforcer Segala sesuatu yang menyebabkan re- yang pada keadaan itu ion-ion sodium berada duksi dorongan atau reduksi stimulus doro- di luar sel dan ion-ion potasium berada di ngan. dalam sel. Keadaan di dalam sel adalah -70 milivolt. reinstatement Sebuah CR muncul lagi setelah pelenyapan jika US disajikan lagi. restricted environment Lingkungan yang ke- kurangan level stimulasi atau pengalaman relational theory Pendapat dari psikolog Gestalt yang normal. Menurut Hebb, lingkungan yang bahwa organisme akan mempelajari prinsip terbatas tidak akan menstimulasi perkemba- atau hubungan dan tidak mempelajari res- ngan dan pertumbuhan kumpulan sel. pons spesifik terhadap stimuli spesifik. retentional processes Variabel yang terlibat di reminiscence effect Peningkatan performa pada dalam penyusunan kode observasi tertentu suatu keterampilan setelah penghentian prak- untuk memori. Bandura percaya bahwa ob- tik. servasi ini disimpan dalam memori melalui simbol imajinal dan verbal. reminiscence theory of knowledge Keyakinan yang dianut oleh Plato bahwa semua penge- reticular activating system (RAS) Sebuah struk- tahuan ada dalam jiwa manusia sejak ia lahir; tur yang terletak di batang otak yang tam- jadi mengetahui berarti mengingat kembali paknya bertanggung jawab atas pengaturan kandungan jiwa. aktivitas elektrik dalam pusat otak. renewal effect Sebuah CR, yang dilenyapkan retroactive inhibition Interferensi proses belajar dalam suatu lingkungan yang berbeda dari lama oleh proses belajar baru. lingkungan di mana ia dipelajari, akan mun- cul kembali jika organisme itu dikembalikan retrograde amnesia Ketidakmampuan untuk ke lingkungan belajar awalnya. mengingat kejadian yang terjadi sebelum pe- ngalaman traumatik, seperti kecelakaan mo- respondent behavior Perilaku yang dimuncul- bil. kan oleh stimulus yang dikenali. reverberating neural activity Sistem aktivitas respondent conditioning Sama seperti peng- neural yang mempertahankan diri yang ber- kondisian klasik; juga disebut pengkondisian langsung selama beberapa detik setelah sum- Tipe S. ber stimulasi dihilangkan. Gema aktivitas neural ini dianggap oleh beberapa teoretisi response by analogy Mengacu pada fakta bah- sebagai basis memori jangka panjang. wa respons kita terhadap situasi yang asing ditentukan oleh tingkat kesamaan pada situ- reversibility Karakteristik penting dari operasi asi yang kita kenali. Sepanjang dua situasi itu mental yang mengacu pada proses pembalikan sama, mereka cenderung akan direspons den- pemikiran. Misalnya, seseorang secara mental gan cara yang sama. Thorndike mendeskripsi- dapat menuangkan cairan dari satu wadah ke kan kemiripan ini dalam term jumlah elemen wadah lainnya dan kemudian membalikkan yang sama-sama dimiliki kedua situasi. Ob- proses itu secara mental dengan menuangkan servasi ini dikaitkan dengan teori transfer dari wadah kedua ke wadah pertama. Revers- training elemen identik. ibilitas operasi mental ini adalah kondisi yang diperlukan untuk terjadinya konservasi. response learning Proses belajar respons spesi- 508

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com Romanes, George John (1848-1894) Psikolog asosiasikan dengan pandangan total ilmuwan komparatif awal yang penjelasannya tentang tentang sains—apa-apa yang dianggap seba- kontinuitas antara proses mental manusia dan gai problem, apa yang dianggap sebagai jawa- nonmanusia bersifat anekdotal dan mengand- ban yang baik, seperti apa eksperimen yang ung antromorfisasi. baik, dan sebagainya. Jadi, perubahan dalam paradigma adalah perubahan yang luas bagi same behavior Jenis perilaku imitatif yang di- si ilmuwan yang membuat invalid hampir pelajari oleh Miller dan Dollard di mana dua semua aspek dari kehidupan ilmiah mereka atau lebih individu merespons dengan cara sebelumnya. Jadi, ada keterlibatan emosional yang sama terhadap stimulus yang sama. dalam perubahan ini. satisfying state of affairs Kondisi yang dicari or- second signal system Simbol-simbol yang me- ganisme dan ingin dipertahankan organisme. representasikan kejadian lingkungan. Simbol- Setelah kondisi itu eksis, organisme tidak simbol ini, yang oleh Pavlov dinamakan “sin- akan menghindarinya. yalnya sinyal”, merupakan bahasa manusia dan bertanggung jawab atas interaksi kom- savings Perbedaan waktu yang dibutuhkan untuk pleks dengan lingkungan. mempelajari kembali sesuatu saat dibanding- kan dengan jumlah waktu yang dibutuhkan secondary reinforcer Stimulus yang sebelumnya untuk mempelajarinya pertama kali; ukuran netral yang mendapatkan properti penguatan retensi yang digunakan oleh Ebbinghaus. karena kedekatan asosiasinya dengan pengu- atan primer. Setelah pengkondisian terjadi, scanning model of decision making Deskripsi stimulus yang dikondisikan selalu merupakan Estes tentang proses pengambilan keputusan penguat sekunder. yang melibatkan pertama-tama proses mem- pelajari respons mana yang akan menghasil- selecting and connecting Lihat trial-and-error kan hasil tertentu. Berdasarkan pengetahuan learning. relasi respons-hasil ini, ketika seseorang da- lam situasi yang mengharuskannya memilih, self-contempt Hukuman yang dikenakan atas orang itu akan memantau men-scan respons diri sendiri saat kode moral internal individu dan kemudian memilih respons yang akan dilanggarnya sendiri. menghasilkan hasil yang paling bernilai. self-pacing Prosedur yang mengizinkan siswa schema Potensi umum untuk terlibat dalam satu untuk menentukan langkah sendiri dalam me- kelompok tindakan nyata atau tersembunyi. nempuh belajar. Sebuah skema dapat juga dianggap sebagai elemen dalam struktur kognitif organisme. self-reactiveness Didefinisikan oleh Bandura se- bagai hubungan antara pikiran dan tindakan science Metode penelitian yang menggunakan yang memberi motivasi-diri dan mengatur pe- percobaan untuk menguji teori tentang alam. rilaku. scientific law Hubungan yang teramati secara self-reflectiveness Didefinisikan oleh Bandura konsisten antara dua atau lebih kelompok ke- sebagai kemampuan metakognitif untuk me- jadian empiris. mikirkan arah, konsekuensi, dan makna dari rencana dan aksi kita. scientific revolution Menurut Kuhn, penggan- tian satu paradigma dengan paradigma lain. self-regulated behavior Perilaku yang diatur Penggantian ini biasanya terjadi dalam peri- oleh standar kinerja sendiri, kode moral sen- ode waktu yang cukup lama dan setelah me- diri atau imajinasi sendiri. lewati hambatan besar. Sebuah paradigma di- 509

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com semantic generalization Generalisasi terhadap tannya dengan berbagai macam stimuli yang simbol yang memiliki makna yang sama de- tidak dikondisikan. ngan makna stimulus yang dikondisikan yang dipakai selama training meskipun karakte- single modeling Observasi terhadap satu model ristik fisik dari simbol itu mungkin berbeda jauh dengan karakteristik stimulus yang di- Skinner box Ruang tes percobaan yang biasa- kondisikan. Misalnya, jika subjek manusia nya berisi lantai berkisi-kisi, tuas, cahaya, dan diajari mengeluarkan air liur saat mereka wadah makanan. Digunakan untuk mempela- melihat angka 10, mereka juga akan berliur jari pengkondisian instrumental atau operan. saat melihat 8√80 atau √100. Dalam general- isasi semantik, maknalah yang akan menentu- social cognitive theory Istilah yang digunakan kan seberapa jauh generalisasi terjadi, bukan Bandura untuk mendeskripsikan teorinya. kemiripan fisik. solution learning Jenis belajar, dalam teori dua sensitization Tendensi untuk lebih responsif ter- faktor Mowrer, di mana organisme belajar hadap lingkungan setelah mendapatkan pe- keterampilan behavioral yhang dibutuhkan ngalaman kewaspadaan untuk menghindari situasi yang buruk dan mendapatkan situasi yang baik. sensorimotor stage Tahap awal dari perkem- bangan intelektual di mana anak merespons spandrels Efek samping dari adaptasi yang secara langsung terhadap kejadian-kejadian mungkin dipakai demi kemaslahatan organ- yang terjadi di lingkungan. Selama tahap ini, isme. (Lihat juga adaptation) anak menyesuaikan diri dengan lingkungan- nya berdasarkan skemata mereka, seperti me- species-specific defensive reactions (SSDR) Re- raba, menatap, menyedot, dan menjangkau. aksi bawaan atau respons mengelak yang memungkinkan organisme menghindari rasa sensory deprivation Kondisi di mana suatu stim- sakit. ulasi sensoris organisme turun secara drastis. Specific Language Impairment (SLI) Gangguan serendipity Menemukan sesuatu saat mencari yang dapat diwariskan yang menyebabkan sesuatu yang lain. penundaan penguasaan bahasa, artikulasi yang buruk, dan kesalahan gramatikal terus- sets (attitudes) Kondisi temporer, seperti depriva- menerus tetapi tidak mengurangi kecerdasan si makanan, keletihan, atau emosi, yang me- umum. nentukan apa-apa yang akan menjengkelkan atau menyenangkan bagi organisme tertentu. split-brain preparation Aransemen di mana optic chiasm dan corpus callosum dipisah, shaping Proses di mana respons yang diingin- sehingga menyebabkan dua belahan otak ber- kan didorong dengan menggunakan pengua- fungsi sendiri-sendiri. tan diferensial dan aproksimasi suksesif, bu- kan sekadar menunggu respons itu terjadi. spontaneous recovery Ketika respons yang di- kondisikan tak lagi dikeluarkan oleh stimulus short-term memory Juga dinamakan memori yang dikondisikan, pelenyapan dikatakan te- langsung dan memori primer; memori peng- lah terjadi. Setelah jeda sesudah pelenyapan, alaman yang tersimpan dalam waktu yang stimulus yang dikondisikan sekali lagi menim- pendek. bulkan respons yang dikondisikan, meskipun tidak ada lagi penyandingan antara stimulus sign learning Jenis belajar, dalam teori dua fak- yang dikondisikan dengan stimulus yang tak tor Mowrer, di mana stimuli menjadi tanda ta- dikondisikan. Kemunculan kembali respons kut, harap, lega, atau kecewa karena kedeka- yang dikondisikan setelah pelenyapan terjadi ini dinamakan pemulihan spontan. 510

GLOSARIUM http://bacaan-indo.blogspot.com Spontaneous recovery of an operant response kan bagaimana elemen-elemen itu disatukan Meningkatnya frekuensi terjadinya respons lewat hukum asosiasi. operan setelah adanya penundaan (delay) se- sudah pelenyapan dan tanpa training lanjut- successive approximation Hanya memperkuat an. respons yang menjadi semakin sama dengan respons yang diinginkan; sebuah komponen spread of effect Observasi bahwa penguatan bu- dari proses pembentukan (shaping). kan hanya memperkuat respons yang meng- hasilkannya, tetapi juga memperkuat respons summation Aktivitas satu neuron ditentukan oleh di sekitarnya. aktivitas tambahan dari sel di sekitarnya. state of the system Proporsi elemen stimulus superconditioning Mendeskripsikan fasilitasi dalam S yang dikondisikan ke respons A1 dan pengkondisian yang terjadi saat penghambat A2 pada poin tertentu dalam suatu eksperi- yang dikondisikan (CS) yang sudah terbentuk men belajar. kemudian dipasangkan dengan sebuah US. stereotyped behavior Tendensi untuk mengula- superstitious behavior Perilaku yang kelihatan ngi secara persis pola perilaku yang sebelum- seolah-olah diatur oleh keyakinan bahwa pe- nya dilakukan dalam suatu situasi. rilaku itu harus dilakukan sebelum penguatan dapat diperoleh, padahal dalam kenyataannya stimulus error Kesalahan penamaan objek saat perilaku itu tidak ada hubungannya dengan memikirkannya ada-tidaknya penguatan. Perilaku takhayul berasal dari penguatan nonkontingen. stimulus sampling theory (SST) Teori yang di- kembangkan oleh Estes yang berusaha un- switchboard conception of the brain Pandang- tuk menunjukkan bagaimana stimuli diambil an bahwa otak hanya bertindak sebagai sta- sampelnya dan dilekatkan pada respons. siun relay antara kejadian indrawi dengan respons. stimulus trace(s) Impuls neural afferent (senso- ris) yang disebabkan oleh stimulus eksternal symbolic modeling Observasi terhadap sesuatu dan berlanjut selama beberapa waktu setelah selain model hidup, seperti filmn atau tele- stimulus eksternal itu dihentikan. visi. stimulus-intensity dynamism (V) Hasil internal synapse Ruang antara axon dari satu neuron dari variasi besaran stimulus eksternal. Stimu- dan dendrites atau tubuh sel dari neuron lain. lus eksternal yang lebih besar akan menghasil- (Lihat juga axons dan dendrites.) kan jejak stimulus yang besar, dan karenanya meningkatkan probabilitas munculnya re- systematic desentization Teknik terapi yang spons yang telah dipelajari. dikembangkan oleh Wolpe di mana fobia di- hilangkan dengan meminta klien mendekati strength of a connection Ditentukan oleh sebe- pengalaman rasa takutnya secara bertahap rapa besar kemungkinan munculnya respons dengan memberi kondisi relaks pada setiap tertentu dalam situasi tertentu. Dengan kata tahapannya. lain, kekuatan koneksi disamakan dengan probabilitas respons. tact Perilaku verbal menyebut nama sesuatu. Perilaku ini berasal dari penguatan ketika ob- structuralism Didirikan oleh Titchener, tujuan jek atau kejadian disebut dengan benar. aliran strukturalisme adalah menemukan ele- men dasar dari pemikiran dengan mengguna- teaching machine Perangkat yang digunakan kan teknik introspeksi, dan untuk menjelas- untuk menyajikan materi yang telah terpro- gram. 511

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com temporary body state Kondisi temporer dari trials to criterion Jumlah percobaan yang diper- tubuh seperti keletihan, sakit, emosi, penga- lukan subjek eksperimental untuk mendapat- ruh obat, dan kurang tidur, yang menyebab- kan kriterion yang ditentukan oleh eksperi- kan perubahan perilaku. Modifikasi perilaku menter sebagai definisi belajar. Misalnya, jika semacam ini berbeda dengan modifikasi yang pengingatan daftar kata yang tak bermakna disebabkan oleh proses belajar. didefinisikan sebagai belajar daftar itu, maka percobaan untuk kriterion adalah jumlah dari theory Usaha untuk menjelaskan berbagai ob- berapa kali subjek itu harus membaca daftar servasi secara masuk akal dan mencari tahu itu sebelum dia bisa mengingatnya tanpa ke- informasi tambahan yang diperlukan. Atau, salahan. menurut Popper, usulan solusi untuk prob- lem. truly random control group Rescorla menun- jukkan bahwa satu-satunya kondisi kontrol theta (θ) Proporsi dari elemen stimulus yang yang sejati untuk studi pengkondisian klasik diambil dari S pada awal percobaan dalam adalah kondisi di mana tidak ada hubungan eksperimen belajar. prediktif antara CS dan US. Dengan kata lain, dalam kondisi kontrol yang benar-benar acak, threshold Perbedaan milivoltase antara sisi da- US mendahului dan mengikuti CS dalam jum- lam dan luar neuron di mana sel tak lagi bisa lah yang sama. Rescorla mengatakan bahwa menjaga ion sodium tetap di luar sel. dalam kondisi semacam ini tidak ada kontin- gensi antara CS dan US. threshold method of breaking a habit P erubah- an dalam kondisi penstimulasi terjadi secara two-factor theory Teori yang mempostulatkan lambat sehingga organisme tidak menyadari- seperangkat prinsip untuk menerangkan suatu nya. Pada akhirnya, organisme itu bereaksi jenis belajar dan mempostulatkan prinsip lain terhadap kondisi yang berubah itu dengan yang berbeda untuk menjelaskan jenis belajar cara yang berbeda. yang lainnya. Titchener, Edward (1867-1927) Pendiri aliran ultimate explanations Penjelasan perilaku yang strukturalisme. menekankan pada ciri bawaan dan proses yang dibentuk oleh seleksi alam. (Lihat juga trace system Jumlah jejak memori individual evolutionary psychology) yang saling terkait. unconditioned response (UR) Respons natural transfer of training Ketika sesuatu yang dipela- dan otomatis yang muncul keetika sebuah jari di satu situasi diaplikasikan ke situasi stimulus yang tak dikondisikan disajikan ke- yang lain. pada organisme. Menarik tangan saat tertusuk duri, mengeluarkan air liur saat mulut atau transposition Versi Gestalt untuk transfer train- asam diletakkan di mulut, dan kedipan mata ing, yang menyatakan bahwa suatu prinsip saat cahaya terang menyorot adalah contoh- yang bisa memecahkan problem cenderung contoh dari respons yang tak dikondisikan. akan diaplikasikan untuk solusi problem yang serupa. unconditioned stimulus (US) Stimulus yang menyebabkan respons natural dan otomatis trial-and-error learning Percobaan beberapa dari organisme. Objek yang menyebabkan respons berbeda dalam situasi pemecahan rasa sakit pada bagian tubuh akan menyebab- problem sampai ditemukan sebuah respons kan organisme menarik diri secara otomatis yang efektif untuk memecahkan masalah itu. dari sumber rasa sakit itu. Jadi, rasa sakit Thorndike pada awalnya menyebut fenomena ini sebagai pemilihan dan pengaitan. 512

GLOSARIUM adalah stimulus yang tak dikondisikan. Penyi- seperti perut, usus, jantung, kandung kemih, aran cahaya ke mata akan menyebabkan mata atau pembuluh arteri. merem secara otomatis; cahaya, karenanya, adalah stimulus yang tak dikondisikan. voluntarism Aliran psikologi yang didirikan oleh Wilhelm Wundt yang menekankan pada unlearned behavior Asosiasi antara stimuli dan perhatian (apersepsi) dan unsur kesadaran respons yang umumnya ditentukan secara ge- (sintesis kreatif). Wundt percaya bahwa psi- netik dan karenanya perkembangannya tidak kologi eksperimental terbatas kegunaannya tergantung pada pengalaman. dan bahwa proses mental yang lebih tinggi hanya dapat dipelajari secara tidak langsung variable interval reinforcement schedule (VI) melalui pengamatan naturalistik terhadap pe- Kondisi di mana hanya respons yang diberi- rilaku kultural manusia. kan setelah berlalunya interval waktu tertentu yang akan diperkuat. Washburn, Margaret Floy (1871-1939) Wanita pertama yang memperoleh gelar Ph.D. bidang variable ration reinforcement schedule (VR) psikologi. Washburn menulis stentang kesa- Kondisi di mana jumlah rata-rata respons daran di binatang nonmanusia. yang perlu diberikan sebelum organisme di- perkuat. Watson, John B. (1878-1958) Pendiri aliran be- haviorisme. Menurut Watson, satu-satunya vicarious experience Dampak terhadap proses subjek materi bidang psikologi yang reliabel, belajar atau perilaku seseorang yang berasal dapat diamati dan dapat diukur adalah pe- dari pengamatan konsekuensi perilaku orang rilaku, dan karenanya perilaku adalah pokok lain. persoalan yang harus diteliti oleh semua psikolog. Watson mengandalkan teori belajar vicarious extinction Pelenyapan suatu respons Pavlod dalam menjelaskan perilaku manusia. yang disebabkan oleh pengamatan terhadap Watson percaya bahwa kecuali untuk beber- fakta bahwa kinerja respons dari model tidak apa emosi dasar, perilaku manusia itu adalah diperkuat. sesuatu yang dipelajari. vicarious punishment Proses mengamati peri- Wundt, Wilhelm Maximilian (1832-1920) Pen- laku orang lain yang dihukum akan menurun- diri aliran voluntarisme; juga mendirikan la- kan probabilitas pengamat untuk bertindak boratorium psikologi pertama di Leipzig Jer- dengan cara seperti perilaku yang dihukum man pada 1879. itu. xenophobia Takut pada orang asing. vicarious reinforcement Proses mengamati pe- rilaku orang lain yang diperkuat akan men- Zeigarnik effect Tendensi untuk mengingat le- ingkatkan probabilitas pengamat untuk ber- bih lama tugas yang belum selesai ketimbang tindak dengan cara seperti perilaku yang tugas yang sudah selesai. diperkuat itu. http://bacaan-indo.blogspot.com vicarious trial and error Keragu-raguan pada saat ada pilihan dalam sebuah stiuasi belajar, di mana “seolah-olah” hewan memikirkan alternatif sebelum ia memutuskan apa yang mesti dilakukannya. visceral conditioning Pengkondisian organ in- ternal di bawah kontrol sistem saraf otonom, 513

http://bacaan-indo.blogspot.com

Referensi http://bacaan-indo.blogspot.com Aberman, J. E. & Salamone, J. D. (1999). Nucleus Allport, G. W. (1961). Pattern and growth in per- accumbens dopamine depletions make animals sonality. New York: Holt, Rinehart & Winston. more sensitive to high ratio requirements but do not impair primary food reinforcement. Neuro- Amsel, A. (1958). The role of frustrative nonreward science, 92, 545-552. in noncontinuous reward situations. Psychologi- cal Bulletin, 55, 102-119. Ader, R. (1974). Letter to the editor. Psychosomatic Medicine, 36, 183-184. Amsel, A. (1962). Frustrative nonreward in par- tial reinforcement and discrimination learning: Ader, R. (2001). Psychoneuroimmunology. Current Some recent history and a theoretical extension. Directions in Psychological Science, 10, 94-98. Psychological Review, 69, 306-328. Ader, R. (2003). Conditioned immunomodulation: Amsel, A. (1992). Frustration theory: An analysis Research needs and direction. Brain, Behavior, of dispositional learning and memory. Cam- & Immunity. Special Issue: Biological mecha- bridge: Cambridge University Press. nisms of psychosocial effects on disease: Impli- cations for cancer control, 17, S51-S57. Amsal, A. & Roussel, J. (1952). Motivational properties of frustration: 1. Effect on a running Ader, R. & Cohen, N. (1975). Behaviorally condi- response of the addition of frustration to the tioned immunosuppression. Psychosomatic Me- motivational complex. Journal of Experimental dicine, 35, 333-340. Psychology, 43, 363-368. Ader, R, & Cohen, N. (2001). Conditioning and Anderson, B. F. (1971). The psychology experi- immunity. In R. Ader, D. L. Felten, & N. Cohen ment. Belmont, CA: Brooks/Cole. (eds.), Psychoneuroimmunology (3rd ed., Vol. 2, pp. 3-34). New York: Academic Press. Anderson, J. A. (1998). Learning arthmetic with a neural net-work: Seven times seven is about fifty. Akhondzadeh, S. & Stone, T. W. (1996). Gluta- In D. Scarborough & S. Sternberg (eds), An invi- mate-independent long-term depression in rat tation to cognitive science, Vol. 4 (pp. 255-299). hippocampus by activation of GABA-sub (A) Cambridge, MA: MIT Press. receptors. Life Science, 58, 1023-1030. Andresen, G. V., Birch, L. L., & Johnson, P. A. Akins, C. K., Klein, E. D., & Zentali, T. R. (2002). (1990). The scapegoat effect on food aversions Imitative learning in Japanese quail (Coturnix after chemotherapy. Cancer, 66, 1649-1653. japonica) using the bidirectional control proce- dure. Animal Learning and Behavior, 30, 275- Andrykowski, M. A. & Redd, W. H. (1987). Lon- 281. gitudinal analysis of the development of antici- patory nausea. Journal of Consulting and Clini- Akins, C. K. & Zentali, T. R. (1998). Imitative cal Psychology, 55, 36-41. learning in male Japanese quail (Coturnix ja- ponica) using the two-action method. Journal of Andrykowski, M. A., Redd, W. H., & Hatfield, A. Comparative Psychology, 110, 316-320. (1985). The development of anticipatory nau- sea: A prospective analysis. Journal of Consult-

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com ing and Clinical Psychology, 53, 447-454. Bandura, A. (1973). Aggression: A social learning analysis. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Anoklin, P. K. (1968). Ivan P. Pavlov and psychol- ogy. In B. B. Wolman (ed.), Historical roots of Bandura, A. (1977). Social learning theory. Engle- contemporary psychology (pp. 131-159). New wood Cliffs, NJ: Prentice Hall. York: Harper & Row. Bandura, A. (1980a). The self and mechanisms of Ashby, W. R. (1952). Design for a brain. New agency. In J. Suls (ed.), Social psychological per- York: Wiley. spectives on the self. Hillsdale, NJ: Erlbaum. Athey, I. J. & Rubadeau, D. O. (eds.). (1970). Bandura, A. (1980b). Self-referent thought: The Educational implications of Piaget’s theory. development of self-efficacy. In J. Flavell & L. Waltham, MA: Ginn-Blaisdell. Atkinson, R. C. D. Ross (eds.), Cognitive Social development. & Estes, W. K. (1963). Stimulus sampling the- Frontiers and possible futures. New York: Cam- ory. In R. D. Luce, R. R. Bush, & E. Galanter bridge University Press. (eds.), Handbook of mathematical psychology, 2 (pp. 121-268). New York: Wiley. Bandura, A. (1983). Temporal dynamics and de- composition of reciprocal determinism: A reply Atwood, H. L. & Wojtowicz, J. M. (1999). Silent to Phillips and Orton. Psychological Review, 90, synapses in neural plasticity: Current evidence. 166-170. Learning and Memory, 6, 542-571. Bandura, A. (1986). Social foundations of thought Azari. N. P. & Seitz, R. J. (2000). Brain Plasticity and action: A social cognitive theory. Englewood and recovery from stroke. American Scientist, Cliffs, NJ: Prentice Hall. 88, 429. Bandura, A. (1989). Human agency in social cog- Babkin, B. P. (1949). Pavlov: A biography. Chica- nitive theory. American Psychologist, 44, 1175- go: University of Chicago Press. 1184. Bading, H., Ginty, D. D., & Greenberg, M. E. Bandura, A. (1999). A social cognitive theory of (1993). Regulation of gene expression in hip- personality. In L. Pervin & O. John (eds.), Hand- pocampal neurons by distinct calcium signaling book of Personality (2/e). New York: Academic pathways. Science, 260, 181-186. Press. Baillargeon, R. (1987). Object permanence in 3½ Bandura, A. (2000). Exercise of human agency and 4½ month-old infants. Developmental Psy- through collective efficacy. Current Directions chology, 23, 655-664. in Psychological Science, 9, 75-78. Baillargeon, R. (1992). The object concept revis- Bandura, A. (2001). Social cognitive theory: An ited. In Visual perception and cognition in infan- agentic perspective. Annual Review of Psychol- cy: Carnegie-Mellon Symposium on Cognition, ogy, 52, 1-26. 23, Hillsdale, NJ: Erlbaum. Bandura, A. (2002a). Growing primacy of homan Baillargeon, R., Graber, M., Devos, J., & Black, J. agency in adaptation and change in the electron- (1990). Why do young infants fail to search for ic era. European Psychologist, 7, 2-16. hidden objects? Cognition, 36, 225-284. Bandura, A. (2002b). Social cognitive theory in Baker, A. G. & MacKintosh, N. J. (1977). Excit- cultural context. Applied Psychology: An Inter- atory and inhibitory conditioning following un- national Review. Special Issue on Psychology in correlated presentations of CS and US. Animal the Far East, Singapore, 51, 269-290. Learning and Behavior, 5, 315-319. Bandura, A., Blanchard, E. B., & Ritter, B. J. Bandura, A. (1965). Influence of a models rein- (1969). Relative efficacy of modeling therapeu- forcement contingencies on the acquisition of tic changes for inducing behavioral, attitudinal imitative responses. Journal of Personality and and affective changes. Journal of Personality Social Psychology, 11, 589-595. and Social Psychology, 13, 173-199. 516

REFERENSI http://bacaan-indo.blogspot.com Bandura, A. Grusec, J. E., & Menlove, F. L. (1967). from error: Karl Popper’s psychology of learn- Vicarious extinction of avoidance behavior. ing. LaSalle, IL: Open Court. Journal of Personality and Social Behavior, 5, 16-23. Bernstein, I. L. (1978). Learned taste aversions in children receiving chemotherapy. Science, 200, Bandura, A. & Kupers, C. J. (1964). The transmis- 1302-1303. sion of patterns of self-reinforcement through modeling. Journal of Abnormal and Social Psy- Berridge, K. C. & Robinson, T. E. (1995). The chology, 69, 1-9. mind of an addicted brain: Neural sensitization of wanting versus liking. Current Directions in Bandura, A., & Locke, E. A. (2003). Negative self- Psychological Science, 4, 71-76. efficacy and goal effects revisited. Journal of Ap- plied Psychology, 88, 87-99. Berridge, K. C. & Robinson, T. E. (1998). What is the role of dopamine in reward: Hedonic impact, Bandura, A., & Menlove, F. L. (1968). Factors de- reward learning, or incentive salience? Brain Re- termining vicarious extinction of avoidance be- search: Brain Research Review, 28, 309-369. havior through symbolic modeling. Journal of Personality and Social Psychology, 8, 99-108. Berthier, N. E., DeBlois, S., poirier, C. R., Novak, J. A., & Clifton, R. K. (2000). Where’s the ball? Barash, D. (1979). Sociobiology: The whisperings Two-and-three-year-olds reason about unseen within. London: Souvenir. events. Developmental Psychology, 36, 394- 401. Barash, D. P. (1986). The hare and the tortoise: Culture, biology, and human nature. New York: Best, M. R. & Gemberling, G. A. (1977). Role of Penguin. short-term processes in the conditioned stimulus preexposure effect and the delay of reinforce- Baudry, M. & Lynch, G. (1993). Long-term poten- ment gradient in long-delay taste-aversion learn- tiation: Biochemical mechanisms. In M. Baudry, ing. Journal of Experimental Psychology: Ani- R. F. Thompson, & J. L. Davis (eds.), Synaptic mal Behavior Processes, 3, 253-263. Plasticity (pp. 87-115). Cambridge, MA: MIT Press. Bickel, W. K. & Madden, G. J. (1999). A compari- son of measures of relative reinforcing efficacy Beach, F. A. (1987). Donald Olding Hebb (!904- and behavioral economics. Behavioral Pharma- 1985). American Psychologist, 42, 186-187. cology, 10, 627-737. Beanblosson, R. E. & Lehrer, K. (1983). Thomas Bickel, W. K., & Marsch, L. A., & Carroll, M. E. Reid’s inquiry and essays. Indianapolis, IN: (2000). Decontructing relative reinforcing effica- Hackett. cy and situating the measures of pharmacologi- cal reinforcement with behavioral economics: A Beard, R. M. (1969). An outline of Piaget’s devel- theoretical proposal. Psychopharmacology, 153, opmental psychology for students and teachers. 44-56. New York: Mentor. Bickerton, D. (1981). Roots of language. Ann Ar- Beaton, A. (1985). Left side, right side: A review of bor, MI: Karoma. laterality research. New Haven, CT: Yale Uni- versity Press. Bickerton, D. (1984). The language bioprogram hypothesis. Behavioral and Brain Science, 7, Bechtel, W. & Abrahamsen, A. (1991). Connec- 173-221. tionism and the mind. Cambridge, MA: Basil Blackwell. Bickerton, D. (1998). The creation and re-creation of language. In C. Crawford & D.L. Krebs Bennett, E. L., Diamond, M. C., Krech, D., & (eds.), Handbook of evolutionary psychology Rosenzweig, M. R. (1964). Chemical and ana- (pp. 613-634). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum tomical plasticity of brain. Science, 146, 610- Associates. 619. Berkson, W. & Wettersten, J. (1984). Learning 517

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com Bijou, S.W. & Baer, D. M. (1961). Child develop- rat. Journal of Comparative and Physiological ment, Vol. 1. A systematic and empirical theory. Psychology, 47, 378-380. Englewood Cliffs, NJ:Prentice Hall. Bolles, R. C., Riley, A. L., Cantor, M. B., & Dun- Bijou, S. W. & Baer, D. M. (1965). Child devel- can, P. M. (1974). The rat’s failure to anticipate opment, Vol. 2. The universal stage of infancy. regularly scheduled daily shock. Behavioral Bi- Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. ology, 11, 365-372. Bitterman, M. E. (1960). Toward a comparative Boswell, J. (1952). Life of Samual Johnson LL.D. psychology of learning. American Psychologist, Chicago: Encyclopedia Britannica. 15, 704-712. Bouton, M. E. (1984). Differential control by Black, J. E., Isaacs, K. R., Anderson, B. J., Alcan- contact in the inflation and reinstatement para- tara, A. A., & Greenough, W. T. (1990). Learn- digms. Journal of Experimental Psychology: ing causes synaptogenesis, whereas motor ac- Animal Behavior Processes, 10, 56-74. tivity causes angiogenesis, in cerebral cortex of adult rats. Proceedings of the National Academy Bouton, M. E. (1988). Context and ambiguity in of Science, 87, 5568-5572. the extinction of emotional learning: Implica- tions for exposure therapy. Behaviour Research Blanchard, E.B., Kim, M., Hermann, C., & Steffek, and Therapy, 26, 137-149. B. D. (1994). The role of perception of success in the thermal biofeedback treatment of vascular Bouton, M. E. (1991). Context and retrieval in ex- headache. Headache Quarterly, 5, 231-236. tinction and in other examples of interference in simple associative learning. In L. Dachowski & Bliss, T. V. P. & Lomo, T. (1973). Long lasting po- C. F. Flaherty (eds.), Current topics in animal tentiation of synaptic transmission in the den- learning: Brain emotion and cognition (pp. 25- tate area of the anaesthetized rabbit following 53). Hillsdale, NJ: Erlbaum. stimulation of the perforant path. Journal of Psychology, 232, 331-356. Bouton, M. E. (1993). Context, time, and memory retrieval in the interference paradigms of Pav- Bogen, J. E. (1977). In M. C. Wittrock (ed.), The lovian learning. Psychological Bulletin, 114, 80- human brain. Englewood Cliffs, NJ: Prentice 99. Hall. Bouton, M. E. (1994). Context, ambiguity and Bolles, R. C. (1970). Species-specific defense reac- classical conditioning. Current Directions in tions and avoidance learning. Psychological Re- Psychological Science, 3, 49-52. view, 77, 32-48. Bouton, M. E. & Bolles, R. C. (1979a). Contextual Bolles, R. C. (1972). Reinforcement, expectancy, control of the extinction of conditioned fear. and learning. Psychological Review, 79, 394- Learning and Motivation, 10, 445-466. 409. Bouton, M. E. & Bolles, R. C. (1979b). Role of Bolles, R. C. (1975). Theory of motivation (2nd ed.). conditioned contextual stimuli in reinstatement New York: Harper & Row. of extinguished fear. Journal of Experimental Psychology: Animal Behavior Processes, 5, 368- Bolles, R. C. (1979). Learning theory (2nd ed.). New 378. York: Holt, Rinehart & Winston. Bouton, M. E. & Fanselow, M. S. (eds.). (1997). Bolles, R. C. (1988). Nativism, naturalism and Learning motivation, and cognition: The func- niches. In R. C. Bolles & M. D. Beecher (eds.), tional behaviorism of Robert C. Bolles. Wash- Evolution and learning (pp. 1-15). Hillsdale, NJ: ington: American Psychological Association. Lawrence Erlbaum Associates. Bouton, M. E. & King, D. A. (1983). Contextual Bolles, R. C. & Petrinovich, L. (1954). A Technique control of the extinction of conditioned fear: for obtaining rapid drive discrimination in the Tests for the associative value of the context. 518

REFERENSI http://bacaan-indo.blogspot.com Journal of Experimental Psychology: Animal ery. Journal of Experimental Psychology: Ani- Behavior Processes, 9, 248-265. mal Behavior Processes, 19, 77-89. Bouton, M. E. & King, D. A. (1986). Effect of con- Brown, J. S. & Burton, R. (1975). Multiple repre- text on performance to conditioned stimuli with sentations of knowledge for tutorial reasoning. mixed histories of reinforcement and nonrein- In D. G. Bobrow & A. Collins (eds.), Represen- forcement. Journal of Experimental Psychology: tation and understanding: Studies in cognitive Animal Behavior Processes, 12, 4-15. science. New York: Academic Press. Bouton, M. E. & Peck, C. A. (1989). Context ef- Brown, P. L. & Jenkins, H. M. (1968). Auto-shap- fects on conditioning, extinction, and reinstate- ing of the pigeon’s key-peck. Journal of the Ex- ment in an appetitive conditioning preparation. perimental Analysis of Behavior 11, 1-8. Animal Learning and Behavior, 17, 188-198. Brown, R. (1965). Social Psychology. New York: Bower, G. H. (1962). The influence of graded re- Free Press. ductions in reward and prior frustrating events upon the magnitude of the frustration effect. Bruner, J. S. (1966). Toward a theory of instruction. Journal of Comparative and Physiological Psy- Cambridge, MA: Harvard University Press. chology, 55, 582-587. Bugelski, B. R. (1979). Principles of learning and Bower, G. H. (1994). A turning point in mathema- memory. New York: Praeger. tical learning theory. Psychological Review, 101, 290-300. Bunderson, V. (1967). The role of computer-assist- ed instruction in university education. Progress Bower, G. H. & Hilgard, E. R. (1981). Theories of Report to the Coordination Board of the Texas learning (5th ed.). Englewood Cliffs, NJ: Prentice College and University System. Austin: Univer- Hall. sity of Texas Press. Bowers, T. G. R. (1989). The rational infant: Learn- Buss, D. M. (1989). Sex differences in human mate ing in infancy. New York: Freeman. preferences: Evolutionary hypotheses tested in 37 cultures. Behavioral and Brain Sciences, 12, Bowlby, J. (1969). Attachment and loss. New York 1-49. : Basic Books. Buss, D. M. (1994). The evolution of desire: Strate- Brauer, L. H. & DeWit, H. (1997). High dose gies of human mating. New York: Basic Books. pimozide does not block amphetamine-induced euphoria in normal volunteers. Pharmacology Buss, D. M. (1998). The psychology of human mate Biochemistry and Behavior, 56, 265-272. selection: Exploring the complexity of the stra- tegic repertoire. In C. Crawford & D. L. Krebs Bregman, E. O. (1934). An attempt to modify the (eds.), Handbook of evolutionary psychology emotional attitudes of infants by the conditioned (pp. 405-429). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum response technique. Journal of Genetic Psychol- Associates. ogy, 45, 169-198. Buss, D. M., Haselton, M. G., Shackelford, T. K., Breland, K. & Breland, M. (1961). The misbehav- Bleske, A. L., & Wakefield, J. C. (1998). Adap- ior of organisms. American Psychologist, 16, tations, exaptation, and spandrels. American 681-684. Psychologist, 53, 5, 533-548. Bringmann, W. G., Luck, H. E., Miller, R., & Early, Buss, D. M. & Schmitt, D.P. (1993). Sexual strate- C. E. (eds.). (1997). A pictorial history of psy- gies theory: An evolutionary perspective on hu- chology. Carol Stream, IL.: Quintessence Pub- man mating. Psychological Review, 100, 204- lishing Co. 232. Brooks, D. C. & Bouton, M. E. (1993). A retrieval Carlson, J. G. (1980). Guthrie’s theory of learning. cue for extinction attenuates spontaneous recov- In G. M. Gazda & R. J. Corsini (eds.), Theories 519

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com of learning: A comparative approach. Itasca, IL: amnesia, and the hippocampal system. Cam- Peacock. bridge, MA: MIT Press. Castellucci, V. F. & Kandel, E. R. (1974). A quan- Cohen, N. J., Ryan, J., Hunt, C., Romine, L., Wsza- tal analysis of the synaptic depression surround- lek, T., & Nash, C. (1999). Hippocampal system ing habituation of the gill withdrawal reflex in and declarative (relational) memory: Summariz- Aplysia. Proceedings of the national academy of ing the data from functional neuroimaging stud- sciences, U.S.A., 71, 5004-5008. ies. Hippocampus, 9, 83-98. Chambers, K. C. (1985). Sexual dimorphisms as Cohen, N. J. & Squire, L. R. (1980). Preserved an index of hormonal influences on conditioned learning and retention of pattern analysing skill food aversions. Annals of the New York Acad- in amnesia: Dissociation of knowing how and emy of Sciences, 443, 110-125. knowing that. Science, 210, 207-210. Chambers, K. C. & Sengstake, C. B. (1976). Sexu- Cook, M. & Mineka, S. (1990). Selective associa- ally dimorphic extinction of a conditioned taste tions in the observed conditioning of fear in rhe- aversion in rats. Animal Learning and Behavior, sus monkeys. Journal of Experimental Psychol- 4, 181-185. ogy: Animal Behavior Processes, 16, 372-389. Chambers, K. C., Yuan, D., Brownson, E. A., & Cornelissen, K., Laine, M., Tarkiainen, A., Jar- Wang, Y. (1997). Sexual dimorphisms in con- vensivu, T., Martin, N., & Salmelin, R. (2003). ditioned taste aversions: Mechanism and func- Adult brain plasticity elicited by anomia treat- tion. In M. E. Bouton & M. S. Fanselow (eds.), ment. Journal of Cognitive Neuroscience, 15, Learning, motivation, and cognition: The func- 444-461. tional behaviorism of Robert C. Bolles (pp. 195- 224). Washington, DC: APA. Cornford, F. M. (Trans.). (1968). The republic of Plato. New York: Oxford University Press. Chance, P. (1984, September). The revolutionary gentleman. Psychology Today, pp. 44-48. Cotman, C. W., Monaghan, D. T., & Ganong, A. H. (1988). Excitatory amino acid neurotransmis- Chomsky, N. (1959). [Review of Verbal Behavior sion: NMDA receptors and Hebb-type synaptic by B. F. Skinner]. Language, 35, 26-58. transmission. Annual Reviews of Neuroscience, 11, 61-80. Chomsky, N. (1972). Language and mind. New York: Harcourt, Brace, Jovanovich. Cousins, M. S., Atherton, A., Turner, L., & Salam- one, J. D. (1996). Nucleus accumbens dopamine Chomsky, N. (1975). Reflections on language. New depletions alter relative response allocation in a York: Pantheon. T-maze cost/benefit task. Behavioural Brain Re- search, 74, 189-197. Chomsky, N. (1988). Language and the problems of knowledge. The Managua lectures. Cam- Covert, M. V., Tangney, J. P., Maddux, J. E., & bridge, MA: MIT Press. Heleno, N. M. (2003). Shame-proneness, guilt- proneness, and interpersonal problem solving: A Clark, A. (1990). Connectionism, competence, and social cognitive analysis. Journal of Social and explanation. In M. A. Boden, (ed.), The Philoso- Clinical Psychology, 22, 1-12. phy of Artificial Intelligence (pp. 281-308). New York: Oxford University Press. Craighead, W. E., Kudin, A. E., & Mahoney, M. J. (1976). Behavior modification: Principles, is- Cleary, L. J., Hammer, M., & Byrne, J. H. (1989). sues, and applications. Boston: Houghton Mif- Insights into the cellular mechanisms of short- flin. term sensitization in Aplysia. In T. J. Carew & D. B. Kelley (eds.), Perspective in neural systems Crawford, C. (1998). The theory of evolution in and behavior. New York: Alan R. Liss. the study of human behavior: An introduction and overview. In C. Crawford & D. L. Krebs Cohen, N. J. & Eichenbaum, H. (1993). Memory, 520

REFERENSI http://bacaan-indo.blogspot.com (eds.). Handbook of evolutionary psychology. Darwin, C. (1872). The expression of emotions in Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates. man and animals. London: John Murray. Crawford, C. & Krebs, D. L. (eds.). (1998). Hand- Davison, M. & McCarthy, D. (1988). The match- book of evolutionary psychology. Mahwah, NJ: ing law: A research review. Englewood Cliffs, Lawrence Erlbaum Associates. NJ: Prentice Hall. Crespi, L. (1942). Quantitative variation of incen- DeCorte, E. (ed.). (1999). On the road to transfer: tive and performance in the white rat. American new perspectives on an enduring issue in edu- Journal of Psychology , 55, 467-517. cational research and practice (Special issue). International Journal of Educational Research, Crespi, L. (1944). Amount of reinforcement and 31 (7). level of performance. Psychological Review, 51, 341-357. DeCorte, E. (2003). Transfer as the productive use of acquired knowledge, skills, and motivations. Cronin-Golomb, A. (1995). Semantic networks in Current Directions in Psychological Science, 12, the divided cerebral hemispheres. Psychological 142-146. Science, 6, 212-218. Deese, J. (1951). Extinction of a dicrimination Curry, F. K. W. (1967). A comparison of left-hand- without performance of the choice response. ed and right-handed subjects on verbal and non- Journal of Comparative and Physiological Psy- verbal dichotic listening tasks. Cortex, 3, 343- chology, 44, 362-366. 352. Deutsch, J. A. (1954). A machine with insight. Dale, N., Schacher, S., & Kandel, E. R. (1988). Long Quarterly Journal of Experimental Psychology, term facilitation in Aplysia involves increase in 6, 6-11. transmitter release. Science, 239, 282-285. Dewey, J. (1896). The reflex arc concept in psychol- Daly, H. B. (1969). Learning of a hurdle-jump re- ogy. Psychological Review, 3, 357-370. sponse to escape cues paired with reduced re- ward or frustrative nonreward. Journal of Ex- Diamond, D. M., Dunwiddie, T. V., & Rose, G. M. perimental 79, 146-157. (1988). Characteristics of hippocampal primed burst potentiation in vitro and in the awake rat. Daly, M. & Wilson, M. I. (1982). Homicide and Journal of Neuroscience, 8, 4079-4088. kinship. American Anthropologist, 84, 372- 378. Diamond, M. C., Lindner, B., & Raymond, A. (1967).Extensive cortical depth measurements Daly, M. & Wilson, M. I. (1988). Evolutionary and neuron size increases in the cortex of envi- social psychology and family homicide. Science, ronmentally enriched rats. Journal of Compara- 242, 519-524. tive Neurology, 131, 357-364. Daly, M. & Wilson, M. I. (1994). Some differential Dicara, L. V. (1970). Learning in the autonomic attributes of lethal assaults on small children by nervous system. Scientific American, 222, 30- stepfathers versus genetic fathers. Ethology and 39. Sociobiology, 15, 207-217. Dollard, J. C. & Miller, N. E. (1950). Personality Daly, M. & Wilson, M. I. (1998). The evolution- and psychotherapy. New York: McGraw-Hill. ary social psychology of family violence. In C. Crawford & D. L. Krebs (eds.), Handbook of Domjan, M. (1997). Behavior system and the de- evolutionary psychology (pp. 431-456). Mah- mise of equipotentiality: Historical antecedents wah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates. and evidence from sexual conditioning. In M. E. Bouton & M. S. Fanselow (eds.), Learning, mo- Darwin, C. (1859-1958). On the origin of species tivation, and cognition: The functional behav- by means of natural selection. New York: New iorism of Robert C. Bolles. Washington: Ameri- American Library. can Psychological Association. 521

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com Dorrance, B. R. & Zentall, T. R. (2001). Imitative term potentiation in vivo. Brain Research, 812, learning in Japanese quail depends on the mo- 246-251. tivational state of the animal at the time of ob- servation. Journal of Comparative Psychology, Estes, W. K. (1944). An experimental study of pun- 115, 62-67. ishment. Psychological Monographs, 57 (Whole No. 263). Doyere, V., Errington, M. L., LaRoche, S., & Bliss, T. V. P. (1996). Low-frequency trains of paired Estes, W. K. (1950). Toward a statistical theory of stimuli induce long-term depression in area CA1 learning. Psychological Review, 57, 94-107. but not in dentate gyrus of the intact rat. Hip- pocampus, 6, 52-57. Estes, W. K. (1954). Kurt Lewin. In Estes et al. (eds.), Modern Learning Theory (pp. 317-344). Duncan, C. P. (1949). The retroactive effect of elec- New York: Appleton-Century-Crofts. troshock on learning. Journal of Comparative and Physiological Psychology, 42, 34-44. Estes, W. K. (1960). Learning theory and the new “mental chemistry.” Psychological Review, 67, Ebbinghaus, H. (1913 [1885]). On memory (H. 207-223. A. Ruger & C. Bossinger, trans.). New York: Teachers College Press. Estes, W. K. (1964a). All-or-none processes in learning and retention. American Psychologist, Egan, K. (1983). Education and psychology: Plato, 19, 16-25. Piaget, and scientific psychology. New York: Teachers College Press. Estes, W. K. (1964b). Probability learning. In A. W. Melton (ed.), Categories of human learning. Egger, M. D. & Miller, N. E. (1962). Secondary re- New York: Academic Press. inforcement in rats as a function of information value and reliability of the stimulus. Journal of Estes, W. K. (1969a). New perspectives on some Experimental Psychology, 64, 97-104. old issues in association theory. In N. J. MacKin- tosh & W. K. Honig (eds.), Fundamental issues Egger, M. D. & Miller, N. E. (1963). When is a re- in association learning. Halifax, Nova Scotia: ward reinforcing? An experimental study of the Dalhousie University Press. information hypothesis. Journal of Comparative and Physiological Psychology, 56, 132-137. Estes, W. K. (1969b). Reinforcement in human learning. In J. Tapp (ed.), Reinforcement and be- Eisenberg, D. M., Delbanco, T. L., Berkey, C. S., havior. New York: Academic Press. Kaptchuk, T. J., Kupelnick, B., Kuhl, J., & Chal- mers, T. C. (1993). Cognitive behavioral tech- Estes, W. K. (1971). Reward in human learning: niques for hypertension: Are they effective? An- Theoretical issues and strategic choice points. nals of Internal Medicine, 118, 964-972. In R. Glaser (ed.), The nature of reinforcement. New York: Academic Press. Eisenberg, D. M., Kessler, R. C., Foster, C., & Nor- lock, F. E. (1993). Unconventional medicine in Estes, W. K. (1972). An associative basis for coding the United States: Prevalence, costs, and patterns and organization in memory. In A. W. Melton of use. New England Journal of Medicine, 328, & E. Martin (eds.), Coding processes in human 246-252. memory. New York: Halstead. Elsmore, T. F., Fletcher, G. V., Conrad, D. G., & So- Estes, W. K. (1973). Memory and conditioning. detz, F. J. (1980). Reduction of heroin intake in In E. J. McGuigan & D. B. Lumsden (eds.), baboons by economic constraint. Pharmacology Contemporary approaches to conditioning and Biochemistry and Behavior, 13, 729-732. learning. Washington, DC: Winston & Sons. Escobar, M. L., Alcocer, I., & Chao, V. (1998). The Estes, W. K. (1976). The cognitive side of probabil- NMDA receptor antagonist CCP impairs con- ity matching. Psychological Review, 83, 37-64. ditioned taste aversion and insular cortex long- Estes, W. K. (1978). On the organization and core concepts of learning theory and cognitive 522

REFERENSI http://bacaan-indo.blogspot.com psychology. In W. K. Estes (ed.), Handbook of Fowler, H. & Miller, N. E. (1963). Facilitation and learning and cognitive processes (Vol. 6). Hills- inhibition of runway performance by hind-and dale, NJ: Erlbaum. forepaw shock of various intensities. Journal of Comparative and Physiological Psychology, 56, Estes, W. K. (1994). Classification and cognition. 801-805. New York: Oxford University Press. Furth, H. G. (1969). Piaget and knowledge: Theo- Estes, W. K., Hopkins, B. L., & Crothers, E. J. retical foundations. Englewood Cliffs, NJ: Pren- (1960). All-or-none and conservation effects in tice Hall. the learning and retention of paired associates. Journal of Experimental Psychology, 60, 329- Furth, H. G. (1970). Piaget for teachers. Engle- 339. wood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Estes, W. K., Koch, S., MacCorquondale, K., Mee- Gabrieli, J. D. E. (1998). Cognitive neuroscience of hl, P. E., Mueller, C. G., Schoenfeld, W. N., & human memory. Annual Reviews of Psychology, Verplanck, W. S. (1954). Modern learning the- 47, 87-115. ory: A critical analysis of five examples. New York: Appleton-Century-Crofts. Gabrieli, J. D. E., Brewer, J. B., Desmond, J. E., & Glover, G. H. (1997). Separate neural bases of Estes, W. K. & Skinner, B. F. (1941). Some quanti- two fundamental memory processes in human tative properties of anxiety. Journal of Experi- medial temporal lobe. Science, 276, 264-266. mental Psychology, 29, 390-400. Gabrieli, J. D. E., Brewer, J. B., & Poldrack, R. A. Estes, W. K. & Straughan, J. H. (1954). Analysis of (1998). Images of medial temporal lobe func- a verbal conditioning situation in terms of sta- tions in human learning and memory. Neurobi- tistical learning theory. Journal of Experimental ology of Learning and Memory, 70, 275-283. Psychology, 47, 225-234. Gage, F. H. (2002). Neurogenesis in the adult brain. Fenwick, S., Mikulka, P. J., & Klein, S. B. (1975). The Journal of Neuroscience, 22, 612-613. The effect of different levels of preexposure to sucrose on acquisition and extinction of condi- Gage, F. H., Coates, P. W., Palmer, T. D., Kuhn, tioned aversion. Behavioral Biology, 14, 231- H. G., Fisher, L. J., Suhonen, J. O., Peterson, D. 235. A., Suhr, S. T., & Ray, J. (1995). Survival and differentiation of adult neuronal progenitor cells Fernandez, G., Weis, S., Stoffel-Wagner, B., Ten- transplanted to the adult brain. Proceedings of dolkar, I., Reuber, M., Beyenburg, S., Klaver, P., the National Academy of Science, 92, 11879- Fell, J., De Greiff, A., Ruhlmann, J., Reul, J., & 11883. Elger, C. E. (2002). Menstrual cycle-dependent neural plasticity in the adult human hippocam- Gagne, R. M. (1970). The conditions of learning pus is hormone, task, and region specific. The (2nd ed.). New York: Holt, Rinehart & Win- Journal of Neuroscience, 23, 3790. ston. Ferster, C. B. &Skinner, B. F. (1957). Schedules of Galef, B. G. Jr. (1998). Edward Thorndike: Revo- reinforcement. Englewood Cliffs, NJ: Prentice lutionary psychologist, ambiguous biologist. Hall. American Psichologist, 53, 10, 1128-1134. Festinger, L. (1957). A theory of cognitive disso- Garcia, J. (1981). Tilting at the paper mills of aca- nance. Stanford, CA: Stanford University Press. deme. American Psychologist, 36, 149-158. Flanagan, O. (1991). The science of the mind (2nd Garcia, J. (1997). Robert C. Bolles: from math- ed.). Cambridge, MA: MIT Press. ematics to motivation. In M. E. Bouton & M. S. Fanselow (eds.), Learning, motivation, and Flavfell, J. H. (1963). The developmental psychol- cognition: The Functional behaviorism of Rob- ogy of Jean Piaget. New York: Van Nostrand ert C. Bolles (pp. xi-xiii). Washington: American Reinhold. Psychological Association. 523

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com Garcia, J., Ervin, F. R., & Koelling, R. A. (1966). Greenberg, J. H. (ed.). (1963). Universals of lan- Learning with prolonged delay of reinforcement. guage. Cambridge, MA: MIT Press. Psychonomic Science, 5, 121-122. Greenough, W. T. & Chang, F. F. (1989). Plasticity Garcia, J. & Koelling, R. A. (1966). Relation of of synapse structure and pattern in the cerebral cue to consequence in avoidance learning. Psy- cortex. In A. Peters & E. G. Jones (eds.), Cere- chonomic Science, 4, 123-124. bral Cortex (pp. 391-440). New York: Plenum. Garcia, J., McGowan, B., Ervin, F. R., & Koelling, Gustavson, C. R. (1977). Comparative and field as- R. A. (1968). Cues: Their relative effectiveness pects of learned food aversions. In L. M. Bark- as a function of the reinforcer. Science, 160, er, M. R. Best, & M. Domjan (eds.), Learning 794-795. mechanisms in food selection (pp. 23-43). Waco, TX: Baylor University Press. Garris, P. A., Kilpatrick, M., Bunin, M. A., Michael, D., Walker, Q. D., & Wightman, R. M. (1999). Gustavson, C. R., Garcia, J., Hankins, W. G., & Dissociation of dopamine release in the nucleus Rusiniak, K. W. (1974). Coyote predation con- accumbens from intercranial self-stimulation. trol by avarsive conditioning. Science, 1843, Nature, 398, 67-69. 581-583. Gawin, F. H. (1986). Neuroleptic reduction of co- Guthrie, E. R. (1935). The psychology of learning. caine-induced paranoia but not euphoria. Psy- New York: Harper & Row. chopharmacology, 90, 142-143. Guthrie, E. R. (1938). The psychology of human Gazzaniga, M. S. & Ledoux, J. E. (1978). The inte- conflict. New York: Harper & Row. grated mind. New York: Plenum Press. Guthrie, E. R. (1940). Association and the law of Gelles, R. J. & Straus, M. A. (1985). Violence in effect. Psychological Review, 47, 127-148. the American family. In A. J. Lincoln & M. A. Straus (eds.), Crime and the family (pp. 88-110). Guthrie, E. R. (1942). Conditioning: A theory of Springfield, IL: Thomas. learning in terms of stimulus, response, and as- sociation. In N. B. Henry (ed.), The forty-first Ginsburg, H. & Opper, S. (1979). Piaget’s theory of yearbook of the national society for the study intellectual development (2nd ed.). Englewood of education: Pt. II. The psychology of learning. Cliffs, NJ: Prentice Hall. Chicago: University of Chicago Press. Goldschmid, M. L. & Bentler, P. M. (1968). Con- Guthrie, E. R. (1952). The psychology of learning servation concept diagnostic kit: Manual and (rev. ed.). New York: Harper & Row. keys. San Diego, CA: Educational and Industrial Testing Service. Guthrie, E. R. (1959). Association by contiguity. In S. Koch (ed.), Psychology: A study of a science Gopnik, M. (1990). Dysphasia in an extended fam- (Vol. 2). New York: McGraw-Hill. ily. Nature, 344, 715. Guthrie, E. R. & Horton, G. P. (1946). Cats in a Gopnik, M. & Crago, M. (1991). Familial aggrega- puzzle box. New York: Rinehart. tion of a developmental language disorder. Cog- nition, 39, 1-50. Guthrie, E. R. & Powers, F. F. (1950). Educational psychology. New York: Ronald Press. Gottschalk, W. A., Jiang, H., Tartaglia, N., Feng, L., Figurov, A., & Lu, B. (1999). Signaling Hamilton, D. A., Driscoll, I., & Sutherland, R. J. mechanisms mediating BDNF modulation of (2002). Human place learning in a virtual Mor- synaptic plasticity in the hippocampus. Learn- ris water task: Some important constraints on ing and Memory, 6, 243-256. the flexibility of place navigation. Behavioural Brain Research, 129, 159-170. Gould, S. J. (1991). Exaptation: A crucial tool for evolutionary psychology. Journal of Social Is- Hamilton, W. D. (1964). The genetical evolution of sues, 47, 43-65. social behavior. Journal of Theoretical Biology, 7, 1-52. 524

REFERENSI http://bacaan-indo.blogspot.com Haney, M., Ward, A. S., Foltin, R. W., & Fischman, Hellige, J. B. (1993). Hemispheric asymmetry: M. W. (2001). Effects of ecopipam, a selective What’s right and what’s left. Cambridge, MA: dopamine DI antagonist, on smoked cocaine Harvard University Press. self-administration by humans. Psychopharma- cology, 155, 330-337. Henle, M. (1986). 1879 and all that: Essays in the history of psychology. New York: Columbia Harlow, H. F. (1949). The formation of learning University Press. sets. Psychological Review, 56, 51-65. Hergenhahn, B. R. (1972). Shaping your child’s per- Harlow, H. F. (1950). Analysis of discrimination sonality. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. learning by monkeys. Journal of Experimental Psychology, 40, 26-39. Hergenhahn, B. R. (1974). A self-directing intro- duction to psychological experimentation (2nd Harlow, H. F. (1959). Learning set and error factor ed.). Monterey, CA: Brooks/Cole. theory. In S. Koch (ed.), Psychology: A study of a science (Vol. 2). New York: McGraw-Hill. Hergenhahn, B. R. (2005). An introduction to the history of psychology. (5th ed.) Belmont, CA: Harris, B. (1979). Whatever happened to little Al- Wadsworth. bert? American Psychologist, 34, 151-160. Hergenhahn, B. R. & Olson, M. H. (2003). An in- Harris, J. R. (2000). Context-specific learning, per- troduction to theories of personality (6th ed.). sonality, and birth order. Current Directions in Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall. Psychological Science, 9, 174-177. Hermann, C., Kim, M., & Blanchard, E. B. (1995). Haskell, R. E. (2001). Transfer of learning: Cogni- Behavioral and prophylactic pharmacological tion, instruction, and reasoning. San Diego, CA: intervention studies of pediatric migratine: An Academic Press. exploratory meta-analysis. Pain, 60, 239-255. Hawkins, J. (ed.) (1988). Explaining language uni- Heron, W. (1957, January). The pathology of bore- versals. New York: Blackwell. dom. Scientific American, pp. 52-56. Hebb, D. O. (1946). On the nature of fear. Psycho- Herrnstein, R. J. (1961). Relative and absolute logical Review, 53, 259-276. strength of response as a function of frequency of reinforcement. Journal of the Experimental Hebb, D. O. (1949). The organization of behavior. Analysis of Behavior, 4, 267-272. New York: Wiley. Herrnstein, R. J. (1970). On the law of effect. Jour- Hebb, D. O. (1955). Drives and the C.N.S. (Con- nal of the Experimental Analysis of Behavior, ceptual nervous system). Psychological Review, 13, 243-266. 62, 243-254. Herrnstein, R. J. (1974). Formal properties of Hebb, D. O. (1959). A neuropsychological theory. the matching law. Journal of the Experimental In S. Koch (ed.), Psychology: A study of a sci- Analysis of Behavior, 21, 159-164. ence (Vol. 1). New York: McGraw-Hill. Herrnstein, R. J. (1990). Rational choice theory: Hebb, D. O. (1972). Textbook of psychology (3rd Necessary but not sufficient. American Psychol- ed.). Philadelphia: W. B. Saunders. ogist, 45, 356-367. Hebb, D. O. (1980). [Autobiography]. In G. Herrnstein, R. J. (1991). Reply to Binmore and Lindzey (ed.), A history of psychology in autobi- Staddon. American Psychologist, 46, 799-801. ography (Vol. VII). San Francisco: Freeman. Hess, E. H. (1958). “Imprinting”in animals. Scien- Hebb, D. O. & Donderi, D. C. (1987). Textbook of tific American, 198, 81-90. psychology (4th ed.) Hillsdale, NJ: Erlbaum. Hess, R. D. & Tenezakis, M. D. (1970). The com- Hecht, H. & Proffitt, D. R. (1995). The price of ex- puter as a socializing agent: Some socio-affective pertise: Effects of experience on the water-level outcomes of CAI. Stanford, CA: Stanford Cen- task. Psychological Science, 6, 90-95. 525

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com ter for Research and Development in Teaching. in Neuro-Psychopharmacology and Biological Psychiatry, 21, 47-68. Heyes, C. M. & Dawson, G. R. (1990). A demon- stration of observational learning using a bidi- Hoffman, H. S. (1962). The analogue lab: A new rectional control. Quarterly Journal of Experi- kind of teaching device. American Psychologist, mental Psychology, 42B, 59-71. 17, 684-694. Heyes, C. M., Dawson, G. R., & Nokes, T. (1992). Holland, J. G. & Skinner, B. F. (1961). The analy- Imitation in rats: Initial responding and trans- sis of behavior: A program for self-instruction. fer evidence. Quarterly Journal of Experimental New York: McGraw-Hill. Psychology, 45B, 229-240. Holland, P. C. (1977). Conditioned stimulus as a Heyes, C. M., Jaldow, E., & Dawson, G. R. (1993). determinant of the form for the Pavlovian con- Observational extinction: Observation of nonre- ditioned response. Journal of Experimental Psy- inforced responding reduces resistance to extinc- chology: Animal Processes, 3, 77-104. tion in rats. Animal Learning and Behavior, 21, 221-225. Hollis, K. (1982). Pavlovian conditioning of sig- nal-centered action patterns and autonomic be- Hilgard, E. R. & Bower, G. H. (1975). Theories of havior: A biological analysis of function. In S. learning (4th ed.). Englewood Cliffs, NJ: Pren- Tosenblatt, R. A. Hinde, C. Beer, & M. Busnel tice Hall. (eds.), Advances in the study of behavior (Vol. 12). New York: Academic Press. Hilgard, E. R. & Marquis, D. G. (1940). Condi- tioning and learning. Englewood Cliffs, NJ: Holt, J. (1967). How children learn. New York: Prentice Hall. Pitman. Hill, W. F. (1990). Learning: A survey of psycho- Homme, L., Csanyi, A. P., Gonzales, M. A., & logical interpretations (5th ed.). New York: Rechs, J. R. (1970). How to use contingency Harper & Row. contracting in the classroom. Champaign, IL: Research Press. Hiltz, S. R. (1993). Correlates of learning in a vir- tual classroom. International Journal of Man- Homme, L. E., De Baca, P., Divine, J. F., Steinhorst, Machine Studies, 39, 71-98. R., & Rickert, E. J. (1963). Use of the Premack principle in controlling the behavior of school Hinde, R. A. & Tinbergen, N. (1958). The com- children. Journal of the Experimental Analysis parative study of species-specific behavior. In A. of Behavior, 6, 544. Roe & G. G. Simpson (eds.), Behavior and evo- lution. New Haven, CT: Yale University Press. Hull, C. L. (1928). Aptitude testing. Yonkers-on- Husdon, NY: World Book. Hinton, G. E. & Anderson, J. A. (eds.). (1981). Parallel models of associative memory. Hills- Hull, C. L. (1933a). Differential habituation to in- dale, NJ: Erlbaum. ternal stimuli in the albino rat. Journal of Com- parative Psychology, 16, 255-273. Hiramoto, R. N., Rogers, C. F., Demissie, S., Hsueh, C., Hiramoto, N. S., Lorden, J. F., & Ghanta, Hull, C. L. (1933b). Hypnosis and suggestibility: V. K. (1997). Psychoneuroendocrine immunol- An experimental approach. New York: Nai- ogy: Site of recognition, learning and memory in burg. the immune system and the brain. International Journal of Neuroscience, 92, 259-286. Hull, C. L. (1943). Principles of behavior. Engle- wood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Hobbes, T. (1962 [1651]). Leviathan. New York: Macmillan. Hull, C. L. (1952). A behavior system: An intro- duction to behavior theory concerning the indi- Hoelscher, C. (1997). Long-term potentiation: A vidual organism. New Haven, CT: Yale Univer- good model for learning and memory? Progress sity Press. 526

REFERENSI http://bacaan-indo.blogspot.com Hulse, S. H. (1958). Amount and percentage of re- tal factors. Journal of Comparative Neurology, inforcement and duration of goal confinement in 237, 97-111. conditioning and extinction. Journal of Experi- mental Psychology, 56, 48-57. Jacobsen, P. B., Bovbjerg, D. H., Schwartz, M. D., Andrykowski M. A., Futterman, A. D., Gilewski, Hulse, S. H., Egeth, H., & Deese, J. (1980). The T., Norton, L., & Redd, W. H. (1993). Forma- psychology of learning (5th ed.). New York: tion of food aversionsin cancer patients receiv- McGraw-Hill. ing repeated infusions of chemotherapy. Behav- ior Research and Therapy, 31, 739-748. Humphreys, L. G. (1939a). Acquisition and extinc- tion of verbal expectations in a situation analo- James, W. (1890). The principles of psychology (2 gous to conditioning. Journal of Experimental vols.). New York: Henry Holt. Psychology, 25, 294-301. James, W. (1892). Psychology: Briefer course. New Humphreys, L. G. (1939b). The effect of random York: Henry Holt. alternation of reinforcement on the acquisition and extinction of conditioned eyelid reactions. Jenkins, H. M. & Moore, B. R. (1973). The form Journal of Experimental Psychology, 25, 141- of the autoshaped response with food or water 158. reinforcers. Journal of the Experimental Analy- sis of Behavior, 20, 163-181. Hursh, S. R. (1991). Behavioral economics of drug self-administration and drug abuse policy. Jour- Jonas, G. (1973). Visceral learning: Toward a sci- nal of the Experimental Analysis of Behavior, ence of self-control. New York: Viking Press. 56, 377-393. Joncich, G. (1968). The sane positivist: A biogra- Hursh, S. R. & Bauman, R. A. (1987). The behav- phy of Edward L. Thorndike. Middletown, CT: ioral economics of demand. In L. Green and J. H. Wesleyan University Press. Kagel (eds.), Advances in behavioral economics (Vol. 1, pp. 117-165). Norwood, N.J. Ablex. Jones, M. C. (1924). A laboratory study of fear: The case of Peter. Pedagogical Seminary, 31, Hursch, S. R. & Natelson, B. H. (1981). Electrical 308-315. brain stimulation and food reinforcement dis- sociated by demand elasticity. Physiology and Jones, M. C. (1974). Albert, Peter, and John B. Behavior, 26, 509-515. Watson. American Psychologist, 29, 581-583. Ikemoto, S., & Panksepp, J. (1996). Dissociations Juraska, J. M. (1990). The structure of the cerebral betweenappetitive and consummatory responses cortex: Effects of gender and the environment. by pharmacological manipulations of reward- In B. Kolb & R. Tees (eds.), The Cerebral Cor- relevant brain regions. Behavioral Neuroscience, tex of Rat (pp. 483-506). Cambridge, MA: MIT 110, 331-345. Press. Inhelder, B. & Piaget, J. (1958). The growth of logi- Juraska, J. M., Fitch, J. M., & Washburne, D. L. cal thinking from childhood to adolescence (A. (1989). The dendritic morphology of pyramidal Parson & S. Milgram, trans.). New York: Basic neurons in the rat hippocampal CA3 area: Ef- Books. fects of gender and experience. Brain Research, 333, 115-121. Innis, N. K. (1999). Edward C. Tolman;s purpo- sive behavior. In W. O’Donohue & R. Kitchener Kagan, J. (1980, September). Jean Piaget’s contri- (eds.), Handbook of behaviorism (pp. 97-117). butions. Phi Delta Kappan, pp. 245-246. San Diego, CA: Academic Press. Kalichman, S. C. (1988). Individual differences in Jacobs, B., Schall, M., & Scheibel, A. B. (1993). water-level performance. Developmental Re- A quantitative dendritic analysis of Wernecke’s view, 8, 273-295. area, II: Gender, hemispheric, and environmen- Kalivas, P. W. & Nakamura, M. (1999). Neural systems for behavioral activation and reward. 527

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com Current Opinion in Neurobiology, 9, 223-227. nor revolution in the language of psychology. Psychological Science, 4, 253-255. Kamin, L. J. (1969). Predictability, surprise, atten- tion, and conditioning. In B. A. Campbell & R. Kimble, G. A. & Garmezy, N. (1968). Principles of M. Church (eds.), Punishment and aversive be- general psychology, (3rd ed.). New York: Ron- havior. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. ald Press. Kandel, E. (1991). Cellular mechanisms of learning Kimmel, H. D. (1974). Instrumental conditioning and the biological basis of individuality. In E. R. of autonomically mediated responses in human Kandel, J. H. Schwartz, & T. M. Jessel (eds.), beings. American Psychologist, 29, 325-335. Principles of Neural Science (3/e), 839-852. New York: Elsevier. Kimura, D. (1961). Cerebral dominance and the perception of verbal stimuli. Canadian Journal Kandel, E. R. & Schwartz, J. H. (1982). Molecural of Psychology, 15, 166-171. biology of learning: Modulation of transmitter release. Science, 218, 433-443. Kimura, D. (1964). Left-right differences in the perception of melodies. Quarterly Journal of Kaufman, A. Baron, A., & Kopp, R. E. (1966). Experimental Psychology, 16, 355-358. Some effects of instructions on human operant behavior. Psychonomic Monograph Supple- Kimura, D. (1967). Functional asymmetry of the ments, 1, 243-250. brain in dichotic listening. Cortex, 3, 163-178. Keen, R. (2003). Representation of objects and King, G. E. (1997, June). The attentional basis for events: Why do infants look so smart and tod- primate responses to snakes. Paper presented at dlers look so dumb? Current Directions in Psy- the annual meeting of the American Society of chological Science, 12, 79-83. Primatologists, San Diego, CA. Kegl, J. & Iwata, G. A. (1989). Lenguage de sig- Kingstone, A., Enns, J. T., Mangun, G. R., & Gaz- nos Nicaraguense (Nicaraguan sign language): zaniga, M. S. (1995). Guided search is a left A pidgin sheds light on the “creole” ASL. Pro- hemisphere process in split-brain patients. Psy- ceedings of the 4th annual meeting of the Pacific chological Science, 6, 118-121. Linguistics Society, Eugene, OR. Kirkwood, A., Rozas, C., Kirkwood, J., Perez, F., Keller, F. S. (1968). Good-bye teacher. Journal of & Bear, M. F. (1999). Modulation of long-term Applied Behavior Analysis, 1, 69-89. synaptic depression in visual cortex by acetyl- cholodine and norepinephrine. Journal of Neu- Keller, F. S. (Schoenfeld, W. N. (1950). Principles roscience, 19, 1599-1609. of Psychology. New York: Appleton-Century- Crofts. Koch, S. (1954). Clark L. Hull. In Estes et al. (eds.), Modern Learning Theory (pp. 1-176). New Keller, F. S. & Sherman, J. G. (1974). PSI: The York: Appleton-Century-Crofts. Keller plan handbook. Menlo Park, CA: W. A. Benjamin. Koffka, K. (1963 [1935]). Principles of Gestalt psychology. New York: Harcourt, Brace, and Kerr, D. S. & Abraham, W. C. (1995). Cooperative World. interactions among afferents govern the induc- tion of homosynaptic long-term depression in Kohler, W. (1925). The mentality of apes. London: the hippocampus. Proceedings of the National Routledge & Kegan Paul. Academy of Sciences, 92, 11637-11641. Kohler, W. (1929). Gestalt psychology. New York: Kimble, G. A. (1961). Hilgard and Marquis’ con- Liveright. ditioning and learning (2nd ed.). Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Kohler, W. (1947). Gestalt psychology: An intro- duction to new concepts in modern psychology Kimble, G. A. (1993). A modest proposal for a mi- (rev. ed.). New York: Liveright. Kolb, B., Cote, S., Ribeiro-Da-Silva, A., & Cuello, 528

REFERENSI http://bacaan-indo.blogspot.com A. C. (1996). NGF stimulates recovery of func- Kulik, J. A., Kulik, C. L. C., & Cohen, P. A. (1979). tion and dendritic growth after unilateral motor A meta analysis of outcome studies of Keller’s cortex lesions in rats. Neuroscience, 76, 1139- personalized system of instruction. American 1151. Psychologist, 34, 307-318. Kolb, B., Gibb, R., & Gorny, G. (2003). Experi- Kupfermann, I., Castellucci, V., Pinsker, H., & ence-dependent changes in dendritic arbor and Kandel. E. (1970). Neuronal correlates of habit- spine density in neocortex vary with age and uation and dishabituation of the gill withdrawal sex. Neurobiology of Learning and Memory, reflex in Aplysia. Science, 167, 1743-1745. 79, 1-10. Labbe, E. E. (1995). Treatment of childhood mi- Kolb, B., Gibb, R., & Robinson, T. E. (2003). Brain graine with autogenic training and skin tem- plasticity and behavior. Current Directions in perature biofeedback: A component analysis. Psychological Science, 12, 1-5. Headache, 35, 10-13. Kolb, B., Gorny, G., Cote, S., Ribeiro-Da-Silva, Lachman, R., Lachman, J. L., & Butterfield, E. C. A., & Cuello A. C. (1997). Nerve growth factor (1979). Cognitive psychology and infomation stimulates growth of cortical pyramidal neurons processing. Hillsdale. NJ: Erlbaum. in young adult rats. Brain Research, 751, 289- 294. Laifenfeld, D., Klein, E., & Ben-Shachar, D. (2002). Norepi-nephrine alters the expression of genes Kolb, B., & Stewart, J. (1995). Changes in neonatal involved in neuronal sprouting and differentia- gonadal hormonal environment prevent behav- tion: Relevance for major depression and anti- ioral sparing and alter cortical morphogenesis depressant mechanisms. Journal of Neurochem- after early frontal cortical lesions in male and istry, 83, 1054-1064. female rats. Behavioral Neuroscience, 109, 285- 294. Lashley, K. S. (1929). Brain mechanisms and intel- ligence. Chicago: University of Chicago Press. Kolb, B., & Whishaw, I. Q. (1998). Brain plastic- ity and behavior. Annual Review of Psychology, Leahey, T. H. (1980). A history of psychology. En- 49, 43-64. glewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Kolesnik, W. B. (1958). Mental discipline in mod- Leeper, R. (1935). The role of motivation in learn- ern education. Madison: University of Wiscon- ing: A study of the phenomenon of differential sin Press. motivational control of the utilization of habits. Journal of Genetic Psychology, 46, 3-40. Korn, J. H., Davis, R., & Davis, S. F. (1991). His- torians’ and chairpersons’ jodgment of eminence LeFrancois, G. R. (1968). A treatment for the ac- among psychologists. American Psychologist, celeration of conservation of substance. Cana- 46, 789-792. dian Journal of Psychology, 22, 277-284. Krebs, D. L. (1998). The evolution of moral be- Lehman, D. R., Lempert, R. O., & Nisbett, R. E. haviors. In C. Crawford & D. L. Krebs (eds.), (1988). The effects of graduate training on rea- Handbook of evolutionary psychology (pp. 337- soning: Formal discipline and thinking about 368). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associ- everyday-life events. American Psychologist, 43, ates. 431-442. Kuhn, T. S. (1973). The structure of scientific revo- Leshner, A. I. & Koob, G. F. (1999). Drugs of abuse lutions (3rd ed.). Chicago: University of Chicago and the brain. Proceedings of the Association of Press. American Physicians, 111, 99-108. Kulik, J. A., Kulik, C. L. C., & Carmichael, K. Levy, J. (1985, May). Right brain, left brain: Fact (1974). The Keller plan in science teaching. Sci- and fiction. Psychology Today, pp. 38-39, 42- ence, 183, 379-383. 44. Linskie, R. (1977). The learning process: Theory 529

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com and practice. New York: D. Van Nostrand. inary suggestions as to a formalization of expec- tancy theory. Psychological Review, 60, 55-63. Logue, A. W. (1988). A comparison of taste aver- sion learning in humans and other vertebrates: MacDonall, J. S. (1999). A local model of concur- Evolutionary pressures in common. In R. C. rent performance. Journal of the Experimental Bolles & M. D. Beecher (eds.), Evolution and Analysis of Behavior, 71, 57-74. learning (pp. 97-116). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates. MacDonall. J. S. (2003). Reinforcing staying and switching while using a changeover delay. Jour- Lomo, T. (1966). Frequency potentiation of of ex- nal of the Experimental Analysis of Behavior, citatory synaptic activity in the dentate area of 79, 219-232. the hippocampal formation. Acta phisiologica Scandinavica, 68, 128. MacKintosh, N. J. (1973). Stimulus selection: Learning to ignore stimuli that predict no change Lorenz, K. (1952). King Solomon’s ring. New York: in reinforcement. In R. A. Hinde & J. S. Hinde Crowell. (eds.), Constraints on Learning. London: Aca- demic Press. Lorenz, K. (1965). Evolution and modification of behavior. Chicago: University of Chicago Press. MacKintosh, N. J. (1975). A theory of attention: Variations in the associability of stimuli with Lorenz, K. (1970). Studies in animal and human reinforcement. Psychological Review, 82, 276- behavior (Vol. 1). Cambridge, MA: Harvard 298. University Press. Mager, R. F. (1961). Preparing instructional objec- Lu, B. (2003). BDNF and activity-dependent syn- tives. Palo Alto, CA: Fearon. aptic modulation. Learning and Memory, 10, 86-98. Mager, R. F. (1972). Goal analysis. Belmont, CA: Fearon. Lubow, R. E., & Moore, A. U. (1959). Latent inhi- bition: The effect of nonreinforced preexposure Mahurin, R. K. (1998). Neural network modeling to the conditioned stimulus. Journal of Com- of basal ganglia function in Parkinson’s disease parative and Physiological Psychology, 52, 415- and related disorders. In R. W. Parks & D. S. 419. Levine (eds.), Fundamentals of neural network modeling: Neuropsychology and cognitive neu- Lumsdaine, A. A. (1964). Educational technology, roscience (pp. 331-355). Cambridge, MA: MIT programmed learning, and instructional science. Press. In E. R. Hilgard (ed.), Theories of learning and instruction. Chicago: University of Chicago Maier, S. F., Seligman, M. E. P., & Solomon, R. L. Press. (1969). Pavlovian fear conditioning and learn- ing helplessness: Effects on escape and avoid- Lumsden, C. J. & Wilson, E. O. (1981). Genes, ance behavior of (a) the CS-US contingency, and mind, and culture. Cambridge, MA: Harvard (b) the independence of the US and voluntary University Press. responding. In B. A. Campbell & R. M. Church (eds.), Punishment and Aversive Behavior. New Lundin, R. W. (1974). Personality: A behavioral York: Appleton-Century-Crofts. analysis (2nd ed.). New York: Macmillan. Malenka, R. C., Kauer, J. A., Zucker, R. S., & Ni- Lynch, G. & Baudry, M. (1984). The biochemistry coll, R. A. (1988). Postsynaptic calcium is suf- of memory: A new and specific hypothesis. Sci- ficient for potentiation of hippocampal synaptic ence, 224, 1057-1063. transmission. Science, 242, 81-83. Lynch, G. & Baundry, M. (1991). Reevaluating the Malone, J. C. (1991). Theories of learning: A his- constraints on hypothesis regarding LTP expres- torical approach. Belmont, CA: Wadsworth. sion. Hippocampus, 1, 9-14. Maroun, M., & Richter-Levin, G. (2003). Exposure MacCorquodale, K. & Meehl, P. E. (1953). Prelim- 530

REFERENSI http://bacaan-indo.blogspot.com to acute stress blocks the induction of long-term (1995). Right-hemisphere memory superiority: potentiation of the amygdale-prefrontal cortex Studies of a split-brain patient. Psychological pathway in vivo. The Journal of Neuroscience, Science, 6, 157-164. 23, 4406-4409. Miller, G. A. (1965). Some preliminaries to psycho- Martin, G. M., Walker, K. M., & Skinner, D. M. linguistics. American Psychologist, 20, 15-20. (2003). A single unstable visual cue impairs spa- tial learning in a water maze. Learning and Mo- Miller, N. E. (1969). Learning of visceral and glan- tivation, 34, 87-103. dural responses. Science, 163, 434-445. Marx, M. H. & Cronan-Hillix, W. A. (1987). Sys- Miller, N. E. (1983). Behavioral medicine: Sym- tems and theories in psychology (4th ed.). New biosis between laboratory and clinic. In M. R. York: McGraw-Hill. Rosenzweig & L. W. Porter (eds.), Annual Re- view of Psychology, 34, 1-31. May, P., Tiitinen, H., Ilmoniemi, R. J., Nyman, G., Taylor, J. G., Naeaetaenen, R. (1999). Frequen- Miller, N. E. (1984). Bridges between laboratory cy changes in human auditory cortex. Journal of and clinic. New York: Praeger. Computational Neuroscience, 6, 99-120. Miller, N. E. &Carmona, A. (1967). Modification McClelland, J. L. & Rumelhart, D. E. (1988). Ex- of a visceral response, salivation in thirsty dogs, plorations in parallel distributed processing: A by instrumental training with water reward. handbook of models, programs and exercises. Journal of Comparative and Physiological Psy- Cambridge, MA: MIT Press/Bradford Books. chology, 63, 1-6. McEwen, B. S. (2001). Plasticity of the hippocam- Miller, N. E. & Dollard, J. C. (1941). Social learn- pus: Adaptation to chronic stress and allostatic ing and imitation. New Haven, CT: Yale Univer- load. Annals of the New York Academy of Sci- sity Press. ences, 933, 265-277. Milner, B. (1959). The memory defect in bilateral Medin, D. L. &Shaffer, M. M. (1978). Context hippocampal lesions. Psychiatric Research Re- theory of classification learning. Psychological ports, 11, 43-58. Review, 85, 207-238. Milner, B. (1965). Memory disturbance after bi- Meehl, P. E. (1950). On the circularity of the law of lateral hippocampal lesions. In P. Milner & S. effect. Psychological Bulletin, 47, 52-75. Glickman (eds.), Cognitive processes and the brain. Princeton, NJ: Van Nostrand. Meek, R. L. (1977). The traditional in non-tradi- tional learning methods. Journal of Personalized Mishkin, M., Malamut, B., & Bachevalier, J. (1984). Instruction, 2, 114-119. Memories and habits: Two neural systems. In G. Lynch, J. L. McGaugh, and N. M. Weinberger Melzack, R. & Thompson, W. R. (1956). Effects (eds.), Neurobiology of learning and memory of early experience on social behavior. Canadian (pp. 65-77). New York: Guilford Press. Journal of Psychology, 10, 82-90. Miyake, N. & Norman, D. A. (1979). To Ask a Metalinkov, S. (1934). Role du systeme nerveux question, one must know enough to know what et des facteurs biologiques et psychiques dans is not known. Journal of Verbal Learning and I’immunitie. [The role of the nervous system and Verbal Behavior. 18, 357-364. Moltz, H. (1957). of biological and psychic factors in immunity], Latent extinction and the fractional anticipatory Paris: Masson. response mechanism. Psychological Review, 64, 229-241. Metalinkov, S. & Chorine, V. (1926). Role des re- flexes conditionnels dans I’immunitie. [The role Moore, B. R. & Stuttard, S. (1979). Dr. Guthris of conditional reflexes in immunity], Annales de and felis domesticus or: Tripping over the cat. l’ Institut Pasteur, 40, 893-900. Science, 205, 1031-1033. Metcalfe, J., Funnell, M., & Gazzaniga, M. S. Moore, J. W. & Stickney, K. J. (1980). Formation 531

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com of attentional-associative networks in real time: Theoretical approaches to non-numerical prob- Role of the hippocampus and implications for lem solving. New York: Springer-Verlag. conditioning. Physiological Psychology, 8, 207- 217. Nicol, C. J. & Pope, S. J. (1993). Food depriva- tion during observation reduces social learning Morgan, C. L. (1891). An introduction to compar- in hens. Animal Behaviour, 45, 193-196. ative psychology. London: W. Scott. Nowend, K. L., Arizzi, M. N., Carlson, B. B., & Mount, G. R., Payton, T., Ellis, J., & Barnes, P. Salamone, J. D. (2001). D1 or D2 antagonism (1976). A multimodal behavioral approach to in nucleus accumbens core or dorsomedial shell the treatment of alcoholism. Behavioral Engi- suppresses lever pressing for food but leads to neering, 33, 61-66. compensatory increases in chow consumption. Pharmacology Biochemistry and Behavior, 69, Mowrer, O. H. (1956). Two-factor learning theory 373-382. reconsidered, with special reference to second- ary reinforcement and the concept of habit. Psy- Obrist, P. A., Sutterer, J. R., & Howard, J. L. (1972). chological Review, 63, 114-128. Preparatory cardiac changes: A psychobiological approach. In A. H. Black & W. F. Prokasy (eds.), Mowrer, O. H. (1960). Learning theory and behav- Classical conditioning II. Englewood Cliffs, NJ: ior. New York: Wiley. Prentice Hall. Mueller, C. G. & Schoenfeld, W. N. (1954). Edwin Ohman, A., Flykt, A., & Esteves, F. (2001). Emo- R. Guthrie. In Estes et al. (eds.), Modern learn- tion drives attention: Detecting the snake in ing theory (pp. 345-379). New York: Appleton- the grass. Journal of Experimental Psychology: Century-Crofts. General, 131, 466-478. Muller, G. E. & Pilzecker, A. (1900). Experimen- Ohman, A. & Mineka, S., (2001). Fear, phobias, telle Beitrdge Zur Lehre Vom Gedachtniss. and preparedness: Toward an evolved module Leipzig. of fear and fear learning. Psychological Review, 102, 483-522. Munn, N. L., Fernald, D. L., Jr., & Fernald, P. S. (1972). Introduction to psychology. Boston: Ohman, A. & Mineka, S. (2003). The malicious Houghton Mifflin. serpent: Snakes as a prototypical stimulus for an evolved module of fear. Current Directions in Murdock, B. B., Jr. (1961). The retention of indi- Psychological Science, 12, 5-9. vidual items. Journal of Experimental Psychol- ogy, 62, 618-625. Ohman, A. & Soares, J. J. F. (1993). On the auto- matic nature of phobic fear: Conditioned elec- Murray, D. J. (1995). Gestalt psychology and trodermal responses to masked fear-relevant the cognitive revolution. New York: Harvester stimuli. Journal of Abnormal Psychology, 102, Wheatsheaf. 121-132. Nakanishi, S. (1992). Molecular diversity of gluta- Ohman, A. & Soares, J. J. F. (1994). “Unconscious mate receptors and implications for brain func- anxiety”: Phobic responses to masked stimuli. tion. Science, 258, 597-603. Journal of Abnormal Psychology, 103, 231- 240. Nann-Vernotica, E., Donny, E. C., Bigelow, G. E., & Walsh, S. L. (2001). Repeated administration Ohman, A. & Soares, J. J. F. (1998). Emotional of the D1/5 antagonist acopipam fails to attenu- conditioning to masked stimuli: Expectancies ate subjective effects of cocaine. Psychopharma- for aversive outcomes following nonrecognized cology, 155, 338-347. fear-irrelevant stimuli. Journal of Experimental Psychology: General, 127, 69-82. Newel, A. (1970). Remarks on the relationship between artificial intelligence and cognitive psy- Olds, J. (1955). Physiological mechanisms of re- chology. In R. Banerji & M. D. Mesarovic (eds.), 532

REFERENSI http://bacaan-indo.blogspot.com ward. In M. R. Jones (ed.), Nebraska sympo- conditioning. Journal of Experimental Psychol- sium on motivation. Lincoln: University of Ne- ogy: Animal Behavior Processes, 21, 155-165. braska Press. Peterson, L. R. & Peterson, M. J. (1959). Short Olds, J. & Milner, P. (1954). Positive reinforcement term retention of individual verbal items. Jour- produced by electrical stimulation of septal area nal of Experimental Psychology, 58, 193-198. and other regions of rat brain. Journal of Com- parative and Physiological Psychology, 47, 419- Petri, H. L. & Mishkin, M. (1994). Behaviorism, 427. Cognitivism, and the neuropsychology of mem- ory. American Scientist, 82, 30-37. Olton, D. S. (1992). Tolman’s cognitive analyses: Predecessors of current approaches in psychol- Petrinovich, L. (1997). Evolved Behavioral mecha- ogy. Journal of Experimental Psychology, Gen- nisms. In M. E. Bouton & M. S. Fanselow (eds.), eral, 121, 427-428. Learning, motivation, and cognition: The func- tional behaviorism of Robert C. Bolles (pp. 13- Ornstein, R. E. (1978). The split and whole brain. 30). Washington, DC: APA. Human Nature, 1, 76-83. Petrinovich, L. & Bolles, R. C. (1954). Deprivation Ornstein, R. E. (1997). The right mind: Making states and behavioral drive discrimination in the sense of the hemispheres. New York: Harcourt rat. Journal of Comparative and Physiological Brace. Psychology, 47, 450-453. Overmier, J. B. (2002). On learned helplessness. In- Phillips, D. C. & Orton, R. (1983). The new causal tegrative Physiological and Behavioral Science, principle of cognitive learning theory: Perspec- 37, 4-8. tives on Bandura’s “reciprocal determinism.” Psychological Review, 90, 158-165. Palmer, T. D., Ray, J., & Gage, F. H. (1995). FGF-2 responsive neuronal progenitors reside in pro- Phillips, J. L., Jr. (1975). The origins of intellect: liferative and quiescent regions of adult rodent Piaget’s theory (2nd ed.). San Francisco: Free- brain. Molecular and Cellular Neuroscience, 6, man. 474-486. Phillips, J. L., Jr. (1981). Piaget’s theory: A primer. Palmer, T. D., Markakis, E. A., Willhoite, A. R., Sa- San Francisco: Freeman. far, F., & Gage, F. H. (1999). Fibroblast growth factor 2 activates a latent neurogenic program Piaget, J. (1966). Psychology of intelligence. To- in neural stem cells from diverse regions of the towa, NJ: Littlefield, Adams. adult CNS. Journal of Neuroscience, 19, 8487- 9497. Piaget, J. (1970a). Genetic epistemology (E. Duck- worth, trans.). New York: Columbia University Pavlov, I. P. (1927). Conditioned reflexes. London: Press. Oxford University Press. Piaget, J. (1970b). Piaget’s theory: In P. H. Mussen Pavlov, I. P. (1928). Lectures on conditioned reflex- (ed.), Carmichael’s manual of child psychology es. New York: Liveright. (Vol. 1). New York: Wiley. Pavlov, I. P. (1941). Conditioned reflexes and psy- Piaget, J. (1973). The child and reality: Problems chiatry. New York: International. of genetic psychology (A. Rosin, trans.). New York: Penguin Press. Pavlov, I. P. (1955). Selected works. Moscow: For- eign Languages Publishing House. Piaget, J. & Inhelder, B. (1969). The psychology of the child (H. Weaver, trans.). New York: Basic Pearce, J. M. & Bouton, M. E. (2001). Theories of Books. associative learning in animals. Annual Review of Psychology, 52, 111-139. Pinker, S. (1994). The language instinct: How the mind creates language. New York: William Mor- Pearce, J. M. & Redhead, E. S. (1995). Supernormal row and Company. 533

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com Pinker, S. (1997). How the mind works. New York: conditioning. Journal of Experimental Psychol- Norton. ogy, 36, 143-152. Plotkin, H. (1998). Evolution in mind: An intro- Renaldi, R., Pocock, D., Zereik, R., & Wise, R. A. duction to evolutionary psychology. Cambridge, (1999). Dopamine fluctuations in the nucleus MA: Harvard University Press. accumbens during maintenance, extinction, and reinstatement of intravenous D-amphetamine Popper, K. (1963). Conjectures and refutations. self-administration. Journal of Neuroscience, New York: Basic Books. 19, 4102-4109. Premack, D. (1959). Toward empirical behavior Rescorla, R. A. (1966). Predictability and number laws: Vol. I. Positive reinforcement. Psychologi- of pairings in Pavlovian fear conditioning. Psy- cal Review, 66, 219-233. chonomic Science, 4, 383-384. Premack, D. (1962). Reversibility of the reinforce- Rescorla, R. A. (1967). Pavlovian conditioning and ment relation. Science, 136, 255-257. its proper control procedures. Psychological Re- view, 74, 72-80. Pressey, S. L. (1926). A simple apparatus which gives tests and scores and teaches. School and Rescorla, R. A. (1971). Variation in the effective- Society, 23, 373-376. ness of reinforcement and nonreinforcement fol- lowing prior inhibitory conditioning. Learning Pressey, S. L. (1927). A machine for automatic and Motivation, 2, 113-123. teaching of drill material. School and Society, 25, 549-552. Rescorla, R. A. (1988). Pavlovian conditioning: It’s not what you think. American Psychologist, 43, Quinlan, P. T. (1991). Connectionism and psychol- 151-160. ogy: A psychological perspective on new con- nectionist research. Chicago: University of Chi- Rescorla, R. A. (2002). Effect of following an excit- cago Press. atory-inhibitory compound with an intermediate reinforcer. Journal of Experimental Psychology: Rachlin, H. (1976). Behavior and learning. San Animal Behavior Processes, 28, 163-174. Francisco: Freeman. Rescorla, R. A. & Heth, C. D. (1975). Reinstate- Rachlin, H. (1991). Introduction to modern behav- ment of fear to an extinguished conditioned iorism (3rd ed.). San Francisco: Freeman. stimulus. Journal of Experimental Psychology: Animal Behavior Processes, 1, 88-96. Rachlin, H. & Green, L. (1972). Commitment, choice, and self-control. Journal of the Experi- Rescorla, R. A. & Wagner, A. R. (1972). A theory mental Analysis of Behavior, 17, 15-22. of Pavlovian conditioning: Variations in the ef- fectiveness of reinforcement and non-reinforce- Ramachandran, V. S. & Blakeslee, S. (1998). Phan- ment. In A. H. Black & W. F. Prokasy (eds.), toms in the brain. New York: HarperCollins. Classical conditioning II. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Rashotte, M. E. & Amsel, A. (1999). Clark L. Hull’s behaviorism. In W. O’Donohue & R. Kitchener Riesen, A. H. (1947). The development of visual (eds.), Handbook of behaviorism (pp. 119-158). perception in man and chimpanzee. Science, San Diego, CA: Academic Press. 106, 107-108. Razran, G. (1961). The observable unconscious Rimm, D. C. & Masters, J. C. (1979). Behavior and the inferable conscious in current Soviet therapy. New York: Academic Press. psychophysiology. Psychological Review, 68, 81-147. Ringen, J. (1999). Radical behaviorism: B. F. Skin- ner’s philosophy of science. In W. O’Donohue & Razran, G. (1965). Russian physiologists’ psychol- R. Kitchener (eds.), Handbook of behaviorism ogy and American experimental psychology. (pp. 159-178). San Diego, CA: Academic Press. Psychological Bulletin, 63, 42-64. Reiss, B. F. (1946). Genetic changes in semantic 534

REFERENSI http://bacaan-indo.blogspot.com Roberts, A. H. (1994). “The powerful placebo” re- tem of instruction: An appraisal. Washington, visited: Implications for headache treatment and DC: American Psychological Association. management. Headache Quarterly, 5, 209-213. Salamone, J. D. & Correa, M. (2002). Motivational Robinson, D. N. (1981). An intellectual history of views of reinforcement: Implications for under- psychology (rev. ed.). New York: Macmillan. standing the behavioral functions of nucleus ac- cumbens dopamine. Behavioral Brain Research, Robinson, D. N. (1986). An intellectual history of 137, 3-25. psychology (Paperback text edition). University of Wisconsin Press. Salamone, J. D., Cousins, M. S., & Bucher, S. (1994). Anhedonia or anergia? Effects of halo- Robinson, T. E. & Berridge, K. C. (2000). The peridol and nucleus accumbens dopamine deple- psychology and neurobiology of addiction: An tion on instrumental response selection in a T- incentive-sensitization view. Addiction, 95 (Sup- maze cost/benefit procedure. Behavioural Brain pl2), S91-S117. Research, 65, 221-229. Robinson, T. E. & Berridge, K. C. (2001). Incen- Salamone, J. D., Kurth, P., McCullough, L. D., & tive sensitization and addiction. Addiction, 96, Sokolowski, J. D. (1995). The effects of nucleus 103-114. accumbens dopamine depletions on continu- ously reinforced operant responding: Contrasts Robinson, T. E. & Berridge, K. C. (2003). Addic- with the effects of extinction. Pharmacology tion. Annual Review of Psychology, 54, 25-53. Biochemistry and Behavior, 50, 437-443. Romanes, G. J. (1882/1897). Animal intelligence. Saltz, E. (1971). The cognitive bases of human London: Kegan Paul, Trench. learning. Homewood, IL: Dorsey Press. Romanes, G. J. (1884). Mental evolution in ani- Sapolsky, R. M. (2000). Glucocorticoids and hip- mals. New York: Appleton-Century-Crofts. pocampal atrophy in neuropsychiatric disorders. Archives of General Psychiatry, 57, 925. Romanes, G. J. (1885). Mental evolution in man. London: Kegan Paul. Sargent, S. S. & Stafford, K. R. (1965). Basic teach- ings of the great psychologists. Garden City, NY: Rosenzweig, M. R. & Bennett, E. L. (1978). Expe- Doubleday. riential influences on brain anatomy and brain chemistry in rodents. In G. Gottlieb (ed.), Stud- Sartain, Q. A., North, J. A., Strange, R. J., & Chap- ies on the Development of Behavior and the man, M. H. (1973). Psychology: Understanding Nervous System (pp. 289-387). New York: Aca- human behavior (4th ed.). New York: McGraw- demic Press. Hill. Rovner, B. W. (2002). The Charles Bonnet syn- Schade, J. B. & Baxter, C. F. (1960). Changes dur- drome: Visual hallucinations caused by vision ing growth in volume and surface area of corti- impairment. Geriatrics, 57, 45-46. cal neurons in the rabbit. Experimental Neurol- ogy, 2, 158-178. Rozin, P. & Fallon, A. E. (1981). The acquisition of likes and dislikes for foods. In J. Solms & R. L. Scheibel, A. B., Conrad. T., Perdue, S., Tomiyasu, Hall (eds.), Criteria of food acceptance (pp. 35- U., & Wechsler, A. (1990). A quantitative study 48). Switzerland: Forster Verlag AG. of dentrite complexity in selected areas of the hu- man cortex. Brain and Cognition, 12, 85-101. Ruja, H. (1956). Productive psychologists. Ameri- can Psychologist, 11, 148-149. Schramm, W. (1964). The research on programmed instruction: An annotated bibliography. Wash- Rumelhart, D. E., McClelland, J. L., & PDP Re- ington, DC: U.S. Office of Education (OE- search Group. (1986). Parallel distributed pro- 34034). cessing (Vols. 1 and 2). Cambridge, MA: MIT Press/Bradford Books. Schuman, E. M. & Madison, D. V. (1991). A re- Ryan, B. A. (1974). PSI. Keller’s personalized sys- 535

THEORIES OF LEARNING: EDISI KETUJUH http://bacaan-indo.blogspot.com quirement for the intercellular mesenger nitric a factor in extinction. Journal of Experimental oxide in long-term potentiation. Science, 254, Psychology, 39, 660-668. 1503-1506. Shapiro, D., Turksy, B., Gerson, E., & Stern, M. Schwartz, B. Wasserman, E. A., & Robbins, S. J. (1969). Effects of feedback and reinforcement (2002). Psychology of learning and behavior on the control of human systolic blood pressure. (5th ed.). New York: Norton. Science, 163, 588-589. Scoville, W. B. & Milner, B. (1957). Loss of recent Sharpless, S. & Jasper, H. (1956). Habituation of memory after bilateral hippocampal lesions. the arousal reaction. Brain, 79, 655-680. Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psy- chiatry, 20, 11-21. Sheffield, F. D. & Roby, T. B. (1950). Reward value of a nonnutritive sweet taste. Journal of Com- Sears, R. R. (1944). Experimental analysis of psy- parative and Physiological Psychology, 43, 471- choanalytic phenomena. In J. McV. Hunt (ed.), 481. Personality and the behavior disorders. New York: Ronald Press. Shellick, S. & Fitzsimmons, G. (1989). Biofeedback: An exercise in self-efficacy. Medical Psychother- Sears, R. R., Maccoby, E. E., & Levin, H. (1957). apy: An International Journal, 2, 115-124. Patterns of child rearing. New York: Harper & Row. Shepard, R. N. (1992). The advent and continuing influence of mathematical learning theory: Com- Sears, R. R., Whiting, J. W. M., Nowlis, V., & Sears, ment on Estes and Burke. Journal of Experimen- P. S. (1953). Some child-rearing antecedents of tal Psychology. General, 121, 419-421. aggression and dependency in young children. Genetic Psychology Monographs, 47, 135-236. Sherman, J. G. (1992). Reflections on PSI: Good news and bad. Journal of Applied Behavior Sejnowski, T. J. & Rosenberg, C. R. (1987). Par- Analysis, 25, 59-64. allel networks that learn to pronounce English text. Complex Systems, 1, 145-168. Sherman, P. & Reeve, K. (1997). Forward and backward: Alternative approaches to studying Seligman, M. E. P. (1969). Control group and con- human social evolution. In L. Betzig (ed.), Hu- ditioning: A comment on operationism. Psycho- man nature: A critical reader (pp. 147-158). logical Review, 76, 484-491. New York: Oxford University Press. Seligman, M. E. P. (1970). On the generality of the Siegel, S. (1979). The role of conditioning in drug laws of learning. Psychological Review, 77, 406- tolerance and addiction. In J. D. Keehn (ed.), 418. Psychopathology in animals: Research and clini- cal implications. New York: Academic Press. Seligman, M. E. P. (1972). Phobias and prepared- ness. In M. E. P. Seligman & J. L. Hager (eds.), Skinner, B. F. (1938). The behavior of organisms: Biological boundaries of learning. New York: An experimental analysis. Englewood Cliffs, NJ: Appleton-Century-Crofts. Prentice Hall. Seligman, M. E. P. (1975). Helplessness. San Fran- Skinner, B. F. (1948). Walden Two. New York: cisco: Freeman. Macmillan. Seligman, M. E. P. & Hager, J. L. (eds.). (1972). Skinner, B. F. (1950). Are theories of learning nec- Biological boundaries of learning. New York: essary? Psychological Review, 57, 193-216. Appleton-Century-Crofts. Skinner, B. F. (1951). How to teach animals. Scien- Seligman, M. E. P. & Maier, S. F. (1967). Failure to tific American, 185, 26-29. escape traumatic shock. Journal of Experimen- tal Psychology, 74, 1-9. Skinner, B. F. (1953). Science and human behavior. New York: Macmillan. Seward, J. P. & Levy, N. J. (1949). Sign learning as Skinner, B. F. (1954). The science of learning and 536


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook