Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Akhwat-02 (Nasehat Indah Untuk Para Muslimah)

Akhwat-02 (Nasehat Indah Untuk Para Muslimah)

Published by Ma'in Mustafid, 2020-01-12 21:02:00

Description: Akhwat-02 (Nasehat Indah Untuk Para Muslimah)

Search

Read the Text Version

Akhwat 1 Versi E-Book Gratis

Akhwat 1 Versi E-Book Gratis

DaftDaraftIarsIi si Mutiara Ilmu Semua Tergantung Niat 3 Aqidah Islamiyah 11 Makna Ikhlas dalam Ibadah 17 Manhaj Ahlussunnah Pokok-pokok Sunnah Menurut Imam Ahmad 26 Tarbiyatunnisa’ 41 Nasehat Indah untuk Para Muslimah Larangan Wanita Pergi Tanpa Mahram Pernikahan & Keluarga 48 Tips Membina Rumah Tangga yang 52 Sakinah 57 Makna, Hukum, dan Tujuan Perkawinan Yaa Bunayya 74 Selamatkanlah Putri-Putri Kalian ...!!! 78 Fatwa Ulama Hukum Alat Kontrasepsi untuk Mencegah Kehamilan Hukum Onani dan Masturbasi Ibroh 83 ‘Amrah bintu 'Abdirrahman 85 Hafshah bintu Sirin 86 Amanah menjaga ‘Iffah 88 Konsultasi 89 Dakwah Kepada Istri 90 Hukum Budidaya Cacing 91 Hukum Menyusu Kepada Istri Hukum Seputar Ta'aruf 94 Kesehatan Keluarga 13 Masalah Bekam (Hijamah) yang Paling Banyak Ditanyakan 2 Akhwat Versi E-Book Gratis

Mutiara Ilmu Semua Tergantung Niat Rasulullah r bersabda: ûeü u%=.s #mäa ojY Àúqm äi Ó=iã gbe äjmü p À$ä~neäæ däjQöã äjmü ätç~J} ä~m9e u%=.s #mäa oi p ÀueqA< p ufeã ûeü u%=.tY ueqA< p ufeã u~eü =-äs äi ûeü u%=.tY ät2bn} Õü=iã pü “Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah kepadanya”. Pada edisi perdana ini, se­ ‘Abdul Ghony Al-Maqdasy dalam nga­ja kami mengangkat ‘Umdatul Ahkam dan Imam An- sya­rah hadits ‘Umar bin Khoththob Nawawy dalam Riyadhush Sho­ yang masyhur tentang niat ini ke lihin dan dalam Al-Arba’in An- hadapan para pembaca dalam rang­ Nawawiyah. ka mencontoh beberapa ulama salaf yang memulai karangan mereka Takhrij Hadits: den­ gan membawakan hadits ini. Hadits ini diriwayatkan oleh Berkata Imam ‘Abdurrahman bin Mahdy sebagaimana dalam Sya­rah Imam Al-Bukhary no. 1, 54, 2529, Al-Arba’in An-Nawawiyah kary­ a 3898, 5070, 6689 dan 6953, Ibnu Daqiqil ‘Ied ? hal. 10: “Se­ Imam Muslim no. 3530 dan lain- pant­ asnya bagi setiap orang yang lain dari jalan Yahya bin Sa’id men­ garang suatu karangan un­ Al-Anshory dari Muhammad bin tuk membukanya dengan hadits ini Ibrahim at-Taimy dari ‘Alqo­mah bin sebagai peringatan kepada para pe­ Waqqosh Al-Laitsy dari ‘Umar ibnul nuntut ilmu untuk memperbaiki ni­ Khoththob t. at”. Dan di antara para ulama yang membuka karangannya den­ gan Dari konteks sanadnya kita bi­ hadits ini adalah Imam Al-Bukhary sa melihat bahwa hadits ini ada­lah dalam Shohih Al-Bukhary, Imam hadits ahad atau lebih tep­ atnya ghorib karena tidak ada yang me­ri­ wayatkan hadits ini –secara shohih- Akhwat 3 Versi E-Book Gratis

Mutiara Ilmu dari Nabi r kecuali ‘Umar, tidak kata: ”Hadits niat ini bisa masuk ada yang meriwayatkan hadits ini ke dalam 30 bab ilmu”. Sedangkan dari ‘Umar kecuali ‘Alqomah, tidak Imam Asy-Syafi’iy mengatakan ada yang meriwayatkan hadits ini bahw­­ a hadits ini bisa masuk ke da­ darinya kecuali Muhammad bin lam 70 bab fiqih. Ibrahim dan tidak ada yang me­ri­ wayatkan hadits ini darinya kecuali Sababul Wurud (Sebab Keluarnya): Yahya. Berkata An-Nawawy dalam Komentar Para Ulama : Syarh Muslim (13/81): “Sesung­ Berkata Imam Ibnu Rajab: ”Pa­ guhnya telah datang bahwa sebab keluarnya hadits ini adalah tentang ra ulama sepakat atas keshoh­ ih­ seorang lelaki yang berhijrah hanya annya dan ummat telah ber­sep­­ akat untuk menikahi seorang wanita dalam menerimanya”. yang bernama Ummu Qois maka diapun dipanggil dengan sebutan Imam Ibnu Daqiqil ‘Ied berkata Muhajir Ummu Qois (Orang yang dal­am Syrah Arbain An-Nawawi berhijrah karena Ummu Qois)”. hal 9: “Ini adalah hadits sho­hih yang disepakati akan keshohih­ Kisah Muhajir Ummu Qois ini annya dan akan besarnya kedu­ diriwayatkan dari shahabat Ibnu dukan dan keagungannya serta Mas’ud t bahwa beliau berkata : banyaknya faed­ ahn­ ya”. Àce:ue äjmýYäz~EûV&ç}=-äs oi Berkata Abu Ubaid: ”Tidak ada ätedä^} Õü=iã ,p?&~e g-< =-äs satupun hadits Nabi r yang lebih C~] hü =-äti dä^} läbY ÀC~] hü luas, lebih mencukupi dan lebih banyak faedahnya diban­d­ ingkan \"Barangsiapa yang berhijrah un­ hadits ini”. Dan telah bersepakat tuk mengharapkan sesuatu maka para imam seperti Abdurrahman sesungguhnya bagi dia hanya se­ bin Mahdi, Asy-Syafi’iy, Ahmad suat­u tersebut.  Seorang lelaki te­ bin Hanbal, ‘Ali Ibnul Madini, Abu lah hijrah untuk menikahi wanita Dawud As-Sijistani, At-Tir­mi­dzy, Ad- yang bernama Ummu Qois, maka Daraquthny dan Ham­zah Al-Kinani diapun dipanggil dengan nama Mu­ bahwa ha­dist ini adalah sepertiga ilmu. hajir Ummu Qois\". (HR. Ath- Hal ini dikomentari oleh Imam Thobrani (9/102/ 8540) dan Al-Baihaqi dengan perkataannya: dari jalannya Al-Mizzy dalam ”Hal tersebut dikarenakan ses­ ung­ Tahdzibul Kamal (16/126) dan guhnya amalan seorang hamb­ a Adz-Dzahaby dalam As-Siyar adalah dengan hatinya, li­san­nya (10/590) dan mereka berd­ ua dan anggota tubuhnya, sedangkan berkata: ”Sanadnya shoh­ ih”. niat merupakan salah satu dari Dan Al Hafizh berkata: “San­ ad­ tiga bagian tersebut”. Lihat Syarh nya shohih di atas syarat Al- Arbain hal 10. Bukhary dan Muslim”). Abdurrahman bin Mahdiy ber­ 4 Akhwat Versi E-Book Gratis

Mutiara Ilmu Berkata Syaikhul Islam Ibnu dari penyusun kitab tentang sha­ Taimiyah dalam Al-Fata­wa habat –sepanjang apa yang saya (22/218): “…, karena sesung­ lihat dari kitab-kitab itu- yang guhn­ ya sebab keluarnya hadits menyebutkan lelaki yang mereka ini adalah bahwa seorang lelaki katakan bernama Muhajir Ummu berhijrah dari Mekkah ke Medinah Qois ini. Adapun Ummu Qois yang hanya untuk menikahi seorang disebutkan, maka Abul Khoththob wanita yang bernama Ummu Qois, bin Dihyah menyebutkan bah­wa maka Nabi r berkhutbah di atas namanya adalah Qilah”. mimbar dan menyebutkan hadits ini”. Sebagai kesimpulan, bahwa ki­ sah Muhajir Ummu Qois adalah Adapun Al-Hafidz Ibnu Hajar, kuat dan shohih, hanya saja kalau maka beliau berkata dalam Fathul dikatakan bahwa kisah ini adalah Bary (1/10): ”Akan tetapi tidak sebab keluarnya hadits tentang niat ada di dalamnya (yakni hadits Ibnu ini maka ini adalah perkara yang Mas’ud di atas) yang menunjukkan tidak diterima karena tidak ada bahwa hadist Al A’mal (hadits satupun dalil yang menunjukkan ‘Umar) diucapkan (oleh Nabi r) akan hal tersebut, wallahu a’lam. dengan sebab hal tersebut, dan saya tidak melihat sedikitpun pa­ Kosa Kata Hadits : da jalan-jalan hadits tersebut (ha­ dits Ibnu Mas’ud) ada yang te­gas 1. Kata innama (hanyalah) me­ menunjukkan tentang hal ter­se­ nun­jukkan makna pengkhususan but”. dan pembatasan yaitu penetapan hukum untuk yang tersebutkan Berkata Ibnu Rajab: “Dan te­ dan peniadaan hukum tersebut lah masyhur bahwa kisah Muhajir dari selainnya. Lihat Syarh An- Ummu Qois adalah sebab sabda Nawawy (13/54) dan Al-‘Ilam Nabi r (“barangsiapa yang hijrah­ karya Ibnu Mulaqqin (1/168). nya karena dunia yang hend­ ak dia raih atau karena wanita yang 2. Kata al-a’mal (setiap amalan). hend­ ak dia nikahi”) dan hal ini Yang diinginkan di sini adalah disebutkan oleh kebanyakan al- amalan-amalan yang disyariatkan mut­ a`akhkhirun (par­ a ulama bela­ (ibadah). kangan) dalam karangan-karangan mereka. Akan tetapi saya tidak Berkata Al-Hafizh dalam Al- melihat hal itu ada asalnya dengan Fath (1/13) yang maknanya : sanad yang shohih, wallahu a’lam”. “Dan yang diinginkan di sini adalah Lihat Jami’ul ‘Ulum wal Hikam amalan-amalan yang dilakukan (1/74-75). Dan hal ini lebih diper­ oleh mukallaf (yang terkena beban jelas dengan perkataan Imam Al- syari’at). Dibangun di atas hal ini, ‘Iraqy dalam Thorhut Tatsrib apakah amalan orang kafir tidak (2/25-26): “Tidak ada seorangpun termasuk dalam hadits ini?, yang nampak bahwa amalan mereka ti­ dak termasuk karena amalan-amal­ Akhwat 5 Versi E-Book Gratis

Mutiara Ilmu an yang diinginkan di sini adalah terang-terangan berbuat maksiat amalan-amalan ibadah dan ibadah dengan syarat akan timbul tidak syah dari seorang yang masl­a­hat yang besar ketika kafir walaupun mereka dituntut dia menjauhi orang tersebut. untuk mengerjakannya dan disik­ Lihat Syarh Riyadhus Sholihin sa karena meninggalkannya”. Dan (1/15). Al-Hafidz Al-‘Iraqy menyebut­kan bahwa amalan di sini mencakup Syarh (Penjelasan) : semua amalan anggota tubuh ter­ Pembahasan tentang hadits ini mas­ uk ucapan, karena ucapan ada­­ lah amalan lidah dan lidah term­ a­ dari beberapa sisi : suk dari anggota tubuh. 1.    Hadits ini adalah salah satu 3. Kata an-niyat (niat-niat). Niat dalil dari kaidah yang sangat agung secara bahasa adal­ah maksud dan dan bermanfaat yang berbunyi kehendak. Ada­pun secara istilah, “al-umuru bimaqoshidiha” (Setiap niat adalah memaksudkan sesuatu perkara tergantung dengan mak­ dengan disertai pengamalan se­ sud­n­ ya). suatu tersebut. Lihat Al-Fatawa (18/251) dan (22/218) dan Berkata Syaikh ‘Abdurrahman Hasyi­yah Ar-Roudhul Murbi’ bin Nashir As-Sa’diy ? dalam (1/189). Manzhumahnya: 4.  Hijrah secara bahasa arti­ gjReã =yäBe É=E u~neã nya meninggalkan sesuatu dan gjRfe 8äBZeã p 0wJeã ät~Y berpindah kepada selainnya. Ada­p­ un secara istilah yaitu me­ “Niat adalah syarat bagi seluruh ninggalkan negeri kafir menuju amalan, pada niatlah benar atau negeri islam karena takut fitnah rusaknya amalan”. dan untuk menegakkan agama. Syaikh Ibnu Utsaimin membagi Hal ini nampak jelas dari per­ hijrah menjadi tiga jenis : kat­ aan para ulama dalam menaf­ sirkan hadits ini :  Hijrah tempat, yaitu ses­ e­ Berkata Ibnu Rajab ?: “… dan orang berpindah dari suatu tempat ada kemungkinan taqdir (makna yang banyak maksiat, kefasikan, secara sempurna) dari sabda beliau dan mungkin dari negara kafir r, “setiap amalan tergantung dengan kepada negara yang tidak dijumpai niat-niatnya,” adalah bahwa setiap hal-hal  tersebut. amalan –syah atau rusaknya, di­ terima atau ditolaknya, berpahala  Hijrah amalan, yaitu se­ atau tidak berpahala- ditentukan seorang meninggalkan suatu yang oleh niat-niatnya, sehingga hadits Allah I larang dari berbagai jenis ini menerangkan tentang hukum kemaksiatan dan kefasikan. suatu amalan secara syar’iy”. Li­h­ at Fathul Bary (1/13). Dan semakna  Hijrah pelaku, yaitu se­ se­orang menjauhi orang yang 6 Akhwat Versi E-Book Gratis

Mutiara Ilmu dengannya perkataan Syaikh Sholih b. Di dalamnya terdapat dalil bin ‘Abdil ‘Aziz Alu Asy-Syaikh bahwa semua amalan yang bukan dalam syarh beliau terhadap hadits ibadah terkadang bisa mendapatkan ini : “Sesungguhnya setiap amalan pahala bila orang yang meng­amal­ –syah atau rusaknya, diterima atau kannya meniatkan dengannya iba­ ditolaknya- hanyalah dengan sebab dah. Misalnya memberikan nafkah niatnya”. kepada keluarga –yang asalnya adalah bukan amalan ibadah- 2. Sabda beliau r, “dan setiap dengan niat menjalankan kewajiban orang hanya akan mendapatkan apa yang Allah I telah bebankan yang dia niatkan,” memberikan kepadanya terhadap keluarganya, tambahan makna yang tidak di­ maka perbuatannya ini akan dibe­ tunjukkan oleh potongan hadits rikan pahala sebagaimana dalam sebel­umnya. hadits Sa’ad bin Abi Waqqash dari Berkata Ibnu Daqiqil ‘Ied ? Nabi r bahwa beliau bersabda dalam Ihkamul Ahkam (1/10): kepadanya : “(Lafadz ini) mengharuskan bahwa barangsiapa yang meniatkan sesuatu vü ufeã u-p ätæ ûV&ç% Ö^Zm _Zn% oe cmü p maka itu yang dia dapatkan dan c%ü=iã éY gR.% äi .1 ät~fQ $=-ü semua yang dia tidak niatkan maka dia tidak akan mendapatkannya”. “… dan tidaklah engkau menafkahkan Faedah didatangkannya kalimat, “dan setiap orang hanya akan men­ suatu nafkah yang kamu harapkan dapatkan apa yang dia niatkan,” dengannya wajah Allah kecuali setelah kalimat, “sesungguhnya se­ tia­ p amalan hanyalah tergantung de­ engkau akan diberi pahala atasnya ngan niat-niatnya,” dari beberapa sisi : termasuk  apa yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu\". (HR. Al- a. Penjelasan bahwa menent­ u­ Bukhar dan Muslim) kan apa yang dia niatkan juga ada­ lah syarat syahnya suatu amalan. c. Sesungguhnya setiap amal­ Misalnya jika seseorang masuk ke an yang zhohirnya adalah ibadah dalam masjid setelah adzan Zhuhur akan tetapi bila dilakukan dengan lalu sholat 2 raka’at, maka tidak niat sekedar adat kebiasaan ma­ cukup baginya hanya berniat untuk ka amalannya tidak akan men­ sholat dua raka’at akan tetapi harus dapatkan pahala sama sekali sam­ dia menentukan niatnya, yaitu pai dia niatkan dengannya ibadah. apakah dua raka’at ini adalah sholat Lihat Thohut Tatsrib (2/10). sunnah rawathib ataukah shalat sunnah wudhu ataukah sekedar d.  Berkata Ibnu Rajab dalam sholat sunnah mutlak. Hal ini Jami’ul ‘Ulum (1/65): “Bukanlah dikatakan oleh Imam An-Nawawy kalimat (yang kedua) ini sekedar dalam Syarh Muslim (13/81). pengulangan dari kalimat yang pertama, karena kalimat yang per­ tama menunjukkan bahwa syahnya amalan atau rusaknya sesuai de­ Akhwat 7 Versi E-Book Gratis

Mutiara Ilmu ngan niat yang mengharuskan ter­ Kedua jawaban ini disebutkan oleh jadinya amalan tersebut. Sedang­ Al-Hafizh dalam Al-Fath (1/16). kan kalimat yang kedua menun­  Ada kata yang terbuang jukkan bahwa pahala orang yang yang dengannya akan nampak beramal atas amalannya sesuai de­ perb­­ edaan antara kalimat syarat ngan niatnya yang baik dan bahwa de­ngan jawabannya, sengaja di­ siksaan atasnya (dia peroleh) se­ hi­l­angkan karena sudah jelas suai dengan niatnya yang rusak. makn­­ an­ ya. Taqdir (makna secara Dan terkadang niatnya adalah niat sempurna) dari kalimat ini adalah: yang mubah sehingga amalannya “Maka barangsiapa yang niat dan dianggap amalan mubah yang tidak maksud hijrahnya kepada Allah dan menghasilkan pahala atau siksaan”. RasulNya maka pahala dan gan­ 3. Sabda beliau r, “maka ba­ jaran hijrahnya kepada Allah I dan rang­siapa yang hijrahnya kepada RasulNya”. Ini adalah jawaban dari Allah dan RasulNya,” adalah kalimat Ibnu Daqiqil ‘Ied ? dalam Syarhul syarat sedangkan, “maka hijrahnya Arba’in hal. 12. kepada Allah dan RasulNya,” adalah kalimat jawaban dari syarat. Kaidah 4. Sabda beliau r, “barangsiapa dalam ilmu bahasa Arab bahwa yang hijrahnya karena dunia yang kalimat syarat harus berbeda de­ hendak dia raih atau karena wanita ngan kalimat jawaban dari syarat, yang hendak dia nikahi maka hijrah­ sedangkan dalam hadits ini kalimat nya kepada apa yang dia hijrah kepa­ syarat dan jawabannya memiliki da­nya,” di dalamnya terdapat dua lafadz yang sama. Maka dalam hal faedah : ini para ulama memberikan tiga jawaban :  Dalam kalimat ini Rasulullah  Bahwa perbedaan antara ka­ r hanya menyebutkan kalimat ja­ lim­ at syarat dengan jawabannya wab­an syarat dengan sabdanya, bi­sa dari sisi lafadz –dan ini ke­ba­ “ma­ka hijrahnya kepada apa yang nyak­annya- dan bisa pula dari sisi dia hijrah kepadanya,” dan tidak makna –sebagaimana dalam hadits mengulangi lafadznya sebagaimana ini-, dan ini bisa dipahami dari kon­ ketika beliau menyebutkan tentang teks hadits. hijrah karena Allah I dan RasulNya.  Samanya lafadz antara ka­ Hal ini menunjukkan akan rendah limat syarat dan jawabannya ber­ dan hinanya apa yang dia niatkan fungsi untuk menunjukkan makna dengan hijrahnya sekaligus menun­ melebih-lebihkan atau memp­ er­be­ jukkan rendah dan hinanya dunia sar-besar perkara, apakah dalam dan wanita bila keduanya dijadikan rang­ka pengagungan terhadap sua­ sebagai niat dalam beribadah. tu amalan –sebagaimana dalam ha­dits ini- atau sebaliknya dalam  Fitnah-fitnah dalam ber­ rangka menghinakan suatu amalan. agam­­ a sangatlah banyak, pem­ ber­­ ian contoh dalam hadits de­ 8 Akhwat ngan fitnah dunia dan fitnah Versi E-Book Gratis wan­­ ita menunjukkan besarnya

Mutiara Ilmu ke­d­ ua fitnah ini dibandingkan kepada orang-orang sebelum kalian fit­n­ ah-fitnah lainnya dan lebih kemudian kalian berlomba-lomba me­ terk­­ husus lagi fitnah wanita ka­ ngejarnya sebagaimana mereka telah ren­­ a disebutkan secara sendiri berlomba-lomba, lalu dunia tersebut –pa­d­ ahal wanita termasuk dari menghancurkan kalian seba­gai­mana dunia- menunjukkan fitnah wanita telah menghancurkan me­reka”. (HR. lebih besar daripada fitnah dunia. Al-Bukhary dan Muslim) Berikut beberapa hadits dari Ra­ sulullah r yang menunjukkan 3. Hadits Ka’ab bin ‘Iyadh t : bes­­ ar­n­ ya kedua fitnah ini serta waj­ibnya seorang muslim untuk däUã é&iü Ön&Y p Ön&Y Öiü gbe lü meng­hindar dari kedua fitnah ini : “Sesungguhnya setiap ummat mem­ 1.    Hadits Anas bin Malik t : punyai fitnah dan fitnahnya ummatku adalah harta”. (HR. At-Tirmizi) û^ç} p län)ã S-=~Y (w) #~Uã Sç&} S-=~Y ufjQ p ueäi p ufsü uRç&} 91ãp 4. Hadits Usamah bin Zaid t: ÁufjQ û^ç} p ueäi p ufsü ûfQ =Mü Ön&Y @äneã ûY ú9Ræ #a=% äi “Mayat diikuti (ke kuburan) oleh xäBneã oi dä-=eã tiga (perkara), akan kembali dua dan akan tinggal (bersamanya) satu. Dia “Saya tidaklah meninggalkan setelah­ diikuti oleh keluarganya, hartanya ku suatu fitnah kepada manusia yang dan amalannya, maka akan kembali lebih berbahaya bagi para lelaki keluarga dan hartanya sedang yang dar­ i­pada para wanita”. (HR. Al- tinggal adalah amalannya”. (HR. Bukhary dan Muslim) Al-Bukhary dan Muslim) 5. Hadits ‘Uqbah bin ‘Amir t: 2. Hadits Miswar bin Makhro­ mah t : oi g-< dä^Y xäBneã ûfQ dq59eã p kb}ü énbe p kb~fQ ûF5ü =^Zeã äi ufeã qY dä] qj<ã #}ü =Yü ufeã dqA< ä} <äJmöã kb~fQ ä~m9eãÌBç% lü kb~fQ ûF5ü qBYän&Y kbfç]läaoiûfQ #ËBæ äja $qUã qj<ã kt&bfsü äja kbbft% p äsqBYän% äja äs “Hati-hati kalian dari masuk kepada “Maka demi Allah, bukan kemiskinan para wanita, maka ada seorang lelaki yang saya takutkan atas kalian, akan dari Anshor yang berkata : Wahai tetapi yang saya takut atas kalian Rasulullah, bagaimana pendapatmu adalah dilapangkannya dunia kepada tentang ipar?, beliau menjawab: kalian sebagaimana telah dilapangkan Ipar adalah kematian”. (HR. Al- Bukhary dan Muslim) 5. Perkara yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu bahwa se­ked­ ar niat yang baik dalam ber­ amal sama sekali tidaklah cuk­ up Akhwat 9 Versi E-Book Gratis

Mutiara Ilmu sebagai sebab diterimanya amala­ n masalah niat yang merupakan per­ tersebut oleh Allah I, akan tetapi kara penting dalam ‘aqidah. –sebagaimana yang dimak­lumi- b. Bantahan atas sekte Karra­ bahwa suatu amalan –bagai­ma­ miah yang berkata bahwa iman napun besar dan hebatnya- tid­ ak adal­ah dengan sekedar ucapa­ n li­ akan diterima oleh Allah I dari san walaupun tanp­ a keyakinan siapapun juga kecuali setelah ter­ dal­am hati. Hal ini terbantah de­ pen­ uhinya dua syarat : ngan nash-nash yang jelas dan ke­ sepakatan di kalangan para ulama  Hendaknya amalan tersebut bahwa sesungguhnya orang-orang dikerjakan semata-mata karena munafik berada di das­ ar neraka meng­h­ arapkan wajah Allah U se­ yang paling bawah, padahal mereka bagaimana yang terkandung dalam mengucapkan kali­mat tauhid. hadits ‘Umar ini. c. Tidak boleh beramal sebelum mengetahui hukumnya, karena    Hendaknya amalan tersebut mus­t­ ah­ il seseorang bisa berniat de­ secara zhohirnya sesuai dengan ngan niat yang benar bila dia tidak sunnah Rasulullah r, makna ini me­miliki ilmu tentang amalan ter­ yang terkandung dalam hadits : se­but. d. Wajibnya memberikan per­ha­ uni C~e äi ã;s äm=iü ûY (91ü oi tian dan penjagaan terhadap amal­ an-amalan hati, juga wajib berhati- 8< qtY hati dari riya, sum’ah dan beramal untuk mendapatkan dunia. “Barangsiapa yang mengada-adakan e. Hendaknya orang yang mem­ suatu perkara baru dalam urusan berikan suatu kaidah memberikan (agama) kami ini yang bukan darinya perincian dan contoh  pengamalan maka amalan itu tertolak”. (HR. dari kaidah tersebut sehingga lebih Al-Bukhary dan Muslim dari mudah dipahami dan diamalkan. ‘A`isyah radhiallahu ‘anha) Karena Rasulullah r setelah beliau memberikan kaidah, “Sesungguhnya Dan penjelasan tentang dua setiap amalan hanyalah tergantung syarat ini insya Allah akan kita dengan niat-niatnya dan setiap orang bahas lebih meluas pada tempatnya. hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan”, beliau r merinci dan 6. Beberapa faedah yang ter­da­ memberi contoh dengan sab­da­nya, pat dalam hadits ini : “maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya …,” a. Bantahan terhadap Mu’ta­ zilah dan yang mengikuti mereka Bersambung ke halaman 14 yang menolak pendalilan dengan hadits ahad dalam perkara ‘aqidah. Karena hadits ini adalah hadits Ghorib sebagaimana telah berlalu akan tetapi tidak ada seorangpun di kalangan para ulama yang menolak berdalilkan dengan hadits ini dalam 10 Akhwat Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah Makna Ikhlas dalam Ibadah Ketahuilah wahai sauda­ Allah I da­lam beberapa tempat rak­ u kaum muslimin dalam Al-Qur­`an. Di antaranya: -semoga Allah I mem­ “Barangs­ iap­ a mengharap perjum­ berikan hidayah ke­pad­ aku dan ke­ pada kalian untuk berpegang te­guh paan de­ngan Rabbnya maka hendaklah kepada Al-Kitab dan As-Sunnah-, sesungguhnya Allah I tidak akan ia mengerjakan amal yang saleh dan menerima suatu amalan apapun dari siapa pun kecuali setelah ter­ janganlah ia mempersekutukan se­ penuhinya dua syarat yang sangat mendasar dan prinsipil, yaitu: orang pun dalam beribadat kepada 1. Amalan tersebut harus dilan­ Rabbnya”. (QS. Al-Kahfi : 110) dasi keikhlasan hanya kepa­da Allah I, sehingga pelaku amalan tersebut Al-Hafizh Ibnu Katsir ? ber­ sama sekali tidak mengharapkan kata dalam Tafsirnya (3/109) me­ dengan amalannya tersebut kecuali nafs­ irkan ayat di atas, “[Maka hen­ wajah Allah Ta’ala. daklah ia mengerjakan amal yang 2. Kaifiat pelaksanaan amal­ saleh], Yaitu apa-apa yang sesuai an tersebut harus sesuai den­ gan den­ gan syari’at Allah I, [dan ja­ petunjuk Rasulullah r. Da­lil untuk nganlah ia mempersekutukan se­­­ kedua syarat ini diseb­ utkan oleh orang pun dalam beribadat ke­­ pad­ a Rabbnya] yaitu yang ha­ ­ nya di­ingin­kan wajah Allah I dengannya tanpa ada sekutu ba­ gi-Nya. Inilah dua rukun untuk amalan yang dit­ erima, harus ikhlas Akhwat 11 Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah hanya kep­ a­da Allah I dan benar baw­ a) kebenaran. Maka sem­bah­ di atas syari’at Rasulullah r”. lah Allah dengan memurnikan ket­­a­ Dan juga Firman Allah Ta’ala: atan kepada-Nya. Ingatlah, ha­nya kepunyaan Allah-lah agama yang ber­ “Dia lah yang menjadikan mati dan sih (dari syirik)”. (QS. Az-Zumar: 2-3) hidup, agar Dia menguji kalian, siapa Allah Ta’ala berfirman: “Kata­ di antara kalian yang paling baik kanl­ah, “Sesungguhnya aku di­perin­ amalannya”. (QS. Al-Mulk : 2) tahkan supaya menyembah Allah den­ gan mengikhlaskan ketaatan ke­ Al-Fudhoil bin Iyadh ? seb­ a­ pa­da-Nya dalam (menjalankan) aga­ gaimana dalam Majmu’ Al-Fatawa ma”. (QS. Az-Zumar : 11) karya Ibnu Taimiah t (18/250) berkata ketika menafsirkan firman Dan dalam firman-Nya: “Pa­­­ Allah I [“siapa di antara kalian yang da­hal mereka tidak disuruh kec­ uali paling baik amalannya”], “(Yaitu) supaya menyembah Allah dengan Yang paling ikhlas dan yang paling mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya benar. Karena sesungguhnya amal­ dalam (menjalankan) agama dengan an, jika ada keikhlasannya akan lurus”. (QS. Al-Bayyinah : 5) tetapi belum benar, maka tidak akan diterima. Jika amalan itu be­ Adapun dari As-Sunnah, ma­ nar akan tetapi tanpa disertai ke­ ka Rasulullah r telah menegas­kan ikhlasan, maka juga tidak diterima, dalam sabda beliau: “Sesungguhnya sampai amalan tersebut ikhlas dan setiap amalan hanyalah tergantung benar. Yang ikhlas adalah yang dengan niatnya masing-masing, hanya (diperuntukkan) bagi Allah I dan setiap orang hanya akan men­ dan yang benar adalah yang berada dap­ atkan apa yang dia niatkan. di atas sunnah (Rasulullah r)”. Maka, barangs­ iapa yang hijrahnya Berikut uraian kedua syarat ini: kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul- Syarat Pertama: Pemurnian Nya. Barangsiapa yang hijrahnya Keikhlasan Hanya Kepada Allah I ka­rena dunia yang hendak dia ra­ih Ini adalah konsekuensi dari syaha­ atau karena peremp­ uan yang hen­d­ ak dat pertama yaitu persaksian bah­ dia nikahi, maka hijrahnya kepada wa tidak ada sembahan yang berhak sesuatu yang dia hijrah kepa­danya”. untuk disembah dan diibadahi ke­ (HR. Al-Bukhari no. 54, 2392 cuali hanya Allah I semata serta dan Muslim no. 1907 dari sahabat meninggalkan dan berlepas diri dari Umar bin Al-Khaththab t) berbagai macam bentuk kesyirikan dan penyembahan kepada selain Kemudian, keikhlasan yang di­ Allah Ta’ala. ingink­ an di sini adalah mencakup dua perkara: Ada banyak dalil yang meno­ pang syarat ini, di antaranya: 1. Lepas dari syirik ashgar (ke­ Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguh­ cil) berupa riya` (ingin dilihat), nya Kami menurunkan Al-Kitab (Al sum’ah (ingin didengar), keinginan Qur’­ an) kepadamu dengan (mem­ 12 Akhwat Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah mendapatkan balasan duniawi nya membuat ibadah yang sed­ ang da­r­ i amalannya, dan yang semi­ diamalkan sia-sia dan tidak di­ saln­­ ya dari bentuk-bentuk keti­ terima oleh Allah I, bahkan mem­ dak­i­khlasan. Karena semua niat- buat seluruh pahala ibadah yang niat di atas menyebabkan amalan te­lah diamalkan akan terhapus se­ yang sedang dikerjakan sia- luruhnya tanpa terkecuali. sia, tidak ada artinya dan tidak akan diterima oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala telah mengancam Ras­­ ulullah r bersabda bahwa Allah NabiMuhammadr danseluruhNabi Ta’ala berfirman dalam hadits Qudsy: sebelum beliau dalam firman-Nya: “Barangsiapa yang mengerjakan “Dan sesungguhnya telah diwahyukan sua­tu amalan apapun yang dia mem­­­ kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) perserikatkan Saya bersama selain yang sebelummu: “Jika kamu berbuat Saya dalam amalan tersebut, maka kesyirikan, niscaya akan terhapuslah akan saya tinggalkan dia dan siapa seluruh amalanmu dan tentulah kamu yang dia perserikatkan bersama termasuk orang-orang yang merugi”. saya”. (HR. Muslim no. 2985 dari (QS. Az-Zumar : 65) Abu Hurairah t) Dari syarat yang pertama Kata “dia” bisa kembali kepada ini, sebagian ulama ada yang me­­ pelakunya dan bisa kembali kepada nambahkan satu syarat lain di­ amalannya, Wallahu A’lam. Lihat ter­ imanya amalan, yaitu: Aqidah Fathul Majid hal. 447. pe­lakunya haruslah aqidah yang be­nar, dalam artian dia tidak me­ Bahkan Allah Ta’ala telah me­ yakini sebuah aqidah yang bisa neg­­ askan:“Barangsiapa yang meng­­­ mengkafirkan dirinya. hend­ aki (dengan ibadahnya) ke­­­ hi­dupan dunia dan perhiasannya, \"Siapa di antara niscaya Kami berikan kepada mereka kalian yang paling balasan pekerjaan mereka di dunia den­ gan sempurna dan mereka di baik amalannya dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah (Yaitu) yang paling orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan len­ yap­ ikhlas dan yang lah di akhirat apa yang telah mereka paling benar\" usahakan di dunia dan sia-sialah apa [Majmu’ Al-Fatawa yang telah mereka kerjakan”. (QS. karya Ibnu Taimiah t Hud : 15-16) (18/250)] 2. Lepas dari syirik akbar (be­ sar), yaitu menjadikan sebahagian dari atau seluruh ibadah yang se­ dang dia amalkan untuk selain Allah I. Perkara kedua ini jauh leb­­ ih berbahaya, karena tidak ha­ Akhwat 13 Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah Contoh: Ada seseorang yang tidak akan diterima karena dia shalat dengan ikhlas dan sesuai te­lah meyakini keyakinan yang dengan petunjuk Nabi r, hanya saja rusak lagi merupakan kekafiran. dia meyakini bahwa Allah Ta’ala Karena tempat yang terbatas, insya berada dimana-mana. Keyakinan Allah I pembahasan syarat yang dia ini adalah keyakinan yang kafir kedua akan kami bahas pada edisi karena merendahkan Allah I, yang yang mendatang. karenanya shalat­nya tidak akan diterima. Wallahu a’lam bishshawab. Contoh lain: Seseorang yang [Rujukan: Studi Kritis Peray­ aa­ n mengerjakan haji dengan ikhlas Maulid Nabi r, bab kee­ mpat. Yang dan sesuai dengan petunjuk Nabi ditulis oleh Ust. Abu Muawiah r, hanya saja dia meyakini bahwa Hammad -hafizhah­ ullah- dengan ada makhluk yang mengetahui beberapa perub­ ah­an] Http://al- perkara ghaib. Maka hajinya pun atsariyyah.com/ ?p=823 Sambungan hal. 10 “maka barangsiapa yang hijrahnya f. Bantahan terhadap sebagian kepada Allah dan RasulNya …,” ulama yang mengatakan bahwa ha­ samp­­ ai akhir hadits. dits shohih disyaratkan mini­mal adalah hadits ‘aziz, yaitu hadits Berkata Ibnu Rajab ?: “Dua yang pada salah satu tha­ba­qat sa­ kalimat ini (yaitu “Sesungguhnya nad­nya atau lebih hanya terdapat setiap amalan hanyalah tergantung dua orang perawi. dengan niat-niatnya dan setiap Wallahu Ta’ala A’la wa A’lam. orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan”) adalah dua (Lihat : Thorhut Tatsrib 2/20, kaidah yang tidak ada satupun Al-‘Ilam 1/207, Jami’ul ‘Ulum amalan yang keluar darinya, lalu (1/72) dan Majmu’ul Fatawa  beliau menyebutkan setelahnya (18/279-280)) sa­tu contoh dari contoh-contoh (Dikutip dari Jurnal Islami Al-Atsa­­ amal­an yang bentuknya satu tapi riyyah ed. 1 dengan sedikit ­peru­ berbeda baik dan buruknya sesuai bahan) dengan niat-niatnya, dan beliau se­ http://al-atsariyyah.com/?p=135 akan-akan bersabda: “Dan selur­ uh amalan yang lain berjalan di atas contoh ini”. 14 Akhwat Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah­ Riya’ lebih halus daripada rambatan semut Penulis: Ibnu Qudamah ? (Al-Imam Ahmad bin Abdurrahman) Kebagusan amalan ang­ penguasaan hawa nafsu terhadap got­ a badan seorang qalbunya. Rasulullah r telah ber­ hamba tergantung pa­ sabda: da kebagusan qalbunya. Apabila qalbunya salim (sehat), tidak ada #2fI ã:ü ÖVNi 9B:ã ûY lü vü di dalamnya melainkan kecintaan 9BY $9BY ã:ü p Àufa 9B:ã 3fI kepada Allah I dan kecintaan kepada apa yang dicintai Allah I, èf^eã és p vü Àufa 9B:ã takut kepada-Nya, takut terjatuh pada apa yang dibenci oleh-Nya, “Ketahuilah, sesungguhnya dalam akan baguslah seluruh amalan jasad ada segumpal darah. Jika ia anggota badannya. Akan tumbuh baik, seluruh jasad akan baik pula. pula pada dirinya perasaan untuk Jika ia rusak, maka seluruh jasad menghindarkan diri dari segala akan rusak. Ketahuilah bahwa itu perkara yang haram dan syubhat adalah qalbu.” (Shahih, HR. Al- Namun apabila qalbunya rusak, Bukhari no. 52, dan Muslim no. dikuasai oleh hawa nafsunya, men­ 4070 cari apa yang diinginkan hawa naf­ su­nya meski dalam perkara yang Apabila seorang hamba mem­ i­ Allah I benci, akan rusaklah selu­ liki qalbu yang salim akan muncul ruh amalan anggota badannya. dari­nya amalan-amalan yang shalih Se­lain itu, akan menyeret pula dan kesungguhan dalam beramal kepada segala bentuk kemaksiatan guna mencapai kebahagiaan di dan syubhat, sesuai dengan kadar kehidupan akhirat. Allah I berf­ ir­ man: Akhwat 15 Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah­ qs p ät~RA äte ûRA p Õ=5öø 8ã<ü oi p mengutamakan kehidupan dunia ã<qbFi kt~RA läa cz–epýY oiÒi yang akan membawanya kepada neraka Al-Jahim. “Dan barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke =a;&}hq}êEú=çbeø ÖiäËeø$xä-ã:ýY arah itu dengan sungguh-sungguh, oU k~2:ø $>=æp êFûRA äi o–Bmöø sedangkan ia adalah mukmin, maka Õq~<ø =)ãxpêH ûVÊ oi äiýY êGú=} mereka itu adalah orang-orang yang êJúpýUø ûs k~2.eø lýY êI ä~m9eø usahanya dibalasi dengan baik.” (Al- CZneø ûtm p uæ< hä^i Xä5 oi äiü p Isra`: 19) êLúpýUø ûs Ön:ø lýY êKúqSø oQ Dengan demikian, untuk men­ “Maka apabila hari kiamat telah dorong dan menumbuhkan amalan- datang. Pada hari ketika manusia amalan shalih, setiap hamba wajib teringat akan apa yang telah menjaga qalbunya agar tetap salim dikerjakannya. Dan diperlihatkan (sehat) dan terhindar dari penyakit- neraka dengan jelas kepada setiap penyakit yang merusaknya. orang yang melihat. Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih Al-Imam Ibnul Qayyim ? mengutamakan kehidupan dunia, berkata: “Tidak sempurna kesela­ maka sesungguhnya nerakalah tempat matan qalbu seorang hamba mela­ tinggalnya. Dan adapun orang yang in­kan setelah selamat dari lima per­ takut kepada kebesaran Rabbnya, kara: syirik yang menentang tauhid, dan menahan diri dari keinginan bid’ah yang menyelisihi As-Sunnah, hawa nafsunya, maka sesungguhnya syahwat yang menyelisihi perintah, surgalah tempat tinggalnya.” (An- kelalaian yang menyelisihi dzikir, Nazi’at: 34-41) dan hawa nafsu yang menyelisihi ikhlas.” (Ad-Da`u wad Dawa`, Wallahu a’lam bish-shawab. hal. 138) H t t p : / / w w w. a s y s y a r i a h . c o m / Hamba yang memiliki qalbun syariah.php?menu=detil&id_ salim akan selalu mengutamakan online=520 kehidupan akhirat daripada kehi­ dupan dunia, yang mana Allah I telah mempersiapkan tempatnya di surga. Berbeda dengan orang yang 16 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah Pokok-pokok Sunnah menurut Imam Ahmad Penulis: Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah KATA PENGANTAR jama’ah, dan mudah-mudaha­ n Allah menjadikannya bermanfaat bagi Akhir-akhir ini karena gencar­ se­genap pembaca khususnya dan nya dakwah yang dilakukan oleh ka­um muslimin pada umumnya. Ahlul bi’dah dan makar yang dila­ Amin. kukan oleh orang-orang yang me­ musuhi Islam mengakibatkan umat Tak lupa segala kritik dan sa­ Islam banyak yang tidak menge­ ran tetap kami harapkan demi ke­ tahui pokok-pokok agama mereka. semp­ urnaan risalah ini, karena ka­ mi yakin kami adalah orang yang Oleh sebab itu kami merasa dhai’f, semoga Allah I meridhai terp­ anggil untuk menjelaskan aqi­ kita se­mua. dah Islam (Ahlus Sunnah wal Ja­ ma’ah) kepada masyarakat luas Penerbit Al Mubarak agar mereka bisa mempelajari dan me­ngamalkannya. Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, kami menda­ MUQADDIMAH patk­ an satu kitab, walaupun kecil bentuknya namun mengandung Segala puji bagi Allah Rabb ilmu yang sangat besar dan ber­ sem­­ esta alam, akhir hidup yang manfaat bagi kaum muslimin di baik adalah balasan bagi orang dunia dan akhirat. Buku karya yang bertaqwa. Tiada permusuhan Imam Ahlus Sunnah Ahmad bin melainkan kepada orang yang Hanbal ini berisi pokok-pokok dzalim. Aku bersaksi bahwasanya Aqid­­ ah Ahlus Sunnah yang sudah Tiada sesembahan yang Haq mela­ banyak dilupakan oleh kaum mus­ inkan Allah semata, tiada sekutu limin. bagiNya Al Mulk, Al Haq dan Al Mubin, dan aku bersaksi bahwa Akhirnya, mudah-mudahan Muhammad adalah hamba dan ini merupakan sumbangsih ka­ rasul Nya penutup para Nabi I mi dalam menyebarkan Dak­ dan imamnya orang-orang yang wah Salafiyah Ahlus Sunnah wal bertaqwa, shalawat dan salam Allah Akhwat 17 Versi E-Book Gratis

Manha Ahlussunnah sem­ oga dilimpahkan kepadanya, orang yang menyakiti atau me­ kep­ ada keluaga dan shahabatnya nyelisihi mereka, hingga datangnya dan kepada orang-orang yang me­ urusan Allah mereka tetap dalam ngikuti mereka dengan baik hingga keadaan demikian. hari kiamat. Kita - Alhamdulillah – berjalan Amma Ba’du, Sesungguhnya mengikuti jejak mereka yang diku­ Allah Ta’ala telah mengutus rasul at­kan oleh AlQur’an dan Sunnah. Nya Muhammad dengan petunjuk Kita berkata demikian dalam rang­ dari agama yang benar sebagai ka menceritakan nikmat Allah rahmat bagi seluruh alam, tauladan dan menerangkan apa yang wajib bagi orang yang beramal shalih dan dilakukan oleh seorang mukmin. hujjah bagi seluruh manusia. Beliau telah menjelaskan dengan petunjuk Dan kita minta kepada Allah dan agama yang benar serta dengan I untuk menetapkan hati kita apa yang telah turun kepadanya dan saudara-saudara yang muslim yakni Al Qur’an dan hikmah (Sun­ dalam memegang perkataan yang nah) semua perkara yang mengan­ kokoh di dunia dan akhirat dan kita dung kebaikan bagi manusia dan meminta kepada Nya untuk mem­ bisa membuat mereka istiqamah berikan rahmat Nya kepada kita, dalam masalah agama ataupun sesungguhnya Dia Maha Pemberi. du­nia, yaitu penjelasan tentang masalah aqidah yang benar dan Darul Manar merasa sen­ ang amalan-amalan yang baik, akhlak bisa ambil bagian dalam menye­ yang utama dan adab yang tinggi. barkan kitab ushul Sunnah kar­ ya imam yang mulia Imam Ahmad Rasulullah r meninggalkan bin Hanbal rahimahullah. Kitab umatn­ ya diatas jalan yang putih, ini telah disebarkan pada awalnya malamnya seperti siangnya tidak di majalah Mujahid nomor 28/29 ada yang menyeleweng dari jalan bulan Sya’ban-Ramadhan 1411 H, tersebut kecuali orang yang binasa. dan itu adalah nuskhah makhtuthat (manuskrip yang masih berupa tu­ Berjalanlah umat yang men­ lisan tangan) dengan tulisan Muha­ taati Allah I dan Rasul Nya diatas dits Muhammad Nashiruddin Alba­ manhaj tersebut, mereka adalah ni, Mudah-mudahan Allah mem­­ makhluk yang terbaik, mereka itu berinya kebaikan dan mem­ber­ i­kan adalah para sahabat dan tabiin manfaat ilmunya pada kita. sert­ a orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, menjalankan Darul Manar telah mentakhrij, syariat Allah I, berpegang te­guh meneliti serta mencetaknya kem­ba­ dengan Sunnah Rasululah, meng­ li. Kita meminta kepada Allah I agar gi­gitmya dengan gigi geraham me­ menjadikannya berm­ anf­ a­at bagi reka, sehingga mereka menjadi seluruh muslimin. Shalallahu’ala Na­ kelompok yang terus mendapatkan biyyina Muhammad Wa’ala alihi wa kemenangan, tidak terganggu oleh ashabihi ajma’in, PENERBIT Darul Manar 18 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah POKOK-POKOK SUNNAH ME­ dan hawa nafsu, kewajiban kita NUR­­ UT IMAM AHMAD BIN hanyal­ah mengikuti Sunnah serta HAMBAL ? meninggalkan akal dan hawa nafsu. Telah mengabarkan kepada  Dan termasuk Sunnah yang kam­ i Syaikh Abu Abdillah Yahya harus diyakini Barangsiapa me­ bin Abi Hasan bin AlBanna, ia ningg­ alkan salah satu dari nya – ti­ berk­­ ata: ”Ayahku Abu Ali Hasan dak menerima dan tidak beriman bin Al Banna mengabarkan ke­ pad­ anya - maka dia tidak termasuk pad­ a kami: ”Telah mengabarkan golongan Ahlus Sunnah, adalah: ke­pada kami Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Abdullah bin 1. Iman kepada takdir yang Bisyran Al Muadil:”Mengabarkan baik dan buruk, membenarkan kepada kami ‘Utsman bin Ahmad hadits-hadits tentang masalah ini, bin As Samk: ”Telah menceritakan beriman kepadanya, tidak menga­ kep­ ada kami Abu Muhammad Al takan “mengapa?”, dan tidak pula Hasan bin Abdul wahab Abu Nabri, mengatakan: ”Bagaimana?”, akan beliau telah membaca kitabnya pa­ tetapi kita hanya membenarkan dan da bulan Rabiul awal Th. 293H. ia beriman dengannya. Barangsiapa berkata: ”Telah mengabarkan ke­ yang tidak mengetahui penafsiran pada kami Abu Ja’far Muhammad satu hadits, dan tidak dapat dicapai bin Sulaiman Almuqri Al Bashri Di oleh akalnya sesungguhnya hal ter­ Tunisia: ”Te­lah mengabarkan ke­ sebut telah cukup dan sempurna padaku Abdus bin Malik Al Athar: atasnya (tidak perlu berdalam- ”Aku mendengar Abu Abdillah da­lam lagi). Maka wajib baginya Ahmad bin Hanbal berkata: ”Po­ beriman, tunduk dan patuh dalam kok-pokok Sunnah (Isl­ am) disi­ menerimanya, seperti hadits; ’As si kami adalah: shadiqul masduq“ dan hadits- hadits yang seperti ini dalam ma­  Berpegang teguh dengan apa salah taqdir, demikian juga semisal yang dijalani oleh para shahabat hadits – hadits ru’yah (bahwa serta bertauladan kepada mereka, kaum mukminin akan melihat Allah meninggalkan perbuatan bid’ah, di sorga), walaupun terasa asing karena setiap bid’ah adalah sesat, pada pendengaran dan berat bagi serta meninggalkan perdebatan da­ yang mendengar, akan tetapi wa­ lam masalah agama jib mengimaninya dan tidak bo­ leh menolak satu huruf pun, dan  Sunnah menafsirkan Al juga hadits-hadits lainnya yang Qur’­an dan Sunnah menjadi dalil- ma’tsur (diriwayatkan) dari orang- dalil (sebagai petunjuk dalam me­ orang terpercaya, jangan berdebat mah­ ami) Al Qur’an, tidak ada dengan seorangpun, tidak boleh qiyas dalam masalah agama, ti­ pula mempelajari ilmu jidal, ka­ dak boleh dibuat pemisalan – pe­ rena berbicara tanpa ilmu dalam mi­s­ alan bagi Sunnah, dan tidak masalah takdir, ru’yah dan Qur’an bo­l­eh pula dipahami dengan akal Akhwat 19 Versi E-Book Gratis

Manha Ahlussunnah dan masalah lainnya yang terdapat Ibnu Abbas dan diriwayatkan oleh dalam Sunnah adalah perbuatan Al Hakam bin Aban dari Ikrimah yang dibenci dan dilarang, pelaku­ dari Ibnu Abbas, diriwayatkan pu­ nya tidak termasuk ahlus Sunnah la oleh Ali bin Zaid dari Yusuf bin walaupun perkataannya mencocoki Mihram dari Ibnu Abbas, dan kita Sunnah sampai dia meninggalkan memahami hadits ini sesuai de­ perdebatan dan mengimani atsar. ngan dhahirnya sebagaimana da­ tang­nya dari Rasulullah r dan ber­ 2. Al Qur’an adalah ka­la­­ bicara (tanpa ilmu) dalam hal ini mullah bukan makhluk, jan­ gan­ adalah bid’­­ah, akan tetapi kita wajib lah dia merasa risih untuk me­ beri­man dengannya sebagaimana ngatakan: ”Dia bukan makhluk”. dhah­­ irn­ ya dan kita tidak berdebat Se­sungguhnya kala­mullah itu bu­ de­ngan seorangpun dalam masalah kanlah sesuatu yang terpisah dari ini. Dzat Allah I, dan sesuatu yang berasal dari dzat­n­ ya itu bukanlah 5. Beriman dengan mizan makhluk. Ja­uhil­ah berdebat dengan (timbangan amal) pada hari kiamat, orang yang hina dalam masalah ini sebagaimana disebutkan dalam dan den­ gan orang lafdziyah (Ahlul hadits: (yang artinya) ’’Seorang bid­’ah yang mengatakan lafadzku ham­b­ a akan ditimbang pada hari ket­ ika membaca Al Qur’an adalah kiam­ at, dan beratnya tidaklah se­ makhluk) dan lainnya atau dengan berat satu sayap lalat” dan akan orang yang tawaquf (Abstain) dalam di­t­ im­bang amalan para hamba se­ masalah ini yang berkata: ”Aku bagaimana disebutkan dalam atsar, tidak tahu Al Qur’an itu makhluk maka wajib bagi kita untuk ber­ atau bukan makhluk tetapi yang iman dan membenarkannya, serta jelas Al Qur’an adalah kalamullah”, berpaling dari orang-orang yang orang ini (yang tawaquf) adalah ah­ me­n­ entangnya serta (kita harus) lul bid’ah seperti orang yang me­ me­n­ inggalkan perdebatan. ngatakan Al Qur’an adalah makh­­­ luk. Ketahuilah (keyakinan ahlus 6. Sesungguhnya para ham­ Sunnah adalah) Al Qur’an ada­l­ah ba akan berbicara dengan Allah kalamullah bukan makhluk. I pada hari kiamat tanpa adanya penerjemah antara mereka dengan 3. Beriman dengan ru’yah Allah dan kita wajib mengimaninya. (bahwa kaum mukminin akan me­ lihat Allah I) pada hari kiamat 7. Beriman kepada haudh sebagaimana diriwayatkan dari (telaga) yang dimiliki oleh Ra­ Nab­ i rdalam hadits-hadits yang sulullah r pada hari kiamat, yang shahih akan didatangi oleh umatnya, le­ barnya sama seperti panjangnya 4. Nabi r sungguh telah me­ yaitu selama perjalanan satu bul­an, li­hat Rabbnya, hal ini telah ma’tsur be­jana-bejananya seperti ban­ yak­ dari Rasulullah r diriwa­yatkan nya bint­ ang-bintang di langit, hal oleh Qatadah dari Ikrimah dari ini seb­ agaimana diberitakan dalam 20 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah khab­ ar-khabar yang benar dari men­ inggalkan sha­l­at sungguh ia te­ banyak jalan. lah kafir”, ”Tidak ada amalan yang kalau ditinggalkan orang menj­adi 8. Beriman dengan adanya kafir kecuali shalat”. Maka Ba­ adzab kubur. rangsiapa meninggalkan shalat ia menjadi kafir dan Allah I telah 9. Sesungguhnya umat ini menghalalkan membunuhnya. akan diuji dan ditanya dalam kuburnya tentang Iman, Is­ 14. Sebaik-baik umat setelah lam, siapa Rabbnya dan siapa Nabi r nya adalah Abu bakar Nabi­n­ ya. Munkar dan Nakir akan As Shidiq, kemudian Umar bin mendatanginya sebagaimana yang Khattab, Utsman bin Affan, kita Dia kehendaki dan inginkan. Kita mengutamakan tiga shahabat ini wajib beriman dan membenarkan sebagaimana Rasulullah r meng­ hal ini. utam­ a­kan mereka, para shahabat tidak berselisih dalam masalah ini, 10. Beriman kepada syafa­ kemudian setelah tiga orang ini `at Nabi r dan kepada suatu orang yang paling utama adalah kaum yang akan keluar dari neraka ashabus syura (Ali bin Abi Thalib, setelah mereka terbakar dan Zubair, Abdur Rahman bin Auf, menjadi arang, kemudian mereka Sa’ad dan [Thalhah]*) seluruhnya akan diperintahkan menuju sun­ gai berhak untuk menjadi khalifah dan di depan pintu syurga (sebagai­ imam. Dalam hal ini kita berpegang mana diberita kan dalam atsar) dengan hadits Ibnu Umar: (yang sebagaimana dan seperti apa yang artinya) “Kami menganggap ketika Dia kehendaki, kita wajib beriman Rasulullah r masih hidup dan dan membenarkan hal ini. para sahabatnya masih banyak yang hidup, bahwa sahabat yang 11. Beriman bahwa Al-Masih terbaik adalah: Abu Bakar, Umar Ad-Dajjal akan keluar, tertulis dan Utsman kemudian kita diam di­antara kedua matanya (Kafir/ (tidak menentukan orang keempat)”, bah­ asa Arab) dan beriman dengan kem­ udian setelah ashabus syura hadits-hadits yang datang tentang orang yang paling utama adalah masalah ini beriman bahwa ini orang yang ikut perang badar dari akan terjadi. kalangan Muhajirin kemudian dari kalangan Anshar sesuai dengan 12. Beriman bahwa Isa bin urutan hijrah mereka, yang lebih Maryam akan turun dan mem­ dulu hijrah lebih utama dari yang bunuh dajjal di pintu Ludh. belakangan, kemudian manusia yang paling utama setelah para 13. Iman adalah ucapan sahabat adalah generasi yang beliau dan amalan, bertambah dan diutus kepada mereka. Dan semua berk­­ urang, sebagaimana te­lah orang pernah bersahabat dengan di­beritakan dalam hadits: (yang artinya) “Orang mu’min yang pal­ing sempurna imannya adal­ah yang pa­ ling baik ahlaqnya”, “Barangsiapa Akhwat 21 Versi E-Book Gratis

Manha Ahlussunnah beliau selama satu tahun, satu bulan, dan pelaksanaan hukum-hukum satu hari atau satu jam, siapa yang had dilakukan oleh imam, dan pernah melihat Rasulullah r maka hal ini terus berlangsung tidak dia termasuk sahabat Rasulullah r. boleh seorangpun mencela mereka Dia mempunyai keutamaan sesuai dan tidak boleh pula membantah dengan lamanya dia bersahabat mereka. dengan Rasulullah r, dia lebih dulu masuk Islam bersama Rasulullah 18. Memberikan zakat (sha­ r, mendengar dan melihatnya daq­ ah) kepada mereka diboleh­ (mer­­ up­­ akan satu keutamaan ba­ kan dan teranggap, Barangsiapa ginya – pent). Orang yang paling yang yang memberikannya kepada rendah persahabatannya dengan mereka maka sudah cukup baginya, Rasulullah r tetap lebih utama Imamnya baik ataupun fajir. dari pada generasi yang tidak per­ nah melihatnya, walaupun mereka 19. Shalat Jum’at di bel­ a­ bert­ emu dengan Allah I dengan kang Imam dan di belakang orang memb­ awa seluruh amalann­ ya. yang dipilih oleh Imam sudah Me­r­ eka yang telah bersahabat de­ cukup dan sempurna dan dilakukan ngan Nabi r telah melihat dan dengan dua rakaat, Barangsiapa mendengar beliau lebih utama –ka­ yang mengulang sha­latn­ ya maka re­na persahabatan mereka - dari dia adalah seorang ahlul bidah ka­langan Tabi’in walaupun mereka yang meninggalkan atsar dan me­ (Tabi’in) telah beramal dengan se­ nyelisihi Sunnah. Dia tidak men­ mua amal kebaikan. dapatkan keutamaan shal­at Jum’at sedikitpun jika menga­ nggap tidak 15. Mendengar dan taat pada boleh shalat dibelakang Imam yang Imam dan Amirul mukminin baik ataupun yang dhalim, Sunnah yang baik ataupun yang fajir. mengajarkan untuk shalat bersama Dan juga wajib taat kepada orang mereka dua rakaat, kita beragama yang menjabat kekhalifahan karena dan meyakini (2/4) bahwa itu sudah manusia telah berkumpul (ba’iat) sempurna jangan sampai ada suatu dan ridha kepadanya, dan juga taat perasaan apapun dalam dadamu kepada orang yang memberontak tentang ma­salah tersebut. mereka dengan pedang hingga menj­­adi khalifah dan dinamakan 20. Barangsiapa yang mem­ amirul mukminin. be­ront­ ak kepada Imam kaum musl­ imin setelah mereka ber­ 16. Jihad terus berlangsung kumpul dan mengakuinya se­ bersama Imam hingga hari kiamat bagai khalifah, dengan cara apa­ dengan imam yang baik ataupun pun dengan ridha maupun de­ fajir tidak boleh ditinggalkan. ngan paksa, maka pemberontak itu telah memecahkan persatuan 17. Pembagian harta fa’i kaum muslimin dan menyelisihi (harta rampasan yang diambil tanpa atsar dari Rasulullah r, kalau dia melalui peperangan terlebih dahulu) mati dalam keadaan memberontak 22 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah maka dia mati dalam keadaan mati ga tidak boleh dibunuh, dan jangan jahiliyah. dihukum had olehnya sendiri, akan tetapi hendaknya urusan tersebut 21. Tidak dihalalkan atas diserahkan kepada orang yang seorangpun memerangi sult­ han telah Allah I tunjuk sebagai Imam atau memberontaknya, Barang­ (qadhi) untuk menghukumnya. siapa yang melakukannya maka dia adalah mubtadi’ (Ahlul bid’ah), 23. Kami tidak memper­sak­ sudah tidak diatas Sunnah dan sikan (memastikan) seorang ah­­ jalan yang lurus. lu qiblah (muslim) dengan amal­ annya akan masuk syurga atau 22. Memerangi para pencuri neraka. Kami mengharapkan orang dan khawarij diperbolehkan yang shalih (untuk masuk syurga- jika mereka mengancam jiwa pent.), dan kami juga meng­kha­wa­ dan harta seseorang. Jika de­ tirkan serta menakutkan orang yang mikian seseorang dibolehkan un­ ber­b­ uat jelek dan dosa (untuk ma­­ tuk memeranginya dalam rangka suk neraka,pent) dan kami meng­ha­ membela jiwa dan hartanya sebatas rapkan rahmat Allah I untukn­ ya. kemampuannya, tapi dia tidak boleh mencari atau mengejar mereka 24. Barangsiapa yang ber­ jika mereka memisahkan diri atau te­mu dengan Allah I dengan meninggalkannya, tidak boleh se­ membawa dosa yang bisa mema­ orangpun mengejarnya kecuali sukkannya dalam neraka- tapi Imam atau pemerintah muslimin. dia taubat tidak terus menerus Tapi yang diperbolehkan itu ada­ melakukan dosanya- maka sesung­ lah membela dirinya ditempat ke­ guhnya Allah I menerima taubat jadian, dan tidak berniat untuk hambanya serta mema’afkan keje­ memb­ unuh seorangpun, kalau pen­­ lek­annya. curi (khawarij ) tersebut mati** di­ tangannya ketika ia membela diri 25. Barangsiapa yang ber­ maka Allah I akan menjauhkan temu dengan Allah dalam ke­ orang yang terbunuh, dan kalau adaan telah ditegakkan atas­ dia (yang bela diri) yang terbunuh nya hukum had di dunia maka da­lam keadaan membela diri dan itulah penghapus dosa baginya, hartanya, aku mengharapkan dia sebagaimana telah ada khabar dari mati syahid sebagaimana dalam Rasulullah r. hadits-hadits, seluruh atsar dalam masalah ini (1/5) hanya menyuruh 26. Barangsiapa yang berte­ untuk memeranginya dan tidak mu dengan Allah dalam keadaan memerintahkan untuk membunuh terus menerus melakukan do­ atau mengintainya, tidak diper­ sa, dan tidak bertaubat dari bol­eh­kan*** membunuhnya kalau dosa-dosa yang mengharuskan dia tersungkur atau terluka, kalau ia dihukum oleh Allah I, mak­ a menjadikannya sebagai tawanan ju­ urusa­­ nnya dikembalikan kep­ a­d­ a Allah I, kalau Allah I meng­hen­ daki Dia akan mengadzab orang Akhwat 23 Versi E-Book Gratis

Manha Ahlussunnah tersebut dan jika tidak Allah akan mereka maka yang membunuh mengampuninya. dan yang dibunuh masuk neraka”, dan seperti: “Mencerca muslim 27. Barangsiapa yang bert­ e­­ ada­l­ah fasiq dan membunuhnya mu dengan Allah – dalam ke­adaan adalah suatu kekufuran”, dan se­ kafir – Allah akan meng­adzabn­ ya per­ti: “Barangsiapa yang mengata­ dan tidak ada ampunan baginya. kan kepada saudaranya “Ya kaf­ ir” maka sifat tersebut akan kembali 28. Rajam itu adalah haq (mengenai) salah seorang diantara (wajib) atas orang yang zina dan keduanya”. Dan seperti: “Kufur pa­ telah menikah, jika dia mengaku da Allah I melepaskan \"nasab wa­ atau telah ada bukti yang kuat, laupun sedikit”. Dan seperti ha­dits- Rasulullah r telah merajam, demi­ hadits ini yang shahih dan dihapal, kian pula khulafaur rasyidin. kita harus menerimanya walau tidak tahu tafsirnya (1/6) kita tidak 29. Barangsiapa yang meng­ mempersalahkan dan tidak pula hina seorang saja dari shahabat memperdebatkannya, dan tidak Ras­ ulullah r atau membencinya kita tafsirkan kecuali den­ gan hadits kar­ ena ada sesuatu yang dia yang lebih shahih dari itu. perbuat, atau menyebutkan kej­e­ lek­an-kejelekannya maka dia ada­­ 32. Sorga dan neraka sudah lah ahlul bid’ah sampai dia ber­ dicip­takan (sudah ada) se­bag­ ai­ tarahum (mendoakan semoga Allah mana dalam hadits Rasulullah r I merahmati) kepada mereka se­ ber­sabd­ a: “Aku masuk ke syurga mua dan hatinyapun selamat dari aku­p­ un melihat istana disana, aku perasaan jelek kepada mereka. juga melihat alkautsar” dan “Aku lihat ke sorga akupun bisa melihat 30. Nifak adalah kufur, kufur bahwa kebanyakan penduduk syur­ kepada Allah I dan menyembah ga adalah ini, dan aku lihat ne­raka selainnya. Serta menampakkan dan aku lihat kebanyakan peng­ Isl­am dalam dhahirnya, seperti hun­ inya adalah ini (Wanita-pent), orang-orang munafik pada zaman Barangsiapa yang menyangka ke­ Rasululah r. dua­nya belum ada saat ini berarti dia telah mendustakan Al Qur’an 31. “Tiga perkara yang ba­ dan hadits-hadits Rasulullah r dan rangs­ iapa tiga perkara ini ada aku tidak mengira (menganggap) padanya berarti dia munafik “ orang ini beriman atas adanya dengan keras (mengancam), kita ri­ syurga dan neraka. wayatkan sebagaimana datangnya tidak kita kias-kiaskan. Dan sabda­ 33. Barangsiapa yang mati nya: (yang artinya) “Janganlah ka­ dari ahl­ ul kiblat (muslim) dalam lian kembali menjadi kafir jika aku keadaan muwahid (bertauhid), telah wafat, sebagian kalian mem­ dishalati jen­ az­ ahnya dan di­ bunuh sebagian yang lainnya”, mint­ akan ampun untuknya, dan seperti : “Jika dua orang muslim berkelahi dengan membawa pedang 24 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah jan­ gan sampai tidak di­m­ intakan ga seluruh yang aku riwayatkan ampun dan jangan pu­la jenazahnya den­ gan syaratnya. Yang menulis dibiarkan (tidak dis­ halati) hanya Yusuf Abdul Hadi. karena disebabkan melakukan do­ sa - baik yang dosa kecil ataupun Telah berkata penulisnya kepa­ besar- dan urusannya diserahkan da dirinya sendiri Muhammad kepada Allah Ta’ala. Nashiruddin Al albani: Aku se­ le­sai menulisnya dari makhtutath Akhir risalah: khatiyah di Dhahiriyah Damaskus Walhamdulillahi wahdah, wa (Majmu 68 10-15). Sesaat sebelum sha­l­aw­ atuhu ‘ala Muhammad wa dhuhur Rabu 6 Sya’ban 1373H. alihi wasallam Taslima. Telah mendengar seluruh risa­ Telah meletakkan catatan ka­ lah ini dari lafadz Syaikh Imam ki ini bagian tahqiq majalah Al Abu Abdillah Yahya bin Abi Ali Mujahid Hasan bin Ahmad Al Banna dengan riwayat dari dua orang tuanya Jazakumullahukhairo, mudah- Syaikh Imam Muhadzab abu mudahan Allah menolong mereka Mudzfar Abdul Malik bin Ali bin dalam melawan musuh mereka dan Muhammad Alhamdani dia berkata: musuhnya kaum muslmin. “Dengan ini aku beragama kepada Allah”, telah mendengar penulis Darul manar berharap orang pemilik nuskhah dan penulisnya yang membaca risalah ini untuk Abdurrahman bin hibatullah bin mendoakan mereka, shalallahu Mi’rad alharani, ini terjadi diakhir wasallama ‘ala Nabiyina Muhammad bulan rabiul awal 529 H. r wa ‘ala alihi wa ashabihi ajmain. Alhamdulillah: Telah mende­ ngar­nya dari lafadzku anakku yang (Dikutip dari buku terjemah kitab bernama Abu Bakar Abdullah dan Ushulus Sunnah, karya Imam Ahmad saudaranya Badarudin Hasan dan bin Hanbal, Penerbit Darul Manar ibunya Balbal bintu Abdullah dan cet. 1 Th. 1411H. Penerjemah : Al telah mendengar pula sebagian Ustadz Abdur Rahman Mubarak risalah ini Abdul Hadi, Telah shahih Ata, Editor: Team Al Atsari, Cetakan (benar) hal ini terjadi pada hari pertama, September 1999, Penerbit: senin 17 jumadil awal Th. 897 H, Pustaka Al Mubarak. Alamat : Kp. aku bolehkan bagi mereka untuk Cikalagan Rt 02/10 Cileungsi (Depan me­riwayatkannya dariku dan ju­ pasar Cileungsi) Bogor-Jabar 16820 Telp. (021) 823 5220) Akhwat 25 Versi E-Book Gratis

Oleh: Syaikh Jamal Al Haritsiy hafizhohullaah Segala puji hanya bagi Allah Aku nasehatkan setiap wanita I, sholawat dan salam muslimah, baik yang telah menikah kepada Nabi Muhammad r yang atau masih sendiri, yang kecil atau tiada lagi nabi sesudahnya. Amma yang besar, yang tua atau yang ba’du. muda, agar ia bertakwa kepada Ini adalah beberapa patah ka­ Allah I terhadap dirinya karena ta ringkas yang aku alamatkan ke­ Allah I telah berfirman kepada pada akhwat muslimah di setiap Nabi-Nya r: “Hai Nabi, bertakwalah tempat – melalui jaringan internet kepada Allah..” (Q.S.33:1) – apalagi jaringan internet seperti ini sudah menjadi sarana yang pa­ Maka orang-orang selain Na­bi ling cepat dan bermanfaat un­ Muhammad r lebih pantas men­ tuk menyebarkan dakwah yang dapatkan arahan dan nasehat ini. ber­sumber dari Al Kitab dan As Sunnah sesuai dengan manhaj As MENJAGA PANDANGAN DAN Salafush Sholeh -semoga Allah I SUARA merahmati mereka. Dan aku telah menyusunnya dalam beb­ e­rapa poin Maka janganlah engkau me­ dan beberapa po­tongan ringkas. man­dangi pria-pria asing, baik di Sebaik-baik per­kat­ aan adalah per­ jalan atau di pasar, atau di televisi, kataan Allah I dan sebaik-baik atau di foto-foto dan majalah-ma­ petunjuk adalah petunjuk Nabi jalah serta koran-koran, atau di Muhammad r. Ini adalah isyarat jaringan internet. Karena pand­ ang­ dariku bahwa di beberapa bagian, an itu adalah pintu masuk kepada aku akan mencukupkan diri dengan perkara yang lebih besar lagi. Allah menyebutkan beberapa ayat yang I berfirman: “Katakanlah kepada menj­elaskan suatu perkara. wanita yang beriman: “Hendaklah Dari risalah “Secara tulus untuk mer­ eka menahan pandangannya, dan setiap muslimah”. Aku katakan wa kemaluannya, dan janganlah me­reka billaahit tawfiiq: menampakkan perhiasannya, ke­cuali yang (biasa) nampak dari pa­danya. Dan hendaklah mereka menutupkan 26 Akhwat Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ kain kudung kedadanya, dan jangan­ penyakit dalam hatinya dan ucap­ lah menampakkan perh­ iasa­ nnya ke­ kanlah perkataan yang baik,” (Q.S. cua­li kepada suami mereka, atau ayah 33:32) mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau Firman ini ditujukan kepada pu­te­ra-putera suami mereka, atau ummahaatul mu`miniin yang ber­ saudara-saudara laki-laki mereka, sih dan selalu menjauhkan diri da­ atau putera-putera saudara lelaki ri perkara-perkara tidak baik, di me­reka, atau putera-putera saudara dalam suatu masyarakat yang suci perempuan mereka, atau wanita- murni, yang dipilih oleh Allah I wanita islam, atau budak-budak yang untuk mendampingi Nabi-Nya r, mereka miliki, atau pelayan-pelayan maka wanita-wanita di masa kita laki-laki yang tidak mempunyai ke­ sekarang ini lebih pantas untuk inginan (terhadap wanita) atau anak- mendapatkan arahan dan nasehat anak yang belum mengerti tentang ilahi ini. aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui MENJAGA ADAB KELUAR RUMAH perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian ke­ Dan seorang wanita muslimah pada Allah, hai orang-orang yang ber­ hendaknya tetap di rumahnya iman supaya kamu beruntung.” (Q.S. dan tidak keluar ke pasar kecuali 24:31) untuk keperluan yang benar-benar darurat dan dengan keadaan tidak Dan janganlah seorang wanita mutabarrijah. Kalau ada orang yang melembut-lembutkan suaranya di memenuhi keperluannya di pasar depan para pria asing – non-mahrom maka hendaknya berhamdalah. – sama saja baik perkataannya Dan hendaknya ia juga waspada itu secara langsung seperti ketika untuk tidak keluar ke taman-taman ber­jual-beli di pasar, atau seperti dan tempat-tempat rekreasi serta yang berbicara kepada saudara- tempat-tempat yang bercampur saudara suaminya atau salah satu bau­ r dengan laki-laki, baik anak- kerabatnya atau suaminya yang anak muda atau yang lain. Allah bukan mahrom – sebagaimana I berfirman: “dan hendaklah kamu yang dilakukan oleh sebagian ma­ tetap di rumahmu dan janganlah syar­ akat, atau juga ketika per­ kamu berhias dan bertingkah laku kataannya itu dari balik hijab, atau seperti orang-orang Jahiliyah yang melalui telpon atau Paltalk atau dahulu dan dirikanlah shalat, tunai­ Messenger. Allah I berfirman: kanlah zakat dan taatilah Allah dan “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah ber­ tidaklah seperti wanita yang lain, mak­sud hendak menghilangkan dosa jika kamu bertakwa. Maka janganlah dari kamu, hai ahlul bait dan mem­ kamu tunduk dalam berbicara sehing­ bersihkan kamu sebersih-bersihnya.” ga berkeinginanlah orang yang ada (Q.S.33:33) Dan wajib atas seorang mus­ Akhwat 27 Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ limah yang sungguh-sungguh min­ iin, namun yang dijadikan ib­ men­c­ intai Allah I dan Rasul-Nya roh adalah keumuman lafal bukan - tidak sekedar mengaku-ngaku- kekhususan sebab, dan para wanita unt­­ uk mengenakan hijab syar’iy selain ummahaatul mu`miniin le­ yaitu dengan menutup wajahnya bih memerlukan ilmu dan lebih dan memakai pakaian yang longgar perlu mempelajari hal-hal yang me­ dan panjang, bukan yang sempit, lur­ uskan agamanya. pendek atau tembus pandang, ka­ lau ia ingin keluar dari rumah un­ Dan yang paling harus diketahui tuk suatu keperluan. Allah I ber­ oleh setiap muslim dan muslimah firm­ an: “Hai Nabi, katakanlah ke­ adalah mentauhidkan Allah I dan pad­ a isteri-isterimu, anak-anak pe­ mengesakan-Nya dalam ibadah rempuanmu dan isteri-isteri orang dan tidak menyekutukan-Nya de­ mukmin: “Hendaklah mereka men­ g­ ngan apapun agar ibadahnya di­ ulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh ter­ ima. Dan seorang muslimah mereka.” Yang demikian itu supaya hend­ aknya menjaga dirinya dan mereka lebih mudah untuk dikenal, kehormatannya. Allah I berfirman: karena itu mereka tidak di ganggu. “Hai Nabi, apabila datang kepadamu Dan Allah adalah Maha Pengampun perempuan-perempuan yang beriman lagi Maha Penyayang.” (Q.S. 33:59) untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Umar t berkata: “Tidak ada Allah, tidak akan mencuri, tidak se­suatu pun yang menghalangi se­ akan berzina, tidak akan membunuh orang muslimah, ketika ia mem­pu­ anak-anaknya, tidak akan berbuat nyai suatu keperluan, untuk ke­l­uar dusta yang mereka ada-adakan ant­ a­ dengan mengenakan kai­n penutup ra tangan dan kaki mereka dan tidak miliknya atau mi­lik tetangganya akan mendurhakaimu dalam urus­ sambil bers­ emb­ un­ yi-sembunyi se­ an yang baik, maka terimalah janji hingg­ a ti­dak ada seorangpun yang setia mereka dan mohonkanlah am­ menge­ta­huinya, sampai kemudian punan kepada Allah untuk mer­ eka. ia kembali lagi ke rumahnya”. Sesungguhnya Allah maha Pengam­ Se­m­ ua ini, yaitu menetap di dal­am pun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. rumah dan selalu berhijab, mun­­ 60:12) cul dari buah ilmu syar’iy yang bersumber dari Al Kitab dan As Dan ketahuilah wahai akhwat Sunnah. Allah I berfirman: “Dan muslimat, bahwa ayat berikut ini ingatlah apa yang dibacakan di ru­ begitu mencakup, padat, sa­rat mahmu dari ayat-ayat Allah dan hik­ muatan, menghimpun dan men­ mah (sunnah nabimu). Sesungg­ uhnya cukupi, bagi orang yang ment­ a­ Allah adalah Maha Lembut lagi Maha dabb­ uri, memahami dan meng­ Mengetahui.” (Q.S. 33:34) amalk­ annya. Yaitu firman Allah I: “Sesungguhnya laki-laki dan Meskipun perkataan ini di­tu­ perempuan yang muslim, laki-laki juk­ an kepada ummahaatul mu`­ dan perempuan yang mukmin, laki- 28 Akhwat Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ laki dan perempuan yang tetap da­ yang pokok. Dengan memah­ ami lam ketaatannya, laki-laki dan pe­ tauhid dan segala hal yang ber­ remp­ uan yang benar, laki-laki dan tentangan dengannya dari perkara perempuan yang sabar, laki-laki dan syirik yang termasuk pembatal aga­ perempuan yang khusyuk, laki-laki ma. Kemudian dengan masalah- dan perempuan yang bersedekah, masalah yang dapat membetulkan laki-laki dan perempuan yang ber­ sholatnya, demikian juga masalah- puasa, laki-laki dan perempuan yang masalah thoharoh untuk wanita, memelihara kehormatannya, laki- dan dia harus mengetahui kapan laki dan perempuan yang banyak har­ us sholat dan puasa dan kapan menyebut (nama) Allah, Allah telah harus berhenti sholat dan pua­ menyediakan untuk mereka ampunan sa misalnya, dan seterusnya. Dia dan pahala yang besar.” (Q.S. 33:35) juga perlu mempelajari hal-hal yang membuatnya mengerti soal MENUNTUT ILMU pen­didikan anak-anaknya, demi­ Aku nasehatkan para akhwat kian juga kiat-kiat mengurus sua­ mi dengan baik. Intinya, se­orang muslimat untuk memiliki perhatian wanita muslimah harus memp­ e­ terhadap ilmu syar’iy yang berasas­ lajari hal yang paling wajib terlebih kan dalil dari Al Kitab dan As Sun­ dahulu, kemudian hal yang wajib nah, yang tanpanya suatu ibadah di bawahnya, berkaitan dengan se­ wajib tidak akan dapat dilakukan. ga­la sesuatu yang membetulkan Dan aku tidak bermaksud bahwa ibadahnya dan yang tanpanya sua­ seorang muslimah mendalami ma­ tu perkara wajib tidak dapat di­ sal­­ah-masalah sekunder den­ gan laksanakan. Dan dia menjauh dari mengorbankan perbuatan-perbuat­ masalah-masalah khilafiyyah sebisa an wajib yang harus ia kerjakan mungkin, bahkan hendaknya dia seperti mengurus suami dan anak- berusaha keras untuk itu. anak, mengatur rumah. Hal-hal ini lebih wajib untuknya daripada men­ dalami masalah-masalah sekunder dalam agama. Hendaknya ia memulai den­ gan Akhwat 29 Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ Sebagaimana aku juga menase­ ngan engkau tidak mengajak bicara hatkan para muslimah untuk me­ seorangpun dari mereka.” ning­g­ alkan perdebatan dalam ma­s­ alah agama dan memberikan Al Abbas bin Gholib al Warraaq bant­­ ahan-bantahan yang menjadi ? berkata: “Aku berkata kepada kes­ ibukan sebagian mereka yang Ahmad bin Hanbal: “Wahai Abu mengklaim diri sebagai penuntut Abdillah ketika aku berada di suatu ilmu. Mereka ikut-ikutan para thul­ majelis yang tidak ada seorangp­ un laab­ ul ilmi dan masyayikh dalam yang mengetahui sunnah kec­ uali masalah memberi bantahan kepada aku, kemudian ada seorang mub­ orang yang menyelisih. Si fulanah tadi’ yang berbicara, apakah aku ini menulis bantahan untuk fulanah membantahnya?” Imam Ahmad ini. Yang ini menulis bantahan un­ ber­k­ ata: “Jangan kamu pasang diri­ tuk fulanah itu. Sampai-sam­pai mu untuk orang ini. Beritahukan seorang dari muslimah itu me­ yang sunnah dan jangan kamu nulis bantahan kepada si fulan mend­­ ebat”. Maka aku ulangi lagi yang itu. Maka mereka sibuk dan perkataanku itu kepadanya. Lalu ia disibukkan dari perkara wajib yang berkata: “Aku memandangmu tidak tentangnya mereka akan dimintai lain hanyalah seorang pendebat”. pertanggungjawaban. Dan tinggalkanlah perbuatan Wahb bin Munabbih ? ber­ memb­ eritahu orang tentang se­ kat­ a: “Tinggalkan perbuatan ber­ suat­ u yang masih “katanya” di an­ bantah-bantahan dan saling men­ tara kalian, wahai para akh­wat. debat dari urusanmu. Karena se­ Dan janganlah engkau menghu­ sungg­ uhnya engkau tidak akan kumi seseorang dari kalian dengan dapat melemahkan salah satu dari suatu pelanggaran sampai engkau dua orang ini: orang yang lebih ber­ mendapatkan kepastian dan eng­ ilmu darimu. Bagaimana engkau kau tanyakan kepada salah seorang akan mendebat dan berbantahan ulama atau masyayikh atau kepada den­ gan orang yang lebih berilmu para tholabatul ilmi yang dikenal dar­ imu? Kemudian orang yang den­ gan keistiqomahannya di atas kamu lebih berilmu darinya. Bagai­ manhaj salaf dan termasuk orang mana kamu akan mendebat dan yang memiliki keteguhan dan per­ ber­bantahan dengan orang yang tim­bangan sehat. Bukan term­ asuk kamu lebih berilmu darinya dan orang-orang yang tergesa-gesa dan dia tidak mau menurutimu. Maka tertipu oleh dirinya sendiri de­ pu­tuslah hal itu dari dirimu.” ngan membangga-banggakannya Abdullah al Basriy ? berkata: “Sun­ meskipun mereka itu adalah sa­ nah menurut kami itu bukanlah lafiyyin. Kamu tanyakan kepad­ a de­ngan engkau membantah para mereka tentang hal yang diya­ki­ni pen­ gikut hawa nafsu, akan tetapi oleh seorang dari kalian se­ba­gai sunnah menurut kami adalah de­ pelanggaran menurut pan­dang­ annya. Agar tidak sampai terj­a­ 30 Akhwat Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ di perpecahan pendapat, keb­ er­ janganlah engkau menc­ am­pur­ selisihan hati dan ke-saling-men­ adukk­ an dua kewajiban tersebut. jauh-an perasaan. Kar­ ena terhadap masing-masing dar­ i suami dan orangtua, ada ke­ Dan hendaknya seorang yang wajbannya sendiri-sendiri. Dan hak menj­adikan dirinya sebagai da’i suami itu lebih wajib. Rasulullah dari kalian, untuk bertaqwa kepada r bersabda: “Kalau saja aku boleh Allah I di dalam dakwahnya. menyuruh seseorang untuk bersujud Maka dia menghiasi dirinya de­ kepada orang lain, niscaya aku akan ngan akhlak-akhlak seorang da’i menyuruh para wan­ ita untuk bersujud kepada Allah I. Yaitu berhias kepada sua­mi mereka. Seorang wanita dengan kesabaran terhadap orang itu be­lumlah memenuhi seluruh hak yang menyelisihi, dan begitu ju­ Allah terhadapnya sampai ia mem­ e­ ga terhadap orang yang jahil. Dan nuhi seluruh hak suaminya terh­ a­ sebelumnya hendaknya ia me­ dapnya. Yaitu kalau suaminya me­ nyi­ap­kan persenjataan berupa il­ ng­inginkan dirinya sedang ia ber­ mu tentang hal-hal yang ingin ia ada di atas pelana, maka ia akan sampaikan dan ia dakwahkan. Dan mem­ enuhi keinginan suaminya itu.” salah satu hal yang menunjukkan Dikeluarkan oleh Imam Ahmad kafaqihan Imam Bukhori dan pe­ dan yang lain dengan lafaz yang ma­hamannya yang benar atas Al mirip. Dan dishahihkan oleh Kitab dan As Sunnah, bahwasanya Syaikh al Albani dalam “Ash beliau membuat satu bab dalam Shohiihah” 1203. kitab al Jaami’ ash Shohiih- nya, dan berkata: “Bab, Mengilmui Rasulullah r juga bersabda: sebelum berkata dan beramal”. “Kalau saja kedua lubang hidung Allah I berfirman: (maka ketah­ ui­ suam­ in­ ya mengeluarkan darah dan lah bahwasanya tidak ada sesem­ nan­ ah, kemudian ia jilati dengan li­ bahan yang haq kecuali Allah I dahnya, ia belumlah memenuhi hak dan memohon ampunlah atas dosa- dosamu). hendaknya engkau me­nge­tahui hak suamimu dan hak orang­ NASEHAT BAGI PARA ISTRI Kepada setiap wanita tuamu dan janganlah engkau mencampuradukkan yang su­dah bersuami, atau yang sedang akan dua kewajiban tersebut membina rumah tangga, aku katakan: hendaknya engkau me­nget­ ahui hak suamimu dan hak orangt­ uamu dan Akhwat 31 Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ suaminya itu. Kalau saja seorang masa tahannutsnya di gua hira. ma­nusia pantas bersujud kepada se­ Kem­­ u­dian seorang wanita yang orang manusia lain, maka aku akan meng­h­ iburnya dan menenangkan menyuruh para wanita untuk ber­ ke­k­ hawatirannya pada saat da­ su­jud kepada suami mereka ketika tang­n­ ya wahyu. Suatu hari, sete­ pa­ra suami itu masuk mendatangi lah menerima wahyu “Bacalah de­ mereka karena keutamaan yang telah ngan nama Tuhanmu yang telah Allah I berikan kepada para suami men­ciptakan...”, Rasulullah r kem­­ di atas para istri.” Dikeluarkan bal­i ke rumah dalam keadaan ber­ oleh Al Hakim dan yang lain. gemetaran tubuhnya. Kemudian ia Ia berkata: isnadnya shahih namun masuk mendatangi Khadijah sam­­ tidak dikeluarkan oleh Bukhori dan bil berkata: “Selimuti aku, se­lim­ uti Muslim. aku!”. Maka beliaupun dis­ e­limuti hingga ketakutannya meng­h­ ilang. Maka kalau engkau sudah me­ Beliau berkata kepada Khadijah: ngetahui dan meyakini kewajiban “Wahai Khadijah, ada apa denganku? yang harus engkau jalani terhadap Sungguh aku kha­wa­tir dengan diriku suamimu, wahai muslimah, maka sendiri”. La­lu beliau bercerita ke­ hendaknya engkau berusaha men­ pada Khadijah. Khadijah berkata: dap­ atkan keridhoannya dengan “Tidak beg­ it­­ u. Bergembiralah! Demi berb­ agai macam cara. Kalau da­ Allah, Allah tidak akan pernah mem­ ri satu cara tidak bisa, maka cob­ a per­hinakanmu. Demi Allah, engk­ au cara kreatif yang lain untuk mem­ adalah orang yang selalu meng­hu­ buatnya senang dan gembira. Kalau bungkan tali silaturrahmi, ju­jur, se­ ia merasakan kenyamanan di rumah lalu membantu mering­an­kan orang setelah capai dan lelah di luar ru­ la­in, selalu berusaha menyediakan ke­ mah, maka itu akan bermanfaat butuhan sehari-hari, menjamu tamu, juga untukmu. dan mem­ban­tu membela kebenaran.” [Diriwayatkan oleh Bukhori dan Dan jadilah untuknya seba­ Muslim.] gai­mana seorang wanita sholihah yang memanjakan suaminya, yang Perhatikanlah kata-kata in­ meringankan bebannya ke­tik­ a dah yang keluar dari lentera ke­sa­ meng­hadapi kerasnya kehi­dup­an, lehan, kesucian, kebersihan dan yang memperhatikan ke­su­kaan- ketakwaan ini. Sehingga ka­ta-kata kesukaannya kemudian mewuj­ud­ itu memiliki pengaruh yang besar kannya, dan memudahkan kes­ u­ dalam menenangkan rasa takut litan-kesulitannya walaupun de­­ dalam qalbu seorang baginda para ngan mengorbankan dirinya sen­­ anak cucu Adam u. Hendaknya, diri. Wanita itu tidak lain adal­ah Khadijah dan ummul mukminin ummul mukminiin, Khadijah bintu yang lain menjadi teladan untuk Khuwailid z. Beliau adalah sebaik- kalian. baik istri bagi Rasulullah r sebelum bi’tsah, dan seorang penolong pada Dan jadilah seperti Zaenab bintu 32 Akhwat Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ Jarir, salah seorang wanita Bani bahasa Bani Tamim). Hanzholah dari Bani Tamim. Dari al Haitsam bin ‘Adiy ath Thoo`iy, Lalu aku pulang ke rumah dan ia berkata: Mujaalid bercerita bergegas untuk tidur siang. Tapi kepada kami dari asy Sya’biy, ia aku tidak bisa tidur. Setelah sholat berkata: Syuroih berkata kepadaku: zhuhur, aku mengajak saudara- Wahai Sya’biy! Hendaknya engkau saudaraku para qurroo` (pembaca Al menikahi wanita-wanita Bani Ta­ Quran) yang terhormat: ‘Alqomah, mim karena aku melihat mereka itu al Aswad, al Musayyib dan Musa cerdas-cerdas. bin ‘Arfathoh. Kemudian aku pergi menemui paman gadis itu. Dia Sya’biy berkata: apa kecerdasa­ n menyambut dan berkata: “Wahai mereka yang kamu lihat? Abu Umayyah, apa keperluanmu?” Ia berkata: “Aku pernah tiba Aku berkata: “Zaenab, keponak­ dari mengantar jenazah pada sua­ an­mu”. tu siang. Dan aku melewati pe­mu­ kiman Bani Tamim. Tiba-tiba aku Ia berkata: “Zaenab tidak pu­ melihat seorang nenek di pintu nya rasa tidak suka kepadamu”. rum­ ahnya berdampingan dengan Maka ia pun menikahkanku dengan seorang gadis cantik jelita. Maka Zaenab. Setelah Zaenab berada da­ aku berbelok dan meminta minum, lam ikatanku, aku menyesal. Aku padahal aku sedang tidak haus. berkata: “Apa yang sudah aku laku­ kan dengan wanita Bani Tam­ im?” Gadis itu bertanya: “Minuman Dan aku teringat dengan kasarnya apa yang kamu suka?” hati mereka. Lalu aku bilang: “Aku akan menceraikannya”. Namun Aku berkata: “Yang ada saja..”. kem­­ u­dian aku berkata: “Tidak, Nenek itu berkata: “Berikan aku akan hidup dengannya. Kalau dia susu. Kelihatannya dia orang aku mendapatkan yang aku suka, asing”. aku akan terus hidup dengannya. Aku bertanya: “Siapa gadis ini?” Tapi kalau tidak, aku akan men­ce­ Nenek itu bilang: “Dia Zaenab raikannya”. Maka kalau saja kamu bintu Jarir, salah seorang wanita melihat aku, wahai Sya’biy, ketika Bani Hanzholah”. para wanita Bani Tamim itu datang Aku bertanya: “Masih sendiri mengiringi Zaenab sampai ia dian­ atau sudah bersuami?” tarkan masuk kepadaku. Nenek itu menjawab: “Dia ma­ sih sendiri”. Lalu aku berkata: “Termasuk hal Aku berkata: “Nikahkanlah aku yang sunnah, kalau seorang wanita dengannya”. masuk mendatangi suaminya, si Nenek itu berkata: “Kalau kamu suami sholat dua roka’at kemudian sepadan dengannya”. (sepadan: ku­ berdoa kepada Allah I meminta fu­`an, bukan kufuwan, ini adalah kebaikan istrinya dan berlindung dari keburukan istrinya”. Maka aku sholat dan aku akhiri dengan salam. Akhwat 33 Versi E-Book Gratis

KajianUKtamajaian Utama Tarbiyatunnisa’ Ternyata, Zaenab ada di belakangku Syuroih berkata: “Demi Allah mengikuti sholatku. Setelah selesai wahai Sya’biy, Zaenab membuatku sholat, beberapa perempuan da­ perlu memberikan khutbah di wak­ tang mengambil pakaianku dan tu seperti itu”. Maka aku katakan: memb­ erikan sebuah selimut yang “Segala puji bagi Allah. Aku me­ sudah dicelup dengan endapan muj­i-Nya dan aku memohon per­ ‘ushfur (sejenis tumbuhan yang wa­ tolongan-Nya. Dan aku ber­sho­ ngi). Setelah rumah menjadi ko­ lawat dan bersalam kepada Ra­ song, aku mendekatinya. Dan aku sulullah dan keluarganya. Wa ba’­ julurkan tangan ke arahnya. Na­ du. Sesungguhnya engkau sudah mun ia berkata: “Nanti dulu wa­ mengatakan sebuah perkataan hai abu umayyah. Diamlah di tem­ yang kalau engkau berkomitmen patmu!” Lalu ia berkata: “Segala de­ngannya, engkau akan mend­ a­ puji bagi Allah, aku memuji-Nya patkan balasan yang besar. Ta­ dan aku memohon pertolongan pi kalau engkau hanya sekedar kepada-Nya. Kemudian aku ber­ meng­ada-ada, maka perkataan itu sho­lawat kepada Muhammad dan akan menjadi bukti yang mem­be­ keluarganya. Sesungguhnya aku ratkanmu. Aku suka begini dan aku adalah seorang gadis asing yang tidak suka begitu ketika kita sedang tidak mengetahui sifat dan pe­ bersama-sama, maka janganlah rilakumu. Maka terangkanlah kepa­ eng­kau pergi begitu saja. Dan apa daku apa yang kamu suka maka yang kamu lihat baik, sebarkan. akan aku kerjakan, dan apa yang Sedang apa yang kamu lihat buruk, kamu tidak suka maka akan aku tutupi”. tinggalkan. Lalu Zaenab mengatakan hal Lalu ia berkata: “Ses­ ungg­ uhnya yang tidak aku ingat. “Apakah kamu di kaummu sudah diadakan pera­ menyukai berkunjung ke keluarga?” ya­an pernikahan, dan di kaumku juga begitu. Akan tetapi kalau Allah Aku berkata: “Aku tidak suka men­ ent­ ukan sesuatu, pasti itu dijemukan dengan ipar-iparku”. akan terjadi. Dan kini aku sudah menjadi milikmu. Maka perbuatlah Ia berkata: “Siapa tetangga apa yang telah Allah perintahkan. yang kamu sukai untuk masuk ke Yaitu menahan secara ma’ruf atau rumahmu, sehingga aku akan me­ menceraikan dengan baik. Aquulu ng­izinkan mereka masuk dan siapa qowlii haadzaa wa astaghfirullaaha juga yang tidak kamu sukai sehigga lii wa laka (aku katakan perkataanku aku juga tidak menyukai mereka?” ini dan aku mohonkan ampun kepada Allah untuk diriku dan Aku berkata: “Bani Fulan itu dirimu) (ini adalah perkataan yang orang-orang baik. Sedang bani fu­ biasanya menjadi khotimah sebuah lan itu orang-orang buruk”. khutbah -pent). Syuroih berkata: “Maka waktu itu aku bermalam dengan malam yang paling nikmat, wahai Sya’biy. 34 Akhwat Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ Dan Zaenab tinggal bersamaku se­ dengan pendidikan yang baik. Dan lama satu tahun, tidak pernah aku sudah melatih dengan pelatihan lihat kecuali yang aku suka. Pada yang baik”. awal tahun berikutnya, aku datang dari sebuah majlis pengadilan. Ia berkata: “Apakah kamu su­ka Tiba-tiba ada seorang nenek yang kalau para mertuamu datang ber­ menyuruh begini dan melarang kunjung?”. begitu di dalam rumah. Aku berta­ nya: “Siapa ini?” Aku berkata: “Kapan saja me­ reka mau”. Mereka berkata: “Fulanah, mer­ tua kamu”. Maka hilanglah perasaan Syuroih berkata: maka nenek janggal dalam hatiku. Setelah aku itu terus mendatangiku setiap duduk, nenek itu mendatangiku awal tahun dengan memberiku dan berkata: “Assalamu’alaika, wa­ was­ iat yang sama. Zaenab pun hai abu umayyah!” ting­gal bersamaku selama dua pu­ luh tahun, tidak pernah aku me­ Aku berkata: “Wa’alaikissalaam. negurnya dalam satu perkarapun Siapa engkau?” kecuali sekali saja dan aku telah berbuat aniaya terhadapnya. (Keti­ Dia berkata: “Aku fulanah, mer­ ka itu -pent) muadzdzin sudah tuam­ u”. mengumandangkan iqomah sete­ lah aku sholat dua rakaat fajar. Aku berkata: “Semoga Allah Dan aku adalah imam sholat di mend­ ekatkanmu kepada-Nya”. kam­pung tersebut. Tiba-tiba ada seekor kalajengking merayap. Maka Dia berkata: “Bagaimana pan­ aku ambil sebuah wadah dan aku dan­ ga­ nmu terhadap istrimu?”. telungkupkan wadah itu di atasnya kemudian aku katakan: “Wahai Aku katakan: “Sebaik-baik is­ Zaenab, jangan bergerak sampai tri”. aku datang”. Kalau saja engkau melihatku wahai Sya’biy, setelah Ia berkata padaku: “Wahai aku sholat dan pulang, tahu-tahu Abu Umayyah! Sesungguhnya se­ aku sudah di dekat kalajengking orang perempuan tidak akan men­ yang sudah menyengat Zaenab. Lalu jadi lebih buruk dari si Zaenab aku meminta as saktu dan garam itu dalam dua keadaan: kalau ia kemudian aku rendam jarinya dan mel­ahirkan seorang anak laki- aku membacakannya surat al fa­ laki atau ia memiliki kedudukan tihah dan al mu’awwidzatain. di sisi suaminya. Maka kalau ada ses­ uatu yang membuatmu ragu, Kisah ini dikeluarkan oleh Ibnu pakai saja cemeti. Demi Allah, tidak Abdi Robbih al Andalusiy dalam ada sesuatu yang didapatkan oleh kitabnya “thobaa`i’un nisaa`”, seorang pria di rumahnya yang dan disebutkan pula oleh Abul Fath lebih buruk dari seorang istri yang al Ibsyiihiy dalam kitabnya “al manja”. Mustathrof ”. Aku berkata: “Demi Allah, eng­ kau benar-benar sudah mendidik Akhwat 35 Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ NASEHAT BAGI PARA IBU lau ia ingin melihat wajah atau Dan ambillah teladan, wahai perilakumu. Dan bicaralah kalau ia mengajakmu bicara”. ‘Ishoom muslimah, dari kisah berikut ini. pun masuk menemuinya. Maka ia Karena kisah ini bertutur kepada melihat sesuatu yang belum pernah ibu yang penuh ketulusan terhadap ia lihat sebelumnya. Setelah itu putrinya. Ia juga bertutur kepada ia keluar seraya berkata: “Tarokal par­ a anak perempuan yang cerdas khidaa’ man kasyafal qonaa’” (orang se­bagaimana ia juga bertutur ke­ yang sudah menyingkap topeng, pada setiap wanita yang sudah tidak akan tertipu). Ia membuat men­ ikah. Dan karena kisah ini­ per­kataan ini sebagai sebuah per­ lah sebuah perumpamaan arab di­ umpamaan. Lalu ia pergi menemui buat. Yaitu perumpamaan “maa Al Haarits. waroo`aka ya ‘ishoom?” (apa yang ada di belakangmu hai ‘Ishom?). Ketika Al Haarits melihatnya Abul Fadhl an Naysaabuuriy da­ datang, ia berkata: “Apa yang ada lam kitabnya “Majma’ul Am­ di belakangmu wahai ‘Ishoom?” tsaal” berkata: “Maa waroo`aka (maksudnya: kabar apa yang engkau yaa ‘Ishoom?” Al Mufadhdhol berk­ a­ bawa wahai ‘Ishoom? Kemudian ta: orang yang pertama kali meng­ ‘Ishoom mendeskripsikan fisik ucapkan perkataan ini adalah Al dan akhlak sang putri ‘Auf dengan Haarits bin ‘Amr, raja Kandah. ungkapan-ungkapan sastra yang Yaitu ketika ia mendapatkan kabar menj­elaskan kecantikan dan ke­ tentang kecantikan, kesempurnaan baikan gadis tersebut. Deskripsi ini dan kecerdasan putri ‘Auf bin Mah­ sengaja dipotong oleh pener­jemah lim asy Syaybaaniy, ia memanggil -pent). seorang wanita dari Kandah yang dipanggil dengan nama ‘Ishoom; Lalu sang raja mengutus se­ seorang wanita yang cerdas, pandai orang utusan kepada ayah gadis itu berbicara, serta tinggi budi bahasa dan menyampaikan lamarannya. dan sastranya. Sang ayah menikahkan putrinya dengan sang raja. Maskawin pun Sang raja berkata: “Pergil­ah dikirimkan. Dan putri ‘Auf diper­ sampai engkau dapat member­ i­ siapkan hingga ketika ia hendak tahuku tentang hal ihwal putri ‘Auf dib­ awa kepada suaminya, ibunya ini”. Maka ‘Ishoom pergi menemui berkata: “Wahai putriku, kalaulah ibu gadis itu, yaitu Umaamah suatu wasiat tidak diberikan ka­ bintul Harits dan memberitahukan rena orang yang diberi wasiat su­ maksud kedatangannya. Maka dah sempurna akhlaknya, mak­ a Umaamah memberikan pesan ke­­ tentu wasiat ini tidak akan ku­ pad­ a putrinya dan berkata: “Wa­ ber­ ikan kepadamu. Akan tetapi, hai anakku, ini adalah bibimu ini sekedar pengingat orang yang telah datang untuk melihatmu. lupa dan penyokong orang yang Maka janganlah kamu tutupi ka­ ingat. Kalaulah seorang wanita bisa 36 Akhwat Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ tidak membutuhkan seorang suami la­par akan mengobarkan rasa ma­ karena kekayaan orangtuanya dan rah, dan membuat sulit tidur akan ia juga sangat dibutuhkan oleh memancing kekesalan. Lalu men­ keduanya, tentulah kamu orang jaga rumah dan hartanya, serta yang paling tidak membutuhkan mengurusi diri, keluarga dan anak- seorang suami. Akan tetapi wanita anaknya. Karena menjaga harta itu itu diciptakan untuk laki-laki dan merupakan baiknya perhitungan. laki-laki itu diciptakan untuk pe­ Dan mengurusi anak dan keluarga rempuan.” merupakan baiknya pengaturan. Dan jangan engkau sebarkan ra­ “Wahai putriku, sesungguhnya has­ ianya, serta jangan engkau engkau akan berpisah dari ling­ bang­kang perintahnya. Karena ka­ kungan yang darinya engkau keluar, lau engkau sebarkan rahasianya, dan engkau akan meninggalkan engkau tidak akan aman dari peng­ sa­rang yang di dalamnya engkau hianatannya. Sedangkan kalau tumbuh besar. Ke sebuah sarang engk­­ au bangkang perintahnya, yang belum pernah engkau tahu eng­k­ au akan mengobarkan ama­ dan seorang pendamping yang rah­nya. Kemudian hindarilah de­ tidak pernah engkau kenal. Maka ngan itu semua sikap bersuka ci­ ia dengan kerajaannya akan men­ ta ketika sedang bersedih. Dan jadi pengintai dan pengatur atas sikap berduka cita ketika se­dang dirimu. Maka jadilah seorang ham­ berg­ embira. Karena sifat yang ba untuknya, niscaya dia akan men­ per­tama itu merupakan ke­la­ jadi seorang budak dan orang yang laian. Sedangkan yang kedua akan baik untukmu.” membuat suasana menjadi ke­ ruh. Dan jadilah orang yang se­ “Wahai putriku, embanlah dari­ demikian mengagungkannya, ma­ ku sepuluh sifat, maka sifat-sifat itu ka dia akan menjadi orang yang akan menjadi perbendaharaan dan sedemikian memuliakanmu. Dan kenangan untukmu: mendampingi jug­ a jadilah orang yang sedemikian dengan sifat qona’ah dan bergaul menurutinya, maka dia akan men­­ dengan penuh penerimaan dan jadi orang yang sedemikian lama ketaatan. Serta teliti dengan apapun bisa engkau dampingi. Dan ke­ yang dilihat suamimu dan awas tahuilah bahwasanya engkau ti­ dengan apapun yang diciumnya. dak akan dapat meraih apa yang Jangan sampai ia melihat dirimu eng­k­ au sukai sampai engkau men­ dalam keadaan buruk dan jangan dahulukan keridhoannya di atas pula ia sampai mencium darimu keridhoan dirimu sendiri dan men­­ kecuali aroma yang harum. Celak da­hulukan keinginannya di atas adalah sebaik-baik perhiasan dan keinginanmu sendiri dalam se­­ air adalah sebaik-baiknya pengganti gala hal yang engkau sukai atau­ wewangian. Kemudian bersiap di­ pun engkau benci. Dan semoga ri pada saat makan dan tenang pada saat tidur. Karena panasnya Akhwat 37 Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ Allah menjadikan baik semuanya menunda-nunda kebaikan”. Diriw­ a­ untukmu.” yatkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Lalu sang putri itu pun dibawa dan diserahkan kepada sang raja. NASEHAT TENTANG PAKAIAN Dan ia mendapatkan kedudukan MUSLIMAH agung di sisi raja tersebut serta melahirkan untuknya tujuh orang Dan setiap muslimah hend­ ak­ yang kemudian menjadi raja Yaman nya menjauhi perilaku meniru- selanjutnya. Selesai. niru wanita-wanita kafir dan wa­ nita-wanita fasiq. Dalam car­ a Seorang muslimah yang meng­ berpakaian, model, dengan meng­ hendaki pahala di sisi Allah, hen­ hindari pakaian yang sempit dan dakn­ ya menjaga lisannya dari per­ terbuka -dari sisi manapun dan buatan ghibah, mengadu domba, dari bagian manapun-, dan yang merumpi, banyak bertanya dan transparan, pendek, celana panjang, jug­ a dari perbuatan mengingkari sandal atau sepatu berhak tinggi, kebaikan suami. Karena kebanyakan dan menjauhi trend mengikuti mo­ majlis para wanita itu waktunya de -seperti yang banyak disebut- lebih banyak dihabiskan untuk tertentu, dalam soal pakaian atau perkara-perkara ini. Dan seolah- potongan rambut. Rasulullah r olah itu merupakan garam untuk telah bersabda: “Barangsiapa yang makanan yang tidak terasa enak meniru suatu kaum, maka ia adalah suatu majlis kecuali dengannya. bagian dari mereka”. Diriwayatkan oleh Abu Dawud. Dari Hakim bin Hizam, ia berkata: Rasulullah r berkhutbah Dan ketika menggambarkan kepada para wanita pada suatu segolongan wanita, Rasulullah ha­ri. Beliau menasehati mereka r bersabda: “Ada dua golongan dan memerintahkan mereka un­ penduduk neraka yang belum aku tuk bertakwa kepada Allah dan lihat -lalu beliau menyebutkan salah ment­ aati suami mereka. Lalu ber­ satunya-, dan perempuan-perempuan kata: “Di antara kalian ini ada yang berpakaian tapi telanjang, yang masuk surga.. (beliau me­nge­ cenderung kepada kemaksiatan dan ratkan jari jemari tangan be­liau), membuat orang lain juga cenderung dan di antara kalian ini ada yang kepada kemaksiatan. Kepala-kepala menjadi kayu bakar ner­ aka (beliau mereka seperti punuk-punuk unta merenggangkan jari jem­ arin ta­ yang berlenggak-lenggok. Mereka ngan beliau)”. Salah se­orang wa­ tidak masuk surga dan tidak mencium ni­ta berkata: “Tentu ia adalah baunya. Dan bau surga itu tercium seo­ rang wanita yang durh­ aka, dari jarak perjalanan sekian dan wah­ ai Rasulullah! Dan mengapa sekian waktu”. Diriwayatkan oleh demikian?”. Rasulullah r berkata: Muslim dan yang lain. “Kalian mengingkari kebaikan sua­ mi kalian, sering melaknat dan Imam An Nawawi dalam Syarh- 38 Akhwat Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ nya atas kitab Shahih Muslim Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” berkata: “Hadis ini merupakan sa­ maksudnya cenderung kepada la­ki- lah satu mukjizat Rasulullah r. laki. “Mumiilaat” yaitu yang meng­ Apa yang telah beliau kabarkan goda laki-laki dengan perhiasan kini telah terjadi. Adapun “al yang mereka perlihatkan dan se­ kaas­ iyaat”, maka ia memiliki be­ ba­gainya. Adapun kepala-kepala berapa sisi pengertian. Pertama, me­reka seperti punuk-punuk unta, artinya adalah mengenakan nik­ maknanya adalah mereka membuat mat-nikmat Allah I namun te­ kepala mereka menjadi nampak lanjang dari bersyukur kepada- be­sar dengan menggunakan kain Nya. Kedua, mengenakan pakaian kerudung atau selempang dan lain­ namun telanjang dari perbuatan nya yang digulung di atas kepala baik dan memperhatikan akhirat sehingga mirip dengan punuk- serta menjaga ketaatan. Ketiga, punuk unta. Ini adalah penafsiran yang menyingkap sebagian tubuh­ yang masyhur. Al Maaziri berkata: nya untuk memperlihatkan ke­ dan mungkin juga maknanya adalah ind­­ ah­annya, mereka itulah wa­ bahwa mereka itu sangat bernafsu ni­ta yang berpakaian namun untuk melihat laki-laki dan ti­ tel­­anjang. Keempat, yang me­ dak menundukkan pandangan ngen­ akan pakaian tipis sehingga dan kepala mereka. Sedang Al menampakkan bagian dalamnya, Qoodhiy memilih penafsiran bah­ berpakaian namun telanjang da­ wa “maa`ilaat” itu adalah yang lam satu makna. Sedangkan “maa­ menyisir rambutnya dengan gaya `ilaatun mumiilaatun”, maka ada mendoyong. Ia berkata: yaitu de­­ yang mengatakan: menyimpang ngan memilin rambut dan men­ g­­ dari ketaatan kepada Allah I dan ikatnya ke atas kemudian men­ ya­ apa-apa yang seharusnya me­rek­ a tukannya di tengah-tengah ke­pala perbuat, seperti menjaga ke­ma­ sehingga menjadi seperti punuk- luan dan sebagainya. “Mu­miil­­aat” punuk unta. Lalu ia berkata: ini artinya mengajarkan perem­pu­ menunjukkan bahwa maksud per­ an-perempuan yang lain untuk ump­ amaan dengan punuk-punuk ber­buat seperti yang mereka la­ unta adalah karena tingginya ram­ ku­k­ an. Ada yang mengatakan, but di atas kepala mereka, dengan “maa`ilaat” itu berlenggak-lengg­ ok dikumpulkannya rambut di atas ke­tika berjalan, sambil mendo­ kepala kemudian dipilin sehingga yong-doyongkan pundak. Ada rambut itu berlenggak-lenggok ke yang mengatakan, “maa`ilaat” ada­­­ kiri dan ke kanan kepala. Selesai. lah yang menyisir rambutnya de­­ ngan gaya mendoyong. Yaitu ga­ Ibnul ‘Arobiy berkata: “Ra­ ya­nya para pelacur. “Mumiilaat” sulullah r menyebut mereka ber­ yaitu yang menyisirkan rambut pa­kaian karena pakaian yang me­­ per­ empuan lain dengan gaya itu. reka kenakan. Hanya saja be­liau menyebut mereka telanjang karena Akhwat 39 Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ pakaian yang tipis itu meng­gam­ Abu Hurairah menyebutkan barkan tubuh mereka dan mem­ per­k­ ara kain tipis untuk pakaian perlihatkan keindahan mereka dan wanita, maka dia berkata: “Perem­ itu adalah haram”. puan-perempuan yang berpakaian namun telanjang, yang penuh de­ Al Qurthubiy berkata: aku ngan kesenangan namun mende­ katakan: ini adalah salah satu dari rita”. dua penafsiran ulama tentang mak­ na ini. Yang kedua adalah bahwa Beberapa wanita dari Bani Ta­ mer­ eka itu adalah perempuan yang mim masuk menemui Aisyah z mengenakan pakaian namun te­ dengan mengenakan pakaian tipis. lanjang dari pakaian takwa yang Maka Aisyah berkata: “Kalau kalian tentangnya Allah I berfirman: ini wanita yang beriman, maka yang “Dan pakaian takwa itu adalah lebih seperti ini bukanlah pakaian wanita baik”. beriman. Tapi kalau kalian bukan wanita beriman, maka nikmatilah Dan ada sebuah syair ber­bu­­ pakaian seperti ini”. nyi: “Orang yang tak men­ ge­nak­ an baju ketakwaan menjadi te­lanjang Seorang pengantin wanita di­ meskipun ia berpakaian. Sebaik- antar masuk menemui Aisyah baik baju adalah taat kepada Tuhan z dengan mengenakan kain ti­ Dan yang membangkang-Nya se­ pis yang telah dicelup dengan dikitpun tak punya kebaikan” ‘ushfur (sejenis tanaman yang wa­ ngi). Ketika Aisyah melihatnya, Dan dalam hadis, dari Dihyah beliau berkata: “Perempuan yang bin Kholifah al Kalbiy t , ketika ia mengenakan pakaian seperti ini diutus kepada Heraclius dan setelah belum mengimani surat An Nur”. kembali, Rasulullah r memberinya kain qobthiyyah (sejenis kain yang Inilah yang dapat aku sam­ transparan) dan berkata: “Ke­na­ paikan, dan aku memohon kepada kanlah baju pada tempat be­lah­ Allah yang Maha Tinggi dan Maha an kain ini dan berikanlah ist­ ri­mu Kuasa agar Ia menjadikan amal­ potongan kain untuk ia gunakan ku ini sebagai amal saleh, dan sebagai kerudung”. Setelah Dihyah menjadikannya ikhlas untuk-Nya berl­alu, Rasulullah r berkata lagi: semata, dan semoga dari amal “Suruhlah istrimu untuk melapisinya ini, Ia tidak menjadikan sesuatu dengan sesuatu supaya tidak trans­ apapun untuk siapapun bersama- paran”. Diriwayatkan oleh Al Nya, dan semoga Ia menerimaku Hakim. Ia berkata: ini adalah bersama orang-orang yang saleh. hadis yang sanadnya shahih namun Amin. tidak dikeluarkan oleh Bukhori dan Muslim. Wa shollallaahu ‘alaa nabiyyin­ aa muhammadin wa aalihii wa shohbihii wa sallam ajma’iin. 40 Akhwat Versi E-Book Gratis

Tarbiyatunnisa’ LARANGAN WANITA PERGI TANPA MAHRAM Penulis: 'Adi Abdillah As-Salafy Saudariku Muslimah . . . . Maka dalam rangka menger­ Allah I berfirman : “Apa jakan perintah Allah I dan Nabi- yang dikatakan Rasul kepadamu Nya, kami akan berusaha menukil mak­ a terimalah dia dan apa yang beberapa hadits Rasulullah r dan dilarangnya bagimu maka ting­gal­ keterangan ulama yang berkaitan kanlah.” (Al Hasyr : 7) dengan judul di atas. Yakni apa yang Rasulullah r perintahkan kepadamu ma­­ Bisa kita saksikan kenyataan ka kerjakanlah dan apa yang di­ di sekitar kita, semakin banyak larangnya, jauhilah. Ses­ ungg­­ uh­nya kaum Muslimah mengadakan sa­ beliau hanya me­me­rint­ ah­kan ke­ far tanpa didampingi oleh mah­ pada kebaikan dan melarang dari ram­nya. Amalan semacam ini tak kejelekan. lain hanya akan membawa ke­ Ibnu Juraij berkata: “Apa binasaan bagi wanita tersebut ba­ yang datang kepadamu untuk taat ik di dunia maupun di akhirat. kepadaku (Rasulullah r) maka ker­ Ka­rena itu agama Islam yang jak­ anlah dan apa yang datang ke­ hanif memberikan benteng ke­pa­­ padamu untuk bermaksiat kep­ a­ da mereka (kaum Muslimah) da­­ daku maka jauhilah.” lam rangka menjaga dirinya, ke­ Pengertian ayat di atas bersifat hormatannya, dan agamanya. umum yakni mencakup semua perintah dan larangan, karena beliau Rasulullah r bersabda: “Ja­ r tidaklah memerintahkan kecuali ngan­l­ah wanita melakukan sa­ membawa kebaikan dan tidaklah far selama 3 hari kecuali bersama melarangnya kecuali mengandung mahr­­ amnya.” (Hadits shahih, kerusakan (kebinasaan). (Lihat Al dikeluarkan oleh Bukhari 2/54, Manhiyat Al ‘Asyr Li An Nisa’ Muslim 9/106, Ahmad 3/7, dan oleh Abi Maryam Majd Fathis Abu Dawud 1727) Said halaman 7) “Tidak halal bagi seorang wan­ ita yang beriman kepada Allah I dan hari akhir melakukan safar (bepergian) Akhwat 41 Versi E-Book Gratis

Tarbiyatunnisa’ selama satu hari satu malam yang demikian tidak berarti bahwa la­ tidak disertai mahramnya.” (HR. rangan yang gamblang hanya se­ Bukhari, Muslim, Abu Dawud, lama 3 hari sedangkan yang kurang At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan dari itu dibolehkan. Ahmad) Al ‘Allamah Al Baihaqi juga Dari Ibnu ‘Abbas C bahwasanya mengomentari hal ini dengan ucap­ ia mendengar Nabi r bersabda: an beliau: “Rasulullah r seolah- “Janganlah seorang wanita melak­ u­ olah ditanya tentang wanita yang kan safar kecuali bersama mahramnya melakukan safar selama tiga ha­ri dan janganlah seorang laki-laki ma­ tanpa mahram, lalu beliau men­ suk menjumpainya kecuali disertai jawab tidak boleh dan beliau ditanya mahramnya.” tentang perjalanannya (safar) se­ la­ma dua hari tanpa mahram ke­ Kemudian seseorang bertanya: mudian beliau menjawab tidak “Wahai Rasulullah! Sungguh aku boleh, demikian pula halnya ten­ ingin keluar bersama pasukan ini tang perjalanannya sehari atau dan itu sedangkan istriku ingin setengah hari beliau tetap men­ menunaikan haji.” Maka ber­sabd­ a jawab tidak boleh. Kemudian setiap Rasulullah r : “Keluarlah ber­sa­ma dari mereka mengamalkan apa istrimu (menunaikan haji).” (Dike­ yang didengarnya. Oleh karena itu luarkan hadits ini oleh Muslim hadits-hadits yang dibawakan dari dan Ahmad) satu riwayat dengan lafadh yang berbeda berarti hadits tersebut di­ Komentar Ulama Dalam dengar di beberapa negeri, ma­ka Masalah Safar Bagi Wanita perawinya kadang-kadang meri­ wayatkan yang ini dan kadang- Asy Syaikh Abi Maryam me­­ kadang meriwayatkan yang itu dan nyeb­­ utkan dalam bukunya Al semuanya adalah shahih.” (Syarhul Manh­ iyat Al ‘Asyr li An Nisa’ Muslim li An Nawawi 9/103) bahwa hadits-hadits yang men­ ye­ butkan tentang batasan safar bagi Imam Ahmad ? berkata bah­ wanita tanpa mahram berbeda- was­ anya bila wanita tidak men­ beda. Ada yang menyebutkan “se­ dapati suami atau mahram yang lam­ a sehari semalam”, ada pula menemaninya, maka tidak wajib yang menyatakan “tiga hari”, dalam baginya menunaikan haji. Ini sesuai riwayat lain dikatakan “selama tig­ a dengan perkataan ulama Ahlul malam”, sedangkan dalam riw­ ayat Hadits yang sebelumnya, demikian Abu Dawud disebutkan “sela­ma pula perkataan Al Hasan Al Bashri, satu barid” yakni perjalanan se­ Ibrahim An Nakha’i, Ishaq bin tengah hari.” Dalam hal ini ulama Rahuyah dan Ats Tsauri. mengatakan bahwa perbedaan ter­ se­but terjadi karena berbedanya Imam Al Baghawi mengatakan: orang yang bertanya dan berbed­ a­ “Ulama sepakat bahwa dalam nya negeri tempat tinggal. Namun 42 Akhwat Versi E-Book Gratis

Tarbiyatunnisa’ perk­ ara yang bukan wajib tidak Adapun laki-laki yang sewaktu- dibolehkan bagi wanita melakukan waktu menjadi halal menikah safar kecuali disertai oleh suami den­ gannya seperti budak atau atau mahram yang lain, terkecuali saudara iparnya maka mereka ini wanita kafir yang telah masuk Is­ tidak termasuk mahram karena lam di negeri musuh atau tawanan tidak dianggap aman terhadapnya wanita yang telah berhasil melol­os­ dan tidak haram baginya untuk se­ kan diri dari tangan-tangan orang lama-lamanya, maka mereka ini kafir, mau tidak mau ia harus keluar dihukumi seperti orang lain. dari lingkup mereka dengan tanpa mahram, walaupun ia seorang diri Imam Ahmad pernah ditanya: bila tidak merasa takut.” (Syarhus “Apakah anak-anak (laki-laki) bi­sa Sunnah 7/20) dijadikan mahram?” Beliau men­ jawab: “Tidak, hingga ia mencapai Yang lainnya menambahkan: usia baligh karena ia belum dapat “Atau wanita yang tertinggal dari mengurus dirinya sendiri maka rom­bongannya/tersesat, lalu dite­ ba­gaimana ia dipercaya keluar me­ muk­ an oleh seorang laki-laki ngantar seorang wanita. Hal itu yang bukan mahram yang dapat kar­ ena mahram berfungsi sebagai di­percaya, maka boleh bagi laki- penjaga bagi wanita tersebut dan laki tadi menemaninya hingga ia ini tidak didapatkan kecuali dari mendapatkan rombongannya kem­ orang yang baligh dan berakal.” bali.” (Syarhus Sunnah 7/21) Syaikh Mushthafa Al ‘Adawi Mahram Bagi Wanita men­ gomentari pernyataan di atas dengan mengatakan bahwa ucapan Abu Maryam dalam bukunya Al yang mengatakan disyaratkannya Manhiyat mengatakan: “Mahram lelaki yang baligh dan berakal se­ bagi wanita adalah siapa saja yang bagai mahram bagi wanita di da­ dih­ aramkan menikah dengannya lam safar, alangkah baiknya ji­ka sec­ ara mutlak (selamanya) seperti disempurnakan dengan men­ am­ ayah, saudara laki-laki, keponakan bah­kan syarat berikutnya yaitu laki-laki, dan yang dihukumi sama memiliki bashirah (ilmu dien), se­ dengan mereka melalui susuan, hingga jadilah syarat itu : Baligh, de­m­ ikian pula suami dari putri- berakal, dan memiliki bashirah. put­ri­nya (menantu) yang telah (Un­tuk pembahasan lebih lanjut berc­­ ampur dengan mereka (yakni tentang mahram, lihat Salafy menantu tersebut telah melakukan Muslimah edisi XIV dalam Rub­ jima’ dengan putrinya sebagaimana rik Kajian Kali Ini). layaknya suami istri). Termasuk dalam hitungan mahram bagi wa­ Kenapa Disyaratkan Dengan nita adalah suaminya.” (halaman Mahram 68) Islam yang hanif ingin menjaga Akhwat 43 Versi E-Book Gratis

Tarbiyatunnisa’ wanita Muslimah dari setiap ba­ rumah tanpa disertai mahram. Is­ haya yang akan menimpanya dan lam melarang mereka agar tidak ingin menjaga kehormatannya ter­jerumus pada perbuatan- dengan berbagai cara dan berm­ a­ perbuatan yang diharamkan oleh cam-macam wasilah guna mem­ Allah I dan Rasul-Nya yaitu sebab- berikan manfaat baginya baik di sebab yang akan mengantarkan dunia maupun di akhirat. Oleh pada perbuatan zina. karena itulah disyaratkan mahram dalam safar bagi wanita Muslimah Safar Dalam Rangka Menu­ tersebut. Dan ini adalah perhatian naik­ an Ibadah Haji syariat Islam yang lurus kepada kaum wanita dan perkara ini Jika Anda bertanya : “Apakah tidaklah membawa mereka kepada dibolehkan bagi wanita melakukan jurang kebinasaan atau kesempitan. safar dalam rangka menunaikan ibadah haji tanpa disertai mahram?” Keluarnya wanita sendirian akan memberikan dampak yang ne­ Imam At Tirmidzi ? teLah gatif bagi kaum laki-laki maupun me­ring­kas sebuah jawaban un­tuk bag­ i dirinya sendiri, lebih-lebih pertanyaan di atas. Beliau me­nga­ bila ia keluar dengan ber-tabarruj, takan bahwa Ahlul ‘Ilmi (ula­ma) menampakkan perhiasan bukan masih memperbincangkan per­ pa­da mahramnya. Maka syariat ma­salahan ini, sebagian dari me­ me­larang mereka untuk banyak reka berkata : [Tidak wajib baginya kel­uar rumah tanpa ‘uzur yang menunaikan ibadah haji karena syar’i, memerintahkan kepada me­ mahram merupakan persyaratan reka untuk taat kepada Allah I perj­alanan, sebagaimana firman dan Rasul-Nya dan agar mereka Allah Ta’ala : “… bagi orang yang menjaga dirinya, agamanya, dan sanggup melakukan perjalanan kepa­ keh­ ormatannya dari kehinaan dan danya … .” kerendahan yang akan menimp­ a­ nya. Mereka mengatakan bila wa­ nita tersebut tidak memiliki mah­ Rasulullah r bersabda: “Se­ ram berarti ia belum sanggup me­ sung­guhnya wanita itu adalah aurat, lakukan perjalanan kepadanya. Ini maka apabila keluar, syaithan akan adalah ucapan Sufyan Ats Tsauri menghiasinya.” (Dikeluarkan oleh dan penduduk Kufah. Sedangkan Al Bazzar dan At Tirmidzi dan sebagian Ahlul Ilmi yang lainnya dishahihkan oleh Asy Syaikh Al mengatakan: “Bila perjalanan me­ Albani dalam Irwaul Ghalil jilid nuju haji dijamin aman, maka ia I) boleh keluar menunaikan ibadah haji bersama manusia yang lain.” Hadits Rasulullah r di atas me­ Ini adalah pendapat Malik bin rupakan peringatan kepada kaum Anas dan Imam Syafi’i. wanita agar tidak banyak keluar Syaikh Mushthafa Al ‘Adawi 44 Akhwat Versi E-Book Gratis

Tarbiyatunnisa’ setelah membawakan secara pan­ mahram, baik untuk umrah mau­ jang lebar dalil-dalil dari kedua pun yang lainnya. Karena telah pihak (yang membolehkan dan yang tsabit dalam Shahih Bukhari dari tidak membolehkan) mengatakan: Ibnu ‘Abbas C, ia berkata : Saya “Setelah melihat dalil-dalil yang mendengar Rasulullah r bersabda: ada, tampak padaku bahwa dalil “Tidak boleh seorang laki-laki ber- dari mereka yang menyatakan tidak khalwat dengan wanita lain dan tidak bolehnya adalah lebih kuat karena boleh bagi wanita untuk safar kecuali larangan bagi wanita melakukan bersama mahramnya.” safar tanpa mahram adalah bersifat umum tadi, dengan demikian ia ter­ Seorang wanita haram pergi masuk dalam larangan yang umum sendirian dengan pengemudinya, ini, sedangkan Rasulullah r telah walaupun masih dalam batasan bersabda : ‘Apa saja yang aku larang neg­ erinya. Karena pengemudi itu bagi kalian, maka tinggalkanlah.’ telah ber-khalwat dengannya dan Wallahu A’lam.” tidak ada perbedaan antara ke­ adaannya wanita tersebut ketika Fatwa-Fatwa Asy Syaikh berkumpul atau tidak berkumpul. Ibnu ‘Utsaimin Dan sungguh telah datang hadits bahwa seseorang berkata : “Wahai Syaikh Ibnu ‘Utsaimin mem­ Rasulullah r! Sungguh istriku be­rikan fatwa berkaitan dengan ingin keluar untuk haji dan saya hajinya seorang wanita tanpa te­lah ditulis untuk ikut perang ini mahram. Berikut ini jawaban beliau dan itu.” Maka beliau bersabda: dari beberapa pertanyaan yang “Kembalilah, maka berhajilah ber­ dilontarkan : sama istrimu.” (Dikeluarkan oleh Bukhari, bab Jihad, Fathul Bari 1. Sebagian wanita pergi 6/142-143) ] me­laksanakan umrah tanpa mahram dan kadang-kadang 2. Apakah boleh bagi wanita bers­ ama mere­ka seorang pem­ untuk safar dengan naik kapal bantu laki-laki dan pembantu terbang dengan keadaan aman wanita serta sopir. Kami tapi tanpa mahram? meng­harapkan kejelasan per­ kara tentang safar guna pe­ Beliau menjawab : [ Sesung­guh­ lak­sanaan umrah dan i’tikaf nya Nabi rbersabda : “Tidak boleh bagi seorang wanita yang tidak safar bagi wanita kecuali bersama disertai mahram. Apakah boleh mahram.” untuk menjadikan sebagian me­ reka sebagai mahram pada se­ Nabi r mengucapkan hadits bagiannya? tersebut ketika memberikan khut­ bah di atas mimbar dalam pe­ Beliau menjawab: [Tidak bo­ laksanaan ibadah haji. Maka ber­ leh bagi wanita untuk safar tanpa dirilah seseorang dan berkata: “Wa­hai Rasulullah r! Sungguh Akhwat 45 Versi E-Book Gratis

Tarbiyatunnisa’ istriku keluar untuk haji dan saya Kebolehan wanita keluar ke pa­ telah ditulis untuk ikut perang sar tak luput diikat dengan syarat- ini dan itu.” Maka jawab Nabi r: syarat yang ketat, di antaranya “Kembalilah, maka berhajilah ber­ hend­ aklah wanita itu keluar ka­ sama istrimu.” (HR. Bukhari) rena kebutuhan yang mendesak, hendaklah menggunakan hijab yang Dalam hadits di atas, Nabi sempurna menurut syariat dan r memerintahkan padanya un­ tidak ber-tabarruj, tanpa berhias tuk meningalkan perang dan me­ dan tanpa berminyak wangi. laksanakan haji bersama istrinya dan tidaklah Nabi r berkata : Wanita Berduaan Bersama Sopir Jika Bepergian, Boleh­ “Apakah istrimu dalam keadaan kah ? aman?” Atau : “Apakah bersamanya ada wanita lain?” Atau : “Bersama Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah tetangganya?” bin Baz ketika ditanya tentang hukum wanita berkendaraan se­ Maka ini menunjukkan ke­ orang diri hanya ditemani sopir umuma­ n larangan safar bagi wanita yang membawanya ke tengah kota tanpa disertai mahram. ] (belum keluar dalam batas safar). Beliau menjawab: [Tidak boleh Wanita Keluar Menuju Pasar seorang wanita berkendaraan hanya dengan seorang sopir tanpa disertai Syaikh Ibnu ‘Utsaimin ? per­ orang lain yang bersamanya karena nah ditanya: “Bolehkah seorang yang demikian ini termasuk dalam wan­ ita keluar menuju pasar hukum ber-khalwat (berduaan), tanpa disertai mahramnya dan padahal Rasulullah r telah bersab­ kapankah yang demikian itu da : “Janganlah berduaan seorang dibol­ ehkan serta kapankah laki-laki dengan seorang wanita ke­ diha­ramkannya?” cuali wanita tersebut disertai mah­ ramnya.” Beliau menjawab: [Pada dasar­ nya, keluarnya wanita menuju “Janganlah berduaan seorang pasar adalah boleh dan tidak disya­ pria dengan seorang wanita karena ratk­ an bahwa ia harus disertai syaithan menjadi pihak ketiga dari mah­ram kecuali jika dikhawatirkan keduanya.” terj­adi fitnah. Dalam keadaan de­ mik­ ian ia tidak diperkenankan ke­ Adapun jika ada orang lain luar kecuali jika disertai mahram be­serta keduanya baik seorang yang menjaga dan melindunginya. atau­pun lebih, baik pria ataupun Hukum bolehnya ia keluar menuju wanita, maka ini tidak mengapa pasar adalah diiringi dengan sebuah bagin­ ya, bila di sana tidak ada syarat yang harus ia penuhi yaitu sesuatu yang meragukan, karena tidak berhias dan tidak memakai keadaan khalwat (berduaan) akan minyak wangi (parfum) karena Rasulullah r telah melarangnya.] 46 Akhwat Versi E-Book Gratis

Tarbiyatunnisa’ hilang dengan sendirinya dengan dapat ditakar dengan harga dunia hadir­nya orang yang ketiga atau beserta seluruh isinya dan ini me­ lebih. Ini dibolehkan selama belum rupakan kekhususan bagi wanita masuk dalam batas safar. Adapun Muslimah yang tak dimiliki oleh di dalam safar maka tidak boleh wanita lain. Oleh karena itu Allah seorang wanita melakukan safar dan Rasul-Nya melalui syariat yang kecuali bila disertai mahramnya agung menetapkan aturan-aturahn sebagaimana telah warid dalam yang dapat mempertahankan ek­ sabda Nabi r. ] sis­tensi dari kekhususan ini dan semuanya itu diletakkan dengan Penutup hikmah yang tinggi. Saudariku Muslimah …….. . Kami memohon kepada Allah Wanita keluar rumah tanpa I agar memperlihatkan kepada mahram dan tanpa ada kebutuhan kita al haq dan membimbing ki­ yang syar’i merupakan dosa bagi­ ta untuk mengikutinya dan mem­ nya. Lebih baik dan lebih suci perlihatkan kepada kita al bathil bagi wanita untuk tetap tinggal di dan membimbing kita untuk men­ rumahnya agar kaum laki-laki tidak jauhinya. Ya Allah, tuntunlah kami melihatnya dan wanita itupun tidak ke jalan-Mu yang lurus. Amin !!! melihat padanya. Allah I telah berfirman : “Dan tetaplah kalian (ka­ Penulis : ‘Adi Abdillah As Salafy um wanita) di rumah-rumah kalian.” Tidaklah ada perkara yang lebih Maraji’ : mendekatkan diri wanita dengan 1. Al Manhiyatul ‘Asyr lin Nisa’ oleh Rabb-nya melebihi bila ia tetap ting­ gal di rumah dan berusaha menjadi Abi Maryam Majd Fathis Said. wanita yang diridhai-Nya dengan 2. Al Haribatu ilal Aswaq oleh Asy memperbanyak ibadah kepada-Nya dan taat kepada suaminya. Syaikh ‘Abdul Malik Al Qasim. Ali t pernah berkata : “Apa­ 3. As’ilah Muhimmah oleh Asy kah kamu tidak malu … dan apa­ kah kamu tidak tertipu … , kamu Syaikh Muhammad bin Shaleh Al mem­biarkan wanita keluar di ‘Utsaimin. antara kaum laki-laki untuk meli­ 4. Jami’ Ahkamun Nisa’ oleh Asy hat padanya dan mereka pun (kau­ m Syaikh Mushthafa Al ‘Adawi. laki-laki) melihat pada kaum wanita 5. Massuliyyah Al Mar’ah Al Muslimah tersebut.” (Lihat Al Kabair, Adz oleh Asy Syaikh ‘Abdullah bin Dzahabi halaman 171-172) Jarullah. Al Iffah (harga diri), rasa malu, 6. Majmu’ah Durus Fatawa (Harami dan kelembutan adalah sesuatu Makki) oleh Asy Syaikh ‘Abdul ‘Aziz yang bernilai tinggi, nilainya tidak bin ‘Abdullah bin Baz. (Dikutip dari tulisan ‘Adi Abdillah As Salafy, judul asli Larangan Wanita Pergi Tanpa Mahram, MUSLIMAH Edisi XIX/ Rabi’ul Awwal/ 1418 H/ 1997 M) Sumber : Salafy.or.id http://ahlussunnah-bangka. com/2010/01/04/larangan-wanita- pergi-tanpa-mahram/ Akhwat 47 Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga Tips Membina Rumah Tangga yang Sakinah Penulis: Buletin Al Ilmu Jember Setiap insan yang hidup ah rumah tangga yang sakinah, pasti menginginkan dan ataup­ un bagi yang telah menjalani mendambakan suatu kehidupan kehidupan berumah tangga senan­ yang bahagia, tentram, sejahtera, tiasa berupaya untuk meraih kehi­ penuh dengan keamanan dan ke­ dupan yang sakinah tersebut. ten­ angan atau bisa dikatakan ke­ hid­ upan yang sakinah, karena me­ HAKEKAT KEHIDUPAN RUMAH mang sifat dasar manusia adalah TANGGA YANG SAKINAH senantiasa condong kepada hal- hal yang bisa menentramkan jiwa Pembaca yang budiman, telah serta membahagiakan anggota dis­ ebutkan tadi bahwasanya se­ ba­dannya, sehingga berbagai cara tiap pribadi, terkhusus mereka dan usaha ditempuh untuk meraih yang telah berumah tangga, pas­ kehidupan yang sakinah tersebut. ti dan sangat berkeinginan untuk me­rasakan kehidupan yang saki­ Pembaca yang budiman, se­ nah, sehingga kita menyaksikan sung­guhnya sebuah kehidupan ber­bagai macam cara dan usaha yang sakinah, yang dibangun diatas serta berbagai jenis metode ditem­ rasa cinta dan kasih sayang, tentu puh, yang mana semuanya itu sangat berarti dan bernilai dalam dib­ angun diatas presepsi yang sebuah rumah tangga. Betapa tidak, berb­ eda dalam mencapai tujuan bagi seorang pria atau seorang wa­ ke­hidupan yang sakinah tadi. Ma­ nita yang akan membangun se­ ka nampak di pandangan kita se­ buah rumah tangga melalui tali bagian orang ada yang berusaha pernikahan, pasti berharap dan mencari dan menumpuk harta ke­ bercita-cita bisa membentuk sebu­ kay­ aan sebanyak-banyaknya, kare­ 48 Akhwat Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga na mereka menganggap bahwa terletak pada realisasi/penerapan dengan harta itulah akan diraih nilai-nilai agama dalam kehidupan kehidupan yang sakinah. Ada pula berumah tangga yang bertujuan yang senantiasa berupaya untuk mencari ridho Allah I. Karena menyehatkan dan memperindah memang hakekat ketenangan jiwa tubuhnya, karena memang di benak (sakinah) itu adalah ketenangan mereka kehidupan yang sakinah itu yang terbimbing dengan agama terletak pada kesehatan fisik dan dan datang dari sisi Allah I, keindahan bentuk tubuh. Disana sebagaimana firman Allah (ar­ti­ ada juga yang berpandangan nya): “Dia-lah yang telah menu­run­ bahwa kehidupan yang sakinah kan sakinah (ketenangan) ke dalam bisa diperoleh semata-mata pada hati orang-orang yang beriman makanan yang lezat dan beraneka agar keimanan mereka bertambah di ragam, tempat tinggal yang lu­ samping keimanan mereka (yang te­ as dan megah, serta pasangan hi­ lah ada).” (Al Fath: 4) dup yang rupawan, sehingga me­ reka berupaya dengan sekuat te­ BIMBINGAN RASULULLAH DA­ naga untuk mendapatkan itu se­ LAM KEHiDUPAN BERUMAH mua. Akan tetapi, pembaca yang TANGGA budiman, perlu kita ketahui dan pahami terlebih dahulu apa se­ Rasulullah r selaku uswatun benarnya hakekat kehidupan yang hasanah (suri tauladan yang ba­ik) sakinah dalam sebuah kehidupan yang patut dicontoh telah mem­ rumah tangga. bimbing umatnya dalam hidup be­ rumah tangga agar tercapai seb­ uah Sesungguhnya hakekat kehi­ kehidupan rumah tangga yang dup­an yang sakinah adalah suatu sakinah mawaddah warohmah. kehidupan yang dilandasi mawaddah warohmah (cinta dan kasih sayang) Bim­bingan tersebut baik secara dari Allah I Pencipta alam semesta lisan melalui sabda beliau r mau­ ini. Yakni sebuah kehidupan yang pun secara amaliah, yakni den­ gan dirihdoi Allah, yang mana para perbuatan/contoh yang be­liau r pela­kunya/orang yang menjalani lakukan. Diantaranya adal­ah Ra­ kehidupan tersebut senantiasa sulullah r senantiasa meng­hasung ber­u­ saha dan mencari keridhoan seorang suami dan isteri untuk Allah dan rasulNya, dengan ca­ra saling ta’awun (tolong menolong, melakukan setiap apa yang di­pe­ bah­ u membahu, bantu membantu) rintahkan dan meninggalkan se­ga­ dan bekerja sama dalam bentuk la apa yang dilarang oleh Allah dan saling menasehati dan saling me­ rasulNya. ng­ingatkan dalam kebaikan dan ke­ takwaan, sebagaimana sabda bel­i­au Maka kesimpulannya, bahwa r: hakekat sebuah kehidupan ru­ mah tangga yang sakinah adalah Akhwat 49 Versi E-Book Gratis


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook