Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Materi Cerdik SBMPTN

Materi Cerdik SBMPTN

Published by Ma'in Mustafid, 2020-01-14 11:17:38

Description: Materi Cerdik SBMPTN

Search

Read the Text Version

1. Bakteri 2) Konjugasi Pemindahan materi genetik dari satu bakteri Bakteri digolongkan menjadi Arkhaeobacteria dan ke bakteri lain menggunakan pili seks. Eubacteria. Arkhaeobacteria umumnya memiliki habitat di tempat yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria 3) Transduksi dapat ditemukan di berbagai habitat. Pemindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke sel lain dengan perantaraan virus. a. Ciri-ciri bakteri 1) Bersel tunggal. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan 2) Pada umumnya memiliki tubuh dengan diameter 0,5 µ - 1 µ dengan panjang sekitar bakteri 0,1 µm - 1 µm. Namun juga terdapat bakteri yang berukuran besar yaitu Thiomargaritta Kdeebraejraatdakaenasanmuatnrien(p, H)C, Oc2,ahaOya2,, temperatur, nambibiensis (750 µm) dan Epulofiscium kelembapan fischellsoni (600 µm). 3) Prokarioti, yaitu tidak memiliki sistem endo- dan keberadaan zat kimia tertentu yang mampu membran (kloroplas, mitokondria, membran inti). menghambat pertumbuhan (seperti senyawa 4) Berperan sebagai dekomposer. 5) Dapat ditemukan di berbagai habitat antibiotik streptomisin, penisilin, dan sebagainya). (ubiquity). 6) Dapat digunakan sebagai agensia pengubah f. Macam-macam bakteri substrat menjadi produk yang dapat Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. dibedakan menjadi: 1) Bakteri autotrof: mampu membuat makanan b. Penggolongan bakteri sendiri dari senyawa anorganik. 1) Bakteri sulfur hijau (green sulfur bacteria). - Fotoautotrof (menggunakan cahaya se- 2) Bakteri sulfur ungu (purple sulfur bacteria). bagai sumber energi. Contoh: Cyano- 3) Bakteri hijau biru (Cyanobacteria). bacteria dan green sulfur bacteria) 4) Bakteri gram positif (terpulas biru dengan - Khemoautotrof (menggunkan reaksi kimia/ pengecatan gram). oksidasi senyawa anorganik sebagai sumber 5) Bakteri gram negatif (terpulas merah dengan energi. Contoh: bakteri nitrifikasi dan non- pengecatan gram). photosynthetic bacteria. 6) Spiroseta. 2) Bakteri heterototrof: tidak mampu membuat makanan sendiri dari senyawa anorganik. c. Struktur bakteri 1) Terdapatdindingsel(tersusundaripeptidoglikan) Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri 2) Ribosom dibedakan menjadi: 3) Membran sel 1) Bakteri Aerob 4) Cadangan makanan 2) Bakteri Anaerob 5) Sitoplasma 6) DNA g. Peranan bakteri bagi kehidupan d. Reproduksi bakteri 1) Peran positif bakteri Bakteri pada umunya berkembang biak dengan - digunakan untuk menghasilkan produk- cara aseksual yaitu dengan pembelahan biner. produk yang bermanfaat bagi manusia Perkembangbiakan secara seksual tidak terjadi (antibiotik, yogurt, keju, nata de coco), pada bakteri, melainkan berupa pemindahan - membantupetanigunamempertahankan materi genetik dari satu sel bakteri ke sel lain kesuburan tanah, yang disebut paraseksual. Terdapat tiga macam - membantu proses pembusukan dalam paraseksual yaitu sebagai berikut. colon dan dalam pembentukan vitamin K, 1) Transformasi - dapat digunakan sebagai pengendali hama. Pemindahan sedikit materi genetik (DNA) bahkan hanya satu gen dari satu sel bakteri ke 2) Peran negatif bakteri sel lain melalui proses fisiologi yang kompleks. Terdapat beberapa bakteri penyebab penyakit seperti: - Escericia coli  penyebab diare, - Salmonella typosa  penyebab typus, - Shygella dysentriae  penyebab disentri, [email protected] 101

- Diplococcus pneumoniae  penyebab b. Reproduksi alga hijau-biru radang paru-paru, Caranya: - Mycobacterium leprae  penyebab 1) Pembelahan sel penyakit lepra. 2) Fragmentasi 2. Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria) c. Peran Alga Hijau-Biru Merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki mem- - Alga hijau-biru pada ekosistem air tawar bran inti sel (prokariotik) dan mampu melakukan berperan sebagai produsen bagi zooplankton, fotosintesis. ikan–ikan kecil, dan udang. - Beberapa spesies alga hijau-biru seperti a. Ciri-ciri alga hijau-biru Anabaena azollae juga dapat bersimbiosis • Warna biru kehijauan disebabkan oleh dengan paku air Azolla pinnata. Simbiosis pigmen fikosianin. Selain warna tersebut, alga tersebut dapat memfiksasi nitrogen bebas, ini juga memiliki warna kuning, merah, coklat sehingga daerah perairan tersebut kaya akan dan hitam (tergantung komposisi pigmen unsur nitrogen. yang dimiliki). - Bagi manusia alga hijau-biru dapat dimanfaat- • Sel alga hijau-biru pada umumnya memiliki kan sebagai sumber pangan (misalnya ukuran yang lebih besar dari sel prokariotik Spirullina yang dikenal sebagai sumber lain (berkisar antara 1-50 mikron). makanan alernatif protein sel tunggal). • Alga hijau-biru dapat bersifat uniseluler (Chroococcus) maupun membentuk koloni (Nostoc) dan filamen (Oscillatoria). • Alga hijau-biru yang berbentuk filamen memiliki bentuk sel khusus yang disebut heterosista yang di dalamnya terdapat enzim nitrogenase guna mereduksi nitrogen bebas menjadi amonia (proses fiksasi nitrogen). BAB 4 PROTISTA Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler Contohnya: Noctiluca miliaris yang menyebabkan yang hidup secara berkelompok (membentuk koloni) laut berpendar pada malam hari. maupun soliter (sendiri-sendiri). Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu protozoa, algae, dan • Zooflagellata: tidak berklorofil, bersifat heterotrof. jamur lendir. Contohnya: - Trypanosoma crusi  anemia, A. PROTOZOA - Trypanosoma gambiense  penyebab penyakit tidur, Protozoa adalah protista yang menyerupai hewan. - Leismania donovani  penyakit kalaazar. Protozoa bersifat uniseluler, heterotrof, mikroskopis, mampu membentuk kista, pada umunya tidak 2. Cilliata (Cilliophora) memiliki dinding sel yang kuat, berhabitat di tempat Memiliki alat gerak berupa rambut getar pada saat berair/basah, di lautan berperan sebagai zooplankton. masih muda atau sepanjang hidupnya, pada umumnya Berdasarkan perbedaan alat gerak, protozoa bersifat parasit dan hidup di air tawar. Contohnya: diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu sebagai berikut. Paramecium. 1. Flagellata (Mastigophora) 3. Rhizopoda (Sarcodina) Memiliki alat gerak berupa flagela. Memiliki alat gerak berupa kaki semu, hidup bebas • Phytoflagellata: menyerupai tumbuhan laut mau- atau sebagai parasit, berhabitat di dasar kolam atau sungai beraliran tenang yang banyak terdapat pada sisa pun perairan tawar, berklorofil, autotrof. organisme mati, bentuk tubuh tidak tetap. Contohnya: 102 [email protected]

Amoeba. - Chlorophyta berbentuk koloni  Volvox (dapat bergerak) dan Hydrodictyon, 4. Sporozoa Tidak memiliki alat gerak khusus, bersifat parasit, - Chlorophyta bentuk benang  Spyrogyra dan bereproduksi dengan pembelahan biner. Contohnya: Oedogonium), - Plasmodium vivax  malaria tertiana (2 x 24jam), - Plasmodium malaria  malaria quartana (3 x 24 jam), - Chlorophyta berbentuk lembaran  Ulva dan Chara. - Plasmodium falciparum  malaria tropika (tidak 2. Phaeophyta (Alga Cokelat) menentu), Bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. - Plasmodium ovale  malaria ovale (gejala menyerupai Berhabitat di laut khusunya wilayah yang bersuhu rendah, memiliki klorofil dan fukosantin (yang malaria tertiana). menyebabkan algae berwarna cokelat), berkembang biak secara vegetatif (dengan zoospora berflagela) dan Perkembangbiakan Plasmodium sp.: generatif (dengan sel telur dan spermatozoid pada konseptakulum dalam reseptakulum yang terletak di a. Secara Vegetatif ujung lembaran fertil) Dilakukan dengan schizogoni yaitu proses membelah diri (berlangsung dalam tubuh inang/ 3. Chrysophyta (Algae Keemasan) manusia) dan sporogoni yaitu membuat spora Bersifat uniseluler (misalnya Navicula) maupun multi- (berlangsung dalam tubuh inang/manusia). seluler, berwarna kuning hingga keemasan dikare- nakan adanya pigmen karoten. Berhabitat di tempat b. Secara Generatif basah, di perairan tawar atau laut (berperan sebagai Melalui perkawinan sel-sel gamet (terjadi pada ditoplankton). tubuh inang sementara /nyamuk). Sel gamet jantan (mikrogamet) berukuran lebih kecil dari sel 4. Rhodophyta (Algae Merah) gamet betina (makrogamet). Bersifat multiseluler, berbentuk seperti benang maupun lembaran, memiliki pigmen klorofil sedangkan B. ALGAE yang dominan adalah fikoeritrin (yang menyebabkan algae berwarna merah), berhabitat di perairan tawar Algae merupakan jenis protista yang menyerupai maupun laut (zona dalam), tidak memiliki alat gerak, tumbuhan. Algae merupakan salah satu jenis berkembang biak dengan peleburan gamet jantan dan Thalophyta (tumbuhan bertalus), bersifat uniseluler betina yang nantinya membentuk individu diploid (2n). maupun multiseluler, berhabitat di tempat basah/ Contoh Rhodophyta: Glacilaria dan Gelidium (untuk berair, memiliki klorofil dan pigmen tambahan lain, agar-agar). mampu membentuk gamet dalam alat pembiakan bersel satu. Berdasarkan pigmen dominan yang dimiliki, algae/ganggang dibagi mejadi 4 kelas. 1. Chlorophyta (Alga Hijau) C . JAMUR LENDIR/SLIME MOLDS Merupakan kelompok algae yang terbesar, bersifat Protista yang menyerupai jamur. Memiliki fase uniseluler maupun multiseluler, pada umumnya asimilatif (bentuk berupa lendir) dan fase plasmodium berhabitat di darat (melekat pada tumbuhan atau (fase bergerak dan merayap). Jamur lendir akan hewan) dan di laut (berperan sebagai plankton atau memasuki fase reproduksi seksual (plasmogami bentos). Bereproduksi secara vegetatif (fragmentasi) kariogami  meiosis) apabila saat fase plasmodium dan generatif (konjugasi). Macam-macam: telah mengering dan membetuk kotak spora yang - Chlorophyta bersel satu  Euglena (dapat bergerak) menghasilkan spora. Setelah spora terbentuk, dua plasma dari spora mengalami peleburan dan dan Chlorella), [email protected] 103

menghasilkan zigot. Contohnya: Physarium polycephalum. BAB 5 JAMUR/FUNGI Fungi merupakan organisme eukariotik, dengan sifat: • Contoh: Auricularia polytricha (jamur kuping), - tidak memiliki klorofil, Volvariela volvaceae (jamur merang), Mikorhiza - bersifat heterotrof, terkadang ada yang parasit (hasil simbiosis dengan akar pohon mlinjo/pinus). dan saprobe (pengurai), 3. Zygomycotina - fungi bersifat uniseluler maupun multiseluler • Hifa bersekat dan tidak bersekat, dinding sel dari dengan membentuk hifa yang bercabang-cabang bahan kitin. membentuk miselium, - fungi berhabitat di tempat yang lembab, kurang • Hidup sebagai saprofit. cahaya matahari, dan cenderung asam, • Reproduksi seksual, zigot tumbuh menjadi - perkembangbiakan fungi dapat secara seksual (dengan konjugasi askospora maupun basidio-spora) sporangium disebut zigosporangium yang di dan secara aseksual (pembentukan spora, membelah dalamnya terjadi pembelahan meiosis yang diri, fragmentasi, dan dengan konidium). menghasilkan dua macam zigospora (n). Reproduksi aseksual dengan pembentukan spora Fungi dibagi menjadi 4 divisi yaitu sebagai berikut. pada sporangium yang berada di hifa aerial. 1. Ascomycotina 4. Deuteromycotina • Merupakan fungi kantung, menghasilkan spora • Fungi ini belum diketahui proses reproduksi seksual di dalam aski menyerupai kantung. seksualnya, sedangkan reproduksi aseksual dengan pembentukan hifa vegetatif yaitu konidia. • Bersel satu (Saccharomyces/jenis khamir) maupun multiseluler (membentuk miselium bersekat  • Hidup sebagai saprofit dan parasit (tanaman). seperti Penicilium). • Contoh: Aspergillus wentii (berperan dalam • Reproduksi terjadi secara aseksual yaitu pembuatan kecap). dengan membentuk konidia (spora vegetatif), pembentukan tunas dan seksual dengan konjugasi Manfaat Fungi antara dua gametangia menghasilkan zigot (2n)  membesar menjadi askus (di dalamnya Fungi yang menguntungkan manusia. terjadi meiosis dan terbentuk 4 sel askospora (n) a. Aspergilus oryzae  membuat tempe. yang merupakan spora generatif). Reproduksi b. Aspergillus wentii membuat kecap. seksual dan aseksual dengan pertunasan terjadi c. Neurospora sitophila membuat keju. pada Ascomycota bersel satu seperti khamir d. Saccharomyces cerevisiae roti. Saccharomyces. Sedangkan pada Ascomycota e. Volvariela polytricadapat dimakan. multiseluler, askospora yang merupakan spora f. Rhizopus nigricans penghasil asam fumarat. generatif dibentuk pada ujung hifa. g. Penicillium notatum & P. chryzogenum  antibiotik 2. Basidiomycota penisilin. • Merupakan fungi yang berbentuk seperti Fungi yang merugikan manusia. gada, bagian bawah tudung sebagai tempat a. Aspergillus niger  penyebab penyakit otomikosis pada terbentuknya basidium (tepatnya pada ujung hifa generatif yang berinti dua/dikariotik). manusia. b. Phytoptora infestans  parasit pada kentang. • Hidup sebagai saprofit. c. Pucinia graminis parasit pada tanaman gandum. • Reproduksi secara seksual dengan membentuk LICHEN tubuh buah yang rumit disebut basidiokarpus (di dalamnya terdapat basidia sebagai sumber spora Lichen bukanlah lumut, tumbuhan sederhana, seksual atau basidiospora). Reproduksi aseksual maupun organisme individual. Lichen merupakan dengan pembentukan spora vegetatif yaitu asosiasi simbiotik dari berjuta-juta mikroorganisme konidia. fotosintetik (alga hijau uniseluler/multiseluler maupun • Hifa bersekat dan hifa vegetatifnya memiliki satu Cyanobacateria) yang disatukan dalam jaringan hifa inti bersifat haploid. fungi (Ascomycetes maupun Basidiomycetes). Lichen berkembang biak dengan fragmentasi atau dengan soredium. 104 [email protected]

BAB 6 PLANTAE Merupakan organisme multiseluler, autotrof, • Bakal biji tertutup, terdapat di dalam daun buah bereproduksi secara generatif dan vegetatif, vaskuler (putik). dan nonvaskuler. • Terjadi pembuahan ganda: Plantae Spermatophyta Angiospermae Peleburan inti generatif + ovum  embrio (lembaga) Monokotyledone Peleburan inti generatif + inti kandung lembaga Dykotyledone sekunder  calon endosperma (berfungsi se- Gymnospermae bagai cadangan makanan saat perkecambahan) Selang waktu penyerbukan dengan pembuahan Bryophyta relatif singkat. Pteridophyta • Subdivisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu: - Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu). A. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) - Dycotyledonae (tumbuhan berkeping dua). Kelompok tumbuhan berbiji menggunakan biji sebagai Perbedaan ciri-ciri monokotil dan dikotil. Monokotil Dikotil alat reproduksi generatif. Ciri-ciri spermatophyta: a. Menghasilkan biji yang terdapat embrio. Pertulangan daun berbentuk sejajar Pertulangan daun menyirip dan b. Memiliki organ tubuh yang terdiri dari akar, dan melengkung. menjari. batang, dan daun. Serta di dalam organ-organ Kotiledon pada setiap biji terdapat Kotiledon pada setiap biji terdapat tersebut sudah terdapat jaringan-jaringan yang 1 buah. 2 buah. kompleks seperti jaringan pengangkut, parenkim. c. Alat reproduksi jantan dan betina terpisah. Terdapat koleorhiza batang lembaga Tidak terdapat koleorhiza batang (koleoptil) sebagai pelindung ujung lembaga. akar dan batang lembaga. d. Sporofit merupakan tanaman utama dan gametofit Memiliki kaliptra (tudung akar). Tidak memiliki. pada spermatophyte mengalami reduksi. Tidak memiliki kambium pada akar Memiliki kambium. dan batang. Divisi spermatophyta dibagi menjadi 2 subdivisi yaitu Perakaran sistem akar serabut. Perakaran sistem akar tunggang. Gymnospermae dan Angiospermae. Ciri-cirinya adalah Dapat tumbuh membesar. sebagai berikut. Akar dan batang tidak dapat tumbuh membesar. 1. Gymnospermae B. TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA) • Berbiji terbuka. Tubuhnya sudah dapat dibedakan menjadi akar , • Berakar tunggang, daun sempit, tebal dan kaku batang dan daun. Batang bercabang-cabang dan tersusun dari epidermis, korteks, dan silinder pusat. (misalnya daun pinus). Memiliki berkas pengangkut yang tersusun konsentris • Batang dan akar berkambium. (xilem dikelilingi floem). Daun terdapat yang kecil • Biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan (mikrofil) dan yang besar (makrofil). Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas:Pailophytinae, Equisetinae, serbuk sari terdapat dalam mikrosporofil. Licopodinae, dan Felicinae. Berdasarkan spora yang • Berkas pembuluh pengangkut pada akar dan dihasilkan, tumbuhan paku dibagi menjadi 3 golongan: 1. Paku homospor (menghasilkan spora yang memilki batang belum menyatu dengan sempurna. • Terjadi pembuahan tunggal, selang waktu antara persamaan bentuk dan fungsi). Misal: Lycopodium sp. pembuahan dan penyerbukan cukup lama. 2. Paku heterospor (menghasilkan spora yang Contoh spesies: Gnetum gnemon (melinjo), Cycas rumphii (pakis haji), Pinus sp. memilki perbedaan dalam bentuk dan fungsi). Misal: Adiantum sp. dan Marsilea sp. 2. Angiospermae • Memiliki bunga yang sesungguhnya (terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari dan putik). [email protected] 105

3. Paku peralihan (menghasilkan spora yang C. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA) bentuknya sama tetapi berbeda fungsinya). Tubuh terdiri dari bagian gametofit (penghasil Misal: Equisetum sp. (paku ekor kuda) gamet) dan sporofit (generasi penghasil spora). Lumut dianggap sebagai bentuk peralihan antara Spora (n) tumbuhan bertalus (thalofita) dan tumbuhan berkormus (kromofita). Lumut memiliki batang semu, Protalium (n) daun semu, dan akar semu (rhizoid). Lumut belum memiliki jaringan pembuluh angkut (xilem dan floem). Antheridium (n) Arkhegonium (n) Tumbuhan lumut bereproduksi dengan metagenesis (pergiliran keturunan). Berkembang biak secara Spermatozoid (n) Ovum (n) vegetatif (dengan spora maupun kuncup) dan generatif Zigot (2n) (bersatunya gamet jantan dan betina membentuk sporogonium yang menghasilkan spora haploid). Pada Tumbuhan paku (2n) lumut, gametofit merupakan generasi yang dominan serta berumur panjang (tumbuhan lumut itu sendiri). Sporangium Spora (n) Sel induk spora Protonema Meiosis Tumbuhan lumut (n) Sporangium tumbuhan paku terkumpul dalam sorus Antheridium (n) Arkhegonium (n) yang dilindungi selaput indusium. Tumbuhan paku bereproduksi dengan metagenesis (pergiliran ketu- Spermatozoid (n) Ovum (n) runan). - Fase gametofit: dimulai dari protalium hingga Zigot (2n) menghasilkan zigot. - Fase sporofit: dimulai dari tumbuhan paku hingga Sporogonium (2n) menghasilkan spora. Sel induk spora (2n) Meiosis BAB 7 ANIMALIA Animalia dikelompokkan menjadi invertebrata dan • Memiliki rangka tubuh yang berbentuk seperti vertebrata. duri (spikula). • Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan A. INVERTEBRATA kuncup dan seksual dengan pembuahan internal. • Klasifikasi dibagi menjadi 3, yaitu: 1. Porifera (Hewan Berpori) a. Calcarea Spikula tersusun dari zat kapur. Contoh: Sycon • Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan; ektoderm dan endoderm). sp. b. Hexactinellida • Bersel banyak, radial simetris. Spikula tersusun dari zat kersik. Contoh: • Memiliki pori-pori (ostia) di seluruh tubuhnya, Pheronema sp. yang memiliki saluran rongga (spongocoel), pada c. Demospongia ujung bebasnya terdapat lubang oskuluum. Tidak memiliki rangka atau rangka terdiri dari serabut sponging dengan rangka berupa duri. Contoh: Spongilla sp. 106 [email protected]

2. Coelenterata (Hewan Berongga) Contoh spesies: Necator americanus (cacing tambang daerah Amerika), Ascaris lumbricoides, Ancylostoma • Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan: ektoderm dan duodenale (cacing tambang daerah Asia Afrika), endoderm). Oxyuris vermicularis (kremi), dsb. • Bersel banyak, tubuh tidak bersegmen, memiliki 5. Annelida (cacing gelang) rongga pencernaan (rongga gastrovaskuler). Tubuh berbentuk gilig dan bersegmen-segmen, • Memiliki tentakel yang dilengkapi dengan triplobastik, memiliki rongga tubuh, reproduksi secara knidoblas dan nematokis. seksual dengan perkawinan antara jantan dan betina, alat ekskresi berupa nefridia. Berdasarkan keberadaan • Tubuh berbentuk polip atau medusa. rambut (cetae) pada tubuhnya, Annelida dibagi • Rangka disusun oleh zat kapur atau tanduk. menjadi: • Reproduksi seksual dengan membentuk gamet a. Polychaeta dan aseksual dengan membentuk tunas. Memiliki Tubuh ditutupi banyak rambut dan memiliki para- 2 bentuk kehidupan yaitu polip dan medusa. podia untuk berjalan. Contoh: Lycidice sp.(cacing • Coelenterata belum memiliki alat peredaran wawo) dan Eucinice viridis (cacing palolo). darah, pernafasan dan ekskresi. • Klasifikasi Coelenterata dibagi menjadi: b. Oligochaeta a. Hydrozoa Tubuh ditutupi sedikit rambut dan tidak memiliki Tubuh hewan dewasa berbentuk polip. parapodia. Contoh: Pheretima sp. dan Lumbricus Contoh: Hydra sp. terrestris (cacing tanah). b. Scypozoa Tubuh hewan dewasa berbentuk medusa. c. Hirudinea Contoh: Aurelia sp. Tubuh tidak ditutupi rambut dan memiliki alat hisap c. Anthozoa di sekitar mulutnya. Contoh: Hirudo medicinalis Tubuh hewan dewasa berbentuk polip. (lintah) dan Haemodipsa zeylanica (pacet). Contoh: Fungia sp. 6. Echinodermata d. Ctenophora Contoh: Pleurobranchia. Tubuh tidak bersegmen-semen dan ditutupi oleh epidermis yang dilengkapi dengan duri-duri kapur, 3. Plathyhelminthes (cacing pipih) memiliki kaki amburakral, reproduksi seksual dengan pembuahan eksternal dan aseksual dengan regenerasi Plathyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu: bagian-bagian tubuh dan pembelahan sel. Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata dibagi menjadi: a. Tubelaria Hidup bebas, permukaan tubuh ditutupi oleh silia. a. Asteroidea (bintang laut) Contoh: Planaria sp. Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan. Contoh: Asteroidea forberi (bintang laut). b. Trematoda Cacing hisap, bersifat parasit, memiliki alat hisap b. Ophiuroidea (bintang ular) di sekitar mulut, memiliki saluran pencernaan. Tubuh berbentuk bola cakram kecil dengan 5 le- Contoh: Fasciola hepatica, Chlonorcis sinensis, ngan panjang. Contoh: Ophiotix fragilis (bintang Fasciolopsis butskii, Scistosoma sp. ular). c. Cestoda (cacing pita) c. Holothuroidea (teripang) Tubuh bersegmen-segmen (proglotid), kepala (skoleks) dilengkapi alat penghisap berkait Tubuh bulat memanjang seperti mentimun dan (rostelum), tidak memiliki mulut dan saluran tidak berduri. Contoh: Holothuria sp. pencernaan. Contoh spesies: Taenia solium, T. saginata, Diphyllobotrium latum, dsb. d. Crinoidea (lili laut) Tubuh menyerupai tumbuhan lili. 4. Nemathelmynthes (cacing gilig) Contoh: Metacrinus interuptus (lili laut). Tubuh berbentuk gilig, triplobastik (ektoderm, e. Echinoidea (landak laut) mesoderm, endoderm), memiliki rongga tubuh semu Tubuh berbentuk bola atau oval tanpa lengan. (pseudocoelom), reproduksi secara seksual dengan Contoh: Diadema saxtile (bulu babi). perkawinan antara jantan dan betina, alat eksresi berupa protonefridia. [email protected] 107

7. Mollusca d. Insecta Tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut, Memiliki tubuh yang lunak, tidak bersegmen, bilateral memiliki 3 pasang kaki pada bagian dada dan pada simetris, bercangkang dan ada yang tidak memiliki umumnya bersayap. Berdasarkan keberadaan cangkang (cumi-cumi), reproduksi seksual dengan sayap, Insecta dibagi menjadi: Pterygota (bersayap fertilisasi internal. Mollusca dibagi menjadi 3 kelas: dan mengalami metamorfosis) dan Apterygota (tak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis). a. Pelecypoda/Bivalva/Lamellibranchiata Pterygota dibagi menjadi Eksopterygota dan Kaki pipih, memiliki cangkang berjumlah sepasang, Endopterygota. cangkang tersusun dari 3 lapisan. a. Eksopterygota, dibagi menjadi 4 ordo b. Cephalopoda • Hemiptera (walang sangit) Kaki berada di bagian kepala (cephalopoda), tidak • Homoptera (bersayap sama; contoh: memiliki cangkang (kecuali Nautillus sp.), memiliki wereng) kantung tinta untuk perlindungan diri. Contoh • Orthoptera (belalang, kecoa) Loligo indica (cumi-cumi) dan Octopus sp. (gurita). • Isoptera c. Gastropoda b. Endopterygota, dibagi menjadi 6 ordo • Diptera (sayap sepasang; contoh: Kaki berada di bagian perut (gastropoda), memiliki nyamuk, lalat,) cangkang (kecuali Vaginula sp.). Contoh: Achatina • Hymenoptera (sayap selaput; lebah fulica (berkicot) dan Lymnaea sp. madu) • Siphonoptera (kutu manusia) 8. Arthropoda • Coeloptera (sayap tebal dan keras; contoh:kumbang, kepik, kunang-kunang) Tubuh terbagi menjadi ruas kepala (cephalus), dada • Lepidoptera (ngengat) (thoraks), dan perut (abdomen), triploblastik, rangka • Neuroptera (undur-undur) luar tersusun dari zat kitin, reproduksi seksual dengan fertilisasi internal maupun eksternal, alat pernafasan B. VERTEBRATA disebut paru-paru buku. Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas: Chordata (hewan yang memiliki chorda dorsalis) dibagi menjadi 4 subfilum yaitu Hemichordata, Urochordata, a. Crustacea Chepalochodata, dan Vertebrata (memiliki ruas tulang belakang). Subfilum Vertebrata dibagi menjadi 7 kelas Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks (persatuan yaitu: kepala dan dada) dan abdomen (perut), memiliki mata majemuk, reproduksi seksual dengan 1. Chondrichtyes fertilisasi eksternal. Contohnya : Leander sp. Ikan bertulang rawan, memiliki rahang, jantung (udang). beruang dua, mulut terletak di daerah ventral kepala, insang terletak di bagian luar dan tidak memiliki b. Myriapoda penutup. Contoh: ikan pari dan hiu. Tubuh terbagi menjadi kepala dan perut (tidak memiliki dada), perut bersegmen-segmen, pada 2. Osteichthyes setiap segmen terdapat sepasang kaki. Kelas Ikan bertulang sejati, insang tertutup oleh tutup Myriapoda dibagi menjadi 2 ordo yaitu: Diplopoda insang, tutup tertutup oleh sisik yang terbentuk melalui (tubuh pipih, contoh: lipan) dan Chilopoda (tubuh proses osifikasi, jantung memiliki 1 serambi dan 1 bilik, gilig, contoh: keluwing). berdarah dingin tetapi suhu badan tidak dipengaruhi suhu lingkungan. Contoh: lele, gurameh, belut. c. Arachnoidea Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks dan 3. Agnatha abdomen, memiliki 2 pasang mulut yaitu kelisera Bentuk menyerupai ikan, tidak memiliki rahang, dan dan pedipalpus. Arachnoidea dibagi menjadi 3 tidak bersisik, rangka tersusun dari tulang rawan, sirip ordo. tidak berpasangan, jantung memiliki 1 bilik. Contoh: - Scorpionida. Contoh: Theophonus caudatus belut laut dan ikan lamprey (Pteromyzon sp.) atau kalajengking. - Arachnoida.Contoh: Mastigopractus giganteus atau laba-laba raksasa. - Acarina Contoh: Sarcoptes scabei atau caplak dan Trobikula akamushi atau tungau. 108 [email protected]

4. Amphibia bebas berupa tungkai depan dan tungkai belakang, bentuk kaki disesuaikan dengan fungsinya, sisik Berhabitat di darat maupun air, larva berhabitat di bermodifikasi menjadi rambut, bersifat homoiotherm air dan bernafas dengan insang, larva berkembang, (suhu tubuh tetap), pernafasan dengan paru-paru, bernafas dengan insang dalam, setelah dewasa bernafas jantung terdiri dari bilik kanan dan kiri serta serambi dengan paru-paru dan kulit, jantung memiliki 2 serambi kanan dan kiri, sekat sudah sempurna, sel darah merah dan 1 bilik, mengalami metamorfosis, berdarah dingin tidak berinti, otak sudah berkembang dengan baik, dan suhu tubuh dipengaruhi lingkungan, berkembang fertilisasi internal. biak dengan bertelur dan fertilisasi eksternal. Contoh: Contoh: kucing, kancil, monyet. kodok, katak. 5. Reptilia 7. Aves Telah beradaptasi hidup di lingkungan darat, memiliki dua pasang tungkai yang berkuku dan pada Reptilia Pada umumnya berhabitat di darat walaupun terdapat yang hidup di lingkungan aquatik tungkainya berubah Aves yang mencari makanan di air, anggota gerak berselaput, kulit kering bersisik dari zat tanduk serta depan berupa sayap, berdarah panas dengan suhu pada umumnya tidak memiliki kelejar lendir, sel darah tubuh tetap, fertilisasi secara internal, jantung 2 merah berinti, jantung terdiri dari 2 serambi dan 2 bilik serambi dan 2 bilik serta sekatnya telah sempurna, serta sekat antara bilik kanan dan kiri belum sempurna. alat pernafasan paru-paru dan pundi-pundi hawa Contoh: kadal, biawak, iguana. (pada burung-burung yang terbang), testis sepasang berkembang dengan baik sedangkan ovarium yang 6. Mamalia berkembang hanya sebelah kiri, rangka tubuh terdiri Pada umunya berhabitat di darat, pada kulit terdapat dari tulang-tulang yang kuat dan berisi udara. kelenjar minyak, keringat, mamalia darat anggota gerak Contoh: ayam, bebek, blekok, kuntul. BAB 8 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN A. PERTUMBUHAN TUMBUHAN a. Dermatogen (lapisan terluar)  membentuk epidermis. 1. Pertumbuhan Primer Merupakan pertumbuhan akibat aktivitas jaringan b. Periblem (lapisan tengah)  membentuk meristem yang aktif membelah. korteks. a. Pembelahan sel: terjadi pada bagian titik tumbuh akar dan batang serta pada jaringan c. Plerom (lapisan dalam)  membentuk stele kambium (bersifat meristematik). (silinder pusat). b. Pembentangan sel: sel pada bagian meristem primer akar dan batang setelah mengalami Berdasarkan teori Tunika Korpus dari Schmidt, titik pembelahan secara apikal, akan mengalami tumbuh akar dibedakan menjadi 2 bagian. pemanjangan yang mengakibatkan pertam- a. Bagian tunika: terdiri beberapa lapis sel pada bahan panjang akar dan batang. c. Diferensiasi sel: setelah sel mengalami pe- bagian terluar akar yang aktif membelah manjangan dan pendewasaan, sel akan sehingga ujung akar akan bertambah luas. mengalami diferensiasi (perubahan ke bentuk b. Bagian korpus: terdiri dari beberapa lapis sel lain). pada bagian dalam dan aktif membelah ke segala arah. Berdasarkan teori Histogen dari Hasnstein, titik tumbuh pada ujung akar dan batang dibagi Pada tumbuhan monokotil, pertumbuhan primer menjadi tiga. juga terjadi pada meristem interkalar yang terdapat di buku-buku batang.Contoh: pohon kelapa dan bambu. [email protected] 109

2. Pertumbuhan Sekunder C. PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN Merupakan pertumbuhan akibat aktivitas Perkembangan pada tumbuhan ditunjukkan dengan kambium (jaringan yang telah dewasa) bersifat bertambahnya organ-organ pada tumbuhan seperti meristematik kembali. Pertumbuhan sekunder daun, munculnya bunga, juga pembentukan buah. mengakibatkan diameter dan panjang tumbuhan Buah berbiji itu sendiri merupakan hasil perkembangan bertambah. Dua meristem lateral yang berfungsi dari bakal biji dewasa yang telah menjadi embrio untuk pertumbuhan sekunder: dan ovarium (menjadi daging buah). Perkembangan a. Kambium vaskuler: menghasilkan xilem tersebut terjadi pada putik bunga. sekunder (kayu) dan floem. D. PERKEMBANGAN PADA HEWAN b. Kambium gabus (felogen): pertumbuhan 1. Perkembangan Embrio ke luar membentuk felem dan ke dalam Fertilisasi  Zigot  Morula (zigot yang membentuk feloderm. Kambium interfasis membelah secara terus menerus membentuk juga berfungsi dalam pertumbuhan sekunder bola sel padat) Blastula (Setelah di dalam untuk membentuk jari- jari empulur. morula terbentuk rongga yang penuh cairan)  Gastrula (menghasilkan ektoderm, endoderm, B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI dan mesoderm)  mengalami diferensiasi serta PERTUMBUHAN TUMBUHAN organogenesis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan: 2. Perkembangan Fase Pascaembrionik a. Faktor dari dalam: faktor genetik dan hormonal. Setelah terbentuk organ dan sistem organ, b. Faktor luar: nutrien, suhu, cahaya, air, kelembaban, kemudian berkembang menjadi individu dewasa. Pada hewan tertentu sebelum mencapai dewasa derajat keasaman tanah (pH). mengalami proses metamorfosis (perubahan bentuk menuju dewasa). Pertumbuhan juga dapat dipicu dengan adanya Metamorfosis pada serangga dibagi menjadi: penambahan zat pengatur tubuh (ZPT)/hormon a. Metamorfosis sempurna (Holometabola) sintetik. Macam-macam hormon pada tumbuhan dan Telurlarva pupa imago (dewasa) fungsinya adalah sebagai berikut. Contoh: Kupu-kupu, lalat, lebah madu. a. Auksin: perpanjangan sel, diferensiasi, percabang- b. Metamorfosis tidak sempurna (Hemimeta- bola) an akar, fototropisme dan geotropisme, per- Telur  nymphaimago kembangan buah, serta dominansi apikal. Contoh: Kecoa, belalang, jangkrik. b. Sitokinin: pembelahan sel, diferensiasi sel, dan c. Ametabola antidominansi apikal. Telur  imago (dewasa) c. Giberelin: memicu perkecambahan biji, aktivitas Pada katak perubahan telur yang kambium, memicu pembungaan sebelum waktu- dibuahi menjadi kecebong disebut: nya, meningkatkan pembelahan sel. prometamorfosis. d. Etilen: memicu pemasakan buah, pengguguran daun. e. Asam absisiat: berfungsi untuk menghambat pertumbuhan saat kondisi lingkungan tidak memungkinkan untuk pertumbuhan dengan cara: - mempertahankan dormansi, - menghambat pertumbuhan, - menutup stomata. f. Kalin: merupakan hormon yang mempengaruhi pertumbuhan organ. Hormon kalin dibagi menjadi: - Rhizokalin: merangsang pertumbuhan akar - Kaulokalin: merangsang pertumbuhan batang - Filokalin: merangsang pertumbuhan daun - Antokalin: merangsang pertumbuhan bunga 110 [email protected]

BAB 9 SEL DAN JARINGAN A. SEL b. Model mosaik fluida (1970) (digunakan hingga saat ini) 1. Bagian-bagian Sel, Struktur, dan Fungsinya Membran sel tersusun dari komponen protein, lipid Sel merupakan kesatuan unit terkecil yang bersifat bilayer, dan karbohidrat. fungsional bagi makhluk hidup. Pada umumnya sel (sel eukariotik) terdiri dari bagian-bagian berikut ini. 3. Perbedaan Sel Eukariotik (Plantae, Animalia, dan a. Inti sel (nucleus): tersusun dari asam nukleat, Fungi) dengan Prokariotik (Bakteri) protein, dan lipid (pada membran nukleus). Eukariotik Prokariotik b. Membran sel: tersusun dari lipid dan protein, Memiliki membran inti sel. Tidak memiliki membran inti. Materi genetik terkumpul pada berfungsi untuk pertahanan sel dari lingkungan Memiliki organela-orgenela zona yang menyerupai inti, eksternal, memberikan bentuk sel, mengatur seperti retikulum endoplasma, yaitu: nukleoid. transport lintas membran, dan sebagainya. badan golgi, mitokondria. Tidak memiliki. c. Dinding sel: tersusun dari lignin, pektin, dan Terdapat beberapa sel yang selulose, berfungsi untuk pertahanan sel dari memiliki alat gerak berupa Tidak memiliki flagela, tetapi lingkungan eksoternal, memberikan bentuk dan flagela. alat gerak berupa silia (pada menguatkan sel, dan sebagainya. beberapa prokariotik). d. Sitoplasma: cairan yang terdapat di dalam sel. Berfungsi sebagai media untuk reaksi-reaksi 4. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan kimiawi yang terdapat di dalam sel. e. Ribosom: berfungsi sebagai tempat sintesis Hewan Tumbuhan protein. Secara struktural, ribosom dapat terikat dengan retikulum endoplasma dan dapat bebas Tidak memiliki dinding sel, hanya Memiliki dinding sel dan membran pada sitoplasma. membran sel. sel. f. Retikulum endoplasma: organel sel yang berupa jaringan tubula (jalinan rongga-rongga) Tidak memiliki plastida. Memiliki plastida. dan gelembung membran (sisterne), berfungsi sebagai tempat sintesis protein, sintesis hormon Memiliki sentrosom. Tidak memiliki. steroid, dan pengangkutan zat. Secara struktural, retikulum endoplasma dibagi menjadi dua jenis, Mempunyai lisosom. Tidak memiliki. yaitu RE kasar (terdapat ribosom pada permukaan sitoplasmiknya)dan halus (tidak terdapat ribosom). Timbunan zat makanan berupa Timbunan zat makanan berupa pati. g. Lisosom: merupakan kantung yang berisi enzim glikogen (gula otot). hidrolitik yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. B. JARINGAN h. Mitokondria: organel sel yang berbentuk lonjong, dibungkus oleh membran luar dan dalam (sebagai 1. Jaringan Hewan matriks mitokondria), berfungsi sebagai tempat Jaringan merupakan kesatuan sel yang memiliki bentuk sintesis ATP (energi). dan fungsi yang sama. Jaringan pada manusia dan i. Sentriol: berfungsi saat pembelahan sel. hewan dibagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut. j. Badan golgi: berbentuk seperti kantung-kantung pipih bertumpuk-tumpuk, berfungsi untuk sekresi a. Jaringan Epitel dan ekskresi sel. Jaringan yang menutupi tubuh (baik dalam maupun luar) serta melindungi tubuh dari pengaruh buruk 2. Membran Sel faktor eksternal. Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung (epitel pada kulit), sekresi (pada sel-sel Model membran sel diusulkan oleh: epitelium rongga mulut), dan juga penyerapan a. Davson-Danielli (1935): menyerupai sandwich (pada usus). Macam–macam jaringan epitel: 1) Berdasarkan Bentuk bilayer fosfolipid di antara dua lapisan protein. - Epitelium pipih selapis (pada epitel alveolus) dan berlapis banyak (epitel rongga mulut). [email protected] 111

- Epitelium kubus selapis (epitel pada a. Jaringan meristem indung telur) dan berlapis banyak (epitel 1) Promeristem: jaringan meristem yang telah pada kelenjar minyak dan keringat) ada sejak tumbuhan pada fase embrional. 2) Meristem primer: jaringan meristem - Epitelium silinder selapis (epitel pada pada tumbuhan dewasa yang masih aktif usus dan lambung), berlapis banyak membelah, terdapat pada titik tumbuh, (epitel pada langit-langit), silinder selapis menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi. bersilia (epitel pada saluran ekskresi, 3) Meristem sekunder: merupakan jaringan pernafasan, dan saluran reproduksi). meristem yang berasal dari meristem primer, menyebabkan tumbuhan menjadi besar, 2) Berdasarkan Fungsi terdapat pada kambium. Epitel pelindung, epitelium kelenjar, epitelium b. Jaringan dewasa (permanen) absorpsi, dan epitelium sensori. 1) Jaringan epidermis (jaringan pelindung): terdapat di seluruh permukaan tubuh, b. Jaringan Otot berfungsi sebagai pelindung. - Otot polos: inti satu di tengah, sel berujung 2) Jaringan perenkim (jaringan dasar): terdapat runcing, bekerja di luar kesadaran, reaksinya hampir di semua bagian tubuh, berdasarkan lambat, tidak cepat lelah (pada saluran fungsinya dibagi menjadi parenkim untuk pencernaan, pembuluh darah, dan saluran fotosintesis, penyimpan udara, dan penyim- pernafasan). pan cadangan makanan. - Otot lurik: berinti banyak di bagian tepi sel, 3) Jaringan penyokong: terdapat dua macam bekerja sesuai kehendak, reaksinya cepat, jaringan penyokong yaitu sklerenkim (sel cepat lelah (terdapat pada rangka). bersifat mati, keras, penebalan dari lignin) - Otot jantung: inti berada di tengah, reaksi dan kolenkim (sel bersifat hidup, lentur, lambat, tahan kelelahan, bekerja di luar dinding sel mengalami penebalan selulosa). kesadaran, serabut bercabang (terdapat di 4) Jaringan pengangkut: terdiri dari xilem (peng- dinding jantung). angkut mineral dari akar ke daun) dan floem (pengangkut fotosintat dari daun ke seluruh c. Jaringan Saraf tubuh). Jaringan ini terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Neuron terdiri dari dendrit, badan sel, dan neurit. Organ Tumbuhan d. Jaringan Ikat Organ pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua Terdapat beberapa jaringan ikat di dalam tubuh, yaitu organ nutritif dan organ reproduksi. yaitu: jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan tulang rawan (tulang a. Organ nutritif rawan hialin, fibrosis, dan elastis), jaringan tulang, Merupakan organ-organ yang berkaitan dengan dan jaringan darah serta limpa. pembentukan makanan. Terdiri dari akar, batang, dan daun. Organ dan Sistem Organ 1) Akar Berfungsi: Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling - menyerap air dan unsur hara, bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu. - menyimpan cadangan makanan, Berdasarkan letaknya organ dibedakan menjadi organ - memperkokoh tumbuhan, dalam (jantung, ginjal, usus, hati, dan paru-paru) dan - sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. organ luar (mata, telinga, mulut, tangan, dan kaki). Struktur akar tersusun atas epidermis, Organ-organ di dalam tubuh saling bekerja sama untuk korteks, dan silinder pusat (stele). Tipe melakukan fungsi pada sistem tertentu. Misalnya perakaran: serabut (Monokotil & Pteridofita), pada sistem pencernaan, terdiri dari organ-organ tunggang (Dikotil dan Gimnospermae). pencernaan, yaitu usus, ginjal, hati, dan lambung. 2) Batang Struktur batang terdiri dari epidermis, korteks, 2. Jaringan Tumbuhan dan silinder pusat. Tipe berkas pengangkut Jaringan pada tumbuhan secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem (sel-selnya masih aktif membelah) dan jaringan dewasa (permanen, jaringan ini tidak bersifat meristematik). 112 [email protected]

pada batang yaitu kolateral terbuka (pada 3) Daun Dikotil dan Gimnospermae) dan kolateral Berfungsi sebagai: tertutup (Monokotil). Jaringan penyusun - tempat fotosintesis, batang yaitu sebagai berikut. - alat reproduksi vegetatif, - Jaringan primer - tempat penyimpan bahan makanan, Monokotil: epidermis, berkas pembuluh, - alat untuk transpirasi. empulur, dan sklerenkim. Struktur dalam daun terdiri dari epidermis Dikotil: epidermis, korteks, xilem, floem, atas dan bawah, mesofil (pada Dikotil terdiri dari jaringan palisade dan spons), berkas dan kambium pembuluh. pengangkut (xylem dan floem), dan stomata. - Jaringan sekunder Terdapat pada tumbuhan dikotil yaitu b. Organ reproduktif Berkaitan dengan proses reproduksi, yaitu bunga floem sekunder, xylem sekunder, dan sebagai alat pembentuk sel kelamin (bunga kambium gabus. lengkap dan tak lengkap), buah dan biji. BAB 10 METABOLISME Merupakan semua reaksi kimiawi yang terarah yang Faktor–faktor yang mempengaruhi kerja enzim. terjadi di dalam tubuh organisme dan dikatalisis oleh 1. Konsentrasi enzim. Semakin tinggi konsentrasi enzim (pemercepat reaksi). Metabolisme terdiri dari: enzim, makin tinggi kerja enzim. a. Anabolisme: reaksi pembentukan molekul-mole- 2. Konsentrasi substrat. Semakin rendah konsentrasi kul kompleks dari molekul-molekul yang lebih sederhana. Reaksi ini membutuhkan energi. substrat, makin tinggi kerja enzim. 3. Derajat keasaman (pH). b. Katabolisme: reaksi pemecahan molekul-molekul 4. Temperatur. kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih 5. Keberadaan inhibitor. Semakin tinggi keberadaan sederhana. Reaksi pemecahan ini menghasilkan energi. inhibitor, makin rendah kerja enzim. A. ENZIM B. RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB Enzim merupakan protein yang mempunyai sisi katalitik Respirasi merupakan proses oksidasi suatu senyawa sehingga mampu mengubah substrat menjadi produk organik secara terarah yang menghasilkan energi tertentu.Sifat-sifat enzim: untuk pemeliharaan metabolisme di dalam tubuh 1. Merupakan protein. makhluk hidup. Respirasi di atas bukan merupakan 2. Memiliki sisi aktif/katalitik sebagai tempat substrat respirasi tingkat organisme, melainkan tingkat selular. Respirasi dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut. berkombinasi dengan enzim. a. Respirasi aerob: respirasi yang membutuhkan 3. Mempercepat reaksi kimia dengan menurunkan oksigen bebas. Oksigen tersebut berfungsi sebagai energi aktivasi (energi untuk mengawali suatu penerima (akseptor) elektron/hidrogen terakhir. reaksi). b. Respirasi anaerob: respirasi yang tidak membu- 4. Sebagai katalisator hayati yang mampu memper- tuhkan oksigen bebas. Sehingga penerima cepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi. elektron/hidrogen terakhir merupakan senyawa- 5. Tidak mengubah kesetimbangan suatu reaksi. senyawa tertentu selain oksigen seperti sulfat 6. Enzim memiliki substrat yang spesifik, satu enzim, (SO42-), karbonat (CO32-), piruvat, asetaldehid. satu substrat. 7. Kerja enzim dapat dihambat oleh suatu substrat Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap: ‘asing’ yang disebut inhibitor dan dapat diaktivasi dengan adanya aktivator. 1. Glikolisis 8. Bekerja pada suhu kisaran tertentu. • Mengalami reaksi pemecahan glukosa (senyawa berkarbon fruktosa 1, 6 phosphat) menjadi 2 molekul asam piruvat (senyawa berkarbon 3). [email protected] 113

Glukosa dirubah menjadi fruktosa 1, 6 phosphat C. FOTOSINTESIS menggunakan 2 ATP. Merupakan reaksi sintesis bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan cahaya dan kloroplas. • Terjadi di dalam sitoplasma. • Berlangsung secara anaerob. (Cahaya, kloroplas) • Menghasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH KarbonnCdOio2ksi+da nAHir2O G(CluHko2Osa)n + OnksOig2en untuk setiap molekul glukosa (1 NADH = 3 ATP). 2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat Fotosintesis bukanlah merupakan tahap tunggal, melainkan dua tahap yang masing-masing memiliki • Mengubah Asam Piruvat (senyawa berkarbon 3) banyak langkah. menjadi Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2). Tahap fotosintesis yaitu sebagai berikut. • Berlangsung pada matriks mitokondria. • uMnetnugkhsaestiilakapnpe1ngNuAbDaHha, nCmO2o,ledkaunl 1 Asetil-KoA Asam Piruvat 1. Reaksi Terang (Total dihasilkan 2 Asetil KoA, karena Asam Piruvat • Terjadi di tilakoid dalam kloroplas. yang diubah sebanyak 2 mol). • Terjadi proses fotolisis air, sehingga reaksi 3. Siklus Krebs • terang mienni ghmaseimlkabnutOu2h.kan cahaya untuk Reaksi • Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2) yang dihasilkan dari dekarboksilasi oksidatif diubah menjadi CO2 menghasilkan energi berupa ATP (melalui (senyawa berkarbon 1). proses fosforilasi pada ADP) dan NADPH (hasil • Berlangsung pada matriks mitokondria. • Setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1 reduksi dari NADP+). FADH, 3 NADH (1 FADH= 2 ATP), dan 2 CO2. 2. Reaksi Gelap (Siklus Calvin) 4. Transfer Elektron • Terjadi di stroma dalam kloroplas. • Reaksi diawali dengan pengikatan (fiksasi) • Melalui rantai respirasi, elektron/hidrogen dari CPkerOom2skueeds idaraenldaCumOk2ssiednidryielaadwkuuakksoai rnmgaeonnliejkahdpiaNkdAaaDrbkPlooHhroiydparlanatgs. NADH dan FADH yang dihasilkan dari glikolisis, memperoleh elektron hasil reaksi terang. dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs, dilepaskan dan diterima oleh tOe2rbseebnatugaki penerima H2O CO2 elektron terakhir, sehingga H2O dan Reaksi energi (ATP) secara bertahap. Cahaya Terang • NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi (reduktor) yang menghasilkan elektron/ ion NADP- ADP hidrogen. +P i Siklus Calvin • Reaksi ini terjadi pada membran dalam (matriks) ATP NADPH mitokondria. • Satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu molekul FADH akan menghasilkan 2 ATP O2 (CgHu2laO) Total energi yang dihasilkan untuk setiap pemecahan (oksidasi) satu molekul glukosa pada sel prokariotik yaitu: 1. Glikolisis : 8 ATP 2. Dekarboksilasi oksidatif: 6 ATP (2 NADH) 3. Siklus krebs: 24 ATP Jumlah: 38 ATP Pada sel eukariotik dihasilkan 36 ATP karena transport 2 NADH ke dalam matriks mitokondria membutuhkan energi sebesar 2 ATP. 114 [email protected]

BAB 11 SISTEM GERAK A. RANGKA 3) Sendi putar: memungkinkan untuk memutar lengan depan pada siku (satu gerakan Fungsi rangka adalah sebagai berikut. berputar). - Penyokong dan pemberi bentuk tubuh. - Sebagai tempat perlekatan otot . 4) Sendi pelana: persendian pada ibu jari. - Pelindung organ-organ dalam yang lunak. - Tempat pembentukan sel darah merah dan sel c. Amfiartrosis Sendi yang memungkinkan untuk sedikit gerak. darah putih. Misalnya pada sendi di antara tulang rusuk dengan - Tempat penimbunan mineral dalam tubuh. tulang punggung. 1. Bagian Rangka B. TULANG Rangka manusia terdiri dari: Tulang penyusun rangka terdiri dari: 1. Tulang rawan (kartilago) a. Bagian aksial berfungsi untuk: - memberikan sumbu topangan untuk tubuh Tulang rawan bersifat elastis, matriks tulang berupa tegak (bipedal), kolagen, serta disusun dari sel-sel kondroblas. - mengelilingi dan melindungi otak, sumsum Macam-macamnya: tulang rawan hialin, elastis, tulang belakang, paru-paru dan jantung. dan fibrosa. Misalnya pada tulang tengkorak dan tulang 2. Tulang keras (osteon) bagian badan (gelang pundak, tulang rusuk, Tulang keras bersifat keras/kaku, matriks tulang tulang dada, tulang panggul, tulang belakang). mengandung kapur, serta dibentuk dari sel-sel osteoblas. b. Bagian apendikular berfungsi untuk menopang lengan dan kaki. Misalnya pada tulang anggota Berdasarkan bentuknya, tulang pada manusia dibeda- gerak (tulang tangan dan kaki). kan menjadi: 1. Tulang pipih (seperti tulang rusuk dan tengkorak), 2. Persendian pada Rangka Manusia 2. Tulang panjang (seperti tulang paha dan tulang Persendian pada rangka dibagi menjadi 3, yaitu: kering), dan 3. Tulang pendek (tulang pada jari-jari kaki dan a. Sinartrosis Sendi yang tidak bisa digerakkan. Dibagi menjadi: tangan). 1) Sinkondrosis: dihubungkan oleh tulang 4. Tulang tak beraturan (seperti pada wajah dan rawan, misalnya sendi antara tulang rusuk dengan tulang dada tulang belakang) 2) Sinfibrosis: dihubungkan oleh serabut, misal- nya sendi di antara tulang-tulang tengkorak Kelainan pada Tulang b. Diartrosis - Skoliosis: tulang punggung berbentuk seperti Sendi yang memungkinkan pergerakan. Diartrosis huruf S (dapat dikarenakan posisi duduk yang dibagi menjadi: salah). 1) Sendi lesung (peluru): sendi pada tulang lengan atas yang berhubungan dengan - Lordosis: posisi tulang panggul membelok ke pundak; tulang paha berhubungan dengan depan tulang pelvis. Sendi ini memungkinkan terjadinya pergerakan untuk memutar lengan - Kifosis: tulang punggung membungkuk. dan kaki sehingga dapat digerakkan dalam - Fraktura: tulang mengalami keretakan. beberapa sumbu. - Nekrosa: kerusakan pada selaput tulang, sehingga 2) Sendi engsel: antara tulang lengan atas dengan tulang hasta. Sendi ini membatasi suplai makanan terhenti. pergerakan hanya pada sumbu tunggal (satu - Artritis sika: pengeringan minyak sendi, sehingga arah). pergerakan sendi terhambat. - Artritis eksudatif: peradangan pada bagian sendi (dapat disebabkan oleh infeksi bakteri). [email protected] 115

C. OTOT otot lurik dan berinti banyak) yang disebut myofibril. Masing-masing myofibril tersebut terdiri dari miosin Otot dapat mengalami kontraksi sehingga dapat (filamen tebal) dan aktin (filamen tipis) yang diatur menimbulkan suatu gerakan tubuh. Pergerakan otot dalam unit kontraktil yang disebut sarkomer. Pada saat dapat bekerja secara: otot melakukan relaksasi, panjang bagian sarkomer tersebut lebih panjang daripada saat terjadi kontraksi 1. Sinergis (searah) otot. Saat otot berkontraksi, sarkomer tampak Macam gerakan otot sinergis yaitu gerak pronasi memendek karena filamen aktin dan myosin saling oleh otot-otot pronator di lengan bagian bawah meluncur di atas satu sama lain. Mekanisme kinerja otot dipengaruhi datangnya 2. Antagonis (berlawanan) rangsang untuk bergerak. Rangsangan dari luar oleh Macam gerak antagonis, yaitu: tubuh akan diubah menjadi sinyal kimiawi dalam - abduktor-adduktor: menjauhkan dan men- bentuk asetilkolin. Asetilkolin yang terlepas, akan dekatkan lengan dari tubuh, membebaskan ion kalsium (Ca2+) yang berada di antara - fleksor-ekstensor: gerakan meluruskan dan sel-sel otot, sehingga pada akhirnya menyebabkan membengkokkan lengan, filamen aktin meluncur mendekati filamen myosin - pronator-supinator: gerakan menelungkup (membentuk aktomiosin) yang mengakibatkan dan mengadahkan telapak tangan, sarkomer memendek dan terjadinya kontraksi otot - depresor-elevator: menurunkan dan meng- untuk bergerak. angkat lengan ke atas. Mekanisme Gerak Otot Sebuah otot terdiri dari berkas serat otot (sel-sel BAB 12 SISTEM SIRKULASI DAN DIGESTI A. SISTEM SIRKULASI - kapiler (merupakan cabang arteri, pembuluh mikroskopis dengan dinding tipis dan berpori), Sistem sirkulasi pada dasarnya merupakan pengaturan dan transport darah di dalam tubuh. Sistem sirkulasi terbagi menjadi 2, yaitu: - vena (mengembalikan darah ke jantung). 1. Sistem sirkualsi terbuka c. Darah Darah menggenangi organ internal secara langsung, tanpa melalui pembuluh darah, sehingga Merupakan cairan yang beredar di dalam darah juga bercampur dengan cairan interstitial. pembuluh darah yang terdiri dari: 2. Sistem sirkulasi tertutup (sistem kardiovaskuler) Darah ditransport melalui pembuluh darah dan 1) sel-sel darah (terdiri dari eritrosit untuk terpisahkan denan cairan interstisial. Contohnya pada manusia dan vetebrata mengangkut ouknstigueknpedratanhaCnOan2; sel darah putih leukosit tubuh, dan Komponen sistem kardiovaskuler, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah. trombosit sebagai pembeku darah), a. Jantung 2) plasma darah, serum darah, dan faktor-faktor Jantung terdapat di dalam rongga dada, memiliki bilik yang menerima darah yang kembali ke lain. jantung dan serambi (sinister) yang memompakan darah keluar dari jantung. Darah berfungsi untuk mengangkut nutrien, senyawa-senyawa sisa metabolisme, oksigen, b. Pembuluh darah hormon, mengatur keseimbangan pH dalam Pembuluh darah terdiri dari: tubuh, serta sebagai pertahanan tubuh. - arteri (membawa darah dari jantung menuju organ-organ di seluruh tubuh), Skema Sirkulasi Darah pada Manusia Darah dari seluruh tubuh  vena cava superior dan inferior  serambi kanan  bilik kanan  arteri pulmonalis  paru-paru  darah bersih dari paru- paru  vena pulmonalis  serambi kiri  bilik kiri  aorta  seluruh tubuh  darah dari seluruh tubuh 116 [email protected]

Sistem Sirkulasi pada Hewan nantinya akan dicerna lagi setelah mencapai usus oleh enzim erepsin menjadi asam amino. Selain itu 1. Pada serangga dan artropoda: sistem tertutup. juga terdapat enzim-enzim dalam usus dua belas jari 2. Ikan: sistem tertutup dan merupakan sirkulasi yang mencerna protein seperti tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase (memecah asam amino satu per- tunggal, jantung terdiri dari 1 bilik dan 1 serambi. satu), dan aminopeptidase. 3. Reptil dan burung: sistem peredaran darah ganda Asam amino dibagi menjadi dua. a. Asam amino esensial, yaitu asam amino yang (darah dipompa dua kali di kapiler pada paru-paru atau kulit setelah kehilangan tekanannya untuk tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan didapatkan memastikan aliran darah yang kuat ke otak, otot, dengan cara mengkonsumsi bahan makanan. dan organ-organ lain), jantung memiliki 2 serambi b. Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang dan 2 bilik. dapat dibentuk oleh tubuh. 4. Katak: peredaran darah ganda, jantung memiliki 2 Setiap 1 gram pencernaan protein, dihasilkan energi serambi dan 1 bilik. sebesar 4,1 kalori. B. SISTEM PENCERNAAN Fungsi protein adalah: a. sebagai zat pembangun tubuh, Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk menjaga b. pembentuk hormon, keseimbangan dan berlangsungya proses metabolisme c. sumber energi. di dalam tubuh. Komponen-komponen zat makanan yang dibutuhkan meliputi: 3. Lemak - Lemak merupakan makromolekul yang tersusun 1. Karbohidrat Karbohidrat merupakan kompleks senyawa yang dari asam lemak dan gliserol, serta merupakan zat tersusun dari molekul gula, terdiri dari unsur C, H, dan makanan yang menghasilkan kalori paling besar O. Karbohidrat dibagi menjadi: yaitu 9,3 gram untuk setiap kalorinya. - polisakarida (tersusun dari 2 molekul gula atau - Lemak dicerna dalam usus dua belas jari oleh enzim lipase atau steapsin sehingga lemak lebih, misalnya: selulosa, pektin, lignin), mengalami emulsi kemudian pecah menjadi asam - disakarida (tersusun dari 2 molekul gula, misalnya lemak dan gliserol. sukrosa, laktosa, dan maltosa), dan Fungsi lemak adalah: - monosakarida (tersusun dari 1 molekul gula, a. sebagai sumber energi, b. pelarut vitamin A, D, E, dan K, misalnya glukosa, fruktosa, galaktosa). c. bahan untuk pembentukan hormon-hormon yang mengandung gugus lemak. Karbohidrat dicerna sejak memasuki mulut oleh 4. Vitamin enzim amilase pada ludah (saliva), sehingga menjadi - Merupakan senyawa organik yang berfungsi kompleks senyawa gula yang lebih sederhana. Kemudian senyawa-senyawa tersebut dicerna lagi sebagai koenzim (kofaktor organik) untuk kinerja oleh enzim amilase pankreas menjadi karbohidrat enzim-enzim di dalam tubuh. sederhana seperti maltosa. Kemudian enzim maltase - Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi mencerna maltosa menjadi glukosa. Hasil pemecahan menjadi vitamin yang larut air (B dan C) dan karbohidrat diserap di usus halus. Kadar glukosa vitamin larut lemak (A, D, E, dan K). dalam darah harus normal, apabila berlebihan dapat menyebabkan hiperglikemia (pada penderita diabetes 5. Air melitus), sedangkan bila kurang disebut hipoglikemia. Air merupakan pelarut universal yang berfungsi sebagai medium reaksi-reaksi yang terjadi di dalam 2. Protein tubuh. Selain itu air juga berfungsi untuk memelihara - Protein merupakan makromolekul yang tersusun keseimbangan tubuh, sebagai bahan pengangkut senyawa-senyawa metabolit, dan pelarut vitamin dari asam amino-asam amino yang terhubungkan B dan C. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari dengan ikatan peptida. komponen air, sehingga membutuhkan air dalam - Merupakan molekul yang mengandung unsur C, H, jumlah besar. O, N dan terkadang S, P. Protein dicerna sejak di lambung oleh enzim pepsin, 6. Mineral sehingga protein dapat dipecah menjadi bentuk yang Berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur lebih sederhana menjadi proteosa dan pepton. Pepton dan albuminosa hasil pemecahan protein di lambung, [email protected] 117

(misalnya mekanisme penghantaran rangsang oleh ion - memperlicin makanan sehingga makanan Ca2+). Beberapa unsur mineral turut berfungsi sebagai lebih mudah ditelan, dan kofaktor kinerja enzim-enzim metabolisme tubuh. - melapisi makanan supaya tidak melukai Pencernaan makanan di dalam tubuh manusia melalui rongga pencernaan. 4 tahap yaitu: 1) penelanan (ingestion), sebelumnya melalui Kelenjar ludah juga berfungsi menghasilkan enzim ptyalin atau enzim amylase. proses pertama pencernaan yaitu mengunyah; 2) pencernaan (digestion), yaitu perombakan 2. Kerongkongan makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana; - Faring adalah persimpangan antara kerong- 3) penyerapan (absorption); kongan dengan tenggorokan. Pada pangkal 4) pembuangan (eliminasi). faring terdapat katup yang memisahkan rongga kerongkongan dengan rongga Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari: tenggorokan yang disebut epiglotis. 1. Saluran pencernaan (organ pencernaan yang - Makanan yang masuk kerongkongan akan dilewati oleh bahan makanan), yaitu mulut, didorong ke bawah oleh gerak mengkerut kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus dan mengendurnya otot leongitudinal pada besar. kerongkongan yang disebut gerak peristaltik. 2. Kelenjar pencernaan (organ pencernaan yang berfungsi menghasilkan getah/enzim pencerna- 3. Lambung an), yaitu mulut, lambung, usus halus, hati, dan penkreas. Terletak pada rongga perut sebelah kiri atas. Tempat berlangsungnya pencernaan protein oleh enzim pepsin Berdasarkan prosesnya, pencernaan dibagi menjadi: dan renin yang dihasilkan oleh lambung. Selain itu 1. Pencernaan mekanis, yaitu pencernaan yang di dalam rongga lambung juga dihasilkan HCl/asam lambung. Berikut enzim beserta fungsinya. menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran - HCL: mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, makanan, contohnya pencernaan oleh gigi. 2. Pencernaan kimiawi, perubahan zat makanan mematikan bakteri yang merugikan. dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang - Pepsin: mengubah protein menjadi pepton. lebih sederhana dengan bantuan enzim (senyawa - Renin: mengubah kaseinogen menjadi kasein. kimia). - Lipase: mengubah lemak menjadi asam lemak dan 1. Mulut gliserol. a. Gigi 4. Usus Halus Terbentuk dari tulang gigi (dentin). Strukturnya terdiri dari mahkota gigi, leher, dan akar gigi. Terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut. Ada 3 macam gigi pada manusia, yaitu: a. Duodenum (usus dua belas jari) - gigi seri (untuk memotong makanan), Merupakan muara dari saluran getah pankreas - gigi taring (untuk mengoyak makanan), dan - gigi geraham (untuk mengunyah makanan). yang mengandung enzim tripsin, amylase, dan Pada anak-anak disebut gigi susu (20 buah) lipase. Juga sebagai muara saluran empedu. sedangkan pada orang dewasa gigi tetap (38 b. Jejenum (usus tengah) buah). Merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap. b. Lidah c. Ileum (usus penyerapan) Fungsi lidah: Permukaan rongga usus berupa jonjot-jonjot usus a. sebagai pengecap makanan, yang berfungsi memperluas permukaan penyerap- b. mengatur letak makanan dalam mulut sehing- an sari makanan. Banyak terdapat pembuluh ga lebih mudah dikunyah, darah yang siap mengedarkan sari makanan ke c. membantu menelan dan mendorong seluruh tubuh. makanan ke dalam kerongkongan. 5. Usus Besar c. Kelenjar Ludah Menghasilkan cairan lendir yang berfungsi: Merupakan kelanjutan dari usus halus. Di dalam rongga usus besar air pada makanan diserap sehingga feces memadat. Pada usus besar terdapat bakteri coli (Eschericia coli) yang membantu proses pembusukkan 118 [email protected]

sisa pencernaan makanan. Selain itu, E. coli juga mangsanya serta merobek-robek dagingnya. berperan dalam pembentukkan vitamin K. Gigi geraham depan dan geraham bergerigi Usus besar terdiri dari bagian yang menaik (ascending digunakan untuk menggerus dan melumatkan colon), bagian yang mendatar (tranverse colon), dan makanan. bagian yang menurun (descending colon). Usus besar b. Herbivora: memiliki geligi dengan permukaan mempunyai tambahan yang disebut usus buntu yang luas dan bergelombang untuk (appendix). Usus besar berfungsi untuk mengatur melumatkan tumbuh-tumbuhan. Gigi seri kadar air pada sisa makanan. Sisa makanan yang tidak dan gigi taring umumnya termodifikasi untuk terpakai oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus. menggigit dan memotong tumbuhan. c. Omnivora: dentisi omnivora relatif tidak Penyakit dan Kelainan pada Sistem Pencernaan terspesialisasi. Susunan geligi permanen berjumlah 32. Gigi seri digunakan untuk Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem memotong, gigi taring tajam untuk merobek, pencernaan adalah: 2 geraham depan untuk menggerus dan 3 1. Parotitis (penyakit gondong) geraham untuk melumatkan. Penyakit yang disebabkan virus, menyerang 2. Lambung Ruminansia kelenjar air ludah di bagian bawah telinga. Saluran pencernaan pada herbivora sangat Akibatnya, kelenjar ludah menjadi bengkak. panjang, dan memiliki ruangan fermentasi khusus 2. Yerostomia di mana bakteri dan protista simbitotik hidup. Mulut kering karena rendahnya produksi air liur. Mikroorganisme tersebut tidak hanya mencerna 3. Tukak lambung selulosa, tetapi juga gula. Pada bagian lambung Luka pada dinding lambung bagian dalam. ruminansia terdapat 4 ruangan. Setelah makanan 4. Apendiksitis/usus buntu dicerna di mulut  rumen  retikulum (tempat 5. Diare/feses encer prokariota dan protista simbiotik hidup) yang 6. Konstipas/sembelit. menghasilkan hasil samping metabolisme yaitu asam lemak  makanan dimuntahkan kembali ke Sistem Pencernaan Mamalia mulut, sapi mengunyah kembali makanan tersebut  ditelan kembali, lalu begerak ke  omasum  Pada umunya, sistem pencernaan pada mamalia sama, abomasum. perbedaannya terdapat pada struktur gigi dan lambung. 1. Dentisi dan Jenis Makanan a. Karnivora: pada umunya memiliki gigi seri dan gigi taring runcing untuk membunuh [email protected] 119

BAB 13 SISTEM RESPIRASI DAN EKSKRESI A. RESPIRASI - Pundi-pundi hawa tersebut berfungsi untuk Respirasi merupakan proses pertukaran gas yang membantu pernafasan burung saat terbang, meliputi pengambilan molekul oksigen (O2) dari memperbesar ruang siring (alat suara) sehingga lingkungan dan pembuangan karbon ednioekrsgiid. aSi(sCteOm2) menghasilkan suara lebih keras, melindungi tubuh yang bertujuan untuk menghasilkan dari proses kehilangan panas, dan menyelubungi respirasi pada hewan berbeda-beda. Ikan berespirasi organ dalam dari udara dingin. dengan insang, serangga dengan trakea, reptil dengan - 2Pa0dkaaslia.aEt ktseprbiraansig,(pkeonngsuelmuasiraOn2 dapat meningkat gas) terjadi saat paru-paru, burung dengan paru-paru dibantu dengan sayap diturunkan, sedangkan inspirasi terjadi saat pundi-pundi hawa. gerakan sayap dinaikkan. Proses inspirasi dan 1. Sistem Respirasi pada Mamalia ekspirasi dilakukan oleh pundi-pundi hawa yang Sistem respirasi diawali ketika udara memasuki lubang berrada di antara tulang korakoid dan di bagian hidung, kemudian disaring oleh rambut, dihangatkan, dilembabkan  udara menuju ke faring  trakhea ketiak. bronkhus bronkiolus  alveoli. Pengangkutan karbon dioksida oleh darah dilakukan Skema respirasi pada burung dengan tiga cara yaitu: a. karbon dioksida terikat haemoglobin membentuk Glottis  trakhea  bercabang membentuk bronkus primaries  mesobronkus  berhubungan dengan karbominohaemoglobin, saccus pneumaticus  mesobronkus bercabang b. karbon dioksida larut di dalam plasma membentuk membentuk bronkus sekundarius caudodorsal dan caudomedial  bronkus sekundarius caudomedial asam karbonat dengan enzim karbonat anhidrase, bercabang menjadi bronkiolus (banyak pembuluh c. karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat darah). (HCO3-) melalui proses pertukaran klorida. B. SISTEM EKSKRESI 2. Sistem Respirasi pada Serangga (Sistem Sistem ekskresi merupakan sistem yang mengatur pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang sudah Trakhea) tidak diperlukan bagi tubuh. Sistem trakhea tersusun dari pipa udara yang 1. Sistem Ekskresi pada Manusia bercabang di seluruh tubuh, merupakan bentuk variasi permukaan respirasi internal yang melipat- Sistem eksresi pada manusia terdiri dari organ-organ lipat. Pipa yang paling besar disebut trakhea. Setelah ekskresi yaitu ginjal, hati, dan paru-paru serta jaringan udara memasuki trakhea, kemudian udara dialirkan ekskresi yaitu kulit. menuju cabang-cabang pipa yang halus menjulur dan memanjang ke permukaan hampir setiap sel. Udara a. Ginjal mengalami difusi sepanjang epitelium lembab yang • Sistem ekskresi pada ginjal menghasilkan urin melapisi ujung pangkal sistem trakhea. melalui dua proses utama yaitu: filtrasi cairan tubuh dan penyulingan larutan cair yang 3. Sistem Respirasi pada Burung dihasilkan dari proses filtrasi tersebut. • Ginjal terdiri dari 3 bagian utama yaitu: - Sistem respirasi burung menggunakan paru-paru korteks (terdapat badan malpighi yang tediri sebagai alat pernafasan. dari simpai bowman dan glomerolus), medula (mengandung tubulus kontortus dan tubulus - Pertukaran udara pada burung terjadi di bagian kolektivus), dan rongga ginjal atau pelvis parabronkus yang banyak mengandung pembuluh renalis (tempat penampung urin). darah. Mekanisme sistem ekresi pada ginjal yaitu: - filtrasi darah. Terjadi di glomerolus, - Paru-paru pada burung memiliki keistimewaan menghasilkan urin primer. Urin primer: urin karena mengalami perluasan menjadi saccus yang mengandung asam amino, glukosa, pneumaticus (pundi-pundi hawa). ureum, keratin dan kreatinin. 120 [email protected]

- reabsorbsi urin primer, yaitu penyerapan - Pergerakan silia sel-sel api tersebut dapat kembali zat-zat yang masih berguna menggerakkan air sepanjang saluran ekskresi, bagi tubuh. Terjadi di tubulus kolektivus sehingga zat-zat sisa dapat dikeluarkan proksimalis, menghasilkan urin sekunder). melewati nefridiofor. Urin sekunder: mengandung garam, ureum, keratin, dan kreatinin b. Ekskresi pada Belalang - Organ ekskresi pada serangga dan artropoda - augmantasi, yaitu proses penambahan zat- disebut tubula Malpighi (berfungsi seperti zat buangan ke dalam urin. Terjadi di tubulus ginjal pada vertebrata). Organ-organ tersebut kolektivus distalis, proses ini menghasilkan berfungsi mengeluarkan limbah bernitrogen urin sesungguhnya yang selanjutnya urin dari haemofilia (cairan sirkulasi pada ditampung di tubulus kolektivus. serangga), dan berperan dalam osmoregulasi. - Selain tubula Malpighi, sistem ekskresi pada Urin yang terbentuk dialirkan melalui ureter serangga juga memiliki trakhea yang berfungsi ke dalam kantung kemih (vesica urinaria). Urin mengatur pembuangan karbondioksida hasil dikeluarkan dari tubuh melalui saluran uretra. proses metabolisme. b. Hati c. Ekskresi pada Annelida dan Mollusca Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat Annelida dan Mollusca memiliki organ di dalam tubuh, berfungsi menghasilkan empedu ekskresi yang disebut metanefridia. Masing- yang dapat menawarkan racun-racun di dalam masing segmen cacing memiliki metanefridia. tubuh. Metanefridia berfungsi untuk pengaturan eksresi dan osmoregulasi. Metanefridia bertindak sebagai c. Paru-paru penyaring yang mengeluarkan sisa metabolisme Sebagai organ ekskresi yang mengatur dan mengembalikan zat-zat yang masih dibutuhkan pembuangan gas karbon dioksida dan air sebagai ke dalam tubuh. hasil meta-bolisme tubuh. Proses Perombakan sel darah Merah di dalam Tubuh d. Kulit Bagian kulit yang berperan dalam eksresi yaitu Sel darah merah mengandung haemoglobin yang terdiri kelenjar keringat yang mengeluarkan keringat. dari protein globin, Fe, dan hemin. Komponen protein Kelenjar keringat tersebut terdapat pada lapisan globin pada sel darah merah yang akan dirombak dermis (lapisan di bawah epidermis). dimanfaatkan kembali untuk sintesa protein dan pembentukan haemoglobin baru. Sedangkan Fe akan 2. Sistem Ekskresi pada Invertebrata diambil kembali dan disimpan dalam hati. Komponen hemin nantinya akan dirombak menjadi bilirubin a. Ekskresi pada Cacing Pipih dan biliverdin (pada empedu) yang nantinya akan - Memiliki sistem ekskresi tubuler yang disebut dimanfaatkan dalam sistem pencernaan, dan akhirnya sebagai protonefridia. akan dikeluarkan (dalam bentuk feses (sterobilin), urin - Organnya disebut protonefridium, merupa- urobilin) dan tetap disimpan di hati karena adanya kan jaringan kerja tubula tertutup yang tidak siklus interhepatik. memiliki pembukaan internal, bercabang di seluruh tubuh dan cabang paling kecil diselimuti oleh sel-sel api bersilia. [email protected] 121

BAB 14 SISTEM KOORDINASI A. SISTEM SARAF - neuron-neuron sensorik (saraf olfaktori, optik, Sistem saraf tersusun dari sel-sel saraf (neuron). Setiap - dan auditori), - neuron-neuron motorik (okulomotorik, troklear, neuron terdiri dari badan sel neurit saraf, dendrite, pathenik, abdusen, spinalis dan hipigoglosal), dan, saraf-saraf gabungan neuron motorik dan akson. Sistem saraf sensorik yaitu (saraf trigeminal, facial, dan vagus). Pada saraf kranial terdapat satu saraf yang Sistem saraf pusat Sistem saraf tepi memiliki daerah perebaran yang luas sehingga disebut saraf pengembara (nervus vagus). Otak Sumsum Sistem saraf Sistem saraf Saraf Spinal somatik otonom Saraf pada tulang belakang memiliki 31 pasang serabut Otak Sumsum 12 pasang serabut Sistem saraf saraf, yang merupakan gabungan neuron sensorik dan besar, lanjutan, saraf otak, simpatik, motorik. Saraf sensorik memasuki sumsum tulang tengah, sumsum tulang belakang dari bagian akar dorsal, sedangkan bagian kecil. belakang 31 pasang serabut parasimpatik dendrit berasal dari reseptor. Saraf motorik memasuki saraf sumsum sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan tulang belakang semua bagian neuritnya menuju ke efektor. 1. Saraf Pusat 2. Sistem Saraf Tepi - Berdasarkan arah impuls, sistem saraf tepi Mekanisme Penghantaran Impuls dibagi menjadi 2 yaitu: sistem aferen dan eferen a. Melalui perubahan muatan listrik pada sel saraf (menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat 1) Potensial aksi dibangkitkan ketika ion natrium ke otot atau kelenjar). mengalir ke dalam akson melintasi membran - Sistem saraf somatik mengandung saraf yang pada satu lokasi. menghantarkan impuls dari otak (sistem saraf 2) Depolarisasi potensial aksi pertama telah pusat) ke otot pada rangka. Sistem saraf ini hanya menyebar ke wilayah yang bersebelahan menghasilkan gerakan di jaringan otot rangka. dengan membran tersebut, mendepolarisasi - Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang wilayah tersebut dan memulai potensial mengontrol organ-organ dalam. Saraf otonom aksi kedua. Pada lokasi potensial aksi yang terdiri dari 3 jenis yaitu sistem saraf simpatik pertama, membran mengalami repolarisasi (merangsang kinerja organ, neurotransmitter; ketika K+ mengalir ke luar akson. noradrealin) dan saraf parasimpatik (menghambat 3) Potensial aksi ketiga merambat secara kinerja organ; neurotransmitter asetil-kolin). berurutan, saat repolarisasi berlangsung. Melalui mekanisme ini, aliran ion lokal B. ALAT INDRA menembus membran plasma dan menghasilkan impuls saraf yang merambat di 1. Mata sepanjang akson. Mata memiliki reseptor penangkap cahaya yang disebut fotoreseptor. Mata memiliki bagian-bagian b. Lewat sinapsis sebagai berikut. Sinapsis merupakan persambungan yang me- a. Lapisan luar: sklera, pada bagian depan bersifat ngontrol komunikasi antara satu neuron dengan neuron yang lain. transparan disebut kornea. b. Lapisan tengah: koroid yang terdapat: Saraf Kranial - iris (pemberi pigmen pada mata) berfungsi Terdapat 12 macam saraf kranial yang terdiri dari: untuk membantu pelebaran dan penyempitan lubang pupil, 122 [email protected]

- pupil sebagai tempat masuknya cahaya. - ujung saraf tanpa selaput (untuk perasa nyeri). c. Lapisan mata dalam: retina yang terdapat: 4. Indera Pembau (Hidung) - lensa mata: untuk mengatur fokus mata Pada hidung terdapat reseptor berupa khemoreseptor melalui daya akomodasi, yang terdapat di permukaan dalam hidung. Reseptor tersebut merupakan akhiran dari saraf olfactori. - bintik kuning (fovea): sebagai tempat pem- bentukan bayangan (terdiri dari sel batang 5. Indera Pengecap (Lidah) yang peka terhadap cahaya redup dan sel Pada lidah terdapat kemoreseptor (peka terhadap zat kerucut yang peka terhadap cahaya terang), kimia yang larut) yang berada di papilla lidah dan sedikit dan di bagian langit-langit. Bagian ujung lidah merasakan rasa manis, bagian samping depan merasakan rasa - bintik buta sebagai tempat masuk dan asin, bagian samping belakang merasakan asam, dan pembelokan sel saraf menuju saraf pusat, bagian pangkal merasakan pahit. serta terdapat pula cairan pengisi bolamata (aqueous humor dan vitreous humor). C. HORMON Mekanisme penglihatan: Hormon merupakan bagian dari sistem koordinasi yang Rangsang cahaya korneacairan pengisi bola mata bekerja bersama sistem saraf. Hormon disekresikan aqueous humor  lensa mata cairan pengisi bola oleh kelenjar-kelenjar endokrin langsung ke peredaran mata vitreous humor  retina saraf pusat melihat darah yang berfungsi untuk keseimbangan internal, . reproduksi, pertumbuhan dan perilaku. Kelenjar- kelenjar endokrin pada tubuh manusia, antara lain: 2. Telinga Telinga memiliki reseptor bunyi yang disebut 1. Hipofisis (pituitari), menghasilkan hormon fonoreseptor dan memiliki alat keseimbangan. a. Adrenocorticotropic Hormon (ACTH), ber- Bagian-bagian telinga adalah sebagai berikut. fungsi untuk merangsang kelenjar adrenal a. Bagian luar: cuping telinga dan saluran telinga untuk mensekresi glukokortikoid (untuk mengatur metabolisme karbohidrat). luar. b. Somatropic Hormone (STH), berfungsi untuk b. Bagian telinga tengah: membrana tymphani, pertumbuhan. c. Lutenizing Hormone (LTH), berfungsi merang- fenestra ovalis, tulang maleus (martil), inkus, sang terjadinya ovulasi. dan stapes (sanggurdi) yang berfungsi sebagai d. Tyroid Stimulating Hormone (TSH), berfungsi penghantar getaran suara. mengatur pertumbuhan dan fungsi kelenjar c. Bagian telinga dalam: canalis semicircularis, tingkap tiroid. oval, koklea atau rumah siput yang terdapat fono- e. Gonadotropic Hormone (GH). reseptor yaitu organonkorti, organon vestibuli f. Vasopresin, berfungsi menurunkan tekanan sebagai alat keseimbangan (stratireseptor), dan darah. saraf. g. Oksitosin, berfungsi mempengaruhi kontraksi otot usus. Mekanisme mendengar: Rangsang bunyi  membrana tymphani tulang 2. Kelenjar Gondok (Tiroid): menghasilkan hormon martillandasan sanggurdi  tingkap oval cairan tiroksin untuk pertumbuhan. limfa dalam koklea sel-sel fonoreseptor  selaput tingkap saraf auditori saraf pusat mendengar. 3. Thymus: menghasilkan hormon somatropin 3. Kulit 4. Kelenjar anak gondok (paratiroid) yang meng- Pada kulit terdapat reseptor untuk sentuhan, panas, hasilkan hormon PTH dingin, dan tekanan. Macam-macam reseptor tersebut yaitu: 5. Kelenjar kelamin - Paccini (ujung saraf penerima tekanan kuat), Menghasilkan hormon testosteron (pada pria) dan estrogen serta progesteron pada wanita. Meissner (ujung saraf peraba), - Krausse (ujung saraf perasa dingin), 6. Kelenjar anak ginjal (adrenal) - Merkel (ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan Menghasilkan hormon kortison, adrenalin, dan aldosteron. ringan), dan [email protected] 123

BAB 15 REPRODUKSI MANUSIA A. ALAT REPRODUKSI B. MENSTRUASI 1. Alat Reproduksi Pria Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh a. Testis: sepasang, berbentuk bulat, di dalam- sel sperma, sehingga akan terjadi peluruhan dinding nya terdiri dari saluran yang melilit-lilit, rahim (endometrium). Prosesnya sebagai berikut. dikelilingi beberapa lapis jaringan ikat. Di dalamnya terdapat tubulus seminiferus 1. Fase Menstruasi (tempat pembentukan sperma), dan terdapat Sel telur tidak dibuahi, saat ini korpus luteum sel-sel Leydig yang tersebar di antara tubulus menghentikan produksi hormon progresteron seminiferus yang menghasilkan hormon (hormon yang mempertahankan dinding uterus), testosteron dan androgen. sehingga endometrium berikut pembuluh darah b. Skrotum: pembungkus testis. di dalamnya akan luruh. c. Saluran reproduksi: epididimis (tempat pendewa-saan sperma) dan vas deferens 2. Fase Sebelum Ovulasi (lanjutan epididimis yang berfungsi untuk Konsentrasi progresteron yang menurun memicu mengangkut sperma ke vesicula seminalis. kelenjar hipofisis mensekresikan hormon Folikel d. Kelenjar kelamin: sepasang vesicula Stimulating Hormone (FSH) untuk merangsang seminalis (mensekresikan semen), kelenjar pembentukan folikel baru pada ovarium. Setelah prostat (tempat sekresi semen), kelenjar folikel masak, dapat mensekresikan hormon bulbusuretralis (sebelum proses ejakulasi estrogen yang berfungsi menghambat hormon menghasilkan getah bening untuk menetral- FSH serta memicu pembentukan horman LH kan urin asam yang tersisa di uretra). untuk melepaskan sel telur (ovulasi). Pada proses e. Penis: berfungsi untuk bekopulasi. pengaturan kehamilan, sekresi hormon FSH dan f. Uretra: saluran tempat keluarnya sperma dan LH dicegah dengan menggunakan alat kontrasepsi urin. seperti pil, suntikan depoprvera, dan susuk KB. 2. Alat Reprodusksi Perempuan 3. Ovulasi a. Ovarium: sepasang, terdapat di rongga perut, Sekresi hormon LH memicu pelepasan sel telur dilindungi oleh kapsul pelindung keras yang dari ovarium menuju rahim. Folikel yang telah banyak mengandung folikel (menghasilkan membebaskan ovum akan membentuk korpus hormon estrogen, progresteron dan luteum yang mensekresikan hormon pemerkuat menghasilkan sel telur). dinding rahim yaitu progresteron. b. Vagina: berfungsi untuk kopulasi. c. Saluran reproduksi: oviduk (saluran telur) 4. Fase sesudah Ovulasi yang terdapat tuba falopi tempat bertemunya Fase ini merupakan fase di antara ovulasi dan sel kelamin jantan dan betina. tahap menstruasi selanjutnya, apabila tidak d. Rahim: sebagai tempat perkembangan terjadi pembuahan, korpusl luteum akan berubah embrio. menjadi korpus allbicans (tidak menghasilkan estrogen dan progresteron lagi), akibatnya dinding endometrium akan luruh dan mengalami fase menstruasi kembali. 124 [email protected]

BAB 16 EKOLOGI DAN LINGKUNGAN A. EKOLOGI a. Kompetisi: interaksi antara dua organisme berbeda populasi dikarenakan kesamaan kebutuhan dan Ekologi (Bahasa Yunani oikos: rumah, logos: ilmu) habitatnya. adalah ilmu mengenai interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Lingkungan terdiri dari: b. Predasi: interaksi antara organisme pemangsa a. Komponen abiotik: faktor-faktor kimiawi dan fisik (predator) dan yang dimangsa. Predator umumnya memiliki tubuh yang lebih besar dibanding yang tak hidup yang berada di sekitar organisme. dimangsa. b. Komponen biotik: komponen yang bersifat hidup. c. Simbiosis mutualisme: interaksi antara organisme 1. Konsep Ekologi yang bersifat saling menguntungkan. Kajian ekologi mencakup interaksi antarkomponen dari tingkat individu hingga tingkat bioma (salah satu d. Simbiosis komensalisme: interaksi antara dua komunitas utama di dunia, diklasifikasikan berdasarkan organisme, salah satu pihak diuntungkan dan vegetasi dominan dan ditandai adaptasi organisme pihak lain tidak mendapat pengaruh. terhadap tempat tertentu tersebut). Organisasi kehidupan dari yang terkecil hingga terbesar e. Simbiosis parasitisme: interaksi antara parasit dan adalah sebagai berikut. inangnya. Ukuran parasit lebih kecil dari ukuran a. Individu: organisme tunggal. inangnya. b. Populasi: sekumpulan individu sejenis di suatu f. Netral: interaksi antarpopulasi tidak saling mem- tempat, dalam waktu tertentu. pengaruhi. c. Komunitas: kumpulan beberapa populasi yang Sedangkan interaksi yang melibatkan komponen biotik menempati wilayah yang sama dan saling dan abiotik adalah sebagai berikut. berinteraksi. d. Ekosistem: kesatuan fungsional antara komponen a. Arus energi biotik dan abiotik. Energi (matahari)  produsen  konsumen I  e. Biosfer: kesatuan seluruh ekosistem di bumi. konsumen II  konsumen III  pengurai. 2. Rantai Makanan b. Produktivitas Ekosistem Merupakan jalur di mana makanan dipindahkan dari Merupakan laju perubahan energi cahaya atau satu tingkatan trofik ke tingkatan trofik yang lain. energi kimiawi anorganik menjadi energi kimiawi Rantai makanan dimulai dari produsen. Tingkatan organik (senyawa organik) oleh organisme trofik organisme dalam rantai makanan meliputi: autotrof pada suatu ekosistem, yang nantinya a. Tingkat trofik I: produsen, yaitu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan. melakukan fotosintesis. c. Daur Biogeokimia b. Tingkat trofik II: meliputi konsumen primer, yaitu Siklus yang melibatkan perpindahan senyawa kimia (senyawa anorganik) melalui jalur organisme hewan-hewan herbivor. (sebagai perantara) dan kemudian senyawa c. Tingkat trofik III: meliputi konsumen sekunder, tersebut kembali ke lingkungan fisiknya. Misal : daur karbon. yaitu hewan-hewan karnivor. d. Tingkat trofik IV: meliputi organisme pengurai d. Organisme Autotrofik Makhluk tersebut mampu membentuk zat (detrivor), yaitu bakteri dan fungi. organik dari bahan anorganik yang diperoleh dari lingkungan. Organisme autotrofik dibagi menjadi: 3. Aksi-Interaksi - fototrofik: menggunakan cahaya sebagai Adanya interaksi menunjukkan adanya hubungan energi sintesis nutrien, dan yang saling mempengaruhi antara faktor biotik, dan - kemoautotrof: menggunakan energi kimia abiotik, dalam suatu ekosistem. Interaksi ini terjadi di sebagai energi sintesis nutrien. setiap tingkatan trofik organisme kehidupan. Beberapa interaksi yang terjadi di antara makhluk hidup: e. Organisme Heterotrofik Makhluk tersebut memperoleh makanan dari hasil pembentukan organisme lain (senyawa organik). [email protected] 125

4. Suksesi Ekologis 2. Pencemaran Air Dapat disebabkan tumpahan minyak dari kapal Merupakan perubahan komposisi spesies dalam suatu tangker di laut, sampah-sampah yang dibuang di laut, komunitas biologis (sering kali disebabkan karena ada- limbah-limbah industri rumah tangga yang dibuang nya gangguan). Contoh: munculnya tumbuh-tumbuhan sembarangan (tidak pada septictank) sehingga dapat baru pada suatu hutan pasca terjadi kebakaran. mencemari air tanah dan sungai. Suksesi dapat dibagi menjadi: 3. Pencemaran Tanah - suksesi primer: suksesi terjadi pada daerah yang Dapat disebabkan oleh sampah plastik dan pestisida. sebelumnya tidak terdapat organisme), contohnya suksesi pada lahar bekas bencana letusan gunung 4. Pencemaran Suara Galunggung, Disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, suara mesin pabrik, suara pesawat , dan suara kereta api. - suksesi sekunder: suksesi yang terjadi pada daerah yang komunitas di tempat tersebut telah Reduce, Reuse, Recycle (3R) dimusnahkan atau dihilangkan karena adanya Merupakan upaya yang dapat dilakukan manusia gangguan, contohnya suksesi padang rumput untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan menjadi hutan. yaitu dengan: - reduce: mengurangi penggunaan bahan-bahan B. LINGKUNGAN yang dapat mencemari lingkungan seperti plastik, Keseimbangan lingkungan dipengaruhi keseimbangan pestisida, CFC; yang terjadi pada tingkat rantai makanan makhluk - reuse: pemanfaatan barang bekas yang masih hidup. Apabila salah satu mata rantai hilang dan dapat digunakan kembali; dan tidak proporsional, maka tingkatan rantai makanan - recycle: mendaur ulang barang-barang bekas pakai berikutnya akan terganggu, akibatnya keseimbangan (khususnya yang dapat mencemari lingkungan) lingkungan akan terganggu. Selain itu, keseimbangan untuk dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku lingkungan dapat terganggu oleh ulah manusia juga pembuatan suatu produk. peristiwa alam. 1. Pencemaran Udara Dapat disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna kendaraan yang (menghasilkan gas CO), gas CO2, H2S dari asap pabrik. 126 [email protected]

BAB 17 PEWARISAN SIFAT A. SUBSTANSI GENETIK 2. RNA (Ribo Nucleic Acid) - Gen merupakan sepenggal DNA yang berfungsi • Tersusun dari ribosa (gula ribosa), dan basa mengontrol pembentukan/sintesis protein untuk nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri dari: perkembangan dan metabolisme, sekaligus sebagai alat pewarisan sifat ke keturunan - Purin : Guanin (G) dan Adenin (A) selanjutnya. - Pirimidin : Urasil (U) dan Sitosin (S) RNA tidak memiliki basa Timin pada pirimidinnya - Gen tersebut ditentukan oleh urutan basa nitrogen yang terdapat pada DNA. DNA tersebut teruntai di tetapi digantikan oleh Urasil (U). dalam kromosom. • Terdapat di nukleus dan sitoplasma. RNA berdasarkan tempat dan fungsinya dibagi menjadi: - Selain terdapat DNA, dalam kromosom juga terdapat protein dan RNA. Kromosom tersebut a. mRNA (messenger RNA) terdapat di dalam inti sel dan dapat mengalami Jenis RNA yang disintesis dari DNA, nantinya akan pembelahan saat meiosis. menentukan struktur primer dari suatu protein yang akan disintesis (membawa kode-kode dari - Komosom homolog adalah pasangan kromosom DNA). (salah satu diturunkan dari ibu dan satunya dari ayah) dengan panjang, posisi sentromer, dan b. tRNA (transfer RNA) memiliki pola pewarnaan sama (saat dipreparasi) Berfungsi untuk membawa asam amino-asam yang memiliki gen untuk karakter yang sama pada amino sesuai kode yang ditentukan DNA (spesifik) lokus yang berkaitan. dan mengenali kodon yang tepat pada mRNA saat proses sintesis protein. - Lokus merupakan tempat gen berada pada kromosom. Gen–gen yang menempati lokus yang c. rRNA (ribosomal RNA) sama pada kromosom homolog dan memiliki Jenis RNA yang paling melimpah. Bersama-sama tugas yang serupa/hampir serupa disebut alel dengan protein RNA ini akan membentuk struktur (merupakan bentuk alternatif suatu gen). Apabila ribosom sebagai tempat terjadinya sintesis pada lokus yang sama terdapat lebih dari satu alel, protein (tempat koordinasi pengkodean berurutan maka disebut alel ganda. molekul tRNA dengan seri kodon mRNA). B. STRUKTUR KIMIA DNA DAN RNA Berikut penjelasan mengenai proses sintesis protein yang melibatkan DNA dan RNA Materi genetik terdapat di dalam kromosom yang berada di dalam nukleus (khususnya sel eukariotik). 1. Transkripsi Nukleus tersebut merupakan nukleoprotein yang Proses ini merupakan sintesis mRNA dengan terdiri dari protein dan asam nukleat. Terdapat dua menggunakan DNA sebagai cetakan. jenis asam nukleat yaitu sebagai berikut. 2. Translasi 1. DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) Setelah mRNA terbentuk, mRNA keluar dari nukleus menuju ribosom untuk memulai tahap • Tersusun dari deoksiribosa (gula pentosa), gugus translasi. Translasi merupakan proses sintesis fosfat, dan basa nitrogen. polipeptida dengan menggunakan informasi genetik yang dikode pada suatu molekul mRNA. Basa nitrogen DNA terdiri dari : Saat proses tersebut, tRNA akan membawa asam - Purin: Guanin (G) dan Adenin (A) amino-asam amino yang sesuai dengan kode - Pirimidin: Timin (T) dan Sitosin (S) genetik pada mRNA, untuk kemudian dirangkai menjadi suatu polipeptida. • Berbentuk jalinan pita ganda yang panjang (double helix). 3. Post translation Pada tahap ini polipeptida yang telah disintesis • Fungsi DNA berkaitan dengan sintesis protein dan kemudian mengalami beberapa tahapan tertentu pewarisan sifat. (folding, penambahan gugus tertentu, pemutusan ikatan untuk aktivasi) sehingga terbentuk protein. • Teruntai di dalam kromosom pada nukleus dan di dalam mitokondria. [email protected] 127

C. REPRODUKSI SEL masing-masing haploid (n)/ setengah dari induk. Sel mampu bereproduksi dengan cara mengalami Meiosis II (Pemisahan kromatid saudara) pembelahan. Sel dapat mengalami pembelahan mitosis, meiosis, dan amitosis. a. Profase II: proses meiosis II menyerupai mitosis. 1. Pembelahan Mitosis b. Metafase II:kromosom berada di bidang ekuatorial Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang c. Anafase II: sentromer kromatid saudara akhirnya menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom memisah, dan kromatid saudara dari masing- sama dengan jumlah kromosom sel induk. Tahap- masing pasangan, kini merupakan kromosom tahapnya adalah sebagai berikut. individual, bergerak ke arah kutub sel berlawanan. a. Profase: nukleolus menghilang, kromosom mulai d. Telofase II: terjadi sitokinesis. Pada akhir sitokinesis memadat, terbentuk benang- benang kromatin. menghasilkan 4 sel anak, masing-masing dengan b. Metafase: kromosom terletak sejajar dengan jumlah kromosom haploid (n) (dari kromosom yang tidak direplikasi). bidang ekuator, tampak benang spindel yang terpancang dari sentriol ke sentromer. 3. Gametogenesis c. Anafase: tampak kromatid tertarik menuju ke Merupakan proses pembentukan gamet. Gametogene- sentriol. sis terjadi pada sel-sel germinal pada kelenjar kelamin. d. Telofase: nukleous muncul kembali dan terjadi Gametogenesis pada pria disebut spermatogenesis, sitokinesis (pembelahan sitoplasma). Sehingga sedangkan pada wanita disebut oogenesis. terbentuk 2 sel anak dengan jumlah kromosom sama sengan induk (2n). a. Spermatogenesis Spermatogonium (2n)  spermatosit primer (2n) 2. Pembelahan Meiosis  terjadi meiosis I menjadi spermatosit sekunder, menghasilkan dua sel anakan (n) mengalami Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang meiosis II menjadi spermatid, total 4 sel anak (n) menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom menjadi sel sperma (n). setengah dari jumlah kromosom sel induk. b. Oogenesis Meiosis I (Pemisahan kromosom homolog) Oogonium (2n)oosit primer mengalami meiosis I menjadi satu sel oosit sekunder dan satu a. Profase I sel badan polar pertama (n)  oosit sekunder - Leptoten: kromosom mulai memadat. mengalami meiosis II menjadi satu sel ovum (n) - Zigoten: kromosom homolog yang masing- dan satu sel badan polar kedua (n). masing tersusun dari dua kromatid saudara muncul secara bersamaan (membentuk D. PRINSIP-PRINSIP HEREDITAS bivalen). - Pakiten: bivalen mengalami pemendekan. Prinsip dasar hereditas ditemukan oleh Gregor Mendel - Diploten: kromosom homolog merenggang, dengan membudidayakan kacang Ercis sebagai objek kemudian kromatid terpisah membentuk penelitian. tetrad (sebuah kompleks empat kromatid). - Diakinesis: sentromer dari kromosom Hukum Mendel I homolog merenggang, kromatid mengalami Pada saat pembentukan gamet, pasangan alel akan pemendekan. memisah secara bebas (hukum segregasi). b. Metafase I: kromosom berjajar di bagian ekuator, masih dalam pasangan homolog. Misalnya: Individu Aa gametnya A dan a. c. Anafase I: kromosom bergerak ke arah kutub Hukum Mendel II sel. Akan tetapi kromatid saudara tetap terikat Pada saat pembentukan sel gamet (pembelahan mei- pada sentromernya. Kromosom homolog tertarik osis), gen-gen sealel akan memisah dan megelompok bergerak ke arah berlawanan (hal ini berkebalikan dengan perilaku kromosom selama mitosis). dengan gen lain yang bukan alelnya secara bebas. d. Telofase I: pada fase ini terjadi pembelahan Misalnya: Individu HhKk sitoplasma (sitokinesis), terbentuk 2 sel anak yang 128 [email protected]

Penyimpangan Hukum Mendel Contoh: Bunga putih (CCpp) dikawinkan dengan bunga putih (ccPP): 1. Penyimpangan semu • menghasilkan keturunan F1 dengan warna a. Interaksi Gen ungu (CcPp), Saling pengaruh antara dua pasang gen atau lebih • ukentguuru: n7apnuFt2ihm. emiliki perbandingan fenotip 9 yang mempengaruhi individu. Contoh: Ayam berpial rose (RRpp) dikawinkan 2. Penyimpangan sejati dengan ayam berpial pea (rrPP). Menghasilkan keturunan ayam berpial walnut (RrPp). a. Pautan Keturunan F2 nya memiliki perbandingan fenotip: • Merupakan dua gen yang terletak pada 9(R_P_):3(R_pp):3(rrP_):1(rrpp) kromosom yang sama (dalam satu kromosom homolog) dan letaknya saling berdekatan b. Epistasis-Hipostasis atau tidak. Kondisi letak gen saling berdekatan atau tidak diadakan tes cross hibrid. Gen dominan maupun gen resesif yang menutupi • Pautan antara dua macam gen atau lebih akan menghasilkan keturunan dengan gen dominan atau gen resesif lain yang bukan perbandingan genotip dan fenotip yang lebih sedikit dibandingkan gen-gen yang alelnya. Contoh: Jagung berbiji hitam (HHkk) tidak berpautan (karena gamet-gamet yang dihasilkan jumlahnya sedikit). dikawinkan dengan jagung berbiji kuning (hhKK): b. Pindah Silang (Crossing Over) • menghasilkan kkeatruernuananhitaFm1 jagung berbiji • Merupakan pertukaran timbal balik bahan- hitam (HhKk) (H) epistasis bahan genetik antara kromatid-kromatid bukan saudara pada kromosom homolog terhadap gen kuning (K), selama sinapsis meiosis I. • Pindah silang menghasilkan keturunan: • keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip kombinasi Parental (KP) dan rekombinan (RK) 12 Hitam: 3 Kuning: 1 Putih. c. Pautan Seks c. Kriptomeri Merupakan gen-gen yang berlokus/terletak pada Gen dominan yang tidak menunjukkan pe- kromosom seks. Contoh: gen penentu sifat buta ngaruhnya apabila berdiri sendiri tanpa pengaruh warna pada manusia terpaut pada kromosom X. gen dominan yang lain (kriptomeri = tersembunyi). Contoh: Bunga merah (MMpp) dikawinkan dengan d. Alel Ganda bunga putih (mmPP): Merupakan alel yang dapat menyusun genotip • menghasilkan keturunan F1 bunga ungu (MmPp), lebih dari dua variasi gen. Contohnya, golongan • kuentguuru: n3amn eFr2amhe:m4iplikuitiphe.rbandingan fenotip 9 darah manusia. d. Sifat Intermediet e. Determinasi Seks Pengaruh gen dominan maupun resesif sama Penentuan jenis kelamin ditentukan terutama kuat sehingga menghasilkan sifat keduanya oleh komposisi kromosom seks. Berikut beberapa (jika heterozigot). Contoh: Bunga merah (MM) sistem pengelompokan jenis kelamin. dikawinkan dengan bunga putih (mm) menghasilkan - Sistem XY (pada manusia; wanita: 44A+XX, keturunan bunga merah muda (Mm). pria: 44A+XY). - Sistem XO (pada belalang; betina: 22A+XX, e. Polimeri jantan: 22A+XO). Perkawinan heterozigotik dengan banyak sifat - Sistem ZW (pada unggas; betina 78A+ZW dan beda yang masing-masing berdiri sendiri, akan jantan 78A+ZZ). tetapi mempengaruhi bagian yang sama pada - Sistem haplo-diploid (pada lebah). •din ednivgmiadneung. gaChnoadnsutiomlkha:bnGijai pnkudetutiumhru(bmniaj1imnm1emFra21mhg2(a)M:n1dMum1M2Mbi2j)i merah (M1m1M2m2), Letak Gen pada Kromosom • 1ke5tmureurnaahn:1F2pumtiehm. iliki perbandingan fenotip 1. Gen Bebas f. Gen Komplementer Merupakan gen-gen tidak terletak dalam satu Gen-gen saling berinteraksi dan saling melengkapi, kromosom. Gen-gen tersebut mengikuti hukum apabila salah satu gen tidak muncul maka kemun- culan salah satu karakter akan terhambat. [email protected] 129

Mendel yaitu pemisahan secara bebas (segregasi) • pada laki-laki terdapat kenmungkinan normal dan pengelompokan secara bebas (asortasi). (XY) dan buta warna (XcbY), Misalnya: individu AaBb saat gametogenesis menghasilkan gamet: AB, Ab, aB, ab dengan • pada perempuan terdapat kemungkinan peluang yang sama yaitu 1:1:1:1. normal (XX), normal carier (XcbX) dan buta 2. Gen Terangkai (terpaut) warna (XcbXcb). Merupakan gen-gen yang terletak dalam satu kromosom dan cenderung memisah bersama- d. Golongan darah manusia sama (sesuai kaidah W.S. Sutton ). Gen yang terletak semakin dekat, ikatannya semakin erat. Sistem Jenis Gen Genotip E. HEREDITAS MANUSIA ABO A,B,AB,O IA,IB,IO IAIA,IAIO,IBIB,IBIO,IAIB,IOIO 1. Jenis kelamin RH RH+, RH- Rh,rh RhRh,Rhrh,rhrh Manusia memiliki 23 pasang kromosoom (46 kromo- som). Jenis kelamin manusia dikendalikan oleh sepa- MN M,MN,N IM,IN IMIM,IMIN,ININ sang kromosom seks yaitu kromosom X dan Y untuk laki-laki serta X dan X untuk perempuan. Saat pembe- Pengetahuan mengenai golongan darah sangat penting lahan meiosis, sel gamet yang dihasilkan perempuan dalam membantu proses transfusi darah (sistem ABO), hanya satu macam yaitu X, sedangkan pada laki-laki membantu menentukan genotip induk, mengetahui akan dihaslkan dua macam sel gamet yaitu X dan Y. kemungkinan terjadi eritoblastosis pada bayi (sistem RH), juga penting untuk menentukan orang tua bayi 2. Cacat dan Penyakit Menurun (sistem MN). Eritoblastis adalah gugurnya janin dari kandungan ibunya karena perbedaan resus ibu dan a. Hemofilia janin yang dikandungnya. Merupakan keadaan darah seseorang sukar membeku saat mengalami luka. Hal tersebut F. MUTASI disebabkan adanya gen resesif h yang terpaut pada kromosom seks X (sex X linkage resesive). Merupakan perubahan pada struktur kimiawi pe- Apabila dalam keadaan homozigot bersifat letal. nyusun gen yang dapat menimbulkan perubahan sifat Sehingga: pada individu dan bersifat menurun. • pada laki-laki kemungkinannya normal (XY) Mutasi dapat terjadi pada gen dan kromosom. Berikut dan Hemofilia (XhY), berbagai jenis mutasi. • pada perempuan kemungkinannya normal (XX), normal carier (HhX) dan hemofilia (XhXh) 1. Mutasi Titik/Point Mutation/Mutasi Gen secara teoritis kenyataannya letal. a. Mutasi tidak bermakna (nonsense mutatuion) b. Albino Perubahan pada triplet basa nitrogen, akan tetapi Merupakan keadaan seseorang mengalami proses perubahan tersebut tidak mempengaruhi protein pigmentasi yang tidak normal (tidak memilki sel- yang dibentuk. sel pembawa pigmen tubuh). Gen resesif tidak terpaut seks (autosomal resesive) dan muncul b. Mutasi Ganda dalam keadaan homozigot resesif. Misalnya: Terjadi pengurangan atau penambahan 3 basa Perkawinan individu jantan Aa dengan betina Aa nitrogen. menghasilkan keturunan AA:2Aa:aa. Sifat genotip aa inilah yang dapat mengasilkan keturunan 2. Mutasi Kromosom (Mutasi Besar) albino. Terjadi perubahan jumlah kromosom, perubahan struktur atau susunan DNA. Mutasi ini terbagi menjadi c. Buta warna beberapa jenis yaitu sebagai berikut. Keadaan seseorang tidak dapat membedakan warna. Hal ini disebabkan oleh gen resesif yang • Kerusakan kromosom: terpaut seks pada kromosom X. Gen ini terpaut - Delesi: pengurangan salah satu gen dari pada kromosom X, sehingga: sebuah kromosom bisa di awal (delesi terminal) atau tengah (delesi interstitial). - Duplikasi: suatu kromosom menerima tambahan gen dari kromosom homolognya. - Inversi: kromosom mengalami patah akibat sebelumnya kromosom membentuk lingkaran dan ujung kromosom yang melekat pada 130 [email protected]

bagian tengah kromosom tidak dapat lepas. • Euploid. Peristiwa kromosom kehilangan atau - Katenasi: bagian ujung dua kromosom meng-alami penambahan perangkatnya. Misal homolog mengalami pertemuan dan gen-gen dari 2nn atau 2n4n. yang satu alel pada ujung-ujung kromosom • Aneuploid. Kromosom mengalami perubahan tersebut menjadi berurutan. pada salah satu atau lebih dari satu genom. - Fisi: terputusnya kromosom homolog pada bagian sentromer, bagian ujung kromosom Berdasarkan prosesnya mutasi dibagi menjadi dua. melekat dengan bagian ujung lain dan bagian 1. Mutasi alami, yaitu mutasi yang terjadi tanpa pangkal menyatu dengan bagian pangkal yang campur tangan manusia lain. 2. Mutasi Buatan, yaitu mutasi yang kejadiannya - Translokasi: terdapat tiga jenis translokasi, disengaja oleh manusia, misalkan menggunakan yaitu homozigot atau respirok (tukar bahan kimia atau sinar x. menukar segmen kromosom non-homolog); heterozigot atau non-respirok (satu segmen Penyebab mutasi adalah sebagai berikut. kromosom bergabung dengan kromosom 1. Bahan kimia: DDT (pestisida), pengawet makanan, lain nonhomolog); dan roberston atau fusi (dua kromosom akrosentrik menjadi satu benzopyrene pada asap rokok. kromosom metasentrik). 2. Bahan fisika: sinar UV, radioaktif. 3. Bahan biologi: virus dan bakteri. BAB 18 EVOLUSI A. TEORI EVOLUSI 2. Fosil Fosil merupakan sisa-sisa tubuh makhluk hidup yang Evolusi adalah perubahan yang terjadi pada makhluk telah membatu. hidup dalam kurun waktu yang relatif lama. Para ahli evolusi yang mengemukakan teori mengenai evolusi: 3. Homologi 1. Jean Baptise Lamarck (1744-1829) Homologi yaitu alat-alat tubuh yang memiliki bentuk Perubahan yang terjadi akibat pengaruh lingkungan. asal yang sama, kemudian mengalami perubahan 2. Charles Darwin (1809-1882) struktur sehingga fungsinya menjadi berbeda. Perubahan terjadi akibat adanya seleksi alam. Misalnya: kerangka tungkai pada mamalia dibangun dari unsur kerangka yang sama, akan tetapi pada B. MEKANISME EVOLUSI kenyataannya memiliki fungsi yang berbeda (tungkai depan manusiaberjalan; tungkai depan Evolusi dapat berlangsung akibat variasi genetik dan kelelawarsayap terbang ). seleksi alam. Keturunan dari perkawinan bersifat bervariasi. Variasi dalam satu keturunan disebabkan 4. Embriologi Perbandingan oleh adanya mutasi gen dan adanya rekombinasi gen- Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang gen dalam satu keturunan. Sedangkan seleksi alam dekat akan mengalami tahapan yang sama dalam terjadi berdasarkan kemampuan makhluk hidup untuk perkembangan embrionya. Pada hewan vertebrata, bertahan dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. beberapa spesies menunjukkan persamaan pada fase- fase embrio tertentu. Setelah itu terjadi diferensiasi C. PETUNJUK ADANYA EVOLUSI membentuk organ-organ tubuh sesuai dengan jenis masing-masing. 1. Variasi antara Individu-individu dalam Satu Spesies D. FREKUENSI GEN Variasi tersebut dibedakan menjadi: Frekuensi gen adalah kehadiran suatu gen di dalam - variasi somatis (terjadi pada sel-sel somatis seperti suatu populasi dihubungkan dengan frekuensi semua alelnya. Frekuensi gen dihitung menggunakan hukum ukuran tubuh dan fungsi fisiologis, bersifat tidak Hardy-Weinberg. diturunkan), - variasi germinal (variasi pada sel kelamin). [email protected] 131

Hukum Hardy-Weinberg Contoh penggunaan hukum di atas. Frekuensi penderita albino pada suatu wilayah 1 : Mengemukakan tentang keseimbangan frekuensi 10.000) (persentase 0,01%). Berapakah persentase genotip AA, Aa, dan aa dan perbandingan gen A dan orang memiliki genotip Aa? a dari generasi ke generasi selalu sama selama dalam Penyelesaian : keadaan sebagai berikut. Diketahui penderita albino (aa) = 0,01%. 1. Genotip AA, Aa, dan aa memiliki variabilitas dan aa = q2 = 1/10000 = 0,0001 ⇔ q = 0,1 fertilitas yang sama. Diketahui 2. Perkawinan secara acak. p+q=1 3. Tidak terjadi seleksi alam serta jumlah anggota ⇔p = 1 - q = 1 - 0,01 = 0,99 populasi besar. Orang yang bergenotip Aa (berfungsi 2pq): 4. Kemungkinan mutasi dari gen-gen A dan a harus = 2 x 0,99 x 0,01 = 0,0198 Persentasenya: 0,0198 x 100%= 1,98% sama. 5. Tidak terjadi migrasi. 6. Frekuensi gen dalam populasi pada keadaan seimbang. Secara matematis, hukum Hardy-Weinberg dinyatakan sebagai berikut. Diketahui p = frekuensi gen; q = alel, maka: p+q=1 (p + q)(p + q) = 1 p2 + 2pq + q2 = 1 BAB 19 BIOTEKNOLOGI A. PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM B. REKAYASA GENETIKA BIOTEKNOLOGI Merupakan teknik pencangkokan bahan genetik dari suatu individu ke individu lain dengan harapan agar 1. Mikroorganisme (jamur dan bakteri) sebagai dihasilkan susunan bahan genetik baru yang dapat agensia pengubah substrat bahan pangan menjadi memberikan perubahan bagi makhluk hidup yang produk makanan tertentu seperti yogurt, keju, memilikinya. tape, oncom, roti. Rekayasa genetika berkembang sejak ditemukan: 2. Penggunaan mikroorganisme sebagai penghasil • Enzim Restriksi (gunting biologi) antibiotik (bakteri Streptomyces griseus penghasil Berfungsi untuk memotong DNA. Berdasarkan streptomisin, jamur Penicillium notatum penghasil bagian yang dipotong (dalam atau luar), enzim ini penisilin). dibedakan menjadi dua jenis yaitu: endonuklease restriksi dan eksonuklease restriksi. 3. Sebagai agensia pengendali hayati populasi hama pe-rusak tanaman perkebunan karena bakteri • Enzim Ligase (lem biologi) tersebut menghasilkan endotoksin (Bacillus Untuk menghubungkan kembali potongan DNA thuringiensis terhadap kumbang perusak tanaman yang telah dipotong dan disisipi gen baru. kelapa). • Plasmid 4. Mengatasi pencemaran perairan terhadap adanya Merupakan penyimpan materi genetik (DNA), logam yang berbahaya bagi kesehatan apabila berbentuk melingkar, terletak di luar nukleoid, terakumulasi dalam tubuh (contoh: Bacillus digunakan sebagai vektor untuk transfer gen pada ferooxidant). bioteknologi. 132 [email protected]

Teknik Hibridoma C. TEKNIK KULTUR JARINGAN TUMBUHAN DAN KLONING Merupakan teknik pengambilan dan penggabungan (fusi) dua sel dari jaringan yang berbeda baik dari 1. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan organisme yang sama maupun tidak, sehingga nantinya - Merupakan teknik penggandaan tanaman secara dihasilkan sel hibrid. Teknik ini dimanfaatkan untuk membuat antibodi monoklonal guna mendeteksi in vitro (dalam tabung) menggunakan bagian penyakit (antibodi yang dihasilkan oleh suatu klon tanaman. sel-sel sehingga sangat spesifik terhadap determinan - Bagian tanaman (seperti pucuk daun) yang akan antigen yang khas). dikulturkan dalam botol kultur disebut eksplan. Dampak Negatif Rekayasa Genetika 2. Kloning Kloning memiliki konsep dasar membentuk individu 1. Berpotensi menyebabkan pergeseran gen pada dengan komposisi genetik yang sama. Berikut skema organisme hasil rekayasa genetika (transgenik). umum proses kloning. Hal ini dapat berdampak buruk bagi organisme transgenik tersebut. Sel telur organisme  dihilangkan inti selnya (dirusak dengan radiasi UV) untuk dijadikan sebagai sel resipien 2. Organisme transgenik berpotensi mudah terserang  kemudian inti sel pada sel resipien digantikan penyakit. dengan inti sel somatik organisme tersebut  kemudian dirangsang dengan kejutan listrik (agar inti 3. Berpotensi menimbulkan penyakit bagi organisme sel tersebut menyatu dengan sel resipien) setelah lain. itu sel ditanamkan di rahim organisme tersebut  mengalami perkembangan menjadi clon. 4. Berpotensi mengalami perubahan genotip ter- hadap komunitas ekologis. BAB 20 EVOLUSI A. MACAM-MACAM KEKEBALAN TUBUH d. Adanya senyawa kimia tertentu dalam darah yang dapat menyerang organisme patogen yang masuk Manusia memiliki dua jenis sistem kekebalan tubuh ke dalam tubuh. yaitu sistem kekebalan bawaan (innate) dan sistem kekebalan yang didapat (adaptif). 2. Sistem Kekebalan yang Didapat (Adaptif) 1. Sistem Kekebalan Bawaan (Innate) Selain kekebalan bawaan, manusia juga dapat membentuk sistem kekebalan tubuh dari infeksi Kekebalan bawaan merupakan sistem kekebalan yang organisme patogen maupun toksin virus. Sistem diperoleh manusia sejak lahir, bersifat tidak khas. kekebalan didapat ini penting untuk pertahanan tubuh Misalnya: dari invasi organisme, dimana tubuh tidak memiliki a. Kulit manusia yang berfungsi sebagai “barier fisik” sistem kekebalan bawaan untuk organisme infektif tersebut. Oleh sebab itu, proses vaksinasi dengan yang menghalangi segala serangan organisme vaksin sangat penting untuk kekebalan tubuh manusia. patogen dari lingkungan eksternal. Vaksin merupakan sediaan yang biasanya dibuat dari b. Adanya enzim lisozim (pemecah dinding sel suatu patogen infektif, diberikan untuk menyediakan bakteri) mampu melawan bakteri berbahaya yang kekebalan tubuh manusia tanpa menyebabkan rasa masuk ke dalam tubuh. sakit. c. Keberadaan enzim-enzim pencernaan dapat Sistem kekebalan didapat (adaptif) dibagi mejadi dua: membunuh bakteri bahaya yang masuk ke dalam sistem pencernaan. [email protected] 133

- kekebalan humoral (pembentukan antibodi yang thymus, dan tonsil). Sistem limfatik turut terlibat beredar di dalam tubuh untuk menyerang antigen dalam sistem pertahanan tubuh (baik seluler maupun dari agensia penginfeksi), dan humoral). Hal tersebut salah satunya ditunjukkan oleh: sel limfosit T (sel T) berasal dari thymus berfungsi untuk - kekebalan seluler (pembentukan limfosit atau mengenali antigen dan melepaskan senyawa cytokines sel darah putih yang mampu menyerang agensia yang dapat mendorong pertumbuhan dan respon sel B asing penginfeksi dan menghancurkannya). dan makrofag terhadap antigen. Selain limfosit T juga terdapat limfosit B (sel B) yang berasal dari sumsum B. ANTIGEN DAN ANTIBODI tulang belakang, nantinya akan berkembang menjadi antibodi yang dapat mengikat antigen spesifik. 1. Antigen - Antigen merupakan suatu senyawa kimia spesifik D. ALERGI yang dimiliki oleh organisme penginvasi yang dapat Alergi merupakan efek samping yang ditimbulkan oleh mendorong timbulnya respon imun tertentu. imunitas (kekebalan tubuh). Alergi dapat terjadi pada - Antigen tersebut dapat berupa makromolekul setiap orang normal dan terdapat pula beberapa orang seperti protein toksin pada bakteri, polisakarida yang memiliki kecenderungan untuk memiliki alergi. berukuran besar, lipoprotein dari agensia penginfeksi, yang dapat berikatan secara spesifik 1. Alergi pada Orang Normal dengan komponen respon imun tubuh manusia a. Alergi yang disebabkan reaksi antara antigen- (antibodi). - Bagian antigen yang mengenali antibodi disebut antibodi yang berat. epitop. Reaksi antigen-antibodi dapat mengaktifkan sistem komplemen untuk segera menghancur- 2. Antibodi kannya. Pengaktifan tersebut dapat memicu - Antibodi merupakan molekul protein di dalam aktivitas enzim-enzim proteolitik (pemecah protein), akibatnya pembuluh-pembuluh darah tubuh yang dapat mengenali antigen asing spesifik. kecil dapat mengalami luka dan peradangan. - Pada antibodi terdapat bagian yang mengenali b. Alergi-reaksi tertunda antigen tertentu yaitu bagian paratop. - Misalnya alergi kulit yang disebabkan oleh - Antibodi bekerja dengan 3 macam cara untuk obat-obatan, zat kimia tertentu dan beberapa kosmetik. melindungi tubuh. - Reaksi alergi-tertunda ini disebabkan oleh a. Langsung menyerang agensia penginfeksi: limfosit yang disentisasi akibat terjadinya beberapa kali kontak dengan alergen. melalui proses pembentukan kompleks Limfosit yang disentisasi akan berdifusi ke antigen dan antibodi dalam suatu gumpalan darah dan mengikat toksin dari alergen. (aglutinasi), melalui presipitasi (kompleks Reaksi pengikatan tersebut merupakan reaksi antigen yang larut dan antibodi tidak larut), kekebalan seluler yang dapat memicu aktivasi antibodi langsung menyerang agensia makrofag yang pada akhirnya apabila reaksi penginfeksi sehingga sel pecah (lisis), dan terlalu berat dapat menyebabkan kerusakan antibodi mengadakan netralisasi terhadap jaringan. toksin antigen. b. Aktivasi sistem komplemen yang pada 2. Reaksi pada Orang yang Memiliki Kecenderungan akhirnya dapat menghancurkan agensia untuk Alergi penginfeksi. c. Aktivasi sistem anadilaktik sehingga lingkung- Alergi-reaksi tertunda an sekitar antigen penginfeksi berubah, Alergi tersebut secara genetik bersifat diturunkan. Hal sehingga toksisitasnya dapat dicegah. tersebut ditunjukkan dengan antibodi IgE (disebut regain/sensitizing antibody) beredar dalam jumlah C. PERAN JARINGAN LIMFATIK TERHADAP SISTEM besar (tidak normal). Antibodi tersebut melekat KEKEBALAN TUBUH pada seluruh tubuh terutama di sel mast dan basofil, sehingga reaksi antigen dan antibodi IgE tersebut Sistem limfatik terdiri dari komponen: pembuluh limfatik, sel limfoid (limfosit dan makrofag), jaringan limfoid, dan organ limfoid (nodus limfaticus, spleen, 134 [email protected]

dapat merusak sel yang mengakibatkan pecahnya sel d. Hay Fever mast dan basofil diikuti pengeluaran histamin (reaksi Pada hay fever, reaksi antigen-antibodi IgE terjadi imun jenis anafilaktoid ). Jenis-jenis reaksi anafilaktoid di hidung, sehingga histamin yang dikeluarkan yaitu: dari reaksi ini menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada hidung. Akibat pelebaran tersebut, a. Anafilaksis sel yang membatasi hidung pada akhirnya membengkak dan mensekresikan cairan. b. Urtikaria: akibat antigen yang masuk daerah kulit tertentu dan menyebabkan reaksi anafilaktoid terlokalisasi. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler sehingga kilit membengkak dan terjadinya pelebaran pembuluh darah. c. Asma: merupakan reaksi antigen-antibodi IgE dalam bronkiolus paru-paru. Zat anafilaksis bereaksi lambat yang dibebaskan sel mast rusak (akibat reaksi antigen-antibodi berlebihan), dapat menyebabkan spasme pada otot polos bronkiolus, sehingga penderita susah bernafas. [email protected] 135

Program IPA Bahasa Indonesia BAB 1 PARAGRAF A. PENGERTIAN PARAGRAF C. SYARAT PARAGRAF Paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas 1. Kesatuan (Unity) beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu 2. Kelengkapan (Completness) serta membentuk satu kesatuan pikiran. 3. Koherensi (Coherence) Fungsi utama paragraf adalah menandai awal ide 4. Urutan Pikiran (Order) atau gagasan baru. Fungsi yang lain adalah sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya D. CIRI PARAGRAF EFEKTIF atau sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan sebelumnya. 1. Hanya memiliki satu ide utama. Paragraf sering disebut dengan istilah alinea. 2. Memiliki keterangan atau penjelasan yang relatif B. UNSUR PARAGRAF lengkap tentang ide utama. 3. Menarik perhatian pembaca. 1. Gagasan Utama 4. Terorganisasi dengan baik. - Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. E. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF - Kalimat topik adalah kalimat yang merangkum gagasan secara menyeluruh dan mewakili 1. Susunan Alami kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf. Paragraf yang dikembangkan dengan susunan alami mengenal dua macam urutan. 2. Gagasan Penjelas • Urutan Ruang (Spasial) - Gagasan penjelas adalah gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan utama. Pembaca dibawa dari satu titik ke titik berikutnya - Gagasan penjelas terdapat pada kalimat dalam sebuah ruang, misalnya gambaran dari penjelas atau kalimat pengembang, yaitu depan ke belakang, luar ke dalam, atas ke bawah, kalimat yang menjelaskan kalimat utama. dan sebagainya. • Urutan Waktu (Kronologis) Pengembangan paragraf dengan urutan waktu menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan. 136 [email protected]

2. Susunan Logis • Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang letak • Klimaks dan Antiklimaks gagasan utamanya di akhir paragraf. Macam- - Jika gagasan disusun dari urutan yang paling macam: sederhana menuju urutan kompleks, paragraf 1) Analogi, yaitu menarik kesimpulan ber- tersebut dikembangkan dengan cara klimaks. dasarkan persamaan isi dengan sesuatu yang - Jika gagasan disusun dari urutan paling kom- sudah dikenal. pleks menuju urutan yang paling sederhana, 2) Generalisasi, yaitu proses pengambilan pengembangan paragraf tersebut mengguna- kesimpulan dengan memberikan pernyataan kan cara antiklimaks. yang bersifat khusus berupa perihal atau kejadian untuk mendapatkan simpulan yang • Umum-Khusus atau Khusus-Umum bersifat umum. - Cara umum-khusus dilakukan dengan me- 3) Kausal, yaitu hubungan ketergantungan letakkan gagasan utama pada awal para- antara dua kalimat atau lebih, artinya suatu graf kemudian diikuti perincian-perincian. akibat akan terjadi jika ada sebab. Menghasilkan paragraf deduktif. - Cara khusus-umum dimulai dengan perincian- • Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif) perincian dan diakhiri dengan gagasan utama. Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan Menghasilkan paragraf induktif. utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Jenis paragraf ini terdapat pada karangan deskripsi dan • Sebab-Akibat narasi. Sebab berfungsi sebagai gagasan utama dan akibat sebagai gagasan penjelas. 2. Berdasarkan Tujuannya • Definisi • Paragraf Deskripsi Dilakukan dengan mengungkapkan definisi Paragraf deskripsi adalah paragraf yang kemudian dikembangkan dengan pikiran-pikiran menggambarkan sesuatu menurut pengalaman penjelas yang mendukungnya. pancaindera manusia dengan tujuan agar pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri objek • Perbandingan dan Pertentangan yang digambarkan. Dilakukan dengan membandingkan atau memper- tentangkan dua hal yang tingkatannya sama dan • Paragraf Narasi memiliki persamaan serta perbedaan. Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan • Klasifikasi pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang Dimulai dengan pengungkapan gagasan utama diceritakan. kemudian dikembangkan ke dalam kalimat-kalimat penjelas berupa klasifikasi dari gagasan utamanya. • Paragraf Argumentasi Paragraf argumentasi adalah paragraf yang • Contoh-contoh menyajikan suatu permasalahan dengan Kalimat-kalimat penjelas yang digunakan dalam mengemukakan bukti-bukti dan alasan yang paragraf berupa contoh-contoh. kuat agar pembaca meyakini kebenaran yang diungkapkan oleh penulis atau menyatakan • Syarat-Hasil persetujuannya. Syarat-syarat tentang sesuatu disampaikan terlebih dahulu kemudian diikuti hasilnya jika • Paragraf Eksposisi syarat tersebut dipenuhi atau dilaksanakan. Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan pengetahuan atau informasi dengan F. JENIS PARAGRAF tujuan pembaca mendapatkan informasi dan pengetahuan sejelas-jelasnya. Untuk memperjelas 1. Berdasarkan Letak Gagasan Utama pemaparan, dikemukakan pula data dan fakta. • Paragraf Deduktif • Paragraf Persuasi Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat mempengaruhi pembaca dengan memberikan utama pada paragraf ini adalah kalimat topik. data sebagai penunjang, sehingga pembaca Kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis. penjelas. [email protected] 137

BAB 2 RESENSI A. PENGERTIAN RESENSI 2. Latar Belakang Buku - Resensi adalah ulasan yang memberikan pertim- Meliputi bentuk atau format buku, ilustrasi, bangan atau penilaian terhadap buku. gambar, cover, kertas yang dipakai, jenis huruf, dan sebagainya. - Resensi dibuat untuk menyampaikan keunggulan dan kelemahan buku, karya sastra atau karya 3. Isi dan Bahasa (Kelemahan dan Keunggulan) seni kepada pembaca, sehingga pembaca dapat menentukan perlu tidaknya karya tersebut. Dari segi isi, penulis resensi mengulas unsur intrinsiknya, seperti tema, alur, cerita, perwatakan, B. PRINSIP-PRINSIP RESENSI sudut pandang, dan sebagainya. Dari segi bahasa, diulas struktur kalimat, gaya bahasa, ungkapan, Pembuatan resensi harus memperhatikan beberapa dan sebagainya. Cara yang digunakan penulis buku hal, yaitu objektif, singkat, menyeluruh, jelas, langsung dalam mengungkapkan penyelesaian masalah dan pada sasaran, lugas, jujur, dan sesuai dengan keadaan cara pengolahan materi juga perlu diperhatikan dan kemampuan pembaca. oleh penulis resensi. C. BAGIAN-BAGIAN RESENSI 4. Nilai-nilai Buku Nilai buku dapat ditentukan dengan mem- 1. Jenis Buku bandingkan dengan karya lain dari pengarang Jenis buku berarti bahwa penulis resensi harus yang sama atau dengan pengarang lain yang isinya mengklasifikasikan golongan buku yang diresensi kurang lebih sama. Nilai buku meliputi gambaran termasuk fiksi atau nonfiksi. Jika buku tersebut umum isi buku, kemurnian ide, dan sebagainya. termasuk fiksi, penulis harus menyebutkan bentuknya berupa roman, novel, atau yang lain. 5. Kesimpulan Penulis resensi menyimpulkan perlu tidaknya sebuah buku atau karya sastra dibaca. BAB 3 WAWANCARA A. PENGERTIAN WAWANCARA 3. Wawancara dengan Petunjuk Umum Wawancara adalah tanya jawab yang terjadi antara Dalam wawancara ini, kerangka atau pokok masalah orang yang mencari informasi (pewawancara) dengan yang akan ditanyakan kepada narasumber sudah disu- orang yang memberikan informasi (narasumber). sun sebelumnya. 1. Wawancara Serta-Merta Wawancara dapat dilakukan secara tertutup dan Wawancara ini merupakan wawancara dalam terbuka. situasi alami. Dalam wawancara ini, pertanyaan - Wawancara tertutup merupakan wawancara yang disampaikan seperti komunikasi sehari-hari. dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang 2. Wawancara Menggunakan Seperangkat sifatnya rahasia atau pribadi. Pertanyaan yang Telah Dibakukan - Wawancara terbuka adalah wawancara yang Pewawancara sudah menyiapkan urutan kata- dilakukan berkaitan dengan kepentingan umum, kata dan pertanyaannya sehingga dia tinggal misalnya debat terbuka di televisi. membacanya saja ketika wawancara berlangsung. 138 [email protected]

B. TAHAP-TAHAP WAWANCARA 2. Inti Pewawancara mengajukan pertanyaan secara 1. Pembukaan sistematis dan mencatat setiap jawaban penting Pewawancara memperkenalkan diri dan yang diberikan oleh narasumber. Pertanyaan yang menyatakan maksud serta tujuan wawancara. diajukan mengandung unsur apa, siapa, kapan, di Pewawancara juga menanyakan identitas pribadi mana, mengapa, dan bagaimana. narasumber. Dalam melakukan wawancara, pewawancara harus menggunakan perkataan 3. Penutup yang sopan dan menghormati narasumber. Wawancara diakhiri dengan ucapan terima kasih Pewawancara terlebih dahulu menyampaikan oleh pewawancara dan memberikan kesan baik pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. serta menyenangkan. BAB 4 BERITA, PIDATO, DAN DISKUSI A. BERITA e. Lengkap Berita harus mampu menjawab pertanyaan Berita adalah laporan peristiwa atau pendapat yang 5W+1H (what, who, when, where, why, how), aktual, menarik, penting, serta cermat dalam fakta. yaitu menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di Laporan yang berguna itu disusun dalam suatu jenis mana, mengapa, dan bagaimana. penulisan tertentu, sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Dengan kata lain, berita merupakan laporan f. Sistematis fakta. Suatu peristiwa atau kejadian atau fakta disebut Berita ditulis dengan sifat piramida terbalik, sebagai berita jika peristiwa tersebut sudah dilaporkan. yaitu bagian yang berjangkauan luas dan penting diletakkan pada bagian awal, sedangkan bagian 1. Syarat Berita yang khusus, sempit, dan kurang penting berada pada bagian akhir. Berita harus memenuhi syarat sebagai berikut. g. Berita harus dapat dipahami a. Berlandaskan fakta Sebuah berita memiliki kejernihan pengungkapan masalah, ditulis secara ringkas menggunakan b. Aktual bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tidak Aktual berarti bahwa berita tersebut disiarkan menggunakan bahasa yang rancu. tidak lama setelah terjadi peristiwa. Dengan kata lain, jarak waktu terjadinya peristiwa dan waktu 2. Unsur Struktur Berita penyiaran berita berdekatan. a. Judul c. Menarik bagi setiap orang yang menyimak berita - Judul berita berfungsi memperkenalkan isi tersebut berita. Sebuah berita dikatakan menarik jika memenuhi - Judul berita harus memenuhi beberapa faktor-faktor seperti: berguna, dekat dengan syarat, antara lain mencerminkan isi, singkat, pembaca, bersifat konflik, merupakan berita lengkap, mudah dipahami, menarik, tidak lanjutan, berkaitan dengan tokoh-tokoh terkenal, memiliki makna ganda, merupakan kata kunci berita sesama manusia, memiliki daya pengaruh berita, kata kerja aktif, dan mengandung yang kuat, berupa berita bencana, humor, seks, hubungan sebab-akibat. aneh (luar biasa), kemajuan (kesuksesan), dan berita yang menimbulkan emosi bagi pembacanya. b. Dateline (tempat dan tanggal penulisan berita) d. Seimbang c. Lead (teras berita) Berita harus ditulis dengan objektif dan tidak berat Lead mewakili isi berita sehingga dalam lead sebelah. Sebuah berita disebut objektif apabila diinformasikan unsur-unsur 5W+1H. disampaikan tanpa prasangka dan tanpa usaha untuk mempengaruhi pembaca. d. Body (tubuh berita) [email protected] 139

• Penghubung (bridge) d. Ekstempore atau ekstemporan • Body (tubuh) Ekstemporan merupakan jenis pidato yang • Penutup (ending) paling baik karena terjadi komunikasi yang baik antara pembicara dengan pendengar. Pembicara 3. Menyusun Naskah Berita menyiapkan pokok-pokok pikiran yang akan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun disampaikannya dan menyampaikannya dengan naskah berita yaitu sebagai berikut. bahasa sendiri. a. Menggunakan struktur tata bahasa yang benar. b. Menggunakan penalaran logika yang benar (logis). Berdasarkan tujuannya, pidato dibedakan menjadi c. Tidak mengandung makna ambigu. berikut. d. Menggunakan diksi atau pilihan kata yang tepat. 1. Pidato Informatif 4. Fakta dan Opini Pidato informatif merupakan pidato yang Fakta dan opini merupakan dua unsur yang berbeda. bertujuan memberitahukan atau menambah - Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar- pengetahuan pendengar. benar terjadi. 2. Pidato Persuasif - Opini merupakan kejadian yang masih berada Pidato persuasif bertujuan mempengaruhi pendengar. Pidato ini ditujukan agar pendengar dalam angan-angan dan belum menjadi kenyataan. mempercayai sesuatu, melakukannya, serta Dengan kata lain, opini merupakan informasi terbakar semangat dan motivasinya. berupa gagasan, pendapat, dan harapan. Perbedaan ini menjadi sangat penting dalam menulis 3. Pidato Rekreatif berita. Sebuah berita harus benar-benar menyajikan Pidato rekreatif merupakan pidato yang digunakan fakta yang didukung oleh data. Jika dalam berita untuk menghibur pendengar. terdapat opini dari narasumber atau dari wartawan, opini tersebut harus dapat dibedakan dari fakta. Dengan 2. Ciri-ciri Pidato yang Baik demikian, sebuah berita benar-benar menyajikan 1. Materi yang disampaikan dapat dipertanggung- informasi yang benar dan tidak membohongi publik. jawabkan kebenarannya atau objektif. B. PIDATO 2. Isi materi dan cara penyampaiannya jelas dan Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang ditujukan mudah dimengerti oleh pendengar. kepada khalayak atau orang banyak. Dalam berpidato 3. Berisi hal-hal baru dan mengejutkan. Oleh karena terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu penampilan, ekspresi muka, perilaku, dan intonasi. itu, pembicara harus mempunyai pengetahuan yang luas. 1. Jenis Pidato 4. Menciptakan klimaks atau menutup pidato dengan Berdasarkan persiapan yang dilakukan sebelum uraian yang penting. berpidato dan metodenya, pidato dibedakan menjadi 5. Tujuannya jelas. empat, yaitu sebagai berikut. C. DISKUSI a. Impromtu atau serta-merta Impromtu adalah pidato yang dilakukan tanpa ada - Diskusi adalah pembicaraan antara dua atau persiapan yang memadai. Pembicara berpidato beberapa orang dengan tujuan mendapatkan berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang suatu pengertian, kesepakatan, atau keputusan dimiliki. bersama mengenai suatu masalah. b. Manuskrip atau naskah - Dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis, Jenis pidato ini disebut pidato dengan naskah dan peserta diskusi. karena pembicara hanya membacakan naskah pidato yang telah dipersiapkan. - Pimpinan diskusi bertugas membuka diskusi, mengatur jalannya diskusi, menyimpulkan dan c. Memoriter atau menghapal memutuskan hasil diskusi. Pidato memoriter merupakan jenis pidato yang dilakukan dengan menghapal naskah yang telah - Notulis bertugas mencatat pelaksanaan diskusi dipersiapkan sebelumnya. dari awal sampai akhir serta menulis laporan diskusi. 140 [email protected]

- Peserta diskusi bertugas mengemukakan pendapat 3. Jenis-jenis Diskusi atau gagasan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan hasil diskusi. 1. Konferensi Konferensi adalah pertemuan beberapa 1. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan dalam Diskusi perwakilan kelompok atau organisasi untuk merundingkan suatu masalah tertentu. a. Mengemukakan Pendapat • Menggunakan bahasa Indonesia yang baik 2. Panel dan benar. Panel merupakan bentuk diskusi yang terdiri atas • Menyampaikan pendapat dengan kalimat beberapa panelis dan moderator. Panelis terdiri yang singkat dan jelas. atas orang-orang yang berbeda keahliannya • Gagasan dan tanggapan yang disampaikan yang bersepakat mengutarakan pendapat disertai alasan-alasan yang dapat diper- dan pandangannya mengenai suatu masalah tanggung-jawabkan. dari kepentingan pengunjung atau majelis. • Bersikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh, tidak Permasalahan yang didiskusikan akan memberi pemalu, dan tidak pesimis. penerangan atau perluasan pengetahuan kepada umum tentang permasalahan yang sedang hidup b. Menolak Pendapat di masyarakat. • Pendapat disampaikan dengan alasan yang logis dan berkaitan dengan hal yang ditolak. 3. Simposium • Menunjukkan kekurangan pendapat yang - Simposium merupakan bentuk diskusi yang ditolak tanpa menghina dan menyinggung digunakan untuk mengetahui berbagai aspek perasaan. suatu masalah dalam waktu yang relatif singkat. c. Bertanya - Simposium diikuti oleh seorang moderator, • Menanyakan hal-hal yang benar-benar belum beberapa orang pembicara, dan banyak diketahui. peserta. • Bersikap rendah hati. • Menawarkan jawaban sebagai saran. 4. Seminar • Menyampaikan pertanyaan dengan singkat Seminar sering disebut sebagai diskusi ilmiah meja dan jelas. bundar. Seminar bertujuan menemukan cara atau jalan pemecahan masalah yang biasanya diadakan 2. Laporan Hasil Diskusi oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugas. Penyusunan laporan hasil diskusi harus sistematis dan 5. Brainstorming meliputi hal-hal berikut. Brainstorming merupakan bentuk diskusi yang a. Judul laporan digunakan untuk memecahkan permasalahan. b. Kata pengantar Keterampilan berbicara dan penguasaan teknik c. Daftar isi pengutaraan pendapat sangat dibutuhkan. Dalam d. Bab perencanaan diskusi brainstorming, diharapkan akan tercetus kritik e. Bab pelaksanaan diskusi serta gagasan sebanyak-banyaknya. Semakin f. Bab kesimpulan diskusi aneh, tegas, dan semakin berani sebuah gagasan, g. Lampiran brainstorming dianggap semakin baik. Dalam menyusun laporan, harus diperhatikan hal-hal 6. Kolokium berikut. Kolokium merupakan bentuk diskusi yang a. Penyajian laporan objektif dan faktual. menghadirkan orang-orang yang ahli dalam diskusi b. Laporan disusun secara kronologis dan sistematis. sebagai narasumber yang bisa meluruskan suatu c. Ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas. pembicaraan yang menyimpang dari persoalan d. Menghindari unsur subjektif. yang menjadi pokok diskusi. 7. Workshop atau lokakarya Workshop atau lokakarya adalah pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok orang dengan pekerjaan sejenis. Pembicaraan yang dilakukan berkaitan dengan masalah teknis pekerjaan mereka. [email protected] 141

BAB 5 SURAT Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara 3. Surat Pemberitahuan seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga Surat yang isinya memberitahukan sesuatu agar lainnya. diketahui orang lain. A. BAGIAN-BAGIAN SURAT 4. Surat Perjanjian Surat resmi terdiri atas bagian-bagian berikut. Adalah surat yang berisi kesepakatan dua belah pihak mengenai suatu urusan. Hal-hal yang perlu 1. Kepala Surat diperhatikan dalam pembuatan surat perjanjian, yaitu judul perjanjian, identitas pihak-pihak yang 2. Pembukaan • perihal surat, mengadakan perjanjian, isi perjanjian, hak dan • alamat surat. kewajiban serta ketentuan yang disepakati yang • tanggal surat, ditulis dalam bentuk pasal-pasal, dan tanda • nomor surat, tangan kedua belah pihak di atas materai, serta • lampiran surat, adanya saksi. 3. Isi Surat atau Tubuh Surat 5. Surat Edaran Surat edaran adalah surat yang berisi informasi • salam pembuka, yang harus diketahui banyak pihak dalam suatu • isi surat. lembaga. 4. Penutup 6. Surat Undangan Surat yang berisi permintaan atau undangan • salam penutup, kepada penerima surat agar berpartisipasi dalam • tanda tangan dan nama terang, kegiatan yang diadakan oleh pengirim. • jabatan, • tembusan. 7. Surat Kuasa Surat kuasa merupakan surat yang berisi B. JENIS-JENIS SURAT pemberian wewenang atas sesuatu. Secara umum, surat dibedakan menjadi dua jenis. 8. Surat Lamaran Pekerjaan 1. Surat resmi: surat yang digunakan dalam Surat lamaran pekerjaan ditulis oleh seseorang kepada instansi atau perusahaan untuk dapat situasi resmi, misalnya dalam kedinasan dan diterima menjadi pegawai pada instansi atau perdagangan. perusahaan tersebut. Isi surat lamaran pekerjaan 2. Surat tidak resmi: surat yang digunakan untuk harus singkat, padat, sopan, dan langsung kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk pada persoalan. Dalam surat tersebut, penulis kepentingan keluarga. mengemukakan identitas serta pekerjaan yang dikehendaki. Selain itu, perlu disebutkan pula Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi sumber pengajuan lamaran tersebut, misalnya berikut. dari koran, radio, televisi, atau inisiatif sendiri. 1. Surat Permohonan Izin 9. Memorandum atau Memo Berisi permohonan izin dari pengirim kepada Memorandum merupakan surat yang berisi catatan penerima mengenai sesuatu. Dalam surat singkat tentang pokok-pokok permasalahan yang permohonan izin, harus dituliskan kejelasan ingin dibicarakan. Memo dibuat oleh pihak atasan alasan pengajuan permohonan tersebut. kepada bawahan atau pejabat setingkat dengan pembuat memo. 2. Surat Permohonan Maaf Surat yang berisi permintaan maaf, disampaikan oleh pihak yang telah melakukan kesalahan atau menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti tersebut. 142 [email protected]

BAB 6 KARYA TULIS A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH 4. Menunjukkan kemampuan mengumpulkan ber- bagai sumber informasi dalam suatu kegiatan - Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmiah yang secara utuh. memiliki sifat atau ciri-ciri ilmu pengetahuan, yaitu objektif, tidak berprasangka, tanpa penilaian atau C. SISTEMATIKA KARYA TULIS pendapat pribadi, sistematis, dan didasarkan pada suatu penelitian dalam hubungannya dengan Sistematika karya tulis adalah sebagai berikut. sebuah teori. 1. Pendahuluan - Karya tulis ilmiah juga dapat diartikan sebagai Berisi persoalan yang akan dibahas, latar belakang tulisan atau karangan yang mengungkapkan masalah, masalah yang akan dibahas, prosedur masalah dan pemecahannya secara ilmiah, pemecahan masalah, dan sistematika uraian. didukung oleh fakta, bersifat tepat, lengkap, dan benar, pengembangannya secara sistematis dan 2. Isi dan Pembahasan logis dengan landasan metode ilmiah dan bersifat Berisi topik-topik masalah yang akan dibahas atau tidak memihak serta tidak emosional. dibicarakan. Bagian ini menunjukkan kemampuan penulis dalam menjawab permasalahan yang B. KARAKTERISTIK KARYA TULIS diajukan. Sebagai sebuah karangan yang membahas suatu per- 3. Kesimpulan soalan dan memiliki sifat-sifat pengetahuan, karya tulis Berisi makna yang diberikan penulis terhadap mempunyai karakter sebagai berikut. uraian yang tidak diuraikan dalam bab isi. 1. Merupakan hasil kajian literatur dan laporan Kesimpulan bukan berisi ringkasan ini. pelaksanaan suatu kegiatan lapangan. 2. Menunjukkan pemahaman penulis tentang masalah yang dikaji secara teoretis dengan kemampuan penulis dalam menerapkan prosedur dan prinsip atau teori. 3. Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan. BAB 7 AFIKS A. PENGERTIAN AFIKS B. JENIS-JENIS AFIKS - Imbuhan (afiks) adalah sisipan yang dibubuhkan 1. Prefiks pada sebuah kata. Prefiks atau awalan adalah afiks yang dibubuhkan pada awal sebuah kata. Prefiks meliputi me-, ber-, - Afiks meliputi beberapa jenis, yaitu prefiks di-, pe(nasal)-, pe-, ke-, se-, ter-, per-, me(nasal)-. (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan konfiks (imbuhan gabung). 2. Infiks Infiks atau sisipan adalah afiks yang dibubuhkan - Proses pemberian imbuhan atau afiksasi pada tengah kata. Infiks meliputi -em-, -el-, -er-, mengakibatkan perubahan bunyi, menghasilkan -in-. makna gramatikal, dan mengubah fungsi atau kelas kata. [email protected] 143

3. Sufiks ‘dalam keadaan’. Sufiks atau akhiran adalah afiks yang terletak di • ber-, menyatakan makna ‘menggunakan’, akhir kata, meliputi –an, -i, -kan, -nya. ‘mempunyai’, ‘menjadi’, ‘kumpulan’, ‘dalam 4. Konfiks (Imbuhan Gabung) keadaan’, melakukan perbuatan untuk diri Konfiks atau imbuhan gabung adalah imbuhan sendiri’, ‘resiprok’. berupa awalan dan akhiran yang digunakan • di-, menyatakan ‘suatu tindakan pasif’. sekaligus. Konfiks meliputi ber-an, pe(nasal)-an, • pe(nasal)-, menyatakan makna ‘alat untuk pe-an, ke-an, se-nya. melakukan tindakan’, ‘orang yang memiliki sifat’, ‘yang menyebabkan jadi’, ‘orang yang C. FUNGSI AFIKSASI (biasa) melakukan’. • pe-, menyatakan makna ‘orang yang...’. 1. Fungsi Prefiks atau Awalan • ke-, menyatakan ‘bilangan tingkat’ dan ‘orang • me-, berfungsi membentuk kata kerja transitif atau sesuatu yang di....’. dan intransitif; membentuk kata keterangan • se-, menyatakan makna ‘satu’, ‘kesatuan’, atau adverbial; membentuk kata sifat; dan ‘setelah’, ‘menyerupai’, ‘sebanyak’. membentuk kata benda. • ter-, menyatakan ‘tingkat superlatif’, ‘setelah’, • ber-, berfungsi membentuk kata kerja, kecuali ‘sama dengan atau menyerupai’. yang memiliki arti ‘mempunyai’. • per-, menyatakan makna ‘membuat jadi’, • di-, berfungsi membentuk kata kerja pasif. ‘membuat lebih’, ‘menyatakan intensitas’. • pe(nasal)-, berfungsi membentuk kata benda. • pe- , berfungsi membentuk kata benda. 2. Makna Infiks atau Sisipan • ke-, berfungsi membentuk kata bilangan dan kata benda. Infiks atau sisipan pada umumnya menyatakan • se-, berfungsi membentuk kata kerja pasif. ‘banyak’, ‘intensitas’, dan ‘mempunyai sifat’. 2. Fungsi Sufiks atau Akhiran 3. Makna Sufiks atau Akhiran • -an, berfungsi membentuk kata benda dan kata sifat. • -an, menyatakan ‘tempat’, ‘alat melakukan • -i, membentuk kata kerja transitif. sesuatu’, ‘hasil’, ‘hal atau cara’, ‘sesuatu yang • -kan, berfungsi membentuk kata kerja biasa di...’, ‘tiap-tiap’, ‘menyerupai’, ‘bersifat’. transitif. • -nya berfungsi membentuk kata benda, kata • -kan, menyatakan ‘kausatif’, ‘benefaktif’, keterangan dan kata tugas, serta kata sandang ‘menyebabkan’, ‘membawa ke...’. penentu. • -i, menyatakan ‘tindakan dilakukan berulang- 3. Fungsi Konfiks atau Imbuhan Gabung ulang’, ‘objek lokatif’, ‘mengeluarkan’, • ber-an, berfungsi membentuk kata kerja. ‘kausatif’. • pe(nasal)-an, berfungsi membentuk kata benda. • -nya sebagai akhiran merupakan bentuk –nya • pe-an, berfungsi membentuk kata beda. yang tidak bermakna ‘dia’. • ke-an,berfungsi membentuk kata benda. 4. Makna Konfiks atau Imbuhan Gabung D. MAKNA AFIKSASI • ber-an, menyatakan ‘resiprok’, ‘perbuatan 1. Makna Prefiks atau Awalan berulang-ulang’. • me-, sebagai kata kerja transitif, me- menya- takan makna ‘menghasilkan’, ‘melakukan • per-an, menyatakan ‘hal yang berhubungan perbuatan’, dan ‘mempergunakan’; sebagai dengan’, ‘tempat atau daerah’, ‘hal atau hasil’. kata kerja intransitif, me- menyatakan ‘mengerjakan sesuatu’, ‘menuju’, ‘menjadi’, • ke-an, menyatakan ‘tempat’, ‘hal’, ‘dapat di’, ‘dalam keadaan’, ‘tidak sengaja’, ‘terlalu’, ‘agak’. • se-nya, menyatakan ‘superlatif’ atau ‘paling’. 144 [email protected]

BAB 7 NOVEL, CERPEN, DAN PUISI A. NOVEL DAN CERPEN • Alur - Novel adalah karya imajinatif dalam bentuk Alur merupakan cerita yang berisi urutan prosa yang mengisahkan kehidupan seorang atau kejadian dan setiap kejadian dihubungkan secara beberapa tokoh. sebab akibat. Berdasarkan jumlah pengembangan ceritanya, - Cerpen adalah karangan pendek berbentuk prosa alur dibedakan menjadi berikut. yang menyajikan peristiwa yang cermat dan jelas, 1) Alur tunggal, yaitu alur yang hanya berfokus pada satu aspek cerita, dan isi ceritanya logis dengan kehidupan nyata. mempunyai satu pengembangan cerita. 2) Alur ganda, yaitu alur yang mempunyai 1. Perbedaan Novel dan Cerpen • beberapa pengembangan cerita. Berdasarkan kepaduannya, alur dibedakan a. Dilihat dari segi cerita, novel mengemukakan menjadi berikut. cerita dengan lebih rinci dan detail (alur 1) Alur erat, yaitu alur yang mempunyai sederhana), dengan permasalahan yang kompleks sehingga alur menjadi lebih panjang hubungan padu antara peristiwa yang satu yang ditandai dengan perubahan nasib pada diri dengan yang lain. tokoh, sedangkan cerpen mengemukakan cerita 2) Alur longgar, yaitu alur yang hubungan antar- dengan lebih ringkas. peristiwa di dalamnya terjalin renggang. b. Novel memungkinkan munculnya banyak tokoh Latar atau setting dalam berbagai karakter, sedangkan dalam - Latar atau setting mengacu pada pengertian cerpen tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang saja. tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa c. Tema dalam novel lebih kompleks, sedangkan yang diceritakan. pada cerpen tema relatif sederhana. - Latar dalam karya fiksi, seperti novel dan cerpen, tidak terbatas pada penempatan d. Latar dalam novel dilukiskan secara rinci, lokasi-lokasi tertentu yang bersifat fisik saja, sehingga dapat memberikan gambaran yang tetapi juga berwujud tata cara, adat istiadat, lebih jelas, konkret dan pasti. Sebaliknya, cerpen kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di tidak memerlukan detail-detail khusus tentang tempat yang bersangkutan. keadaan latar. • Penokohan 2. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel dan Cerpen Penokohan adalah perlukisan gambaran yang - Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam membangun karya sastra dan secara langsung sebuah cerita. ikut serta membangun cerita. Tokoh dilukiskan dengan teknik langsung dan - Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada tidak langsung. di luar karya sastra dan secara tidak langsung - Teknik langsung diungkapkan oleh mempengaruhi bangunan karya sastra. pengarang dengan memberikan deskripsi, a. Unsur Intrinsik Novel dan Cerpen uraian, atau penjelasan secara langsung, • Tema seperti penjelasan tentang sifat, tingkah Tema adalah gagasan atau amanat utama laku, dan ciri fisik tokoh. yang menjalin struktur isi cerita. Tema juga - Teknik tidak langsung diungkapkan oleh dapat diungkapkan sebagai dasar cerita atau pengarang melalui cakapan yang dilakukan gagasan dasar umum novel dan cerpen. Tema oleh tokoh, tingkah laku tokoh, pikiran dan biasanya menyangkut masalah kehidupan, perasaan tokoh, reaksi tokoh terhadap suatu seperti cinta, kecemasan, dendam, religius, kejadian, dan reaksi tokoh lain. harga diri, kesetiakawanan, keadilan, • Sudut pandang kebenaran, dan sebagainya. Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam [email protected] 145

membawakan cerita atau posisi peristiwa dan penuh dengan perbandingan, asosiasi, perlambang, tindakan. Sudut pandang dapat dibedakan kiasan, dan sering bermakna ganda (ambigu), serta menjadi dua. memerlukan kemerduan pengungkapan. - Sudut pandang orang pertama menempatkan 1. Unsur Puisi pengarang sebagai seseorang yang terlibat di dalam cerita. a. Unsur Bentuk - Sudut pandang orang ketiga menempatkan Unsur bentuk meliputi hal-hal berikut. pengarang sebagai seseorang yang berada • Bunyi di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh Unsur bunyi dalam puisi berperan agar cerita dengan menyebut nama dan kata puisi tersebut merdu ketika dibaca dan gantinya. didengarkan. Unsur bunyi terdiri atas rima dan irama. • Gaya 1) Rima Gaya menyangkut cara khas pengarang dalam Rima disebut juga sajak, yaitu bunyi yang mengungkapkan ekspresi berceritanya dalam berselang atau berulang, baik di dalam novel atau cerpen yang ia tulis. Gaya tersebut (tengah) maupun di akhir baris atau larik. menyangkut bagaimana seorang pengarang − Berdasarkan perulangan bunyi dalam memilih tema, persoalan, meninjau persoalan, puisi tersebut. dan menceritakannya dalam sebuah novel atau a) Rima sempurna adalah perulangan cerpen. Dengan kata lain, gaya berkaitan dengan bunyi yang timbul sebagai akibat nada cerita dan cara pemakaian bahasa yang ulangan kata tertentu. spesifik oleh pengarang. b) Rima paruh merupakan perulangan bunyi yang terdapat pada sebagian • Amanat baris dan kata-kata tertentu. Amanat merupakan sesuatu yang ingin c) Aliterasi adalah perulangan bunyi disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, konsonan. merupakan makna yang terkandung dalam sebuah d) Asonansi adalah perulangan bunyi karya dan disarankan melalui cerita. vokal yang terdapat pada baris-baris puisi. b. Unsur Ekstrinsik Novel dan Cerpen − Berdasarkan posisi kata yang Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam sebuah karya mendukungnya. sastra antara lain berupa sikap, keyakinan, dan a) Rima awal merupakan perulangan pan-dangan hidup pengarang yang mempengaruhi bunyi yang terdapat pada tiap awal karya yang ditulisnya. Selain itu, terdapat pula baris. unsur ekstrinsik berupa keadaan lingkungan b) Rima tengah mengalami perulangan pengarang, seperti ekonomi, politik, dan sosial. bunyi pada tengah baris. c) Rima akhir mengalami perulangan 3. Nilai Moral Novel dan Cerpen bunyi pada akhir baris. − Berdasarkan hubungan antarbaris dalam - Moral, akhlak, atau budi pekerti mengandung dua tiap bait. pengertian, yaitu: ajaran baik buruk yang diterima a) Rima merata (terus) ditandai dengan umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan adanya perulangan bunyi a-a-a-a sebagainya; ajaran kesusilaan yang terungkap dari pada semua akhir baris. suatu cerita. b) Rima berselang atau rima silang (a-b-a-b). - Karya sastra tidak hanya berisi cerita, tetapi di c) Rima berangkai (a-a-b-b). dalamnya terkandung berbagai ajaran kesusilaan, d) Rima berpeluk (a-b-b-a). ajaran tentang bagaimana harus berbuat dan 2) Irama bersikap, baik kepada diri sendiri, sesama manusia, Irama adalah paduan yang menimbulkan binatang, alam, maupun terhadap Tuhan. unsur musikalitas, baik berupa alunan keras-lunak, tinggi-rendah, panjang- B. PUISI Puisi merupakan jenis karya sastra (karangan terikat) yang biasa diungkapkan dengan bahasa yang padat, menekankan pemakaian kata konotatif yang 146 [email protected]

pendek, dan kuat-lemah, yang mampu kata-kata. Citraan dibedakan menjadi menimbulkan kemerduan, kesan suasana citraan penglihatan, pendengaran, rabaan, dan makna tertentu. Dengan kata lain, pengecapan, penciuman, dan gerak. irama dalam sebuah puisi berfungsi Misalnya, citra pengecapan dapat dirasakan mendukung makna dan menimbulkan pada kutipan puisi: ingin kuhalau hidup yang suasana tertentu. terasa pahit tembakau, berganti manisnya Berdasarkan suasana yang ditimbulkan, madu…. dibedakan adanya bunyi euphony, cacophony, • Bentuk Visual dan anomatope. Bentuk visual meliputi penggunaan tipografi - Euphony: bunyi yang menimbulkan dan susunan baris. Tipografi berfungsi suasana menyenangkan. membuat penampilan puisi menjadi artistik - Cacophony: bunyi yang menimbulkan dan memberikan nuansa makna dan nuansa tertentu. Baris dalam puisi disebut juga suasana muram dan tidak menyenangkan. larik. Beberapa contoh bentuk tipografi puisi - Anomatope: bunyi berupa peniruan adalah sebagai berikut. 1) Bentuk seperti prosa atas bunyi-bunyi yang terdapat di alam, seperti bunyi angin, laut, dan binatang. • Diksi Kalau ada daham-daham terdengar Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam di malam hari, aku tahu itu saudara karya sastra. kembarku. Ia menanti aku di pekarangan, • Bahasa Kias karena aku melarang ia masuk. Bahasa kias merupakan penyimpangan dari pemakaian bahasa yang biasa, yang makna Pernah ia begitu rindu kepadaku katanya atau rangkaian katanya digunakan dengan tujuan mencapai efek tertentu. dan tiba-tiba hadir di tengah keluargaku Bahasa kias dalam puisi dibedakan menjadi beberapa jenis. dengan tamu-tamu yang sedang berpesta 1) Personifikasi: bentuk kiasan yang me- nyamakan benda dengan manusia. merayakan hari lahirku. Mereka semua 2) Metafora: bentuk kiasan yang menya- takan sesuatu sebagai hal yang sebanding ketakutan melihat ia duduk di dalam, dengan hal lain yang sesungguhnya tidak sama. karena muka saudara kembarku sangat 3) Perumpamaan (simile): kiasan yang me- nyamakan satu hal dengan hal lain dengan buruk. Aku malu dan minta ia menunggu menggunakan kata-kata pembanding se- di luar kalau mau bertemu dengan aku. (Saudara Kembarku) Subagio Sastrowardoyo 2) Bentuk konvensional hatiku angin mengembara mengalir terhirup nafasmu perti bagai, laksana, seperti, seumpama, hatiku angin (Hatiku Angin) dan lain-lain. menyebar Evi Idawati 4) Metonimia diartikan sebagai pengertian kosong tak terlihat yang satu digunakan sebagai pengertian mencemari nadi lain yang berdekatan. meracun darah 5) Sinekdok dibedakan menjadi sinekdok hingga kaku pars prototo (sebagian untuk mewakili bagai patung diriku keseluruhan) dan sinekdok totem proparte (keseluruhan untuk menyebut atau mewakili sebagian). 6) Alegori: cerita kiasan atau lukisan yang 3) Bentuk zigzag mengiaskan hal lain, alegori merupakan Contoh puisi: perluasan dari metafora. (Tragedi Winka & Sihka) Sutardji Calzoum Bachri • Citraan Citraan merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui [email protected] 147

2. Unsur Makna 2) Karmina atau pantun kilat, yaitu pantun Berbeda dengan unsur bentuk yang dapat diamati yang terdiri atas dua baris (pantun dua secara visual, makna merupakan unsur puisi yang seuntai). hanya bisa ditangkap melalui kepekaan batin dan daya kritis pembaca. Secara umum, makna puisi 3) Talibun, yaitu pantun yang tiap bait terdiri atas perasaan (sense), pokok persoalan terdiri atas 6, 8, atau 10 baris. (subject matter), sikap penyair (feeling), dan nada (tone). 4) Pantun berkait atau pantun rantai atau • Perasaan (sense) seloka. Perasaan (sense) merupakan gambaran dunia yang diciptakan oleh penyair. Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi pantun nasib, pantun adat, pantun • Pokok Persoalan (subject matter) agama, pantun cinta kasih, pantun anak, Pokok persoalan (subject matter) merupakan pantun muda-mudi, pantun nasihat, pantun rincian perasaan dalam bentuk satuan-satuan teka-teki, dan pantun jenaka. yang problematik. • Syair • Sikap Penyair (feeling) Syair merupakan bentuk puisi lama yang Sikap penyair (feeling) merupakan unsur berasal dari Arab. Syair tidak hanya berisi makna yang terkandung di dalam puisi yang cerita atau kisah tetapi berisi nasihat, ajaran berhubungan dengan pendirian penyair ilmu, kemasyarakatan, adat, dan sebagainya. terhadap pokok-pokok persoalan yang Ciri-ciri syair yaitu sebagai berikut. dihadapinya. 1) Setiap bait terdiri atas empat baris. 2) Setiap baris merupakan kalimat lengkap • Nada (tone) yang terdiri atas 8-12 suku kata dan 3-4 Nada (tone) merupakan sikap pengarang kata. terhadap pembaca. Sikap penyair kepada 3) Memiliki pola sajak a-a-a-a. pembaca dapat berupa sikap menasihati, 4) Semua baris merupakan isi. menyindir, masa bodoh, memberikan sebuah 5) Rangkaian bait satu dengan bait solusi, dan sebagainya. berikutnya merupakan rangkaian cerita. 2. Jenis Puisi • Gurindam Gurindam merupakan puisi lama yang timbul a. Puisi Lama akibat adanya pergaulan dengan orang-orang Puisi lama merupakan puisi rakyat yang tidak Hindu. Gurindam memiliki ciri-ciri berikut. dikenal nama pengarangnya dan sangat terikat 1) Terdiri atas dua baris dengan pola rima oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, a-a-a-a. jumlah suku kata maupun rima. Puisi lama terbagi 2) Kedua baris pada gurindam mempunyai atas pantun, syair, dan gurindam. hubung-an sebab-akibat, baris pertama merupakan syarat dan baris kedua adalah • Pantun jawabannya. Ciri-ciri pantun: 3) Pada umumnya, gurindam berisi nasihat. 1) Setiap bait terdiri atas empat baris. 2) Setiap baris atau larik terdiri atas empat b. Puisi Baru kata dan 8-12 suku kata. Puisi baru muncul pada tahun 30-an. Puisi baru 3) Baris pertama dan kedua berisi kiasan terbagi menjadi delapan, yaitu sebagai berikut. yang disebut sampiran, baris ketiga dan • Distikon (puisi dengan untaian 2 baris). keempat merupakan isi atau maksud • Terzina (untaian 3 baris). yang sesungguhnya. • Kuatren (untaian 4 baris). 4) Pola rima pantun adalah a-b-a-b. • Kuin (untaian 5 baris). 5) Isi pantun berupa curahan perasaan. • Sekstet (untaian 6 baris). Berdasarkan jumlah larik atau baris, pantun • Septima (untaian 7 baris). dibedakan menjadi berikut. • Oktaf (untaian 8 baris). 1) Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri • Soneta (untaian 14 baris). atas empat baris. 148 [email protected]

c. Puisi Bebas Berdasarkan isi kandungan cerita, drama dibedakan Puisi bebas adalah puisi yang tidak mengindahkan menjadi berikut. kaidah-kaidah puisi, seperti rima, irama, baris, dan bait. a. Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan. d. Puisi Kontemporer Puisi kontemporer terdiri atas jenis puisi berikut. b. Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih • Puisi mini kata, yaitu puisi yang menggunakan penuh kemalangan. sedikit kata. • Puisi mantra, yaitu puisi yang mengutamakan c. Drama tragedi komedi adalah drama yang me- kata sebagai unsur bunyi. ngandung cerita sedih dan lucu. • Puisi konkret, yaitu puisi yang membuat bunyi dan kata menjadi berwujud. d. Opera adalah drama yang mengandung musik dan • Puisi tipografi, yaitu puisi yang mengutamakan nyanyian. bentuk atau bangun. • Puisi mbeling, yaitu puisi yang berisi kelakar e. Lelucon/dagelan adalah drama yang lakonnya atau humor dengan permasalahan yang selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak sederhana. tawa penonton. • Puisi tanpa kata, yaitu puisi yang menguta- makan titik-titik, garis, dan simbol-simbol lain. f. Operet/operette adalah opera yang ceritanya lebih pendek. 3. Menafsirkan Puisi g. Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam Sebuah puisi dapat ditafsirkan dalam bentuk tulisan bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa atau prosa. Untuk dapat memahami isi sebuah puisi, pembicaraan. dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut. a. Memparafrasekan puisi, yaitu dengan memberi h. Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan penanda makna atau mencari makna setiap kata mimik wajah pelakunya. yag digunakan oleh penyair. b. Merasakan dan menghubungkan kata-kata secara i. Passie adalah drama yang mengandung unsur lugas, kias, dan lambang dengan tidak hanya agama/religius. mengandalkan pikiran. c. Memperhatikan pengiasan dan pelambangan j. Wayang adalah drama yang menggunakan pemain penyair, penggunaan kata-kata abstrak, lukisan berupa boneka wayang. yang hidup, dan nilai-nilai yang dikandung. 2. Unsur-unsur Drama C. DRAMA a. Tema (Topik) Drama adalah cerita tentang konflik manusia yang Tema merupakan pokok pikiran atau sesuatu yang ditampilkan dalam bentuk dialog atau percakapan dan melandasi suatu karya sastra. Tema atau topik action pada pentas di hadapan penonton (audience). adalah ide pokok dari lakon atau drama. Istilah tema dalam drama sering disebut dengan premise, 1. Jenis Drama yang berperan sebagai landasan pengembangan pola bangun cerita. Menurut waktunya, drama dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu drama baru dan drama lama. b. Tokoh a. Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita, sehingga peristiwa tersebut mampu untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat menjalin suatu cerita yang padu. yang umumnya bertema kehidupan manusia Untuk menganalisis tokoh dalam sebuah drama sehari-hari. dapat dilakukan melalui pemahaman dialog dan b. Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya tingkah laku atau perbuatan tokoh yang hadir menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana dalam drama. atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya. c. Situasi (Latar) Latar adalah lingkungan tempat untuk mengeks- presikan diri tokoh dan tempat terjadinya peristiwa. Latar dapat berfungsi sebagai metonimia atau metafora yaitu sebagai ekspresi dari tokoh-tokoh yang ada. [email protected] 149

Fungsi latar dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi 3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama fisikal dan fungsi psikologis. - Fungsi fisikal memberikan informasi situasi Di dalam cerita drama, juga terdapat tema, amanat, karakteristik tokoh, alur, Iatar cerita, dan dialog. Unsur (ruang dan tempat) sebagaimana adanya, se- yang tidak ditemukan adalah sudut pandang cerita hingga sebuah cerita menjadi logis. (point of view) karena drama merupakan seni bertutur - Fungsi psikologis, sebagai keadaan batin langsung. para tokoh, menjadi metafor dari keadaan Latar divisualisasikan melalui dekorasi panggung dan emosional dan spiritual tokoh. diperkuat dengan efek-efek tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ber- Karakterisasi drama sepenuhnya dilakukan secara dasarkan macamnya, latar dibagi menjadi latar dramatik melalui akting pemain, kostum, make-up, dan fisik dan latar sosial. Secara fungsional latar dapat visualisasi latar dalam dekorasi panggung. dibedakan menjadi latar fisik dan latar psikologis. d. Lakuan (Plot) Plot sebuah naskah drama ialah pengembangan peristiwa-peristiwa dramatik melalui munculnya motivasi-motivasi yang mengenai karakter tokoh. BAB 8 SASTRA MELAYU KLASIK A. PENGERTIAN SASTRA MELAYU KLASIK 2. Cerita Binatang (Fabel) Cerita binatang merupakan cerita yang tokohnya - Sastra Melayu Klasik merupakan sastra yang berupa binatang. Dalam cerita binatang, tumbuh dan berkembang pada masa masyarakat digambarkan hewan dapat bertingkah laku seperti Melayu zaman dahulu. manusia. Cerita binatang penuh dengan sindiran dan nasihat. - Di dalam karya sastra pada zaman Melayu Klasik ini, terdapat beberapa nilai moral, antara lain 3. Cerita Penglipur Lara berisi ajaran untuk bersikap dan berbuat kepada Cerita penglipur lara digunakan untuk menghibur orangtua, orang yang lebih muda, anggota hati yang sedih. Oleh karena itu, apa yang keluarga, lawan, dan kawan. Dalam sastra Melayu dikisahkan dalam cerita ini adalah hal-hal yang Klasik juga disampaikan ajaran tentang ilmu indah, penuh angan-angan, dan keajaiban. Contoh pengetahuan, teknologi, negara, dan lain-lain. cerita penglipur lara adalah Hikayat Malin Dena dan Si Lumbut Mada. B. JENIS SASTRA MELAYU KLASIK 4. Cerita Jenaka Jenis sastra pada masa Melayu Klasik dibedakan Cerita jenaka merupakan cerita yang mengandung menjadi dua bentuk, yaitu puisi dan prosa. Bentuk unsur humor di dalamnya. Contoh: Pak Belalang puisinya adalah pantun dan syair. Bentuk prosa dan Lebai Malang. meliputi cerita asal-usul (legenda), cerita binatang, cerita pelipur lara, cerita jenaka, dan cerita sejarah 5. Cerita Sejarah (Hikayat) atau hikayat. Hikayat merupakan cerita yang sumbernya berasal dari kisah-kisah kehidupan raja dan dewa. Contoh: 1. Cerita Asal-Usul (Legenda) Hikayat Banjar dan Hikayat Raja Pasai. Cerita asal-usul merupakan cerita tentang asal mula terjadinya sesuatu. Cerita asal-usul terbagi atas ceita asal-usul dunia binatang, cerita asal-usul dunia tumbuhan, dan cerita asal-usul terjadinya suatu tempat. 150 [email protected]


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook