Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kisah Sukses Dana Desa

Kisah Sukses Dana Desa

Published by Ma'in Mustafid, 2020-03-26 22:51:15

Description: Kisah Sukses Dana Desa

Search

Read the Text Version

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa partisipasi warga dalam membangun, agar terwujud desa yang mandiri. Desa Tambirejo mengejawantahkan partisipasi warga ke level yang lebih tinggi, yaitu bukan hanya menggerakkan warga di desa tersebut untuk turut mengerjakan proyek pembangunan yang dibiayai oleh Dana Desa. Lebih jauh lagi, Desa Tambirejo menekankan pada transparansi penggunaan Dana Desa, dengan memanfaatkan media sosial. Pengurus desa aktif menyebarluaskan kabar terkait kegiatan desa, termasuk pembangunan yang sedang berjalan. Berawal dari media sosial, warga desa yang merantau atau sukses di daerah lain pun kemudian tertarik untuk memberikan tambahan bantuan baik berupa barang maupun uang. Di sinilah peran Dana Desa semakin nyata sebagai stimulus perekonomian desa. Tentunya, bantuan yang diperoleh dari mana pun asalnya tetap dikelola tanpa mengesampingkan transparansi dan akuntabilitas. *** (KPPN Purwodadi) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan - 201 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Sendangsari, Kulon Progo. Ragam Industri dan Kerajinan yang Berdaya Saing Tinggi Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Sendangsari adalah salah satu Desa Budaya di Kabupaten Kulon Progo dengan luas wilayah 1.080 Ha. Sendangsari memiliki kontur tanah yang terdiri dari dataran rendah dan pegunungan. Jumlah penduduk desa ini pada akhir tahun 2016 sebanyak 10 ribu jiwa. Desa Sendangsari memiliki website resmi, yaitu sendangsari. pengasih.kulonprogokab.go.id. Tahun ini, Sendangsari mendapat dana desa sebesar 1,4 miliar rupiah dan sejauh ini telah digunakan untuk kegiatan dibidang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa. Pendapatan Asli Desa Sendangsari yang terbesar bersumber dari hasil usaha Perumdes Binangun Sendang ArDthirae.ktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Sebagian besar warga Sendangsari bekerja sebagai petani. Selain itu, banyaknya pohon kelapa di Sendangsari mendorong sebagian warga untuk bekerja sebagai wiraswasta pengrajin sabut kelapa. Kerajinan sabut kelapa, yang dibuat di antaranya: sapu, tampar, dan keset. Kerajinan tersebut memiliki kualitas yang baik dan bahkan telah diekspor. Selain kerajinan, dana desa mendukung kreativitas dari Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Dahlia yang menghasilkan tepung garut, tepung singkong, emping, kue kering seperti nastar dan eggroll, dawet, jenang - 202 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa garut dan lain sebagainya. Untuk pemasaran, UPPKS Dahlia bekerja sama dengan Pusat Kajian Makanan Tradisional Universitas Gadjah Mada, Progres Jogja, dan beberapa swalayan seperti Mirota Kampus Jogja, dan Sidoagung Wates. Hasil olahan tersebut pernah membawa UPPKS Dahlia memperoleh juara I tingkat Nasional. Sendangsari juga menggunakan dana desanya untuk mendukung usaha budidaya ulat sutra daun singkong yang memiliki kualitas yang tidak kalah dengan ulat sutra daun murbai. Untuk saat ini, penjualan masih dalam bentuk coccon yang belum diolah. Hasil budidaya USS (Ulat Sutra Daun Singkong) di Sendangsari direncanakan akan dikembangkan dalam bentuk pemintalan benang dan tenun kain sutra. Sendangsari memiliki tempat wisata PringOri yang menyajikan perpaduan antara indahnya alam pedesaan dengan hamparan sawah yang luas menghijau. Nama PringOri diambil dari nama lokal sebuah tempat di Pedukuhan Pereng yang memiliki lingkungan alam yang masih asri dan cocok dikembangkan sebagai wisata ndeso. Wisata PringOri dikembangkan atas inisiatif warga setempat dengan dukungan dana desa, yang peduli dengan kelestarian sungai dan lingkungan serta mengimbangi eksistensi wisata-wisata yang telah ada seperti Waduk Sermo dan Kalibiru. Selain pemberdayaan masyarakat, pemerintah desa juga memberikan perhatian yang besar dalam pengentasan kemiskinan dengan melaksanakan kegiatan Bedah RTLH, jambanisasi, dan pelatihan kewirausahaan. Sendangsari juga menjaga transparansi pengelolaan keuangan desa dengan memampangkan APBDes Desa Sendangsari di depan pintu masuk halaman kantor desa. *** (KPPN Wates) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan - 203 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Sumput, Sidoarjo. Desa Inovatif, Mandiri, Sejahtera, dan Berkelanju tan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Desa Sumput merupakan salah satu desa dari 10 desa yang berada di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Terletak di sebelah barat ibukota kabupaten dengan jarak 5 km, desa ini mempunyai luas wilayah seluas 115,74 Ha. Letak Desa Sumput juga berdekatan dengan Surabaya, hanya berjarak sekitar 15 Km. Hal tersebut berpengaruh terhadap jenis mata pencaharian pokok penduduk setempat. Rata-rata penduduk Desa Sumput bekerja sebagai karyawan perusahaan (perusahaan swasta/pemerintah), PNS, TNI/POLRI, Sopir, perangkat desa, dan sebagai pDeitreerkntaokr,apt eJteanndi eserartlaPbeerbbeernadpaahoarraanagnmenjadi pengusaha kecil menengah. Kementerian Keuangan Desa Sumput terdiri dari 2 dusun, yaitu Dusun Sumput dan Dusun Kedayon, dengan jumlah penduduk 6.711 jiwa atau 1.769 KK. Ditinjau dari tingkat pendidikannya, mayoritas penduduk Desa Sumput telah menempuh pendidikan formal. Data pada tahun 2017, sebanyak 5,7% atau 385 jiwa penduduknya merupakan lulusan S3/S2/S1, sebesar 1,4% atau 92 jiwa merupakan lulusan Diploma, sebesar 21% atau 1.407 jiwa lulusan SMA, sebesar 16% atau 1.076 jiwa lulusan SMP, sebesar 25.2% atau 1.690 jiwa lulus SD, sebesar 1.3% atau 85 jiwa - 204 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa tidak tamat SD, sedangkan sisanya masih menempuh pendidikan atau masih belum cukup umur untuk bersekolah. Pengeloaan Keuangan pada Desa Sumput Besaran Dana Desa yang didapatkan oleh Desa Sumput selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Jika pada tahun 2015 Desa Sumput mendapatkan Dana Desa sebesar Rp 282 juta maka pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp 631 juta dan naik kembali menjadi Rp 807 juta. Bagi Desa Sumput, Dana Desa menjadi sumber utama dalam Pendapatan Desa. Pada tahun 2017, Dana Desa mempunyai porsi sebesar 42% dari keseluruhan pendapatan. Manfaat adanya Dana Desa sangat dirasakan oleh masyarakat dalam membiayai berbagai keperluan desa. Kegiatan-kegiatan yang dibiayai oleh Dana Desa sebelumnya telah ditentukan agar dapat mengakomodir kepentingan dan kebutuhan masyarakat desa dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh Desa Sumput. Pengelolaan Dana Desa yang baik diharapkan mampu mewujudkan visi Desa Sumput yakni Mewujudkan Desa Sumput yang Inovatis, Mandiri, Sejahtera, dan berkelankutan. Pada bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa diwujudkan dengan Pembangunan dan Pemeliharaan Lapangan Desa, Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Permukiman/Jalan, Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Informasi dan Komunikasi, Pembangunan dan Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan, dan Pembangunan dan Pememeliharaan Posyandu. Melalui berbagai bentuk program kegiatan dalam penggunaan Dana Desa, masyarakat mendapat banyak manfaat. Adanya perbaikan jalan permukiman yang pengerjaannya dilakukan bersama masyarakat, selain dapat memberikan penghasilan bagi masyarakat Desa Sumput, juga menjadikan masyarakat nyaman dalam berkendaraan di lingkungannya. Pemerintah Desa Sumput saat ini juga sedang merintis berdirinya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang direncanakan akan berdiri pada tahun 2018. Unit Usaha yang sedang dirintis ini adalah dengan membangun beberapa kios/lapak yang berada di pinggir lapangan desa untuk kemudian disewakan kepada warga. Uang sewa tersebut akan dikelola oleh BUMDes bentukan Desa Sumput. Pada bidang Pembinaan Kemasyarakatan, diwujudkan dengan kegiatan Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan. Sedangkan pada Bidang Pemberdayaan Masyarakat, diwujudkan dalam bentuk kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, maupun Bimtek. Sebagai sumber utama pendapatan desa, Dana Desa bagi Desa Sumput dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk membiayai berbagai keperluan desa seperti pembangunan desa mtearhuapduanpppeemrtbuimnabaunhkaenmdaasnyKDapiereraemrkekaktetooanrnnao.ttemHJraieialanntndemresraeaKsblyeuaPtrueamakrbaantemgdnpdeausanamh.ae*r*ma*abneri manfaat signifikan (KPPN Sidoarjo) - 205 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Krejengan, Probolinggo. Desa Sadar Hukum di daerah Tapal Kuda KKreajebnugpaantemn ePrruopbaoklianngKDsgaieorlea.mhkMtesoeanrmtautitelidJkreeiiaslnuandayesarwnaKiglleaPbyueaeahrrban1de5gan6dad.a6ni h5w6ailraHayaaanhyaKnegctaemrdaitrai ndaKrrie8je5n.8g9a7nHa tanah sawah dan 70.759 Ha tanah kering. Desa ini berada pada ketinggian 10 s.d 50 meter di atas permukaan air laut dan beriklim tropis dengan curah hujan 1.279 mm/tahun. Penduduk Desa Krejengan berjumlah 2.104 jiwa yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah desa dengan tingkat kepadatan sekitar 860 jiwa/km2. Jumlah rumah tangga desa tersebut sebanyak 744 RT. Rasio jumlah penduduk laki-laki dibanding perempuan mendekati proporsi 1:1 atau jumlah laki-laki sebanyak 1.017 jiwa dan perempuan sebanyak 1087 jiwa. Komposisi usia penduduk di dominasi oleh kelompok usia muda yang terdiri dari 67% usia produktif. Mata pencaharian pendDuirdeukktodreastaJKernedjeenrgaal nPeardbaelanhdashebaaragaani petani, buruh tani, pedagang, pegawai negeriK, TeNmI/Peonlrti,ewriiaranusaKhaewuanandagnapnekerja/buruh industri dan bidang jasa. Tingkat kesejahteraan penduduknya mencapai 9,6% keluarga prasejahtera, 24,7% keluarga sejahtera tingkat I, 48% keluarga sejahtera tingkat II, 17% keluarga sejahtera tingkat III dan 0,8% keluarga sejahtera tingkat III plus Rp13,8 juta. Untuk tahun 2017, Desa Krejengan mempunyai total pendapatan sebesar Rp1,01 milliar dengan porsi Dana Desa (APBN) Rp781 juta dan Alokasi Dana Desa (APBD) Rp304 juta. Salah satu fokus penggunaan Dana Desa adalah peningkatan kompetensi masyarakat khususnya masyarakat miskin melalui berbagai jenis pelatihan baik peningkatan keahlian - 206 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa maupun ketrampilan. Pelatihan market place, pembuatan berbagai jenis kue dan makanan ringan, pelatihan komputer, pelatihan pengelolaan perpustakaan dan sebagainya. Dengan potensi kapasitas desa, banyak pihak ketiga yang berminat untuk melakukan kerja sama dengan Desa Krejengan ini, baik di bidang penerapan teknologi, pemberdayaan masyarakat, maupun kerjasama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan desa. Beberapa kerjasama tersebut di antaranya seperti kerja sama dengan Coca Cola Foundation dalam pengembangan perpustakaan desa, kerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah dalam bidang pembinaan perpustakaan desa, dan kerja sama dengan Dinas Informasi, Statistik dan Komunikasi dan Sekolah Tinggi Teknik Nurul Jadid Paiton dalam bidang penerapan pelayanan desa berbasis IT, kerja sama dengan BRI (Persero) dalam bidang peningkatan ekonomi masyarakat melalui fasilitasi KUR dan pendirian BUMDes, serta kerja sama dengan BUKALAPAK dalam bidang pembinaan strategi pemasaran online bagi para pelaku usaha. Peningkatan kompetensi juga dilakukan melalui pembangunan perpustakaan desa. Perpustakaan ini memberikan banyak manfaat kepada masyarakat sebagai pusat informasi dan pengembangan diri. Dari berbagai bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan, masyarakat bisa mengembangkan dirinya maupun usahanya dan terbukti banyak masyarakat Desa Krejengen yang dulunya hanya sebagai kuli bangunan saat ini telah menjadi peternak yang sukses. Dari sisi pembangunan fisik, pemanfaatan Dana Desa terlihat pada pembangunan rumah layak huni yang ditujukan untuk peningkatan kenyamanan hunian bagi warga miskin. Keberhasilan Desa Krejengan terlihat dengan keberhasilannya mendapatkan anugerah Desa Sadar Hukum di tahun 2017. Anugerah tersebut Merupakan satu-satunya desa di Kabupaten Probolinggo yang telah memenuhi kualifikasi didalam keberhasilan; 1) Mengurangi tingkat kriminalitas, 2) Meningkatkan kesadaran masyarakat didalam memenuhi kewajiban membayar pajak, 3) Mengurangi pernikahan anak di bawah umur 4) Meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan kelestarian lingkungan dan 5) Meminimalisir penyalahgunaan narkoba. Maksimalnya peran Lembaga Keswadayaan Masyarat sebagai mitra Pemerintah Desa, partisipasi masyarakat dalam berbagai forum strategis baik Musyawarah Dusun (Musdus) hingga Musyawarah Desa (Musdes), serta dukungan semua unsur masyarakat membantu mewujudkan sinergi bersama dalam pemanfaatan Dana Desa. Desa Krejengan menjadi salah satu desa yang mampu mengelola dana desa secara optimal hingga masyarakat miskin pun ikut merasakan hasilnya dengan peningkatan aktivitasnya sehari-hari. TaraDf kireeskethoartaatnJdeanndetinraglkPateprbeennddidaihkaanrayaang semakin meningkat terbukti berdampak terhadaKp epmeneinngtkeatraian nkuaKliteasuhaidnugpamnasyarakat desa menjadi lebih berdaya. Sebagaimana yang dilakukan pada Desa Krejengan, dana desa juga mampu dikelola secara optimal pada sektor peningkatan kompetensi masyarakat. *** (KPPN Bondowoso) - 207 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Sukonatar, Banyuwangi. Smart Kampung yang Cermat Mengelola Dana Desa Sukonatar merupakanDsiarelakhtosaratut Jdeanrid1e0radlePsaerybaenngdaadhaadrai aKnecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi ProvinsiKJeawmaeTnimteurr.iaDnesaKinei umaenmgiliakinluas 579,15 Ha yang terdiri dari sawah/ pertanian 448 Ha, tanah tegal/lading 41,27 Ha, pekarangan 75,99 Ha, lain - lain 10,39 Ha dan sisanya berupa tambak/kolam, lapangan dan kuburan masing- masing 1 Ha. Secara letak geografis, Desa Sukonatar sebelah utara berbatasan dengan Desa Wonosobo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kebaman, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukomaju, dan sebelah timur berbatasan Desa Blambangan (Kecamatan Muncar). Penduduk Desa Sukonatar hingga bulan Oktober 2016 berjumlah 4.984 jiwa yang terdiri dari laki laki 2.523 jiwa dan perempuan 2.461 jiwa. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan sisanya bekerja sebagai Pedagang, Guru, Wiraswasta, Karyawan Swasta, dan Pegawai Negeri Sipil. Desa Sukonatar merupakan satu-satunya Desa Smart Kampung yang beraDdiaredkitkoeracat mJeantadneSrarol nPoe.rbendaharaan Kementerian Keuangan Pengelolaan Keuangan dan Dana Desa Sukonatar Pada tahun 2017, Desa Sukonatar menerima Dana Desa sebesar Rp 837 juta dari pemerintah pusat serta Alokasi Dana Desa sebesar Rp747 juta dari pemerintah daerah. Dana yang diterima tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur desa dan melakukan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Beberapa infrastruktur yang dibangun antara lain adalah pembangunan paving jalan desa, pembangunan pagar makam desa, plengsengan sungai, dan beberapa gedung yang - 208 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa bisa digunakan untuk keperluan desa. Sedangkan pelatihan atau kursus keterampilan yang diselenggarakan dari dana desa antara lain adalah pelatihan kesenian daerah, pelatihan pengurusan jenazah, kursus ketrampilan otomotif serta pelatihan pengenalan hukum ke masyarakat. Dana desa juga membantu dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat desa. Misalnya untuk pembuatan akta kelahiran ataupun akta kematian, masyarakat tidak perlu susah payah untuk datang ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, namun bisa langsung diproses dan difasilitasi oleh desa tanpa ada pungutan biaya. Pendataan terhadap jumlah masyarakat juga telah bisa dijalankan dengan lebih baik dan lebih teratur dibanding dengan sebelum adanya dana desa. “Dahulu segala sesuatu harus dipikirkan dengan baik mana yang harus didahulukan, apakah pembangunan infrastruktur atau peningkatan kualitas layanan karena dana yang dimiliki sangat terbatas, namun setelah ada dana desa maka semua bisa kita jalankan bahkan bisa jauh lebih baik dari apa yang kita rencanakan,” kata sekretaris desa. Dengan adanya Dana Desa, beberapa fasilitas di desa Sukonatar bisa menjadi lebih mumpuni untuk instansi pemerintahan sekelas desa. Beberapa fasilitas yang disediakan desa tersebut antara lain adalah adanya ruang pertemuan yang bisa menampung sekitar 60 peserta dengan cukup nyaman dan dilengkapi audio visual yang bagus, adanya BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang dikelola dengan baik sehingga bisa menaikkan kesejahteraan masyarakat desa, fasilitas ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan free wifi, adanya pasar desa yang memudahkan masyarakat, dan beberapa fasilitas lainnya. Pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) pada Desa Sukonatar Pustu juga diharapkan mampu menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Gedung yang telah dimiliki sendiri dan gedung serbaguna nantinya bisa digunakan oleh masyarakat secara gratis maupun disewakan ke pihak luar sebagai penambah kas desa. Kini Desa Sukonatar menjadi salah satu tunjuan dari daerah lain untuk melakukan study banding mengenai pengelolaan keuangan dan penataan desa. Selain menjadi pelopor penerapan smart kampung, Desa Sukonatar merupakan salah satu desa dengan pengelolaan keuangan yang bagus. Desa Sukonatar merupakan sebuah contoh sukses memanfaatkan seluruh resource- nya dalam mengelola Dana Desa. Dengan mengusung konsep smart kampung, masyarakat tergerak untuk turut serta dalam pembangunan berbagai fasilitas desa. Dengan berkembangnya berbagai sarana bagi masyarakat yang dikelola melalui dana desa, maka taraf hidup masyarakat menjadi leDbiirhekbtaoikrasteJheinngdgearaml aPmeprbuemndewahuajurdakaann masyarakat yang smart sesuai dengan konsep padaKdeesma etenrsteebruiat.n***Keuangan (KPPN Banyuwangi) - 209 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Kalintamui, Hulu Sungai Utara BUMDes HARAPAN MASA, Bersama Menyongsong Ekonomi Kreatif Ampar ampar pisang DPireiskatnogrkaut Jbeanludmeraml aPsaekrbendaharaan MKaseakmbeigni tdeirhiaurnungKbeauria-bnagrian Masak bigi di hurung bari-bari Manggalepak manggalepok Patah kayu bengkok Bengkok dimakan api apinya cang curupan Beragam jenis budDaiyraekdtaopraatt dJeitenmdeuriadl iPInedrobneensdiaahtearrcainatna ini. Karena keanekaragamanKbeumdaeyanntyearpiaulna, dKi seeutiaapndgaaenrah pasti memiliki lagu daerah. Tidak terkecuali di Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan. Desa Kalintamui merupakan desa yang terletak di Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 1,5 Km2. Berdasarkan data BPS pada Tahun 2015, jumlah penduduk Desa Kalintamui kurang lebih berjumlah 809 jiwa dengan kepadatan penduduk per km2 sebesar 539 jiwa. Pendapatan Desa Kalintamui sebesar Rp1,02 Milliar utamanya berasal dari Dana Desa yang mencapai Rp746 juta (72%) dari keseluruhan. Dari total dana yang didapat, sebagian - 210 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Sumber Dana Pagu Anggaran Persentase besar Dana Desa yang ada BUMDes Rp11,000,000.00 1.07% dialokasikan untuk pembangunan Dana Desa Rp746,393,000.00 fisik baik sarana maupun prasarana Alokasi Dana Desa Rp263,743,000.00 72.63% demi kemaslahatan desa. 25.66% BPHRD Rp6,586,000.00 0.64% Kucuran anggaran yang Jumlah Rp1,027,722,000.00 100.00% besar dari APBN untuk desa, galibnya harus memberikan banyak manfaat bagi warga perdesaan. Satu hal yang harus dipastikan adalah dana desa bisa membantu menurunkan kemiskinan dan mengangkat kesejahteraan warga. Ekonomi kreatif merupakan salah satu program utama yang digalakkan pemerintah. Oleh karena itu pembangunan di sektor ekonomi kreatif diwujudkan dengan adanya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Harapan Masa”. Tempat penggilingan, penjemuran bahkan gudang penyimpanan padi bagi masyarakat desa disediakan bagi yang belum menjual hasil panennya. Pada tahun 2017, tempat penjemuran padi ini menjadi sumber pendapatan desa. Selain untuk mengembangkan ekonomi kreatif, karena mayoritas mata pencarian penduduk Desa Kalintamui adalah bercocok tanam dan peternakan, maka demi membangun kehidupan masyarakat desa, sebagian besar Dana Desa yang didapat, digunakan untuk membuat JUT (Jalan Usaha Tani). Jalan ini merupakan jalan yang biasa digunakan masyarakat desa untuk menuju persawahan. Dahulunya jalan ini hanya menggunakan kayu ulin sebagai landasannya, dan sangat kecil. Dengan adanya Dana Desa ini, jalan tersebut sudah berganti menjadi jalan permanen yang bahkan bisa dilewati oleh mobil pick up, walaupun jaraknya sangat sedikit, hal ini diharapkan dapat membantu petani untuk memudahkan dalam pengangkutan hasil pertanian. Dana Desa yang telah digelontorkan untuk pembuatan jalan ini sebesar Rp372 juta dan masih menunggu pencairan tahap II. Upaya peningkatan dalam sektor pendidikan diwujudkan pula dengan dibangunnya Gedung “KB CEMERLANG” yang digunakan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada pagi hari dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) pada sore hari sekaligus perpustakaan bagi masyarakat desa. Pembangunan infrastrukturpun tak luput dari sentuhan Dana Desa. Pembangunan jalan pemukiman bagi masyarakat yang dulunya berupa jalan tanah dan sulit dilalui kendaraan beroda empat dilakukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sekarang, kendaraan roda empat dapat melalui jalan permukiman dengan mulusnya. Desa Kalintamui menjadi bagian dari kisah sukses desa dalam penggunaan Dana Desa. Penggunaan Dana Desa yang berfokus pada penggerakan ekonomi kreatif (BUMDes Harapan Mmaassyaa),ramkeant jyaadnigkuknecsiusliutaknseKDdsaiedrleaammklatemomnraemttneeJjrumeiaanbl ndahneagsraKiullnpePedueretarasbnnae.iganBndaUnanMyhaaD. rKeasiasainnhi menjadi jawaban atas menarik di sini yang bisa kita lihat dengan penggunaan Dana Desa yang berfokus pada satu bidang, akan merambah pada keberhasilan bidang lainnya. Semoga hal ini bisa menjadi pemacu bagi desa lain dalam membangun desanya.*** (KPPN Tanjung) - 211 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Natai Sedawak, Sukamara. Dorong Ekonomi Masyarakat Melalui Dana Desa Direktorat Jenderal Perbendaharaan Berada di kecamKateanmSeunkatmerairaanKabKuepautaennSguakanmara, Natai Sedawak adalah desa dataran rendah dengan wilayah seluas 134 km2 dan penduduk sejumlah 2.292 jiwa. Desa ini merupakan salah satu desa di ujung barat Kalimantan Tengah, berbatasan dengan Kabupaten Ketapang di Kalimantan Barat. Natai Sedawak adalah desa khas di wilayah Kalimantan yang rata dengan lahan yang banyak dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit. Karenanya, pekerja di Natai Sedawak didominasi pekerja perkebunan, di samping profesi lain seperti ASN, TNI, Polri dan pedagang. Meski tidak jauh dari pusat kota, Sedawak hanya memiliki fasilitas pendidikan tertinggi hsKeaatrniunasgkk-kkeaatwnSaielkaky(oTalhKah)dPDeesamasDKablaireirin(nemSa.kDUyteo)an.nrntUaugttnekdtJrupeiikkeanenjndleodenliadrjaaKionkl eaglPenuhpepaerDbrnnaiedngsnaidedsakiakPnoahelnaanhrdba,iedadriniikkSauentdndyaaawn,aaPknAtaeUkr-DdaanypaaakntgSTeaddmikaeawnloakla oleh Gabungan Organisasi Wanita Sukamara. Rumah Sakit Umum Daerah tidak jauh letaknya dari Sedawak, tetapi mengingat luas wilayahnya, desa ini memiliki Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa, dan Posyandu, dengan 3 orang tenaga medis perawat dan bidan. Aktivitas pelayanan kesehatan masyarakat juga didukung keterlibatan sejumlah kader Posyandu yang berasal dari masyarakat setempat. Pada tahun 2017, Desa Natai Sedawak memiliki pendapatan sejumlah Rp2.661 juta yang terkumpul dari tiga sumber, yaitu Dana Desa senilai Rp911 juta, Bagian Hasil - 212 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah senilai Rp70 juta, dan Alokasi Dana Desa senilai Rp1.679 juta. Dari pembagian penggunaannya, tampak bahwa alokasi pembangunan desa menjadi pos alokasi terbesar pada Dana Desa yaitu sekitar 61% dari total anggaran pengeluaran desa, diikuti dengan pemanfaatannya dalam penyelenggaraan pemerintah desa mendapatkan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat. Komposisi alokasi dana pembangunan ini cukup mencerminkan kondisi dan kebutuhan Natai Sedawak sebagai desa dengan daftar panjang fasilitas fisik yang perlu disediakan di tengah wilayahnya yang luas dan kepadatan penduduk yang rendah dan tersebar. Sejak digulirkannya Dana Desa tahun 2015 dan hingga pertengahan tahun 2017, sudah banyak pembangunan yang dilaksanakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Natai Sedawak. Pembangunan jembatan dan jalan yang didanai oleh Dana Desa tahun 2017 sangat membantu warga dalam kehidupan sehari-hari. Jembatan yang telah memadai membantu warga untuk menyalurkan hasil pertanian dan perkebunan. Jalan lingkungan RT yang semula menjadi becek dan sulit dilewati saat hujan, kini telah bagus dan tidak becek lagi sehingga kegiatan sosial dan perekonomian warga menjadi terbantu Beberapa pembangunan lainnya meliputi pembangunan jembatan, jalan rabat beton, pengadaan PJU Tenaga Surya, pembuatan sumur bor (dangkal), pengadaan mesin perontok padi, gudang alat pertanian, pembuatan jalan lingkungan RT, dan pengolahan lahan percetakan sawah. Di samping infrastruktur, Dana Desa juga digunakan dalam Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa, melaui operasional kader kesehatan masyarakat desa dan penguatan program pendidikan. Pemberdayaan masyarakat melalui bimbingan teknis dan pelatihan bagi BPD, PKK, P2HP, TPK dan kepala desa juga turut digalakkan. Pembangunan di Natai Sedawak dilaksanakan dengan swakelola masyarakat, memberdayakan potensi di masyarakat, dan transparansi seluruh rencana kegiatan pembangunan yang terpampang melalui baliho di depan kantor desa, sehingga seluruh masyarakat dapat ikut memonitor dan memantau program pembangunan. Seluruh tahap pembangunan, perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban, telah melibatkan unsur masyarakat desa, BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dan Tim Pendamping Desa. Transparansi pembangunan berjalan baik dan hasil pembangunan sesuai keinginan masyarakat. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kesuksesan Natai SedaKweakmdeanlatmermiaenngeKloelauDaannagDaensa yang digulirkan oleh pemerintah sejak tahun 2015 tidak terlepas dari peran serta seluruh unsur lapisan masyarakat dan aparat desa. Keinginan dan aspirasi masyarakat Desa Natai Sedawak harus menjadi dasar pembangunan dengan melibatkan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Desa di setiap awal tahun. Dalam rangka memenuhi keinginan dan aspirasi seluruh masyarakat desa, program pembangunan di bidang pembangunan desa - 213 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara melalui Dana Desa tahun 2017 di tahap II akan dialokasikan untuk membuat lahan percetakan sawah dan lahan peternakan, khususnya peternakan sapi. Mengingat bahwa secara geografis Natai Sedawak berpotensi besar di bidang pertanian dan persawahan, maka kedepannya sangat layak bahwa program pembangunan sektor pertanian tetap menjadi prioritas. Kesuksesan Natai Sedawak dalam mengelola Dana Desa yang digulirkan oleh pemerintah sejak tahun 2015 tidak terlepas dari peran serta seluruh unsur lapisan masyarakat dan aparat desa, serta dukungan dari pemerintah daerah sehingga Dana Desa dapat digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat desa. Dengan swakelola pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan potensi yang ada, dan transparansi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan sesuai aspirasi masyarakat desa, Desa Natai Sedawak bergerak maju.*** (KPPN Pangkalan Bun) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan - 214 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Desa Tamban Luar, Kapuas. Membangun Ekonomi Rakyat di Hilir Kapuas Berlokasi di Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah, Desa Tamban Luar memiliki luas wilayah 6,48 km2 dengan 899 kepala keluarga yang tersebar pada 19 RT. Dari jumlah penduduk ± 3.044 jiwa, masih terdapat 58 jiwa yang hidup dibawah garis kemiskinan. Masyarakat Desa Tamban Luar yang bekerja di bidang Pertanian adalah sebesar 45%, di bidang Perkebunan sebesar 45%, dan sebesar 10 % hidup sebagai pedagang. Dana Desa Pada Tahun Anggaran 2017, Pemerintah telah menggulirkan Dana Desa kepada Desa Tamban Luar sebesar Rp806 juta. Bantuan program Dana Desa yang digulirkan ke Desa Tamban luar telah berhasil dioptimalkan penggunaannya di beberapa bidang yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat desa. Bidang-bidang itu meliputi bidang pengembangan ekonomi, infrastruktur desa, kesehatan, dan pendidikan. Diharapkan masyarakat desa dapat memanfaatkan Dana Desa demi kemaslahatan bersama. Pemanfaatan Dana DDesiraektorat Jenderal Perbendaharaan Salah satu kendala yKanegmdiehnadteapriiamnasyKareakuaat DnegsaanTamban Luar adalah kurang tersedianya sumber air bersih. Mengatasi hal tersebut, dibuat 12 sumur bor (pada penyaluran Dana Desa Tahap I) dan akan ditambah menjadi 25 sumur bor sampai dengan akhir tahun 2017. Pemanfaatan Dana Desa untuk peningkatan kualitas kesehatan dilakukan melalui peningkatan fasilitas Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) dan Pusat Pelayanan terpadu (Posyandu) yang sebelumnya telah dibuat. Kegiatan Poskesdes dengan pasien umum dilakukan setiap hari senin sampai dengan jumat, dan jika ada pasien, sabtu dan minggu - 215 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara pun tetap buka 24 jam. Sementara kegiatan Posyandu dilakukan sebulan sekali untuk pasien bayi dan balita. Peningkatan sarana Poskesdes dan Posyandu dapat dimanfaatkan untuk membina dan membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa. Dalam bidang pendidikan, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama untuk anak-anak usia dini telah dimulai dari penyediaan fasilitas layanan publik berupa pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nusa Indah 1. Diharapkan Dana Desa dan hasil dari keuntungan BUMDes yang akan diterima berikutnya dapat menambah fasilitas minimal 3 (tiga) PAUD sejenis di desa tersebut. Untuk peningkatan sector perekonomian masyarakat, Dana Desa digunakan melalui mekanisme BUMDes. Dikelola secara modern dengan sistem korporasi melalui BUMDes, perekonomian Desa Tamban Luar berhasil dikembangkan dan mampu membuka lapangan kerja baru melalui pemanfaatan potensi yang ada antara lain melalui peternakan dan penggemukan sapi, serta penyewaan perlengkapan pesta dan mesin pemotong rumput. BUMDes Desa Tamban Luar melakukan usaha peternakan dan penggemukan sapi. Pada tahun 2016, Desa Tamban Luar hanya memiliki 1 (satu) ekor sapi dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 5 (lima) ekor sapi dan akan dikembangkan lagi menyesuaikan keuntungan dari sektor usaha lainnya yang dikelola BUMDes. BUMDes Desa Tamban Luar juga memiliki beberapa unit peralatan berupa kursi, meja, dan tenda/kanopi, yang digunakan untuk menjalankan usaha penyewaan peralatan pesta yang mulai dilaksanakan di awal tahun 2017. BUMDes juga menyewakan unit pemotong rumput. Pengembangan DusiarehkatdoirhaatrJaepnkadnerbailsaPmerebneanmdbaahharpaeanndapatan desa dan dimaksimalkan untuk kemKaselamhaetnantemraiasynaraKkaet udeasna.gan Dana Desa yang ada juga digunakan untuk meningkatkan kualitas dan layanan publik di desa, yaitu dengan membangun jalan desa. Sampai saat ini, ada 4 (empat) RT yang telah berhasil melakukan pembangunan jalan. Jalan yang sebelumnya berupa jalan tanah yang becek dan tergenang apabila musim hujan, ditingkatkan menjadi jalan base course (lapisan batu kerikil) dan semenisasi. Diharapkan pembangunan itu dapat meningkatkan mobilitas warga untuk kualitas hidup yang lebih baik dan mengembangkan ekonomi masyarakat desa. Keberhasilan penggunaan Dana Desa pada Desa Tamban Luar tidak terlepas dari sinergi yang dibangun seluruh masyarakat desa bersama perangkat desa. Kunci sukses ini juga didukung dari transparansi pengelolaan Dana Desa oleh perangkat desa. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Keberhasilan pengguKnaeamn eDnantaerDiaesna pKadeauDaensagTaanmban Luar tidak terlepas dari sinergi yang dibangun seluruh masyarakat desa bersama perangkat desa. Kunci sukses ini juga didukung dari transparansi pengelolaan Dana Desa oleh perangkat desa, kerukunan warga yang terpelihara, rasa persaudaraan yang erat, solidaritas yang tinggi, rasa saling percaya, saling menjaga, dan rasa saling memiliki bahwa prestasi yang ada saat ini adalah kerja bersama antara perangkat pesa dan masyarakat desa.*** (KPPN Palangkaraya) - 216 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Hasil Pelatihan Kerajinan Tangan: Desa Buluh, Batanghari. Pengolahan Limbah Bungkus Detergen Memb     angun Krea t   ivitas Desa     Awal tahun ini, masyarakat Desa Buluh berdecak kagum. Foto-foto Danau Biru marak diunggah di media sosial. Danau Biru yang dimaksud adalah bekas galian pertambangan batu bara yang beroperasi beberapa tahun silam. Tak disangka, bekas galian sedalam 15 meter itu menjadi kebiru-biruan seperti Danau Kaolin di Belitong yang juga bekas pertambangan timah, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar Desa Buluh. Desa Sungai Buluh merupakan desa yang sangat strategis. Lokasinya masih berdekatan dengan Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten. Letaknya pun di Jalan Lintas Jambi - Muara Bulian, yang menjadikan akses desa ini menjadi sangat mudah. Secara geografis Desa Sungai Buluh terletak di bagian Timur Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi dengan luas wilayah ±66,7 km2. Desa Sungai Buluh terdiri dari empat dusun yaitu Dusun Baru, Dusun Sei. Bamban, Dusun Sei. Pule dan Dusun Sei. Deras, serta terdiri dari 12 Rukun Tetangga (RT). Desa Sungai Buluh memiliki berbagai jenis sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan guna meningkDatirkeakntokeraset jJaehntedrearaanl mPaesrybaernadkaath, aarnataarna lain material batu bata, tanah urug, lahan hutan, sunKgaeim, deannttaenraiamnan pKaelauwaijan. gan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Desa Sungai Buluh mulai menerima penyaluran Dana Desa sejak tahun 2015, dan nilainya terus meningkat hingga tahun anggaran 2017. Pada tahun 2015, berjumlah Rp469 juta. Tahun 2016, Dana Desa meningkat menjadi sekitar Rp502 juta dan kembali bertambah menjadi lebih dari Rp780 juta pada tahun 2017. - 217 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara No Uraian Jumlah DD Dana Desa yang telah Tahun 2015 469.202.000,- diterima dimanfaatkan untuk a.     Pembangunan Jalan Usaha Tani 2800 M 216.961.600,- membiayai kegiatan di 1 RT.08 s/d 10 200.000.000,- bidang infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat. b.     Pembangunan Gedung TK 52.240.400,- Sejak tahun 2015, porsi c.     Pelatihan Menjahit 502.587.730,- penggunaan Dana Desa Tahun 2016 153.000.000,- sebagian besar digunakan untuk a.     Pembangunan Jalan Rabat Beton pembangunan infrastruktur 12.800 M RT.05, 08 dan 09 243.834.530,- antara lain pembangunan b.     Pembangunan Jalan Usaha Tani 2400 16.892.000,- dan pemeliharaan jalan, M RT.09s.d 11 26.002.350,- serta penyediaan fasilitas c.     Pelatihan Karang Taruna 6.006.700,- pendidikan. Adapun 2 d.     Pelatihan Kerajinan Tangan 14.568.320,- pemanfaatan Dana Desa e.     Pelatihan BUMDesa 24.556.230,- dalam rangka pemberdayaan 17.427.600,- masyarakat digunakan untuk f.      Pelatihan Aparatur Perangkat Desa 300.000,- menyelenggarakan berbagai jenis kegiatan pelatihan g.     Pelatihan Home Industri 780.682.243,- peningkatan keterampilan h.     Pelatihan Lembaga Adat seperti menjahit, karang taruna, 303.950.000,- kerajinan tangan, dll. i.      Pelatihan Kepala Desa da Ketua BPD 242.653.669,- Tahun 2017 3 a.     Pembukaan Jalan Usaha Tani RT. 01 s/d RT.04, 03 s/d RT. 06 , dan RT. 05 (3100 M) b.     Pembangunan gedung TK ( 1 Lokal 1 Kantor) ec0d.4..     ,    0    5PPP,eee0lmma7tebi,hla0iahn9nagr(Ku2an7aPna0MnJmDaJ)laalnKDanUiersReamahkbataeoTtanrnBaitetetoJrneiaRnTnd. eraKl e72P270ue...830ar309b045n...e990gn203590da,,,---anhayBtraauahnlauugnnhDba2mer0ise1aan7rluo,pnkDajaudesksiakadapaSnenunpaniengprgaahkidaatatiaann f.      Pelatihan Penyusunan RKPDes 3.500.000,- kapasitas sumber daya manusia g.     Pelatihan Adat dan Seni Budaya 24.910.000,- desa. Lebih dari 145 juta h.     Penyelenggaraan Jenazah 27.520.000,- dana yang dialokasikan untuk i.      Pelatihan Tata Rias 23.630.000,- berbagai kegiatan pelatihan j.      Pelatihan Menjahit Tingkat Lanjut 48.645.000,- mulai dari tata rias hingga tata k.     Pelatihan Tata Boga 15.474.500,- boga. Pembuatan kerajinan tangan dari limbah bungkus detergen salah satu wujud kreatifitas masyarakat desa dari hasil pelatihan yang didanai dengan Dana Desa. Sama halnya dengan pengolahan limbah detergen menjadi detergen, pelatihan lain juga diharapakan akan memberikan nilai tambah bagi desa dan maDsiyraerkatkoartantyJae. nderal Perbendaharaan Keberadaan desa yanKgedmekeant dteenrigaann baKtaesukaotnagbaisna menciptakan lapangan pekerjaan sebagai perias, penjahit, dan penyedia camilan. Terlebih bila Danau Biru yang secara alami tercipta tadi mampu memberikan daya tarik kepada masyarakat lain di sekitar Sungai Buluh untuk berkunjung. Tentunya, peluang-peluang lain akan semakin terbuka lebar. Pada intinya, Dana Desa bisa sukses jika bisa melibatkan masyarakat. Itulah yang terjadi di Desa Buluh. Komitmen masyarakat itu lahir sendirinya bila Dana Desa digunakan ke dalam program-program yang tepat untuk masyarakat. *** (KPPN Jambi) - 218 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Desa Bumi Jaya, Pelaihari. MEMBANGUN DESA B E R P R E S TA S I DI TANAH KALIMANTAN Kesejukan udara pagi yang lembut dan asri memberikan sensasi kesegaran alami saat menginjakkan kaki di Desa Bumi Jaya. Tak perlu merasa heran, dengan luas wilayah 8.000 ha, Desa Bumi Jaya dikelilingi keasrian hutan tropis Kalimantan yang masih jarang terjamah manusia. Berhadapan persis dengan pembangunan kawasan hunian terpadu Pelaihari City, Desa Bumi Jaya dapat ditempuh sekitar 15 menit perjalanan darat dari Kota Pelaihari. “Infrastruktur desa menjadi lebih baik, terutama infrastruktur jalan lingkungan yang semula masih berupa jalan tanah sekarang sudah banyak yang di aspal.” “Manfaatnya sangat terasa khususnya infrastruktur jalan lingkungan menjadi lebih baik. Pembangunan siring jalan mampu menyelamatkan bahu jalan menjadi tidak longsor.” Dua testimoni dari dua warga Desa Bumi Jaya yang kami temui saat melaksanakan kunjungan, seakan mewaDkiilriepketrosreaptsJi emnadseyararal kPaet rDbeesnadBauhmariaJaanya terhadap keberhasilan pengelolaan Dana Desa.KDei amtaes njatleanriyaanng Kdileapuiasinasgpaanl dari penggunaan Dana Desa, penduduk yang sedang melintas menggunakan sepeda motor dan seorang montir bengkel memberikan testimoni dan harapan untuk pembangunan desa menjadi lebih baik. Bertani menjadi pilihan mata pencaharian sebagian besar penduduk Desa Bumi Jaya. Iklim tropis yang membawa curah hujan serta kondisi topografi tanah yang subur berpengaruh terhadap keputusan penduduk mengabdikan diri menjadi petani. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok penduduk, sebagian hasil pertanian diolah lagi - 219 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara menjadi produk makanan ringan berupa lanting dan opak yang menjadi komoditas unggulan Desa Bumi Jaya. Produk makanan ringan dijual dengan menitipkan ke penjual-penjual di pusat oleh-oleh maupun ke toko-toko yang ada di sekitar Pelaihari hingga ke Banjarmasin. Saat ini, perangkat desa sedang berusaha mengembangkan website dan mengurus perizinan untuk usaha rumah tangga masyarakat Desa Bumi Jaya yang nantinya akan menjadi dasar dalam penjualan produk berbasis online. Salah satu hal yang paling membanggakan dari Desa Bumi Jaya, meskipun potensi sumber daya manusianya masih didominasi tamatan SD/sederajat (32,46 %) tidak menghalangi warga Desa Bumi Jaya untuk menggoreskan tinta emas mengukir beberapa prestasi, salah satunya prestasi sebagai Juara I lomba Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tingkat Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016. Prestasi tersebut menjadi bukti keberhasilan Desa Bumi Jaya mengelola sumber daya manusia. Pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang bersumber dari alokasi Dana Desa menjadi indikasi awal kesuksesan pengelolaan Dana Desa di Desa Bumi Jaya. Desa Bumi Jaya memiliki 5 (lima) jenis pendapatan yang menjadi sumber dana kegiatan desa, di mana lebih dari setDeinrgeakhtonryaat bJeernadsaelradlarPi eDrabneanDdaehsaa.raSaebnagian besar sumber dana yang diperoleh Desa Bumi KJaeyamdeirneatelisraisaiknan Kkeedualaamngkaegniatan-kegiatan desa untuk belanja pengelolaan pembangunan. Dana Desa menjadi penyumbang terbesar pendapatan desa dengan kontribusi 60,37 % dan Pembangunan Infrastruktur menjadi prioritas dengan kontribusi 62,94 %. Dana Desa Tahap I Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp61 miliar (60% dari pagu DIPA) telah disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD), untuk selanjutnya disalurkan ke seratus tiga puluh desa di wilayah Kabupaten Tanah Laut melalui Rekening Kas Desa (RKD). Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD Kabupaten Tanah Laut telah terealisasi sebesar Rp60 miliar atau sebesar 98,34% dari total penyaluran Dana Desa Tahap I. usenbtueDksaeprse7am6Bb1uajmuntgiauJ.anDyaaannmsaaeDlunereasrnDKaimidyeraaermanDkigntaeoandnrsaaiettteeD, rJdreiemiasannaandTsoeiarlrheianKahglpeDPjuaIeelsasareabnnbeBleginnusdaagmarknihu4Jan5agr6yaaajaundnt,aijuTdgaaharuiuntno2ttua0kl1p7yaadgniugguhmnaamakspaihniron progres sampai saat ini, mampu menyerap tenaga kerja penduduk Desa Bumi Jaya. Kisah sukses dalam pembangunan Desa Bumi Jaya, diperkuat dengan kisah prestasi desa ini menunjukkan bahwa keterbatasan tingkat pendidikan tidak menjadi halangan bagi desa ini dalam memanfaatkan Dana Desanya. Kekompakan dan semangat semua masyarakat, telah mengantarkan Desa Bumi Jaya menjadi Juara I Lomba Gabungan Kelompok Tani Se-Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016. Suatu kisah sukses yang bisa menjadi teladan akan keberhasilan peran aliran Dana Desa dalam melatih dan mempererat solidaritas seluruh anggota masyarakat desa.*** (KPPN Pelaihari) - 220 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Desa Sebayan, Sambas, Kalimantan Barat. BERTEMAN DENGAN KEMAJUAN Pada tahun 1987, Kampung Senyawan, Kampung Sebambang, dan Kampung Sadayan bergabung membentuk Desa Sebayan. Desa seluas 1.210 ha ini tepatnya berada di Kabupaten Sambas, Kecamatan Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Jumlah penduduk Desa Sebayan sebanyak 3.060 jiwa, yang terdiri atas 1.529 laki-laki dan 1.531 perempuan. Karena Desa Sebayan merupakan dataran dengan curah hujan tinggi yang cocok untuk perkebunan, tidak heran jika sektor perkebunan dan pertanian menjadi sumber utama penghasilan penduduk Desa Sebayan. Mengusung slogan “BERTEMAN” yang berarti Bersih, Tertib dan Mandiri, Desa Sebayan memiliki lokasi strategis dengan area pendidikan karena terdapat Perguruan Tinggi, seperti Politeknik Negeri Sambas dan IAIS Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas. Selain itu, terdapat Sekolah Menengah Kejuruan, yaitu SMK Subur Insani dan tiga Sekolah Dasar termasuk SLB Negeri. Pada Tahun 2017, Desa sebayan mendapatkan Dana Desa sebesar Rp804,25 juta. Musyawarah dengan warga selalu dilakukan agar dana desa ini dapat mewujudkan keinginan warganya. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa mendapat alokasi belanja terbesar dan Dana Desa Dmierenjkatdoirasut mJebnedr eurtaml Paeprebmenbdiaayhaaarnapaenlaksanaan bidang itu, yaitu sebesar Rp629,71 juta. Kementerian Keuangan Pembangunan jalan dan jembatan menjadi prioritas utama guna memberikan kenyamanan dan mendukung sektor perkebunan dan pertanian agar para petani dapat mudah mendistribusikan hasil panennya. Selain pembangunan jalan dan jembatan, Dana Desa juga digunakan untuk pengadaan penampungan air bersih, peningkatan prasarana pendidikan seperti PAUD, dan Posyandu di bidang kesehatan. Dana Desa sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat karena pembangunan semakin banyak, terutama pembangunan jalan dan jembatan. Selain memudahkan akses - 221 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara PENDAPATAN   1.289.418.893 transportasi, pembangunan juga Pendapatan Asli Desa - meningkatkan kebersamaan dan Pendapatan Transfer kesejahteraan masyarakat desa karena 1.289.418.893 Dana Desa 804.250.866 pekerjaan dilakukan secara swakelola. Bagian dari hasil pajak &retribusi daerah kabupaten/kota 8.111.668 Dari Dana Desa tahap I yang Alokasi Dana Desa 477.056.359 sudah disalurkan sebesar Rp482,55 juta, sebagian pekerjaan sudah selesai Bantuan Keuangan - dilakukan, salah satunya adalah - jembatan yang ada di Dusun Sadayan. Pendapatan Lain lain 1.289.418.893 1.319.210.322 JUMLAH PENDAPATAN BELANJA Bid. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 405.310.892 Jembatan box ini menggantikan Bid. Pelaksanaan Pembangunan Desa 768.631.740 jembatan kayu yang sebelumnya Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 104.104.690 menghubungkan warga Dusun Sadayan Bidang Pemberdayaan Masyarakat menuju pusat kota. Jembatan ini Belanja Tak Terduga 41.163.000 memudahkan masyarakat untuk JUMLAH BELANJA - membawa hasil panen berupa padi dan SURPLUS/DEVISIT 1.319.210.322 (29.791.429) PEMBIAYAAN 193.979.020 karet. Saat ini jembatan tersebut sudah Penerimaan Pembiayaan 193.979.020 bisa dilalui kendaraan besar seperti truk SILPA 193.979.020 untuk mengangkut hasil panen. Pencairan Dana Cadangan - Hasil Kekayaan Desa Yang dipisahkan - Selain itu, BUMDES juga dibentuk JUMLAH 193.979.020 untuk menjaring partisipasi masyarakat Pengeluaran Pembiayaan - melalui penyertaan modal atau terlibat Pembentukan Dana Cadangan - langsung dalam kegiatan usaha. Penyertaan Modal Desa 164.187.591 Direktora t Jen1d64e.r1a87l .5P9e1rbendbPaeahnmaybareaknnatynuakpaneluBaUnMgDuEsaShtaakyalenpgabsidsaardi i JUMLAH dapat di Desa Sebayan. Salah Ksaetumbeennttuekruiasanha KBUeMuDaensginai nadalah indekos yang sedang dibangun mengingat lokasinya yang dekat dengan dua perguruan tinggi di Sambas. Saat ini sudah terdapat BUMDES “USAHA BERSAMA” yang melakoni usaha di bidang perdagangan dan merupakan hasil penyertaan modal menggunakan Dana Desa yang sudah disalurkan tahun lalu dan penyertaan modal dari masyarakat. Pertokoan tersebut menjadi tempat bagi para warga yang membutuhkan perlengkapan berkebun dan bertani. Warga juga dapat memanfaatkan toko ini untuk menjual hasil perkebunan dan pertanian. Ke depan, usaha ini akan diperluas ke bidang pergudangan untuk menampung hasil panen warga. Keberhasilan Desa Sebayan memanfaatkan Dana Desa terutama ditunjukkan dengan dmpeeemslaab-ludaienpsgaeumlnaabinne,niknthufrukasasuntrsuBnkyUtauMrdDdeeseassKD,adiy,eriapemKnkeagtnebogtnureaapltdateaahJtraeeidnnanasndSpaeaarmrtaaKndblaieanPpsuiek,rmaardbsnaaaeptgrniaaodantlaamneh,headnsraecanloaupnnruetohmhwbDeaerrdgsaaaySdaeeabsnaam.yDaanishydaaarralaapkmkaat n pengelolaan Dana Desa demi memajukan desa. Berkaca dari kisah Desa Sebayan, partisipasi aktif warga dalam pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi hal penting yang menunjang keberhasilan desa. Selain menikmati hasilnya, warga desa juga menikmati proses pelaksanaan pembangunan yang dilakukan secara swakelola sehingga mampu memberikan rasa kebersamaan dan meningkatkan kesejahteraan. *** (KPPN Singkawang) - 222 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Desa Gunung Makmur, Penajam Paser Utara. Sinergi Program Membebaskan Petani Dari Jeratan Tengkulak Mengering saat kemarau, tenggelam saat hujan. Itulah kondisi jembatan non- permanen yang didirikan warga seadanya. Jembatan tersebut, bukan hanya sebagai sarana masyarakat melakukan mobilitas kesehariannya, tapi juga menjadi kunci kelancaran pengiriman hasil bumi warga setempat. Kisah itu sebentar lagi akan menjadi kenangan. Desa Gunung Makmur akan memiliki jembatan permanen. Seiring dana desa yang disalurkan, seluruh elemen desa mengusung satu program utama yakni pembangunan jembatan desa secara permanen. Jembatan yang ada selama ini hanya mampu dilewati gerobak pengangkut. Selain membutuhkan ekstra effort, tentu para petani juga mengeluarkan extra cost untuk proses pengangkutan ini. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Parahnya, petani di DKeesamGeunntuenrgiaMnakmKuer useapnergtiamnenjadi sapi perahan para tengkulak. Dengan akses transportasi yang mahal dan modal pengelolaan pertanian yang sedikit, menjadi makanan empuk para tengkulak untuk menjerat para petani lokal. Sehingga, para petani akan sulit sejahtera karena produk yang mereka hasilkan dihargai rendah oleh para tengkulak. Dengan didirikannya jembatan permanen berbahan beton, maka para petani semakin memiliki kemudahan akses untuk mengangkut hasil buminya menggunakan - 223 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara APBDes Gunung Makmur 2017 kendaraan pengangkut PENDAPATAN JUMLAH BELANJA JUMLAH seperti mobil atau motor. Penyelenggaraan Hal ini tentu akan memotong Dana Desa 899.302.400 Pemerintahan Desa 170.515.060 biaya operasional yang Alokasi Dana selama ini dikeluarkan. Hal Desa 1.162.985.565 Pembangunan Desa 1.744.772.905 ini disyukuri oleh warga     Penyertaan Modal 147.000.000 desa, bahkan dilaksanakan Total Total Belanja Pendapatan 2.062.287.965 2.062.287.965 ’riungan’ atau doa bersama atas pembangunan jembatan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa warga Desa Gunung Makmur memang sangat mengharapkan jembatan penghubung itu berdiri secara kokoh sehingga memudahkan aktivitas mereka. Lebih lanjut, untuk menjaga para petani dari para tengkulak, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Makmur Jaya yang didirikan Desa Gunung Makmur, memainkan peran dengan membuka penyewaan alat-alat pertanian yang canggih. Sehingga, petani-petani lokal tidak lagi terjebak untuk meminjam pada tengkulak yang mengenakan harga tinggi. Inilah simbiosis mutualisme antara petani dan BUMDes yakni petani yang memiliki keterbatasan modal dapat menyewa dengan harga yang terjangkau di BUMDes dan terhindar dari tengkulak. Sedangkan BUMDes mendapatkan pendapatan dari penyewaan alat tersebut. Inilah sinergi menyelamatkan petani dari jebakan tengkulak. Pada tahun 2017, APBDes Gunung Makmur dialokasikan sebesar Rp2,06 miliar yang terdiri atas terdiri atas Dana Desa sebesar Rp899 juta dan Alokasi Dana Desa sebesar Rp1,16 miliar. Program penyaluran DaDniraeDkteosraayt aJnegnddeilaraklukPaenrboelenhdpahemarearainntah, sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakaKt edemsae. nJatelarni,ajenmbKaetaun,atnalguda,ndan fasilitas umum yang selama ini rusak maupun belum tersedia, dapat diperbaiki bahkan dibangun secara kokoh. Dampaknya, kenyamanan masyarakat dalam menjalani kehidupan sosial maupun mengembangkan ekonomi keluarganya. Desa Gunung Makmur merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara. Desa seluas 246 KM2 tersebut terdiri dari empat dusun, yaitu Dusun Giriharja, Dusun Sidomulyo, Dusun Sukamaju, dan Dusun Bangunjaya. Dengan jumlah Penduduk sebanyak 1.980 jiwa yang terbagi dalam 16 Rukun Tetangga (RT), penyaluran dana desa pada daerah ini memiliki dampak signifikan mengubah kehidupan warganya kearah yang lebih baik. Dari Desa Gunung MakDmiruerkktiotarabteJlaejnadr ebraaglaPimearbneanpdilaihhaanraaatans sebuah jembatan dan pendirian BUMDes memberKikeanmmeanntfeaartiayanngKtiedaukabnisgaatenrukur dari sekedar angka nominal. Kecerdikan aparat desa membangun BUMDes yang menyewakan alat-alat pertanian dengan harga terjangkau dan fleksibilitas pembayaran, seperti \"malaikat\" yang menyelamatkan para petani dari jeratan para tengkulak. Bahkan, para petani mampu bangkit memperbaiki kualitas hidupnya. Terima kasih Dana Desa! *** (KPPN Balikpapan) - 224 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Kampung Labanan Makmur, Berau. Desa Transmigran itu, kini punya pasar desa yang tertata Macet, kumuh dan semrawut. Itulah kesan yang hadir saat menggambarkan pasar desa yang ada di Kampung Labanan Makmur. Mengambil tempat tepat dipersimpangan desa yang juga menjadi satu-satunya akses menuju pusat kecamatan, maka hiruk pikuk suara klakson mobil, celoteh ibu-ibu saat tawar menawar, hingga sesekali suara peringatan Polantas mengatur situasi. Kini, kisah itu tinggal kenangan saja. Pasar Desa itu telah tertib dan tertata. Bermodal tanah desa yang tersedia, dibangunlah pasar desa yang lebih representatif. Ya... semua berkat Dana Desa. Kampung Labanan MDairkemkutor rbaetrJaednadpeardaal KPeecrabmenadtaanhaTeraluaknBayur, Kabupaten Berau, Kaltim. Dengan Luas wilaKyaehmmeennctaepraiai 5n.76K9,e6uHaandganajnumlah penduduk sebanyak 3.198 jiwa atau mencapai 327 Kepala Keluarga. Labanan Makmur sejatinya hanyalah desa transmigran. Sejak tahun 1982, transmigran dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat mulai berdatangan. Bermodal keberanian dan keuletan, para transmigran mulai membuka lahan untuk menanam sawit, karet, kelapa hingga gaharu. Kini, terhampar kebun sawit seluas 398,14 ha, kebun karet mencapai 125 ha, sekitar 12 ha pohon kelapa, 10 ha kebun rambutan, dan terakhir 10 ha tanaman gaharu. Hasil perkebunan yang sangat melimpah ini, perlu difasilitasi dengan infrastruktur yang memadai - 225 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara baik itu akses jalan yang tentunya akan memudahkan proses pengiriman hasil bumi tersebut keluar desa maupun akses pasar sebagai pusat bertemunya penjual dan pembeli. Dengan akses jalan yang semakin baik dan tersedianya pasar yang layak akan berdampak pada nilai jual yang meningkat sekaligus akan mendorong kesejahteraan warganya. Dana Desa Untuk Tahun 2017, Kampung Labanan Makmur mendapatkan Dana Desa sebesar Rp875 juta. Dana Desa Untuk Tahun 2017 1 Pendapatan Kampung 3,843,979,000 2 Belanja Kampung Rp783,616,000 a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Kampung Rp1,330,477,500 b. Bidang Pembangunan Rp1,452,029,750 c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp379,305,380 e. Bidang Tak Terduga Rp4,854,000 Jumlah Belanja Defisit Rp3,950,282,630 3 Pembiayaan Kampung Rp106,303,630 a. Penerimaan Pembiayaan b. Pengeluaran Pembiayaan Rp106,303,630 Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp106,303,630 - Direktorat Jenderal Perbendaharaan Dana Desa sebagai PeKngegmeeranktePreiarenkoKnoemuaianngan Untuk Kampung Labanan Makmur, Penggunaan Dana Desa difokuskan salah satunya untuk perluasan pasar dan pemisahan antara kios basah dan kios kering. Pasar merupakan tempat paling potensial mendapatkan penghasilan. Sehingga dengan mendirikan pasar yang nyaman, tertata dan tertib, akan mendorong geliat perekonomian setempat. Apalagi sebagai daerah penghasil rambutan, kelapa, dan hasil bumi lainnya di luar karet dan sawit, keberadaan pasar sangat penting sebagai sarana menjual hasil bumi tersebut pada pihak lainnya. Keberadaan pasar desa akan semakin memudahkan akses masyarakat kepada sumber ekonomi, serta memperkuat basis ekonomi masyarakat daerah. Pasar Desa merupakan pasar tradisional tempat guyub semua lapisan masyarakat. Seluruh kalangan dapat berinterakDsiisrekcatoraraetgJaelintedredrai lpPasearrbdeensdaa, htaarnapaansekat, tanpa status sosial. Mereka disatukan dalam saKtuemtraensnatkesirijuaanl beKlie. Huaal ningi taenntu menjadi salah satu pendukung keharmonisan hubungan sosial di desa Labanan Makmur. Pembangunan pasar desa dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan mengingat alokasi dana desa yang diterima tidak memungkinkan untuk membangun pasar desa yang layak sekaligus. Secara perlahan sejak awal tahun 2015, Pasar Desa Labanan Makmur mulai dibangun. Dimulai hanya beratap metal, berlanjut didirikan tembok hingga pada tahun 2017 semakin diperluas dan dipisahkan antara kios pasar kering dan kios pasar basah. Hal ini semua untuk kenyamanan pembeli sekaligus memudahkan pemeliharaan kebersihan. - 226 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Pasar yang dibangun menggunakan dana desa tersebut bukan hanya menjadi sarana pengembangan perekonomian, tapi juga sarana interaksi masyarakat untuk saling mengembangkan niaga yang dilakukannya. Kedepan, beberapa pelatihan bisnis akan dihelat untuk terus mendorong para pedagang mengembangkan perniagaan yang dilakukannya. Masyarakat sangat berterima kasih dengan adanya perluasan pasar ini. Peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan menjadi semakin terbuka dan aktivitas transaksi jual beli menjadi lebih nyaman. Kedepannya, Dana Desa diharapkan dapat terus memainkan peran dalam mendorong perekonomian lokal. Pembuatan pasar menggunakan Dana Desa sebagai sarana niaga sangat tepat dilakukan untuk Desa Labanan Makmur. Perluasan dan pengembangan pasar menjadi bukti bahwa pasat tradisional memberikan dampak yang signifan pada warga, dan perlu dilanjutkan pengembangannya. Pemilihan atas pemanfaatan Dana Desa sangat berpengaruh pada keberhasilan desa. Setiap desa mempunyai potensi yang berbeda, dan bagaimana Dana Desa dimanfaatkan untuk pengembangan potensi itulah yang menjadi kunci sukses.*** (KPPN Tanjung Redep) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan - 227 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Kapoya, Minahasa Selatan. BUMDes Kamang Wangko Menyejahterakan Warga  Desa Kapoya menjadi salah satu desa di Kabupaten Minahasa Selatan yang telah berhasilDdiarleakmtopreant gJelnodlaearnaldPanearbdeensdaa. hDaernagaann 797 juta rupiah Dana Desa, KapoyaKmeemmbeunktaejrailaannbaKrue, umaemnbguaant parit, membangun Poskesdes, menyediakan alat pertanian dan memberikan penyertaan modal bagi BUMDes. Pada penyaluran tahap I, Kapoya telah merealisasikan Rp429 juta pada kegiatan-kegiatan tersebut untuk mendukung produktivitas warga. Menggelorakan Pembangunan dan Kualitas Masyarakat Dengan Dana Desa Infrastruktur desa adalah prioritas utama Kapoya. Manfaatnya pun kini telah dirasakan, daerah-daerah yang dulu sulit dijangkau kini dapat di akses dengan mudah oleh warga. Distribusi hasil-hasil pertanian dan perkebunan kini dapat dilakukan dengan lDeebsiha,mjuugdaabh.eSrdealaminpaitDKku,iperpeomeksmitetoibfnrbaatntaeggJrueiialnninandgnekriunaKnflregaPasuetnrarubdnkeatgnunrdaksaenehspeaehrraatatianpnarwitadrgaan. Pos Kesehatan Hukum Tua1 Kapoya, Marthen Sondakh, menyampaikan bahwa selain infrastruktur, dana desa juga digunakan untuk memberdayakan warga agar kualitas hidupnya meningkat. Hal ini diwujudkan melalui pelatihan, festival budaya dan penyelenggaraan PAUD. Dengan kegiatan tersebut, Desa Kapoya meningkatkan kemandirian warganya dan menjamin pendidikan bagi anak-anak usia pra-sekolah. 1 Kepala Desa - 228 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa BUMDes Sebagai Motor Penggerak Perekonomian Desa Pada bulan Agustus 2017, Bupati Minahasa Selatan meresmikan BUMDes “Kamang Wangko”di Kapoya. Kamang Wangko diharapkan menjadi sarana atau motor penggerak roda ekonomi di Kapoya. Kamang Wangko bergerak cepat bekerja sama dengan Bank BNI. BUMDes ini saat ini memegang peranan dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah yang memiliki akses terbatas ke lembaga keuangan seperti Kapoya. Kehadiran Kamang Wangko sangat membantu warga dalam kegiatan transaksi keuangan seperti menabung, menarik uang, transfer dana, membayar listrik, membeli pulsa, dan tiket pesawat. Dana desa sebesar 75 juta rupiah dijadikan sebagai modal tambahan pada Kamang Wangko yang saat ini dikelola oleh 5 orang pegawai. Setiap harinya, Kamang Wangko melayani 30 sampai 40 transaksi, dengan keuntungan rata-rata mencapai seratus sampai lima ratus ribu perhari. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan, Sulaimansyah dan Kepala KPPN Manado, Putut Sad Herutomo, telah berkesempatan mengunjungi Kamang Wangko dan menyempatkan diri melakukan transaksi pada BUMDes “Kamang Wangko” berupa pembelian pulsa telepon. Disela-sela kunjungan yang dilakukan, Sulaimansyah mengapresiasi perangkat desa yang dinilai punya pengelolaan Dana Desa yang baik dan patut di contoh oleh desa yang lain. Pembangunan manusia dan infrastruktur di Kapoya akan menjadi sumbangsih bagi kemajuan desa-desa di Indonesia. *** (KPPN Manado) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan - 229 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Lenganeng, Sangihe Talaud. Geliat Para Pandai Besi Lenganeng adalah saDlairheskattouradteJseanddi eTraahluPnaerdbeenngdaanhkaormaapnosisi mata pencaharian yang cukup unik. LeKbiehmdaerin8t0epriearsnenKpeenudaudnugkanyna berprofesi sebagai Pandai Besi. Produk kerajinan Lenganeng berupa parang, golok, bara’ (senjata parang khas Sangir), samurai, keris sangat terkenal kualitasnya sampai ke Makasar, Manado, Minahasa, Kalimantan sampai Papua. Nama “Lenganeng” berasal dari suku Sangihe yaitu “Dalenganeng” yang artinya suatu terobosan jalan pintas. Dalam perkembangannya, Dana Desa mendukung Lenganeng tumbuh signifikan. Lenganeng terletak di atas perbukitan dengan ketinggian 20 - 570 Meter di atas permukaan laut dengan luas 275 ha dan dihuni sebanyak 683 jiwa. Dengan letak geografis yang cukup strategis, yaitu berada di jalur utama yang menghubungkan ibukota kabupaten dan bandara Naha, kondisi alam Lenganeng yang subur menjadikan desa ini kaya potensi perDtairneiakntodraant Jpeenrkdeebraunl aPne.rbendaharaan Kementerian Keuangan Anggaran Desa Sumber pendapatan desa Lenganeng senilai 1,1 miliar rupiah didominasi oleh Dana Desa sebesar 749 juta rupiah dan Alokasi Dana Desa sebesar 355 juta rupiah. Penggunaan Dana Desa di Lenganeng diprioritaskan pada dua bidang, yaitu Penyelenggaraan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Anggaran desa tersebut dipublikasikan kepada masyarakat desa dengan menampilkan baliho besar - 230 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa yang terpampang di depan Kapitalaung1 Lenganeng sehingga masyarakat dapat mengawasi penggunaannya. APBDes Lenganeng 2017 (juta rupiah) PENDAPATAN Jumlah BELANJA Jumlah. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah 391.70 Dana Desa 749.04 Desa 348.49 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa 67.15 Bagi Hasil Pajak 5.99 307.14 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa Alokasi Dana Desa 355.76 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Bagian Retribusi 3.69 Total 1,114.48 Total 1,114.48 Badan Pembinaan Masyarakat Desa Kabupaten Kepulauan Sangihe merekomendasikan Lenganeng menjadi salah satu desa yang dinilai berhasil memanfaaatkan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Alokasi Dana Desa diproritaskan untuk pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat. Sejahtera Dengan Dana Desa Wujud penggunaan dana desa yang mulai menampakkan hasilnya, di antaranya Pembangunan dan Rehab Jalan Setapak di Lindongan atau Dusun I,II, dan III. Sampai dengan tahun 2016, jalan setapak di Lenganeng hanya sepanjang 730 meter. Jalan ini dipandang sangat tidak memadai karena kemiringan kontur desa yang terjal, jalan ini sering licin dan sangat menghambat kegiatan warga. Di Tahun 2017, dengan dukungan Dana Desa jalan yang sudah ada direhabiltasi dan dibangun kembali mencapai panjang keseluruhan 3 kilometer. Kini, aktivitas warga melalui jalan itu sudah lebih lancar. speemnyaDekadinniaabaaDnikes.asSaraejnulaaginamidatuing,duBin,aacnKDkutaucierniae,mnukkantseokotunursaksitatem(lMJrdeeiCianbnKiendn)regikkrkeaKaapnlteakPuaduennaatrubs1nake9rgn4uadasnKaaanKhhs,aaakjnreaaisstaaaenshpiaowtataonrnglgian.grDakmeunnbgguaatnnbeLreunpgaaneng bangunan tempat usaha dan peralatan potong rambut. Sebelum tahun 2017, tidak ada satupun warga yang mempunyai usaha tersebut, sehingga untuk memotong rambut harus pergi ke desa lain atau ke kota Tahuna dengan menempuh jarak dan memakan waktu. Sejak dialokasikan Dana Desa, jasa potong rambut kini tersedia di Lenganeng. 1 Kantor Kepala Desa - 231 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Terakhir, dana desa digunakan untuk membina dan meningkatkan kapasitas usaha Pandai Besi. Sejak lama Lenganeng terkenal sebagai penghasil kerajinan berbahan dasar besi. Sebelum menerima Dana Desa, Lenganeng sempat mengalami kelangkaan bahan baku arang tempurung kelapa dan mengakibatkan para pengrajin beralih profesi dan bekerja keluar daerah. Kini, BUMDes Lenganeng sudah terbentuk dan bergerak berkoordinasi dengan desa lain penghasil arang di Desa Raku, Beha, dan Kalasube agar ketersediaan bahan baku tetap terjaga. Dari kisah tersebut, dampak Dana Desa sangat signifikan untuk perkembangan dan pertumbuhan sosial dan ekonomi desa Lenganeng. Pembangunan dan rehab jalan setapak memperlancar aktivitas warga untuk bekerja dan beraktivitas, sarana sanitasi yang memadai membaik menjadikan tingkat kesehatan warga meningkat, BUMDes mendorong usaha tumbuh pesat sehingga kesejahteraan warga meningkat dan menekan angka kemiskinan. *** (KPPN Tahuna) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan - 232 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Desa Ollot Dua, Bolaang Mongondow Utara. “All Ou t” Bekerja Koordinasi merupakan kata yang mudah diucapkan, walaupun senyatanya susah untuk dipraktikkan. Pekerjaan yang dilakukan bersama-sama tentu hasilnya akan lebih baik, apatah lagi dilakukan oleh masyarakat desa yang guyub. Desa Ollot Dua membuktikannya... Desa Ollot Dua diapit oleh dua gunung dan sungai yaitu Gunung Mokapog, Gunung Tobiho dan Sungai Ollot. Desa yang berlokasi di Gihing tersebut awalnya merupakan satu desa, kemudian dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Ollot Bersatu dan Desa Ollot Dua. Tahun 2011, Pemerintah Daerah Bolaang Mongondow Utara mengajukan usulan ke Mendagri untuk memekarkan desa tersebut menjadi dua desa lagi yaitu Desa Ollot Dua Induk dan desa Keiamanga. Pertimbangannya adalah jumlah penduduk Desa Ollot Dua yang padat yang berdampak pada pelayanan kepada masyarakat yang tidak optimal. Kondisi Sosial dan GDeioregkrtaofriast Jenderal Perbendaharaan Jumlah Penduduk KDeesma OelnlottemrieanncapKaie1u.0a1n2gjiwaan. Tingkat pendidikan beragam dari Pra Sekolah sebanyak 71,2%, SD sebanyak 10,5%, SMP sebanyak 7,6%, SLTA sebanyak 6,3%, Diploma dan sarjana sebanyak 4,4%. Desa Ollot Dua merupakan salah satu dari 18 desa di Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Propinsi Sulawesi Utara yang terletak 5 Km Kearah Ibukaota Kecamatan Bolangitang Barat. Luas wilayah Desa Ollot Dua seluas 2.438 Ha. Desa Ollot Dua merupakan Desa Agraris yang sebegian besar Penduduknya adalah petani. - 233 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Keuangan Desa Menyadari betapa pentingnya BUMDes dalam kehidupan ekonomi desa, maka Desa Ollot Dua Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara mengembangkan BUMDes sebagai penopang kehidupan pemerintahan desa. Salah satu keunggulan Pemerintah Desa Ollot Dua dalam mengelola keuangan desa adalah adanya keterlibatan masyarakat petani melakukan Kegiatan Penangkaran Benih Padi Non Hibrida Kelompok Tani seluas 23 Ha dengan menjadi Binaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Alhamdulillah, hasilnya selalu bertambah dari tahun ke tahun”, menurut Kepala Desa. BUMDes merupakan alternatif yang dapat dikembangkan untuk mendorong perekonomian Desa. Melalui alternatif usaha ini, diharapkan akan tercipta sumber daya ekonomi baru untuk mengatasi keterbatasan sumber daya alam Desa. Ada tiga prinsip dasar keuangan Desa. Pertama, Desa mempunyai hak untuk memperoleh alokasi dari pemerintah karena desa menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Kedua, uang digunakan untuk membiayai fungsi, di mana fungsi ini berdasarkan kewenangan dan perencanaan desa. Ketiga, nomandate without funding: tidak ada mandat tanpa uang. Prinsip ini berlaku dalam tugas pembantuan yDanirgekdtiobreartikJaennkdeepraadl aPdeerbsae.nDdeashaamraeamn punyai hak menolak tugas pembantuan apabila tidak dKiseemrtaei ndatenar,iapnersoKneil,usaarnangaadnan prasarana. Dalam hal pengelolaan keuangan desa, persoalan mendasar yang dialami desa-desa adalah belum dilaksanakannya kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagai implementasi PP No. 72 Tahun 2005. Hal ini disebabkan belum siapnya SDM aparatur desa yang akan mengelola ADD. Selain persoalan SDM desa, minimnya sumber-sumber pendapatan desa untuk menopang APBDes menjadi faktor lain penyebab pengelolaan keuangan desa belum optimal. Namun di Desa Ollot Dua ini memiliki SDM yang andal dalam mengelola ADD. Hal ini terbukti Desa Ollot Dua selalu menjadi Percontohan dalam pengelolaan keuangan desa. Peran Sentral BUMDes DDiarelakmtorPateJneinngdekraatlaPneKrbeesnedjaahhateraraaann Desa BUMDes “MOKAPOG”KemmeruepnatkearniasunatuKBeaduaannUgsaahna yang bisa Memenuhi kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Usaha yang dilakukan oleh MOKAPOG tidak hanya komoditas tanaman pangan, tapi mencakup juga hortikultura, peternakan, perikanan, dan perkebunan, baik dalam bentuk primer maupun olahan. Usaha tani untuk komoditas pangan di Indonesia sangat diwarnai dan tergantung kepada variasi musim/iklim dan sangat rentan terhadap perubahan musim. Hal ini ditunjukkan oleh bertambahnya luas lahan yang terkena dampak perubahan iklim (baik musim kering maupun hujan). - 234 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Kegiatan MOKAPOG dapat dikatakan sebagai suatu proses akan mengalirkan pangan dari produsen kepada konsumen yang disertai menambah nilai guna produk. Kelompok Usaha Binaan BUMDes di Desa Olot Dua terdiri atas enam kelompok dengan usaha berupa unit usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, unit usaha pelayanan jasa dan usaha ekonomi produktif (UEP), unit usaha sarana produksi (Saprodi) dan alat mesin pertanian (Alsintan). Hasil Tak Pernah Mengkhianati Kerja Keras Keberhasilan yang telah dicapai oleh Desa Ollot Dua merupakan hasil kerjasama antara aparatur desa dengan masyarakat. Wujud dari pencapaian itu dibuktikan melalui peningkatan kegiatan Kelompok Tani melalui BUMDes, guna meningkatkan hasil pertanian. Kegiatannya dilakukan dengan menerapkan teknologi tepat guna yang antara lain dengan penanaman sistem jajar legewo hasil panen bisa mencapai 5.500 – 6.000 kg/ha Gabah Kering Panen (GKP). Pengembangan inovasi oleh BUMDes, yang dilakukan dengan melalui penangkar benih padi inhibrida dan pengemasan benih padi. Jejaring kemitraan yang dibina melalui Badan Usaha Milik Desa, antara dilakukan dengan bekerjasama dengan PT. Pertani (TBK) Sulut BUMDes. Selain itu juga melakukan kemitraan dengan gapoktan dan koperasi Desa Ollot Dua melalui dana guliran UEP (Usaha Ekonomi Perdesaan) pada Unit Usaha Sarana Produksi (SAPRODI ). Sebuah keberhasilan bersama yang bersandar pada kebersamaan, menjadikan Desa Ollot Dua, “all out” bekerja. Sukses selalu… *** (KPPN Kotamobagu) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan - 235 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Pitue, Pangkajene dan Kepulauan. Maju Desa Ta’ Berkat BUMDes Mattuju Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Desa Pitue merupakan salah satu desa dari 10 desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Ma’rang. Desa Pitue masuk wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan luas wilayah ± 565 ha dan berjarak ± 17 km dari pusat pemerintahan. Seperti kebanyakan desa yang berada di pesisir pantai dengan bentang alam yang datar dan memiliki ketinggian dua meter di atas permukaan laut, mata pencaharian sebagian besar warga Desa Pitue adalah petani tambak, nelayan dan budidaya rumput laut. Selain itu ada juga yang bekerja sebagai pegawai, sektor jasa, peternak dan pedagang. Jumlah penduduk desa ini 3.016 jiwa teDrdirireikdtaorrialat kJie-lnakdie1r.a4l0P9ejirwbaenddaanhpaerraeamnpuan 1.607 jiwa dan terbagi dalam 4 dusuKneymakneinDtuesruinanPituKe,eDuuasunngGaunsunge, Dusun Jennae dan Dusun Sabange. - 236 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Anggaran dan Realiasasi Dana Desa Adapun total anggaran pendapatan desa Pitue sebesar 1,98 miliar berasal dari pendapatan asli desa yang bersumber dari pendapatan hasil usaha BUMDes sebesar 685,5 ribu, alokasi Dana Desa yang berasal dari APBD Kabupaten Pangkep sebesar 1,12 miliar lebih- atau sebesar 56,74% dan Dana Desa yang berasal dari APBN sekitar 857 juta rupiah - atau sebesar 43,23%. Sementara itu, kompoisisi alokasi Anggaran Belanja Desa Pitue selama tahun anggaran 2017 sebagaimana tercantum pada Tabel 2 berikut : Pendapatan Desa Selanjutnya anggaran tersebut di alokasikan untuk 1. Dana Desa Rp 857.578.000 Belanja Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebesar 2. Alokasi Dana Desa Rp 1.125.541.000 635 juta atau sebesar 33%, Belanja Pemberdayaan 3. Pendapatan Asli Desa Rp 685.500 Masyarakat sebesar 535 juta atau sebesar 28%, Belanja Total Pendapatan Rp 1.983.804.500 Pelaksanaan Pembangunan Desa sebesar 530 juta Belanja Rp 635.041.479 atau sebesar 27%, Belanja 1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Rp 212.776.300 Pembinaan Kemasyarakatan Desa Rp 530.929.000 sebesar 212 juta atau sebesar 2. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp 535.078.000 11% dan Belanja Tak Terduga Rp 20.000.000 sebesar 20 juta atau sebesar 3. Bidang Pembangunan Desa Rp 1.933.824.779 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat 5. Biaya tak terduga Total Belanja 1%. Realisasi Dana Desa di Bidang Pembangunan (infrastruktur) antara lain penambahan panjang talud dusun Jennae untuk menghindari longsornya pematang tambak masyarakat, Pembangunan jalan setapak Dusun Gusunge untuk memudahkan mobilisasi hasil tambak, Pembangunan jalan setapak Kampung Padaelo untuk memudahkan transportasi serta menghubungkan dengan kampung lain, dan renovasi posyandu permanen yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan memberikan tempat pelayanan yang layak. BUMDes Mattuju, KatalDisiaretkotrorKaet sJejnadhetrearlaPaenrbMeandsyaahraarakant Desa Ada hal yang sangat mKeneamrikednartieDreiasanPitKueeuyaaitnu gseajank tahun 2015 didirikan Badan Usaha Milik Desa yang diberi nama BUMDes Mattuju. BUMDes ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan Pendapatan Asli Desa, meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian desa. - 237 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Saat ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan BUMDes Mattuju adalah kegiatan simpan pinjam masyarakat pesisir, jasa sewa kincir air tambak, industri pengolahan produk perikanan dengan Rumah Produk Cahaya Desa yang mengolah dan memasarkan hasil perikanan dan kelautan desa setempat. Pelatihan pengolahan hasil perikanan kepada masyarakat dilakukan agar dapat meningkatkan keterampilan untuk mengelola hasil panen yang melimpah khususnya ikan bandeng, kepiting dan udang sehingga dapat meningkatkan nilai jual. Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan juga disertai dengan pengadaan kemasan hasil pengolahan. Selain pelatihan pengolahan produk, Dana Desa juga digunakan untuk pelatihan budidaya rumput laut guna menambah pengetahuan masyarakat. Hasil budidaya dan olahan rumput laut ditampung dan dipasarkan oleh BUMDes Desa Pitue. Penyerahan Perahu Fiber sebagai tindak lanjut dari Pelatihan Rumput Laut dilaksanakan sebagai sarana untuk meningkatkan hasil budidaya rumput laut. Keberhasilan Desa Pitue dalam mengelola Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tentunya tidak lepas dari semangat dan kerja keras dari aparat perangkat desa. Tidak kalah pentingnya pula yakni partisipasi seluruh warga masyarakat desa dan juga bimbingan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah setempat. Semua kisah sukses Desa Pitue dalam mengelola Dana Desa merupakan bagian dari kisah yang ada dalam buku ini. Pembangunan yang berfokus pada BUMDes Mattuju, telah nyata menjadi katalisator kesejahteraan masyarakat desa. Berbagai kegiatan pelatihan dan kerja keras serta andil semua masyarakat menjadi kisah inspiratif bagi desa lain yang giat membangun bersama BUDMirDeketso-nrayat .J*e**nderal Perbendaharaan (KPPN Makassar I) Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan - 238 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Desa Mallari, Bone. Kepahlawanan Arung Palakka dalam Semangat Warga Mallari Desa Mallari termasuk desa yang istimewa karena merupakan tempat kelahiran Wakil Presiden RI yaitu H. Yusuf Kalla dan memiliki SUMUR JODOH yakni sumur yang menurut kepercayaan masyarakat apabila ada yang berkunjung ke sumur tersebut kemudian membasuh wajah dengan air sumur itu akan mendapatkan jodoh. Desa Mallari merupakan salah satu desa dari 17 desa yang ada di Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone. Istilah ‘mallari’ didefinisikan sebagai tempat pelarian/perlindungan. Dahulu kala, desa ini adalah tempat pelarian bagi masyarakat luar untuk memperoleh perlindungan ketika mereka menghadapi masalah. Mereka beranggapan bahwa ketika sudah berada di Desa Mallari, maka mereka akan merasa aman dan insya allah pasti akan terlindungi. DMuaslluaKnroi Mnmdaeilsmlai irglii,ekDiowgursilauafnyiKDsaBiheDraemedcksuetae,noDgnMraautatenslJluraleuniranaiCstndeee7rml,re5aKptlakeaPmklaued2gariiby,snaeeDngnbugdaesalutnaehnhrabAsraewaglaaainntdagannlaTipmealu,5kddaBunosnDuenu.,sDyuaneistau Nipa. Jumlah penduduk tahun 2016 sebanyak 2.930 jiwa yang terdiri dari 1.396 laki-laki dan 1.534 perempuan, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 698. - 239 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Prestasi dan Inovasi Desa Mallari Desa Mallari telah mengantongi beberapa prestasi berkat dukungan, persatuan dan partisipasi masyarakat, termasuk dukungan dana desa yang diperoleh, yaitu Juara III Sebagai Kepala Desa Teladan (2012), juara Harapan I sebagai Pengelola BUMDes Tingkat Provinsi (2015), juara III pada TTG (Teknologi Tepat Guna) Tingkat Provinsi (2016), juara I sebagai pengelolaan keuangan desa terbaik (2016), serta menjadi desa yang ber-STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) pertama di Sulawesi Selatan (2017). Beberapa inovasi yang dilakukan untuk Mewujudkan Desa Mallari sebagai desa ber- STBM yaitu bagi warga masyarakat yang akan menikah wajib memiliki jamban, dan pelaksanaan program “LISTA” (Lihat Sampah Tolong Ambil). Desa Mallari sangat peduli terhadap masyarakat difabel/disabilitas yang selama ini dikucilkan bahkan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. program “GEMALIDI” (Gerakan Masyarakat Peduli Disabilitas), pemerintah desa telah melibatkan masyarakat penyandang difabel/disabilitas untuk ikut serta dalam musrenbang, baik di tingkat desa, kecamatan, bahkan ke tingkat kabupaten. Dalam rangka pemberdayaan penyandang difabel/disabilitas, dana desa digunakan untuk memberikan bantuan transport bagi siswa difabel dan bagi siswa difabel yang putus sekolah, disekolahkan kembali sesuai dengan program Mallari yang disebut LIMAS “Lisu Massikola”. Optimalisasi Pemanfaatan Dana Desa Penggunaan Dana DeDsairedkiptoerruant tJueknkadnersaelbPageriabnenbdeasahraurnataunk Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa sebesKare6m66e,5ntjuetraiaatnau 8K2e,8u%a, nBigdaanng pemberdayaan Masyarakat sebesar 88,39 juta atau 11% dan terakhir Pembiayaan sebesar 50 juta atau sekitar 6,2%. Untuk mendorong gerak laju pembangunan di Desa Mallari, dana desa yang diperoleh digunakan untuk pembangunan jalan di setiap dusun, meningkatkan kualitas pendidikan, dan penguatan ekonomi masyarakat Desa Mallari. Dalam membantu perekonomian masyarakat, Tahun 2013 Desa Mallari telah mendirikan BUMDes dengan jenis usaha antara lain pengolahan hasil rumput laut, usaha simpan pinjam, dan saprodi. Sejak tahun 2015 dana desa telah membantu permodalan BUMDes, sehingga pada tahun 2016, BUMDes telah mendapatkan SHU (Sisa Hasil Usaha) yang menjadi PAD (Pendapatan Asli Desa) sebesar Rp2.821.000. Dalam rangka pemberDdiaryeakatnormataJsyeanrdakearat,l dPaenrabdeensdaathealarahadnigunakan untuk kegiatan budidaya rumput laut dan Kkeeramjineannt“eSroiangnkokKTeouBaoneg”a. nKegiatan tersebut telah mampu membuka lapangan kerja khususnya bagi masyarakat Desa Mallari mulai dari anak-anak, remaja, bahkan lansia. Kegiatan pengolahan rumput laut Dana Desa dapat mendorong warga berinovasi dalam pengolahan rumput laut menjadi beberapa produk antara lain kerupuk rumput laut, kue brownies, jus rumput laut, dan dodol rumput laut. Hasil olahan rumput laut tersebut merupakan produk unggulan dan telah dipasarkan melalui BUMDes. Dalam bidang pariwisata, tahun 2017 Desa Mallari merencanakan promosi wisata dengan mengadakan acara lomba balap perahu. Acara tersebut diharapkan sebagai ajang - 240 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Pendapatan Desa Rp 804.890.000 promosi wisata Desa 1. Dana Desa Rp 370.586.700 Mallari yang pada akhirnya 2. Alokasi Dana Desa Rp 2.821.000 diharapkan meningkatkan 3. Pendapatan Asli Desa Rp 16.255.000 perekonomian masyarakat. 4. Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Rp 1.194.552.700 Tahun 2017 Desa Mallari Total Pendapatan   membangun Rumah   Belajar Masyarakat yang Rp 389.364.033 akan digunakan untuk Belanja Rp 12.000.000 memberikan pendidikan 1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan dan pelatihan kepada 2. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan masyarakat. 3. Bidang Pembangunan Desa Rp 661.500.000 Belajar dari Mallari, 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp 95.890.000 belajar bahwa keberanian Total Belanja Rp 1.158.754.033 berinovasi dapat menunjang Surplus/(Defisit) Rp 35.798.667 kesuksesan pengelolaan     Dana Desa. Pengolahan produk turunan rumput laut Pembiayaan 14.201.333 memberikan value added Penerimaan Pembiayaan 50.000.000 untuk masyarakat. Pengeluaran Pembiayaan - Penyertaan BUMDes Jumlah Pembiayaan Rp (35.798.667) Mallari, sebuah potret Sisa lebih/(kurang) perhitungan anggaran Rp kesuksesan desa dalam - memaksimalkan setiap rupiah dari Dana Desa dengan cara yang inovatif dan kreatif. Kerja keras dan cerdas seluruh elemen masyarakat membuahkan banyak prestasi yang membanggakan, tidak hanya untuk para pihak yang terlibat langsung dalam pembangunan tetapi juga para generasi penerus mereka kelak. *** (KPPN Watampone) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan - 241 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Baula, Kolaka. Dana Desa dan Semangat Gotong Royong WARGA “Kerukunan dan mkeehnainr mgkboaeKDnrtiksiesiraahemnnkdktaaeoennsnretaapjtatreehmJwrteebiaraunarkndgaaanearmnmaKelaareskPuysupeaeasarrkabjnakaenalgnatkndaBuanpnahecurailtaaruantmaaiamennlaa”lusui kpseensyneydaiapaenmbsuamngbuenr aanir desa. Dana Desa Baula merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Mitos dan legenda masyarakat Mekongga menyebutkan bahwa kata Baula berasal dari bahasa Moronene yang artinya O, Ani atau kulit kerbau. Secara geografis, desa yang terbentuk pada tahun 1962 ini memiliki luas wilayah sekitar 25 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 1768 jiwa dan luas lahan pemukiman sebesar 105 Ha. Orbitas atau jarak antar ibu kota Desa Baula a1d. alaJhasraekbamgeani ubjeuriikbuutk:otKDa iekreemckateomnraattteaJnreia3nndKemra,KlePuearbnegndaanharaan 2. Jarak menuju ibukota kabupaten 20 Km, 3. Jarak menuju ibukota provinsi 180 Km. Desa Baula terdiri dari 4 Dusun, yaitu: Dusun Matabondu, Dusun Anggowala, Dusun Onembute dan Dusun Iwoi Moare. - 242 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Profil Keuangan Desa Baula Kolaka Pendapatan Nilai Belanja Profil Keuangan Desa Dana Desa 789.774.000 Penyelenggaraan Pemerintah 416.677.000 Alokasi Dan Desa Desa 765.558.900 Sumber Bantuan Provinsi Penyelenggaraan 120.143.000 pemasukan 671.228.000 Pembangunan Desa 140.000.000 Keuangan Desa Baula yang 15.000.000 Pembinaan Kemasyarakatan Desa Dana SILPA 2016 186.376.900 Pemberdayaan Masy Desa Jumlah Surplus/Defisit 220.000.000 terbesar berasal Pendapatan 1.662.378.900 Jumlah Belanja 1.442.378.900 dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa. Sementara di sisi pengeluaran didominasi untuk membiayai proyek pembangunan infrastruktur. Berikut adalah tabel lengkap profil keuangannya. Desa Percontohan Pengelolaan Dana Desa Desa Baula adalah salah satu desa yang di rekomendasikan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kolaka sebagai desa percontohan dalam pengelolaan dan pemanfaatan dana desa untuk tahun 2017. Hingga pada hari Rabu, 4 Oktober 2017, Tim Pelaksana Pemantauan dan Evaluasi Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dari KPPN Kolaka tiba di Desa Baula. Dana Desa tahun ini diprioritaskan untuk alokasi pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Air Bersih, Drainase dan Jalan Dari Dana Desa Dalam testimoninya, Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat Desa Baula, merasa sangat bersyukur dengan kehadiran Dana Desa ini. Dari informasi yang diperoleh, warga desa sebelumnya merasa sangat kesulitan dalam memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari- hari. Hal ini terjadi karena jaringan PDAM yang belum masuk ke desa, sementara sumber air dari sumur gali yangg selama ini menjadi andalan warga, airnya sangat keruh. Selain itu, untuk akses jalan menuju lokasi perkebunan harus ditempuh dengan berjalan kaki sehingga dirasa sangat menghambat transportasi perolehan hasil kebun warga. Lokasi desa ini juga tergolong desa yang rawan banjir karena hanya memiliki drainase seadanya saja. Setelah program Dana Desa bergulir, maka saat ini setidaknya masyarakat telah memiliki jaringan air bersih dan 4 unit sumur Bor, di mana 1 unit sudah dapat dirasakan oleh 7 sampai dengan 10 Kepala Keluarga dDiirdeekstao.rUatntJueknpdeemrabl aPnegrubneanndjaahlaanrauasanha tani, sudah dibuka jalan baru bagi warga sepanjang 3Kkemmyaenngtedaripaant dilKaleuiukaenndgaaranan roda dua sampai roda empat. Untuk mengatasi permasalahan banjir juga telah dilakukan rehabilitasi atas drainase/gorong- gorong sepanjang 485 m. - 243 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Partisipasi Masyarakat, Kunci Sukses Pembangunan Desa Hal yang tidak kalah pentingnya bagi warga desa adalah adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat termasuk melibatkan ibu-ibu/kaum Perempuan. Kegiatannya antara lain pembelian makanan sehat untuk gizi warga, pemberian insentif bagi guru-guru PAUD/TK, pemberdayaan posyandu dan pengadaan pupuk untuk kelompok tani. Suksesnya pemanfaatan dana desa yang dirasakan oleh masyarakat Baula tentunya juga tidak lepas dari peran serta seluruh warga desa yang bahu-membahu dan bergotong-royong untuk membangun desa. Contohnya ada warga yang rela membebaskan sebagian lahan kebunnya untuk dimanfaatkan sebagai jalan usaha tani, ada warga yang rela menyumbangkan kendaraan pribadinya untuk fasilitas ambulans desa. Warga secara swadaya mengerjakan sarana/prasarana infrastruktur desa dan lain-lain. Peran aparatur desa dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan antar warga juga menjadi kunci utama. Balai Desa menjadi saksi untuk menampung setiap aspirasi masyarakat. Kepala Desa Baula pun telah menyampaikan secara transparan pengelolaan Dana Desa melalui papan informasi yang tersedia. Konsultansi terkait hukum dan akuntabilitas keuangan juga difasilitasi oleh para pendamping baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Desa Baula juga termasuk desa yang sudah tersertifikasi. Salah satu prestasi yang telah ditorehkan desa ini adalah menjadi Juara II Lomba Gerakan Sayang Ibu Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara. Suksesnya pemanfaatan dana desa yang dirasakan oleh masyarakat Baula tentunya juga ustiendbtauakkgleimapneamlsabhdaaannrigkpueenbraudnnenssayea.rtSaueKDnsbteieuralekumgkraduteioihmcnrowaatntneatJrforageihaaan,tnkddaaeednsraaKassleyeePbabuaneagagrgbanibaei agnjnahdalwuaanna-hmrguaesarmaayhabaananthgaunreid,laaandmabeewmragbrogetaboanysgakn-argonyreolnag menyumbangkan kendaraan pribadinya untuk fasilitas ambulans desa, warga secara swadaya mengerjakan sarana/prasarana infrastruktur desa dan lain-lain. Peran aparatur desa dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan antar warga juga menjadi kunci utama. Balai Desa menjadi saksi untuk menampung setiap aspirasi masyarakat. Kepala Desa Baula pun telah menyampaikan secara transparan pengelolaan Dana Desa melalui papan informasi yang tersedia. Konsultansi terkait hukum dan akuntabilitas keuangan juga difasilitasi oleh para pendamping baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Desa Baula juga termasuk desa yang sudah tersertifikasi. Salah satu prestasi yang telah ditorehkan desa ini adalah menjadi Juara II Lomba Gerakan Sayang Ibu Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan semua aspek tersebut maka Desa Baula mDeirnejakdtoi rsaatlaJhesnadteurbaul kPtiekrbeseunkdsaehsaanrapaenmanfaatan Dana Desa.*** (KPPN Kolaka) Kementerian Keuangan - 244 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Desa Senga Selatan, Luwu. m app i de c eng , perpustakaan berbasis i nternet Dana Desa menjadi penyemangat pembangunan yang bermanfaat bagi kehidupan warga desa Secara administratif, Desa Senga Selatan terletak di wilayah Kecamatan Belopa, Kab. Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Akses ke desa ini tergolong mudah dengan lokasi yang relatif dekat dengan pusat kota. Jarak tempuh desa ke ibukota kecamatan adalah 2 km yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak dari ibukota kabupaten adalah 2,5 km yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 13 menit. Luas wilayah Desa Senga Selatan adalah 820 Ha, dengan rincian berupa tanah sawah seluas 197 Ha, tanah kering seluas 352 Ha, perkebunan seluas 256 Ha dan fasilitas umum dengan luas 15 Ha. Adapun usaha yangDmirekntjaodrai tmJaetnadpeeranlcaPhearrbiaennpdoahkoakrawaanrga desa adalah bertani dan berkebun dengan hKaseilmuteamntaeKraiakano dKaneKuealanpgaa. Dni samping itu, sektor perikanan melalui tambak Ikan dan serta budidaya rumput laut juga menjadi pilihan lain di samping sektor peternakan sapi, kambing dan ayam potong. Dana Desa Untuk Senga Selatan Pada tahun 2017, Desa ini menerima kucuran dana desa sebesar Rp797 juta. Pada pencairan tahap I, dana desa tersebut telah dipergunakan sebesar Rp475,6 juta (99.44%) - 245 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara dengan capaian output sebesar 68.68%. Dengan realisasi pencairan dan capaian output tersebut di atas, maka desa Senga Selatan sudah seharusnya mendapatkan pencairan tahap II. Namun karena syarat pencairan adalah laporan konsolidasian, maka desa Senga Selatan harus bersabar menunggu desa lainnya yang belum menyelesaikan laporan pertanggungjawaban keuangannya. Realisasi dan Pemanfaatan Dana Desa Untuk dana desa tahun 2016 lalu, sebagian besar masih dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang berupa perintisan jalan dengan panjang 850 meter dan lebar 5 meter. Berikutnya adalah pembuatan jembatan kayu yang menghubungkan Dusun Walenna sampai ke Muara Walenna yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian. Terkait prioritas pembangunan untuk tahun 2017, Kepala Desa Senga Selatan, Abd. Samad melaksanakan pembangunan 1 (satu) unit Gedung TK. Berikutnya adalah pembangunan drainase di Dusun Kalobang sepanjang 420 meter yang telah rampung 100%. Diikuti dengan pembangunan drainase di Dusun Labulawang sepanjang 247 meter yang saat ini masih dalam proses penyelesaian. Adapun untuk dana desa tahun 2017 yang telah dikucurkan bagi desa Senga Selatan, telah digunakan untuk melakukan pembangunan 96 unit jamban keluarga (WC) yang tersebar di 4 dusun, termasuk membuat sumur gali 1 unit. Dengan program tersebut, Abd. Samad berharap di tahun 2017 tidak ada lagi warga desa Senga Selatan yang tidak memiliki jamban keluarga. dSeennggDaaanSlaekmelagtbaiaindtaamnnegmmpailseiikmni gbM-emarjDKdaeasileiriysnemagTkaa.tenokUnlrminamttateu,sJkrPyeiaKmanrKande,kneaKurtaKan, dljAeaePbnuregdPar.boknSeesaybgnmaedanraahnddhauasmdirleaaannananpKmraobrgaanrhagkmaTn,amrbuaankhaawypaaandrgiaDaektsiaf pengurus aktif kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut diberikan insentif, termasuk insentif kepada seluruh aparat desa mulai Kepala Dusun, hingga staf di Kantor Desa Senga Selatan sebagai penghargaan atas kinerja mereka dalam membangun Desa Senga Selatan. Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat Salah satu tolak ukur keberhasilan dalam mengelola dana desa adalah adanya manfaat dan prestasi nyata yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat desa. Hal yang membedakan Desa Senga Selatan dengan desa lainnya adalah adalah kepedulian yang tinggi akan pendidikan dan pemberdayDaairnekStDoMratmJaesnydarearkaaltPdeersbae. ndaharaan Di antara wujud nyata tKeresembuetnatdearlaiahnkehKadeiruaannpegrapnustakaan desa ‘Mappideceng’ yang menjadi wadah bagi masyarakat desa Senga Selatan dalam menyalurkan minat membaca sekaligus sarana edukasi gratis untuk semua kalangan. Bahkan, perpustakaan Desa ‘Mappideceng’ yang dilengkapi dengan fasilitas internet nirkabel ini sempat meraih predikat Juara I Perpustakaan Desa Tingkat Provinsi dan turut mewakili Provinsi Sulsel dalam lomba perpustakaan desa/kelurahan tingkat nasional. - 246 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Di samping itu, Abd. Samad selaku Kepala Desa juga berinovasi melalui program “Kampung Inggris” yang membina tidak kurang dari 30 anak, mulai tingkat sekolah dasar hingga tingkat SMA yang dibuatkan jadwal belajar dan dibina langsung oleh Tenaga Asing yang sering berkunjung ke Desa Senga Selatan. Meski tidak menetap di Luwu, Tenaga Asing yang berasal dari Lembaga Peduli Pendidikan asal Prancis ini secara bergiliran datang dan membina Kampung Inggris yang disiapkan oleh Abd. Samad di samping kediaman pribadinya. Kegiatan yang mulai digagas tahun 2016 lalu ini terbukti mampu meningkatkan minat anak usia sekolah. Meski masih terbilang sederhana, upaya keras untuk menghadir-kan sarana belajar yang nyaman bagi anak-anak peserta Kampung Inggris terus dilakukan secara bertahap. Sejumlah alokasi Dana Desa tahun 2017 yang telah dikucurkan untuk berbagai program pelatihan dan peningkatan kualitas SDM bagi para tenaga pengelola desa seolah menjadi bold statement dari Pemerintah Desa Senga Selatan bahwa mencerdaskan masyarakat merupakan unsur penting dalam keberhasilan spirit “Desa Membangun”, bukan lagi sekedar “Membangun Desa”. Desa Senga Selatan menjadi bukti nyata keberhasilan pemanfaatan Dana Desa. Hal ini terlihat dari tersebarnya proyek yang didanai dengan dana desa mulai dari infrastruktur yang dibutuhkan warga hingga program-program pemberdayaan masyarakatnya. Satu yang menjadi poin tambahan adalah memaksimalkan program edukasi kepada warga dengan keberadaan perpustakaan Mappideceng dan program kampung inggris yang artinya mempersiapkan warganya untuk siap memajukan desanya di kelak kemudian hari. *** (kppn palopo) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan - 247 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Desa Kaongkeongkea, Buton. Potensi Kopi dan Eksotisme Alam Kaongkeongkea “Dana DDesiraekdtoigrautnJaeknadnerualnPtuekrbmenednaihnagrkaaantkan kesejahteraan masyarakat melalKuiepmeennintgekriaatnan Kperoudaunkgsiaknopi dan promosi wisata alam lokal” Berlokasi strategis di persimpangan Kab. Buton, Kota Baubau, dan Kab. Buton Selatan, wilayah ini dulunya merupakan tempat persinggahan dan peristirahatan para musafir yang berasal dari Wolio (Baubau), Pasarwajo, dan Sampolawa. Seiring berjalannya waktu, desa yang hingga tahun 2010 bernama Wakaokili ini berkembang menjadi desa pemukiman yang kemudian berganti nama menjadi Kaongkeongkea. Wilayah Desa Kaongkeongkea secara geografis berbatasan dengan Desa Waanguangu, Kab. BuDtoirnedkitosirsaituJtaernaddearnaltiPmeurrb. eDni dsealhaataranabnerbatasan dengan Desa Hendea Kec. SampolaKwae,mKaebn. tBeurtoiannSelKateanu.aSnemgeanntara di barat berbatasan dengan Kel. Bone Baru, Kec. Sorawolio, Kota Baubau. Desa yang mempunyai luas wilayah +/- 900 Km2 ini, dihuni oleh 191 KK yang terdiri dari 742 jiwa. Warga desa di sini masih terikat secara historis dengan kekayaan luhur para pendahulu. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan hutan adat di pinggiran desa yang sejak dahulu telah sangat berguna untuk menunjang kehidupan warga desa, namun terlarang jika digunakan untuk keperluan komersil. Selain itu, topografi Desa Kaongkeongkea yang berupa dataran tinggi telah dimanfaatkan warga selama ini untuk ditanami kopi, coklat, nira/aren, kemiri, dan jambu mete. - 248 -

Bagian 11 Ekonomi Kreatif untuk Kesejahteraan Desa Desa Kaongkeongkea dipimpin oleh Kepala Desa, Hazirudin, SP yang dipilih secara langsung oleh melalui warga desa melalui Pilkades. Desa Kaongkeongkea membawahi 3 dusun yakni: Dusun Kaongkeongkea, Dusun Mekar, dan Dusun Kalimbo. Profil Keuangan Dari sisi pendapatan didominasi oleh Dana Desa dan ADD dari Pemkab Buton yang Peyaluran dana desa yang dimulai dari TA 2015 hingga TA 2017 besarannya meningkat tiap tahun. Sedangkan *) Desa Kaongkeongkea, Bau Bau dari sisi belanja diprioritaskan di Bidang PADes 2015 2016 2017 Pembangunan dalam Dana Desa (APBN) 10.000.000 30.000.000 - bentuk pembangunan Alokasi Dana Desa (Kabupaten) 268.999.000 603.344.000 pagar TK dan PUSTU, 35.000.000 276.200.000 764.000.000 540.370.000 Block Grant (Provinsi) 15.000.000 15.000.000 - pembangunan MCK, Bantuan Keuangan TPAPD 72.000.000 - - Jalan Usaha Tani, Talud BHP - - 4.226.000 dan Deuker, Tandon Air, Sumbangan - - Drainase dan Sumur. 3.000.000 SILPA DD TAYL - 10.256.790 10.256.790 TOTAL PENDAPATAN 403.999.000 934.800.790 1.318.852.790 Kopi Kaongkeongkea, Bid. Penyelenggaran PemDes 115.000.000 202.400.000 291.226.000 Motor Perekonomian Bid. Pembangunan 268.999.000 601.828.640 901.372.000 Desa Bid. Pembinaan Kemasyarakatan 11.250.000 72.600.000 72.000.000 Salah satu tanaman Bid. Pemberdayaan Masyarakat 8.750.000 51.062.535 54.254.790 unggulan yang ada di Bid. Tidak Terduga -- - Desa Kaongkenongkea TOTAL BELANJA 403.999.000 927.891.175 1.318.852.790 adalah kopi. Kopi ini diyakini memiliki cita rasa yang khas dan dapat disejajarkan dengan kopi dari daerah lain di Indonesia. Menurut keterangan dari beberapa petani kopi di sini, ciri khas kopi ini disebabkan karena kontur tanah pertanian di sini yang didominasi tanah liat diselingi batuan karang dan berada di ketinggian 341 mdpl. Selain itu, kondisi iklim wilayah Kaongkeongkea serta dengan tidak digunakannya bahan-bahan kimia dan perlakuan pasca panen juga mempengaruhi keunikan kopi khas tersebut. OINrOgaFPnIeCikrEluy(aIdnnidkgeomtnaeehsnuieai rnbbaOithkrwagananksKDieocireprtFeiimfakiKkrtmaeaootnrinnaletggtegkJCraeeileoanurnndtnigeftikucreaKkaaltkeioPjouunpeg)airasbKneteaebgnolaadanghagnahkmieaLeorenanmdagbankpaegaata. pSeentigfiakkausai nPadnagrai n Dengan adanya potensi tersebut, Kepala Desa Kaongkeongkea, Kec. Pasarwajo, Kab. Buton, Hazirudin SP, mengembangkan program untuk memaksimalkan potensi tanaman kopi di wilayahnya. Dengan program ini diharapkan kopi khas Kaongkeongkea dapat menjadi komoditas asli desa yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup mayoritas petani di Desa Kaongkeongkea yang notabene memiliki kebun kopi. - 249 -

Kisah Sukses Dana Desa: Lilin-lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara Dana Desa Untuk Kesejahteraan Bersama Kepala Desa bersama warga saat ini sedang mencoba mengembangkan produksi tanaman kopi dengan mendatangkan tenaga ahli. Hal ini dikarenakan produksi kopi yang dihasilkan masih dinilai kurang memuaskan. Saran-saran dari ahli tanaman kopi diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kopi dari daerah ini berbanding lurus dengan alokasi dan pemanfaatan dana desa yang telah diterima. Komitmen Kepala Desa bersama warga dalam hal peningkatan produksi kopi dan tanaman pangan lainnya dapat terlihat dari penggunaan APBDes yang didominasi bidang pembangunan infrastruktur. Porsi terbesar dari bidang ini disalurkan untuk membangun Jalan Usaha Tani yang membelah kebun warga sepanjang +/- 1,6 Km hingga batas terluar hutan adat. Pembangunan akses jalan ini diakui warga sangat membantu keseharian warga dalam menjangkau lokasi kebun-kebun yang berada jauh hingga batas luar hutan adat. Sehingga hal ini berdampak pada peningkatan kinerja warga dalam berkebun dan distribusi hasil panen ke koperasi terdekat untuk kemudian disalurkan ke distributor dan para konsumen. Terkait pembangunan jalan usaha tani tahun 2017, penggunaan dana desa sudah terserap sebesar 458,4 juta rupiah (data per 7/10/2017). Salah satu alokasi terbesar dari pembangunan jalan usaha tani di tahun 2017 adalah pembangunan jembatan. Hal ini dikarenakan jalan usaha tani yang dibangun dilalui aliran sungai Ongkea dan rawan menggenangi jalan apabila musim penghujan tiba. Manfaat lain dari pembangunan usaha tani ini adalah semakin tereksposnya eksotisme alam di desa Kaongkeongkea. Salah satunya adalah dengan mulai populernya wisata air terjun Bumbula, yakni air terjun beDrtiinregkktaotr1a0t JyeanngdemraelnPgheirabsei naldiraahnasruanagnai Ongkea. Wisata alam ini sebelumnya masih tersembuKneyimdielenbtaetrniyaanhutKaneaudaant.gDaenngan adanya akses jalan usaha tani maka wisata ini pun mulai dikenal dan diminati baik oleh warga desa sendiri, maupun dikunjungi oleh warga Kota Baubau dan daerah lainnya. Pemanfaatan lainnya dari Dana Desa yang diterima dari tahun 2015 hingga 2017 adalah dengan dibangunnya beberapa MCK, pendirian Taman Kanak-kanak, dan PUSTU. Belanja Pembangunan dalam APBDes juga dialokasikan untuk menata lapangan desa hingga bisa digunakan oleh warga terutama remaja dan anak-anak dalam berolahraga dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Dengan kata lain pemanfaatan dana desa di wilayah ini mampu menunjang kualitas hidup warga dengan meningkatnya potensi perkebunan, wisata alam, sarana kesehatan dan pendidikan warga Desa KaonDgirkeekotnograket aJ.enderal Perbendaharaan Kerja bersama masyarakKateDmeseanKtaeorniagnkeoKngekueaadnigbaawnah kepemimpinan Hazirudin SP menjadi bukti kesuksesan pemanfaatan Dana Desa. Pemahaman yang baik akan potensi desa membuat komoditas kopi menjadi target utama yang layak untuk dikembangkan. Upaya- upaya maksimal terkait hal tersebut telah diupayakan dengan memanfaatkan Dana Desa yang salah satunya adalah pembangunan infrastruktur jalan desa. Keberadaan jalan baru tersebut memberikan efek positif lain yakni terbukanya potensi wisata alam air terjun Bumbula yang semakin mudah dijangkau pelancong. Kombinasi kerjasama yang baik antara unsur pengurus desa dan dukungan seluruh warga, pemahaman potensi lingkungan yang optimal menjadi unsur yang mendukung kesuksesan pemanfaatan Dana Desa di wilayah ini.*** (KPPN Bau-Bau) - 250 -


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook