Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore E-Book Aplikasi Mind Map pada Pembelajaran IPA SMK

E-Book Aplikasi Mind Map pada Pembelajaran IPA SMK

Published by Dina Widiastuti, 2021-09-16 22:54:18

Description: E-Book Aplikasi Mind Map pada Pembelajaran IPA SMK

Search

Read the Text Version

Lukman Hakim, S.Pd., M.Pd. APLIKASIMIND MAP PADA PEMBELAJARAN IPA SMK “Dengan Mind Map, seluruh informasi kunci dan penting lebih mudah dipahami dan diingat.” Djohan Yoga Mind Map & Mindset Center Indonesia



Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta 1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). 2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 3. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 4. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).



Hak cipta © 2019 pada Penerbit Delta Pustaka Penulis : Lukman Hakim, S.Pd., M.Pd. ISBN : Editor : Trina Sutanti Perancang Kulit : Tim Penerbit Delta Pustaka Layouter : Pakne_Niswah Cetakan Pertama : Desember 2019 Ukuran Buku : 14,5 x 20,5 cm Buku ini set dan di-layout oleh Bagian Produksi Penerbit Delta Pustaka dengan Microsoft Office Word 2016 (Cambria 11 pt) Penerbit Delta Pustaka Jl. Jambu I No. 30 RT. 02 RW. 01 Jabon Jombang Jawa Timur Telepon : 085850000784 / 082242222784 Email: [email protected]

Buku ini aku persembahkan bagi guru yang ingin mengaplikasikan Mind Map dalam pembelajaran

KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kepada Allah yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga buku Aplikasi Real Time Buzan Mind Map Pada Mata Pelajaran IPA SMK. Buku ini adalah salah satu buku pendidikan yang membahas tentang Aplikasi Real Time Buzan Mind Map (RT-MM) Pada Mata Pelajaran IPA SMK. Buku ini adalah hasil laporan penelitian tindakan kelas yang dimodikasi menjadi buku pendidikan agar menjadi praktis dan mudah dipahami oleh guru IPA SMK khususnya. Buku ini menjelaskan tentang ruang lingkup RT-MM, aplikasi RT-MM dalam pembelajaran IPA, serta hasil belajar IPA. Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi guru yang ingin mengaplikasikan RT-MM. Untuk mendukung penerapan pembelajaran, buku ini dilengkapi dengan lampiran yang berisi RPP, Mind Map, tes hasil belajar IPA. Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya buku ini. Semoga buku ini bermanfaat dan bisa menginspirasi bagi seluruh pembaca. Penulis vi

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR................................................................................... DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi xii PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 KONSEP MIND MAP .............................................................................. 4 PEMBELAJARAN IPA SMK ................................................................. 14 HASIL BELAJAR IPA SMK 17 Aspek Kognitif ............................................................................. 18 Aspek Psikomotorik ................................................................. APLIKASI MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN IPA SMK 20 Siklus I ............................................................................................ 25 Siklus II ........................................................................................... HASIL APLIKASI MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN 32 IPA SMK 37 Hasil Belajar ................................................................................. Respon Siswa Terhadap Aplikasi Mind Map ................ vii

PENUTUP 39 Simpulan ........................................................................................ 40 Saran-Saran .................................................................................. DAFTAR RUJUKAN ................................................................................. 42 DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. 44 BIODATA PENULIS ................................................................................ 93 viii

DAFTAR TABEL 1. Keterampilan Proses dan Sub Keterampilan Proses ...... 20 2. Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Siswa Pada Siklus I ................................................................................................................. 25 3. Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Siswa Pada Siklus II ............................................................................................................... 31 4. Hasil Angket Aplikasi Real-time Buzan Mind Map ............ 32 5. Perbandingan Peningkatan Rerata Nilai Kognitif Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ........................................................... 34 6. Perbandingan Peningkatan Aspek Psikomotor Siswa Pada Siklus I dan Siklus II .......................................................... 36 ix

DAFTAR GAMBAR 1. Central Topic ................................................................................... 6 2. Basic Ordering Ideas (BOIs) ..................................................... 7 3. Cabang Basic Ordering Ideas (BOIs) .................................... 7 4. Image pada Cabang Basic Ordering Ideas (BOIs) .......... 8 5. Overview ........................................................................................... 10 6. Preview .............................................................................................. 11 7. Inview ................................................................................................ 12 8. Review ................................................................................................ 12 9. Mind Map tentang Penanganan Limbah Cair .................. 22 10. Mind Map tentang Penanganan Limbah Padat ............... 28 x

DAFTAR GRAFIK 1. Perbandingan Nilai Aspek Kognitif Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ................................................................................. 34 2. Perbandingan Peningkatan Aspek Psikomotor Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ...................................................... 36 xi

DAFTAR LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .................. 47 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................ 55 3. Tes Kognitif Siklus I ..................................................................... 65 4. Tes Kognitif Siklus II ................................................................... 67 5. Angket ................................................................................................ 68 6. Hasil Mind Map Siklus I ............................................................. 72 7. Hasil Mind Map Siklus II ........................................................... 80 8. Dokumentasi Aplikasi Mind Map Pada Mata Pelajaran IPA ....................................................................................................... 88 xii

PENDAHULUAN Sebagaimana telah kita ketahui dan maklumi bersama, beban yang dihadapi oleh siswa di Indonesia termasuk yang paling berat di dunia. Dengan jumlah mata pelajaran yang demikian banyak, ditambah lagi dengan jumlah bahan yang harus dipelajari untuk setiap mata pelajaran telah menjadi salah satu faktor utama yang menghambat dalam peningkatan hasil belajar siswa. Jumlah mata pelajaran Bidang Keahlian Bisnis Manajemen, Program Keahlian Akuntasi Kelas X-AKL.1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto sebanyak 24 mata pelajaran dengan rincian: Pertama, Mata Pelajaran Normatif. Mata pelajaran normatif terdiri dari 5 mata pelajaran, yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesenian (Penjaskes Orkes). Kedua, Mata Pelajaran Adaptif. Mata pelajaran adaptif terdiri dari 6 mata pelajaran, yaitu Matematika, Bahasa Inggris, IPA, IPS, KKPI, dan Kewirausahaan. Ketiga, Mata Pelajaran Produktif. Mata pelajaran produktif terdiri dari 12 mata pelajaran, yaitu Perpajakan, Mengelola Order Penjualan, 1

Mengelola Proses Kredit, Mengelola Kartu Piutang, Mengelola Penagihan Piutang, Mengelola Administrasi Pembelian, Mengelola Kartu Utang, Mengelola Penerimaan Barang Suplies, Mengelola Kartu Persediaan Suplies, Mengelola Kartu Persediaan Barang Dagangan, Mengelola Aktiva Tetap, dan Praktek Akuntansi. Akibatnya, proses belajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan optimal karena guru hanya akan berusaha untuk mengajarkan seluruh bahan yang telah ditentukan dalam selang waktu yang sangat terbatas. Sementara itu, siswa juga akan dipaksa untuk menerima sedemikian banyak bahan tanpa memiliki waktu yang cukup untuk mendalamlinya. Di samping itu, banyak siswa kelas X-AKL.1 Semester 2 SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto Tahun Pelajaran 2019/2020 yang masih mengandalkan pencatatan tradisional (linier note) yang mempunyai banyak kelemahan, antara lain monoton, kaku, tidak menarik, susah untuk dihafal, dan sulit untuk mencari tema sentral dan melihat hubungan antar bagiannya. Aplikasi Real-time Buzan Mind Map dalam proses pembelajaran di kelas dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas. Mind Map dapat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas bahan yang demikian banyak menjadi beberapa lembar Mind Map saja yang lebih mudah dipelajari dan diingat oleh siswa. Dengan Mind Map, seluruh informasi- informasi kunci dan penting dari setiap bahan pelajaran dapat diorganisir dengan menggunakan struktur radian yang sesuai 2

dengan mekanisme kerja alami dari otak sehingga lebih mudah untuk dipahami dan diingat. 3

--- KELEBIHAN MIND MAP --- Mind Map dapat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas bahan yang demikian banyak menjadi beberapa lembar Mind Map saja yang lebih mudah dipelajari dan diingat oleh siswa. ---***--- 4

KONSEP MIND MAP Definisi Mind Map Definisi resmi dari Mind Map yang dikutip dari buku The Mind Map Book (Buzan and Buzan,1993 dalam Yoga, 2008) adalah : A Mind Map is powerful graphic technique which provides a universal key to unlock the potential of the brain. It harnesses the full range of cortical skills – word, image, number, logic, rhythm, colour and spatial awareness – in a single, uniquely powerful manner. In so doing, it give you a freedom to roam the infinite expanses of your brain. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Mind Map merupakan suatu teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi dari seluruh otak karena menggunakan seluruh ketrampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan. 5

Cara Membuat Mind Map Proses pembuatan sebuah Mind Map secara step by step dapat dibagi menjadi 4 langkah yang harus dilakukan secara berurutan yaitu : 1. Menentukan Central Topic yang akan dibuatkan Mind Map- nya. Dalam buku pelajaran, Central Topic biasanya adalah Judul buku atau Judul bab yang akan dipelajari dan harus diletakkan ditengah kertas serta usahakan berbentuk image/gambar. Gambar 1 Central Topic 2. Membuat Basic Ordering Ideas – BOIs untuk Central Topic yang telah dipilih, BOIs biasanya adalah Judul Bab atau Sub- Bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa juga dengan menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How). 6

Gambar 2 Basic Ordering Ideas (BOIs) 3. Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu Mind Map. Gambar 3 Cabang Basic Ordering Ideas (BOIs) 7

4. Melengkapi setiap cabang dengan Image baik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat sebuah Mind Map menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan diingat. Gambar 4 Image pada Cabang Basic Ordering Ideas (BOIs) Aturan Mind Map Dalam membuat Mind Map, Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar Mind Map yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah ringkasan dari aturan Mind Map yaitu : 1. Kertas : polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (Landscape). 8

Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa image dengan minimal 3 warna. 2. Garis : lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat. 3. Kata : menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat. 4. Image : gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, tabel dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang 3 dimensi agar lebih menarik lagi. 5. Warna : gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna. Warna berbeda untuk setiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs. 6. Struktur : menggunakan struktur radian dengan central topic terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2 – 7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam di mulai dari arah jam 1. 9

Aplikasi Real-time Buzan Mind Map Berdasarkan Tony Buzan’s Mind Map® Organic Study Technique – MMOST (Buzan, Use Your Head – BBC Worldwide Limited, 1993 dalam Yoga, 2008), dalam tahap aplikasi dari proses pembelajaran berbasis Mind Map ada 4 langkah yang haus dilakukan yaitu : a. Overview : Tinjauan Menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. Khusus untuk pertemuan pertama pada setiap awal semester, Overview dapat diisi dengan kegiatan untuk membuat Master Mind Map yang merupakan rangkuman dari seluruh topik yang akan diajarkan selama satu Semester yang biasanya sudah ada dalam Silabus. Dengan demikian siswa akan mengetahui topik apa saja yang akan dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi siswa yang aktif untuk mempelajarinya lebih dahulu di rumah atau di perpustakaan. Overview Gambar 5 Overview 10

b. Preview : Tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus. Dengan demikian siswa diharapkan telah memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Khusus untuk bahan yang sangat sederhana, langkah Preview dapat dilewati sehingga langsung masuk ke langkah Inview. Preview Gambar 6 Preview c. Inview : Tinjauan Mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran dimana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam. Selama Inview ini siswa diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan. Pada tahap ini siswa juga harus dapat memisahkan antara informasi kunci dan pelengkap sehingga dapat mengurangi jumlah informasi yang harus dipelajari. 11

Inview Gambar 7 Inview d. Review : Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari yang bahan telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya terutama bila bahan ini merupakan lanjutannya atau masih ada kaitannya. Review Gambar 8 Review 12

Sementara itu untuk mengaplikasikan Real-time Buzan Mind Map dalam proses pembelajaran di kelas, ada 4 tahap yang harus dilakukan secara step by step dan berurutan yaitu : 1. Tahap Persiapan : dalam tahap ini baik siswa maupun guru harus diberi pelatihan yang cukup mengenai Mind Map khususnya mengenai cara membuat Mind Map dan aturan dalam membuat Mind Map serta latihan-latihan untuk menentukan BOIs dan mencari Kata Kunci. 2. Tahap Pendahuluan : Pada tahap ini, Mind Map hanya akan digunakan pada langkah Overview dan Preview di awal pelajaran serta Review di akhir pelajaran sementara untuk langkah Inview masih tetap menggunakan Catatan Linier yang digunakan selama ini. Pada tahap ini, Mind Map yang dibuat baru pada level Central Topic dan BOIs nya serta dapat pula dilengkapi dengan satu level informasi pendukung lainnya. 3. Tahap Transisi : Pada tahap ini, Inview mulai menggunakan Mind Map secara parsial yang dikenal dengan Cluster Map. Cluster Map adalah suatu hibrida dari Catatan Linier dengan Mind Map yang dapat dipakai dalam masa transisi dari Catatan Linier ke Mind Map. Cluster Map sudah menggunakan struktur radian namun seluruh BOIs dan cabang-cabangnya belum berbentuk Key-words seperti yang diatur dalam Law of Mind Map tapi masih menggunakan kalimat-kalimat pendek seperti dalam Catatan Linier namun harus diletakkan dalam suatu kotak atau lingkaran sehingga membentuk suatu Cluster. Dengan demikian siswa dan guru akan terhindar dari kesulitan untuk mencari atau 13

menentukan Key-words dari suatu bahan yang biasanya menjadi faktor yang paling sulit dalam membuat sebuah Mind Map disamping kesulitan dalam menentukan BOIs. Hal ini sangat penting untuk menghilangkan kesan sulit saat siswa akan beralih dari Catatan Linier ke Mind Map. 4. Tahap Implementasi : Pada tahap ini, Inview sudah sepenuhnya menggunakan Mind Map dan seluruh catatan yang dibuat sudah berbentuk Mind Map. Hal ini dapat dilakukan bila siswa dan guru sudah terbiasa dan mahir dalam mencari dan menentukan BOIs dan key-words dari bahan yang sedang dipelajari. 14

PEMBELAJARAN IPA SMK Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMK berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA di SMK bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di SMK diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. IPA di SMK diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Penerapan IPA di SMK perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Mata pelajaran IPA di SMK diharapkan menekankan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk menerapkan konsep IPA secara bijaksana. Mata pelajaran IPA di SMK berhubungan dengan bagaimana memahami alam secara sistematis, juga merupakan wahana bagi peserta didik untuk memahami diri dan alam 15

sekitar, serta bagaimana memperlakukan alam sekitar guna menjaga kelestariannya. Mata pelajaran IPA di SMK merupakan mata pelajaran adaptif, yang bertujuan membekali peserta didik dasar pengetahuan tentang hukum-hukum kealaman serta makhluk hidup dan tidak hidup yang menjadi dasar sekaligus syarat kemampuan, yang berfungsi mengantarkan peserta didik guna mencapai kompetensi program keahliannya. Di samping itu, mata pelajaran IPA di SMK mempersiapkan kemampuan peserta didik agar dapat mengembangkan program keahliannya pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Mata pelajaran IPA di SMK bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya 2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam 4. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan IPA untuk menunjang kompetensi produktif. Ruang lingkup mata pelajaran IPA di SMK meliputi gejala- gejala alam, polusi dan pencemaran lingkungan ekosistem, komponen ekosistem, keseimbangan lingkungan, dan Amdal. 16

HASIL BELAJAR IPA SMK Belajar menghasilkan suatu perubahan pada siswa. Perubahan ini dapat berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap (Winkel: 1996). Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri seseorang sebagai hasil dari proses belajar yang dicapai dalam bentuk perubahan pengetahuan dan pemahaman terhadap ilmu yang dipelajarinya. Peningkatan hasil belajar fisika merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman siswa dari berbagai kegiatan dalam pemecahan masalah IPA, seperti kegiatan pengumpulan data, mencari hubungan antara dua hal, menghitung, menyusun hipotesis, menggeneralisasikan dan menyimpulkan, sehingga diperoleh konsep-konsep dan teori-teori IPA secara baik dan benar, Sudjana (dalam Kusumawati, 2001:18). Bloom, dalam Winkel (1999: 245), membagi hasil belajar ke dalam 3 aspek, yaitu aspek kognitif, aspek psikomotor, dan aspek afektif, tetapi dalam penelitian ini yang diamati adalah peningkatan aspek kognitif dan aspek psikomotorik serta untuk melihat respon siswa terhadap aplikasi Mind Map dalam proses pembelajaran melalui angket. 17

Aspek Kognitif Aspek kognitif berorientasi pada kemampuan “berfikir“ mencakup kemampuan intelektual yang paling sederhana, yaitu mengingat, sampai dengan kemampuan untuk memecahkan masalah yang menuntut siswa menggabungkan gagasan yang sebelumnya telah dipelajari. Aspek kognitif dibedakan menjadi enam tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam jenis tingkatan ini bersifat hierarkis artinya tahap pengetahuan tergolong terendah dan tahap evaluasi merupakan tahap yang tertinggi. Misalnya untuk melakukan analisis, siswa harus memiliki pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Pengetahuan mencakup kemampuan mengingat tentang hal yang telah dipelajari, dan tersimpan dalam ingatan. Pemahaman mencakup kemampuan untuk menyerap pengertian dari hal-hal yang telah dipelajari. Penerapan merupakan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam kegiatan pembelajaran untuk menghadapi situasi baru, dalam kehidupan sehari-hari. Analisis memberikan penekanan pada kemampuan untuk merinci sesuatu menjadi bagian-bagian, lalu melihat hubungan antar bagian-bagian dan cara mengorganisasikannya. Sintesis merupakan proses pemahaman terhadap unsur-unsur atau bagian-bagian, kemudian mengkombinasikan dengan suatu cara tertentu sehingga pola sebelumnya yang tidak tampak akan menjadi jelas. Dalam evaluasi, siswa diharapkan dapat mengambil keputusan dan mempertimbangkan masalah nilai, 18

tujuan, metode penyelesaian termasuk di dalamnya pertimbangan mengenai efektifitas dan ketepatannya. Peningkatan pada aspek kognitif siswa dapat diukur dari nilai ulangan (tes) setiap siklus. Sehingga diharapkan terjadi peningkatan antara nilai ulangan (tes) siklus I dengan siklus II. Aspek Psikomotorik Aspek psikomotor berkaitan dengan keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Simpson, dalam Winkel (1999:245), menyatakan bahwa aspek psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Ketujuh jenis perilaku tersebut mengandung urutan taraf keterampilan dalam pembelajaran IPA. Keterampilan dalam IPA meliputi: mengamati, menafsirkan, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan, dan mengajukan pertanyaan (Wartono, 1999). Dalam penelitian ini, keterampilan proses yang dinilai dapat dilihat pada Tabel 1. 19

Tabel 1 Keterampilan Proses dan Sub Keterampilan Proses Aspek Psikomotorik Sub-Aspek Psikomotorik Merencanakan kegiatan  Membuat linier note  Menentukan topik utama Berkomunikasi  Menentukan menentukan cabang dari topik utama  Menentukan data pendukung setiap cabang  Memberikan gambar pendukung topik utama dan cabang  Menyampaikan laporan 20

APLIKASI MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN IPA SMK Siklus I Pelaksanaan Tindakan dan Observasi I Pelaksanaan tindakan dan obserasi I dilakukan selama tiga kali pertemuan (setiap pertemuan 2 jam pelajaran). Pertemuan pertama dibagi 3 tahap, tahap persiapan awal, tahap persiapan pembuatan Mind Map tentang Penanganan Limbah Cair, dan tahap pembuatan Mind Map Penanganan Limbah Cair. Tahap persiapan awal, siswa diberi pengetahuan awal tentang Real-time Buzan Mind Map dengan menggunakan slide Power Point untuk memberikan gambaran kepada siswa agar dapat mengaplikasikan dalam proses pembelajaran selama 15 menit. Selanjutnya guru membagikan alat dan bahan pembuatan Mind Map, antara lain kertas folio sebanyak 5 lembar setiap kelompok untuk membuat linear note dan sketsa Mind Map, kertas folio tebal sebanyak 2 lembar untuk menggambar Mind Map, spidol 5 warna (merah, biru, hijau, kuning, dan hitam). 21

Tahap kedua adalah tahap persiapan pembuatan Mind Map Penanganan Limbah Cair. Pada tahap ini siswa membuat linier note, menentukan topik utama, menentukan cabang- cabang dari topik utama, dan menentukan data pendukung setiap cabang. Hasil dari tahap ini ditulis di kertas folio tipis. Selanjutnya siswa membuat sketsa Mind Map sebelum menggambar di kertas folio tebal. Tahap terakhir adalah tahap pembuatan Mind Map Penanganan Limbah Cair. Kegiatan ini adalah kegiatan inti dari pertemuan pertama. Tahap persiapan awal sampai tahap pembuatan Mind Map dilakukan selama 75 menit. Salah satu hasil Mind Map tentang Penanganan Limbah Cair dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 9 Mind Map tentang Penanganan Limbah Cair 22

Pada pertemuan kedua, setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil Mind Map-nya tentang Penanganan Limbah Cair. Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk presentasi, sehingga membutuhkan waktu 80 menit untuk 8 kelompok. Setelah seluruh kelompok selesai mempresentasikan hasil Mind Map-nya, guru (sekaligus peneliti) memberikan penguatan tentang materi Penanganan Limbah Cair dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Pada pertemuan pertama dan kedua, guru (sekaligus peneliti) melakukan penilaian terhadap aspek psikomotorik setiap kelompok. Pada pertemuan ketiga, dilakukan tes untuk mengukur aspek kognitif siswa tentang Penanganan Limbah Cair. Sebelum tes dimulai siswa diberi kesempatan untuk me- review materi tentang Penanganan Limbah Cair selama 15 menit setelah berdoa selesai. Tes dilakukan selama 45 menit. Temuan Penelitian pada Siklus I Dari hasil observasi terhadap aplikasi Real-time Buzan Mind Map pada siklus I, peneliti menemukan perubahan yang terjadi pada siswa dalam proses pembelajaran. Perubahan tersebut diantaranya adalah: (1) metode pembelajaran dengan aplikasi Real-time Buzan Mind Map dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa untuk belajar, (2) pada proses pembelajaran, siswa menjadi pusat pembelajaran (student centered) dan guru sebagai fasilitator, (3) walaupun masih menggunakan beberapa contoh Mind Map yang sudah ada, siswa 23

tetap bereksplorasi (berimajinasi) untuk membuat Mind Map tentang Penanganan Limbah Cair. Refleksi I Dari hasil observasi pada siklus I, peneliti memperoleh data pada aspek psikomotorik yang dicapai oleh setiap kelompok. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Dari Tabel 2 terlihat bahwa aspek psikomotorik pada siklus I sudah baik, hanya perlu dilakukan perbaikan pada rubrik menentukan data pendukung, memberikan gambar pendukung dan menyampaikan laporan hasil diskusi. Data pendukung di Mind Map yang dibuat siswa belum lengkap, bahkan ada yang tidak sesuai dengan aturan pembuatan Mind Map, yaitu pada radian (urutan pembuatan Mind Map harus searah dengan jarum jam). Sedangkan untuk gambar pendukung Mind Map masih belum lengkap serta dalam penyampaian laporan siswa masih melihat Mind Map yang dibuat sehingga perhatian ke audien berkurang. Selanjutnya dari data ini akan dilakukan analisis untuk perbaikan pada siklus II. Sedangkan aspek kognitif yang diperoleh dari tes yang dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran siklus I. Rata-rata aspek kognitif diperoleh 86,24. Semua siswa telah mencapai ketuntasan kriteria minimal yaitu 60. Ini mengacu pada nilai KKM yang telah ditentukan untuk mata pelajaran adaptif di SMK yaitu 60. 24

Tabel 2 Hasil Observasi Aspek No Rubrik I II . 100 100 100 100 1. Membuat linier note 100 100 2. Menentukan topik utama 75 100 3. Menentukan cabang-cabang 50 75 dari topik utama 75 75 4. Menentukan data 83 91 pendukung setiap cabang 5. Memberikan gambar pendukung topik utama dan cabang 6. Menyampaikan laporan Rata-Rata

k Psikomotorik Siswa Pada Siklus I VIII 100 Kelompok 100 I III IV V VI VII 0 100 100 100 100 100 100 0 100 100 100 100 75 0 100 100 75 100 100 0 75 75 75 75 75 100 5 75 50 50 50 100 100 5 75 75 75 75 75 75 1 87 83 79 83 87 95 25

Siklus II Perencanaan Tindakan II Perencanaan tindakan II didasarkan pada refleksi I. Pada siklus I kelemahan yang ada antara lain: siswa masih mencontoh Mind Map yang sudah ada dengan tema yang berbeda, siswa masih kurang memberikan gambar pendukung pada Mind Map, untuk menyusun cabang- cabang pendukung pada Mind Map masih dibantu oleh guru dan dalam presentasi, siswa masih melihat ke Mind Map yang dibuat, sehingga perhatian ke audien berkurang. Ketiga hal ini diduga sebagai penyebab belum optimalnya pencapaian aspek psikomotor seperti disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan temuan pada siklus I, maka diadakan perbaikan pada peren-canaan tindakan II. Perbaikan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan II antara lain: siswa membuat sendiri Mind Map tanpa perlu lagi mencontoh dari Mind Map yang sudah ada, melengkapi gambar-gambar pendukung pada setiap cabang, dan peran guru dalam pembuatan linier note dikurangi, serta siswa diharapkan menyampaikan laporan di depan kelas tanpa membawa Mind Map. Dengan adanya perbaikan perencanaan tindakan pada siklus II, diharapkan adanya peningkatan aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa dapat tercapai secara optimal. 26

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi II Pelaksanaan tindakan dan obserasi II dilakukan selama tiga kali pertemuan (setiap pertemuan 2 jam pelajaran), sama seperti tahap pada siklus I. Pertemuan pertama dibagi 3 tahap, tahap persiapan awal, tahap persiapan pembuatan Mind Map Penanganan Limbah Padat, dan tahap pembuatan Mind Map Penanganan Limbah Padat. Tahap persiapan awal, Guru (peneliti) mengevaluasi Mind Map yang dibuat pada siklus I dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam pembuatan Mind Map selama 15 menit. Selanjutnya guru membagikan alat dan bahan pembuatan Mind Map, antara lain kertas folio sebanyak 5 lembar setiap kelompok untuk membuat linear note dan sketsa Mind Map, kertas folio tebal sebanyak 2 lembar untuk menggambar Mind Map, spidol 5 warna (merah, biru, hijau, kuning, dan hitam). Tahap kedua adalah tahap persiapan pembuatan Mind Map Penanganan Limbah Padat. Pada tahap ini siswa membuat linier note, menentukan topik utama, menentukan cabang-cabang dari topik utama, dan menentukan data pendukung setiap cabang. Hasil dari tahap ini ditulis di kertas folio tipis. Selanjutnya siswa membuat sketsa Mind Map sebelum menggambar di kertas folio tebal. Tahap terakhir adalah tahap pembuatan Mind Map Penanganan Limbah Padat. Kegiatan ini adalah kegiatan inti dari pertemuan pertama. Tahap persiapan awal sampai tahap pembuatan Mind Map dilakukan selama 75 27

menit. Salah satu hasil Mind Map tentang Penanganan Limbah Padat dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 Mind Map tentang Penanganan Limbah Padat Tahap terakhir adalah tahap pembuatan Mind Map Penanganan Limbah Padat. Kegiatan ini adalah kegiatan inti dari pertemuan pertama. Tahap persiapan awal sampai tahap pembuatan Mind Map dilakukan selama 75 menit. Selanjutnya siswa membuat sketsa Mind Map sebelum menggambar di kertas folio tebal. Salah satu hasil Mind Map tentang Penanganan Limbah Padat dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pada pertemuan kedua, setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil Mind Map-nya tentang 28

Penanganan Limbah Padat. Setiap kelompok diberi waktu 10 untuk presentasi, sehingga membutuhkan waktu 80 menit untuk 8 kelompok. Setelah seluruh kelompok selesai mempresentasikan hasil Mind Map-nya, guru (sekaligus peneliti) memberikan penguatan tentang materi Penanganan Limbah Cair dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Pada pertemuan pertama dan kedua, guru (sekaligus peneliti) melakukan penilaian terhadap aspek psikomotorik setiap kelompok. Rubrik penilaian aspek psikomotorik pada siklus II dapat dilihat Tabel 3. Pada pertemuan ketiga, dilakukan tes untuk mengukur aspek kognitif siswa tentang Penanganan Limbah Padat. Sebelum tes dimulai siswa diberi kesempatan untuk me- review materi tentang Penanganan Limbah Padat selama 15 menit. Tes dilakukan selama 45 menit. Temuan Penelitian pada Siklus II Dari hasil observasi terhadap aplikasi Real-time Buzan Mind Map pada siklus II, peneliti menemukan perubahan yang terjadi pada siswa dalam proses pembelajaran. Perubahan tersebut diantaranya adalah: (1) metode pembelajaran dengan aplikasi Real-time Buzan Mind Map dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa untuk belajar, (2) pada proses pembelajaran, siswa menjadi pusat pembelajaran (student centered) dan guru sebagai fasilitator, (3) siswa sudah tidak menggunakan contoh Mind Map, sehingga 29

siswa bereksplorasi sendiri tentang Mind Map yang dibuat. Refleksi II Dari hasil observasi pada siklus II, peneliti memperoleh data pada aspek psikomotorik yang dicapai oleh setiap kelompok. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3. Dari Tabel 3 terlihat bahwa aspek psikomotorik pada siklus II sangat baik. Bila dibandingkan dengan siklus I, aspek psikomotorik terjadi peningkatan sebesar 8,33% Sedangkan aspek kognitif yang diperoleh dari tes yang dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran siklus I. Rata-rata aspek kognitif diperoleh 97,18. Semua siswa telah mencapai ketuntasan kriteria minimal yaitu 60. Ini mengacu pada nilai KKM yang telah ditentukan untuk mata pelajaran adaptif di sekolah SMK yaitu 60. Bila dibandingkan siklus I, rata-rata aspek kognitif terjadi peningkatan 10,94%. 30

Tabel 3 Hasil Observasi Aspek P No Rubrik I . 100 1. Membuat linier note 100 2. Menentukan topik utama 100 3. Menentukan cabang-cabang dari 100 topik utama 75 4. Menentukan data pendukung 75 setiap cabang 92 5. Memberikan gambar pendukung topik utama dan cabang 6. Menyampaikan laporan Rata-Rata

Psikomotorik Siswa Pada Siklus II Kelompok II III IV V VI VII VIII 0 10 10 10 10 10 10 100 0 0 00 00 0 10 10 10 10 10 10 100 0 0 00 00 0 10 10 10 10 10 10 100 0 0 00 00 0 10 10 10 10 10 10 100 0 0 00 00 5 10 75 10 10 10 10 100 0 0 0 0 0 5 75 75 75 75 75 75 75 2 96 92 96 96 96 96 96 31

Respon Siswa Terhadap Aplikasi Real-time Buzan Mind Map Dalam Pembelajaran IPA Hasil analisis mengenai respon siswa terhadap aplikasi Real-time Buzan Mind Map pada pembelajaran IPA pada masing- masing variabel disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil Angket Aplikasi Real-time Buzan Mind Map Jumlah No. Pertanyaan Responden S RR TS Q.1 Apakah aplikasi Mind Map menarik dan tidak membosankan dalam 40 1 0 pembelajaran di kelas? Q.2 Apakah aplikasi Mind Map dapat meningkatkan pemahaman terhadap 39 2 0 materi IPA pokok bahasan penanganan limbah? Q.3 Apakah aplikasi Mind Map mempermudah proses pembelajaran 40 1 0 IPA pokok bahasan penanganan limbah? Q.4 Apakah aplikasi Mind Map dapat 35 5 1 mempersingkat waktu pembelajaran? Q.5 Apakah aplikasi Mind Map dalam pembelajaran di kelas perlu 30 7 4 diteruskan/dilanjutkan? Q.6 Apakah aplikasi Mind Map perlu 18 19 4 diterapkan untuk pembelajaran yang lain? 32

HASIL APLIKASI MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN IPA SMK Hasil Belajar Di awal percobaan pada siklus I, semua siswa telah menggunakan secara optimal aplikasi Real-time Buzan Mind Map, walaupun masih menggunakan contoh Mind Map dari materi yang berbeda. Pada siklus II, siswa tidak lagi menggunakan contoh Mind Map yang sudah ada sehingga siswa diberi kebebasan bereksplorasi untuk membuat Mind Map. Hasilnya, terjadi peningkatan dari aspek kognitif maupun psikomotorik pada siklus I dan siklus II. Peningkatan aspek kognitif juga terlihat dari skor rerata tes siklus I lebih tinggi dari skor tes siklus II. Pada siklus I nilai rerata tes adalah 86,24, sedangkan pada siklus II nilai rerata tes mencapai 97,18. Persentase peningkatan tes pada siklus I dan siklus II sebesar 10,94%. Perbandingan nilai rerata tes pada siklus I dan nilai rerata tes siklus II, seperti terlihat pada Tabel 5. 33

Tabel 5 Perbandingan Peningkatan Rerata Nilai Kognitif Siswa Pada Siklus I dan Siklus II Rerata Nilai Kognitif Penilaian Aspek Kognitif Siswa Siswa Skor rerata siswa Siklus I Siklus II Presentase Peningkatan 86,24 97,18 10,94 Nilai Aspek Kognitif Siswa 100 Siklus I 90 Siklus II 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 No. Presensi Siswa Grafik 1 Perbandingan Nilai Aspek Kognitif Siswa Pada Siklus I dan Siklus II 34

Nilai Rerata Aspek Kognitif Siswa 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 12 Siklus Grafik 2 Perbandingan Nilai Rerata Aspek Kognitif Siswa Pada Siklus I dan Siklus II Sedangkan pada aspek psikomotor siswa, aplikasi Real- time Buzan Mind Map dapat menemuhi tercapainya standar ketuntasan belajar siswa. Dikatakan tuntas belajar apabila rerata nila aspek psikomotor ≥ 60 pada tiap siklusnya. Hal ini dapat terlihat jelas dari hasil observasi penguasaan aspek psikomotor siswa pada siklus I, semua siswa telah mencapai ketuntasan belajar karena rerata nilai yang dicapai oleh siswa sebesar 86,46. Sedangkan pada siklus II, terjadi peningkatan 8,33% menjadi 94,79, seperti terlihat pada Tabel 6. 35


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook