Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Content Marketing Integriti

Content Marketing Integriti

Published by PT Integra Cipta Kreasi, 2019-03-29 04:06:27

Description: Content Marketing

Search

Read the Text Version

#1 – 5 Detik Pertama Yang Menentukan Di era digital, informasi yang disampaikan secara masif dan terus menerus melalui berbagai media, tidak lagi efektif dan efisien menarik hati target pembaca. Gelombang informasi yang sangat dahsyat justru memperkecil kemampuan menyimak informasi secara detil. Otomatis, waktu pemilihan informasi menjadi sangat singkat. Tengok saja fitur “skip ad” yang sering ditemui saat membuka situs youtube. Tayangan iklan dengan pintu gerbang “5 detik” ini menegaskan, waktu yang tersedia untuk menjelaskan informasi awal sangat singkat. Bahkan kurang dari 5 detik! Jika sejak detik pertama informasi yang disampaikan tidak menarik, maka Game Over! Good bye! Jurus jitu yang dapat dimainkan adalah mempersiapkan format informasi berdurasi singkat yang menarik sejak detik pertama. Pastikan informasi yang sampaikan sesuai dengan kebutuhan target pembaca untuk mengembangkan kapabilitas dan kompetensinya secara berkelanjutan. Ini tentunya menjadi tantangan menarik untuk dicoba!

#2 – Membidik Sisi Kemanusiaan Era digital yang dipenuhi kemudahan layanan berbasis teknologi, disadari atau tidak, telah meminimalisir kuantitas dan kualitas interaksi antar manusia. Oleh karenanya, informasi/merek yang mengedepankan perspektif kehangatan hubungan manusia, umumnya akan memenangkan perhatian warganet. Semakin humanis, semakin besar potensi keberhasilannya. Jadi, sangat disarankan mewarnai informasi/merek yang hendak disampaikan dengan skenario humanis. Ada banyak plot yang dapat dipilih. Diantaranya, tentang perjuangan, kebahagiaan, kesetiaan, loyalitas, kesetiakawanan dan lainnya. Alur ceritanya dapat berasal dari kehidupan keseharian. Tentu dibutuhkan kejelian menentukan tema dan mengembangkan imajinasi untuk membuat kisah yang menyentuh naluri kemanusiaan. Jika berhasil, tak pelak informasi/merek yang disampaikan akan terpatri dalam benak warganet. Setidaknya hingga ide humanis lainnya hadir menyapa (entah itu dari Anda atau kompetitor Anda).

#3 – Alita : Battle Angel “You are the most human person, that I have ever met”. Demikian perasaan cinta yang disampaikan Hugo kepada Alita dalam salah satu adegan film Alita : Battle Angel. Padahal, Alita merupakan cyborg (robot) perang berusia 300 tahun dengan Artificial Intelegence (AI) yang hampir sesempurna manusia. Film besutan James Cameron (2019) ini secara cerdas menyampaikan bahwa untuk menjadi “human”, syarat utamanya bukan hadir sebagai manusia, melainkan – yang paling penting- memiliki sifat-sifat manusia. Cukup banyak film ber-genre animasi yang menyuarakan hal serupa. Terbukti, banyak adegan pada film animasi yang mampu menghanyutkan perasaan penonton hingga menitikkan air mata. Jadi, untuk menghadirkan sisi humanis, informasi/merek tidak melulu harus menampilkan sosok manusia. Sifat-sifat kemanusiaan dapat diwujudkan melalui karya animasi yang ciamik! Selalu ingat, bahwa animasi merupakan salah satu media informasi yang selalu mendapat tempat tersendiri di hati warganet. Psssttt … apa pendapat Anda tentang film King Kong? Atau trilogi Planet of the Apes? Siapa yang lebih manusiawi? Manusia atau …

#4 Bahkan, Superman Tidak Sempurna! Manusia super ala DC comic yang digadang-gadang sangat perkasa pun ternyata memiliki ketidaksempurnaan. Justru, karena ketidaksempurnaan menghadapi batu kripton, maka Superman terlihat lebih “manusiawi”. Karena, tidak ada manusia yang sempurna. Demikian pula dengan informasi/merek. Pada era digitalisasi yang serba kaku dan serba “sempurna” ini, ketidaksempurnaan yang dimiliki informasi/merek menjadi sangat dapat dimaklumi. Bahkan dapat menjadi awal terbentuknya kepercayaan yang kuat dari warganet terhadap informasi/merek tertentu. Alih-alih terus menerus berupaya menunjukkan “kesempurnaan” yang semu, ada baiknya informasi/ merek justru berperilaku apa adanya. Tentu saja, hal ini wajib didampingi semangat untuk terus memperbaiki ketidaksempurnaan yang ada. Mengakui ketidaksempurnaan sembari berupaya mengatasi ketidaksempurnaan akan menciptakan sikap positif warganet. Sikap ksatria mengakui ketidaksempurnaan ini sering kali justru mengundang tanggapan positif warganet. Bahkan acapkali mereka tampil menjadi “pembela” informasi/merek saat menjadi bulan- bulanan para haters. Lihat saja bagaimana Lois Lane berjuang menolong Superman dari ancaman batu kripton buatan Batman dalam film legendaris “Batman vs Superman : Dawn of Justise” (2016). Ketidaksempurnaan dan kontribusi Superman menjaga perdamaian dunia, menjadi alasan penting dan berimbang bagi Lois Lane untuk tampil sebagai pendukung setia si manusia baja.

#5 Jadilah “Seperti Manusia” K arakteristik informasi/merek apa yang akan memenangkan perhatian warganet? Jawabannya (loud and clear) : informasi (atau merek) yang memiliki karakteristik seperti manusia! Menurut Philip Kotler dalam buku Marketing 4.0, Six Human Attributes (enam karakteristik manusia) yang perlu diadaptasi sebuah informasi/merek adalah (1) tampilan menarik, (2) cerdas/pandai, (3) sosial, (4) memiliki emosi, (5) berkepribadian baik, dan (6) memiliki moralitas. Jadi, untuk menarik empati warganet, maka informasi/merek sudah semestinya menjadi “manusia”. Karena pada era digital, manusia cenderung lebih akrab berinteraksi dengan kecanggihan teknologi dan mesin, dengan demikian sentuhan “manusia” menjadi diferensiasi tersendiri yang menarik perhatian warganet.

#6 Sebagai Teman P ada era digital yang memudahkan informasi mengalir dengan cepat ke segala penjuru, maka hanya informasi dari 4 F lah yang akan “didengar” oleh warganet. Informasi yang bersifat top-down, niscaya akan tenggelam dalam hiruk-pikuk informasi yang memenuhi dinding digital dunia maya. Nah, agar bisa “didengar” maka jadikan merek/informasi sebagai bagian dari 4F, yaitu Family, Friend, Fan, dan Follower. Keempat F inilah yang kerap didengarkan pertimbangannya ketika warganet harus memutuskan sesuatu, seperti pemilihan merek, produk dan layanan tertentu. Mengapa demikian? Karena adanya unsur kesetaraan yang warganet rasakan kepada 4F. Hal ini jauh berbeda dengan konsep iklan yang umumnya bersifat top-down. Maka, sudah semestinya merek berupaya hadir sebagai teman setia warganet yang selalu siap memberi informasi bermanfaat penambah wawasan. Dan jangan lupa, untuk selalu setia mendengarkan curhatan keluh kesah warganet. Karena itulah inti dari makna sahabat setia? Sahabat selalu hadir dalam segala situasi dan dapat dipercaya!

7# Wajib Tampil Menarik! Wanita cantik berpenampilan ala bintang Hollywood tentu selalu menarik perhatian. Banyak pria yang akan berusaha mendekati dan mengajaknya berbincang. Mereka saling berebut kesempatan mendekati sang wanita jelita. Hal ini menjadi analogi yang mungkin tepat menggambarkan bahwa informasi/ merek haruslah disajikan semenarik mungkin. Definisi “menarik” itu sendiri multitafsir, mulai dari jenis informasi yang disampaikan, gaya penulisan, sumber data, hingga ilustrasi yang menyertainya. Apabila informasi/merek disajikan secara menarik dan sesuai kebutuhan maupun karakteristik warganet yang dibidik, maka tingkat keberhasilan penyampaian informasi atau pesan pun akan lebih tinggi. Tentu saja, selain menarik, informasi yang disampaikan pun harus berkontribusi positif terhadap pengembangan kapabilitas dan kompetensi warganet. Jika tidak, maka kecantikan/ketampanannya hanya akan bersifat semu. Bagaikan topeng yang menutupi buruk rupa. Apakah warganet setuju?

S alah satu inovasi anyar dari pemasaran digital masa kini adalah content marketing. Lewat content marketing, pemasar bertugas untuk menciptakan informasi yang mendorong brand mereka selalu berada di posisi top of mind pelanggan. Strategi ini sebenarnya tidaklah ‘sangat’ baru, sebab kehadirannya masih berkaitan dengan konteks pemasaran tradisional, yakni membuat audiens terlibat (engaged). Meski demikian, dalam pemasaran tradisional, iklan yang disajikan hanya mempromosikan apa yang dijual (produk/jasa). Sementara model seperti sekarang sudah tidak begitu efektif. Masyarakat mulai kebal dengan iklan produk dan iklan seperti ini dengan cepat dilupakan. Sebaliknya praktisi content marketing, memanfaatkan iklan tidak hanya untuk mempromosikan produknya saja. Melainkan untuk mendistribusikan konten yang bermanfaat. Ketika Anda memiliki konten yang benar-benar bermanfaat, maka audiens yang akan menemukan Anda. Mereka ini berpotensi menjadi follower, subscriber, kemudian menjadi customer, yang pada akhirnya mereka juga akan membantu mempromosikan bisnis anda kepada kenalan mereka (advocate). Selain lebih praktis dan efektif dalam menjaring banyaknya konsumen, pemasaran dengan metode ini juga cenderung lebih mudah karena memanfaatkan media sosial (online) dibandingkan dengan pemasaran tradisional yang umumnya menggunakan media iklan koran, brosur, dan papan reklame untuk mempromosikan produk atau jasa. Sekarang pikirkan kembali, apa yang akan Anda pilih, iklan yang mempromosikan produk saja atau iklan yang mempromosikan konten gratis yang memberikan solusi bagi kebutuhan Anda?

Pentingnya Content Marketing Untuk Meningkatkan Nilai Jual Berbicara mengenai efektif dan efisien dilihat dari segi penjualan, content marketing boleh dibilang juaranya jika dibandingkan dengan memasang iklan. Mungkin, iklan hanya akan menampilkan ajakan untuk mengunjungi website yang ujung-ujungnya untuk membeli produk. Namun, berbeda dengan content marketing yang menarik justru dapat menghasilkan komen positif yang berdampak semakin memperluas jangkauan pasar. Semakin banyak netizen yang like dan share content yang dibuat, semakin besar juga kemungkinan content tersebut menjadi viral dan ditemukan banyak orang. Secara otomatis, tentunya sangat berpengaruh pada konversi penjualan. Oleh karena itu, content marketing sangat penting dalam meningkatkan penjualan. Bukan hanya mengisi content web dan media sosial untuk mengiklankan produk saja, tetapi content marketing juga merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi dengan calon pelanggan. Jadi, lakukanlah strategi content marketing yang tepat untuk memperoleh pasar yang tepat pula.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook