EdEisdii0s2i 0|220| 216016 Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya MineraL PrograM Strategis EBTKE dan Ketenagalistrikan Pemerintah Galakkan Inovasi Registrasi Patriot Energi, Mengabdi Gerakan Potong 10% Sistem Laik Operasi (SLO) Demi Menerangi Nusantara
EDISI EBTKE EdEisdii0s2i 0|220| 216016 Media KoMuniKasi KeMenterian energi dan suMber daya MineraL Welcome to PrograM Jurnal Energi strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) memiliki peran ebtKe dan penting dalam pergerakan perekonomian bangsa Indonesia. Sejak awal, Ketenagalistrikan Kementerian yang bertugas mengelola kekayaan energi dan berbagai sumber daya mineral ini memiliki kontribusi nyata sebagai kontributor Program strategis penerimaan Negara terbesar setelah pajak. Dewasa ini peran penting ebtKe dan Ketenagalistrikan tersebut terus berevolusi menjadi lebih besar. KESDM bertekad berkontribusi lebih besar dalam memacu pertumbuhan Indonesia, yaitu Pemerintah Galakkan inovasi Registrasi Patriot Energi, Mengabdi menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Gerakan Potong 10% sistem Laik Online (sLO) demi Menerangi Nusantara Dalam mewujudkan hal tersebut, KESDM tidak hanya didukung oleh PENANGGUNG JAWAB : Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal, namun juga oleh Menteri ESDM direktorat dan badan teknis di KESDM. Sekretaris Jenderal Untuk lebih mengenal dan memahami berbagai strategi yang tengah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan, dan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan dalam mendukung berbagai Informasi Publik dan Kerja Sama target capaian KESDM, maka para pembaca dapat menyimak edisi Jurnal Energi kali ini. Dengan memperoleh pemahaman yang tepat Kepala Biro Hukum terhadap kedua unit pendukung kinerja KESDM ini, maka diharapkan kita dapat meningkatkan kontribusi aktif untuk menjaga dan Kepala Biro Umum meningkatkan kinerja positif keduanya yang selama ini telah tercapai dengan baik. Kepala Pusat Data dan Teknologi ESDM The Ministry of Energy and Mineral Resources (EMR) plays an important role in the movement of the Indonesian economy. Since its inception, Kepala Biro Perencanaan the Ministry in charge of managing the wealth of energy and other mineral resources has a real contribution as the largest contributor to Kepala Biro Keuangan state revenue after tax. Today, this important role continues to evolve larger. The Ministry of EMR determined to contribute more to spur Redaktur growth in Indonesia, which that is becoming the driving force of the Kepala Bagian Komunikasi dan national economy. Layanan Informasi Publik In realizing it, The Ministry of EMR is not only supported by Secretariat M. Suprayogi General and Inspectorate General, but also by Directorates and Agencies of energy and mineral resources. Kepala Sub Bagian Rencana dan Program Komunikasi This second edition will explore more about the various strategies being Arid Riza Abadi implemented by the Directorate General of New, Renewable Energy, and Energy Conservation and The Directorate General Of Electricity Kepala Sub Bagian Layanan in supporting the target achievements of the Ministry of EMR. By Informasi Publik gaining a proper understanding about these unit supporting this EMR performance, it is expected that we can improve our contribution to Bambang Widjiatmoko maintaining and improving the positive performance of both that had been achieved well. Kepala Sub Bagian Hubungan Kelembagaan Dian Lorinsa Bunga Adi Mirayanti Alfi Kurnianingsih Kinara Ayu Hati I. P. Naufal Azizi Editor: Judhi Purdhiyanto, Amna, Safii, Surtinah, Evita Wisnuwardhani, Nur Ali, Dyah Kusuma Dewi, Wenty Aryatie, Apriwansyah, Dita Dian Perdananing Tyas, Ridwan Afandi, Dian Eka Puspitasari, Vagunaldi Desain Grafis dan Fotografer: Evi Novia Rini, Ardhi Handoyo, Fandy Prasetyo Nurrakhman, Feky Astuti, Arti Ilhami, Dwi Antoningtyas, Riza Dian Triwibowo JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 3
EDISI EBTKE Desa Benteng Gajah, Kec. Tompobulu, Kab. Maros, Sulawesi Selatan PLTMPanUglugmarbaui Tuennitga3hd,aNnT4T di Desa Wewo, Satarmase, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Plengan, Jawa Barat Pembangkit Listrik Tenaga Angin Tanarara, Sumba Timur 4 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Lahan Kelapa Sawit Balikpapan - Kalimanta
EDISI EBTKE Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Daftar Isi | Contents Edisi 02 | 2016 PLTS di Desa Oelpuah, Kecamatan Kupang Tengah, NTT. Infografis 6 PLTA Batutegi Pembangunan Infrastruktur TA. 2016 Development Of Infrastructure 2016 Liputan Utama 8 Opini 30 34 3 Agenda Penting Energi Berpeluang Stabilkan Suhu di Indonesia 3 Important Energy Agenda Having Chance to Stabilize Indonesia Temperature Inovasi Bersiap Mengembangkan Energi Bersih Ready to Develop Clean Energy Liputan Khusus 36 46 Energi Terbarukan, Solusi untuk Ketahanan Energi 48 Nasional Renewable Energy, Solution for National Energy Security Mitra Direktorat Bioenergi Gandeng Pertamina Seriusi Pemanfaatan Biodiesel Directorate of Bio-energy Joins Cooperation with Pertamina to Seriously Utilize Biodiesel Jendela Patriot Energi, Mengabdi Demi Menerangi Nusantara Energy Patriot, Serve to Light Up Nation JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 5 an Timur
EDISI EBTKE Infografis Pembangunan Infrastruktur TA. 2016 DEVELOPMENT OF INFRASTRUCTURE 2016 NAD Kalimantan Utara Kalimantan Timur 2 Unit/200 KL 3 Unit/145 kWp 1 Unit/400 kWp 1 PJU Sumatera Utara: 2 Unit/46 Unit/130 kW 1 Unit/400 kWp PJU PJU 2 Unit/194 kWp 1 Unit PLT POME PJU Riau: Kalimantan Tengah Sulawesi Ten 3 Unit/1.500 kW 1 Unit PLT POME 2 Unit/1.00 3 Unit/90 kWp 3 Unit/1.500 KL PJU 1 Unit/34 kWp 7 Unit/290 kWp PJU Kep. Riau: 1 Unit/30 kWp Kalimantan Barat PJU Sumatera Barat Sumatera Selatan 1 Unit Biogas komunal 2 Unit/200 KL 8 Unit/305 kWp 2 1 Unit/400 kWp Unit/114,3 kWp PJU PJU Bangka Belitung Jambi 1 Unit/15 kWp Unit PLT POME 1 Unit/5.000 kW PJU Bengkulu 2 Kalimantan Selatan Sulawesi Barat Unit/65 kWp 1 Unit PLT POME 2 Unit/102,97 KW PJU 1 Unit/500 KL Lampung PJU Sulawesi Selatan 7 Unit/355 kWp DI Yogyakarta 1 Unit/500 KW Banten PJU 6 Unit/360 kWp 2 Unit Biogas Komunal 3 Unit/325 kWp PJU PJU Jawa Barat Bali 1 unit PLTSa 1 MW 1 Unit/500 KL 2 Unit/1.000 KL 1 Unit/4.000 kWp Keterangan : PJU Jawa Tengah Jawa Timur PLT Sampah Kota Biogas Komunal 3 Unit/1.500 kL 3 Unit/1.500 KL 1 Unit/kWp PLT Biogas POME PJU 1 Unit/15 kWp PJU Nusa Tenggara Barat PLTD CPO PLTS Terpusat/Terapung/Bandara PJU 1 Unit/400 kWp 1 Unit/100 kW BBN Storage PLTMH PJU (Sumber: Bahan One-One Meeting, Dirjen EBTKE 2016) 6 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE Infografis Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi The Directorate General of New, Renewable Energy, and Energy Conservation Sasaran strategis: Meningkatnya investasi sub sektor Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Strategic Targets: Improvement of investment in the sub-sector of New, Renewable Energy, and Energy Conservation Investasi Bidang Energi Baru, Terbarukan, dan 4.48 3.34 5.79 3.71 3.88 Konservasi Energi: INVESTMENT: New, Renewable Energy, and Energy Conservation 1 BumiPanas 0.94 1.14 1.61 1.91 1.28 ngah 00 kW Geothermal Sulawesi Utara BIOENERGI 0.28 0.31 0.35 0.38 0.42 1 Unit/500 kW Bio-energy Gorontalo Maluku Utara Aneka 1 Unit/35 kW 2 Unit/50 kWp Energi baru dan PJU Papua Barat terbarukan 3.26 1.89 1.92 3.5 2 7 Unit/2280 kWp Various New And Renewable Energy KonEsNeErvRaGsIi 0.00665 Energy Conversation 0.00499 0.00273 0.00166 2015 2016 2017 2018 2019 KETERANGAN: *Satuan Milyar US$ (Sumber: Renstra KESDM 2015-2019) Sulawesi Tenggara Maluku 15 unit/485 kWp 6 Unit/260 kWp PJU Papua TOTAL: 17 Unit/420 kWp PLTMH (26) 6.108,07 kW; 8 Unit/4955 PLTS (109) 14.356,5 kWp; PJU PJU 90 Kabupaten/Kota; PLTSa (1) 1000 kW; Nusa Tenggara Timur PLT POME (4) 4.000 kW; 14 Unit/1.105 kWp PLTD CPO (1) 5000 kW; 3 Unit/90,8 kWp BBN Storage (17) 6.900 kL JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 7
EDISI EBTKE Liputan Utama Visi dan Misi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Visi : Terjaminnya ketersediaan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan energi nasional (secara efisien) dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan. Misi : 1. Memaksimalkan konservasi energi. 2. Mengoptimalkan penyediaan dan mengutamakan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka diversifikasi. 3. Meningkatkan peran swasta dalam pengembangan EBT skala besar dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan EBT skala kecil. 4. Meningkatkan produksi dalam negeri/kandungan lokal dalam mendukung pengembangan dan pemanfaatan EBTKE pada Misi No. 1, 2 dan 3 Struktur Organisasi Ditjen EBTKE DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI Sekretariat Direktorat Jendral Direktorat Konservasi Energi Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Direktorat Panas Bumi Direktorat Perencanaan dan Direktorat Bioenergi Pembangunan Infrastruktur Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Daftar Alamat Lengkap Ditjen EBTKE Jl. Pegangsaan Timur, No.1, Menteng, Jakarta Pusat 10320 , Jakarta Telepon 021-39830077 | Fax 021-31901087 Email Address [email protected] 8 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE liputan Utama Mengarusutamakan EBT sebagai Energi Masa Depan Mainstreaming NRE as Future Energy Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki sumber daya alam melimpah ruah, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi keberlangsungan hidup. Namun seiring berjalannya waktu, ketersediaan alam tersebut kini semakin menipis, dan untuk mengantisipasinya energi baru terbarukan (EBT) merupakan alternatif terbaik. Sumber energi baru terbarukan Ini menegaskan bahwa sumber Program pemerintah dalam adalah sumber energi energi telah tersedia, tidak merugikan rangka mewujudkan kemandirian ramah lingkungan yang tidak lingkungan, dan menjadi alasan energi nasional bukanlah hal yang mencemari lingkungan dan utama mengapa EBT sangat terkait mustahil untuk dicapai. Keseriusan tidak memberikan kontribusi terhadap dengan masalah lingkungan dan pemerintah yakni bagaimana terus perubahan iklim dan pemanasan ekologi. meningkatkan pasokan energi dengan global, karena energi yang didapatkan memaksimalkan berbagai potensi berasal dari proses alam yang Persoalan energi merupakan yang dimiliki dan belum tergarap berkelanjutan, seperti sinar matahari, kepentingan semua negara di maksimal. dunia. Energi bukanlah merupakan angin, air, komoditas biasa, akan tetapi Pengembangan pemanfaatan EBT biofuel, dan merupakan komoditas strategis merupakan upaya yang harus geothermal. mengingat seluruh sistem dan didukung penuh oleh seluruh lapisan dinamika kehidupan manusia dan masyarakat. Ketergantungan akan negara tergantung kepada energi energi fosil yang semakin menipis sebagai urat nadi kehidupan pada cadangannya akan membuat semua sektor. Indonesia terjerembab dalam krisis energi. Sejatinya, antisipasi terhadap JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 9
EDISI EBTKE Liputan Utama krisis energi bisa diatasi yaitu dengan signifikan, menyusul Salah satu terus melakukan pemanfaatan berkurangnya kegiatan eksplorasi jalan keluar atas terhadap EBT. akibat anjloknya harga minyak dunia. ketergantungan energi fosil yang tinggi adalah Indonesia memiliki potensi besar Berangkat dari kondisi tersebut, dengan melakukan substitusi dalam mengembangkan EBT, pemerintah melalui Peraturan energi fosil murni dengan diantaranya energi bayu (angin) Pemerintah Nomor 79 Tahun biofuel. Dengan melakukan sebesar 950 Megawatt, tenaga 2014 tentang Kebijakan Energi kebijakan penggalakan pemanfaatan surya sebesar 11 Gigawatt, tenaga Nasional akhirnya mengeluarkan biofuel, diyakini pemerintah dapat air sebesar 75 Gigawatt, energi jurus baru yang diyakini ampuh, melakukan penghematan sebesar biomasa 32 Megawatt, biofuel sebesar yakni menggenjot pemanfaatan delapan persen, dan masukan faktor 32 Megawatt, potensi energi laut EBT, dan mengerem penggunaan kendaraan roda dua sebesar 17 persen. sebesar 60 Gigawatt, dan panas sumber energi fosil. Dalam kebijakan Artinya, pengembangan EBT sangat bumi (Geothermal) yang diperkirakan tersebut, target bauran EBT pada vital dan memengaruhi kebutuhan memiliki potensi sebesar 29 Gigawatt. 2020 disebut sebesar 17 persen. BBM pada masa depan. Sedangkan, pada 2025 mendatang, Pemanfaatan EBT hingga kini masih pemanfaatan EBT diharapkan sampai Penghematan delapan persen belum maksimal. Berdasarkan catatan 23 persen. dari penerapan biofuel ini dapat Kementerian Energi dan Sumber Daya digunakan untuk membiayai proyek Mineral (ESDM), bauran pemanfaatan Direktur Jenderal Energi Baru pengembangan EBT lainnya. EBT sumber energi per 2015 masih Terbarukan dan Konservasi Energi yang bisa dikembangkan, nantinya dikuasai oleh energi fosil. Jika dilihat (Dirjen EBTKE) Kementerian dapat berbasis terhadap pemanfaatan secara nasional, sumber energi dari ESDM Rida Mulyana menjelaskan, alam di setiap pulau, seperti energi minyak bumi masih menjadi tumpuan pemerintah telah merilis lima matahari, angin, dan mikrohidro. utama masyarakat Indonesia dengan langkah pengembangan EBT. Pengembangan energi terbarukan persentase sebesar 47 persen. Disusul Pertama, dengan menambah sangat vital dalam skenario energi kemudian batu bara dan gas bumi kapasitas pembangkit untuk produksi nasional. Rancangan kebijakan energi masing-masing telah termanfaatkan energi. Dalam beberapa tahun ke nasional harus disinergikan dengan 24 persen. Sisanya, yaitu sebanyak depan, pembangunan pembangkit rancangan daerah. Di samping lima persen, EBT menyumbang listrik tenaga air (PLTA) dan itu, harus ada langkah baik, yaitu porsinya dalam bauran pemanfaatan pembangkit listrik tenaga panas bumi penguatan industri energi. energi nasional. Jika ditinjau, angka (PLTP) akan digencarkan. lima persen pun tergolong sedikit Pemerintah mencatat, sepanjang 2015 lantaran hanya 59 juta setara barel Langkah kedua, dengan menambah lalu, total pembangkit listrik tenaga minyak dalam setahun. penyediaan akses terhadap energi EBT baru mampu memasok setidaknya modern bagi daerah terisolasi, untuk 9,4 GW listrik. Komposisinya, Bandingkan dengan konsumsi khususnya pembangunan energi tenaga bayu sebesar 0,4 GW; surya minyak bumi yang mencapai 550 perdesaan dengan mikrohidro, tenaga 0,3 GW; bioenergi 1,9 GW; mikrohidro juta setara barel minyak per tahun. surya, biomassa, dan biogas. Ketiga, 0,3 GW; air 5,1 GW; dan panas bumi Padahal kenyataanya, pertumbuhan dengan mengurangi biaya subsidi 1,4 GW.Angka ini ditargetkan akan konsumsi energi melonjak sampai BBM, dimana substitusi PLTD dengan meningkat pada 2016 dengan total delapan persen per tahun. Kondisi ini pembangkit EBT dapat mengurangi kapasitas 11,90 GW. Besaran ini akan tidak diimbangi dengan penemuan subsidi. Sedangkan, langkah terus meningkat hingga mencapai cadangan baru energi fosil secara keempat dan kelima adalah 41,79 GW pada 2025 mendatang mengurangi emisi gas rumah kaca dan dengan bauran 23 persen EBT. penghematan energi besar-besaran. Khusus untuk energi dari panas bumi, pemerintah akan menambah kapasitas hingga 274 MW dengan melelang delapan wilayah kerja pertambangan (WKP) panas bumi. Total investasi dalam membangun pembangkit panas bumi pada 2016 nanti diperkirakan sebesar 1,14 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 19,3 triliun. Dengan menambah 11.123 GWh maka ditaksir akan ada pendapatan negara bukan pajak (PNBP) tambahan sebesar Rp 630 miliar. 10 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE liputan Utama Indonesia, as an archipelagic nation, has abundant resources which can be exploited as the sources of energy to sustain life. However, over time, the natural availability is continuously depleting and to anticipate it, New and Renewable Energy (NRE) becomes the best alternative solution The renewable energy source people, at 47% of total energy The SECOND step is increasing is an environmentally consumption, followed by coal and the accesses to modern energy in friendly energy source natural gas at 24% respectively. isolated regions, especially rural that does not contribute to The remaining five percent includes areas using microhydro, solar climate change and global warming, New and Renewable Energy (NRE). power, biomass and biogas. The because the energy is derived from Upon examination, this five percent third is reducing oil fuel subsidy sustainable natural processes, such is considerably low, as it equals to cost, in which the substitution as sunlight, wind, water, biofuels and 59 million barrels of oil in a year. Diesel Engine Power Plant (PLTD) geothermal. It confirms that such substitution to NRE power plant energy sources are available, do not Government will reduce subsidy. The fourth harm the environment and is the program for the and FIFTH steps are reducing main reason why NRE strongly is sake of manifesting greenhouse gas emission and associated with environmental and national energy energy saving at large scale. ecological issues. self-dependency is not necessarily One solution to the high dependence The issues of energy is the concern impossible to attain. on fossil energy is to substitute of all countries throughout the pure fossil energy with biofuels. world. Energy is no longer a regular On the other hand, crude oil By pursuing a policy promoting commodity, rather a strategic consumption reached 550 million the use of biofuels, it is believed commodity considering that the barrels per year, despite the fact the government could save eight entire systems and dynamics of that the energy consumption rate percent and the input factor of life depend on it as the driver of all has skyrocketed by eight percent two-wheeled vehicles by 17 percent. sectors. per year. This increased rate of That means the development of consumption is not followed by renewable energy is vital and affects Government program for the new findings of significant fossil fuel demand in the future. sake of manifesting national fuel deposit due to decreased energy self-dependency is not exploration activities as a result of Development of renewable energy necessarily impossible to attain. the falling price of oil worldwide. is vital in the national energy The government is serious to scenario. Draft a national energy developing ways to increase energy Based on the above facts, policy to be dovetailed with the supply by maximizing various the Government through the design of the area. Furthermore, potentials at hand which are not yet Regulation Number 79/2014 it shall be accompanied by optimally used. The development regarding National Energy Policy improvement of energy industry. of NRE usage is an attempt which finally made its ultimate attempt to must be fully supported by all layers boost NRE usage and significantly The Government recorded that of society. Dependency on the decrease the usage of fossil throughout 2015, all NRE-powered depleting quantity of fossil energy fuel energy. In such policy, NRE plants were able to supply at will ultimately lead Indonesia to the consumption rate target for 2020 least 9.5 GW of electricity. it was pits of energy crisis. Ideally, such is set to 17 percent, to be finally composed of 0.4 GW of wind power, energy crisis can be anticipated by increased to 23 percent in 2025. 0.3 GW of solar power; 1.9 GW of continuously improving NRE usage. bio-energy; 0.3 GW of micro hydro; The Director General of New, 5.1 GW of hydro power and 1.4 GW Indonesia has large potentials Renewable Energy, and Energy of geothermal. This number is in developing NRE, such as 950 Conservation (NREEC) of the expected to increase by 2016 to a megawatts of wind energy, 11 Ministry of Energy and Mineral total of 11.90 GW. This quantity will gigawatts of solar energy, 75 Resources, Rida Mulyana, explained continuously increase to 41.79 GW gigawatts of water energy, 32 that the Government has released by 2025, in which 23 percent will be megawatts of biomass energy, 32 five steps to develop NRE. FIRST, generated by NRE. megawatts of biofuels energy, 60 increasing the capacity of power gigawatts of sea energy potentials plants in producing energy. in the Specifically for geothermal energy, and approximately 29 gigawatts of next several years, the construction the Government will increase potential gas energy. of Hydro Power Plants (PLTA) and its output capacity up to 274 Geothermal Power Plants (PLTP)will MW by offering in a tender eight Today, the NRE utilization is not be increased. geothermal mining work areas yet optimum. In according to the (WKP). The total investment for records of Ministry of Energy constructing geothermal in 2016 and Mineral Resources (EMR), is estimated to be 1.14 billion US energy consumption in 2015 was dollars or equal to 19.3 trillion still dominated by fossil energy. Rupiah. Increasing 11.123 GWh, Nationwide, crude oil is still the main it is estimated that there will be source of energy of Indonesian additional non-taxable state income (PNBP) of Rp 630 billion. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 11
EDISI EBTKE Liputan Utama Tugas dan FUNGSI DITJEN EBTKE Duties and Functions of Directorate General of New, Renewable Energy, and Energy Conservation DIREKTORAT Jenderal Energi di bidang panas bumi bioenergi, g. Pelaksanaan fungsi lain yang Baru, Terbarukan, Dan aneka energi baru dan terbarukan, diberikan oleh Menteri Konservasi Energi dan konservasi energi; Direktorat Jenderal Energi Baru, c. Penyusunan norma, standar, SEKRETARIAT DIREKTORAT Terbarukan dan Konservasi Energi prosedur, dan kriteria di bidang Jenderal Energi Baru, (Ditjen EBTKE) merupakan salah pembinaan, pengendalian, dan Terbarukan, Dan Konservasi satu unit kerja Eselon I di bawah pengawasan kegiatan pengusahaan, Energi Kementerian Energi dan Sumber keteknikan, keselamatan kerja, Sekretariat Direktorat Jenderal Daya Mineral (Kementerian ESDM) lingkungan, serta pembangunan Energi Baru, Terbarukan, dan yang mempunyai tugas merumuskan sarana dan prasarana tertentu di Konservasi Energi mempunyai serta melaksanakan kebijakan dalam bidang panas bumi, bioenergi, aneka tugas melaksanakan koordinasi standardisasi teknis di bidang energi energi baru dan terbarukan, dan pelaksanaan tugas, pembinaan dan baru, terbarukan, dan konservasi konservasi energi; pemberian dukungan administrasi energi. d. Pelaksanaan pemberian bimbingan kepada seluruh unit di lingkungan teknis dan supervisidi bidang Ditjen EBTKE. Dalam melaksanakan tugasnya, Ditjen pembinaan, pengendalian, EBTKE menyelenggarakan fungsi: dan pengawasan kegiatan DIREKTORAT Panas Bumi a. Perumusan kebijakan di bidang pengusahaan, keteknikan, Direktorat Panas Bumi mempunyai keselamatan kerja,lingkungan, tugas melaksanakan perumusan dan pembinaan, pengendalian, serta pembangunan sarana dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan dan pengawasan kegiatan prasarana tertentu di bidang panas norma, standar, prosedur, dan pengusahaan, keteknikan, bumi, bioenergi, aneka energi baru kriteria, pemberian bimbingan keselamatan kerja, lingkungan, dan terbarukan, dan konservasi teknis dan supervisi, evaluasi dan serta pembangunan sarana dan energi; pelaporan, serta pengendallian dan prasarana tertentu di bidang panas e. Pelaksanaan evaluasi dan pengawasan di bidang penyiapan bumi, bioenergi, aneka energi baru pelaporan di bidang pembinaan, program, pengawasan eksplorasi dan dan terbarukan, dan konservasi pengendalian, dan pengawasan eksploitasi, pelayanan dan bimbingan energi; kegiatan pengusahaan, keteknikan, usaha, invastasi dan kerjasama, b. Pelaksanaan kebijakan di bidang keselamatan kerja, lingkungan, keteknikan dan lingkungan panas bumi. pembinaan,pengendalian, dan serta pembangunan sarana dan prasarana tertentu di bidang DIREKTORAT Bioenergi pengawasan kegiatan panas bumi, bioenergi, aneka Direktorat Bioenergi mempunyai pengusahaan, energi baru dan terbarukan, dan tugas melaksanakan perumusan dan keteknikan konservasi energi; pelaksanaan kebijakan, penyusunan keselamatan kerja, f. Pelaksanaan administrasi Direktorat norma, standar, prosedur, dan kriteria, lingkungan, serta Jenderal Energi Baru, Terbarukan, serta pemberian bimbingan teknis pembangunan dan Konservasi Energi; dan dan evaluasi di bidang bioenergi. sarana dan prasarana tertentu 12 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE liputan Utama Teluk Palu Sulawesi Tengah occupational safety, environment and construction of specific Direktorat Aneka engineering, occupational safety, facilities and infrastructures in the Energi Baru Dan Energi environment and construction fields of geothermal, bio-energy, Terbarukan of specific facilities and variousNew, Renewable Energy and Direktorat Aneka Energi Baru dan infrastructures in the fields of Energy Conservation; Energi Terbarukan mempunyai geothermal, bio-energy, various f, Performing the administrative tugas melaksanakan perumusan dan new and renewable energy and works at the Directorate General pelaksanaan kebijakan, penyusunan energy conservation; of New, Renewable Energy, and norma, standar, prosedur, dan kriteria, b. The execution of policy in the Energy Conservation; and serta pemberian bimbingan teknis fields of management, control and g. Executing other functions assigned dan evaluasi di bidang aneka energi supervision of business activities, by the Minister baru dan energi terbarukan. engineering, occupational safety, environment and construction SECRETARIAT OF DIRECTORATE Direktorat Konservasi of specific facilities and GENERAL OF New, Renewable Energi infrastructures in the fields of Energy, and Energy Direktorat Konservasi Energi geothermal, bio-energy, various Conservation mempunyai tugas melaksanakan new and renewable energy and Secretariat of Directorate General perumusan dan pelaksanaan energy conservation; of New, Renewable Energy, and kebijakan, penyusunan norma, c. Preparing norms, standards, Energy Conservation has the duty to standar, prosedur, dan kriteria, serta procedures and criteria in the coordinate the execution of duties, pemberian bimbingan teknis dan fields of management, control and development and of administrative evaluasi di bidang konservasi energi. supervision of business activities, support to all units within the engineering, occupational safety, Directorate General of NREEC. DIRECTORATE GENERAL New, environment and construction Renewable Energy, and of specific facilities and DIRECTORATE OF GEOTHERMAL Energy Conservation infrastructures in the fields of Directorate of Geothermal has the Directorate General of New, geothermal, bio-energy, various duties to formulate and execute Renewable Energy, and Energy new and renewable energy and policy, prepare the norms, standards, Conservation (NREEC) is one of energy conservation; procedures and criteria, provide the Echelon I work units under the d. Providing technical guidance technical guidance and supervision, Ministry of Energy and Mineral and supervision in the fields evaluation and reporting as Resources (Ministry of EMR) whose of management, control and well as control and monitor the task is to formulate and execute supervision of business activities, matters in the fields of program technical standardization policy in the engineering, occupational safety, preparations, exploration and fields of New, Renewable Energy, and environment and construction exploitation monitoring, business Energy Conservation. of specific facilities and services and guidance, investment infrastructures in the fields of and cooperation, engineering and In conducting its duties, Director geothermal, bio-energy, various geothermal environment. General of NREEC performs the new and renewable energy and following functions: energy conservation; DIRECTORATE OF Bio-energy a. Formulating the policy in the e. Evaluating and reporting the Directorate of Bio-energy has the matters related to management, duties to formulate and execute the fields of management, control and control and supervision of policy, prepare norms, standards, supervisions of business activities, business activities, engineering, procedure and criteria and provide technical guidance and evaluation in the field of bio-energy. DIRECTORATE OF VARIOUS NEW AND RENEWABLE ENERGY Directorate of various and renewable energy is responsible for formulating and executing policies, compiling norms, standards, procedures and criteria as well as providing technical guide and evaluation in the field of new and renewable energy. DIRECTORATE OF ENERGY CONSERVATION Directorate of Energy Conservation has the duties to formulate and execute policies, prepare norms, standards, procedures and criteria as well as provide technical guide and evaluate the matters in the field of energy conservation. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 13
EDISI EBTKE Liputan Utama Rencana Strategis Ditjen EBTKE Strategic Plan of Directorate General of New, Renewable Energy, and Energy Conservation Sesuai dengan Undang – Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Tahunan. RPJP yang ditetapkan telah menerbitkan Peraturan Bumi (PLTP) pada akhir tahun melalui UU No. 17 Tahun Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2014 mencapai 5.000 MW. Namun 2007 tentang Rencana 2015 tentang Rencana Strategis demikian sampai dengan akhir tahun Pembangunan Jangka Kementerian ESDM Tahun 2015 – 2015, kapasitas terpasang PLTP Panjang Nasonal Tahun 2019. Berpedoman pada Renstra hanya mencapai 1.438,5 MW. Target 2005 – 2025 terdiri dari 4 tahap Kementerian ESDM, Direktorat RPJMN dinilai terlalu tinggi dan pelaksanaan RPJMN. Melalui Jenderal EBTKE menetapkan Menteri ESDM telah menyampaikan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun Rencana Strategis Direktorat surat resmi kepada Badan 2015, telah ditetapkan RPJMN Jenderal EBTKE yang berisi capaian Perencana Pembangunan Nasional Tahun 2015 – 2019 dengan tema tahun 2011 – 2014, strategi dan (BAPPENAS) mengenai hal tersebut. “Memantapkan pembangunan kebijakan serta target kinerja secara menyeluruh dengan Direktorat Jenderal EBTKE Tahun Kondisi Umum dan Capaian menekankan pembangunan 2015 – 2019. Bidang BioEnergi keunggulan kompetitif A. Mandatori Pemanfaatan Bahan perekonomian yang berbasis KONDISI UMUM DAN CAPAIAN Bakar Nabati Sumber Daya Alam (SDA) yang SUB SEKTOR EBTKE Kementerian ESDM telah tersedia, Sumber Daya Manusia menetapkan arah kebijakan di (SDM) yang berkualitas, serta Kondisi Umum dan Capaian sektor energi yang mengedepankan kemampuan Iptek”. Bidang Panas Bumi pengembangan dan pemanfaatan Pada RPJMN Tahun 2010 – 2014, energi terbarukan salah satunya Untuk mendukung RPJMN ditargetkan kapasitas terpasang melalui pemanfatan Bahan Bakar tersebut, Kementerian ESDM Pembangkit Listrik Tenaga Panas Nabati (BBN). Untuk mendukung 14 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE liputan Utama Sumur Panas Bumi (Geothermal), Kawasan Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng program tersebut telah diterbitkan Nomor 32 Tahun 2008 kemudian Kebijakan mandatori merupakan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun diubah dengan Peraturan Menteri upaya Pemerintah untuk 2006 tentang Penyediaan dan ESDM No. 20 Tahun 2014 yang secara mengurangi ketergantungan pada Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati subtansi mempercepat pemanfaatan energi fosil khususnya BBM dan (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain. BBN khususnya biodiesel dengan mengembangkan industri BBN Komitmen tersebut dilanjutkan peningkatan target mandatori. dalam negeri sehingga memberikan melalui kebijakan mandatori nilai tambah pada perekonomian, pemanfaatan BBN dengan Implementasi kebijakan mandatori mengurangi emisi Gas Rumah Kaca ditetapkannya Peraturan Menteri yang juga merupakan penciptaan (GRK) akibat pembakaran energi ESDM Nomor 32 tahun 2008 pasar BBN di dalam negeri sebagai fosil, serta untuk mengurangi impor dimana sektor transportasi, industri salah satu upaya peningkatan BBM yang semakin meningkat dan pembangkit listrik diwajibkan konsumsi BBN untuk penyerapan (penghematan devisa akibat untuk mensubstitusi bahan bakar peningkatan produksi dan pengurangan impor BBM) menuju fosil dengan BBN pada persentase pemanfaatan BBN di dalam negeri ketahanan energi nasional. tertentu dan secara bertahap. yang tumbuh secara signifikan dari tahun 2009 hingga 2014. Dengan B. Kajian Teknis dan Uji Seiring dengan kondisi defisit meningkatnya porsi biodiesel Pemanfaatan BBN B 20% (B-20) - Neraca Transaksi Berjalan Indonesia selama kurun waktu tahun 2013 Uji Jalan (Road Test) B-20 yang sudah berlangsung selama dengan implementasi pemanfaatan Kajian Teknis dan Uji Pemanfaatan 27 bulan, menjadi salah satu biodiesel 10% pada minyak solar BBN (B20)-Uji jalan (road test) B-20 dasar bagi Pemerintah untuk (B-10) dari sebelumnya hanya dilakukan dalam rangka mendukung mengeluarkan Paket Kebijakan B-7,5, Pemerintah telah berhasil Mandatori BBN yaitu implementasi Ekonomi Nasional dimana peran BBN melakukan penghematan devisa B20 pada tahun 2016 seperti yang khususnya biodiesel ditingkatkan sebesar 831 juta USD dengan tertuang dalam Permen ESDM No. penggunaannya dari 7,5 % (B-7,5) meningkatkan pemanfaatan 32 Tahun 2008 sebagaimana telah menjadi 10 % (B-10) dengan tujuan biodiesel untuk kebutuhan dalam diubah dengan Permen ESDM No. 20 untuk mengurangi pengeluaran negeri sebesar 1,05 juta KL Tahun 2014. Kegiatan ini merupakan negara dari meningkatnya nilai (meningkat sebesar 56,62% dari kerja sama antara Kementerian impor solar. Peraturan Menteri ESDM pemanfaatan biodiesel tahun 2012). ESDM (Ditjen EBTKE dan Balitbang JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 15
EDISI EBTKE Liputan Utama ESDM), Badan Pengkajian dan Salah satu implementasi D. Pengembangan Biogas Penerapan Teknologi (BPPT) , PT. pengembangan PLT Bioenergi Pengembangan biogas dilakukan Pertamina, Aprobi, Gaikindo, Hino, adalah kegiatan penandatanganan melalui tiga mekanisme yaitu: Aspindo, dan Hinabi. Output dari MoU antara PT. Charta Putra 1. Program Biogas Non Komersial kegiatan ini adalah tersedianya Indonesia (PT. CPI) dan PT. PLN dokumen teknis penggunaan (Persero) – Distribusi Bali Bangli dan (Investasi Pemerintah) dilakukan BBN (B20) pada mesin kendaraan groundbreaking Pembangkit Listrik melalui pendanaan APBN. Sampai bermotor dan alat besar, serta Tenaga Biomassa (PLT Biomassa) di tahun 2013 telah dibangun sebanyak tersedianya rekomendasi teknis yang Br. Banklet Desa Kayubihi, Kecamatan 3.205 unit digester biogas dengan diperlukan sehingga pemanfaatan Bangli – Kabupaten Bangli, Provinsi anggaran APBN Ditjen EBTKE. B20 pada tahun 2016 tidak Bali yang dilakukan oleh Menteri 2. Program Biogas Semi Komersial berdampak negatif pada mesin. ESDM pada 7 April 2014. (Penerapan Subsidi Parsial) dilakukan melalui Program BIRU Hasil yang diperoleh dari uji B20 ini Pemanfaatan bambu yang merupakan implementasi adalah sebagai berikut: secara optimal dapat kerjasama Indonesia-Belanda. • Terjadi peningkatan konsumsi Dimulai sejak tahun 2009 dengan lebih mendorong memberikan subsidi sebesar Rp 2 bahan bakar sekitar 3% dan pertumbuhan Juta per rumah tangga dan sisa penurunan daya sekitar 2% pada biaya pembangunan ditanggung kendaraan berbahan bakar B20 ekonomi daerah, oleh rumah tangga. Sampai tahun dibandingkan B0, menambah 2015 telah dibangun 16.015 unit • Pada kendaraan yang digester biogas. menggunakan B20, terjadi lapangan kerja, dan 3. Program Biogas Komersial peningkatan daya pada setiap penggunaan sumber (Investasi Swasta) dilakukan melalui kenaikan 10.000 km, energi yang ramah pengembangan pembangkit listrik • Hasil uji pada kendaraan lama berbasis biogas yang dilaksanakan sempat terjadi clogging/ lingkungan. dengan investasi swasta. Sampai penyumbatan pada filter bahan tahun 2014 telah masuk ke jaringan bakar, satu pada KM 5000 dan Sebagai tahap awal, PT CPI bersama PT PLN sebesar 1 MW dan off-grid satunya pada KM 7500, sehingga dengan PT General Electris sebesar 10 MW. untuk antisipasi implementasi membangun proyek percontohan B20 khususnya untuk kendaraan (pilot project) pembangkit listrik Kondisi Umum dan Capaian lama yang jumlahnya lebih dari 4 tenaga Biomassa dengan kapasitas Bidang Aneka Energi Baru juta unit perlu dilakukan secara terpasang sebesar 400 kW, dengan dan Energi Terbarukan bertahap. limbah bambu sebagai bahan baku. Sesuai dengan Undang Undang Nilai investasi proyek ini sebesar Rp Nomor 30 Tahun 2007 tentang C.Pengembangan Pembangkit 10 Milyar dan dibangun berdekatan Energi, yang dikategorikan sebagai Listrik Tenaga Bioenergi dengan Pembangkit Listrik sumber energi baru adalah sumber (Biomassa, Biogas, Dan Sampah Tenaga Surya 1 MW yang telah energi yang dapat dihasilkan oleh Kota) dibangun dengan menggunakan teknologi baru baik yang berasal dari Pengembangan Biomassa untuk dana Direktorat Jenderal EBTKE sumber energi terbarukan maupun listrik atau pengembangan Tahun Anggaran 2012. Listrik yang sumber energi tak terbarukan, pembangkit listrik tenaga (PLT) dihasilkan akan dijual kepada PT antara lain nuklir, hidrogen, gas biomassa, biogas, dan sampah PLN menggunakan skema Feed in metana batu bara (coal bed kota, sampai dengan pertengahan Tariff sebagaimana diatur dengan methane), batu bara tercairkan tahun 2015 telah menghasilkan Permen ESDM No. 27 Tahun 2014. (liquified coal), dan batu bara kapasitas terpasang sebesar 91,1 tergaskan (gasified coal). Sedangkan MW yang on-grid (terinterkoneksi Penggunaan bambu sebagai bahan sumber energi terbarukan adalah ke jaringan PLN) dan sebesar baku PLT Biomassa – Bangli ini, sumber energi yang dihasilkan 1.626 MW yang off-grid. Umumnya karena di Bangli bambu dapat dari sumber daya energi yang pengembangan biomassa untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan jika dikelola dengan menghasilkan listrik menggunakan cepat di seluruh desa dengan baik, antara lain panas bumi, angin, limbah kelapa sawit baik cair luas pada areal sekitar 6.034,80 bioenergi, sinar matahari, aliran maupun padat dari Pabrik Kelapa Ha. Sehingga diharapkan dengan dan terjunan air, serta gerakan dan Sawit (PKS).Upaya pengembangan pemanfaatan bambu secara perbedaan suhu lapisan laut. PLT Bioenergi juga dilakukan dengan optimal dapat lebih mendorong telah ditetapkannya Feed-In Tariff pertumbuhan ekonomi daerah, Sehingga yang menjadi pengelolaan (FiT) PLT Bioenergi yang menarik menambah lapangan kerja, dan bidang aneka energi baru dan energi yang ditetapkan melalui Peraturan penggunaan sumber energi yang terbarukan adalah sebagai berikut: Menteri ESDM No. 4 Tahun 2012 ramah lingkungan. dan Peraturan Menteri ESDM No. 19 A. Energi Aliran dan Terjunan Air Tahun 2013. Peran tenaga air dalam bauran energi primer pembangkit tenaga 16 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDDIISSII EBTKE liputan Utama listrik pada tahun 2013 adalah sekitar PLTMH melalui APBN Ditjen EBTKE • 25 sen USD/kWh. 7,7%, dimana pada tahun tersebut diutamakan untuk daerah–daerah • 30 sen USD/kWh jika menggunakan total kapasitas terpasang mencapai yang belum mendapatkan akses 8.109 MW. listrik dari PLN. Dari 33 unit PLTMH modul PV dengan TKDN sekurang- tersebut, jumlah KK yang terlistriki kurangnya 40% Untuk mendorong percepatan adalah sebanyak 5.511 KK. pencapaian tingkat pemanfaatan Harga penawaran dalam pelelangan energi air dan penciptaan iklim B. Energi Surya dipergunakan dalam perjanjian investasi yang kondusif dengan Pengembangan Pemanfaatan Energi jual beli energi listrik, dimana mendorong partisipasi swasta, maka Surya s.d tahun 2013 berkapasitas harga pembelian berlaku selama Direktorat Jenderal Energi Baru sebesar 67 MW, yang meliputi : 20 tahun dan dapat diperpanjang. Terbarukan dan Konservasi Energi • Pembangkit milik PLN berupa 129 Direncanakan jumlah kuota PLTS perlu menyempurnakan kebijakan yang akan dilelang sekitar 140 yang dapat : unit Pembangkit Listrik Tenaga MWp, yang tersebar di 80 lokasi di • mengatur harga listrik dari Surya (PLTS) berkapasitas 25 MW, berbagai propinsi di Indonesia. serta pembangkit listrik tenaga air • Pembangkit yang dibangun oleh Dalam rangka menyongsong • mendorong peningkatan Pemerintah sebanyak 787 unit yang kebijakan tersebut, maka sebagai terdiri dari 5 unit PLTS Interkoneksi, percontohan usaha PLTS pemanfaatan energi air sebagai PLTS Terpusat serta Solar Home Interkoneksi, Kementerian Energi pembangkit listrik melalui skema System (SHS) dengan total dan Sumber Daya Mineral telah harga yang menarik minat investor kapasitas 42 MW untuk memenuhi membangun 5 unit PLTS Interkoneksi serta lembaga pendanaan listrik masyarakat di perdesaan, di Karang Asem, Bangli, Sumbawa, • secara spesifik memposisikan peran pulau terluar dan kawasan Bangka dan Pangkajene Kepulauan Pemerintah dalam meregulasi perbatasan. masing-masing berkapasitas 1 MW. pemanfaatan energi air, serta • mampu menyaring badan usaha Untuk mendorong percepatan C. Energi Angin yang mempunyai kemampuan pencapaian tingkat pemanfaatan Pengembangan Tenaga Angin cukup untuk mengembangkan energi surya dan penciptaan iklim sampai dengan tahun 2013 Pembangkit Listrik Tenaga investasi yang kondusif dengan berkapasitas sebesar 1,3 MW, yang Mikrohidro (PLTMH). mendorong partisipasi swasta, meliputi : telah ditetapkan regulasi yang • 1,2 MW terinterkoneksi dengan Sampai dengan tahun 2014, mengatur tentang Pembelian Tenaga Direktorat Jenderal EBTKE telah Listrik oleh PT. PLN (Persero) dari jaringan PLN (on-grid) dan melakukan pembangunan 33 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya • 0,1 MW off-grid. PLTMH di beberapa propinsi di Fotovoltaik berdasarkan penawaran Indonesia dengan total kapasitas kuota kapasitas melalui Peraturan Pemanfaatan energi air skala kecil, 2.225,39 kW. Pembangunan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2013. energi surya dan energi angin Harga patokan tertinggi ditetapkan: umumnya diprioritaskan untuk percepatan elektrifikasi daerah perdesaan, daerah JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 17
EDISI EBTKE Liputan Utama tertinggal dan daerah perbatasan/ Perdesaan yang tersebar di berkapasitas 1 MW serta PLTM pulau terluar.Dalam rangka beberapa kabupaten untuk wilayah Wabudori berkapasitas 3 MW melalui pelaksanaan Direktif Presiden Papua dan Papua Barat adalah : mekanisme multi years berdasarkan yang dituangkan dalam Perpres • Tahun 2012 tersebar di 25 usulan Bupati Pegunungan Bintang No. 65/2011 tentang Percepatan kabupaten menerima Rp dan Bupati Supiori. Pembangunan Papua dan Papua 158.648.670.000,- atau 83% Barat, Propinsi Papua dan Papua dari total anggaran sebesar Rp. Terkait dengan Tingkat Barat menjadi prioritas sasaran 190.640.000.000, Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam kegiatan pembangunan • Tahun 2013 tersebar di 18 pada PLTS, TKDN antara 40% – infrastruktur energi oleh Direktorat kabupaten menerima Rp 43%, dimana kapasitas produksi Jenderal Energi Baru Terbarukan dan 191.886.010.000,- atau 44% dari lokal dapat mencapai 110 MW per Konservasi Energi sebagai berikut : total anggaran sebesar tahun. • Tahun 2012 sebesar 225 kW di 8 Rp. 432.886.010.000, • Tahun 2014 tersebar di 22 Sedangkan untuk peralatan kabupaten dengan dana sebesar kabupaten menerima Rp PLTMH, TKDN pada pekerjaan Rp 37.268.051.453, 238.622.160,- atau 51% dari total sipil sudah mencapai 100%, • Tahun 2013 sebesar 1.711 kW di 10 anggaran sebesar namun untuk peralatan elektrik- Rp. 467.940.000, mekanikal mencapai 80% - 90%. kabupaten dengan dana sebesar Rp 177.079.233.117, Untuk program tahun 2015, Kondisi Umum dan Capaian • Tahun 2014 sebesar 352 kW Ditjen EBTKE telah mengusulkan Bidang Konservasi Energi di 11 kabupaten dengan dana adanya ketersediaan anggaran Pelaksanaan Konservasi Energi sebesar Rp 52.240.378.976,- serta untuk pembangunan PLTM Oksibil menjadi tanggung jawab pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Energi Biogas Desa Benteng Gajah, Kec. Tompobulu, Kab. Maros, Sulawesi Selatan Target konservasi energi dinyakatan dalam intensitas energi, merupakan indikator keberhasilan penerapan konservasi energi yang menunjukkan seberapa besar energi yang dapat dihemat untuk menghasilkan produk yang sama. 18 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral PLTP
EDISI EBTKE liputan Utama Pemerintah, pemerintah provinsi, Potensi dan Permasalahan Dalam rangka mempercepat pemerintah kabupaten/kota, Pengembangan Panas Bumi pengembangan panas bumi pada pengusaha, dan masyarakat. Energi panas bumi merupakan wilayah terbuka yang belum dapat Tanggung jawab Konservasi Energi energi setempat yang tidak dapat ditetapkan menjadi WKP, Pemerintah oleh Pemerintah Pusat dan Daerah ditransportasikan dan memiliki memberikan Penugasan Survei terkait dengan perumusan dan karakteristik berbeda-beda untuk Pendahuluan Panas Bumi kepada penetapan kebijakan dan program, setiap lokasi (site specific). Indonesia Badan Usaha. Wilayah terbuka pengembangan SDM, pelaksanaan memiliki sumber panas bumi yang ditetapkan menjadi Wilayah sosialisasi, pengalokasikan yang sangat melimpah, tersebar Penugasan Survei Pendahuluan dana, pemberian kemudahan sepanjang jalur sabuk gunung api harus memiliki kriteria : dan atau insentif, pemberian mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, 1. Wilayah tersebut mempunyai bimbingan teknis, pelaksanan Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan program, dan pelaksanaan Maluku serta merupakan potensi potensi panas bumi yang besar pembinaan dan pengawasan. panas bumi terbesar di dunia. dan/atau kebutuhan listrik di Sedangkan masyarakat, termasuk Mengacu pada hasil penyelidikan daerah tersebut tinggi, pengusaha bertanggung panas bumi yang telah dilakukan 2. Wilayah tersebut mempunyai jawab untuk mendukung dan oleh Badan Geologi, KESDM hingga infrastruktur serta jaringan melaksanakan konservasi energi, tahun 2013 telah teridentifikasi transmisi nasional yang memadai, khususnya melalui program- sebanyak 312 titik potensi panas 3. Wilayah tertinggal (frontier/ program pemerintah di berbagai bumi yang tersebar di seluruh remote area) yang secara potensi kementerian/lembaga terkait untuk wilayah Indonesia dengan total dan teknis apabila dikembangkan mencapai target konservasi energi. potensi sebesar 28.910 MW. potensi panas bumi di daerah tersebut akan membawa multiplier Target konservasi energi Namun, pemanfaatan panas effect yang signifikan. dinyakatan dalam intensitas energi, bumi untuk pembangkitan tenaga merupakan indikator keberhasilan listrik, saat ini masih rendah jika Diharapkan dari hasil Penugasan penerapan konservasi energi dibandingkan dengan potensi Survei Pendahuluan Panas Bumi, yang menunjukkan seberapa sumber daya dan cadangan yang wilayah terbuka yang memiliki besar energi yang dapat dihemat ada, dimana pengembangan energi potensi panas bumi yang dapat untuk menghasilkan produk yang panas bumi baru mencapai 1.403,5 dikembangkan dapat ditetapkan sama. Intensitas energi dapat MW atau sebesar 4,8% dari potensi menjadi WKP. dihitung dengan menggunakan yang ada. Sampai tahun 2015 data realisasi penggunaan terdapat 67 Wilayah Kerja Panas Potensi Pengembangan energi final dan energi primer. Bumi (WKP) Panas Bumi yang telah BioEnergi Intensitas energi primer untuk ditetapkan oleh pemerintah, yang Indonesia sebagai negara agraris menggambarkan intensitas terdiri 19 WKP Eksisting (WKP yang yang terletak di daerah khatulistiwa seluruh rangkaian proses energi ditetapkan sebelum berlakunya merupakan negara yang kaya mulai dari sisi penyediaan (supply UU No. 27 Tahun 2003 tentang akan potensi bioenergi yang side) sampai energi final, sedang Panas Bumi), 46 WKP yang telah dapat dimanfaatkan sebagai intensitas energi final untuk ditetapkan setelah terbit UU No. 27 bahan bakar dalam bentuk cair menggambarkan intensitas Tahun 2003, serta 2 WKP Panas (biodiesel, bioethanol), gas (biogas), pemanfaatan energi pada sisi Bumi setelah terbitnya UU No. 21 padat maupun sebagai bahan pengguna energi (demand side). Tahun 2014. bakar pembangkit listrik. Melalui pemanfaatan teknologi bioenergi, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan ketahanan energinya, namun juga mempunyai kesempatan yang besar di dalam memberikan kontribusi terhadap penyediaan energi bersih kepada masyarakat dunia. Salah satu bentuk Penyediaan energi bersih kepada masyarakat dunia tersebut antara lain melalui penyediaan biodiesel. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia seharusnya mempunyai potensi untuk menjadi salah satu penghasil biodiesel terbesar. Saat ini, kapasitas terpasang biodiesel yang berasal JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 19
EDISI EBTKE Liputan Utama dari kelapa sawit telah mencapai 6,3 1. Memanfaatkan Bendung atau Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakart juta kL/tahun. Selain minyak kelapa Bendungan/Waduk yang telah sawit, limbah dari industri kelapa terbangun agar lebih cepat strategis dalam pengembangan sawit juga memiliki potensi yang menambah jumlah pasokan PLTS di masa mendatang. Disamping besar untuk diolah menjadi sumber listrik dengan kapasitas sekitar itu, kebijakan feed in tariff yang energi. Industri lain yang mempunyai 750 MW, dengan kelebihan- menarik bagi investor juga menjadi potensi dalam pengembangan kelebihan: hal yang sangat penting bagi bioenergi adalah industri gula a. Tidak perlu pembebasan pertumbuhan investasi swasta dalam untuk pengolahan bioetanol dan lahan untuk daerah genangan pembangunan PLTS. penyediaan tenaga listrik nasional. ataupun lokasi bendungan; Oleh karena itu, sejak akhir 2008, b. Tidak perlu membangun Pemerintah melakukan upaya Pemerintah melalui Kementerian infrastruktur baru (bendung peningkatan pemanfaatan energi ESDM telah memberlakukan atau Bendungan); matahari untuk pembangkit listrik kewajiban pemanfaatan biodiesel c. Dekat dengan daerah layanan, dengan membangun PLTS Terpusat dan bioethanol secara bertahap termasuk sistem transmisi; maupun PLTS Hybrid di wilayah- terutama pada sektor transportasi d. Tidak perlu perizinan yang wilayah yang belum terjangkau listrik darat. terlalu rumit; di seluruh pelosok Indonesia. Upaya e. Dapat diaplikasikan Biaya Pemerintah ini turut mendukung Bentuk penyediaan energi bersih Jasa Pengelolaan Sumber berkembangnya industri surya lainnya berupa pembangkit listrik Daya Air (BJPSDA) secara nasional. Perkembangan PLTS di berbasis bioenergi. Bioenergi dapat langsung sebagai sumber dalam negeri saat ini sudah cukup dikonversi menjadi listrik dengan pembiayaan OP Waduk dan pesat karena beberapa keunggulan memanfaatkan bahan bakar dari Konservasi. PLTS diantaranya: BBN, biogas, maupun biomassa - Sumber energi matahari tersedia diantaranya : 2. Pengembangan tenaga air 1) Pengembangan listrik berbasis berkapasitas sampai dengan 10 di seluruh lokasi permukaan MW melalui kebijakan Feed in bumi dengan jumlah yang biomassa berbahan baku limbah Tariff, berlimpah sehingga tidak pernah pertanian, perkebunan dan menimbulkan konflik sosial sampah kota. 3. Koordinasi dengan Direktorat terhadap penggunaan sumber 2) Pengembangan listrik berbasis Jenderal Ketenagalistrikan dalam energi matahari; biogas berbahan baku limbah cair rangka Fasilitasi pembangunan - Teknologi PLTS mudah dipahami pabrik kelapa sawit dan limbah PLTA pada program FTP2. industri lainnya (tapioka, tahu, dll). 3) Pengembangan listrik berbasis A. Potensi Energi Surya rumput laut dan Crude Palm Oil Indonesia yang merupakan negara (CPO). Bahan baku rumput laut tropis memiliki potensi energi dimanfaatkan menjadi biogas surya yang sangat besar karena dan diubah menjadi energi listrik wilayahnya yang terbentang dengan produk sampingan melintasi garis khatulistiwa, dengan berupa pupuk. Pemanfaatan CPO besar radiasi penyinaran 4,80 kWh/ sebagai bahan bakar Pembangkit m2/hari. Energi surya dikonversi Listrik Tenaga Diesel (PLTD) langsung dan bentuk aplikasinya akan memberikan dampak yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu solar signifikan bagi pengurangan thermal untuk aplikasi pemanasan penggunaan devisa Negara dalam dan solar photovoltaic untuk kegiatan impor bahan bakar pembangkitan listrik. minyak (BBM) fosil. Rencananya akan dilakukan pembangunan PLT Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbasis rumput laut dan CPO (PLTS) merupakan teknologi menggunakan ABPN Kementerian pembangkit listrik yang dapat ESDM TA 2016. diterapkan di semua wilayah. Instalasi, operasi, dan perawatan Potensi Pengembangan Aneka PLTS sangat mudah sehingga Energi Baru dan Energi Terbarukan mudah diadopsi oleh masyarakat. Indonesia memiliki potensi energi Hambatan utama pasar PLTS aneka energi baru terbarukan cukup adalah biaya investasi per Watt besar dan tersebar di berbagai daya terbangkitkan masih relatif wilayah, namun sampai saat ini mahal dan beberapa bahan baku pemanfaatannya masih sangat kecil. komponen PLTS khususnya sel Upaya pengembangan kapasitas surya masih harus diimpor. Oleh terpasang pembangkit air : karena itu, penumbuhan industri sel surya lokal menjadi sangat 20 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE liputan Utama Uji Coba Kincir Angin - Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta Potensi penghematan energi dalam penerapan konservasi energi secara nasional sangat besar dan berdasarkan draf Rencana Induk Konservasi Energi Nasional tahun 2013 telah diidentifikasi gambaran potensi penghematan energi untuk masing-masing kelompok pengguna energi. dan diterima oleh yang tumbuh pesat di berbagai potensi energi laut. Energi laut masyarakat awam, negara maju. Adapun di Indonesia yang dihasilkan dari gerakan dapat dipasang oleh teknologi turbin angin yang modern dan perbedaan suhu lapisan laut tenaga lokal, dapat belum sepenuhnya dikuasai, (samudera) merupakan sumber dioperasikan oleh sehingga masih dibutuhkan riset energi di perairan laut yang pengguna dengan yang intensif untuk mengembangkan berupa energi pasang surut, energi perawatan yang sangat turbin angin yang cocok dengan gelombang, energi arus laut, dan ta lokal; kondisi potensi energi angin di energi perbedaan suhu lapisan laut. - PLTS sangat Indonesia.Pemerintah membutuhkan bersahabat dengan upaya untuk melakukan Energi pasang surut di wilayah lingkungan, tidak menghasilkan komersialisasi teknologi baru PLTB, Indonesia terdapat pada banyak emisi gas, tidak bising, bekerja disamping mendorong manufaktur pulau. Cukup banyak selat sempit pada temperature ruang, dan lokal untuk mengembangkan yang membatasinya maupun tidak ada risiko bencana terhadap kapasitas produksinya. teluk yang dimiliki masing-masing keselamatan manusia juga pulau. Hal ini memungkinkan lingkungan; Di Indonesia, pertumbuhan investasi untuk memanfaatkan energi - Perangkat PLTS sudah banyak swasta dalam pembangunan PLTB pasang surut. Saat laut pasang tersedia di pasar dengan beragam juga harus dipacu oleh kebijakan feed dan saat laut surut aliran airnya pilihan daya, harga dan kualitas. in tariff yang menarik bagi investor. dapat menggerakkan turbin untuk Selain itu, layak dipertimbangkan juga membangkitkan listrik. Sampai B. Potensi Energi Angin untuk mengembangkan mekanisme saat ini belum ada penelitian untuk Secara alamiah potensi energi angin insentif bagi pengguna energi pemanfaatan energi pasang surut di Indonesia relatif kecil karena terbarukan khususnya PLTB. Walaupun yang memberikan hasil yang cukup terletak di daerah khatulistiwa. biaya investasi per daya terbangkitkan signifikan di Indonesia. Namun demikian, ada daerah-daerah relatif masih mahal, tetapi biaya pokok yang secara geografi merupakan produksi listrik relatif bersaing dengan Di Indonesia beberapa daerah yang daerah angin karena merupakan sistem pembangkit listrik energi mempunyai potensi energi pasang wilayah nozzle effect atau terbarukan lainnya. surut adalah Bagan Siapi-api yang penyempitan antara dua pulau atau pasang surutnya mencapai 7 meter, daerah lereng gunung antara dua C. Potensi Energi Laut Teluk Palu yang struktur geologinya gunung yang berdekatan. Indonesia adalah salah satu negara merupakan patahan (Palu Graben) di dunia yang memiliki wilayah sehingga memungkinkan gejala Sumber energi bayu berasal dari laut terbesar. Sekitar dua per tiga pasang surut, Teluk Bima di pergerakan udara akibat perubahan wilayah Indonesia adalah laut. Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), temperatur udara karena pemanasan Indonesia memiliki pantai kedua Kalimantan Barat, Papua, dan dari radiasi matahari. Pembangkit terpanjang di dunia setelah Kanada. pantai selatan Pulau Jawa yang Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah Hal tersebut menjadi keuntungan pasang surutnya bisa mencapai pembangkit listrik energi terbarukan bagi Indonesia dari segi besarnya lebih dari 5 meter. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 21
EDISI EBTKE Liputan Utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Waduk Gajah Mungkur (WGM), Wonogiri - Jawa Tengah Berdasarkan pola arus di perairan suhu permukaan dan kedalaman energi gelombang di beberapa Indonesia pada kondisi pasang laut (1.000 m) sebesar 22,8°C. titik di Indonesia bisa mencapai 70 purnama, saat pasang tertinggi Sedangkan perbedaan suhu rata- kW/m di beberapa lokasi. Pantai (kecepatan arus laut maksimum) rata tahunan permukaan dan barat Pulau Sumatera bagian dan pada kondisi pasang perbani, kedalaman lautan (650 m) lebih selatan dan pantai selatan Pulau saat surut terendah (kecepatan tinggi dari 20°C. Dengan potensi Jawa bagian barat juga berpotensi arus laut minimum), diketahui tersebut, konversi energi panas memiliki energi gelombang laut bahwa secara umum kecepatan laut dapat dijadikan alternatif sekitar 40 kW/m. arus yang ada tidak terlalu besar, pemenuhan kebutuhan energi kecuali pada daerah Selat Bali, listrik di Indonesia. Tidak jauh Karakteristik energi gelombang Selat Lombok dan Selat Makassar. berbeda dengan energi pasang sangat sesuai untuk memenuhi Saat ini pemanfaatan arus laut surut, energi panas laut di kebutuhan energi kota-kota untuk pembangkitan tenaga Indonesia juga baru mencapai pelabuhan dan pulau-pulau listrik sudah sampai pada tahap tahap penelitian. terpencil di Indonesia. Sayangnya, implementasi (pilot project) dalam pengembangan teknologi skala kecil oleh beberapa institusi Gelombang tercipta terutama pemanfaatan energi gelombang dan perguruan tinggi. akibat hembusan angin di di Indonesia saat ini meskipun permukaan laut. Selama ada cukup menjanjikan namun masih Untuk lautan di wilayah Indonesia, perbedaan suhu udara di suatu belum optimal. Pemanfaatan dengan potensi termal 2,5 x 1.023 daerah dengan daerah lainnya energi gelombang yang sudah Joule dan efisiensi konversi energi akan menimbulkan angin yang diaplikasikan di Indonesia baik panas laut sebesar tiga persen membentuk gelombang jika oleh lembaga litbang (BPPT, PLN) dapat dihasilkan daya sekitar melewati laut. Kekuatan gelombang maupun institusi pendidikan lainnya 240.000 MW. Potensi energi panas bervariasi di setiap lokasi. Daerah baru pada tahap penelitian. laut yang baik terletak pada daerah samudera Indonesia sepanjang antara 6-9° Lintang Selatan dan pantai selatan Jawa sampai Nusa Potensi Pelaksanaan 104-109° Bujur Timur. Di daerah Tenggara adalah lokasi yang Konservasi Energi tersebut pada jarak kurang dari 20 memiliki potensi energi gelombang Potensi penghematan energi dalam km dari pantai didapatkan suhu cukup besar berkisar antara 10 - 20 penerapan konservasi energi rata-rata permukaan laut di atas kW per meter gelombang. Beberapa secara nasional sangat besar dan 28°C dan didapatkan perbedaan penelitian menyimpulkan bahwa berdasarkan draf Rencana Induk 22 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE liputan Utama Konservasi Energi Nasional tahun According to the Law number 25 of 2004 2013 telah diidentifikasi gambaran regarding National Development Planning potensi penghematan energi System, the National Development Planning has untuk masing-masing kelompok produced a Long-Term Development Plan (RPJP), pengguna energi. Sejalan dengan Mid-Term Development Plan (RPJM) and Annual UU No. 30 Tahun 2007 dan PP No. 70 Tahun 2009 tentang Development Plan. Konservasi Energi, Pemerintah dan/atau pemerintah daerah RPJP specified in Law to the National Development menyiapkan kerangka regulasi number 17 of 2007 Planning Agency (BAPPENAS) untuk mendorong penerapan regarding 2005-2025 regarding such matter. konservasi energi, termasuk National Long-Term menyiapkan regulasi terkait insentif Development Plan GENERAL CONDITIONS AND dan disinsentif. consists of 4 stages of RPJMN GOALS IN BIO-ENERGY SECTOR execution. Through Presidential Beberapa kebijakan dan program Regulation Number 2 of 2015, 2015- A. The Obligation to Use yang mendorong investasi yang 2019 RPJMN has been stipulated the Biofuel mendukung konservasi energi theme of ”Stabilizing development The Ministry of EMR has stipulated antara lain: comprehensively by emphasizing the policy direction in the energy 1) Penyusunan dan penetapan on the competitive economic sector, which brings forward the advantages based on the available development and use of renewable peraturan menteri tentang Natural Resources, qualified Human energy, one of which is through pemberian insentif bagi Resources as well as Science and the utilization of Biofuel (BBN). To pengguna energi dan/atau Technology”. support the program, it has been produsen peralatan hemat energi issued Presidential Instruction yang berhasil melaksanakan To support the RPJMN, the Ministry number 1 of 2006 regarding the konservasi energi pada periode of EMR has issued the Regulation of Procurement and use of Biofuel waktu tertentu; Minister of EMR Number 13 of 2015 as an Renewable Energy. The 2) Penyusunan dan penetapan regarding Ministry of EMR Strategic commitment was continued peraturan menteri tentang Plans of 2015-2019. Based on the through mandatory policy to Standar Kinerja Energi Minimum Strategic Plans of the Ministry of use BBN through the stipulation atau SKEM (Minimum Energy EMR, the Directorate General of of the Regulation of Minister of Performance Standards – NREEC has stipulated the Strategic EMR number 32 of 2008 in which MEPS) dan penerapan label Plans of Directorate General of the transportation, industry and hemat energi untuk membatasi NREEC consisting of the 2011-2014 power plant sectors are required peralatan pemanfaat energi yang achievements, the strategy and policy to substitute fossil fuel with BBN at boros dan mendorong produksi as well as achievement goals for the certain percentage and gradually. dan/atau penjualan peralatan Directorate General NREEC in 2015- yang hemat energi; 2019. The deficit of the Indonesian 3) Penerapan manajemen energi, Current Transactions Balance for terutama bagi pengguna energi GENERAL CONDITIONS AND the last 27 months has become one sama dengan atau di atas 6000 ACHIEVEMENT OF NREEC of the basis for the Government TOE dengan melakukan audit SUB-SECTOR to issue a National Economic energi berkala, penunjukkan Policy Package, in which the use manajer energi, penerapan GENERAL CONDITIONS AND of Biofuel, especially Biodiesel, rekomendasi audit energi ACHIEVEMENT IN GEOTHERMAl increased from 7.5% (B-7.5) to serta pelaporan pelaksanaan SECTOR 10% (B-10) aiming to reduce state manajemen energi ke Pemerintah In 2010-2014 RPJMN, the installed expenditures from the increased of dan/atau pemerintah daerah; capacity of the Geothermal Power imported diesel fuel. The regulation 4) Penyiapan Profil Investasi Plant (PLTP) is expected to achieve of Minister of EMR number 32 Konservasi Energi sebagai 5,000 MW by the end of 2015. of 2008 that was then amended pedoman investasi untuk proyek However, until the end of 2015, by the Regulation of Minister konservasi energi, khususnya yang the installed capacity of PLTP only EMR number 20 of 2014, which telah diidentifikasi melalui Program reached 1,438.5 MW. RPJMN is substantially accelerates the usage Kemitraan Audit Energi. deemed too high and Minister of of BBN, especially biodiesel, with EMR has written an official letter improvement of mandatory target. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 23
EDISI EBTKE Liputan Utama The implementation of mandatory B. Technical Study and Test vehicles compared to those of policy which is also the creation for BBN Usage B 20% (B-20) – powered by B0, of national BBN market as one Road test B-20 · The Vehicles using B20, the power of the attempts to improve BBN Technical study and test for BBN increases every increase of 10,000 consumption rate for the purpose of usage (B20) – Road Test B-20 are km, improving national BBN production carried to support Mandatory BBN, · Test result of old vehicles indicates and use significantly from 2009 to it is B20 implementation in 2016 clogging on the fuel filter at 500 2014. With the increase of biodiesel such as referred to in the Regulation KM and 7,500 KM, so that to within 2013 and implementation of Minister of EMR number 32 of anticipate the implementation of biodiesel use that consists of 10% 2008 that as has been amended B20, especially for old vehicles, diesel fuel (B-10) from previously by Regulation of the Minister of that are more than 4 million units, B-7.5, the Government has managed EMR (Directorate General of NREEC shall be done gradually. to save 831 million USD of foreign and Balitbang EMR), Agency for exchange by improving the utilization the Assessment and Application of C. Development of Bio- of biodiesel for national needs of 1.05 Technology (BPPT), PT. Pertamina, energy Power Plants million KL (increasing 56.62% from Aprobi, Gaikindo, Hino, Aspindo and (Biomass, Biogas and Urban the biodiesel usage in 2012). Hinabi. The output of this activity Waste) includes the availability of technical Biomass development for Mandatory policy is the document on the use of BBN (B20) electricity or development of Government’s effort to reduce for motorized vehicles and heavy biomass, biogas and urban waste dependency on fossil energy, equipment and the availability power plants until mid-2015 have especially oil fuel, and to develop of technical recommendations generated installed capacity of national BBN industry in order necessary for the usage of B20 91.1 MW on-grid (interconnected to provide added value to the in 2016 would not have negative with PLN’s network) and 1,626 MW economy, reduce the Greenhouse impact on the engine. off grid. Generally, the biomass Gas emission (GRK) from fossil development for electricity make energy burning as well as increasing The results obtained from B20 test use of liquid or solid palm oil waste quantity of oil fuel import (foreign are as follows: from Palm Oil Manufacturers (PKS). exchange saving due to reduction · The increase of fuel consumption The efforts to develop Bio-energy of oil fuel import) towards national Power Plant have also been made energy sustainability. around 3% and the decrease of through the implementation of power of 2% in B20-powered Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Segara di Desa Bentek, Gondang, Lombok Utara, NTB 24 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE liputan Utama attractive Feed-In Tariff (FiT) for began in 2009 by providing Rp · Filter business entities with Bio-energy Power Plant under 2 million subsidy per household adequate capacity to develop the Regulation of Minister of EMR and the remaining costs of Micro hydro Power Plant (PLTMH). number 4 of 2012 and Regulation of construction shall be borne by Minister EMR number 19 o 2013. each household. Up to, there has Until 2014, the Directorate General been built 16,015 units of biogas of NREEC has developed 33 units One of the implementations of Bio- digesters. of PLTMH in several provinces in energy Power Plant development 3. Commercial Biogas Program Indonesia with a total capacity is the signing of MoU between (Private Investment) is carried of 2,225.39 kW. The construction PT. Charta Putra Indonesia (PT. out by developing Biogas Power of PLTMH through APBN of CPI) and PT. PLN (Persero) – Plants financed by the private Directorate General NREEC is Distribution of Bali Bangli and sector. Up to 2014, 1 MW on- prioritized for regions having no the groundbreaking of Biomass grid and 10 MW off-grid power access to electricity from PLN. Power Plant in Br. Banklet, Kayubihi have been supplied to PT PLN’s Of 33 units of PLTMH, there are village, Bangli Sub-district – Bangli network. 5,511 households with access to Regency, Bali Province, by the the electricity. Minister of EMR on April 7, 2014. GENERAL CONDITIONS AND GOALS IN VARIOUS NEW AND B. Solar Energy As the initial stage, PT CPI and PT RENEWABLE ENERGY SECTOR Development of Solar Energy use General Electric built a pilot project In accordance with the Law number up to 2013 produced 67 MW of for Biomass power plant with 30 of 2007 regarding Energy, capacity that includes: installed capacity of 400 kW using new energy is a source of energy · PLN Power Plant in the forms of bamboo waste as its raw materials. which can be generated using new The value of the project investment technology, both renewable and 129 units of Solar Power Plants is Rp 10 billion and is constructed non-renewable such as nuclear, (PLTS) with 25 MW of capacity and adjacent to 1 MW Power Plant, hydrogen, coal bed methane, · 787 units of Power plants that has been constructed by the liquefied coal and gasified coal. constructed by Government, fund from Directorate General of Meanwhile, renewable energy including 5 units of NREEC of the 2012 Financial Year. is the type of energy generated Interconnected Solar Power The electricity generated by the from sustainable energy sources plants, 5 units of Interconnected power plants will be sold to PT PLN under proper management such as Solar Power Plants, Centralized using the scheme of Feed in Tariff geothermal, wind, bio-energy, solar, Solar Power Plants and Solar as referred to in the Regulation of and hydro as well as movement and Home System (SHS) with total Minister EMR number 27 of 2014. difference in sea temperature. capacity of 42 MW to fulfill the needs for public electricity in The usage of bamboo as the raw Thus, the various new and rural, remote and border areas. materials of Bangli - Biomass renewable energy sources are as Power Plant is because bamboo follows: To accelerate the achievement of can grow and thrives well in entire A. Water Flow and Waterfall solar energy use and creation of a village area of over 6,034.80 Ha. Energy conducive investment climate by Thus, it is expected that optimum The role of hydro power in primary encouraging private participation, use of bamboo can boost local energy mix of power plant in 2013 it has been stipulated a regulation economic growth, open number of was about 7,7%, by having the total that has been implemented job vacancies and introduce an eco- installed capacity for 8.109 MW. regarding the Purchase of friendly energy source. Electricity by PT. PLN (Persero) To boost the acceleration of water from Photovoltaic Solar Power D. Biogas Development energy usage level and to create a Plants based on capacity quota Biogas development is carried out conducive investment climate by offer under the Regulation of using three mechanisms: encouraging private participation, Minister EMR number 17of 2013. 1. Non-Commercial Biogas Program the Directorate General of New, The highest standard price is set to: Renewable Energy, and Energy · 25 cents USD/kWh. (Government Investment) is Conservation shall improve a · 30 cents USD/kWh if PV module is implemented through APBN policies, which are able to: funding. Up to 2013, 3,205 units · Regulate the price of electricity used with at least 40% TKDN of biogas digester have been built using APBN budget under generated by hydro power plant The bid price in the auction is the Directorate General of · Encourage increase in hydro used in the electricity sales and NREEC. purchase agreement, in which 2. Semi Commercial Biogas power plant through a price the purchase price is valid for 20 Program (Implementation scheme which can attract years and is extendable. The plan of Partial subsidy) is carried potential investors as well as stated that the quantity of PLTS to out through BIRU program, financing institutions be tendered is around 140 MWp, which is the implementation of · Specifically position the distributed in 80 locations in Mini Indonesian–Dutch partnership. It Government as regulator of hydro Hydro Power Plant (PLTMH) in usage and various provinces in Indonesia. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 25
EDISI EBTKE Liputan Utama In order to welcome such policy, as For the program 2015, Ditjen intensity describes energy usage the model of interconnected PLTS NREEC has proposed budgeting intensity on the demand side. business, Ministry of Energy and for constructing Oksibil PLTM with Mineral Resources has built 5 units 1 MW of capacity and Wabudori POTENTIALS AND ISSUES ON of Interconnected Solar Power PLTM with 3 MW capacity using GEOTHERMAL DEVELOPMENT Systems as pilot project in Karang multi years mechanism based on Geothermal energy is a local energy Asem, Bangli, Sumbawa, Bangka the recommendations from the that cannot be transported and has and Pangkajene Kepulauan with 1 proposal of Regent of Pegunungan different characteristics in each MW of capacity each. Bintang and Regent of Supiori. location (site specific). Indonesia has extremely abundant sources of C. Wind Energy In relation with the Domestic geothermal extending the volcanic Development of Wind Energy up Component Level (TKDN) in the mountain ranges from Sumatra, to 2013 reached the capacity of 1.3 PLTS, the TKD is between 30% - Java, Bali, Nusa Tenggara, North MW, including: 43%, in which the local production Sulawesi and Maluku, easily the · 1.2 MW interconnected with PLN’s capacity can achieve 110 MW per largest gas potential in the world. In year. referring to the result of geothermal network (on-grid) and investigation by the Geological · 0.1 MW off-grid. Meanwhile, for the PLTMH Agency, of KESDM up to 2013, it equipment, TKDN in civil works has been identified 312 potential Small-scale hydro, solar energy has reached 100%, whereas the geothermal sites distributed in and wind energy uses are TKDN for electrical-mechanical territory of Indonesia with total generally prioritized to accelerate equipment reached 80-90%. potentials of 28,910 MW. the electrification in rural, remote and border/outermost areas. In GENERAL CONDITIONS AND However, the use geothermal for order to Implement Presidential ACHIEVEMENT IN ENERGY power generation is currently Directive as referred to in the CONSERVATION SECTOR still very low compared to the Presidential Regulation number The implementation of Energy potential existing resources and 65/2011 regarding Acceleration Conservation shall be the reserve available; the geothermal of Development of Papua and responsibility of the Government, development has only reached West Papua, Papua and West the provincial government, regency 1,403.5 MW or 4.8% of the existing Papua Provinces have become the / city government, entrepreneurs potentials. Up to 2015, there are priority targets for development and the public. The Central and 67 Geothermal Work Areas (WKP) of energy infrastructures by Local Government’s responsibility stipulated by the Government, the Directorate General of New, for Energy Conservation includes including 19 Existing WKPs (WKPs Renewable Energy, and Energy formulating and stipulating policy stipulated before the promulgation Conservation as follows: and program, development of of Law number 27 of 2003 · In 2012, it is 225 kW in 8 Human Resources, socialization, regarding Geothermal), 46 WKPs allocating funds, providing have been stipulated after the regencies with the total fund of facilitation and/or incentives, issuance of Law number 27 of 2003 Rp 37,268,051,453. conducting program and and 2 Geothermal WKPs after the · In 2013, it is 1,711 kW in 10 performing management and issuance of Law number 21 of 2014. regencies with the total fund of supervision. Meanwhile, the public, Rp 177,079,233,117. including the private sector, is In order to accelerate geothermal · In 2014, it is 352 kW in 11 responsible for supporting and development in open areas that still regencies with the total fund of conducting energy conservation, cannot be stipulated as WKP, the Rp 52,240,378,976 and specifically through government Government assign an Initial Survey programs in various relevant to the Business Entity. The open Special Funds Allocation (DAK) for ministries / institutions to achieve areas where the Initial Survey was Rural Energy Sector distributed the goals of energy conservation. conducted shall have the following across several regencies in Papua criteria: and West Papua are as follows: Energy conservation stated in 1. The area has large quantity of · In 2012, spread out in 25 energy intensity is the indicator of success to implement of energy geothermal potential and/or needs regencies, they received Rp conservation, which indicates how for electricity in the area is high, 158,648,670,000 or 83% much the energy can be saved to 2. The area has adequate of the total budget of Rp generate the same power. Energy infrastructures and national 190,640,000,000. intensity may be calculated using transmission network, · In 2013, spread out in 18 data on realization of final and 3. Frontier / remote areas that regencies, they received primary energy usage. Primary are potentially or technically Rp 191,886,010,000 or 44% energy intensity to describe developed will bring significant of the total budget of Rp intensity of the entire energy multiplier effect. 432,886,010,000. process from supply side to final · In 2014, spread out in 22 energy, while the final energy’s It is expected that the result regencies, they received Rp of Geothermal Initial Survey 238,622,160 or 51% of the total budget of Rp 467,940,000. 26 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE liputan Utama Assignment finds open areas having State foreign exchange in the PLTP Ulumbu unit 3 dan 4 di Desa Wewo, potential geothermal that can be activities of fossil fuel import. Satarmase, Manggarai Tengah, NTT developed into WKP. It is planned to construct Seaweed and CPO based power Bio-energy DEVELOPMENT plant using the State Revenue POTENTIAL and Expenditure Budget of Indonesia is an agricultural nation Ministry of EMR fiscal year of located on the equator, which rich 2016. in bio-energy potentials that can be used as liquid fuel (biodiesel, POTENTIAL DEVELOPMENT bioethanol), gas (biogas), solid as OF VARIOUS NEW AND well as the fuel of power plants. RENEWABLE ENERGY By making use of bio-energy Indonesia has quite large quantity technology, Indonesia will not of potential new and renewable only be able to improve its energy energy and is distributed in some sustainability but also has large areas, but up to now it is not widely opportunities to contribute to the utilized. The attempts to develop supply of clean energy to the world. hydro power plant installed capacity are as follows: One of the forms of clean energy 1. To make use of existing provision to the world is biodiesel. As the largest palm oil producer in Reservoirs/Dams to rapidly the world, Indonesia should have increase the quantity of the potentials to become one of electricity supply to around the largest biodiesel producers. 750 MW with the following Currently, the biodiesel installed advantages: capacity from palm oil has reached a. It does not require land 6.3 million kL/year. In addition to palm oil, the waste generated by acquisition for bodies of water the palm oil industry also has large or reservoirs; potentials to be processed into energy b. It does not require ti build new source. Other potential industries infrastructures (reservoirs or for development of bio-energy dams); include sugar industry for processing c. It is close to service areas, bioethanol and national electricity including transmission system; provision. Therefore, since the end of d. It does not require complicated 2008, the Government through the licensing; Ministry of EMR has implemented e. The Water Resources mandatory biodiesel and bioethanol Management Service Fee use gradually, especially in land (BJPSDA) can be applied transportation sector. directly as a source for funding Dam and Conservation Other forms of clean energy supply Operations. include Bio-energy Power Plants. 2. The development of hydro power Bio-energy can be converted into plant with up to 10 MW capacity electricity using BBN, biogas or through the policy of Feed in biomass fuel such as: Tariff, 1) Development electricity based 3. The coordination with the Directorate General of Electricity on biomass from agricultural, in the framework of PLTA plantation and urban wastes. development Facility in FTP2 2) Development of biogas-based program. electricity from liquid waste of palm oil manufaturers and other A. Solar Energy Potentials industries (tapioca, tofu, etc.) Indonesia as a tropical country 3) Development of seaweed and has very large solar energy Crude Palm Oil/CPO-based potentials due to being located electricity. Seaweed is processed on the equator, with solar into biogas and ultimately radiation of 4.80 kWh/m2/ converted into electricity with day. Solar energy is converted fertilizer as its byproduct. The directly and its application forms use of CPO as Diesel Power Plant are divided into two types: solar fuel (PLTD) will have significant thermal for heating and solar impact to reduce the use of photovoltaic for generating electricity. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 27
EDISI EBTKE Liputan Utama PLTA Cirata mengembangkan ‘green emnergy; yang diolah dari angin Solar Power Plant (PLTS) is a local maintenance level; encouraged through feed in tariff power plant technology that can - Solar Power Plants are very policy that attracts investors. be implemented in all areas. Solar In addition, it is also worth to Power Plant installation, operations ecofriendly. It does not produce consider to develop incentive and maintenance are very easy gas emission, noise, operating at mechanism for renewable energy thus it can be easily adopted by room temperature and without users, especially PLTB. Though its community. The main obstruction the risks to human safety or the investment cost per generated of Solar Energy market is the cost environment; power is relatively expensive, the of investment per watt of generated - Solar Power Plant Devices are cost of main electricity production power is relatively expensive and widely available in the market in is relatively competitive than other some Solar Power component various capacity choices, price and renewable power plant system. materials, especially solar cell, must quality. be imported. Therefore, the growth C. Sea Energy Potentials of local solar cell industry becomes B. Wind Energy Potential Indonesia is one of few countries strategic in the future development Naturally, wind energy potentials in the world with massive sea of Solar Power Plants. In addition, in Indonesia are relatively low territory. About two thirds of the policy of feed in tariff that due to its location on the equator. Indonesian territories are waters. attract investors is also vital for the However, geographically there Indonesia has the second longest growth of private investments in are windy areas because they are coastline in the world after Canada Solar Power Plant construction. included into nozzle effect areas or that serves as large sea energy the narrow passage between two potentials. Sea energy produced by The Government made the islands or two mountains that are movement and differences of sea efforts to improve solar energy located adjacent another. level (ocean) is the energy source for generating electricity by in the sea that may be in the forms constructing Centralized Solar Wind energy is derived from of tidal energy, wave energy, sea Power Plant and Hybrid Solar movements of the air due to current energy and differences of Power Plants in areas that changes in ambient temperature sea layer temperature. do not have electricity in all and solar radiation. Wind Power frontier areas in Indonesia. The Plant (PLTB) is a renewable energy Tidal energy in Indonesia is found Government’s efforts also support power plant that is widely used in many islands. There are many the development of national solar in many developed countries. In narrow strait and natural bay on industry. The development of Indonesia, modern wind turbine each island, allowing to use tidal domestic Solar Power Plant is quite technology has not been fully energy. When the tide is high or fast due to several advantages of mastered, thus it still requires low, the water flow can turn the the Solar Power Plant, such as: intensive research to develop a turbines to generate electricity. - Solar energy is available new wind turbine suitable for use Up to this day, there has not been in Indonesia. The Government any research to utilize tidal energy abundantly in all locations and requires effort to commercialize to give significant results for therefore it does not cause social new Wind Power Plant technology, Indonesia. conflicts to utilize solar energy other than to encourage local sources; manufacturers to develop its There are several areas in - Solar Power Plant Technology is production capacity. Indonesia with large tidal energy easily understood and acceptable potentials, including Bagan Siapi- to most community, it can be In Indonesia, the growth of private api that its high tide reaches installed by local technicians and investment for Wind Power 7 meter, Palu Bay having fault can be operated by users with Plant construction shall also be 28 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE liputan Utama geological structure (Palu Graben), the surface and deep sea (1,000 has been applied in Indonesia either thus it allows the phenomenon of m) is 22.8°C. While the average by research and development natural tidal symptoms, The wave annual sea temperature difference (litbang) agency (BPPT, PLN) or of Bima Bay in Sumbawa (Nusa between the surface and deep other educational institutions are Tenggara Barat), West Kalimantan, sea (650 m) is more than 20°C. still in the research level. Papua and the southern coast of With such potentials, sea thermal Java Island may reach more than energy conservation may be an ENERGY CONSERVATION 5 meters of tides. alternative solution for Indonesian POTENTIAL electricity needs. Not strikingly Energy saving potentials in the In accordance with current pattern difference, sea thermal energy in implementation of national on Indonesian waters during Indonesia is still under research. energy conservation is very big full moon, when it is the highest and in accordance with the draft of National Energy Conservation Master Plan of 2013 has identified the description of potential energy saving for each energy user group. In harmonious with Law number 30 of 2007 and Government Regulation number 70 of 2009 regarding Energy Conservation, the Central and/ or Local Government prepared a regulatory framework to encourage the implementation of energy conservation, including regulations related with incentives and disincentives. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Pantai Parang Racuk, Baron, Gunung Kidul, Yogyakaarta Some policies and programs that encourage investment to support (maximum sea current speed) Waves are created by wind on the energy conservation are: and during low tides (minimum sea surface. As long as there is 1) Formulating and stipulating sea current speed), it is found air temperature difference with that generally the existing current other area, winds will form waves minister regulation regarding speed is not very large, except upon it passes over water. Wave incentives provision for energy in the Balinese Bay, Lombok Ba energies vary in each location. The users and/ or manufacturers of and Makassar Bay. Currently, Indonesia sea territory along the energy saving equipment that the sea current utilization used southern coast of Java to Nusa have successfully conserved for generating electricity during Tenggara has large enough wave energy for a certain period of implementation stage (pilot energy ranging from 10 – 20 kW time; project) at small scale by several per meter of wave. Some research 2) Formulating and stipulating institutions and universities. concluded that the wave energy minister regulation regarding the applied in some pints Indonesia Minimum Energy Performance Indonesian sea territory with may reach 70 kW/m in some Standards or MEPS and its thermal potentials of 2.5 x locations. Southern part of west implementation of energy 1,023 Joule and sea thermal coast of Sumatra Island and west saving labels to restrict wasteful energy conversion efficiency part south coast of Java Island electrical equipment and boost of three percent can generate also have potentials of sea wave energy-saving equipment approximately 240,000 MW of energy of 40 kW.m. production and/or sales; electricity. The good potential sea 3) Implementing energy thermal is somewhere between Wave energy characteristics are management, especially for 6-9° South and 104-109° East very suitable to fulfill the need energy users equal to or above longitude. In such areas, at a of lighting in seaport and remote 6000 TOE by regular energy distance of less than 20 km islands in Indonesia. Unfortunately, auditing, assignment of energy from the coast, the average technology development to utilize manager, implementation of temperature of sea surface is wave energy in Indonesia tough energy audit recommendations above 28°C and the differences promising but it is not optimal yet. and reporting of energy of sea temperature between The wave energy utilization that management to Central and/or Local Government; 4) Preparing Energy Conservation Investment Profile as guideline for energy conservation projects investment, especially those identified through the Energy Audit Partnership Program. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 29
EDISI EBTKE opini 3 Agenda Penting Energi Berpeluang Stabilkan Suhu di Indonesia 3 Important Energy Agenda Having Chance to Stabilize Indonesia Temperature Oleh: M Ambari Jakarta, 2 Januari 2016 Berakhirnya pertemuan tingkat tinggi antar negara-negara dalam konferensi perubahan iklim (COP21) yang berlangsung di Paris, Perancis, November lalu, dan melahirkan kesepakatan Paris (Paris Agreement), yang menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi Indonesia. Terutama, karena Indonesia bersama negara- negara lain sedunia harus melaksanakan target menjaga suhu bumi tetap stabil di bawah 2 derajat. 30 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE opini Pakar Energi Fabby Tumiwa “Caranya, adalah dengan segera dilakukan. Dan itu berarti berpendapat, agar target menggunakan teknologi yang harus dengan cepat dilakukan dan 2 derajat bisa dilaksanakan tepat. Itu harus kita lakukan, karena sesuai dengan RUEN. Harus sesuai dengan baik, perlu usaha memang itu bisa meningkatkan dengan PP No.79 Tahun 2014 tentang ekstra keras yang dilakukan efisiensi dan itu bisa bersinergi Kebijakan Energi Nasional,” jelas dia. oleh Indonesia. Hal itu, karena ada dengan target Indonesia untuk banyak faktor yang masih sangat sulit mengejar 2 derajat,” papar dia. Adapun, untuk bisa melaksanakan untuk dilaksanakan. 3 agenda tersebut, Fabby Untuk bisa mengejar menyebutkan, instansi seperti Namun, Fabby menilai, Indonesia target menjaga Bappenas, Kementerian BUMN, masih bisa mengejar target 2 derajat, Kementerian Perindustrian, jika mulai sekarang melaksanakan suhu bumi tetap di Kementerian ESDM, dan Kementerian akselerasi dalam tiga hal penting. Yaitu, bawah 2 derajat, Lingkungan Hidup dan Kehutanan pengembangan energi terbarukan, Indonesia juga (LHK). “Masing-masing memiliki energi efisiensi, dan peningkatan harus melakukan peranan penting. Perindustrian efisiensi pembangkit-pembangkit listrik akselerasi energi contohnya, itu mendorong fuel berbasis energi fosil. economy standard, itu mesin efisiensi. otomotif ya. Sementara ESDM itu “Tiga hal tersebut sangat penting bertanggung jawab untuk kualitas untuk dilakukan Indonesia. Karena -Fabby Tumiwa- bahan bakar,” sebut dia. jika tidak, Indonesia akan tertinggal jauh dari negara-negara lain dalam Fabby menyebutkan, pentingnya Pendanaan Global melaksanakan adaptasi perubahan melakukan akselerasi, karena Sementara itu menurut Direktur iklim yang sekarang berlangsung,” teknologi yang digunakan Adaptasi Perubahan Iklim Direktorat tutur Direktur Institute for oleh pembangkit-pembangkit Jenderal Pengendalian Perubahan Essential Service Reform (IESR) itu listrik eksisting sebagian besar Iklim KLHK Sri Tantri Arundhati, agar kepada Mongabay, kemarin. menggunakan teknologi yang tidak suhu global bisa tetap di bawah 2 tepat. Contohnya, pembangkit derajat, kuncinya ada di pendanaan Fabby menjelaskan, energi terbarukan listrik Fast Track Program (FTP) secara global. Donatur yang harus penting untuk diakselerasi, karena yang dikelola Tiongkok, kata dia, itu mendanai proses tersebut, adalah itu berkaitan erat dengan rencana menggunakan teknologi yang jelek. negara maju dan menghibahkannya Indonesia untuk menurunkan emisi kepada negara berkembang seperti hingga 23 persen pada 2025 dan “Jadi, FTP tahap I oleh Tiongkok Indonesia. 25 persen pada 2030. Menurutnya, yang berdaya 10 ribu megawatt, jika Indonesia ingin mengejar target itu efisiensinya rendah. Pakailah “Sampai 2020 nanti, negara maju menuju 2 derajat suhu bumi, maka yang efisiensinya tinggi. Bahkan harus tetap memimpin dalam target 25 persen harus ditingkatkan (pembangkit-pembangkit) yang memerangi emisi gas rumah kaca. lagi. “Target itu harus ditingkatkan. sekarang ada, itu masih rendah Caranya, dengan menyediakan dana Tidak bisa pada 2030 hanya 25 efisiensinya,” ujar dia. “Jadi, tiga sebesar USD 100 miliar dan diberikan persen saja. Mungkin harus lebih agenda penting wajib dilaksanakan kepada negara-negara berkembang,” besar lagi,” sebut dia. oleh Indonesia dari 2015 sampai 2030 sebut dia. mendatang. Ini menjadi perhatian Selain energi terbarukan, Fabby buat semua pihak,” tandas dia. Pendanaan dari negara maju menambahkan, untuk bisa mengejar tersebut sangat penting dilakukan, target menjaga suhu bumi tetap Sinergi dengan RUEN karena menurut Tantri, adaptasi dan di bawah 2 derajat, Indonesia juga Agar 3 agenda penting yang mitigasi harus dilakukan di semua harus melakukan akselerasi energi dimaksud bisa berjalan, Fabby elemen tanpa kecuali. Dan itu, efisiensi. Menurutnya, energi efisiensi berpendapat, harus ada sinergitas dipastikan akan memerlukan dana harus ditingkatkan 2 kali lipat dengan dengan rencana umum energi yang tidak sedikit. Kalau semuanya kecepatan yang sekarang ada. nasional (RUEN) yang saat ini sudah mengandalkan dana dari masing- ada. Menurutnya, integrasi dengan masing negara berkembang, itu Hal ketiga yang harus dilakukan RUEN penting dilakukan, karena akan sulit dilakukan. “Di negara segera oleh Indonesia, menurut Fabby, akan mempermudah proses ke berkembang, upaya untuk melakukan adalah mengakselerasi pembangkit- depannya. “Tiga agenda ini harus pembangunan masih terus berjalan pembangkit listrik berbasis fosil yang setiap saat. Untuk itu, supaya bisa beroperasi sekarang. Selain itu, untuk melakukan pengurangan emisi gas pembangkit-pembangkit listrik yang rumah kaca, maka perlu upaya keras akan dibangun dari sekarang hingga selain sosialisasi dan edukasi, juga 5 tahun mendatang, penting untuk harus ada pendanaan yang kuat,” menerapkan akselerasi. tandas dia. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 31
EDISI EBTKE opini The end of inter-nation summit on Climate Change Conference (COP21) in Paris, France, last November resulted in Paris Agreement, which became a hard homework for Indonesia, especially because Indonesia, along with all other countries in the world, must maintain the atmospheric temperature change at a stable level below 2 degrees. Energy Expert, Fabby for Essential Service Reform (IESR) The third action to be immediately Tumiwa, believes that in to Mongabay yesterday. performed by Indonesia, according order to achieve the 2 to Fabby, is to accelerate the fossil- degrees target, Indonesia Fabby explained that the renewable based power plants operating must take even harder energy must be accelerated, since today. Furthermore, the power efforts. Since, there are many it’s closely related to the national plants that will be constructed factors that are still difficult to plans for reducing emission up within the next 5 years shall be realize. to 23 percent in 2025 and 25 accelerated. percent in 2030. According to However, Fabby, assessed that him, if Indonesia wants to achieve ‘It’s done using the correct Indonesia is still able to keep the Earth temperature target of 2 technology. We have to do up with the 2 degrees target degrees, the target of 25 percent it, because it improves the if this country implements the shall be further increased. The efficiency and synergizes with the acceleration in three important target must be increased. In 2030, Indonesian target of 2 degrees,’ matters, such as, renewable it shall not only be 25 percent. It he said. energy, energy efficiency and has to be more than that,” he said. improvement of the efficiency of Fabby stated the importance to fossil fuel-based power plants. In addition to renewable energy, accelerate, because technology Fabby added that in order to applied by the existing power ‘Those three points are vital to maintain the global temperature plants is improper. For example Indonesia. Because, if we fail, below 2 degrees, Indonesia shall the Fast Track Program (FTP) Indonesia will be far behind other also accelerate energy efficiency. operated by Chinese company, countries in adapting to climate To him, energy efficiency shall be he said, were not utilize proper change,’ said Director of Institute doubled with the current rate. technology. 32 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE opini Therefore, FTP I operated by Environment and Forestry (LHK). Change Control KLHK Sri Tantri Chinese company in capacity of 10 ”Each has its own important role. Arundhati, in order for the global thousand megawatt is having low The industry, for example, boosts temperature change to stay below efficiency. It is better to use those 2 degrees, global funding is the having high efficiency. Moreover, ”Each has its own key. Donors to finance such efforts the existing (power plants) are still important role. shall be the developed countries having low efficiency,” he said. The industry, for that grant the fund for developing ”So, there are three important example, boosts countries such as Indonesia. agendas that shall be performed by Indonesia from 2015 to 2030. the fuel economy ”Up to 2020, developed countries This should be the concern of all standard. It’s an shall keep taking the lead to parties,” he said. automotive engine, fight against the greenhouse gas isn’t it. Meanwhile, emission. It is done by providing SYNERGY WITH RUEN EMR is responsible USD100 billion to be distributed to In order for the 3 agendas to for fuel quality.” developing countries,” she said. run, Fabby believes, there shall be a synergy with the existing -Fabby Tumiwa- The funding from developed General Plan on National Energy countries is very important (RUEN). He thinks, an integration the fuel economy standard. It’s because according to Tantri, the with RUEN is important, because an automotive engine, isn’t it. adaptation and mitigation shall be it will facilitate the later process. Meanwhile, EMR is responsible for performed in all aspects without ”All three agendas must be fuel quality,” he said. exception. It certainly needs immediately performed according big amount of funding. If the to RUEN. It must be in accordance GLOBAL FUNDING developing countries have to rely with Government Regulation Meanwhile, according to the Director the fund on themselves, it will number 79/2014 regarding of Adaptation with Climate Change be very difficult. ”In developed National Energy,” he said. of the Directorate General of Climate countries, development efforts are still ongoing. Therefore, in In order to carry out the 3 agendas, order to reduce greenhouse gas Fabby stated that institutions emission, it is required efforts such as Bappenas, Ministry of in addition to socialization and BUMN, Ministry of Industry, education, there shall also be Ministry of EMR and the Ministry of strong funding,” he said. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 33
EDISI EBTKE Inovasi Bersiap Mengembangkan Energi Bersih Ready to Develop Clean Energy Transformasi sektor energi yang mendukung pembangunan berkelanjutan telah menjadi suatu komitmen global. Beberapa negara telah mengembangkan energi bersih dengan teknologi mutakhir untuk memfasilitasi target pembangunannya. 34 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE Inovasi Dalam rangka mendukung komersialisasi dan the world to find and adopt solution memastikan Indonesia penyebaran energi bersih. for world global energy development. mendapatkan akses This forum also offers solutions for terhadap teknologi Aktvitas CoE bersifat kolaboratif, our national and global attempts inovatif dan investasi seperti antara Kementerian to attain sustainable energy for the yang mendorong energi bersih, perlu ESDM dengan kementerian global community. adanya pengembangan kerja sama maupun lembaga terkait sehingga global dan berpartisipasi dalam menyatukan semua inisiatif BCEF is designed to maintain dialogue forum diskusi internasional. Oleh yang telah ada dan memerlukan between IEA and OPEC. In addition, karenanya Pemerintah menggelar dukungan dalam pengembangan in this forum, the Government pertemuan Bali Clean Energy energi bersih. has targeted the implementation Forum (BCEF) 2016 sebagai wadah of revolution of clean energy bertemunya berbagai pemangku Kegiatan CoE akan terdiri atas tiga technological innovation consisting kepentingan ditingkat nasional dan fokus, yakni: informasi, investasi, dan of doubling the research on clean internasional untuk berdiskusi dan teknologi. Informasi termasuk data energy: transparency, collaboration mencari solusi mengenai percepatan dukung, penting untuk menganalisa and dissemination of information pengembangan energi bersih. program pengembangan energi on research and development of bersih. Investasi dibutuhkan untuk business; the agreement to remove Penyelenggaraan BCEF merupakan membantu sektor swasta dan mitra clean energy goods and service bentuk komitmen Indonesia untuk pengembang dalam mempersiapkan market restrictions; and construction mempercepat pengembangan energi proyek yang dapat berjalan. of global capacity to standardize bersih dan berpartisipasi secara Teknologi akan sentral peranannya clean energy technical supply and aktif dalam kancah pengembangan dalam melakukan penelitian dan maintenance. energi bersih ditingkat regional dan penggunaan teknologi energi bersih. global. Dengan demikian Indonesia One of the BCEF purposes is to link dapat berpartisipasi dan membantu Fokus pada informasi akan menjadi the differences and show clean dunia mencari dan menjadi solusi kegiatan utama untuk membantu energy Center of Excellence (CoE) dalam kancah pengembangan energi para investor dan pelaku bisnis, to international community as the global dunia. Forum ini sekaligus sedangkan kegiatan lainnya akan stepping stone towards international menawarkan solusi untuk usaha memperkuat kapasitas CoE dalam partnership for the distribution of nasional dan global kita dalam meraih melaksanakan Collaborative Learning clean energy. keberlangsungan dan kesejahteraan bersama-sama dengan investor, energi untuk komunitas global. pemerintah, sektor swasta, dan CoE is an integrated center pemangku kepentingan lainnya. for research, research result BCEF dicanangkan untuk menjaga development, education, dialog antara IEA dengan OPEC. Transformation of improvement of capacity and Tidak itu saja, dalam forum ini energy sector which investment facility for the pemerintah telah menargetkan supports sustainable development of clean energy with untuk melaksanakan revolusi development has become three main menus: information, inovasi teknologi energi bersih yang a global commitment. technology and funding. CoE terdiri atas peningkatan penelitian Several countries becomes a strategic tool to facilitate energi bersih sebesar 2 kali lipat; have developed clean Indonesia and larger area to supply transparansi, kolaborasi, dan energy with the latest data, technology, analysis or diseminasi hasil informasi penelitian technology to facilitate recommendation required to support dan pengembangan usaha; perjanjian the development targets. commercialization and distribution of untuk menghilangkan hambatan clean energy. pasar barang dan jasa energi bersih; In order to ensure that Indonesia dan membangun kapasitas seluruh has an access to innovative CoE activities are collaborative in dunia untuk menyelaraskan standar technology and investments nature, such as between the Ministry teknis penyediaan dan pemeliharaan boosting the development of of EMR and relevant ministries and energi bersih. clean energy, it is required global institutions, thus they combine all of cooperation and participation in the existing initiatives require support Salah satu tujuan BCEF adalah the international discussion forums. to develop clean energy. menjembatani perbedaan dan Therefore, the Government held memperlihatkan Center of the Bali Clean Energy Forum (BCEF) CoE activities consist of three Excellence (CoE) energi bersih in 2016 for various stakeholders at focuses: information, investment kepada komunitas internasional national and international levels to and technology. The information sebagai pijakan menuju kerja sama discuss and find solution regarding includes supporting data that are internasional untuk penyebaran acceleration of clean energy important to analyze clean energy energi bersih. development. development program. Investment is required to assist the private sector CoE adalah pusat terpadu bagi BCEF is a form of Indonesian and developing partner to prepare penelitian, pengembangan commitment to accelerate the the project. The technology will have hasil penelitian, pendidikan, development of clean energy and central roles for research and use of peningkatan kapasitas pelaksanaan, actively participate within the clean energy technology. hingga fasilitasi investasi dalam development of clean energy at pengembangan energi bersih regional and global level. Therefore, Focus on the information will become dengan tiga menu utama: informasi, Indonesia can participate and help the main activity to assist investors teknologi, dan pendanaan. CoE and entrepreneurs, while other menjadi alat strategis untuk activities will empower CoE’s capacity memfasilitasi Indonesia dan wilayah to perform Collaborative Learning yang lebih luas dalam penyediaan together with the investors, the data, teknologi, analisis, atau Government, private sector and other rekomendasi yang dibutuhkan stakeholders. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 35
EDISI EBTKE Liputan khusus Energi TERBARUKAN, Solusi untuk Ketahanan Energi Nasional Renewable Energy, Solution for National Energy Security Tidak bisa dipungkiri, jika energi merupakan tulang punggung perekonomian dunia. Indonesia menjadi negara penghasil dan pemakai energi yang relatif tinggi seiring dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Pangsa terbesar penggunaan energi di tahun 2012 adalah sektor industri 34,8%, disusul sektor rumah tangga 30,7%, transportasi 28,8%, komersial 3,3%, dan lainya 2,4%. 36 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDDIISSII EBTKE Liputan khusus Untuk tingkat konsumsi dunia telah mencapai $100 per gas yang rendah daripada untuk yang mengalami barel. Berdasarkan rasio cadangan ekspor, sehingga produksi gas lebih pertumbuhan di sektor terhadap produksi (R/P), 11,6 tahun diutamakan untuk kebutuhan ekspor transportasi mencapai lagi ketersedian minyak akan habis seperti ke Malaysia, Singapura, Korea, 6,92% per tahun, diikuti jika tidak ditemukan cadangan baru, China dan negara-negara lainya. sektor komersial 4,58% per tahun, menekan jumlah konsumsi, serta sektor industri 2,51%, sektor rumah menggantikanya dengan sumber Kondisi penting yang tangga 0,92%, dan sektor lainya energi terbarukan. Batubara memiliki memperihatinkan kita adalah 0,94% (BPPT-Outlook Energi total cadangan 280.17 miliar ton, peningkatan produksi energi nasional Indonesia 2014). Mengacu pada produksi 421 juta ton, konsumsi 54.4 ternyata tidak diimbangi dengan Pengendalian konsumsi BBM bersubsidi, peningkatan program konversi BBM, program pembangunan atau pengembangan gas kota, dan pemakaian bahan bakar nabati (BBN), agar mampu menjaga stabilitas supply-demand energy perladangan sekitar sumur panas bumi (geothermal), kawasan dataran tinggi data ESDM dalam 11 tahun terakhir, juta ton rasio cadangan terhadap konsumsi energi domestik. Hal ini Dieng, Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng produksi energi nasional terus produksi (R/P) 67 tahun. Produksi mengindikasikan kecenderungan mengalami peningkatan dengan batubara masih diprioritaskan untuk skala prioritas sumber daya alam rata-rata pertumbuhan sebesar 4,6 kepentingan ekspor. yang diproduksi tidak digunakan % per tahun. Ekspor mengalami untuk memenuhi kebutuhan dalam pertumbuhan rata-rata 6,8% per Berdasarkan data SKK Migas, negeri, melainkan memenuhi tahun, impor 10,2% per tahun, realisasi lifting gas bumi selama kebutuhan ekspor untuk kepentingan sementara konsumsi domestik hanya periode 2008 – 2011 cenderung negara lain, seperti pada gas bumi tumbuh 1,8% per tahun. meningkat, yaitu dari 1.146.000 dan batubara. Sedangkan sumber barel setara minyak per hari atau energi nasional memprioritaskan Sumber energi di Indonesia Million Barrel Oil Equivalent Per BBM, dimana konsumsi terus didominasi oleh sumber energi yang Day (MBOEPD) pada tahun 2008 meningkat dan produksi minyak tidak dapat diperbaharui (energi hingga mencapai level tertinggi dalam negeri terus mengalami fosil), seperti Bahan Bakar Minyak tahun 2011 sebesar 1.318 MBOPD. penurunan mengharuskan untuk (BBM) dan Batubara dan Gas Bumi, Akan tetapi memasuki tahun impor, sehingga berakibat pada tidak karena ketersedianya tidak dapat 2012 realisasi lifting gas bumi stabilnya perekonomian dalam negeri. dihasilkan kembali pada daerah menurun menjadi 1.240 (MBEOPD). galian atau pengeboran yang sama. Penurunan ini disebabkan oleh Perlunya efesiensi subsidi BBM Cadangan minyak pada tahun 2013 panjangnya proses perijinan, melalui pengendalian konsumsi sebanyak 3.7 triliun barel, produksi masalah lahan, pengadaan barang BBM bersubsidi, peningkatan atau pengeboran 882 ribu barel per operasi, menurunya performance program konversi BBM, program hari, refining 1. 072 juta barel per hari, reservoir dari lapangan-lapangan pembangunan atau pengembangan dan konsumsi 1.623 juta barel per hari. produksi, serta terkendala oleh gas kota, dan pemakaian bahan bakar penyerapan penyaluran gas. nabati (BBN), agar mampu menjaga BBM mengalami peningkatan konsumsi stabilitas supply-demand energy untuk pada seluruh sektor penggunaan Total Cadangan gas bumi di tahun memenuhi ketahanan energi nasional. energi, khususnya pada sektor 2013 sebanyak 2.9 Trillion Cubic transportasi dimana pertumbuhan Meters yang diperkirakan masih bisa Energi Terbarukan Pilihan kendaraan pribadi yang terus bertahan 41,6 tahun lagi. Total E & P Bijak untuk Ketersedian meningkat, jarak tempat tinggal yang masih menjadi produsen gas terbesar Energi Masa Depan jauh dari tempat kerja, kemacetan, di Indonesia dengan tingkat produksi Energi terbarukan merupakan sumber ditambah harga BBM yang cenderung gas rata-rata per hari mencapai 2228 energi pengganti dari sumber energi tidak stabil, dan masih banyaknya juta kaki kubik. Indonesia mencapai yang pada umunya digunakan untuk kendaraan umum dan dinas. urutan kedua ekspor gas terbesar memenuhi kebutuhan energi. Saat di dunia setelah Qatar, khususnya ini peningkatan kebutuhan energi Selama 4 tahun terakhir (2011- dalam bentuk LNG. Infrastruktur yang didominasi oleh energi fosil yang 2014), harga minyak mentah belum memadai dan harga domestik tak terbarukan tentunya tak ramah JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 37
EDISI EBTKE Liputan khusus lingkungan. Energi fosil berkaitan It is undeniable that energy is the backbone of world erat dengan perusakan ekologi yang economy. Indonesia has become a country producing berakibat pada pemanasan global, and using energy that is relative high as its population bergesernya lapisan bumi, iklim yang grows. The largest market shares for energy usage in tidak menentu, polusi udara dan 2012 are industrial sector (34.8%), household sector pencemaran lingkungan. (30.7%), transportation (28.8%), commercial (3.3%) and Alternatif untuk mengurangi other sectors (2.4%). penggunaan BBM, di samping menggunakan , adalah konversi BBM T he sectors undergoing consumption of 54.4 million tons Peralatan pengonversi gas methanol ke listrik berbahan sampah di Kawatuna Palu, Sulawesi Tengah, ke bahan bakar gas (BBG) untuk sektor the consumption in ratio to 67 years of production transportasi. Penggunaan BBG pada growth are sectors of (R/P). Coal production is still kendaraan bermotor sudah dimulai transportation of 6.92% prioritized for the export purpose. sejak tahun 1987 dan mengalami per year, followed by the pasang surut karena berbagai kendala commercial sector of 4.58% per In accordance with the data teknis, termasuk minimnya infrastruktur year, industrial sector of 2.51% from SKK Migas, the realization dan sosialisasi secara berkelanjutan. per year, household sector of of natural gas lifting throughout 0.92% per year and other sectors the period of 2008-2011 tends to Potensi energi baru dan of 0.94% per annum (BPPT – increase from 1,146,000 Million terbarukansangat sangat signifikan, Indonesian Energy Outlook 2014). Barrel Oil Equivalent Per Day Indonesia dianugerahi sumber daya Referring to EMR data for the last 11 (MBOEPD) in 2008 to the highest energi yang sangat bervariasi. Tercatatat years, national energy production level of 1,318 MBOPD in 2011. ada 75.091 MW panas bumi, 29.164, mini/ continues increasing at a growth However, at the beginning 2012, mikro hydro 769,69 MW, biomasa 49.810, rate of approximately 4.6% per the realization of natural gas tenaga surya 480 kwh/m2/day, tenaga year. Export has grown at an lifting has decreased into 1,240 angin 3-6 m/s, bahan bakar nabati 161,5 average of 6.8% per year, import at (MBEOPD). This decrease is caused juta SBM, biogass 2,3 juta SBM, dan 10.2% per year, while consumption by the long licensing process, sampah kota 3.000 MW (Dirjen Energi only grew of 1.8% per year. land issues, operational goods Baru dan Terbarukan dan Konservasi procurement, decrease of reservoir Energi ESDM). Data tersebut meyakinkan Indonesian energy source is performance from production fields kita betapa kayanya energi baru dan dominated by renewable energy and the obstruction of gas supply terbarukan yang perlu diberdayakan. (fossil energy) one such as Oil Fuel absorption. (BBM) and Coal and Natural Gas, Konsep membangun sejatinya perlu since their availability cannot be re- Total natural gas deposit in 2013 memperhatikan pembangunan produced at the same excavation or was 2.9 trillion cubic meters that is berkelanjutan yang merupakan drilling site. Oil reserve in 2013 was expected to last for next 41.6 years. konsep pembangunan atas dasar 3.7, production or drilling of 882 Total E & P is still the largest gas penambahan nilai sumber daya. thousand barrels per day, refining producer in Indonesia with average Pengembangan Bahan Bakar of 1,072 million barrels per day and gas production rate has reached Nabati (BBN) merupakan kebijakan composition of 1,623 million barrels 2,228 million cubic feet. Indonesia pemerintah melalui instruksi Presiden per day. is in second largest gas exporter Nomor 1 tahun 2006 disertai in the world after Qatar, especially Peraturan menteri ESDM No. 25 tahun The consumption of Oil Fuel in the form of LNG. Inadequate 2013 tentang pemanfaatan BBN. Dalam has increase in all energy usage infrastructures and the low Permen tersebut terdapat kewajiban sectors, specifically transportation domestic price for gas relative to untuk pemanfaatan BBN untuk BBM sector in which the personal export, has led the gas production yang didistribusikan untuk memenuhi vehicles keep increasing, longer to be prioritized for export to kebutuhan energi domestik seperti distance between residence and Malaysia, Singapore, Korea, China biodiesel dan biotanol. work station, traffic jam and and other countries. unstable price of oil fuel and the Untuk memenuhi pasokan BBN fact that there are still many public An unfortunate, important pemerintah perlu menyediakan and work transportations. condition is that the increase perkebunan energi dan sarana in national energy production infrastruktur sehingga menunjang For the last 4 years (2011-2014), is not balanced by domestic ketersediaan BBN secara the price of crude oil has reached energy consumption. It indicates berkelanjutan. Energi terbarukan $100 per barrel. In accordance that a large quantity of natural pada dasawarsa sekarang lebih with the ratio of deposit relative resources are not exploited to fulfill dikenal dengan energi terbarukan, to production (R/P), in 11.6 years domestic needs, instead it’s used seperti; tenaga air, panas bumi, mini/ the oil deposit will use up if the for export to fulfill the needs of mickro hidro, biomasa, tenaga surya, new reserve is not found, the other countries, as it happened to tenaga angin, bahan bakar nabati, consumption rate is not suppressed natural gas and coal. Meanwhile, biogass, dan sampah kota. or to replace it with alternative the national energy source source of energy. There is total of prioritizes on Oil Fuel, in which the 280.17 billion tons of coal deposit consumption rate increases and with 421 million tons of production, national oil production continues 38 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE Liputan khusus to decrease resulted in the need New and renewable energy Presidential Instruction number to import, thereby it affects the potentials are very significant. 1/2006 as well as the Regulation of stabilization of national economy. Indonesia is endowed by a variety Minister of EMR number 25/2013 of energy sources. The record regarding the use of BBN. Minister It is needed oil fuel subsidy stated there are 75,091 MW of Regulation, there is an obligation efficiency by controlling subsidized geothermal energy, 29,164 769.69 to use BBN for the fuel distributed oil fuel consumption, improving MW of mini/ micro hydro energy, for domestic energy needs, such as oil fuel conversion program, 48,810 MW of biomass energy, 480 biodiesel and bioethanol. urban gas network development kwh/m2/day of solar energy, 3-6 or construction program and use of biofuel (BBN) to maintain Renewable energy is the replacement source the stability of supply – demand of energy to fulfill the energy demand. energy to fulfill national energy sustainability. Currently, the increase in energy needs is dominated by non-renewable fossil energy Renewable ENERGY IS THE that has adverse impact on the environment WISE CHOICE TO SECURE FUTURE ENERGY AVAILABILITY m/s of wind energy, 161.5 million To meet the biofuels supply, the Renewable energy is the SBM of biofuel, 2.3 million SBM Government shall provide energy replacement source of energy to of biogas and 3,000 MW of urban plantation and infrastructures fulfill the energy demand. Currently, waste (Director General of New, required to support the availability the increase in energy needs is Renewable Energy, and Energy of biofuels in a sustainable manner. dominated by non-renewable fossil Conservation, Ministry of Energy The renewable energies in current energy that has adverse impact and Mineral Resources). The data decade are commonly known on the environment. Fossil energy convince us how rich the new and as renewable energy, including is closely related to ecological renewable energy to utilize. hydropower, geothermal, mini or damage and ultimately to global micro hydro energy, biomass, solar warming, shifting of Earth layers, The development concept shall energy, Wind power, biofuels, biogas unpredictable climate, air and take into account sustainable and urban waste. environmental pollution. development that constitutes the concept of development based The alternative solution to reduce on resource value addition. The the use of Oil Fuel (BBM) is, development of Biofuels (BBN) is in addition to use Oil Fuel, the the Government policy through the conversion of Oil Fuel to Natural Gas Fuel in the transportation sector. The use of Natural Gas Fuel (BBG) for motorized vehicles has already began in 1987 and it fluctuated due to various technical issues, including the lack of infrastructures and continuous socialization. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 39
EDISI EBTKE Liputan khusus Langkah Sederhana PENGHEMATAN Energi Simple Steps to Save Energy Energi adalah sesuatu yang sangat berarti dalam kehidupan manusia, karena segala bentuk tindakan atau kegiatan manusia memerlukan energi. Coba bayangkan, apa jadinya jika hidup tanpa ada lagi pasokan sumber energi yang ada di muka bumi ini. Sebelum energi mencapai ambang batasnya, semakin terbatas, dan menipis, sekaranglah saatnya kita bersama-sama sadar akan pentingnya keberadaan energi bagi kehidupan manusia. 40 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE Liputan khusus Tentu saja, bayangan Dengan tersebut akan membuat melakukan kita berpikir berulang gerakan kali untuk memboroskan penghematan energi yang kita gunakan. energi ini, maka Penghematan energi ini juga secara tidak langsung bisa disebut sebagai konservasi akan mulai menghemat energi, yaitu berupa penghematan biaya untuk energi atau pengurangan penggunaan serta dapat mengurangi energi yang memiliki berbagai ketergantungan akan sumber tujuan. daya alam yang memiliki jumlah terbatas. Perkembangan zaman yang diiringi dengan pertambahan menjadi mahal. Hal itu sesuai ramah lingkungan. Salah satunya jumlah populasi dunia, membuat dengan ketersediaan energi adalah dengan menggunakan penggunaan energi juga semakin yang jumlah sedikit, akan tetapi lampu LED yang konon lebih hemat bertambah. Terlebih dengan adanya permintaan yang semakin banyak energi dibandingkan lampu pijar. revolusi industri yang memicu maka akan berimbas pada harga Selain menggunakan produk hemat pertumbuhan industri di segala sumber energi. Seperti halnya juga energi, gerakan konservasi energi sector, membuat penggunaan kenaikan tarif dasar listrik, dimana juga dapat dilakukan dengan cara energi juga semakin bertambah. kenaikan BBM akan berpengaruh mengurangi pemakaian bahan terhadap perekonomian. bakar kendaraan. Sementara itu, energi yang Energi Surya untuk Kehidupan yang Lebih Baik, di Kapan, TTS, NTT diperoleh sifatnya terbatas dan Konservasi energi memiliki tujuan Asap kendaraan bermotor tidak bisa diciptakan sesuai dengan mulia untuk mulai melakukan mengeluarkan polusi yang mampu hukum energi. Oleh karenanya, gerakan penghematan energi, guna mencemari lingkungan. Dengan diperlukan konservasi energi yang mencegah terjadinya krisis energi beralih pada kendaraan yang memiliki tujuan untuk melakukan yang akan memiliki dampak pada lebih ramah lingkungan dengan penghematan energi yang akan semua sektor. Dengan melakukan sumber energi lain seperti listrik, berdampak pada kehidupan gerakan penghematan energi ini, atau dapat menggunakan sepeda manusia di masa yang akan datang. maka secara tidak langsung akan ketika beraktifitas di luar rumah, mulai menghemat biaya untuk berarti telah membantu bumi Energi yang kita peroleh setiap energi serta dapat mengurangi dan menyelamatkan kita dari harinya untuk beraktifitas atau ketergantungan akan sumber daya kekurangan energi. Selain itu, untuk berproduksi bagi perusahaan, alam yang memiliki jumlah terbatas. bumi akan menjadi lebih sehat bersumber pada energi yang Tentu saja, dengan melakukan karena berkurangnya penggunaan berasal dari alam, seperti minyak gerakan penghematan energi kita kendaraan bermotor juga akan bumi, batu bara, listrik, dan sumber akan belajar untuk mencintai alam, mengurangi polusi di udara yang energi alam lainnya. Dapat diketahui karena telah melakukan gerakan membuat lingkungan tercemar. bersama, bahwasanya sumber ramah lingkungan. daya alam tersebut memiliki jumlah Melalui gerakan konservasi energi yang terbatas. Apabila jumlah Banyak hal sederhana yang bisa kita dengan cara yang sederhana, kita sumber energi tersebut mencapai lakukan untuk melakukan gerakan dapat menyelamatkan bumi dari limitnya, maka akan mengalami penghematan energi. Selain krisis energi yang nantinya akan krisis energi yang nantinya secara menggunakan energi dengan cara berdampak pada kelangsungan otomatis berpengaruh terhadap yang tepat dan bijak, kita juga bisa hidup manusia dan makhluk hidup perekonomian. memulai menggunakan produk- lainnya. Di samping itu, kita dapat produk yang telah berinovasi menyelamatkan lingkungan dari Konservasi dan menjadi produk hemat energi. kerusakan akibat penggunaan Penghematan Energi Kemajuan teknologi pada saat ini, energi yang berlebihan. Ayo Hukum ekonomi menyebutkan, telah menciptakan berbagai produk bersama-sama kita lakukan gerakan ketika permintaan banyak hemat energi yang pastinya lebih konservasi energi! sedangkan barang yang dibutuhkan sedikit, maka harga tersebut akan JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 41
EDISI EBTKE Liputan khusus Energy is vital to human life. Because all forms of human action or activity require energy. Imagine, what will life be without supply of energy source on the surface of the earth. Before energy reaches its critical level, it quantity becomes increasingly limited, Now it is the time to realize the importance of energy for human life. O f course, such illustration lead us to think again deeply before we use energy carelessly. This energy saving, which is referred to as energy conservation, is the effort to conserve or reduce the use of energy with various purposes. The era development, along with growth of world population, have led to larger energy demand. Moreover, industrial revolution has triggered industrial growth in all sectors, resulting in higher demands for energy. Meanwhile, the energy obtained is limited in quantity and it cannot be created in accordance with the laws of energy. Therefore, it is necessary to conserve energy that aims to save energy that will give effects to human life in the future. The energy that we acquire on a daily basis for our activities or mass manufacturing comes from nature, such as crude oil, coal, electricity and other natural sources. They are limited in quantity and when it reaches its limit, there will energy crisis which automatically affects the economy. ENERGY CONSERVATION AND SAVING Economic Law on economics states when the demand is high, and the supply is low, then the price will be higher. It is in accordance with the fact of less energy availability, but the demand is higher, 42 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDDIISSII EBTKE Liputan khusus then it will affect of the price of the energy source. The same thing applies to the increase of base electricity tariff, in which the increase of oil fuel has the impacts on the economy. Energy conservation has noble purposes, it is an initial step to start energy saving movement, to prevent energy crisis, which will undoubtedly has the impacts on all sectors. Through energy conservation movement, it indirectly starts saving energy costs and reduces our dependency on limited natural resources. Certainly, by implementing saving energy movement, we will learn to love nature through various environment friendly programs. There are many simple action to take for conserving energy. In addition to use it in a proper and wise manner, we can start using products that have been innovated into saving energy products. Current technological advances have created various energy-saving products that are much more environmental- friendly, one of which is LED bulb instead of conventional bulb. In addition to the use of energy-saving products, energy conservation movement can also be implemented by reducing use of vehicle fuel. Smoke from motorized vehicles produce Through the energy pollution to the environment. By changing saving movement, we into a more environmental-friendly vehicles can also save the energy such as electric vehicles or bicycles during costs and reduce our outdoor activities, we have helped our dependency on the earth and save us preventing energy increasingly limited crisis. In addition, our planet will be natural resources. healthier due to less air pollution from motorized vehicles that pollute our environment. Through the simple energy conservation movement, we can save Earth from energy crisis, which later will affect the survival of humans and other living organisms. We will also save environment from the damage due to excessively energy use. Let us start the energy conservation movement! JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 43
EDISI EBTKE Liputan khusus Pemerintah Galakkan Gerakan Government Promotes POTONG 10% Movement Pertumbuhan konsumsi energi yang terus meningkat disertai dengan penurunan jumlah cadangan energi fosil, menuntut kesadaran segenap pihak pengguna energi untuk melakukan penghematan. Untuk mendorong tersebut. Pada tahap ini, program peralatan elektronik yang sedang kesadaran mengenai akan dilaksanakan di provinsi tidak dipakai, atau mencabut outlet efisiensi dan tanggung dengan tingkat konsumsi energi listrik. Dengan mematikan lampu jawab dalam hal tinggi, atau di atas 87 persen dan peralatan elektronik di rumah pemanfaatan energi, total konsumsi nasional, seperti di selama satu jam per hari, akan Pemerintah melalui Kementerian Sumatera Utara, Riau, Sumatera menghemat konsumsi listrik yang Energi dan Sumber Daya Mineral Selatan, Lampung, Banten, Jawa setara dengan 600 Wh. Artinya, (ESDM) mencanangkan Gerakan Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, penghematan tersebut setara Konservasi Energi “Potong 10%”. Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi dengan pemberian akses listrik Penghematan yang dilakukan Selatan. Penghematan sebesar 10 kepada satu rumah tangga di sebanyak 10 persen hingga tiga persen yang dilakukan di provinsi daerah terpencil. tahun kedepan, sama dengan tersebut, dapat melistriki sekitar menghemat pembangunan 2,5 juta kepala keluarga di seluruh Berikut adalah beberapa panduan Pembangkit Listrik Tenaga Uap desa dalam Program Indonesia praktis terkait dengan gaya hidup (PLTU) baru. Terang. Ini setara dengan 10 juta hemat energi untuk mensukseskan jiwa yang akan mendapatkan akses Gerakan Konservasi “Potong 10%”, Konservasi energi harus listrik. antara lain : ditempatkan sebagai sumber energi kelima setelah minyak, gas, “Potong 10%” merupakan gerakan/ 1. Mematikan lampu saat keluar batubara, dan energi terbarukan. aksi bersama yang melibatkan ruangan, Pasalnya, menghemat 10% Pemerintah, pelaku bisnis/industri, lebih mudah dilakukan daripada organisasi masyarakat sipil, dan 2. Mematikan televisi saat tidak membangun sumber energi baru individu, yang dapat diterapkan digunakan, sebesar 10% atau setara 3,5 pada aktivitas sehari-hari. Apabila Gigawatt (Gw) yang membutuhkan gerakan ini mampu dilaksanakan 3. Mencetak kertas secara bolak- dana sekitar Rp 43 triliun. secara konsisten dan masif, dapat balik, mendukung upaya mewujudkan Konsumsi energi nasional terbesar kedaulatan energi. 4. Mematikan perangkat elektronik saat ini, berada pada kelompok saat tidak digunakan, pelanggan rumah tangga, Hemat energi harus dijadikan industri, dan bisnis. Oleh karena sebagai gaya hidup sehari-hari. 5. Menutup kulkas dengan rapat, itu, Gerakan Potong 10 Persen Contoh yang mudah, misalnya, 6. Mematikan pendingin ruangan akan fokus pada sektor-sektor dengan mematikan lampu dan saat ruangan tidak digunakan, 7. Mengatur pendingin ruangan pada suhu 24 derajat, 8. Menggunakan lampu hemat listrik/LED 44 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE Liputan khusus The increase of energy The largest national energy Energy saving shall be regarded consumption rate along consumptions are currently as a lifestyle. A simple example with the decrease of the households, industries and is to turn off lamps and quantity of fossil energy business. Therefore, The electronic devices that are not reserve has called for movement of Potong 10% will being used or disconnecting awareness of the energy be focused on those sectors. At electrical outlets. By turning off users to start saving. this stage, the program will be lamps and electronic equipment implemented at provincial level for one hour a day, it will save T o improve the with high energy consumption, electricity consumption of awareness on the or above 87 percent of the total 600 KW. It means, it provides efficiency and liability national consumption, such as electricity access for one of energy usage, in North Sumatra, Riau, South household in a rural area. the Government Sumatra, Lampung, Banten, West through the Ministry of Energy Java, DKI Jakarta, Central Java, The following are practical and Mineral Resources (EMR) East Java, Bali and South Sulawesi. guides related to energy-saving launched Energy Conservation Ten Percent energy saving those lifestyle to support the success Movement namely ”Potong 10%”. provinces can be used to electrify of ”Potong 10%” Conservation The saving of 10% for the next around 2.5 million households in Movement: three years equal to save the all villages in the Indonesia Terang construction of the new Steam (Bright Indonesia) Program. It 1. Turning off the lamp when Power Plant. equals to provide electricity leaving the room, access for 10 million people. Energy conservation shall be 2. Turning off the television placed as the fifth energy sources “Potong 10%” is a joint when it is not being used, after oil, gas, coal and renewable movement/action involving energy. Because, it’s easier to Government, business/ Industrial 3. Printing papers on both sides, conserve 10% than to build a new Actor, civil organizations and 4. Turning off electronic energy source of 10% national individuals, which can be capacity or 3.5 Gigawatts (GW), implemented on their daily equipment when it is not which requires approximately Rp activities. If this movement can being used, 43 trillion. be implemented consistently on 5. Closing refrigerator door a massive scale, it can support tightly, the efforts to realize energy 6. Turning off air conditioner dependency. when it is not being used, 7. Setting air conditioner temperature at 24 degrees, 8. Using energy saving lamp/LED. JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 45
EDISI EBTKE mitra Direktorat Bioenergi Gandeng Pertamina Seriusi Pemanfaatan Biodiesel Directorate of Bio-energy Joins Cooperation with Pertamina to Seriously Utilize Biodiesel Pemerintah menetapkan kebijakan energi nasional melalui diversifikasi energi. Diantaranya mewajibkan pemakaian biodiesel 20% untuk sektor transportasi dan industri, serta 30% untuk sektor pembangkit listrik pada tahun 2016. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengatasi krisis energi nasional. 46 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDDIISSII EBTKE mitra Salah satu upaya serius Pemerintah, dalam upaya is 20% or B20. It is in accordance Pemerintah melalui pemenuhan energi nasional with the Regulation of Minister Direktorat Bioenergi melalui pemanfaatan energi of EMR number 12 of 2015 Kementerian Energi terbarukan terutama biodiesel. concerning the Third Amendment dan Sumber Daya B20 memang sudah memenuhi of the Regulation of Minister of Mineral (ESDM) untuk melakukan kriteria yang ditetapkan, dan siap EMR number 32 of 2008. pemanfaatan biodiesel, yaitu diimplementasikan di awal tahun menggandeng Pertamina 2016. B20 (20% biodiesel, 80% diesel sebagai mitra. Pertamina adalah fuel) is a popular mixture of perusahaan Badan Usaha Milik The Government sets biodiesel because of the well- Negara (BUMN) yang mendapatkan up national energy balanced of costs, emission, cold tugas dari Kementerian ESDM policy through energy weather performance, material sebagai mitra Direktorat Bioenergi, diversification. Among compatibility and ability to act untuk memanfaatkan biodiesel the policy is the as solvent. Most biodiesel users melalui program pencampuran obligation to use biodiesel have purchased B20 or lower bahan bakar nabati (BBN) ke dalam for 20% transportation percentage mixture from their bahan bakar minyak (BBM) jenis and industry and 30% usual normal distributor or from minyak solar. Ini merupakan BU power plants in 2016. The biodiesel seller. BBM yang memanfaatkan biodiesel policy has the purpose dalam jumlah yang paling besar to solve national energy B20 is the type of biodiesel dibanding BU BBM lain. crisis. containing 20 percent fatty acid methyl ether, that will open a path Di tahun 2016 ini, prosentase One of the for government plan to encourage kandungan biodiesel yang Government’s all diesel fuel to use this type of dicampur ke dalam BBM jenis serious efforts fuel next year. minyak solar sebesar 20% is through the atau B20. Hal ini, sebagaimana Directorate of Bio- It is expected that people initiative dimaksud dalam Peraturan energy, Ministry of Energy and keep increasing to participate to Menteri ESDM Nomor 12 Tahun Mineral Resources (EMR) to make support Government’s program in 2015 tentang Perubahan ketiga use the biodiesel, by partnering its effort to fulfill national energy Peraturan Menteri ESDM Nomor with Pertamina. Pertamina is a through utilization of renewable 32 Tahun 2008. state-owned enterprise (BUMN) energy. B20 has fulfilled the that is assigned by the Ministry specified criteria and is ready to B20 (20% biodiesel, 80% minyak of EMR as the partner of the be implemented in the beginning bumi diesel) adalah campuran Directorate of Bio-energy to make of 2016. biodiesel yang populer karena use of biodiesel with the program merupakan keseimbangan yang of mixing biofuels (BBN) with baik dari biaya, emisi, kinerja diesel oil fuel (BBM). Pertamina is cuaca dingin, kompatibilitas the Oil Fuel Enterprise (BU BBM bahan, dan kemampuan untuk abbreviated) utilizing biodiesel in bertindak sebagai pelarut. the largest amount compared to Sebagian besar pengguna other BU BBM. biodiesel membeli B20 atau lebih rendah campuran dari distributor In 2016, the percentage of bahan bakar normal mereka atau biodiesel mixed with diesel fuel dari pemasar biodiesel. B20 merupakan jenis biodiesel mengandung 20 persen asam lemak metil eter, yang bisa membuka jalan bagi rencana pemerintah agarseluruh kendaraan diesel dapat menggunakan bahan bakar ini tahun depan. Diharapkan, inisiatif masyarakat dapat semakin meningkat untuk turut berpartisipasi dalam menyukseskan program JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 47
EDISI EBTKE jendela Patriot Energi, Mengabdi Demi Menerangi Nusantara Energy Patriot, Serve to Light Up Nation Berangkat dari masih banyaknya desa-desa di pelosok Indonesia yang belum terlistriki, Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) membuat sebuah program yang bertujuan menjadi jawaban bagi permasalahan tersebut. Program ini dinamakan dengan Patriot/Penggerak Energi Tanah Air (PETA). 48 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDDIISSII EBTKE jendela Patriot Energi Siap Terjun Ke Pulau Terdepan Patriot atau penggerak demi tercapainya kedaulatan keterbatasan yang ada, patriot energi tanah air energi bangsa. harus mampu bertahan dan terus merupakan sebuah melakukan pergerakan. Pelatihan gerakan yang Patriot yang telah ditempatkan fisik ini sangat bermanfaat pada mengirimkan lulusan- di beberapa daerah berperan saat penempatan di lapangan, lulusan terbaik Indonesia untuk sebagai aktivator eksternal karena lokasi penempatan yang datang ke daerah-daerah untuk menggerakan orang-orang sulit terjangkau sangat dibutuhkan tertinggal, terpencil, dan terluar kunci di dalam masyarakat, agar ketahanan fisik yang kuat. Nusantara sebagai bagian dari masyarakat tersebut dapat mandiri masyarakat setempat. Mereka dalam mengelola kebutuhan Kedua, kompetensi keteknikan ditugaskan untuk menjadi listriknya. berupa pengetahuan secara detail pendamping, menyadarkan, dan tentang solar cell atau Pembangkit membangun masyarakat melalui Menjadi patriot energi Listrik Tenaga Surya (PLTS). Selain pembangunan dan pemanfaatan adalah kesempatan. itu, diberikan juga pengetahuan pembangkit energi terbarukan Kesempatan untuk tentang macam-macam sumber yang berkelanjutan. melihat, mendengar, energi baru terbarukan beserta dan merasakan teknologi pemanfaatannya. Visi yang diusung oleh langsung kehidupan Harapannya adalah para patriot gerakan PETA ini tak lain masyarakat yang dapat mengidentifikasi sumber- untuk meningkatkan modal berada dalam sumber energi terbarukan yang sosial masyarakat dengan keterbatasan ada dilokasi penempatan, yang menerapkan energi terbarukan nantinya bisa dikembangkan untuk berbasis masyarakat yang Butuh Kompetensi menghasilkan energi. berkeadilan sosial, melalui Pada teknis pelaksanaannya, patriot-patriot muda guna sebelum diberangkatkan menuju Kompetensi ketiga adalah mewujudkan kedaulatan daerah terpencil, tertinggal dan pembangunan berbasis energi bangsa. Sedangkan, terluar yang belum menikmati masyarakat, yang mengajarkan misinya sendiri adalah untuk listrik, para patriot energi ini tentang bagaimana kita bisa mengimplementasikan energi akan menjalani serangkaian menggerakkan masyarakat untuk terbarukan berbasis masyarakat, pelatihan terlebih dahulu. melihat dan mengidentifikasi dengan memanfaatkan Pelatihan yang dilaksanakan penyebab suatu permasalahan dan sumber energi setempat guna mencakup empat kompetensi menyelesaikan masalah tersebut meningkatkan modal sosial yang harus dimiliki, dihayati dan bersama-sama. Dan terakhir, masyarakat. dijalani. Keempat kompetensi kompetensi yang merupakan tersebut antara lain, kompetensi bobot paling utama adalah Dalam melaksanakan program kejuangan, kompetensi keteknikan, keikhlasan, yang mengajarkan ini, terdapat beberapa strategi kompetensi pembangunan bagaimana membangun empati yang dilakukan antara lain berbasis masyarakat, dan terakhir dengan mensinergikan antara memanfaatkan sumber energi yang selalu diulang-ulang sebagai hati dan pikiran. Kompetensi ini setempat untuk menciptakan kompetensi yang berbobot utama menjadi ruh dalam program ini, listrik berbasis energi terbarukan, adalah kompetensi keikhlasan. sebab apa saja yang akan patriot menciptakan dan mengatur temukan dan rasakan, keikhlasan sistem pengelolaan pembangkit Pertama, kompetensi kejuangan menjadi tempat kembali. yang berbasis masyarakat, serta berupa pelatihan fisik. Dalam menerapkan dan mengatur pelatihan ini, pihak ESDM Tak lama dari pembentukan PETA sistem pemanfaatan energi menggandeng Organisasi Pecinta pada pertengahan 2015 lalu oleh yang menciptakan kegiatan Alam Wanadri sebagai pelatih Kementerian ESDM, maka pada 21 ekonomi produktif. Selanjutnya, yang memberikan pelatihan dan Oktober 2015, secara perdana para mengumpulkan pemuda-pemudi mengajarkan para patriot secara patriot energi ini diberangkatkan Indonesia yang mau bergerak langsung untuk bertahan selama 6 menuju lokasi penempatan untuk masyarakat, serta mencetak hari di dalam hutan. Dengan segala masing-masing di seluruh penjuru dan membentuk pemuda-pemudi pelosok tanah air. Untuk lokasi Indonesia menjadi patriot-patriot penempatan terbagi dalam 3 zona, muda yang mampu bersama- yaitu zona barat, zona tengah, dan sama masyarakat meningkatkan zona timur Indonesia. kesejahteraan masyarakat yang berkesinambungan untuk Dengan berbekal semangat yang menciptakan energinya sendiri besar dan pengalaman selama JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 49
EDISI EBTKE jendela pelatihan sebagai bekal utama, untuk melihat, mendengar, dan membuka mata bahwa masih kehidupan baru para patriot merasakan langsung kehidupan ada yang harus dilakukan demi dimulai. Keluar dari zona nyaman masyarakat yang berada dalam mewujudkan kehidupan yang adalah sebuah keniscayaan dalam keterbatasan. Bergabung dalam sejahtera bagi Bangsa Indonesia, program ini. Lokasi penempatan gerakan PETA merupakan sebuah khususnya dalam pemenuhan yang sulit dijangkau, minimnya kesempatan untuk bangun dan energi baru dan terbarukan. jaringan telekomunikasi, terbatasnya air bersih, dan segala With the background of many villages in Indonesia that hal baru menjadi awal adaptasi still do not have the access to electricity, the Ministry yang harus dilalui. Masing-masing of Energy and Mineral Resources (EMR) through the lokasi penempatan mempunyai Directorate General of New, Renewable Energy, and permasalahan yang berbeda- Energy Conservation (NREEC) made a program with the beda. Namun, secara garis purpose to solve such issue. This program is referred to besar permasalahan tersebut mencakup bidang ekonomi, sosial, as Nation Energy Activator (PETA) Patriot Energy. pendidikan, dan sanitasi. Berbagai permasalahan publik tersebut T he Nation Energy To implement this program, there siap dihadapi dan dicari solusinya Activator (PETA) Patriot are some strategies to do, including, oleh para patriot dengan Energy is a movement making use of local energy source bergotong royong bersama that sends the best to generate electricity from masyarakat. graduates to visit renewable energy, to create and remote, rural and outermost manage community-based power Program patriot energi bukanlah areas of the country to live with plant management system and to sebuah jalan untuk menjadi the local residents. They are implement and organize energy pahlawan, justru sebaliknya assigned as facilitators, to make utilization system that encourage menjadi patriot energi harus aware and develop community productive economic activities. banyak belajar dari masyarakat by constructing and utilizing Then, the program gathers untuk bisa membangkitkan sustainable renewable power Indonesian youths who are willing kesadaran masyarakat terhadap plants. to serve public and creating and potensi dan permasalahan forming Indonesian young patriots yang ada. Pahlawan-pahlawan The vision of PETA movement is who are able to improve sustainable masyarakat harus muncul di to increase community capital public welfare to create its own dalam masyarakat itu sendiri. through implementation of energy to achieve national energy Patriot Energi hanya berusaha renewable energy based on independence. menggunakan kacamata equitable community, with young sistematis untuk memetakan patriots to realize national energy The patriots who are assigned masalah, dan tetap memakai independency. Meanwhile, its in several areas act as external sepatu rakyat untuk hidup mission is to implement based- activators to mobilize public berdampingan bersama community renewable energy, by figures in a community, so that masyarakat. making use local energy sources the community is able to be to increase the community independence to managing their Menjadi patriot energi adalah capital. electricity need. kesempatan. Kesempatan 50 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Search