SENI MENGELOLA PEMBELAJARAN Ragam Metode Pembelajaran Aktif dan Aplikatif Suwari Abdul Muis Joenaidy i
SENI MENGELOLA PEMBELAJARAN Ragam Metode Pembelajaran Aktif dan Aplikatif Suwari Abdul Muis Joenaidy Copyright©2020 Diterbitkan Oleh: Mahameru Press Kompleks Rumah Baca Mahameru Jl. Raya Kebonsari RT 10 RW 4 Kebonsari Yosowilangun – Lumajang -Jawa Timur 67382 Website: www.pustakamahameru.com Facebook: Mahameru Press Email: [email protected] Cover: Mahameru Team Editor: Mahameru Team Layouter: Mahameru Team Terbit: Januari 2020 ISBN: -------------------------------- Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan bentuk dan cara apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit. ii
KATA PENGANTAR Pembelajaran aktif pada dasarnya telah lama dilakukan oleh guru. Namun, yang menjadi masalah kemudian adalah aplikasi pembelajaran aktif itu sendiri di dalam kelas dalam pembelajaran. Guru cenderung mengambil peran penuh dalam pembelajaran. Sebaliknya, peserta didik menjadi pasif. Hal ini bertolak belakang dengan pembelajaran aktif yang sebenarnya. Pemahaman konseptual guru terhadap metodologi pembelajaran rasannya tidak perlu diragukan lagi. Penguasaan ragam metode pembelajaran oleh guru, telah menjadi makanan khas sehari-hari dalam pembelajaran bersama peserta didik di kelas. Namun, yang menjadi problem kemudian, bagaimana praktik penguasaan konseptual itu ketika guru berada di depan kelas bersama peserta didik? Ini yang sekian lama menjadi masalah tak terpecahkan. iii
Melalui berbagai diskusi di forum ilmiah, organisasi profesi dan sebagainya, problem terbesar pendidikan kita adalah guru. Konseptualisasi metodologi pembelajaran yang telah dikuasai oleh guru, belum mampu sepenuhnya dipraktikkan dalam pembelajaran nyata di kelas. Melalui buku ini, kami berusaha menyajikan metode pembelajaran aktif yang sebenarnya selama ini talah benyak ditulis oleh para ahli. Namun, beberapa metode yang terdapat dalam buku ini, adalah hasil modifikasi yang telah teruji dan dipraktikkan dalam pembelajaran di dalam kelas. Disajikan dengan bahasa pembelajaran familiar, teknis dan mudah diterapkan, diharapkan buku ini mampu menjadi buku babon bagi guru dalam rangka implementasi metode pembelajaran di dalam kelas bersama peserta didik. Lumajang, Januari 2020 Penulis iv
DAFTAR ISI Kata Pengantar ~ ii Daftar Isi ~ v Kuis Tim ~ 1 Pemilahan Kartu ~ 4 Pertukaran Kelompok ~ 7 PQ4R ~ 10 Berpikir – Berpasangan – Berbagi ~ 13 Jigsaw ~ 16 Pertanyaan Siswa ~ 19 Kekuatan Berdua ~ 22 Mencocokkan ~ 25 Mencocokkan Kartu ~ 28 Tim Pendengar ~ 32 Peta Konsep ~ 35 Pasar ~ 38 Dua Tinggal Dua Bertamu ~ 41 Peraga Peran ~ 44 Tongkat Bicara ~ 47 v
Apa, lantas apa dan bagaimana? ~ 49 Beri Pertanyaan Dapat Jawaban ~ 52 Team Game Tournament ~ 55 Berwisata ~ 58 Gelinding Bola Salju ~ 61 Pembahasan Poster ~ 63 Kepala Bernomor ~ 66 Gambar dan Gambar ~ 70 Semua adalah Guru ~ 73 Student Team Achievement Division ~ 76 Daftar Pustaka ~ 79 *** vi
>> 1 << Kuis Tim (Quiz Team) Metode ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengancam atau tidak membuat mereka takut. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru merumuskan topik yang akan dipelajari menjadi tiga bagian. - Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu A, B, dan C. - Guru menyampaikan aturan permainan, dilanjutkan dengan penyampaian materi singkat. - Setelah penyampaian, guru meminta kelompok A untuk menyiapkan pertanyaan-pertanyaan - Klik Media Indonesia -
>> 2 << berkaitan dengan materi yang telah disampaikan. Sedangkan kelompok lainnya (B dan C) berkesempatan untuk melihat lagi catatan-catatan mereka. - Siswa Kelompok A diminta untuk menyampaikan pertanyaan kepada Kelompok B. Jika kelompok B tidak mampu menjawab, pertanyaan dilempar kepada Kelompok C. - Selanjutnya Kelompok A diminta untuk menyampaikan pertanyaan kepada kelompok C. Jika kelompok C tidak mampu menjawab, pertanyaan dilempar kepada Kelompok B. - Apabila semua pertanyaan sudah terjawab, guru melanjutkan penyampaian topik materi berikutnya, dan meminta Kelompok B bertindak sebagai penanya. Dan begitu seterusnya sampai topik yang ketiga dengan penanya Kelompok C. - Klik Media Indonesia -
>> 3 << - Guru dan siswa menyimpulkan hasil tanya jawab dan mengkonfirmasi apabila ada jawaban yang kurang tepat. Catatan/Keterangan : ➢ Pada saat proses pembelajaran, guru dapat melakukan penilaian sikap atau karakter siswa ➢ Guru dapat mengarahkan siswa agar pertanyaan yang mereka ajukan betul-betul pertanyaan yang mereka rumuskan sendiri dan bukan pertanyaan yang sudah terdapat di dalam buku paket. ➢ Guru dapat mendorong siswa untuk belajar merumuskan pertannyaan tingkat tinggi. - Klik Media Indonesia -
>> 4 << Pemilahan Kartu (Card Sort) Metode ini merupakan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajar konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang objek, atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam metode ini dapat membantu mendinamisasi kelas yang kelelahan. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyiapkan perlengkapan potongan kertas karton berbentuk kartu berukuran 10 cm x 15 sebanyak jumlah siswa di kelas dan alat rekat (solasi/lakban kertas). - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok - Guru membagikan kertas plano yang telah diberi tulisan kata kunci atau informasi tertentu - Klik Media Indonesia -
>> 5 << atau kategori tertentu secara acak kepada setiap kelompok. Pada tempat yang terpisah, guru meletakkan kartu warna-warni yang berisi jawaban/informasi yang tepat untuk masing- masing kata kunci. Kemudian guru membuat kartu-kartu itu tercampur aduk. - Guru meminta setiap kelompok mencari kartu yang cocok dengan kata kunci tersebut. Guru menjelaskan kepada setiap kelompok bahwa kegiatan ini merupakan latihan pencocokan. - Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi. Catatan/Keterangan : ➢ Guru dapat membuat kartu dalam beberapa sub kategori pembahasan. Pengocokan kartu dapat dilakukan dalam satu kategori atau antar kategori disesuaikan dengan kondisi topik - Klik Media Indonesia -
>> 6 << pembahasan, tingkat pemahaman siswa, dan ketersediaan waktu. ➢ Siswa tetap diberi kesempatan untuk menanyakan bagian-bagian pembahasan yang belum dipahami. - Klik Media Indonesia -
>> 7 << Pertukaran Kelompok (Group to Group) Melalui pemberian tugas yang berbeda pada kelompok-kelompok siswa, setiap siswa belajar untuk “mengajarkan” apa yang telah dipahaminya kepada temannya di kelompok lain. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyiapkan beberapa topik yang mendukung pertukaran pendapat atau informasi. - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan pembagian topik materi yang akan dipelajari. - Siswa di masing-masing kelompok diberi topik yang harus dipelajari dan menyiapkan cara mereka menyajikan topik tersebut. - Klik Media Indonesia -
>> 8 << - Masing-masing kelompok memilih salah satu siswa untuk menjadi juru bicara. - Siswa yang ditunjuk jadi juru bicara diundang untuk menyampaikan materinya pada kelompok yang lain. - Siswa yang menjadi audien dapat mengajukan pertanyaan atau menyatakan pendapatnya. - Siswa (juru bicara) melanjutkan presentasinya kepada kelompok lain sampai selesai. Pada masing-masing presentasi dilanjutkan dengan tanya jawab dengan audien. - Seluruh kelompok diminta untuk berdiskusi dan menganalisis hasil pembelajaran dan merumuskan kesimpulan. Catatan/Keterangan : ➢ Siswa dapat dianjurkan untuk membuat alat peraga visual bisa berupa poster, timeline, - Klik Media Indonesia -
>> 9 << ataupun flowchart sederhana agar penyampaian materi kepada kelompok lain menjadi lebih efektif dan efisien. ➢ Siswa yang bertugas menjadi audien diminta untuk mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh juru bicara kelompok lain. - Klik Media Indonesia -
>> 10 << Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review (PQ4R) Metode ini dikembangkan agar siswa dapat membaca secara efektif. Karena dengan membaca siswa dapat memperoleh bahan-bahan awal berupa pengetahuan yang akan dikonstruk lebih lanjut dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyiapkan bahan bacaan yang berasal dari materi pembelajaran - Siswa diminta untuk membaca selintas dan cepat (preview) untuk memperoleh gambaran mengenai hal yang akan dipelajari. - Klik Media Indonesia -
>> 11 << - Siswa merumuskan pertanyaan untuk dirinya sendiri (question). - Siswa kemudian diminta untuk membaca (read) secara detail bahan bacaan yang dipelajarinya. Pada tahan ini guru mengarahkan siswa untuk mencari jawaban atas semua pertanyaan yang telah dirumuskannya. - Selama proses membaca, siswa harus melakukan refleksi (reflect) yaitu dengan menghubungkan apa yang sudah dibacanya dengan hal-hal yang diketahui sebelumnya, mengaitkan dengan sub topik di dalam teks, atau dengan mengaitkan pemahaman hasil membaca tersebut dengan kenyataan yang dihadapi. - Siswa melanjutkan pembelajaran dengan merenungkan kembali informasi yang telah dipelajari (recite). Siswa berusaha merumuskan konsep-konsep, menjelaskan hubungan antar konsep dan mengartikulasi pokok-pokok - Klik Media Indonesia -
>> 12 << penting yang telah dibacanya dengan redaksinya sendiri. - Siswa diminta untuk menyusun rangkuman atau rumusan inti sari dari bahan yang telah dibacanya (review). Catatan/Keterangan : ➢ Kebutuhan pokok yang harus ada dalam metode ini adalah bahan bacaan. Bahan bacaan dapat diperoleh melalui buku paket, fotocopy sebagian isi buku, internet, maupun sumber bacaan lainnya. ➢ Guru harus dapat mengkondisikan waktu pada setiap langkah kegiatan agar setiap langkah bisa selesai sesuai waktu yang telah direncanakan. - Klik Media Indonesia -
>> 13 << Berpikir-Berpasangan-Berbagi (Think-Pair-Share) Metode ini memberikan peluang siswa untuk memproses informasi, merumuskan ide (mengembangkan pemikiran), dan kemudian berbagi pikiran dengan orang lain (komunikasi). Selain itu metode ini juga memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru mengawali pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa. - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan (think) jawabannya. - Klik Media Indonesia -
>> 14 << - Guru meminta siswa untuk berpasang-pasangan (pair). - Masing-masing pasangan berdikusi untuk saling bertukar pikiran tentang jawaban pertanyaan guru. - Hasil diskusi di tiap-tiap pasangan dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas (share). - Guru menutup pembelajaran dengan mereview jawaban masing-masing pasangan. Catatan/Keterangan : ➢ Guru dapat menggunakan permainan (game) untuk menunjuk pasangan yang akan diberi kesempatan berbagi jawaban terlebih dahulu. ➢ Guru meminta kepada seluruh siswa untuk memperhatikan dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh masing-masing pasangan. - Klik Media Indonesia -
>> 15 << ➢ Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sebelum pelajaran diakhiri. - Klik Media Indonesia -
>> 16 << Jigsaw Dalam model kooperatif Jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang diperoleh dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasi kepada kelompok lain. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru mengenalkan beberapa topik materi yang akan dibahas kepada siswa - Siswa dibagi menjadi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah topik - Klik Media Indonesia -
>> 17 << - Guru membagikan materi tekstual kepada tiap- tiap kelompok dalam bentuk topik-topik yang berbeda. - Siswa dalam kelompok diberi kesempatan untuk mempelajari secara mendalam topik yang telah diperoleh. - Setelah masing-masing anggota kelompok memahami topik materi, Guru meminta kepada siswa untuk membentuk beberapa kelompok baru yaitu kelompok ahli (expert team). Kelompok ini terdiri dari satu perwakilan masing-masing kelompok awal. - Siswa dalam kelompok ahli berdiskusi saling menyampaikan keahlian mereka masing- masing kepada anggota kelompok baru tersebut. - Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok kembali kepada kelompok awal dan - Klik Media Indonesia -
>> 18 << berdiskusi untuk merefleksi hasil diskusi di kelompok ahli. - Guru menutup pelajaran dengan mereview terhadap topik yang dipelajari. Catatan/Keterangan : ➢ Guru dapat memberi tanda khusus kepada masing-masing anggota kelompok untuk memudahkan pertukaran tempat dan kelompok menjadi kelompok ahli. ➢ Tempat duduk siswa harus sudah dikondisikan terlebih dahulu, sehingga tidak menyulitkan apabila terjadi perubahan komposisi kelompok baik dari kelompok asal maupun kelompok ahli. - Klik Media Indonesia -
>> 19 << Pertanyaan Siswa (Question Student Have) Metode ini dikembangkan untuk melatih siswa memiliki kemampuan dan keterampilan mengajukan pertanyaan. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok atau lebih disesuaikan dengan jumlah siswa. - Guru membagikan kertas kosong kepada setiap siswa dalam masing-masing kelompok. - Guru meminta siswa untuk menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang hal-hal yang sedang dipelajari. - Dalam satu kelompok, guru meminta siswa memutar kartu yang sudah berisi pertanyaan - Klik Media Indonesia -
>> 20 << tersebut searah jarum jam berahir sampai kembali kepada pemilik kartu. Setiap kartu diedarkan kepada anggota kelompok, anggota kelompok tersebut harus membacanya dan memberikan tanda centang () jika pertanyaan tersebut dianggap penting. - Setiap pemilik kartu dalam kelompok memeriksa pertanyaan-pertanyaan mana yang mendapat suara () terbanyak. Suara terbanyak dalam kelompok akhirnya menjadi milik kelompok. - Setiap kelompok melaporkan secara tertulis pertanyaan yang menjadi menjadi miliki kelompok (mewakili kelompok). - Guru memeriksa pertanyaan karena dimungkinkan adanya pertanyaan yang memiliki substansi sama. - Pertanyaan-pertanyaan yang sudah diseleksi guru kemudian dikembalikan kepada siswa - Klik Media Indonesia -
>> 21 << untuk dijawab secara mandiri atau kelompok, lisan maupun tulisan. Catatan/Keterangan : ➢ Secara umum semua pertanyaan yang berasal dari siswa dapat dinilai untuk memperoleh potret kemampuan siswa. ➢ Guru dapat mendorong siswa untuk menghasilkan pertanyaan terbaik dengan cara memberikan reward berupa point tersendiri kepada siswa yang pertanyaannya menjadi perwakilan kelompok. - Klik Media Indonesia -
>> 22 << Kekuatan Berdua (The Power of Two) Metode pembelajaran ini bermanfaat untuk meningkatkan pembelajaran berkomunikasi siswa yang dimulai dari komunikasi dua orang dan dilanjutkan dengan berkomunikasi dengan beberapa orang pasangan yang lain. Langkah-langkah Pembelajaran : - Siswa diberi pertanyaan yang memerlukan perenungan dan pemikiran. - Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut secara individual. - Setelah masing-masing siswa menyelesaikan jawaban mereka, siswa diatur menjadi berpasangan dan diperintahkan untuk berbagi jawaban satu sama lain. - Klik Media Indonesia -
>> 23 << - Pasangan-pasangan baru tersebut diminta untuk merumuskan jawaban baru bagi tiap-tiap pertanyaan, memperbaiki jawaban perseorangan. - Jika semua pasangan telah menuliskan jawaban baru, pasangan tersebut kemudian diminta membandingkan jawaban dari tiap pasangan dengan pasangan yang lain di dalam kelas. - Guru melakukan konfirmasi terhadap jawaban- jawaban siswa dan siswa diminta untuk merumuskan kesimpulan pembelajaran. Catatan/Keterangan : ➢ Guru dapat mengatur pasangan siswa menjadi pasangan heterogen berdasarkan tingkat kemampuan siswa. - Klik Media Indonesia -
>> 24 << ➢ Guru dapat meminta siswa yang cenderung pasif untuk menjadi pembicara ketika berbagi kepada pasangan yang lain. - Klik Media Indonesia -
>> 25 << Mencocokkan (Make a Macth) Pembelajaran ini menuntut seluruh siswa ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Perpindahan posisi dalam metode ini juga dapat menghilangkan kejenuhan dalam pembelajaran. Langkah-langkah Pembelajaran : - Sebelum pembelajaran, guru menyiapkan kartu yang berisi beberapa pertanyaan dan beberapa jawaban dari pertanyaan tersebut. - Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok yang membawa kartu-kartu pertanyaan, kelompok kedua membawa kartu-kartu jawaban, dan kelompok ketiga adalah kelompok penilai. - Klik Media Indonesia -
>> 26 << - Kelompok-kelompk ditata berbentuk hurut U dengan kelompok penanya dan penjawab saling berhadapan. - Guru kemudian membunyikan peluit sebagai pertanda kelompok pertama dan kedua saling bergerak mencari pasangan pertanyaan- jawaban yang cocok. - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. - Setelah merasa cocok, masing-masing pasangan pertanyaan-jawaban mendatangi tim penilai untuk memperoleh nilai. - Setelah selesai pasangan penanya dan penjawab kemudian bersatu berganti peran menjadi penilai, sedang kelompok penilai dibagi dua kelompok (penanya dan penjawab). Mereka melaksanakan aktivitas seperti kedua langkah- langkah sebelumnya. - Klik Media Indonesia -
>> 27 << - Guru mengamati setiap diskusi yang terjadi dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkonfirmasi pasangan dan jawaban yang telah dipilih oleh siswa. Catatan/Keterangan : ➢ Guru menyiapkan pertanyaan dari pertanyaan tingkat rendah sampai pertanyaan tingkat tinggi. ➢ Instruksi guru harus jelas dan dapat dimengerti oleh siswa sehingga pembelajaran bisa berjalan efisien. - Klik Media Indonesia -
>> 28 << Mencocokkan Kartu (Index Card Match) Metode ini berpotensi membuat siswa senang. Unsur permainan yang terkandung dalam metode ini tentunya membuat pembelajaran tidak membosankan. Tentu saja penjelasan aturan permaian perlu diberikan kepada siswa agar metode ini menjadi lebih efektif. Metode ini sangat tepat untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyiapkan potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam kelas. - Guru membagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. - Klik Media Indonesia -
>> 29 << - Guru menulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada pertengahan bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan. Pada separoh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang telah dibuat. - Guru mengocok semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban. - Setiap siswa diberi satu kertas. Guru menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan soal dan separohnya yang lain akan mendapatkan jawaban. - Siswa diminta untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, mereka diminta untuk duduk berdekatan. Guru menerangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain. - Klik Media Indonesia -
>> 30 << - Setelah siswa menentukan pasangan dan duduk berdekatan, setiap pasangan diminta secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain. - Guru dan siswa mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan. Catatan/Keterangan : ➢ Metode cukup menarik untuk diterapkan, selain ada unsur permainan kebersamaan dan membangun keakraban antar siswa. ➢ Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan guru. Siswa yang belum begitu menguasai materi yang telah diajarkan tentunya akan mengalami kesulitan dalam mencari pasangannya. - Klik Media Indonesia -
>> 31 << ➢ Penggunaan metode tentunya juga perlu manajemen waktu yang tepat khususnya saat digunakan pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak. ➢ Guru juga harus siap dengan soal yang bervariatif. Pembacaan soal dan jawaban yang dilakukan oleh tiap-tiap pasangan jika jumlah siswa banyak akan memakan waktu tidak sedikit, di samping itu berpotensi mengakibatkan kebosanan pada siswa. ➢ Metode ini terkendala dilakukan jika jumlah tidak genap. Namun demikian dengan modifikasi dan menyesuaikan dengan kondisi siswa dan materi pelajaran yang ada metode ini tetap menarik untuk dipraktekkan. - Klik Media Indonesia -
>> 32 << Tim Pendengar (Listening Team) Pembelajaran dengan metode ini melatih siswa untuk fokus dan teliti selama proses pembelajaran berlangsung. Tim pendengar ini belajar bertanggungjawab untuk mengklarifikasi materi pelajaran. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan. - Siswa dibagi menjadi empat kelompok dan masing-masing kelompok bertugas sebagai berikut : Kelompok 1 : Penanya Tugasnya adalah setelah pembelajaran berbasis ceramah, kelompok ini harus merumuskan - Klik Media Indonesia -
>> 33 << setidaknya dua pertanyaan dari materi yang dibahas. Kelompok 2 : Penyetuju Tugasnya adalah menyampaikan hal-hal mana yang mereka setujui (dirasa membantu) dan menjelaskan alasannya. Kelompok 3 : Pembantah Tugasnya adalah memberi komentar tentang hal mana yang tidak mereka setujui (tidak membantu) dan menjelaskan alasannya. Kelompok 4 : Pemberi contoh Tugasnya adalah memberikan contoh atau penerapan khusus dari materi pembelajaran yang dibahas. - Guru menyampaikan materi melalui ceramah dan minta siswa untuk menyesaikan tugasnya masing-masing. - Klik Media Indonesia -
>> 34 << - Guru dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan merumuskan kesimpulan pembelajaran bersama. Catatan/Keterangan : ➢ Metode ini kurang tepat jika digunakan untuk mata pelajaran sains karena konten materi cenderung tidak dapat disangkal atau diperdebatkan. ➢ Dengan keleluasaan pembelajaran, maka apabila keleluasaan itu tidak optimal maka tujuan dari apa yang dipelajari tidak akan tercapai. ➢ Guru harus jeli dalam melakukan penilaian kelompok, karena kalo tidak jeli dapat membutakan penilaian secara individu atau hasil penilaian menjadi kurang objektif. - Klik Media Indonesia -
>> 35 << Peta Konsep (Mind Mapping) Metode ini memungkinkan siswa mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang tengah mereka rencanakan. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru memilih topik pembelajaran berupa sebuah masalah, isu, atau konsep yang akan diajarkan kepada siswa. - Siswa diminta untuk membuat peta pikiran dimulai dari sentra gambar yang merupakan topik atau gagasan utama. - Siswa didorong untuk untuk memecahkan keseluruhan topik menjadi unsur-unsur kecil dan menggambarkan unsur-unsur di sekeliling - Klik Media Indonesia -
>> 36 << peta. Unsur-unsur tersebut diungkapkan dengan menggunakan gambar dan sedikit kata-kata. - Guru menyediakan waktu yang cukup kepada siswa untuk menyesaikan tugas menyusun peta pikiran mereka. - Siswa diminta untuk saling bercerita tentang peta pikiran mereka. - Siswa melakukan diskusi tentang manfaat dari cara pengungkatan gagasan kreatif ini. Catatan/Keterangan : ➢ Siswa dapat dianjurkan membuat peta konsep dengan menggunakan komputer ataupun aplikasi khusus pembuatan peta konsep seperti Mind Maple Lite. ➢ Jika dimungkinkan siswa juga bisa membuat peta konsep secara manual dan kreatif - Klik Media Indonesia -
>> 37 << menggunakan bahan-bahan seperti daun, kertas lipat, koran, dan bahan lainnya. - Klik Media Indonesia -
>> 38 << Pasar (Market) Pembelajaran dengan metode pasar ini dilaksanakan melalui serangkaian tahap yang dibatasi waktu ketat. Siswa akan belajar dengan penuh tanggung jawab menyelesaikan tugasnya dan bergembira berbelanja informasi ke stand siswa kelompok lainnya. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyampaikan materi pembelajaran dan membagi materi tersebut menjadi beberapa sub pembahasan. - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai sub pembahasan. - Masing-masing kelompok membuat sebuah tampilan visual berupa poster yang dirancang untuk dapat dipahami oleh pengunjung. Semua - Klik Media Indonesia -
>> 39 << anggota kelompok dipastikan untuk memahami sub pembahasan yang menjadi tugas kelompok dan poster yang mewakili sub pembahasan tersebut. Poster yang dihasilkan kemudian ditempelkan di dinding kelas. - Masing-masing kelompok menentukan salah satu anggotanya untuk menjadi penjaga stand. Ia bertugas mempromosikan stand milik kelompoknya. - Anggota kelompok lainnya pergi keluar kelompok berbelanja ke “pasar” untuk mendapatkan informasi. Mereka mencatat dan mencoba memahami ide-ide dan informasi yang digambarkan dan bertanya kepada penjaga stand untuk klarifikasi, penjelasan atau perluasan. - Setelah selesai berbelanja mereka kembali ke home base masing-masing dan mendikusikan apa yang telah mereka peroleh dari berbelanja ke kelompok lain. - Klik Media Indonesia -
>> 40 << - Guru dapat melaksanakan tes untuk menguji pemahaman siswa dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Catatan/Keterangan : ➢ Guru mengatur siswa berkeliling pasar dengan menentukan rute dan jangka waktu tertentu. Siswa dapat digerakkan secara memutar dalam sirkus dari satu stand ke stand lain dalam satu interval tertentu. ➢ Tes akhir untuk mengecek pemahaman siswa dapat dilakukan secara individual terhadap semua siswa atau hanya diambil sampel secara acak saja melalui permainan undian. - Klik Media Indonesia -
>> 41 << Dua Tinggal Dua Bertamu (Two Stay Two Stray) Metode Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. - Klik Media Indonesia -
>> 42 << - Guru memberikan permasalahan-permasalahan yang harus didiskusikan oleh masing-masing kelompok. - Dua orang dari masing-masing anggota kelompok kemudian meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. - Anggota kelompok yang tidak mendapatkan tugas sebagai tamu mempunyai kewajiban untuk menerima tamu dari kelompok lain. Tugas tuan rumah adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. - Setelah semua kembali ke kelompok asal, semua anggota kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka laksanakan. - Guru mereview hasil kerja siswa sebelum menutup pembelajaran. - Klik Media Indonesia -
>> 43 << Catatan/Keterangan : ➢ Guru harus menekankan kepada siswa perlunya sikap saling menghormati dan menghargai gagasan atau pendapat serta kemampuan verbal siswa yang bertugas menjadi tamu. ➢ Sebelum pembelajaran guru terlebih dahulu mempersiapkan dan membentuk kelompok- kelompok belajar yang heterogen ditinjau dari segi jenis kelamin dan kemampuan akademis. Berdasarkan sisi jenis kelamin, dalam satu kelompk harus ada siswa laki-laki dan perempuannya. Jika berdasarkan kemampuan akademis maka dalam satu kelompok terdiri dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang. - Klik Media Indonesia -
Search