Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore TRANS LAUT__TRANSMEDIA 1 2020

TRANS LAUT__TRANSMEDIA 1 2020

Published by PT Integra Cipta Kreasi, 2020-06-02 21:27:27

Description: TRANS LAUT__TRANSMEDIA 1 2020

Search

Read the Text Version

TRANS LAUT Tingkatkan Pelayanan dan Keselamatan Pelayaran Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mendorong digitalisasi di sektor Perhubungan. Tak terkecuali, subsektor Perhubungan Laut. Di bawah nakhoda Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI (Ditjen Hubla), pemanfaatan teknologi di subsektor Hubla pun diwujudkan melalui transformasi digital dalam rangka meningkatkan layanan kepelabuhanan dan keselamatan pelayaran. Hal tersebut akan berujung pada peningkatan daya saing nasional (national competitiveness). Transformasi Layanan Transformasi digital merupakan langkah DItjen Hubla untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat, murah, efisien, dan transparan. Langkah ini ditandai dengan adanya peralihan proses layanan dari manual menjadi digital melalui perubahan sistem layanan dari offline menjadi online. Perubahan sistem layanan ini pun telah dilakukan terhadap layanan kepelabuhanan. Di antara langkah digitalisasi layanan kepelabuhanan yang telah dilakukan adalah penerapan aplikasi Inaportnet di pelabuhan. Dengan menggandeng Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustikom), DItjen Hubla mengimplementasikan Inaportnet versi 1.0. Aplikasi Inaportnet versi 1.0 bertujuan untuk memberikan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan yang lebih cepat, valid, transparan, mudah, dan terstandar. Inaportnet dapat memangkas waktu pelayanan dari hitungan hari menjadi hanya 30 menit. Dari sisi biaya, Inaportnet dapat mengoptimalkan #dok. istimewa biaya yang dikeluarkan sehingga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia. Selama kurun Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Kantor waktu Juni 2016 hingga Oktober 2017, Inaportnet Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) versi 1.0 diimplementasikan secara bertahap di 16 di 8 pelabuhan. Dirjen Hubla, Agus H. Purnomo, pelabuhan. dalam keterangan persnya, menyebutkan kegiatan tersebut merupakan quick win Kemenhub yang akan Dukungan diterapkan pada seluruh pelabuhan di Indonesia dan Sebanyak 7 pelabuhan pun telah siap menerapkan dilaksanakan secara bertahap. Inaportnet di tahun 2019, menambah daftar 16 pelabuhan yang telah lebih dulu menjalankan Pada kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas platform layanan tunggal kepelabuhanan ini. dan Angkutan Laut, Wisnu Handoko menegaskan Selain ketujuh pelabuhan yang telah menyatakan bahwa penerapan Inaportnet harus didukung sistem kesiapannya, tahun ini Kemenhub juga menargetkan internal Kemenhub dan sistem yang ada pada Badan implementasi Inaportnet di 9 pelabuhan lainnya. Usaha Pelabuhan (BUP). Sistem internal Kemenhub yang dimaksud meliputi Sistem Informasi lalu Lintas Target implementasi Inaportnet tersebut dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Kapal Online, ditindaklanjuti dengan penandatanganan Pakta Aplikasi Sertifikasi Pelaut, dan SIstem Operasi Integritas Penerapan Sistem Inaportnet yang Informasi Kepelabuhanan. mencakup 23 pelabuhan, pada 18 Oktober 2019. 24 TRANSMEDIA I EDISI 01 I 2020

TRANS LAUT Disamping dukungan sistem, keberhasilan berdasarkan ketetapan dalam Permenhub No 7 Tahun implementasi Inaportnet juga memerlukan sinergi 2019, seluruh kapal yang berlayar di perairan Indonesia dengan kementerian/lembaga terkait. Diantaranya, wajib menggunakan Automatic Identification System Kementerian Perdagangan, Kementerian (AIS). Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kepolisian dan TNI, Kemenko Kemaritiman, serta Badan Usaha Aturan tersebut berlaku efektif sejak 20 Agustus 2019— Pelabuhan. baik bagi kapal konvensi maupun nonkonvensi, kapal berbendera Indonesia maupun asing. Dalam tataran Layanan Online internasional, kewajiban penggunaan AIS tertuang Transformasi layanan kepelabuhanan juga dalam konvensi SOLAS (Safety Of Life At Sea). diwujudkan Kemenhub dalam rupa layanan Delivery Order (DO) Online, sesuai amanat PM 120 Tahun AIS adalah sistem pemancaran radio berfrekuensi 2017 tentang Pelayanan Pengiriman Pesanan Secara sangat tinggi (VHF – Very High Frequency) yang Elektronik (Delivery Order Online). menyampaikan data melalui VHF Data Link untuk mengirim dan menerima informasi secara otomatis ke Melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama kapal lain, stasiun VTS (Vessel Traffic Services), dan Belawan, Ditjen Hubla juga meluncurkan Aplikasi Stasiun Radio Pantai (SROP). Pengawasan penggunaan Sistem Penyandaran Kapal di Pelabuhan Belawan AIS merupakan wewenang petugas Stasiun VTS, petugas SROP, pejabat pemeriksa keselamatan kapal, Layanan ini serta pejabat pemeriksa kelaiklautan kapal asing. diluncurkan pertama Inovasi digital Kemenhub berikutnya adalah Sistem kalinya pada e-Pas Kecil. Pas Kecil adalah Surat Tanda Kebangsaan 2018 lalu di Kapal yang berisi berbagai informasi tentang kapal. Pas 4 pelabuhan Kecil harus dimiliki kapal-kapal bertonase kurang dari utama, yaitu GT 7, yang umumnya berupa kapal tradisional dan kapal nelayan dalam jumlah yang banyak. Selain menunjang Belawan, keselamatan pelayaran, e-Pas Kecil bermanfaat untuk Tanjung Priok mendata dan verifikasi ulang kapal-kapal yang ada di Tanjung Perak seluruh wilayah Indonesia. Makassar Keselamatan pelayaran juga ditunjang oleh Pelabuhan Kelas I, ketersediaan alat keselamatan pelayaran di atas kapal. Tanjung Emas Alat keselamatan tersebut haruslah memenuhi standar internasional dan diproduksi oleh manufaktur yang (SIPARIBAN) 1.0. Aplikasi berbasis website ini tersertifikasi. Untuk itu, setiap peralatan keselamatan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, harus lulus uji yang, kemudian dikuatkan dengan dan akuntabilitas penyandaran kapal di Belawan. sertifikasi. Aplikasi SIPARIBAN menyajikan berbagai informasi Transformasi digital yang dilaksanakan Kemenhub terkait pelayanan kapal di Belawan, seperti daftar merupakan sebuah upaya strategis untuk senantiasa kapal yang bersandar, kapal yang menunggu untuk bergerak sesuai dengan dinamika industri di era 4.0. disandarkan, data dermaga siap untuk sandar, waktu Era 4.0. yang begitu dinamis dan penuh tantangan tunggu kapal, dan waktu estimasi sandar kapal di mendorong Kemenhub untuk selalu bergerak selaras, dermaga. Seluruh informasi tersebut bisa dilihat cepat, tepat, serta bersinergi demi memberikan secara real time, baik oleh masyarakat maupun pelayanan terbaik dan meningkatkan keselamatan stakeholder, sebagai wujud transparansi. pelayaran di perairan Indonesia. (*) Keselamatan Pelayaran Transformasi digital yang dilaksanakan Tak hanya meningkatkan pelayanan, digitalisasi juga Kemenhub merupakan sebuah upaya merupakan upaya Kemenhub untuk meningkatkan strategis untuk senantiasa bergerak keselamatan dan keamanan pelayaran. Maka, sesuai dengan dinamika industri di era 4.0. 25 TRANSMEDIA I EDISI 01 I 2020


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook